8/18/2019 Kista radicular.doc
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kista adalah suatu rongga patologis yang dibatasi epitel, berkapsul jaringan
ikat berisi cairan kental, semiliquid atau darah. Kista sejati adalah rongga yang
dibatasi oleh epitel.1
Kista epitel rahang penyebab terbanyak pembengkakan yang bersifat jinak
pada rahang, dibedakan atas 2 jenis yakni inflamasi dan jenis perkembangan.
Kista radikular adalah kista yang berhubungan dengan peradangan
(inflammatory cysts). Kista tersebut berasal dari sisa-sisa sel epitel alasse! di
ligamen periodontal sebagai hasil periodontitis apikalis yang mengikuti kematian
pulpa. Kista radikular yang tertinggal di rahang setelah pengangkatan gigi
penyebab disebut sebagai kista residual.1
Kista radikuler disebut juga kista periapikal. Kista ini merupakan jenis
kista yang paling sering ditemukan. Kista radikuler terbentuk oleh karena iritasi
kronis gigi yang sudah tidak "ital. Kista ini tumbuh dari epitel rest of alasse!
yang mengalami proliferasi oleh karena respon terhadap proses radang yang
terpicu oleh karena infeksi bakteri pada pulpa yang nekrosis.2
Kista radikuler disebut juga kista inflamasi, kista periapikal. Kista
radikuler merupakan kista yang paling sering dijumpai di rongga mulut, kurang
lebih #$%-&'% dari seluruh kista odontogenik, dengan frekuensi tersering di
rahang atas terutama di regio anterior lebih kurang sekitar #$%, sedangkan pada
rahang baah sering terjadi pada regio posterior, namun kista ini dapat terjadi di
region mana saja pada rahang. iasanya peradangan mengikuti kematian pulpa
gigi dan kista yang timbul dengan cara ini tersering ditemukan apeks gigi yangterkena. *ering terjadi pada usia 2$-+$ tahun. ebih sering terjadi pada laki-laki.
okasi yang paling sering terkena adalah mailla teruatma pada region anterior
mailla.
Kista radikular lebih sering terjadi di maksila dengan gigi insisif lateral
sebagai gigi yang paling sering terkena, sedangkan di mandibula kista ini banyak
terjadi pada gigi posterior. /nsidensi pada pria lebih tinggi dibandingkan
perempuan dan umumnya terjadi pada dekade ketiga dan keempat. 0ada beberapa
8/18/2019 Kista radicular.doc
2/35
2
indi"idu dapat ditemukan lebih dari satu kista radikular. Kista radikular yang tidak
diterapi dapat mendestruksi tulang akibat pembesarannya. eteksi dini melalui
pemeriksaan radiologis rutin menjadi hal yang penting, karena semakin cepat
diketahui semakin mudah penatalaksanaannya.+
8/18/2019 Kista radicular.doc
3/35
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kista Radikuler
2.1.1 Deinisi
Kista radikuler adalah kista odontogenik yang terjadi pada apeks gigi
non"ital yang mengalami peradangan. erjadinya kista ini diakibatkan oleh infeksi
gigi yang berkembang dari granuloma berisi sel epitel massez. 1,2
Kista radikuler disebut juga kista inflamasi, kista periodontal, atau kista
periodontal apikal.kista radikuler merupakan kista paling sering dijumpai di
rongga mulut (sekitar #$-&'% dari seluruh kista odontogen) dengan frekuensi
tersering di rahang atas terutama regio anterior (kurang lebih #$%) dan di rahang
baah terutama regio posterior. 3kan tetapi, kista ini dapat terjadidi regio mana
saja di rahang. 1,2,
2.1.2 Anat!"i #igi
*ecara anatomis jaringan pendukung periodontal terdiri dari4'
#a"$ar 2.1. 3natomi jaringan periodontal
8/18/2019 Kista radicular.doc
4/35
+
#a"$ar 2.2 3natomi jaringan periodontal
2.1.% Eti!l!gi
Kista radikuler diperkiarkan terjadi karena faktor fisik, kimia, atau luka
karena bakteri yang mengakibatkan pulpa mati dan diikuti stimulasi dari sel epitel
rest of Malaseez yang muncul pada ligamen periodontal. 2,
*ifat dan reaksi lesi yang terbentuk di apeks gigi adalah bayangan kondisi
yang memulai penghancuran dari pulpa gigi yang terserang. 5mpat faktor mayor
yang berperan 4
3. imbulnya pulpitis terbuka maupun tertutup
. erbagai jenis mikroorganisme yang bersangkutan
6. ingkat sklerosis dari tubulus dentis
. Kemampuan dari respon imun host
7aktor-faktor tersebut dikatakan optimal saat timbul pulpitis kronis
terbuka, bakteri ber"irulensi rendah, gigi tua dengan sklerosis tubulus dentis,
pasien sehat, serta perubahan dari apeks gigi menjadi jinak dan kronis. anyaknya
faktor optimal kadang-kadang berhubungan dengan sedkit atau tanpa akti"itas dari
respon imun. *ebagai gantinya faktor-faktor tersebut menjadi stimulus sel
fibroblastik, sel osteoblastik, jaringan tulang, dan jaringan parut untuk
berproduksi terus sehingga menebal di daerah tersebut. Ketika kondisi merugikan
seperti timbulnya pulpitis akut tertutup, peningkatan jumlah bakteri ber"irulensi
tinggi, dan pembukaan tubulus dentin muda, inflamasi dari apeks gigi akan lebih
8/18/2019 Kista radicular.doc
5/35
'
ganas dan banyak toksin bakteri dan en!im otolitik yang diproduksi dan
menyebar. i dalam kondisi penghancuran cepat dari jaringan periapikal dan
tulang-tulang di sekitar, proses akan cepat meluas ke dalam ruang sumsum tulang
yang berdampingan. ,#
2.1.& E'ide"i!l!gi
Kista radikular merupakan jenis kista yang paling sering ditemukan pada
rahang, sekitar '2%-#8% dari seluruh kista yang ditemkan dirahang. okasi
tersering terjadi #$% pada maksila dengan frekuensi tersering di maksila terutama
region anterior dan mandibula pada region posterior, namun kista ini dapat terjadi
di region mana saja di rahang. /nsiden tertinggi terjadi pada usia dekade ke- danke-+ dan jarang terjadi pada anak. Kista radikular lebih banyak ditemukan pada
laki-laki sekitar '8% dibandingkan dengan anita +2%.&
7rekuensi terjadinya paling banyak dari semua lesi kistik rahang (kira-kira
'2,%). *ering terjadi pada usia 2$-+$ tahun dengan jumlah laki-laki lebih banyak
dari anita ('8% 4 +2%).orang kulit putih mempunyai frekuensi 2 kali lipat
terkena kista jenis ini daripada ras kulit hitam. Kista ini dapat terjadi di semua gigi
di kedua rahang, tetapi lebih banyak terjadi di regio mailla anterior. 1,,+
2.1.( Pat!genesis
apisan kista radikuler berasal dari proliferasi sisa epitel alasse! yang
terjadi sebagai efek proses inflamasi. 7aktor pencetusnya belum dapat dipastikan.
5ndotoksin bakteri dan sitokin sel-sel inflamasi serta faktor pertumbuhan
epidermal terbukti sebagai salah satu pencetus proliferasi epitel. 0roliferasi epitel
akan terus berlanjut selama masih ada faktor stimulus. +,',#,&
#a"$ar 2.%. Kista 9adikular
8/18/2019 Kista radicular.doc
6/35
#
#a"$ar 2.&. Kista 9adikular
0embentukan pocket cyst dimulai dengan akumulasi neutrofil di sekitar
foramen apikalis sebagai respon terhadap eksistensi bakteri di dalam saluran akar.
Kemudian terjadi mikroabses yang dilapisi oleh epitel yang berproliferasi. Ketika
berkontak dengan ujung akar akan terbentuk leher epitel dengan perlekatan epitel.
Keadaan ini akan memisahkan saluran akar yang terinfeksi dan mikroabses
dengan lingkungan periapeks. :eutrofil di dalam mikroabses akan mati den
berintegrasi membentuk kantung mikrositik. akteri dalam saluran akar dan
produknya beserta sel-sel mati akan menarik lebih banyak granulosit neutrofilik
ke dalam lumen kista. 3kumulasi sel-sel nekrotik akan menyebabkan kantung
membesar guna mengakomodasi debris yang terbentuk membentuk perpanjangan
dari ruang saluran akar ke arah periapeks. *ecara histologis lapisan epitel dan
dinding kista mirip dengan true cyst . 2.&.8
Kista radikuler dapat terjadi akibat faktor trauma fisik, kimia, atau bakteri
sehingga terjadi kematian pulpa yang diikuti oleh stimulasi sel sisa epitel
Malassaez yang normalnya terdapat pada ligamentum periodontal. Kista ini
dipercaya berhubungan dengan proliferasi dari rest (sisa) dental lamina. Kista
periapikal berkembang dari perluasan periapikal granuloma,yang mana
merupakan pusat dari inflamasi kronis jaringan granulasi yang berlokasi pada
tulang di bagian apeks dari gigi non-"ital. ;ranuloma periapikal terjadi dan
terbentuk oleh degradasi produksi dari jaringan pulpa yang nekrose. *timulasi dari
epitelial rest malasse! terjadi akibat respon pembentukan inflamasi. 0embentukan
kista terjadi akibat adanya poliferasi epithelial, yang akan membantu untuk
pemisahan stimulus inflamasi (nekrotik pulpa) dari tulang di sekitarnya.1,
8/18/2019 Kista radicular.doc
7/35
&
Kista radikuler berasal dari sisa epitel allasse! (rest of Mallassez ) pada
apeks granuloma atau periapikal gigi non "ital yang terstimulasi untuk
berproliferasi oleh proses inflamasi. Kista radikuler secara umum terjadi karena
infeksi pulpa yang terjadi pada gigi yang karies. akteri yang berasal dari sulkus
ginggi"a atau kantong periodontal mencapai kanal sisa akar gigi melalui
pembuluh darah periodontal. ikroba juga dinyatakan berasal dari nekrosis pulpa
melalui sirkulasi darah ( anachoresis). ingkungan endodontik merupakan
habitat untuk tumbuhnya flora khususnya bateri anaerob. =abitat tersebut
memiliki sifat-sifat biologis dan patologis seperti 4 antigenisitas, akti"itas
mitogenik, kemotaksis, en!im hitiolitik, dan akti"asi sel pejamu. ikroba dan
produknya mengin"asi saluran akar dan kemudian ke periapeks. *ebagai respon,
tubuh memiliki pertahanan tubuh berupa sel-sel tertentu, antibodi, dan molekul
efektor. ikroba dan perlaanan pertahanan tubuh yang terjadi menyebabkan
merusakan dari jaringan periapikal dan terentuk berbagai kategori lesi
periodontitis apikal. Kista periapikal merupakan sequel langsung dari
periodontitis apikal kronis, tetapi tidak setiap lesi kronis tersebut berkembang
menjadi kista. 3da dua jenis kista periapikal yaitu kista yang mengandung rongga
yang secara utuh dilapisi oleh lapisan epitel ( true cyst ) dan kista yang
mengandung rongga yang dilapisi lapisan epitel yang terbuka ke saluran akar
( bay cyst/pocket cyst ).
0atogenesis kista asli ( true cyst ) terjadi dalam fase yaitu 4
1. fase pertama ( inisiasi)
*ecara umum telah diketahui baha lapisan epitel kista radikuler berasal
dari sel sisa epitel allasse! ( rest of Malassez ) dalam ligamentum periodontal.
*el sisa alasse! yang tertidur ( dormant ) mengaali proliferasi sebagai akibat
langsung dari inflamasi, kemungkinan dibaah kendali antigen
bakteri, epidermal growth factors, sel-sel mediator, dan metabolit yang dilepaskan
oleh berbagai sel yang berdiam pada lesi periodontal.
2. fase kedua ( pembentukan kista)
3da dua teori tentang pembentukan kista 4
8/18/2019 Kista radicular.doc
8/35
8
1. eori defisiensi nutrisi
eori defisiensi nutrisi didasarkan pada asumsi baha epitel massa dari
sel>sel pada bagian sentral menjadi terpisah semakin jauh akibat perbandingan
nutrisi yang berbeda pada lapisan basal, yang terjadi oleh karena gagalnya
pemenuhan nutrisi yang adekuat sehingga terjadi degenerasi berbentuk cairan
(liquofaction) dan nekrosis, hal ini menyebabkan terbentuknya suatu rongga
berlapis epitel berisi cairan. 3lternatif lain berupa sel-sel dapat membentuk
lembaran yang mencakup bagian dari granuloma dengan akibat yang sama berupa
pecahnya isi dari granuloma yang terbuka sehingga terbentuk pusat berupa cairan
dari kista.
2. eori abses
asar dari teori abses baha proliferasi lapisan epitel rongga abses
dibentuk oleh jaringan nekrosis dan jaringan yang lisis oleh karena sifat alami
dari sel-sel epitel akan menutupi permukaan yang terpapar oleh jaringan ikat.
. 7ase ketiga pembesaran kista.
ari penelitian terbukti baha osmosis memiliki peranan dalam peningkatan ukuran kista. 3danya jaringan nekrotik, eksudat plasma protein, dan
asam hialuronat dalam rongga kista mengakibatkan tekanan osmosis cairan kista
lebih tinggi dari cairan jaringan sekitarnya sehingga akan menarik cairan masuk
kedalam rongga kista menyebabkan ukuran kista membesar.
ekanisme pembentukan kista periapikal bentuk kantong
( periapicalpocket cyst ) diaali dengan sebuah perluasan yang menyerupai
gelembung kecil dari ruang saluran akar gigi yang terinfeksi ke periapikal. 9uang
lumen kecil ini (microlumen) ditutup oleh epitel skuamosa bertingkat kemudian
bertumbuh dan membentuk leher (collar ) yang tersusun dari epitel sekitar ujung
akar gigi. 5pitel berbentuk leher tersebut mengadakan perlengketan ke permukaan
akar gigi yang terinfeksi dan di bagian lain lumen kecil berbentuk kistik disekitar
periapikal. =adirnya mikroorganisme pada saluran akar apikal menarik granulosit
netrofil melalui proses kemotaksis kedalam mikrolumen. umen yang menyerupai
8/18/2019 Kista radicular.doc
9/35
<
kantong membesar untuk menampung debris untuk membentuk di"ertikulum dari
ruang saluran akar ke daerah apikal.2,
0roses resorbsi tulang melibatkan regulasi mediator. eberapa faktor
resorbsi tulang (bone-resorbing factors) telah di isolasi dari kista radikuler seperti
prostaglandin (0;52, 0;/2), leukotrin, and kolagenase. /-1 merupakan sitokin
yang paling aktif dalam perluasan kista melalui efek terhadap proliferasi
fibroblast, produksi prostaglandin oleh kasul fibrosis dan psteolisis. ediator
yang terlibat dalam proses inflamasi dan resobsi tulang sangat kompleks.
0enelitian pada manusia dan binatang menunjukkan proliferasi aktif dari sitokin
yang lain seperti /-#, /-, Granulocyte-macrophage colony stimulating
factor (GM-C! ) /-11,/-1& dan /-18, memiliki peranan pada patogenesis dan
penyakit ostelitik.',1$
?enis kista radikuler 4
A. A'ikal
Kista radikuler mengarah ke puncak akar.
B. Lateral
Kista radikular mengarah ke bagian samping saluran akar yang terbukadaru gigi yang terserang
2.1.) #a"$aran Kista Radikuler
1. #a"$aran klinis kista radikuler
Kebanyakan pada penyakit kista radikuler tersebut tidak terdapat gejala-
gejala yang signifikan (asimptomatik), terutama pada kista yang berukuran kecil.
=al ini baru akan terlihat setelah dilakukannya pemeriksaan rontgen foto pada
pasien, kecuali jika kista tersebut bernanah, di mana rasa sakit terjadi seperti pada
gejala yang biasa ditunjukkan. Kista yang besar akan menghasilkan
pembengkakan pada bagian bukal dan meluas hingga bagian lingual atau palatal.
0embengkakan ini terjadi sebagai bentuk perluasan pada dasar kortikal bukal,
yang menyebabkannya menjadi tipis dan dapat menimbulkan bunyi @crackingA
(crepitus). ?ika tulang sudah benar-benar hancur maka kista tersebut akan
8/18/2019 Kista radicular.doc
10/35
1$
terhubung dengan periosteum dan mukosa pada daerah tersebut akan terlihat
berarna merah kebiru-biruan. #,&,8
2. #a"$aran radi!grais kista radikuler
*ecara radiografi kista radikuler menunjukkan adanya osteolytic atau lesi
radiolucent (berbentuk bulat atau o"al) dengan pinggiran radiopac yang terlihat
jelas, kecuali jika daerah tersebut sudah terinfeksi maka gambaran perifer
radiopac tidak akan terlihat.
#a"$ar 2.(. 9adiografis Kista 9adikular
%. As'irasi 'ada isi kantung kista
*ebagai tambahan dari pemeriksaan klinis dan radiologi, aspirasi terhadap
isi kantung kista tersebut merupakan diagnosis tambahan yang sangat berharga.
Kista dengan ukuran yang lebih besar dari 1,'-2 cm, sedikit atau banyaknya
cairan, tetap dapat diaspirasi untuk mencegah timbulnya lesi yang lebih padat
lainnya. 12,1
2.1.* Diagn!sis Banding
*ecara radiographi, diagnose banding dari kista periapikal harus
mencantumkan periapikal granuloma di dalamnya. 0ada daerah yang telah
dialkukan peraatan apikal, kerusakan akibat operasi atau periapikal scar
8/18/2019 Kista radicular.doc
11/35
11
mungkin dapat digunakan. 0ada regio anterior rahang baah radiolusen pada
peiapikal harus dapat dibedakan dengan fase aal perkembangan
dari cementooseous dysplasia.pada regio posterior harus, gambaran radiolusen
apikal harus dapat dibedakan dengan kista traumatik tulang. Kadang
kala tumor odontogenik, lesi sel giant, penyakit metatase dan tumor osseous
primary dapat menunjukan gambarab radiographi yang menyerupai kista
periapikal. :amun pada semua keadaan di atas gigi alam keadaan "ital. 1$,11
2.1.+ Diagn!sis
iagnosis ditegakan dengan cara 4
a. Ana"nesis
3namnesis pasien tidak memperlihatkan gejala apapun karena pada
umumnya bersifat asimptomatik, terutama kista radikuler yang kecil. Kista
radikuler tidak nyeri jika tidak mengalami infeksi. eberapa pasien dengan kista
radikuler mengeluh rasa sakit alaupun tidak ada bukti adanya infeksi dan tidak
ada bukti klinis adanya peradangan akut yang terlihat secara histologis. *ama
halnya beberapa pasien secara klinis adanya infeksi akut dan secara histologis
adanya inflamasi tetapi mereka tidak mengeluh rasa sakit.&,1$,11
$. Pe"eriksaan isik
ari pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya nyeri saat palpasi dan
perkusi daerah gigi yang memiliki kista radikuler yang terinfeksi. 0ada
mandibula, penekanan pada ner"us dentalis inferior hampir tidak pernah
memberikan reaksi anestesia atau parestesi pada daerah mental, hal ini pentinguntuk membedakan kista radikuler dengan tumor. 1
,. Radi!grai
;ambarannya khas. Kista memiliki dinding epitel gepeng berlapis
berkeratin dan berisi cairan kental, berbentuk bundar atau o"al, dan besarnya
ber"ariasi. amina dura dan membran periodontal menghilang. Bleh karena cairan
yang bertambah besar dan menekan ke segala arah sehingga gambaran
radiolografisnya berbentuk bundar atau o"al, berbatas garis putih yang tegas dan
8/18/2019 Kista radicular.doc
12/35
12
jelas, dindingnya halus, dna teratur sehingga dapat dibedakan dengan daerah
sekitarnya yang normal. okasinya dapat mengenai hanya satu atau beberapa gigi
sekaligus. 1,2,1
#a"$ar. 2.). Kista radikuler #a"$ar 2.*. Kista 9adikular
#a"$ar 2.+. Kista 9adikular
d. Hist!'at!l!gi
1. apisan epitel
Kebanyakan kista radikuler merupakan suatu satu kesatuan atau dalam
bagian-bagian berlapis dengan stratified squamous epithelium dan jangkuan
ketebalannya dari 1 sampai '$ lapis sel
2. "ushton hyalin bodies
8/18/2019 Kista radicular.doc
13/35
1
Kira-kira 1$% dari kista radikuler ditemukan "ushton hyalin bodies di
lapisan epitel. Kadang-kadang, namun sangat jarang bisa juga ditemukan di
kapsul fibrous.
. elahan kolesterol
eposisi kristal kolesterol ditemukan pada banyak kista radikuler.
3kumulasi kolesterol dapat terjadi melalui degenerasai dan deintegrasi dari
limfosit, plasma sel, dna makrofag yang memiliki peran pada proses inflamasi.
0ada akhirnya kolesterol ini akan keluar dari dinding sel.
+. Kapsul fibrous
Kapsul fibrous kista radikuler tersusun terutama dari pemadatan kolagen
perifer dan jaringan pengikat longgar yang berdampingan dengan lapisan epitel.
'. *el inflamasi
*el inflamasi akut muncul ketika terjadi proliferasi epitel. *el inflamasi
kronis muncul pada jaringan pengikat segera berdampingan ke epitel.
#. *el mast
*isa-sisa dari epitel odontogenik dan kadang-kadang satelite microcyst
juga muncul. eberapa kista tampak jelas ber"askularisasi. erbagai macam
kalsifikasi juga muncul.
#a"$ar 2.-. =istopatologi kista radikular
2.1.- Penatalaksanaan
A. Bi!'si ,+,1$
1. 3spirasi jarum halus (7:3)
8/18/2019 Kista radicular.doc
14/35
1+
?arum diameter C 1 mm, ujung jarum ditusukan D ' kali kemudian dibuat
hapusannya (one layered smear )
2. 5ksisi
;una mengambil lesi kecil yang secara klinis merupakan lesi jinak ( C 1Ǣ
cm) baik lesi superfisial maupun lesi profunda, lunak, atau keras. 0endekatan
yang dilakukan bisa insisi berbentuk elips (untuk lesi permukaan) atau
modifikasinya (apabila lesi terletak di jaringan lunak)
. /nsisi
igunakan pada lesi berukuran besar atau potensial ganas (nantinya
memerlukan eksisi luas) atau untuk menghindari struktur penting di sekitarnya
(misalnya arteri atau saraf). iopsi insisional biasanya dipilih untuk lesi besar dan
terletak di dalam tulang baik lesi kistik maupun solid. igunakan untuk
menentukan sifatnya. =asil ini dapat digunakan untuk merencanakan tindakan
rehabilitasi.
+. 3spirasi
*uatu pendekatan untuk fluktuan di dalam lesi jaringan lunak baik
superfisial atau profunda. esi sentral pada tulang diaspirasi dahulu sebelum
diambil karena dikhaatirkan akan terjadi perdarahan yang disebabkan oleh
adanya hemangioma sentral atau anomali "askuler. 3spirasi kurang bermanfaat
untuk diagnosis lesi solid.
B. Perlakuan end!d!ntik ,+,12,1
esi perifer termasuk juga kista radikuler disingkirkan oleh tubuh segera
setelah agen penyebab disingkirkan. Kebanyakan kista radikuler dapat mengalami
mengalami resolusi sebagai akibat peraatan saluran akar dan tidak
membutuhkan inter"ensi bedah.ekanisme potensial untuk degenerasi kista dan perbaikan jaringan
dengan peraatan endodontik kon"ensial dapat dicapai dengan debridemen sistem
saluran akar untuk mengangkat semua iritan. ahapan pembentukan dan
pembersihan sistem saluran akar merupakan suatu tahapan penting dalam
mendukung suksesnya peraatan saluran akar. 0embentukan dan pembersihan
saluran akar akan memudahkan pengisian saluran akar yang benar-benar padat
dalam tida dimensi. *elain tahap pembentukan dan pembersihan saluran akar
8/18/2019 Kista radicular.doc
15/35
1'
penggunaan medikamen saluran akar yang dapat dengan kalsium hidroksida juga
sangat menunjang suksesnya peraatan kista periapikal.
0ada gigi-gigi dengan lesi periapikal, pengangkatan iritan, atau jaringan
yang mengalami inflamasi atau nekrotik dari sistem saluran akar akan
menstimulasi proses perbaikan dan pengecilan lesi. 0erbaikan lesi periapikal
terutama ditandai dengan infiltrasi sel-sel inflamasi yang berperan dalam
mengangkat iritan endogenous dan eksogenous diikuti dengan proliferasi kolagen
oleh sel-sel fibroblas dan pembentukan tulang. 3danya integrasi seluler dan
fenomena imunologi akan membersihkan semua debris dan benda-benda asing
yang meningkatkan proses perbaikan.1,,<
Kalsium hidroksida dapat dipakai sebagai medikamen saluran akar karena
mempunyai efek antibakterial dan anti jamur karena p= nya tinggi dengan
berkontak pada jaringan periapikal akan mempengaruhi akti"itas osteoklas dan
memacu perbaikan. 0ada kasus di mana terjadinya resorpsi tulang oleh akti"itas
en!imatik, kalsium hidroksida menyebabkan suasana alkalin sehingga deposit
jaringan keras dapat terjadi. 0enempatan kalsium hidroksida berkontak dengan
jaringan periapikal akan mempengaruhi langsung jaringan yang mengalami
inflamasi. Kemampuan kalsium hidroksida menyebabkan nekrotik dan rusaknya
dinding epitelium menyebabkan jaringan ikat dapat mengadakan in"aginasi ke
dalam lesi sehingga penyembuhan dapat terjadi.1$,1
3ksi kalsium hidroksida meleati apeks memberi empat keuntungan, yaitu4
1. 3nti inflamasi dengan sifat higroskopisnya membentuk jembatan dentin
kalsium protein dan menginhibisi fosfolipase
2. enetralkan produk-produk asam seperti hidrolase yang berpengaruh pada
akti"itas osteoklastik . engaktifkan fosfatase alkali
+. 3ksi antibakterial
0eletakan kalsium hidroksida sebagai medikamen intrakranial setelah
o"erinstumen ke dalam kista periapeks dan hasil yang dicapai biasanya jauh lebih
baik. Kalsium hidroksida berlebih meleati foramen apikal menunjukkan
penyembuhan lesi yang tidak berbeda bila kalsium hidroksida tidak meleati
apeks.
8/18/2019 Kista radicular.doc
16/35
1#
0enyembuhan kista terjadi dalam aktu # bulan setelah dilakukan
peraatan endodontik non-bedah dengan kalsium hidroksida sebagai medikamen
intrakanal. 0enyembuhan dapat dicapai dengan kemampuan neutrofil untuk
merusak jaringan dengan en!im-en!im proteolitiknya dan kemampuan merusak
epithelial lining dari dinding kista. =al inilah yang diharapkan dalam proses
penyembuhan kista radikuler. /nstrumentasi pada aal peraatan meleati
foramen apikal juga merupakan tindakan untuk mempercepat proses pengecilan
kista melalui 4
#. /nflamasi akut dengan terjadinya distraksi epitelial
$. 0erdarahan subepitelial dengan ulserasi dari epithelial lining
A. Pe"$edaan ,12
1. 5nukleasi
;igi yang terpengaruhi diekstraksi atau dipelihara melalui peraatan
saluran akar dengan apicocetomy. apisan mukoperiosteal di sekitar kista diangkat
dan celah terbuka pada tulang untuk memberi akses yang cukup. Kista dengan hati-
hati dipisahkan dari dinding tulang. *eluruh kista disingkirkan. epi dari lubang
tulang dihaluskan, perdarahan dikendalikan, dan lubang diirigasi untuk membuang
debris. apisan mukoperiosteal dikembalikan dan disambungkan kembali.
2. arsupialisasi
Kista yang utama dibuka. *ama seperti enukleasi tepi lapisan epitel dijahit
ke membran mukosa di tepi dari tempat pembukaan. engan maksud untuk
menghasilkan pembersihan dari rongga sendiri di mana menjadi sebuah in"aginasi
jaringan oral. 0ada aalnya rongga ditutup dengan pita seperti kasa dan setelah bagian tepinya sembuh, penyumbat atau penyambung dari gigi buatan dibuat untuk
menutup pembukaan. 9ongga biasanya ditutup oleh pertumbuhan kembali dari
jaringan di sekelilingnya dan terjadi perbaikan dari garis normal bagian itu.
0enggunaan utama adalah untuk mengurangi tekanan udara sementara dari kista
yang luar biasa besar di mana fraktur rahang sebagai faktor risiko. Ketika tulang
baru yang terbentuk cukup kista dapat dienukleasi.
8/18/2019 Kista radicular.doc
17/35
1&
#a"$ar 2.1/. radiografi kista radikular
#a"$ar 2.11. radiografi kista radikular
2.1.1/ Pr!gn!sis
#a"$ar 2.12. radiografi kista radikular
8/18/2019 Kista radicular.doc
18/35
18
2.1.1/ Pr!gn!sis
0rognosis tergantung dari gigi yang terkena, derajat kerusakan tulang, dan
kemudahn peraatan. erapi dari kista radikuler sebagai penyakit dari infeksi
saluran akar terdiri dari pembasmian mikroba atau pada hakikatnya menurunkan
jumlah mikroba dari saluran akar dan mencegah infeksi kembali dari orthograde
root filling . erapi ini memiliki tingkat kesuksesan tinggi, namun terapi endodonti
dapat gagal. Kegagalan terbanyak terjadi pada saat prosedural terapi, kebanyakan
dari teknik dasar tidak tercapai standar yang memuaskan, sebagai kontrol, dan
pehilangan infeksi, bahkan ketika standar tinggi dan prosedur paling hati-hati
telah dilaksanakan, kegagalan dapat terjadi. =al ini dikarenakan daerah saluran
akar yang tidak dapat dibersihkan dan obturated peralatan yang ada, material, dan
teknik sehingga menyebabkan infeksi menetap. 12
2.1.11 K!"'likasi1$,11
3. 0erubahan menjadi karsinoma atau neoplasma
quamous cell carcinoma atau epidermoid carcinoma biasanya tumbuh dari
lapisan epitel kista radikuler
. 7raktur patologis pada rahang
3pabila kista telah tererosi seluruhnya khususnya saat muncul pada regio
posterior yang kasusnya sangat jarang terkena ksita radikuler, bisa mengakibatkan
6. econdary infectionKista bisa menjadi secondary infection dan menimbulkan komplikasi lebih jauh.
8/18/2019 Kista radicular.doc
19/35
1<
BAB III
LAP0RAN KASUS
%.1 IDENTITAS PASIEN
:ama 4 :y.
Emur 4 2< tahun
?enis kelamin 4 0erempuan
3gama 4 /slam
*uku 4 3ceh0ekerjaan 4 ;uru
3lamat 4 3ceh imur
6 4 1$&&8&&
anggal asuk 4 &--2$1#
anggal 0emeriksaan 4
8/18/2019 Kista radicular.doc
20/35
2$
a. Keluan Uta"a 4 enjolan pada gusi kanan atas
$. Ria3at Pen3akit Sekarang
0asien datang dengan keluhan timbul benjolan pada gusi kanan atas. Keluhan
ini sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. 3alnya pasien memiliki lubang pada
giginya, yang mengenai gigi geraham atas dan baah sebelah kanan dan kiri.
ubang pada gigi ini sering menimbulkan rasa sakit. 9asa sakit berkurang setelah
ia menggunakan obat yang diberikan oleh 0uskesmas, namun sakit pada gigi
sering kambuh kembali. 0asien tidak pernah datang kedokter gigi untuk
melakukan peraatan gigi pada gigi yang berlubang. kemudian sejak bulan
yang lalu, pasien merasakan bengkak pada gusi kanan atas, terasa lunak,
terfiksir,dan tidak nyeri. 3alnya bengkak tidak terlalu besar, namun lambat laun
menjadi semakin membesar. riayat gusi berdarah disangkal. Kemudian pasien
memeriksakan diri kembali ke puskesmas dan dirujuk ke dokter spesialis =.
ua bulan yang lalu telah dilakukan biopsi di 9*EF3.
,. Ria3at Pen3akit Daulu
0asien sudah pernah dilakukan tindakan biopsi pada tanggal 1$G2G2$1# di
9*EF3.
d. Ria3at Pen3akit Keluarga
idak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
e. Ria3at Pe"akaian 0$at
0asien pernah menggunakan obat yang diberikan oleh puskesmas, namun
pasien tidak tahu nama obatnya.
. Ria3at Ke$iasaan S!sial
0asien jarang membersihkan gigi pada malam hari dan tidak melakukan
pengobatan pada gigi yang telah rusak.
%.% PEERIKSAAN 4ISIK
a. Status Pasien
Keadaan Emum 4 *edangKesadaran 4 6ompos entis
ekanan arah 4 11$G&$ mm=g
:adi 4 8& Gmenit, reguler
7rekuensi :afas 4 2$ Gmenit
emperatur 4 #,'$6 (aksila)
$. Status L!kalis 5THT6
Pe"eriksaan De7tra Sinistra
3urikula anda radang (-) anda radang (-)
8/18/2019 Kista radicular.doc
21/35
21
:yeri tekan tragus (-)
:yeri tekan tragus (-)
0reaurikula fistel (-) fistel (-)9etroaurikula 3bses (-) fistel (-) 3bses (-) 7istel (-)
Auris 50t!sk!'i6
De7tra Sinistra
eatus aurikula
eksterna (35)
apang
=iperemis (-)
*erumen (H)
*ekret (-)
apang
=iperemis (-)
*erumen (H)
*ekret (-)
embran timpani /ntak, refleks cahaya
arah jam '
/ntak, refleks cahaya arah
jam &
8a9u" Nasi 5Rin!sk!'i Anteri!r6
De7tra Sinistra
ukosa erah muda
idak ada
idak ada
5utrofi
idak ada de"iasi
3da
erah muda
*ekret idak ada
assa idak ada
Konka /nferior 5utrofi
*eptum nasi idak ada de"iasi
0asase udara 3da
8a9u" 0ris
ukosa :ormal (merah muda)
;igi geligi
8 & # ' + 2 1 1 2 + ' # & 8
8 & # ' + 2 1 1 2 + ' # & 8
Kalkulus (H)
ingua eukoplakia (-)
8/18/2019 Kista radicular.doc
22/35
22
;ingi"a assa ukuran #' cm pada gusi kanan atas,
berdungkul-dungkul, hiperemis (H), infiltrat (-)
0r!aring
De7tra Sinistra
onsil 1 1
Kripta idak melebar idak melebar
etritus idak ada idak ada
0erlengketan idak ada idak ada
*ikatrik idak ada idak ada4aring
ukosa erah muda erah muda
;ranul idak ada idak ada
ulging idak ada idak ada
9eflek muntah 3da 3da
3rkus faring *imetris *imetris
Palatu"
/ntak
aksil!asial
*imetris :egati"e :egati"e
0arese n. kranialis I idak ada idak ada
assa 3da idak ada=ematom idak ada idak ada
K#B ,!lli
%pper &uguler idak ada pembesaran idak ada pembesaran
Mid &uguler idak ada pembesaran idak ada pembesaran
'ower &uguler idak ada pembesaran idak ada pembesaran
*ub mandibula idak ada pembesaran idak ada pembesaran
*ub mental idak ada pembesaran idak ada pembesaran
8/18/2019 Kista radicular.doc
23/35
2
*upra Kla"ikula idak ada pembesaran idak ada pembesaran
4!t! Klinis Setela 0'erasi
%.& PEERIKSAAN PENUNJAN#
%.&.1 La$!rat!riu"
Dara Rutin 51) 4e$ruari 2/1)6
Jenis 'e"eriksaan Hasil Pe"eriksaan Nilai Ru:ukan
=aemoglobin 12, grGdl 12,$- 1',$ grGdl
5ritrosit +,' #GmmJ +,2- ',+. 1$#Gmm
eukosit 8,+.1$Gmm +,'-1$,'.1$Gul
rombosit $ .1$Gmm 1'$-+'$.1$Gul
=ematokrit 8 &-+&%
Elektr!lit
8/18/2019 Kista radicular.doc
24/35
2+
Jenis 'e"eriksaan Hasil Pe"eriksaan Nilai Ru:ukan
:atrium 1++ mmolG 1'-1+' mmolG
Kalium ,' mmolG ,'-+,' mmolG
Klorida 1$' mmolG
8/18/2019 Kista radicular.doc
25/35
2'
/nterpretasi 4
6or 4 entuk dan ukuran normal
0ulmo 4 ak tampak kelainan
*inus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Kesan4 7oto thoraks normal
%.&.& 8T S,an a7ila K!ntras dan N!n K!ntras 5/%;/2;2/1)6
8/18/2019 Kista radicular.doc
26/35
2#
8T S,an a7illa dengan K!ntras
/nterpretasi 4
3da defek dan destruksi os. mailla dekstra dengan pembengkakan soft tissue
sekitarnya. engan pemberian bahan kontras tidak enhance. *inus paranasalis dan
daerah nasopharyn( tampak normal.
Kesimpulan4
umor Bs. aillaris dekstra
8T S,an Sinus Paranasalis Irisan A7ial< ,!r!nal dengan K!ntras
3da defek dan destruksi os. mailla dekstra dengan pembengkakan soft tissue
sekitarnya.engan pemberian bahan kontras tidak enhance.*inus paranasalis dan
daerah nasopharyn tampak normal.
Kesimpulan4
umor Bs. ailaris ekstra
8/18/2019 Kista radicular.doc
27/35
2&
%.&.( 4!t! Pan!ra"ik
Kesan 4 ada massa berbatas tegas, berbentuk bulat di maksila dekstra
%.( DIA#N0SIS BANDIN#
1. Kista 9adikuler
2. Kista 9esidual
. Kista 0aradental
%.) DIA#N0SIS
Kista 9adikuler
%.* PENATALAKSANAAN
Beda
5kstirpasi kista radikuler
Persia'an Pra 0'erasi =
1. /I7 9 2$ gttGi
2. 6eftriaone 2 grG2+ jam (profilaksis)
P!st Pas,a 0'erasi
1. /I7 9 '$$ ccG8 jam
2. /nj. 6eftriaone 2 gr G 2+jam /I
. /nj. ransamin '$$ mgG # jam /I
+. /nj. Ketorolac $ mgG 8 jam /I
'. betadine gurgle 2 1$ ml kumur
#. kompres pipi kanan seling dingin hangatG1' menit
%.+ LAP0RAN PEBEDAHAN
8/18/2019 Kista radicular.doc
28/35
28
1. 0asien tidur dalam posisi supine dengan anestesi umum.
2. ilakukan tindakan antiseptik pada daerah operasi
. ilakukan insisi hori!ontal D $,' cm di atas sulcus ginggi)o-buccal sebelah
kanan sepanjang D + cm diatas kaninus kearah lateral
+. ilakukan ele"asi pada lapisan mucoperiosteum ke arah superior dan inferior.
'. ilakukan e"aluasi tulang maila yang menonjol ditatah.
#. ilakukan pengangkatan akar gigi molar //
&. *inus maila ditembus dari inferior, sinus maila di irigasi didapatkan jaringan
granulasi (diambil untuk 03) kapsul kista dibersihkan dengan kuret lalu
diirigasi kembali, perdarahan dikontrol dengan kauter.
8. ilakukan penjahitan pada luka insisi.
8/18/2019 Kista radicular.doc
29/35
2<
BAB I?
ANALISA KASUS
0ada kasus di atas, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang. 0asien merupakan seorang anita berusia 2<
tahun, Kista radikular merupakan jenis kista yang paling sering ditemukan pada
rahang, sekitar '2%-#8% dari seluruh kista yang ditemkan dirahang. okasi
tersering terjadi #$% pada maksila dengan frekuensi tersering di maksila terutama
region anterior dan mandibula pada region posterior, namun kista ini dapat terjadi
di region mana saja di rahang. /nsiden tertinggi terjadi pada usia dekade ke- dan
ke-+ dan jarang terjadi pada anak. . Kista radikular lebih banyak ditemukan pada
laki-laki sekitar '8% dibandingkan dengan anita +2%.&
ari anamnesis didapatkan keluhan benjolan pada gusi kanan atas.
keluhan ini sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. aalnya pasien memiliki
8/18/2019 Kista radicular.doc
30/35
$
lubang pada giginya (karies), yang mengenai gigi geraham atas dan baah
sebelah kanan dan kiri. ubang pada gigi ini sering menimbulkan rasa sakit.
0asien jarang membersihkan gigi sebelum tidur dan tidak melakukan peraatan
terhadap gigi yang rusak. Kista radikular lebih sering terjadi di maksila dengan
gigi insisif lateral sebagai gigi yang paling sering terkena, sedangkan di
mandibula kista ini banyak terjadi pada gigi posterior.+
Kemudian pasien juga mengeluhkan sejak bulan yang lalu, merasakan
bengkak pada gusi kanan atas,terasa lunak,terfiksir,dan tidak nyeri. 3alnya
bengkak tidak terlalu besar, namun lambat laun menjadi semakin membesar.
riayat gusi berdarah disangkal. Kebanyakan pada penyakit kista radikuler
tersebut tidak terdapat gejala-gejala yang signifikan (asimptomatik), terutama
pada kista yang berukuran kecil. =al ini baru akan terlihat setelah dilakukannya
pemeriksaan rontgen foto pada pasien, kecuali jika kista tersebut bernanah, di
mana rasa sakit terjadi seperti pada gejala yang biasa ditunjukkan. Kista yang
besar akan menghasilkan pembengkakan pada bagian bukal dan meluas hingga
bagian lingual atau palatal. 0embengkakan ini terjadi sebagai bentuk perluasan
pada dasar kortikal bukal, yang menyebabkannya menjadi tipis dan dapat
menimbulkan bunyi @crackingA (crepitus). ?ika tulang sudah benar-benar hancur
maka kista tersebut akan terhubung dengan periosteum dan mukosa pada daerah
tersebut akan terlihat berarna merah kebiru-biruan. #,&,8
0ada pemeriksaan penunjang histopatologi tanggal 1$-$2-2$1# didapatkan
suatu osteoma. =al ini bisa di karenakan pada saat pengambilan sampel, tidak
mencapai kista melainkan jaringan di baahnya berupa tulang. Kebanyakan kista
radikuler merupakan suatu satu kesatuan atau dalam bagian-bagian berlapis
dengan stratified squamous epithelium dan jangkuan ketebalannya dari 1 sampai'$ lapis sel.#
0ada pemeriksaan radiologi, untuk 6 *can aila Kontras dan :on
Kontras ($G$2G2$1#) 3da defek dan destruksi os. mailla dekstra dengan
pembengkakan soft tissue sekitarnya. engan pemberian bahan kontras tidak
enhance. *inus paranasalis dan daerah nasopharyn tampak normal. *ecara
radiografi kista radikuler menunjukkan adanya osteolytic atau lesi radiolucent
(berbentuk bulat atau o"al) dengan pinggiran radiopac yang terlihat jelas, kecuali
8/18/2019 Kista radicular.doc
31/35
1
jika daerah tersebut sudah terinfeksi maka gambaran perifer radiopac tidak akan
terlihat.8
0enatalaksanaan pada pasien ini dilakukan ektirpasi kista radikuler. 0ada
intra operasi, di dapatkan massa berkapsul yang berisi cairan. 0ada pasien
diberikan ceftriaon sebagai antibiotik sebagai profilaksis. Ketorolac dan asam
traneksanamat diberikan sebagai analgertik dan anti perdarahan post operasi. 8
ari hasil anamnesis, 6-*can aksila dengan kontras, foto panoramik
dan hasil intra operasi maka pasien ini di tegakkan kista radikule
BAB ?
KESIPULAN
Kista radikuler adalah kista odontogenik yang terjadi pada apeks gigi
non"ital yang mengalami peradangan. erjadinya kista ini diakibatkan oleh infeksi
gigi yang berkembang menjadi granuloma yang berisikan sel epitel malasse!.
Kista radikuler disebut juga kista inflamasi, kista periodontal, atau kista
periodontal apical.
Kista radikuler paling sering dijumpai di rongga mulut, kurang lebih #$%-
&'% dari seluruh kista odontogenik, dengan frekuensi tersering di rahang atas
terutama di regio anterior lebih kurang sekitar #$%, sedangkan pada rahang
baah sering terjadi pada regio posterior, namun kista ini dapat terjadi di region
mana saja pada rahang. iasanya peradangan mengikuti kematian pulpa gigi dan
kista yang timbul dengan cara ini tersering ditemukan apeks gigi yang terkena.
8/18/2019 Kista radicular.doc
32/35
2
*ering terjadi pada usia 2$-+$ tahun. ebih sering terjadi pada laki-laki. okasi
yang paling sering terkena adalah mailla teruatma pada region anterior mailla.
0rognosis tergantung dari gigi yang terkena, derajat kerusakan tulang, dan
kemudahn peraatan. erapi dari kista radikuler sebagai penyakit dari infeksi
saluran akar terdiri dari pembasmian mikroba atau pada hakikatnya menurunkan
jumlah mikroba dari saluran akar dan mencegah infeksi kembali dari orthograde
root filling.
DA4TAR PUSTAKA
#. arsen, 0eter 5. Bdontogenesis and Bdontogenic 6ysts and umours. /n4
6umming 4 Btolaryngology 4 =ead and :eck, + 5dition. 0hiladelphia, E*3.
5lse"ier osby /nc L 2$$'
$. 9ushik 9a"al1, et *ll. anagement of /nfected 9adicular 6yst in
aillary 3nterior 9egion4 3 6ase 9eport. +nternational ournal of
*d)anced ealth ciences. 2$1'. 11 (1)4
8/18/2019 Kista radicular.doc
33/35
1. heresia /ndah udhy *ulisetyaati, /nsidens umor ganas 9ongga ulut di
*urabaya-?aa imur selama periode tahun 1
8/18/2019 Kista radicular.doc
34/35
+
8/18/2019 Kista radicular.doc
35/35
'