www.indonesiana.or.id 1 KERANGKA ACUAN KERJA Bidang Kerjasama dan Sponsorship
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 1
KERANGKA ACUAN KERJA
Bidang Kerjasamadan Sponsorship
2
DAFTAR IS I
3
PENDAHULUAN 4
PEMAHAMAN UMUM 10
RINCIAN KERJA BIDANG 20
MEKANISME KERJA 26
PELUANG KERJASAMA 46
HASIL DAN TINDAK LANJUT 51
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p4
PENDAHULUAN
Indonesiana merupakan inisiatif baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dihadirkan sehubungan dengan disahkannya UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (UU 5/2017). Modul ini memberikan gambaran umum tentang inisiatif baru tersebut, mulai dari latar belakang, maksud, landasan hukum, bentuk kegiatan, tujuan, hingga mekanisme kerja, pola pendanaan dan manfaatnya.
LatarBelakang
Kegiatan budaya mendapat sorotan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik kes-ejahteraan ekonomi, kesejahteraan sosial, maupun kesejahteraan psikolo-gis, di mana-mana, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya memajukan kebudayaan mulai diyakini bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya lebih sejahtera melainkan juga lebih sejahtera secara berkelanjutan. Dengan
kata lain, upaya memajukan kebu-dayaan mulai dipahami sebagai bagian inti dari pembangunan berkelanjutan.
Indonesia dikaruniai keanekar-agaman budaya. Keanekaragaman tersebut seringkali dipandang sebagai kekayaan. Namun, seringkali pula, kekayaan tersebut dirumuskan sebagai kekayaan daerah, bahkan ada upaya untuk menilainya secara finansial. Dalam kerangka pemban-gunan berkelanjutan, kekayaan ini seharusnya dilihat sebagai kekayaan budaya dan kekayaan budaya selalu terbentuk dalam hubungan yang tidak mengutamakan untung rugi. Ada per-bedaan mendasar antara manfaat dan keuntungan (finansial), seperti yang diperlihatkan banyak studi ekonomi budaya.
Perbedaan ini mempengaruhi kerja budaya, yaitu kegiatan budaya yang dilakukan secara khusus untuk men-ingkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerja budaya inilah yang diurus dalam Indonesiana.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 5
LandasanHukum
UU 5/2017 mengelaborasi mandat UUD 1945, khususnya pasal 32 ayat 1: “Negara memajukan kebu-dayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam meme-lihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
UU 5/2017, pasal 1 butir 1, menjelas-kan: “Kebudayaan nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.”
Penekanannya ada pada interaksi antar-Kebudayaan. Negara harus hadir dalam interaksi ini, bukan dalam arti mengontrol ataupun hanya memfasilitasi, melainkan betul-betul ada (exist). Karena Negara terdiri atas Pemerintah dan Warga Negara, sementara hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan warga negara belum ditatakelola dengan standar yang umum dalam
bidang kebudayaan, maka agar Negara betul-betul ada diperlukan penguatan hubungan tersebut.
Agar efektif, penguatan hubungan dalam bidang kebudayaan tersebut perlu dilakukan dengan fokus tertentu.
Fokus tersebut dapat dijelaskan dengan memperhatikan UU 5/2017 pasal 5 dan pasal 24. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pasal 5, merumuskan: “Obyek Pemajuan Kebudayaan meliputi a) tradisi lisan, b) manuskrip, c) adat istiadat, d) ritus, e) pengetahuan tradisional, f) teknologi tradisional, g) seni, h) bahasa, i) permainan rakyat, dan j) olahraga tradisional.”
Pasal 24, ayat 4 butir d, merumuskan: “Pemeliharaan Obyek Pemajuan Kebudayaan dilakukan dengan cara … meng-hidupkan dan menjaga ekosistem Kebudayaan untuk setiap Objek Pemajuan Kebudayaan.”
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p6
Dari rumusan kedua pasal ini dapat kita simpulkan fokus penguatan hubu-ngan pemerintah pusat - pemerintah daerah - warga negara adalah eko-sistem Objek Pemajuan Kebudayaan (e-OPK).
Penguatan hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dengan warga negara dalam bidang kebudayaan dikatakan efektif bila mampu menghidupkan dan menjaga ekosistem satu atau lebih dari satu Objek Pemajuan Kebudayaan.
Ekosistem Obyek Pemajuan Kebudayaan
Menuju peraturan pelaksanaan UU 5/2017, e-OPK dapat dipahami sebagai tata interaksi antar unsur dalam siklus kehidupan sebuah Objek Pemajuan Kebudayaan. Tata interaksi tersebut dapat digambarkan secara sederhana seperti berikut ini:
Siklus kehidupan Objek Pemajuan Kebudayaan terdiri atas fase kreasi,
produksi, distribusi, dan kon-sumsi. Masing-masing fase memiliki pemangku kepentingan dan satu pemangku kepentingan dapat hadir di lebih dari satu fase.
Siklus kehidupan ini diperluas men-jadi e-OPK dengan mengelaborasi hubungan antara konsumsi dan kreasi, yaitu dengan menempatkan pengguna sebagai warga negara yang meng-konsumsi dan mengapresiasi Objek Pemajuan Kebudayaan; apresiasi terse-but mempengaruhi dan dipengaruhi pendidikan; sedangkan pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi kreasi Objek Pemajuan Kebudayaan.
Pemangku kepentingan setiap fase memiliki akses dan dapat memper-kaya Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 7
PERLINDUNGAN
SISTEM PENDATAANKEBUDAYAAN
TERPADU
APRESIASI
PENDIDIKAN
DISTRIBUSI
PRODUKSI
KONSUMSI
KREASI
PENGGUNA
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
PEMBINAAN
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p8
PEMAHAMAN UMUM
Pengertian Kerjasama Dalam Indonesiana
Berdasarkan pada pengertian dari Platform Indonesiana maka bentuk kerjasama yang diharapkan adalah terciptanya kerjasama dengan lan-dasan bersama meliputi Preencanaan bersama, Pengelolaan Jaringan Kebudayaan bersama, Penggalangan dana bersama, kurasi bersama serta publikasi dan kehumasan secara ber-sama-sama antar stakeholder terkait dengan Indonesiana.
a. Perencanaan bersama Indonesiana melakukan perenca-
naan penyelenggaraan kegiatan bersama dengan Pemerintah Daerah dengan melibatkan komuni-tas maupun Kementerian/Lembaga terkait. Perencanaan bersama ter-kait konten kegiatan dan bentuk kegiatan dapat didiskusikan bersa-ma-sama sehingga memudahkan untuk pemetaan bentuk kerjasama.
b. Pengelolaan Jaringan Kebudayaan bersama Indonesiana membantu
mendorong masing-masing stakeholder untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan didaerah dengan berbagi jaringan pelaku kebudayaan yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang diharapkan dapat berkolab-orasi untuk berkontribusi pada kegiatan yang tergabung dalam platform Indonesiana.
c. Penggalangan Dana Bersama Kerjasama yang dimaksud dalam
hal ini adalah terciptanya peduku-ngan dana bersama dengan asas gotong royong yang melibatkan para pemangku kepentingan (Pmerintah Daerah, Kementerian/Lembaga terkait, Lembaga Filantropi dan Negara Mitra) untuk memperbesar skala kegiatan kebu-dayaan yang tergabung dalam platform Indonesiana.
d. Kurasi bersama Kerjasama kuratorial diperlukan
antara tim Kurator Indonesiana bersama tim kurator daerah untuk merancang konsep kegiatan and
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 9
desain pertunjukan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga kualitas kegiatan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Platform Indonesiana.
e. Publikasi dan Kehumasan bersama Indonesiana mengusahakan ker-
jasama publikasi dan kehumasan antara stakeholder terkait serta menentukan mitra official dan strategis yang akan membantu memperkuat dan memperluas informasi pedukungan Indonesiana kepada masyarakat secara luas baik dalam maupun luar negeri.
Pengertian Sponsorship Dalam Indonesiana
Platform Indonesiana membuka kesempatan pendukungan dana lain-nya diluar penyelenggara kegiatan dalam hal ini Pemerintah Daerah dan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Hal ini dilakukan untuk memanfaat-kan peluang gotong royong lintas Kementerian/Lembaga/badan, sektor
swasta, negara mitra, media dan komu-nitas sehingga terbentuk ekosistem pengelolaan kebudayaan yang ter-struktur dan tersinergi dengan baik.
Maksud
Kerjasama dan Sponsorship perlu diterapkan untuk membangun asas gotong royong lintas Kementerian/Lembaga/Badan, Sektor Swasta, Negara Mitra, Media dan Komunitas.
Tujuan dan SasaranTujuan kerjasama dan sponsorship Platform Indonesiana adalah:1. Mendorong terbentuknya ekosis-
tem obyek pemajuan kebudyaaan secara merata dan berkelanjutan diseluruh pemangku kepentingan dan stakeholder terkait
2. Mengelola jaringan pendukungan ditingkat nasional dan internasional (seniman, kurator, periset, pelaku budaya lain, tenaga kehumasan)
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p10
3. Mendorong kerjasama strate-
gis lintas sektoral (Kementerian/Lembaga), Sektor Swasta, Negara Mitra, Media dan Komunitas untuk ikut menyokong penguatan budaya melalui Platform Indonesiana.
4. Mendorong kerjasama dengan Lembaga filantropi, unit CSR peru-sahaan atau Lembaga pendanaan swasta untuk pedukungan dana (sponsorship) untuk memperluas dan memperbesar skala penye-lenggaraan kegiatan pada Platform indonesiana
5. Mendorong terciptanya peningka-tan Sumber Daya Manusia dibidang Kebudayaan di daerah melalui pengelolaan kebudayaan dengan menghadirkan narasumber/tenaga ahli yang kompeten dalam bidang seni budaya, kurator, periset, pelaku budaya lain dan tenaga kehumasan.
6. Mejalankan sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk pema-juan kebudayaan yang memiliki tata
kelola yang baik, efisien dan efektif serta tepat sasaran.
7. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan aktif dan tampil sebagai pelaku budaya
Sasaran Kerjasama dan Sponsorship Platform Indonesiana adalah:1. Kementerian/Lembaga/Badan 2. Pemerintah Daerah (Pengusul
Proposal) 3. Lembaga Nasional 4. Lembaga Internasional 5. Pusat Kebudayaan Internasional di
Indonesia
6. Universitas/Perguruan Tinggi
7. Perusahaan Swasta
8. Media/Pers
9. Masyarakat/Komunitas
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 11
Manfaat
Manfaat Kerjasama dan Sponsorship Platform Indonesiana dapat dipetakan dalam beberapa bagian sebagai beri-kut:
Manfaat Indonesiana bagi Direktorat Jenderal Kebudayaan1. Platform Indonesiana merupakan
salah satu program yang membantu mempertajam arah kerja Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan membangun jaringan pelaku budaya tingkat lokal, nasional dan internasional serta terjadinya pertu-karan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kapasitas SDM dibi-dang Kebudayaan.
2. Indonesiana dapat memberikan akses yang meluas dan merata dalam pengembangan kapasitas pengelolaan kebudayaan.
3. Kerjasama yang ada juga dapat mensinergikan program lintas sek-toral yang melibatkan Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga/
Badan terkait untuk berada dalam pemahaman yang utuh tentang pemajuan kebudayaan yang berasaskan gotong royong dan meningkatkan peran kebudayaan dalam hubungan antar daerah dan antar bangsa
4. Kerjasama antar stakeholder ter-kait dapat mewujudkan norma, standar, prosedur dan kriteria dibi-dang kurasi dan penyelenggaraan kegiatan budaya untuk penguatan mutu tata kelola kebudayaan yang efektif dan efisien.
Manfaat Indonesiana bagi Pemerintah Daerah yang Terlibat1. Platform Indonesiana memberikan
manfaat kerjasama dan sponsorship bagi Pemerintah Daerah yang men-jadi mitra penyelenggara:
2. Kerjasama yang dilakukan dapat meningkatkan citra dan pengenalan kebudayaan Daerah dalam persepsi publik ditingkat nasional maupun internasional.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p12
3. Menghadirkan suatu kegiatan festival/kegiatan budaya lainnya yang memberikan manfaat untuk mendorong terjadinya pertukaran pengetahuan dan peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang Kebudayaan di Daerah
4. Kerjasama dengan stakeholder lainnya yang dapat mengusahakan penggalangan dana secara gotong royong yang memberikan manfaat secara langsung pada proses pelak-sanaan kegiatan yang didukung.
Manfaat Indonesiana bagi Kementerian/Lembaga/Badan yang terlibat1. Platform Indonesiana meng-
hadirkan sejumlah manfaat bagi Kementerian/Lembaga/Badan yang menjadi mitra penyelenggara atau mitra pendukung:
2. Dengan menghadirkan festival di daerah 3T, Indonesiana ikut menyukseskan program-pro-gram Kementerian/Lembaga yang hendak membangun dari pinggiran, sesuai dengan RPJMN 2015-2019.
3. Dengan membangun kerjasama strategis antar instansi Pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, Indonesiana mendorong Kementerian/Lembaga yang ter-libat untuk membuktikan sinergi lintas Kementerian/Lembaga yang diharapkan oleh RPJMN 2015-2019.
4. Lembaga nasional dan interna-sional dapat mengimlementasikan program bersama untuk pemajuan kebudayaan nasional secara berke-sinambungan.
Manfaat Indonesiana bagi Sektor Swasta1. Terjalinnya Kerjasama Pemerintah –
Swasta (Public Private Partnership) dibidang Kebudayaan
2. Memberikan sumbangsih dalam berpartisipasi aktif untuk pelaksan-aan kegiatan kebudayaan sehingga pembangunan kapasitas SDM pada penyelengaraan kegiatan dan ter-jadinya pertukaran pengetahuan yang saling mendukung satu dengan lainnya
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 13
3. Dengan mendukung Indonesiana, sektor swasta dapat membangun jejaring kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dibidang kebudayaan yang dapat mem-bangun kepercayaan dan citra masyarakat didaerah pelaksanaan kegiatan
4. Merupakan momen yang tepat dalam peningkatan brand aware-ness dan menampilkan program dan keunggulan perusahaan yang dapat disinergikan dengan Indonesiana (khususnya CSR).
Manfaat Indonesiana bagi Media1. Publikasi konten Indonesiana
yang beragam menjadi kekuatan penyampaian informasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya melakukan penguatan ekosistem kebudayaan.
2. Konten edukatif dan informa-tif memberikan citra yang postif kepada media online/ofline.
Manfaat Indonesiana bagi Masyarakat/Komunitas1. Mendorong transaksi ekonomi di
daerah penyelenggaraan festival bertaraf internasional sehingga meningkatkan kesejahteraan mas-yarakat.
2. Menyemarakkan kehidupan budaya di berbagai tempat.
3. Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk tampil sebagai pelaku budaya diajang bertaraf internasional.
4. Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya di bidang seni dan budaya.
5. Mendorong terjadinya jejaring komunitas kebudayaan yang aktif untuk melakukan pemanfaatan, pelindungan dan penguatan obyek kebudayaan.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p14
Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari bidang Kerjasama dan Sponsorship Indonesiana adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Kebudaaan dengan Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga terkait, dan Lembaga filantropi
2. Terciptanya asas gotong royong dari segi penyelenggaraan kegiatan dan pendanaan bersama dari seluruh pemangku kepentingan
3. Kurasi dan pembangunan jaringan kerja bersama antara Direktorat Jenderal Kebudayaan, Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga terkait, serta komunitas dan para pemangku kepentingan
4. Publikasi dan kehumasan ber-sama antara Direktorat Jenderal Kebudayaan, Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terkait
5. Penyelenggaraan festival oleh Pemerintah Daerah dengan duku-ngan lapangan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Kementerian/Lembaga terkait.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 15
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p16
Kerjasama Dengan Satuan Internal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Dalam penyiapan dan pengelo-laan mekanisme kerjasama didalam Platform Indonesia, semua Satuan Kerja dilingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan diharapkan berperan serta secara aktif. Peran tersebut disesuaikan dengan Tugas dan Fungsi dari tiap-tiap satuan kerja. Peran yang dilakukan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan peyelarasan sejumlah kegiatan Satuan Kerja di Direktorat Jenderal Kebudayaan terkait dalam rangkaian kegiatan Indonesiana.
2. Adanya perwakilan dari mas-ing-masing Satuan Kerja untuk menempati posisi kerja dalam sekretariat Indonesiana sehingga memudahkan koordinasi penyiapan kegiatan secara keseluruhan.
3. Menganggarkan dana untuk pen-gelolaan dan pelaksanaan kegiatan bersama dengan Pemerintah Daearah bagi yang tergabung dalam Platform Indonesiana untuk memudahkan acuan perjanjian ker-jasama yang akan dilakukan.
4. Berkoordinasi aktif dengan sekretar-iat Indonesiana apabila ada hal-hal teknis dan substansial yang diper-lukan untuk pedukungan Platform Indonesiana sesuai dengan bidang masing-masing Satuan Kerja.
Kerjasama Dengan Mitra Penyelenggara
Mitra Penyelenggara dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah yang menye-lenggarakan Festival/Kegiatan budaya lainnya yang masuk dalam Platform Indonesiana yang bertangungjawab secara bersama-sama terlibat dalam proses perencanaan, pengelolaan dan pedukungan kegiatan. Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan
RINCIAN KERJABIDANG KERJASAMA DAN SPONSORSHIP
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 17
berkoordinasi aktif dengan penang-gung jawab perwakilan daerah untuk bersama-sama memetakan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan dalam kerjasama ini.
Kerjasama Dengan Mitra Pendukung
Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pemetaan peluang kerjasama antar Kementerian/Lembaga/Badan, Sektor Swasta dan lembaga nasional dan internasional yang memiliki relevansi dengan proposal kegiatan yang diajukan oleh Pemerintah Daerah.
2. Aktif berkoordinasi dan menindak-lanjuti kerjasama dengan KL, BUMN, Sektor Swasta, Media dan lembaga internasional dengan melaku-kan pertemuan-pertemuan untuk pengambilan keputusan bersama antara Kemendikbud, Pemerintah
Daerah dan Stakeholder terkait.
3. Bertanggung jawab membuat laporan secara berkala kepada Koordinator Umum dan Sekretariat untuk keperluan administrasi dan pengambilan keputusan yang ber-sifat teknis dan substansial.
Reviu Potensi Kerjasama
Reviu Potensi Kerjasama dilakukan bersama-sama dengan bidang lainnya didalam Tim Indonesiana. Potensi ker-jasama dilakukan dengan kunjungan ke tempat kegiatan penyelenggaran dengan berkoordinasi aktif tentang peluang atau potensi kerjasama yang akan dilakukan baik dari segi konten dan anggaran kegiatan.
Hal ini dilakukan untuk memu-dahkan pemetaan tugas dan tanggungjawab yang akan ditu-angkan dalam Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p18
Jenderal Kebudayaan dan Pihak Pemerintah Daerah serta mitra pen-dukung lainnya yang terlibat dalam pedukungan Indonesiana.
Penyusunan Nota Kesepahaman Dan Perjanjian Kerjasama
Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama perlu dilakukan sebagai landasan kerjasama yang mengikat kedua belah pihak yang melakukan kerjasama sehinga masing-masing akan bertanggungjawab atas tugas dan fungsi yang akan dilimpahkan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam hal ini Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan menyiapkan konsep Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama sesuai hasil koordinasi dengan stakeholder terkait.
Penyusunan Proposal, Paparan Kerjasama Dan, Sponsorship
Penyusunan proposal Platform Indonesiana akan disesuaikan dengan kebutuhan Mitra Penyelenggara dan Mitra Pendukung yang dituju. Untuk itu rincian kerja yang dilakukan adalah:
1. Berkoordinasi dengan Bidang Knowladge Management untuk rincian penjabaran konsep Indonesiana secara menyeluruh untuk keperluan paparan/pre-sentasi
2. Melakukan modifikasi presentasi sesuai dengan kebutuhan mitra pendukung (sponsorship) yang diberikan
3. Menyiapkan draft konsep syarat dan ketentuan sponsorship (termasuk benefit yang didapatkan oleh calon mitra pendukung)
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 19
Penggalangan Dana (Sponsorship) Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Diperlukan
Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan melakukan rincian pekerjaan yang terkait pedukungan dana dengan mel-akukan koordinasi dengan stakeholder terkait. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Berkoordinasi dengan Bidang kurasi dan Produksi, pemerintah daerah dan satuan kerja terkait dilingkup Direktorat Jenderal Kebudayaan terkait sumber-sumber dana alter-natif yang dibutuhkkan dari mitra pendukung yang berorientasi pada pengembangan kebudayaan.
2. Berkoordinasi dengan satuan kerja terkait untuk merumuskan strategi penggalanan dana yang diperlukan yang meliputi:
a. Skema-skema bantuan dana
b. Target pendana
c. Target jadwal pendanaan
d. Daftar kegiatan pedukungan Indonesiana yang memerlukan sumber pendanaan alternatif.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p20
Mekanisme Survei Potensi Kerjasama
Survei potensi kejasama perlu dilakukan untuk dapat memetakan peluang kerjasama yang dapat dilaku-kan dalam pedukungan Indonesiana untuk tahapan kerjasama dengan mitra penyelenggara (Pemerintah Daerah).
Alur mekanisme dapat dilihat pada gambar 4.1. Tahapan mekanisme kerja adalah sebagai berikut:
1. Proposal Hasil rekomendasi Tim Indonesiana
Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan menerima informasi hasil rekomendasi dari Tim Kurasi dan Produksi untuk proposal yang dit-erima dan perlu ditindaklanjuti. Hasil rekomendasi ini akan menjadi acuan untuk bentuk kerjasama yang akan dilakukan.
2. IdentifikasiPotensiMitraPenyelenggara
Identifikasi yang dilakukan adalah dengan melihat rincian kegiatan
secara menyeluruh yang dapat dimasukan kedalam aspek perjan-jian kerja sama.
3. Survei ke daerah kegiatan pedukungan Indonesiana
Survei perlu dilakukan untuk penajaman konten dan bentuk kerjasama oleh keseluruan Bidang Indonesiana sehingga terciptanya suatu kesepakatan rumusan bentuk kerjasma yang akan digalakan dalam pedukungan Indonesiana. Survei dilakukan dengan melakukan prosedur sebagai berikut:
a. Penerimaan arahan dari Koordinator Utama untuk mel-akukan survei potensi kerjasama di sebuah locus yang ditarg-etkan menjadi pedukungan Indonesiana.
b. Koordinasi dengan Tim Indonesiana dan Satuan Kerja terkait.
c. Pembentukan tim survei
MEKANISME KERJA
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 21
d. Mengatur rencana dan jadwal survei dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang bersang-kutan dan mengkomunikasikan Standard Platform Indonesiana kepada Satuan Kerja Pemerintah Daerah
e. Tim Survei tiba di lokasi dan melakukan dialog dengan pimp-inan Satuan Kerja Pemerintah Daerah terkait rencana di lapan-gan
f. Kunjungan ke sejumlah venue potensial untuk mengidentifikasi potensi kerjasama.
g. Kunjungan ke sejumlah komuni-tas lokal untuk mengidentifikasi potensi kerjasama dan kerjasama pelibatan komunitas.
h. Kembali ke Sekretariat dan mel-aporkannya kepada Kepala Sekretariat
4. Pemetaan Tugas dan Fungsi Indonesiana
Tugas dan Fungsi Indonesia akan dipetakan sesuai dengan koten yang diperlukan dalam pedukun-gan kegiatan. Hal ini melibatkan seluruh Satuan Kerja terkait dil-ingkup Direktorat Jenderal Kebudayaan
5. Pemetaan Tugas dan Fungsi Mitra Penyelenggara
Tugas dan Fungsi Pemerintah Daerah sebagai Mitra Penyelenggara dipe-takan sesuai dengan penganggaran yang sudah disusun. Hal ini memu-dahkan pembagian kerja secara gotong royong antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, seh-ingga tidak terjadi duplikasi dalam tugas dan tanggungjawab mas-ing-masing pihak.
6. Pemetaan Penganggaran Penganggaran merupakan aspek
yang sangat penting guna terlak-sananya kegiatan yang didukung oleh Indonesiana, untuk itu Bidang Kerjasama dan Sponsorship perlu
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p22
mendapatkan informasi dari seluruh pihak terkait untuk pembagian penganggaran dalam plaksanaan kegiatn. Hal ini sangat penting dilakukan untuk hasil pemetaannya dapat segera dituangkan kedalam Perjanjian Kerja Sama.
7. Rekomendasi Tugas dan Tanggungjawab untuk keperl-uan MOU/PKS
Setelah tahapan pemetaan konsep dan penganggaran yang sudah disepakati bersama akan dilanjut-kan pada rekomendasi Tugas dan Tanggungjawab yang diampu oleh masing-masing pihak dan kemu-dian dituangkan dalam MOU/PKS
8. Penyusunan Draf MoU/PKS Penyusunan Draf MoU/PKS akan
disusun oleh Bidang Kerjasama dan Sponsorship bersama-sama dengan satuan kerja terkait yang membawahi bagian hukum dalam hal ini Bagian Hukum dan Organisasi sehingga draf yang disusun mendapatkan arahan dan format yang sudah disepakati ber-sama.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 23
Mekanisme SurveiPotensi Kerjasama
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p24
Mekanisme Nota Kesepahaman Dan Perjanjian Kerjasama Mitra Penyelenggara
Kerjasama yang dilakukan bersama calon mitra penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan didaerah dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah yang terkait. Proses kerjasama dapat dilaku-kan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahapan Proposal diterima Tim Indonesiana
Setiap Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang akan bergabung dengan platform Indonesiana untuk mengirimkan proposal pen-gajuan penyelenggaraan acara yang akan dibuat sesuai dengan template proposal Indonesiana. Proposal tersebut akan diseleksi oleh tim dari Indonesiana, dalam hal ini yang bertugas adalah bidang kurasi produksi dan bidang knowl-edge management. Bidang kurasi produksi dan bidang knowledge management ini akan bertugas untuk meneliti apakah proposal yang diajukan, sudah layak untuk di selenggarakan dan bergabung
dalam Indonesiana 2018, atau perlu diperbaharui sesuai dengan arahan yang diberikan.
b.TahapanVerifikasi Setiap Proposal yang diterima
dari Provinsi/ Kabupaten/ Kota akan diverifikasi oleh bidang knowledge management dan bidang kurasi produksi. Setiap proposal akan dipelajari apakah sesuai dengan fokus dari tujuan Indonesiana itu sendiri. Pendukungan Indonesiana akan fokus pada kegiatan yang mengangkat nilai-nilai pemajuan kebudayaan antara lain seperti tra-disi, lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olah-raga tradisional.
c. Tahapan RekomendasiSetiap proposal yang lolos akan
direkomendasikan sebagai kegiatan yang akan diangkat dalam platform Indonesiana. Dukungan yang akan
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 25
diberikan Indonesiana kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang direkomendasi akan berupa pen-guatan budaya yang mencakup nilai perlindungan, pengembangan, dan pembinaan untuk proposal terpilih.
d. Tahapan daftar proposal diterimaPada tahap ini Bidang Kurasi
dan Produksi akan mengumumkan proposal yang diterima untuk dapat dilanjutkan prosesnya ke bidang kerjasama dan sponsorship.
e. Tahapan Follow up dengan pen-anggung jawab masing-masing daerah
Bentuk kerjasama yang akan dipetakan oleh pemerintah daerah dan tim Indonesiana perlu diperkuat dengan kunjungan tim curator ke daerah terpilih untuk melakukan rapat koordinsi mengenai konsep keseluruhan kegiatan. Koordinasi yang dilakukan termasuk dida-lamnya menjelaskan lebih lanjut
pelibatan atau peran Indonesiana dalam pelaksanaan kegiatan ter-masuk dalam pembahasan konten dan juga penganggaran bersama.
f. Tahapan penyusunan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
Setelah kesepakatan dihasil-kan dari pertemuan antara tim Indonesiana bersama penanggu-ngjawab masing – masing daerah terpilih, mulailah disusun Draft Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan menjadi dasar kerjasama antara Indonesia dengan daerah-daerah terpilih. Dalam penyusunan draf ini akan melibatkan beberapa pihak yang akan memantau ter-bentuknya MoU dan PKS seperti bagian Hukum SESDITJENBUD, Direktorat Warisan Budaya dan Diplomasi, Unit Pelaksana Teknis/Satuan Kerja terkait, dan koodinasi aktif dengan penanggungjawab
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p26
daerah. PKS yang disusun harus berdasarkan tugas dan tanggung jawab antara pemerintah daerah maupun Indonesiana.
g. Tahapan Koordinasi Kebutuhan Sponsorship
Tahapan ini merupakan kebu-tuhan tambahan apabila pendanaan gotong royong yang dilakukan oleh Indonesiana dan Pemerintah Daerah diperlukan pada saat pelak-sanaan kegiatan. Sponsorship yang diterima oleh kedua belah pihak harus sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku.
h. Tahapan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
Setelah Nota Kesepahaman dan PKS selesai disusun dan disetujui oleh semua pihak dilan-jutkan dengan penandatanganan oleh kedua belah pihak dimana Indonesiana diwakilkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan sebagai pihak pertama dan Kepala Dearah tingkat Provinsi/Kabupaten/
Kota sebagai pihak kedua. Setelah penandatanganan selesai secara resmi kegiatan bersama dapat dilaksanakan.
i. Tahapan Pelaksaaan Kegiatan Setelah tugas dan tanggung-
jawab masing-masing pihak telah ditentukan sesuai yang tertuang dalam Nota Kesepahaman dan PKS maka pelaksanaan teknis dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetap-kan dan diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target pelaksanaan kegiatan yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 27
MEKANISME NOTA KESEPAHAMANDAN PERJANJIAN KERJA SAMA MITRA PENYELENGGARA
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p28
Mekanisme Nota Kesepahaman Dan Perjanjian Kerjasama Mitra Pendukung
Pada dasarnya kerjasama Indonesia dengan Mitra Pendukung dalam hal ini kementerian/Lembaga/Badan, BUMN, Swasta, Media dan Komunitas memiliki mekanisme yang sama. Perbedaannya adalah bentuk tujuan dan sasaran kerjasama pada masing-masing stake-holder yang dituju. Untuk itu alur mekanisme kerjasama dapat dipetakan sebagai berikut:
a. Proposal Indonesiana Secara Umum
Proposal Indonesiana secara umum diberikan kepada stake-holder terkait sebagai bentuk pengenalan konsep Platform Indonesiana secara utuh. Dalam proposal yang diberikan sudah dita-mpilkan dengan jelas jenis kegiatan pedukungan Indonesiana sesuai dengan hasil verifikasi proposal yang diterima.
b. IdentifikasiKebutuhandanPeluang Kerjasama
Setelah konsep Indonesia dipa-hami oleh stakeholder terkait, maka tahap berikutnya adalah mengin-dentifikasi peluang kerjasama yan dapat dilakukan. Tahapan ini meli-batkan pertemuan intensif dengan stakeholder terkait untuk merumus-kan kerjasama yang dilakukan
c. IdentifikasiProgramdanKegiatan yang dapat dikolab-orasikan
Program dan kegiatan masing-masing stakeholder memiliki konsep dan konten yang berbeda-beda sehingga perlu penyelarasan lebih lanjut apabila ada program/kegiatan yang dapat dikolaborasikan dalam pedukun-gan platform Indonesiana.
d. Tahapan penyusunan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
Setelah kesepakatan dihasil-kan dari pertemuan antara tim Indonesiana bersama penanggung-
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 29
jawab masing – masing stakeholder terkait, mulailah disusun Draft Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan men-jadi dasar acuan kerjasama antara Indonesia dengan stakeholder terkait. Dalam penyusunan draf ini akan melibatkan beberapa pihak yang akan memantau ter-bentuknya MoU dan PKS seperti bagian Hukum SESDITJENBUD, Direktorat Warisan Budaya dan Diplomasi, Unit Pelaksana Teknis/Satuan Kerja terkait, dan koodinasi aktif dengan penanggungjawab daerah. PKS yang disusun harus berdasarkan tugas dan tanggung jawab antara stakeholder terkait maupun Indonesiana.
e. Tahapan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
Setelah Nota Kesepahaman dan PKS selesai disusun dan disetujui oleh semua pihak dilan-jutkan dengan penandatanganan oleh kedua belah pihak dimana Indonesiana diwakilkan oleh
Direktur Jenderal Kebudayaan sebagai pihak pertama dan stake-holder terkait (perlu ditunjuk penanggungjawabnya) sebagai pihak kedua. Setelah penandatan-ganan selesai secara resmi kegiatan bersama dapat dilaksanakan.
f. Tahapan Pelaksaaan Kegiatan Setelah tugas dan tanggung-
jawab masing-masing pihak telah ditentukan sesuai yang tertuang dalam Nota Kesepahaman dan PKS maka pelaksanaan teknis dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetap-kan dan diharapkan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target pelaksanaan kegiatan yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p30
PENANDATANGANANMOU dan PKS
PELAKSANAAN KEGIATAN( Koordinasi dengan seluruh pihak terkait )
Koordinasi denganDit. WDB untuk PKS
Koordinasi denganbagian hukumSesditjenbud
Koordinasi aktifdengan K/L, SwastaPusat Kebudayaan/Media/ Komunitas
Koordinasi denganSatuan kerja terkait
Proposal Indonesiana Secara Umum
Penyusunan nota kesepahaman dan PKS
MEKANISME NOTA KESEPAHAMANDAN PERJANJIAN KERJA SAMA MITRA PENDUKUNG
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 31
Mekanisme Paparan Calon Mitra Pendukung
Paparan kepada calon mitra pen-dukung dapat dilakukan oleh seluruh tim Indonesiana. Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan menindaklan-juti perihal bentuk kerjasama yang akan dilakukan antara Indonesiana dengan Calon Mitra Pendukung dalam hal ini Kementerian/Lembaga/Badan, Sektor Swasta, Media, Negara Mitra dan Masyarakat/Komunitas. Bidang Kerjasama dan Sponsorship mulai menyusun panduan untuk seluruh tim Indonesiana melalui tahapan-taha-pan mekanisme paparan calon mitra. Tahapan-tahapan berikut dipaparkan sebagai berikut:
a. Usulan Spokeperson oleh Tim Indonesiana
Bidang Kerjasama dan Sponsorsip membutuhkan usulan spokeperson dari bidang lain-nya yaitu Bidang Knowledge Management, Bidang Kurasi dan Produksi, Bidang Hubungan Masyarakat dan Publikasi serta Satuan Kerja terkait untuk kun-jungan presentasi kepada calon
mitra. Hal ini dibutuhkan guna menjelaskan dengan detail setiap bagian-bagian yang dibutuh-kan untuk kelangsungan setiap kegiaatan di Indonesiana.
Untuk kunjungan pada Kementerian/Lembaga/Badan dib-utuhkan pendampingan dari eselon III/IV, Sedangkan untuk kunjungan kepada mitra pendukung lain-nya dapat dilakukan pertemuan langsung dengan tim Indonesiana secara independen maupun ber-sama dengan pendampingan dari Satuan Kerja terkait.
b. Jadwal Kunjungan ke Calon Mitra
Setelah menentukan usulan spokeperson dari berbagai tim terkait, Bidang Kerjasama dan Sponsorship mulai menyusun jadwal kunjungan kepada calon-calon mitra pendukung yang akan bergabung dan berKolaborasi dengan pihak Indonesiana. Setiap
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p32
jadwal yang tersusun perlu di koor-dinasikan kepada spokeperson yang ditunjuk dan kepada sekrtariat sebagai informasi kunjungan.
c. Paparan Kegiatan IndonesianaPaparan kegiatan Indonesiana
dipaparkan dalam presentasi singkat yang disampaikan oleh perwakilan Indonesiana dengan melampirkan proposal Indonesiana yang sudah disusun oleh Bidang Kerjasama dan Sponsorship. Dalam tahapan ini perwakilan Indonesiana juga menjelaskan peluang ker-jasama dan hal-hal apa yang dibutuhkan oleh kegiatan yang bergabung dalam Indonesiana.
d. Permintaan Penanggung Jawab Mitra Penyelenggara (Person in Charge) untuk Follow up
Setelah mempresentasikan paparan kegiatan Indonesiana dengan calon mitra pendukung, bidang kerjasama dan sponsor-ship akan melakukan tindaklanjut untuk bentuk kerjasama antara Indonesiana dengan calon mitra.
c. Tindak lanjut oleh Bidang Kerjasama dan Sponsorship
Pada tahapan ini Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan mulai mendiskusikan untuk peluang kolaborasi yang dapat dilakukan antara calon mitra pendukung dengan Indonesiana untuk peduku-ngan kegiatan-kegiatan di daerah melalui platform Indonesiana.
d. Pemetaan Peluang Kerjasama dengan Calon Mitra
Pemetaan peluang kerjasama dilakukan apabila calon mitra pendukung beredia untuk mem-berikan pedukungan pada Platform Indonesiana. Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan menyusun bentuk dukungan apa saja yang diberikan oleh calon mitra kepada Indonesiana. Setelah semua didisk-usikan dengan terperinci dan kedua belah pihak telah sepakat maka tahapan selanjutnya adalah mel-akukan Nota Kesepahaman / PKS dan melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja terkait.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 33
e. Draf Nota Kesepahaman dan PKS
Penyusunan Draf Nota Kesepahaman dan PKS terseleng-gara apabila kedua belah pihak telah menyepakati konten kegiatan dan bentuk gotong royong penganggaran sehingga dapat dit-uangkan lebih lanjut tentang tugas dan tanggungjawab masing-mas-ing pihak.
f. Penandatanganan Nota Kesepahaman dan PKS
Setelah draft NOTA KESEPAHAMAN dan PKS selesai dikerjakan dan setujui oleh semua pihak dan telah direviu oleh Bagian Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka tahapan selanjutnya adalah penandatangangan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan pihak kedua akan diwakili oleh pihak calon mitra pendukung yang akan berkerjasama . Setelah penan-datangan ini dilangsungkan akan menjadi tanda perjanjian kerjasama Indonesiana dan calon mitra pen-dukung secara resmi.
g. Reviu Kebutuhan Produksi Lainnya
Setelah Nota Kesepahaman/PKS sudah ditandatangani oleh pihak Indonesiana dan calon mitra pendukung. Tim Indonesiana mulai mereview kebutuhan produksi yang dibutuhkan lainnya yang memi-liki peluang untuk mendapatkan alternatif sumber dana lainnya dari sektor swasta (mekanisme ini akan dijelaskan dibagian Sponsorship)
h. Pelaksanaan kegiatanKebutuhan yang sudah ditu-
lis dalam Nota Kesepahaman dan PKS antara pihak , diselesaikan maksimal 1 (satu) minggu sebelum hari H pelaksanaan kegiatan. Tim Indonesiana (Bidang Knowledge Management dan Bidang Kerjasama dan Sponsrship) akan mengevaluasi hal-hal yang ada dalam perjan-jian yang sudah ditetapkan. Dan diharapkan setiap kegiatan berjalan dengan baik dan bisa mencapai target yang sudah ditentukan oleh daerah bersama tim Indonesiana.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p34
REVIU KEBUTUHANPRODUKSI LAINNYA
PELAKSANAAN KEGIATAN
PENANDATANGANANMOU dan PKS
Usulan Spokeperson Tim Indonesiana
Jadwal Kunjungan ke Calon Mitra
Paparan Kegiatan Indonesiana (di Sertai Proposal)
Permintaan PIC untuk Follow Up
Follow Up oleh Tim Kerjasama Sponsorship
Pemetaan Peluang Kerjasama dengan Calon Mitra
Draft MOU / PKS (Pararel Koordinasi dengan Pihak Terkait)
MEKANISME NOTA KESEPAHAMANDAN PERJANJIAN KERJA SAMA CALON
MITRA PENDUKUNG
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 35
Mekanisme Sponsorship
Kerjasama yang dilakukan bersama calon mitra penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan didaerah dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah yang terkait. Proses kerjasama dapat dilaku-kan dengan tahapan sebagai berikut:
Pengajuan pedukungan dana alternatif disampaikan kepada Mitra Pendukung yang akan berparti-spasi dalam pedukungan Platform Indonsiana. Mekanisme Sponsorship ini dilakukan untuk mempermudah menyusun kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan dalam kegiatan yang akan dilangsungkan dibawah Platform Indonesiana. Tahap-tahap yang dis-usun dalam mekanisme sponsorship adalah sebagai berikut:
a. Pemetaan Kebutuhan Produksi oleh Tim Indonesiana
Tim Indonesiana dalam hal ini Bidang Kurasi dan Produksi akan memetakan kebutuhan yang diperlukan untuk memperlengkapi kegitan pedukungan Indonesiana bersama Mitra Penyelenggara.
b. Koordinasi Anggaran/Produksi yang Dibutuhkan
Koordinsi Anggaran/Produksi yang dibutuhkan dilakukan oleh Satuan Kerja terkait bersama dengan Mitra Penyelenggara. Pendanaan alternatif dilakukan apabila ada kebutuhan lainnya yan dirasa penting untuk memperkaya konten dan produksi dimana belum ada slot dana dari kedua belah pihak.
c. Skema Bantuan Pendanaan Alternatif
Setelah tahapan anggaran kedua belah pihak telah diputus-kan, selanjunya Bidang Kerjasaa dan Sponsorship akan membuat keranga bantuan pendaan alternatif yang berisi kebutuhan sponsorship dan daftar calon mitra pendukung (sponsor) yang berpeluang beker-jasama.
d. Target PendanaPendataan yang dilakukan
Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan terkumpul mitra pendukung
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p36
yang berperan sebagai spon-sor untuk direkomendasikan dan memiliki peluang untuk mem-bantu mensukseskan kegiatan Indonesiana. Bidang Kerjasama dan Sponsorship akan melaku-kan pertemuan intensif denga target pendana yang dituju untuk memaparkan dengan detail kebutuhan pendanaan alternatif Indonesiana.
e. Paparan Detail Indonesiana dengan Calon Sponsor
Paparan kegiatan Indonesiana dipaparkan dalam presentasi singkat yang diberikan oleh penang-gung jawab yang ditunjuk dengan melampirkan proposal Indonesiana yang sudah disusun oleh Bidang Kerjasaa dan Sponsorship. Paparan kegiatan Indonesiana ini, akan men-jelaskan peluang kerjasama dan hal-hal apa yang dibutuhkan oleh kegitan di daerah yang bergabung dalam Indonesiana.
f. Draft Perjanjian Kerjasama dengan Calon Sponsor
Setelah calon sponsor setuju untuk mendukung acara Indonesiana, tim KS mulai meny-usun peluang kerjasama apa saja yang bisa dilakukan oleh calon sponsor, dan dukungan apa saja yang diberikan Indonesiana kepada calon sponsor pun di curahkan dalam pementaan pel-uang kerjasama ini. Setelah semua di diskusikan dengan detail dan sama-sama memberikan keun-tungan kedua belah pihak. Tim KS mulai menyusun draft NOTA KESEPAHAMAN / PKS dibawah koordinasi semua tim terkait.
g. Penyelesaian Administrasi Lainnya
Hal ini diperlukan apabila ada syarat administrasi yang perlu dilengkapi oleh Tim Indonesiana dalam hal ini dibawah wilayah administrasi pengangaran oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Mitra Penyelenggara (Pemreintah Daerah) beserta dengan calon mitra
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 37
pendukung (sponsor). h. Penandatanganan PKS
Setelah draft PKS selesai dik-erjakan dan setujui oleh semua pihak dan telah direviu oleh Bagian Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka tahapan selanjutnya adalah penandatangangan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan pihak kedua akan diwakili oleh pihak calon mitra pendukung yang akan berkerjasama . Setelah penan-datangan ini dilangsungkan akan menjadi tanda perjanjian kerjasama Indonesiana dan calon mitra pen-dukung secara resmi.
i. Penerimaan PendanaanSerah terima pendanaan akan
dilakukan sesuai dengan kesepaka-tan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Samad dan mengikuti kebi-jakan dan hukum yang berlaku sehingga tidak terjadi kesalahan administrasi dalam proses ini.
j. Pelaksanaan KegiatanKebutuhan yang sudah ditu-
lis dalam Nota Kesepahaman dan PKS antara pihak , diselesaikan maksimal 1 (satu) minggu sebelum hari H pelaksanaan kegiatan. Tim Indonesiana (Bidang Knowledge Management dan Bidang Kerjasama dan Sponsrship) akan mengevaluasi hal-hal yang ada dalam perjan-jian yang sudah ditetapkan. Dan diharapkan setiap kegiatan berjalan dengan baik dan bisa mencapai target yang sudah ditentukan oleh daerah bersama tim Indonesiana.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p38
MEKANISMESPONSORSHIP
PENERIMAANPENDANAAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
PENANDATANGANANPKS
Pemetaan Kebutuhan oleh Tim Indonesiana
Koordinasi Anggaran yang Dibutuhkan
Skema Bantuan Pendanaan Alternatif
TARGET PENDANAAN
Paparan Detail Indonesiana dengan Calon Sponsor
Draft Perjanjian Kerjasama dengan Calon Sponsor
Penyelesaian Administrasi Lainnya
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 39
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p40
PELUANG KERJASAMA
Kolaborasi Pemajuan Kebudayaan
Salah satu peluang kerjasama yang menjadi sasaran dari Indonesiana yaitu terbangunnya kolaborasi pemajuan kebudayaan yang di lakukan para pihak didalam kegiatan-kegiatan yang dilaku-kan dibawah platform Indonesiana. Kolaborasi pemajuan kebudayaan yang dilakukan, antara lain:
a. Kolaborasi dengan kelompok/ individual penampil dari Negara mitra
Dukungan pemajuan kebu-dayaan yang bisa menjadi acuan Bidang Kerjasama dan Sponsorship adalah dengan mengadakan kolaborasi dari negara mitra untuk tampil dalam kegiatan – kegiatan yang berada di dalam platform Indonesiana baik indi-vidual maupun kelompok. Hal itu bisa menjadi ajang promosi kebu-dayan yang berada di negara mitra kepada warga Indonesia, maupun sebaliknya.
b. Kolaborasi dengan group musik/teater yang memiliki program kegiatan di Indonesia
Peluang kerjasama yang bisa dihasilkan melalui kolaborasi pemajuan kebudayaan, salah sat-unya adalah kolaborasi dengan group musik/ teater Negara Mitra yang memiliki rencana kegiatan di Indonesia, maupun negara sekitar Indonesia. Kolaborasi yang dilaku-kan adalah melakukan pertunjukan di daerah-daerah yang pedukun-gan platform Indonesiana. Hal itu akan menguntungkan baik untuk Indonesiana dari segi konten pema-juan kebudayaan maupun group musik/ teater yang mendukung program Indonesiana. Mereka bisa mempromosikan seni budaya musik/teater mereka kepada warga Indonesia dan menjadi bagian dari Diplomasi Budaya.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 41
c. Kolaborasi Residensi untuk mempertemukan seniman Negara Mitra dan Indonesia
Peluang kerjasama yang bisa dilakukan antara Indonesiana dengan negara mitra maupun pusat kebudayaan dengan mempertemu-kan seniman dari negara mitra dan seniman lokal untuk berkolaborasi dalam bentuk Residensi. Residensi seniman negara mitra ke Indonesia dalam jangka waktu yang ditentu-kan untuk menghasilkan sebuah karya baru atau reproduksi karya dengan seniman lokal ataupun sebaliknya. Hal ini dapat memban-gun pemahaman dan melestarikan warisan budaya dengan membuka kesempatan turut serta dalam pertukaran pengalaman budaya ketimuran dalam keseharian kegiatan.
d. Karya-karya seniman Negara mitra yang ditampilkan oleh seniman/ artis lokal
Kerjasama yang bisa di susun dalam pemajuan kebudayaan, salah satunya adalah pemberikan ijin
menampilkan karya-karya seniman negara mitra oleh seniman atau artis lokal Indonesia.
e. Kerjasama program lintas kementerian / lembaga
Dengan adanya Indonesiana ini, hubungan antara kementerian ataupun lembaga bisa semakin erat dan bisa dikolaborasikan satu sama lain. Sehingga program strat-egis kebudayaan dimasing-masing Kementerian/Lembaga dapat dis-inergikan dan diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pada platform Indonesiana.
f. Pembangunan dan penyatuan komunitas di daerah
Melalui Indonesiana, setiap komunitas baik di pusat maupun di lokal bisa bekerjasama dan memberikan sumbangsih kepada kegiatan yang diadakan di daerah mereka masing-masing. Hal ini dapat meningkatkan semangat generasi muda dalam melestari-kan dan mencintai kebudayaan
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p42
pada daerah tersebut. Melalui Indonesiana, penyatuan kolab-orasi antara Pemerintah Daerah dan Komunitas dapat disinergikan seh-ingga saling membangun satu sama lain, bergotong royong mencipta-kan harmoniasi dalam kebudayaan di Indonesia maupun daerah.
g. Meningkatkan sosial ekonomi masyarakat lokal dengan berkolaborasi dengan pihak swasta yang inline dengan visi Indonesiana
Selain melestarikan kebudayaan di daerah masing-masing, melalui kerjasama yang terjadi, Indonesiana bisa menjadi salah satu kunci untuk
meningkatkan sosial ekonomi masyarakat daerah. Indonesiana membuka peluang kerjasama dengan swasta-swasta daerah untuk berkolaborasi dengan Indonesiana untuk memajukan visi& misi kebu-dayaan sesuai mandat pada Undang-Undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 43
Pengelolahan Pengetahuan Kebudayaan
Pengelolahan pengetahuan kebu-dayaan menjadi salah satu sasaran peluang kerjasama yang menjadi sasaran Indonesiana. Pengelolahan pengetahuan kebudayaan dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan dibawah platform Indonesiana, antara lain:
a. Fasilitasi seniman/ kurator yang terlibat dalam kegiatan festival
Peluang kerjasama yang dapat dilakukan oleh tim Indonesiana dengan kementerian / lembaga / badan terkait / komunitas dapat juga berupa memfasilitasi seni-man/ kurator yang terlibat dalam kegiatan pedukungan Platform Indonesiana. Bentuk fasilitasi yang diberikan dapat berupa penyiapan teknis seperti fasilitasi akomodasi, transportasi, honorarium, tempat latihan, konsumsi dll.
b. Mengundang Narasumber Kebudayaan
Setiap kegiatan –kegiatan kebudayaan di daerah butuh diper-
lengkapi dari segi pengetahuan dan pemahaman konten budaya yang sejalan dengan konsep yang dibangun oleh mitra penyeleng-gara. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan mengundang narasumber yang memiliki kompetensi dibidang kebudayaan.
c. Fasilitasi pelaksanaan workshop/ pelatihan SDM kebudayaan
Peluang kerjasama yang dapat dihasilkan antara tim Indonesiana dan kementerian / lembaga / pusat kebudayaan/ badan terkait / komunitas antara lain dengan mem-berikan pelatihan SDM kebudayaan di daerah yang akan melaksanan kegiatan budaya. Pihak Indonesiana akan memberikan informasi
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p44
Dukungan Promosi dan Publikasi
Publikasi menjadi salah satu tujuan peluang kerjasama yang dapat dilak-sanakan antara tim Indonesiana dengan mitra penyelenggara dan mitra pendukung. Dukungan Promosi dan Publikasi untuk Media Official dan Media Partner baik online maupun offline untuk membangun keberpiha-kan dan tanggungjawab bersama atas terpublikasinya kegiatan Indonesiana sehingga memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat luas.
Dukungan Teknis Pelaksanaan
Salah satu kerjasama yang dapat dibangun antara tim Indonesiana dengan Mitra Pendukung adalah melalui pendanaan teknis pelaksa-naan kegiatan yang agak didukung oleh Indonesiana. Pendanaan itu bisa berupa produksi ataupun pendanaan secara materi.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 45
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p46
HASIL DANTINDAK LANJUT
Kerjasama Dengan Mitra Penyelenggara
Kerjasama yang sudah terjalin antara Indonesiana dengan Mitra Penyelenggara (Pemerintah Daerah) dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama menjadi dasar kerjasama antara kedua belah pihak.
1. Pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat terlaksana sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mas-ing-masing terkait perihal konten kegiatan, pedanaan, produksi , publikasi yang menjadi bagian dari kesepakatan.
2. Apabila ada kerjasama yang tidak terpenuhi sesuai yang tertuang dalam Perjanjian kerja Sama maka kedua belah pihak perlu mendisk-usikan dan melakukan pengembilan keputusan sebelum kegiatan ber-langsung.
3. Perjanjian Kerja Sama dapat dilaku-kan kembali untuk persiapan teknis pelaksanaan kegiatan di tahun beri-kutnya.
4. Monitoring dan Evaluasi kegiatan secara keseluruhan akan dilakukan oleh Tim Indonesiana sehingga dapat menganalisa kegiatan dengan efektif dan efisien dan apabila terjadi kekuarang pada saat pelaksanaan dapat menjadi tolak ukur untuk perubahan kedepannya.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 47
Kerjasama Dengan Mitra Pendukung
1. Lintas Kementerian/Lembaga/Badan
Ke m e n t e r i a n / Le m b a g a /Badan terkait yang turut memberi-kan pedukungan pada Platform Indonesiana perlu ditindaklanjuti degan konsistensi kerjasama secara berkala. Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama merupakan salah poin penting dalam pelaksan-aan kerjasama untuk mensinergikan program. Diharapkan untuk kede-pannya partisipasi aktif lintas Kementerian/Lembaga/Badan dapat merancang program-pro-gram yang sejalan dengan lini Indonesiana untuk dapat diimple-mentasikan ditahun berikutnya, sehingga kerjasama ini menjadi terpola dan berkesinambungan,
2. Sektor Swasta Sektor Swasta diharapkan
dapat mendukung kegiatan baik dari segi publikasi dan promosi kegiatan serta pelibatan CSR
sebagai bentuk kolaborasi ber-sama untuk meningkatkan kapasitas Nilai Budaya, SDM kebudayaan dan orientasi bisnis berbasi kebu-dayaan sehingga masyarakat turut dilibatkan dalam seluruh aspek pengembangan kebudayaan. Diharapkan Sektor Swasta akan berperan aktif dalam hal:
a. Pedukungan dana produksi sen-iman, penyelenggaran kegiatan kebudayaan atau pendanaan lainnya sehingga terwujud asas gotong royong antara pemerin-tah dan swasta.
b. Membantu mengelola jaringan pedukungan ditingkat nasional dan internasional (seniman, kurator, periset, pelaku buday lain, tenaga kehumasa, narasum-ber untuk transfer knowledge) untuk menyokong kegiatan seni
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p48
budaya yang terhimpun dalam platform Indonesiana .
c. Memberikan bantuan dukungan lain sesuai dengan visi dan misi organisasinya
Tindak lanjut bentuk ker-jasama ini akan dilaksanakan monitoring dan evaluasi seh-ingga masing-masing pihak dapat memberikan evaluasi yang konk-rit sebagai bentuk pertanggung jawaban pedukungan yang dilaku-kan.
3. Negara Mitra Negara Mitra yang dimak-
sud adalah peran dari Lembaga kebudayaan negara mitra dalam kerangka Indonesiana sebagai salah satu mitra pendukung. Tindak lanjut kerjasama kedepan-nya diharapkan dapat melakukan sinergi dibeberapa area sebagai berikut:
1. Melakukan Perjanjian Kerja Sama sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang sudah
4. MediaTindak lanjut dengan Media
dalam area kerjasama adalah untuk melanjutkan kerjasama sebagai media official/media partner. Hal-hal yang perlu diperhatikan selanjutnya terkait kerjsama adalah sebagai berikut:
1. Kerjasama yang bersinambungan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama dengan memperhatikan pokok teknis dari segi:
a. Waktu/Tempat Penayangan/Pemuatan
b. Konten tayangan/teksc. Biaya tayangan/pemuatan
2. Pemuatan konten untuk dipublikasi-kan selanjutnya dapat melakukan koordinasi teknis dengan Bidang Hubungan Masyarakat dan Publikasi.
3. Pembiayaan paid media sesuai dengan kesepakatan dalam Perjanjian Kerja Sama.
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 49
5. Masyarakat/Komunitas Pelibatan pelaku budaya dit-
ingkat lokal yang berportensi untuk dilibatkan dalam pelak-sanaan pedukungan Platform Indonesiana merupakan bentuk kolaborasi gotong royong yang melibatkan masyarakat/komunitas sehingga tidak menjadi penonton saja tapi juga aktif berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksan-aan kegiatan Indonesiana dengan Mitra Penyelenggara. Tindak lanjut yang dapat dilaukan oleh Tim Indonesiana adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan serangkaian per-temuan dengan komunitas yang berpotensial untuk dili-batkan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Mitra Penyelenggara
2. Menyusun daftar pelaku yang akan dilibatkan dan telah disetujui bersama dengan mitra penyelenggara
3. Melakukan pemantauan secara periodik para pelaku budaya yang terlibat dalam kegiatan festival/seni budaya yang dise-lenggarakan
4. Memastikan apabila ada hal-hal terkait administrasi yang perlu diselesaikan oleh pihak-pihak terkait dengan masyrakat/komu-nitas/pelaku lokal.
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p50
CATATAN:
w w w . i n d o n e s i a n a . o r . i d 51
K e r a n g k a A c u a n K e r j a B i d a n g K e r j a s a m a d a n S p o n s o r s h i p52
Kesekretariatan IndonesianaDirektorat Jenderal Kebudayaan
Kompleks Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia
Gedung E Lt. 6
Jl. Jenderal Sudirman, SenayanJakarta, Indonesia 10270
© 2018www.indonesiana.or.id