Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem koloid berhubungan dengan proses    prose di alam yang mencakup berbagai bidang. Hal itu dapat kita perhatikan di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh. Namun lebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid. Juga protoplasma dalam sel   sel makhluk hidup merupakan suatu koloid sehingga proses     proses dalam sel melibatkan sitem koloid. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa p roduk yang merupakan campuran dari  beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh koloid. Udara mengandung juga sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral    mineral yang terdispersi dalam tanah, yang dibutuhkan oleh tumbuh   tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah merupakan sistem koloid. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, timbul beberapa masalah yaitu:  1.2.1 Apa yang di maksud dengan koloid, larutan dan s uspensi? 1.2.2 Apa saj a si fat-sifat koloid? 1.2.3 Bagaimana pembuatan sy stem koloid? 1.2.4 Bagaimana cara pemurnian koloid? 1.2.5 Bagaimana penggunaan system koloid? 1.2.6 Apa saja kegunaan koloid? 1.3 Tujuan Penulisan Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk membe rikan sumbangan pemikiran mengenai system koloid dan berbagai macam sifatnya yang sangat mmembantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.  
14

KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

Oct 13, 2015

Download

Documents

Ade Alfionita

KIMIA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    1/14

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSistem koloid berhubungan dengan proses prose di alam yang mencakup berbagai bidang. Hal

    itu dapat kita perhatikan di dalam tubuh makhluk hidup, yaitu makanan yang kita makan (dalam

    ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh. Namun lebih dahulu diproses sehingga berbentuk

    koloid. Juga protoplasma dalam sel sel makhluk hidup merupakan suatu koloid sehingga proses proses dalam sel melibatkan sitem koloid.

    Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari

    beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu

    membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas.Kemudian, es krim yang biasa dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim terseb

    haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh koloid.

    Udara mengandung juga sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi (tercampur) dalamudara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakansistem koloid. Mineral mineral yang terdispersi dalam tanah, yang dibutuhkan oleh tumbuh

    tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk

    membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam seleniumdengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah merupakan sistem koloi

    1.2 Perumusan MasalahDari latar belakang tersebut, timbul beberapa masalah yaitu:

    1.2.1 Apa yang di maksud dengan koloid, larutan dan suspensi?1.2.2 Apa saja sifat-sifat koloid?

    1.2.3 Bagaimana pembuatan system koloid?

    1.2.4 Bagaimana cara pemurnian koloid?1.2.5 Bagaimana penggunaan system koloid?

    1.2.6 Apa saja kegunaan koloid?

    1.3 Tujuan PenulisanPenulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran

    mengenai system koloid dan berbagai macam sifatnya yang sangat mmembantu manusiadalam kehidupan sehari-hari.

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    2/14

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Koloid

    Di kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran

    dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu

    membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produproduk seperti itu adalah sistem koloid.

    Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di manapartikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di

    dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat)

    dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones,

    hairspray, jelly, dll. Ciri-ciri Koloid (Dispersi Koloid): 2 fase, keruh, antara homogen dan heterogen,

    diameter partikel 1 nm

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    3/14

    Tabel perbandingan antara larutan, koloid, dan suspensi

    Larutan

    (Dispersi Molekuler)

    Koloid

    (Dispersi Koloid)

    Suspensi

    (Dispersi Kasar)

    Contoh:

    larutan gula dalam air

    Contoh:

    Campuran susu dengan air

    Contoh:

    Campuran tepung

    terigu dengan air

    1. Homogen, tak dapatdibedakan walaupun

    menggunakan

    mikroskop ultra

    2. semua partikelnyaberdimensi (panjang,

    lebar atau tebal)

    kurang dari 1 nm

    3. Satu fase4. Stabil5. Tidak dapat disaring6. Jernih7. tidak memisah jika

    didiamkan

    1. Secara makroskopis bersifathomogen tetapi heterogenjika diamati dengan

    mikroskop ultra

    2. Partikelnya berdimensiantara 1 nm sampai 100 nm

    3. dua fase4. Pada umumnya stabil5. tidak dapat disaring kecuali

    dengan penyaring ultra

    6. tidak jernih7. tidak memisah jika

    didiamkan

    1. heterogen2. Salah satu atau

    semua dimensi

    partikelnya lebih

    besar dari 100 nm3. dua fase4. tidak stabil5. dapat disaring6. tidak jernih7. memisah jika

    didiamkan

    Berdasarkan jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya dikenal delapan macam systemkoloid,yaitu :

    No Fase Medium Nama koloid Contoh

    1 Gas Cair Buih/Busa Buih sabun, buih sampho, buih detergen, krim kocok

    ombak, dll

    2 Gas Padat Busa Padat Batu apung, karet busa, lava, biskuit

    3 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan, pengeras rambut(hair sparay), dan oba

    semprot

    4 Cair Cair Emulsi cair Susu, santan, es krim, minyak ikan, dan mayones,

    5 Cair Padat Emulsi Padat Keju, mentega, mutiara, selai, jeli, nasi, agar-agar,lateks, semir padat, dan lem padat

    6 Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu di udara, dan asap buangan knalpot

    7 Padat Cair Sol (gel) Sol emas, sol belerang, cat, tinta, kanji, lotion, putih

    telur, air Lumpur, semir cair, dan lem cair

    8 Padat Padat Sol Padat Paduan logam (alloy), kaca berwarna, gelas warna,

    intan, tanah, permata, perunggu, dan kuningan

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    4/14

    Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloidadalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel

    terdispersi berkisar antara 10-7

    sampai dengan 10-4

    cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak

    menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekulyang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-

    masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang

    mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekmakro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter

    sekitar 6 x 10-7

    .

    2.2 Sifat-Sifat Koloid

    1. Efek Tyndal

    - Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid

    - Penyebabnya : ukuran yang dimiliki oleh partikel koloid

    2. Gerak Brown

    - Gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari partikel koloid dalam medium pendispersi- Terjadi akibat tabrakan antara partikel koloid dengan mendium pendispersinya

    - Gerak semakin cepat jika ukuran partikel koloid semakin kecil

    - Gerak Brown menyebabkan system koloid bersifat stabil

    3. Elektroforesis- adalah pergerakan koloid di bawah pengaruh medan listrik.

    - partikel koloid data bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan

    - Manfaat Elektroforesis

    a. Untuk menentukan muatan partikel koloid

    b. Untuk memproduksi barang barang industri yang terbuat dari karet

    c. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrikdengan alat yang disebut Cottrel

    4. Adsorpsi- Adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain.

    - Zat yang diserap disebut fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen.

    - disebabkan karena gaya tarik molekul-molekul pada permukaan adsorpen.- Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

    a. Proses pemutihan gula pasir

    b. Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit

    c. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawa (Al2(SO4)3)

    d. Penggunaan arang aktif- Penggunaan arang halus pada masker, berfungsi untuk menyerap gas yang beracun

    - Filter pada rokok, yang berfungsi untuk mengikat asap nikotin dan tar

    5. Koagulasi

    - peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid- terjadi karena kerusakan stabilitas system koloid atau karena penggabungan partikel

    koloid yang berbeda muatan.

    - terjadi dalam 3 cara

    a. Mekanik, yakni dengan pengadukan, pemanasan dan pendinginan

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    5/14

    b. Penambahan elektrolitc. Pencampuran koloid yang berbeda muatan

    d. elektroforesis

    - Proses Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada : perebusan telur, perebusanTahu, pembuatan lateks, proses penjernihan air, pembentukan delta di muara sungai

    Pengolahan asap atau debu.

    6. Koloid Pelindung- system koloid yang ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil

    - contoh : gelatin yang digunakan pada pembuatan es krim untuk mencegahpembentukan kristal es yang keras dan kasar

    7. Dialisis

    - proses penghilangan ion-ion penggangu kestabilan koloid dengan menggunakan selaputSemipermeabel.

    - Selaput semipermeabel adalah selaput yang hanya dapat dilewati oleh ion dan air,

    Tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel koloid.

    - Aplikasi dalam kehidupan : Dalam proses cuci darah penderita gagal ginjal, proses dialisisBerfungsi untuk menghilangkan urea dari darah.

    8. Koloid Liofil dan Liofob- Koloid Liofil : koloid yang partikelnya menarik (suka) medium pendispersinya.

    Contoh : agar-agar, lem, kanji, gelatin

    - Koloid Liofob ; koloid yang tidak menarik (tidak suka) medium pendispersinya. Contoh : kolologam

    Ciri-ciri sol Liofil:

    Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan mediumterdispersinya

    Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan

    Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses

    solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yangteradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak

    saling bergabung

    Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersiTidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit

    Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi,

    kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan mediumpendispersinya.Memberikan efek Tyndall yang lemah.

    Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali

    Ciri-ciri sol Liofob

    Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium

    pendisperinyaMemiliki muatan positif atau negative

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    6/14

    Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatanpartikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

    Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

    Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatanIrreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi

    sol

    Memberikan efek Tyndall yang jelasAkan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

    2.3 Pembuatan Sistem Koloid

    1. Cara Kondensasia. Reaksi dekomposisi rangkap

    Misalnya:

    - Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutanAs2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang;

    As2O3 (aq) + 3H2S(g) As2O3 (koloid) + 3H2O(l)

    (Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer;

    AgNO3 (ag) + HCl(aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq)

    b. Reaksi redoks

    Misalnya:

    - Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya denganmelarutkan AuCl3 dalam pereduksi organic formaldehida HCOH;

    2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air denganmengalirinya gas H2S ; 2H2S(g) + SO2 (aq) 3S(s) + 2H2O(l)

    c. Reaksi hidrolisisHidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalanya:

    - Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan memanaskan

    larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;FeCl3 (aq) + 3H2O(l) Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

    (Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)

    - Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidih;

    AlCl3 (aq) + 3H2O(l) Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

    d. Reaksi pergantian pelarut

    Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa terdispersiyang semulal arut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran koloid. Misalnya;

    - untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam

    alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus terlenih dahuludilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan belerang dalam etanol

    tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang

    akan menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan belerang

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    7/14

    dalam air.- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan terlebih

    dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol maka terjadi

    kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.

    2. Cara Dispersi

    a. Cara mekanikCara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses

    penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yangdigunakan untuk cara ini biasa disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:

    - industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.

    - Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb.

    - Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.

    b. Cara peptisasiCara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir kasar atau dari

    suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi(pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandungion sejenis ataupun pelarut tertentu.

    Contoh:

    - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.

    - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3.- Sol Fe(OH) 3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH) 33 yang baru terbentuk

    dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH) 3 kemudian dikelilingi Fe+3 sehingga bermuatan

    positif- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk sistem kolid.

    Contohnya; gelatin dalam air.

    c. Cara busur bredig

    Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam, sperti Ag, Au,

    dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel kolid akan

    digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua logam dicelupkan ke dalam mediumpendispersinya (air suling dingin) sampai kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian,

    kedua elektrode akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam

    menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi dingin,sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-pertikel kolid. Karena logam diubah

    jadi partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai

    metode dispersi.

    2.4 Cara Pemurnian koloid

    1. DialisisDialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut prosesdialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui

    membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable

    ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan

    akan berpisah. Prinsip dialysis ini digunakan dalam proses pencucian darah orang yangginjalnya tidak berfungsi lagi. Dalam tubuh, ginjal berfungsi sebagai alat dialisis darah

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    8/14

    2. ElektrodialisisPada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah pengaruh medan listrik. Cara

    kerjanya; listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua layer logam yang menyokong

    selaput semipermiabel. Sehingga pertikel-partikel zat terlarut dalam sistem koloid berupaion-ion akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh

    medanlistrik akanmempercepat proses pemurnian sistem koloid.

    Elektrodialisis hanya dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarutelektrolit karena elektrodialisis melibatkan arus listrik.

    3. Penyaring UltraPartikel-partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring, karena pori-pori

    kertas saring terlalu besar dibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila

    kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-porikertas akan sering berkurang. Kertas saring yang dimodifikasi tersebut disebut penyaring

    ultra.

    Proses pemurnian dengan menggunakan penyaring ultra ini termasuklambat, jadi tekanan

    harus dinaikkan untuk mempercepat proses ini. Terakhir, partikel-pertikel koloid akan

    teringgal di kertas saring. Partikel-partikel kolid akan dapat dipisahkan berdasarkanukurannya, dengan menggunakan penyaring ultra bertahap.

    2.5 Penggunaan Sistem Koloid

    Berbagain peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat

    juga di terangkan berdasarkan pengetahuan tentang sifat-sifat kloid.

    1.koloid alama. susub.getah karetc. darah

    2.

    2.6 Kegunaan Koloid

    Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupansehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat

    digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen

    dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    9/14

    Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:

    Jenis industri Contoh aplikasi

    Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad

    Industri kosmetika dan

    perawatan tubuh

    Krim, pasta gigi, sabun

    Industri cat Cat

    Industri kebutuhan rumah

    tangga

    Sabun, deterjen

    Industri pertanian Peptisida dan insektisida

    Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk

    suntikan

    Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:

    1. Pemutihan Gula

    Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke

    dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon.

    Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut

    mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    10/14

    2. Penggumpalan Darah

    Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi

    luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung

    ion-ion Al3+

    dan Fe3+.

    Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat

    netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.

    3. Penjernihan Air

    Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanahliat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk

    menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel

    koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas

    (Al2SO4)3.Ion Al3+

    yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk

    partikel koloid Al(OH)3yang bermuatan positif melalui reaksi:

    Al3+

    + 3H2O Al(OH)3 + 3H+

    Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah

    liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap

    bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema

    proses penjernihan air secara lengkap:

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    11/14

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    12/14

    BAB III

    PENUTUP3.1 Kesimpulan

    Koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari hari untuk proses apapun. Koloid

    juga saling berhubungan antara larutan dan suspensi. Partikel koloid dapat

    menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid. Dapat

    diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall. Koloid dibedakanmenjadi 3 macam, yaitu sol, emulsi, dan buih.

    Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan oleh karena luas

    permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar.Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai

    hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan menetralkanmuatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang. Koloid yang medium

    dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil

    mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya; sebaliknya, pada koloid liofobinteraksinya tersebut tidak ada atau sangat lemah.

    Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan

    kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada carakondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul mengalami agregasi

    (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid. Sabun dan detergen bekerja sebagaibahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan lemak ke dalam air.

  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    13/14

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid

    http://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htm

    http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloid

    http://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htm

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/

    Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira.

    Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloidhttp://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htmhttp://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htmhttp://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloidhttp://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloidhttp://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htmhttp://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htmhttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/http://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htmhttp://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloidhttp://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
  • 5/23/2018 KIMIA KOLOID KARYA ILMIAH.docx

    14/14

    LAMPIRANLAMPIRAN

    SIFAT CAMPURAN CAMPURAN AIR DENGAN

    GULA TERIGU SUSU UREA SABUN

    LARUT/ TIDAK L T L L T

    STABIL/ TIDAK S T S S SBENING / KERUH B K K B K

    MENINGGALKAN

    RESIDU/ TIDAK

    T M T T M

    FILTRAT BENING / KERUH B K K B K