BAB IPENDAHULUAN
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang
paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium
polikistik, dan kanker ovarium.(Sjamsuhidayat, 1998)Kista adalah
pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian
tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi
cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium.
(Wiknjosastro, 1999)Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan
sangatditakuti oleh karena adanyakecenderunganmenjadi
ganas,tetapikebanyakankistaovarium memiliki sifat yang jinak
(80-84%). (Sjamsuhidayat, 1998)Pada wanita usia muda (biasanya
kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi ganas berkurang,
oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma
terutama pada wanita wanita yang mulai menopause. (Sjamsuhidayat,
1998)Terdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium,
rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per
100.000 populasi). Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras
adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991.
Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di Amerika
, karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita,
kematian sebanyak 16.000 orang. (Wiknjosastro, 1999)
Pada kasus ini pasien didiagnosis kista ovarium, dalam
presentasi ini akan dibahas mengenai kista ovarium dan pembahasan
mengenai kondisi pasien dan penatalaksanaan pada pasien ini.
BAB IVTINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Ovarium
Gambar 1 : Anatomi Ovarium dan TubaWanita pada umumnya memiliki
dua indung telur kanan dan kiri, dengan penggantung mesovarium di
bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah
kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang
kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. (Sjamsuhidayat,
1998)Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya
pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.
Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan
belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung
yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang
dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa
fimbria dari infundibulum. (Sjamsuhidayat, 1998)Ujung ovarium yang
lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii
proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan
yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum
berasal dari gubernakulum (Wiknjosastro, 1999)
Gambar 2 : Anatomi OvariumSecara histologik, ovarium dilapisi
oleh epitelium germinalis dan tunika albugenia. Sisi dalam ovarium
terdiri dari sel-sel folikel dan jaringan ikat yang sangat sensitif
terhadap hormon seks. Ovarium diperdarahi oleh arteri ovarica kanan
dan kiri yang merupakan cabang dari aorta desendens. Vena sebagai
drainase mengikuti perjalanan arteri ovarica sebagai vena ovarica
kanan dan kiri.4
B. Definisi Tumor OvariumSecara harfiah, Tumor adalah jaringan
baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai
faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen
kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma
pada dasarnya memiliki makna sama dengantumor. Keganasan merujuk
kepada segala penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas.Tumor
ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang berasal
dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa
literatur menggolongkan kista sebagai tumor namun beberapa
literatur lain memisahkan antara tumor dengan kista. Perlu
diketahui bahwa definisi kista adalah suatu jenis tumor berupa
kantong abnormal yang berisi cairan. Karena secara definisi tumor
adalah jaringan, oleh karena itu beberapa literatur membedakan
antara kista dengan tumor ovarium.
Gambar 3 : Ilustrasi Tumor OvariumC. EpidemiologiBerdasarkan
data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, umumnya kista
ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik
abdominal maupun transvaginal dan transrektal. Kista ovarium
terdapat disekitar 18% yang sudah postmenopause. Sebagian besar
kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10% sisanya adalah
kista yang mengarah ke keganasan. Kista ovarium fungsional umumnya
terjadi pada usia produktif dan relatif jarang pada wanita
postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur yang spesifik
mengenai usia terjadinya kista ovarium.5D. Sifat Kista 1. Kista
FisiologisSesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan
folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista
tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan
pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang
bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan
tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista
tersebut mengalami pembesaran atau tidak. Kista yang bersifat
fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih
mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak menimbuklkan
nyeri pada saat haid. Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya
adalah kista korpus luteal, kista folikular, kista teka-lutein.42.
Kista PatologisKista ovarium yang bersifat ganas disebut juga
kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian
terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi
karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa
menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga
60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga
sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia
belum diketahui dengan pasti (Sjamsuhidayat, 1998)Pada kista
patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak
disadari penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa
gejala seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit
dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta
bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan
saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu
dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi.
(Wiknjosastro, 1999)Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium.
Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Bersifat jinak jika
bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak
kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai saat ini,
belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat
tersebut.Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat
sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista
fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan
campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.
(Wiknjosastro, 1999)E. Klasifikasi KistaDiantara tumor-tumor
ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. Tumor
neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas, dan tumor jinak
dibagi dalam tumor kistik dan solid (Sjamsuhidayat, 1998)A. Tumor
Non Neoplastika. Tumor akibat radangi. Abses ovarialii. Abses tubo
ovarialiii. Kista tubo ovarialb. Tumor laini. Kista folikelii.
Kista korpus luteiniii. Kista teka-luteiniv. Kista inklusi
germinalv. Kista endometriumB. Tumor Neoplastik Jinaka. Kistiki.
Kistoma ovarii simpleksii. Kistadenoma ovarii musinosumiii.
Kistadenoma ovarii serosumiv. Kista endometroidv. Kista dermoidb.
Solidi. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
limfangiomaii. Tumor Brenneriii. Tumor sisi aderenal
(makulinovo-blastoma).1. Kista Ovarium Non-Neoplastik a. Tumor
Akibat RadangTumor ini biasanya disebabkan oleh proses infeksi yang
terjadi pada adneksa. Tumor ini cukup jarang. Proses pembentukan
tumor ini didahului oleh masuknya bakteri kedalam uterus yang
berlanjut ke bagian salfing dan menuju ke adneksa. Kemudian
terjadilah infeksi dan terjadi proses imunologis sehingga terbentuk
abses.1b. Kista FolikelKista ini berasal dari folikel de graff yang
tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel,
atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh di bawah
pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim,
melainkan membesar menjadi kista.bisa di dapati satu kista atau
beberapa dan besarnya biasanya berdiameter 1-1 cm.Dalam menangani
tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang dihadapi itu
neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak
lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam
2 bulan akan hilang sendiri.1,3Kista folikuler secara tipikal kecil
dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat menopause,
sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon
terhadap hipersekresi FSH (folikel stimulating hormon) dan LH
(luteinizing hormone) normalnya ditemui saat menopause berdiameter
1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm); berasal dari
folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi
cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.1
Gambar 4 : Kista Folikelc. Kista Korpus LuteinDalam keadaan
normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri
(korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan
menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah
tua.Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran
yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning,
terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel
teka.Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang
sendiri. Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan
ektopik terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan
ovarium.1,3
Gambar 5 : Kista Korpus Luteal
d. Kista Teka LuteinKista biasanya bilateral dan sebesar tinju.
Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel
teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone
koriogonadrotropin yang berlebihan.1,3Kista granulosa lutein yang
terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan
membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang
berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.Kista
teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami;
biasanya berhubungan dengan tipe lain dari growth indung telur,
serta terapi hormon.
Gambar 6 : Kista Teka Lutein
e. Kista Inklusi GerminalTerjadi karena invaginasi dan isolasi
bagian-bagian terkecil dari epitel germinativum pada permukaan
ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya
jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium,
dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak
rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.1,3
Gambar 7 : Kista Inklusi Germinalf. Kista EndometriumKista ini
endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari
sel yang mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang
merupakan hasil peluruhan dinding saat menstruasi
2. Neo plastic jinak kistik:a. Kistoma Ovari SimpleksKista ini
mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai,
seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis
dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada
dinding kista tampak lapisan epitel kubik.Terapi terdiri atas
pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jarinngan
yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk
mengetahui apakah ada keganasan.1,3b. Kistadenoma Ovarii
SerosumKistainiditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan
kistadenoma musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang
sama.Kista ini sering ditemukan bilateral (10-20%) daripada
kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar sehingga
memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat
jugalobulatedkarena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,
meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan. Ciri
khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam
rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar
5%. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena
bercampur darah. Tidak jarang, kistanya sendiri kecil, tetapi
permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler(solid papiloma)Pada
umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran makroskopis
kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak, bahkan
pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan
kepastian.Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang
dilapisi epitel kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma
eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap warnanya. Karena tumor
ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal epithelum),
maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam, tetapi sebagian
besar terdiri atas epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada
jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam
stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma menunjukkan bahwa
kista adalah kistadenoma ovarium serosum papiliferum, tetapi bukan
ganas.Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa
proliferatif.Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan rutin dari
pelvis.Kadang-kadang pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah
pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau pun
ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada keganasan
ovarium kecuali pada stadium terminal.1,2,6Apabila ditemukan
pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi epitel, serta
anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara
makroskopik digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari
kistadenoma serosum mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat
implantasi pada peritoneum disertai dengan ascites, prognosis
penyakit adalah kurang baik. Meskipun diagnosis histopatologis
pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak (histopathologically
benign), tetapi secara klinis harus dianggap sebagai neoplasma
ovarium ganas (clinicaly malignant).Terapi pada umumnya adalah
pengangkatan tumor. Tetapi oleh karena berhubung dengan besarnya
kemungkinan keganasan perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti
terhadap tumor yang dikeluarkan.Bahkan kadang-kadang perlu
diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat
operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu
operasi.1,3
Gambar 8 : Kista Ovarium Serosum
c. Kistadenoma Ovarii MusinosumAsal tumor ini belum diketahui
dengan pasti. Tumor ini mungkin muncul sebagai tumor unilateral
kista teratoma atau sebagai metaplasia mucinosum dari mesothelium.
Tumor mucinous yang berasal dari teratoid ditemukan pada penderia
yang muda.Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan
jarang sekali pada masa prapubertas. Tumor evarium ini terbanyak
ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua
tumor ini merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang
kistadenoma ovarii musinosum nerupakan 40% dari seluruh kelompok
neoplasma ovarium.Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin,
permukaan berbagala (lobulated) dan umumnya multitokular dan
odematosa; lokular yang mengandung niukosa ini kelihatan biru dari
peregangan kapsulnya. Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat
besar dan pada tumor ini tidak dapat ditemukan jaringan yang normal
lagi. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga dijumpai
yang bilateral (8-10%).Dinding kista agak tebal dan berwarna putih
keabuan terutama apabila terjadi perdarahan atau perubahan
degeneratif di dalam kista. Pada permukaan terdapat cairan lendir
yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna kuning
sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.
Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh epital
torak tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel
yang terdapat dalam satu lapisan bersifat odernatus dan mempunyai
potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar, kelenjar-kelenjar
menjadi kista-kista baru, yang menyebabkan kista menjadi
multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista
(spontan ataupun pada saat operasi), maka sel-sel epitel dapat
tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan sekresinya
menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudorniksoma
peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan
menyebabkan banyak perlengketan. Akhirnya penderita meninggal
karena ileus. Pada kista kadang-kadang ditemukan daerah padat dan
pertumbuhan papiler.1,3d. Kista EndometroidTerjadi karena lapisan
didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan terlihat
keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim
tetapi melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini
setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid yang
akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1
pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit
terutama sewaktu haid/ sexual intercourse.1,3
Gambar 9 :Kista Endometroide. Kista DermoidTumor ini merupakan
10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik, dan paling sering
ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari semua kista dermoid
bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat
ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat
besar, sehingga beratnya mencapai beberapa kilogram.Kista ini
tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan lapisan
embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel
folikel rambut, tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di
sekitar ovarium. Kista ini tidak mempunyai ciri yang khas. Dinding
kista kelihatan putih keabuan dan agak tipis. Konsistensi tumor
sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat ditemukan
kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan,
serat otot jaringan ikat (mesodemal) dan mukosa traktus
gasttrointotinelis, epitel saluran kista terdapat produk kelenjer
sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan
rambutPada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala
nyeri mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya
sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam
rongga peritoneum.Perubahan keganasan dari kista sangat jarang,
hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat
menopause.1,3
Gambar 10 : Kista Dermoid
3. Neoplastik jinak solidSemua tumor ovarium yang padat adalah
neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa termasuk suatu
neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi maligna. Potensi
menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya sangat
rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma
embrional yang padat.1,6a. Fibroma ovariiPotensi menjadi ganas
sangat rendah pada fibroma ovarium, kurang dari 1%. Fibroma ovarii
berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau sel mesenkim
yang multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma
ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita menopause.Tumor
ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg, dengan
90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya
merah jambu keabuan. Apabila konsistensi sangat padat disebut
fibroma durum, dan apabila lunak disebut fibroma molle. Neoplasma
ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel di tengah jaringan
kolagen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka
disebut kistadenofroma ovarii. Fibroma ovarii yang besar biasanya
mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi.Pada tumor ini sering
ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii, ascites, hidrotoraks).
1,2,6b. Tumor BrennerMerurupakan suatu neoplasma ovarium yang
sangat jarang ditemukan, biasanya pada wanita dekat atau sesudah
menopause. Frekuensinya 0,5% dari semua tumor ovarium.Besar tumor
ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya beberapa
kilogram.Lazimnya tumor ini unilateral. Pada pembelahan berwarna
kuning muda seperti fibroma, dengan kista-kista kecil.
Kadang-kadang pada tumor ini temukan sindroma Meigs. Gambar
mikroskopis tumor ini sangat khas, terdiri dari 2 elemen, yakni
sarang-sarang yang terdiri atas epitel epitel, yang dikelilingi
jaringan ikat yang luas dan padat.Tumor Brenner tidak menimbulkan
gejala-gejalaklinik yang khas, dan jika masih kecil, biasanya
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histopatologik
ovarium.Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini
menunjukkan keganasan pada histopatologi dan klinisnya.1,2,6c.
Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)Tumor ini sangat
jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara
0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi,
terdiri atas hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae, dan
perubahan suara.II.6 EtiologiPenyebab terjadinya kista ovarium
yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus,
hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul dari
folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1Faktor
resiko terjadinya kista ovarium.4a. Riwayat kista ovarium
sebelumnyab. Siklus menstruasi yang tidak teraturc. Meningkatnya
distribusi lemak tubuh bagian atasd. Menstruasi dini e. Tingkat
kesuburanf. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbangg. Terapi
tamosifen pada kanker mamma
Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui,
diduga akibat abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat
genetis kanker yang tercetus oleh radikal bebas atau bahan bahan
karsinogenik.II.7 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil
yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel
dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit
mature. Folikel yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang pada
saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif.
Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan
membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama
kehamilan.1,6Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal
disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa
folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.
Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH
dan HCG.1,2Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena
stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang
berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform
mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple
dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif
lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene
citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama
bila disertai dengan pemberian HCG.1,2Kista neoplasia dapat tumbuh
dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam
ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas
dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh
ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan
(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista
jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa
dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area
kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord
sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal
dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal
embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.Endometrioma
adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma
ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan
multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam
sonogram.1,2
II.8Tanda dan GejalaKebanyakan wanita dengan kanker ovarium
tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya
sangat bervariasi dan tidak spesifik.4,6Pada stadium awal gejalanya
dapat berupa:a. Gangguan haid b. Jika sudah menekan rectum atau VU
mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. c. Dapat terjadi
peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut. d. Nyeri saat bersenggama.Pada stadium
lanjut:a. Asites b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ
di dalam rongga perutc. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan
nafsu makand. Gangguan buang air besar dan kecil. e. Sesak nafas
akibat penumpukan cairan di rongga dada.4
II.9 DiagnosisDiagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui
pemeriksaan fisik. Namun biasanya sangat sulit untuk menemukan
kista melalui pemeriksaan fisik. Maka kemudian dilakukan
pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium. Pemeriksaan
yang umum digunakan adalah :1. Ultrasonografi (USG) Alat peraba
(transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista, membantu
mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau
padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi
material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5,6Dari gambaran
USG dapat terlihat:a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang
bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan
dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak
bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. b. Kista ini
dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa).c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang
halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari
elemen-elemen darah di dalam kista.
Gambar 11 : Gambaran Kista pada USG
2. Pemeriksaan LabPemeriksaan lab dapat berguna sebagai
screening maupun diagnosis apakah tumor tersebut bersifat jinak
atau ganas. Berikut pemeriksaan yang umum dilakukan untuk
mendiagnosis kista ovarium. Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini
digunakan untuk screening awal apakah wanita tersebut hamil atau
tidak. Pemeriksaan ini dapat menyingkirkan kemungkinan kehamilan
ektopik. Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit keganasan,
dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain seperti leukosit,
HB, HT juga dapat membantu pemeriksa menilai keadaan pasien.
Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada kemungkinan
lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan untuk menyingkirkan
diagnosis banding. Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik
pada keganasan ovarium adalah CA125. CEA juga dapat diperiksa,
namun CEA kurang spesifik karena marker ini juga mewakili keganasan
kolorektal, uterus dan ovarium.
3. Pemeriksaan Patologi AnatomiMerupakan pemeriksaan untuk
memastikan tingkat keganasan dari tumor ovarium. Pemeriksaan ini
biasanya dilakukan bersama dengan proses operasi, kemudian sampel
difiksasi dan diperiksa dibawah mikroskop.6
II.10 Penatalaksanaan1. Observasi dan Manajemen GejalaJika kista
tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama
1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil
jika tidak curiga ganas. Apabila terdapat nyeri, maka dapat
diberikan obat-obatan simptomatik seperti penghilang nyeri
NSAID1,2,42. OperasiJika kista membesar, maka dilakukan tindakan
pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan
laparoskopi atau laparotomi. Biasanya kista yang ganastumbuh dengan
cepat dan pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Akan tetapi kepastian suatu kista itu bersifat jinak atau ganas
jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan
pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya untuk
laparoskopidiperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan
untuk laparotomidiperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau
ke-9.1,2,4Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu screening
USG umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan
gejala maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan
patologi anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor
tersebut. 1,2,4,6
II.11 PrognosisPrognosis dari kista jinak sangat baik. Kista
jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di
ovarium kontralateral. Apabila sujdah dilakukan operasi, angka
kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%. Kematian disebabkan
karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering
ditemukan sudah dalam stadium akhir.1Angka harapan hidup dalam 5
tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan
hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista
dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.1,6
DAFTAR PUSTAKA1. Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2.,
editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.1999: 13-142. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah,
Edisi Revisi, EGC, l 1027; Jakarta, 19983. Mansjoer, Arif dkk.
Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius. 2000.4. Medscape Reference , Ovarium Anatomy,
Available at
http://emedicine.medscape.com/article/1949171-overview#aw2aab6b3,
Last Update October 3, 2013. Accessed on April 23, 2014.5. Medscape
Reference , Ovarian
Cysthttp://emedicine.medscape.com/article/255865-overview#a0101,
Last Update August 19, 2013. Accessed on April 23, 2014.6. Schorge
et al. Williams Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology
Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..2008