Page 1
LAPORAN TUTORIAL
Skenario A Blok 8
Kelompok 2
Tutor : Fatmawati
M Albie (04111401011)
Chynta Rahma Vanvie (04111401014)
Shelvia Chalista (04111401024)
Lisa Yuniarti (04111401049)
Yuda Lutfiadi (04111401051)
A Rifky Rizaldi (04111401067)
Muthiah Hasnah Suri (04111401073)
Ira Meliani (04111401074)
Kristian Sudana Hartanto (04111401085)
Robinson (04111401087)
Sharanjit Kaur Autar Singh (04111401090)
Shobana An Agustian (04111401101)
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
1
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan
tutorial Skenario A Blok 8 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu sumbangan pemikiran dan masukan dari semua pihak sangat kami
harapkan agar di lain kesempatan laporan tutorial ini akan menjadi lebih baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada Fatmawati selaku tutor kelompok yang telah
membimbing kami semua dalam pelaksanaan tutorial kali ini. Selain itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu tersusunnya laporan
tutorial ini. Semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi semua pihak.
Palembang, 30 Mei 2012
Tim Penyusun
2
Page 3
DAFTAR ISI
Judul……………………………………………………………………………………...
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…...………………………………………………………….
B. Data Tutorial ………………………………………………………………
C. Skenario Kasus .……………………………………………………………..
D. Paparan ….. ………......……………………………………………………..
a. Klarifikasi istilah …………………………………………………………
b. Identifikasi Masalah………………………………………………………
c. Analisis Masalah ………………...……………………………………….
d. Keterkaitan Masalah ……………………………………………………..
e. Kerangka Konsep ………………………………………………………...
f. Learning Objective ……………………………………………………….
1. Metabolisme karbohidrat ……………………………………
2. Metabolisme lemak …………… …………………………….
3. Metabolisme Protein …………… …………………………...
4. Siklus Krebs ………………………………… ………………
5. Anemia ………….. …………………………………………..
6. Keseimbangan Asam Basa Tubuh .. …………………………
E. Kesimpulan ………………………………………………………………….
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………
1
2
3
4
4
5
5
5
7
8
24
25
26
26
27
30
31
31
34
38
39
3
Page 4
A. Latar Belakang
Blok mengenai Dinamika Biokimia Sistem Tubuh Manusia adalah blok yang berada
dalam blok 8 pada semester 2 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter
Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis memaparkan kasus
yang diberikan mengenai Metabolisme tubuh.
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisisdan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini.
B. Data Tutorial
Tutor : Fatmawati
Moderator : ShelviaChalista
Sekretaris Meja : Chynta Rahma Vanvie
Sekretaris Papan : Lisa Yuniarti
Hari,Tanggal : Senin dan Rabu ,28 & 30 Mei 2012
Rule Peraturan : 1. Alat komunikasi di nonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat
3. Dilarang makan dan minum
4
Page 5
C. Skenario Kasus
Miss A 25 years old. Her BW is 72 kg and height 154 cm. she always exercise aerobic (running
and swimming) around 2 hours (one hour in the morning and one hour in the evening) every day,
abd she scares to eat fat and protein, and she only eta fruits and vegetables and rice. She also
drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months (formerly hyer BW = 88
kg). Now, she always feels tired and always suffer from common cold. Her menstrual cycle also
delay and irregular. Skin fact calipers show that her lipid contains 4 %. Both of her parents are
obese. She went to family doctor for consultation and the doctor said that Mrs A suffered with
Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium.
Additional information :
Physical examination : BP : 140/90 mm/Hg; PR: 94x/menit
Labolatory finding
The result : Hb: 10,5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25 pg;
BSN : 110 mg/dl, HbA1c = 6.2%
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L, K (Potasium) : 2,8 mEq/L
D. Paparan
a. Klarifikasi Istilah
1. Slimming tea Teh yang dikonsumsi untuk menurunkan berat badan
2. Aerobic : mengandung oksigen molecular; bertumbuh, hidup , atau
terjadinya dalam keadaan oksigen molecular
3. Protein : setiap kelompok senyawa organic kompleks yang
mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan
sulfur
4. Fat : jaringan adipose, pembentukan bantalan-bantalan lunak
diantara organ, berperan menghaluskan dan membulatkan
5
Page 6
kontur tubuh serta menyediakan cadangan energy
5. Menstrual cycle : Proses meluruhnya dinding endometrium pars fungsional
secara periodic
6. Skinfold capillers : Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui
persentase kadar lemak dalam tubuh
7. Obese : peningkatan berat badan melampaui batas kebutuhan fisik
dan skeletal, akibat penimbunan lemak tubuh yang
berlebih
8. hypochrome myocrocyter
anemia
: anemia yang ditandai dengan peburunan hemoglobin sel
darah merah yang tidak proposional dan peningkatan
daerah yang pucat di bagian tengah sel darah merah
9. Lipid : tiga kelompok heterogen lemak dan substansi serupa
lemak, termasuk asam lemak, lemak netral, lilin dan
steroid, yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut
non polar
10. Hypopotassium Kondisi dimana jumlah potassium (kalium) dibawah batas
normal
11. Hyposodium Kondisi dimana jumlah sodium (natrium) dibawah batas
normal
12. common cold Terserang flu
13. BSN gula darah puasa
14. MCV Mean Corpuscular Volume
15. MCH Mean Corpuscular Hemoglobin
16. Hb A1 c hemoglobin yang terglikasi
17. HDL High density lipoprotein
18. LDL low density lipoprotein
6
Page 7
b. Identifikasi Masalah
KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
Miss A 25 years old. Her BW is 72 kg and height
154 cm. Both of her parents are obese.
Tidak Sesuai
HarapanV
she always exercise aerobic (running and
swimming) around 2 hours (one hour in the
morning and one hour in the evening) every day,
and she scares to eat fat and protein, and she only
eta fruits and vegetables and rice.
Tidak Sesuai
HarapanVV
She also drinks slimming tea everyday, her BW
decreases 16 kg in two months (formerly hyer
BW = 88 kg)
Tidak Sesuai
HarapanV
Now, she always feels tired and always suffer
from common cold. Her menstrual cycle also
delay and irregular. Skin fact calipers show that
her lipid contains 4 %.
Tidak Sesuai
HarapanV
She went to family doctor for consultation and the doctor said that Mrs A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium.
Additional information :
Physical examination : BP : 140/90 mm/Hg; PR: 94x/menit
Labolatory finding
The result : Hb: 10,5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25 pg;
BSN : 110 mg/dl, HbA1c = 6.2%
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Sesuai Harapan VVV
7
Page 8
Na (Sodium) : 120 mEq/L, K (Potasium) : 2,8 mEq/L
c. Analisis Masalah
1. Miss A 25 years old. Her BW is 72 kg and height 154 cm. Both of her parents are obese.
Bagaimana cara mengukur BMI dan bagaimana klasifikasinya ?
Mengukur BMI (Body Mass Index)
Klasifikasi IMT (BMI= Body Mass Index):
BMI Klasifikasi
< 18.5 berat badan di bawah normal
18.5–24.9 normal
25.0–29.9 normal tinggi
30.0–34.9 Obesitas tingkat 1
35.0–39.9 Obesitas tingkat 2
≥ 40.0 Obesitas tingkat 3
Bagaimana status BMI Miss A sebelum dan setelah diet?
Sebelum diet : BMI= 88 Kg / (1.54 m x 1.54 m ) = 37.106
Sesudah diet : BMI= 72 Kg/ (1.54 m x 1.54 m ) = 30.367
Bila ditinjau dari hasil penghitungan klasifikasi body mass index dapat diketahui
bahwa Miss A saat sebelum termasuk obesitas tingkat 2 dan sesudah diet termasuk
kedalam golongan Obesitas tingkat 1.
Bagaimana pengaruh genetic terhadap masalah yang dihadapi Miss A?
Ketiga penyebab monogenic (gen tunggal) dari obesitas adalah
(1) Mutasi MCR-4 (merupakan penyebab tersering)
(2) Defisiensi leptin konginental yang diakibatkan mutasi gen
8
BMI= Berat Badan (Kg )
Tinggi Badan(m)2
Page 9
(3) Mutasi reseptor leptin
(Fisiologi guyton edisis 6, hal 918)
Bagaimana pengaruh obesesitas bagi penderita?
Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
- Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Stroke
- Serangan jantung (infark miokardium)
- Gagal jantung
- Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar)
- Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
- Gout dan artritis gout
- Osteoartritis
- Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur,
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
- Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah
kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
Bagaimana cara pengobatan dan perawatan nutrisi bagi penderita obesitas?
Sasaran dari intervensi adalah:
1. Penurunan lemak tubuh untuk mencapai berat badan diantara 20% Berat badan
ideal
2. Jangan Turunkan BB dengan drastis. (Maksimal 0.5-1 kg/mg)
3. Buatlah kebiasaan makan yang lebih sehat. (Tinggi serat, rendah kalori, rendah
lemak dan gula)
4. Cegah kehilangan otot selama penurunan berat badan.
5. Modifikasi Prilaku & Olahraga teratur
6. Pertahankan penurunan berat badan
7. Bila tidak berhasil gunakan Obat
o Sibutramin (Reductil)-à Sudah ditarik tahun 2010
9
Page 10
o Orlystat
o Penggunaan Teh ( diuretika & stimulansia)
Faktor apa saja yang dapat menyebabkan obesitas?
Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan:
- Gangguan jalur sinyal leptin, Kurang olahraga, Perbedaan “fidgetfactor”,
Perbedaan dalam mengekstraksi energy dari makanan, Kecendrungan herediter,
Pembentukan sel lemak dalam jumlah berlebih akibat makanan berlebih.
(fisiologi manusia dari sel ke system, hal 708)
- Gaya hidup yang tidak aktif, prilaku makan yang tidak baik, nutrisi berlebih pada
masa kecil, kelainan neurogenik (susunan fungsional hipotalamus atau pusat
makan neurogenik lainnya pada orang obese berbeda dengan normal), faktor
genetic. (Fisiologi Guyton edisi 6, hal 918)
Bagaimanakah metabolisme tubuh sehingga seseorang dapat mengalami obesitas?
Kilokalori yang dikonsumsi banyak dan yang digunakan untuk energy lebih sedikit
à energy yang berlebih disimpan sebagai trigliserida à di jaringan lemak
Setiap sel lemak dapat menyimpan maksimal 1,2 mikrogram trigliserida. Jika sel-sel
lemak yang sudah ada terisi penuh, tetapi tetap mengkonsumsi kalori yang berlebih
maka akan terbentuk lebih banyak adiposit à terjadilah obesitas
Kelebihan 9,3 kalori = 1 gram lemak
2. she always exercise aerobic (running and swimming) around 2 hours (one hour in the
morning and one hour in the evening) every day, and she scares to eat fat and protein, and
she only ate fruits and vegetables and rice.
Bagaimana cara diet yang benar dan baik?
Dianjurkan diet dengan rendah kalori tetapi cukup gizi, ialah 15 – 20
kalori/kg.bb.,dengan komposisi 20% protein, 65% karbohidrat dan 15% lemak.
Olahraga, di samping mempercepat metabolisme, juga dapat membuat kondisi tubuh
lebih segar. Olahraga dimaksudkan agar jumlah kalori yang dikeluarkan tubuhlebih
banyak daripada jumlah kalori yang masuk. Dengan olah raga yang baik akan terjadi
peningkatan metabolisme.
10
Page 11
Untuk penderita obesitas, selain diet dan olah raga, dapat juga menggunakan obat-
obatan penahan nafsu makan di antaranya alah golongan amfetamin, obat yang
meningkatkan/mempercepat metabolism tubuh misalnya preparat tiroid, obat pemacu
keluarnya cairan tubuh misalnya diuretika; pencahar. Namun obat-obat tersebut bila
digunakan dalam jangka panjang akan menyebabkan efek samping sangat merugikan
tubuh. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya disertai kontrol ketat.
Bagaimana metabolisme tubuh saat melakukan olahraga aerobik?
Pada kegiatan olahraga dengan aktivitas aerobik yang dominan, metabolisme energi
akan berjalan melalui pembakaran simpanan karbohdrat, lemak dan sebagian kecil
(±5%) dari pemecahan simpanan protein yang terdapat di dalam tubuh untuk
menghasilkan ATP (adenosine triphospate). Untuk meregenerasi ATP, 3 simpanan
energi akan digunakan oleh tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa,glikogen),
lemak dan juga protein. Proses metabolisme ketiga sumber energi ini akan berjalan
dengan kehadiran oksigen (O 2) yang diperoleh melalui proses pernafasan.
Pada saat berolahraga, kedua simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat
(glukosa darah, glikogen otot dan hati) serta simpanan lemak dalam bentuk
trigeliserida akan memberikan kontribusi terhadap laju produksi energi secara
aerobik di dalam tubuh. (Anwari Irawan. 2007. Metabolisme Energi Tubuh dan Olah
Raga dalam Polton Sport Sciences & performance lab volume 01 2007 )
Bagaimana kalori normal yang benar bagi Miss A?
The Harris-Benedict Formula
Wanita BMR=655+(9.6 x wt in kg)+(1.8 x ht in cm)-(4.7 x age in years)
BMR Miss A awal
=655+(9,6 x 88 kg)+(1.8 x 154 cm)-(4.7 x 25 thn)
=655+844.8+277.2-117.5
=1659.5 kalori/hari
BMR Miss A setelah turun BB
=655+(9,6 x 72 kg)+(1.8 x 154 cm)-(4.7 x 25 thn)
=655+691.2+277.2-117.5
=1505.9 kalori/hari
11
Page 12
Berapa jumlah kalori yang dibakar saat melakukan aktifitas aerobic (berenang dan
berlari)?
Lari membutuhkan sekitar 14-18 kalori per 5 menit. Berarti lari selama 1 jam akan
menghabiskan 168-216 kalori per jam, atau sekitar 336-432 kalori per 2 jam untuk
berat badan 70 kg.
Renang membutuhkan sekitar 11-12 kalori per menit. Berarti berenang selama 1 jam
akan menghabiskan 660-720 kalori per jam, atau sekitar 1320-1440 kalori per 2 jam
untuk berat badan 70 kg.
12
Page 13
Apa dampak dari tidak mengkonsumsi lemak dan protein?
Lemak : Tidak mengkonsumsi lemak merupakan
salah satu faktor yangmengakibatkan Miss A mudah lelah dikarenakan kurangnya
energi yang dihasilkan. Selain itu lemak juga merupakan bahan pembentukan
hormone steroid, dan jika lemak tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, maka
proses pembentukan hormone steroid akan terganggu, dan mengakibatkan siklus
menstruasi terganggu. Kekurangan lemak juga dapat mengganggu cadangan energy,
komponen structural pada membrane sel,, melindungi organ vital, pelindung suhu
tubuh.
Protein : sebagai zat pembangun, enzim, mempertahankan asam basa cairan tubuh
dan antibody, system imun,
Jika asupan lemak dan protein ini mengalami defisiensi, maka akan fungsi dari lemak
dan protein akan terganggu.
Bagaimana komposisi yang terkandung dalam makanan (buah dan sayur-sayuran)
yang dimakan oleh miss A?
Kalori yang dihasilkan (sekali makan) :
- Nasi putih : 242 kalori
- Sayur : 42 kalori
- Buah : 50 kalori +
334 kalori
Kalori yang diperoleh sehari: 334 x 3 = 1002 kalori
Apakah cara diet yang digunakan Miss A sudah tepat? Jelaskan seperti apa sebaiknya
diet yang dilakukan oleh miss A!
Tidak tepat,karena jumlah enegi yang digunakan dengan asupan yang diberikan tidak
seimbang. Seklain itu penurunan berat badan 16 kg hanya dalam waktu 2 bulan
sangatlah tidk baik. Menurut WHO penurunan berat badan yang baik adalah 0,5-1 kg
/minggu.Penurunan berat badan yang seharusnya terjadi pada Miss A adalah sebesar
22.1-8 kg dalam 2 bulan.
13
Page 14
3. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months (formerly
hyer BW = 88 kg)
Apa saja komposisi yang ada pada slimming tea?
Bahan dasar teh pelangsing yang berupa tunas dan daun muda the diketahui
memiliki khasiat dapat menyegarkan tubuh dan pikiran karena mengandung
kafein 3-5 %. Zat ini kana mendorong aktivitas mental dan memperbaiki
pencernaan makanan di dalam lambung. Pencernaan makanan yang baik akan
membakar lemak dalam tubuh lebih efisien. Bagi yang berdiet, proses ini
membantu upaya mengurangi bobot badan bila diminum pada saat perut masih
kosong. Selain itu, sifat menonjol dari teh pelangsing adalah diurtiknya. Orang
yang mengkonsumsi produk tersebut akan sering buang air kecil sehingga sel ikut
mengecil karena cairan sel berkurang.
Bagaimana cara kerja slimming tea dalam tubuh ?
Golongan diuretika (zat yang meningkatkan sekresi urin). Golongan inilah yang
paling banyak digunakan sebagai pelangsing karena mampu menurunkan berat badan
hoingga lebih dari 1,5 kg per minggu. Konsumsi zat ini tidak dianjurkan karena dapat
mengganggu keseimbnagan elektrilit di dalam tubuh dan sebenarnya tidak ada
gunanya. Penyebab penurunan berat badan dengan cepat sesungguhnya hanyalah
pengeluarna cairan yang ada di dalam tubuh, bukan lemak (melalui sekresi urin yang
berlebihan) sehingga pada akhirnya bukan langsing yang didapat, melainkan
dehidrasi kekuranagna cairan
Bagaimana dampak penggunaan slimming tea?
Parameriae Cortex-kayu kapet
Efek samping : Sifat tanin sebagai pengkhelat logam. Tetapi jika tubuh
mengkonsumsi tanin berlebih maka akan mengalami anemiakarena zat besi dalam
darah akan dilhelat oleh senyawa tanin tersebut.
Guazumae Folium-jati belanda
Efek samping : saat meramunya/menggunakan guzumae folium harus bersamaan
dengan temulawak atau kunyit putih guna mengurangi efek
14
Page 15
iritasi lambung. Selama mengkonsumsi ramuan ini teteplah minum
banyak air putih.
Foeniculi Fructus-Buah Adas
Efek samping: Minyak atsiri : Pada beberapa kasus dapat terjadi alergi kulit dan
saluran pernapasan. Pada kuantitas 15 ml minyak adas dapat menyebabkan: udema
paru-paru, masalah pernapasan. Pada dosis terapetik pengobatan beberapa penyakit
di Maroko sering menginduksi epilepsi dan halusinasi. Minyak atsiri dalam bentuk
murni dapat menyebabkan kekakuan (spasme) saluran pernapasan pada anak kecil;
disamping itu diinfor-masikan pula dapat menyebabkan peradangan usus serta
mempunyai aksi iritasi. Infusa buah Foeniculum vulgare dapat berefek pada
penghambatan masa subur (fase estrus).
Curcumae rhizome
Efek samping : sebagai pencahar
Bagaimana penurunan berat badan yang normal?
Maksimal 0.5-1 kg/minggu
500-1000 kalori bagi penderita obesitas tingkat tinggi, jadi untuk penurunan berat
badan sesuai dengna Miss A yaitu sebanyak 0,5 kg perminggu
Bagaimana pengaruh slimming tea terhadap keseimbangan asam basa tubuh?
Alkalosis metabolik., terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma karena defiensi
asam non-karbonat. Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. Hal ini terjadi
karena kehilangan ion H karena muntah-muntah dan minum obat-obat alkalis.
Hilangnyaion H akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menetralisir
bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat.
4. Now, she always feels tired and always suffer from common cold. Her menstrual cycle
also delay and irregular. Skin fact calipers show that her lipid contains 4 %.
Factor yang mempengaruh siklus menstruasi terlambat dan irregular?
Penyebab
Faktor genetik yaitu berasal dari garis keturunan orangtua yang memiliki
siklus menstruasi tidak teratur.
15
Page 16
Abnormalitas pada proses perkembangan alat-alat reproduksi.
Mengalami tekanan psikis. Misalkan depresi, stress, banyak pikiran.
Kondisi fisik yang terganggu. Misalkan kekurangan asupan gizi
sehingga berat badan turun drastis dan daya tahan tubuh lemah.
Selaput darah yang terlampau tebal dan menutupi seluruh rongga vagina
sehingga darah menstruasi tidak dapat keluar.
Menopause dan menopause teratur yang terjadi pada usia di bawah 40
tahun.
Latihan fisik yang berlebihan.
Kontrasepsi suntikan.
Penggunaan obat-obat penenang.
Kehamilan.
Obesitas atau kelbihan berat badan.
Penyakit yang berhubungan dengan hormonal.
Gejala infertilitas.
Pada kasus ini faktor apa yang menyebabkan siklus menstruasi Miss A terlambat dan
irregular?
Glukoneogenesis (khususnya lemak)-->lemak menurun-->proses pembentukan
hormon menjadi terganggu-->hormon menstruasi menurun-->siklus menstruasi
menjadi tidak teratur. Gangguan produksi hormon sebagai akibat penggunaan lemak
sebagai sumber energy, menghambat pembentukan hormone pengatur siklus
menstruasi. Akibat gangguan ini siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Saat dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori yang banyak sehingga
cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormon steroid
seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi. Pada keadaan tersebut juga terjadi
pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah
defisiensi estrogen dan progeteron yang memicu terjadinya amenorrhea. Pada
keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin.
Endorpin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesteron
menurun. Pada keadaan stress berlebih, corticotropin releasing hormon dilepaskan,
16
Page 17
pada peningkatan CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat menekan
pemebentukan GnRH 2,9 sehingga siklus menstruasi terganggu.
Apa yang menyebabkan lelah dan menderita karena flu dan bagaimana
metabolismenya?
Penyebab lelah dalam kasus ini:
Lelah bisa disebabkan oleh exercise yang berlebihan, sementara energi yang
diperlukan oleh otot untuk melakukan exercise mengalami penurunan karena
digunakan untuk memenuhi energi tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Penyebab flu dalam kasus ini:
Glukosa, protein dan lemak digunakan untuk menghasilkan ATP sebagai sumber
energi tubuh untuk melakukan aktivitas. Ketika terjadi defisiensi pada komponen ini,
tubuh masih bisa mentolerir dengan melakukan proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis, oleh karena itu Miss A ini masih bisa melakukan olahraga seperti
lari dan renang. Hanya saja, selama melakukan aktivitas tersebut, Miss A ini akan
merasa lelah karena penumpukan asam laktat pada otot, otot juga kurang energi
karena dipaksa untuk memenuhi energi di bagian lain. Protein, dapat berperan
penting dalam pembentukan antibodi. Sehingga, ketika asupan protein kurang, maka
antibodi menurun, sistem imun menurun, sehingga miss A ini terserang flu.
Bagaiman pengaruh Miss A yang tidak mengkonsumsi lemak dengan protein system
imun?
Protein, dapat berperan penting dalam pembentukan antibody. Sehingga, ketika
asupan protein kurang, maka antibodi menurun, sistem imun menurun, sehingga miss
A ini terserang flu.
Keadaan stress karena melakukan program diet dengan berolahraga dan mengurangi
asupan makanan dapat meningkatkan kortisol yang akan menekan fungsi limfosit
sehingga sistem imun menurun, mudah terinfeksi, dan akan cepat terserang flu.
Bagaimana pengukuran skinfold calipers?
17
Page 18
Skinfold calipers merupakan salah satu metode pengukuran persentase lemak total
yang ada didalam tubuh. Ada beberapa lokasi pengukuran spesifik yang
biasanya dilakukan (Norton & Old, 1998: 47-53) :
1. Sub scapular skinfold. Subyek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua
lengan disamping badan. Ibu jari meraba badian bawah angulus inferior
scapulae untuk mengetahui tepi bagian tersebut. Cubitan dilakukan dengan ibu
jari dan jari telunjuk tangan kiri diambil tepat di inferior angulus inferior scapulae.
Cubitan pada kulit dilakukan dengan arah cubitan miring ke lateral bawah
membentuk sudut 45° terhadap garis horisontal.
2. Abdominal skinfold. Cubitan dilakukan dengan arah vertikal, kurang lebih 5 cm
lateral umbilikus (setinggi umbilikus).
3. Suprailiac / supraspinale skinfold. Cubitan dilakukan pada daerah (titik)
perpotongan antara garis yang terbentang dari spina iliaca anterior superior
(SIAS) ke batas anterior axilla dan garis horisontal yang melalui tepi atas crista
illiaca. Titik ini terletak sekitar 5 – 7 cm di atas SIAS tergantung pada ukuran
subyek dewasa, dan lebih kecil pada anak-anak atau sekitar 2 cm. Arah cubitan
membentuk sudut 45° terhadap garis horisontal.
4. Iliac crest skinfold. Cubitan dilakukan diatas crista iliaca pada ilio-axilla line.
Subyek abduksi pada lengan kanan seluas 90 derajat atau menyilang dada dengan
meletakkan tangan di bahu kiri. Jari-jari tangan kiri meraba crista iliaca dan
menekannya sehingga jari-jari tersebut dapat meraba seluruh permukaan crista
iliaca. Posisi jari-jari tersebut kemudian digantikan dengan ibu jari tangan yang
sama, kemudian jari telunjuk ditempatkan kembali tepat di superior dari ibu jari
18
Page 19
dan akhirnya cubitan dilakukan dengan jari telunjuk dan ibu jari. Lipatan
dilakukan pada pososi miring ke depan dengan sudut kurang lebih 45° terhadap
garis horisontal.
5. Midaxillary skinfold. Cubitan dilakukan dengan arah vertikal setinggi sendi
xiphosternal sepanjang garis ilio-axilla. Pengukuran dilakukan dengan posisi
lengan kanan diabduksikan 90 derajat ke samping.
6. Medial calf skinfold. Subyek dalam posisi duduk di kursi dengan sendi lutut dalam
keadaan fleksi 90 derajat dan otot-otot betis dalam keadaan relaksasi. Cubitan
dilakukan dengan arah vertikal pada aspek medial betis yang mempunyai
lingkar paling besar. Untuk menentukan lingkar terbesar pada betis dilakukan
pengamatan dari sisi depan.
7. Front thigh skinfold. Pengukur berdiri menghadap sisi kanan subyek. Subyek
dalam posisi duduk di kursi dengan lutut fleksi 90 derajat. Cubitan dilakukan
dengan arah vertikal pada garis tengah aspek anterior paha di pertengahan antara
lipat paha dengan tepi atas patella.
8. Triceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
pada sisi posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada
permukaan paling posterior dari lengan atas pada daerah m. triceps brachii pada
penampakan dari samping. Saat pengukuran lengan dalam keadaan relaksasi
dengan sendi bahu sedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan.
9. Biceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
pada mid acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertikal dan paralel
dengan aksis lengan atas. Subyek berdiri dengan lengan relaksasi serta sendi siku
ekstensi dan sendi bahu sedikit eksorotasi. Cubitan dilakukan pada aspek paling
anterior dari permukaan depan lengan atas pada penampakan dari samping.
10. Chest skinfold. Cubitan dilakukan sedikit miring sesuai dengan lipatan ketiak depan
sepanjang linea axillaris anterio
Pengukuran-pengukuran tersebut sebaiknya jangan dilakukan segera setelah
subyek melakukan latihan fisik atau perlombaan, mandi sauna, berenang atau mandi,
selama latihan fisik, atau kondisi yang menyebabkan hiperemia karena dapat
19
Page 20
meningkatkan ketebalan lipatan kulit. Selain itu dehidrasi juga dapat menyebabkan
peningkatan tebal lipatan kulit akibat perubahan turgidity kulit.
Berapa total lipid normal saat pengukuran skin fact calipers?
Untuk lelaki, persentase kadar lemak ideal adalah 11-15%, dan bagusnya pada
persentase 7-10%. Untuk wanita, persentase kadar lemak idealnya lebih tinggi
daripada lelaki, yaitu sekitar 19-22%, dan bagusnya pada persentase 15-18%.
Bagaimana pengaruh hasil skin fact capilers 4% terhadap Miss A ?
Skinfold calipers 4% menunjukkan bahwa, perhitungan persentase lemak pada miss
A ini dibawah normal. Persentase kadar lemak yang ideal adalah sekitar 19-22% dan
bagusnya 15-18%.
5. She went to family doctor for consultation and the doctor said that Mrs A suffered with
Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium.
Additional information :
Physical examination : BP : 140/90 mm/Hg; PR: 94x/menit
Labolatory finding
The result : Hb: 10,5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25 pg;
BSN : 110 mg/dl, HbA1c = 6.2%
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L, K (Potasium) : 2,8 mEq/L
Jenis-jenis dan penyebab anemia?
Jenis – Jenis dan penyebab anemia
1. Anemia pendarahan
Pada pendarahan akut pasein mengalamai kemungkinan terserang anemia
normositik normokromik dalam 2-3 hari pasca trauma akibat kehilangan
darah berlebih. Pemulihan anemia pendarahan dipercepat oleh
meningkatnya kadar eritopoeitin, yang merangsang produksi SDM dalam
beberapa hari
2. Anemia Hemolitik
20
Page 21
Anemia hemilitik berkaitan dengan peningkatan laju destruksi sel darah
merah. SDM normal memiliki rentang usia sekitar 120 hari. Pemendekan
usia dapat disebabkan oleh defek inheren ( intrakorpuskular ) sel darah
merah yang sifatnya herediter, atau faktor eksternal ( ekstrakorpuskular ),
yang biasanya didapat. Semua anemia jenis ini ditandai dengan (1)
peningkatan laju destruksi sel darah merah; (2) peningkatan kompensatorik
eritropoesis yang menyebabkan retikulositosis; dan (3) retensi produk
destruksi sel darah merah oleh tubuh, termasuk zat besi.
3. Anemia sel sabit
Hemoglobinopati adalah sekelompok gangguan herediter yang ditandai
dengan adanya Hb dengan kelainan struktural. Faktor yang mempengaruhi
pembentukan sel sabit:
- Adanya hemoglobin selain HbA
- Konsentrasi hbS di sel. Kecenderungan HbS untuk terdeoksigenasi
membentuk polimer tak larut yang menyebabkan terjadinya bentuk
sabit sangat tergantung pada konsentrasi HbS.
- Durasi SDM terpajan tegangan Oksigen yang rendah. Waktu normal
sel darha merah untuk melintasi kapiler kurang memadai untuk
memicu pembentukan agregat HbS terdeoksigenasi yan g signifikan,
oleh karena itu pembentukan sel sabit terbatas di jaringan
mikrovaskular yang lairan darahnya lambat. Aliran lambat ini terjadi
di limpa dan sumsum tulang, organ yang paling terkena pada
penyakit sel sabit.
4. Talasemia
Adalah sekelompok heterogen gangguan genetik pada sintesis Hb yang
ditandai dengan tidak ada atau berkurangnya sintesis rantai goblin.
Talasemia diakibatkan karena ketiadaan salah satu rantai globin ( ingat
bahwa 1 gemoglonin terdiri dari 2 rantai alpha dan 2 rantai beta ).
5. Anemia imunohemolitik
anemia yang disebabkan antibodi yang bereaksi dengan membran sel darah
merah normal atau abnormal.
6. Anemia defisiensi zat besi
21
Page 22
Kandungan zat besi tubuh total adalah 2g untuk perempuan dan 6 g untuk
laki – laki. Sekitar 80% zat besi tubuh fungsional terdapat di dalam Hb,
sisanya terdapat di mioglobin dan enzim yang mengandung zat besi (misal,
katalase dan sitokrom). Simpanan zat besi yang dicerminkan oleh
hemosiderin dan zat besi yang terikat ke feritin, mengandung 15% - 20% zat
besi tubuh total. Zat besi simpanan ditemukan di semua jaringan, tetatpi
terutama di hati, limpa, sumsum tulang , dan otot rangka. Kadar zat besi
serum pada laki – laki adalah 120 nanogram/dL dan pada perempuan 100
nanogram/dL.\
7. Anemia Megaloblastik
akibat kekurangan vitamin B12, asam folat
8. Anemia apalstik
Suatu gangguan yang ditandai dengan penekanan sel bakal mieloid
multipoten yang menyebabkan enmia, trombositopenia, dan neutropenia.
Etiologinya masih idiopatik
9. Anemia mieloftisik
Disebabkan oleh diganikannya sejumlah besar sumsum tulang oleh tumor
atau lesi lain.
Bagaimana pengaruh diet (hubungan) dengan Hypochrome Mycrocyter Anemia?
Keseimbangan zat besi terutama dipertahankan dengan mengendalikan penyerapan
zat besi dari makanan. Makanan harian normal mengandung 10 – 20 mg zat besi .
Sebagian besar zat besi ini berada dalam bentuk hem yang terdapat pada
produk hewani. Di sisi lain pengeularan zat besi bersifat tetap sekitar 1-2 mg /
haridan keluar bersama sel epitel mukosa dan kulit yang terlepas.
Zat besi diserap dalam duodenum , tempat zat ini harus melewati membran apikal
dan basolateral untuk melintasi enterosit vilus. Penyerapan zat besi non
hemberlangsung melalui kedua membran ini oleh transporter sendiri. Diperlukan
paling sedikit dua protein untuk memindahkan zat besi ke transferin di plasma
melalui membran basolateral: feroportin yang bekerja sebagai pengangkut dan
hephaestin, suatu feroksidase. Dari informasi tadi dapat kita simpulkan bahwa
disimpulkan bahwa anemia hypochrome mycrocyter ini berkaitan dengan diet rendah
22
Page 23
zat besi ( sebagai bahan pembuat hem) dan rendah protein ( protein berperan dalam
transport zat besi) Sumber: Buku Ajar Patologi Cotran Ed 7
Bagaimana pengaruh diet dengan hypopotasium dan hyposodium pada tubuh ?
Metabolisme protein di dalam hati akan menghasilkan amonia dan ion amonium .
Penggunaan diuretik secara berlebihan menghambat kemampuan ginjal untuk
mempertahankan natrium.
Bagaimana keadaan normal dari additional information (hasil lab)? Dan bagaimana
interpretasinya?
Hb pada laki2 : 13,0 – 18,0 g/dL pada perempuan 12,0 – 16,0 g/dL
MCV ( Volume korpuskuler rata – rata ) : 80-96 fL
MCH (Hemoglobin korpuskuler rata – rata ) : 26-34
Urea : 24-49 mg/dL
Glukosa puasa : 70 – 100 mg / fL
Kreatinin : 0,6 – 1,2 mg/dL
Uric Acid : Laki – laki : 2,5 – 8,0 mg/dL perempuan : 2,2 – 7,0 mg/dL
HbA1c : 3-5%
Kolestrol: <200 mg/dL
HDL : 30-80 mg/dL
LDL : 60 – 180 mg/ dL
Natrium : 135 – 145 mEq/L
Kalium : 3,5 – 4,5 mEq/L
Miss A memiliki nilai Hb, MCV, dan MCH rendah yang mengarah ke gejala
Anemia mikrositis hipokromik. Gula darah puasanya sedikit di atas ambang batas
normal.
23
Page 24
d. Keterkaitan Masalah
genetik
Obesitas
Usaha menurunkan berat badan
Diet olahraga (berat) minum slimming tea
(tidak makan protein
dan karbohidrat)
Anemia
24
Page 25
e. Kerangka Konsep
25
Obesitas
Faktor Lingkungan
Faktor Genetik
Hipopotasium dan
Hiponatremia
Program
Penurunan BB
Olahraga Berlebihan Diet Rendah Lemak
dan Protein
Meminum
Slimming Tea
Defisiensi Zat
BesiInhibisi
GnRH
Anemia
Hipokromik
Mikrositis
Diuresis
Prekursor
hormone seks
berkurangMenstruasi
tidak teratur
Pembentukan
antibody
terganggu
Mudah Flu
Mudah Lelah
Skinfold
caliper 4%
Page 26
f. Learning Objective
1. Metabolisme karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton
(disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas
atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
a. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk
struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis
protein.
b. Lintasan katabolik (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas,
biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi,
seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
c. Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan
metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik
dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat.
Sifat diet atau makanan menentukan pola dasar metabolisme di dalam tubuh.
Mamalia, termasuk manusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk
pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari makanan. Secara berurutan,
produk-produk ini terutama adalah glukosa, asam lemak serta gliserol dan asam
amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan metaboliknya
masing-masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian
akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat.
26
Page 27
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai
katabolisme maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam
sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis. Secara ringkas, jalur-
jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
a. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah)
menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi
berupa ATP.
b. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam
tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
c. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam
tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
d. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa
tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut
glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi
jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka
karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi
jangka panjang.
e. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka
glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis,
diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
f. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka
sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur
ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap
lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya
mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.
2. Metabolism lemak
Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai
panjang dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki empat
peranan utama. Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan
glikolipid. Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi
membran biologi.Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam
27
Page 28
lemak, yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada
membran . Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Asam lemak
disimpan dalam bentuk triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak
bermuatan. Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau trigliserida. Keempat,
derivat asam lemak berperan sebagai hormon dan cakra intrasel
Triasilgliserol
Triasilgliserol merupakan cadangan energi yang sangat besar karena dalam
bentuk tereduksi dan bentuk anhidrat. Oksidasi sempurna asam lemak menghasilkan
energi sebesar 9 kkal/g dibandingkan karbohidrat dan protein yang menghasilkan
energi sebesar 4 kkal/g. Ini disebabkan karena asam lemak jauh lebih tereduksi. Lagi
pula triasilgliserol sangat non polar sehingga tersimpan dalam keadaan anhidrat,
sedangkan protein dan karbohidrat jauh lebih polar, sehingga bersifat terhidratasi.
Satu gram glikogen kering akan mengikat sekitar dua gram air maka satu gram lemak
anhidrat menyimpan energi enam kali lebih banyak dari pada energi yang dapat
disimpan oleh satu gram glikogen yang terhidratasi . Ini menyebabkan bahwa
triasilgliserol dijadikan simapanan energi yang lebih utama disbanding glikogen.Sel
adipose dikhususkan untuk sintesis dan penyimpanan triasilgliserol serta untuk
mobilisasi triasilgliserol menjadi molekul bahan bakar yang akan dipindahkan ke
jaringan lain oleh darah.
Oksidasi Asam Lemak
Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu dipecah
melalui oksidasi pada karbon –β. Kemudian padatahun 1949 Eugene Kennedy dan
Lehninger menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di mitokondria.Di
mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin
trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam
lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar
mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase ( tiokinase asam lemak )
Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi asam lemak terjadi dalam dua
tahap.Pertama, asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk asil adenilat. Dalam
bentuk anhidra campuran ini, gugus karboksilat asam lemak diikatkan dengan gugus
fosforil AMP. Dua gugus fosforil lainnya dari ATP dibebaskan sebagai pirofosfat.
28
Page 29
Gugus sulfhidril dari KoA kemudian bereaksi dengan asila adenilat yang berikatan
kuat dengan enzim membentuk asil KoA dan AMP.
Pengangkutan asam lemak rantai panjang ke dalam matriks mitokondria.
Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, proses oksidasi
terjadi di dalam matriks mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang tidak dapat
melintasi membran mitokondria, sehingga diperlukan suatu mekanisme transport
khusus.Asam lemak rantai panjang aktif melintasi membran dalam mitokondria
dengan cara mengkonjugasinya dengan karnitin, suatu senyawa yang terbentuk dari
lisin.Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus hidroksil pada
karnitin dan membentuk asil karnitin. Reaksi ini dikatalisis oleh karnitin transferase
I, yang terikat pada membran di luar mitokondria.
Selanjtunya, asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria oleh suatu
translokase. Gugus asil dipindahkan lagi ke KoA pada sisi matriks dari membran
yang dikatalisis oleh karnitin asil transferase II. Akhirnya karnitin dikembalikan ke
sisi sitosol oleh translokase menggantikan masuknya asil karnitin yang
masuk.Molekul asil KoA dari sedang dan rantai pendek dapat menembus
mitokondria tanpa adanya karnitin.
Kelainan pada transferase atau translokase atau defisiensi karnitin dapat
menyebabkan gangguan oksidasi asam lemak rantai panjang, Kelainan tersebut
diatas ditemukan pada kembar identik yang menderita kejang otot disertai rasa nyeri
yang dialami sejak masa kanak-kanak.. Rasa nyeri diperberat oleh puasa, latihan
fisik, atau diet tinggi lemak; oksidasi asam lemak adalah proses penghasil energi
utama pada ketiga keadaan tersebut. Enzim glikolisis dan glikogenolisis dalam
keadaan normal.
29
Page 30
3. Metabolism protein
Asam amino merupakan unit terkecil molekul protein. 75% as amino digunakan
untuk membentuk protein. As amino dapat berasal dari protein yang kita makanan
atau dari penghancuran protein tubuh. Proses penghancuran berlangsung secara
terus menerus sebagaimana protein tubuh digantikan turnover rate protein.
Dikenal ada 20 macam as amino, yang digolongkan menjadi
As amino non esensial: Alanine, Asparagine, Aspartate, Cysteine, Glutamate,
Glutamine, Glycine, Proline, Serine and Tyrosine
As amino esensial: Arginine, Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysin, Methionine,
Phenylalanine, Threonine, Tryptophan and Valine
30
Page 31
4. Siklus kreb
5. Anemia
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massaeritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Parameter yang
paling umum untuk menunjukkan penurunan massa eritrosit adalah kadar
hemoglobin, disusul oleh hematokrit dan hitung eritrosit. Harga normal hemoglobin
sangat bervariasi secara fisiologis tergantung jenis kelamin, usia,kehamilan dan
ketinggian tempat tinggal. Kriteria anemia menurut WHO adalah:
NO KELOMPOK KRITERIA ANEMIA
1 Laki-laki dewasa <13 g/dl
2 Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dl
3 Wanita dewasa hamil 11 gr/dl
Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi dan etiologi.
31
Page 32
Klasifikasi morfologi didasarkan pada ukuran dan kandungan hemoglobin.
No Morfologi sel Keterangan Jenis Anemia
1Anemia makrositik
- normokromik
Bentuk eritrosit yang besar
dengan konsentrasi
hemoglobin yang normal
-Anemia Pernisiosa
-Anemia defisiensi folat
2Anemia mikrositik
- hipokromik
Bentuk eritrosit yangkecil
dengan konsentrasi
hemoglobin yang menurun
-Anemia defisiensi besi
-Anemia sideroblastik
-Thalasemia
3Anemia normositik
- normokromik
Penghancuran atau penurunan
jumlah eritrosit tanpa disertai
kelainan bentuk dan
konsentrasi hemoglobin
-Anemia aplastik
-Anemia posthemoragik
-Anemia hemolitik
-Anemia Sickle Cell
-Anemia pada penyakit kronis
Menurut etiologinya, anemia dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu
gangguan produksi sel darah merah pada sumsum tulang (hipoproliferasi),
gangguan pematangan sel darah merah (eritropoiesis yang tidak efektif), dan penurunan
waktu hidup sel darah merah (kehilangan darah atau hemolisis).
1. Hipoproliferatif Hipoproliferatif merupakan penyebab anemia yang terbanyak.
Anemia hipoproliferatif ini dapat disebabkan karena Kerusakan sumsum tulang,
Defisiensi besi, Stimulasi eritropoietin (EPO) yang inadekuat dll.
Pada jenis ini biasanya ditemukan eritrosit yang normokrom normositer, namun
dapat pula ditemukan gambaran eritrosit yang hipokrom mikrositer, yaitu pada
32
Page 33
defisiensi besi ringan hingga sedang dan penyakit inflamasi. Kedua keadaan
tersebut dapat dibedakan melalui pemeriksaan persediaan dan penyimpanan
zat besi.
Defisiensi besi Inflamasi
Fe serum Rendah Rendah
TIBC Tinggi Normal atau rendah
Saturasi
transferring
Rendah Rendah
Feritin serum Rendah Normal atau tinggi
2. Gangguan pematangan
Pada keadaan anemia jenis ini biasanya ditemukan kadar retikulosit yang
“rendah”,gangguan morfologi sel (makrositik atau mikrositik), dan indeks eritrosit
yang abnormal. Gangguan pematangan dapat dikelompokkan menjadi 2 macam
yaitu: Gangguan pematangan inti, Gangguan pematangan sitoplasma
Pada keadaan ini biasanya ditemukan kelainan morfologi berupa mikrositik
danhipokromik. Penyebab dari gangguan pematangan sitoplasma adalah
defisiensi besi yang berat, gangguan sintesa globin (misalnya pada thalasemia),
dangangguan sintesa heme (misalnya pada anemia sideroblastik)
3. Penurunan waktu hidup sel darah merah
Anemia jenis ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah atau hemolisis. Pada
kedua keadan ini akan didapatkan peningkatan jumlah retikulosit. Kehilangan darah
dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada fase akut, belum
ditemukan peningkatan retikulosit yang bermakna karena diperlukan waktu untuk
terjadinya peningkatan eritropoietin dan proliferasi sel dari sumsum tulang.
Sedangkan pada fase kronis gambarannya akan menyerupai anemia defisiensi besi.
33
Page 34
6. Keseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam
tubuh. Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 –
7,45).
Asidosis = asidemia → kadar pH darah <7,35
Alkalemia = alkalosis → kadar pH darah >7,45
Sistem Buffer Tubuh
Sistem buffer ECF → asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3)
Sistem buffer ICF → fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
Sistem buffer ICF eritrosit → oksihemoglobin-hemoglobin (HbO2- dan HHb)
Sistem buffer ICF dan ECF → protein (Pr- dan HPr)
Pertahanan pH darah normal tercapai melalui kerja gabungan dari buffer darah,
paru dan ginjal. Persamaan Handerson Hasselbach:
[HCO3-] → faktor metabolik, dikendalikan ginjal
PaCO2 → faktor respiratorik, dikendalikan paru
pH 6,1 → efek buffer dari asam karbonat-bikarbonat
Selama perbandingan [HCO3-] : PaCO2 = 20 : 1 → pH darah selalu = 6,1 + 1,3 =
7,4
Gangguan Asam Basa darah
Asidosis metabolik [HCO3-] ↓ dikompensasi dengan PaCO2 ↓
Alkalosis metabolik [HCO3-] ↑ dikompensasi dengan PaCO2↑
Asidosis respiratorik PaCO2↑ dikompensasi dengan [HCO3-] ↑
Alkalosis respiratorik PaCO2↓ dikompensasi dengan [HCO3-] ↓
Asidosis Metabolik
34
20 [HCO3-]
pH = 6,1 + log --------------------- 1PaCO2
Page 35
Ciri: [HCO3-] ↓ <22mEq/L dan pH <7,35 → kompensasi dengan hiperventilasi
PaCO2↓, kompensasi akhir ginjal → ekskresi H+, sebagai NH4+ atau H3PO4
Penyebab: Penambahan asam terfiksasi: ketoasidosis diabetik, asidosis laktat
(henti jantung atau syok), overdosis aspirin Gagal ginjal mengekskresi beban
asam Hilangnya HCO3- basa → diare
Gejala Asidosis Metabolik Tidak jelas dan asimptomatis Kardiovaskuler:
disritmia, penurunan kontraksi jantung, vasodilatasi perifer dan serebral
Neurologis: letargi, stupor, koma Pernafasan: hiperventilasi (Kussmal) Perubahan
fungsi tulang: osteodistrofi ginjal (dewasa) dan retardasi pada anak
Penatalaksanaan Asidosis Metabolik
Tujuan: meningkatkan pH darah hingga ke kadar aman (7,20 hingga 7,25) dan
mengobati penyakit dasar NaHCO3 dapat digunakan bila pH <7,2 atau [HCO3-]
<15mEq/L
Risiko NaHCO3 yang berlebihan: penekanan pusat nafas, alkalosis respiratorik,
hipoksia jaringan, alkalosis metabolik, hipokalsemia, kejang, tetani Alkalosis
Metabolik Ciri: [HCO3-] ↑ >26mEq/L dan pH >;7,45 → kompensasi dengan
hipoventilasi PaCO2↑, kompensasi akhir oleh ginjal → ekskresi [HCO3-] yang
berlebihan
Alkalosis Metabolik
Penyebab:
Hilangnya H+ (muntah, diuretik, perpindahan H+dari ECF ke ICF pada
hipokalemia)
Retensi [HCO3-] (asidosis metabolik pasca hiperkapnia)
Gejala Alkalosis Metabolik
Gejala dan tanda tidak spesifik
Kejang dan kelemahan otot → akibat hipokalemia dan dehidrasi. Disritmia
jantung, kelainan EKG → hipokalemi. Parestesia, kejang otot → hipokalsemia
Penatalaksanaan Alkalosis Metabolik
Tujuan: menghilangkan penyakit dasar
Pemberian KCl secara IV dalam salin 0,9% → (diberikan jika Cl- urine
<10mEq/L) menghilangkan rangsangan aldosteron → ekskresi NaHCO3 Jika Cl-
35
Page 36
urine >20mEq/L → disebabkan aldosteron yang berlebihan → tidak dapat diobati
dengan salin IV, tapi dengan diuretik
Asidosis Respiratorik
Ciri: PaCO2 ↑ >45mmHg dan pH <7,35 → kompensasi ginjal retensi dan
peningkatan [HCO3-]
Penyebab: hipoventilasi (retensi CO2), inhibisi pusat nafas (overdosis sedatif,
henti jantung), penyakit dinding dada dan otot nafas (fraktur costae, miastemia
gravis), gangguan pertukaran gas (COPD), obstruksi jalan nafas atas
Gejala Asidosis Respiratorik Tidak spesifik Hipoksemia (dominan) → asidosis
respiratorik akut akibat obstruksi nafas Somnolen progresif, koma → asidosis
respiratorik kronis Vasodilatasi serebral → meningkatkan ICV → papiledema dan
pusing
Penatalaksanaan Asidosis Respiratorik Pemulihan ventilasi yang efektif sesegera
mungkin → pemberian O2 dan mengobati penyebab penyakit dasar PaO2 harus
ditingkatkan >60mmHg dan pH >7,2
Alkalosis Respiratorik
Ciri: penurunan PaCO2 <35mmHg dan peningkatan pH serum >7,45 →
kompensasi ginjal meningkatkan ekskresi HCO3-
Penyebab: hiperventilasi (tersering psikogenik karena stress dan kecemasan),
hipoksemia (pneumonia, gagal jantung kongestif, hipermetabolik (demam),
stroke, stadium dini keracunan aspirin, septikemia
Gejala Alkalosis Respiratorik
Hiperventilasi (kadar gas, frekuensi nafas), Menguap, mendesak, merasa sulit
bernafas. Kecemasan: mulut kering, palpitasi, keletihan, telapak tangan dan kaki
dingin dan berkeringat. Parastesia, otot berkedut, tetani. Vasokontriksi serebal →
hipoksia cerebral → kepala dingin dan sulit konsentrasi
Penatalaksanaan Alkalosis Respiratorik
Menghilangkan penyebab dasar
Kecemasan dapat dihilangkan dengan pernafasan kantong kertas yang dipegang
erat disekitar hidung dan mulut dapat memulihkan serangan akut
36
Page 37
Hiperventilasi mekanik → diatasi dengan menurangi ventilasi dalam satu menit,
menambah ruang hampa udara atau menghirup 3% CO2 dalam waktu singkat
37
Page 38
F. Kesimpulan
Miss A berumur 25 tahun dengan berat badan 77kg dan tinggi badan 154 cm
mengalami penurunan berat badan yang drastis dan Hypochrome Mycrocyter Anemia
dikarenakan program penurunan berat badan yang kurang tepat
38
Page 39
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. (editors),
2005, Pharmacotherapy: A Phatophysiologic Approach, 6th Edition, p.684-689,
McGraw-Hill, United States of America
Dorland, W. A Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta : EGC
Guyton, C dan Jhon E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
Prince, A Sylvia dan Lorraine M Willson. 2005. Patofisiologi Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC
39