Page 1
i
KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya)
OLEH:
A NURAINUN ANNISA
G211 13 324
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Page 2
ii
KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR (Studi
Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya)
OLEH : A NURAINUN ANNISA
G211 13 324
Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada:
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar
2017
Disetujui Oleh :
Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si. Ir. A. Amrullah, M.Si. Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Tanggal Pengesahan : November 2017
Page 3
iii
PANITIA UJIAN SARJANA DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Judul : KEPUTUSAN TEMPAT PEMBELIAN KONSUMEN
TERHADAP BAHAN POKOK DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan
Biringkanayya)
Nama : A NURAINUN ANNISA
Nim : G211 13 324
TIM PENGUJI
Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si.
Ketua Sidang
Ir. A. Amrullah, M.Si.
Anggota
Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, M.S.
Anggota
Ir. Yopie Lumoindong, M.Si.
Anggota
Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M.Si.
Anggota
Rusli M. Rukka, S.P, M.Si.
Anggota
Tanggal Ujian : November 2017
Page 4
iv
RINGKASAN
Keputusan Tempat Pembelian Konsumen Terhadap Bahan Pokok di
Kota Makassar (Studi Kasus di Kelurahan Daya, Kecamatan
Biringkanayya) dibawah bimbingan Mahyuddin dan A. Amrullah
Maraknya pasar modern menyebabkan semakin beragamnya
tempat alternative membeli kebutuhan pokok bagi konsumen. Hal tersebut mengancam eksistensi pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Menganalisis kecenderungan dan; (2) pertimbangan pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan industri; (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tempat pembelian bahan pokok. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi logistik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2017 di Kota Makassar dengan memilih Kelurahan Daya, sebagai lokasi sampel dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sebagai salah satu pusat bisnis baru di Kota Makassar. Responden berjumlah 44 orang yang merupakan ibu rumah tangga dipilih secara acak sederhana. Penelitian ini menemukan bahwa, konsumen cenderung (88,6%) berbelanja bahan pokok produk pertanian (beras, jagung, sayur & buah serta daging) di pasar tradisional, sedangkan untuk produk industri (susu, gula pasir, garam, minyak goreng dan gas) konsumen cenderung (84,1%) berbelanja di pasar modern. Dasar pertimbangan konsumen dalam berbelanja bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional yaitu, lokasi mudah dijangkau, harga terjangkau dan kelengkapan produk, sedangkan pembelian produk industri di pasar modern yaitu, kelengkapan produk, harga terjangkau serta kenyamanan yang ditawarkan. Hasil pendugaan faktor determinan tempat pembelian bahan pokok menggunakan regresi logistik, dimana variabel Y=1 untuk pasar modern; Y=0 untuk pasar tradisional, ditemukan bahwa variabel lama pendidikan dan pendapatan berpengaruh secara signifikan pada tingkat α = 0,05, sementara variabel umur, jumlah tanggungan keluarga dan jarak tempat tinggal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja, dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan dan pendapatan seseorang maka semakin cenderung berbelanja di pasar modern.
Kata Kunci : Bahan Pokok, Tempat Pembelian, Pasar Modern, Pasar
Tradisional.
Page 5
v
ABSTRACT
Decision of Consumers Place of Purchase Staple in Makassar City
(Case Study in Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya) under the
guidance of Mahyuddin dan A. Amrullah
The rise of the modern market has led to an increasingly diverse
alternative place to buy staple for consumers. It threatens the existence of
traditional markets. This study objective is; (1) Analyzing trends and; (2)
consideration of the choice of place to purchase staple of agricultural and
industrial products; (3) Factors that influence the selection of the place of
purchase staple. Methods of data analysis using descriptive quantitative
analysis and logistic regression analysis. The research was conducted in
July 2017 in Makassar City by selecting Kelurahan Daya, as the sample
location with the consideration that the location as one of the new
business center in Makassar City. The respondents are 44 housewives
that chosen by simple random sampling. The study found that, consumers
are tend (88.6%) has purchased basic agricultural products (rice, corn,
vegetables and fruits, meats) in traditional markets, while for industrial
products (milk, sugar, salt, cooking oil, and gas) consumers tend to buy
(84.1%) in the modern market. The basic consideration for consumers in
purchases of agricultural product in traditional marketsis the location easily
accessible, affordable prices and completed of product, while the purchase
of industrial products in the modern market isthe completed of product,
affordable prices and comfortness. The result of the prediction of the factor
determining the place of purchase of basic goods using logistic regression,
where the variable Y = 1 for the modern market; Y = 0 for the traditional
market, it was found that length of education and income variables
significantly influence the level of α = 0.05, while age, number of family
and distance of residence do not significantly influence the decision on
choosing where to shop, therefore the higher length of education and the
higher income of a person are more likely to buy in the modern market.
Key Words: Staple, Place of Purchase, Modern Market, Traditional
Market.
Page 6
vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A NURAINUN ANNISA, dilahirkan di Ujung
Pandang, pada tanggal 27 Juni 1995. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan A. Abdi Bashit dan Nurmila.
Pendidikan formal yang telah dilalui penulis
adalah Sekolah Dasar Negeri Mangkura III
Makassar, pada tahun 2001 – 2007. Lalu kembali melanjutkan pendidikan
ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 06 Makassar pada tahun 2007 dan
tamat pada tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Atas Negeri 14 Makassar tahun 2010 dan tamat pada tahun
2013. Melalui jalur SBMPTN penulis berhasil diterima sebagai Mahasiswa
Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin.
Sebagai seorang mahasiswa, penulis aktif berorganisasi di ruang
lingkup Fakultas Pertanian yaitu sebagai Anggota Data dan Informasi
pada Badan Pengurus Harian (BPH) Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi
Pertanian (MISEKTA) periode 2015/2016. Penulis juga aktif mengikuti
seminar yang di laksanakan baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun
universitas baik tingkat lokal, nasional dan internasional. Selain itu, penulis
juga telah mengikuti magang di Bank Indonesia selama beberapa bulan.
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir pada Departemen
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Tak lupa pula shalawat dan salam kepada Junjungan Kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberi tauladan bagi kita semua.
Skripsi ini berjudul Keputusan Tempat Pembelian Konsumen
Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar (Studi Kasus di Kelurahan
Daya, Kecamatan Biringkanayya). Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Tiada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah
milik-Nya. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Menyadari keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki, dengan penuh kerendahan hati penulis
mengakui bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca dan semua pihak yang terkait untuk penyempurnaan karya
tulis ini, sekaligus sebagai sumbangan pemikiran kepada penulis.
Page 8
viii
Akhir kata, semoga percikan pemikiran yang tersaji dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga jasa baik dan amal bakti
kita tercatatkan sebagai pahala di sisi-Nya.
Makassar, November 2017
Penulis
Page 9
ix
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillahi rabbil alamiin, segala puji bagi Allah SWT Rabb
semesta alam, berkat rahmat dan kasih sayang-Nya. Rasa syukur tak
terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT, satu dari berbagai nikmat
yang selalu diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya, yakni
terselesaikannya tugas akhir penulis dalam meraih gelar Sarjana
Pertanian di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada
tauladan sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam
sunnahnya hingga akhir jaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
temui mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian akhir skripsi
ini. Namun, berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan, arahan,
kerjasama, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Rasanya begitu banyak bantuan yang
telah penulis terima, sehingga penulis mendapatkan banyak kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
Page 10
x
1. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Nurmila. dan Ayahanda Drs. Andi Abdi
Bashit. dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada beliau yang merawat,
membesarkan, mendidik, memberikan motivasi dan dorongan, dengan
penuh kasih sayang, ketulusan, kesabaran dan keikhlasan, curahan rasa
cinta dan sayangnya yang tiada berujung, dan pengorbanan yang tak
ternilai. Kepada adikku Andi Salsya Nurmaulidia yang selalu
menyemangati dan memberi dukungan untuk penulis. Kepada keluarga
besar penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil kepada penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si. selaku pembimbing I dan sebagai Orang
Tua pengganti di lingkungan akademik, terima kasih atas setiap waktu
yang diberikan untuk ilmu, motivasi, saran, teguran yang membangun, dan
pemahaman baru mengenai berbagai hal. Penulis secara pribadi
memohon maaf atas segala kekurangan serta kekhilafan jikalau sempat
membuat kecewa selama proses pembimbingan skripsi selama ini.
3. Bapak Ir. A. Amrullah, M.Si.. Selaku pembimbing II, terima kasih atas
segala bimbingan, saran, motivasi, serta teguran membangun sehingga
penulis selalu bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih,
atas setiap waktu bimbingan yang selalu memberikan penulis ilmu dan
pemahaman baru mengenai berbagai hal baik dan penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis
lakukan selama ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
Page 11
xi
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, M.S., Bapak Ir. Yopie Lumoindong,
M.Si., dan Bapak Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M.Si. selaku penguji
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan penyusunan tugas akhir ini. Walaupun beliau bukanlah
pembimbing skripsi penulis, namun penulis sangat berterima kasih karena
beliau masih rela untuk meluangkan waktunya dan selalu memperhatikan
perkembangan skripsi, serta penulis ingin memohon maaf yang sebesar-
besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama
ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Rusli M. Rukka, S.P, M.Si. selaku panitia ujian sarjana dan
Ibu Ni Made Viantika S.S.P, M.Agb. selaku panitia seminar proposal dan
Ibu Pipi Diansari, S.E., M.Si., Ph.D. selaku panitia seminar hasil, terima
kasih untuk telah meluangkan waktunya dalam memimpin seminar terima
kasih juga telah memberikan petunjuk, saran dan masukan dalam
penyempurnaan skripsi serta penulis ingin memohon maaf yang sebesar-
besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama
ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Ir. Muh Hatta Jamil, S.P., M.Si dan Ibu Dr. A. Nixia
Tenriawaru, S.P., M.Si. selaku Ketua Departemen dan Sekertaris
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian yang telah banyak memberikan
pengetahuan, mengayomi, dan memberikan teladan selama penulis
menempuh pendidikan serta penulis mau memohon maaf yang sebesar-
Page 12
xii
besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama
ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen, khususnya Program Studi Agribisnis
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, yang membimbing penulis
sejak pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Hasanuddin sampai
penulis merampungkan tugas akhir ini dan penulis mau memohon maaf
yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis
lakukan selama ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh staf dan pegawai Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Khususnya Pak Ahmad,
Pak Bahar, Kak Ima, dan Kak Hera terimah kasih telah memberikan
semangat serta membantu penulis dalam proses administrasi dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Kanda A. Azrarul Amri, S.P, M.Si. serta Kanda Adam Rahman, S.P.
Terima kasih atas segala saran, masukan, kerjasama dan waktunya untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Keluarga besar “SELARAS 2013” Terkhusus teman-teman
seperjuanganku Andi Nurul Fadyah AS, Andi Fadhilah, Lady Hallary
Novela Genda, Sandra Shavannah, Surya Candra, Ismah Muthiah,
Sitti Hardiyanti, Arianti Aziz, Nur Indah Waliyanti, Aulia Nurul Hikmah
dan Andi Furqan Azhari Rahman yang selalu ada maupun suka dan
duka dalam proses perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas waktu, saran, serta
Page 13
xiii
kerjasama yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
11. Keluarga Besar Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi Pertanian
(MISEKTA), MISEKTA-ku, wadah komunikasi-ku, curahan bakat minat-ku.
Terima kasih atas segala pengalaman dan pelajaran yang telah diberikan
selama menggeluti organisasi ini.
12. Kakak-kakak dan adik-adik di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,
Mizone 2009, Oceans 2010, ACT11ON 2011, Semesta 2014, Ka15ar
2015 dan warga MISEKTA tanpa terkecuali yang telah memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis. Terima kasih telah menjadi
saudara-saudara terbaik penulis selama menempuh pendidikan di
Universitas Hasanuddin. Serta terkhusus kepada Adik Marina (2015)
terima kasih atas bantuannya selama dikampus.
13. Kepada sahabat penulis (SMP 06), Syarafina Sulwani, Weni
Trianggraini, Fuad Afif Rasyad yang telah memberikan dukungan,
semangat serta bantuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
14. Kepada Reifan Fahrisyah, yang meluangkan waktunya, memberikan
dukungan, semangat serta bantuan yang sangat banyak terhadap penulis
hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
15. Kepada RR. Chyntia Ramadhani Febrita, sahabat terdekat penulis
selama di kampus, baik suka maupun duka, terima kasih atas dukungan
serta bantuannya selama ini.
Page 14
xiv
16. Kepada semua pihak yang telah memberi bantuan yang tak mampu
penulis sebutkan satu-persatu.
Demikianlah, semoga segala pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir
semoga Allah SWT memberikan kita kebahagiaan, Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
Page 15
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
SUSUNAN TIM PENGUJI ............................................................................ iii
RINGKASAN ................................................................................................ iv
ABSTRACT .................................................................................................. v
RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar ....................................................................................... 9
2.1.1. Pasar Tradisional ............................................................ 9
2.1.2. Pasar Modern .................................................................. 11
2.1.3. Atribut Pasar ................................................................... 13
2.2 Bahan Pokok .................................................................................... 13
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen ............... 14
2.3.1. Umur ............................................................................... 15
2.3.2. Jumlah Tanggungan Keluarga ........................................ 15
2.3.3. Pendidikan .............................................................................. 16
2.3.4. Pendapatan ............................................................................. 16
2.3.5. Jarak ....................................................................................... 17
2.4 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18
Page 16
xvi
2.5 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21
2.6 Hipotesis ........................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 25
3.2 Populasi Dan Teknik Sampel .................................................. 25
3.2.1. Populasi ......................................................................... 25
3.2.2. Sampel ........................................................................... 25
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 27
3.4 Metode Analisis Data .............................................................. 28
3.5 Batasan Operasional ............................................................... 31
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Letak Geografis ............................................................................... 34
4.2. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 34
4.3. Penduduk Berdasarkan Usia ........................................................... 35
4.4. Penduduk Berdasarkan Agama ...................................................... 36
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Identitas Responden ....................................................................... 38
5.2. Kecenderungan Konsumen Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan
Pokok Produk Pertanian dan Produk Industri .................................. 46
5.3. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk
Pertanian dan Produk Industri ......................................................... 58
5.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Tempat Pembelian Bahan
Pokok ............................................................................................. 76
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 78
6.2. Saran .............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 17
xvii
DAFTAR TABEL No. Nama Tabel Halaman
1 Perbedaan Dimenasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern
2
2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017
35
3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017
36
4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar, 2017
37
5 Responden Berdasarkan Kelompok Umur 39
6 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 40
7 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 42
8 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan (KK) 43
9 Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga 44
10 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga 46
11 Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Identitas Responden Terhadap Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok
74
Page 18
xviii
DAFTAR GAMBAR No. Nama Gambar Halaman
1 Kerangka Pikir Keputusan Tempat Pembelian Bahan Pokok
23
2 Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian
47
3 Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat Pembelian Bahan Pokok Produk Industri
52
4 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Tradisional
60
5 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Modern
63
6 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Industri di Pasar Tradisional
67
7 Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian di Pasar Modern
71
Page 19
xix
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran
1 Kuesioner Penelitian
2 Identitas Responden
3 Kecenderungan Tempat Pembelian Berdasarkan Bahan Pokok
4 Data Regresi Logistik
5 Data Output SPSS Regrsi Logistik
6 Foto
Page 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan kerja, dan pengganti
jaringan tubuh yang rusak (Harper dkk., 1986). Menurut Vermila (2015)
yang menyatakan bahan pangan sendiri terdiri dari bahan pokok yang
biasa disebut sebagai sembako atau sembilan bahan pokok. Bahan pokok
terdiri dari berbagai bahan-bahan makanan dam minuman yang secara
umum sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Tanpa bahan pokok,
kehidupan rakyat Indonesia bisa terganggu karena bahan pokok merupakan
kebutuhan pokok uama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas dipasar.
Olehnya itu, untuk dapat mengakses sumber bahan pokok maka masyarakat
khususnya di wilayah perkotaan memerlukan pasar sebagai pusat penyedia
bahan pokok.
Pasar merupakan salah satu fasilitas bagi aktivitas perdagangan
tersebut. Pasar juga merupakan tempat berkumpulnya sejumlah pembeli
dan sejumlah penjual dimana terjadi transaksi jual-beli barang-barang yang
ada disana (Arianty, 2013).
Page 21
2
Menurut Porwati (2009) berdasarkan jenisnya, pasar dibagi menjadi
dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Terdapat beberapa dimensi
perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern seperti terlihat
pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Perbedaan Dimensi Pasar Tradisional Dan Pasar Modern
Dimensi Perbedaan Pasar Tradisional Pasar Modern
Kepemilikan Berada di tangan
banyak orang (para pedagang yang ada)
Berada di tangan satu pihak (pengelola pasar modern)
Hubungan penjual dan pembeli
Hubungan dengan banyak penjual dan bersifat harmonis
(Informal)
Hubungan dengan satu-satunya unsur penjual yaitu pengelola pasar modern itu sendiri
Harga jual Harga jual suatu jenis
produk bervariasi Harga jual suatu produk seragam
Kenyamanan Kurang baik
Lebih baik (terlihat dari penataan susunan barang yang sistematis sehingga konsumen dapat berbelanja dengan lebih leluasa, praktis, sistematis dan hemat waktu karena tidak perlu terlibat dalam proses tawar menawar)
Sumber : Amperawati. Buletin Ekonomi No.6 Edisi Nov/Des. 1995.
Meskipun demikian, pasar tradisional tetap memiliki keunggulan
bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern.
Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang
Page 22
3
lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan
keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki
oleh pasar tradisional.
Selain memiliki keunggulan alamiah, pasar tradisional memiliki
berbagai kelemahan yang telah menjadi karakteristik dasar yang sangat sulit
diubah. Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak,
keragaman dan kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar
yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan
kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan
pasar modern (Purba, 2009).
Konsumen merupakan pasar sasaran suatu produk.Diterima atau
tidaknya produk tergantung persepsi konsumen atas produk tersebut. Jika
konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan
keiingannya pasti produk tersebut akan dibeli konsumen (Selang, 2013).
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, konsumen tentunya
melakukan proses pembelian. Proses pembelian ini akan dilakukan di pasar,
baik itu pasar tradisional maupun pasar modern. Pada pemilihan tempat
berbelanja tersebut, dapat dilihat dari bagaimana perilaku pembelian seorang
konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dalam melakukan proses pembelian tersebut, umumnya masyarakat
perkotaan cenderung berbelanja di pasar modern. Hal tersebut sejalan
dengan penelitian dari Purba (2009) yang menjelaskan tentang kondisi pasar
Page 23
4
tradisional yang kumuh, kotor, bau dengan atmosfir seadanya dalam jam
operasional yang relatif terbatas tidak mampu mengakomodasi hal tersebut.
Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan konsumen untuk beralih dari
pasar tradisional ke pasar modern. Artinya, dengan nilai uang yang relative
sama, pasar modern lebih memberikan kenyamanan, keamanan dan
keleluasaan berbelanja yang tidak dapat diberikan pasar tradisional.
Namun tidak semua konsumen memilih berbelanja di pasar modern,
meskipun pasar tradisional masih memiliki keterbatasan dalam hal pelayanan
kepada konsumen. Kondisi pasar yang becek, bau, dan penataan barang
yang tidak teratur menjadikan konsumen enggan berbelanja di pasar
tradisional. Di samping itu, lokasi supermarket atau hypermarket yang sangat
berdekatan dengan pasar tradisional juga dinilai mampu mempengaruhi
keberadaan pasar tradisonal tersebut. Namun demikian pasar tradisional juga
memiliki beberapa daya tarik tersendiri bagi konsumennya. Daya tarik
tersebut antara lain adanya hubungan yang akrab antara penjual dan
pembeli, terutama bagi penjual yang telah memiliki langganan tetap, selain itu
adanya kegiatan tawar-menawar antara penjual dan pembeli, yang bagi
sebagian orang hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat menarik untuk
dilakukan (Siregar, 2011).
Pasar modern bermula dari toko serba ada (toserba) yang kemudian
berkembang menjadi supermarket dengan aset dan omzet lebih besar.
Supermarket kemudian berkembang menjadi hipermarket yang merupakan
Page 24
5
sebuah toko serba ada dengan skala lebih besar dan pada umumnya ada
unsur modal asing didalamnya. Supermarket atau hipermarket memiliki
keungggulan jika dibandingkan dengan pasar tradisional diantaranya
kemasan rapi, jenis barang lengkap, situasi bersih dan nyaman. Supermarket
dan hipermarket tidak sajamemenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga
menciptakan keinginan karena banyakbarang yang tidak dikenal dan bukan
menjadi kebutuhan di display di supermarket dan atau hipermarket, yang
pada akhirnya menimbulkan selera konsumen (Agustina, 2009).
Pada umumnya konsumen akan memilih pasar tradisional dan
pasar modern yang letaknya strategis, seperti di tengah kota atau dekat
dengan penduduk tersebut. Adapun pemilihan tempat yang strategis
tersebut diharapkan agar mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi
maupun dengan kendaraan umum. Konsumen yang tergolong dalam kelas
menengah kebawah dan tidak mempunyai kendaraan pribadi lebih sering
berbelanja pada pasar tradisional, karena lebih hemat pada biaya
transportasinya (Mayasari, 2009).
Perilaku konsumen merupakan tindakan suatu individu dalam
membuat keputusan dalam membelanjakan sumber daya yang dimilikinya
untuk memperoleh atau untuk mendapatkan barang dan jasa yang akan
dikonsumsi nantinya. Dalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya
menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang
disertai dengan kegiatan pembelian suatu barang dan jasa. Perilaku
Page 25
6
konsumen adalah soal keputusan. Lebih jauh lagi, keputusan adalah soal
pilihan. Keputusan meliputi pilihan ”antara dua atau lebih alternatif” tindakan
atau perilaku” (Purba, 2009).
Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya merupakan salah satu
kelurahan yang ada di Kota Makassar yang saat ini berkembang dengan
munculnya tempat berbelanja baru yang menawarkan berbagai barang yang
dapat membuat konsumen semakin tertarik untuk memilih tempat berbelanja
khususnya dalam pembelian bahan pokok yang sesuai dengan harga,
kelengkapan produk serta kualitas pelayanan yang ditawarkan. Untuk
mengetahui bagaimana keputusan konsumen yang berada di Kelurahan
Daya, Kecamatan Biringkanaya dalam memilih tempat berbelanja bahan
pangan, maka penulis mengambil judul “Keputusan Tempat Pembelian
Konsumen Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar (Studi Kasus di
Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya dalam
pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan
produk industri.
Page 26
7
2. Bagaimana pertimbangan konsumen di Kelurahan Daya dalam
pemilihan tempat pembalian bahan pokok produk pertanian dan
produk industri.
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen di Kelurahan
Daya dalam memilih tempat pembelian bahan pokok.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya
dalam pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan
produk industri.
2. Untuk mengetahui pertimbangan konsumen di Kelurahan Daya dalam
pemilihan tempat pembelian bahan pokok produk pertanian dan
produk industri
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen di
Kelurahan Daya dalam memilih tempat pembelian bahan pokok.
Page 27
8
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi dan
juga memperluas wawasan.
2. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks
permasalahan yang berkaitan.
Page 28
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar
Pasar merupakan tempat kegiatan penjual dan pembeli dalam
melakukan transaksi jual beli. Pasar terdiri atas keseluruhan pembeli
potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginannya. Di pasar tersebut
pembeli dan penjual saling membentuk hubungan-hubungan agar masing-
masing dapat terpenuhi kebutuhannya. Berdasarkan jenisnya, pasar terbagi
atas dua bagian, yaitu pasar tradisional dan pasar modern (Karnudu, 2014).
Pasar sebagai tempat transaksi jual beli ini, kini mengalami
perkembangan yang semakin maju. Saat ini pasar tradisional sudah
berdampingan dengan pasar modern. Ditandai dengan munculnya berbagai
pasar modern seperti minimarket, supermarket dan hypermarket dikalangan
masyarakat perkotaan (Tresnawati, 2007).
2.1.1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional pada umumnya dapat menampung banyak penjual
dan dikelola dengan manajemen tanpa sarana dan prasarana modern. Selain
itu, pasar tradisional cenderung lebih mewakili golongan pedagang
menengah ke bawah dan tersebar di berbagai wilayah baik di daerah pelosok
hingga kota-kota besar dengan masa operasi rata-rata dari subuh sampai
siang atau sore hari (Mustaufik, 2016).
Page 29
10
Pasar tradisional selalu diidentikan dengan kotor, becek, bau dan
ketidaknyamanan dalam berbelanja. Tetapi mempunyai keistimewaan bagi
sipembelinya yaitu akan memperoleh harga murah dibandingkan dengan
harga di pasar swalayan atau pasar modern. Ruang bersaing dari pasar
tradisional sendiri memiliki keterbatasan (Tresnawati, 2007).
Selain itu, pasar tradisional memiliki beberapa kelebihan yang tidak
dimiliki oleh pasar modern. Pada pasar tradisional, masih ada kontak sosial
pada saat proses tawar-menawar antara pedagang dan pembeli. Sedangkan
pada pasar modern, harga sudah dipatok dan terkadang diberikan diskon
atau potongan harga agar konsumen tertarik. Pasar tradisional
menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat pada umumnya dan pada
pasar tradisional juga disediakan barang-barang konsumsi masyarakat
seperti sayuran, buah-buahan, beras, daging ayam, berbagai jenis ikan dan
lain-lain (Mustaufik, 2016).
Pasar tradisional memiliki kemampuan dalam menyerap komoditi lokal
dari kawasan sekitarnya. Berfungsi sebagai supplier bagi berbagai input
pertanian dan perumahan serta kebutuhan masyarakat yang luas, dimana
pasar tradisional memiliki segmentasi pasar tersendiri yang membedakannya
dengan pasar modern (Pangestu, 2007).
Pada umumnya pasar tradisional bersifat tetap, namun terdapat juga
pasar tradisional yang tidak menetap atau biasa disebut dengan pedagang
keliling. Pedagang keliling adalah suatu pusat pembelian yang menajjakan
Page 30
11
dagangannya secara keliling pada rumah-rumah warga yang menjual
kebutuhan pangan. Munculnya para pedagang keliling tentunya membantu
masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan yang diperlukan untuk
kegiatan sehari-hari.
Pedagang keliling ini menawarkan kemudahan pelanggan dalam
mendapatkan bahan pangan yang diperlukan tanpa harus pergi ke pasar
tradisional maupun pasar modern. Biasanya keberadaan pedagang keliling
ini terdapat di perumahan-perumahan elite sampai perumahan warga biasa.
Namun terkadang penjualan dengan menggunakan kendaraan
bermotor itu sendiri memiliki resiko yang merugikan bagi penjualnya yaitu
dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan yang disediakan karena untuk
sampai ke tangan konsumen memerlukan waktu yang lama, sehingga
terkadang harga yang ditawarkan tidak mampu untuk menjauh lebih tinggi
daripada pasar tradisional dan pasar modern.
Akses dari konsumen ke pedagang keliling tentu lebih mudah, ini yang
menyebabkan kebanyakan ibu rumah tangga lebih menyukai berbelanja
bahan pangan di pedagang atau penjual keliling (Tresnawati, 2007).
2.1.2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern
yang umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang
dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen yang
pada umumnya masyarakat kelas menengah ke atas.
Page 31
12
Pasar modern itu sendiri antara lain mall, supermarket, department
store, shopping center, waralaba, minimarket, swalayan, pasar serba ada,
toko serba ada dan sebagainya. Barang yang dijual memiliki variasi jenis
yang beragam. Selain menyediakan barang-barang lokal, pasar modern juga
menyediakan barang impor. Barang yang dijual pun mempunyai kualitas
yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara
ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan
ditolak. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan
barang di gudang yang terukur. Dari segi hargam pasar modern memiliki
label harga yang lebih pasti (Sarwoko, 2008).
Munculnya para pedagang keliling tentunya membantu masyarakat
untuk mendapatkan bahan pangan yang diperlukan untuk kegiatan sehari-
hari. Penjual bahan pangan keliling ini menawarkan kemudahan pelanggan
dalam mendapatkan bahan pangan yang diperlukan tanpa harus pergi ke
pasar tradisional maupun pasar modern.
Namun terkadang penjualan dengan menggunakan kendaraan
bermotor itu sendiri memiliki resiko yang merugikan bagi penjualnya yaitu
dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan yang disediakan karena untuk
sampai ke tangan konsumen memerlukan waktu yang lama, sehingga
terkadang harga yang ditawarkan tidak mampu untuk menjauh lebih tinggi
daripada pasar tradisional dan pasar modern.
Page 32
13
Akses dari konsumen ke pedagang keliling tentu lebih mudah, ini yang
menyebabkan kebanyakan ibu rumah tangga lebih menyukai berbelanja
bahan pangan di pedagang atau penjual keliling.
2.1.3 Atribut Pasar
Atribut pasar (Market Attributtes) menurut penelitian yang dilakukan
oleh Fitri dalam Widiastuti (2011) yang menyebutkan atribut pasar yaitu terdiri
dari :
a. Produk, mencakup tentang jenis barang lengkap, barang berkualiitas
tinggi, jenis merek barang lengkap dan persediaan barang selalu ada.
b. Harga, meliputi barang yang murah dan terjangkau, menyediakan
barang dengan berbagai pilihan harga.
c. Lokasi, dinilai berdasarkan strategis karena dekat dengan pusat
keramaian, mudah dicapai dengan berbagai sarana transportasi.
d. Desain, mudah menemukan barang yang dicari, susunan barang
menarik, suasana dalam pasar bersih, suasana dalam pasar terang.
e. Pelayanan, meliputi pramuniaga atau penjual sopan dan cekatan.
f. Fasilitas, meliputi tempat parkir yang luas.
2.2. Bahan Pokok
Jenis kebutuhan bahan pokok masyarakat yang terdiri atas berbagai
bahan-bahan makanan dan juga minuman. Menurut keputusan Menteri
Industri dan Perdagangan no. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal 27 Februari
Page 33
14
1998 dalam (Trianto, 2015) menjelaskan bahwa terdapat Sembilan bahan
pokok yaitu beras, sagu dan jagung, gula pasir, sayur-sayuran dan buah-
buahan, daging sapi, ayam dan ikan, minyak goreng dan margarin, susu,
telur, minyak tanah atau gas elpiji, garam beryodium dan bernatrium.
Semua masyarakat dari yang tingkat ekonominya rendah sampai tinggi
pasti membutuhkan sembako untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari.
Oleh karena itu, sembako mempunyai peranan penting dalam kehidupan
masyarakat sehingga mudah didapatkan di warung-warung kecil, pasar
tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi , dan psikologis. Salah
satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penelitian ini
terkait faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, nilai, kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Variabel faktor pribadi yang di teliti dalam penelitian ini adalah umur,
jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, pendapatan dan jarak rumah
konsumen ke pasar.
Page 34
15
2.3.1. Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.
Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir
hingga waktu umur itu dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur dari
tarikh kejadian itu bermula shingga tarikh semasa (masa kini). Manakala usia
pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula sehinggalah tarikh (masa kini)
(Fitiriana, 2015).
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat
kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia. Usia mental
adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental
seseorang. Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan
biologis yang dimiliki seseorang. (Depkes RI, 2009).
2.3.2. Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab wanita secara
sukarela mengambil keputusan untuk keluar rumah bekerja bagi mendapatkan
pendapatan lebih bagi keluarganya agar kebutuhan hidup keluarganya terpenuhi
(Shamsiah, dalam Purwanti dan Rohayati). Adapun yang dimaksud dengan tanggungan
keluarga secara umum dapat diartikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya
penduduk pada usia tidak produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun) yang harus ditanggung
oleh setiap 100 penduduk usia produktif (BPS Jateng, 2004).
Page 35
16
2.3.3. Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia
yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menoling
anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil baliq,
dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adlaah usaha mencapai
penentuan diri, susila dan tanggung jawab. Tujuan pendidikan adalah untuk
pendewasaan diri, dengan ciri-cirinya yaitu: kematangan berpikir kematangan
emosional, memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani
serta kemampuan pengevaluasian diri (Fitriana, 2015).
2.3.4 Pendapatan
Upah dan gaji yang biasa disebut dalam istilah asing wages
and salaries merupakan pendapatan yang diperoleh keluarga sebagai
imbalan terhadap penggunaan jasa sumber tenaga kerja yang mereka
gunakan dalam pembentukan produk nasional (Soediyono dalam Fitriana,
2015). Pendapatan adalah sama dengan pengeluaran. Pendapatan yang
dicapai oleh jangka waktu tertentu senantiasa sama dengan pengeluaran
jangka waktu tersebut. Pendapatan senantiasa harus sama dengan
pengeluaran karena kedua istilah ini menunjukkan hal yang sama hanya
dipandang dari sudut pandang lain (Winardi dalam Fitriana, 2015). Besarnya
pendapatan perseorangan akan tergantung pada besarnya bantuan produktif
dari orang atau faktor yang bersangkutan dalam proses produksi (Kaslan
dalam Fitriana, 2015).
Page 36
17
2.3.5. Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda
berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Menurut hukum ekonomi
keruangan Christaller (dalam Daldjoeni, 1992), konsumen menanggung
ongkos angkutan untuk menuju ke tempat pusat dimana konsumen membeli
barang kebutuhannya, sehingga jarak tempuh yang dinyatakan dalam biaya
dan waktu sangat penting untuk dipertimbangkan. Hal tersebut kemudian
menjadikan jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang
dinyatakan dalam biaya dan waktu pula. Konsumen cenderung memilih
tempat pusat yang letaknya paling dekat untuk mendapatkan barang dan jasa
yang dibutuhkan, mengingat faktor biaya dan waktu yang harus ditanggung
oleh konsumen sendiri (Handayani, dkk, 2017).
Page 37
18
2
.4.
Pe
ne
litian
Te
rda
hu
lu
No.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Tuju
an P
enelitia
n
Meto
de
Penelitia
n
Hasil
Laro
sa;
Sug
iarto
(2
011)
Analis
is P
eng
aru
h
Harg
a, K
ualita
s
Pro
duk, d
an
Lokasi T
erh
adap
Keputu
san
Pem
belia
n
Meng
ala
sis
sebera
pa b
esar
peng
aru
h h
arg
a, k
ualita
s
pro
duk, d
an lo
kasi te
rhadap
keputu
san p
em
belia
n d
i w
aru
ng
-waru
ng m
akan.
Analis
is
Reg
resi
Lin
ier
Berg
anda
Fakto
r yang
dom
inan
berp
eng
aru
h d
ala
m k
eputu
san
pem
belia
n a
dala
h h
arg
a,
kem
udia
n lo
kasi, s
ela
nju
tnya
kualita
s p
roduk.
R
um
bayan,
dkk (2
011)
Peng
am
bila
n
Keputu
san
Konsum
en d
ala
m
Berb
ela
nja
Bahan
Pang
an
Meng
eta
hui p
engam
bila
n
keoputu
san k
onsum
en d
ala
m
berb
ela
nja
bahan p
ang
an d
i P
asar M
odern
ata
u P
asar
Tra
dis
ional y
ang
ada d
i K
elu
rahan T
elin
g a
tas
Kecam
ata
n W
anea K
ota
M
anado.
Deskrip
tif K
ualita
tif B
ahan p
ang
an y
ang s
ela
lu d
i bela
nja
kan d
i pasar m
odern
adala
h g
ula
pasir, te
lur, s
usu,
dag
ing
ayam
, dag
ing
sapi,
min
yak g
ore
ng
dan b
uah,
sedangkan d
i pasar tra
dis
ional
adala
h b
era
s d
an s
ayur m
aka
tem
pat y
ang p
alin
g b
anyak d
i data
ng
i adala
h p
asar m
odern
K
ristio
no,
(2015)
Peng
am
bila
n
Keputu
san
Konsum
en d
ala
m
Mem
ilih T
em
pat
Berb
ela
nja
di
Kecam
ata
n
Ma
lala
yang
Kota
M
anado
Meng
eta
hui b
ag
aim
ana
pro
ses p
eng
am
bila
n
keputu
san k
onsum
en d
ala
m
mem
ilih te
mpat b
erb
ela
nja
di
Kecam
ata
n M
ala
layang
Kota
M
anado, d
an in
gin
m
eng
eta
hui te
mpat b
ela
nja
m
ana y
ang p
alin
g d
om
inan
Deskrip
tif K
ualita
tif K
eputu
san k
onsum
en d
ala
m
mem
ilih te
mpat b
erb
ela
nja
dip
eng
aru
i ole
h b
ebera
pa fa
kto
r yaitu
kualita
s, k
enyam
anan,
harg
a, p
ela
yanan, ja
rak,
pendapata
n d
an g
eng
si. P
roses
peng
am
bila
n k
eputu
san
konsum
en d
imula
i dari
Page 38
19
dik
unju
ng
i ole
h m
asyara
kat
Ma
lala
yang
. peng
enala
n k
ebutu
han,
pencaria
n in
form
asi, e
valu
asi
alte
rnatife
dan p
eng
am
bila
n
keputu
san. F
akto
r geng
si
meru
pakan fa
kto
r terb
esar
mem
pern
garu
i konsum
en d
ala
m
meg
am
bil k
eputu
san. S
edangkan
tem
pat y
ang d
om
inan d
ikunju
ng
i ole
h m
asyara
kat M
ala
layang
adala
h F
reshm
art.
S
ilfianti,
(2011)
Perila
ku
Konsum
en d
ala
m
Pro
ses K
eputu
san
Pem
belia
n B
akso
Sehat B
akso A
tom
Meng
identifik
asi k
ara
kte
ristik
konsum
en B
akso S
ehat A
tom
C
abang
Bog
or
Meng
analis
is P
eng
am
bila
n
Keputu
san d
ala
m m
em
ilih
Bakso S
ehat B
akso A
tom
C
abang
Bog
or
Meng
kaji p
eng
aru
h a
tribut
pro
duk, a
tribut p
ela
yana
n,
tem
pat d
an fa
silita
s te
rhadap
keputu
san p
em
belia
n b
akso
sehat B
akso A
tom
Cabang
Bog
or.
Deskrip
tif K
uantita
tif R
eg
resi
Log
istik
Atrib
ut p
roduk y
ang b
erp
eng
aru
h
sig
nifik
an a
tau b
erp
eng
aru
h
nyata
terh
adap k
eputu
san
pem
belia
n d
an o
utp
ut d
ari
keputu
san p
em
belia
n te
rsebut
yaitu
kein
gin
an m
ela
kukan
pem
belia
n a
tau tid
ak m
em
beli
pro
duk B
akso S
ehat B
akso A
tom
C
abang
Bog
or a
dala
h H
arg
a,
Cita
Rasa d
an L
abel H
ala
l, Izin
D
epK
es d
an U
ji Labora
turiu
m.
Sedangkan a
tribut p
roduk la
innya
seperti V
aria
si B
akso, M
ere
k d
an
Kebers
ihan M
akanan tid
ak te
rlalu
berp
eng
aru
h s
ignifik
an te
rhadap
kein
gin
an d
ata
ng
lag
i ke B
akso
Sehat B
akso A
tom
. Atrib
ut
pela
yanan, te
mpat d
an fa
silita
s
yang
dia
ngg
ap p
entin
g o
leh
konsum
en d
an b
erp
eng
aru
h
sig
nifik
an te
rhadap k
eputu
san
pem
belia
n a
dala
h L
okasi G
era
i,
Page 39
20
Kebers
ihan d
an K
enyam
an
Tem
pat d
an A
real P
ark
ir Gera
i. N
ilai A
nalis
is R
eg
resi L
og
istik
m
enyata
kan b
ahw
a 6
0 p
ers
en
responden k
onsum
en B
akso
Sehat B
akso A
tom
Cabang
Bog
or a
kan m
ela
kukan
pem
belia
n k
em
bali p
roduk B
akso
Sehat B
akso A
tom
.
Page 40
21
2.5. Kerangka Pemikiran
Konsumen merupakan orang yang menggunakan atau mengkonsumsi
suatu produk. Dalam mendapatkan produk tersebut, konsumen terkadang
dihadapkan pada pemilihan tempat berbelanja. Konsumen dalam
menentukan keputusan tempat pembelian bahan pokok berupa beras,
jagung, sayur & buah, daging (ikan, sapi, ayam, dll), susu, gula pasir, garam,
minyak goreng dan gas dapat dipengaruhi oleh faktor identitas responden.
Selain itu teerdapat atribut pasar yang ada pada suatu pasar yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih tempat berbelanjanya tersebut.
Identitas responden pada penelitian ini terdiri dari umur, lama
pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan rumah tangga serta
jarak rumah ke pasar. Semakin tua umur seseorang tentunya kebutuhan
akan barang juga semakin banyak sehingga membutuhkan tempat
berbelanja yang cenderung lebih lengkap. Untuk variable tingkat pendidikan,
semakin lama seseorang bersekolah cenderung mempengaruhi pola pikirnya.
Konsumen akan cenderung memilih tempat yang lebih nyaman dalam
berbelanja, tidak sekedar memenuhi kebutuhan. Selanjutnya, semakin
banyak tanggungan keluarga tentunya kebutuhan akan barang utamanya
makanan semakin meningkat. Konsumen akan cenderung memilih tempat
yang lebih murah. Pendapatan, jika suatu rumah tangga memiliki pendapatan
Page 41
22
yang tinggi, maka cenderung akan berbelanja barang-barang yang
kualitasnya lebih baik. Dan yang terakhir yaitu jarak dari rumah konsumen ke
pasar atau tempat berbelanjanya tersebut.
Dalam penelitian ini, atribut pasar dijadikan sebagai pertimbangan
responden dalam memilih tempat pembelian bahan pokoknya. Pasar
merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli. Hal tersebut tidak
terkecuali dalam bahan pokok makanan. Pasar yang baik akan menarik
keinginan konsumen untuk berbelanja. Dalam penelitian ini hal tersebut di
ukur sebagai atribut pasar. Atribut pasar yang digunakan dalam penelitian ini
yakni kelengkapan produk, harga yang terjangkau, lokasi yang mudah
dijangkau, desain pasar yang nyaman, pelayanan yang memuaskan serta
fasilitas yang memadai.
Adanya hal tersebut akan memberikan pilihan kepada konsumen
untuk berbelanja di pasar tradisional maupun modern. Proses pengambilan
keputusan dalam pemilihan tempat berbelanja konsumen dalam penelitian ini
akan diukur dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam
kecenderungan pemilihan tempat berbelanja konsumen tersebut, juga akan
diukur berdasarkan komoditi, yaitu sembilan bahan pokok dalam pemilihan
tempat berbelanja konsumen. Hal tersebut akan diukur dengan
menggunakan pendekatan deskriptif, selain itu kecenderungan konsumen
juga diukur berdasarkan pengaruh identitas responden terhadap
keputusannya dalam memilih tempat berbelanja yang dianalisis
Page 42
23
menggunakan SPSS, regresi logistik. Dan yang terakhir yaitu bagaimana
pertimbangan atau alasan utama konsumen berdasarkan atribut pasar
terhadap pemilihan tempat pembelian bahan pokok yang akan dianalisis
menggunakan pendekatan deskriptif.
Gambar 1. Kerangka Pikir Keputusan Tempat Pembelian Bahan Pokok 2.6. Hipotesis
Berdasarkan hasil rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Atribut Pasar
Kelengkapan Produk
Harga YangTerjangkau
Lokasi Yang Mudah
Dijangkau
Desain Pasar Yang
Nyaman
Pelayanan Yang
Memuaskan
Fasilitas Yang
Memadai
Keputusan
Tempat Pembelian
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Identitas
Responden
Umur
Lama
Pendidikan
Jumlah
Tanggungan
Keluarga
Pendapatan
Jarak Rumah -
Pasar
Keterangan :
Hubungan
Page 43
24
Konsumen di Kelurahan Daya cenderung melakukan pembelian bahan
pokok produk pertanian dan industri di pasar modern dibandingkan
dengan pasar tradisional.
Konsumen di Kelurahan Daya mempertimbangkan harga yang
terjangkau sebagai pertimbangan dalam membeli bahan pokok produk
pertanian dan industri di pasar modern dan tradisional.
Atribut pasar berpengaruh terhadap pertimbangan konsumen di
Kelurahan Daya dalam pemilihan tempat pembelian bahan pokok.
Page 44
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Keluarahan Daya, Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi ini dipilih
dengan cara Purposive yaitu dengan pertimbangan bahwa lokasi ini
merupakan salah satu wilayah padat pendudul yang memiliki banyak pasar
sebagai pilihan tempat berbelanja konsumen di Kota Makassar. Penelitian ini
dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Juni hingga bulan Agustus 2017.
3.2. Populasi dan Teknik Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012). Populasi dari penelitian ini adalah jumlah rumah tangga
yang terdapat di Kelurahan Daya. Populasi rumah tangga yang ada di
Kelurahan Daya yaitu sebanyak 2.571 Rumah Tangga.
Page 45
26
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajarii dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil harus benar-benar representative (mewakili).
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.
Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian
tergantung pada tingkat kesalahan yang diiinginkan. Semakin besar tingkat
kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel yang akan diperlukan dan
sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar jumlah
sampel yang diperlukan (Sugiyono, 2012).
Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara Simple
Random Sampling (sampling acak sederhana). Simple Random Sampling
adalah acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. Hal ini dilakukan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik slovin dalam
pengambilan sampel rumah tangga, yaitu sebagai berikut :
n = N/(1 + N (e)2 )
Dimana
n = jumlah sampel
Page 46
27
N = jumlah populasi
e = tingkat kelonggaran (15%)
n = 2571/( 1 + 2571 (0,15)2 )
n = 2571/( 1 + 2571 (0,0225) )
n = 2571/( 1 + 57,8475 )
n = 2571/58,8475
n = 43,6
n = 44
Berdasarkan uraian tersebut maka jumlah sampel yang dipilih sebesar
15% dari jumlah populasi. Populasi penelitian adalah rumah tangga yang
menetap di Kelurahan Daya yang berjumlah 2571 dan jumlah sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 44 rumah tangga.
Dari ke 44 sampel rumah tangga tersebut, di wakilkan oleh masing-
masing ibu rumah tangga yanga ada di Kelurahan Daya. Hal tersebut
didasarkan oleh peran ibu rumah tangga yang memiliki peran yang paling
utama dalam melengkapi serta memenuhi kebutuhan rumah tangganya,
salah satunya yaitu pemenuhan akan kebutuhan bahan pokok itu sendiri.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Page 47
28
1. Data Primer, diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
responden dengan menggunnakan daftar pertanyaan (kuesioner).
2. Data Sekunder, diperoleh dari instansi atau lembaga yang
berhubungan dengan penelitian ini seperti Kantor Kelurahan Daya dan
Kantor Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Data sekunder
lainnya juga diperoleh dari buku, jurnal dan laporan penelitian yang
digunakan sebagai studi literatur, dan sumber-sumber lain yang
relevan dengan penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yang dimana mencakup sekumpulan tujuan-tujuan
riset, yaitu menggambarkan karakteristik dan kelompok-kelompok
tertentu, mengestimasi jumlah orang dalam populasi tertentu yang
berperilaku dengan cara tertentu dan membuat prediksi tertentu.
Dimana studi deksriptif yang baik memerlukan banyak pengetahuan
dasar tentang fenomena yang sedang diteliti. Hal itu bersandar pada
satu atau lebih hipotesis yang lebih spesifik (Wahdi, 2011). Dalam
penelitian ini variabel yang akan dianalisis secara deskriptif adalah
kecenderungan pembelian bahan pokok berdasarkan pasar dan atribut
pasar yang dijadikan pertimbangan dalam memilih tempat pembelian
bahan pokok tersebut.
Page 48
29
Untuk menganalisis kecenderungan pembelian bahan pokok
berdasarkan pasar yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif
dengan menghitung frekuensi pembelian berdasarkan tempat
pembeliannya. Sedangkan untuk melihat pertimbangan utama
konsumen dalam memillih tempat berbelanja bahan pokok akan
dianalisis deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi dengan
membobotkan setiap pertimbangan yang di ambil oleh responden
berdasarkan urutannya. Selanjutnya bobot akan dijumlahkan dan
disajikan menggunakan diagram laba-laba. Adapun atribut pasar yang
dimaksud sebagai berikut :
Kelengkapan produk
Harga yang terjangkau
Lokasi yang mudah dijangkau
Desain pasar yang nyaman
Pelayanan yang memuaskan
Fasilitas yang memadai
2. Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logisitik biner. Menurut Hosmer & Lemeshow dalam
Imawati dkk, (2009), regresi logstik biner merupakan suatu metode
analisis data yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
Page 49
30
variabel respon (Y) yang berupa data biner atau dikotomik dengan
variabel predictor (X) yang berupa data bersifat polikotomik (data
berskala interval dan atau nominal/kategorik).
Dalam penelitian ini, rumusan masalah ketiga akan dianalisis
menggunakan regresi logistik yang dimana, konsumen dihadapkan
pada dua pilihan, membeli bahan pokok di pasar tradisional (Y=0) atau
membeli bahan pokok di pasar non tardisional/modern (Y=1).
Keputusan pembelian antara dua tempat pembelian tersebut dianggap
sebagai variabel tak bebas atau variabel terikat yang diduga
dipengaruhi oleh sejumlah variabel bebas yaitu Umur Responden (X1),
Lama Pendidikan Responden (X2), Jumlah Tanggungan Keluarga
Responden (X3), Pendapatan Rumah Tangga Responden (X4), dan
Lokasi Pasar/jarak rumah ke pasar (X5).
Model logit didasarkan pada fungsi peluang logistik kumulatif yang
dispesifikasi-kan, sebagai berikut :
Y = β0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 +…….bnXn + ε
Keterangan :
Y = Keputusan Tempat Pembelian (Y=0, Pasar
Tradisional), (Y=1, Non Pasar Tradisional/Pasar
Modern)
X1 = Umur Responden
X2 = Lama Pendidikan Responden
Page 50
31
X3 = Jumlah Tanggungan Keluarga Responden
X4 = Pendapatan Responden
X5 = Lokasi (Jarak antara rumah dan pasar)
B = Intersep/Konstanta
B1-n = Koefisien Regresi
Ε = Eror.
SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi
untuk membantu dalam memproses data-data statistic secara tepat dan
cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para
pengambil keputusan (Santoso, 2008).
3.5. Batasan Operasional
Batasan operasional merupakan ruang lingkup suatu batasan
pengertian dari beberapa istilah untuk suatu batasan pengertian dari
beberapa istilah untuk menghindari pengertian yang biasa dalam rangka
penelitian, maka untuk beberapa pengertiannya yaitu :
1. Bahan pokok dalam hal ini terbagi atas dua jenis yaitu produk
pertanian yang terdiri dari beras, jagung, sayur & buah, daging (ikan,
sapi, ayam, dll) serta produk industri yang terdiri dari susu, gula pasir,
garam, minyak goreng dan gas.
2. Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
umumnya didirikan oleh pemerintah dan ditandai dengan adanya
Page 51
32
transaksi penjual dan pembeli secara langsung yang memungkinkan
adanya proses tawar menawar, serta bangunan biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar.
3. Pasar modern adalah pengembangan dari pasar tradisional yang
didirikan dan dikelola oleh pihak swasta serta penjual dan pembeli
tidak bertransakasi secara langsung sehingga tidak memungkinkan
adanya proses tawar menawar, berada dalam bangunan dan
pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga.
4. Pedagang keliling, merupakan pasar tradisional yang tidak menetap
yang menjajakan dagangannya secara keliling pada rumah-rumah
warga yang menjual kebutuhan pangan, dalam penelitian ini disebut
sebagai pa’gandeng.
5. Keputusan tempat pembelian adalah keputusan konsumen dalam
memilih tempat pembelian bahan pokok
6. Atribut pasar dalam penelitian ini menyangkut :
Kelengkapan produk adalah keragaman barang yang dijual dan
ketersediaan barang-barang tersebut.
Harga yang terjangkau adalah persepsi responden terhadap nilai
suatu bahan pokok yang mudah dijangkau.
Page 52
33
Lokasi yang mudah dijangkau adalah lokasi suatu tempat berbelanja
yang mudah di akses.
Desain pasar yang nyaman adalah penyusunan barang atau produk
dalam suatu pasar sesuai dengan jenisnya
Pelayanan yang memuaskan adalah suatu usaha yang diberikan oleh
pasar atau pemasar untuk memenuhi kepuasan konsumen dalam
berbelanja
Fasilitas yang memadai adalah sarana dan prasarana yang lengkap
yang dimiliki oleh pasar.
7. Umur adalah waktu sejak dilahirkan sampai dilaksanakanya penelitian
yang dinyatakan dengan tahun.
8. Lama Pendidikan adalah lama waktu responden dalam menempuh
pendidikan formal yang dinyatakan dengan tahun.
9. Jumlah Tanggungan Keluarga adalah banyaknya jumlah tanggungan
keluarga konsumen, dalam penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah
(orang).
10. Pendapatan adalah hasil kerja usaha berupa upah atau gaji, dalam
penelitian ini pendapatan responden berasal dari semua pendapatan
anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah.
11. Jarak dari rumah ke pasar pada penelitian ini diukur menggunakan
google maps dengan satuan Km.
Page 53
34
BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Kelurahan Daya merupakan salah satu Kelurahan dari beberapa
kelurahan yang terletak di wilayah pemerintahan Kecamatan Biringkanaya
Kota Makassar. Wilayah ini terletak di bagian utara pusat Kota Makassar.
jatak dari pusat Kota Makassar ± 17 km. Kelurahan Daya memiliki luas yaitu
62,3 ha/m2. Kelurahan Daya terdiri atas 10 Rukun Warga (RW) dan satu
kawasan industri yaitu Kawasan Industri Makassar (KIMA). Secara
administratif Desa Bajiminasa Berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya
Sebelah Timur : Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya
Sebelah Selatan : Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea
Sebelah Barat : Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea
4.2 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kemampuan kerja dan juga sangat menentukan dalam klasifikasi pembagian
kerja. Untuk kaum pria memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan kaum
wanita, walaupun kadang ada beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan
oleh kaum pria maupun kaum wanita. Dengan demikian jenis kelamin dapat
Page 54
35
memberikan pengaruh terhadap taraf hidup kehidupan seseorang. Untuk
lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di
Kelurahan Daya dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.
No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1. 2.
Laki-laki Perempuan
6.096 6.526
48.3 51.7
Total 12.622 100.0
Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Daya adalah
sebanyak 12.622 jiwa. Dari jumlah tersebut sebagian besar berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 6.096 orang (48.3%) dan selebihnya berjenis kelamin
perempuan, sebanyak 6.526 orang (51.7%).
4.3 Penduduk Berdasarkan Usia
Kelurahan Daya mempunyai jumlah penduduk sebanyak 12.622 jiwa
dan digolongkan dalam beberapa kelompok umur. Umur dapat memengaruhi
kemampuan kerja seseorang secara fisik, Penduduk yang usianya masih
muda, relatif memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat dalam meningkatkan
aktivitasnya dibandingkan dengan penduduk yang usianya lebih tua. Selain
itu, umur yang relatif muda memiliki kecenderungan kemampuan untuk
mencari informasi dan menerima inovasi yang cepat berkaitan dengan
Page 55
36
aktivitas usahataninya untuk lebih berkembang. Jumlah penduduk
berdasarkan kelompok umur di Kelurahan Daya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.
No. Interval Umur
(Tahun)
Laki - Laki
Perempuan Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1. < 20 2.091 2.435 4.526 37.6
2. 20-30 1.021 1.051 2.072 17.2
3. 31-40 963 1.095 2.058 17.1
4. 41-50 725 807 1.532 12.7
5. >50 866 993 1.859 15.4
Total 12.047 100.0
Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2016.
Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbesar berada pada
kelompok umur >20 tahun sebanyak 4.526 orang (37.6%) dari jumlah
penduduk yang ada di Kelurahan Daya, sedangkan jumlah terendah berada
pada kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 1.532 orang (12.7%). Usia 20-30
tahun sebanyak 2.072 orang (17.2%), usia 21-40 tahun sebanyak 2.058
orang (17.1%), dan usia >50 tahun sebanyak 1.859 (15.4%).
4.4 Penduduk Berdasarkan Agama
Agama pada umumnya mempengaruhi cara berfikir dan perilaku
individu dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Jumlah penduduk
berdasarkan kelompok agama di Kelurahan Daya dapat dilihat pada Tabel 4
berikut :
Page 56
37
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017
No. Agama Laki - Laki
Perempuan Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1. Islam 3.525 4.618 8.143 64.5
2. Kristen 1.175 1.115 2.290 18.1
3. Katholik 1.016 1.013 2.029 16.1
4. Hindu 55 75 130 1.0
5. Budha 12 18 30 0.2
6. Khonghucu - - - 0
Total 12.622 100.0
Sumber : Kantor Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, 2017.
Pada tabel 4, dapat kita lihat jumlah penduduk menurut agama di
Kelurahan Daya. Di Kelurahan Daya sendiri mayoritas penduduknya
beragama Islam, yang berjumlah 8. 143 orang dengan persentase sebesar
64.5% yang merupakan jumlah dari laki-laki sebanyak 3.525 orang dan
perempuan sebanyak 4.618 orang. Selanjutnya agama Kristen dengan
jumlah 2.290 orang dengan persentase sebesar 18.1% dari jumlah 1.175
orang laki-laki dan 1.115 perempuan. Untuk yang beragama Khatolik
berjumlah 2.029 orang dengan persentase sebesar 16.1% yang terdiri dari
1.016 orang laki-laki dan 1.013 orang perempuan. Penduduk yang beragama
Hindu di Kelurahan Daya sebanyak 130 orang dengan persentase sebesar
1% yang terdiri dari 55 orang laki-laki dan 75 orang perempuan. Sisanya
sebanyak 30 orang dengan persentase 0.2% memeluk agama Budha yang
dimana terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Page 57
38
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identitas Responden
Identitas seorang responden akan sangat membantu dalam proses
penelitan karena dapat memberikan informasi tentang keadaan responden itu
sendiri terutama dalam proses pengambilan keputusannya dalam memilih
tempat berbelanja bahan pokok. Penelitian ini menggunakan 44 orang
responden sebagai sampel. Identitas responden dalam penelitian ini dibagi
menjadi lima bagian, yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga. Identitas responden
tersebut dapat disajikan sebagai berikut:
1. Umur
Kelompok umur dari responden sangat penting hal tersebut
disebabkan umur merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
bagaimana pengaruh umur akan menentukan penilaian yang diberikan
konsumen terhadap keputusan dalam pemilihan tempat pembelian bahan
pokok. Perbedaan umur dapat menimbulkan perbedaan keputusan pemilihan
tempat berbelanja. Selain itu, umur juga dapat mempengaruhi selera, pola
hidup dan kebetuhan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Page 58
39
Simamora (2003), yang menyatakan bahwa kebutuhan dan selera seseorang
akan berubah sesuai dengan umur. Jumlah responden di Kelurahan Daya
menurut kelompok umur disajikan pada tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Responden Berdasarkan Kelompok Umur
No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase
(%)
1 29-40 14 31.8
2 41-51 21 47.7
3 52-62 9 20.5
Jumlah 44 100
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa identitas responden di
Kelurahan Daya di Kota Makassar berdasarkan kelompok umur yang diurut
dari yang berumur muda yakni 29-40 tahun sebanyak 14 orang responden
dengan persentase sebesar 31.8%. Untuk responden yang berada di
kelompok umur 41-51 tahun yakni sebanyak 21 orang dengan persentase
sebesar 47.7%. sisanya untuk kelompok umur 52-62 tahun sebanyak 9 orang
dengan persentase sebesar 20.5%.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
di Kelurahan Daya adalah responden yang telah dewasa dan cenderung
mampu berfikir rasional dalam membuat keputusan terlebih lagi dalam
memutusukan tempat berbelanja. Artinya, responden sudah memiliki
pertimbangan tertentu dalam mengambil keputusan dalam memilih tempat
berbelanja khususnya bahan pokok.
Page 59
40
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan menentukan sesorang dalam menerima
pengetahuan dan informasi. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih
baik akan sangat responsif terhadap informasi yang diterima (Sumarwan,
2003). Pada penelitian ini, diperoleh data identitas responden menurut tingkat
pendidikannya, yang disajikan pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SD 3 6.8
2 SMP 5 11.4
3 SMA 21 47.7
4 D3 2 4.5
5 S1 13 29.6
Jumlah 44 100.0
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 26 diketahui bahwa sebagian besar responden di
Kelurahan Daya didominasi oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan
SMA yaitu sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar 47.7%, kemudian
responden yang berpendidikan S1 sebanyak 13 orang dengan persentase
sebesar 29.6%, selanjutnya untuk responden yang berpendidikan SMP
sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 11.4%, sisanya sebanyak 3
orang responden dengan persentase sebesar 6.8% berpendidikan SD dan 2
orang responden dengan persentase sebesar 4.5% berpendidikan D3. Dalam
hal ini tingkat pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan
responden dalam memilih tempat berbelanja khususnya berbelanja bahan
Page 60
41
pokok. Smeakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, maka responden akan
semakin mudah dalam menerima dan menyerap informasi dan pengetahuan
yang berkaitan tentang pasar tempat membeli bahan pokok tersebut.
Semakin banyak informasi yang diketahui responden terhadap pasar yang
akan dia pilih, maka akan mempengaruhi responden dalam keputusannya
membeli bahan pokok di satu pasar atau tempat berbelanja.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
di Kelurahan Daya di Kota Makassar adalah responden yang telah dewasa
dan cenderung mampu berfikir rasional dalam keputusan pemilihan tempat
pembelian bahan pokok. Artinya, responden sudah memiliki pertimbangan
tertentu dalam mengambil keputusan pemilihan tempat pembelian bahan
pokok tersebut.
3. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan atau mata pencaharian responden juga memiliki
pengaruh terhadap pemilihan keputusan. Hal ini dikarenakan pekerjaan atau
mata pencaharian akan mempengaruhi pendapatan yang diterima responden
tersebut. Pendapatan kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan
pola konsumsinya yang selanjutnya akan mempengaruhi daya beli
responden terhadap suatu produk serta tempat berbelanjanya. Tabel 7
dibawah ini menunjukkan jumlah responden di Kelurahan Daya menurut mata
pencahariannya :
Page 61
42
Tabel 7. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ( Responden )
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga (IRT) 27 61.4
2 Wiraswasta 7 15.9
3 Karyawan Swasta 3 6.8
4 Peg. BUMN/BUMD 2 4.5
5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5 11.4
Jumlah 44 100.0
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017.
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa pekerjaan responden di
Kelurahan Daya memiliki pekerjaan yang cukup beragam. Sebagian besar
responden tersebut adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 27 orang
dengan persentase sebesar 61.4%. hal ini tentunya memiliki kaitan yang
sangat erat dengan salah satu tugas seorang ibu rumah tangga dalam
mengurus kebutuhan sehari-hari khususnya bahan bahan pokok yang
dikonsumsi setiap saat. Selanjutnya, responden yang berwiraswasta
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 15.9%, kemudian responden
yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 5 orang dengan
persentase sebesar 11.4%, ada juga responden yang berprofesi sebagai
karyawan swasta dengan jumlah 3 orang atau sebesar 6.8% dan sisanya
sebanyak 2 orang responden berprofesi sebagai pegawai BUMN/BUMD
dengan persentase sebesar 4.5%.
Selain pekerjaan responden, data yang diperlukan selanjutnya yaitu
jenis pekerjaan kepala keluarga dari rumah tangga yang ada di Kelurahan
Daya yang di sajikan pada tabel berikut :
Page 62
43
Tabel 8. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan (Kepala Keluarga)
No. Pekerjaan (KK) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Wiraswasta 19 43.2
2 Karyawan Swasta 11 25.0
3 PNS 8 18.2
4 Peg. BUMN/BUMD 3 6.8
5 Pensiunan 2 4.5
6 Buruh Harian 1 2.3
Jumlah 44 100.0
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017
Berdasarkan pada tabel 8, dapat dilihat berbagai macam jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh kepala keluarga dari setiap rumah tangga
responden. Sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 43.2%
berprofesi sebagai wiraswasta, selanjutnya yang berprofesi sebagai
karyawan swasta sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 25%,
kemudian sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 18.2% bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil, selain itu ada juga yang berprofesi sebagai
pegawai BUMN/BUMD yaitu sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar
6.8%, sisanya ada yang bekerja sebagai buruh harian sebanyak 1 orang
dengan persentase sebesar 2.3% dan ada juga yang telah menjadi
pensiunan sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 4.5%.
Pekerjaan kepala keluarga juga memberikan pengaruh yang besar
terhadap perilaku pembelian responden atau konsumen dalam memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Karena pekerjaan menentukan jumlah pendapatan
Page 63
44
yang tentunya akan berdampak pada keputusan responden dalam memilih
tempat berbelanja bahan pokok.
4. Pendapatan
Proses keputusan dalam pemilihan tempat berbelanja responden
dapat dipengaruhi oleh pendapatan. Dari besarnya jumlah pendapatan rumah
tangga responden dapat menggambarkan bagaimana pemilihan serta
kemampuan daya beli responden tersebut. Karakteristik responden
berdasarkan besarnya pendapatan dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga
No. Pendapatan Jumlah (orang)
Persentase (%)
1 < Rp. 1.000.000,- 0 0
2 Rp. 1.000.001,- s/d Rp. 5.000.000,- 22 50.0
3 Rp. 5.000.001,- s/d Rp. 10.000.000,- 17 38.6
4 > Rp. 10.000.000,- 5 11.4
Jumlah 44 100
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017.
Pendapatan rumah tangga merupakan jumlah seluruh pendapatan
anggota keluarga yang telah bekerja. Hasi dari tabel 9 menunjukkan bahwa
responden di Kelurahan Daya sebagian besar atau sebanyak
22 orang dengan persentase 50% mempunyai pendapatan rumah
tangga berkisar antara Rp. 1.000.001,- sampai dengan Rp. 5.000.000,-.
Sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 38.6% mempunyai
pendapatan rumah tangga berkisar antara Rp. 5.000.001,- sampai dengan
Rp. 10.000.000,-. Sisanya sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar
Page 64
45
11.4% mempunyai pendapatan rumah tangga hingga lebih dari
Rp. 10.000.000,-. Dan tidak ada satupun responden yang memiliki
pendapatan rumah tangga yang kurang dari Rp. 1.000.000,-. Hal tersebut
membuktikan bahwa sebagian besar responden di Kelurahan Daya
mempunyai pendapatan di atas Rp. 2.504.500,- yang merupakan standar dari
Upah Minimum Regional (UMR) Kota Makassar pada tahun 2017.
Dengan demikian, pendapatan seseorang memiliki peranan penting
dalam rumah tangga karena akan mempengaruhi keputusan dalam konsumsi
rumah tangga itu sendiri, dalam hal ini keputusan pemilihan tempat
pembelian bahan pokok. Responden akan berusaha dalam mengatur
pengeluarannya agar tidak melebihi kebutuhan rumah tangga, sehingga akan
mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli
kebutuhan lainnya.
5. Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga atau jumlah anggota keluarga adalah
jumlah anggota keluarga yang serumah dengan responden. Adapun hasil
wawancara responden di Kelurahan Daya, jumlah tanggungan keluarga
rumah tanga responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Page 65
46
Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga
No. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (orang) Persentase (%)
1 < 4 31 70.4
2 5-6 12 27.3
3 > 7 1 2.3
Jumlah 44 100.0
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017.
Berdasarkan tabel 10, menunjukkan responden di Kelurahan Daya
sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar 70.4% memiliki jumlah
tanggungan keluarga kurang dari sama dengan 4 orang. Kemudian sebanyak
12 orang responden dengan persentase sebesar 27.3% memiliki jumlah
tanggungan keluarga yang berkisar antara 5 atau 6 orang. Sisanya sebanyak
1 orang responden dengan persentase sebesar 2.3% yang memiliki jumlah
tanggungan keluarga yang lebih dari sama dengan 7 orang.
5.2. Kecenderungan Konsumen dalam Pemilihan Tempat Pembelian
Bahan Pokok Produk Pertanian dan Produk Industri
Dalam pembelian bahan pokok konsumen biasanya memilih tempat
berbelanja yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen Berikut ini
penjelasan mengenai kecenderungan konsumen di Kelurahan Daya dalam
pemilihan tempat pembelian bahan pokoknya, baik produk pertanian maupun
produk industri.
Produk Pertanian
Bahan pokok yang dikelompokkan dalam jenis produk pertanian itu
terdiri dari beras, jagung, sayur & buah, serta daging (ikan, sapi, ayam, dll).
Page 66
47
Adapun kencenderungan responden terhadap pemilihan tempat pembelian
bahan pokok produk pertanian di Kelurahan Daya berdasarkan jenisnya
dapat dilihat pada gambar 2 berikut :
Gambar 2. Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat
Pembelian Bahan Pokok Produk Pertanian Pada gambar 2 menunjukkan kecenderungan responden di Kelurahan
Daya dalam memutuskan tempat pembelian bahan pokok. Berikut penjelasan
kecenderungan responden dalam memilih tempat berbelanja berdasarkan
bahan pokok :
1. Beras
Pada gambar 2 menunjukkan sebesar 79.5% atau sebanyak 35
responden memilih membeli beras di pasar tradisional. Kebanyakan
responden memilih berbelanja di pasar tradisional dengan alasan bahwa
harga yang ditawarkan terjangkau bagi responden dibandingkan dengan
pasar modern. Selain itu, produk yang lengkap serta lokasi yang mudah
20.5 11.4 11.4 6.8
79.5
31.8 31.8 43.2
0.0
56.8 56.8 50.0
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Beras Jagung Sayur & Buah Daging (Ikan,Sapi, Ayam, dll)
Produk Pertanian
Pedagang Keliling
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Page 67
48
dijangkau menjadi alasan mereka berbelanja di pasar tradisional. Sebagian
besar responden memilih membeli beras di Pasar Daya, namun adapula
beberapa responden yang memilih membeli beras di Pasar Paccerakkang.
Sebesar 21.5% atau sebanyak 9 orang responden memilih untuk
membeli beras di pasar modern. Sebagian besar responden memiliki
alasan dalam membeli beras di pasar modern dikarenakan produk yang
ditawarkan lengkap dan berkualitas. Responden yang memilih membeli beras
di pasar modern, memilih Transmart Carrefour sebagai tempat mereka
membeli beras.
2. Jagung
Pada gambar 2 diatas menunjukkan sebanyak 25 orang responden
atau sebesar 56.8% memilih membeli jagung di pedagang keliling. Sebanyak
25 orang responden tersebut memilih pedagang keliling dengan alasan
utama bahwa pedagang keliling mudah dijangkau oleh responden.
Selanjutnya, sebanyak 14 orang responden dengan persentase
sebesar 31.8% memilih pasar tradisional sebagi tempat untuk membeli
jagung. Alasan mereka yaitu karena harga yang terjangkau, produk lebih
lengkap serta lokasi pasar yang mudah dijangkau. Sebagian besar
responden di Kelurahan Daya memilih membeli jagung di Pasar Daya dan
sisanya di Pasar Paccerakkang. Dan yang terakhir yaitu sebanyak 5 orang
responden dengan persentase sebesar 11.4% memilih pasar modern
sebagai tempat untuk membeli jagung dengan alasan karena produknya
Page 68
49
lengkap dan berkualitas serta mereka merasa nyaman dalam berbelanja.
Responden yang memilih membeli jagung di pasar modern, memilih
Transmart Carrefour sebagai tempat mereka membeli jagung.
3. Sayur dan Buah
Untuk bahan pokok seperti sayur dan buah pada gambar 2 diatas
menunjukkan sebagian responden memilih membeli sayur dan buah pada
pedagang keliling yaitu sebanyak 25 orang responden dengan persentase
sebesar 56.8% dengan alasan bahwa pedagang keliling sangat mudah
diijangkau. Terlebih lagi sayur merupakan bahan pokok yang dikonsumsi
sehari-hari. Dengan menggunakan jasa pedagang keliling, responden lebih
mudah dalam menjangkaunya dibandingkan dengan harus pergi ke pasar
tradisional maupun pasar modern. Meskipun terkadang jenis sayur dan buah
yang ditawarkan pada pedagang keliling dianggap tidak terlalu lengkap
dibandingkan di pasar tradisional dan pasar modern.
Sebanyak 14 orang responden dengan persentase sebesar 31.8%
memilih membeli sayur dan buah di pasar tradisional, hal tersebut dilakkan
dengan alasan produknya yang lengkap, harga yang terjangkau serta mudah
dijangkau. Responden yang memilih pasar tradisional mengaku bahwa
produk yang ditawarkan di pasar tradisional sangat lengkap dan bervariasi
serta harganya lebih terjangkau bagi mereka dibandingkan pasar modern
maupun pedagang keliling. Sisanya yaitu sebanyak 5 orang responden
Page 69
50
dengan persentase sebesar 11.4% memilih pasar modern dengan alasan
produk yang ditawarkan lebih lengkap dan berkualitas baik serta mereka
merasa nyaman dalam berbelanja.
4. Daging (Ikan, Sapi, Ayam, Dll)
Pada gambar 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memilih membeli daging (Ikan, Sapi, Ayam, dll) pada pedagang keliling, yaitu
sebanyak 22 orang dengan persentase sebesar 50%. Karena rata-rata
responden tersebut hanya mengkonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Responden memilih membeli daging (Ikan, sapi, ayam, dll)
pada pedagang keliling dengan alasan karena lebih mudah dijangkau,
terlebih lagi responden mengaku bahwa ikan merupakan bahan makanan
yang harus dihidangkan setiap harinya sehingga lebih mudah untuk membeli
pada pedagang keliling daripada harus ke pasar tradisional maupum pasar
modern. Selain itu responden mengaku bahwa mereka telah menjadi
pelanggan tetap dari pedagang keliling tersebut.
Selain itu, sebanyak 19 orang responden dengan persentase sebesar
43.2% memilih membeli daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar tradisional.
Responden memilih berbelanja daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar
tradisional dengan alasan produk yang ada di pasar tradisional lebih beragam
dan lengkap dibandingkan pada pedagang keliling, selain itu harga yang
ditawarkan juga terjangkau serta lokasi pasar yang dekat dengan rumah
responden. Sebagian besar responden yang memilih berbelanja di pasar
Page 70
51
tradisional memilih Pasar Daya, sisanya memilih di Pasar Paccerakkang dan
bahkan ada responden yang memilih membeli ikan di Pasar Ikan Paotere.
Sisanya yaitu sebanyak 3 orang responden dengan persentase sebesar
6.8% memilih pasar modern dengan mereka merasa nyaman dalam
berbelanja serta beranggapan bahwa produk yang ditawarkan lebih
berkualitas dan juga lengkap.
Sebagian besar responden di Kelurahan Daya mengaku lebih
menyukai mengkonsumsi ikan untuk melengkapi menu makanan mereka
sehari-hari dibandingkan daging ayam, daging sapi ataupun yang lainnya.
Berdasarkan uraian jenis-jenis produk pertanian diatas dapat kita lihat
bahwa responden di Kelurahan Daya dalam membeli produk pertanian
cenderung memilih berbelanja di pasar tradisional maupun pedagang keliling.
Produk Industri
Bahan pokok yang dikelompokkan dalam jenis produk industri yaitu
terdiri dari susu, gula pasir, garam, minyak goreng dan gas. Adapun
kencenderungan responden terhadap pemilihan tempat pembelian bahan
pokok produk industri di Kelurahan Daya berdasarkan jenisnya dapat dilihat
pada gambar 3 berikut :
Page 71
52
Gambar 3. Grafik Kecenderungan Responden Dalam Pemilihan Tempat
Pembelian Bahan Pokok Produk Industri
Pada gambar 3 menunjukkan kecenderungan responden di Kelurahan
Daya dalam memutuskan tempat pembelian bahan pokok produk industri.
Berikut penjelasan kecenderungan responden dalam memilih tempat
berbelanja berdasarkan bahan pokok produk indutstri :
1. Susu
Pada gambar 3 menunjukkan bahwa sebesar 100% atau sebanyak 44
orang responden memilih membeli kebutuhan pokok berupa susu di pasar
modern. Responden memilih pasar modern dengan alasan produk yang
ditawarkan dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, harga yang ditawarkan
terjangkau bagi mereka, lokasi yang dekat dari rumah serta desain pasar
yang nyaman. Beberapa orang responden mengaku bahwa mereka harus
100.090.9 84.1 86.4
20.5
0.09.1 15.9 13.6
79.5
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Susu Gula Pasir Garam MinyakGoreng
Gas
Produk Industri
Pedagang Keliling
Pasar Tradisional
Pasar Modern
Page 72
53
lebih teliti dalam membeli produk berupa susu tersebut. Karena mereka
tentunya sangat memperhatikan keamanan produk yang ditawarkan suatu
tempat berbelanja demi kesehatan keluarga mereka. Beberapa orang
responden juga mengaku bahwa lebih senang berbelanja di pasar modern
karena banyaknya promo harga yang ditawarkan di tempat berbelanja
tersebut. Tempat yang paling sering dikunjungi responden di Kelurahan Daya
untuk membeli susu yaitu Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret,
Alfamart, Olala, dan Toko Grosiran.
2. Gula Pasir
Untuk kebutuhan responden berupa gula pasir, sebagian besar
mereka membelinya di pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional.
Berdasarkan pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 40 orang
responden dengan persentase sebesar 90.9% memilih pasar modern dengan
alasan produk yang ditawarkan lengkap dan bekualitas, harga yang
terjangkau, lokasi yang mudah dijangkau serta rasa nyaman yang mereka
dapatkan pada saat berbelanja.
Reponden di Kelurahan Daya biasanya dalam membeli gula pasir
memilih pasar modern seperti Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret,
Alfamart, Olala dan Toko Grosiran.
Sisanya sebanyak 4 orang responden dengan persentase sebesar
9.1% lebih memilih membeli gula pasir di pasar tradisional dengan alasan
harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan di pasar modern.
Page 73
54
Responden yang memilih pasar tradisional memilih Pasar Daya sebagai
tempat mereka untuk membeli gula pasir tersebut.
3. Garam
Responden di Kelurahan Daya dalam memenuhi kebutuhan sehari
harinya terkhusus dalam mengkonsumsi salah satu bahan pokok seperti
garam lebih memilih untuk membelinya di pasar modern. Hal tersebut
di paparkan pada gambar 3 diatas yang menunjukkan sebanyak 37 orang
responden dengan persentase sebesar 84.1% memilih pasar modern dengan
alasan produk yang ditawarkan lengkap serta terjamin kualitasnya, selain
itu sebagian responden merasa bahwa harga yang ditawarkan masih
terjangkau, lokasi yang dekat dengan rumah serta rasa nyaman yang
mereka dapatkan karena berbelanja di pasar modern. Biasanya responden
di Kelurahan Daya memilih pasar modern seperti Transmart Carrefour,
Top Mode, Indomaret, Alfamart, Olala dan Toko Grosiran untuk membeli
garam tersebut.
Sisanya yaitu sebanyak 7 orang responden dengan persentase
sebesar 15.9% memilih pasar tradisional dalam membeli kebutuhan pokok
seperti garam dengan alasan harga yang ditawarkan terjangkau bagi mereka,
selain itu lokasi pasar yang dekat dari rumah responden. Responden yang
memilih pasar tradisional lebih memilih Pasar Daya sebagai tempat mereka
untuk membeli garam tersebut.
Page 74
55
4. Minyak Goreng
Pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa responden di Kelurahan
Daya sebagian besar memilih pasar modern dalam membeli minyak goreng
dibandingkan pasar tradisional. Dimana, sebanyak 38 orang responden
dengan persentase sebesar 86.4% memilih membeli minyak goreng di pasar
modern dengan alasan karena produk yang ditawarkan lengkap dan harga
yang terjangkau karena biasanya pasar modern menawarkan berbagai
macam promo kepada konsumennya. Responden yang memilih pasar
modern, memilih Transmart Carrefour, Top Mode, Indomaret, Alfamart, Olala,
dan Toko Grosiran untuk membeli minyak goreng tersebut.
Sisanya sebanyak 6 orang responden dengan persentase sebesar
14.6% memilih pasar tradisional karena harga yang mereka dapatkan
terjangkau dan pastinya lebih murah. Responden yang memilih pasar
tradisional lebih memilih Pasar Daya sebagai tempat mereka untuk membeli
minyak goreng tersebut.
5. Gas
Pada gambar 3 diatas menunjukkan bahwa responden di Kelurahan
Daya dalam memenuhi kebutuhannya akan gas lebih memilih pasar
tradisional dibandingkan pasar modern. Hal tersebut bisa dilihat dengan
jumlah responden sebanyak 35 orang dengan persentase 79.5% memilih
pasar tradisional dengan alasan karena mudah dijangkau dan pelayanan
yang ditawarkan memuaskan karena kebanyakan responden membeli
Page 75
56
gas dengan memesan langsung ketempatnya dan menggunakan sistem
delivery atau diantarkan langsung kerumah responden tersebut. Biasanya
responden membeli gas pada Toko Kelontong, Pangkalan Gas yang khusus
menjual gas, dan ada juga yang membeli di Pasar Daya. Sisanya sebanyak
9 orang responden dengan persentase sebesar 20.5% memilih pasar modern
sebagai tempat pembelian gas. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa
harga yang ditawarkan lebih murah, seperti pada pembelian langsung
di Pertamina, meskipun ada juga beberapa responden yang memilih membeli
di Indomaret.
Pada uraian jenis-jenis produk industri diatas dapat kita lihat bahwa
responden di Kelurahan Daya dalam membeli produk industri cenderung
memilih berbelanja di pasar modern.
Berdasarkan dari 9 uraian dari setiap bahan pokok diatas, dapat
disimpulkan bahwa responden di Kelurahan Daya lebih cenderung berbelanja
di Pasar Modern utamanya dalam berbelanja bahan pokok produk industri
seperti susu, gula pasir, garam serta minyak goreng. Hal tersebut didasarkan
dengan alasan bahwa berbelanja di pasar modern karena produk yang
ditawarkan memiliki berbagai macam merek atau lengkap serta memiliki
kualitas yang baik, selain itu ada beberapa responden yang mengatakan
senang berbelanja di pasar modern karena mereka merasa nyaman pada
saat berbelanja, dan menetapkan pasar modern tersebut sebagai tempat
pembelian setiap kebutuhannya terutama kebutuhan akan bahan pokok.
Page 76
57
Selain itu, pasar modern juga sering menawarkan promo harga, sehingga
dapat membuat responden atau konsumen tertarik untuk berbelanja di
tempat tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Purwanti, dkk (2011)
yang menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mendorong konsumen
berbelanja di pasar modern yaitu seperti suasana pasar yang nyaman dan
aman, produk yang lengkap dan tertata rapih dan bersih serta adanya
potongan harga (diskon) atau promo yang tentunya menarik konsumen.
Berbeda dengan pasar modern, responden di Kelurahan Daya
cenderung memilih berbelanja bahan pokok seperti beras di pasar tradisional
dengan alasan harga yang ditawarkan bisa lebih murah karena biasanya
responden dalam membeli beras melakukan proses tawar menawar dengan
pedagang yang menjadi langganan mereka. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Purwanti, dkk (2011) yang mengatakan bahwa konsumen dalam
berbelanja di pasar tradisional didasarkan karna adanya sistem tawar
menawar, sehingga produk yang ditawarkan dapat dibeli dengan harga yang
sesuai dengan perkiraan konsumen. Meskipun dalam kasus ini terdapat
beberapa responden yang membeli produk pertanian seperti jagung, sayur &
buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll) di pasar tradisional namun tidak
banyak. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar responden memilih
pedagang keliling sebagai tempat untuk membeli kebutuhan pokok produk
Page 77
58
pertanian seperti jagung, sayur & buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll)
dengan alasan bahwa pedagang keliling lebih mudah dijangkau oleh
responden ketimbang berbelanja di pasar tradisional maupun pasar modern.
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ternyata
eksistensi pasar tradisional di mata konsumen masih tidak kalah dengan
pasar modern. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok khususnya produk
pertanian, terbukti konsumen lebih cenderung berbelanja di pasar tradisional,
meskipun untuk berbelanja kebutuhan produk lebih cenderung ke pasar
modern. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi pasar tradisional belum
tergerus oleh pasar modern. Kedua pasar ini masih sama-sama memiliki
peran masing-masing dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Hal
tersebut tentunya tidak sejalan dengan pendapat Aliyah, dkk (2007) bahwa
daya tarik pasar tradisional menurun akibat buruknya kondisi serta
kelengkapan sarana dan prasarana pasar tradisional, keadaan pasar yang
sangat padat dengan penataan barang dagangan yang meluber dari petak
jualan, ruang gerak koridor yang sangat terbatas, suasana yang sumpek dan
kumuh, yang semua itu bertolak belakang dengan keadaan pasar modern.
5.3. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian Bahan Pokok
Produk Pertanian dan Produk Industri
Dalam memilih tempat berbelanja, konsumen tentunya dihadapkan
dalam berbagai macam pertimbangan untuk memilih tempat berbelanja
tersebut, yaitu keyakinan terhadap atribut pasar yang dimiliki oleh suatu
Page 78
59
pasar. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang dipilih oleh responden di
Kelurahan Daya yang didasarkan dari beberapa atribut pasar dalam
memutusan tempat pembelian bahan pokok yang dibagi berdasarkan jenis
produk adalah sebagai berikut :
Produk Pertanian
Dalam pembelian bahan pokok khususnya produk pertanian yang
berupa beras, jagung, sayur & buah serta daging (ikan, sapi, ayam, dll),
responden di Kelurahan Daya tentunya memiliki pertimbangan tersendiri
dalam memenuhi kebutuhannya tersebut. Berikut diagram yang
memperlihatkan pertimbangan responden di Kelurahan daya yang
didasarkan pada beberapa atribut pasar dalam memutuskan pembelian
terhadap bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional dan pasar
modern :
Page 79
60
Gambar 4. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan
Pokok Jenis Produk Pertanian di Pasar Tradisional Berdasarkan gambar 4, menunjukkan diagram atribut pasar yang
menjadi pertimbangan responden di Kelurahan Daya dalam memilih tempat
berbelanja bahan pokok khususnya produk pertanian di pasar tradisional.
Dapat kita lihat bahwa lokasi yang mudah dijangkau yang menjadi
pertimbangan utama responden di Kelurahan Daya dalam membeli bahan
pokok produk pertanian di pasar tradisional. Sebesar 25% dengan bobot 201
memilih lokasi yang mudah dijangkau sebagai atribut pasar yang menjadi
pertimbangan utama mereka dalam memlih tempat pembelian bahan pokok
produk pertanian. Responden di Kelurahan Daya yang membeli produk
pertanian memilih pasar yang mudah mereka jangkau, oleh karena itu
sebagian besar mereka melakukan pembelian di pasar tradisional khususnya
156
173
20176
113
85 19.421.5
25.09.5
14.1
10.6
1 KelengkapanProduk
2 Harga YangTerjangkau
3 Lokasi YangMudah Dijangkau
4 Desain PasarYang Nyaman
5 PelayananMemuaskan
6 FasilitasMemadai
Pasar Tradisional
Bobot
Persentase
Page 80
61
di pedagang keliling. Mengingat bahwa produk-produk pertanian tersebut
dikonsumsi setiap hari oleh responden, sehingga dalam proses
pembeliannya responden mengutamakan kemudahan berupa lokasi suatu
pasar yang mudah mereka jangkau/akses.
Atribut pasar selanjutnya yang juga menjadi pertimbangan oleh
responden di Kelurahan Daya dalam membeli bahan pokok produk pertanian
di pasar tradisional yaitu harga yang terjangkau. Sebesar 21,5% dengan
bobot 173 mengatakan bahwa harga yang terjangkau sebagai pertimbangan
mereka dalam membeli bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional.
Kebanyakan responden mengatakan bahwa produk-produk pertanian
tersebut adalah suatu kebutuhan yang harus selalu tersedia dirumah,
sehingga dalam memenuhinya tentu membutuhkan biaya. Oleh karena itu,
dalam berbelanja responden mengharapkan pasar yang mereka pilih dapat
memberikan harga yang murah sesuai dengan harapan mereka. Terlebih
lagi, pada pasar tradisional memiliki nilai plus tersendiri, biasanya harga yang
ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan dengan pasar modern, selain itu
responden dapat melakukan proses tawar menawar dengan penjual di pasar
tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurmalasari (2007) yang
mengatakan bahwa bahwa pasar tradisional menjual barang dengan harga
terjangkau dimata masyarakat diantaranya terbentuk dari pembelian barang
dalam jumlah fleksibel dan bisa ditawar. Selain itu, menurut survey AC
Nielsen dalam Nurmalasari (2007) dibeberapa kota besar di Indonesia
Page 81
62
menyatakan bahwa alasan konsumen untuk tetap mengunjungi pasar
tradisional adalah 80% responden menyatakan bahwa pasar tradisional
masih menawarkan harga yang lebih murah dan terjangkau.
Selain atribut pasar yang berupa lokasi dan harga, pertimbangan
kelengkapan produk juga memiliki persentase yang cukup tinggi dalam
keuputusan responden berbelanja di tradisional. Sebesar 19.4% dengan
bobot 156 mempertimbangkan kelengkapan produk dalam berbelanja bahan
pokok produk pertanian di pasar tradisional dengan alasan bahwa produk
pertanian di pasar tradisional tersebut lengkap dan beragam sehingga
memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya
kebutuhan akan produk pertanian. Selanjutnya yaitu atribut pasar berupa
pelayanan, dalam penelitian ini pelayanan yang dimaksud yaitu pelayanan
yang memuaskan. Hanya sebesar 14.1% dengan bobot sebesar 113
mempertimbangkan pelayanan yang memuaskan sebagai pertimbangan
dalam berbelanja bahan pokok produk pertanian di pasar tradisional.
Responden mengatakan bahwa pelayanan yang mereka dapatkan di pasar
tradisional memuaskan karena banyak responden yang menjalin hubungan
yang baik dengan pedagang/penjual di pasar tersebut. Sehingga mereka
sangat mudah dalam berkomunikasi terutama dalam tawar menawar.
Atribut pasar berupa fasilitas yang dalam penelitian ini yaitu fasilitas
yang memadai dengan persentase sebesar 10.6% dan bobot 85 menjadi
pertimbangan yang tidak terlalu di utamakan oleh responden dalam memilih
Page 82
63
pasar tradisional sebagai tempat pembelian bahan pokok produk pertanian.
Dan pertimbangan terakhir yaitu atribut pasar berupa desain, yang dalam
penelitian ini desain yang dimaksud ialah desain pasar yang nyaman. Atribut
pasar ini memiliki persentase paling rendah yaitu sebesar 9.5% dengan bobot
76. Yang dimana, pertimbangan ini hampir sama dengan pertimbangan
dalam fasilitas yang memadai yang dianggap tidak terlalu diutamakan dalam
memilih tempat berbelanja.
Selain di pasar tradisional, terdapat juga responden yang berbelanja
produk pertanian di pasar modern. Hal yang menjadi pertimbangan
responden dalam berbelanja di pasar modern tersebut dapat dilihat pada
gambar 5 sebagai berikut.
Gambar 5. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan
Pokok Jenis Produk Pertanian di Pasar Modern
25
9
15
20
15
16
25.0
9.0
15.0
20.0
15.0
16.0
1 KelengkapanProduk
2 Harga YangTerjangkau
3 Lokasi YangMudah Dijangkau
4 Desain PasarYang Nyaman
5 PelayananMemuaskan
6 FasilitasMemadai
Pasar Modern
Bobot
Persentase
Page 83
64
Gambar 5 memperlihatkan diagram pertimbangan responden di
Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok produk pertanian
di pasar modern. Dapat kita lihat bahwa atribut pasar yang memiliki
persentase paling besar yaitu kelengkapan produk dengan persentase
sebesar 25% dengan bobot 25. Sehingga kelengkapan produk menjadi
pertimbangan paling utama responden dalam membeli produk pertanian di
pasar modern. Pasar modern dalam menyediakan produk pertanian tidak
kalah dengan pasar tradisional. selain kelengkapan produk, pasar modern
juga menjanjikan kualitas yang baik terhadap produk yang mereka tawarkan.
Adanya produk yang lengkap memberikan kepuasan kepada responden
dalam berbelanja sehingga responden dapat memperoleh produk yang
mereka cari untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, responden juga
mengatakan bahwa kelengkapan produk pada pasar modern membuat
mereka tidak perlu lagi mencari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
Pertimbangan responden dalam berbelanja produk pertanian di pasar
modern selanjutnya adalah desain pasar yang nyaman, yang memiliki
persentase sebesar 20% dengan bobot 20. Responden menyatakan atribut
pasar modern berupa desain pasar membuat beberapa responden
menjadikannya sebagai pertimbangan dalam memilih pasar modern tersebut.
Adanya pengaturan lay out pasar modern yang rapih dan teratur memberikan
Page 84
65
kemudahan kepada responden dalam menemukan produk yang dibutuhkan.
Pengaturan ini tentunya disusun berdasarkan jenis barang sehingga
konsumen yang ingin berbelanja tau harus kemana mencari barang yang
dibutuhkan. Selain itu, pasar modern ditunjang dengan kebersihan serta
kerapihannya sehingga membuat responden merasa nyaman dalam
berbelanja.
Pertimbangan selanjutnya yaitu fasilitas yang memadai dengan
persentase sebesar 16% dengan bobot 16. Beberapa responden memang
memilih berbelanja produk pertanian di pasar modern dengan pertimbangan
fasilitas yang memadai yang dimiliki pasar tersebut. Mereka mengatakan
bahwa pasar modern yang fasilitasnya memadai sangat penting karena
memudahkan mereka dalam beberapa hal. Selain itu, mereka juga
mengatakan bahwa tempat parkir di pasar modern lebih luas dan terjamin
keamanannya dibandingkan dengan pasar tradisional. Hal tersebut
didasarkan karena kelebihan pasar modern itu karena tersedianya fasilitas
yang ditunjang dari adanya tempat beribadah (mushola), toilet yang bersih,
tempat parkir yang luas dan aman, serta mesin ATM.
Untuk pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau dan pelayanan
yang memuaskan memiliki persentase yang sama besar yakni 15% dengan
bobot 15, yang artinya pertimbangan ini tidak terlalu diutamakan oleh
responden. Responden yang memilih lokasi yang mudah dijangkau sebagai
pertimbangan, menjelaskan bahwa pasar modern tersebut memang terletak
Page 85
66
tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga mudah untuk diakses, sedangkan
untuk pelayanan, responden mengatakan cukup puas terhadap keramahan
pramuniaga yang terdapat di pasar modern. Pertimbangan terakhir yakni
harga yang terjangkau memiliki persentase terkecil yakni 9% dengan bobot 9.
Yang artinya, pertimbangan ini juga tidak terlalu diutamakan oleh responden
yang memililh berbelanja di pasar modern. Responden cenderung tidak
terlalu memikirkan tingginya harga yang ditawarkan sehingga mereka
berbelanja di tempat tersebut. Selain itu, responden yang berbelanja di pasar
modern memiliki tingkat pendapatan yang tinggi sehingga menurut mereka
harga yang ditawarkan pasar modern terjangkau.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi pertimbangan responden di kelurahan daya dalam
melakukan pembelian produk pertanian di pasar tradisional didasarkan oleh
atribut pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau,
dan kelengkapan produk. Hal tersebut sejalan dengan penilitian yang
dilakukan oleh Tumbel dan Van Rate (2015) yang menyatakan bahwa harga
yang terjangkau, lokasi yang mudah dijangkau serta keberagaman atau
kelengkapan produk merupakan variabel yang dijadikan pertimbangan dalam
keputusan pembelian konsumen di pasar tradisional. selain itu dalam hasil
penelitian Tresnawati (2007) mengatakan bahwa produk-produk pertanian
seperti sayur mayur, daging, ikan, ayam lebih segar di pasar tradisional dan
Page 86
67
harga yang ditawarkan terjangkau. Sedangkan pada pasar modern
didasarkan pada atribut pasar berupa kelengkapan produk, desain pasar
yang nyaman serta adanya fasilitas yang memadai.
Produk Industri
Dalam pembelian bahan pokok khususnya produk industri yang
berupa susu, gula pasir, garam, minyak goreng serta gas, responden di
Kelurahan Daya tentunya memiliki pertimbangan tersendiri dalam memenuhi
kebutuhannya tersebut. Berikut diagram yang memperlihatkan pertimbangan
responden di Kelurahan Daya yang didasarkan pada beberapa atribut pasar
dalam memutuskan pembelian terhadap bahan pokok produk industri di
pasar tradisional dan pasar modern :
Gambar 6. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan
Pokok Jenis Produk Industri di Pasar Tradisional
29
31
331123
20
19.7
21.1
22.4
7.515.6
13.6
1 KelengkapanProduk
2 Harga YangTerjangkau
3 Lokasi YangMudah Dijangkau
4 Desain PasarYang Nyaman
5 PelayananMemuaskan
6 FasilitasMemadai
Pasar Tradisional
Bobot
Persentase
Page 87
68
Berdasarkan gambar 6, dapat kita lihat sebagian besar responden di
Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok produk industri di
pasar tradisional, menjadikan lokasi yang mudah dijangkau sebagai
pertimbangan utama dalam melakukan pembelian di pasar tradisional yaitu
dengan persentase sebesar 22,4% dan bobot 33. Sama seperti pembelian
produk pertanian, responden mengatakan bahwa mereka mengutamakan
kemudahan dalam mengakses tempat berbelanjanya. Apalagi ketika produk
yang dicari tersebut dalam keadaan yang sangat dibutuhkan, sehingga
responden melakukan pembelian di pasar yang paling mudah mereka
jangkau/dekat dari rumah. Selanjutnya, atribut pasar yang menjadi
pertimbangan terbesar kedua responden di Kelurahan Daya yaitu harga yang
terjangkau dengan persentase sebesar 21.1% dan bobot 31. Dalam
penelitian ini, responden mengatakan bahwa harga produk industri di pasar
tradisional sangat terjangkau bagi mereka, karena dipasar tradisional mereka
dapat menyesuaikan kebutuhan dengan harga yang ditawarkan oleh
pedagang/penjual di pasar tersebut. Seperti dalam pembelian garam, gula
dan minyak goreng dapat disesuaikan dengan daya beli serta kebutuhan
responden. Terlebih lagi, beberapa responden mengatakan bahwa mereka
biasanya melakukan proses tawar menawar sama seperti yang dilakukan
dalam pembelian produk pertanian.
Page 88
69
Pada gambar 6 diatas, atribut pasar selanjutnya yang menjadi
pertimbangan responden dalam pembelian bahan pokok mereka di pasar
tradisional yaitu kelengkapan produk dengan persentase sebesar 19,7% dan
bobot 29. Dalam hal ini, responden menyatakan bahwa ketika mereka
membeli kebutuhan akan produk pertaniannya, mereka juga sekaligus
melakukan pembelian terhadap produk industrinya, meskipun produk industri
sifatnya periodik. Oleh karena itu, kelengkapan produk menjadi pertimbangan
mereka dalam melakukan pembelian bahan pokok industri di pasar
tradisional agar tidak mencari alternatif lain ketika produk yang di cari tidak
tersedia di pasar tersebut.
Pertimbangan terhadap atribut pasar selanjutnya memiliki persentase
sebesar 15,6% dan bobot 23 yaitu pelayanan yang memuaskan. Responden
menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pedagang di pasar
tradisional memuaskan. Hal tersebut disebabkan karena adanya hubungan
yang terjalin antara responden dengan pedagang/penjual di pasar tersebut
atau biasa disebut dengan langganan. Responden juga mengaku bahwa
biasanya mereka mendapat sedikit potongan harga terhadap barang yang
mereka beli karena sudah menjadi pelanggan tetap di tempat tersebut. Selain
itu dalam pembelian gas juga, responden mengatakan bahwa mereka
diberikan pelayanan yang baik seperti pengantaran serta pemasangan gas
tersebut. Selanjutnya yaitu atribut pasar berupa fasilitas yang memadai
dengan persentase sebesar 13,6% dan bobot 20. Dalam hal ini, responden
Page 89
70
menilai fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka dalam membeli
produk industri di pasar tradisional menganggap bahwa fasilitas yang
diberikan khususnya terhadap pembelian gas yaitu menggunakan sistem
delivery, fasilitas tersebut tentu sangat di harapkan oleh responden dalam
melakukan pembeliannya. Selain itu ada beberapa responden yang pada
dasarnya membeli bahan pokok baik produk industri maupun pertaniannya di
pasar tradisional mengatakan bahwa pasar yang mereka pilih tersebut sudah
dilengkapi dengan fasilitas parkir dan dekat dengan ATM, sehingga
menjadikan fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka dalam
berbelanja di pasar tradisional.
Atribut pasar yang terakhir yang memiliki persentase paling sedikit
yaitu desain pasar yang nyaman yang memiliki persentase sebesar 7,5%
dengan bobot 11. Hal tersebut membuktikan bahwa diantara kelima atribut
pasar diatas, desain pasar tradisional tidak terlalu menjadi pertimbangan
responden di Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian bahan pokok
produk industri. Karena banyak yang beranggapan bahwa pasar tradisional
dalam desain atau penataannya serta kebersihan pasar masih sangat jauh
tertinggal dibandingkan dengan pasar modern.
Selain di pasar tradisional, terdapat juga responden yang berbelanja
produk industri di pasar modern. Hal yang menjadi pertimbangan responden
dalam berbelanja di pasar modern tersebut dapat dilihat pada gambar 7
sebagai berikut.
Page 90
71
Gambar 7. Diagram Pertimbangan Responden Dalam Pembelian Bahan
Pokok Jenis Produk Industri di Pasar Modern Gambar 7 menunjukkan diagram pertimbangan responden dalam
pembelian bahan pokok produk industtri di pasar modern, dimana
pertimbangan paling utama responden dalam berbelanja produk industri di
pasar modern yaitu karena kelengkapan produk, dengan persentase sebesar
23.5% dan bobot 178. Seperti kita ketahui bahwa produk yang ditawarkan
oleh pasar tradisional sangat lengkap dan beragam apalagi dalam produk
industri. Hal tersebut sangat memudahkan responden dalam memenuhi
kebutuhan yang dicari khususnya kebutuhan akan produk industri.
Responden di Kelurahan Daya juga mengatakan bahwa produk industri yang
ditawarkan oleh pasar modern sangat lengkap dan beragam, selain itu
produk yang ditawarkan terjamin kualitasnya. Pertimbangan selanjutnya yang
memiliki persentase yang tinggi yaitu harga yang terjangkau dengan
178
147
101
134
85
112 23.519.4
13.317.7
11.2
14.8
1 KelengkapanProduk
2 Harga YangTerjangkau
3 Lokasi YangMudah Dijangkau
4 Desain PasarYang Nyaman
5 PelayananMemuaskan
6 FasilitasMemadai
Pasar Modern
Bobot
Persentase
Page 91
72
persentase sebesar 19.4% dan bobot 147. Responden yang
mempertimbangkan harga yang terjangkau dalam berbelanja produk industri
dipasar modern didasarkan karena pasar modern terkadang memberikan
penawaran dalam berbelanja seperti promo harga. Selain itu terdapat juga
beberapa responden yang mengatakan bahwa harga produk industri yang
ditawarkan di pasarn modern tersebut terjangkau olehnya, sehingga
memutuskan berbelanja di pasar tersebut.
Atribut selanjutnya yang juga memiliki persentase yang tinggi dalam
pertimbangan responden yaitu desain pasar yang nyaman dengan
persentase sebesar 17.7% dan bobot 134. Sama seperti responden yang
memilih berbelanja produk pertanian di pasar modern, merasakan
kenyamanan dalam berbelanja, dengan pengaturan produk yang rapih serta
kebersihan pasar yang membuat mereka senang berbelanja di pasar
modern. Atribut pasar yang menjadi pertimbangan selanjutnya yaitu fasilitas
yang memadai memiliki persentase sebesar 14.8% dengan bobot 112,
dimana sama seperti perilaku responden dalam membeli produk pertanian
yang menjadikan fasilitas yang memadai sebagai pertimbangan mereka,
dalam pembelian produk industri juga mengatakan bahwa pasar modern
yang fasilitasnya memadai sangat penting karena memudahkan mereka
dalam beberapa hal-hal yang terkadang dianggap penting oleh beberapa
orang.
Page 92
73
Selain keempat atribut pasar yang telah dijelaskan diatas, lokasi yang
mudah dijangkau dan pelayanan yang memuaskan tidak terlalu menjadi
pertimbangan responden di Kelurahan Daya dalam melakukan pembelian
bahan pokok industri di pasar modern. Hal tersebut dapat dilihat pada
gambar 7, dimana masing-masiing hanya memiliki persentase sebesar 13.3%
dan 11.2% dengan bobot 101 dan 85. Hal tersebut diartikan bahwa,
responden di Kelurahan Daya tidak terlalu mempertimbangkan kedua hal
tersebut karena menganggap bahwa kelengkapan produk, harga yang
terjangkau serta desain yang nyaman lah yang menjadi pertimbangan-
pertimbangan mereka dalam membeli produk industri.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi pertimbangan responden di kelurahan daya dalam melakukan
pembelian produk industri di pasar tradisional didasarkan oleh atribut pasar
berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau, dan
kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar modern didasarkan pada atribut
pasar berupa kelengkapan produk, harga yang terjangkau serta desain pasar
yang nyaman. Yang dimana hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Rumbayan (2016) yang menyatakan bahwa alasan responden memilih
tempat berbelanja bahan pangan (susu, minyak goreng, gula pasir) di pasar
modern dengan alasan kelengkapan serta kualitas produk yang terjamin,
desain yang nyaman berupa kebersihan dan kerapihan dari pasar modern
dan juga harga yang terjangkau dari promo yang ditawarkan.
Page 93
74
5.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Tempat
Pembelian Bahan Pokok
Responden dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga tentunya
dihadapkan pada pilihan tempat berbelanja. Untuk memutuskan berbelanja di
tempat tertentu, tentunya responden dipengaruhi oleh latar belakang
responden itu sendiri. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
responden dalam memilih tempat pembelian bahan pokoknya dianalisis
dengan analisis regresi logistik, dimana peubah respon dikategorikan sebagai
Y=0 (responden memilih pasar tradisional) dan Y=1 (responden memilih
berbelanja di pasar non tradisional/modern). Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada tabel 16 berikut.
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Logistik Pengaruh Identitas Responden terhadap Keputusan Pemilihan Tempat Berbelanja Bahan Pokok
Variabel Coef SE Coef P
Constant 6.332 3.686 0.086
Umur (X1) -0.041 0.063 0.511
Lama Pendidikan (X2) 0.522 0.234 0.026
Jumlah Tanggungan Keluarga (X3) 0.338 0.498 0.497
Pendapatan (X4) 0.000 0.000 0.048
Jarak Pasar (X5) -1.991 1.052 0.058
Omnibus test of model sig = 0.001
R Square = 0.531
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017.
Page 94
75
Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa nilai sig omnibus test of
model menunjukkan angka 0,001 atau berada dibawah alpha (0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat minimal satu variabel yang dijelaskan dalam
model regresi logistik berpengaruh terhadap Y. Nilai R Square sebesar 0.531
atau 53%. Hal ini berarti, secara simultan, variable yang diukur dalam model
regresi logistik ini memberikan pengaruh sebesar 53%, sedangkan 47%
lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variable-variabel yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis regresi logistic
secara parsial ditemukan variable lama pendidikan dan pendatan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemilihan tempat
berbelanja, Variable umur, jumlah tanggungan keluarga serta jarak pasar
tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pemilihan tempat
berbelanja karena memiliki nilai p yang lebih besar dari alpha.
Variabel lama pendidikan (dengan nilai p = 0,026) lebih kecil dari nilai
alpha 0,05 artinya variable lama pendidikan berpengaruh nyata/signigikan
terhadap keputusan memilih tempat berbelanja bahan pokok. Nilai koefisien
untuk variable lama pendidikan adalah 0,522. Hal ini berarti bahwa pengaruh
lama pendidikan terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja bahan
pokok bernilai positif. Semakin tingkat tingkat pendidikan seseorang, maka
seseorang tersebut semakin cenderung memilih pasar modern sebagai
tempat berbelanja bahan pokok, begitupula sebaliknya. Adanya
kecenderungan responden yang tinggi tingkat pendidikannya dalam memilih
Page 95
76
pasar modern dalam berbelanja disebabkan oleh adanya tingkat penerimaan
terhadap hal-hal baru. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka
semakin menginginkan informasi yang mendetail tentang produk bahan
pokok yang akan dibeli. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumarwan
(2011) yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan/lama pendidikan
seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berifikir, cara
pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen yang
memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsive terhadap
informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk
maupun merek, sedangkan pendidikan yang rendah juga akan
mencerminkan jenis pekerjaan dan pendapatan serta daya beli konsumen
tersebut. Pasar modern dalam hal ini cenderung menawarkan produk bahan
pokok yang berkualitas dengan banyak pilihan serta didukung dengan
adanya kebersihan pasar modern sehingga meningkatkan kenyamanan
konsumen dalam berbelanja.
Variabel pendapatan (dengan nilai p = 0,048) lebih kecil dari nilai alpha
0,05, dan nilai koefisien sebesar 0,000 artinya berpengaruh secara signifikan
menggambarkan keadaan populasi. Dalam penelitian ini, pendapatan
respondenberasal dari semua pendapatan anggota keluarga dimana
responden berada. Daya beli sebuah rumah tangga bukan hanya ditentukan
oleh pendapatan dari satu orang, tetapi dari seluruh anggota rumah tangga
yang telah bekerja. Oleh karena itu pendapatan berpengaruh terhadap
Page 96
77
keputusan memilih tempat berbelanja bahan pokok. Semakin tinggi tingkat
pendapatan responden maka semakin cenderung konsumen berbelanja di
pasar modern. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumarwan (2011) yang
mengatakan bahwa jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya
daya beli dari seorang konsumen. Adanya perbedaan harga dan kualitas
yang ditawarkan oleh pasar modern yang menyebabkan konsumen memilih
berbelanja di tempat tersebut. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa
mereka memilih pasar modern karena kelengkapan produk yang ditawarkan
ditambah dengan kenyamanan yang diberikan dalam berbelanja bahan
pokok menyebabkan responden tidak begitu memperhitungkan harga barang
di pasar modern tersebut.
Page 97
78
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kecenderungan konsumen dalam memilih tempat berbelanja bahan
pokok di bagi berdasarkan jenis produk; 1. Produk pertanian (beras,
jagung, sayur & buah, daging (ikan, sapi, ayam, dll)) dimana konsumen
lebih cenderung melakukan pembelian pada pedagang keliling dan
pasar tradisional; 2. Produk industri (susu, gula pasir, garam, minyak
goreng dan gas) dimana responden lebih cenderung melakukan
pembelian di pasar modern.
2. Pertimbangan dalam pembelian produk pertanian di pasar tradisional, di
didasarkan oleh atribut pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga
yang terjangkau, dan kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar
modern didasarkan pada atribut pasar berupa kelengkapan produk,
desain pasar yang nyaman serta adanya fasilitas yang memadai. Untuk
pembelian produk industri di pasar tradisional didasarkan oleh atribut
pasar berupa lokasi yang mudah dijangkau, harga yang terjangkau, dan
kelengkapan produk. Sedangkan pada pasar modern didasarkan pada
Page 98
79
atribut pasar berupa kelengkapan produk, harga yang terjangkau serta
desain pasar yang nyaman.
3. Ditemukan bahwa faktor lama pendidikan dan pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih tempat
berbelanja bahan pokok, sehingga semakin tinggi pendidikan serta
pendapatn konsumen semakin cenderung berbelanja di pasar modern.
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya pemerintah mengembangkan pasar tradisional yang kecil
namun jumlahnya banyak, sehingga dapat memudahkan konsumen
untuk berbelanja, tanpa mengurangi atau mengabaikan pasar
tradisional yang menjadi pusat dalam suatu wilayah.
2. Diperlukan monitoring dan evaluasi perkembangan pasar tradisional
serta modern oleh pemerintah agar pertumbuhan atau perkembangan
keduanya tidak saling tumpang tindih (seimbang). Hal tersebut
dilakukan agar di satu sisi pedagang tradisional dapat lebih sejahtera
dan disisi lain, pelaku bisnis pada pasar modern juga dapat
mengembangkan usahanya di wilayah tersebut.
3. Diperlukan pengkajian lebih lanjut tentang kecenderungan konsumen
dalam memilih tempat pembelian bahan pokok, mengingat
kecenderungan konsumen bisa saja berubah dari waktu ke waktu.
Page 99
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Dian. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Peningkatan Jumlah Pasar Modern di Kota dan Kabupaten
Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jurnal Gema
Teknik
Aliyah, Istijabatul., Daryanto, T. J., Rahayu, M. J., 2007. Peran Pasar
Tradisional dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota
Surakarta. Jurnal Gema Teknik Ed X (2).
Arianty, Nel. 2013. Analisis Perbedaan Pasar Modern dan Pasar
Tradisional Ditinjau Dari Strategi Tata Letak (Lay Out) Dan
Kualitas Pelayanan Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Pasar
Tradisional, Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol.13, No. 1, Hal 18-
29.
Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng, 2004. Statistik Sosial dan
Kependudukan. Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng
Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan
Praktek. Penerbit Alumni. Bandung.
Fitriana, Benita, 2015. Pengaruh Usia, Pendidian, Pendapatan, Faktor
Sosial, Budaya, Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi
Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Barat.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Handayani, N., Kuswanto N., dan Erma F. R. Pengaruh Preferensi Belanja
Konsumen Terhadap Perkembangan Pasar Ciputat di Kota
Tangerang Selatan. Jurnal Arsitektura, Vol. 15 (1).
Imawati, Aulia & Kismanto, Arie. (2009). Analisis Regresi Biner Pada
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Menikah Muda di
Provinis Jawa Timur (Studi Kasus di Kab. Probolinggo,
Bondowoso, Situbondo dan Sumenep). Skripsi. Fakultas ITS.
Surabaya.
Karnudu, Fitria. 2014. Analisa Potensi Bersaing Pasar Tradisional
Terhadap Pasar Modern di Kota Ambon, Jurnal Tahkim, Vol. X
No.1, Hal 155-166.
Page 100
Karouw, Zely Ela. 2016. Faktor Penentu Pilihan Konsumen Komoditi
Pertanian Terhadap Tempat Berbelanja di Pasar Tradisional dan
Pasar Modern di Kota Manado, Jurnal ASE, Vol 12 No.1, Hal 77-
90.
Kotler, P dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi
Ketiga Belas.Jilid 1.Jakarta : Erlangga
Kristiono, Tri. 2015. Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih
Tempat Berbelanja di Kecamatan Malalayang Kota Manado.
Artikel. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Larossa, Sugiarto. 2011. Analisis Penaruh Harga, Kualitas Produk dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Jurusan
Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mayasari, Rani. 2009. Analisis Pengaruh Citra Pasar Tradisional Terhadap
Loyalitas Konsumen (Studi Pada Pasar Projo di Ambarawa).
Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mujiroh. 2005. Pengaruh Produk, Pelayanan dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasar Swalayan Indo
Rezky Purbalinggo. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Semarang.
Mustaufik, A.Nurfitri. 2016. Analisis Segmentasi dan Prefrensi Konsumen
Dalam Keputusan Pembelian Ikan Segar di Pasar Tradisional
dan Pasar Modern di Kota Makassar. Tesis. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Nurmalasari, Devi. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Daya Saing Dan Preferensi Masyarakat Dalam Berbelanja Di
Pasar Tradisional. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pangestu, M.E. 2007. Pemberdayaan Pasar Tradisional. http://www.usdip-
indonesia.org Diakses Pada Tanggal 28 September 2016, Pukul
23.20 WITA. Makassar.
Pramudyo, Anung. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pemilihan Pasar Tradisional Sebagai Tempat
Berbelanja, Jurnal. Akademi Manajemen Administrasi YPK.
Yogyakarta.
Page 101
Purba, S.A., 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Berbelanja di Pasar Tradisional dan Pasar
Modern. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Purwanti, dkk, 2011. Mengkaji Perbandingan Pola Perilaku Konsumen di
Pasar Modern (Retail) dan di Pasar Tradisional. Artikel.
Manajemen, Fakultas Ekonomim Universitas Wijaya Kusuma.
Surabaya.
Purwanti, Endang., Rohayati, Erna., 2014. Pengaruh Jumlah Tanggungan
Keluarga, Pendapatan Terhadap Partisipasi Kerja Tenaga Kerja
Wanita Pada Industri Kerupuk Kedelai di Tuntang, Kab.
Semarang. Jurnal Among Makarti, Vol. 7 (13).
Raharjani, Jeni (2005). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat
Berbelanja (Studi Pada Pasar Swalayan di Kawasan Seputar
Simpang Lima Semarang). Jurnal Studi Manajemen &
Organisasi. Vol. 2, No. 1, Januari 2005.
Rumbayan, SA. 2016. Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam
Berbelanja Bahan Pangan, Jurnal. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
Santoso, Singgih. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Sarwoko, Endi. 2008. Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap
Kinerja Pedagang Pasar Tradisional di Wilayah Kabupaten
Malang, Jurnal Ekonomi Moderenisasi, Vol. 4, No.2, Hal. 97-115.
Schiffman, Leon G & Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen Edisi Ke
Tujuh. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Selang, Christian A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart
Bahu Mall Manado, Jurnal EMBA, Vol.1, No.3, hal.71-80.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Siregar, R.S.N., 2011. Analisis Perbandingan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian di Pasar Modern,
Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan Dengan Pasar
Page 102
Tradisional Pajak Sore Padang Bulan Medan. Skripsi.
Universitas Sumatra Utara. Medan.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalila Indoneisa.
Tresnawati, Dewi, 2007. Analisis Penilaian Mutu dan Proses Keputusan
Pembelian Konsumen Produk Pertanian Segar di Kota Bogor.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Trianto, David Wahyu. 2015. Uji Kointegrasi Dengan Metode Johansen
dan Aplikasinya Pada Data Harga Sembako di Pasar Induk Kota
Yogyakarta. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta. Yoyakarta.
Vermila, Chezy WM. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Sembilan
Bahan Pokok Pada Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota
Pekanbaru, Jurnal. Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.
Wahdi, Mohamad. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta(ID): CAPS.
Widyastuti, Tri. 2011. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut
Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional di Kabupaten
Kulonprogo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Yogyakarta.
Page 104
KUESIONER PENELITIAN
Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian Konsumen
Terhadap Bahan Pokok di Kota Makassar
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Jumlah Tanggungan Keluarga :
Pendapatan Rumah Tangga/Bulan :
a. Di bawah Rp. 1.000.000,-
b. Rp. 1.000.000,- sd Rp. 5.000.000,-
c. Rp. 5.000.001,- sd Rp. 10.000.000,-
d. Diatas Rp. 10.000.000,-
e. Lainnya ………………….
II. Keputusan Pemilihan Tempat Pembelian
Untuk kebutuhan berikut ini dimanakah tempat bapak/ibu berbelanja? Nb. Untuk alasan, diurutkan dari alasan yang paling utama
No. Jenis Bahan
Pokok
Tempat yang paling sering
dikunjungi
Status Pasar
Alasan Utama 1 2 3
1 Beras & Sagu
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Page 105
Fasilitas Memadai
2 Jagung
Produknya lengkap
Harga yang murah
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
3 Sayur dan Buah
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
4 Daging (Sapi, Ayam, Ikan)
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
5 Susu
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
6 Gula Pasir
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
7 Garam
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
8 Minyak Goreng / Mentega
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Page 106
Fasilitas Memadai
9 Minyak Tanah / Gas
Produknya lengkap
Harga yang terjangkau
Mudah dijangkau
Desain Pasar Nyaman
Pelayanan Memuaskan
Fasilitas Memadai
Keterangan :
1. Pasar Modern
2. Pasar Tradisional Menetap
3. Pasar Tradisional Tidak Menetap (pedagang keliling)
Terimakasih atas partisipasi bapak/ibu
Page 107
Ide
ntitas R
esp
on
de
n d
i Ke
lurah
an D
aya
No
. N
ama
Um
ur
Pe
kerjaan
P
en
did
ikan
Terakhir
JTK
Pe
nd
apatan
R
espo
nd
en
Ke
pala K
eluarga
1 N
ur A
idah
4
4
IRT
Karyaw
an Sw
asta SM
A
4
3.0
00
.000
2 St. Syam
siah
38
IR
T K
aryawan
Swasta
SMP
5
3
.50
0.00
0
3 M
ariam
38
IR
T W
iraswasta
SMP
7
4
.00
0.00
0
4 M
uliati
46
W
iraswasta
Karyaw
an Sw
asta SM
A
4
5.0
00
.000
5 D
g. Ran
nu
4
2
IRT
Wirasw
asta SD
5
4
.00
0.00
0
6 H
aslind
ah
38
IR
T W
iraswasta
SMA
3
5
.00
0.00
0
7 A
tik 4
8
IRT
Karyaw
an Sw
asta S1
3
6
.00
0.00
0
8 Sri H
amriaty
39
IR
T W
iraswasta
S1
4
4.5
00
.000
9 Yu
lisa 3
5
IRT
Wirasw
asta SM
A
4
4.7
50
.000
10
A. Saliya
54
IR
T P
NS
S1
4
5.0
00
.000
11
Mu
ainah
3
9
IRT
Wirasw
asta SM
A
4
4.5
00
.000
12
Nu
r Eda
29
IR
T W
iraswasta
SMA
4
3
.50
0.00
0
13
Nu
rlia 3
7
IRT
Wirasw
asta SM
P
4
4.0
00
.000
14
Mu
rliah
54
IR
T K
aryawan
Swasta
S1
4
6.0
00
.000
15
Halijah
5
2
IRT
Wirasw
asta SD
4
4
.00
0.00
0
16
Hasm
iah
48
IR
T K
aryawan
Swasta
SMA
4
4
.50
0.00
0
17
An
di Te
nri A
ki 4
2
IRT
Wirasw
asta SM
A
4
4.0
00
.000
18
Ham
siah
41
K
aryawan
Swasta
Bu
ruh
Harian
SM
P
4
3.0
00
.000
19
Mard
iah
45
W
iraswasta
Wirasw
asta SM
K
4
3.0
00
.000
20
Sri Wah
yullah
Pu
tri 4
5
Wirasw
asta P
ensiu
nan
SM
A
5
3.0
00
.000
21
A. M
arwaty
52
IR
T P
NS
S1
5
5.0
00
.000
22
Dg. B
ajik 5
2
IRT
Wirasw
asta SM
A
4
3.5
00
.000
23
Sabrin
a 5
1
Peg. B
UM
N
PN
S D
3 4
1
0.000
.00
0
24
Po
niyem
4
5
Wirasw
asta K
aryawan
Swasta
SMA
4
6
.00
0.00
0
25
Ime
30
IR
T K
aryawan
Swasta
SMA
3
5
.00
0.00
0
26
Tara 5
0
IRT
Pen
siun
an
SMA
6
5
.00
0.00
0
27
Hj. D
aryana
50
P
NS/G
uru
W
iraswasta
S1
4
10
.000.0
00
28
Nu
r Mila
46
IR
T W
iraswasta
SMA
3
7
.00
0.00
0
Page 108
Ide
ntitas R
esp
on
de
n d
i Ke
lurah
an D
aya
29
Desi
42
IR
T W
iraswasta
SMP
5
6
.00
0.00
0
30
No
vianti
39
K
aryawan
Swasta
Wirasw
asta SM
A
6
7.5
00
.000
31
Hj. H
asnaw
ati 4
2
IRT
Peg. B
UM
D
SMA
4
6
.50
0.00
0
32
Suarn
a 5
3
Wirasw
asta P
NS
S1
4
6.0
00
.000
33
Dah
lia 4
7
Karyaw
an Sw
asta P
eg. BU
MN
S1
4
1
0.000
.00
0
34
Hj. Sam
sidar
55
IR
T P
NS
SMA
4
5
.00
0.00
0
35
Lita Azah
rah
50
P
eg. BU
MN
K
aryawan
Swasta
S1
5
7.0
00
.000
36
Hj. N
ika 6
2
IRT
Wirasw
asta SD
4
3
.50
0.00
0
37
Rab
aniar
48
IR
T K
aryawan
Swasta
SMA
4
4
.50
0.00
0
38
Astu
ty 3
8
Wirasw
asta P
NS
SMA
5
6
.00
0.00
0
39
Nu
rlaelah
54
P
NS
Karyaw
an Sw
asta S1
6
7
.50
0.00
0
40
Sulfian
i 4
0
PN
S W
iraswasta
S1
3
7.0
00
.000
41
Hj. H
ermin
a 4
5
IRT
Peg. B
UM
N
SMA
4
5
.00
0.00
0
42
Suryan
i 3
0
Peraw
at/PN
S P
NS/P
olisi
S1
5
5.0
00
.000
43
Hj. Su
lfiati 3
9
Wirasw
asta/Ko
ntrakto
r W
iraswasta
D3
6
10
.000.0
00
44
Rin
dayan
i 4
3
PN
S P
NS
S1
4
6.0
00
.000
Page 109
Tempat Status a b c d e f
1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6
4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
6 Transmart 1 1 6 5 2 4 3
7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3
8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2
9 Alfamart 1 4 5 1 2 6 3
10 Alfamart 1 2 4 1 3 6 5
11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3
13 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3
15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2
16 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
17 Transmart 1 4 5 1 2 6 3
18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5
19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
21 Olala 1 2 3 1 4 6 5
22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3
24 Indomaret 1 2 4 1 3 6 5
25 Alfamart 1 2 6 1 3 4 5
26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6
27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5
28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6
32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2
34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4
35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4
36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4
37 Alfamart 1 1 5 2 3 6 4
38 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
39 Indomaret 1 3 2 1 6 5 4
40 Olala 1 2 1 5 4 6 3
41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5
42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5
43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5
No.Susu Alasan Utama
Page 110
Tempat Status a b c d e f
1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6
4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
6 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4
7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3
8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2
9 Alfamart 1 2 4 1 3 5 6
10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4
11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3
13 Pasar Daya 2 3 1 2 4 5 6
14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3
15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2
16 Transmart 1 2 1 5 3 6 4
17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5
19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
21 Olala 1 2 3 1 4 6 5
22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3
24 Toko Grosir 1 3 1 2 6 4 5
25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6
27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5
28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6
32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2
34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4
35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4
36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4
37 Alfamart 1 1 3 2 4 6 5
38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3
39 Indomaret 1 3 2 1 6 5 4
40 Olala 1 2 1 5 4 6 3
41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5
42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5
43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5
Alasan UtamaNo.
Gula Pasir
Page 111
Tempat Status a b c d e f
1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6
4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
6 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4
7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3
8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2
9 Pasar Daya 2 3 1 2 4 6 5
10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4
11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3
13 Pasar Daya 2 3 1 2 4 5 6
14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3
15 Indomaret 1 3 4 1 5 6 2
16 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5
19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
21 Olala 1 2 3 1 4 6 5
22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3
24 Toko Grosir 1 3 1 2 6 4 5
25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6
27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5
28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6
32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2
34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4
35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4
36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4
37 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4
38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3
39 Pasar Daya 2 2 1 3 6 4 5
40 Olala 1 2 1 5 4 6 3
41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5
42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5
43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5
No.Garam Alasan Utama
Page 112
Tempat Status a b c d e f
1 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
2 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
3 Toko Grosir 1 3 1 2 5 4 6
4 Top Mode 1 2 1 6 3 4 5
5 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
6 Transmart 1 1 2 4 5 6 3
7 Transmart 1 2 4 1 5 6 3
8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2
9 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4
10 Pasar Daya 2 2 1 3 5 6 4
11 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
12 Top Mode 1 2 1 6 4 5 3
13 Pasar Daya 2 2 1 3 4 5 6
14 Top Mode 1 1 2 6 4 5 3
15 Indomaret 1 3 4 1 2 5 6
16 Transmart 1 2 1 4 3 6 5
17 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
18 Alfamart 1 1 4 3 2 6 5
19 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
20 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
21 Olala 1 2 3 1 4 6 5
22 Top Mode 1 2 1 6 3 5 4
23 Transmart 1 1 6 4 2 5 3
24 Alfamart 1 2 4 1 3 6 5
25 Transmart 1 2 5 1 3 6 4
26 Transmart 1 1 4 5 2 3 6
27 Transmart 1 1 4 3 2 6 5
28 Transmart 1 1 4 2 3 6 5
29 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
30 Top Mode 1 2 1 5 3 6 4
31 Transmart 1 1 4 5 3 2 6
32 Transmart 1 1 6 5 2 3 4
33 Transmart 1 3 4 5 1 6 2
34 Transmart 1 1 5 3 2 6 4
35 Transmart 1 1 3 5 2 6 4
36 Toko Grosir 1 2 1 3 6 5 4
37 Pasar Daya 2 5 1 2 6 3 4
38 Pasar Daya 2 4 2 1 6 5 3
39 Pasar Daya 2 2 1 3 6 4 5
40 Olala 1 2 1 5 4 6 3
41 Alfamart 1 2 4 3 1 6 5
42 Indomaret 1 3 4 1 2 6 5
43 Transmart 1 1 4 5 2 6 3
44 Transmart 1 3 4 1 2 6 5
No.Minyak Goreng Alasan Utama
Page 113
Tempat Status a b c d e f
1 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Diantarkan
2 Toko Kelontong 2 4 1 3 5 2 6 Diantarkan
3 Toko Kelontong 2 3 1 2 5 4 6 Beli Sendiri
4 Toko Kelontong 2 4 1 3 5 2 6 Diantarkan
5 Toko Kelontong 2 3 2 1 5 6 4 Beli Sendiri
6 Pasar Daya 2 1 5 2 4 6 3 Beli Sendiri
7 Toko Kelontong 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan
8 Indomaret 1 4 5 3 1 6 2 Beli Sendiri
9 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan
10 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan
11 Toko Kelontong 2 4 5 2 6 1 3 Diantarkan
12 Toko Kelontong 2 3 4 5 6 1 2 Diantarkan
13 Toko Kelontong 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan
14 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 3 2 Diantarkan
15 Toko Kelontong 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan
16 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan
17 Pasar Daya 2 4 1 2 5 3 6 Beli Sendiri
18 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Beli Sendiri
19 Pangkalan Gas 2 5 4 1 6 2 3 Diantarkan
20 Toko Kelontong 2 3 1 2 6 4 5 Beli Sendiri
21 Pertamina 1 2 1 3 6 5 4 Beli Sendiri
22 Pasar Daya 2 3 2 1 6 5 4 Beli Sendiri
23 Pertamina 1 2 1 6 5 3 4 Beli Sendiri
24 Toko Kelontong 2 2 1 3 6 4 5 Diantarkan
25 Indomaret 1 2 5 1 3 6 4 Beli Sendiri
26 Indomaret 1 5 4 1 3 2 6 Beli Sendiri
27 Indomaret 1 2 6 1 3 4 5 Beli Sendiri
28 Toko Kelontong 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan
29 Toko Kelontong 2 6 1 2 5 3 4 Beli Sendiri
30 Toko Kelontong 2 3 2 1 5 6 4 Diantarkan
31 Toko Kelontong 2 3 2 1 6 4 5 Beli Sendiri
32 Pertamina 1 5 1 6 4 2 3 Beli Sendiri
33 Toko Kelontong 2 4 5 2 6 1 3 Diantarkan
34 Toko Kelontong 2 4 5 3 6 1 2 Diantarkan
35 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan
36 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan
37 Toko Kelontong 2 2 5 1 6 3 4 Diantarkan
38 Toko Kelontong 2 4 5 1 6 2 3 Diantarkan
39 Toko Kelontong 2 5 4 3 6 1 2 Diantarkan
40 Pangkalan Gas 2 5 4 2 6 1 3 Diantarkan
41 Pangkalan Gas 2 5 2 4 6 1 3 Diantarkan
42 Pangkalan Gas 2 5 1 2 6 3 4 Diantarkan
43 Pertamina 1 2 1 3 5 6 4 Beli Sendiri
44 Pertamina 1 2 1 5 4 6 3 Beli Sendiri
No.Minyak Tanah/Gas Alasan Utama
Keterangan
Page 114
Data Identitas Responden Regresi Logistik
No
X1 X2 X3 X4 X5
Y Umur
Lama Pendidikan
Jumlah Tanggungan
Keluarga Pendapatan
Jarak Rumah - Pasar
1 44 12 4 3.000.000 1 0
2 38 9 5 3.500.000 0.3 0
3 38 9 7 4.000.000 1 0
4 46 12 4 5.000.000 0.3 0
5 42 6 5 4.000.000 0.01 0
6 38 12 3 5.000.000 1 0
7 48 16 3 6.000.000 0.46 1
8 39 16 4 4.500.000 0.2 1
9 35 12 4 4.750.000 1 0
10 54 16 4 5.000.000 1 0
11 39 12 4 4.500.000 0.46 1
12 29 12 4 3.500.000 1 0
13 37 9 4 4.000.000 1 0
14 54 16 4 6.000.000 1 0
15 52 6 4 4.000.000 1.3 0
16 48 12 4 4.500.000 0.01 0
17 42 12 4 4.000.000 1.3 0
18 41 9 4 3.000.000 0.3 0
19 45 12 4 3.000.000 0.01 0
20 45 12 5 3.000.000 1 0
21 52 17 5 5.000.000 0.2 1
22 52 12 4 3.500.000 1 0
23 51 15 4 10.000.000 1.30 1
24 45 12 4 6.000.000 1.5 0
25 30 12 3 5.000.000 0.4 1
26 50 12 6 5.000.000 1.2 1
27 50 17 4 10.000.000 1.30 1
28 46 12 3 7.000.000 0.4 1
29 42 9 5 6.000.000 0.01 0
30 39 12 6 7.500.000 0.01 0
31 42 12 4 6.500.000 1.2 0
32 53 16 4 6.000.000 1.2 1
33 47 16 4 10.000.000 0.4 1
34 55 12 4 5.000.000 0.01 0
35 50 17 5 7.000.000 0.4 1
36 62 6 4 3.500.000 0.01 0
37 48 12 4 4.500.000 1.5 0
Page 115
Data Identitas Responden Regresi Logistik
38 38 12 5 6.000.000 1.2 0
39 54 16 6 7.500.000 1.5 0
40 40 16 3 7.000.000 1.2 0
41 45 12 4 5.000.000 0.4 0
42 30 17 5 5.000.000 1.2 0
43 39 15 6 10.000.000 1.2 1
44 43 16 4 6.000.000 0.4 1
Page 116
Lampiran Data output SPSS Regresi Logistik
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 44 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 44 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 44 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Pasar Tradisional 0
Pasar Modern 1
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant X1 X2 X3 X4 X5
Step 1 1 37.996 -4.040 -.004 .225 -.125 .000 -.932
2 34.651 -5.412 -.024 .392 -.239 .000 -1.531
3 34.086 -6.117 -.038 .494 -.316 .000 -1.887
4 34.062 -6.320 -.041 .520 -.337 .000 -1.986
5 34.062 -6.332 -.041 .522 -.338 .000 -1.991
6 34.062 -6.332 -.041 .522 -.338 .000 -1.991
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 55.043
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 20.981 5 .001
Block 20.981 5 .001
Model 20.981 5 .001
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square Nagelkerke R
Square
1 34.062a .379 .531
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Page 117
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 20.809 8 .008
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Keputusan Tempat = Pasar Tradisional Keputusan Tempat = Pasar Modern
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 4 3.977 0 .023 4
2 3 3.925 1 .075 4
3 4 3.891 0 .109 4
4 4 3.771 0 .229 4
5 4 3.491 0 .509 4
6 3 3.102 1 .898 4
7 4 2.746 0 1.254 4
8 1 2.196 3 1.804 4
9 3 1.342 1 2.658 4
10 0 1.559 8 6.441 8
Classification Tablea
Observed
Predicted
Keputusan Tempat Percentage
Correct Pasar Tradisional Pasar Modern
Step 1 Keputusan Tempat Pasar Tradisional 27 3 90.0
Pasar Modern 4 10 71.4
Overall Percentage 84.1
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95.0% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a X1 -.041 .063 .432 1 .511 .960 .849 1.085
X2 .522 .234 4.951 1 .026 1.685 1.064 2.668
X3 -.338 .498 .460 1 .497 .713 .269 1.892
X4 .000 .000 3.895 1 .048 1.000 1.000 1.000
X5 -1.991 1.052 3.584 1 .058 .137 .017 1.073
Constant -6.332 3.686 2.951 1 .086 .002
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5.
Page 118
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 55.055 -.727
2 55.043 -.762
3 55.043 -.762
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 55.043
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Keputusan Tempat Percentage
Correct Pasar Tradisional Pasar Modern
Step 0 Keputusan Tempat Pasar Tradisional 30 0 100.0
Pasar Modern 14 0 .0
Overall Percentage 68.2
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant -.762 .324 5.545 1 .019 .467
Variables not in the Equationa
Score df Sig.
Step 0 Variables X1 .417 1 .519
X2 10.978 1 .001
X3 .291 1 .590
X4 10.783 1 .001
X5 .353 1 .552
a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.