Page 1
Kesederhanaan Rasulullah SAWKisah Add comments
Nov142010
Suatu hari ‘Umar bin Khaththab r.a. menemui Rasulullah SAW di kamar beliau, lalu
‘Umar mendapati beliau tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang
pinggirnya telah lapuk. Jejak tikar itu membekas di belikat beliau, sebuah bantal
yang keras membekas di bawah kepala beliau, dan jalur kulit samakan membekas di
kepala beliau. Di salah satu sudut kamar itu terdapat gandum sekitar satu gantang.
Di bawah dinding terdapat qarzh (semacam tumbuhan untuk menyamak kulit).
Air mata ‘Umar bin Khaththab r.a. meleleh. Ia tidak kuasa menahan tangis karena
iba dengan kondisi pimpinan tertinggi umat Islam itu. Rasulullah SAW melihat air
mata ‘Umar r.a. yang berjatuhan, lalu bertanya “Apa yang membuatmu menangis,
Ibnu Khaththab?”
‘Umar r.a. menjawab dengan kata-kata yang bercampur-aduk dengan air mata dan
perasaannya yang terbakar, “Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis,
sedangkan tikar ini membekas di belikat Anda, sedangkan aku tidak melihat apa-apa
di lemari Anda? Kisra dan Kaisar duduk di atas tilam dari emas dan kasur dari
beludru dan sutera, dan dikelilingi buah-buahan dan sungai-sungai, sementara Anda
adalah Nabi dan manusia pilihan Allah!”
Lalu Rasulullah SAW menjawab dengan senyum tersungging di bibir beliau, “Wahai
Ibnu Khaththab, kebaikan mereka dipercepat datangnya, dan kebaikan itu pasti
terputus. Sementara kita adalah kaum yang kebaikannya ditunda hingga hari
akhir. Tidakkah engkau rela jika akhirat untuk kita dan dunia untuk
mereka?”
‘Umar menjawab, “Aku rela.” (HR. Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad)
—
Dalam riwayat lain disebutkan: ‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, sebaiknya Anda
memakai tikar yang lebih lembut dari tikar ini.”
Lalu, Rasulullah SAW menjawab dengan khusyuk dan merendah diri, “Apa urusanku
dengan dunia? Perumpamaan diriku dengan dunia itu tidak lain seperti orang
Page 2
yang berkendara di suatu hari di musim panas, lalu ia berteduh di bawah
sebuah pohon, kemudian ia pergi dan meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)
—
Betapa Rasulullah SAW sangat sederhana. Ia menyadari bahwa akhirat jauh lebih
berharga daripada dunia dan seisinya.
Referensi:
1. Hadits Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad (dialog ‘Umar versi pertama)
2. Hadits Riwayat Tirmidzi (dialog ‘Umar versi kedua)
3. http://www.jafarsoddik.com/cerita/07/Salah-satu-kisah-kesederhanaan-
Rasulullah-saw
Istri-istri Rasulullah SAWSahabat Add comments
Dec082010
Pada awalnya, keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau
menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid, seorang saudagar kaya yang saat itu
telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager ekspedisi perniagaan
Khadijah sebelum beliau mengawininya.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan
hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan
betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini. Perkawinan-
perkawinan Rasulullah SAW berikutnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal namun
tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka. Berikut ini nama-nama
“Ummahatul-Mu’minin” menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah
SAW:
1. Khodijah binti Khuwailid RA. (556-619 M)
Status ketika menikah: Janda karena ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu,
yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy
Page 3
Periode menikah: Tahun 595M di Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun
dan Khodijah 40 tahun.
Anak: Dari pernikahannya dengan Khodijah, Rasulullah SAW memiliki sejumlah
anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau (Al-Qosim
dan Abdullah) meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah:
Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Fakta penting: Khodijah RA adalah orang pertama yang mengakui kerasulan
suaminya. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah
masih hidup. Khodijah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah SAW.
2. Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)
Status ketika menikah: Janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut
berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia)
Periode menikah: Tahun 631M ketika Saudah berusia 35 tahun.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk
menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda. Keluarga Saudah RA masih
kafir dan dipastikan akan mempengaruhi kembali Saudah jika tidak
diselamatkan.
3. Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678 M)
Status ketika menikah: Gadis. Aisyah RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika
Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka baru bercampur setelah Aisyah cukup
umur.
Periode menikah: bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah
beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain
Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk mendekatkan
hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang merupakan sahabat utama
Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW
meninggal).
4. Hafsoh binti Umar bin Khatab RA. (607-antara 648 dan 665 M)
Status ketika menikah: Janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai
syahid dalam Perang Badar.
Periode menikah: tidak lama setelah Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh,
Page 4
yaitu Umar bin Khatab RA yang kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah
SAW meninggal.
5. Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626 M)
Status ketika menikah: Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di
Perang Uhud.
Periode menikah: tahun ke-4 Hijriyah
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Zainab RA meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan
Rasulullah SAW.
6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA. (599–683 M)
Status ketika menikah: Janda dari Abu Salamah dengan meninggalkan 2 anak
laki-laki dan 2 anak perempuan.
Periode menikah: bulan Syawal tahun ke-4 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya dengan tujuan menjaga keluarga
dan anak-anak Ummu Salamah.
7. Zainab binti Jahsyi bin Royab RA. (588/561 – 641 M)
Status ketika menikah: Janda cerai dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah
SAW.
Periode menikah: bulan Dzulqoidah tahun ke-5 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Zainab adalah putri bibi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW
menikahinya atas perintah Allah SWT (QS: 33:37)
8. Juwairiyah binti Al-Harits RA. (605-670 M)
Status ketika menikah: Janda dari Masafeah Ibn Safuan.
Periode menikah: bulan Sya’ban tahun ke-6 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Juwairiyah RA adalah putri dari al-Harits bin Dhirar, pemimpin Bani
Mustalik yang pernah berkomplot untuk membunuh Rasulullah SAW, namun
berhasil ditaklukan. Juwairiyah kemudian menjadi tawanan perang yang dimiliki
oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW kemudian menikahinya untuk melunakkan hati sukunya kepada
Islam.
9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA (591-665 M)
Status ketika menikah: Janda dari Ubaidillah bin Jahsy yang hijrah bersamanya ke
Habsyah.
Page 5
Periode menikah: bulan Muharrom tahun ke-7 Hijriyah lewat khitbah melalui raja
Najasy.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: suami Ummu Habibah pertama (Ubaidillah) tersebut murtad dan
menjadi nasrani dan meninggal di Habsyah. Ummu Habibbah tetap istiqomah
terhadap agamanya. Alasan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk
menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya.
Selain itu sebagai penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena
mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.
10. Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA. (628–672 M)
Status ketika menikah: Janda dari Kinanah, salah seorang tokoh Yahudi yang
terbunuh dalam perang Khaibar.
Periode menikah: 628 M, tahun ke-7 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Shafiyah adalah istri Rasulullah SAW yang berlatarbelakang etnis
Yahudi. Sukunya diserang karena telah melanggar perjanjian yang sudah mereka
sepakati dengan kaum Muslimin. Shafiyyah termasuk salah seorang tawanan
saat itu. Nabi berjanji menikahinya jika ia masuk Islam. Maka masuklah ia dalam
Islam.
11. Maimunah binti Al- Harits RA. (602- 681 M)
Status ketika menikah: Janda dari Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza.
Periode menikah: Dzulqoidah tahun ke-7 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi
keluarganya yang telah saling tolong menolong dengannya. Maimunah sendirilah
yang datang menemui Rasulullah SAW dan meminta agar menikahinya.
12. Mariah Al-Qibthiyah RA.
Status ketika menikah: Hamba sahaya Rasulullah SAW sebagai hadiah dari
Muqauqis, seorang penguasa Mesir.
Periode menikah: 3 tahun sebelum Rasulullah SAW wafat.
Anak: Ibrahim (meninggal dunia pada usia 18 bulan).
Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa. Jelaslah
bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya.
Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya. Semoga kita semua
terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai beliau. Amin.
Page 6
Referensi:
1. Al-Quran Surah 33, ayat 37.
2. Ismail bin Abu Khalid dari Abu Aufan ra mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Berbahagialah Khadijah karena ia akan menerima surga dan permata yang
indah, tiada pernah terdengar pertengkaran atau kesulitan di sana”. Rasulullah
juga pernah menyebutkan bahwa sebaik-baik perempuan adalah Maryam binti
Imran dan Khadijah binti Khuwailid. Begitulah sehingga Aisyah ra seringkali
cemburu setiap kali Rasulullah saw menyebut-nyebut nama Khadijah.
3. Pernah suatu kali karena tidak tahan mendengar Rasulullah menyanjung
mendiang Khadijah, Aisyah berkata: “Wahai Rasulullah…mengapa engkau selalu
mengingat-ingat dia. Bukankah Allah telah menggantikannya dengan yang lebih
baik dan lebih muda.” Mendengar demikian, Rasulullah menjawab: “Demi Allah…
tidak demikian halnya! Allah tidak pernah memberikan pengganti yang lebih
mulia darinya. Dialah yang beriman satu-satunya ketika semua orang
mendustakanku. Dia yang menerima, dan membenarkan aku ketika semua orang
mendustakanku. Dia pula yang melindungiku dengan hartanya di saat semua
orang menyisihkan aku. Dia pulalah yang memberiku beberapa putra, sedang
dari yang lain tidak mendapatkannya”. Sejak itu Aisyah ra berjanji untuk tidak
lagi menyebut-nyebut Khadijah kecuali dalam kebaikan.
4. http://inci73.multiply.com/journal/item/20/
Mengenal_Keluarga_Rasulullah_SAW
5. http://cokiehti.wordpress.com/2008/08/08/jumlah-dan-nama-nama-istri-nabi-
muhammad-saw/
Cinta Rasulullah SAW pada IstriKarakter Add comments
Nov022010
Rasulullah SAW sangat mencintai dan lembut pada istri-istrinya. Berikut adalah
contoh sikap luar biasa beliau yang harus diteladani oleh setiap suami:
Page 7
1. Rasulullah SAW tidak pernah menyusahkan istrinya. Jika pakaiannya
koyak, Rasulullah SAW menampalnya sendiri tanpa menyuruh isterinya.
2. Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab mencari nafkah untuk
keluarganya. Contoh: Rasulullah SAW memerah sendiri susu kambing untuk
keperluan keluarga maupun untuk dijual.
3. Rasulullah SAW tidak segan membantu istrinya di dapur. Contoh:
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak
untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW menyingsingkan lengan
bajunya untuk membantu isterinya di dapur.
4. Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan
mesra. Contoh: Aisyah r.a. dipanggil dengan panggilan Khumaira (yang
kemerah-merahan) oleh beliau.
5. Rasulullah SAW tidak pernah mendesak istrinya menyediakan
makanan. Contoh: suatu ketika, Rasulullah SAW pulang pada waktu pagi. Beliau
pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan,
bahkan yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar.
Maka beliau bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab
dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW
lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar
raut kesal di muka beliau.
6. Rasulullah SAW sangat marah ketika melihat seorang suami sedang
memukul istrinya. Contoh: suatu saat beliau melihat seseorang memukul
istrinya. Beliau menegur, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu
menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel
juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan
alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari
anak-anakmu?”
7. Rasulullah SAW tetap lembut dan santun kepada istri. Rasulullah selalu
memperlakukan istrinya sangat istimewa sekalipun beliau adalah pemimpin umat
Islam tertinggi, bahkan saat itu adalah pemimpin terbesar di dunia.
Referensi:
1. http://uchihajaka.blogspot.com/2010/02/cara-rasulullah-melayani-istrinya.html
2. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu
membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat
Page 8
berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai
sembahyang.”
3. Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih
dan lemah lembut terhadap isterinya.”
Tips Agar Segera Naik HajiTips Add comments
Dec182010
Haji, rukun islam kelima kita, adalah salah satu ibadah yang menjadi impian banyak
muslim. Ibadah yang begitu membekas dan bermakna bagi mukmin yang
bersungguh-sungguh menjalankannya. Nilai pahalanya pun juga luar biasa besar di
sisi Allah. Wajar jika tidak semua orang mampu segera melaksanakannya. Berikut
adalah tips-tips agar insya Allah dapat segera naik haji berdasarkan beberapa
sumber dari ustadz kita.
1. Berniat kuat (ber-azzam) untuk melaksanakan haji. Azzam berarti kebulatan
tekad, tidak hanya sekedar niat yang diucapkan di mulut atau ‘numpang’ lewat di
pikiran atau hati saja.
2. Pelajari cara-cara melakukan ibadah haji (manasik haji). Pengetahuan yang
benar akan memperkuat niat dan keinginan kita untuk segera melaksanakannya.
3. Perbanyak berdoa dan panjatkanlah secara rutin setiap saat, misalkan setiap
selesai sholat fardhu maupun sunnah.
4. Jangan lupa doakan selalu orang tua kita. Ingatlah bahwa anak yang sholeh
sangat dicintai Allah sehingga insya Allah akan dimudahkan-Nya dalam mencapai
segala keinginan kita.
5. Selalu berbaik sangka-lah (ber-husnudzon) kepada Allah SWT. Jangan mudah
putus asa. Jalanilah kehidupan dengan sabar dan yakinlah bahwa Allah SWT akan
selalu memberikan pertolongan
6. Mulailah menabung sekarang juga, berapapun juga! Buktikan pada Allah SWT
bahwa kita bersungguh-sungguh ingin menjalankan perintahnya. Insya Allah,
Allah SWT akan menolong kita dari arah yang tak terduga. Gunakan jasa
tabungan haji di bank Syariah atau lembaga haji lainnya. Pilihlah tabungan haji
Page 9
yang tidak mudah dicairkan dan memiliki target minimum pendaftaran haji, agar
niat kita terjaga.
7. Perbanyaklah beramal. Jangan hanya menabung di bank syariah, tapi
‘tabunglah’ amal kita kepada anak-anak yatim, fakir miskin, baitul mal,
gelandangan dan mesjid-mesjid.
8. Jalankanlah sebaik mungkin segala perintah-Nya dalam Islam dan jauhi
maksiat. Jika kita meminta sesuatu pada seseorang, kita akan berusaha
menyenangkannya, bukan? Begitu juga jika kita meminta sesuatu pada Allah
SWT, kita harus menyenangkan-Nya dengan menjalankan apa yang disukai-Nya
dan menjauhi segala yang dibenci-Nya.
Semoga kita dimudahkan-Nya untuk melaksanakan ibadah haji dan mampu
mendapatkan gelar haji mabrur. Gelar yang akan selalu kita sandang di dunia dan di
akhirat. Amin yaa rabbal ‘alamiin.
Referensi:
1. “Berdoa itu bermanfaat bagi sesuatu yang sudah terjadi maupun yang belum
terjadi. Maka hendaklah kalian banyak berdoa.” (al Hadits)
2. Rasulullah SAW bersabda, “tidak ada satu doa pun yang dipanjatkan kecuali
ia menjadi simpanan kebaikan bagi yang berdoa.”
3. http://sya2.multiply.com/journal/item/41/Tips_Agar_bisa_segera_Naik_Haji
4. http://umrohnaikhaji.blogspot.com/2010/07/tips-ustadz-yusuf-mansur-agar-
bisa.html
Tips Mendidik AnakTips Add comments
Nov232010
Salah satu amal yang tidak pernah terputus pahalanya sekalipun kita telah
meninggalkan dunia ini adalah “anak yang sholeh/sholehah”. Doa anak yang sholeh
juga merupakan salah satu doa yang insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Bagaimana
cara untuk mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh? Didiklah ia dengan cara
yang islami, seperti beberapa tips berikut ini:
Page 10
1. Biasakan anak kita bangun pada waktu shubuh. Contoh: sejak usia dini,
ajaklah ia sholat shubuh bersama atau berjamaah di mesjid.
2. Berikan ia lingkungan pergaulan dan pendidikan yang islami. Contoh:
sejak dini ikutkan anak kita dalam TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), mengikuti
kursus di mesjid, dsb.
3. Berikan teladan, bukan hanya perintah yang egois. Contoh: jangan
hanya menyuruh ia belajar mengaji atau sholat, namun kita sendiri tidak
melakukannya.
4. Ajak anak kita untuk mengunjungi mesijd secara rutin. Contoh: secara
rutin, ajaklah anak kita untuk berjamaah di mesjid.
5. Perkenalkan batasan aurat sejak dini. Contoh: jika sejak dini kita
biasakan anak perempuan kita menggunakan jilbab, maka saat dewasa ia justru
akan merasa tidak nyaman jika memperlihatkan auratnya.
6. Biasakan anak kita untuk selalu membawa perlengkapan sholat,
terutama untuk anak perempuan.
7. Minimalkan anak kita dalam mendengar musik-musik non islami.
Sebaliknya, maksimalkan anak kita untuk mendengar ayat-ayat Al-Qur’an atau
nasyid.
8. Buatlah jadwal menonton TV dan dampingi anak ketika menonton.
Jauhkan anak dari tontonan yang tidak mengandung unsur pendidikan, seperti:
sinetron, film horor, film cengeng, dan lain-lain.
9. Ajarkan nilai-nilai Islam secara langsung. Sampaikan nilai-nilai Islam
yang kita kuasai kepada anak kita. Akan lebih baik jika dalam bentuk cerita yang
menarik.
10. Jadilah sahabat setia baginya. Jadikan ia nyaman untuk menjadikan kita
tempat curhat yang utama sehingga kita akan selalu mengetahui masalahnya.
11. Ciptakan suasana hangat dan harmonis dalam keluarga. Jika keluarga
tidak lagi terasa hangat baginya, anak akan mencari pelampiasan di tempat lain.
12. Lakukan semua tips di atas dengan bijak, sabar dan konsisten. Jangan
pernah menggunakan kekerasan dan hindari sikap emosional yang dapat
membuatnya sakit hati.
Semoga tips-tips ini dapat membantu kita menjadi orang tua yang baik bagi anak
kita dan mengajaknya bersama-sama masuk ke dalam surga-Nya yang kekal. Amin.
Page 11
Referensi:
1. “Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh
amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya),
ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya“.
[HR. Muslim dalam Kitab Al-Washiyyah (4199)]
2. http://auliyaa.blogdetik.com/2008/12/01/kiat-mendidik-anak-agar-sholeh-
sholehah
Tips Menghafal Al-Qur’anTips Add comments
Dec202010
Al-Qur’an, sumber dari segala sumber hukum umat Islam. Panduan langsung dari
Allah SWT untuk kita agar selamat di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjanjikan
pahala besar bagi yang membacanya, memahaminya, dan melaksanakannya.
Adalah impian setiap muslim untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an.
Secara umum, berikut adalah beberapa tips untuk dapat menghafal Al-Qur’an dari
seorang hafiz juara lomba menghafal qur’an di tingkat nasional maupun
internasional, Mudhawi Ma’arif (semoga Allah merahmati beliau):
Untuk memudahkan kita dalam menghafal, ada syarat-syarat yang harus kita
pegang kuat-kuat, yaitu:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjadi hamba-hamba
pilihan-Nya yang menjaga Al-Qur’an
3. Istiqomah (teguh hati).
4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar, baik tajwid maupun makharij
setiap huruf.
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
Page 12
6. Minimal sudah pernah khatam Al-Qur’an 20 kali (dengan membaca setiap
ayat 5 kali).
7. Konsisten menggunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
8. Konsisten menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
9. Memahami ayat yang akan dihafal
Ada tiga tahap utama yang harus dilakukan seorang penghafal Al-Qur’an, yaitu:
1. Persiapan (isti’dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah harus menghafalkan setiap harinya
minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat
untuk menghafal. Contohnya:
1. Sebelum tidur malam, lakukan persiapan terlebih dahulu dengan
membaca dan menghafal satu halaman secara cepat (jangan langsung dihafal
secara mendalam).
2. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan
yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi.
3. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal
diluar kepala.
2. Pengesahan (tashih/setor)
Setelah melakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat
suatu halaman tertentu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan kita kepada
ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, lakukan hal-
hal berikut:
1. Berikan tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas
huruf yang lupa)
2. Ulangi setoran sampai dianggap benar oleh ustad.
3. Bersabarlah untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali
materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan.
3. Pengulangan (muroja’ah/penjagaan)
Setelah setor, jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum
hafalan yang telah disetorkan diulangi lagi beberapa kali terlebih dahulu (sesuai
dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkan kita
untuk pulang.
Memang luar biasa perjuangan seorang penghafal Al-Qur’an. Wajarlah jika Allah
menjanjikan pahala besar bagi siapapun yang sanggup menghafalkan Al-Qur’an.
Page 13
Semoga tips di atas bisa membantu kita untuk menghafalkan kitab suci kita tercinta.
Wallahu’alam bisshawab.
Referensi:
1. Mudhawi Ma’arif.
Tips BerdoaTips Add comments
Nov192010
Setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan. Bagi seorang muslim, pertolongan
yang terbaik hanyalah datang dari sang Pencipta, Allah SWT. Pertolongan itu akan
datang jika kita meminta kepada-Nya. Inilah yang disebut berdoa. Namun, seringkali
cara kita salah ketika melakukannya sehingga doa kita tidak diijabah oleh-Nya.
Berikut beberapa tips yang insya Allah berguna bagi kita dalam berdoa yang
diangkat dari Al-Qur’an dan Hadits.
Sebelum berdoa, siapkan diri kita dalam hal-hal berikut:
1. Hadapkan hati kita langsung kepada Allah SWT. Jangan lewat siapapun atau
sesuatupun. Waspadai sikap syirik, dosa yang paling besar.
2. Siapkan hati untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa. Camkan bahwa kita
sangat membutuhkan pertolongan-Nya.
3. Hadirkan hati kita kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.
4. Yakinkan selalu harta, makanan, minuman dan pakaian kita didapatkan
dengan cara yang halal.
5. Luruskan niat berdoa. Jangan berdoa untuk melakukan dosa, khianat atau
memutuskan silaturahim.
6. Berpikirkan positif. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mendengar doa kita dan
akan mengabulkannya.
7. Jika memungkinkan, usahakan mengambil air wudhu terlebih dahulu.
Page 14
Cara berdoa yang -insya Allah- baik adalah sebagai berikut. Ini adalah urutan
langkah paling minimal dalam berdoa:
1. Mulailah dengan basmalah.
2. Memujilah kepada Allah SWT. Minimal sekali ucapkan “Alhamdulillahi robbil
‘aalamiin”.
3. Bersholawatlah untuk Rasulullah SAW.
4. Sebutlah salah satu atau beberapa nama Allah SWT (asmaul husna) dengan
santun dan penuh kerendahan hati.
5. Lanjutkan asmaul husna tadi dengan isi permintaan kita. Akan lebih baik jika
arti asmaul husna-Nya sesuai dengan isi permintaan kita. Pada langkah ini,
sebaiknya juga menggunakan doa yang ada dalam Al-Qur’an atau dicontohkan
Rasulullah SAW, namun jika kita tidak hafal, bisa dengan bahasa sendiri.
6. Tutup doa dengan sholawat kembali untuk Rasulullah SAW, memuji Allah SWT
sekali lagi, lalu ucapkan Amin.
Berdasarkan urutan di atas, berikut adalah contoh urutan doa paling minimal:
1. “Bismillahirrahmaanirrohiim” (dengan nama Allah yang Maha Pemurah
lagi Penyayang)
2. “Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin” (segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam)
3. “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad” (ya Allah, berilah
keselamatan pada Rasulullah Muhammad SAW)
4. “Ya Allah ya Rozak” (ya Allah ya Maha Pemberi Rezeki)
5. “Hari ini hamba akan berdagang, mohon berilah hamba rizki yang
halal dan melimpah“
6. “Washollallahi ala sayyidina Muhammad, walhamdulillahi robbil
‘aalamiin, Amiin.” (dan limpahkan keselamatan dari sisiMu pada Rasulullah
Muhammad SAW, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, perkenankanlah
doa hamba)
Ada yang berpendapat bahwa ketika doa kita benar dan insya Allah makbul, kita
akan merasakan minimal salah satu hal ini. Wallahu’alam bisshawab:
1. Ingin menangis atau bahkan menangis ketika berdoa.
2. Dada terasa bergetar dengan rasa hangat.
3. Terasa ada sesuatu yang menakutkan dalam hati kita.
Page 15
Ada beberapa jenis doa yang sangat makbul, yaitu:
1. Doa orang yang sedang dalam kondisi terdesak.
2. Doa orang yang teraniaya atau terzalimi.
3. Doa anak yang sholeh dan berbuat baik pada ibu bapaknya.
4. Doa seorang muslim yang tidak (jarang sekali) berbuat zalim dan tidak pernah
memutuskan silaturahim.
Semoga kita semua bisa berdoa dengan baik dan selalu dikabulkan oleh Allah SWT.
Amin ya Rabb.
Wallahu’alam bisshawab.
Referensi:
1. “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-
Nya” (An Nashr:3)
2. “Dan Allah memiliki asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut asmaa-
ul husna itu “(QS Al Araf : 180)
3. Rasulullah s.a.w pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah amat menyukai
orang yang bersungguh-sungguh ketika ia berdoa”.
4. Dari Annas bin Malik: “Tidaklah seseorang berdoa, kecuali antara dia dan
langit ada hijab, sampai dia bershalawat kepada nabi”.
5. Contoh doa yang ada dalam Al-Quran: Rabbij’alnii muqiima shalaati wamin
dzurriyaatii (QS Ibrahim). Ya Allah jadikanlah saya dan keturunan saya sebagai
orang yang dapat menegakkan shalat.
6. Contoh doa yang dicontohkan Rasulullah SAW: Allahummakfinii bihalaallika an
haraamika wa aghninii bi fadhlika ‘amman siwaak (HR Tirmidzi). Ya Allah berilah
saya rizki yang halal, bukan yang haram. Dan kekayaan (rizki yang melimpah)
yang Engkau ridhai, bukan yang engkau murkai.
7. http://petanidakwahmenulis.blogspot.com/2010/01/cara-berdoa-dan-doa-
yang.html
8. http://www.akhmadtefur.com/doa-sholat-2/mau-doa-maqbul-perbaiki-cara-
berdoa/
Sikap Rasulullah SAWPenampilan Add comments
Page 16
Sep132010
Sikap dan bahasa tubuh mencerminkan akhlak yang
dimiliki seseorang. Begitupun dengan Rasulullah Muhammad SAW. Tidak heran jika
Aisyah r.a menyebut beliau sebagai Qur’an berjalan. Berikut adalah beberapa contoh
sikap dan bahasa tubuh beliau tersebut:
1. Jika berjalan, gerakannya gesit;
2. Jika melangkah, tubuhnya sedikit condong ke depan, namun tetap terkesan
anggun;
3. Jika beliau sedang berhadapan dengan seseorang, maka beliau memandang
orang itu dengan penuh perhatian;
4. Pandangan beliau selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam Alquran), dan
lebih sering melihat ke bawah dari pada ke atas;
5. Beliau tidak pernah memelototi seseorang;
6. Pandangan mata beliau selalu menyejukkan;
7. Beliau juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan
perjalanan jauh;
8. Beliau selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di jalan.
Referensi:
1. Hind bin Abi Halah (ra) menceritakan sebagai berikut: “Rasulullah (saw)
memiliki pribadi mulia dan diakui sangat agung dalam pandangan orang yang
melihatnya. Wajah beliau bercahaya seterang bulan purnama. Beliau sedikit lebih
tinggi dari rata-rata kami tapi lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepala
beliau lebih besar dari rata-rata, dan rambut beliau agak keriting (berombak). Jika
dapat dikuakan (dibelah), maka beliau kuakan, Jika tidak dapat maka beliau
biarkan saja. Saat rambut beliau agak panjang, akan mencapai kuping telinga
beliau. Kulit beliau berwarna cerah dan dahi beliau lebar. Alis mata beliau
lengkung hitam dan tebal, diantara alisnya nampak urat darah halus yang
berdenyut bila beliau emosi atau bergairah. Hidung beliau agak melengkung dan
mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika kita pertama kali
melihatnya, padahal tidak demikian sebenarnya. Beliau berjanggut tipis tapi
penuh rata sampai di pipi. Mulut beliau sedang, gigi beliau putih cemerlang dan
agak renggang. Pundak beliau bagus dan terpasang kokoh, seperti di cor dengan
perak. Anggota tubuh beliau yang lain serba normal dan proporsional. Dada dan
Page 17
pinggang beliau seimbang ukurannya. Daerah di sekitar tulang belikat beliau
cukup lebar, dan terpasang dengan baik. Bagian-bagian tubuh beliau yang tidak
tertutup bulu lebat satupun nampak bersih dan bercahaya. Kecuali bulu-bulu
halus yang tumbuh dari dada dan tumbuh sampai ke pusar. Lengan dan dada
bagian atas beliau berbulu. Pergelangan tangan beliau cukup panjang, telapak
tangan beliau agak lebar serta baik telapak tangan maupun kaki beliau padat
berisi, jari-jari tangan dan kaki beliau cukup langsing. Telapak kaki beliau cukup
lengkungannya dan atasnya halus serta bagus bentuknya, sehingga saat beliau
mencucinya, maka air akan meluncur dengan cepat ke bawah. Jika beliau
berjalan, beliau melangkah dengan posisi badan agak condong ke depan, tapi
beliau melangkah dengan anggun. Langkah beliau panjang dan cepat serta
terlihat seperti turun (loncat) dari suatu ketinggian. Jika beliau sedang
berhadapan dengan seseorang, maka beliau memandang orang itu dengan
penuh perhatian. Pandangan beliau selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam
Alquran), dan lebih sering melihat ke bawah dari pada ke atas. Beliau tidak
pernah memelototi seseorang, pandangan mata beliau selalu menyejukkan.
Beliau juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan
perjalanan jauh dan beliau selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di
jalan.” (Hind bin Abi Halah (ra) telah diceritakan oleh Hasan bin Ali).
2. Anas bin Malik meriwayatkan: “Rasulullah (saw) tingginya sedang; tidak tinggi
benar maupun pendek; beliau tegap. Rambut beliau tidak keriting namun tidak
pula lurus sama sekali. Warna kulit beliau sedang, tapi cerah. beliau berjalan
dengan gesit. Melangkah dengan tubuh sedikit condong ke depan.”
(Diriwayatkan oleh Anas bin Malik).
Cara Rasulullah SAW BertetanggaPerilaku Add comments
Oct312010
Banyak diantara kita yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Kita tidak
menyadari bahwa Islam sangat memperhatikan masalah tersebut. Berikut ada cara-
cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam bersikap kepada tetangga:
1. Tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan
2. Berbuat baik kepadanya
Page 18
3. Membantunya jika ia meminta bantuan
4. Menjenguknya jika ia sakit
5. Mengucapkan selamat kepadanya jika ia bahagia
6. Menghiburnya jika ia mendapat musibah
7. Memulai ucapan salam untuknya
8. Berkata kepadanya dengan lemah lembut
9. Santun ketika berbicara dengannya
10. Membimbingnya kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan agama dan
dunianya
11. Melindungi area tanahnya
12. Memaafkan kesalahannya
13. Tidak mengintip auratnya
14. Tidak menyusahkannya dengan bangunan rumah atau jalannya
15. Tidak menyakiti dengan air yang mengenainya, atau kotoran yang dibuang di
depan rumahnya
16. Bersikap dermawan dengan memberikan kebaikan kepadanya
Bacalah referensi-referensi hadits di bawah ini yang merupakan bukti betapa
Rasulullah SAW sangat memperhatikan masalah bertetangga.
Referensi:
1. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya
berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku
beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)”"
2. Seorang Muslim diajarkan oleh Syariat Islam yang sempurna ini untuk
meyakini dan mengamalkan bahwa tetangga mempunyai hak-hak atas dirinya,
dan etika-etika yang harus dijalankan seseorang terhadap tetangga mereka
dengan sempurna, berdasarkan dalil-dalail berikut; Firman Allah Ta’ala: “Dan
berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat den tetangga yang jauh” (An Nisa’:36)
3. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya
berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku
Page 19
beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)
4. Sabda-sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut: Sabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari AKhir, maka janngan menyakiti tetangganya” (Mutafaq Alaih)
5. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Demi Allah, tidak beriman.
Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , Siapakah orang
yang tidak beriman, wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, Yaitu orang yang
tetangganya tidak aman dari gangguannya” (Mutafaq Alaih)
6. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wanita tersebut masuk
neraka”. Sabda di atas ditujukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada
wanita yang konon berpuasa di siang hari dan qiyamul lail di malam hari, namun
menyakiti tetangganya.
7. Itu semua perbuatan baik yang diperintahkan dalam firman Allah Ta’ala,
Tetangga dekat dan tetangga yang jauh. (An Nisa:36).
8. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsipa beriman
kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya”
(Diriwayatkan Al-Bukhari)
9. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Hai wanita-wanita Muslimah,
janganlah seorang tetangga meremehkan tetangganya yang lain, kendati hanya
dengan ujung kuku kambing” (Diriwayatkan Al Bukhari)
10. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Abu Dzar Radhiyallahu
‘anhu: “Hai Abu Dzar, jika engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya,
kemudia berikan kepada tetanggamu” (Diriwayatkan Al Bukhari)
11. http://www.amaliah-astra.com/news_room/artikel/20091201143448/Tata-
Cara-Bertetangga-Dalam-Islam.html
Cinta Rasulullah SAW pada IstriKarakter Add comments
Nov022010
Rasulullah SAW sangat mencintai dan lembut pada istri-istrinya. Berikut adalah
contoh sikap luar biasa beliau yang harus diteladani oleh setiap suami:
Page 20
1. Rasulullah SAW tidak pernah menyusahkan istrinya. Jika pakaiannya
koyak, Rasulullah SAW menampalnya sendiri tanpa menyuruh isterinya.
2. Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab mencari nafkah untuk
keluarganya. Contoh: Rasulullah SAW memerah sendiri susu kambing untuk
keperluan keluarga maupun untuk dijual.
3. Rasulullah SAW tidak segan membantu istrinya di dapur. Contoh:
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak
untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW menyingsingkan lengan
bajunya untuk membantu isterinya di dapur.
4. Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan
mesra. Contoh: Aisyah r.a. dipanggil dengan panggilan Khumaira (yang
kemerah-merahan) oleh beliau.
5. Rasulullah SAW tidak pernah mendesak istrinya menyediakan
makanan. Contoh: suatu ketika, Rasulullah SAW pulang pada waktu pagi. Beliau
pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan,
bahkan yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar.
Maka beliau bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab
dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW
lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar
raut kesal di muka beliau.
6. Rasulullah SAW sangat marah ketika melihat seorang suami sedang
memukul istrinya. Contoh: suatu saat beliau melihat seseorang memukul
istrinya. Beliau menegur, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu
menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel
juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan
alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari
anak-anakmu?”
7. Rasulullah SAW tetap lembut dan santun kepada istri. Rasulullah selalu
memperlakukan istrinya sangat istimewa sekalipun beliau adalah pemimpin umat
Islam tertinggi, bahkan saat itu adalah pemimpin terbesar di dunia.
Referensi:
1. http://uchihajaka.blogspot.com/2010/02/cara-rasulullah-melayani-istrinya.html
2. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu
membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat
Page 21
berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai
sembahyang.”
3. Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih
dan lemah lembut terhadap isterinya.”
Rasulullah SAW mencintai Anak KecilKarakter Add comments
Oct302010
Rasulullah SAW sangat mencintai anak kecil. Beliau sangat lembut dan memahami
perilaku mereka. Berikut adalah contoh sikap Rasulullah SAW pada anak kecil yang
patut kita teladani.
1. Rasulullah SAW senang bermain-main (menghibur) anak-anak dan
kadang-kadang memangku mereka. Contoh: Beliau menyuruh Abdullah,
Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris
lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri
sesuatu (hadiah).” Merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk
di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2. Rasulullah SAW sangat lembut dan berempati ketika anak-anak
mengalami penderitaan. Contoh: Ketika Ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh
dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW sangat sedih. Beliau segera
datang ke rumah Ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang
membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau
berkata, “Suruh kemarilah anak-anak Ja’far. Ketika mereka datang, beliau
menciuminya.”
3. Rasulullah SAW tidak menyukai orang yang tidak memiliki kasih
sayang pada anak kecil. Contoh: Al-Aqraa bin harits melihat Rasulullah SAW.
mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh
orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda,
“Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah
telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki
rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
Page 22
4. Rasulullah SAW sangat memahami ketidaktahuan anak. Contoh:
Seorang anak kecil dibawa kepada Rasulullah SAW untuk didoakan dimohonkan
berkah dan diberi nama. Anak tersebut dipangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu
kencing di pangkuan beliau, orang-orang yang melihatnya kaget dan berteriak.
Beliau berkata, “Jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia
sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama anak
itu. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena
kencing tadi.
5. Rasulullah SAW sangat memahami perilaku anak yang senang
bermain. Contoh: Ummu Kholid binti Kholid bin Sa’ad Al-Amawiyah berkata,
“Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung
(gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Rasulullah
SAW, ayahku membentakku, tapi Rasulullah berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian
beliau pun berkata kepadaku, “Bermainlah sepuas hatimu, Nak!
6. Rasulullah SAW sering menyapa anak kecil dengan hangat. Contoh:
Dari Anas, mengatakan “Rasulullah SAW selalu bergaul kami. Beliau berkata
kepada saudara lelakiku yang kecil, ‘Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si
nugair (nama burung kecil).’”
7. Rasulullah SAW tidak terganggu sholatnya walau sambil
menggendong anak. Contoh: suatu Rasulullah SAW melakukan shalat,
sedangkan Umamah binti Zainab diletakkan di leher beliau. Ketika beliau sujud,
Umamah diletakkannya di lantai, dan ketika berdiri, Umamah diletakkan lagi di
leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin
Abdusysyam.
8. Rasulullah SAW sangat lembut pada anak yang mengganggu
sholatnya. Contoh: Rasulullah pernah lama sekali sujud dalam shalatnya, maka
salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama
sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang
menerima wahyu. Rasulullah SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku
ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.”
Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu
Anhuma
9. Rasulullah SAW sangat berempati pada anak kecil yang
menangis. Contoh: Ketika Nabi Muhammad SAW melewati rumah putrinya, yaitu
sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka
beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa
Page 23
menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas
lehernya dan berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka
cintailah dia.”
10. Rasulullah SAW sangat mencintai anak yatim. Baca kisah Rasulullah dan
Bocah Malang
Referensi:
http://radensomad.com/14-cara-nabi-muhammad-mendidik-anak.html
Rasulullah dan Bocah MalangKisah Add comments
Sep172010
Hari raya Idul Fitri telah tiba. Sejak pagi-pagi sekali, semua orang sibuk
mempersiapkan pesta menyambut lebaran. Kota Madinah dipenuhi suasana
gembira. Waktu pelaksanaan shalat Id semakin dekat. Tua-muda dengan
mengenakan pakaian terbaru mereka pergi menuju lapangan. Anak-anak turut
beserta orangtua mereka, bermain dan bercanda di tempat yang agak jauh dari
orang dewasa. Suasana di sekitar lapangan semakin semarak dengan aroma
wewangian yang melenakan dari pakaian yang melambai-lambai serta saputangan
yang berkibar-kibar ditimpa riuh-rendah suara anak-anak yang tiada henti.
Usai shalat Id anak-anak tampak sibuk mengucapkan selamat lebaran. Ketika
Rasulullah SAW hendak pulang, beliau melihat seorang bocah bertubuh kurus
memakai baju compang-camping, duduk sendirian di salah satu sudut lapangan
sembari melelehkan air mata.
Rasulullah berjalan menghampiri anak tersebut, dengan penuh kasih sayang
mengusap pundaknya dan bertanya, “Mengapa menangis, Nak?”
Si anak dengan marah menyingkirkan tangan Rasulullah dan berkata, “Tinggalkan
aku sendiri! Aku sedang berdoa.”
Page 24
Rasulullah membelai rambut bocah itu dan dengan suara yang penuh kelembutan
beliau bertanya kembali, “Katakan padaku, Nak! Apa yang terjadi padamu?”
Bocah itu menyembunyikan wajah di antara kedua lututnya, lalu berkata,” Ayahku
terbunuh dalam peperangan melawan Muhammad. Ibuku sudah kawin lagi dengan
orang lain. Harta benda milikku dijarah orang. Aku hidup bersama dengan ibuku,
tetapi suaminya yang baru telah mengusirku pergi. Hari ini semua anak-anak
sebayaku bercanda dan menari-nari dengan mengenakan pakaian barunya, tetapi
diriku? Aku tidak punya makanan yang kumakan dan tidak pula atap yang
melindungiku.”
Air mata Rasulullah mulai menetes. Tetapi beliau mencoba untuk tetap tersenyum
sembari bertanya, “Jangan bersedih anakku! Aku juga kehilangan ayah dan ibu saat
aku masih kecil.”
Si anak menengadahkan kepalanya dan menatap Rasulullah, ia segera mengenali
wajah itu dan ia pun merasa sangat malu. Dengan nada penuh kasih Rasulullah
berkata, ” Jika aku menjadi ayahmu dan Aisyah menjadi ibumu, dan Fatimah
saudaramu, apakah kamu akan merasa bahagia, anakku?” Si anak mengangguk,
“Tentu.”
Rasulullah menggandeng tangan anak malang itu dan membawanya ke rumah.
Beliau memanggil Aisyah, “Terimalah anak ini sebagai anakmu.” Aisyah
memandikan anak itu dengan tangannya sendiri dan memperlakukannya dengan
penuh kasih sayang. Setelah memakaikan pakaian padanya, Aisyah berkata,
“Sekarang pergilah Nak. Kamu bisa bermain dengan teman-temanmu, dan bila
sudah kau rasa cukup, pulanglah.”
Si anak kembali ke lapangan seraya menari kegirangan. Teman-teman sebayanya
keheranan melihat perubahan yang tiba-tiba pada dirinya. Mereka menghampirinya
dan menanyakan kisahnya. Si anak malang itu menceritakan semua detail peristiwa
yang barusan dialaminya bersama Nabi. Mendengar ceritanya, salah seorang
temannya berkata dengan wajah cemberut, “Alangkah bahagianya hari ini bila ayah-
ayah kita telah meninggal seperti ayahnya.”
Page 25
Referensi:
Ditulis oleh Misykat dalam Hirak Har, diadopsi dalam buku Kisah-Kisah Teladan oleh
M.Ebrahim Khan, dan diunduh darihttp://argatikel.blogspot.com
Info Kebun Durian Temu Konco :Jl. MR. Koesbiyono Tjondro Wibowo, Sumur Jurang, Sumurejo, Gunung Pati,
SemarangNo Telp : 024-7691723 / 8509881
WATU SIMBAR, WISATA KEBUN DURIAN DI GUNUNGPATI
Wigyati
28 Nop 2014, 17:23:02 WIB
dibaca 724 kali
Semarang - Kebun Durian Watu Simbar di Kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Semarang menyimpan berbagai keunggulan. Selain lokasinya tinggi 527 dpl, juga memiliki panorama yang indah, nyaman dan sejuk. Pas untuk berlibur. Namun yang
Page 26
menonjol di objek wisata ini adalah buah durian. Ketika musim durian tiba, tempat ini diserbu oleh wisatawan.
Dinamakan Watu Simbar karena terletak di dukuh Watu Simbar, luasnya 13 ha. Pemilik kebun tersebut Karyadi asli Blora. “Lahan ini juga digunakan pelajar dan mahasiswa sebagai tempat out bound. Disediakan pula gazebo gazebo di sana dan tempat peristirahatan berupa rumah Kudus,” kata Yaeni, pegawai Kebun Durian Watu Simbar kepada detakjateng, Jumat (28/11).