Page 1
PENENTUAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI OPERATOR
PADA BAGIAN PEMBUATAN PAVING BLOCK DI UD. BATU ALAM
KABUPATEN ACEH BARAT
Tugas Akhir
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
OLEH :
NAMA : EBA OKA
NIM : 09C10207035
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
U N I V E R S I T A S T E U K U U M A R
F A K U L T A S T E K N I K
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
ACEH BARAT
2016
Page 2
1
BAB 1
PENDAHULUN
1.1. Latar Belakang
Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah
faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik ( beban kerja) mengakibatkan pengeluaran
energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja manusia. Untuk
mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan pengeluaran energi
pemulihan energi selama proses kerja berlangsung. Faktor yang mempengaruhi
besarnya pengeluaran energi selama bekerja antara lain adalah cara pelaksanaan
kerja, kecepatan kerja, sikap kerja dan kondisi lingkungan kerja. Faktor yang
mempengaruhi pemulihan energi antara lain adalah lamanya waktu istirahat,
periode istirahat, dan frekuensi istirahat (Nurmianto. 2003).
Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses
kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis
dan kelelahan psikologis. Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang timbul
karena adanya perubahan faal tubuh. Perubahan faal tubuh dari kondisi segar
menjadi letih akan mempengaruhi keoptimalan kinerja pekerja. Pemulihan kondisi
faal tubuh untuk kembali pada kondisi segar selama beraktivitas merupakan hal
penting yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat
tentunya membutuhkan periode dan frekuensi yang berbeda dengan pekerja yang
bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila lamanya waktu istirahat tidak sesuai
dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam
kondisi yang tidak optimal. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan dampak
Page 3
2
yang negatif, seperti waktu pengerjaan yang lebih lama dan menurunkun
produktivitas pekerja (Hendri. 2012).
Waktu istirahat merupakan kebutuhan fisiologis yang tidak dapat ditawar
demi untuk mempertahankan kapasitas kerja. Waktu istirahat dibutuhkan tidak
hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh jabatan yang menimbulkan tegangan
mental dan saraf. Istirahat juga dibutuhkan untuk mempertahankan ketangkasan
digital, ketajaman indera serta ketekunan konsentrasi mental. Waktu istirahat
pendek sendiri merupakan waktu istirahat tambahan yang diberikan kepada
pekerja selain waktu istirahat yang telah ditentukan (Theresia, 2006).
Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan
asupan makanan dan waktu istirahat yang berbeda dengan pekerja yang bekerja
dengan beban kerja ringan. Apabila asupan makanan dan lamanya waktu istirahat
tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada
dalam kondisi yang tidak optimal. (Sutalaksana, 2006)
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik
fisik maupun mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit
dimana pekerjaan yang terjadi karena pengurangan gerak akan menimbulkan
kebosanan dan rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena
tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada
pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan pekerja (Manuaba, 2000).
Beban kerja merupakan frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja sendiri meliputi beban kerja
fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik
yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau
Page 4
3
penyakit akibat kerja. Beban kerja juga merupakan salah satu unsur yang harus
diperhatikan bagi seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan
produktivitas kerja yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan
kerja dan kapasitas kerja (Purnomo, 2006).
Syamsul, Bahri (2012) dalam penelitiannya di CV. Saqua Pasee
Lhoksumawe yang berjudul “Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek
Berdasarkan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi”. CV. Saqua Pasee
merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) yang bermerek IE RO. Berat beban pada pekerjaan
pengangkatan dan penurunan kemasan 240 ml sebesar 12,2 Kg, dan kemasan
600ml sebesar 15,3kg yang secara terus-menerus akan mengakibatkan kelelahan
walaupun diberikan istirahat 1 jam 30 menit, akan lebih baik lagi diselingi dengan
pemberian istirahat pendek serta asupan energi yang sesuai sehingga pekerja akan
tidak mudah mengalami kelelahan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
lamanya waktu istirahat pendek berdasar beban kerjadi bagian pengangkatan dan
penurunan kotak pada CV. Saqua Pasee. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
perhitungan jumlah energi pada makanan yang harus diberikan sebesar 1895,33
kkl, sedangkan beban kardiovaskuler (% CVL) tertinggi dengan nilai 33,99%
tergolong dalam kategori beban kerja sedang. Waktu istirahat pendek yang
diberikan adalah pada pukul 10.00 selama 5 menit, pukul 11.00 selama 10 menit,
dan pada pukul 15.00 selama 15 menit.
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Sarwo, Widodo (2008) di
Pabrik Minyak Kayu Putih Krai yang berjudul “Penentuan Lama Waktu Istirahat
Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis”. Pabrik
Minyak Kayu Putih Krai di bawah koordinasi Kesatuan Bisnis Mandiri Industri
Page 5
4
Non Kayu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah adalah sebuah industri yang
menghasilkan produk berupa minyak kayu putih. Proses pengolahan ini terdiri
dari beberapa proses, diantaranya adalah proses pengisian daun kedalam ketel
daun, kemudian dilakukan proses destilasi, pendinginan, dan yang terakhir adalah
proses pemisahan air dan minyak kayu putih. Penelitian ini bertujuan untuk
menilai beban kerja pekerja dan mengklasifikasi beban kerja dengan
membandingkan dengan beban kerja standar, sehingga dapat mengetahui tingkat
konsumsi energi bagi pekerja pada stasiun persiapan dan pengolahan, serta
menentukan lama waktu istirahat bagi pekerja pada stasiun persiapan dan stasiun
pengolahan.
Berdasarkan hasil penelitian untuk rerata denyut nadi kerja dan beban
kardiovaskuler ( % CVL) pada stasiun persiapan adalah 99.85 denyut/menit dan
28,64% sehingga tergolong dalam kategori beban kerja ringan,karena (99.85< 100
denyut/menit dan 28.64< 30 %. Dan dari perhitungan total metabolisme diperoleh
nilai 392.46 Kkal/jam sehingga masuk dalam kategori beban kerja berat karena
(392.46>350 – 500 Kkal/jam) Sedangkan Pada stasiun pengolahan diperoleh
rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler (% CVL) 99.89 denyut/menit
dan 25.23 % yang tergolong dalam kategori beban kerja ringan. Sedangkan dari
perhitungan total metabolisme diperoleh nilai 383.645 Kkal/jam yang masuk
dalam kategori beban kerja berat. Penentuan waktu istirahat berdasarkan beban
kerja ditentukan dengan pendekatan fisiologis. Berdasarkan pendekatan fisiologis
menyatakan bahwa waktu istirahat saat ini sudah cukup memadai, sehingga tidak
dibutuhkan waktu penambahan waktu istirahat pada kedua sistem kerja tersebut.
(Rt=0). Waktu istirahat saat ini sebesar 60 menit.
Page 6
5
UD. Batu Alam merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang
pembuatan paving block. Bagian pembuatan paving block ini terdiri dari beberapa
proses, diantaranya Pengadukan Bahan Baku, kemudian Menggangkat Bahan
Baku Kedalam Bak, kemudian Mengangkat Bahan Baku Kemesin Pencetakan,
Mencetak Paving Block, Meletakkan Paving Block Ketempat Pengeringan dan
Mengangkat Paving Block Ketempat Perendaman, sehingga dari penelitian ini
dapat mengetahui tingkat beban kerja dari masing-masing pekerja. Istirahat yang
diberikan oleh operator UD. Batu Alam kepada pekerjanya adalah dari pukul
12.30 - 13.30 Wib, walaupun istirahat yang diberikan 1 jam tetapi dengan beban
kerja yang begitu berat secara terus-menerus maka akan lebih baik lagi diselingi
dengan pemberian istirahat pendek serta asupan energi yang sesuai sehingga
pekerja akan tidak mudah mengalami kelelahan dini.
Kelelahan timbul sebagai salah satu mekanisme perlindungan terhadap
tubuh agar tubuh terhindar dari kecelakaan kerja dan memberikan sejumlah signal
akan perlunya waktu istirahat, sehingga dari lamanya waktu kerja berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan (8 jam per hari), maka perlu di tentukan waktu istirahat
pendek agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani pekerja tetap dapat
dipertahankan dan produktivitas dapat meningkat dengan memberi asupan energi
pada makanan yang di konsumsi pekerja.
Dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul
penelitian “Penentuan Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi Operator Pada
Bagian Pembuatan Paving Block Di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat”.
Page 7
6
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang akan di bahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menilai beban kerja pekerja pada pembuatan paving block
dan mengklasifikasikan beban kerja?
2. Bagaimana mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada
bagian Pembuatan Paving Block dan menilai asupan makanan?
3. Bagaimana menentukan lama waktu istirahat pendek bagi pekerja pada
bagian Pembuatan Paving Block?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menentukan nilai beban kerja pekerja pada pembuatan paving block
dan mengklasifikasikan beban kerja.
2. Menentukan tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada bagian
Pembuatan Paving Block dan menilai asupan makanan.
3. Menentukan lama waktu istirahat pendek bagi pekerja pada bagian
Pembuatan Paving Block.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi
perusahaan, mahasiswa dan perguruaan tinggi yang meliputi:
1. Bagi Perusahaan
1) Memberikan informasi bagi perusahaan untuk menentukan lama
waktu istirahat pendek yang sesuai bagi pekerja.
Page 8
7
2) Memberikan masukan bagi tenaga kerja mengenai manfaat waktu
istirahat bagi kesehatannya maupun dalam menjaga ketahanan serta
kapasitas kerjanya.
3) Memberikan gambaran serta masukan bagi tenaga kerja maupun
perusahaan tentang pentingnya penerapan waktu istirahat pendek di
samping waktu istirahat yang telah ditentukan, dalam upaya
peningkatan kesehatan kerja dan peningkatan produktivitas
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan penambah wawasan aplikasi keilmuan Teknik Industri
tentang pentingnya penerapan waktu istirahat pendek dalam bekerja.
3. Bagi Jurusan Teknik Industri
Menjadi tambahan literatur di Jurusan Teknik Industri yang dapat
dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi
dan prosedur pentingnya penerapan waktu istirahat pendek dalam
bekerja.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua hal, yaitu batasan penelitian dan
asumsi yang digunakan dalam penelitian ini.
1.5.1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitan ini, sehingga hasil
yang diperoleh dapat benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal-
hal yang membatasi lingkup penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dilakukan hanya pada bagian Pembuatan Paving Block di
UD. Batu Alam.
Page 9
8
2. Penilaian beban kerja dilakukan berdasarkan metabolisme tubuh yang
meliputi denyut nadi atau denyut jantung.
3. Penentuan lama waktu istirahat pendek menggunakan pendekatan
fisiologis berdasarkan persamaan Murrel.
4. Asupan makanan pekerja sesuai yang dikonsumsi dan hanya selama 1
minggu waktu pengamatan.
1.5.2. Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pekerja yang diamati adalah pekerja yang bekerja dalam kondisi normal
serta sehat secara jasmani dan rohani.
2. Mekanisme dan aktivitas setiap stasiun pada perusahaan berjalan
normal.
3. Proses produksi tidak mengalami perubahan.
4. Tidak ada perubahan metode kerja selama penelitian berlangsung.
5. Pekerja dengan jujur mengisi lembar pengamatan mengenai asupan
makanan sehari-hari.
6. Takaran makanan yang telah dibakukan beratnya yang sesuai dari daftar
komposisi bahan makanan.
Page 10
9
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
BAB 1. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan masalah dan asumsi yang digunakan dan sistematika
penulis Tugas Akhir.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Mejelaskan tentang dasar-dasar teori yang mendukung dalam analisis
pemecahan masalah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan sebagai kerangka
dalam pengumpulan data, pengolahan data, maupun pemecahan masalah.
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Menguraikan tentang data yang dikumpulkan dan pengolahannya untuk
memecahkan masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditentukan.
BAB 5 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Menguraikan tentang pembahasan-pembahasan yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengevaluasi perbedaan-
perbedaan yang terlihat antara hasil studi dengan fakta di lapangan, serta
memberikan penjelasan secara ilmiah.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan
peneliti kepada perusahaan.
Page 11
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan
atau menyeimbangkan antara segala aktivitas yang digunakan baik dalam
beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik
fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih
baik (Tarwaka, 2004).
Ergonomi merupakan studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anantomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan desain/perancangan serta evaluasi dari sebuah
produk. (Nurmianto, 1996)
Peranan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun
(desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Ergonomi dapat berperan pula sebagai
desain pekerjaan pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya penentuan jumlah jam
istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan
variasi pekerjaan, dan lain-lain. Disamping itu ergonomi juga memberikan
peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja,
misalnya desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada
sistem rangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk peragaan visual (visual
display unit station).
Page 12
11
2.2. Tujuan Ergonomi
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi menurut (Tarwaka, 2004 )
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja
fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek
teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan sehingga tercipta kualitas hidup yang tinggi.
2.3. Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni dan teknologi yang berupaya untuk
menyerasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan
dan segala keterbatasan manusia, sehingga manusia dapat berkarya secara optimal
tanpa pengaruh buruk dari pekerjaannya. Dari sudut pandang ergonomi, antara
tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan
sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi. Dalam kata lain, tuntutan tugas
tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak boleh terlalu berlebihan
(overload). Karena keduanya, baik underload maupun overload akan
menyebabkan stress. Konsep keseimbangan antara kapasitas kerja dengan tuntutan
tugas tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 2.1 berikut.
Page 13
12
Gambar 2.1 Konsep Dasar Keseimbangan dalam Ergonomi
(Sumber: dalam Tarwaka, 2004 : 8)
1. Kemampuan Kerja (Work Capacity) Kemampuan seseorang sangat
ditentukan oleh:
1) Personal Capacity (Karakteristik Pribadi); meliputi faktor usia, jenis
kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama
dan kepercayaan.
2) Physicological Capacity (Kemampuan Fisiologis); meliputi
kemampuan dan daya tahan cardio-vaskuler, syaraf otot, panca
indera.
3) Biomechanical Capacity (Kemampuan Biomekanik) berkaitan
dengan kemampuan dan daya tahan sendi dan persendian, tendon
dan jalinan tulang.
2. Tuntutan Tugas (Task Demand) Tuntutan tugas pekerjaan /aktivitas
tergantung pada:
Page 14
13
1) Task and Material Characteristic (Karakteristik tugas dan Material)
ditentukan oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe, kecepatan
dan irama kerja.
2) Organization Characteristic: berhubungan dengan jam kerja dan jam
istirahat, shift kerja, cuti dan libur, manajemen.
3) Environmental Characteristic: berkaitan dengan teman setugas,
kondisi lingkungan kerja fisik, norma, adat kebiasaan dan sosial-
budaya.
3. Performansi (Performance) Permormansi atau tampilan seseorang
sangat tergantung kepada rasio besarnya tuntutan tugas dengan
besarnya kemampuan yang bersangkutan. Dengan demikian, apabila:
1) Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) lebih besar dari pada
Kapasitas kerja (Work Capacity), maka hasil akhirnya berupa:
ketidaknyamanan overstress, kelelahan, kecelakaan, cidera, rasa
sakit dan tidak produktif.
2) Bila rasio tuntutan tugas (Task Demand) lebih rendah dari pada
Kapasitas kerja (Work Capacity), maka hasil akhirnya berupa:
undertress, kebosanan, kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak
produktif.
3) Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan
dinamis (Task Demand = Work Capacity) sehingga tercapai kondisi
lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan produktif.
Page 15
14
2.4. Fisiologi
Kriteria fisiologis dari kegiatan manusia biasanya ditentukan berdasarkan
kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Usaha untuk menentukan besarnya
tenaga yang setepat-tepatnya berdasarkan kriteria ini agak sulit karena perubahan
fisik dari keadaan normal menjadi keadaan fisik yang aktif akan melibatkan
beberapa fungsi fisiologis yang lain, seperti tekanan darah, peredaran udara dalam
paru-paru, jumlah oksigen yang digunakan, jumlah karbondioksida yang
digunakan, temperatur badan, banyaknya keringat dan komposisi kimia dalam
urine darah. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan jantung dan
kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh
lingkungan, atau oleh tekanan akibat kerja keras, dimana ketiga tekanan tersebut
sama pengaruhnya. Sehingga apabila kecepatan denyut jantung seseorang
meningkat, akan sulit ditentukan apakah akibat kerja, akibat rasa takut atau akibat
temperatur ruangan yang terlalu panas. Dengan demikian pengukuran berdasarkan
kriteria Fisiologis dapat digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh
tersebut kecil, atau situasi kerjanya harus dalam keadaan normal (Sutalaksana,
2000)
Pengukuran berdasarkan kecepatan denyut jantung akan mudah dilakukan
tetapi pengukuran ini kurang tepat dibandingkan dengan konsumsi oksigen karena
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor individu, seperti emosi, kondisi fisik,
kelamin, dan lain-lain. Sehubungan dengan pekerjaannya sendiri, terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran tenaga selama bekerja,
diantaranya cara melaksanakan kerjanya, kecepatan kerjanya, sikap pekerja,
kondisi lingkungan, dan lain-lain.
Page 16
15
2.5. Beban Kerja
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan
sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban
tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan dan melakukan pekerjaan.
Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan
prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.
Dipihak lain, bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya.
Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang
bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun mental (Tarwaka,
2004).
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh
seseorang harus sesuai atau seimbang baik dalam kemampuan fisik, maupun
kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut.
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan
sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran jasmani, usia dan ukuran
tubuh dari pekerja yang bersangkutan.
2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
Secara umum hubungan antara beban kerja dan kapsitas kerja dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik faktor internal maupun faktor
eksternal (Tarwaka, 2004).
1. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Eksternal
Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar
tubuh pekerja, meliputi:
Page 17
16
1) Tugas-tugas (task) Meliputi tugas bersifat fisik seperti, stasiun kerja,
tata ruang tempat kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara
angkut, beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental
meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja
dan sebagainya.
2) Organisasi Kerja Organisasi kerja meliputi lamanya waku kerja,
waktu istirahat, shift kerja, sistem kerja dan sebagainya.
3) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja ini dapat memberikan beban
tambahan yang meliputi, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja
kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.
2. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Internal
Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh
akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal yang berpotensi sebagai
stressor, meliputi:
1) Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi,
kondisi kesehatan, dan sebagainya).
2) Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan,
dan sebagainya).
2.5.2. Penilaian Beban Kerja Fisik
Penilaian beban kerja dapat dilakukan dengan dua metode secara objektif,
yaitu metode penilaian langsung dan metode penilaian tidak langsung. (Tarwaka,
2004).
Page 18
17
1. Metode Penilaian Langsung
Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang
dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan oksigen selama
bekerja. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang
diperlukan untuk dikonsumsi. Meskipun metode pengukuran asupan
oksigen lebih akurat, namun hanya dapat mengukur untuk waktu kerja
yang singkat dan diperlukan peralatan yang mahal. Berikut adalah
kategori beban kerja yang didasarkan pada metabolisme, respirasi suhu
tubuh dan denyut jantung menurut Christensen (1991) pada tabel 2.1
berikut:
Tabel 2.1. Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme,
Respirasi, Suhu Tubuh dan denyut Jantung
Beban Kerja Konsumsi
Oksigen (l/min)
Ventilasi
Paru (l/min)
Suhu Rektal (C) 0
Denyut Jantung
(denyut/min)
Ringan 0,5 – 1,0 11 - 20 37,5 75 -100
Sedang 1,0 – 1,5 20 - 30 37,5 – 38,0 100 - 125
Berat 1,5 – 2,0 31 - 43 38,0 – 38,5 125 - 150
Sangat Berat 2,0 – 2,5 43 - 56 38,5 – 39,0 150 - 175
Sangat Berat Sekali 2,5 – 4,0 60 -100 >39 >175
Sumber: Christensen (1991:169). Encyclopedia of occupational Health and Safety
Tabel 2.2. Konsumsi Oksigen Maksimum (VO2 max) mL/(Kg-min)
Kategori Umur (Tahun)
< 30 30 - 39 40 - 49 > 50
Sangat Buruk < 25,0 < 25 < 25,0 -
Buruk 25,0 – 33,7 25,0 – 30,1 25,0 – 26,4 25,0
Biasa 33,8 – 42,5 30,2 – 39,1 26,5 – 35,4 25,0 – 33,7
Baik 42,6 – 51,5 39,2 – 48,0 35,5 – 45,5 33,8 – 43,0
Sangat Baik > 51,6 > 48,1 > 45,1 > 43,1
Sumber: Konz (1996). Phsyiology of Body Movement. Kansas State University
Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu
bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah
persamaan regresi kuadratis sebagai berikut :
.................................... (2.1.)
Dimana : E = Energi (Kkal/menit)
2-4 X10 x 4,71733 X 0.0229038- 1.80411 E
Page 19
18
X = Kecepatan denyut jantung/nadi (denyut/menit)
Sumber: Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA (vol 12 Agusstus 2007)
2. Metode Penilaian Tidak Langsung
Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut
nadi selama bekerja. Pengukuran denyut jantung selama bekerja
merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan
metode 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat
dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:
Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja
mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, sangkil dan murah juga
tidak diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan
tidak menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa. Denyut nadi untuk
mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. Denyut Nadi Initial (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum
pekerjaan dimulai.
2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi initial dengan
denyut nadi kerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting
didalam peningkatan cardiat output dari istirahat sampai kerja maksimum.
Peningkatan yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja
maksimum didefinisikan sebagai Heart Rate Reverse (HR Reverse) yang
6010
nit)(Denyut/Me NadiDenyut xnPerhitungaWaktu
Denyut .................(2.2.)
Page 20
19
diekspresikan dalam presentase yang dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut (Tarwaka, 2004).
Denyut Nadi Maksimum (DNMax) adalah :
(220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur) untuk perempuan
Lebih lanjut untuk menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan
peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi
maksimum karena beban kardiovaskuler (cardiovasculair load = % CVL)
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan
klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.3. Klasifikasi Berat Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL
% CVL % CVL
< 30 % Tidak terjadi kelelahan
30 % - 60 % Diperlukan Perbaikan
60 % - 80 % Kerja dalam waktu singkat
80 % - 100 % Diperlukan tindakan segera
> 100 % Tidak diperbolehkan beraktivitas
(Sumber : Tarwaka, 2004 Hal 97-102)
Selain cara tersebut diatas cardivasculair strain dapat diestimasi
menguunakan denyut nadi pemulihan (heart rate recovery) atau dikenal
dengan Metode Brouha. Keuntungan metode ini adalah sama sekali tidak
100 Reverse%HR xDNIDN
DNIDNK
Max
DNIDN
DNIDNKx
Max
100 %CVL
.........................................................(2.3.)
.................................................................(2.4.)
Page 21
20
menganggu atau menghentikan pekerjaan, karena pengukuran dilakukan
setelah subjek berhenti bekerja. Denyut nadi pemulihan (P) dihitung pada akhir
30 detik menit pertama, kedua dan ketiga (P1, P2, P3). Rerata dari ketiga nilai
tersebut dihubungkan dengan total cardiac cost dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jika P1 – P3 ≥ 10 atau P1, P2, P3 seluruhnya < 90, nadi pemulihan
normal.
2. Jika rerata P1 yang tercatat ≤ 110, dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban
kerja tidak berlebihan (not excessive).
3. Jika P1 – P3 < 10 dan Jika P3 > 90, perlu redesaian pekerjaan.
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadi
pada ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran
(individual fitness) dan pemaparan lingkungan panas. Jika pemulihan nadi
tidak segera tercapai maka diperlukan redesain pekerjaan untuk mengurangi
tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun variabel
keseluruhan dari variabel bebas task (tugas), organisasi kerja dan lingkungan
kerja yang menyebabkan beban kerja tambahan.
2.6. Kelelahan Kerja
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap
individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan
kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.
Page 22
21
Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.
Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot,
sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja
yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan
lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status
kesehatan, dan gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh
manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang
berhenti bekerja (beraktivitas). Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk
menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipaksa
untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi
produktivitas pekerja. Kelelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus
sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan. Di samping kelelahan
otot dan kelelahan umum, Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan
ke dalam 7 bagian yaitu:
1. Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata
2. Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang
berlebihan
3. Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan
mental atau intelektual
4. Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan
berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti pada
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan
5. Kelelahan karena pekerjaan yang bersifat monoton
6. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka
panjang
Page 23
22
7. Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan
memulai periode tidur yang baru
Sampai saat ini masih berlaku dua teroi tentang kelelahan otot, yaitu teori
kimia dan teori syaraf pusat. Teori kimia menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan
adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme
sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Suma’mur menyatakan bahwa
produktivitas mulai menurun setelah empat jam bekerja terus menerus (apapun
jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh menurunnya kadar gula di dalam darah.
Itulah sebabnya istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah empat
jam bekerja terus menerus agar pekerja memperoleh kesempatan untuk makan dan
menambah energi yang diperlukan tubuh untuk bekerja.
Teori syaraf pusat menjelaskan bahwa bahwa perubahan kimia hanya
merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi menyebabkan
dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari
sebagai kelelahan otot. Rangsangan ini menghambat pusat-pusat otak dalam
mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf
menjadi berkurang dan menyebabkan menurunnya kekuatan dan kecepatan
kontraksi otot serta gerakan atas perintah menjadi lambat. Sehingga semakin
lambat gerakan seseorang menunjukkan semakin lelah kondisi seseorang. Berikut
ini merupakan gejala-gejala atau perasaan-perasaan yang menjadi patokan
datangnya kelelahan.
1. Perasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki terasa berat,
menguap, pikiran terasa kacau, mengantuk, mata terasa “berat”, kaku
Page 24
23
dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, dan merasa
ingin berbaring.
2. Merasa susah berpikir, lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat
berkonsentrasi, tidak dapat memperhatikan sesuatu, cenderung lupa,
kurang kepercayaan diri, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat
mengontrol sikap, dan tidak dapat tekun dalam pekerjaan.
3. Sakit kepala, kekakuan bahu, merasa nyeri di punggung, pernapasan
tertekan, haus, suara serak, merasa pusing, spasme dari kelopak mata,
tremor pada anggota badan, dan merasa kurang sehat badan.
Gejala-gejala yang termasuk kelompok 1 menunjukkan pelemahan
kegiatan, kelompok 2 menunjukkan pelemahan motivasi dan kelompok 3
menunjukkan kelelahan fisik akibat psikologis. Untuk mengurangi tingkat
kelelahan maka harus sikap kerja statis harus dihindari dan diupayakan sikap kerja
yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang
statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau dinamis, sehingga sirkulasi
darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh. Sedangkan
untuk menilai tingkat kelelahan seseorang dapat dilakukan pengukuran kelelahan
secara tidak langsung baik secara objektif maupun subjektif.
2.6.1. Proses Terjadinya Kelelahan
Selama tubuh melakukan pekerjaan yang berat maka tubuh akan
berkompetisi dengan melakukan proses yang berlangsung amat cepat, akibatnya
tubuh dapat kekurangan oksigen. Pada saat inin glikogen akan dirombak atau
dipergunakan sebagai energi melalui proses yang bersifat anaeorobic/glikolisis
yang berakhir dengan pembentukkan asam laktat. Akan tetapi bila telah cukup
Page 25
24
istirahat berarti juga tubuh mendapat cukup oksigen, maka hati dapat mengubah
kembali asam laktat menjadi glikogen (glikogen hati), peristiwa ini disebut proses
glikoneogenesis dan selanjutnya bila perlu dapat terjdi proses glikogenolisis yaitu
glikogen dapat diubah menjadi glukosa bebas yang beredar dalam darah.
Keseluruhan proses yang sifatnya bolak-balik (reversible) tersebut disebut siklus
Cori. Andaikan perubahan yang sifatnya reversible ini terhambat karena tubuh
tidak menerima cukup oksigen, maka akan terjadi penumpukkan asam laktat
dalam otot yang menyebabkan terjadinya kelelahan otot, keadaan ini disebut
fatique (rigor otot) karena terjadinya proses aksidifikasi (keasaman) oleh asam
laktat.
2.6.2. Langkah-langkah Mengatasi Kelelahan
Adapun beberapa langkah untuk mengatasi kelelahan adalah sebagai
berikut:
1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh.
2. Bekerja dengan menggunakan metode kerja yang baik, misalnya
bekerja dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan.
3. Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya pengeluaran tenaga tidak
melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan-batasan.
4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan
pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat dan sarana-sarananya,
masa libur, rekreasi, dan lain-lain.
5. Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperatur,
kelembaban, warna, sirkulasi udara, kebisingan, dan lain-lain.
Page 26
25
6. Berusaha mengurangi monotoni dan ketegangan akibat kerja, misalnya
dengan menggunakan warna dan dekorasi ruangan kerja, menyediakan
musik, olahraga, dan lain-lain.
2.7. Konsumsi Oksigen
Jika 1 liter oksigen dikonsumsikan oleh tubuh, maka tubuh akan
mendapatkan energi dari oksigen sebesar 4,8 Kkal. Pengertian 1 Kkal adalah
jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 liter air dari tubuh 14,5 C. Pada
orang yang bekerja berat menurut Nurmianto (1996) bahwa kerja berat akan
menyebabkan kekurangan oksigen (oxygen debt) setelah 5 menit aktivitas
berlangsung. Jika bekerja terus –menerus, maka terjadi akumulasi oxygen debt
yang selanjutnya terjadi metabolisme aneorobik. Akumulasi kekurangan oksigen
karena digunakan selama kerja akan diterima (dipulihkan kembali) ketika
beristirahat yang selanjutnya tubuh akan menjadi segar kembali.
Selain denyut nadi dan kebutuhan energi dalam perancangan sistem kerja
juga perlu diperkirakan jumlah kebutuhan oksigen yang dapat dihitung dengan
rumus:
Dimana : X = Kecepatan denyut nadi
(Sumber : Nurmianto, Eko. 1996)
2.8. Total Metabolisme (Total Metabolism)
Salah satu proses yang paling penting dalam badan manusia ialah
berubahnya energi kimia dari makanan menjadi panas dan tenaga mekanik.
Makanan dipecah di dalam usus menjadi senyawa kimia sederhana sehingga dapat
5,01,0
5
75Oksigen Konsumsi x
X............................................(2.5.)
Page 27
26
diserap oleh dinding alat pencerna sampai ke aliran darah. Bagian besar dari
pecahan makanan lalu diangkut ke hati untuk disimpan sebagai cadangan energi
dalam bentuk glikogen, dan jika dibutuhkan lalu dilepaskan ke dalam aliran darah
sebagian besar dalam bentuk senyawa gula.
Gambar 2.2 Proses Metabolisme Tubuh (Nurmianto, Eko. 1996).
Segenap perubahan yang menyangkut bahan makanan itu disebut ”
metabolisme ”. Oleh proses metabolik itulah energi dihasilkan dan dipakai untuk
kerja mekanis melalui sarana kimiawi di dalam otot. Sedangkan yang dimaksud
metabolisme basal adalah konsumsi energi secara konstan pada saat istirahat
dengan perut dalam keadaan kosong, yang mana tergantung pada ukuran berat
badan dan jenis kelamin.
2.9. Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang
pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat,
Page 28
27
lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat,
lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya.
2.9.1. Sejarah Energi
Melalui percobaan pada kelinci dan manusia, pada akhir abad ke-18 ahli
kimia Prancis, Lavoiser menarik kesimpulan bahwa “Hidup adalah suatu proses
pembakaran” yang membutuhkan oksigen. Jumlah oksigen yang diperlukan
meningkat setelah makan dan latihan.
Peneliti-peneliti selanjutnya Reynault dan Reiset (Prancis), Pettenkoffer
dan Voit (Jerman) terkenal atas keberhasilan mereka membangun ruangan
respirasi (respiration chamber) guna mengukur penggunaan energi oleh manusia
melalui pengukuran oksigen yang dikonsumsi dari karbondioksida yang
doproduksi melalui pernafasan serta pengluaran nitrogen melalui urine. Ruangan
ini kemudian dikenal sebagai Kalorimeter Bom (Bomb Calorimeter). Atwater,
seorang murid Voit yang pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat melalui
penelitian-penelitiannya pada manusia memantapkan pengetahuan tentang faali
energi yang kemudian dugunakan sebagai dasar penentuan kebutuhan energi
manusia. Data biro pusat statistik tahun 1996 menunjukkan bahwa komposisi
konsumsi energi makanan rata-rata sehari orang Indonesia 10,8% berasal dari
protein, 20,6% dari lemak dan seleihnya yaitu 68,6% dari karbohidrat. Angka-
angka ini untuk konsumsi makanan di Amreka Serikat adalah 12 % dari protein ,
30-45% dari lemak, dan 43-58% dari karbihidrat. Untuk memelihara kesehatan
yang baik suaut penduduk , WHO (1990) menganjurkan rata-rata konsumsi energi
makanan sehari adalah 10-15% berasal dari protein, 15-30% dari lemak, dan 55-
Page 29
28
75% dari karbohidrat. Dengan demikian, komposisi konsumsi makanan rata-rata
di Indonesia sudah mendekati komposisi konsumsi yang dianjurkan oleh WHO.
2.9.2. Bentuk Energi
Dalam sistem biologik berbagai bentuk energi yaitu solar, kimia, mekanis,
elektris dan panas dapat salingg tukar-menukar. Hal ini sesuai dengan hukum
pertama termodinamika, yang menyatakan bahwa energi hanya dapat berubah
bentuknya, namun tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Hewan berbeda
dengan tumbuh-tumbuhan dalam hal kemampuan menggunakan energi solar yang
berasal dari matahari. Tumbuh-tumbuhan dapat menggunakan energi solar untuk
mensintesis molekul kompleks, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Hewan
sebaliknya bergantung pada kemanpuan sintesis tumbuh-tumbuhan ini untuk
memperoleh energi kimia. Energi kimia yang diperoleh hewan ndalam bentuk
makanan digunakan untuk melakukan pekerjaan mekanis (kontraksi otot), elektris
(pemeliharaan kestabilan ion antar membran sel) dan kimia (sintesis molekul
baru).
Proses perubahan energi makanan ke dalam bentuk-bentuk energi lain ini
tidak seluruhnya berjalan dengan efisien; sekitar 75% energi makanan dikeluarkan
dalam bentuk panas. Kecuali pada suhu lingkungan yang sangat rendah, panas
yang dikeluarkan sebagai produk samping ini cukup untuk memelihara suhu
tubuh, terutama bila tubuh dibalut dengan pakaian. Bila penggunaan energi ini
meningkat secara berarti, panas ekstra yang dihasilkan sering berlebihan untuk
pemeliharaan suhu tubuh, sehingga dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Page 30
29
2.9.3. Satuan Energi
Satuan energi dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal). Satu
kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air
sebanyak 10C. Sering juga digunakan istilah kalori. Satu kalori adalah 0,001 kkal.
Istilah kilokalori digunakan untuk menyatakan jumlah kilokalori tertentu,
sedangkan istilah kalori untuk menyatakan energi secara umum.
Di Eropa dan Kanada ada kecenderungan untuk menggunakan unit
kilojoule (kJ). Satu kilojoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser
suatu benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dengan 1 Newton (unit kekuatan). 1
kkal = 4,18 kJ.
Kalorimeter adalah pengukuran jumlah panas yang dikeluarkan. Nilai
energi bahan makanan dan pengeluaran energi sehari seseorang diukur dengan
cara kalorimeter dan diucapkan dalam kilokalori. Bila jumlah panas yang
dihasilkan diukur secara langsung, dinamakan kalorimetri langsung dan bila panas
yang dihasilkan diukur secara tidak langsung dinamakan kalorimetri tidak
langsung.
2.9.4. Kebutuhan Energi
Kebutuhan Energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi
energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi
seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas
yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan
pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada
anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui kebutuhan energi termasuk kebutuhan
Page 31
30
untuk pembentukan jaringan-jaringan baru atau untuk sekresi yang sesuai dengan
kesehatan.
Ada 2 hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan
energi total seseorang, yaitu:
1. Hukum konversi tenaga yang berbunyi Produksi energi total dalam
tubuh = energi dalam makanan yang dikonsumsi dikurangi energi
dalam ekskreta dan energi untuk pertumbuhan.
2. Produksi energi total didalam tubuh berfungsi untuk:
1) Melakukan kerja internal (melangsungkan proses kerja tubuh yang
minimal = basal metabolisme)
2) Melakukan kerja eksternal
3) Menutup pengaruh makanan yang disebut “Specific Dynamic
Action” (SDA) dari makanan
2.10. Basal Metabolisme
Basal metabolisme merupakan energi minimal yang diperlukan untuk
memperthankan proses-proses hidup yang pokok disebut “Basal Metabolisme”.
Proses hidup pokok ini meliputi sistem kerja:
1. Mempertahankan tonus otot
2. Sistem sirkulasi
3. Pernafasan
4. Kelenjar-kelenjar dan aktivitas seluler
Tubuh manusia seakan-akan merupakan mesin yang tidak pernah berhenti
bekerja. Demkian pula sel-sel dari jaringan-jaringan tubuh merupakan organisme
yang selalu aktif menjalankan proses hidup. Tenaga atau energi untuk
Page 32
31
mempertahankan proses hidup tersebut sebagian digunakan oleh organ tubuh
untuk melakukan kegiatannya seperti jantung berdenyut, paru-paru berkembang
kempis, usus menggerakkan makanan dengan ritme peristaltik, hati, ginjal, dan
kelenjar-kelenjar bekerja menjalankan fungsinya. Sebagian energi yang lebih
banyak lagi dipergunakan untuk melakukan proses oksidasi dalam jaringan untuk
mempertahankan tonus otot.
2.10.1. Pengukuran Basal Metabolisme
Pengukuran energi basal metabolisme dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:
1. Pengukuran secara langsung (Direct Calorimetry)
Cara ini menggunakan Kalorimater. Untuk mengukur secara langsung
orang dimasukkan ke dalamnya setelah orang tersebut memenuhi
ketentuan-ketentuan seperti diatas dapat diukur basal metabolismenya.
Panas dihasilkan oleh tubuh orang yang diukur ditangkap oleh air
yang jumlahnya telah diketahui dan berada dalam pipa saluran yang
melingkar sekeliling dinding ruang kalorimeter yang diisolasi rapat.
Dengan alat-alat yang diciptakan secara teliti dapat diukur kenaikan
suhu air dalam pipa yang diakibatkan oleh panas yang dikeluarkan
oleh tubuh orang terukur.
2. Pengukuran tak langsung
Cara ini dilakukan dengan menggunakan persyaratan seperti yang
disebutkan diatas dan ditambah dengan penggunaan alat untuk
mengukur jumlah gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2)
dari pernafasan (respirasi) orang yang bersangkutan. Dengan alat ini
Page 33
32
dapat dihitung banyaknya energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi
dalam tubuh orang yang diukur menggunakan data jumlah oksigen
yang tercatat. Dengan cara ini dapat pula ditentukan rasio antara
jumlah produksi CO2 dengan O2 yang dikonsumsi pada pernafasan.
Rasio ini biasa disebut “Respiratory Quotient” (RQ). Secara empiris
dapat pula ditentukan korelasi antara RQ dengan jumlah energi yang
dihasilkan, sehingga apabila RQ diketahui maka jumlah energi dapat
pula ditentukan. Dari banyak penelitian yang dilakukan ternyata
indeks paling berpengaruh terhadap Angka Metabolisme Basal
(AMB) adalah berat badan dan umur. Dengan menggunakan rumus
regresi linier, FAO/WHO/UNU/1985 telah mengeluarkan rumus
untuk menaksir nilai AMB dari berat badan, dapat dilihat pada Tabel
2.4 berikut.
Tabel 2.4. Rumus untuk Menaksir Nilai Angka Metabolisme Basal (AMB)
Kelompok Umur
(Tahun)
BMR (kkal/hari)
Pria Wanita
0-3 60,9 B + 54 61,0 B + 51
3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10-18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Sumber : FAO / WHO/ UNU, Energi and protein Requirements 1985.
Keterangan : B = Berat Badan (kg)
2.11. Asupan Makanan
Manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan
merupakan sumber energi untuk menunjang semua kegiatan atau aktivitas
manusia. Manusia yang kurang makanan akan lemah baik daya kegiatan,
Page 34
33
pekerjaan fisik atau daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang
diterima tubuhnya yang dapat menghasilkan energi. (Suhardjo, 2003).
Tercapainya konsumsi energi rata-rata per orang per hari untuk energi
2150 Kal dan protein 46,2 gram, untuk mencapai hal tersebut harus tersedia energi
per orang per hari sebesar 2500 Kal dan 55 gram protein, dimana 15 gram berasal
dari protein hewani yang terdiri atas 9 gram protein ikan dan 6 gram protein yang
berasal dari ternak. Kekurangan energi protein (KEP) merupakan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-
hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa, 2002).
Asupan makanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi tubuh setiap hari. Umumnya asupan makanan di pelajari untuk di
hubungkan dengan keadaan gizi. Informasi ini dapat digunakan untuk
perencanaan pendidikan gizi khususnya untuk menyusun menu atau intervensi
untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), mulai dari keadaan kesehatan
dan gizi pekerja serta produktivitasnya. (Sumarno, 1997).
\
2.12. Hubungan Asupan Makanan Terhadap Kelelahan Kerja
Asupan makanan merupakan semua jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi tubuh setiap hari. Hubungkan asupan makanan dengan kelelahan kerja
adalah keadaan dimana kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja yang
di sebabkan asupan makanan yang di konsumsi sehari-hari kurang memadai
seperti gizi, nutrisi, dan protein.
Kelelahan kerja merupakan reaksi fungsionil dari pusat kesadaran yaitu
cortex cerebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu sistem
penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi). Sistem penghambat
Page 35
34
terdapat di thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan
menyebabkan kecenderungan untuk tidur. Adapun sistem penggerak terdapat
dalam formatio retikularis yang dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk
konversi ergotropis dari peralatan dalam tubuh untuk bekerja. Maka keadaan
seseorang pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja diantara dua sistem
antagonistis tersebut. Apabila sistem penghambat lebih kuat, seseorang berada
dalam kelelahan. Sebaliknya, manakala sistem aktivasi lebih kuat seseorang dalam
keadaan segar untuk bekerja (Suma‘mur, 1989).
Secara fisiologi dapat dijelaskan bawah kelelahan merupakan akumulasi
asam laktat yang terjadi di otot, saraf tepi dan sentral. Pada saat otot berkontraksi,
glikogen diubah menjadi asam laktat. Asam ini merupakan produk yang dapat
menghambat kontinuitas kerja otot sehingga terjadi kelelahan. Pada stadium
pemulihan terjadi proses yang mengubah asam laktat menjadi glikogen kembali
sehingga memungkinkan otot-otot dapat berubah normal. Penyediaan oksigen
yang ada dalam tubuh turut berperan dalam kecepatan pemulihan fungsi otot.
Kekurangan oksigen dan adanya penimbunan hasil metabolisme otot yang tidak
masuk dalam aliran darah akan menimbulkan kelelahan. Kelelahan juga diatur
oleh saraf pusat yang ada di otak. Pada susunan saraf pusat ini terdapat aktivasi
(penggerak) dan inhibisi (penghambat). Sistem aktivasi bersifat simpatis yang
merangsang saraf untuk bekerja (Grandjean, 2000).
Sedangkan inhibisi bersifat parasimpatis yang menghambat kemampuan
seseorang untuk bereaksi. Agar tenaga kerja berada dalam keserasian, maka kedua
sistem ini harus memberikan stabilitas kepada tubuh. Pengaruh sistem aktivasi ini
lebih kuat, maka tubuh berada dalam keadaan siaga untuk merespon stimulus.
Namun, apabila sistem inhibisi lebih kuat dan sistem aktivasi rendah, maka tubuh
Page 36
35
akan mengalami penurunan kesiagaan untuk bereaksi terhadap suatu rangsang,
sehingga terjadi kelelahan. (Grandjean, 2000).
2.13. Gizi Kerja
Memberi energi Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.
Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik tubuh akan mengalami
kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang
harus didatangkan dari makanan (Almatsier Sunita, 2009)
Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu:
1. Memberi energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak
dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh
karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan
mengganti sel-sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses
tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak
sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan
membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat
infektif dan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Mineral
Page 37
36
dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses oksidasi, fungsi
normal syaraf dan otot.
2.14. Pemulihan Energi Saat Istirahat
Irama antara konsumsi energi dan pembayaran kembalinya, atau
pergantian antara bekerja dan pemulihannya berlaku sama bagi semua fungsi
tubuh. Ia diperlukan bagi keseluruhan orang maupun jantung atau otot. Waktu
istirahat merupakan kebutuhan Fisiologis yang tidak dapat ditawar demi untuk
mempertahankan kapasitas kerja.
Waktu istirahat dibutuhkan tidak hanya bagi kerja fisik, tetapi juga oleh
jabatan yang menimbulkan tegangan mental dan saraf. Istirahat juga dibutuhkan
untuk mempertahankan ketangkasan digital, ketajaman indera serta ketekunan
konsentrasi mental.
Menurut Suma’mur (1982) bahwa bekerja adalah anabolisme yakni
mengurangi atau menggunakan bagian-bagian yang telah dibangun sebelumnya.
Dalam keadaan demikian, sistem syaraf utama yang berfungsi adalah komponen
simpatis. Maka pada kondisi seperti itu, aktivitas tidak dapat dilakukan terus-
menerus, melainkan harus diselingi istirahat untuk memberi kesempatan tubuh
melakukan pemulihan. Pada saat istirahat tersebut, maka tubuh mempunyai
kesempatan membangun kembali tenaga yang telah digunakan (katabolisme).
Grandjean (1993) menjelaskan bahwa setiap fungsi tubuh manusia dapat
dilihat sebagai keseimbangan ritmis antara kebutuhan energi (kerja) dengan
penggantian kembali sejumlah energi yang telah digunakan (istirahat). Kedua
proses tersebut merupakan bagian integral dari kerja otot, kerja jantung dan
keseluruhan fungsi biologis tubuh. Dengan demikian jelas bahwa untuk
Page 38
37
memelihara performansi dan efisiensi kerja, waktu istirahat harus diberikan
secukupnya, baik antara waktu kerja maupun di luar jam kerja (istirahat pada
malam hari).
2.15. Waktu Istirahat
Pada waktu bekerja terjadi pengerahan tenaga dan penggunaan organ
tubuh secara terkoordinasi. Pengerahan ini berbeda menurut sifat-sifat pekerjaan,
fisik, mental dan sosial. Namun kualitatifnya bekerja adalah sama yaitu
bertambahnya aktivitas persarafan, menegangnya otot-otot, bebasnya adrenalin,
meningkatnya perdarahan ke dalam organ-organ yang perlu untuk bekerja, lebih
dalamnya pernafasan, lebih cepatnya jantung dan nadi, bertambah tingginya
tekanan darah, meningkatnya kebutuhan akan tenaga, pembebasan lemak dan gula
ke dalam aliran darah. Kualitatif, kegiatan-kegiatan organ berbeda menurut jenis
pekerjaan dan beban kerja. Pada kerja otot, tentu saja peranan otot yang lebih
menonjol.
Dalam buku Sastrowinoto (1985), menyebutkan bahwa dengan studi kerja
kita mengetahui bahwa orang yang bekerja diselipi oleh istirahat dengan berbagai
jalan. Ada 5 tipe istirahat yang dapat dibedakan:
1. Istirahat spontan
Istirahat spontan jelas merupakan istirahat yang diselipkan oleh
pekerja sendiri untuk istirahat. Meski tidak akan memakan waktu lama
meskipun sering dilakukan, terutama pada pekerjaan yang berat.
2. Istirahat tersembunyi
Ialah melakukan pekerjaan yang tidak perlu bagi tugas yang sedang Ia
tangani. Banyak juga tempat-tempat yang memungkinkan waktu
Page 39
38
istirahat jenis itu, misalnya membersihkan komponen mesin,
membenahi bangku kerja, duduk yang enak dan lain-lain.
3. Istirahat kondisi pekerja
Istirahat kondisi kerja terdiri atas segala tipe waktu tunggu, tergantung
pada pengaturan pekerja atau gerakan dari mesin. Seringkali waktu
tunggu semacam itu terjadi ketika operasi mesin telah selesai,
perkakas harus didinginkan, menanti datangnya komponen, atau
operasi perawatan mesin.
4. Istirahat telah ditentukan
Istirahat telah ditentukan dibuat berdasarkan studi kerja. Kalau
ditentukan banyaknya waktu istirahat pendek yang diselipkan selama
bekerja, maka ternyata bahwa istirahat tersembunyi dan istirahat
spontan akan berkurang jumlahnya.
5. Istirahat Pendek
Waktu istirahat tambahan yang diberikan kepada pekerja selain waktu
istirahat yang telah ditentukan. Kelima jenis istirahat tersebut di atas
memperlihatkan saling ketergantungan. Dengan pengaturan istirahat
yang memadai, istirahat-istirahat spontan dan curian akan semakin
berkurang. Istirahat curian meningkat sejalan dengan bertambahnya
kelelahan. Istirahat spontan atau curian sekurang-kurangya 15% dari
seluruh waktu kerja.
Pengaturan waktu istirahat yang baik terutama bagi pekerjaan berat
mengurangi terjadinya penyakit dan absensi. Pengalaman menunjukkan bahwa
isitirahat yang pendek adalah lebih baik daripada satu istirahat yang panjang.
Page 40
39
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa pengaturan waktu istirahat yang tepat
berakibat positif bagi produktivitas.
Istirahat-istirahat dalam pekerjaan harus disertai penambahan kalori dalam
kerangka perbaikan gizi. Disamping itu sikap tubuh dalam kerja harus dengan
ergonomik, misalnya agar selalu diusahakan bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan sikap duduk dan sikap berdiri secara bergantian. Waktu kerja pendek yang
segera diikuti waktu istirahat pendek adalah lebih baik daripada waktu kerja
panjang dan waktu istirahat panjang. Sebagaimana lamanya waktu kerja, dan
waktu isitirahat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang nyaman.
2.16. Pengaruh Waktu Kerja dan Waktu Istirahat.
Pengaturan waktu istirahat harus disesuaikan dengan sifat, jenis pekerjaan
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti lingkungan kerja panas,
dingin, bising dan berdebu. Namun demikian secara umum, di Indonesia telah
ditentukan lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja dan
selebihnya adalah waktu istirahat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu
hanya akan menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Dalam hal lamanya waktu kerja melebihi ketentuan yang telah ditetapkan
(8 jam per hari atau 40 jam seminggu), maka perlu diatur waktu-waktu istirahat
khusus agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani tetap dapat dipertahankan
dalam batas-batas toleransi. Pemberian waktu istirahat tersebut secara umum
dimaksudkan untuk:
1. Mencegah terjadinya kelelahan yang berakibat kepada penurunan
kemampuan fisik dan mental serta kehilangan efisiensi kerja.
Page 41
40
2. Memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau
penyegaran.
3. Memberikan kesempatan waktu untuk melakukan kontak sosial.
2.17. Penentuan Waktu Istirahat Dengan Menggunakan Pendekatan
Fisiologis
Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk
hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi
kuadratis sebagai berikut :
.................................. (2.6.)
Dimana : E = Energi (Kkal/menit)
X = Kecepatan denyut jantung/nadi (denyut/menit)
Sumber: Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA (vol 12 Agusstus 2007)
Selanjutnya konsumsi energi dikonversikan kedalam kebutuhan waktu
istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel (Pullat, 1965) sebagai berikut :
............................................................................. (2.7.)
Dimana : RT = Istirahat yang dibutuhkan (menit)
T = Durasi waktu kerja (menit)
K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja (Kkal/menit)
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (S= 4
Kkal/menit untuk wanita dan S= 5 Kkal/menit untuk laki-laki)
2-4 X10 x 4,71733 X 0.0229038- 1.80411 E
1,5-K
S)-(KT RT
Page 42
41
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis pekerjaan
dan aktivitas yang dilakukan pekerja. Penelitian ini dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan kapasitas kerja pekerja pada proses pembuatan paving block di UD.
Batu Alam. Penelitian ini dilakukan mulai dari awal sampai selesai proses yang
terjadi di pembuatan paving block.
3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan UD. Batu Alam Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat yang bergerak dalam pembuatan paving block
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir
direncanakan 6 (enam) bulan, time line penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di
bawah ini:
Tabel 3.1 :Time Line Penelitian
AKTIVITAS BULAN
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam
Studi Pustaka
- - - - -
Penyusunan Proposal
-
-
- -
Pengumpulan data dan
Penyusunan - - - -
Laporan - - - -
Sumber : Data Sekunder
Page 43
42
3.3. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di bagian
pembuatan Paving Block yang berjumlah 6 orang, karena sedikitnya jumlah
populasi, maka penulis menggunakan total sampling yakni seluruh populasi
menjadi anggota yang diamati sebagai sampel.
3.4. Sumber Data
Ada dua jenis data yang harus diperoleh yaitu data primer dan data
skunder, yaitu:
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari tempat yang dijadikan
sebagai objek penelitian. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari:
1) Data usia dan berat badan pekerja
2) Data denyut nadi pekerja setiap jam selama bekerja
3) Menu makanan pekerja setiap hari selama 1 minggu
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, berupa:
1) Data karyawan yaitu jumlah karyawan
2) Pembagian waktu kerja pada pembuatan paving block
3) Jam istirahat yang diterapkan perusahaan.
Page 44
43
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
1. Diary Record
Diary Record merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat
dalam suatu daftar semua konsumsi makanan yang dikonsumsi oleh
pekerja. Berat makanan ditaksir dengan contoh makanan yang telah
dibakukan beratnya. Jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsi
dihitung menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
2. Lembar Catatan
Lembar catatan merupakan instrumen yang digunakan dalam
wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang terkait dengan
perusahaan dan masalah yang akan dipecahkan.
3. Stopwatch Stopwatch untuk mengukur waktu denyut nadi pekerja saat
istirahat dan ketika bekerja di lapangan.
4. Stethoscope Stethoscope untuk mengukur detak jantung pekerja saat
istirahat dan ketika bekerja di lapangan.
Page 45
44
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian
3.6. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian dapat dilihat pada diagram alir metodologi
penelitian pada Gambar 3.1. berikut.
44
Pendahuluan
Pengumpulan
Data
Studi
Literatur
Perhitungan Jumlah
Energi
Data Primer 1. Data Tahapan Prosedur Kerja
2. Data Pengamatan beban kerja
pekerja berdasarkan Asupan
Makanan
3. Data denyut nadi pekerja
4. Data Berat Badan Pekerja
Data Skunder
1. Data Jam Kerja Karyawan
2. Data Umur Pekerja
3. Jam istirahat pekerja
Selesai
Uji Keseragaman Data
Penentuan Beban Kerja
Perhitungan
Konsumsi Energi
Analisis dan
Pemecahan Masalah
Kesimpulan dan Saran
Uji Keseragaman Data
Seragam Tidak
Revisi
Cukup
Tidak
Ya
Ya
Perhitungan
Konsumsi Oksigen Perhitungan Energi
Metabolisme Basal
Perhitungan Lamanya
Waktu Istirahat
Page 46
45
3.6.1. Pendahuluan
Persiapan penelitian dilakukan dengan pengenalan perusahaan, membuat
permohonan tugas akhir pada jurusan dan perusahaan, konsultasi dengan
koordinator tugas akhir dan dosen pembimbing, serta membuat proposal.
3.6.2. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk melihat atau meninjau pustaka-pustaka
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan atau mengumpulkan data
pustaka tentang penentuan waktu istiraha pendek berdasarkan beban kerja fisik
dan asupan energi.
3.6.3. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa
metode diantaranya adalah:
1. Metode Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan interaksi tanya jawab
dengan karyawan. Tanya jawab berkaitan dengan kondisi pekerja dan
perusahaan serta masalah yang terjadi dan pemecahannya.
2. Studi Lapangan (observasi)
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung
pada objek yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk mengetahui
aktivitas yang dilakukan oleh pekerja pada pembuatan paving block.
3. Pengukuran Langsung
Pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran langsung
terhadap pekerja. Pengukuran dilakukan terhadap denyut nadi pekerja
Page 47
46
ketika istirahat, bekerja dan menu makanan pekerja setiap hari selama
satu minggu.
3.6.4. Metode Pengolahan Data
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan,
maka dilakukan pengolahan data, dengan metode sebagai berikut:
1. Metode Non Statistik
Metode non statistik yang digunakan adalah dengan pendekatan
fisiologis. Pendekatan fisiologis digunakan untuk menentukan
besarnya tenaga yang dikeluarkan pekerja berdasarkan kecepatan
denyut jantung pekerja.
2. Metode Statistik
Uji statistik dilakukan terhadap data denyut nadi, uji tersebut
diantaranya:
1) Uji keseragaman data
Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat data yang terkumpul
apakah sudah berada dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas
kontrol bawah (BKB) dalam arti tidak ada data yang ekstrim. Pada
uji keseragaman data, tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
95% dan tingkat ketelitian yang digunakan 5%. Dimana apabila
tingkat kepercayaan;
- 99% = k = 3
- 95% = k = 2
- 68% = k = 1
Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol
Page 48
47
Dimana :
2) Uji Kecukupan Data
Aktivitas pengukuran kerja pada dasarnya merupakan proses
sampling. Konsekuensinya yang diperoleh adalah semakin besar
jumlah siklus kerja yang diamati, akan semakin mendekati
kebenaran akan data waktu yang diperoleh. Untuk pengukuran
kerja jika N’>N maka perlu dilakukan pengamatan tambahan.
Untuk uji kecukupan data digunakan data denyut nadi dengan
tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan: N’ = Jumlah pengukuran yang seharusnya dilaksanakan
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan
X = Data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk
tiap-tiap individu pengamatan.
Dimana : Jika N’ < N, maka jumlah data pengamatan sudah mencukupi
Jika N’ > N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi
(Sumber : Sudjana, 2002).
xkXBKB
xkXBKA
n
XX
S
n
XX
n
i
i
x
1
)(
2
1
1
2
1
2
'
40
i
n
i
n
i
i
n
i
X
XXN
N
..........................................................................(3.1.)
.............................................. (3.5.)
......................................................................... .(3.2.)
............................................................... .(3.3.)
......................................... (3.4.)
Page 49
48
3.7. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah dilakukan dengan menganalisis beban kerja
pekerja dengan menggunakan metode fisiologis. Hasil analisis digunakan untuk
merancang waktu istirahat pendek untuk pekerja pada jam kerja tertentu dan
menghitung jumlah kalori dari asupan makanan pekerja, agar pekerja mengetahui
bahwa asupan makanan sudah terpenuhi atau tidak, berdasakan aktivitas pekerja.
3.8. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan didapat melalui hasil analisa yang dilakukan yang
menghasilkan waktu pemberian istirahat pendek terhadap pekerja pada aktivitas
pengadukan bahan bahan baku paving block, mengangkat bahan baku kedalam
bak, mengangkat bahan baku ke mesin pencetakan, pencetakan paving block,
meletakan paving block ketempat pengeringan dan mengangkat paving block
ketempat perendaman, kemudian dapat diberikan saran-saran dan masukan demi
kepentingan dan kemajuan perusahaan terutama bagi produktivitas pekerja.
Page 50
49
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOALAHAN DATA
4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung dengan mengukur berat badan, umur dan denyut nadi pekerja pada
bagian pembuatan Paving Block di UD. Batu Alam, dari pengumpulan data
didapatkan data sebagai berikut:
4.1.1. Data Jam Kerja Pekerja
Ketentuan kerja pada UD. Batu Alam adalah sebagai berikut:
Senin-Minggu
Waktu Kerja Pukul 08.00 - 12.30 WIB
Waktu Istirahat Pukul 12.30 - 13.30 WIB
Waktu Kerja Pukul 13.30 - 17.00 WIB
4.1.2. Tahapan Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada pembuatan paving block di UD. Batu Alam yaitu
meliputi enam tahapan diantaranya yaitu:
1. Pengadukan Bahan Baku
2. Mengangkat Bahan Baku Kedalam Bak
3. Mengangkat Bahan Baku ke mesin Pencetakan paving block
4. Mencetak Paving Block
5. Meletakan Paving Block ke tempat Pengeringan
6. Mengangkat Paving Block ketempat Perendaman
Page 51
50
4.1.3. Data Umur dan Berat Badan
Data berat badan pekerja dari hasil penimbangan berat badan dan umur
yang didapat dari pengamatan dapat dilihat dari Tabel 4.1. berikut.
Tabel 4.1. Data Umur dan Berat Badan Pekerja Pembuatan
Paving Block di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat
No Nama Pekerja Umur
(Tahun)
Berat Badan
(Kg)
1. Pekerja 1 30 63
2. Pekerja 2 24 58
3. Pekerja 3 24 50
4. Pekerja 4 23 62
5. Pekerja 5 32 70
6. Pekerja 6 24 55 Sumber: Data Primer UD. Batu Alam, 2016
4.1.4. Data Denyut Nadi Pekerja
Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk
menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut dimana dengan metode
ini dapat dihitung denyut nadi kerja dengan menggunakan persamaan 2.2.
terdahulu.
Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja
mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, dan murah juga tidak
diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak
menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa.
Pengumpulan data denyut nadi dengan metode 10 denyut pada tanggal 29
Februari s/d 06 Maret 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.2. sampai dengan Tabel
4.7. berikut.
Page 52
51
Tabel 4.2. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 1 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,23 7,32 5,86 5,32 5,81 8,11 5,03 5,84 5,98 5,88 5,91
Selasa 8,98 7,37 5,65 5,12 5,85 8,90 4,95 5,89 5,81 5,91 5,96
Rabu 8,71 7,34 5,76 5,55 5,97 8,10 4,87 5,91 5,88 5,85 5,87
Kamis 8,85 7,48 5,37 5,47 5,83 8,22 4,88 5,83 5,97 5,39 5,89
Jumat 8,24 7,34 5,32 5,31 5,69 8,97 4,99 5,75 5,78 5,31 5,68
Sabtu 8,32 7,15 5,74 4,97 5,84 8,25 5,12 5,97 5,59 5,51 5,93
Minggu 8,83 7,21 5,52 5,27 5,91 8,30 5,15 5,87 5,75 5,48 5,49
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.3. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 2 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,58 5,89 5,68 5,17 5,69 8,89 5,04 5,99 5,89 5,79 5,47
Selasa 8,79 6,23 5,71 5,21 5,61 8,79 5,28 5,81 5,9 5,71 5,38
Rabu 8,43 5,9 5,85 5,25 5,85 8,17 5,17 5,73 6,04 5,96 5,11
Kamis 8,74 5,97 5,83 5,16 5,66 8,95 5,10 5,98 5,8 5,87 5,27
Jumat 8,42 6,14 5,45 5,19 5,72 8,91 5,24 5,82 6,17 5,73 5,35
Sabtu 8,54 5,97 5,6 5,02 5,32 8,22 5,01 5,79 5,81 5,89 5,42
Minggu 8,42 6,2 5,72 5,15 5,45 8,7 5,27 5,85 6,09 5,84 5,25
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.4. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 3 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,21 5,25 5,21 5,36 5,19 8,66 5,84 5,21 5,17 5,86 5,58
Selasa 8,33 5,38 5,73 5,17 5,14 8,97 5,36 5,35 5,26 5,72 5,65
Rabu 8,45 5,23 5,83 5,04 5,18 8,45 5,66 5,62 5,48 5,84 5,65
Kamis 8,23 5,52 5,48 5,04 5,05 8,66 5,76 5,26 5,17 5,68 5,61
Jumat 8,13 5,36 5,35 5,25 5,14 8,45 5,82 5,12 5,21 5,65 5,65
Sabtu 8,56 5,81 5,21 5,07 5,10 8,89 5,76 5,26 5,27 5,84 5,58
Minggu 8,28 5,45 5,47 5,18 5,13 8,27 5,84 5,47 5,45 5,19 5,69
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 53
52
Tabel 4.5. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 4 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,42 5,42 5,24 5,36 5,23 8,59 5,84 5,34 5,02 5,26 5,72
Selasa 8,56 5,29 5,38 5,16 5,39 8,89 5,76 5,92 5,12 5,02 5,84
Rabu 8,23 5,43 5,32 5,29 5,38 8,88 5,88 5,75 5,23 5,21 5,97
Kamis 8,04 5,05 5,18 5,27 5,59 8,81 5,82 5,88 5,04 5,14 5,89
Jumat 8,23 5,14 5,04 5,18 5,49 8,31 5,88 5,29 5,01 5,18 5,94
Sabtu 7,98 5,36 5,07 5,08 5,31 8,89 5,82 5,89 5,26 5,23 5,68
Minggu 8,58 5,09 5,16 5,19 5,33 8,82 5,77 5,60 5,19 5,37 5,48
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.6. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 5 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,56 5,38 5,73 5,53 5,28 7,96 5,43 5,15 5,36 5,84 5,89
Selasa 8,33 5,29 5,62 5,75 5,32 7,83 5,27 5,29 5,45 5,96 5,92
Rabu 7,96 5,19 5,34 5,63 5,25 7,98 5,73 5,23 5,21 5,71 5,75
Kamis 7,86 5,21 5,69 5,41 5,31 7,97 5,35 5,1 5,64 5,85 5,91
Jumat 8,21 5,33 5,62 5,44 5,43 8,08 5,47 5,23 5,33 5,91 5,86
Sabtu 8,34 5,25 5,86 5,22 5,37 7,96 5,22 5,46 5,57 5,78 5,52
Minggu 8,52 5,36 5,49 5,47 5,48 8,44 5,38 5,37 5,59 5,57 5,73
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.7. Waktu 10 Denyut Nadi Pekerja 6 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 8,46 6,27 5,36 5,97 6,01 8,74 5,65 5,59 6,02 5,68 5,65
Selasa 8,34 6,69 5,23 5,67 5,69 8,45 5,76 5,43 5,87 5,65 5,34
Rabu 8,57 6,35 5,02 5,73 5,79 8,43 5,88 5,38 5,87 5,68 5,28
Kamis 8,31 6,57 5,72 5,45 5,98 8,14 5,88 5,11 6,04 5,61 5,98
Jumat 8,63 6,29 5,32 5,82 5,98 8,33 6,01 5,16 5,96 5,68 5,31
Sabtu 8,28 6,18 5,57 5,87 5,79 8,47 5,82 5,29 5,87 5,65 5,37
Minggu 8,43 6,47 5,29 5,67 5,58 8,57 5,79 5,17 5,69 5,71 5,54
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 54
53
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode 10 denyut dengan
menggunakan persamaan 4.1. yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil yang
tertera pada Tabel 4.8. sampai dengan Tabel 4.13. berikut.
Tabel 4.8. Denyut Nadi Pekerja 1 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102
Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101
Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102
Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102
Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106
Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101
Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.9. Denyut Nadi Pekerja 2 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110
Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112
Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117
Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114
Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112
Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111
Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.10. Denyut Nadi Pekerja 3 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108
Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106
Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106
Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107
Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106
Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108
Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 55
54
Tabel 4.11. Denyut Nadi Pekerja 4 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105
Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103
Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101
Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102
Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101
Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106
Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.12. Denyut Nadi Pekerja 5 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102
Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 110 101 101
Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104
Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 106 103 102
Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102
Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109
Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.13. Denyut Nadi Pekerja 6 Pembuatan Paving Block
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DETIK
Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106
Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112
Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114
Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100
Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113
Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112
Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan :
- Pengambilan atau pengukuran denyut nadi dilakukan pada saat sebelum
pekerja memulai pekerjaannya yaitu pada jam 08.00 dan 13.30.
Page 56
55
- Pengambilan atau pengukuran denyut nadi kerja dilakukan pada saat
pekerja melakukan pekerjaannya. Pengukuran dilakukan setiap jam
(interval 1 jam)
4.1.5. Data Menu Makanan Pekerja
Menu makanan masing-masing pekerja makan pagi, siang dan malam
dicatat setiap harinya selama melakukan penelitian. Pekerja mengkonsumsi
makanan yang dibawa dari rumah masing-masing. Jadi setiap pekerja memakan
menu yang berbeda setiap harinya sesuai dengan tingkat ekonomi masing-masing.
Data menu makanan masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.14.
sampai dengan Tabel 4.19. berikut.
Tabel 4.14. Menu Makanan Pekerja 1
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
29/02/2016
Nasi putih Nasi Putih Nasi Putih Sambeladoh Ikan
Tongkol Sambaladoh Ikan Boloh
Sambaladoh Ikan Boloh
Toge Tumis Tumis Bayam Sayur Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa 01/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Ikan Dencis Kaleng Asem Keeng Ikan
Tongkol Gulai Rebung
Kopi Hitam Tumis kol dan wortel Ikan Goreng Boloh
Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu 02/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambeladoh Ikan
Boloh Sambelado Udang Rebus Daun Ubi
Tumis Buncis Tumis Kangkung Sambelado Ikan
Tongkol Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis 03/03/2016
Nasi Lemak Nasi Putih Nasi Putih Telur Dadar + Tempe Goreng
Sambeladoh Telur Bulat Sambelado Udang
Tumis Kacang Panjang
Gule Sayur Campur Bayam Rebus
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Page 57
56
Tabel 4.14. Menu Makanan Pekerja 1 Lanjutan
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Jumat 04/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Indomie Mie Goreng
+ Telur Ceplok Telur Asin Ikan Bolo Goreng
Kopi Hitam Gule Rebung Sayur Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam
Sabtu 05/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Telur Dadar Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol
Kopi Hitam Bayam Rebus Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu 06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Sambelado Ikan Teri Sambelado Udang Sambelado Udang
Kopi Hitam Bayam Rebus Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam
Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.15. Menu Makanan Pekerja 2
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin 29/02/2016
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
udang Sambal Sambelado Ikan
Tongkol Sambelado Ikan
Tongkol
Kopi Hitam Sayur Campur Rebus Daun Ubi Rebus
Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa
01/03/2016
Nasi putih Nasi putih Nasi putih
Sambal Lado Tempe Sambelado Terong +
Udang Sabu Tumis Buncis
Tumis Tauge Bayam Rebus Ikan lele goreng +
sambal Terasi Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu 02/03/2016
Nasi putih Nasi Putih Nasi Putih
Ikan Dencis Kaleng Lele Goreng Sambal Lado Udang
Kopi Hitam Daun Ubi Rebus +
Sambal Terasi Gule Rebung
Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih Telur Dadar Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol
Kopi Hitam Tumis Bayam Daun Ubi Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam
Jumat 04/03/2016
Nasi putih Nasi Putih Nasi putih
Telur sambal Sambal Lado Ikan
Boloh Sambal Lado Ikan
Boloh Gulai Labu Jipang Tumis Kacang Panjang Bayam Rebus
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Page 58
57
Tabel 4.15. Menu Makanan Pekerja 2 Lanjutan
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Indome Goreng + Telur Dadar
Sambal Lado Udang Sambal Lado Udang
Kopi Hitam Tumis Sawi Tumis Pakis Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Sambal Lado Tempe Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol Tumis Buncis Sayu Rebus Wortel + Sawi Bayam rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.16. Menu Makanan Pekerja 3
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin 29/02/2016
Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambal Lado Ayam
Goreng Gulai Ayam
Kopi Hitam Bayam Rebus Tumis Sawi
Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa 01/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Sambal Goreng Ati Ayam
Sambal Lado Ikan Boloh
Sambal Lado Ikan Boloh
Kopi Hitam Tumis Pakis Tumis Sayur Kol Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu 02/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Telur Asin Rebus Gulai Pakis Sambel Lado Tempe
Tumis Sawi Telur Dadar Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis 03/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Tumis Kacang Panjang Sambal Lado Ikan Teri Sambal Lado Ikan Teri Telur Dadar Tumis Bayam Tumis Sayur Sawi
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Jumat 04/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Tahu Sambal Sambal Lado Ikan
Boloh Sambal Lado Ikan
Boloh Tumis Buncis Daun Ubi Rebus Bayam Rebus Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Sabtu 05/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Ayam Goreng Sambal Lado Ikan
Tongkol Sambal Lado Ikan
Tongkol
Tumis Buncis Tumis Tauco Kacang
Panjang Tumis Tauco Kacang
Panjang Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambala Lado Ikan Teri Ayam Goreng Tumis Tauge Tumis Sawi Tumis Kangkung Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Page 59
58
Tabel 4.17. Menu Makanan Pekerja 4
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
29/02/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Sambelado Tempe Asem Keeng Ikan
Tongkol
Asem Keeng Ikan
Tongkol
Tumis Kacang Panjang Bayam Rebus Tumis Pakis
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Indome Goreng
+Telur Dadar
Telu Asin Rebus
+Tempe
Sambal Lado
Udang
Kopi Hitam Tumis Kangngung Tumis Sayur Sawi
Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu
02/03/2016
Nasi Lemak Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Ayam Semur Ayam Semur
Tumis Buncis Bayam Rebus Tumis Kangkung
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis
03/03/2016
Lontong Sayur Nasi Putih Nasi putih
Sambal Lado Telur
Rebus Gule Cumi Gule Cumi
Gule Sayur Wortel
+ Labu Jipang Tumis Bayam Tumis Pakis
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Sambal Lado Tempe
+ Telur Dadar Gule Ikan Hiyu Gule Ikan Hiyu
Tumis Buncis Tumis Kangkung Bayam Rebus
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambal Lado Ikan
Tongkol
Sambal Lado Ikan
Tongkol
Tumis Kacang Panjang Tumis Tauco Terong Tumis Tauco
Terong
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Ikan Pepes Boloh Ikan Pepes Boloh
Tumis Kol +Wortel Tumis Brokoli Tumis Kangkung
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Page 60
59
Tabel 4.18. Menu Makanan Pekerja 5
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
29/02/2016
Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar +
Tempe Goreng Ikan Asin Cuale Ikan Asin Cuale
Kopi Hitam Gule Daun Ubi
Tumbuk
Gule Daun Ubi
Tumbuk
Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Indomi Goreng +
Telur Dadar
Sambal Lado Ikan
Boloh
Sambal Lado Ikan
Boloh
Kopi Hitam Tumis Kangkung Tumis Sayur Kol
Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambel Lado Ikan
Dencis
Sambel Lado Ikan
Dencis
Tumis Buncis Tumis Kangkung Tumis Bayam
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Tumis Kacang Panjang Sambal Lado Ikan
Teri
Sambal Lado Ikan
Teri
Telur Dadar Tumis Bayam Tumis Pakis
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Telur Dadar Sambal Lado Ayam
Goreng
Sambal Lado
Ayam Goreng
Tumis Buncis Daun Ubi Rebus Sawi Rebus
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Sabtu
05/03/2016
Lontong Sayur Nasi Putih Nasi Putih
Ayam Goreng Gule Ikan Tongkol Gule Ikan Tongkol
Gule Santan Wortel
+ Labu Jipang Tumis Kangkung Tumis Tauge
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambala Lado Ikan
Teri
Sambala Lado Ikan
Teri
Tumis Buncis Gule Plik ue Gule Plik ue
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Page 61
60
Tabel 4.19. Menu Makanan Pekerja 6
Hari Makan Pagi Makan Siang Makan Malam
Senin
29/02/2016
Nasi Goreng Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambal Lado Tempe Sambal Lado
Tempe
Kopi Hitam Tumis Pakis Tumis Pakis
Kopi Hitam Kopi Hitam
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Indomie Goreng +
Telur Dadar Rendang Lokan Rendang Lokan
Kopi Hitam Sayur Cap Cai Sayur Cap Cai
Kopi Hitam Kopi Hitam
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Asin Rebus Sambel Lado Udang Sambel Lado
Udang
Tumis Buncis Gule Nangka Gule Nangka
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Tumis Kacang Panjang Sambal Lado Ikan
Teri
Sambal Lado Ikan
Teri
Telur Dadar Tumis Kangkung Tumis Pakis
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi putih
Ikan Dencis Kaleng Sambal Lado Udang Sambal Lado
Udang
Kopi Hitam Gule Daun Ubi Gule Daun Ubi
Kopi Hitam Kopi Hitam
Sabtu
05/03/2016
Nasi Lemak Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Asem Keeng Ikan
Tongkol
Asem Keeng Ikan
Tongkol
Tumis Buncis Tumis Tauco Terong Tumis Tauco
Terong
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Telur Dadar Sambala Lado Ikan
Teri
Sambala Lado Ikan
Teri
Tumis Tauge Tumis Kol Tumis Kangkung
Kopi Hitam Kopi Hitam Kopi Hitam Sumber: Wawancara Pekerja UD. Batu Alam (2016).
Page 62
61
4.2. Pengolahan Data
4.2.1. Perhitungan Jumlah Energi dalam Menu Makanan
Energi yang masuk dari makanan akan digunakan oleh tubuh untuk
memenuhi kebutuhan energi pada saat bekerja. Perhitungan jumlah energi yang
masuk sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 4.20.-4.25. berikut.
Tabel 4.20. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 1 yang Masuk dari Makanan
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambeladoh Ikan
Tongkol 110 111
Sambaladoh Ikan
Boloh 80 87,65
Sambaladoh Ikan
Boloh 80 87,65
Tumis Toge 250 243 Tumis Bayam 50 78 Sayur Daun Ubi
Rebus 120 151
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 561 722 Jumlah: 331 533,65 Jumlah: 401 606,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1862,30
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Ikan Dencis Kaleng 60 85,3 Asem Keeng Ikan
Tongkol 100 110 Gulai Rebung 60 57,5
Kopi Hitam 1 18
Tumis kol dan
wortel 75 53
Ikan Goreng
Boloh 80 87,65
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 376 531 Jumlah: 341 513,15
Jumlah Kalori 1 hari : 1497,45
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambeladoh Ikan
Boloh 80 87,65 Sambelado Udang 100 123 Rebus Daun Ubi 120 151
Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 Sambelado Ikan
Tongkol 110 111
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 381 507,65 Jumlah: 401 638 Jumlah: 431 630
Jumlah Kalori 1 hari : 1775,65
Kamis
03/03/2016
Nasi Lemak 200 506 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar +
Tempe Goreng 125 306
Sambeladoh Telur
Bulat 60 97 Sambelado Udang 100 123
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Gule Sayur
Campur 100 88 Bayam Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 426 902 Jumlah: 361 553 Jumlah: 351 509
Jumlah Kalori 1 hari : 1964
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Indomie Mie
Goreng + Telur
Ceplok
260 361 Telur Asin 75 138 Ikan Bolo Goreng 80 87,65
Kopi Hitam 1 18 Gule Rebung 60 57,5
Sayur Bayam
Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 461 729 Jumlah: 336 563,5 Jumlah: 331 473,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1766,15
Page 63
62
Tabel 4.20. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 1 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Gule Ikan Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 100 110
Kopi Hitam 1 18 Bayam Rebus 50 18 Daun Ubi Rebus 120 151
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 276 556 Jumlah: 351 496 Jumlah: 421 629
Jumlah Kalori 1 hari : 1681
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambelado Ikan
Teri 150 276 Sambelado Udang 100 123 Sambelado Udang 100 123
Kopi Hitam 1 18 Bayam Rebus 50 18 Daun Ubi Rebus 120 151
Kopi Hitam 1 50 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 351 644 Jumlah: 351 541 Jumlah: 421 642
Jumlah Kalori 1 hari : 1827
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.21. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 2 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350
udang Sambal 100 123 Sambelado Ikan
Tongkol 110 111 Sambelado Ikan Tongkol 110 111
Kopi Hitam 1 18
Sayur Campur
Rebus 100 88 Daun Ubi Rebus 120 151
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 301 491 Jumlah: 411 567 Jumlah: 431 630
Jumlah Kalori 1 hari : 1688
Selasa
01/03/2016
Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350 Nasi putih 200 350
Sambal Lado
Tempe 150 276
Sambelado
Terong + Udang
Sabu
150 113,1 Tumis Buncis 100 52
Tumis Tauge 250 276 Bayam Rebus 50 18 Ikan lele goreng + sambal
Terasi 110 107,5
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 601 920 Jumlah: 401 499,1 Jumlah: 411 527,5
Jumlah Kalori 1 hari : 1946,6
Rabu
02/03/2016
Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Ikan Dencis
Kaleng 60 85,3 Lele Goreng
60 57,5 Sambal Lado Udang 100 123
Kopi Hitam 1 18 Daun Ubi Rebus
+ Sambal Terasi 150 267 Gule Rebung 60 57,5
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 411 692,5 Jumlah: 361 548,5
Jumlah Kalori 1 hari : 1694,3
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Telur Dadar 75 188
Gule Ikan
Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 100 110
Kopi Hitam 1 18 Tumis Bayam 50 78 Daun Ubi Rebus 120 151
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 276 556 Jumlah: 351 556 Jumlah: 421 629
Jumlah Kalori 1 hari : 1741
Jumat
04/03/2016
Nasi putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Telur sambal 60 97 Sambal Lado
Ikan Boloh 80 87,65
Sambal Lado Ikan Boloh 80 87,65
Gulai Labu
Jipang 100 88
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Bayam Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 361 553 Jumlah: 381 527,65 Jumlah: 331 473,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1554,3
Page 64
63
Tabel 4.21. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 2 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Indome Goreng
+ Telur Dadar 260 361
Sambal Lado
Udang 100 123
Sambal Lado Udang 100 123
Kopi Hitam 1 18 Tumis Sawi 100 61 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 461 729 Jumlah: 401 552 Jumlah: 401 673
Jumlah Kalori 1 hari : 1954
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambal Lado
Tempe 150 276
Gule Ikan
Tongkol 100 110
Gule Ikan
Tongkol 100 110
Tumis Buncis 100 52 Sayu Rebus
Wortel + Sawi 200 102,6
Bayam rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 451 696 Jumlah: 501 580,6 Jumlah: 351 496
Jumlah Kalori 1 hari : 1772,6
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.22. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 3 yang Masuk dari Makanan Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi Goreng 100 267 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambal Lado
Ayam Goreng 75 358,6 Gulai Ayam 100 165,3
Kopi Hitam 1 18 Bayam Rebus 50 18 Tumis Sawi 100 61
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 176 473 Jumlah: 326 744,6 Jumlah: 401 594,3
Jumlah Kalori 1 hari : 1811,9
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambal Goreng Ati
Ayam 50 98
Sambal Lado Ikan
Boloh 80 87,65
Sambal Lado Ikan
Boloh 80 87,65
Kopi Hitam 1 18 Tumis Pakis 100 182 Tumis Sayur Kol 100 59
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 251 466 Jumlah: 381 637,65 Jumlah: 381 514,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1618,3
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Asin Rebus 75 138 Gulai Pakis 100 182 Sambel Lado Tempe 150 276
Tumis Sawi 100 61 Telur Dadar 75 188 Bayam Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 567 Jumlah: 376 738 Jumlah: 401 662
Jumlah Kalori 1 hari : 1967
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Sambal Lado Ikan
Teri 150 276
Sambal Lado Ikan
Teri 150 276
Telur Dadar 75 188 Tumis Bayam 50 78 Tumis Sayur Sawi 100 61
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 628 Jumlah: 401 722 Jumlah: 451 705
Jumlah Kalori 1 hari : 2055
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Tahu Sambal 100 111 Sambal Lado Ikan
Boloh 80 87,65
Sambal Lado Ikan
Boloh 80 87,65
Tumis Buncis 100 52 Daun Ubi Rebus 120 151 Bayam Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 401 531 Jumlah: 401 606,65 Jumlah: 331 473,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1611,3
Page 65
64
Tabel 4.22. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 3 yang Masuk dari Makanan (Lanjutkan) Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Ayam Goreng 75 358,6 Sambal Lado Ikan
Tongkol 110 111
Sambal Lado Ikan
Tongkol 110 111
Tumis Buncis 100 52 Tumis Tauco
Kacang Panjang 100 147
Tumis Tauco
Kacang Panjang 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 778,6 Jumlah: 411 626 Jumlah: 411 626
Jumlah Kalori 1 hari : 2030,6
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambala Lado Ikan
Teri 150 276 Ayam Goreng 75 358,6
Tumis Tauge 250 276 Tumis Sawi 100 61 Tumis Kangkung 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 526 832 Jumlah: 451 705 Jumlah: 376 873,6
Jumlah Kalori 1 hari : 2410,6
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.23. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 4 yang Masuk dari Makanan
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Sambelado
Tempe 150 276
Asem Keeng Ikan
Tongkol 100 110
Asem Keeng Ikan
Tongkol 100 110
Tumis Kacang
Panjang 100 72 Bayam Rebus 50 18 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 451 716 Jumlah: 351 496 Jumlah: 401 660
Jumlah Kalori 1 hari : 1872
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Indome Goreng
+Telur Dadar 260 360
Telu Asin Rebus
+Tempe 125 256 Sambal Lado Udang 100 123
Kopi Hitam 1 18 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Sayur Sawi 100 61
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 461 728 Jumlah: 426 771 Jumlah: 401 552
Jumlah Kalori 1 hari : 2051
Rabu
02/03/2016
Nasi Lemak 200 506 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Ayam Semur 50 177,8 Ayam Semur 50 177,8
Tumis Buncis 100 52 Bayam Rebus 50 18 Tumis Kangkung 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 764 Jumlah: 301 563,8 Jumlah: 351 692,8
Jumlah Kalori 1 hari : 2020,6
Kamis
03/03/2016
Lontong Sayur 200 38 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Sambal Lado
Telur Rebus 60 97 Gule Cumi 100 183 Gule Cumi 100 183
Gule Sayur
Wortel + Labu
Jipang
120 136 Tumis Bayam 50 78 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 381 289 Jumlah: 351 629 Jumlah: 401 733
Jumlah Kalori 1 hari : 1651
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Sambal Lado
Tempe + Telur
Dadar
125 306 Gule Ikan Hiyu 200 252,7 Gule Ikan Hiyu 200 252,7
Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 Bayam Rebus 50 18
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 426 726 Jumlah: 501 767,7 Jumlah: 451 638,7
Jumlah Kalori 1 hari : 2132,4
Page 66
65
Tabel 4.23. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 4 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan)
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambal Lado Ikan
Tongkol 110 111
Sambal Lado Ikan
Tongkol 110 111
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Tumis Tauco
Terong 100 147
Tumis Tauco
Terong 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 628 Jumlah: 411 626 Jumlah: 411 626
Jumlah Kalori 1 hari : 1880
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Ikan Pepes Boloh 100 85 Ikan Pepes Boloh 100 85
Tumis Kol
+Wortel 75 53 Tumis Brokoli 75 53 Tumis Kangkung 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 351 609 Jumlah: 376 506 Jumlah: 401 600
Jumlah Kalori 1 hari : 1715
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.24. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 5 yang Masuk dari Makanan
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi Goreng 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar +
Tempe Goreng 125 306 Ikan Asin Cuale 100 105 Ikan Asin Cuale 100 105
Kopi Hitam 1 18 Gule Daun Ubi
Tumbuk 100 150
Gule Daun Ubi
Tumbuk 100 150
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 326 674 Jumlah: 401 623 Jumlah: 401 623
Jumlah Kalori 1 hari : 1920
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Indomi Goreng +
Telur Dadar 260 360
Sambal Lado Ikan
Boloh 60 87,65
Sambal Lado Ikan
Boloh 60 87,65
Kopi Hitam 1 18 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Sayur Kol 75 53
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 461 728 Jumlah: 361 602,65 Jumlah: 336 508,65
Jumlah Kalori 1 hari : 1839,3
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambel Lado Ikan
Dencis 60 85,3
Sambel Lado Ikan
Dencis 60 85,3
Tumis Buncis 100 52 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Bayam 50 78
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 608 Jumlah: 361 600,3 Jumlah: 311 531,3
Jumlah Kalori 1 hari : 1739,6
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Sambal Lado Ikan
Teri 150 276
Sambal Lado Ikan
Teri 150 276
Telur Dadar 75 188 Tumis Bayam 50 78 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 628 Jumlah: 401 722 Jumlah: 451 826
Jumlah Kalori 1 hari : 2176
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambal Lado Ayam
Goreng 75 358,6
Sambal Lado
Ayam Goreng 75 358,6
Tumis Buncis 100 52 Daun Ubi Rebus 100 150 Sawi Rebus 100 61
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 608 Jumlah: 376 876,6 Jumlah: 376 787,6
Jumlah Kalori 1 hari : 2272,2
Page 67
66
Tabel 4.24. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 5 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan)
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Lontong Sayur 200 38 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Ayam Goreng 75 358,6 Gule Ikan Tongkol 100 110 Gule Ikan Tongkol 100 110
Gule Santan
Wortel + Labu
Jipang
120 136 Tumis Kangkung 100 147 Tumis Tauge 250 276
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 396 550,6 Jumlah: 401 625 Jumlah: 551 754
Jumlah Kalori 1 hari : 1929,6
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambala Lado Ikan
Teri 150 276
Sambala Lado Ikan
Teri 150 276
Tumis Buncis 100 52 Gule Plik ue 100 56 Gule Plik ue 100 56
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 608 Jumlah: 451 700 Jumlah: 451 700
Jumlah Kalori 1 hari : 2008
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.25. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 6 yang Masuk dari Makanan
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi Goreng 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambal Lado
Tempe 150 276
Sambal Lado
Tempe 150 276
Kopi Hitam 1 18 Tumis Pakis 100 182 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 276 556 Jumlah: 451 826 Jumlah: 451 826
Jumlah Kalori 1 hari : 2208
Selasa
01/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Indomie Goreng
+ Telur Dadar 260 361
Rendang
Lokan 100 59 Rendang Lokan 100 59
Kopi Hitam 1 18 Sayur Cap Cai 100 88 Sayur Cap Cai 100 88
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 461 729 Jumlah: 401 515 Jumlah: 401 515
Jumlah Kalori 1 hari : 1759
Rabu
02/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Asin
Rebus 75 138
Sambel Lado
Udang 100 123
Sambel Lado
Udang 100 123
Tumis Buncis 100 52 Gule Nangka 100 85 Gule Nangka 100 85
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 558 Jumlah: 401 576 Jumlah: 401 576
Jumlah Kalori 1 hari : 1710
Kamis
03/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Tumis Kacang
Panjang 100 72
Sambal Lado
Ikan Teri 150 276
Sambal Lado
Ikan Teri 150 276
Telur Dadar 75 188 Tumis
Kangkung 100 147 Tumis Pakis 100 182
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 628 Jumlah: 451 791 Jumlah: 451 826
Jumlah Kalori 1 hari : 2245
Jumat
04/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi putih 200 350
Ikan Dencis
Kaleng 60 85,3
Sambal Lado
Udang 100 123
Sambal Lado
Udang 100 123
Kopi Hitam 1 18 Gule Daun
Ubi 100 150 Gule Daun Ubi 100 150
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 261 453,3 Jumlah: 401 641 Jumlah: 401 641
Jumlah Kalori 1 hari : 1735,3
Page 68
67
Tabel 4.25. Perhitungan Jumlah Energi
Pekerja 6 yang Masuk dari Makanan (Lanjutan)
Hari Makan Pagi Berat (gr) Kal Makan Siang Berat (gr) Kal Makan Malam Berat (gr) Kal
Sabtu
05/03/2016
Nasi Lemak 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Asem Keeng
Ikan Tongkol 100 110
Asem Keeng
Ikan Tongkol 100 110
Tumis Buncis 100 52 Tumis Tauco
Terong 100 147
Tumis Tauco
Terong 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 376 608 Jumlah: 401 625 Jumlah: 401 625
Jumlah Kalori 1 hari : 1858
Minggu
06/03/2016
Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350 Nasi Putih 200 350
Telur Dadar 75 188 Sambala Lado
Ikan Teri 150 276
Sambala Lado
Ikan Teri 150 276
Tumis Tauge 250 276 Tumis Kol 75 53 Tumis
Kangkung 100 147
Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18 Kopi Hitam 1 18
Jumlah : 526 832 Jumlah: 426 697 Jumlah: 451 791
Jumlah Kalori 1 hari : 2320
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah energi pekerja maka rekapitulasi
perhitungan jumlah kalori yang masuk setiap harinya secara keseluruhan pekerja
dapat dilihat pada Tabel 4.26. berikut.
Tabel 4.26. Rekapitulasi Jumlah Kalori yang Masuk dari Makanan Pekerja
Hari Tanggal Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6
Senin, 29
Februari 2016 1862,30 1688,00 1811,90 1872,00 1920,00 2208,00
Selasa, 1 Maret
2016 1497,45 1946,60 1618,30 2051,00 1839,30 1759,00
Rabu, 2 Maret
2016 1775,65 1694,30 1967,00 2020,60 1739,60 1710,00
Kamis, 3 Maret
2016 1964,00 1741,00 2055,00 1651,00 2176,00 2245,00
Jumat, 4 Maret
2016 1766,15 1554,30 1611,30 2132,40 2272,20 1735,30
Sabtu, 5 Maret
2016 1681,00 1954,00 2030,60 1880,00 1929,60 1858,00
Minggu, 6 Maret
2016 1827,00 1772,60 2410,60 1715,00 2008,00 2320,00
Rata-rata 1767,65 1764,4 1929,24 1903,14 1983,52 1976,47
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 69
68
4.2.2. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data
yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data
tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam dengan
cara membuang data yang berada diluar batas kontrol tersebut dan melakukan
perhitungan kembali.
Perhitungan uji keseragaman data, tingkat kepercayaan yang digunakan
adalah 95% dan tingkat ketelitian yang digunakan 5%. Dimana tingkat
kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95% = k = 2
Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan
persamaan 3.1. dan persamaan 3.2. yang tertera pada bab 3 sebelumnya.
Contoh Perhitungan uji keseragaman data waktu pengamatan pada
tanggal 29 Februari 2016 hari Senin pukul 08.00 untuk pekerja 1 adalah sebagai
berikut:
∑X = 73 + 67 + 69 + 68+ 73 + 72 + 68 = 490
00,707
490X
58,2
BKA = 70,00 + 2 (2,58) = 75,16
BKB = 70,00 - 2 (2,58) = 64,84
2 XBKA
2 XBKB
7
)70,0068(...)70,0068()70,0067()70,0073( 2222
Dengan cara yang sama hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman
data untuk pekerja 1 dapat dilihat pada Tabel 4.27. berikut.
Page 70
69
Tabel 4.27. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 1
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102
Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101
Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102
Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102
Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106
Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101
Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109
X Rata-Rata 70,00 82,00 107,29 113,71 102,86 71,43 120,00 102,43 103,00 107,00 103,29
Stedev 2,58 1,29 4,15 4,31 1,21 3,10 2,52 0,98 2,31 4,58 3,04
BKA 75,16 84,58 115,59 122,33 105,28 77,63 125,04 104,39 107,62 116,16 109,37
BKB 64,84 79,42 98,99 105,09 100,44 65,23 114,96 100,47 98,38 97,84 97,21
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 71
70
58
60
62
64
66
68
70
72
74
76
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 1 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S K
ON
TR
OL
Gambar 4.1. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 1
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Gambar 4.1. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data yang diluar kontrol
(Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk
peta kontrol denyut nadi pekerja 1 untuk keseluruhan dapat dilihat pada lampiran
enam.
Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja
2 dapat dilihat pada Tabel 4.28. berikut.
Page 72
71
Tabel 4.28. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 2
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110
Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112
Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117
Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114
Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112
Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111
Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114
X Rata-Rata 70,00 99,57 105,57 116,29 107,00 69,14 116,57 102,57 100,71 103,14 112,86
Stedev 1,15 2,51 2,44 1,89 3,42 2,73 2,44 1,9 2,36 1,57 2,34
BKA 72,30 104,59 110,45 120,07 113,84 74,60 121,45 106,37 105,43 106,28 117,54
BKB 67,70 94,55 100,69 112,51 100,16 63,68 111,69 98,77 95,99 100,00 108,18
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 73
72
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 2 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S K
ON
TR
OL
Gambar 4.2. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 2
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Berdasarkan pada gambar 4.2. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data
yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 2 berikutnya dapat dilhat
pada lampiran enam.
Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja
3 dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut.
Page 74
73
Tabel 4.29. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 3
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108
Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106
Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106
Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107
Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106
Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108
Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105
X Rata-Rata 72,14 110,71 109,86 116,29 117,14 69,57 105,00 112,71 113,43 105,86 106,57
Stedev 1,35 3,99 4,63 2,63 1,07 2,23 3,27 3,35 2,82 4,74 1,13
BKA 74,84 118,69 119,12 121,55 119,28 74,03 111,54 119,41 119,07 115,34 108,83
BKB 69,44 102,73 100,60 111,03 115,00 65,11 98,46 106,01 107,79 96,38 104,31
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 75
74
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 3 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S K
ON
TR
OL
Gambar 4.3. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 3
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Berdasarkan pada gambar 4.3. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data
yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 3 berikutnya dapat dilhat
pada lampiran enam.
Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja
4 dapat dilihat pada Tabel 4.30 berikut.
Page 76
75
Tabel 4.30. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 4
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105
Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103
Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101
Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102
Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101
Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106
Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109
X Rata-Rata 72,43 114,29 115,57 115,00 111,43 68,57 103,00 105,86 117,29 115,57 103,86
Stedev 2,15 3,64 2,51 2,08 2,70 1,81 0,82 4,95 2,43 2,51 2,97
BKA 76,73 121,57 120,59 119,16 116,83 72,19 104,64 115,76 122,15 120,59 109,80
BKB 68,13 107,01 110,55 110,84 106,03 64,95 101,36 95,96 112,43 110,55 97,92
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 77
76
62
64
66
68
70
72
74
76
78
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 4 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S K
ON
TR
OL
Gambar 4.4. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 4
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Berdasarkan pada gambar 4.4. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data
yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 4 berikutnya dapat dilhat
pada lampiran enam.
Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja
5 dapat dilihat pada Tabel 4.31. berikut.
Page 78
77
Tabel 4.31. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 5
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102
Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 110 101 101
Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104
Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 106 103 102
Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102
Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109
Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105
X Rata-Rata 72,57 113,57 106,71 109,29 112,14 74,57 111,14 114,29 110,14 103,71 103,57
Stedev 2,30 1,51 3,20 3,45 1,95 1,81 3,29 2,81 3,34 2,29 2,76
BKA 77,17 116,59 113,11 116,19 116,04 78,19 117,72 119,91 116,82 108,29 109,09
BKB 67,97 110,55 100,31 102,39 108,24 70,95 104,56 108,67 103,46 99,13 98,05
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 79
78
62
64
66
68
70
72
74
76
78
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 5 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S
KO
NT
RO
L
Gambar 4.5. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 5
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Berdasarkan pada gambar 4.5. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data
yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 5 berikutnya dapat dilhat
pada lampiran enam.
Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja
6 dapat dilihat pada Tabel 4.32. berikut.
Page 80
79
Tabel 4.32. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 6
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
JAM
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
DNI DNK DNK DNK DNK DNI DNK DNK DNK DNK DNK
Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106
Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112
Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114
Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100
Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113
Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112
Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108
X Rata-Rata 71,14 93,71 112,29 104,71 103,00 71,14 103,00 113,00 101,57 106,00 109,29
Stedev 0,90 2,56 4,82 3,04 3,11 1,57 1,91 3,65 1,90 0,58 4,99
BKA 72,94 98,83 121,93 110,79 109,22 74,28 106,82 120,30 105,37 119,27 119,27
BKB 69,34 88,59 102,65 98,63 96,78 68,00 99,18 105,70 97,77 104,84 99,31
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 81
80
67
68
69
70
71
72
73
74
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Denyut Nadi
X Rata-Rata
BKA
BKB
HARI PENGAMATAN
PETA KONTROL DENYUT NADI
PEKERJA 6 PUKUL 08.00 WIB
BA
TA
S
KO
NT
RO
L
Gambar 4.6. Peta Kontrol Denyut Nadi Pekerja 6
Hari Senin Tanggal 29 Februari 2016 Pukul 08.00 Wib
Berdasarkan pada gambar 4.6. diatas dapat terlihat bahwa tidak ada data
yang diluar kontrol (Out Control) sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut
sudah seragam, untuk peta kontrol denyut nadi pekerja 6 berikutnya dapat dilhat
pada lampiran enam.
4.2.3. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran
apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data
sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk melakukan uji kecukupan
data digunakan persamaan 3.5. pada bab sebelumnya.
Berikut contoh cara perhitungan uji kecukupan data pada waktu
pengamatan pada tanggal 29 Februari 2016 hari Senin pukul 08.00 untuk pekerja
1 dengan perhitungannya sebagai berikut.
N = 7
X = 490
Page 82
81
X2
= 34340
( X)2 = 240100
X = 73 + 67 + 69 + 68 + 73 + ........ + 68 = 490
X2
= 732 + 67
2 + 69
2 + 68
2 + 73
2 +........+ 68
2 = 34340
( X)2 (
73 + 67 + 69 + 68 + 73 + ........ + 68)2 = 240100
Kesimpulan: bahwa 1,87 < data = 7
Maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat
untuk melakukan penelitian. Dengan cara yang sama seperti diatas, maka
rekapitulasi hasil uji kecukupan data untuk keseluruhan pekerja 1 dapat dilihat
pada Tabel 4.33.berikut.
2
2 2
490
010042 24038040
490
(490) )34340(740'
N
87,137,1490
2,669
490
73,16.40
490
28040 2
2 2 2
87,1'N
'N
Page 83
82
Tabel 4.33. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 73 82 102 113 103 74 119 103 100 102 102
Selasa 67 81 106 117 103 67 121 102 103 102 101
Rabu 69 82 104 108 101 74 123 102 102 103 102
Kamis 68 80 112 110 103 73 123 103 101 111 102
Jumat 73 82 113 113 105 67 120 104 104 113 106
Sabtu 72 84 105 121 103 73 117 101 107 109 101
Minggu 68 83 109 114 102 72 117 102 104 109 109
Ʃx 490 574 751 796 720 500 840 717 721 749 723
Ʃx2 34340 47078 80675 90628 74066 35772 100838 73447 74295 80269 74731
(Ʃx)2 240100 329476 564001 633616 518400 250000 705600 514089 519841 561001 522729
N' 1,87 0,34 2,05 1,97 0,19 2,59 0,60 0,12 0,69 2,52 1,19
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.33. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 2 dapat dilihat pada Tabel 4.34. berikut.
Page 84
83
Tabel 4.34. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 70 102 106 116 105 67 119 100 102 104 110
Selasa 68 96 105 115 107 68 114 103 102 105 112
Rabu 71 102 103 114 103 73 116 105 99 101 117
Kamis 69 101 103 116 106 67 118 100 103 102 114
Jumat 71 98 110 116 105 67 115 103 97 105 112
Sabtu 70 101 107 120 113 73 120 104 103 102 111
Minggu 71 97 105 117 110 69 114 103 99 103 114
Ʃx 490 697 739 814 749 484 816 718 705 722 790
Ʃx2 34308 69439 78053 94678 80213 33510 95158 73668 71037 74484 89190
(Ʃx)2 240100 485809 546121 662596 561001 234256 665856 515524 497025 521284 624100
N' 0,37 0,87 0,73 0,36 1,40 2,14 0,60 0,47 0,75 0,32 0,59
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.34. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 3 dapat dilihat pada Tabel 4.35. berikut.
Page 85
84
Tabel 4.35. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 73 114 115 112 116 69 103 115 116 102 108
Selasa 72 112 105 116 117 67 112 112 114 105 106
Rabu 71 115 103 119 116 71 106 107 109 103 106
Kamis 73 109 109 119 119 69 104 114 116 106 107
Jumat 74 112 112 114 117 71 103 117 115 106 106
Sabtu 70 103 115 118 118 67 104 114 114 103 108
Minggu 72 110 110 116 117 73 103 110 110 116 105
Ʃx 505 774,531 769 814,549 818,318 487 735 789 794 740,199 746
Ʃx2 36443 85790,5 84609 94826,8 95670,6 33911 77239 88999 90110 78398,2 79510
(Ʃx)2 255025 599898 591361 663490 669644 237169 540225 622521 630436 547895 556516
N' 0,48 1,70 2,44 0,72 0,12 1,40 1,33 1,21 0,85 2,61 0,16
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.35. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 4 dapat dilihat pada Tabel 4.36. berikut.
Page 86
85
Tabel 4.36. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 71 111 115 112 115 70 103 112 120 114 105
Selasa 70 113 112 116 111 67 104 101 117 120 103
Rabu 73 110 113 113 112 68 102 104 115 115 101
Kamis 75 119 116 114 107 68 103 102 119 117 102
Jumat 73 117 119 116 109 72 102 113 120 116 101
Sabtu 75 112 118 118 113 67 103 102 114 115 106
Minggu 70 118 116 116 113 68 104 107 116 112 109
Ʃx 507 800 809 805 780 480 721 741 821 809 727
Ʃx2 36749 91508 93535 92601 86958 32934 74267 78587 96327 93535 75557
(Ʃx)2 257049 640000 654481 648025 608400 230400 519841 549081 674041 654481 528529
N' 1,21 1,39 0,65 0,45 0,80 0,96 0,09 3,00 0,59 0,65 1,12
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.36. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 5 dapat dilihat pada Tabel 4.37. berikut.
Page 87
86
Tabel 4.37. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 70 112 105 108 114 75 110 117 112 103 102
Selasa 72 113 107 104 113 77 114 113 101 101 101
Rabu 75 116 112 107 114 75 105 115 115 105 104
Kamis 76 115 105 111 113 75 112 118 103 103 102
Jumat 73 113 107 110 110 74 110 115 113 102 102
Sabtu 72 114 102 115 112 75 115 110 108 104 109
Minggu 70 112 109 110 109 71 112 112 107 108 105
Ʃx 508 795 747 765 785 522 778 800 759 726 725
Ʃx2 36898 90303 79777 83675 88055 38946 86534 91476 82461 75328 75135
(Ʃx)2 258064 632025 558009 585225 616225 272484 605284 640000 576081 527076 525625
N' 1,38 0,24 1,23 1,37 0,42 0,81 1,20 0,83 3,18 0,67 0,97
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.37. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian. Adapun hasil keseluruhan perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 6 dapat dilihat pada Tabel 4.38. berikut.
Page 88
87
Tabel 4.38. Hasil Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Denyut
Nadi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Jumlah Denyut Nadi Per Menit
Waktu Pengamatan Pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 71 96 112 101 100 69 106 107 100 106 106
Selasa 72 90 115 106 105 71 104 110 102 106 112
Rabu 70 94 120 105 104 71 102 112 102 106 114
Kamis 72 91 105 110 100 74 102 117 99 107 100
Jumat 70 95 113 103 100 72 100 116 101 106 113
Sabtu 72 97 108 102 104 71 103 113 102 106 112
Minggu 71 93 113 106 108 70 104 116 105 105 108
Ʃx 498 656 786 733 721 498 721 791 711 742 775
Ʃx2 35434 61516 88396 76811 74321 35444 74285 89463 72239 78654 85853
(Ʃx)2 248004 430336 617796 537289 519841 248004 519841 625681 505521 550564 600625
N' 0,22 1,03 2,53 1,16 1,25 0,67 0,47 1,43 0,48 0,04 0,92
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari tabel 4.38. diatas maka data hasil pengukuran yang dilakukan data sudah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian.
Page 89
88
4.2.4. Penilaian Beban Kerja
Cardiovascular Load merupakan klasifikasi beban kerja dengan membandingkan peningkatan denyut nadi kerja dengan
denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskuler. Adapun rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 2.4. berikut
rekapitulasi denyut nadi pekerja 1- pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016) yang tertera pada tabel 4.39.-
4.44. dibawah ini.
Tabel 4.39. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 1 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
DNI Pada
Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 73 74 73,5 82 102 113 103 119 103 100 102 102 102,9 190
Selasa 67 67 67,0 81 106 117 103 121 102 103 102 101 104,0 190
Rabu 69 74 71,5 82 104 108 101 123 102 102 103 102 103,0 190
Kamis 68 73 70,5 80 112 110 103 123 103 101 111 102 105,0 190
Jumat 73 67 70,0 82 113 113 105 120 104 104 113 106 106,7 190
Sabtu 72 73 72,5 84 105 121 103 117 101 107 109 101 105,3 190
Minggu 68 72 70,0 83 109 114 102 117 102 104 109 109 105,4 190
Rata-Rata 70,7 104,6 190 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 1 yaitu 30 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 1
7,70190
)7,706,104(100 %CVL
x41,28
3,119
3390
3,119
9,33100
x
Page 90
89
Tabel 4.40. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 2 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI DNI Pada Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 70 67 68,5 102 106 116 105 119 100 102 104 110 107,1 196
Selasa 68 68 68,0 96 105 115 107 114 103 102 105 112 106,6 196
Rabu 71 73 72,0 102 103 114 103 116 105 99 101 117 106,7 196
Kamis 69 67 68,0 101 103 116 106 118 100 103 102 114 107,0 196
Jumat 71 67 69,0 98 110 116 105 115 103 97 105 112 106,8 196
Sabtu 70 73 71,5 101 107 120 113 120 104 103 102 111 109,0 196
Minggu 71 69 70,0 97 105 117 110 114 103 99 103 114 106,9 196
Rata-Rata 69,6 107,1 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 2 yaitu 24 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 2 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 2
6,69196
)6,691,107(100 %CVL
x
4,126
3750
4,126
5,37100
x
67,29 %CVL
Page 91
90
Tabel 4.41. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 3 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI DNI Pada Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 73 69 71,0 114 115 112 116 103 115 116 102 108 111,2 196
Selasa 72 67 69,5 112 105 116 117 112 112 114 105 106 111,0 196
Rabu 71 71 71,0 115 103 119 116 106 107 109 103 106 109,3 196
Kamis 73 69 71,0 109 109 119 119 104 114 116 106 107 111,4 196
Jumat 74 71 72,5 112 112 114 117 103 117 115 106 106 111,3 196
Sabtu 70 67 68,5 103 115 118 118 104 114 114 103 108 110,8 196
Minggu 72 73 72,5 110 110 116 117 103 110 110 116 105 110,8 196
Rata-Rata 70,9 110,8 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 3 yaitu 24 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 3 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 3
1,125
3990
1,125
9,39100
x
89,31 %CVL
9,70196
)9,708,110(100 %CVL
x
Page 92
91
Tabel 4.42. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 4 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI DNI Pada Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 71 70 70,5 111 115 112 115 103 112 120 114 105 111,9 197
Selasa 70 67 68,5 113 112 116 111 104 101 117 120 103 110,8 197
Rabu 73 68 70,5 110 113 113 112 102 104 115 115 101 109,4 197
Kamis 75 68 71,5 119 116 114 107 103 102 119 117 102 111,0 197
Jumat 73 72 72,5 117 119 116 109 102 113 120 116 101 112,6 197
Sabtu 75 67 71,0 112 118 118 113 103 102 114 115 106 111,2 197
Minggu 70 68 69,0 118 116 116 113 104 107 116 112 109 112,3 197
Rata-Rata 70,5 111,3 197 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 4 yaitu 23 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 4 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 4
25,32 %CVL
5,70197
)5,703,111(100 %CVL
x
5,126
4080
5,126
8,40100
x
Page 93
92
Tabel 4.43. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 5 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI DNI Pada Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 70 75 72,5 112 105 108 114 110 117 112 103 102 109,2 188
Selasa 72 77 74,5 113 107 104 113 114 113 110 101 101 108,4 188
Rabu 75 75 75,0 116 112 107 114 105 115 115 105 104 110,3 188
Kamis 76 75 75,5 115 105 111 113 112 118 106 103 102 109,4 188
Jumat 73 74 73,5 113 107 110 110 110 115 113 102 102 109,1 188
Sabtu 72 75 73,5 114 102 115 112 115 110 108 104 109 109,9 188
Minggu 70 71 70,5 112 109 110 109 112 112 107 108 105 109,3 188
Rata-Rata 73,6 109,4 188 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 5 yaitu 32 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 5 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 5
29,31 %CVL
4,114
3580
4,114
8,35100
x
6,73188
)6,734,109(100 %CVL
x
Page 94
93
Tabel 4.44. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 6 (Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI DNI Pada Jam DNI
Rata-Rata
DNK Pada Jam DNK
Rata-Rata
DNK
Maks 08.00 12.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 71 69 70,0 96 112 101 100 106 107 100 106 106 103,8 196
Selasa 72 71 71,5 90 115 106 105 104 110 102 106 112 105,6 196
Rabu 70 71 70,5 94 120 105 104 102 112 102 106 114 106,6 196
Kamis 72 74 73,0 91 105 110 100 102 117 99 107 100 103,4 196
Jumat 70 72 71,0 95 113 103 100 100 116 101 106 113 105,2 196
Sabtu 72 71 71,5 97 108 102 104 103 113 102 106 112 105,2 196
Minggu 71 70 70,5 93 113 106 108 104 116 105 105 108 106,4 196
Rata-Rata 71,1 105,2 196 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Keterangan: DN Maks: Denyut Nadi Maksimal 220 – Umur (Pria), 200 – Umur (Wanita).
Umur Pekerja 6 yaitu 24 Tahun
Adapun perhitungan Cardiovasculair strain % CVL untuk pekerja 6 adalah sebagai berikut.
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 6
30,27 %CVL
1,71196
)1,712,105(100 %CVL
x
9,124
3410
9,124
1,34100
x
Page 95
94
Setelah nilai %CVL diperoleh dari masing-masing pekerja maka langkah
selanjutnya adalah membandingkan dengan klasifikasi yang ada, berikut
rekapitulasi % CVL dan tindakan yang diperlukan untuk masing-masing pekerja
yang merujuk pada tabel 2.3. standar klasifikasi beban kerja berdasarkan % CVL
Tarwaka, 2004 Hal.97-102.
Tabel 4.45. Rekapitulasi %CVL dan Kriteria Tindakan Setiap Pekerja
Pekerja Umur DNI DNK DN
Maks % CLV Katagori
Pekerja 1 30 70,7 104,6 190 28,41 Tidak Terjadi Kelelahan
Pekerja 2 24 69,6 107,1 196 29,67 Tidak Terjadi Kelelahan
Pekerja 3 24 70,9 110,8 196 31,89 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 4 23 70,5 111,3 197 32,25 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 5 32 73,6 109,4 188 31,29 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 6 24 71,1 105,2 196 27,30 Tidak Terjadi Kelelahan
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
4.25. Perhitungan Konsumsi Energi Pekerja
Penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan
energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis
sesuai dengan persamaan 2.1. pada bab sebelumnya.
Contoh : Konsumsi kalori yang dikeluarkan pekerja 1 pada jam 07.00
E = 1.80411 – 0.0229038 x 73 + 4.71733 x 0,001 – 5329
= 2,65 Kkal/menit
Adapun untuk rekapitulasi hasil perhitungan konsumsi kalori pekerja pada
waktu pengamatan dengan kecepatan denyut jantung, untuk rekapitulasi hasil
Page 96
95
perhitungan konsumsi energi pekerja untuk setiap harinya dapat dilihat pada Tabel
4.46 - Tabel 4.51.berikut.
Tabel 4.46. Konsumsi Energi Pekerja 1
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,65 3,10 4,38 5,24 4,45 2,69 5,76 4,45 4,23 4,38 4,38
Selasa 2,39 3,04 4,68 5,58 4,45 2,39 5,94 4,38 4,45 4,38 4,30
Rabu 2,47 3,10 4,52 4,83 4,30 2,69 6,12 4,38 4,38 4,45 4,38
Kamis 2,43 2,99 5,16 4,99 4,45 2,65 6,12 4,45 4,30 5,07 4,38
Jumat 2,65 3,10 5,24 5,24 4,60 2,39 5,85 4,52 4,52 5,24 4,68
Sabtu 2,60 3,21 4,60 5,94 4,45 2,65 5,58 4,30 4,75 4,91 4,30
Minggu 2,43 3,15 4,91 5,32 4,38 2,60 5,58 4,38 4,52 4,91 4,91
Rata-rata 2,51 3,10 4,78 5,31 4,44 2,58 5,85 4,41 4,45 4,76 4,47 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.47. Konsumsi Energi Pekerja 2
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,51 4,38 4,68 5,49 4,60 2,39 5,76 4,23 4,38 4,52 4,99
Selasa 2,43 3,95 4,60 5,41 4,75 2,43 5,32 4,45 4,38 4,60 5,16
Rabu 2,56 4,38 4,45 5,32 4,45 2,65 5,49 4,60 4,16 4,30 5,58
Kamis 2,47 4,30 4,45 5,49 4,68 2,39 5,67 4,23 4,45 4,38 5,32
Jumat 2,56 4,09 4,99 5,49 4,60 2,39 5,41 4,45 4,02 4,60 5,16
Sabtu 2,51 4,30 4,75 5,85 5,24 2,65 5,85 4,52 4,45 4,38 5,07
Minggu 2,56 4,02 4,60 5,58 4,99 2,47 5,32 4,45 4,16 4,45 5,32
Rata-rata 2,51 4,20 4,65 5,52 4,76 2,48 5,55 4,42 4,28 4,46 5,23 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.48. Konsumsi Energi Pekerja 3
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,65 5,32 5,41 5,16 5,49 2,47 4,45 5,41 5,49 4,38 4,83
Selasa 2,60 5,16 4,60 5,49 5,58 2,39 5,16 5,16 5,32 4,60 4,68
Rabu 2,56 5,41 4,45 5,76 5,49 2,56 4,68 4,75 4,91 4,45 4,68
Kamis 2,65 4,91 4,91 5,76 5,76 2,47 4,52 5,32 5,49 4,68 4,75
Jumat 2,69 5,16 5,16 5,32 5,58 2,56 4,45 5,58 5,41 4,68 4,68
Sabtu 2,51 4,45 5,41 5,67 5,67 2,39 4,52 5,32 5,32 4,45 4,83
Minggu 2,60 4,99 4,99 5,49 5,58 2,65 4,45 4,99 4,99 5,49 4,60
Rata-rata 2,61 5,06 4,99 5,52 5,59 2,50 4,60 5,22 5,28 4,67 4,72 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 97
96
Tabel 4.49. Konsumsi Energi Pekerja 4
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,56 5,07 5,41 5,16 5,41 2,51 4,45 5,16 5,85 5,32 4,60
Selasa 2,51 5,24 5,16 5,49 5,07 2,39 4,52 4,30 5,58 5,85 4,45
Rabu 2,65 4,99 5,24 5,24 5,16 2,43 4,38 4,52 5,41 5,41 4,30
Kamis 2,74 5,76 5,49 5,32 4,75 2,43 4,45 4,38 5,76 5,58 4,38
Jumat 2,65 5,58 5,76 5,49 4,91 2,60 4,38 5,24 5,85 5,49 4,30
Sabtu 2,74 5,16 5,67 5,67 5,24 2,39 4,45 4,38 5,32 5,41 4,68
Minggu 2,51 5,67 5,49 5,49 5,24 2,43 4,52 4,75 5,49 5,16 4,91
Rata-rata 2,62 5,35 5,46 5,41 5,11 2,45 4,45 4,68 5,61 5,46 4,52
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.50. Konsumsi Energi Pekerja 5
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,51 5,16 4,60 4,83 5,32 2,74 4,99 5,58 5,16 4,45 4,38
Selasa 2,60 5,24 4,75 4,52 5,24 2,84 5,32 5,24 4,30 4,30 4,30
Rabu 2,74 5,49 5,16 4,75 5,32 2,74 4,60 5,41 5,41 4,60 4,52
Kamis 2,79 5,41 4,60 5,07 5,24 2,74 5,16 5,67 4,45 4,45 4,38
Jumat 2,65 5,24 4,75 4,99 4,99 2,69 4,99 5,41 5,24 4,38 4,38
Sabtu 2,60 5,32 4,38 5,41 5,16 2,74 5,41 4,99 4,83 4,52 4,91
Minggu 2,51 5,16 4,91 4,99 4,91 2,56 5,16 5,16 4,75 4,83 4,60
Rata-rata 2,63 5,29 4,74 4,94 5,17 2,72 5,09 5,35 4,88 4,50 4,50
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.51. Konsumsi Energi Pekerja 6
(Senin - Minggu Tanggal 29 Februari s/d 06 Maret 2016)
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 2,56 3,95 5,16 4,30 4,23 2,47 4,68 4,75 4,23 4,68 4,68
Selasa 2,60 3,56 5,41 4,68 4,60 2,56 4,52 4,99 4,38 4,68 5,16
Rabu 2,51 3,82 5,85 4,60 4,52 2,56 4,38 5,16 4,38 4,68 5,32
Kamis 2,60 3,63 4,60 4,99 4,23 2,69 4,38 5,58 4,16 4,75 4,23
Jumat 2,51 3,89 5,24 4,45 4,23 2,60 4,23 5,49 4,30 4,68 5,24
Sabtu 2,60 4,02 4,83 4,38 4,52 2,56 4,45 5,24 4,38 4,68 5,16
Minggu 2,56 3,75 5,24 4,68 4,83 2,51 4,52 5,49 4,60 4,60 4,83
Rata-rata 2,56 3,80 5,19 4,58 4,45 2,56 4,45 5,24 4,35 4,68 4,94
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 98
97
Adapun hasil perhitungan konsumsi energi pekerja setiap jam pada waktu
pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.52 - Tabel 4.57 berikut.
Tabel 4.52. Konsumsi Energi Pekerja 1 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam Total 08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 185,87 262,54 314,36 266,96 161,54 345,51 266,96 253,85 262,54 262,54 2582,66
Selasa 182,63 280,59 334,90 266,96 143,22 356,34 262,54 266,96 262,54 258,17 2614,85
Rabu 185,87 271,45 289,95 258,17 161,54 367,41 262,54 262,54 266,96 262,54 2588,95
Kamis 179,45 309,36 299,54 266,96 158,75 367,41 266,96 258,17 304,42 262,54 2673,56
Jumat 185,87 314,36 314,36 275,99 143,22 350,90 271,45 271,45 314,36 280,59 2722,53
Sabtu 192,52 275,99 356,34 266,96 158,75 334,90 258,17 285,24 294,72 258,17 2681,75
Minggu 189,16 294,72 319,41 262,54 156,02 334,90 262,54 271,45 294,72 294,72 2680,17
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.53. Konsumsi Energi Pekerja 2 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam
Total 08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 262,54 280,59 329,68 275,99 143,22 345,51 253,85 262,54 271,45 299,54 2724,90
Selasa 237,16 275,99 324,51 285,24 145,67 319,41 266,96 262,54 275,99 309,36 2702,83
Rabu 262,54 266,96 319,41 266,96 158,75 329,68 275,99 249,59 258,17 334,90 2722,94
Kamis 258,17 266,96 329,68 280,59 143,22 340,17 253,85 266,96 262,54 319,41 2721,55
Jumat 245,39 299,54 329,68 275,99 143,22 324,51 266,96 241,25 275,99 309,36 2711,90
Sabtu 258,17 285,24 350,90 314,36 158,75 350,90 271,45 266,96 262,54 304,42 2823,68
Minggu 241,25 275,99 334,90 299,54 148,17 319,41 266,96 249,59 266,96 319,41 2722,18
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.54. Konsumsi Energi Pekerja 3 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi (kkal/Jam) pada Jam
Total 08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 319,41 319,41 324,51 309,36 329,68 148,17 266,96 324,51 329,68 262,54 2934,23
Selasa 309,36 309,36 275,99 329,68 334,90 143,22 309,36 309,36 319,41 275,99 2916,63
Rabu 324,51 324,51 266,96 345,51 329,68 153,35 280,59 285,24 294,72 266,96 2872,04
Kamis 294,72 294,72 294,72 345,51 345,51 148,17 271,45 319,41 329,68 280,59 2924,47
Jumat 309,36 309,36 309,36 319,41 334,90 153,35 266,96 334,90 324,51 280,59 2942,70
Sabtu 266,96 266,96 324,51 340,17 340,17 143,22 271,45 319,41 319,41 266,96 2859,24
Minggu 299,54 299,54 299,54 329,68 334,90 158,75 266,96 299,54 299,54 329,68 2917,69
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 99
98
Tabel 4.55. Konsumsi Energi Pekerja 4 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/Jam) pada Jam Total
08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 153,35 304,42 324,51 309,36 324,51 150,73 266,96 309,36 350,90 319,41 2813,53
Selasa 150,73 314,36 309,36 329,68 304,42 143,22 271,45 258,17 334,90 350,90 2767,18
Rabu 158,75 299,54 314,36 314,36 309,36 145,67 262,54 271,45 324,51 324,51 2725,05
Kamis 164,38 345,51 329,68 319,41 285,24 145,67 266,96 262,54 345,51 334,90 2799,79
Jumat 158,75 334,90 345,51 329,68 294,72 156,02 262,54 314,36 350,90 329,68 2877,04
Sabtu 164,38 309,36 340,17 340,17 314,36 143,22 266,96 262,54 319,41 324,51 2785,09
Minggu 150,73 340,17 329,68 329,68 314,36 145,67 271,45 285,24 329,68 309,36 2806,02
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.56. Konsumsi Energi Pekerja 5 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/Jam) pada Jam Total
08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 150,73 309,36 275,99 289,95 319,41 164,38 299,54 334,90 309,36 266,96 2720,59
Selasa 156,02 314,36 285,24 271,45 314,36 170,24 319,41 314,36 258,17 258,17 2661,75
Rabu 164,38 329,68 309,36 285,24 319,41 164,38 275,99 324,51 324,51 275,99 2773,45
Kamis 167,28 324,51 275,99 304,42 314,36 164,38 309,36 340,17 266,96 266,96 2734,41
Jumat 158,75 314,36 285,24 299,54 299,54 161,54 299,54 324,51 314,36 262,54 2719,92
Sabtu 156,02 319,41 262,54 324,51 309,36 164,38 324,51 299,54 289,95 271,45 2721,68
Minggu 150,73 309,36 294,72 299,54 294,72 153,35 309,36 309,36 285,24 289,95 2696,35
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.57. Konsumsi Energi Pekerja 6 Tiap Jam Waktu Pengamatan
HARI
Konsumsi Energi
(kkal/Jam) pada Jam Total
08.00-
09.00
09.00-
10.00
10.00-
11.00
11.00-
12.00
12.00-
12.30
12.30-
13.30
13.30-
14.00
14.00-
15.00
15.00-
16.00
16.00-
17.00
Senin 153,35 237,16 309,36 258,17 253,85 148,17 280,59 285,24 253,85 280,59 2460,33
Selasa 156,02 213,82 324,51 280,59 275,99 153,35 271,45 299,54 262,54 280,59 2518,40
Rabu 150,73 229,15 350,90 275,99 271,45 153,35 262,54 309,36 262,54 280,59 2546,59
Kamis 156,02 217,57 275,99 299,54 253,85 161,54 262,54 334,90 249,59 285,24 2496,78
Jumat 150,73 233,13 314,36 266,96 253,85 156,02 253,85 329,68 258,17 280,59 2497,33
Sabtu 156,02 241,25 289,95 262,54 271,45 153,35 266,96 314,36 262,54 280,59 2499,00
Minggu 153,35 225,23 314,36 280,59 289,95 150,73 271,45 329,68 275,99 275,99 2567,32
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Setelah nilai konsumsi energi pekerja diperoleh dari masing-masing pekerja maka
rekapitulasi konsumsi energi pekerja dapat dilihat pada tabel 4.58. berikut.
Page 100
99
Tabel 4.58. Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Energi yang
Di Keluarkan Tiap Hari Pada Semua Pekerja
Hari Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6
Senin 2582,66 2724,90 2934,23 2813,53 2720,59 2460,33
Selasa 2614,85 2702,83 2916,63 2767,18 2661,75 2518,40
Rabu 2588,95 2722,94 2872,04 2725,05 2773,45 2546,59
Kamis 2673,56 2721,55 2924,47 2799,79 2734,41 2496,78
Jumat 2722,53 2711,90 2942,70 2877,04 2719,92 2497,33
Sabtu 2681,75 2823,68 2859,24 2785,09 2721,68 2499,00
Minggu 2680,17 2722,18 2917,69 2806,02 2696,35 2567,32
Rata-rata 2649,21 2732,86 2909,57 2796,24 2718,31 2512,25 Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
4.26. Perhitungan Konsumsi Oksigen
Konsumsi oksigen dapat dihitung dengan mengkonversikan denyut
jantung. Adapun rumus yang digunakan sesuai dengan persamaan 2.5. pada yang
dibahas pada bab dua sebelumnya.
Contoh : Konsumsi Oksigen Pekerja 1 pada Pukul 07.00 hari 1
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan konsumsi oksigen dari data denyut
nadi para pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.59 - Tabel 4.64 berikut.
Tabel 4.59. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 1 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,46 0,64 1,04 1,26 1,06 0,48 1,38 1,06 1,00 1,04 1,04 0,95
Selasa 0,34 0,62 1,12 1,34 1,06 0,34 1,42 1,04 1,06 1,04 1,02 0,95
Rabu 0,38 0,64 1,08 1,16 1,02 0,48 1,46 1,04 1,04 1,06 1,04 0,95
Kamis 0,36 0,60 1,24 1,20 1,06 0,46 1,46 1,06 1,02 1,22 1,04 0,97
Jumat 0,46 0,64 1,26 1,26 1,10 0,34 1,40 1,08 1,08 1,26 1,12 1,00
Sabtu 0,44 0,68 1,10 1,42 1,06 0,46 1,34 1,02 1,14 1,18 1,02 0,99
Minggu 0,36 0,66 1,18 1,28 1,04 0,44 1,34 1,04 1,08 1,18 1,18 0,98
Rerata 0,97
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
tliter/meni 0.465,01,05
7573Oksigen Konsumsi
x
Page 101
100
Tabel 4.60. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 2 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,40 1,04 1,12 1,32 1,10 0,34 1,38 1,00 1,04 1,08 1,20 1,00
Selasa 0,36 0,92 1,10 1,30 1,14 0,36 1,28 1,06 1,04 1,10 1,24 0,99
Rabu 0,42 1,04 1,06 1,28 1,06 0,46 1,32 1,10 0,98 1,02 1,34 1,01
Kamis 0,38 1,02 1,06 1,32 1,12 0,34 1,36 1,00 1,06 1,04 1,28 1,00
Jumat 0,42 0,96 1,20 1,32 1,10 0,34 1,30 1,06 0,94 1,10 1,24 1,00
Sabtu 0,40 1,02 1,14 1,40 1,26 0,46 1,40 1,08 1,06 1,04 1,22 1,04
Minggu 0,42 0,94 1,10 1,34 1,20 0,38 1,28 1,06 0,98 1,06 1,28 1,00
Rerata 1,01
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.61. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 3 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,46 1,28 1,30 1,24 1,32 0,38 1,06 1,30 1,32 1,04 1,16 1,08
Selasa 0,44 1,24 1,10 1,32 1,34 0,34 1,24 1,24 1,28 1,10 1,12 1,07
Rabu 0,42 1,30 1,06 1,38 1,32 0,42 1,12 1,14 1,18 1,06 1,12 1,05
Kamis 0,46 1,18 1,18 1,38 1,38 0,38 1,08 1,28 1,32 1,12 1,14 1,08
Jumat 0,48 1,24 1,24 1,28 1,34 0,42 1,06 1,34 1,30 1,12 1,12 1,09
Sabtu 0,40 1,06 1,30 1,36 1,36 0,34 1,08 1,28 1,28 1,06 1,16 1,06
Minggu 0,44 1,20 1,20 1,32 1,34 0,46 1,06 1,20 1,20 1,32 1,10 1,08
Rerata 1,07
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.62. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 4 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,42 1,22 1,30 1,24 1,30 0,40 1,06 1,24 1,40 1,28 1,10 1,09
Selasa 0,40 1,26 1,24 1,32 1,22 0,34 1,08 1,02 1,34 1,40 1,06 1,06
Rabu 0,46 1,20 1,26 1,26 1,24 0,36 1,04 1,08 1,30 1,30 1,02 1,05
Kamis 0,50 1,38 1,32 1,28 1,14 0,36 1,06 1,04 1,38 1,34 1,04 1,08
Jumat 0,46 1,34 1,38 1,32 1,18 0,44 1,04 1,26 1,40 1,32 1,02 1,11
Sabtu 0,50 1,24 1,36 1,36 1,26 0,34 1,06 1,04 1,28 1,30 1,12 1,08
Minggu 0,40 1,36 1,32 1,32 1,26 0,36 1,08 1,14 1,32 1,24 1,18 1,09
Rerata 1,08
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 102
101
Tabel 4.63. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 5 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,40 1,24 1,10 1,16 1,28 0,50 1,20 1,34 1,24 1,06 1,04 1,05
Selasa 0,44 1,26 1,14 1,08 1,26 0,54 1,28 1,26 1,02 1,02 1,02 1,03
Rabu 0,50 1,32 1,24 1,14 1,28 0,50 1,10 1,30 1,30 1,10 1,08 1,08
Kamis 0,52 1,30 1,10 1,22 1,26 0,50 1,24 1,36 1,06 1,06 1,04 1,06
Jumat 0,46 1,26 1,14 1,20 1,20 0,48 1,20 1,30 1,26 1,04 1,04 1,05
Sabtu 0,44 1,28 1,04 1,30 1,24 0,50 1,30 1,20 1,16 1,08 1,18 1,07
Minggu 0,40 1,24 1,18 1,20 1,18 0,42 1,24 1,24 1,14 1,16 1,10 1,05
Rerata 1,05
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.64. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 6 per harinya
HARI
Konsumsi Oksigen
(liter/menit) pada Jam Rata-Rata 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 12.30 13.30 14.00 15.00 16.00 17.00
Senin 0,42 0,92 1,24 1,02 1,00 0,38 1,12 1,14 1,00 1,12 1,12 0,95
Selasa 0,44 0,80 1,30 1,12 1,10 0,42 1,08 1,20 1,04 1,12 1,24 0,99
Rabu 0,40 0,88 1,40 1,10 1,08 0,42 1,04 1,24 1,04 1,12 1,28 1,00
Kamis 0,44 0,82 1,10 1,20 1,00 0,48 1,04 1,34 0,98 1,14 1,00 0,96
Jumat 0,40 0,90 1,26 1,06 1,00 0,44 1,00 1,32 1,02 1,12 1,26 0,98
Sabtu 0,44 0,94 1,16 1,04 1,08 0,42 1,06 1,26 1,04 1,12 1,24 0,98
Minggu 0,42 0,86 1,26 1,12 1,16 0,40 1,08 1,32 1,10 1,10 1,16 1,00
Rerata 0,98
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
4.27. Perhitungan Energi Metabolisme Basal
Perhitungan energi yang diperlukan untuk Angka Metabolisme Basal
menggunakan rumusan yang telah ditetapkan oleh FAO/WHO/UNU/1985 seperti
yang tertera pada tabel 2.4. pada pembahasan bab dua sebelumnya.
Pekerja yang diteliti adalah 6 pria dengan umur dan berat badan yang
berbeda-beda seperti yang terlihat pada 4.65. berikut.
Page 103
102
Tabel 4.65. Data Umur dan Berat Badan Pekerja Pembuatan
Paving Block di UD. Batu Alam Kabupaten Aceh Barat
No Nama
Pekerja
Umur Berat Badan
(Tahun) (Kg)
1. Pekerja 1 30 63
2. Pekerja 2 24 58
3. Pekerja 3 24 50
4. Pekerja 4 23 62
5. Pekerja 5 32 70
6. Pekerja 6 24 55
Sumber: Data Primer UD. Batu Alam, 2016
Berdasarkan tabel 4.64. diatas maka perhitungan energi metabolisme basal
untuk masing-masing pekerja adalah sebagai berikut.
Maka : AMB pekerja 1 = 15,3 B + 679
= 15,3 (63) + 679
= 1642,9 kkal/hari
AMB pekerja 2 = 15,3 B + 679
= 15,3 (58) + 679
= 1566,4 kkal/hari
AMB pekerja 3 = 15.3 B + 679
= 15.3 (50) +6
= 1444,0 kkal/hari
AMB pekerja 4 = 15.3 B + 679
= 15.3 (62) + 679
= 1627,6 kkal/hari
AMB pekerja 5 = 11.6 B + 879
= 11.6 (70) + 879
= 1691,0 kkal/hari
Page 104
103
AMB pekerja 6 = 15.3 B + 679
= 15.3 (55) + 679
= 1520,5 kkal/hari
4.28. Perhitungan Lamanya Waktu Istirahat
Denyut nadi dipantau dari sebelum bekerja, saat bekerja dan setelah
bekerja (istirahat), maka waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan
dengan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai
waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis.
Murrel (1965) merumuskan metode untuk menentukan waktu istirahat yang
dibutuhkan sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik seperti yang terlihat pada
persamaan 2.7. pada pembahasan bab dua terdahulu. Adapun contoh perhitungan
lamanya waktu istirahat untuk pukul 11.00 adalah sebagai berikut.
Adapun hasil perhitungan lamanya waktu istirahat yang dibutuhkan oleh
semua para pekerja sepanjang jam kerja disajikan pada Tabel 4.66 - Tabel 4.71.
sebagai berikut.
Tabel 4.66. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 1 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
Rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 70,00 2,51 - 09.00 82,00 3,10 -
10.00 107,29 4,78 - 11.00 113,71 5,31 4,9 12.00 102,86 4,44 - 12.30 71,43 2,58 - 13.30 120,00 5,85 11,7 14.00 102,43 4,41 - 15.00 103,00 4,45 - 16.00 107,00 4,76 - 17.00 103,29 4,47 -
Istrirahat Yang Dibutuhan : 16,6 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Menit9,41,5-31,5
5)-(5,3160 RT
Page 105
104
Tabel 4.67. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 2 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
Rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 70,00 2,51 - 09.00 99,57 4,2 - 10.00 105,57 4,65 - 11.00 116,29 5,52 7,8 12.00 107,00 4,76 - 12.30 69,14 2,48 - 13.30 116,57 5,55 8,1 14.00 102,57 4,42 - 15.00 100,71 4,28 - 16.00 103,14 4,46 - 17.00 112,86 5,23 3,7
Istrirahat Yang Dibutuhan : 19,6 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.68. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 3 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 72,14 2,61 - 09.00 110,71 5,06 1,0 10.00 109,86 4,99 - 11.00 116,29 5,52 7,8 12.00 117,14 5,59 8,7 12.30 69,57 2,5 - 13.30 105,00 4,6 - 14.00 112,71 5,22 3,5 15.00 113,43 5,28 4,4 16.00 105,86 4,67 - 17.00 106,57 4,72 -
Istrirahat Yang Dibutuhan : 25,4 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.69. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 4 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 72,43 2,62 - 09.00 114,29 5,35 5,5 10.00 115,57 5,46 7,0 11.00 115 5,41 6,3 12.00 111,43 5,11 1,8 12.30 68,57 2,45 - 13.30 103 4,45 - 14.00 105,86 4,68 - 15.00 117,29 5,61 8,9 16.00 115,57 5,46 7,0 17.00 103,86 4,52 -
Istrirahat Yang Dibutuhan : 36,5 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 106
105
Tabel 4.70. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 5 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 72,57 2,63 - 09.00 113,57 5,29 4,6 10.00 106,71 4,74 - 11.00 109,29 4,94 - 12.00 112,14 5,17 2,8 12.30 74,57 2,72 - 13.30 111,14 5,09 1,5 14.00 114,29 5,35 5,5 15.00 110,14 4,88 - 16.00 103,71 4,5 - 17.00 103,57 4,5 -
Istrirahat Yang Dibutuhan : 14,4 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.71. Waktu Istirahat yang
Dibutuhkan Untuk Pekerja 6 Waktu Pengamatan
Pada Jam
Denyut Nadi Rata-
rata Per Hari
Energi
Kkal/Menit
Waktu Istrirahat Yang
Diperlukan menit
08.00 71,14 2,56 - 09.00 93,71 3,8 - 10.00 112,29 5,19 3,1 11.00 104,71 4,58 - 12.00 103 4,45 - 12.30 71,14 2,56 - 13.30 103 4,45 - 14.00 113 5,24 3,9 15.00 101,57 4,35 - 16.00 106 4,68 - 17.00 109,29 4,94 -
Istrirahat Yang Dibutuhan : 7,0 Menit
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 4.72. Rekapitulasi Waktu Istirahat yang dibutuhkan Semua Pekerja
Hari
Total Waktu Istrirahat Menit
Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6
Senin s/d
Minggu 16,6 19,6 25,4 36,5
14,4
7,0
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 107
106
BAB 5
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
5.1. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung Dalam Makanan
Perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori yang
terkandung dalam makanan yaitu masukan energi pekerja berasal dari makanan
dan minuman yang dikonsumsinya setiap hari. Berdasarkan dari hasil pengolahan
data didapat jumlah energi yang masuk pada pekerja yang selanjutnya akan
digunakan untuk aktifitas fisik sehari-harinya. Dari Tabel 5.1-5.6. didapat jumlah
kalori yang keluar lebih besar dari jumlah kalori yang masuk dalam tubuh pekerja
yang berasal dari makan pagi, makan siang, dan makan malam. Kalori yang
dihasilkan oleh makanan tidak dapat mencukupi kebutuhan energi yang
dikeluarkan pekerja pada saat bekerja.
Tabel 5.1. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 1
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2582,66 1862,30
Selasa 2614,85 1497,45
Rabu 2588,95 1775,65
Kamis 2673,56 1964,00
Jumat 2722,53 1766,15
Sabtu 2681,75 1681,00
Minggu 2680,17 1827,00
Rata-rata 2649,21 1767,65
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 108
107
Tabel 5.2. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 2
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2724,90 1688,00
Selasa 2702,83 1946,60
Rabu 2722,94 1694,30
Kamis 2721,55 1741,00
Jumat 2711,90 1554,30
Sabtu 2823,68 1954,00
Minggu 2722,18 1772,60
Rata-rata 2732,86 1764,40
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.3. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 3
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2934,23 1811,90
Selasa 2916,63 1618,30
Rabu 2872,04 1967,00
Kamis 2924,47 2055,00
Jumat 2942,70 1611,30
Sabtu 2859,24 2030,60
Minggu 2917,69 2410,60
Rata-rata 2909,57 1929,24
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.4. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 4
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2813,53 1872,00
Selasa 2767,18 2051,00
Rabu 2725,05 2020,60
Kamis 2799,79 1651,00
Jumat 2877,04 2132,40
Sabtu 2785,09 1880,00
Minggu 2806,02 1715,00
Rata-rata 2796,24 1903,14
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 109
108
Tabel 5.5. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 5
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2720,59 1920,00
Selasa 2661,75 1839,30
Rabu 2773,45 1739,60
Kamis 2734,41 2176,00
Jumat 2719,92 2272,20
Sabtu 2721,68 1929,60
Minggu 2696,35 2008,00
Rata-rata 2718,31 1983,52
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.6. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Kalori yang Terkandung dalam Makanan pada Pekerja 6
Hari Kalori yang Dikeluarkan
Kkal/Hari
Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan kkal/hari
Senin 2460,33 2208,00
Selasa 2518,40 1759,00
Rabu 2546,59 1710,00
Kamis 2496,78 2245,00
Jumat 2497,33 1735,30
Sabtu 2499,00 1858,00
Minggu 2567,32 2320,00
Rata-rata 2512,25 1976,47
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari Tabel 5.1.-5.6. hasil perbandingan jumlah kalori yang
dikeluarkan dan jumlah kalori yang masuk dari makanan maka dapat dilihat
rekapitulasi rata-rata perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan masing-masing
pekerja dengan jumlah kalori pada asupan makanan pekerja.
E = Energi Masuk-Energi Keluar
= 1767,65– 2649,21= -881,56 Kkal/ hari
Page 110
109
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Pekerja 1
Pekerja 2
Pekerja 3
Pekerja 4
Pekerja 5
Pekerja 6
Perbandingan Jumlah Kalori Kalori yang Dikeluarkan
Perbandingan Jumlah Kalori Kalori yang Terkandung Dalam Makanan
Pekerja
Perbandingan Jumlah Kalori yang Masuk
dan Jumlah Kalori yang Keluar
Kk
al
Dengan cara yang sama, maka hasil rekapitulasi rata-rata perbandingan
jumlah kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori dalam makanan dan
kekurangan kalori dapat dilihat pada Tabel 5.7. berikut.
Tabel 5.7. Rekapitulasi Rata-rata Perbandingan Jumlah Kalori Yang
Dikeluarkan Dengan Jumlah Kalori Dalam Makanan
Pekerja
Rata-rata Kalori Kkal
Kekurangan
Kalori Kalori yang
Dikeluarkan
Kalori yang
Terkandung Dalam
Makanan
1. 2649,21 1767,65 881,56
2. 2732,86 1764,40 968,46
3. 2909,57 1929,24 980,33
4. 2796,24 1903,14 893,1
5. 2718,31 1983,52 734,79
6. 2512,25 1976,47 535,78
Rata-Rata 2719,74 1887,40 832,34
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan Tabel 5.7. diatas untuk secara jelas dapat dilihat grafik
perbandingan rata-rata kalori yang dikeluarkan dengan jumlah kalori dalam
asupan makanan sebelum perbaikan usulan.
Gambar 5.1. Grafik Perbandingan Jumlah Kalori Sebelum
Perbaikan Usulan Makanan
Page 111
110
Berdasarkan dari gambar 5.1. grafik perbandingan jumlah kalori sebelum
perbaikan usulan makanan dapat dilihat bahwa jumlah energi yang dikeluarkan
per harinya masih lebih besar dari jumlah energi yang masuk dari makanan,
sedangkan penyediaan asupan makanan dan minuman untuk pekerja berupa
makan pagi, makan siang dan makan sore yang dibawa dari rumah masing-masing
ataupun dibeli oleh pekerja itu sendiri disesuaikan dengan tingkat ekonomi
pekerja tersebut sehingga asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi pekerja
tersebut dapat mencukupi kebutuhan energinya untuk melakukan aktivitas
selanjutnya.
5.2. Jumlah Konsumsi Oksigen pada Saat Ini
Konsumsi oksigen pekerja 1 pada fase sebelum bekerja pada hari pertama
yaitu pukul 08.00 adalah sebesar 0,46 liter/menit, kemudian pada fase bekerja
terjadi peningkatan yaitu pukul 09.00 menjadi 0,64 liter/menit, kemudian pada
fase bekerja yaitu pukul 10.00 terjadi peningkatan kembali yaitu menjadi 1,04
liter/menit dan terus meningkat untuk jam-jam berikutnya, dan akan kembali turun
ketika istirahat menjadi 0,48 liter/menit. Begitu juga untuk hari-hari berikutnya.
Pada Tabel 4.46 - Tabel 4.64 dapat dilihat adanya hubungan antara konsumsi
energi dan konsumsi oksigen dengan kecepatan denyut nadi, bahwa semakin cepat
denyut nadi maka semakin besar konsumsi energi dan semakin banyak oksigen
yang dikonsumsi. Berdasarkan konsumsi oksigen, pekerjaan ini diklasifikasikan
sedang (moderate).
Page 112
111
5.3. Frekuensi dan Lamanya Waktu Istirahat Aktual Saat Ini
Waktu kerja yang diberlakukan saat ini 8 jam kerja mulai dai pukul 08.00
WIB sampai dengan 17.00 WIB dan isitirahat selama 1 jam pada pukul 12.30 WIB
sampai 13.30 WIB, untuk istirahat makan siang, serta diberikan waktu istirahat
pendek selama 20 menit untuk melaksanakan shalat dzuhur dan ashar pada pukul
12.30 WIB dan pukul 15.45 WIB. Hasil dari pengolahan data didapat waktu
istirahat dibutuhkan pekerja untuk memenuhi kebutuhan energi yang hilang
selama bekerja dan sekaligus menghilangkan rasa jenuh dan lelah.
5.4. Penilaian Beban Kerja Metode Tidak Langsung
Penilaian beban kerja secara tak langsung adalah dengan mengukur denyut
nadi selama bekerja. Kategori beban kerja pada metode ini ditentukan melalui
beban kardiovaskuler % CVL, hasil pengolahan dengan metode tidak langsung
didapat hasil perhitungan seperti disajikan pada Tabel 5.8. berikut.
Tabel 5.8. Hasil Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Kardiovaskuler
Pekerja Umur DNI DNK DN Maks % CLV Katagori
Pekerja 1 30 70,7 104,6 190 28,41 Tidak Terjadi
Kelelahan
Pekerja 2 24 69,6 107,1 196 29,67 Tidak Terjadi
Kelelahan
Pekerja 3 24 70,9 110,8 196 31,89 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 4 23 70,5 111,3 197 32,25 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 5 32 73,6 109,4 188 31,29 Diperlukan Perbaikan
Pekerja 6 24 71,1 105,2 196 27,30 Tidak Terjadi
Kelelahan Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan dari table 5.8.diatas tersebut diperoleh tiga pekerja yang
kategori diperlukan perbaikan dan ketiga pekerja lainnya di katagorikan tidak
terjadi kelelahan terhadap enam orang pekerja yang diamati. Adapun perbaikan
Page 113
112
yang akan dilakukan yaitu dengan memberikan waktu istirahat pendek untuk
ketiga pekerja agar mengurangi beban kardiovaskuler % CVL.
5.5. Pemecahan Masalah
5.5.1. Usulan Menu Makanan Pekerja
Kalori yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi pekerja (rata-
rata 1887,40 kkalori) tidak dapat memenuhi kebutuhan energi yang dikeluarkan
pekerja (rata-rata 2719,74 kkalori) pada saat bekerja. Oleh sebab itu, diperlukan
menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi setiap pekerja. Contoh
usulan menu makanan pekerja untuk memenuhi kebutuhan kalori yang
dikeluarkan oleh pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.9. berikut.
Page 114
113
Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan
Hari Makan
Pagi
Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Pagi
Berat
(gr) Kal
Makan
Siang
Berat
(kg) Kal
Makanan
Selingan
Sore
Berat
(gr) Kal
Makan
Malam
Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Sore
Berat
(gr) Kal
Senin
29/02/2016
Nasi putih 200 350 Singkong
Rebus 100 146 Nasi putih 200 350
Mie Goreng
200 321 Nasi putih 200 350 Kopi 1 18
Ayam
Goreng 75 358
Kapucino
Susu 1 27 Telur dadar 50 167
Kopi
(Cangkir) 1 18
Rendang
daging 75 285 Bakwan 100 270
Tumis
Buncis 100 52 Lontong 200 38
Sambelado Ikan
tongkol
100 111
Telur asin 75 138 Tahu goreng 100 111
Kopi
(Cangkir) 1 18
Mie
instant 50 168
Tempe
Bacem 100 147
Jumlah : 376 778 Jumlah : 351 379 Jumlah : 450 775 Jumlah : 201 339 Jumlah : 350 773 Jumlah : 201 399
Jumlah Kalori 1 hari : 3443
Selasa
01/03/2016
Nasi putih 200 350 Kue Apem 150 260 Nasi putih 200 350 Singkong
rebus 100 146 Nasi putih 200 350
Bihun
Goreng 150 296
Tahu
Sambal 100 129
The Manis
(Gelas) 140 ml 353
Ikan
Kembung Balado
125 236 Kopi
(Cangkir) 1 18
Telur sambal
+ terong 140 179
The Manis
(Gelas) 140 ml 353
Telur mata
sapi 60 40
Bubur
Kacang Ijo 200 204
Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Bayam rebus 50 18
Kopi (Cangkir)
1 18
Telur asin 75 138
Kopi 1 18
Jumlah : 361 537 Jumlah : 490 817 Jumlah : 401 829 Jumlah : 101 164 Jumlah : 391 565 Jumlah : 290 649
Jumlah Kalori 1 hari : 3561
Rabu 02/03/2016
Nasi putih 200 350 Ketupat Kentang
120 216 Nasi putih 200 350 Pisang 200 236 Nasi putih 200 350 Bakso
danging sapi 100 260
Danging Balado
50 147 The Manis
(Gelas) 140 ml 353
Gulai
bayam
rebus
50 18 Kue naga
sari 70 147
Tumis daun singkong
120 151 kopi 1 18
Bening
bayam 50 18 Pastel 75 302
Tahu
bacem 100 147
Pisang
Goreng 2 pt 205
Kopi
(Cangkir) 1 18
Bubur
Kacang Ijo 200 204
Kapucino
Susu (Saset)
1 105
kopi 1 18
Jumlah : 301 533 Jumlah : 535 1075 Jumlah : 351 620 Jumlah : 270 383 Jumlah : 323 724 Jumlah : 101 278
Jumlah Kalori 1 hari : 3613
Page 115
114
Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan (Lanjutan)
Hari Makan
Pagi
Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Pagi
Berat
(gr) Kal
Makan
Siang
Berat
(kg) Kal
Makana
n
Selingan
Sore
Berat
(gr) Kal
Makan
Malam
Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Sore
Berat
(gr) Kal
Kamis
03/03/2016
Nasi putih 200 350 Piscok 170 298 Nasi putih 200 350 Risol 100 247 Nasi putih 200 350 Martabak
Telur 95 196
Tempe
Goreng 50 118
Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Talur Asin
Rebus 75 116
Kopi
(Cangkir) 1 18 Tempe Sambal 70 119
Susu Putih
(cangkir) 1 54
Gulai Pakis 100 182 Bubur
Kacang Ijo 200 204 Gulai Cumi 100 183
Roti
coklat 100 240 Ikan tongkol 100 111
Kopi
(Cangkir) 1 18
Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Telur dadar 50 167
Pisang goreng 2 pt 205
Jumlah : 351 668 Jumlah : 371 607 Jumlah : 378 959 Jumlah : 201 505 Jumlah: 420 747 Jumlah : 96 250
Jumlah Kalori 1 hari : 3736
Jum’at
04/03/2016
Nasi Lemak 200 506 Kue
Pancong 80 231 Nasi putih 200 350
Pisang
goreng 2 pt 205 Nasi putih 200 350 Mie Goreng 200 321
Tempe
Goreng 50 118 Jus Alpukat 100 85
Sambaladoh
Ikan Boloh 80 87,65 Kapucino
Susu
(Saset)
1 105
Sambaladoh
Ikan Boloh 80 87,65
Jouce Pokat
(gelas) 1 85
Gule Ayam 100 165,3 Risol 100 247 Tumis Bayam 50 78 Sayur Bayam
Rebus 50 18
Tumis
Buncis 100 52
Kopi
(Cangkir) 1 18
Kopi
(Cangkir) 1 18
Kopi
(Cangkir) 1 18
Jumlah : 451 859,3 Jumlah : 280 563 Jumlah : 331 533,65 Jumlah : 3 310 Jumlah : 331 473,65 Jumlah : 201 406
Jumlah Kalori 1 hari : 3145,6
Sabtu
05/03/2016
Nasi putih 200 350 Bakwan 100 270 Nasi putih 200 350 Kentang
Goreng 150 211 Nasi putih 200 350 Mie Bakso 200 302
Telur sambal 50 134 Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Ikan Kembung
Balado 50 168
Kopi
(Cangkir) 1 18 tahu gareng 100 111
Jouce Pokat
(gelas) 1 85
Gulai Cumi 100 183 Bubur
Kacang Ijo 200 204
Tumis Daun
Singkong 120 151
Martabak
telur 95 196 Bayam rebus 50 18
Kopi
(Cangkir) 1 18
Gado-gado 150 295
Jumlah : 351 685 Jumlah : 301 579 Jumlah : 370 669 Jumlah : 246 425 Jumlah : 500 774 Jumlah : 201 387
Jumlah Kalori 1 hari : 3519
Page 116
115
Tabel 5.9. Usulan Menu Makanan (Lanjutan)
Hari Makan Pagi Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Pagi
Berat
(gr) Kal
Makan
Siang
Berat
(kg) Kal
Makanan
Selingan Sore
Berat
(gr) Kal Makan Malam
Berat
(gr) Kal
Makanan
Selingan
Sore
Berat
(gr) Kal
Minggu
06/03/2016
Nasi Lemak 200 506
Bakwan
Goreng
+Tahu Isi
200 350 Nasi putih 200 350 Risol 100 247 Nasi putih 200 350 Martabak
Telur 95 196
Gule
Ayam 100 165,3
Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Talur Asin
Rebus 75 116 Kopi (Cangkir) 1 18 Tempe Sambal 70 119
Susu Putih
(cangkir) 1 54
Tumis
Kacang
Panjang +
Jagung
Muda
125 118 Bubur
Kacang Ijo 200 204 Gulai Cumi 100 183 Roti coklat 100 240 Ikan tongkol 100 111
Kopi
(Cangkir) 1 18
Kapucino
Susu (Saset) 1 105
Telur dadar 50 167
Pisang
goreng 2 pt 205
Jumlah : 426 807,3 Jumlah : 401 659 Jumlah : 378 959 Jumlah : 201 505 Jumlah: 420 747 Jumlah : 96 250
Jumlah Kalori 1 hari : 3927,3
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 117
116
Menu makanan pada Tabel 5.9 diatas hanya sebatas usulan saja, boleh
berbeda asalkan kalori yang dibutuhkan pekerja saat bekerja dapat terpenuhi. Pada
Tabel 5.10. sampai Tabel 5.15. dapat dilihat perbandingan antara energi yang
dikeluarkan pekerja dengan kalori yang dihasilkan dari menu makanan usulan.
Dengan penambahan menu makanan dapat mencukupi kebutuhan energi yang
dikeluarkan pekerja saat bekerja.
Tabel 5.10. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan
Usulan pada Pekerja 1
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2582,66 3443
Selasa 2614,85 3561
Rabu 2588,95 3613
Kamis 2673,56 3736
Jumat 2722,53 3145,6
Sabtu 2681,75 3519
Minggu 2680,17 3927,3
Rata-rata 2649,21 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.11. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan
pada Pekerja 2
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2724,90 3443
Selasa 2702,83 3561
Rabu 2722,94 3613
Kamis 2721,55 3736
Jumat 2711,90 3145,6
Sabtu 2823,68 3519
Minggu 2722,18 3927,3
Rata-rata 2732,86 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 118
117
Tabel 5.12. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan
pada Pekerja 3
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2934,23 3443
Selasa 2916,63 3561
Rabu 2872,04 3613
Kamis 2924,47 3736
Jum’at 2942,70 3145,6
Sabtu 2859,24 3519
Minggu 2917,69 3927,3
Rata-rata 2909,57 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.13. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan
pada Pekerja 4
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2813,53 3443
Selasa 2767,18 3561
Rabu 2725,05 3613
Kamis 2799,79 3736
Jum’at 2877,04 3145,6
Sabtu 2785,09 3519
Minggu 2806,02 3927,3
Rata-rata 2796,24 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Tabel 5.14. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan
pada Pekerja 5
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2720,59 3443
Selasa 2661,75 3561
Rabu 2773,45 3613
Kamis 2734,41 3736
Jum’at 2719,92 3145,6
Sabtu 2721,68 3519
Minggu 2696,35 3927,3
Rata-rata 2718,31 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 119
118
Tabel 5.15. Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Makanan Usulan
pada Pekerja 6
Hari Kalori yang Dikeluarkan Kalori yang Terkandung
Dalam Makanan Usulan
Senin 2460,33 3443
Selasa 2518,40 3561
Rabu 2546,59 3613
Kamis 2496,78 3736
Jum’at 2497,33 3145,6
Sabtu 2499,00 3519
Minggu 2567,32 3927,3
Rata-rata 2512,25 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan hasil pada Tabel 5.16. dapat dilihat rekapitulasi rata-rata
perbandingan jumlah kalori yang dikeluarkan masing-masing pekerja dengan
jumlah kalori pada asupan makanan pekerja seelah dilakukan perbaikan usulan
asupan makanan.
Tabel 5.16. Rekapitulasi Rata-rata Perbandingan Kalori Dikeluarkan
Setelah Dilakukan Perbaikan Asupan Makanan
Pekerja
Rata-rata Kalori (Kkal)
Kalori yang
Dikeluarkan
Kalori yang
Terkandung Dalam
Usulan Makanan
Pekerja 1 2732,86 3563,56
Pekerja 2 2909,57 3563,56
Pekerja 3 2796,24 3563,56
Pekerja 4 2718,31 3563,56
Pekerja 5 2512,25 3563,56
Pekerja 6 2512,25 3563,56
Rata-Rata 2696,91 3563,56
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 120
119
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
pekerja 1 pekerja 2 pekerja 3 pekerja 4 pekerja 5 pekerja 6
Kalori yang Dikeluarkan
Kalori yang Terkandung Dalam Usulan Makanan Pekerja
Perbandingan Jumlah Kalori yang Dikeluarkan dengan
Jumlah Kalori yang Terkandung Dalam Usulan
Makanan Pekerja
Kk
al
Pekerja
Berdasarkan Tabel 5.16 diatas, maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 5.2. grafik perbandingan rata-rata kalori yang dikeluarkan dengan
jumlah kalori setelah perbaikan usulan asupan makanan pekerja.
Gambar 5.2. Perbandingan Jumlah Kalori Setelah Perbaikan Usulan Makanan
5.5.2. Usulan Penentuan Waktu Istirahat Pekerja
Besarnya waktu istirahat yang dibutuhkan pekerja untuk dapat
memulihkan kondisi fisiknya berbeda untuk masing-masing pekerja. Hal ini dapat
dilihat dari denyut nadi pada saat bekerja. Semakin cepat denyut nadi pekerja
maka waktu istirahat yang dibutuhkan semakin besar pula.
Berdasarkan Tabel 4.66 - Tabel 4.71. hasil perhitungan waktu istirahat dari
masing-masing pekerja, maka dapat dilihat hasil rekapitulasi waktu istirahat yang
di usulkan dari masing-masing pekerja pada Tabel 5.17. berikut.
Page 121
120
Tabel 5.17. Rekapitulasi Total Waktu Istirahat
yang di Usulkan Untuk Semua Pekerja
Hari
Total Waktu Istrirahat
Menit
Pekerja 1 Pekerja 2 Pekerja 3 Pekerja 4 Pekerja 5 Pekerja 6
Senin s/d
Minggu 16,6 19,6 25,4 36,5
14,4
7,0
Rata-Rata 2,38 2,80 3,63 5,21 2,05 1,00
Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Berdasarkan Tabel 5.17 diatas dapat dilihat rata-rata waktu istirahat yang
dibutuhkan oleh pekerja untuk mengembalikan kondisi fisiknya. Rata-rata waktu
istirahat yang diusulkan adalah selama ± 3 menit diluar dari waktu istirahat makan
siang. Hal ini dapat diusulkan oleh perusahaan tanpa mengurangi jam produksi.
Bila jam produksi berkurang maka jumlah produksi akan menurun. Untuk
menghindari hal ini maka waktu istirahat yang diberikan sebaiknya diatur dengan
baik sehingga tidak terjadi pengurangan jam produksi dengan cara mengambil
atau memotong 30 menit dari waktu istirahat makan siang yang sebelumnya 1 jam
menjadi 0,5 jam istirahat makan siang. Jika selama ini isitirahat makan siang dari
jam 12.30 – 13.30 WIB menjadi 12.30 – 13.00 WIB. Kemudian 30 puluh menit
waktu istirahat makan siang yang diambil, dikonversikan menjadi waktu isitirahat
pendek yang akan diberikan kepada pekerja pada jam 10.00 WIB, 11.00 WIB dan
15.00 WIB dimana pada jam-jam tersebut pekerja mengalami kelelahan yang
dapat dilihat dari rerata tertinggi denyut nadi dan energi yang dikeluarkan pekerja
perharinya.
Page 122
121
Waktu isitirahat pendek diberikan kepada pekerja selama tiga periode,
dengan lama isitirahat 10 meint. Pada periode pertama untuk pekerja 1 diberikan
waktu isitrahat pada jam 10.00 – 10.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu
isitirahat pada jam 10.03 – 10.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat
pada jam 10.06 – 10.09 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam
10.09 – 10.12 WIB, untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.12-
10.15 WIB dan untuk pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 10.15 – 10.18
WIB.
Selanjutnya pada periode kedua untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat
pada jam 11.00 – 11.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam
11.03 – 11.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.06-
11.09 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.09-11.12 WIB,
untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.12-11.15 WIB dan untuk
pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.15-11.18 WIB.
Pada periode Ketiga untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat pada jam
15.00 – 15.03 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.03 –
15.06 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.06 – 15.09
WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.09 – 15.12 WIB,
untuk pekerja 5 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.12 – 15.15 WIB dan untuk
pekerja 6 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.15 – 15.18 WIB. Ketika salah
satu pekerja sedang beristirahat maka pekerja yang lain tetap bekerja dengan
begitu proses produksi tidak terganggu. Asupan energi pekerja sebaiknya juga
ditambahkan, tidak hanya sarapan pagi dirumah saja tapi diberikan makanan
ringan misalnya : roti (kkal) dan gorengan (492.5 kkal). Sehingga kehilangan
Page 123
122
energi pada saat bekerja dapat dikembalikan dengan waktu istirahat dan asupan
energi yang mencukupi. Dengan adanya waktu istirahat ini diharapkan operator
dapat bekerja maksimal. 4.198
5.5.3. Perbandingan Metode Kerja Aktual Dengan Metode Kerja Usulan
Perbandingan metode kerja aktual dan metode kerja usulan dapat dilihat
pada Tabel 5.18 berikut.
Tabel 5.18. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Metode Kerja Usulan Metode Kerja Aktual Metode Kerja Usulan
Pekerja 1 sampai dengan pekerja 6
hanya diberikan waktu istirahat pada
pukul 12.30 – 13.30 Wib.
Pekerja 1 sampai dengan pekerja 6
diberikan waktu istirahat pada pukul
12.30 – 13.30 Wib, selain itu pekerja 1
sampai dengan pekerja 6 diberikan
waktu istirahat pendek pad pukul 10.00,
11.00, dan 15.00 dimana pekerja secara
bergantian diberikan waktu istirahat
pendek tersebut.
Pekerja hanya mengkonsumsi
makanan dari rumah ketika sarapan
pagi
Pekerja diberi waktu isitirahat pendek
untuk mengkonsumsi makanan ringan
yang dapat memulihkan energi
misalnya seperti : roti (kkal) dan
gorengan (492.5 kkal). 4.198
Sumber: Analisis Pengolahan Data Primer UD. Batu Alam (2016).
Page 124
123
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Berdasarkan beban kerja dengan cara perhitungan denyut nadi pekerja
didapat hasil perhitungan beban kerja (CVL) dapat dilihat bahwa
pekerja 28,41%, dimana pekerja 1 dikatagorikan tidak terjadi
kelelahan, Pekerja 2 yaitu sebesar 29,67% dikatagorikan tidak terjadi
kelelahan, Pekerja 3 yaitu sebesar 31,89% dikatagorikan Diperlukan
Perbaikan, pekerja 4 yaitu sebesar 32,25% dikatagorikan Diperlukan
Perbaikan, pekerja 5 yaitu sebesar 31,29 dikatagorikan Diperlukan dan
pekerja 6 yaitu sebesar 27,30% dan dikatagorikan tidak diperlukan
perbaikan.
2. Hasil perhitungan beban kerja berdasarkan jumlah kalori rata-rata
yang dikeluarkan pekerja masing-masing pada pekerja 1 yaitu sebesar
2649,21 kkal, pada pekerja 2 yaitu 2732,86 kkal dan pada pekerja 3
yaitu sebesar 2909,57 kkal, pada pekerja 4 yaitu sebesar 2796,24
kkal, pada pekerja 5 yaitu sebesar 2718,31 kkal dan pada pekerja 6
yaitu sebesar 2512,25 kkal sedangkan jumlah kandungan kalori rata-
rata pada asupan makanan pekerja adalah pada pekerja 1 yaitu sebesar
1767,65 kkal, pada pekerja 2 yaitu sebesar 1764,40 kkal, pada pekerja
3 yaitu sebesar 1929,24 kkal, pada pekerja 4 yaitu sebesar 1903,14
kkal, pada pekerja 5 yaitu sebesar 1983,52 kkal dan pekerja 6 yaitu
Page 125
124
sebesar 1976,47 kkal. Sehingga dari keeanam pekerja yang dijadikan
sampel penelitian rata-rata mengalami kekurangan kalori yaitu sebesar
832,34 kkal.
3. Waktu istirahat berdasarkan pengukuran denyut nadi pekerja, waktu
yang diperlukan pada masing-masing pekerja 1 yaitu sebear 16,6
menit, Pekerja 2 yaitu sebesar 19,6 menit, Pekerja 3 yaitu sebesar 25,4
menit, Pekerja 4 yaitu sebesar 36,5 menit, pekerja 5 yaitu sebesar 14,4
dan Pekerja 6 yaitu sebesar 7,0 menit. Berdasarkan jadwal kerja
karyawan, waktu istirahat yang diberikan pihak perusahaan terlalu
singkat dibandingkan dengan jam kerja yang panjang ditetapkan
perusahaan.
6.2. Saran
Saran yang diberikan kepada UD. Batu Alam, adalah:
1. Beban kerja yang dihasilkan dari denyut nadi pekerja mempunyai
keterbatasan sehingga untuk mengatasinya maka sebaiknya
perusahaan lebih memperhatikan penyediaan asupan energi yang
sesuai dengan kebutuhan fisik pekerja.
2. Perusahaan sebaiknya memberikan tambahan waktu istirahat sesuai
dengan beban kerja dari masing-masing pekerja.
3. Sebaiknya waktu istirahat yang ada sekarang diperbaiki dengan waktu
istirahat yang diusulkan, sehingga apabila pekerja mengalami
kelelahan dan kejenuhan akan dapat berkurang dengan waktu istirahat
yang diusulkan.
Page 126
125
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar ILMU Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Christensen, E.H. 1991. Physiology of Work. Encyclopedia of Occupational
Health and Safety. 3nd Edition. Geneva: ILO. p. 1698-1700.
FAO. 1985. Energy and Protein Requirements: Report of A Joint FAO/WHO
Expert Consultation. Geneva: WHO Series
Grandjean, E. 1988. Fitting The Task To The Man: An Ergonomic Approach,
London: Taylor and I'ifliicis.
Fitting The Task To The Man: An Ergonomic Approach, London: Taylor
and I'ifliicis.
2000. Fitting the Task to The man. A Textbook Of Occupational
Ergonomics. 4th edition. New York: Taylor & Francis.
Hendri, Yanto. 2012. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja
Dengan Pendekatan Fisiologis. Dumai, Riau.
Kilbon, A. 1992. Measurement and Assessment of Dinamic Work. Dalam:
Wilson,J.R.& Corlett, E.N.eds.Evaluation of Human Work;A Praktical
Ergonomics Methodology. Taylor & Francis Great Britain: 520-543.
Konz. 1996. Phisiology of Body Movement Dalam Battacharya, A. & McGlothin,
J.D.eds. Occupational Ergonomic.Marcel Dekker Inc. USA:47-61.
Manuaba, A, 2000, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Guna Widya,
Surabaya.
Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya.
Surabaya.
2003, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya: Guna Widya.
Purnomo, Pendekatan Biomekanika untuk Desain Beban Kerja dan Perbaikan
Metode Kerja pada Pekerja Mebel Mangga. Surakarta.
Sarwo, Widodo, 2008. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja
Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis. Studi Kasus: Pabrik
Minyak Kayu Putih Krai Yogyakarta.
Sastrowinoto, 1985 Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. PT. Pustaka
Binaman Pessindo. Jakarta.
Page 127
126
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suma’mur. 1989. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Sumarno I, 1997. Pola Konsumsi Makanan Rumah Tangga Indonesia, Gizi
Indonesia, 221: 39-61.
Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.
Sutalaksana, 2000. Analisis Perancangan Sistem Kerja, ITB. Bandung
. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung.
Samyum,Wan. 2012. http://samyunwan.com/tabel-daftar-kalori-makanan-dan-
minuman.
Syamsul, Bahri. 2012. Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek Berdasarkan
Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi. Lhokseumawe. Aceh Utara.
Tarwaka, 2004. Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas.
Uniba Pres. Semarang.
Theresia L, 2006. Penentuan lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja.
Serpong Tangerang.
Yudha, Wibowo. 2010. Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek Berdasarkan
Beban Kerja Fisik Dan Asupan Energi Pada Bagian Balling Press Di PT.
ridgestone Sumatera Rubber Estate. Sumatra Utara.