Nama kelompok 9 : 1. Dian Aria Wijaya 2016021023 2. Alberth Fangandro Nazara 2017021008 3. Nahdiyah Addawiyah 2017021031 4. Selvinia Sitepu 2017021071 5. Devita Amalia Arifah 1710110683 PENGETAHUAN TENTANG EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL
Nama kelompok 9 :
1. Dian Aria Wijaya 2016021023
2. Alberth Fangandro Nazara 2017021008
3. Nahdiyah Addawiyah 2017021031
4. Selvinia Sitepu 2017021071
5. Devita Amalia Arifah 1710110683
PENGETAHUAN TENTANG EFEK YANG
DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL
Pasar Modal
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar Modal
merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen
keuangan jangka panjang.
Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Saham
2) Obligasi
3) Derivatif (rights, waran, options,futures)
4) Unit penyertaan Reksa Dana
5) Exchange Traded Fund (ETF)
6) Efek Beragun Aset (EBA)
7) Dana Investasi Real Estate
Saham
Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan yang
dibagi beberapa jenis :
1. Saham berdasarkan hak klaim
• saham biasa
• saham preferen
2. Saham bentuk kepemilikan
• saham atas unjuk (Bearer Stock)
• saham atas nama (Registered stock )
Manfaat Investasi Saham
1) Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. berupa:
a. Dividen Tunai
emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada setiap pemegang saham dalam bentuk
uang tunai
b. Dividen Saham
membagikan hasil keuntungan perusahaan setiap pemegang saham dalam bentuk saham
perusahaan sesuai proporsi kepemilikannya.
2) Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
3)Saham Bonus
Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham,
Analisa Saham
Fundamental
•Mempelajari hal hal yang berhubungan dengan
kondisi keuangan suatu perusahaan.
•Mencangkup Analisa ekonomi, analisa industri,
dan analisa laporan keuangan perusahaan.
Teknikal
•Memprediksi trend suatu harga saham dengan cara
mempelajari data data transaksi masa lalu seperti
harga dan volume.
Resiko Investasi Saham
Capital Loss
Suatu kondisi dimana investor menjual
saham lebih rendah dari harga beli.
Risiko
Kebangkrutan
Risiko Perusahaan yang sahamnya
dimiliki, dinyatakan bangkrut.
Resiko Likuiditas
02
Saham dikatakan likuid apa bila
mudah sekali untuk diperjual
belikan.
Resiko delisting
03
Suatu saham perusahaan akan di-
delisting karena kinerja perusahaan
yang buruk.
Resiko suspending
04
Saham diberhentikan oleh otoritas bursa
efek,tidak dapat melakukan perdagangan
hingga statuss uspend dicabut.
Resiko Unik
05
Harga saham terbentuk sebagai akibat
dari interaksi antara permintaan dan
penawaran atas saha.
01
06
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-
panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi
janji pihak menerbitkan untuk membayar imbalan
berupa bunga pada periode tertentu.
Obligasi
Jenis obligasi
1. Corporate Bonds
Obligasi diterbitkan perusahaan yang berbentuk
badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha
swasta.
2. Government Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
3. Foreign Bonds
Diterbitkan oleh badan hukum asing di pasar domestik dalam
denominasi mata uang lokal.
contoh: Bank BNI menerbitkan obligasi di Amerika dalam
matauang dolar.
4. Euro Bonds
Didenominasikan dalam mata uang dolar Amerika atau mata
uang lain dan dijual di luar negara yang mata uangnya
digunakan untuk denominasi.
Manfaat Berinvestasi Obligasi
Bagi emiten (issuer)
• Alternatif pendanaan yang relatif murah dibandingkan pinjaman
diBank.
• Dibandingkan menerbitkan saham, posisi kepemilikan
perusahaan tidak akan mengalamiperubahan.
• Sifat utang dalam bentuk jangka panjang memberikan
fleksibilitas bagi manajemen dalam penggunaan dana.
Bagi investor
• Alternatif investasi yang aman
• Berpotensi mendapatkan capitalgain
• Kedudukan investor obligasi lebih senior dibandingkan saham
Peringkat Efek Obligasi
Investor dapat menggunakan peringkat atau rating obligasi. Semakin tinggi rating-
nya, semakin aman pula obligasi tersebut. Sebaliknya, semakin rendah peringkatnya,
semakin tinggi risikonya. Menurut konsensus para pelaku pasar, untuk lebih mudah
dalam menyeleksi obligasi, investor bisa memanfaatkan peringkat atau rating
obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat atau ratingagency.
● Di kancah internasional, ada beberapa lembaga pemeringkat yang selalu
menjadi acuan pelaku pasar, yakni Moody's, Standard & Poors (S&P), dan Fitch
Rating. Sementara, di Indonesia, ada tiga lembaga pemeringkat yang saat ini
aktif: Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Fitch Rating
Indonesiadan Indonesia Credit Rating Agency (ICRA)
Penilaian Resiko Keuangan Koporasi
Keuangan & Non Keuangan
Penilaian resiko industri peringkat
KORPORASI Non Keuangan
● Pertumbuhan industri dan stabilitas (Growth dan
Stability).
● Penghasilan & struktur biaya dari industri (revenue
and cost stucture).
● Hambatan masuk & persaingan dalam industri (barier
to entry & competiton with in industry).
● Peraturan dan de- regulasi industri (regulatinon and
deregulation.
● Profil keuangan (financial Profil)
Penilaian risiko keuangan untuk Peringkat
KORPORASI Keuangan
● Kebijakan keuangan (Financial Policy).
● Sruktur Permodalan (Capital Structure).
● Perlindungan Arus Kas (Cash Flow Protection).
● Fleksibilitas keuangan (Financial Flexibility)
Reksa dana adalah Wadah menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk
diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi . Mengacu Undang-
Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,
pasal 1 ayat (27)
REKSA
DANA
Jenis Reksa Dana Konvensional dan Terstuktur
Jenis Reksa Dana Konvensional :
● Reksa DanaSaha
● Reksa Dana Campuran
● Reksa Dana Pendapatan Tetap
● Reksa Dana Pasar Uang
Jenis Reksa Dana berdasarkan Peraturan Bapepem No. IV.C.4 (Terstruktur)
Reksa Dana Terstruktur adalah reksa dana yang dapat dibeli atau dijual kembali oleh investor
pada saat tertentu yang ditentukan oleh Manajer Investasi.Reksa dana ini terdiri dari: :
● Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund)
● Reksa Dana Penjaminan (Guaranted Fund)
● Reksa Dana Indeks (Index Fund)
EXCHANGE TRADED FUND
(ETF)
1.Cangkupan luas : memiliki
satu ETF = memiliki berbagai
efek secara sekaligus.
Keuntungan investasi ETF
3.Mudah dan fleksibel : bisa dibeli dan
dijual kapanpun selama jam
perdagangan seperti layaknya saham.
2.Transparan : informasi mengenai
ETF dan saham-sahamnya dapat
diakses kapanpun dan dimanapun.4.
Biaya dan resiko : managemen fee
murah karena dikelolah secara pasif,
resiko rendah karena likuiditas
terjamin.
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat
diartikan sebagai Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa.
kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying
(dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa
mendatang. Index futures misalnya, merupakan kontrak
berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks
saham.
Futures
Keuntungan dan Manfaat
Keuntungan Futures :
● Sarana Lindung Nilai (Hedging)
Dengan index futures, kerugian investasi saham yang
memiliki beta mendekati beta portofolio dapat di
kompensasi dengan keuntungan pada kontrak.
● Leveraging
Modal terbatas, menghasilkan potensi keuntungan yang
lebih besar.
● Bullish, Bearish Potensi Untung
Investor memperkirakan harga berpotensi naik, maka
investor dapat mengambil posisi buy,sebaliknya apabila
perkiraan hanga akan berpotensi turun maka investor
dapat mengambilmposisi sell.
Manfaat Futures :
● Sarana lindung nilai (hedging)
● Potensi untung pada saat bearish dan bullish
● Leveraging
Options adalah kontrak resmi yang Hak (tanpa
adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual
sebuah asset pada harga tertentu yang ditetapkan
(strike price) dalam jangka waktu tertentu.Options
Jenis – Jenis Option
membeli underlying
pada harga strike.
Sel put
menjual underlying
pada harga strike.
•
Hak untuk membeli
underlying pada harga
strike.
Kewajiban untuk
memberikan underlying
kepada hargastike.
Sell Call
Buy Put Buy Call
Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah
Reksa Dana Syariah yang diterbitkan oleh PT. Danareksa
Investment Management (DIM) pada 3 Juli 1997. Selanjutnya,
instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah
dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal
September 2002 sebagai instrumen Obligasi Syariah pertama
yang menggunakan akad mudharabah. Pada tanggal 26
Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia
menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
PASAR
MODAL
SYARIAH
Undang-undang terkait Pasar Modal Syariah
1.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
● Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia,
kegiatan di Pasar modal yang menerapkan prinsip syariah
juga mengacu kepada UU tentang Pasar Modal berikut
peraturan pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain).
2. Undang – Undang Nomor 19 tahun 2008
● Undang-undang untuk penerbitan Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.
Peraturan OJK terkait Pasar Modal
Syariah
1. POJK Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah
di Pasar Modal
2. POJK Nomor 53/POJK.04/2015 tentang Akad Yang Digunakan
Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
3. POJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah Pasar Modal
4. POJK Nomor 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan
Publik Syariah
5. POJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Sukuk
6. POJK Nomor 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Reksa Dana Syariah
7. POJK Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan
Efek Beragun Aset Syariah
8. Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek
Syariah
Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek
Syariah meliputi
1. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik
Indonesia.
2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik .
3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah.
4. Saham Reksa Dana Syariah.
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah
Efek Beragun Aset Syariah.
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) syariah dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten
atau perusahaan publik
8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal
yang diterbitkan oleh lembaga internasional
9.Efek syariah lainnya.
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti
penyertaan modal kepada perusahaan. Prinsip syariah
mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau
syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara
konsep saham merupakan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
Saham
Syariah
Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:1 Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam anggaran dasarnya kegiatan usaha Emiten dan
Perusahaan Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.
2. Emiten dan Perusahaan Publik yang menyatakan dalam anggaran dasarnya kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun :
a. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah yaitu tidak melakukan kegiatan usaha:
i. perjudian dan permainan yang tergolong judi;
ii. perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
iii. perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
iv. bank berbasis bunga;
v. perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
vi. jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi
konvensional;
vii. memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan barang atau jasa haram zatnya
(haram li-dzatihi), barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)viii
melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
b. Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 45%.
c. Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya
tidak lebih dari 10%.
Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1997. Reksa Dana Syariah
memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional pada umumnya. Perbedaan
ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme investasi yang tidak boleh
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Perbedaan lainnya adalah keseluruhan proses
manajemen portofolio, screening (penyaringan), dan cleansing (pembersihan
• Definisi Reksa Dana Syariah (Peraturan OJK No.19/POJK.04/2015)
Reksa Dana syariah didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana dimaksud dalam UUPM
dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-
prinsip Syariah di Pasar Modal.
• (Fatwa DSN Nomor: 20/DSN-MUI/IX/2000)
Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip
Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai milik harta (shahib al-
mal/rabb al-maal) dengan manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
Reksa Dana
Syariah
Karakteristik Reksa Dana Syariah
● Diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam Daftar Efek
Syariah (DES).
● Terdapat mekanisme cleansing terhadap Efek Non-Syariah.
● Tidak tergolong dalam usaha yang mengandung unsur perjudian,
riba dan perdagangan lain yang dilarang.
● Tidak tergolong usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi),
termasuk perbankan, pembiayaan, asuransi konvensional.
● Tidak tergolong usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta
memperdagangkan produk haram dan mudharat.
● Rasio total utang ribawi dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari
82%.
● Pendapatan non-syariah dibandingkan total pendapatan tidak lebih
dari 10%
(POJK No.18/POJK.04/2015)
Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang
bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan
atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset yang
mendasarinya.
•(Fatwa Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002)
Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah
berupa bagi hasil/margin/fee pada saat jatuh tempo
Definisi
Sukuk
Karakteristik
Sukuk
• Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan bukti
kepemilikan Suatu aset.
• Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset
yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset).
• Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada
aset/proyek yang spesifik.
• Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk
kegiatan usaha yang halal.
• Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan,
bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang
digunakan dalam penerbitan sukuk.
Jenis Sukuk terdiri dari :
1. Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan.
2. Sertifikat kepemilikan atas manfaat, yang terbagi menjadi 4 (empat) tipe :
- Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada
- Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset di masa depan
- Sertifikat kepemilikan atas jasa pihak tertentu
- Sertifikat kepemilikan atas jasa di masa depan.
3. Sertifikat salam
4. Sertifikat ijarah
5. Sertifikat istishna
6. Sertifikat mudharabah
7. Sertifikat murabahah
8. Sertifikat musyarakah.
9. Sertifikat muzara'a.
10.Sertifikat musaqa.
11. Sertifikat mugharasa.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat
juga disebut Sukuk Negara merupakan surat berharga
(obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan prinsip syariah. Perusahaan
yang akan menerbitkan SBSN ini adalah merupakan
perusahaan yang secara khusus dibentuk guna
kepentingan penerbitan SBSN ini (special purpose
vehicle-SPV).
Surat Berharga
Syariah
Dasar Hukum SBSN
• UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara
• Fatwa DSN MUI No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN)
• Fatwa DSN MUI No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang
Metode Penerbitan SBSN
• Fatwa DSN MUI No. 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN
Ijarah Sale and Lease Back
• Fatwa DSN MUI No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN
Ijarah Asset to Be Leased
PENGETAHUAN TENTANG EFEK-EFEKYANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL
Kelompok 9
Disusun oleh :
Dian Aria Wijaya 2016021023 Alberth Fangandro Nazara 2017021008 Nahdiyah Addawiyah 2017021031 Selvinia Sitepu 2017021071 Devita Amalia 1710110683 (Permata)
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ILMU 2020/2021
DAFTAR ISI
Judul Hal
Daftar isi.........................................................................................................................i Pemahaman yang Diharapkan........................................................................................ii Resume : efek yang diperdagangkan..............................................................................1
Pasar Modal...........................................................................................................1 I. Saham ....................................................................................................................2 II. Obligasi....................................................................................................................8
III. Reksa Dana.............................................................................................................9 IV. Exchanged Tranded Fund...................................................................................13 V. Future..................................................................................................................15 VI. Options..............................................................................................................17
VII. Pasar Modal Syariah...........................................................................................20 VIII. Sukuk................................................................................................................21 IX. SBSN..................................................................................................................22
Kesimpulan........................................................................................................................25 Saran............................................................................................................................26
i
Pemahaman Yang Diharapkan
Agar kita lebih memahami dan mendalami pokok pembahasan yang berjudul Tentang Efek Yang Dipedagangkan Di Pasar Modal khususnya tentang pengertian pasar uang dan pasar modal serta segala sesuatu tentang saham, obligasi, reksa dana, exchange traded fund (ETF), dana investaasi real estate, deviratif dan pasar modal syariah. Memahami bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia serta fungsi-fungsi yang ada. Mengetahui dan memahami bagaimana resiko investasi saham untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh investor dan sebagainya. Memparkan tentang reksa dana yang diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dan lain sebagainya yang ada dalam rangkuman resume ini. Memberikan pengetahuan serta wawasan yang lebih luas tentang elemen-elemen pada pasar uang dan pasar modal serta berharap rangkuman ini dapat membantu pembaca agar memahami apa yang ada dalam resume ini.
ii
1
RESUME :EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL
PASAR MODAL
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar
Modal merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan
berbagai instrumen keuangan jangka panjang.
Transaksi jual beli efek pasar modal dilakukan di Bursa Efek, yaitu pihak
yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Berdasarkan UUPM, Efek adalah surat berharga berbentuk surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda
buktihutang, unit penyertaan,
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap bentuk
derivatif atas efek.
Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah
sebagaiberikut:
• Saham • Obligasi • Derivatif (rights, waran, options,futures) • Unit penyertaan ReksaDana • Exchange Traded Fund(ETF) • Efek Beragun Aset (EBA)/ABS • Dana Investasi Real Estate (DIRE)/REITs
I. Saham
I.I Jenis Saham Berdasarkan HakKlaim
1) Saham Biasa (CommonStock)
• Dividen hanya akan diterima jika disetujui dalamRUPS.
• Memiliki hak suara (voting rights) dalamRUPS.
• Memiliki hak terakhir (junior) atas pembagian dividen serta aset perusahaan saatlikuidasi.
• Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikannya kepada pihaklain.
2) Saham Preferen (PreferredStock)
2
• Tidak memiliki hak suara (voting rights) dalamRUPS.
• Memiliki hak untuk menerima dividen dalam jumlah yang tetap setiaptahun.
• Memiliki hak terlebih dahulu (utama) atas pembagian dividen serta aset perusahaan saatlikuidasi.
• Memiliki hak untuk mengkonversi kepemilikannya menjadi sahambiasa.
I.II Jenis Saham berdasarkan Bentuk Kepemilikan
1) Saham atas unjuk (BearerStock)
• Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar
mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investorlainnya.
• Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah
diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalamRUPS.
2) Saham atas nama (RegisteredStock)
• Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya,
di mana cara peralihannya harus melalui prosedurtertentu.
• Seluruh saham saat ini merupakan saham atasnama
I.II Manfaat Investasi Saham
1) Dividen
Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen
diberikan setelah
mendapatpersetujuandaripemegangsahamdalamRUPS.Jikaseorangp
emodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu
hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana
diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkandividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa :
• Dividentunai
Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada setiap pemegang saham dalam bentuk uang tunai untuk setiap lembar sahamnya yang dimiliki.
• DividenSaham
Jika emiten membagikan hasil keuntungan perusahaan kepada setiap pemegang saham dalam bentuk saham perusahaansesuai proporsi kepemilikannya, sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah setelah pembagian dividen saham tersebut.
3
2) CapitalGain
Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder.
3) Saham Bonus
Saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada para pemegang
saham, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya.
Analisa Saham
Fundamental
• Mempelajari hal hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan
suatu perusahaan.
• Mencangkup Analisa ekonomi, analisa industri, dan analisa laporan
keuangan perusahaan.
Teknikal
• Memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari
data data transaksi masa lalu seperti harga dan volume.
Risiko Investasi Saham
1) CapitalLoss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
2) RisikoKebangkrutan
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh
Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak
klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh
kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional
kepada seluruh pemegang saham.Namun jika tidak terdapat sisa
kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh
hasil dari likuidasi tersebut.
4
3) Risiko LikuiditasAset
Sahamdikatakanlikuidapabilamudahsekaliuntukdiperjualbelikan.Sahamti
dur adalah istilah bagi saham yang tidak banyak diperdagangkan akibat
tidak adanya investor yang berminat untuk membeli saham karena
dianggap tidak layak beli, ataupun sebaliknya akibat tidak adanya
investor yang ingin menjualnya karena saham dianggap
sangatberharga.
4) RisikoDelisting
Risiko jika saham perusahaan dikeluarkan dari papan perdagangan
diBursa Efek (delist).Suatusahamperusahaanakandi-
delistingkarenakinerjaperusahaanyang buruk, seperti: kerugian besar
dan/atau tidak membagikan deviden selama beberapa tahun berturut-
turut dan berbagai kondisi lainnya seperti pelanggaran terhadap
peraturan pencatatan di bursa.
5) RisikoSuspending
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh
otoritas bursa efek, maka investor tidak dapat melakukan perdagangan
hingga statussuspend dicabut.
6) Risiko Unik (unsystematic risk) dan Risiko Pasar (systematicrisk)
Dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham
mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Harga
saham terbentuk sebagai akibat dari interaksi antara permintaan dan
penawaran atas saham, sebagai reaksi atas informasi yang diterima
oleh pasar.
Indeks Harga Saham
• Indeks dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
sesuai jumlah saham tercatat(Nilai Pasar).
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑥 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟
• Nilai pasar adalah kumulatif jumlah saham tercatat (yang digunakan
untuk perhitungan indeks) dikali dengan harga pasar. Nilai pasar biasa
disebut juga Kapitalisasipasar.
• Nilai dasar adalah kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali
dengan harga pada hari dasar, contoh untuk hari dasar IHSG adalah
tanggal 10 Agustus1982.
5
II. Obligasi
Merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut.
II.I Obligasi Berdasarkan Jenis Kupon
• Fixed Rate atau Straight Bond: Besar kupon adalah tetap (fixed)
sampai dengan obligasi jatuhtempo.
• Floating Rate: Besar kupon bervariasi secara periodik mengacu
kepada kondisi pasar, biasanya ditambah dengan premi, contoh:
SBI +3% , JIBOR +2.5%
• Zero-Coupon Bond:Obligasi yang tidak mempunyai bunga kupon.
Obligasi diterbitkan dengan diskon, dan pada saat jatuh tempo
dibayarkan penuh (Par).
II.II Jenis obligasi berdasarkan penerbit
a. CorporateBonds
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan
usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. ForeignBonds
Diterbitkan oleh badan hukum asing di pasar domestik dalam denominasi mata uang lokal. contoh: Bank BNI menerbitkan obligasi di Amerika dalam matauang dolar - Yankee bond, Inggris - Bulldog bond, Jepang - Samurai bond, Spanyol - Matadorbond
d. Eurobonds
Didenominasikan dalam mata uang dolar Amerika atau mata uang lain
dan dijual di luar negara yang mata uangnya digunakan untuk
denominasi.
II.III Manfaat Berinvestasi Obligasi
Bagi emiten (issuer) :
• Alternatif pendanaan yang relatif murah dibandingkan pinjaman diBank.
• Dibandingkan menerbitkan saham, posisi kepemilikan perusahaan tidak akan mengalamiperubahan.
• Sifat utang dalam bentuk jangka panjang memberikan fleksibilitas yang
6
tinggi bagi manajemen emiten dalam penggunaan dana.
Bagi investor :
• Alternatif investasi yangaman.
• Berpotensi mendapatkan capitalgain.
• Kedudukan investor obligasi lebih senior dibandingkansaham.
• Mendapatkan kupon secara periodik dan pelunasan pokok diakhir umurobligasi.
• Memperoleh penghasilan secara periodik dalam jangka waktu yangpanjang.
• Memperoleh yield yang lebih tinggi dibandingkan instrumen jangka pendek, misalnyadeposito.
II.IV Simulasi Investasi Obligasi
Investor membeli obligasiX
• Nominal Rp1Miliar.
• Kupon tetap 10% pa (per tahun).
• Jatuh tempo 5tahun.
Pendapatan yangditerima
• Bungakupon:
- 10% x Rp1 miliar = Rp100 juta per tahun
- Diterima tiap tahun selama5tahun
• Pokok:
Sebesar Rp1 miliar diterima pada tahun ke 5 (jatuh tempo)
II.V Peringkat Efek Obligasi
Untuk menentukan kualitas dan risiko dari sebuah obligasi, maka
investor dapat menggunakan peringkat atau rating obligasi. Semakin
tinggi rating-nya, semakin aman pula obligasi tersebut. Sebaliknya,
semakin rendah peringkatnya, semakin tinggi risikonya. Menurut
konsensus para pelaku pasar, obligasi yang masuk dalam
kategorilayakinvestasiharusmemilikiratingminimalBBB.Untuklebihmuda
hdalam menyeleksi obligasi, investor bisa memanfaatkan peringkat
atau rating obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat
atau ratingagency.
Di kancah internasional, ada beberapa lembaga pemeringkat yang
7
selalu menjadi acuan pelaku pasar, yakni Moody's, Standard & Poors
(S&P), dan Fitch Rating. Sementara, di Indonesia, ada tiga lembaga
pemeringkat yang saat ini aktif: Perusahaan Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo), Fitch Rating Indonesiadan Indonesia Credit
Rating Agency (ICRA)
1) Penilaian risiko industri untuk peringkat KORPORASI
nonKeuangan
a. Pertumbuhan industri dan stabilitas (growth and stability)
Penilaian yang terkait dengan kondisi permintaan dan
penawaran, prospek, peluang pasar (ekspor vs domestic),
tahapan industry (awal, pengembangan, matang atau
penurunan) dan jenis produk (produk yang bersifat pelengkap
vs produk yang bisa disubstitusi, umum vs khusus dan
komoditas vs differensiasi).
b.Penghasilan& struktur biaya dari Industri (revenue and cost
structures)
Penilaian yang mencakup pemeriksaan komposisi aliran
pendapatan (Rupiah vs US Dollar), kemampuan untuk
menaikkan harga tenagakerja dan bahanbaku,strukturbiaya, dll.
c.Hambatan masuk & persaingan dalam industri (barrier to
entry & competition within industry)
Penilaian yang mencakup penilaian terhadap karakteristik
indutri (padat modal, padat karya, terfragmentasi) untuk
menentukan tingkat kesulitan masuk bagi para pemain baru.
Penilaian juga mencakup analisis jumlah pemain dalam industry
(global vs domestic), pesaing terdekat (domestic vs global),
potensi perang harga (domestic vs global) dan lain-lain.
d.Peraturan dan de-regulasi industri (regulation and de-
regulation)
Pembatasan jumlah pemain, lisensi, kebijakan pajak (ekspor,
impor, kuota, tarif, bea, cukai, dll), kebijakan harga pemerintah
(peraturan pemerintah Indonesia mengatur harga di beberapa
sektor seperti listrik, jalan tol, dan telepon) dan persyaratan
lingkungan (khususnya untuk sektor pertambangan) dan lain-
lain.
e.Profil Keuangan (financial profile)
Analisis Kinerja Keuangan Industri meliputi analisis marjin,
keuntungan, leverage, serta perlindungan arus kas.
8
2) Penilaian risiko keuangan untuk Peringkat
KORPORASInon Keuangan
a. Kebijakan keuangan (FinancialPolicy)
Analisis yang mencakup tinjauan filosofi manajemen, strategi
dan kebijakan keuangan terhadap risiko (historis, sekarang dan
proyeksi kedepan). Selain itu, pemeriksaan manajemen atas
target keuangan (pertumbuhan, leverage, struktur utang,
kebijakan dividen, dan sebagainya), kebijakan lindung
nilai,Rekam Jejak Perusahaan pada pemenuhan kewajiban
keuangan di masa lalu.
b. Sruktur Permodalan (CapitalStructure)
Analisis mencakup pemeriksaan dari sejarah perusahaan, saat
ini dan proyeksi leverage kedepan (total hutang dan nilai bersih
hutang dalam hubungannya dengan besar modal, total modal
dan arus kas), struktur utang dan komposisinya (Rupiah vs
mata uang asing, utang jangka pendek vs hutang jangka
panjang, dengan tingkat suku bunga tetap vs suku bunga
mengambang, dll). Cara pengelolaan kewajiban juga dikaji
secara mendalam.
c. Perlindungan Arus Kas (Cash FlowProtection)
Analisis yang menyeluruh meliputi kajian dari arus kas
perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tingkat
Kemampuan Melayani Pembayaran Utang diukur oleh rasio
pembayaran bunga dan rasio pembayaran utang. Tingkat
likuiditas perusahaan di dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek juga dikaji secara mendalam.
d. Fleksibilitas keuangan (FinancialFlexibility)
Analisis meliputi evaluasi gabungan semua ukuran finansial di
atas untuk sampai pada pemahaman yang menyeluruh tentang
kesehatan keuangan perusahaan.
III. REKSA DANA
9
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang dipergunkan
untuk menghimpun dana dari masyarakat permodalan untuk
selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi. Mengacu kepada Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun
1995, pasal 1 ayat (27) di definisikan bahwa Reksa Dana adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
III.I Reksa Dana Konvesional
1) Reksa DanaSaham
• Minimum 80% isinya efek bersifat ekuitas ( saham )
• Level risiko dan imbal hasilnya tinggi yang berasal dari
capitalgain penjualan saham serta pembagian dividen.
• Levelrisikodanimbalhasilnyatinggiyangberasaldaricapitalgainpe
njualan saham serta pembagiandividen.
• Tujuannya adalah untuk menghasilkan return yang tinggi dalam
jangka waktupanjang.
• Cocok bagi investor yang bersifat risk-seeker yang berorientasi
jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga
saham jangkapendek.
2) Reksa DanaCampuran
• Efek bersifat ekuitas, hutang, serta Pasar Uang sesuai market timing saat itu dalam kondisi bullish ataubearish.
• Level risiko dan imbal hasilnya moderat.
• Tujuannya untuk tingkat pengembalian yang moderat dalam rentrangwaktu yangmoderat.
• Cocok bagi Anda yang memiliki tujuan investasi jangka menengah dan bersedia untuk menerima risiko dan imbal hasil yang sedikit lebihbesar.
3) Reksa Dana PendapatanTetap
• Minimal 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat utang
atau obligasi jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan
ataupemerintah.
• Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yangstabil.
• Level risiko dan imbal hasilnya moderat.
• Cocok bagi investor yang memiliki profil yang moderat
terhadap risiko dan memiliki tujuan investasi jangkamenengah.
4) Reksa Dana PasarUang
10
• Minimal 80% isi efek bersifat pasar uang(deposito, obligasi jangka pendek).
• Level risiko dan imbal hasilnya rendah.
• Cocokbagiinvestoryangbenar-benarmenghindaririsikodanmemilikitujuan investasi jangka pendek.
III.II Jenis Reksa Dana berdasarkan Peraturan Bapepem
No. IV.C.4 (Terstuktur)
ReksaDanaTerstrukturadalahreksadanayanghanyadapatdibeliataudij
ualkembali
olehinvestorpadasaattertentuyangditentukanolehManajerInvestasi.Re
ksadana ini terdiridari:
1) Reksa Dana Terproteksi (Capital ProtectedFund) • Minimum 80% isinya efek bersifat hutang ( bonds, SUN ).
• Nilai pokok yang diinvestasikan tidak akan berkurang walaupun
NABnya negative.
• Investor tetap akan mendapatkan imbal hasil jika dana yang
dikelola memberikankeuntungan.
2) Reksa Dana Penjaminan (GuarantedFund)
• Minimum 80% isinya efek bersifat hutang yang masuk dalam
kategori layak investasi (investment grade).
• Bekerja sama dengan asuransi sebagai penjamin.
3) Reksa Dana Indeks (IndexFund)
• Minimal 80% isinya efek bersifat ekuitas (saham).
• Hasil investasi reksadana indeks ini akan mengikuti pergerakan
indeks yang menjadi acuannya sehingga termasuk jenis RD
yang memiliki risikotinggi.
IV. EXCHANGE TRADED FUND(ETF)
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. ETF merupakan kontrak investasi kolektif, yaitu unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa seperti saham.
IV.I Keuntungan investasi ETF
11
• Mudah dan fleksibel : bisa dibeli dan dijual kapanpun selama jam
perdagangan seperti layaknya saham.
• Rendah biaya dan resiko : managemen fee murah karena dikelolah
secara pasif, resiko rendah karena likuiditas terjamin.
• Cakupan luas :memiliki satu ETF = memiliki berbagai efek secara
sekaligus.
• Transparan : informasi mengenai ETF dan saham-sahamnya dapat
diakses kapanpun dan dimanapun.
IV.II Perbandingan antara Saham, ETF, Reksa Dana
Saham
Reksa
Dana
Saham
ETF
Perdagangan Via Bursa Efek Via
Manajer
Investasi
Via Bursa Efek
Agen penjual
Broker
• Manajer
Investasi
• Bank
• WAPERD
Broker
Minimum
pembelian
1 lot (100 lembar)
1 unit
Pasar primer:
Creation unit ( =
1000 lot =
100.000
unit)
Pasar sekunder: 1
Lot (100 unit)
Harga Real time Akhir hari Real time
Underlying Tidak ada Saham Underlying Index
Market
maker
Tidak ada
Tidak ada
Ada
12
V. Futures
Kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Index futures misalnya, merupakankontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham. Salah satu aplikasi konsep futures yang sudah lama digunakan di Indonesia adalah sistem ijon, dimana penjual membuat kesepakatan kepada pembeli untuk menjual produk dalam harga tertentu di waktu yang telah ditentukan, berapapun harga pasar yang berlaku saat itu. Untung/ruginya penjual maupun pembeli akan diketahui ketika mereka mengetahui harga tersebut nantinya.
V.I Keuntungan futures:
• Sarana Lindung Nilai (Hedging)
Dengan index futures, kerugian investasi pada saham yang memiliki beta
mendekati beta portofolio dapat di kompensasi dengan keuntungan pada
kontrak.
• Leveraging
Dengan modal terbatas, mampu menghasilkan potensi keuntungan yang
sama bahkan lebih besar daripada investasi pada saham.
• Bullish, Bearish Potensi Untung
Jika investor memperkirakan harga berpotensi naik, maka investor dapat
mengambil posisi buy, sebaliknya apabila perkiraan harga akan berpotensi
turun maka investor dapat mengambil posisi sell.
Dalam index futures, pembeli futures harus memperhatikan harga indeks
yang berlaku saat itu, harga indeks yang diprediksi, margin awal, dan harga
penyelesaian harian (HPH) yang ditetapkan di akhir hari. Marjin awal akan
dikembalikan ketika pembeli menjual futuresnya. Marjin awal yang
ditetapkan BEI untuk LQ45 futures adalah sebesar adalah 4% x harga
indeks x Rp500.000 x jumlah kontrak.
Contoh aplikasi index futures:
Pada 23 Januari, Pak Jimmi membeli 1 kontrak LQ45 futures ketika indeks
LQ45 berada di angka 752,55 karena diprediksi harga indeks akan naik.
HPH pada saat itu adalah 753,55. Pada 24 Januari, berapa profit/loss yang
dihasilkan apabila indeks berada di level 758,55?
Jan
Margin awal: (4% x 752,55 x Rp500.000,00 x 1 kontrak) = Rp15.051.000
HPH (profit): (753,55 – 752,55) x Rp500.000,00 = Rp500.000,00
13
Jan
Trading profit: Profit HPH + (758,55 – 753,55) x Rp500.000,00
= Rp3.000.000,00
Total profit: Marjin awal + trading profit
Rp15.051.000 + Rp3.000.000 = Rp18.031.000
CONTOH SOAL
Pada 24 April, Bu Grace membeli 1 kontrak LQ45 futures ketika indeks
LQ45 berada di angka 800 karena diprediksi harga indeks akan naik. HPH
pada saat itu adalah 801. Pada 25 April, berapa profit/loss yang dihasilkan
apabila indeks berada di level 805?
Jawaban 24 Apr
Margin awal: (4% x 800 x Rp500.000,00 x 1 kontrak) = Rp16.000.000
HPH (profit): (801 – 800) x Rp500.000,00 = Rp500.000,00
Apr
Trading profit: Profit HPH + (805-801) x Rp500.000,00 = Rp2.500.000 Total
profit: Marjin awal + trading profit
Rp16.000.000 + Rp2.500.000 = Rp18.500.000
V.I Manfaat Investasi Index Futures
• Sarana lindung nilai (hedging)
kerugian investasi pada saham yang menyerupai indeks,portofolio,atau
ETFnya dapat di kompensasi dengan keuntungan pada kontrak.untung pa
• Potensi untung pada saat bearish dan bullish
Jika investor memperkirakan harga berpotensi naik, makainvestordapat
mengambil posisi buy, sebaliknya apabila perkiraan harga akan berpotensi
turun maka investor dapat mengambil posisi sell.
• Leveraging
Dengan modal terbatas, mampu menghasilkanpotensi keuntunganyang
sama bahkan lebih besar daripada investasi pada saham.
Leverage = Margin : Nilai kontrak
14
Nilai kontrak:
= Harga Indeks x Vol. Kontrak x Multiplier
= 500 x 1 x Rp500.000
= Rp250.000.000
Margin:
= 4% x Nilai kontrak
= 4% x Rp250.000.000
= Rp10.000.000
Leveraging :
= 250 juta : 10 juta
= 25 Kali
VI. Options KontrakresmiyangmemberikanHak(tanpaadanyakewajiban)untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu yang ditetapkan (strike price) dalam jangka waktu tertentu. Biaya penjualan/pembelian dari options dari tersebut dikenal dengan istilah premium. Options pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun1973. Jenis Opsi:
• Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontraktersebut.
• Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontraktersebut.
Options diperdagangkan dengan dua metode, yaitu American style dan
European Style. American style memberikan kesempatan kepada
pemegang options (taker) untuk meng-exercise haknya setiap saat
hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan European style hanya
memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise haknya
pada saat waktu jatuh tempo.
Contoh aplikasi options: Pak Banyu membeli call options saham ASII (1 kontrak = 10.000
saham) dengan jatuh tempo dengan harga pelaksanaan Rp6.000,
ditransaksikan pada harga Rp120
persaham.PremiumyangdibayarkansebesarRp1.200.000(Rp120x10.000
saham).
15
Pak Banyu dapat atau tidak melaksanakan haknya, tergantung pada
harga ASII di pasar spot.
▪ Dalam hal harga spot ASII Rp6.000 atau lebih rendah, maka
sebaiknya pembeli call tidak melaksanakan (exercise) hak sampai
dengan jatuhtempo.
▪ Jika harga spot ASII Rp6.120, pembeli call dapat melaksanakan
haknya pada
strikepriceRp6,000danmenjualnyadipasarspotpadahargaRp6.120,mak
a profityangdiperolehpembelicallsebesarRp0:(Rp6.120-
Rp6.000)x10.000) - Rp1.200.000 (premium yang dibayarkan).
▪ Jika harga spot ASII Rp6.240, pembeli call dapat melaksanakan
haknya pada
strikepriceRp6.000danmenjualnyadipasarspotpadahargaRp6.240,mak
a profityangdiperolehpembelicallsebesarRp1.200.000:(Rp6.240–
Rp6.000) x 10.000) – Rp1.200.000 (premium yangdibayarkan).
▪ JikahargaspotASIIRp10.000,pembelicalldapatmelaksanakanhaknyapa
da
strikepriceRp6.000danmenjualnyadipasarspotpadahargaRp10.000,ma
ka profit yang diperoleh pembeli call sebesar Rp38.800.000 :
(Rp10.000 – Rp6.000) x 10.000) – Rp1.200.000 (premium
yangdibayarkan).
CONTOH SOAL
Bu Heidy membeli call options saham BNBR dengan jatuh tempo
dengan harga pelaksanaan Rp5.000, ditransaksikan pada harga Rp100
per saham. Premium yang dibayarkan sebesar Rp1.000.000 (Rp100 x
10.000 saham). Berapakah keuntungan/kerugian yang diterima apabila
harga BNBR yang berlaku pada saat itu adalah Rp5.500?
Jawaban : (Rp5.500 – Rp5.000) x 10.000) – Rp1.000.000
= Profit Rp4.000.000.
VI.I Jenis-Jenis Options
• Call Options
Sebuah kontrak yang memberikan hak kepada pembeli, tetapi bukan
kewajiban, untuk membeli underlying asset (saham) padaharga tertentu,
pada atau sebelum waktu tertentu.
16
•Put Optoins
Sebuah kontrak yang memberikan hakkepada pembeli, tetapi bukan
kewajiban, untuk menjual underlying asset (saham) pada harga tertentu,
pada atau sebelum waktutertentu.
17
VI.IIJenis-Jenis Options
• Buy Call:Hak untuk membeli underlying pada hargastrike.
• Sell Call : Kewajiban untuk memberikan underlying kepada hargastike.
• Buy Put: Hak untuk menjual underlying pada hargastrike.
• Sel Put : Kewajiban untuk membeli underlying pada hargastrike.
VII. PASAR MODALSYARIAH
Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah Reksa Dana
Syariah yang diterbitkan oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM)
pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal
terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada
awal September 2002 sebagai instrumen Obligasi Syariah pertama yang
menggunakan akad mudharabah. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk
pertama kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan
IFR0002.
VII.I Undang-undang terkait Pasar Modal Syariah
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, kegiatan di Pasar modal yang menerapkanprinsipsyariahjugamengacukepadaUUtentangPasarModalberikut peraturan pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain).
• UU Nomor 19 tahun2008
Undang-undang untuk penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) atau Sukuk Negara.
VII.II Peraturan OJK terkait Pasar Modal Syariah
• POJK Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di PasarModal.
• POJK Nomor 53/POJK.04/2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di PasarModal.
• POJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah PasarModal.
• POJK Nomor 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan PublikSyariah.
• POJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan PersyaratanSukuk.
18
• POJK Nomor 19/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah.
• POJK Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun AsetSyariah.
• Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar EfekSyariah.
VII.III Akad Efek syariah (POJK Nomor 53/POJK.04/2015)
• Sewa
Perjanjian (akad) dimana Pihak yang memiliki barang atau jasa (pemberi sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktutertentu dengan pembayaran sewa dan atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yang menjadi obyek Ijarah.
• Penjaminan
Perjanjian (akad) dimana Pihak penjamin (kafiil/guarantor) berjanji memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashil/debitur) untuk memenuhi kewajiban Pihak yang dijamin kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur).
• ModalVentura
Perjanjian (akad) dimana Pihak yang menyediakan dana (Shahib al-mal) berjanji kepada pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut.
• Perwakilan
Perjanjian (akad) dimana Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasakepadaPihakyangmenerimakuasa(wakil)untukmelakukantindakanatau perbuatan tertentu.
Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah meliputi :
• Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik
Indonesia.
• Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya
dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam
anggaran dasar.
• Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang
telah diterbitkan oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.
• Saham Reksa Dana Syariah.
• Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
• Efek Beragun Aset Syariah.
• Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
19
(HMETD) syariah dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau
perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta
cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.
• Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal
yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah
Indonesia menjadi salah satu anggotanya.
• Efek syariah lainnya.
VI.IV Saham Syariah
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan
modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut
pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha
perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil
usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan
musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara
konsep saham merupakan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham
tersebut diterbitkan oleh:
1. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.
2. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun
memenuhi kriteria sebagaiberikut:
a. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah yaitu
tidak melakukan kegiatan usaha :
• Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
• Perdagangan yang tidak disertai dengan
penyerahanbarang/jasa.
• Perdagangan dengan penawaran/permintaanpalsu.
• Bank berbasisbunga.
• Perusahaan pembiayaan berbasisbunga.
• Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar)
dan/atau judi (maisir), antara lain asuransikonvensional.
• Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau
menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),
barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang
merusak moral dan bersifatmudarat.
20
• Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap(risywah).
b. Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak
lebih dari 45%,dan
c. Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal
lainnya
dibandingkantotalpendapatanusahadantotalpendapatanlainnyatidakl
ebih dari10%.
Efek yang termasuk dalam Saham Syariah:
• Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan waran
syariah yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang
tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan
usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.
• EfekyangditerbitkanolehEmitenatauPerusahaanPublikyangmenyatak
anbahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya
dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam
anggarandasar.
• Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal
yang
diterbitkanolehlembagainternasionaldimanaPemerintahIndonesiame
njadisalah satu anggotanya.
VII. Reksa Dana Syariah
Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1997
ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah Danareksa Saham pada
bulan Juli 1997.Sebagai salah satu instrumen investasi, Reksa Dana Syariah
memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional pada
umumnya. Perbedaan ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan
mekanisme investasi yang tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah. Perbedaan lainnya adalah keseluruhan proses manajemen
portofolio, screening (penyaringan), dan cleansing (pembersihan).
• Definisi Reksa Dana Syariah (Peraturan OJK No.19/POJK.04/2015)
Reksa Dana syariah didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana
dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di
Pasar Modal.
• (Fatwa DSN Nomor: 20/DSN-MUI/IX/2000)
Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut
ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai milik harta (shahib al-mal/rabb al-maal) dengan
21
manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer
Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
VI.I Karakteristik Reksa Dana Syariah
• Diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah
(DES).
• Terdapat mekanisme cleansing terhadap Efek Non-Syariah.
• Tidak tergolong dalam usaha yang mengandung unsur perjudian, riba
dan perdagangan lain yang dilarang.
• Tidak tergolong usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi),
termasuk perbankan, pembiayaan, asuransi konvensional.
• Tidak tergolong usaha yang memproduksi,mendistribusikan,serta
memperdagangkan produk haram dan mudharat.
• Rasio total utang ribawi dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82%
• Pendapatan non-syariah dibandingkan total pendapatan tidak lebih
dari 10%
VIII. Sukuk
Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti dari istilah obligasi syariah (islamicbonds). Sukuk secara terminologi merupakan bentuk jamak dari kata "sakk" dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau bukti kepemilikan.
VIII.I Definisi Sukuk
• (POJK No.18/POJK.04/2015)
Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset yang mendasarinya.
• (Fatwa Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002)
Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo
VIII.II Landasan Hukum Sukuk
• Peraturan OJK No.18/POJK.04/2015.
• Fatwa DSN MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah.
22
• Fatwa DSN MUI No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah.
• Fatwa DSN MUI No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah.
• Fatwa DSN MUI No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi.
VIII.III Karakteristik Sukuk
Efek Syariah Sukuk memiliki karakteristik yang berbeda dengan obligasi:
• Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek.
• Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset).
• Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada aset/proyek yang spesifik.
• Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal.
• Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk.
VIII.IV Standar Syariah Sukuk (AAOIFI No.17)
Jenis sukuk terdiri dari:
1. Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan.
2. Sertifikat kepemilikan atas manfaat, yang terbagi menjadi 4 (empat) tipe: - Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada
- Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset di masa depan
- Sertifikat kepemilikan atas jasa pihak tertentu
- Sertifikat kepemilikan atas jasa di masa depan
3. Sertifikat salam
4. Sertifikat ijarah
5. Sertifikat istishna
6. Sertifikat mudharabah
7. Sertifikat murabahah
8. Sertifikat musyarakah
9. Sertifikat muzara'a
10. Sertifikat musaqa
11. Sertifikat mugharasa
IX. SBSN
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat juga disebut SukukNegaramerupakan surat berharga (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah. Perusahaan yang akan menerbitkan SBSN ini adalah merupakan perusahaan yang secara khusus dibentuk guna kepentingan penerbitan SBSN ini (special purpose vehicle-SPV). SBSN atau sukuk negara ini adalah merupakan
23
suatu instrumen utang piutang tanpa riba sebagaimana dalam obligasi, di mana sukuk ini diterbitkan berdasarkan suatu aset acuan yang sesuai dengan prinsip syariah.
IX.I Dasar Hukum SBSN
• UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara • Fatwa DSN MUI No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) • Fatwa DSN MUI No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan
SBSN • Fatwa DSN MUI No. 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and
Lease Back • Fatwa DSN MUI No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset to
Be Leased
24
IX.II Jenis-jenis SBSN
• SBSN Ijarah • Yang diterbitkan berdasarkan akad ijarah (akad sewa menyewa atas
suatu aset).
• SBSN mudharabah Yang diterbitkan berdasarkan akad mudharabah (akad kerjasama dimana salah satu pihak menyediakan modal (rab al-maal) dan pihak lainnya menyediakan tenaga dan keahlian (mudharib) dimana kelak keuntungannya akan dibagi berdasarkan persentase yang disepakati sebelumnya, apabila terjadi kerugian maka kerugian tersebut adalah menjadi beban dan tanggung jawab pemilik modal).
• SBSN musyarakah Yang diterbitkan berdasarkan akad musyarakah (akad kerjasama dalam bentuk penggabungan modal).
• SBSN istisna’ Yang diterbitkan berdasarkan akad istisna’ (akad jual beli untuk pembiayaan suatu proyek dimana cara dan jangka waktu penyerahan barang dan harga barang ditentukan berdasarkan kesepakatan para pihak.
• SBSN berdasarkan akad lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
• SBSN yang diterbitkan berdasarkan kombinasi dari dua atau lebih jenis akad.
IX.II Indeks Saham Syariah • Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
MSasuk ke dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh OJK dan diluncurkan pada Mei 2011.
• Jakarta Islamic Index (JII) Terdiri dari 30 saham syariah yang paling likuid yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan diluncurkan Tahun 2000.
25
Kesimpulan
Pasar Modal merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan
berbagai instrumen keuangan jangka panjang.Efek-efek yang ditransaksikan di
Pasar Modal di Indonesia adalah sebagaiberikut : • Saham • Obligasi • Derivatif (rights, waran, options,futures) • Unit penyertaan ReksaDana • Exchange Traded Fund(ETF) • Efek Beragun Aset (EBA)/ABS • Dana Investasi Real Estate (DIRE)/REITs
Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah Reksa Dana Syariah
yang diterbitkan oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada 3 Juli
1997. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah
dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002
sebagai instrumen Obligasi Syariah pertama yang menggunakan akad
mudharabah. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah
Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Adapun manfaat pasar modal adalah sebagaimana yang dijelaskan dibawah ini
yaitu :
1. Untuk Emiten pasar modal dapat mengurangi ketergantungan emiten terhadap bank. Selain itu juga dalam pasar modal dana yang didapatkan memiliki jumlah yang cukup besar bahkan langsung dapat diterima langsung setelah pasar modal untuk yang perdana berakhir.
2. Dengan adanya pasar modal dana perusahaan akan lebih berpariasi dan bebas untuk dikelola karena dalam pasar modal tidak ada conenant.
3. Perusahaan yang bermain dalam pasar modal mendapatkan tingkat solabilitas yangg tinggi.
Sedangkan manfaat untuk para investor pasar modal bermanfaat sebagai :
1. Investasi akan mengalami peningkatan seiring degan peningkatan harga saham dalam pasar modal.
2. Dan biasanya investor akan mendapatkan dividen serta dapat melakukan investasi.
26
Saran
Pasar modal adalah sistem jual beli yang sangat modern tanpa batas membutuhkan keahlian tertentu dalam menjalani peruntungan dalam bidang ini. Oleh sebab itu berani mengambil resiko dan tetap menjaga ambisi dapat menghindarkan para pelaku pasar modal mengalami kerugian.
Penjelasan sederhana tentang makalah pasar modal ini adalah pembahasan yang sangat umum. Informasinya dapat dijadikan pengetahuan dasar tentang pasar modal. Agar mendapatkan informasi yang lebih banyak pembaca dapat mencari referensi tentang pasar modal dalam ilmu ekonomi.