Kesulitan dalam Proses Transfer Inovasi Arum Setyowati Cecep Kustandi
Kesulitan dalam Proses
Transfer Inovasi
Arum Setyowati
Cecep Kustandi
• Kita bisa mengajak para peserta kunjungan berkeliling melintasi pabrik, memperlihatkan hampir keseluruhan proses inovasi tapi kita tidak akan memberi apapun karena mereka tidak dapat membawa hal-hal tersebut pulang bersama mereka.
CEO dari Chaparral
• Anda tidak perlu khawatir pemikiran-
pemikiran hebat anda dicuri orang lain,
karena meskipun orang lain termotivasi
untuk belajar dari anda, mereka tetap
memiliki kesulitan tersendiri dalam
melakukan hal tersebut. • (Pemindahan kemampuan dari pemikiran merupakan suatu
permasalahan yang rumit)
CEO dari Chaparral
• Pertama: produk inovasi yang diciptakan oleh orang lain menyembunyikan banyak rahasia penting dalam pelaksanaannya.
Tiga alasan mengapa inovasi sulit
untuk ditiru dan diadaptasi
• Kedua: keberhasilan mengadopsi perubahan di suatu tempat bukan merupakan bagian dari sebuah fungsi dan kebutuhan institusinya, tetapi lebih pada kebutuhan kebijakan pemerintah pusat.
Tiga alasan mengapa inovasi sulit
untuk ditiru dan diadaptasi
• Ketiga: reformasi dalam skala besar tergantung pada pengembangan kapasitas institusi untuk mengelola beberapa inovasi secara bersamaan
Tiga alasan mengapa inovasi sulit
untuk ditiru dan diadaptasi
• Hal paling penting justru hal yang tidak terlihat oleh mata (rahasia perusahaan)
• Jenis keterampilan yang langka, spesifik dan didasarkan kepada lamanya pengalaman merupakan asset yang berharga bagi perusahaan
• Hal-hal yang khas seperti ini membuat kemampuan tersebut sulit untuk dipindahkan serta diadaptasi orang lain.
• Pengetahuan tacit dari orang bahkan cukup sulit ditransfer dibandingkan dengan pengetahuan eksplisit
• Adanya perbedaan antara nilai-nilai yang dianut pada institusi dengan nilai-nilai umum yang terdapat di masyarakat pada kehidupan sehari hari.
• Gagalnya suatu perubahan karena terdapat hal yang salah dalam melakukan reformasi itu sendiri
(1) kebutuhan akan perubahan pada
institusinya dipahami dengan baik
(2) ada permintaan institusi yang
signifikan untuk melakukan perubahan
(3) perubahan itu sendiri berasal dari
institusi tersebut
(4) perubahan diperjuangkan oleh satu
orang pemimpin
(5) cukup pembiayaannya
(6) ada kepemilikan yang luas terhadap
perubahan tersebut.
Aspek pendidikan, kebutuhan dan konteks masyarakat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Dengan demikian, sebuah inovasi yang berhasil diadaptasi di suatu negara belum tentu berhasil diadaptasi dengan baik di negara lain.
Hal yang sangat membantu dalam proses
transfer inovasi adalah jika perancang inovasi memfasilitasi penyebaran inovasi tersebut sebelumnya mengembangkan teori tindakan (contohnya satu set strategi untuk mengatasi perubahan
pada suatu institusi) serta teori pendidikan
Menurut penelitian Schorr (1997, h. 148):
Dari dua puluh sembilan direktur proyek
pembangunan pemuda di Amerika, ketika
ditanyakan tentang teori di balik proyek-
proyek yang mereka kerjakan, hanya satu
yang menjawab berdasarkan teori. Artinya, kebanyakan fasilitator perubahan ini tidak memiliki
konsepsi atau teori untuk memandu tindakan mereka.
(Child Development Project/CDP)
Contoh: Proyek Pengembangan Anak CDP) seperti yang disampaikan (Lewis et al, 1998), Kemudian dievaluasi oleh
Coburn dan Meyer (1998) Kesimpulannya CDP berhasil karena sebagai model yang mencakup teori reformasi pedagogis dan teori yang membentuk 'konteks' kondisi setempat.
(Child Development Project/CDP)
• CDP adalah program pengembangan pendidikan yang integral yang didesain untuk menolong guru dan orangtua membentuk perilaku prososial pada anak. CDP adalah inisiatif reformasi yang khas baik untuk penekanan filosofis (dimensi sosial, etika dan intelektual pembelajaran) dan strategi reformasi dalam membina konteks reformasi pendukung dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan dan mempertahankan reformasi. (Coburn dan Meyer, 1998, h. 2).
• Bahkan dengan dukungan eksternal
yang dirancang kuat dalam melibatkan
berbagai tingkat sistem, CDP hanya
efektif diimplementasikan di enam
provinsi dari dua belas sekolah di enam
provinsi (Lewis et al, 1998).
(Child Development Project/CDP)
• Dalam penelitian lain Coburn dan Meyer (1998) menemukan implementasi sekolah di empat dari lima sekolah di sampel mereka, menekankan betapa pentingnya menyertakan peran pemerintah daerah atau otoritas lokal sebagai bagian dari strategi reformasi. Bukti keterlibatan yang kuat ditemukan di dua dari tiga provinsi yang secara aktif bekerja untuk mengadopsi dan menyebarluaskan CDP pada pemerintah daerah.
(Child Development Project/CDP)
• Kebanyakan inisiatif perubahan inovasi yang baik hanya memiliki teori pendidikan saja, dan jarang memiliki teori tindakan untuk mengatasi konteks atau kondisi institusinya.
• Bahkan penggunaan teori tindakan saja perubahan inovasi menghadapi kesulitan yang luar biasa yang berkaitan dengan pengetahuan awal, sejarah, politik, kepribadian, dan sebagainya.
• Reformasi dalam skala besar tergantung pada pengembangan kapasitas institusi untuk mengelola beberapa inovasi secara bersamaan. Dengan kata lain, ketika kita berbicara tentang transformasi mendasar dari lembaga dalam skala luas, banyak inisiatif reformasi yang berbeda dikembangkan secara teori baik mengenai pendidikan maupun implementasinya dan kemudian secara mandiri berusaha untuk melibatkan sekolah.
• Salah satu jalan keluarnya adalah adanya teori yang benar-benar menguatkan tindakan sehingga memperhitungkan apa pun yang dilakukan dalam menyebarluaskan inovasi pada lembaga. Hal ini menunjukkan bagaimanapun kompleksnya teori perubahan harus memperhitungkan berbagai kepentingan yang yang berkesinambungan yang terus menimpa pada individu dan organisasi.
Alasan utama mengapa
inovasi sangat sulit untuk
ditiru
• Pengembangan kapasitas
institusi adalah masalah yang
kompleks karena setiap institusi
memiliki cirikhas dan keunikan
yang perlu dikembangkan secara
berbeda menggunakan strategi
tertentu.
• Sehingga proses transfer Inovasi, bisa
berakibat buruk jika tidak dilakukan
dengan bimbingan proses, yang
terkontrol. (Brown dan Eisenhardt,
1998, h. 23).