Top Banner

of 24

Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

Mar 02, 2018

Download

Documents

Aswar Amiruddin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    1/24

    See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/280035296

    Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran &Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana,

    2011)

    Research July 2015

    DOI: 10.13140/RG.2.1.2678.6404

    READS

    193

    1 author:

    Heru Hendrayana

    Gadjah Mada University23PUBLICATIONS 0CITATIONS

    SEE PROFILE

    All in-text references underlined in blueare linked to publications on ResearchGate,

    letting you access and read them immediately.

    Available from: Heru Hendrayana

    Retrieved on: 06 June 2016

    https://www.researchgate.net/profile/Heru_Hendrayana?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_4https://www.researchgate.net/profile/Heru_Hendrayana?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_4https://www.researchgate.net/?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_1https://www.researchgate.net/profile/Heru_Hendrayana?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_7https://www.researchgate.net/institution/Gadjah_Mada_University?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_6https://www.researchgate.net/profile/Heru_Hendrayana?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_5https://www.researchgate.net/profile/Heru_Hendrayana?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_4https://www.researchgate.net/?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_1https://www.researchgate.net/publication/280035296_Kerentanan_Airtanah_Terhadap_Pencemaran_Pemompaan_Lecture_Note_Heru_Hendrayana_2011?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_3https://www.researchgate.net/publication/280035296_Kerentanan_Airtanah_Terhadap_Pencemaran_Pemompaan_Lecture_Note_Heru_Hendrayana_2011?enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA%3D%3D&el=1_x_2
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    2/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 11 | 23

    Lecture Note

    Pengantar Kerentanan Air Tanah Terhadap

    Pencemaran dan Pemompaan Air Tanah)

    Heru Hendrayana, 2011

    [email protected]

    I.A. Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaran

    I.A.1. Pengertian Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaran

    Kerentanan adalah sebuah sifat intrinsik atau alamiah dari suatu sistem air

    tanah yang bergantung pada kepekaan sistem tersebut terhadap dampak alamiah

    dan atau dampak manusia. Ada dua macam kerentanan air tanah yaitu kerentanan

    intrinsik (alamiah) yang merupakan fungsi dari faktor hidrogeologi seperti

    karakterisitik akuifer, jenis tanah yang berada di atas akuifer, dan jenis material

    geologinya. Dan kerentanan spesifik (gabungan) merupakan potensi aktivitas

    manusia yang berpengaruh terhadap potensi sumber air tanah dalam dimensi ruang

    dan waktu. Kerentanan Air Tanah dapat dengan mudah diinformasikan melalui

    media gambar yakni Peta Kerentanan Air Tanah (Vrba dan Zoporozec, 1994).

    Kerentanan sumber air tanah dapat pula berarti kemungkinan terhadap pencemar

    tertentu untuk mencapai muka air tanah di dalam waktu tertentu (Voigt, et al.,

    2004).

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    3/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 12 | 23

    Gambar I.1 Model sumber-jalur-sasaran pada penyelidikan kerentanan air tanah

    (Goldscheider, et al., 2000 dalam Voigt, et al., 2004)

    Gambar I.1 menunjukkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelidikan

    kerentanan air tanah, dimana ada 2 macam jalur pencemaran yaitu jalur di dalam

    zona tidak jenuh air dan jalur di dalam zona jenuh air (aquifer). Kedua jalur tersebut

    menentukan besar kecil kemampuan batuan dalam mitigasi pencemaran yang

    masuk kedalam akuifer.

    Pencemaran menurut Morris, et al. (2003) berarti suatu zat dalam

    konsentrasi tertentu dapat mengakibatkan bahaya bagi manusia, hewan, dan

    tumbuhan. Zat tersebut dapat berasal dari aktivitas manusia maupun muncul secara

    alami. Tentunya sesuai dengan kerentanan air tanah maka pencemaran disini

    berhubungan dengan pencemaran air tanah yang masuk melalui batuan diatas

    akuifer kedalam akuifer itu sendiri.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    4/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 13 | 23

    I.A.2. Konsep Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaran

    Istilah KerentananAir Tanah Terhadap Pencemaran diusung oleh J. Margat

    pada tahun 1960an (Vrba dan Zoporozec, 1994). Konsep kerentanan air tanah

    berasumsi bahwa lingkungan fisik memiliki tingkat mitigasi air tanah terhadap

    dampak yang ditimbulkan oleh alam maupun manusia, khususnya banyaknya

    kontaminan yang masuk kebawah permukaan. Material-material bumi dapat

    menjadi penyaring alamiah terhadap zat pencemar yang melewatinya (Vrba dan

    Zoporozec, 1994). Air yang mengalami infiltrasi ke bawah permukaan dapat

    tercemar, tetapi mengalami pemurnian secara alamiah saat melewati tanah dan

    material halus lainnya di zona tidak jenuh air (Gambar I.2).

    Gambar I.2 Skema pemurnian secara alamiah (Vrba dan Zoporozec, 1994)

    Kapasitas pengurangan atau kapasitas pemurnian dari material bawah

    permukaan terdiri dari interaksi fisik, kimia, dan proses biologi. Proses tersebut

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    5/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 14 | 23

    terjadi pada sistem air tanah dan sangat dipengaruhi mekanisme pergerakan larutan

    dan kondisi hidrogeologi daerah tersebut. Potensi dari perlindungan alamiah

    material bumi sangat terbatas dan bervariasi. Perbedaan sifat fisik saja dapat

    menghasilkan kapasitas mitigasi kontaminan yang berbeda. Pemetaan lingkungan

    fisik dalam bentuk pemetaan geologi dapat menentukan daerah yang lebih atau

    kurang peka terhadap pencemaran tergantung pada material yang ada dibawahnya.

    Menurut Gogu dan Dassargues (2000), perlindungan air tanah terhadap

    pencemaran dapat dinilai melalui 3 pendekatan utama, yaitu :

    a. Penyelidikan kerentanan air tanah mempertimbangkan hanya tanah dan zona

    tidak jenuh air tanpa mempertimbangkan proses transportasi pencemaran di

    dalam zona jenuh air.

    b. Pendekatan diambil dari deliniasi zona perlindungan sistem air tanah, dimana

    mempertimbangkan aliran air tanah dan proses transportasi kontaminan.

    c. Mempertimbangkan tanah, zona tidak jenuh air, dan akuifer sebagai parameter

    mitigasi pencemaran air tanah.

    Konsep yang mendasar dari kerentanan air tanah adalah lebih besar atau

    tidaknya kemampuan batuan mencegah pencemaran air tanah di suatu lokasi. Zona

    tidak jenuh air zona batuan di atas akuifer sangat berpengaruh terhadap

    pengurangan konsentrasi dari zat pencemar yang akan masuk kedalam akuifer.

    Adapun beberapa proses yang terjadi di dalam zona tidak jenuh air (Morris, et al.,

    2003) seperti :

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    6/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 15 | 23

    a. Retardasi adalah pengurangan kecepatan pergerakan kontaminan karena

    adanya penyerapan kontaminan dengan material yang dilewatinya. Retardasi

    terdiri dari sorption(penyerapan) dan penggantian ion kontaminan dengan ion

    di dalam material batuan.

    b.

    Eliminasi adalah proses pengurangan konsentrasi beberapa zat kontaminan

    tertentu. Eliminasi terdiri dari filtrasi (pengurangan konsentrasi kontaminan

    akibat ukurannya), presipitasi (pengendapan kontaminan karena reaksi kimia),

    hidrolisis (reaksi kontaminan organik dengan air), kompleksasi (reaksi yang

    meningkatkan pergerakan kontaminan), volatilisasi (evaporasi kontaminan), dan

    biodegradasi (pengurangan konsentrasi senyawa organik).

    Tabel I.1 Proses yang mempengaruhi jumlah konsentrasi di bawah permukaan

    (Morris, et al., 2003)

    Retardasi Eliminasi

    Sorption Pengganti

    an ion

    Filtrasi Presipitasi Hidrolisis Kompl

    eksasi

    Volatilisa

    si

    Biodegrada

    siTanah Mayor Signifikan Mayor Minor-

    signifikan

    Signifikan-

    mayor

    Mayor Mayor Mayor

    Zona

    tidak

    jenuh

    air

    Minor-

    signifikan

    Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan ? Minor Minor-

    signifikan

    Zona

    jenuh

    air

    Minor-

    signifikan

    Minor-

    signifikan?

    Signifikan Minor-

    signifikan

    Signifikan ? Minor Minor-

    mayor

    Mayor : menghasilkan pengurangan dalam jumlah besar terhadap konsentrasi kontaminan

    Minor : tidak mengurangi konsentrasi kontaminan secara signifikan

    Signifikan : mengurangi konsentrasi beberapa kontaminan secara signifikan ? : proses belum diidentifikasi

    Tujuan utama dari kerentanan air tanah ini adalah membatasi suatu daerah

    kedalam unit-unit yang lebih detail yang menunjukkan ketahanan terhadap

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    7/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 16 | 23

    pencemaran yang digunakan untuk tujuan tertentu. Hasil dari penyelidikan

    kerentanan air tanah adalah peta yang menyajikan beberapa daerah yang homogen

    berupa sel-sel atau poligon yang memiliki tingkat kerentanan yang berbeda-beda.

    Namun nilai pada poligon-poligon tersebut bersifat relatif atau tidak bersifat

    absolut.

    I.A.3. Parameter Yang Mempengaruhi Kerentanan Air Tanah Terhadap

    Pencemaran

    Beberapa metode telah dikembangkan untuk menentukan tingkat-tingkat

    kerentanan air tanah di suatu daerah. Karakteristik umum yang harus ada di dalam

    setiap metode (Gogu dan Dassargues, 2000) adalah :

    a. Kerentanan air tanah bersifat relatif, tidak terukur, dan tidak memiliki dimensi

    b. Komponen utama yang digunakan dalam penyelidikan kerentanan air tanah

    intrinsik adalah nilai recharge, sifat tanah, dan karakteristik zona tidak jenuh dan

    jenuh air. Komponen lainnya adalah topografi, hubungan air permukaan dengan

    air tanah, dan kondisi alam yang berada di bawah akuifer.

    c. Kerentanan spesifik adalah istilah yang menandakan bahaya untuk sistem air

    tanah yang terkena pencemaran tertentu. Komponen yang paling penting dari

    kerentanan spesifik adalah waktu tempuh kontaminan di zona tidak jenuh air

    atau akuifer dan waktu kontaminan tersebut dapat bertahan di akuifer, dan

    kemampuan mitigasi pencemaran dari tanah-batuan-air tanah dengan

    mempertimbangkan sifat setiap kontaminan.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    8/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 17 | 23

    d. Penyelidikan kerentanan air tanah berada pada area atau daerah yang khusus.

    Metode-metode tersebut mempertimbangkan faktor-faktor geologi,

    hidrogeologi, dan klimatologi. Ada beberapa metode untuk menentukan kondisi

    kerentanan air tanah di suatu daerah, misalnya Metode DRASTIC, Metode GOD,

    Metode Hoelting, Metode Set dan Kompleks Hidrogeologi, Metode Sistem

    Parametrik, EPPNA, AVI, SINTACS, SI, dan Metode Simple Vertical Vulnerability (SVV)

    yang dikembangkan oleh Putra (2007). Semua metode-metode tersebut

    mempertimbangkan parameter yang ada di dalam zona tidak jenuh air, sebagai zona

    yang berpengaruh terhadap proses pencemaran air tanah. Dalam penelitian ini

    menggunakan Metode SVV, dengan alasan metode SVV merupakan metode yang

    sederhana namun mewakili parameter yang dibutuhkan dalam penentuan

    kerentanan air tanah. Juga untuk pengembangan metode SVV di masa depan.

    Dalam Putra (2007) metode SVV adalah metode kerentanan yang digunakan

    hanya untuk kondisi air tanah dangkal pada batuan kuarter, terutama pada daerah

    yang kekurangan data pengukuran sifat tanah atau batuan. Tingkat kerentanannya

    sama dengan metode Hoelting yakni berdasarkan atas keefektifan perlindungan

    (kemampuan lapisan batuan di atas akuifer untuk melindungi air tanah) dalam hal

    advective transport time. Advective transport timeditentukan berdasarkan resapan

    air yang mencapai permukaan air tanah melalui lapisan di bagian atas akuifer

    dengan infiltrasi difusi relatif tanpa memperhatikan konsentrasi aliran signifikan.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    9/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 18 | 23

    Untuk menghitung waktu perjalanan dari perkolasi air di dalam zona tidak

    jenuh air, maka ada 3 aspek dasar di dalam metode SVV, yaitu :

    1.

    Ketebalan dari zona tidak jenuh air (T), atau ketebalan batuan diatas muka

    air tanah.

    2.

    Nilai recharge atau perkolasi (U)

    Nilai recharge dapat dicari dengan menggunakan rumus (Putra, 2007)

    sebagai berikut :

    Recharge= Curah HujanEvapotranspirasi NyataRunoff. (1)

    Nilai evapotranspirasi merupakan nilai evapotranspirasi nyata yang dapat

    dihitung dengan menggunakan rumus (Turc, 1964 dalam Putra, 2007)

    sebagai berikut :

    = 0,9+ 2(32,

    3)2

    dimana, ETr = Evapotranspirasi nyata (mm/tahun)

    P = Curah hujan ratarata (mm/tahun)

    T = Temperatur (C)

    Runoff dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Sharma, 1990 dalam

    Putra, 2007) :

    =1,511,44

    ,34,63dimana, Ro = Runoff (cm/tahun)

    P = Curah Hujan (cm/tahun)

    T = Suhu ratarata tahunan (C)

    A = Luas Area (km2)

    .. (2)

    .. (3)

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    10/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 19 | 23

    Suhu rata rata tahunan adalah fungsi dari elevasi, dimana setiap kenaikan

    100 m maka suhu akan berkurang kira kira 0,5 C. Berikut adalah rumus

    menghitung suhu ratarata dari data suhu yang telah diketahui.

    Thitung= Tdiketahui(((elevasi Tdiketahuielevasi Thitung)/100) x 0,5 C) . (4)

    3.

    Tipe material zona tidak jenuh air (L), yang dicerminkan melalui nilai factor

    material pada zona tidak jenuh air.

    Nilai dari tiap aspek diambil berdasarkan pengaruhnya dan waktu yang

    diperlukan saat air mengalami perkolasi melewati zona tidak jenuh air. Berikut

    adalah hubungan antara tiap parameter yang ada di dalam metode SVV, yakni :

    a. Hubungan antara ketebalan zona tidak jenuh air dengan waktu tempuh perkolasi

    air tanah adalah hubungan garis lurus (linear). Semakin dekat muka air tanah

    dengan permukaan tanah maka semakin cepat kontaminan terlarut mencapai air

    tanah. Kecepatan kontaminan untuk mencapai muka air tanah juga ditentukan

    oleh jenis material di zona tidak jenuh air (gambar I.3)

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    11/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 20 | 23

    Gambar I.3.Hubungan antara waktu perjalanan perkolasi air pada zona tidak jenuh air yang

    homogen dan isotropis dengan kedalaman air tanah (Putra, 2007)

    b.

    Hubungan antara recharge/perkolasi dan waktu tempuh perkolasi air tanah

    bukan merupakan garis lurus (non linear). Kenaikan nilai recharge menghasilkan

    pengurangan waktu tempuh perkolasi. Perubahan waktu tempuh dapat jelas

    terlihat bila nilai recharge kurang dari 200 mm/a dibandingkan dengan nilai

    recharge yang lebih dari 200 mm/a. Waktu tempuh perkolasi air tanah akan

    tetap saat recharge mencapai lebih dari 400 mm/a (Gambar I.4).

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    12/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 21 | 23

    Gambar I.4. Hubungan antara waktu perjalanan dengan perkolasi air pada zona tidak jenuh

    air yang homogen dan isotropis dengan rechargeatau perkolasi rata-rata yang

    seragam dan tetap (Putra, 2007)

    c. Material pada zona tidak jenuh air mempunyai pengaruh yang besar terhadap

    waktu tempuh perkolasi air tanah dibandingkan parameter yang lain. Semakin

    kasar material pada zona tidak jenuh air (field capacity rendah) maka semakin

    tinggi nilai recharge dan semakin lama waktu tempuh yang dibutuhkan

    kontaminan untuk mencapai muka air tanah (Gambar I.4).

    Untuk mencapai nilai yang mencerminkan kondisi air tanah di dalam zona

    tidak jenuh air maka dalam mengembangkan metode SVV, Putra (2007) menentukan

    perlakuan parameter-parameternya sebagai berikut :

    a. Nilai yang diambil dari ketebalan zona tidak jenuh air adalah tergantung dari

    nilai kedalaman air tanah, misalnya kedalaman air tanah 1,5 m maka nilai faktor

    ketebalan zona tidak jenuh air adalah 1,5.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    13/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 22 | 23

    b. Nilai untuk recharge ditentukan dengan nilai kecepatan transport perkolasi air

    tanah melewati ketebalan dan material yang sama di dalam skenario yang

    berbeda dari nilai recharge(Tabel I.2)

    c. Nilai material zona tidak jenuh air ditentukan dari nilai field capacitydari tanah

    atau batuan lepas-lepas (Tabel I.3)

    Tabel I.2. Nilai SVV untuk faktor perkolasi rata-rata (Wu) berdasarkan kelas rechargerata-

    rata (Putra, 2007)

    Recharge rata-rata (mm/tahun) Nilai perkolasi rata-rata

    < 50 1450-100 10

    100-200 8

    200-300 6

    300-400 5

    400-500 4

    500-600 3

    > 600 2

    Karena zona tidak jenuh air pada endapan kuarter disusun oleh lapisan-

    lapisan tanah atau batuan lepas-lepas, maka Putra (2007) merumuskan metode SVV

    berdasarkan parameternya yang berada di dalam kondisi muka air tanah dangkal

    sebagai berikut :

    PT= La+ Z + Wu .. (5)

    PT : Nilai akhir dari keefektifan perlindungan dari zona tidak jenuh air

    La : Nilai rata-rata dari batuan penutup, La= (L1+ L2+ + Ln)/n

    Z : Nilai ketebalan zona tidak jenuh air

    Wu : Nilai dari recharge rata-rata

    n : Jumlah lapisan batuan penutup akuifer

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    14/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 23 | 23

    Tabel I.3. Nilai SVV untuk faktor material pada zona tidak jenuh air (l) berdasarkan tipe

    tanah/batuan lepas-lepas (Putra, 2007)

    Kelas tekstur batuanKode tekstur batuan

    (AG Boden, 1996)

    Nilai dari faktor material di

    zona tidak jenuh air

    Pasir dengan kerikilkerikil

    pasiran

    Gs, SG 8

    Pasir sedang mS, mSgs 11

    Pasir sedang-halus, pasir halus-

    sedang, pasir kasar-halus, pasir

    dengan sedikit lanau

    mSfs, fSms, Su 16

    Pasir dengan tanah liat, pasir

    dengan sedikit lempung, pasir

    halus

    Sl, St, fS 24

    Pasir lanauan, pasir lempungan,

    lanau pasiran

    Su, St, Us 29

    Tanah liat pasiran, pasir lanauan

    dengan tanah liat, lanau pasirandengan tanah liat

    Ls, Slu, Uls 32

    Tanah liat lanauan, lanau, lanau

    lempungan

    Lu, Uu, Ut 36

    Tanah liat lempungan, tanah liat

    pasiran lempungan

    Lt, Lts 42

    Lempung lanauan Tu 49

    Lempung dengan tanah liat Tl 51

    Lempung Tt 56

    Gambar I.5. Parameter dan evaluasi kerentanan air tanah dengan metode SVV (Putra, 2007)

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    15/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 24 | 23

    Gambar I.5 adalah skema parameter dan evaluasi kerentanan air tanah

    dengan menggunakan metode SVV, kemudian nilai akhir yang didapat dari rumus

    tersebut dimasukkan dalam kelas yang ditunjukkan pada table I.4.

    Tabel I.4. Penilaian akhir dari metode SVV dan klasifikasi kerentanan air tanahnya (Putra,

    2007)

    Rentang penilaian

    akhir

    Keefektifan

    perlindungan dari

    lapisan penutup

    akuifer

    Kerentanan air

    tanah intrinsic

    Waktu tempuh relatif di

    dalam zona tidak jenuh air

    > 70 Sangat tinggi Sangat rendah > 25 tahun

    > 65-70 Tinggi Rendah 10-25 tahun

    > 35-65 Sedang Sedang 3-10 tahun

    > 24-35 Rendah Tinggi Beberapa bulan-3 tahun 24 Sangat rendah Sangat tinggi Beberapa hari-1 tahun

    I.B. Kerentanan Air Tanah Terhadap Pemompaan Air Tanah

    I.B.1. Dampak Pemompaan Air Tanah Yang Berlebihan

    Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya

    penduduk. Air permukaan yang semakin tidak higenis menuntut manusia untuk

    mengambil air yang ada di bawah permukaan. Sehingga perkembangan pemompaan

    air tanah sangat pesat, untuk segal aspek kehidupan. Oleh karena itu muncul istilah

    safe yield, yaitu jumlah air yang dapat dipompa dalam satu sumur bor dari akuifer

    tanpa menghasilkan dampak negatif lingkungan (Morris, et al., 2003). Safe yield

    dapat dianggap sebagai batasan yang diambil dari nilai recharge rata-rata jangka

    panjang pada saat ini, dimana mempertimbangkan nilai yang ditentukan untuk

    pemeliharaan pasokan air tanah alamiah dari akuifer sistem (pemeliharaan daerah

    resapan air) dan pertimbangan terhadap penggunaan sehari-hari (Foster et al.,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    16/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 25 | 23

    2005). Dampak negatif tersebut antara lain penurunan muka air tanah, penurunan

    debit mata air, penurunan permukaan sungai, dimana semua dampak tersebut akan

    berimbas kepada manusia di atasnya dari segi sosial maupun ekonomi. Pengelolaan

    air secara berkelanjutan sangat penting untuk ketersediaan air tanah di masa depan.

    Gambar I.6. Pengaruh konseptual pengambilan air tanah terhadap keseimbangan air tanah

    (Morris, et al., 2003)

    Dampak negatif daerah yang telah mengalami pemompaan air tanah yang

    melebihi safe yield, adalah (Morris, et al., 2003) :

    a. Penurunan muka air tanah, pengurangan debit mata air yang keluar, penurunan

    permukaan air sungai, dan penurunan permukaan air pada daerah basah seperti

    rawa, waduk, dan telaga. Penurunan muka air adalah hal yang alamiah di alam

    (gambar I.7), walaupun tidak ada ekploitasi air. Namun karena adanya

    eksploitasi air tanah yang berlebihan maka sumur-sumur gali menjadi kering,

    meningkatkan tarif pemompaan, penurunan safe yield, dan kebutuhan

    masyarakat untuk menggali sumurnya lebih dalam.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    17/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 26 | 23

    R = Q recharge kedalam akuifer sama dengan eksploitasi air tanah dan keluaran alamiah air tanah

    R < Q eksploitasi air tanah melebihi jumlah recharge air kedalam akuifer

    R = 0 kondisi kekeringan, akuifer tidak menerima air dari manapun

    Gambar I.7. Grafik hubungan perubahan muka air tanah dengan bertambahnya waktu

    (Morris, et al., 2003)

    b. Kekeringan yang disebabkan karena adanya pemompaan yang berlebihan

    membuat material batuan di dalam akuifer menjadi kehilangan daya ikat yang

    berasal dari tekanan air yang mengisi rongga antar pori. Akibatnya adalah

    material tersebut akan mengisi ruang kosong antar butir dan bagian permukaan

    tanah di atasnya akan mengalami penurunan, disebut amblesan tanah.

    c. Penurunan muka air tanah juga menyebabkan reaksi kimia material akuifer

    dengan udara sehingga menyebabkan reaksi yang menghasilkan bahan-bahan

    kontaminan berbahaya, seperti asam tambang dan arsenik. Selain itu penurunan

    muka air tanah menyebabkan kenaikan permukaan air asin laut di akuifer atau

    intrusi air laut.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    18/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 27 | 23

    Menurut Foster dan Morris (2000), peningkatan produksi air tanah yang

    berlebihan akan menyebabkan beberapa dampak, baik dampak yang dapat

    diperbaiki maupun yang tidak dapat diperbaiki. Tabel I.5 menjelaskan tentang

    dampak yang timbul akibat adanya produksi air tanah yang berlebihan.

    Tabel I.5. Efek samping produksi air tanah yang berlebihan (Foster dan Morris, 2000)

    Jenis

    dampak

    Efek samping dari produksi air

    tanah yang berlebihanPenyebab Frekuensi

    Dapat

    diperbaiki

    Peningkatan biaya pemompaan air

    tanah

    Penurunan batas penurunan muka air

    tanah

    Penurunan aliran mata air

    Penurunan muka air tanah

    atau bidang piesometrikSering

    -Dampak terhadap aliran sungai atau

    rawa

    Sama seperti diatas ditambah

    penurunan pasokan air alamiSering

    - Intrusi air asin Kemunduran batas akuiferCukup

    sering

    Tidak

    dapat

    diperbaiki

    Masuknya air yang tercemar kedalam

    akuifer

    Terjadi perubahan kualitas alami air

    tanah

    Terjadi amblesan

    Penurunan transmisivitas akuifer

    Penurunan gradien hidrolik

    vertical di dalam akuifer

    Hilangnya oksigen ke akuifer

    anaerobik dan mengubah

    mineral mobil seperti As, S,

    Fe, dan Mn

    Pengurangan tekanan air pori

    dan kompaksi pada lapisan

    akuitarKompaksi pada poripori

    didalam akuifer

    Cukup

    sering

    Jarang

    Lokal

    Jarang

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    19/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 28 | 23

    Pusat Lingkungan Geologi (2010) membagi tingkat kerusakan air tanah

    berdasarkan penurunan muka air tanah, tingkat kerusakan kondisi air tanah dapat

    dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan, yaitu :

    Aman : penurunan muka air tanah < 40%

    Rawan : penurunan muka air tanah 40% - 60%

    Kritis : penurunan muka air tanah > 60% - 80%

    Rusak : penurunan muka air tanah > 80%

    Berikut adalah gambar perhitungan penurunan muka air tanah di atas.

    Gambar I.8. Perhitungan penurunan muka air tanah untuk penentuan tingkat kerusakan air

    tanah (Anonim, 2010)

    Langkah yang perlu diambil dalam upaya menurunkan peringkat kerusakan

    dan memperbaiki kondisi dan lingkungan air tanah diantaranya adalah :

    1. Rehabilitasi daerah imbuhan air tanah, dengan pengaturan kembali

    penggunaan lahan, penghutanan dan penanaman dengan tanaman untuk

    meningkatkan kemampuan imbuhan air tanah.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    20/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 29 | 23

    2. Pembuatan imbuhan air tanah buatan dapat dilakukan di daerah imbuhan air

    tanah maupun di daerah lepasan air tanah, dengan cara pembuatan sumur

    imbuhan atau sumur injeksi, alur atau kolam penampung, seperti danau, telaga,

    situ, atau embung.

    3.

    Pengendalian pemakaian air tanah di daerah lepasan air tanah sangat

    tergantung pada peringkat kerusakannya, yaitu :

    Tabel I.6. Langkahlangkah yang diambil berdasarkan tingkat kerusakan air tanah (Anonim,

    2010)

    Tingkat kerusakan Langkah yang diambil

    AmanPerencanaan konservasi air tanah

    Perencanaan pemakaian air tanah

    Rawan

    Perencanaan ulang pemakaian air tanah

    Penentuan ulang prioritas peruntukan pemakaian air tanah

    Pemakaian air tanah tidak ditingkatkan

    Kritis

    Perencanaan ulang pemakaian air tanah

    Penentuan ulang prioritas peruntukan pemakaian air tanah

    Pemakaian air tanah dikurangi

    Mengusahakan alternatif sumber air lain

    Pembuatan sumur imbuhan buatan

    Rusak

    Perencanaan ulang pemakaian air tanah

    Penentuan ulang prioritas peruntukan pemakaian air tanah

    Pemakaian air tanah dikurangi

    Mengusahakan alternatif sumber air lain

    Pembuatan sumur imbuhan buatan

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    21/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 30 | 23

    I.B.2. Parameter Yang Mempengaruhi Kerentanan Air Tanah Terhadap

    Pemompaan Air Tanah

    Skala waktu adalah hal yang penting dalam kerentanan air tanah terhadap

    pemompaan yang berlebihan. Makin rentan suatu daerah maka makin cepat

    dampak yang akan dirasakan. Parameter-parameter yang harus diperhatikan dalam

    penyelidikan kerentanan akibat pemompaan adalah (Foster, 1992 dalam Morris et

    al, 2003) :

    a. Karakteristik respon akuifer, nilainya didapatkan dari nilai transmisivitas (T) dan

    nilai storativitas (S) yang dirumuskan dengan persamaan T/S. Todd (1980)

    memberikan persamaan T = K x b dan S = 3 x 10-6 x b, dimana K adalah

    konduktivitas hidrolika kemudian b adalah ketebalan akuifer.

    b. Karakteristik penyimpanan akuifer, nilainya didapatkan dari nilai storativitas (S)

    dan nilai recharge(R) yang dirumuskan dengan persamaan S/R.

    c. Penurunan muka air tanah yang diperbolehkan (s), data diambil dari jarak antara

    muka air tanah dengan screenpada sumur bor (www.env.gov.bc.ca, 2010).

    d. Kedalaman muka air tanah (h)

    e. Kedududukan batas air asin, dikhususkan untuk daerah pesisir (L)

    f. Tekanan vertikal dari lapisan semipermeabel ()

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.env.gov.bc.ca/http://www.env.gov.bc.ca/mailto:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    22/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 31 | 23

    Tabel I.7. Parameter yang mempengaruhi kerentanan air tanah terhadap pemompaan air

    tanah (Foster, 1992 dalam Morris et al, 2003)

    Parameter Simbol SatuanKerentanan terhadap dampak negatif

    Tinggi Sedang Rendah

    Karakteristik respon akuifer T/S m2/hari 100.000 1.000 100 10

    Karakteristik penyimpanan

    akuiferS/R - 0,1 0,01 0,001 0,0001

    Penurunan muka air tanah

    yang diperbolehkans M 10 20 50 100

    Kedalaman muka air tanah h M 2 10 50 200

    Kududukan batas air asin L Km 0,1 1 10 100

    Tekanan vertikal dari lapisan

    semipermeabel m2/N 10-6 10-7 10-8 10-9

    Foster (1992) membagi beberapa karakteristik akuifer menjadi beberapa

    golongan (Tabel I.7), dimana tiap golongan mempunyai nilai masing masing yang

    dijadikan batas penentuan kerentanan kondisi air tanah didalam akuifer. Pembagian

    kerentanan ini tidak langsung menjelaskan dampak yang akan terjadi bila suatu

    daerah berada pada golongan tertentu. Namun Foster (1992) memberikan tingkatan

    kerentanan suatu daerah akan kemungkinan terjadinya dampak atau efek samping

    yang akan terjadi, seperti yang dijelaskan pada Tabel I.7.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    23/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 32 | 23

    REFERENCE

    Focazio, M.J, Reilly, T.E, Rupert, M.G, and Helsel, D.R.Assessing Ground-Water Vulnerability

    to Contamination: Providing Scientifically Defensible Information for Decision Makers,

    unpublished paper

    Foster, S., Hirata, R., Gomes, D., Elia, M.D and Paris, M. (2002), Groundwater Quality

    Protection. The World Bank/The Initernational Bank for Reconstruction and Development,

    USA, p.15-21

    Gogu, R.C and Dassargues, A. (2000), Current trends and future challenges in groundwater

    vulnerability assessment using overlay and index methods, Environmental Geology 39 (6)

    Gogu, R.C, Hallet, V., and Dassargues, A. (2003), Comparison of aquifer vulnerability

    assessment techniques in Nblon river basin, Belgium, Environmental Geology 44:881-892

    Jaroslav Vrba, 1994, Guidebook on Mapping Groundwater vulnerability, Verlag HeinzHeise, Hannover.

    Lena Maxe dan Johansson, 1998, Assesing Groundwater Vulnerability using Travel Time and

    Spesific Surface Area as Indicator, Hydrology Journal6:441-449.

    Kim, Y. J and Hamm, S. Y (1999). Assessment of the potential for groundwater contamination

    using the DRASTIC/EGIS technique, Cheongju area, South Korea, Hydrogeology Journal

    7:227235

    Lawrence, A.R., MacDonald, D.M., Howard, A.G., Barrett, M.H., Pedley, S., Ahmed, K.M.,

    Nalubega, M. (2001), Guidelines for Assessment the Risk to Groundwater from On-siteSanitation, British Geological Survey. p. 71-80

    Lobbo-Ferraira, J.P and Olivereira, M.M (2004), Groundwater Vulnerability Assessment in

    Portugal. Journal of Geofisica International, Vol. 43, Num. 4. p.541-550

    Margane, A., Hobler, M., and Subah, A. (1999), Mapping of Groundwater Vulnerability and

    Hazard to Groundwater in the Irbid Area, N Jordan.Journal of Hydrogeology. p. 175-187

    Mao, Y.Y, Zhang X.G, and Wang L.S (2006), Fuzzy pattern recognition method for assessing

    groundwater vulnerability to pollution in the Zhangji area. China: Zhejiang UniversitySCIENCE A 7(11): 1917-1922

    Morris, B., Adam, B., Calow, R., Chilton, J., Klinck, B., Lawrence, A., Robin, N. (2003).

    Groundwater and Its susceptibility to Degradation: A Global Assessment of the Problem and

    Option for Management.United Nations Environment Program, UK, p.4244

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225601495_Comparison_of_aquifer_vulnerability_assessment_techniques_Application_to_the_Neblon_River_basin_Belgium?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226967822_Current_trends_and_future_challenges_in_groundwater_vulnerability_assessment_using_overlay_and_index_methods_Environ_Geol?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225190642_Fuzzy_pattern_recognition_method_for_assessing_groundwater_vulnerability_to_pollution_in_the_Zhangji_area?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/242189646_Assessing_Ground-Water_Vulnerability_to_Contamination_Providing_Scientifically_Defensible_Information_for_Decision_Makers?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226671564_Assessment_of_the_potential_for_groundwater_contamination_using_the_DRASTICEGIS_technique_Cheongju_area_South_Korea?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==mailto:[email protected]
  • 7/26/2019 Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran & Pemompaan_Lecture Note (Heru Hendrayana, 2011).pdf

    24/24

    Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran dan Pemompaan Air TanahHeru Hendrayana2011

    [email protected] 33 | 23

    Neukum, C. and Hoetzl, H. (2007), Standardization of vulnerability maps,Environmenal

    Geology 51: 689-694

    Panagopoulos, G.P., Antonakos, A.K., and Lambrakis, N.J. (2006), Optimization of the

    DRASTIC method for groundwater vulnerability assessment via use of simple statistical

    methods and GIS, in Putra (2007), The Impact of Urbanization on Groundwater Quality: A

    Case Study in Yogyakarta City-Indonesia. Aachen, German: RWTH, p. 93

    Putra, D.P.E., 2007, The Impact of Urbanization in Groundwater Quality; a Case Study in

    Yogyakarta City - Indonesia, Mitteilongen Zon Ingenieurgeologie und Hydrogeologie,

    Heravsgegeber Von Lehrstuhl for Inginieur Geologie und Hydrologie Univ, Prof. Dr. R. Azzam,

    RWTH Aachen.

    Ross dan Martel, 2004, Assesing Rock Aquifer Vulnerability Using Downward Advective

    Times From a 3D Model of Surficial Geology : A Case Study From St Lawrence Lowlands

    Canada, Geofisica International vol 43 numero 004 pp 591

    602, Mexico.

    Rupert, M.G., 2001, Calibration of DRASTIC Groundwater Vulnerability Mapping Methode,

    Groundwater Journal Vol 39 No 4 page 625-630, USGS.

    Russell, J.B and Ginn, J. S (2004), Practical Handbook of Soil, Vadose zone, and Groundwater

    Contamination. 2ndedition, US, p.8

    Stiger, T. Y, Riberto, L., and CarvalhoDill, A. M. M (2006), Evaluation of an Intrinsic and a

    specific vulnerability assessment method in comparison with groundwater salinisation and

    nitrate contamination levels in two agriculture regions in the south of Portugal.

    Hydrogeological Journal 14: 7999

    Voigt, H.J, Heinkele, T., Jahnke, C., and Wolter, R. (2004), Characterization of Groundwater

    Vulnerability to Fulfill Requirement of the Water Framework Directive of European,Geofisica

    Internation, Vol. 43, Num. 4, p. 567-574

    Vrba, J., Witkoswi, A.J., and Kowalczyk, A., (2007), Groundwater Vulnerability Assessment

    and Mapping - Selected papers from the Groundwater Vulnerability Assessment and

    Mapping International Conference,UK. p.73-84

    Vrba and Zaporozec (1994). Guidebook on Mapping Groundwater Vulnerability.

    International Association of Hydrogeologists; Vol. 16, XV, p.28-48

    Zabet, T.A (2002), Evaluation of aquifer vulnerability to contamination potential using the

    DRASTIC method, United Arab, Environmental Geology 43:203208

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/225492361_Standardization_of_Vulnerability_Maps?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/11893415_Calibration_of_the_DRASTIC_Ground_Water_Vulnerability_Mapping_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/226268507_Optimization_of_the_DRASTIC_Method_for_Groundwater_Vulnerability_Assessment_Via_the_Use_of_Simple_Statistical_Methods_and_GIS?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/26489076_Characterization_of_groundwater_vulnerability_to_fulfill_requirements_of_the_water_framework_directive_of_the_European_Union?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==https://www.researchgate.net/publication/227338872_Evaluation_of_Aquifer_Vulnerability_to_Contamination_Potential_using_the_DRASTIC_Method?el=1_x_8&enrichId=rgreq-a7084e3a-bdb5-4bdc-a855-7982049e079c&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI4MDAzNTI5NjtBUzoyNTEwMTk2OTEwMzI1NzZAMTQzNjg1OTE2NjYzMA==mailto:[email protected]