Laporan Praktikum FisiologiKesanggupan Kardiovaskuler
Kelompok E9Nama NIMJabatanParaf
Beng Wellem102012087Ketua
Alfia lania sinta102011094Anggota
Sella triamami102011071Anggota
Eunike kusuma yanti102012194Anggota
Vifin rotuahdo102012232Anggota
Febriane ae lengkey102012238Anggota
Constantia evelin k102012284Anggota
Helga valentine102012376Anggota
Martinus vincentius102012400Anggota
Mohd. zaid102012499Anggota
Novi anggriyani102012514Anggota
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana ,
2011Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Telp.021-569 42061 Fax
021-563 1731Tujuan:Untuk mengukur kesanggupan system kerja jantung
dan pembuluh darah baik dalam keadaan istirahat maupun kerja.Alat
yang diperlukan:1. Sfigmomanometer dan stetoskop2. Ember kecil
berisi air es dan termometer kimia3. Pengukur waktu (arloji atau
stopwatch)4. Bangku setinggi 19 inci5. Metronome (frekuensi 120/
menit)Dasar TeoriTekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac
output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume
darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita
melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil.
Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan
darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal.Kontrol lokal
(intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang
mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan
tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol
jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan
jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan
kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak,
yang aktivitas metabolik keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan
darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi
atau fisik.Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh
sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah
satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan
darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum
(diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan
resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah
menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki
penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus
menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke
jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh
darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa
pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuh.
Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik
yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah
diastolik atau tekanan istirahat.Kontraksi atrium ikut mendorong
darah ke dalam ventrikel, tetapi sekitar 70% pengisian ventrikel
terjadi secara pasif selama diastolik. Kontraksi otot atrium yang
melingkari orifisium vena kava superior dan inferior dan vena
pulmonaris mempersempit lubang orifisium tersebut, dan kelembaman
darah di dalamnya, tetapi selama sistolik atrium terjadi sedikit
regurgitasi darah ke dalam vena.Sistolik VentrikelPermulaan
sistolik ventrikel ditandai dengan menutupnya katup mitralis dan
trikuspidalis. Otot ventrikel pada mulanya hanya sedikit memendek,
tetapi tekanan intraventrikel meningkat secara tajam sewaktu
miokardium menekan darah di dalam ventrikel. Periode kontraksi
ventrikel isovolumetrik (isovolumik, isometrik) ini berlangsung
selama 0,05 detik, sampai tekanan di ventrikel kanan dan kiri
melebihi tekanan di aorta (80 mmHg; 10,6 kPa) dan arteri pulmonaris
(10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonaris terbuka. Selama kontraksi
isovolumetrik, katup AV menonjol ke dalam atrium, menyebabkan
peningkatan tekanan atrium yang kecil tetapi tajam. Saat katup
aorta dan pulmonalis terbuka, dimulailah fase penyemprotan
ventrikel (ejeksi ventrikel). Penyemprotan mula-mula berlangsung
cepat, kemudian melambat seiring dengan kemajuan sistolik. Tekanan
intraventrikel meningkat sampai maksimum dan kemudian sedikit
menurun sebelum sistolik ventrikel berakhir. Tekanan ventrikel kiri
puncak adalah sekitar 120 mmHg, dan tekanan ventrikel kanan puncak
adalah sekitar 125 mmHg atau lebih kecil. Pada akhir sisolik,
tekanan aorta sebenarnya adalah melebihi tekanan ventrikel, tetapi
untuk jangka waktu yang singkat momentum tetap mendorong darah.
Katup AV tertarik ke bawah oleh kontraksi otot ventrikel, dan
tekanan atrium turun. Saat istirahat, jumlah darah yang
disemprotkan oleh setiap ventrikel per denyut adalah 70-90 mL.
Volume ventrikel diastolik akhir adalah sekitar 130 mL. Dengan
demikian, sekitar 50 mL darah tetap berada di setiap ventrikel pada
akhir sistolik (volume ventrikel sistolik-akhir), dan fraksi
semprotan (ejection fraction), persen volume ventrikel
diastolik-akhir yang disemprotkan setiap kali denyutan, adalah
sekitar 60 %. Fraksi semprotan merupakan indeks fungsi ventrikel
yang bermanfaat. Besaran ini dapat diukur dengan menyuntikan sel
darah merah berlabel radionuklida, melakukan pencitraan jumlah
darah jantung pada akhir diastolik dan akhir sistolik
(angiokardiografi radionuklida seimbang), dan kemudian menghitung
fraksi semprotan.
DiastolikTekanan ventrikel yang sudah turun semakin cepat turun.
Ini adalah periode protodiastolik setelah otot ventrikel
berkontraksi penuh. Periode ini berlangsung sekitar 0,04 detik.
Periode ini berakhir saat momentum darah yang disemprotkan
dikalahkan dan katup aorta dan pulmonalis menutup sehingga timbul
getaran di darah dan dinding pembuluh darah. Setelah katup menutup,
tekanan terus turun dengan cepat selama periode relaksasi ventrikel
isovolumetrik. Relaksasi isovolumetrik berakhir saat tekanan
ventrikel turun di bawah tekanan atrium dan katup AV membuka dan
ventrikel terisi. Mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat,
kemudian melambat sewaktu kontraksi jantung berikutnya mendekat.
Tekanan atrium tetap meningkat setelah akhir sistolik ventrikel
sampai katup AV membuka, dan kemudian turun dan secara perlahan
kembali meningkat sampai sistolik atrium berikutnya.Katup mitralis
dan trikuspidalis antara atrium dan ventrikel terbuka pada akhir
diastol, sedangkan katup aorta dan pulmonalis tertutup. Darah
mengalir ke dalam jantung sepanjang diastolik, mengisi atrium dan
ventrikel. Kecepatan pengisian berkurang seiring dengan
mengembangnya ventrikel, dan terutama saat kecepatan denyut jantung
lambat, daun katup atrioventrikel (AV) bergeser ke arah posisi
tertutup. Tekanan di ventrikel tetap rendah.
Percobaan:I. Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan
(cold-pressor test)1. Suruhlah Orang Percobaan berbaring terlentang
dengan tenang selama 20 menit.2. Selama menunggu pasanglah manset
sfigmomanometer pada lengan kanan atas OP.3. Setelah OP berbaring
20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai
terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (tekanan basal).4.
Tanpa membuka manset, suruhlah OP memasukkan tangannya ke dalam air
es () sampai pergelangan tangan.5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60
pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya.6.
Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan. Bila
pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan
tekanan diastolic lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka OP
termasuk golongan hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah OP
masih dibawah angka-angka tersebut, maka OP termasuk golongan
hiporeaktor.7. Suruhlah OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari
es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit
sampai kembali ke tekanan basal. 8. Bila terdapat kesukaran pada
waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolic pada detik ke 30 dan
detik ke 60 pendinginan, percobaan tersebut dapat dilakukan 2 kali.
Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik
pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan. Suruhlah OP segera
mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan
sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan
darah basal. Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal,
lakukan percobaan yang kedua untuk menetapkan tekanan diatolik pada
detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan.
Hasil:Pengukuran tekanan basal.PengukuranTekanan sistolikTekanan
diastolik
I10050
II10050
III10050
Pengukuran tekanan darah pada saat pendinginanLama
pendinginansistolikdiastolik
Detik ke 30 pendinginan11060
Detik ke 60 pendinginan11060
Pengukuran tekanan darah setelah tangan dilepaskan dari air
dingin ()Tekanan darah OP kembali ke tekanan basal 100/50 pada
menit ke 4 atau 2x2 menit.II. Percobaan naik turun bangku (harvard
step test)
1. Suruhlah orang percobaan berdiri menghadap bangku setinggi 19
inci sambil mendengarkan detakan sebuah metronome dengan frekuensi
120 kali per menit.2. Suruhlah orang percobaan menempatkan salah
satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronome.3. Pada
detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya
dinaikkan ke bangku sehingga orang percobaan berdiri tegak di atas
bangku.4. Pada detakan ketiga, kaki yang pertama kali naik
diturunkan.5. Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku
diturunkan pula sehingga orang percobaan berdiri tegak lagi di
depan bangku.6. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai OP
tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari 5 menit. Catatlah berapa
lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah
stopwatch.7. Segera setelah itu OP disuruh duduk. Hitunglah dan
catatlah frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali
masing-masing dari 0-30, dari 1-130 dan dari 2-230.8. Hitunglah
indeks kesanggupan orang percobaan serta berikan penilaiannya
menurut 2 cara berikut ini: Cara lambat: Indeks kesanggupan badan =
lama naik turun dalam detik x 1002 x jumlah ketiga harga denyut
nadi tiap 30)
Cara cepat: Indeks kesanggupan badan = lama naik turun dalam
detik x 1005,5 x harga denyut nadi selama 30 pertama
Penilaiannya: Kurang dari 55 = kesanggupan kurang 55 64 =
kesanggupan sedang 65 79 = kesanggupan cukup 80 89 = kesanggupan
baik Lebih dari 90 = kesanggupan amat baikHasil:Lama waktu
percobaan: 2 menit, 10 detik (130 detik)Denyut nadi 0 30 : 166 1
130 : 128 2 230 : 74 Cara lambat: Indeks kesanggupan badan = 130 x
100 = 17,662 x (166+128+74)
Cara cepat: Indeks kesanggupan badan = 130 x 100 = 14.24 5,5 x
166
Hasilnya: 17,66 (cara lambat) dan 14,24 (cara cepat) menunjukan
bahwa KESANGGUPAN KURANG
Kesimpulan Efek pendinginan menyebabkan tekanan darah seseorang
meningkat disebabkan karena terjadinya vasokonstriksi atau
penyempitan pembuluh darah dan adanya respon stress yang merangsang
sekresi hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas
kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah.Kesanggupan badan
seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB).
Semakin besar nilai IKB, semakin baik kesanggupan badan seseorang.
Kesanggupan kardiovaskular dapat diketahui dari tes Harvard.
Kesanggupan kardiovaskular dapat dikatakan baik jika memiliki
indeks kesanggupan kardiovaskular 80 ke atas.
Daftar Pustaka1. Ganong, William F. 2001. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. EGC: Jakarta.2. Guyton and Hall. 2007. Textbook Of
Medical Phyciology XI Edition EGC : . Jakarta.
Perhitungan EKG (elektrokardiogram)
Axis Jantung