POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAK POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAK DALAM APBD DALAM APBD DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2012
POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAK POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAK DALAM APBDDALAM APBD
DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2012
DANA PERIMBANGAN
DANA OTSUS DANPENYESUAIAN
DBH
DAU
DAK
DANA OTSUS PAPUA
DANA OTSUS NAD
DANA INFRAS PAPUA
TAMBAHAN PENGHASILAN GURU
DANA PENYES
DBH PBB
DBH PPH
DBH KEHUTANAN
DBH PERT UM
DBH PERIKANAN
DBH MIGAS
DBH CUKAI
DBH PAJAKDBH PAJAK
DBH SDADBH SDA
DANA INFRAS PAPUA BARAT
DANA OTSUS PAPUA BARAT
DBH PANAS BUMI
DANA INSENTIF DAERAH
Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah
TUNJANGAN PROFESI GURU
DANA OTSUS
B O S
PKDPP 58/2005
PERDA •PERMENDAGRI 13 /2006
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Peraturan KDH
UU 17/2003UU 32/2004UU 33/2004UU 1/2004UU 15/2004UU 25/2004PP 55/2005
OMNIBUS REGULATIONS
•PERMENDAGRI 59 /2007•PERMENDAGRI
20/2009•PERMENDAGRI 59/2010•PERMENDAGRI 21/2011•PERMENDAGRI 22/2011
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
STRUKTUR PENDAPATAN APBD STRUKTUR PENDAPATAN APBD
A.A. Pendapatan Asli Daerah:Pendapatan Asli Daerah:1.1. Pajak DaerahPajak Daerah2.2. Retribusi DerahRetribusi Derah3.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang DipisahkanHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan4.4. Lain-lain PAD yang sahLain-lain PAD yang sah
B.B. Dana Perimbangan:Dana Perimbangan:1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus
C.C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:1.1. HibahHibah2.2. Dana DaruratDana Darurat3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnyalainnya4.4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUSDana Penyesuaian & Dana OTSUS5.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnyaBantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
KODIFIKASI PENGANGGARAN DAK
URUSAN WAJIB/
PILIHAN
ORGA-NISASI
PROGRAM KEGIATAN
KELOM-POK
BELANJA
JENIS BELANJA
OBYEKBELANJA
RINCIAN OBYEK
BELANJA
KELOM-POK
PENDAPATAN
KELOM-POK
PENDAPATAN
JENIS DANA PERIMBANG
AN
JENIS DANA PERIMBANG
AN
OBYEK:DAU, DBH,
DAK
OBYEK:DAU, DBH,
DAK
PP 38/2007
PP 41/2007
RINCIAN OBYEK
DAK 19 BID
RINCIAN OBYEK
DAK 19 BID
NO URAIAN WAKTU KETA. KUA, PPAS dan RAPBD
1. Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei
2. Penyampaian KUA dan PPAS kpd KDH
Minggu I bulan Juni 1 bulan
3. Penyampaian KUA dan PPAS oleh KDH ke DPRD
Pertengahan bulan Juni 3 minggu
4. KUA dan PPAS disepakati antara KDH & DPRD
Akhir bulan Juli
5. SE KDH perihal Pedoman RKA-SKPD Awal bulan Agustus 1 minggu
6. Penyusunan RKA-SKPD & RKA-PPKD Mg I Agustus s/d Mg I Oktober 2 1/2 bulan
7. Penyampaian RAPBD kpd DPRD Minggu pertama bulan Oktober 2 bulan
8. Pengambilan Kep.Bersama (DPRD & KDH)
Paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan (bulan Nopember)
9. Hasil evaluasi RAPBD 15 hari kerja ( bulan Desember)
10. Penetapan Perda ttg APBD & Raperkada ttg Penjabaran APBD sesuai dgn hasil evaluasi
Akhir Desember (31 Desember)
PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2012
RKA-SKPDRKA-SKPD
DPA-SKPD DPA-SKPD
RAPBD
RAPBD
PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD
PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD
RKPD RKPD KUA & PPASKUA & PPASRPJMD
PELAKSANAAN PROG&KEG
JUNI –JULI 2011
MEI-2011
AGUST-SEPT 2011OKT-NOP 2011DES-2011
JANUARI 2012
JAN-DES 2012
JUKNIS DAK
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DALAM APBD
AKIBAT DAMPAK ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN JUKNIS KE DAERAH
DAN PAGU ALOKASI DEFINITIF
AKIBAT DAMPAK ADANYA KETERLAMBATAN
PENYAMPAIAN JUKNIS KE DAERAH
DAN PAGU ALOKASI DEFINITIF
PENGANGGARAN PENGANGGARAN PAGU ALOKASI & KEG. PAGU ALOKASI & KEG.
DAK DAK
Dalam hal Pemerintah Daerah menerima pagu alokasi DAK setelah kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Pagu Anggaran Sementara (PPAS) ditetapkan (mengalami keterlambatan), dpt ditampung langsung dalam pembahasan RAPBD dgn terlebih dahulu mencantumkan klausul kesepakatan KUA dan PPAS
PERMENDAGRI 20/2009
PENCANTUMAN KLAUSUL PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA DAN PPAS DALAM KUA DAN PPAS
TUJUAN :•utk menyepakati pagu alokasi & penggunaan DAK dalam rancangan Perda tentang APBD•utk menjaga konsistensi antara materi KUA dan PPAS dgn prog & keg DAK yang ditetapkan dalam APBD.
“Sambil menunggu pagu alokasi DAK yang ditetapkan Pemerintah tersebut langsung ditampung dan/atau disesuaikan pada saat proses pembahasan RAPBD, mengacu pada petunjuk teknis DAK, tanpa perlu melakukan perubahan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS”.
PENCANTUMAN KLAUSUL DALAM KUA & PPAS UTK PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF DAK
(Permendagri 20/2009)
PAGU DEFINITIF
ALOKASI DAK
NOTA KESEPAKATAN KUA DAN PPAS :
KONSISTENSI KUA & PPAS DGN RAPBD(Psl 44 (2) PP 58/2005)
Hasil Kesepakatan Panja Belanja Daerah DPR
Petunjuk TeknisMasing-masing bidang DAK Persetujuan bersama
RAPBD (31 Desember)
1.Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dianggarkan sebagai pendapatan daerah, sepanjang telah ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2012.
2.Dalam hal pemerintah daerah akan memperoleh DAK Tahun Anggaran 2012 setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2012 ditetapkan, maka pemerintah daerah menganggarkan DAK dimaksud dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2012 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD;
3.Selanjutnya DAK dimaksud ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012.
Pedoman Penyusunan APBD TA 2012 Permendagri 22 Tahun 2011
APABILA PELAKSANAAN
KEGIATAN MENDAHULUI
PERUBAHAN APBD
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah ttg Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD;
Lebih lanjut, ditampung dalam Perda ttg Perubahan APBD pd kode program/kegiatan berkenaan
.
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
DAMPAK ADANYA KETERLAMBATAN Penyampaian Juknis ke daerah & Pagu Alokasi
Definitif
KODE URUSAN WAJIB &KODE URUSAN WAJIB &ORGANISASIORGANISASI
KODEKODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
11 URUSAN WAJIBURUSAN WAJIB
1100
11Pendidikan
1100
1100
11Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1100
22Kesehatan
1100
2200
11Dinas/Badan/Kantor/Rumah Sakit xxxxxxxxxx
1111
00Kependudukan dan Catatan Sipil
1111
0000
11Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
1111
22Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1111
2200
11Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
Penganggaran belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya (Permendagri 22/2011)
KODE URUSAN PILIHAN & KODE URUSAN PILIHAN & ORGANISASIORGANISASI
22 URUSAN PILIHANURUSAN PILIHAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
2 05 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas/Badan/Kantor xxxxxxxxxx
KELOMPOK BELANJA
1. Belanja Tidak Langsung :
merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Belanja Langsung :merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Kegiatan DAK
STRUKTUR BELANJA APBDSTRUKTUR BELANJA APBDA.A. Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung::
1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai
2.2. Belanja BungaBelanja Bunga
3.3. Belanja SubsidiBelanja Subsidi
4.4. Belanja HibahBelanja Hibah
5.5. Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial
6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil
7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan
8.8. Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga
B.B. Belanja Langsung: Belanja Langsung: (Kegiatan DAK di SKPD)(Kegiatan DAK di SKPD)
1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai
2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa
3.3. Belanja ModalBelanja Modal
Pasal 77 ayat (12) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Lampiran kode rekening merupakan daftar
nama rekening dan kode rekening yang tidak merupakan acuan baku dalam penyusunan kode rekening yang pemilihannya disesuaikan dengan kebutuhan objektif dan nyata sesuai karakteristik daerah.
Daerah diberikan diskresi untuk menambah/membuat program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan daerah, yang nomenklaturnya belum terdapat dalam Lampiran A.VII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 (Lampiran kode Program dan Kegiatan)
DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DISKRESI PENAMBAHAN PROGRAM DAN KEGIATANDAN KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006
(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)
2 06 Perdagangan
2 06 xx 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2 06 xx 15 01Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen
2 06 xx 15 02Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen
2 06 xx 15 03 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
2 06 xx 15 04Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
2 06 xx 15 05 Dst……………..
PROGRAM DAN KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 PADA LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006
(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)(Jo. PERMENDAGRI 59 TAHUN 2007)
2 06 PERDAGANGAN2 06
xx
18 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2 06xx
18 01Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional
2 06xx
18 02Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha
2 06xx
18 03Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
2 06xx
18 04Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan
2 06xx
18 05 Pengembangan pasar lelang daerah
2 06xx
18 06Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
2 06xx
18 07Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri
2 06xx
18 08 Dst……………..
TATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENINGTATA CARA PENYUSUNAN KODE REKENING
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
kode urusan Wajib/Pilihankode urusan Wajib/Pilihankode organisasi/SKPDkode organisasi/SKPD
kode Programkode Program
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
Kode Akun pendapatan, belanja & pembiayaan
kode Kegiatankode Kegiatan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode jenis pendapatan, belanja & pembiayaankode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode obyek pendapatan, belanja & pembiayaan kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
X.XXX.XX.XXXX XX XXXX XXXXXX
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Pencantuman Sumber Pendanaan Atas Belanja Yang Telah DiarahkanBelanja Yang Telah DiarahkanPERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 PERMENDAGRI 21 TAHUN 2011 (Pasal 102 ayat (2) huruf b)(Pasal 102 ayat (2) huruf b)
Kegiatan yang Anggarannya Telah Diarahkan Penggunaannya, Harus Mencantumkan Sumber Pendanaannya di dalam kolom penjelasan Penjabaran APBD.
Seperti :
Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR), Dana Alokasi Khusus (DAK) , Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus, Hibah, Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus, Pinjaman Daerah serta Sumber Pendanaan Lainnya Yang Kegiatannya Telah Ditentukan.
KODE REKENING URAIANJUMLAH
(Rp) PENJELASAN
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
206 X
15
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
206 X
15
04
Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
1.000.000.000
DAK PERDAGANGAN TA 2012
PMK No : 209/PMK.07/2011
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN …..
Urusan Pemerintahan : 2.06 PERDAGANGANOrganisasi : 2.06.x.xx xx Dinas/Badan/Kantor PERDAGANGAN
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...PENJABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN …..
Urusan Pemerintahan : 2.06 PERDAGANGANOrganisasi : 2.06.x.xx xx Dinas/Badan/Kantor PERDAGANGAN
Barang/aset atas belanja Barang/aset atas belanja kegiatan DAK kegiatan DAK Bidang Pertanian, Perikanan & Bidang Pertanian, Perikanan & KehutananKehutanan
Barang/aset daerah yang bersumber dari DAK Bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dapat diberikan melalui hibah kepada kelompok masyarakat dengan kriteria yang selektif dan mempertimbangan aspek efisiensi, efektivitas dan memiliki manfaat yang besar apabila barang/aset tersebut dikelola dan diserahkan menjadi tanggung jawab pokmas. spt : - irigasi, talud (Pertanian)
- bangunan kolam pembibitan/ BBI, pancing, jaring (Perikanan)
- pohon (Kehutanan)
PENGATURAN PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN PENGADAAN BARANG DAN JASAJASA
dalam rangka yang akan diserahkan kepada dalam rangka yang akan diserahkan kepada Masyarakat dan Pihak ke-3Masyarakat dan Pihak ke-3
Belanja barang/jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah, termasuk barang yang akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat atau pihak ketiga.
(Pasal 50 ayat (1) Permendagri 21 Tahun 2011)
Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.(Permendagri 22 Tahun 2011)
Perubahan Tujuan dan Perubahan Tujuan dan Sasaran Penggunaan DAKSasaran Penggunaan DAK
Apabila terjadi perubahan tujuan dan sasaran penggunaan DAK dari yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK dan/atau Perda tentang APBD, maka sebelum dilaksanakan perubahan perlu dikonsultasikan untuk mendapat persetujuan dari Menteri teknis terkait setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan Menteri Dalam Negeri, yang selanjutnya dijadikan dasar persetujuan DPRD.
Permendagri 20/2009Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
Penganggaran DAK di Penganggaran DAK di DaerahDaerahPasal 60 PP55/2005 ttg Dana PerimbanganPasal 60 PP55/2005 ttg Dana Perimbangan
Penggunaan DAK dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis;
DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai:
1)Administrasi kegiatan2)Penyiapan kegiatan fisik3)Penelitian, pelatihan dan 4)Perjalanan Dinas.
DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana Pasal 61 ayat (1) PP 55/2005 ttg Dana PerimbanganPerimbangan
Penganggaran dana pendamping dalam APBD wajib dialokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah alokasi DAK yang ditetapkan masing-masing daerah.
Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah
DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPINGPasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana Pasal 61 ayat (2) PP 55/2005 ttg Dana PerimbanganPerimbangan
Dana pendamping dianggarkan untuk kegiatan yang bersifat fisik.
kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
DANA PENDAMPINGDANA PENDAMPINGPermendagri 20 tahun 2009 Permendagri 20 tahun 2009 Pengelolaan Keuangan DAK di Pengelolaan Keuangan DAK di DaerahDaerah
Penyusunan RKA-SKPD untuk dana pendamping dilakukan menyatu dengan kegiatan DAK. RKA-SKPD memuat informasi atas capaian sasaran program, indikator masukan, keluaran dan hasil dari setiap tolok ukur kinerja kegiatan yang direncanakan.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
KEGIATAN DAK BIDANG .................... Formulir
RKA - SKPD 2.2.1Provinsi/Kabupaten/Kota …….Tahun Anggaran …...
Urusan Pemerintahan : x. xx. ………………….Organisasi : x. xx. xx. …Program : x. xx. xx. xx. ………………….Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. ………………….Lokasi kegiatan : ………………….Jumlah Tahun n-1 : Rp .................. (......................................................)Jumlah Tahun n : Rp ................ (.........................................................)Jumlah Tahun n+1 : Rp .................. (.......................................................)Jumlah Tahun n+2 : Rp .................. (........................................................)Jumlah Tahun n+3 : Rp .................. (........................................................)
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
IndikatorTolok Ukur
Kinerja Target Kinerja
D A K Dana Pendamping JumlahCapaian Program 1.000.000.000 100.000.000 (10%)
Masukan
KeluaranHasil 1.100.000.000Kelompok Sasaran Kegiatan : ……………
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Rekening
UraianRincian Penghitungan
Jumlah (Rp)volume satuan
Harga satuan
1 2 3 4 5 6=(3 x 5)
x x x xx xx
Jumlah
……..,tanggal………..Kepala SKPD
(nama lengkap)Keterangan :Tanggal Pembahasan :Catatan Hasil Pembahasan :
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:No Nama NIP Jabatan Tandatangan
Catatan :
•Laporan realisasi DAK diterima selambat-lambatnya tanggal 20 Desember tahun berjalan.
•Penyaluran paling akhir pada Akhir Desember.
•Sisa DAK yang tidak disalurkan dari kas negara tidak dpt diluncurkan lagi
PENYALURAN DAK SECARA 3 TAHAPNOMOR 126 /PMK.07/2010
NO TAHAPAN KRITERIA
1 TAHAP I (30%) - Setelah Perda APBD ditetapkan
- Penyampaian laporan penyerapan DAK Thn sblmnya
- Surat Pernyataan penyediaan dana pendamping
2 TAHAP II (45%) - Setelah realisasi DAK mencapai 90%
3 TAHAP III (25%) - Setelah realisasi DAK mencapai 90%
Dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran DAK, terhadap sisa tender pelaksanaan kegiatan DAK, agar pemerintah daerah menggunakannya untuk menambah target dan capaian sasaran kinerja kegiatan DAK yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK masing-masing bidang.
Apabila sisa tender tersebut tidak dapat dimanfaatkan pada tahun berkenaan dan harus dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya tetap menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berkenaan.
SISA TENDER PELAKSANAAN DAKSISA TENDER PELAKSANAAN DAKPermendagri 22 Tahun 2011 TTG Permendagri 22 Tahun 2011 TTG Pedoman Penyusunan APBD TA 201Pedoman Penyusunan APBD TA 20122
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KUA : Kebijakan Umum APBD PAD : Pendapatan Asli Daerah PPAS : Prioritas Plafon Anggaran Sementara PPKD : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD BUD : Bendahara Umum Daerah DPA-SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD DPPA-SKPD : Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran
SKPD DPA-L : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
PERISTILAHAN DALAM APBD
SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran TA Sebelumnya
SILPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SPM : Standar Pelayanan Minimal SPD : Surat Penyediaan Dana SPP : Surat Perintah Pembayaran SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana SPM : Surat Perintah Membayar SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung SPM-UP : Surat Perintah Membayar Uang Persediaan SPM-GU : Surat Perintah Membayar Ganti Uang
Persediaan SPM-TU : Surat Perintah Membayar Tambahan Uang TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah