Top Banner
KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Jalan H'R.Rasuna Said BlokX5 Kavling 4'9 Korak pos 3097, 1196 Jakart a 12950 o.--^, -,-,-.&lepon : (021) 5201590 (Huntinf) Faximile : tOZil SZ6iBt4, S2A3I,7Z Surat Elektronik : [email protected], [email protected],id, ruiting rirr' uur.Eoyurrolgroopr..o* Menimbang ! a. Mengingat b. KEPI.'TUSAN DIREKTUR JENDERAL BINAUPAYA KESEHATAN NOMOR : rrK. 0J.05/r./263/11 TENTANG PETUNJUKTEKNIS HIGHCARE Uru'T(HCU) DIRUMAH SAKIT DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN, bahwa dalam rangka meningkatkan mutu perayanan dankeseramatan pasien secara berkesinambungan perru diseienggarakan petayanan High Care Unir (HCU) di Rumah Saki| bahwa dengan ditetapkannya pedoman penyerenggiraan perayanan High care unir (HCU) di Rumah sakit deng.n rl-putusan Menteri Kesehatan Repubrik Indonesia Nomor: 834/Menke s/ix/vu/2010 perru disusun petunjuk teknis sebagai acuan penyusunan standar prosedur operasional dan penyerenggaran perayanan High care lJnit (Hcu) yang berkualitas di Rumah SakiU bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perru menetapkan Keputusan Direktur: Jenderar Bina UpayaKesehatan tentang Petunjuk Teknis High care unit (HCU) di Rumah sakit. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun2004 Nomor L!6, Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia Nomor443L); undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang pemer.intahan Daerah (Lembaran t\egara Tahun 2004 Nom or r2s, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)), sebagaimana terahdiubah terakhir dengan undang-undang Nomor LZ Tahun 200gtentang perubahan Kedua Atasundang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2OOg Nomor19, ;;;;; Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4g44); undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nom or L44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063) Undang - undang Nomor 44 tahun. 2009 tentang Rumah sakit (Lembaran Negara Republik tndonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia Nomor 5072); :L. 2. 3. 4.
10

KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H'R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4'9 Korak pos 3097, 1196 Jakart a 12950o.--^, -,-,-.&lepon

: (021) 5201590 (Huntinf) Faximile : tOZil SZ6iBt4, S2A3I,7ZSurat Elektronik : [email protected], [email protected],id, ruiting rirr' uur.Eoyurrolgroopr..o*

Menimbang ! a.

Mengingat

b.

KEPI.'TUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANNOMOR : rrK. 0J.05/r./263/11

TENTANG

PETUNJUKTEKNIS HIGH CARE Uru'T(HCU) DIRUMAH SAKIT

DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN,

bahwa dalam rangka meningkatkan mutu perayanan dan keseramatanpasien secara berkesinambungan perru diseienggarakan petayananHigh Care Unir (HCU) di Rumah Saki|

bahwa dengan ditetapkannya pedoman penyerenggiraan perayananHigh care unir (HCU) di Rumah sakit deng.n rl-putusan MenteriKesehatan Repubrik Indonesia Nomor: 834/Menke s/ix/vu/2010 perrudisusun petunjuk teknis sebagai acuan penyusunan standar proseduroperasional dan penyerenggaran perayanan High care lJnit (Hcu)yang berkualitas di Rumah SakiU

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perrumenetapkan Keputusan Direktur: Jenderar Bina Upaya Kesehatantentang Petunjuk Teknis High care unit (HCU) di Rumah sakit.

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran(Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 2004 Nomor L!6,Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia Nomor 443L);undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemer.intahan Daerah(Lembaran t\egara Tahun 2004 Nom or r2s, Tambahan LembaranNegara Nomor 4437)), sebagaimana terah diubah terakhir denganundang-undang Nomor LZ Tahun 200g tentang perubahan KeduaAtas undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun 2OOg Nomor 19, ;;;;;Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4g44);

undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 2009 Nom or L44, Tambahan LembaranNegara Nomor 5063)

Undang - undang Nomor 44 tahun. 2009 tentang Rumah sakit(Lembaran Negara Republik tndonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia Nomor 5072);

: L .

2.

3 .

4.

Page 2: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

$KEMHlUTHIIIAIN KESEINATAIN RI

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANJalan H'R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950

_ Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 526tlt4, sz}3}l.zSurat Elektronik ; [email protected], [email protected], *uiling list : [email protected]

5.

6.

7.

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang TenagaKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L996 Nomor49, Tambahan Lembaran Negara Republik tndonesia Nomor 3637);

Peraturan Pemerintah Nomor 3g rahun 2007 tentang pembagianurusan Pemerintahan antara pemerintah, pemerintah DaerahPropinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran NegaraTahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor a:'! i :4;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/per/lv/2ooltentang lzin Praktik dan pelaksanaan praktik Kedokteran.

Peraturan Menteri Kesehatan Rt No Lt44/Menkes/pe r/v|/20!oTentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN D|REKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANTENTANG PETUNJUK TEKNIS HIGH CARE Uru/T (HCU} DI RUMAHSAKIT

Petunjuk Teknis High care unit (HCU) di Rumah sakit sebagaimanadimaksud Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Petunjuk Teknis High care unit iHcul di Rumah sakit dalam diktumKedua digunakan sebagai acuan daram penyusunan standar proseduroperasional dan penyerenggaran perayanan High care rJnit (Hcu)yang berkualitas di Rumah Sakit.

Pembinaan dan pengawasan terhadap peraksanaan petunjuk teknisini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan propinsi, Dinas KesehatanKabupaten /Kota bersama organisasi profesi terkait sesuai dengantugas dan fungsi masing-masing.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

D i te tapkand iJakar tapada tanggalo5 agtrstus 2011

Menetapkan

Kesatu

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

,ffiDIF'iX]T.IF JT

ru';i.l'*-:5'>

Page 3: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

LAMPIRAN

I(EPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANNOMOR HK.O3.O6 I U 20/63 t LL

TENTANG

PETUNJUK TEI(NIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN HIGH CARE UNIT(HCUI Dr RUMAH SAKrT

Page 4: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KEMEI{TERIAIN KESEHATA1N RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H.R, Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 5261814,5203872

Surat Elektrpnik : yanmed@depkes;go.id, [email protected],id, mailing list : [email protected]

BAB I

PENDAHUI.UAN

Latar Belakang .

Bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamindalam Undang-Undang Dasar Negara Repubtik Indonesia Tahun 1945 yang

harus diwujgdkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya. Peningkatan Upaya Kesehatan perorangan (UKp) diRumah Sakit secara terus menerus ditingkatkan sejalin dengan kebutuhanmasyarakat dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. pengembangan

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit juga diarahkan guna meningkatkan mutudan keselamatan pasien serta efisiensi biaya dan kemudahan akses segenapmasyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit perlu ditingkatkan secaraberkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan,perawatan dan pemantauan seiara, ketat yang semakin meningkat sebagaiakibat penyakit menurar maupun tidak menurar seperti: demam berdarah,mataria, cedera, keracunan, penyalahgunaan NApzA, HrV, penyakit jantungpembuluh darah, diabetes mellitus dan gagalginjal.

Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi Rumah Sakit dalam rangkapenyelengg?raan pelayanan Hcu yang .berkualitas dan mengedepankankeselamatan pasien di Rumah Sakit serta dalam penyusunan standar proseduroperasional pelayanan Hcu di Rumah sakit pemerintah maupun swasta.

Maksud dan Tujuan

1. Maksud

PetunjuK Teknis penyelenggara?n., pelayanan Hcu di Rumah sakit inidimaksudkan guna memberikan acuan dalam melaksanakan perencanaan,pelaksana?n dan pemanlauan penyelenggaraan pelayanan Hcu di RumahSakit.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum:

Meningkatkan mutu pelayanan dan

HCU.keselamatan pasien yang dirawat di

Page 5: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KENIENTERIAIN KESEIIATAIT RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H'R; Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakart a 12950o..,-._, ,

Telepon, (q2^1)5201590 (Huntin$ Faximile:(021) SZ6LLL4,5Z03g7Z. -vrv!,vu . \vLL, J4vLrvv \ 'auururg/ raxlmlle: tu/r) )zolu14, 5.ztJ.3E7zt* ttfonik : yanmed@depkes,go;id, ieyanmei'@depkes.go.id, *"ifing fist : [email protected]*

b. Tujuan Khusus:

1). Menyediakan, meningkatkan dan mengembangkan sumber dayamanusia.

2). Meningkatkan sarana dan prasarana serta peraratan Hcu.

3)' Meningkatkan efiseinsi dan efektitas pemanfaatan pelayanan HCUterutama bagi pasien kritis stabir yang hanya membutuhkanpelayanan pemantauan.

C. Ruang Lingkup

Pelayanan HCU diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis stabil yangmembutuhkan pelayanan, pengobatan dan pemantauan secara ketat tanpapengggnaan alat bantu.(misalnya ventilator) dan terapi titrasi.

D. Sasaran

1. .Dokter dan perawat serta tenaga kesehatan tainnya yang memberikanlayanan HCU.

2. Direktur Rumah Sakit. .

3. Dinas Kesehatan provinsi/ Kabupaten/ Kota.

E. Pengertian

1. High care unit (HCul adarah unit perayanan di Rumah sakit bagi pasiendengan kondisi stabil dari fungsi"r"rfii.ri, hemodinamik, dan kesadarannamun masih memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secaraketat' Tujuannya ialah agar bisa diketahui sebara dini perubahan perubahanyang membahayakan, sehingga bisa dengan segera dipindah ke rcU untukdikelota tebih baik lagi. .

2' Pasien yang dimaksud pada point 1 tersebut adarah pasien yangmemerlukan tingkat pelayanan yang berada di antara lcU dan ruang rawatinap biasa (artinya tidak perlu perawatan ICU namun belum dapat dirawat diruang rawat inap biasa karena masih memerlukan pemantauan yang ketat).

3' Waktu penyelenggaraan pelayanan HCU berlangsung selama 24 jamsehariselama 7 hari per minggu. :

Page 6: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KH1UEITTENIAIT KESEIilATAIN RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H'R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Korak Pos 3097, 1196 Jakarr a 12950. Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Friximile : (021) sz6r8r4,5z03}1z

Surat Elektronik : [email protected],id, [email protected], ruiling list : buk3oyuhoogroopr..o1n

4. Ada 3 (tiga) tipe HCU, yaitu: :

a. separated/ conventionar/ freestanding HCU adarah HCU yang berdirisendiri (independenf), terpisah dari lCU.

b' Integrated HCU adarah HCU yang menjadisatu dengah rcu.c. Paralel Hcu adarah HCU yang terretak berdekatan (berseberahan)

dengan lCU.

Page 7: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KE}IEN TERIAI'I KESEIIATAIJ RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakart a 12950_. . Tefgnon :' (021) 5201590 (Hunting) Faximite : (02t) 5z6iir4, sioisiz

-'- -

sYt llektronik

: [email protected], seyar,rmJd'@depkes.go.id, *uiting tist : uurcol,ahoogroups.com

BAB II

PENYELENGGARAAry PELAYANAN HCU DI.RUMAH SAKIT

Penyelenggaraan pelayanan HCU harus memperhatikan ketersediaan sDMKesehatan, sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit serta beban kerjapelayanan; memperhatikan tata letak ruangan/bangunan dan kemudahan aksesdengan unit pelayanan lain yang terkait.

A. PELAYANAN HCU

Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melaluipendekatan tim multidisiplin yang dipimpin oleh dokter. spesialis yang telahmengikuti pelatihan dasai-dasar lCU. ffrggota tim terdiri dari dokter spesialisdan dokter serta perawat yang bekerja secara interdisiplin dengan fokuspelayanan pengutamaan pada pasien yang membutuhkan pengobatan,perawatan dan pemantauan secara ketat sesu"i d"ng"n standar proruollroperasionalyang bertaku di Rumah Sakit.

Pelayanan HCU meliputi pemantauan.paSien secara ketat, menganalisishasil pemantauan dan melakukan tindakan medik dan asuhan keperawatanyang dipedukan.

Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:

1. Tingkat kesadaran. ;| : : ) . 1 , '

2' Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan:interval waktu minimal 4 (empat)jam atau disesuaikan dengan keadaan pasien.

3. oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus.:

4. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal g (delapan) jam ataudisesuaikqn dengan keadaan pasien.

Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah:

1. Bantuan Hidup Dasar/ Basic Life gupport (BHD/ BLS) dan Bantuan HidupLanjuU Advanced Life Support (BHD/ ALS)

a. Jalan nafas (Airway):tvtemieOasfrn'lrf"n nafas, bila perlu menggunakan

nasopharingeal. Dokter HcU juga harus mampu melakukan intubasi

Page 8: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KEME1TTERIAIT KESEIIATAIN ItIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H.R, Rasuna said Blok X5 Kavling 4 -9 Kqtak pos 3097, 1196 Jakarta 12950_. . Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) s26t8r4,5203872

Surat Elektronik : [email protected], ieyanme-d'@depkes.go.id, *uifing risr: uurcbyatroogroupr.ro,

' ' ' :endotrakea bila diindikasikan dan segera memindahkan/ merujuk pasienke ICU:

b. Pernafasan/ ventilas i (Breathing), Mampu melakukan bantuan nafas(breathing support) dengan bag:prrf-valve.

c' Sirkulasi (Circu!ation): resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, tindakankompresijantungluar.

l

2: Terapi oksigen.

Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dengan berbagai alat pengaliroksigen, seperti: kanur nasar, sungkup muka sederhana, sungkup mukadengan.reservoir, sunggup muka dengan katup dan sebggainya.

3' Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/ stabilisasi (obat inotropik,obat anti'nyeri, obat aritmia jantung, obat-obat yang bersifat vasoaktif, danlain-lain).

4. Nutrisi enteral atau nutrisi parenterat campuran

5.. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.

ratan yang telah diberikan.

KETENAGAAN

Tenaga yang terribat datam perayanan HCU terdiri dari tenaga dokterspesialis, dokter dan perawat. Tenaga tersebut meraksanakan perayanan HCUsesuai dengan kompetensi dan kewenangdn yang diatur oleh masing_masingRS. Adapun susunan tim:perayanan HCU adarah sebagai berikut:

1: Koordinator : Dokter spesiaris yang terah mengikuti peratihan dasar_dasartCU, yang meliputi:

pelatihan pemantauan

pelatihan penataraksanaan.jaran nafas dan terapi oksigen

pelatian terapi cairan, elektrolit, dan asam basa' : j r ' :

pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi

pelatihan manejemen HCU

a.

b.

c.

d .

e.

Page 9: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KEMEITTNRIAIT KESEIIATA1N RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H.R. Rasuna.said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakart a 12950*. . T.Ppon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 526r8t4,5203872

Surat Elektronik : yanmed@depkes,go,id, [email protected], maitng rist : uut3oyatroggroups.com

2. Anggota:

a. Dokter spesialis/ dokter yang tetah mengikuti pelatihan Basic danAdvanced Life Support.

b, Perawat yang telah mengikuti pelatihan Basic Life Support dan dapatmelakukan pemantauan menggunakan peraratan monitor.

Jurnlah dokter spesialis, dokter dan perawat disesuaikan dengan jam kerjapelayanan Hcu 24 jam, beban kerja dan.kompleksitas kasus pasien yangmembutuhkan pelayanan HCU. Rasio jumlah perawat berbanding pasien diHCU sebaiknya adarah 1 (satu) perawat untuk 2 (dua) pasien.

sDM pelayqnan HCU diharuskan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihansecara berkelanjutan guna mempertahankan dan meningkatkan kompetensinyasesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.

Pr:ogram pelatihan harus diselenggarakan bagi semua staf agar dapatmeningkatkan dan menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuandalam menerapkan prosedur serta pengetah-uan dan teknorogi baru.: r . : . j . . . , ' i . . , r _ . : , , :

:

Program pengembangan dan pendidikan eksternal untuk dokter ditujukanpada pelatihan dan petatihan ulang ACLS, Fccs, dan pFCCS. Untuk perawatditujukan pada pelatihan Bantuan Hidup Dasar, ACLS, Kardiologi Dasar danPelatihan lCU. Adapun evaluasi dilakukan setelah pelatihan dilaksanakan.

SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN

'1. Lokasi: bergantung dari model yang dipilih. .

1) lntegrated: bergabung dengan ICU

2) Paralel: bersebelahan dengan tCUr i

3) separated: terpisah dengan lcu (dapat dibuat di setiap bagian:'

bagian bedah, bagian neuriorogi, bagian penyakit daram, bagiankebidanan, dan lain-lain),

2. Kebutuhan Ruangan

Ruangan HCU dibagi menjadi beberapa area yang terdiridari:

a. Area pasien:

1) Unit terbuka 12- 16 m2ttempat tidur.

Page 10: KHIUE1UTHRIAIN KESEIIATAIT RI DIREKTORAT JENDERAL BINA ...

KEIUEITTERIAIT KESEITATA1N RIDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 - 9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950_. . tefgnon : (021) 5201590 (Huntinf) Faximile : (02r) s26r8r4,5203872

surat Elektronik : yanmed@depkes,go.id, seyanme-rl'@orpir*g..ii;aiing tisr: uumbyurroogroups.com

2) Unit tertutup 16 - 20 m2ttempat tidur.

3) Jarak antara tempat tidur: 2 m.

4) Unit terbuka mempunyai 1 tempat cucitangan setiap 2 tempat tidur.

5) Unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cucitangan.

6) Harus ada sejumrah ouflet yang cukup sesuai dengan rever rcU. rcUtersier paring sedikit 3 ouilet udara-tekan, dan 3 pompa isap danminimal 16 stop kontak untuk tiap tempat tidur,

7) Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi krinis denganlampu TL day right 10 watum2. -Jendera dan akses tempat tidurmeruamln kenyamanan pasien dan personit. Desain dari unit jugamemperhatikan privasi pasien.

b. Area kerja meliputi:

Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual perawatdengan pasien. i

Ruang yang cukup untuk memonit6r pasien, peraratan resusitasi danpenyimpanan obat dan alat (termasuk lemari pendingin).

Ruang yang cukup untuk mesin X-Ray mobite dan direngkapi denganviewer.

:

Ruang untuk terepon dan sistem komunikasi rain, komputer dan koreksidata, juga tempat untuk penyimpanan.atat turis dan terdapat ruangyang cukup resepsionis dan petugas administrasi.

1) Lingkungan

Mempunyai pendingin ruangan/AC yang dapat mengontror suhu dankelembaban sesuai dengan ruas ruangan. suhu 22-- 25,,ckelembabanS0-70o/o.

2) Ruang penyimpanan peraratan dan barang bersih

Untuk menyimpan monitor, ventirasi mekanik, pompa infus danpompa syringe, peraratan diarisis, arat-arat sekari pakai, cairan,penggantung infus, trori, penghangat darah, arat isap, rinen dantempat penyimpanan barang dan alat bersih.

3) Ruang tempat pembuanoan alat / bahan knrnr