DEFINISI Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Ovarium terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infudibulo-pelvikum.Fungsinya sebagai tempat folikel, menghasilkan dan mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium dapat terganggu oleh penyakit akut dan kronis. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium. Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non neoplastik. (Wiknjosastro, 2005) SIFAT KISTA 1. Kista Fisiologis Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja. Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DEFINISI
Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai
dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Ovarium terletak antara rahim dan
dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dinding
panggul oleh ligamentum infudibulo-pelvikum.Fungsinya sebagai tempat folikel, menghasilkan
dan mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium dapat terganggu oleh penyakit akut
dan kronis. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium.
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non neoplastik.
(Wiknjosastro, 2005)
SIFAT KISTA
1. Kista Fisiologis
Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja. Sasuai suklus
menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista.
Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan
pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu
operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah
kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.
Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena dia masih
mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista, jangan takut dulu, karena mungkin
kistanya bersifat fisiologis. Biasanya kista fisiologis tidak menimbulkan nyeri pada saat haid.
2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang
tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan
apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien dating pada stadium lanjut, penyakit
ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui
dengan pasti.
Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang kadang tidak disadari si
penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti penyakit umumnya. Itu
sebabnya diagnosa aalnya agak sulit dilakukan. Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit
serta bagian bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah
cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui
proses laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut penderita. Setelah
di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kista itu akan
muncul kembali atau tidak.
Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas.
Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak kista ini dapat
berubah menjadi ganas. Sayangnya sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab
perubahan sifat tersebut.Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan
dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista
abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.
KLASIFIKASI
Pembagian kista ovarium berdasarkan neoplastik dan non neoplastik yaitu:
A. Non Neoplastik
1) Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh erus menjadi folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah
berumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim,
melainkan membesar menjadi kista. Biasanya dapat di dapati dengan diameter
kista 1-1,5cm. bagian dalam dinding kista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan
sel granulose, akantetapi karena tekanan di dalam kista, terjadilah atrofi pada
lapisan ini. Cairan di dalam kista jernih dan mengandung estrogen, oleh sebab itu
jenis kista ini sering mengganggu siklus menstruasi. Kista folikel ini lambat laun
mengecil dan menghilang spontan.
Dalam menangani tumor ini pada umumnya, jika diameter tumor tidak
lebih dari 5cm, dapat ditunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan
hilang
2) Kista korpus luteum
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi
korpus albikans, kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus
luteum persisten). Frekuensi kista lueum lebih jarang dari pada kista folikel, dan
yang pertama bisa lebih besar dari yang kedia
Pada pembedahan ovarium kista korpus luteum member gambaran khas.
Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri sel-sel luteum yang
berasal dari sel-sel teka
kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan menstruasi, berupa amenorea
diikuti dengan perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat menyebabkan rasa
berat di perut bagian bawah. Rasa nyeri di dalam perut mendadak dengan adanya
amenorea sering menimbulkan kesulian dalam diagnosis diferensial dengan
kehamilan ektopik yang terganggu.
3) Kista teka lutein
Biasanya terjadi pada mola hidatidosa,koriokarsinoma, dan kadang-
kadang tanpa adanya kelainan tertentu, ovarium dapat membesar menjadi kistik.
Kisa biasanya bilateral dan biasanya menjadi sebesar tinju. Pada pemeriksaan
mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka. Sel-sel granulose dapat juga
menunjukkan luteinisasi, akan tetapi sering kali sel-sel menghilang karena atresia.
Tumbuhnya kista ini adalah pengaruh hormone koriogonadotropin yang
berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil
spontan.
4) Kista inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari
epitel germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat
pada wanita lanju usia, dan besarnya jarang melebihi diameter 1 cm. kista terletak
di bawah ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapissan epitel kubik atau torak
rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.
5) Kista endometrium
Gambarannya tidak khas. Biasanya tumornya tidak terlalu besar (6-8 cm),
lebih sering terlihat seperti gambaran kista yang banyak dan terdapat pada kedua
ovarium.
Kadang-kadang bisa terlihat di bagian posterior atau postero lateral dari
uterus dan mempunyai dinding yang tebal. Gambaran perdarahan di dalam kista
bisa memperlihatkan gambaran ekogenik yang difus. Hemosiderin atau gumpalan
darah akan memberikan gambaran menyerupai bagian-bagian padat di dalam
kista.
6) Kista ovarium polikistik
Ovarium polikistik ditandai oleh adanya sejumlah kista di sepanjang
korteks ovarium. Ada 2 tipe kelainan ini yang dikenal, yaitu yang disertai dengan