Kelompok 9 Gabriele Ramadhan 2011730031 Haikal Ghifari 2011730032 Haldis Zopian. A 2011730033 Hana Handwiratna 2011730034 Herda Utama L.S 2011730035 Herwinati 2011730036 Hilmy Syarifah 2011730037 Ifa Nur Diwani 2011730038 Ika Nadia. P 2011730039 Ikhwanul Kamil 2011730040
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kelompok 9Gabriele Ramadhan 2011730031
Haikal Ghifari 2011730032
Haldis Zopian. A 2011730033
Hana Handwiratna 2011730034
Herda Utama L.S 2011730035
Herwinati 2011730036
Hilmy Syarifah 2011730037
Ifa Nur Diwani 2011730038
Ika Nadia. P 2011730039
Ikhwanul Kamil 2011730040
SKENARIOG4P3003 usia 27 tahun, kehamilan dan persalinan yang lalu berlangsung normal tanpa komplikasi. Anak terkecil 11 bulan. Merasa hamil 9 bulan dating dengan keluhan saat bangun tidur pagi tadi terjadi pendarahan per vaginam. pendarahan berwarna merah segar dan sampai membasahi baju tidur. Pasien tidak mengeluh nyeri. Pada waktu kehamilan 7 bulan, kejadian ini pernah terjadi dan pasien pergi ke bidan dan pendarahan berhenti. pendarahan pada saat itu tidak sebanyak sekarang. Pada pemeriksaan pasien nampak sehat namun terlihat agak anemia, hasil pemeriksaan Hb 9 g%. Fundus Uteri 4 jari dibawah proccessus xypohideus, bagian terendah janin bokong. Tafsiran berat janin : 2750 gram ; DJJ 100 detak per menit. Inspeksi genitalia eksterna : terlihat aktif berwarna merah mengalir dalam jumlah yang cukup banyak. Diputuskan untuk melakukan PDMO – Pemeriksaan Dalam di Meja Operasi atau DOUBLE SET UP.
Pertanyaan1. Jelaskan kemungkinan apa saja yang dapat menimbulkan terjadinya pendarahan per vaginam!
2. Jelaskan etiologi pendarahan pervaginam dan klasifikasi pendarahan pada kehamilan!
4. Mengapa pada usia kehamilan 7 bulan pernah terjadi pendarahan ?
5. Mengapa pendarahan sekarang lebih banyak dari pendarahan sebelumnya ?
6. Apakah ada hubungannya pendarahan yang dialami pada saat usia 7 bulan kehamilan dengan pendarahan yang dialami sekarang?
7. Adakah hubungannya jarak kehamilan pendek dengan gejala pendarahan pada scenario?
8. Mengapa pasien tidak mengeluh nyeri ?
9. Mengapa pada scenario terjadi presentasi bokong pada kehamilan 9 bulan?
10. Jelaskan factor resiko apa saja yang dapat terjadi pada scenario?
11. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien di scenario!
12. Bagaimana prognosis dari masalah pada pasien di scenario?
13. Jelaskan presentasi hasil pemeriksaan fisik yang telah didapatkan !
14. Bagaimana alur diagnostic pada scenario ?
15. Bagaimana penatalaksanaan dan tindakannya kasus pada scenario ?
16. Bagaimana cara membedakan kehamilan intrauterin dengan ekstraukterin?
17. Jelaskan mengenai program asuhan anternatal !
18. Bagaimana DD pada scenario?
2. Hilmy Syarifah
2011730037
Penyebab umum pendarahan per vaginam
• pendarahan uterus disfungsional • Lesi organik jinak • Lesi ganas• Koagulopati• pendarahan yang berkaitan dengan
kehamilan• Lain-lain
Kumal, Mitchell abbas fausto. Buku saku dasar penyakit,robbins dan cotran ,edisi 7. Jakarta : EGC.2008
Permasalahan ginekologik yang paling sering ditemukan pada wanita dalam usia reproduktif
aktif adalah pendarahan pervaginam yang terjadi secara berlebihan selama atau diantara
periode haid
pendarahan per
vaginam
Ada dua sumber yang menjadi penyabab pendarahan ini : dari tuba melalui uterus atau dari pelepasan melalui desidua sebagai akibat penghentian produksi estrogen sesudah terjadi
kematian embrio
Farrer, Helen. Perawatan maternitas. Edisi 2. Jakarta : EGC, 1999.
Penyebab pendarahan pada kehamilanpendarahan yang tidak
berhubungan dengan kehamilan pendarahan yang berhubungan
dengan kehamilan
• Trauma genitalia • pendarahan pada kehamilan muda : abortus, hamil ektopik dan mola hidatidosa
• Varises vagina pecah • pendarahan pada kehamilan trimester II : persalinan immaturus
melebihi 500 cc yang dibagi menjadi bentuk postpartum
primer dan sekunderKetetapan lama : pendarahan
setelah usia kehamilan 28 minggu
Ketetapan baru (WHO) : setelah usia kehamilan 22
minggu Penyebab : abortus,
kehamilan ektopik dan mola hidatidosa
Penyakit : placenta previa, solutio placenta, vasa previa dan emboli air
ketuban
- pendarahan postpartum primer : pendarahan yang berlangsung dalam 24 jam
dengan pertama jumlah 500 cc atau lebih
- pendarahan postpartum sekunder : pendarahan yang berlangsung setelah 24 jam dengan pertama jumlah 500
cc atau lebih
Sumber pendarahan uterus yang berasal dari daerah di
atas serviks
Etiologi :
1. Multiparitas
2. Usia ibu tua
Plasenta yang terletak di atas os interna menutupi
jalan keluar janin
Akan menyebabkan robeknya plasenta pada
tempat melekatnya
Di perparah oleh ketidak mampuan serat miometrium
di segmen bawah uterus berkontraksi untuk menjepit pembuluh-pembuluh yang
robek
Ketika 7 bulan adanya kontraksi ringan, pendarahan
pada plasenta previa disebabkan oleh pergerakan
antara plasenta dengan dinding uterus
pendarahan sedikit
Ketika 9 bulan kontraksi kuat, pembukaan jalan lahir
besarPendarahan lebih banyak
obstetri williams jilid 1 edisi 21 halaman
Mengapa pendarahan sekarang lebih banyak daripada yang sebelumnya?
Pada saat putusnya plasenta janin dari
dinding rahim
maka keadaan seperti itu menyebabkan endometriumnya
kurang baik
misalnya karena atrofi endometrium atau
kurang baiknya vaskularisasi desidua
Pada keadaan ini pendarahan bersifat
berulang-ulang karena telah terjadi pergeseran
antara plasenta dan dinding rahim.
Oleh karena itu, regangan dinding rahim dan tarikan pada serviks berkurang, tetapi dengan majunya
jarak kehamilan
regangan bertambah lagi dan menimbulkan
pendarahan baru
Darah terutama berasal dari ibu ialah dari ruangan intervilosa, tetapi dapat juga
berasal dari anak jika jonjot terputus atau pembuluh darah plasenta yang lebih besar
terbuka
Adakah hubungan jarak kehamilan sekarang dan kehamilan sebelumnya dengan terjadinya pendarahan?
pendarahan antepartum
Semakin tuanya
kehamilan
Pelebaran segmen bawah
uterus
Serviks mulai membuka
Mengapa pasien tidak terasa nyeri pada saat mengalami pendarahan?
pendarahan
plasenta terletak diatas ostium uteri
interna atau di bagian bawah segmen rahim
Pembentukan segmen bawah
rahim dan pembukaan
ostium interna
menyebabkan robekan
plasenta pada tempat
perlekatannya
pendarahan berasal dari sinus uterus yang
robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus, atau karena robekan sinus marginalis dari
plasenta
pendarahannnya tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut
miometrium segmen bawah uterus untuk
berkontraksi menjepit pembuluh-pembuluh
darah yang robek
Karena pendarahan terjadi karena terlepasnya
plasenta dari dinding rahim, tanpa adanya kontraksi dari uterus sehingga tidak terjadi robekan pada daerah
tersebut dan tidak ada respon mediator kimiawi
yang keluar
Jelaskan presentasi hasil pemfis yang telah didapatkan?
Presentasi BokongLetak janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong dibawah kavum uteri
Jelaskan presentasi hasil pemfis yang telah didapatkan?
Presentasi bokong didapatkan dari:
1. Anamnesispergerakan anak teraba oleh ibu dibagian
perut bawah, dan ibu merasa ada benda keras yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada tulang iga karena kepala janin2. Palpasi (leopold 1-4)
a. Teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundusb. Punggung teraba pada sisi perutc. Diatas symphisis teraba bagian yang
kurang bundar dan lunak
3. Auskultasidenyut janin(DJJ) sepusat atau ditemukan
paling jelas pada tempat lebuh tinggi atau sejajar dari pusat4. Vagina taucher
terbagi tiga tonjolan tulang yaitu beberapa os ischii dan ujung os sacrum dan anus.
ANAMNESISpendarahan tanpa rasa sakit
Kelas pendarahan: I - IV
Resusitasi untuk memperbaiki keadaan umum:
Pasang infus cairan, Persiapan transfusi, dan Transfusi darah
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Lain-Lain
14. ALUR DIAGNOSIS – PLACENTRA PREVIA
Manuaba I. B. G, dr. SpOG, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC (Hal: 481-492)
PEMERIKSAAN FISIK:UMUM:
- Tekanan darah, nadi, temperatur, dan
pernapasan- Keadaan umum
KHUSUS:- Palpasi janin- Auskultasi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:
- Darah lengkap- Urine lengkap- Produksi urine
PEMERIKSAAN LAIN-LAIN:
- Ultrasonografi- Pemeriksaan dalam di meja
operasi (PDMO)- Pemeriksaan
kardiotokografi
ANAMNESIS:- pendarahan dapat sedikit demi sedikit
atau dalam jumlah banyak- pendarahan yang terjadi tanpa rasa
sakit- pendarahan dapat berulang-ulang
sebelum persalinan berlangsung- Cepatnya dan jumlah darahnya yang
hilang dapat menimbulkan gejala klinik pada ibu dan janin
16. Bagaimana cara membedakan kehamilan intrauterin dengan ekstraukterin?
Perbedaan kehamilan
intrauterin dan
ekstrauterin
Kehamilan intrauterin
Kehamilan ektrauterin
• Besar uterus sebanding dengan usia kehamilan• Tidak terdapat nyeri abdomen bagian bawah atau pendarahan per vaginam• Tidak dijumpai adanya ketegangan dinding abdomen bagian bawah
Catatan : Tidak terdapat ketegangan daerah adneksa pada pemeriksaan vagina bimanual
• Ukuran uterus lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan• Umumnya terdapat rasa nyeri pada dinding abdomen bagian bawah dan pendarahan per vaginam• Umumnya dinding abdomen bagian bawah tegang
Catatan : Terdapat ketegangan, masa (penebalan atau benjolan) pada adneksa sisi tertentu pada pemeriksaan vagina bimanual
Manuaba, Gde Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC, 1998.
Asuhan Antenatal
PRINSIP DAN TUJUAN ASUHAN
ANTENATALTujuan asuhan antenatal yang baik adalah: • Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu dan anak• Mengenai secara dini adanya abnormalitas atau
komplikasi selama kehamilan• Mengupayakan berlangsungnya persalinan pada
kehamilan aterm, ibu dan anak dapat melewati proses persalinan dengan selamat disertai dengan trauma persalinan seminimal mungkin
• Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima neonatus agar dapat tumbuh kembang secara normal
Tujuan tersebut dapat tercapai bila asuhan
antenatal dilakukan dengan cara berikut :
• Asuhan antenatal harus mengikuti rencana yang sudah ditetapkan.
• Asuhan antenatal harus berorientasikan masalah.• Kemungkinan komplikasi dan faktor resiko yang mungkin
terjadi pada usia kehamilan tertentu harus dicari pada kunjungan antenatal.
• Kondisi janin harus dinilai secara berulang.• Selalu memberikan penyuluhan kesehatan pada setiap
kesempatan
Tujuan dan Prinsip kunjungan antenatal pertama dan lanjutan
Prinsip : Membuat pasien nyaman dan merasa aman dan selanjutnya bersedia
bekerjasama dengan petugas medis.
Tujuan Antenatal pertama :
• Mencatat anamnesa secara lengkap
• Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap
• Menetapkan usia kehamilan
• Melakukan tes skrining yang penting
• Identifikasi kasus kehamilan resiko tinggi pada sejumlah pasien
Tujuan antenatal lanjutan :
• Penilaian ulang dan tindak lanjut pemeriksaan pada kunjungan pertama
• Untuk melakukan skrining kedua pada kasus kehamilan resiko tinggi
Jadwal Kunjungan Ulang
Kunjungan I (16 mingggu), dilakukan untuk :• Penapisan dan pengobatan anemia,• Perencanaan persalinan,• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk :• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya• Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran
Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir, dilakukan untuk : • Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III• Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi• Memantapkan rencana persalinan• Mengenali tanda-tanda persalinan
Jadwal Antenatal Care
Trimester I dan II• Sebulan sekali• Pengambilan data hasil pemeriksaan
o Empat sehat lima sempurnao Protein 0,5/kg BB, ditambah satu
telur/ hari• Observasi
o Penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan
o Komplikasi kehamilan• Rencana
o Mengobati penyakito Menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan I/IIo Imunisasi Tetanus I
Trimester III• Setiap dua minggu, kemudian
seminggu sampai tanda kelahiran tiba• Evaluasi data laboratorium untuk
melihat hasil pengobatan• Diet empat sehat lima sempurna• Pemeriksaan ultrasonografi• Imunisasi Tetanus II• Observasi
o Penyakit yang myertai kehamilano Komplikasi hamilo trimester IIIo Berbagai kelaian kehamiolan
trimester III• Rencana pengobatan
Kebijakan Program Asuhan AntenatalKunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan.• Satu kali pada trimester pertama• Satu kali pada trimester kedua• Dua kali pada trimester ketiga
Pelayanan/asuhan antenatal standar minimal termasuk “7T”:• (Timbang) berat badan.• Ukur (Tekanan) darah• Ukur (Tinggi) fundus uteri• Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap• Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan• Tes terhadap penyakit menular seksual• Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Referensi• Buku Acuan Nasional PELAYANAN KESEHATAN
MATERNAL DAN NEONATAL, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
• Buku Penuntun KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI, Prof.dr.Ida Bagus Gde Manuaba,Sp.OG , Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Solutio Plasenta
DEFINISI : Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya sebelum janin lahir. Disebut juga sebagai plasental abruption, abruption plasentae, dan di Inggris, accidental hemorrhage (pendarahan tak sengaja).
EPIDEMIOLOGIFrekuensi solution plasenta yang dilaporkan adalah sekitar 1 dari 200 kelahiran. Käregärd dan Gennser (1986) menyurvei 849.619 kelahiran di Swedia dan melaporkan bahwa 1 dari 225 mengalami penyulit solution plasenta. solution lebih sering terjadi pada wanita Amerika-Afrika dan Kaukasia.
Etiologi Faktor Resiko
Faktor Resiko
Bertambahnya usia dan paritas Preeklamsia Hipertensi kronik Merokok Trombofolia Pemakaian kokain Riwayat solusio Leiomomio uterus
GEJALA KLINIS pendarahan PERVAGINAM NYERI TEKAN UTERUS ATAU NYERI
PUNGGUNG HIPERTONUS PENURUNAN GERAK JANIN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- USG - PEMERIKSAAN LAB- PEMERIKSAAN URIN
KOMPLIKASIKoagulopati Konsumtif. Gagal Ginjal. Uterus Couvelaire.
Solusio plasenta
Terlepasnya Plasenta
Gawat Janin
Pelahiran Segera
pendarahan ibupendarahan
Janin
Hipertonus Uterus
Transfusi masif dan pelahiran segera
Pelahiran segera dan trasfusi janin
Pelahiran segera
Penatalaksanaan
Tokolisis. Seksio sesarea. Persalinan per vaginam. Amniotomi. Persalinan segera. Oksitosin.