Top Banner
KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG PADA WARSO UNGGUL GEMILANG DI KABUPATEN BOGOR HARYANI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
116

KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

Mar 02, 2019

Download

Documents

doanhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN

AYAM KAMPUNG PADA WARSO UNGGUL

GEMILANG DI KABUPATEN BOGOR

HARYANI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

2

Page 3: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

i

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kelayakan

Pengembangan Usaha Pembibitan Ayam Kampung pada Warso Unggul Gemilang

di Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2014

Haryani

NIM H34124024

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak

luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.

Page 4: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

ii

ABSTRAK

HARYANI. Kelayakan Pengembangan Usaha Pembibitan Ayam Kampung pada

Warso Unggul Gemilang di Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh YANTI

NURAENI MUFLIKH.

Permintaan pasar ayam kampung yang tinggi memberikan peluang terhadap

pengembangan bisnis pembibitannya. Pengembangan usaha dilakukan untuk

meningkatkan produktivitas ayam kampung melalui penggunaan teknologi

modern, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan

pengembangan usaha dengan penerapan mekanisasi produksi dan mengukur

kepekaan bisnis pada skala 20 000 ekor indukan. Metode analisis yang digunakan

adalah metode analisis nonfinansial dan finansial. Analisis nonfinasial dilakukan

berdasarkan penilaian terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen,

aspek hukum, aspek sosial dan lingkungan. Analisis finansial dilakukan

berdasarkan kriteria penilaian investasi berupa Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Return (IRR), Net Benefit per Cost (Net B/C) dan Payback Period (PP).

Analisis kepekaan bisnis digunakan untuk mengukur batas perubahan peningkatan

harga pakan dan penurunan harga DOC. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha

pembibitan ayam kampung dengan pengembangan memberikan manfaat lebih

besar daripada tanpa pengembangan. Pengembangan bisnis sebaiknya diterapkan

oleh Warso Unggul Gemilang.

Kata kunci: kelayakan usaha, pengembangan usaha, pembibitan, ayam kampung

ABSTRACT

HARYANI. Business Development Feasibility of Chicken Breeding in Warso

Unggul Gemilang in Bogor. Supervised by YANTI NURAENI MUFLIKH.

Market demand is high provide opportunities for business development

breeding free-range chicken. Business development is done to increase

productivity of free-range chicken through the use of modern technology, so this

research was conducted to analyze business development feasibility with

application of production mechanization and measuring business sensitivity on a

scale 20 000 parent tail. Analysis method has been used is nonfinancial analysis

and financial analysis. The analysis was done based on nonfinancial analysis

such as market aspects, technical aspects, management aspects, legal aspects,

social and environment aspects. Financial analysis is based on the assessment

criteria of investment such as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return

(IRR), Net Benefit per Cost (Net B/C), and Payback Period (PP). Analysis of

sensibility business used to measure the changes increased the price of feed and

DOC prices decreased. Results of analysis showed that business of free-range

chicken breeding with development of greater benefit than without development.

Business development should be applied by Warso Unggul Gemilang.

Keywords: business feasibility, business development, breeding, free-renge

chicken

Page 5: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

iii

KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN

AYAM KAMPUNG PADA WARSO UNGGUL

GEMILANG DI KABUPATEN BOGOR

HARYANI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

Page 6: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

iv

Page 7: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging
Page 8: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

2

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2014 ini adalah kelayakan bisnis,

dengan judul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pembibitan Ayam

Kampung pada Warso Unggul Gemilang di Kabupaten Bogor.

Terimakasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta, atas segala

limpahan do’a dan kasih sayangnya. Ungkapan terimakasih juga penulis

sampaikan kepada Yanti Nuraeni Muflikh, SP.MAgribus selaku dosen

pembimbing. Selain itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Toro,

Bapak Muchaeri, dan para karyawan yang bekerja di Warso Unggul Gemilang

serta lainnya yang telah membantu penulis selama penelitian.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2014

Haryani

Page 9: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

i

DAFTAR ISI

I

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR II

DAFTAR LAMPIRAN III

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 4

Tujuan Penelitian 10

Manfaat Penelitian 10

Ruang Lingkup Penelitian 10

TINJAUAN PUSTAKA 11

Pengembangan pada Usahaternak Unggas 11

Kelayakan Usahaternak Unggas 11

KERANGKA PEMIKIRAN 15

Kerangka Pemikiran Teoritis 15

Kerangka Pemikiran Operasional 20

METODE PENELITIAN 22

Lokasi dan Waktu penelitian 22

Jenis dan Sumber Data 22

Metode Pengumpulan Data 22

Metode Analisis Data 23

Aspek Non Finansial 23

Aspek Finansial 25

Analisis Switcing Value 27

Asumsi Dasar 28

GAMBARAN UMUM WARSO UNGGUL GEMILANG 30

ANALISIS KELAYAKAN NON FINANSIAL 33

Aspek Pasar Skenario I 33

Aspek Pasar Skenario II 38

Aspek Teknis Skenario I 40

Aspek Teknis Skenario II 46

Aspek Manajemen Skenario I 48

Aspek Manajemen Skenario II 50

Aspek Hukum Skenario I 52

Aspek Hukum Skenario II 52

Aspek Sosial dan Budaya Skenario I 53

Aspek Sosial dan Budaya Skenario II 53

Aspek Lingkungan Skenario I 54

Aspek Lingkungan Skenario II 55

ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL 56

Analisis Finansial Skenario I 56

Analisis Finansial Skenario II 76

Perbandingan Usaha Skenario I dan Skenario II 82

SIMPULAN DAN SARAN 83

Simpulan 83

Saran 84

ii

ii

iii

Page 10: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

ii

DAFTAR PUSTAKA 85

LAMPIRAN 87

RIWAYAT HIDUP 104

DAFTAR TABEL

1 Populasi ternak di Indonesia pada tahun 2013 1

2 Populasi ayam kampung tiga besar di Indonesia tahun 2011-2013 2

3 Perkembangan populasi ayam di Kabupaten Bogor tahun 2011-2013 2

4 Perkembangan produk ayam kampung di Kabupaten Bogor tahun 2011-2013 33

5 Jumlah permintaan & penawaran DOC Warso Unggul Gemilang satu tahun 5

6 Metode penelitian di Warso Unggul Gemilang tahun 2014 23

7 Hasil analisis kelayakan aspek pasar pada Warso Unggul Gemilang 39

8 Hasil analisis kelayakan aspek teknis pada Warso Unggul Gemilang 48

9 Hasil analisis kelayakan aspek manajemen pada Warso Unggul Gemilang 51

10 Hasil analisis aspek hukum pada Warso Unggul Gemilang 52

11 Hasil analisis kelayakan aspek sosial dan budaya Warso Unggul Gemilang 54

12 Hasil analisis aspek lingkungan Warso Unggul Gemilang 55

13 Biaya investasi per tahun Warso Unggul Gemilang skenario I 69

14 Harga pakan Warso Unggul Gemilang tahun 2014 71

15 Penggunaan vaksin di Warso Unggul Gemilang Tahun 2014 per kandang 71

16 Kebutuhan vitamin herbal pada Warso Unggul Gemilang per hari 72

17 Penggunaan biosecurity pada Warso Unggul Gemilang per tahun 72

18 Kebutuhan box kemas Warso Unggul Gemilang per tahun pada skenario I 73

19 Kriteria kelayakan Warso Unggul Gemilang pada skenario I 74

20 Hasil switching value Warso Unggul Gemilang pada skenario I 76

21 Kriteria kelayakan Warso Unggul Gemilang pada skenario II 80

22 Hasil switching value Warso Unggul Gemilang pada skenario II 81

23 Resume hasil analisis pada skenario I dan skenario II 83

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran operasional rencana pengembangan usaha 21

2 Saluran kegiatan produksi pada Warso Unggul Gemilang 32

3 DOC ayam kampung hasil produki Warso Unggul Gemilang 37

4 Alur distribusi produk DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang 37

5 Layout/denah Warso Unggul Gemilang pada skenario I 45

6 Layout/denah Warso Unggul Gemilang pada skenario II 47

7 Struktur organisasi Warso Unggul Gemilang skenario I tahun 2014 49

8 Struktur organisasi Warso unggul gemilang pada skenario II 51

9 Kandang produksi ayam kampung milik Warso Unggul Gamilang 69

10 Kondisi ayam kampung di kandang karantina Warso Unggul Gemilang 61

11 Ruang pengemasan DOC ayam kampung pada Warso Unggul Gemilang 69

12 Ruang gudang pada Warso Unggul Gemilang 62

13 Ruang biosecurity pada Warso Unggul Gemilang 69

14 Alat pemanas untuk DOC pada Warso Unggul Gemilang 64

Page 11: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

iii

15 Egg tray pada Warso Unggul Gemilang 69

16 Fasilitas transportasi milik Warso Unggul Gemilang 66

17 Keranjang panen DOC pada Warso Unggul Gemilang 69

18 Indukan ayam kampung milik Warso Unggul Gemilang 67

19 Hubungan NPV dan discount rate pada skenario I 75

20 Penggunaan teknologi modern pada ayam ras petelur milik Asia Farm 77

21 Hubungan NPV dan discount rate pada skenario II 81

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perhitungan HPP DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang skenario I 87

2 Perhitungan HPP DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang skenario II 87

3 Perhitungan investasi dan nilai sisa Warso Unggul Gemilang skenario I 8891

4 Laporan laba/rugi Warso Unggul Gemilang skenario I 8995

5 Arus kas Warso Unggul Gemilang skenario I 95

6 Perhitungan investasi dan nilai sisa Warso Unggul Gemilang skenario II 95

7 Laporan laba/rugi Warso Unggul gemilang skenario II 96

8 Proyeksi arus kas Warso Unggul Gemilang skenario II 99

Page 12: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

iv

Page 13: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam kampung merupakan ayam jenis lokal asli Indonesia. Keunggulan

yang dimiliki dalam melakukan usaha ayam kampung menurut Krista dan

Harianto (2013) ialah peluang pasar yang besar dan berkesinambungan, peternak

yang membudidayakan secara intensif jumlahnya sedikit, harga jual tinggi dan

relatif stabil, semakin lama pemeliharaan maka harga jual akan semakin mahal,

untung besar dari sedikit populasi, relatif tahan terhadap beberapa penyakit dan

memiliki kebanggaan beternak unggas lokal.

Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang

lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging dan ayam ras petelur.

Tingkat mortalitas ayam ras pedaging dalam kondisi yang baik menurut

Pangestika (2011) berkisar antara dua hingga tiga persen sedangkan untuk tingkat

mortalitas ayam ras petelur menurut Medion (2011) rata-rata mencapai empat

hingga tujuh persen. Tingkat mortalitas pada ayam kampung lebih rendah

daripada keduanya, yakni berkisar antara 0.5 persen hingga satu persen

(Pangestika 2011) dalam kondisi baik. Tingkat mortalitas ayam kampung yang

lebih rendah daripada ayam jenis lainnya menunjukkan bahwa risiko kematian

ayam kampung lebih rendah.

Subsektor peternakan ayam kampung dapat dikembangkan guna memenuhi

kebutuhan pangan hewani masyarakat di Indonesia. Peternakan ayam kampung

dapat dikembangkan di seluruh Indonesia, karena keunggulan yang dimilikinya.

Secara keseluruhan populasi ternak di Indonesia pada tahun 2013 dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1 Populasi ternak di Indonesia pada tahun 2011-2013

N

o Jenis ternak

Jumlah populasi (ekor) Rata-rata

pertumbuhan/

tahun (%) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 Sapi potong 27 086 25 802 34 392 14.28 %

2 Sapi perah 8 973 9 487 9 526 3.07 %

3 Kerbau 23 696 23 563 24 088 0.83 %

4 Kambing PE 5 097 6 139 6 327 11.75 %

Kambing non PE 118 889 124 710 107 865 -4.31 %

5 Domba 221 873 214 408 203 373 -4.26 %

6 Babi 4 102 3 895 3 556 -6.87 %

7 Ayam Ras Petelur 4 438 536 4 580 155 4 952 394 5.66 %

8 Ayam Ras Pedaging 17 175 302 17 684 762 19 783 144 7.42 %

9 Ayam Ras Pembibit 1 044 275 1 756 525 1 868 812 37.30 %

10 Ayam Kampung 1 436 530 1 546 554 1 747 292 10.32 %

11 Itik 176 174 163 284 170 323 -1.50 % Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan, 2014

Page 14: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

2

Tabel 1 menunjukkan bahwa ayam kampung menempati peringkat kedua

terbesar untuk populasi ternak terbanyak di Indonesia. Kebijakan pemerintah

untuk menjadikan unggas termasuk ayam kampung sebagai penyedia daging

dimaksudkan untuk pemenuhan protein hewani bagi penduduk di Indonesia, hal

ini sesuai dengan Undang-Undang No 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan.

Sentra ayam kampung di Indonesia tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa

Timur, Jawa Barat dan beberapa wilayah lainnya. Ketiga provinsi tersebut

memiliki pertumbuhan populasi ayam kampung terbesar di Indonesia, sesuai

dengan Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa Jawa Barat menempati urutan

ketiga terbesar di Indonesia berdasarkan pertumbuhan populasi ayam kampung.

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang menjadi

sentra ayam kampung, sesuai dengan daftar wilayah sentra peternakan yang

dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan populasi ayam

kampung di Kabupaten Bogor dibandingkan dengan ternak unggas lainnya

tergolong cukup tinggi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 2 Populasi ayam kampung tiga besar di Indonesia (ribu ekor) tahun 2011-2013

Wilayah Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rata-rata

Jawa Tengah 38,296 39,486 40,112 39,298

Jawa Timur 29,310 29,750 29,131 29,397

Jawa Barat 27,396 27,305 26,739 27,147

Sumber: BPS (2014)

Tabel 3 Perkembangan populasi ayam di Kabupaten Bogor tahun 2011-2013

No Jenis ternak Jumlah populasi (ekor) Rata-rata

pertumbuhan/

tahun (%) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 Ayam Ras Petelur 4 438 536 4 580 155 4 952 394 5.66

2 Ayam Ras Pedaging 17 175 302 17 684 762 19 783 144 7.42

3 Ayam Ras Pembibit 1 044 275 1 756 525 1 868 812 37.30

4 Ayam Buras/Kampung 1 436 530 1 546 554 1 747 292 10.32

Sumber: Disnakan Kab Bogor (2014)

Tabel 3 menunjukkan bahwa ayam kampung di Kabupaten Bogor

merupakan ternak yang pertumbuhannya termasuk besar jika dibandingkan ternak

unggas lainnya. Pertumbuhan populasi ayam kampung di Kabupaten Bogor

menempati urutan kedua terbesar setelah ayam ras pembibit. Selain itu jumlah

populasi dari ayam kampung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat upaya peningkatan populasi ayam

kampung. Pertumbuhan populasi ayam kampung di Kabupaten Bogor tertera pada

Tabel 3 serta pertumbuhan produksi daging ayam kampung dan telurnya yang

tertera pada Tabel 4 juga mengindikasikan peningkatan jumlah peternak ayam

kampung maupun jumlah ayam kampung yang diusahakan oleh peternak.

Page 15: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

3

Tabel 4 Perkembangan produk ayam kampung di Kabupaten Bogor tahun 2011-2013

Tahun Jenis produk

Daging (ekor) Telur (butir)

2011 886 453 17 620 020

2012 955 346 18 969 540

2013 1 179 218 21 431.00 720

Rata-rata Pertumbuhan/tahun (%) 15.60 10.32

Sumber: Disnakan Kab Bogor (2014)

Tabel 4 menunjukkan bahwa produk daging dan telur ayam kampung di

Kabupaten Bogor selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal tersebut

menjadi bukti bahwa terdapat upaya untuk meningkatkan produksi ayam kampung

baik dari daging maupun telurnya. Permintaan ayam kampung di Kabupaten

Bogor terlihat dari jumlah populasi penduduk di Kabupaten Bogor pada tahun

2013 sebanyak 5 644 263 dengan konsumsi ayam kampung perkapita sebanyak

0.205 kg per tahun, setiap satu ekor diasumsikan 1 kg, maka untuk memenuhi

kebutuhan konsumen di Kabupaten Bogor diperlukan tambahan ayam kampung

sebanyak 1 161 174 ekor. Selain itu perkembangan pasar ayam kampung di

Kabupaten Bogor terlihat dari salah satu peternak ayam kampung di Kabupaten

Bogor, sebanyak 500 ekor ayam kampung yang diproduksinya selalu terserap

pasar. Permintaan telur ayam kampung pun pada salah satu usaha pembibitan di

Kabupaten Bogor sebanyak 660 butir per hari selalu diserap pasar. Krista dan

Harianto (2013) juga menyebutkan besarnya peluang pasar ayam kampung

tergambar dari salah satu kelompok pembudidaya ayam kampung berskala besar

di Jawa Barat. Permintaan yang ada mencapai 35 000 ekor per bulan, namun

hanya mampu dipenuhi sebesar 25 persen. Hal tersebut menunjukkan adanya gap

antara permintaan dan penawaran akan produk ayam kampung, gap tersebut dapat

menjadi peluang para peternak untuk meningkatkan produksinya.

Pemenuhan peluang pasar ayam kampung dapat dilakukan melalui

peningkatan produksinya, peningkatan produksi ayam kampung diikuti dengan

peningkatan permintaan terhadap day old chick (DOC) ayam kampung. DOC

merupakan ayam yang memiliki umur satu hari. DOC berkualitas baik memiliki

kemampuan hidup yang tinggi saat dilakukan pembesaran. Peternak ayam

kampung membutuhkan tambahan input berupa DOC ayam kampung dalam

memenuhi permintaan produksinya. Komoditas DOC ayam kampung ini

merupakan sub sistem hulu dalam sistem agribisnis, sehingga diperlukan sebagai

penyedia input bagi sistem agribisnis on farm. Usaha on farm berasal dari

peternak ayam kampung pedaging maupun petelur. Peluang pasar yang cukup

besar tersebut juga menjadi peluang potensial bagi usaha pembibitan DOC ayam

kampung. DOC ayam kampung berkualitas tinggi diperoleh dari serangkaian

proses produksi yang baik sesuai standar operasional pembibitan.

Pembibitan ayam kampung secara tradisional atau secara alami dipandang

tidak dapat meningkatkan kualitas DOC dan jumlah DOC yang dihasilkan. Oleh

karena itu ada dua alternatif pengembangan usaha pembibitan ayam kampung,

yaitu penggunaan teknologi konvensional dan penggunaan teknologi modern.

Teknologi konvensional yang sering dikembangkan dalam pembibitan ayam

kampung yaitu kandang bambu tipe terbuka, mesin yang digunakan manual

hingga semi otomatis, investasi tidak terlalu besar, keterlibatan tenaga kerja

Page 16: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

4

tinggi, serta pengawasan yang tidak mudah, sesuai dengan penelitian Wibowo dan

Sartika (2010). Sedangkan teknologi modern biasanya menggunakan alat yang

serba otomatis dalam pelaksanaannya, pada usaha pembibitan ayam kampung

teknologi modern yang digunakan biasanya kandang tipe tertutup, dilengkapi

dengan alat pemberi makan dan minum otomatis, collecting telur otomatis,

pembersihan kotoran otomatis, penggunaan mesin tetas setter dan hatcher secara

otomatis, serta penerapan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB).

Teknologi konvensional memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu

modal tidak terlalu besar, dapat dilakukan oleh peternak kecil, pengawasan mutu

sulit, banyak menggunakan tenaga kerja, dan memerlukan tempat yang luas

karena kapasitasnya yang sedikit. Selain itu teknologi modern memiliki beberapa

kelebihan, yaitu pengawasan mutu yang lebih mudah, dapat menghasilkan jumlah

DOC relatif lebih banyak, dapat menekan jumlah produk afkir, dapat diusahakan

pada luasan yang terbatas namun dengan skala besar, dan penggunakan tenaga

kerja yang relatif lebih sedikit, sedangkan kelemahannya yaitu diperlukan biaya

yang besar, diperlukan tenaga ahli, dan kapasitas listrik yang tinggi. Selain itu,

waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan DOC pada usaha pembibitan dengan

menggunakan teknologi modern dapat berlangsung lebih cepat. Proses pembibitan

ayam kampung dengan pemanfaatan teknologi modern jarang dilakukan hingga

saat ini karena membutuhkan investasi yang besar dan modal yang dikeluarkan

akan kembali dalam beberapa tahun1. Investasi yang dikeluarkan mencapai

ratusan juta rupiah bahkan lebih, sedikitnya jumlah pengusaha yang bergerak di

pembibitan ayam kampung berteknologi justru membuka peluang bagi pengusaha

yang memiliki modal besar.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan ayam kampung

adalah Warso Unggul Gemilang. Warso Unggul Gemilang dipilih karena berada

di wilayah Kabupaten Bogor dan berencana menerapkan teknologi baru.

Teknologi tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar. Investasi yang

dikeluarkan berkisar antara Rp 500 Juta hingga miliaran rupiah. Nilai tersebut

tergolong besar jika diterapkan pada usaha pembibitan ayam kampung yang

sebagian besar berupa perusahaan rakyat dengan modal terbatas. Warso Unggul

Gemilang berani mengambil langkah pengembangan dengan pertimbangan hasil

yang diperoleh dianggap layak bagi perusahaan. Hasil yang dianggap layak antara

lain perusahaan harus mampu memperoleh keuntungan, modal yang dikeluarkan

dapat diperoleh kembali, dan informasi lainnya yang menunjang kelayakan

rencana pengembangan tersebut. Oleh karena itu penting melakukan analisis

kelayakan bisnis pembibitan ayam kampung dengan teknologi kandang tertutup

serba otomatis yang belum banyak diusahakan oleh pelaku bisnis ayam kampung.

Rumusan Masalah

Kabupaten Bogor memiliki permintaan terhadap DOC ayam kampung yang

cukup besar. Permintaan DOC ayam kampung di Kabupaten Bogor terlihat dari

jumlah populasi ayam kampung di Kabupaten Bogor pada tahun 2013 adalah

sebanyak 1 747 292 ekor, dengan mortalitas rate ayam kampung sebesar satu

1 Informasi diperoleh dari Bapak Toro (wakil pimpinan Warso Unggul Gemilang), dilakukan pada

Agustus 2014.

Page 17: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

5

persen atau sama dengan 17 473 ekor, maka untuk memenuhi kebutuhan

konsumen DOC ayam kampung di Kabupaten Bogor diperlukan tambahan

sebanyak 1 764 765 ekor DOC ayam kampung. Kebutuhan DOC ayam kampung

tersebut dapat dipenuhi melalui pembibitan ayam kampung.

Pembibitan ayam kampung sebagai penyedia DOC ayam kampung

merupakan subsistem hulu dalam sistem agribisnis, karena perannya sebagai

penyedia input bagi usahaternak ayam kampung. Terdapat beberapa subsistem

yang mendukung sistem agribisnis DOC ayam kampung, mulai dari subsistem

hulu hingga hilir. Subsistem hulu dalam usaha DOC ayam kampung yaitu pakan,

vaksin, obat dan vitamin sebagai penyedia input perusahaan. Subsistem on farm

adalah kegiatan produksi DOC ayam kampung. Sedangkan subsistem hilir dalam

usaha ayam kampung adalah hasil output berupa daging, telur, ceker dan kepala

ayam kampung, serta lainnya yang berasal dari produk ayam kampung. Setiap

subsistem dalam sistem agribisnis saling berkaitan, sehingga kestabilan supply

input penting untuk menjaga kestabilan pasokan ayam kampung.

Warso Unggul Gemilang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi DOC ayam kampung. Usaha Warso Unggul Gemilang

dipilih karena berada di daerah sentra peternakan Kabupaten Bogor. Saat ini

perusahaan tersebut memiliki market share DOC ayam kampung sebesar 47.15

persen2 untuk wilayah Kabupaten Bogor. Perusahaan pembibitan ayam kampung

lainnya yang menjadi pesaing dari Warso Unggul Gemilang yaitu PT. AKI (Ayam

Kampung Indonesia), Jimmy Farm, dan Citra Lestari. Jumlah permintaan dan

jumlah produksi Warso Unggul Gemilang tertera pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah permintaan dan penawaran DOC Warso Unggul Gemilang satu tahun

terakhir

Tahun Bulan Permintaan (ekor) Produksi (ekor)

2013 Jul 86 500 70 000

Agt 87 000 71 100

Sep 87 700 72 000

Okt 86 700 72 100

Nov 86 600 70 500

Des 88 400 70 300

2014 Jan 87 500 70 200

Feb 87 400 71 600

Mar 88 800 70 150

Apr 88 500 70 400

Mei 88 000 70 300

Jun 87 500 70 788

Total

1 050 600 849 438

Rata-rata per bulan 87 550 70 786

Sumber: Warso Unggul Gemilang (diolah), 2014

2 Market share diperoleh dari banyaknya produksi DOC Warso Unggul Gemilang saat ini dibagi

dengan banyaknya permintaan DOC di Kabupaten Bogor dikalikan dengan 100 persen, yaitu 832

000 ekor dibagi dengan 1 764 765 ekor dan dikalikan 100 persen sama dengan 47.15 persen.

Page 18: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

6

Produksi Warso Unggul Gemilang setiap bulan menghasilkan rata-rata 70

786 ekor DOC. Saat ini Warso Unggul Gemilang berusaha untuk dapat

memproduksi DOC ayam kampung secara kontinyu, dilihat dari sejumlah indukan

yang diproduksi memiliki umur yang berbeda. Kandang untuk indukan berjumlah

sepuluh, setiap kandang memiliki umur berbeda dengan selisih umur tujuh

minggu. Ayam kampung dapat dijadikan sebagai indukan pada saat berumur 19

minggu hingga 75 minggu. Indukan yang ada memproduksi telur calon DOC

ayam kampung, yang kemudian akan dilakukan penetasan pada ruangan khusus.

Jumlah produksi tersebut belum bisa memenuhi permintaan perusahaan yang ada,

sehingga terdapat peluang terhadap usaha DOC ayam kampung.

Tingginya permintaan dan kurangnya stock DOC yang ditawarkan menjadi

perhatian bagi pihak Warso Unggul Gemilang, Warso Unggul Gemilang tidak

ingin kehilangan konsumen dan peluang pasar yang ada. Peluang pasar yang ada

tidak hanya menjadi peluang bagi Warso Unggul Gemilang, tetapi menjadi

peluang bagi usaha pembibitan ayam kampung lainnya. Peningkatan produksi

merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh Warso Unggul

Gemilang untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu peningkatan jumlah

produksi dilakukan untuk perluasan pasar dari produk perusahaan. Konsumen

berasal dari para peternak ayam kampung baik pedaging maupun petelur, dan juga

berasal dari distributor DOC ayam kampung. Beberapa konsumen Warso Unggul

Gemilang diantaranya harus menunggu untuk memperoleh DOC yang dipesan

hingga panen berikutnya, karena banyaknya pesanan dari konsumen sebelumnya

yang belum terpenuhi.

Upaya peningkatan produksi DOC ayam kampung guna memenuhi

permintaan pasar Warso Unggul Gemilang dapat dilakukan melalui beberapa

alternatif. Alternatif yang memungkinkan ada dua pilihan, yaitu peningkatan

jumlah indukan dan peningkatan teknologi yang digunakan dengan menerapkan

mekanisasi produksi. Rencana mekanisasi produksi tersebut dapat tercipta apabila

jumlah indukan ayam kampung mencapai 20 000 ekor, yaitu sesuai dengan

informasi yang diperoleh dari kontraktor kandang ayam modern. Selain itu dengan

jumlah indukan 20 000 ekor diharapkan mampu memenuhi permintaan

perusahaan pada kondisi perusahaan saat ini. Oleh karena itu dalam penelitian ini

akan membandingkan kelayakan usaha tanpa pengembangan teknologi kandang

modern dan dengan pengembangan teknologi kandang modern pada populasi 20

000 ekor ayam kampung.

Alternatif pertama disebut sebagai skenario I, yaitu kondisi usaha pada saat

ini dan terdapat penambahan skala usaha dari sebelumnya yang sebanyak 16 000

ekor indukan menjadi 20 000 ekor indukan, serta terdapat penambahan luasan

kandang produksi tanpa teknologi modern atau dapat disebut teknologi

konvensional. Terdapat beberapa masalah mengenai kondisi perusahaan saat ini,

yaitu kapasitas kandang yang sedikit, luasan lahan yang terbatas, dan lainnya.

Alternatif kedua disebut sebagai skenario II, yaitu terdapat penambahan luasan

kandang produksi baru dengan menerapkan teknologi modern serta penambahan

jumlah indukan menjadi 20 000 ekor. Analisis terhadap jumlah indukan 20 000

ekor tersebut dilakukan untuk melakukan perbandingan usaha dengan kapasitas

yang sama.

Teknologi konvensional pada skenario I merupakan teknologi yang telah

diterapkan oleh Warso Unggul Gemilang saat ini. Pada skenario I Warso Unggul

Page 19: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

7

Gemilang telah menerapkan sistem kandang terbuka untuk kegiatan produksinya,

pemberian pakan dan pembersihan kotoran secara manual, sedangkan pemberian

minum telah menggunakan nipple otomatis khusus yang diterapkan di kandang

tersebut. Peningkatan jumlah indukan sebanyak 20 000 ekor menjadikan Warso

Unggul Gemilang membutuhkan tambahan kandang sesuai kapasitas tersebut.

Teknologi modern pada skenario II merupakan teknologi yang menerapkan

mekanisasi produksi pada usaha pembibitan ayam kampung. Mekanisasi produksi

yang diterapkan meliputi penggunaan kandang tertutup, pemberian pakan dan

minum otomatis, collecting telur otomatis, dan pembersihan kotoran otomatis.

Penerapan mekanisasi produksi tersebut salah satunya telah diterapkan pada

usahaternak ayam ras petelur milik Asia Farm di Citeureup, Bogor. Asia Farm

merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi telur ayam konsumsi,

dengan adanya penelitian ini diharapkan mekanisasi produksi pada Asia Farm

dapat diterapkan pada usaha pembibitan Warso Unggul Gemilang dengan skala 20

000 ekor indukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas DOC ayam

kampung yang dihasilkan.

Rencana mekanisasi produksi DOC ayam kampung pada skenario II terdiri

dari tiga rencana utama. Tiga rencana utama tersebut antara lain pemberian pakan

otomatis, pemanenan telur otomatis, dan pembuangan limbah kotoran secara

otomatis. Tiga rencana tersebut merupakan satu paket yang dapat digunakan oleh

Warso Unggul Gemilang dalam rangka memenuhi rencana mekanisasi produksi

DOC ayam kampung. Penerapan teknologi tersebut penting dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Warso Unggul Gemilang yakni

menjadi pusat pembibitan ayam kampung terbesar, termodern, dan terbaik

kualitasnya di Indonesia. Pengembangan teknologi juga diharapkan mampu

meningkatkan produksi Warso Unggul Gemilang lebih dari 10 persen.

Pemberian pakan secara otomatis akan mengurangi pekerjaan karyawan

Warso Unggul Gemilang khususnya pemberian pakan sehingga dapat dialihkan ke

pekerjaan yang lainnya. Dengan adanya alat pemberi pakan otomatis, setiap

karyawan yang bertugas di kandang akan mampu meningkatkan tanggungjawab

pemeliharaan ayam dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya. Pakan

yang diberikan secara manual membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat

gudang pakan dan kandang tidak menyatu. Dari sisi aspek finansial, dampak

penggunaan kandang dengan alat otomatis belum diperhitungkan secara rinci oleh

pihak Warso Unggul Gemilang. Penggunaan alat pemberi pakan otomatis juga

dianggap mampu mempertahankan kualitas pakan bagi ayam kampung. Hal

tersebut terjadi karena untuk mengurangi penyebab timbulnya kontaminasi pada

pakan. Kualitas pakan yang terjaga juga berpengaruh terhadap kualitas indukan

sehingga mampu mengasilkan telur calon DOC dengan kualitas terbaik.

Rencana pengembangan teknologi yang kedua ialah penggunaan alat panen

telur atau collecting telur secara otomatis. Alat panen ini dibuat menyerupai

conveyor. Pengembangan teknologi kedua ini dilakukan atas dasar tingginya

human error yang dilakukan oleh koordinator kandang pada kegiatan panen telur

calon DOC. Frekuensi aktivitas dari koordinator kandang yang tergolong tinggi

juga membuat ayam mudah stress. Koordinator kandang kurang berhati-hati

dalam melakukan pengembilan telur sehingga menyebabkan telur calon DOC

retak dan bahkan pecah. Retak dan pecah pada telur tersebut akan menurunkan

kuantitas DOC yang dihasilkan. Penurunan kuantitas dan kualitas pada DOC yang

Page 20: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

8

dihasilkan akan mengurangi pemasukan bagi Warso Unggul Gemilang.

Penggunaan conveyor juga mempermudah pengawasan mutu yang dilakukan dan

menghemat waktu kerja para koordinator kandang. Dari sisi penggunaan tenaga

kerja, penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga

kerja. Penggunaan alat otomatis ini diduga dapat menurunkan stress ayam

kampung sehingga dapat menghasilkan telur lebih baik. Satu butir telur calon

DOC yang berasal dari satu ayam kampung produktif dihasilkan setiap lima hari

pada saat skenario I. Pada skenario II, produksi telur diperkirakan meningkat

menjadi empat hari untuk satu butir telur calon DOC ayam kampung.

Penurunan stress pada indukan dapat membuat indukan mampu

memproduksi telur calon DOC dengan kualitas yang baik. Kualitas tersebut

ditunjukkan oleh embrio yang dihasilkan. Pihak kontraktor dari Asia Farm

memberikan informasi bahwa penggunaan teknologi ini membuat ayam kampung

lebih banyak memproduksi telur dengan embrio yang lebih baik. Penggunaan

teknologi alat panen otomatis ini dapat meningkatkan telur berisi embrio hingga

30-40 persen. Semakin banyak jumlah embrio maka calon telur DOC yang

dihasilkan semakin banyak.

Pembuangan limbah kotoran indukan ayam kampung secara otomatis dapat

memberikan dampak yang baik bagi tumbuh-kembang indukan. Limbah ayam

selain memberikan manfaat tetapi juga memberikan kerugian. Pengelolaan limbah

ayam penting untuk dilakukan, dengan mekanisasi diharapkan bisa memberikan

manfaat. Sistem pembuangan kotoran otomatis akan mempermudah tugas para

koordinator kandang di Warso Unggul Gemilang. Pembuangan otomatis juga

akan menekan lama waktu kotoran yang tertahan di kandang, sehingga mampu

menciptakan kondisi kandang yang lebih bersih. Kandang yang lebih bersih akan

memberikan kondisi yang nyaman bagi ayam kampung sehingga dapat

memberikan pengaruh positif terhadap hasil produksi.

Skenario I memiliki kelemahan akan sulitnya melakukan pengawasan mutu

produk yang dihasilkan, banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan, namun

kelebihannya yaitu modal yang digunakan relatif kecil. Sedangkan skenario II

memiliki kelemahan terhadap jumlah modal yang digunakan relatif besar karena

investasi mesin terbilang mahal, kelebihannya yaitu pengawasan mutu lebih

mudah, tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit karena menggunakan alat yang

serba otomatis. Selain itu telur ayam afkir pada skenario II dapat diturunkan

hingga 50-60 persen, sehingga secara keseluruhan jumlah telur yang hilang dapat

diturunkan. Penerapan teknologi yang dilakukan pada skenario II dapat

menurunkan kehilangan telur yang tidak termasuk calon DOC dan telur afkir

hingga 30 persen.

Rencana skenario I dan skenario II tersebut memerlukan investasi, sehingga

diperlukan analisis kelayakan usaha. Analisa kelayakan usaha yang akan

dilakukan memerlukan informasi kelayakan dari aspek non finansial. Warso

Unggul Gemilang membutuhkan informasi mengenai kelayakan dari aspek non

finansial karena aspek ini sangat mempengaruhi aspek finasial dalam rencana

pengembangan bisnis. Beberapa aspek yang diperhatikan antara lain aspek pasar,

aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial, aspek budidaya dan

aspek lingkungan. Aspek finansial penting dilakukan untuk mengukur apakah

besarnya investasi yang ditanamkan akan memberikan keuntungan atau tidak bagi

Page 21: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

9

perusahaan. Informasi kelayakan usaha diperlukan untuk mempermudah pihak

Warso Unggul Gemilang dalam mengambil keputusan bisnis.

Waktu pengembalian modal dari investasi yang ditanamkan pada usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang skala 20 000 ekor indukan

penting untuk diperhatikan, apakah waktu pengembalian dapat berlangsung secara

cepat atau lambat. Lamanya waktu pengembalian modal usaha dipengaruhi oleh

besarnya investasi yang ditanamkan dan besarnya keuntungan yang diperoleh

perusahaan. Perhitungan seberapa lama pengembalian modal sangat penting bagi

perusahaan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Hal tersebut

dilakukan apakah keputusan investasi sesuai atau tidak, apabila investasi yang

ditanamkan memberikan banyak kerugian daripada manfaat yang diperoleh maka

keputusan investasi berdasarkan waktu pengembaliannya dinilai tidak tepat.

Kemungkinan perubahan beberapa komponen perusahaan menjadi perhatian

khusus terhadap berlangsungnya kegiatan operasional perusahaan. Perubahan

tersebut memberikan dampak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi kelayakan

usaha yang dilakukan. Potensi peningkatan harga pakan merupakan hal yang

paling berpengaruh terhadap kegiatan produksi DOC yang dilakukan oleh Warso

Unggul Gemilang, karena pakan merupakan supply penting bagi pertumbuhan

indukan yang diperlukan setiap hari. Selain itu Warso Unggul Gemilang

seringkali dihadapkan dengan kenaikan harga pakan. Harga pakan seringkali

meningkat salah satunya diakibatkan oleh bahan baku pakan berupa jagung yang

diperoleh melalui impor, sehingga melemahnya nilai mata uang pun berpengaruh

terhadap harga jagung, kenaikan harga jagung menjadikan harga pakan menaik.

Pakan merupakan sumber daya perusahaan yang sangat penting demi

keberlangsungan pertumbuhan indukan dalam menghasilkan produk. Tanpa pakan

maka ayam kampung tidak akan berlangsung hidup. Kualitas pakan yang baik

menjadi perhatian perusahaan dalam menghasilkan produk berkualitas. Sehingga

pakan menjadi komponen penting dalam usaha pembibitan ayam kampung ini.

Kenaikan harga pakan akan menaikkan biaya variabel pada kegiatan

produksi DOC. Kenaikan biaya tersebut akan menurunkan jumlah DOC yang

diproduksi atau berpengaruh terhadap kenaikan harga output. Penetapan harga

output yang lebih mahal akan menurunkan permintaan, hal ini sesuai dengan teori

permintaan dalam teori ekonomi dengan asumsi DOC ayam kampung adalah

barang normal. Penurunan permintaan yang terjadi menyebabkan jumlah DOC

yang dibeli menurun, akibatnya banyak DOC yang diproduksi tidak terserap di

pasar atau terjadi kelebihan penawaran. Kelebihan penawaran produksi akan

berakibat terhadap penurunan harga jual output. Harga jual output yang menurun

dapat berakibat terhadap penurunan penerimaan yang diperoleh perusahaan atau

bahkan penerimaan tersebut tidak dapat menutupi biaya produksi sehingga

perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu analisis mengenai seberapa

besar batas perubahan yang terjadi pada kenaikan harga pakan dan penurunan

harga output penting untuk dilakukan. Hal tersebut menjadi peringatan bagi

Warso Unggul Gemilang agar dapat mengambil keputusan yang tepat apabila

terjadi kenaikan harga pakan dan penurunan harga DOC, agar kedua komponen

tersebut dapat teratasi dengan baik dan tidak mendatangkan kerugian.

Permasalahan bisnis yang terjadi tersebut menghasilkan beberapa

pertanyaan yang harus dijawab melalui penelitian. Penelitian yang dilakukan

nantinya dapat menjawab permasalahan sebagai berikut:

Page 22: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

10

1. Bagaimana kelayakan pengembangan usaha pembibitan DOC ayam kampung

milik Warso Unggul Gemilang pada skenario 1 (tanpa teknologi baru) dan

skenario II (dengan teknologi baru) berdasarkan aspek finansial (NPV, IRR,

Net B/C, dan PP) dan non finasial (aspek pasar, teknis, manajemen, hukum,

sosial, budaya, dan lingkungan)?

2. Bagaimana pengaruh kenaikan harga pakan dan penurunan harga DOC ayam

kampung di Warso Unggul Gemilang terhadap kelayakan usaha tersebut?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Menganalisis kelayakan usaha pembibitan DOC ayam kampung milik Warso

Unggul Gemilang pada skenario 1 (tanpa teknologi baru) dan skenario II

(dengan teknologi baru) berdasarkan aspek finansial (NPV, IRR, Net B/C, dan

PP) dan non finasial (aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, sosial, budaya,

dan lingkungan).

2. Mengukur kepekaan bisnis terhadap perubahan peningkatan harga pakan dan

penurunan harga output DOC ayam kampung.

Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai analisis kelayakan usaha pembibitan ayam kampung ini

diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu bagi peneliti, peternak, dan

pembaca lainnya yang tertarik mengenai pembibitan ayam kampung.

1. Sebagai masukan bagi tempat penelitian dalam memberikan kebijakan usaha

dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

2. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang tertarik mengenai pembibitan ayam

kampung, serta sebagai referensi bagi penelitian lain.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup usaha pembibitan ayam kampung

Warso Unggul Gemilang yang terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil,

Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini akan

difokuskan pada kelayakan pengembangan usaha, sehingga akan dianalisis

kelayakan usaha dari dua kondisi perusahaan yaitu skenario I (tanpa teknologi

baru) dan skenario II (dengan teknologi baru) pada skala 20 000 ekor indukan.

Pengembangan usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi

mekanisasi produksi. Mekanisasi produksi adalah upaya peningkatan produksi

pertanian (yang dalam hal ini subsektor peternakan) menggunakan alat-alat

pertanian modern. Mekanisasi produksi yang akan diterapkan pada Warso Unggul

Gemilang yaitu teknologi collecting telur secara otomatis, pemberian pakan

otomatis, dan pembuangan kotoran secara otomatis. Rencana pengembangan

tersebut harus dianalisis lebih lanjut mengenai kelayakan bisnisnya.

Page 23: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

11

TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan pada Usahaternak Unggas

Pengembangan usahaternak unggas penting untuk dilakukan.

Pengembangan usahaternak unggas dilakukan untuk meningkatkan produktivitas

unggas dan menambah keuntungan usahaternak unggas yang dijalankan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pengembangan unggas antara lain

peningkatan skala usahaternak, penguatan peran kelompok ternak, penggunaan

teknologi untuk meningkatkan produktivitas ternak, meningkatkan kemampuan

wirausaha para peternak, perbaikan fasilitas penunjang usahaternak dan

pengadaan sarana transportasi umum (Nurkasanah 2002). Fasilitas penunjang

usahaternak seperti jalan, pasar hewan, rumah potong hewan dan lainnya

disediakan oleh pemerintah.

Skala usahaternak ayam kampung pedaging dan petelur yang semakin besar

berpotensi untuk meningkatkan pendapatan peternak, sesuai dengan penelitian

Rubiansyah (2001). Alternatif pengembangan yang direkomendasikan untuk ayam

kampung petelur menurut Dhakhiyah (2012) ialah manajemen pemeliharaan

dengan sistem kemitraan, tatalaksana perkandangan dengan tipe tertutup dan

pengendalian intensif terhadap penyakit ternak ayam kampung.

Teknologi pada usahaternak unggas dibutuhkan untuk menghasilkan produk

yang berkualitas. Usahaternak unggas tanpa menggunakan teknologi

menyebabkan produk yang dihasilkan kualitasnya kurang baik dan jumlahnya

relatif kecil. Penggunaan kandang bambu tipe terbuka, tidak menggunakan mesin

tetas, tidak menggunakan alat panen dan pembersih kotoran otomatis merupakan

contoh usahaternak unggas tanpa teknologi. Hal tersebut menyebabkan

penggunaan tenaga kerja tinggi, pengawasan yang tidak mudah, sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Sartika (2010), serta Alfikri (2012).

Penggunaan teknologi modern pada proses produksi usahaternak unggas

salah satunya telah diterapkan pada usaha ayam ras petelur milik Asia Farm di

daerah Citeureup, Bogor. Teknologi modern yang digunakan yaitu kandang tipe

tertutup, pemberian makan dan minum secara otomatis, pengumpulan telur secara

otomatis, dan pembersihan kotoran otomatis. Kandang berteknologi modern pada

Asia Farm tersebut memiliki kapasitas sebanyak 40 ekor ayam ras petelur per

meter persegi3. Penggunaan teknologi tersebut mampu meningkatkan

produktivitas dan mutu unggas yang diusahakan.

Kelayakan Usahaternak Unggas

Kelayakan Aspek Non Finansial Bisnis Unggas

Kelayakan aspek non finansial dapat dilihat dari berbagai macam tolok

ukur. Beberapa tolok ukur yang sering dijadikan pedoman antara lain aspek pasar,

3 Informasi diperoleh dari kontraktor Asia Farm, Citeureup-Bogor yaitu Bapak Agus, kunjungan

dan wawancara dilakukan pada bulan September 2014.

Page 24: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

12

aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek lingkungan, aspek sosial,

ekonomi dan budaya. Komoditi unggas merupakan salah satu komoditi

peternakan yang banyak dikembangkan di Indonesia. Beberapa penelitian

terdahulu menunjukkan bahwa berbagai aspek non finansial penting diperhatikan

dalam menganalisis kelayakan usaha dari peternakan unggas. Penelitian yang

dilakukan terhadap aspek non finansial tersebut meliputi ayam broiler dan itik.

Aspek non finansial harus dianalisis untuk melihat kelayakan usaha yang

dijalankan. Aspek non finansial juga sangat erat kaitannya dengan aspek finansial.

Usaha peternakan ayam broiler dan usaha pembibitan itik dikatakan layak salah

satunya karena aspek non finansial pada usaha tersebut layak untuk dilaksanakan,

hal tersebut sesuai dengan penelitian Karmidi (2012) dan Meizi (2012). Usaha

pembibitan itik memiliki peluang pasar yang cukup tinggi, begitu pula pada

peternakan ayam broiler. Beberapa kelebihan lainnya ialah aman dari kerugian

akibat jatuhnya harga, tidak menghadapi masalah dalam distribusi produk dan

menghasilkan produk yang berkualitas. Wibowo dan Sartika (2010)

mengungkapkan pemasaran produk ayam kampung (telur dan daging) sangat

mudah. Permintaan yang tinggi terhadap produk tersebut menunjukkan bisnis

ayam kampung, ayam broiler dan itik layak dari aspek pasar.

Aspek teknis dan produksi penting untuk diperhatikan, tanpa adanya

produksi tidak akan ada produk yang dihasilkan. Usaha peternakan unggas dengan

pola kemitraan inti plasma yang dilakukan penelitiannya oleh Karmidi (2012)

menunjukkan bahwa pada aspek teknis dan produksi usaha tersebut layak

berdasarkan beberapa kriteria. Beberapa kriteria aspek teknis antara lain lahan dan

kandang yang memenuhi kualifikasi dan manajemen produksi yang baik,

pengadaan bibit dan pakan yang tepat waktu dan berkualitas, pengadaan dan

manajemen kesehatan yang disiplin dan teratur, ketersediaan bahan-bahan

penunjang yang tepat waktu, memiliki tenaga kerja yang berpengalaman, jujur

dan pekerja keras, dan proses produksi yang sistematis. Sedangkan pada

penelitian Meizi (2012), Wibowo dan Sartika (2010) usaha pembibitan itik dan

ayam kampung layak dari aspek teknis dan produksi karena beberapa kriteria,

yakni kondisi agroklimat sangat cocok untuk usaha pembibitan serta tersedianya

sarana dan prasarana usahaternak unggas. Penelitian ini secara teknis mengadopsi

penggunaan teknologi kandang dengan mekanisasi produksi dari usaha peternakan

ayam ras petelur Asia Farm, melalui penelitian ini dapat dilihat apakah mekanisasi

produksi pada ayam ras petelur seperti pada Asia Farm dapat diterapkan atau tidak

pada usaha Warso Unggul Gemilang.

Aspek manajemen dan organisasi usaha dirancang sebaik mungkin agar

bisnis unggas berjalan dengan baik, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Karmidi (2012), Meizi (2012), Wibowo dan Sartika (2010). Berdasarkan

penelitian tersebut aspek yang diperhatikan dalam manajemen dan organisasi

sehingga dikatakan layak yaitu terdapatnya pembagian tugas dan wewenang yang

jelas secara terperinci dan tertulis. Dengan adanya manajemen dan organisasi

diharapkan usaha dapat berjalan dengan baik dan memberikan kemudahan dalam

koordinasi diantara karyawan. Selain itu, aspek hukum juga penting diperhatikan

dalam menilai kelayakan dari aspek non finansial. Aspek hukum yang

diperhatikan dalam usaha komoditas unggas tersebut yaitu terdapatnya izin usaha

dari instansi pemerintahan terkait. Penelitian Karmidi (2012), Meizi (2012),

Wibowo dan Sartika (2010) juga menunjukkan bahwa usaha pada komoditas

Page 25: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

13

unggas harus memiliki dampak ekonomi dan sosial yang baik. Masyarakat dan

lingkungan sekitar harus diuntungkan dengan keberadaan bisnis ternak unggas

tersebut. Jarak lokasi produksi dengan pemukiman penduduk harus diperhatikan

agar tidak mengganggu penduduk sekitar. Jarak lokasi produksi ternak unggas

dengan pemukiman minimal dua kilo meter. Jika syarat jarak tidak dapat

dipenuhi, alterantif lainnya yang dapat dipilih ialah penggunaan kandang tertutup

dengan exhaust fan, penanganan kotoran ayam yang baik dan pemberian obat

pada ayam sehingga mengurangi bau pada kotoran ayam4. Keseluruhan aspek non

finansial penting untuk diperhatikan dalam bidang peternakan unggas agar bisnis

dapat berjalan dengan baik.

Kelayakan Aspek Finansial Bisnis Unggas

Aspek Finasial penting untuk diperhatikan dalam menganalisis suatu

kelayakan usaha. Aspek finasial dapat diukur berdasarkan kriteria keuntungan,

Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit per Cost (Net B/C), dan analisis

swicthing value. Beberapa penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa aspek

finasial penting diperhatikan dalam analisis usaha peternakan kelompok unggas.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk hal tersebut melibatkan ayam

kampung, ayam broiler dan itik. Keuntungan usaha juga merupakan salah satu

tolok ukur yang diperhatikan dalam aspek finasial.

Beberapa komoditi unggas dalam satu tahun memberikan keuntungan

mencapai puluhan juta rupiah. Keuntungan pembibitan ayam kampung dalam satu

tahun lebih besar jika dibandingkan dengan keuntungan penggemukan ayam

kampung dan ayam broiler, hal ini sesuai dengan penelitian Wibowo dan Sartika

(2010), Wibowo dan Sartika (2011) dan Alfikri (2012). Keuntungan pembibitan

ayam kampung mencapai sekitar Rp 40 Juta per tahun. Skala pembibitan ayam

kampung tersebut ialah sekitar 1 000 ekor, sehingga keuntungan per ekor selama

satu tahun mencapai Rp 40 000.

Keuntungan pembibitan itik mencapai sekitar Rp 100 Juta dengan skala

sekitar 4 000 ekor sehingga keuntungan per ekor mencapai Rp 25 000, hal ini

sesuai dengan pernyataan Wibowo dan Juarini (2009). Keuntungan penggemukan

itik mencapai sekitar Rp 50 Juta hal ini sesuai dengan pernyataan dan Alfikri

(2012) dengan skala 4 000 ekor. Keuntungan penggemukan itik per ekor

mencapai Rp 12 500. Penggemukan itik sering bertentangan dengan lingkungan

sekitar karena polusi udara yang cukup mengganggu. Ayam kampung lebih

dipilih oleh peternak untuk dibudidayakan jika dibandingkan dengan itik atas

dasar hal tersebut. Keuntungan peternakan itik yang tinggi juga diikuti dengan

skala usaha yang tinggi. Keuntungan yang tinggi dari skala yang lebih besar

menunjukkan bahwa usaha dengan skala tersebut khususnya untuk bisnis unggas

merupakan suatu hal yang berkaitan. Arah pengembangan usaha menjadi skala

yang besar akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh peternak.

Pengembangan penting dilakukan jika peternak ingin meningkatkan keuntungan,

namun dengan keputusan dan perhitungan yang tepat.

4 Informasi diperoleh dari Bapak Muchaeri (kepala bagian produksi Warso Unggul Gemilang)

yang juga ahli penanganan limbah dan kotoran ayam kampung pada perusahaan tersebut,

wawancara dilakukan pada Juli 2014.

Page 26: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

14

Tolok ukur lainnya yang digunakan dalam analisis aspek finasial ialah IRR.

IRR menunjukkan berapa nilai yang diperoleh dari investasi yang telah dilakukan

dalam tahun tertentu. Nilai IRR pada usaha pembibitan ayam kampung lebih

tinggi daripada usaha pembibitan itik. Penelitian yang dilakukan Wibowo dan

Juarini (2009) serta Wibowo dan Sartika (2010) menunjukkan bahwa nilai IRR

pada pembibitan ayam kampung mencapai 37.37 persen dengan umur bisnis 6

tahun, sedangkan nilai IRR pada pembibitan itik mencapai 33.74 persen dengan

umur bisnis 5 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan

pada pembibitan ayam kampung lebih menguntungkan daripada berinvestasi di

itik namun dengan umur bisnis yang lebih lama. Skala keduanya berbeda dimana

skala usaha itik lebih besar dari skala usaha ayam kampung. Perbedaan skala

tersebut tentu tidak dapat menjawab secara tepat keputusan investasi yang lebih

menguntungkan, sehingga perlu dianalisis pembibitan ayam kampung dengan

skala yang cukup besar. Penelitian ini akan menganalisis pembibitan ayam

kampung dengan skala 20 000 ekor.

Tolok ukur yang juga sering digunakan dalam menganalisis aspek finansial

ialah Net B/C. Net B/C menunjukkan rasio antara benefit dengan cost. Nilai Net

B/C pada usaha peternakan ayam broiler skala 50 000 ekor yaitu sebesar 2.95

sesuai dengan penelitian Elita (2014). Selain itu nilai Net B/C untuk usaha

pembibitan ayam kampung lebih besar daripada penggemukan ayam kampung,

namun skala usaha pembibitan ayam kampung lebih kecil. Nilai Net B/C pada

penggemukan ayam kampung mencapai 1.15 dan nilai Net B/C pada pembibitan

ayam kampung mencapai 1.51, hal ini sesuai dengan penelitian Wibowo dan

Sartika (2010) serta Wibowo dan Sartika (2011). Skala usaha pada penggemukan

ayam kampung yaitu dengan skala 2 000 ekor lebih besar dari skala usaha pada

pembibitan ayam kampung yang berjumlah 360 ekor. Oleh karena itu penelitian

lebih lanjut penting dilakukan untuk membuktikan hal tersebut berdasarkan skala

yang sama dari usaha ayam kampung.

Analisis Kepekaan Kelayakan Bisnis Unggas

Kepekaan terhadap kelayakan bisnis unggas dianalisis melalui switching

value. Analisis switching value dilakukan sebagai penunjang keberhasilan dalam

aspek finansial. Analisis tersebut menunjukkan batasan perubahan maksimum atas

komponen-komponen usaha yang dijalankan agar masih tetap layak dan dapat

memberikan keuntungan. Komponen yang menjadi perhatian dalam analisis

switching value pada bisnis unggas berdasarkan penelitian Karmidi (2012) dan

Sarwanto (2011) yaitu perubahan kenaikan input berupa DOC dan harga pakan,

serta perubahan penurunan output berupa harga jual. Kenaikan harga DOC pada

usaha pembesaran itik pedaging lebih besar dari pada usaha peternakan ayam

broiler. Nilai kenaikan harga input berupa DOC pada usaha pembesaran itik

pedaging yaitu 88.09 persen dan 16.6 persen untuk usaha peternakan ayam

broiler. Jika kenaikan harga DOC melebihi switching value maka tolok ukur aspek

finasial berubah menjadi tidak layak.

Batas perubahan komponen cashflow, seperti perubahan kenaikan harga

pakan dan penurunan harga jual pada usaha pembesaran itik pedaging lebih besar

jika dibandingkan peternakan ayam broiler, yaitu sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Karmidi (2012) dan Sarwanto (2011). Switching value dari

kenaikan harga pakan pada usaha peternakan ayam broiler sebesar 6.1 persen dan

Page 27: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

15

75.00 persen pada usaha pembesaran itik pedaging. Sedangkan switching value

dari penurunan harga jual ayam broiler sebesar 1.2 persen dan 18.14 persen untuk

penurunan harga jual itik pedaging. Batas perubahan maksimal pada usaha unggas

penting diketahui peternak untuk menjaga kestabilan usaha yang dijalankan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Studi Kelayakan Bisnis

Umar (2005) mengungkapkan perusahaan diartikan sebagai sebuah

organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi

menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan

pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.

Sedangkan bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh

orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen,

pedagang, konsumen, dan industri di mana perusahaan berada) dalam rangka

memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pengertian bisnis lebih luas daripada pengertian perusahaan karena perusahaan

merupakan bagian dari bisnis.

Gitingger (1986) mengungkapkan bahwa kegiatan pertanian merupakan

suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-

barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-

manfaat setelah beberapa periode waktu. Secara umum bisnis merupakan suatu

kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh

hasil/benefit dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-

kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit.

Nurmalina et al. (2010) memberikan definisi suatu kegiatan investasi

menurut Gray et al. (1992) sebagai kegiatan yang dapat direncanakan dan

dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber

untuk mendapatkan benefit. Sumber-sumber yang dapat dipergunakan dalam

pelaksanaan bisnis dapat berbentuk barang modal, tanah, bahan-bahan mentah dan

setengah jadi, tenaga kerja dan waktu. Sedangkan benefit dapat berbentuk tingkat

konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbaikan tingkat

pendidikan atau kesehatan, dan perubahan/perbaikan suatu sistem atau struktur.

Menurut (Nurmalina et al. 2010) perlunya dukungan data dan analisis yang

komprehensif dalam memulai bisnis untuk mengambil keputusan yang

berkonsekuensi jangka panjang dan berdampak secara finansial. Hampir setiap

bisnis yang akan didirikan, dikembangkan dan diperluas maupun dilikuidasi

didahului dengan satu kegiatan yang disebut studi kelayakan. Kekeliruan dan

kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan risiko yang

besar. Penilaian investasi terdapat dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk

menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena

bisnis yang tidak layak.

Secara sederhana suatu biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi suatu

tujuan, dan suatu manfaat adalah segala sesuatu yang membantu suatu tujuan

Page 28: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

16

(Gitingger, 1982). Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis

tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila

dilaksanakan. Banyak peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan bisnis

menuntut adanya penilaian, sejauh mana kegiatan dan kesempatan tersebut dapat

memberikan manfaat (benefit) bila bisnis dilakukan. Studi kelayakan bisnis

merupakan dasar untuk menilai apakah kegiatan investasi atau suatu bisnis layak

untuk dijalankan. Bagi penanaman modal, studi kelayakan bisnis dapat

memberikan gambaran prospek bisnis dan seberapa besar kemungkinan tingkat

benefit dapat diterima dari suatu bisnis sehingga hal ini merupakan dasar dalam

pengambilan keputusan investasi. Saat ini, studi kelayakan bisnis sudah menjadi

tolok ukur yang sangat berguna sebagai dasar penilaian keberhasilan suatu

rencana bisnis terutama oleh pihak investor dan lembaga keuangan sebelum

memberi bantuan dana atau modal. Penilaian dalam studi kelayakan bisnis

dilakukan secara menyeluruh dari berbagai aspek non finansial yang meliputi

aspek pasar, teknis, manajemen-hukum, sosial-ekonomi-budaya, lingkungan, dan

dari aspek finansial (Nurmalina et al. 2010). Umar (2005) juga menyatakan bahwa

proses analisis setiap aspek saling terkait antara satu aspek dan aspek lainnya

sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi.

Aspek-aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis menurut Nurmalina

et al. (2010) adalah sebagai berikut.

1. Aspek Pasar

Aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama dalam studi

kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan agar dapat diketahui apakah proyek yang

akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen di pasar (Baktiyono 2013). Suatu bisnis yang dinyatakan

layak dari aspek teknis dan aspek finansial, tidak akan berarti apabila pasarnya

tidak ada maka rencana bisnis akan dianggap tidak layak untuk dijalankan. Besar

permintaan produk serta kecenderungan perkembangan permintaan selama masa

kehidupan bisnis yang akan datang penting diperkirakan dengan cermat. Tanpa

perkiraan jumlah permintaan produk yang diteliti, dikemudian hari bisnis dapat

terancam karena adanya kekurangan atau kelebihan permintaan. Baik kekurangan

maupun kelebihan permintaan akan menyebabkan kegiatan bisnis tidak dapat

beroperasi secara efisien. Dalam aspek pasar dan pemasaran mencoba

mempelajari tentang permintaan, penawaran, harga, program pemasaran, dan

perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan (market share).

2. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses

pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut

selesai dibangun. Berdasarkan analisis aspek teknis dapat diketahui rancangan

awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. Karenanya perlu

dilakukan pengkajian terhadap beberapa hal, yaitu mengenai lokasi bisnis, skala

produksi, proses produksi, layout, dan teknologi yang digunakan.

3. Aspek Manajemen dan Hukum

Sulitnya merealisasikan potensi keuntungan sebagai tujuan perusahaan

menjadikan perlunya penilaian terhadap aspek manajemen. Diperlukan

manajemen ahli dan berpengalaman dalam bidang operasi bisnis serta memiliki

dedikasi dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan bisnis. Aspek

manajemen mengkaji tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan

Page 29: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

17

manajemen dalam masa operasi. Dalam masa pembangunan bisnis, hal yang

dikaji adalah siapa pelaksana bisnis, bagaimana jadwal penyelesaian bisnis, dan

siapa yang melakukan studi masing-masing aspek kelayakan bisnis. Sedangkan

manajemen dalam operasi, hal yang dikaji adalah bagaimana bentuk

organisasi/badan usaha yang dipilih, bagaimana struktur organisasi, bagaimana

deskripsi masing-masing jabatan, berapa banyak jumlah tenaga kerja yang

digunakan, dan menentukan siapa-siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti.

Selain itu aspek hukum dalam suatu kegiatan bisnis diperlukan dalam hal

mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin jaringan

kerjasama dengan pihak lain.

4. Aspek Sosial, dan Budaya

Dalam aspek sosial, dan budaya yang akan dinilai adalah seberapa besar

bisnis mempunyai dampak sosial, dan budaya terhadap masyarakat keseluruhan.

Pada aspek sosial yang dikaji adalah penambahan kesempatan kerja atau

pengurangan pengangguran, memperhatikan manfaat dan pengorbanan sosial

yang mungkin dialami oleh masyarakat di sekitar lokasi bisnis. Perubahan dalam

teknologi atau peralatan mekanis dalam bisnis dapat secara budaya mengubah

jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan

dengan adanya bisnis secara sosial, ekonomi, dan budaya lebih banyak

memberikan manfaat dibandingkan kerugiannya. Suatu bisnis tidak akan ditolak

oleh masyarakat sekitar bila secara sosial budaya diterima dan secara ekonomi

memberikan kesejahteraan.

5. Aspek lingkungan

Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap

lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan yang semakin

baik atau semakin buruk. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas

lingkungan dalam analisis suatu bisnis justru akan menunjang kelangsungan suatu

bisnis itu sendiri, sebab tidak ada bisnis yang akan bertahan lama apabila tidak

bersahabat dengan lingkungan (Hufschmidt et al. 1987). Dalam merancang dan

menganalisis kegiatan investasi harus mempertimbangkan masalah dampak

lingkungan yang merugikan. Pembangunan kegiatan usaha pengolahan produk

pertanian yang menghasilkan limbah dapat menimbulkan masalah jika

penanganan terhadap limbah tidak dilakukan secara bijaksana.

6. Aspek Finansial

Aspek finansial berhubungan dengan pengaruh-pengaruh finansial dari suatu

bisnis yang diusulkan terhadap para anggota yang tergabung didalam suatu bisnis.

Aspek ini membandingkan antara pengeluaran dan penerimaan suatu bisnis.

Kemudian dibuat suatu aliran kas, selanjutnya dinilai kelayakan investasi tersebut

berdasarkan kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah

investasi tersebut layak atau tidak untuk dijalankan dilihat dari aspek keuangan.

Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi.

Umar (2005) menyatakan dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada

beberapa tahapan studi yang hendaknya dikerjakan. Tahapan-tahapan tersebut

bersifat umum, yaitu mulai dari penemuan ide, tahap penelitian, tahap evaluasi,

tahap pengurutan usulan yang layak, tahap rencana pelaksanaan, dan tahap

pelaksanaan. Hasil studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap

dalam bentuk tertulis. Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis

Page 30: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

18

memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan

dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Nurmalina et al. (2010) menyatakan bahwa banyak pihak yang

berkepentingan atau memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mencapai tujuan

bisnis. Pihak-pihak tersebut yaitu:

a. Investor

Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan

bisnis untuk menjadi masukan yang berguna apakah dana yang ditanamkan akan

memberikan keuntungan atau tidak karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti

aspek pasar, aspek teknis, aspek sosial-ekonomi-budaya, aspek manajemen-

hukum, aspek lingkungan, dan aspek finansial secara komprehensif dan rinci

dengan demikian dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan

investasi secara lebih objektif. Investor ini merupakan pihak yang menanamkan

dana atau modal dalam suatu bisnis sehingga biasanya akan lebih memperhatikan

prospek bisnis tersebut (tingkat keuntungan yang diharapkan).

b. Kreditor/ Bank

Studi kelayakan bisnis dipakai untuk melakukan penilaian terhadap segi

keamanan dana yang dipinjamkan, apakah bisnis mempunyai kemampuan untuk

mengembalikan atau tidak. Perhatian kreditor selain terhadap aspek kelayakan

juga pada periode pengembalian investasi atau pinjaman (payback period).

c. Analis

Studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai

penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu bisnis

baru, pengembangan bisnis atau menilai kembali bisnis yang sudah ada.

d. Masyarakat

Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan

kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun

muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya bisnis

tersebut.

e. Pemerintah

Studi kelayakan bisnis ini dapat dipakai untuk menilai manfaat bisnis bagi

perekonomian nasional. Apakah bisnis tersebut dapat meningkatkan pendapatan

daerah/Negara atau dapat bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Secara

rinci dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah

terutama untuk tujuan pengembangan sumberdaya baik dalam pemanfaatan

sumber-sumber alam maupun pemanfaatan sumberdaya manusia, berupa

penyerapan tenaga kerja. Selain itu, adanya bisnis baru atau berkembangnya

bisnis lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu

atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari

pajak pertambahan nilai (PPN) maupun dai pajak penghasilan (PPH) dan retribusi

berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, administrasi, dan lainnya yang layak

diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat

mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi

daerah ataupun nasional, sehingga tercapai pertumbuhan PDRB (pendapatan

domestik regional bruto) dan kenaikan pendapatan per kapita.

Page 31: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

19

Umar (2005) menyatakan hal serupa dengan (Nurmalina et al. 2010) bahwa

pihak yang mendapatkan manfaat studi kelayakan bagi bisnisnya yaitu seperti

yang dipaparkan di atas, namun Umar (2005) menambahkan pihak manajemen

perusahaan juga mendapatkan manfaat dari studi kelayakan bisnis. Studi

kelayakan bisnis bagi pihak manajemen perusahaan merupakan upaya dalam

rangka merealisasikan ide proyek yang akan bermuara pada peningkatan usaha

untuk meningkatkan laba perusahaan.

Pengaruh Waktu terhadap Nilai Uang/Time Value of Money

Biaya dan manfaat pada analisis kelayakan bisnis biasanya bukan hanya

jumlahnya yang berbeda, tetapi waktu yang dibayarkan dan diterima berbeda

selama umur bisnis. Membandingkan besar biaya dan manfaat sama pentingnya

dengan menilai waktu terjadinya biaya dikeluarkan dan manfaat diterima karena

adanya pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value of money). Arus biaya dan

manfaat yang terjadi pada waktu yang tidak sama tidak dapat dibandingkan

sehingga perlu memperhatikan mengenai perbedaan nilai uang karena adanya

pengaruh waktu. Perhitungan finansial menggunakan konsep time value of money

yakni discount factor. Discount factor digunakan untuk menghitung sejumlah

uang disaat sekarang bila diketahui sejumlah nilai tertentu dimasa yang akan

dating dengan memperhatikan suatu periode waktu tertentu (Nurmalina et al.

2010). Umar (2005) juga menyatakan konsep cost of capital (biaya-biaya untuk

menggunakan modal) dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari

masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi.

Kriteria Kelayakan Investasi

Kelayakan merupakan investasi bagian dari kelayakan bisnis. Studi

kelayakan investasi yang dilakukan diukur berdasarkan kriteria investasi. Kriteria

investasi tersebut diantaranya yaitu nilai bersih kini atau Net Present Value

(NPV), tingkat pengembalian internal atau Internal Rate of Return (IRR), Net

Benefit per Cost (Net B/C), dan jangka waktu pengembalian modal investasi atau

Payback Period. Untuk meNetukan layak tidaknya suatu kegiatan investasi

digunakan metode yang umum dipakai yaitu metode discounted cash flow,

dimana seluruh manfaat dan biaya untuk setiap tahun didiskonto dengan discout

factor (DF). Kriteria investasi kelayakan bisnis diatas dapat dipakai sebagai

pertimbangan dalam menentukan apakah suatu bisnis layak atau tidak untuk

dilaksanakan jika dilihat dari aspek finansial (Nurmalina et al. 2010).

Analisis Nilai Pengganti (Switcing Value Analysis)

Analisis switching value merupakan perhitungan untuk mengukur

“perubahan maksimum” dari perubahan suatu komponen inflow atau perubahan

komponen outflow yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak.

Apabila perubahan melebihi nilai tersebut maka bisnis menjadi tidak layak untuk

dijalankan (Nurmalina et al. 2010). Perubahan komponen inflow pada usaha

ternak diantaranya penurunan harga output dan penurunan jumlah produksi,

sedangkan perubahan komponen outflow diantaranya peningkatan harga

input/peningkatan biaya produksi seperti peningkatan harga pakan.

Page 32: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

20

Kerangka Pemikiran Operasional

Isu yang kurang baik banyak berkembang mengenai ayam ras atau broiler.

Isu tersebut terkait dengan zat kimia yang banyak digunakan untuk mempercepat

penggemukan ayam broiler. Zat kimia tersebut dalam jangka panjang cukup

berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal tersebut menjadikan konsumen ayam

broiler beralih mengkonsumsi ayam kampung, termasuk konsumen di Jawa Barat.

Besarnya peluang beternak unggas ayam kampung di Jawa Barat tidak hanya

tergambar dari peluang pasar, tetapi juga dari dukungan pemerintah terhadap

peningkatan konsumsi daging dan telur ayam, termasuk daging dan telur ayam

kampung. Contoh riilnya terlihat dari diselenggarakannya acara Festival Ayam

dan Telur oleh pemerintah daerah tahun 2012 silam, yaitu dalam rangka

meningkatkan minat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani

melalui konsumsi telur dan daging ayam, termasuk telur dan daging ayam

kampung (Krista dan Harianto, 2013). Hal tersebut menjadikan permintaan ayam

kampung di Jawa Barat cenderung meningkat, termasuk di Kabupaten Bogor.

Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra peternakan di Jawa Barat,

dan Kabupaten Bogor memiliki tingkat populasi ayam kampung terbesar

kedelapan diantara wilayah lainnya yang menjadi sentra peternakan di Jawa

Barat5. Permintaan terhadap ayam kampung menjadikan peluang bagi peternak

ayam kampung di Kabupaten Bogor. Peternak ayam kampung membutuhkan

supply DOC untuk memenuhi kebutuhan produksinya, supply DOC dapat

diperoleh dari usaha pembibitan ayam kampung.

Warso Unggul Gemilang merupakan produsen DOC ayam kampung yang

berada di Jalan Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat. Warso Unggul Gemilang dimiliki oleh Soewarso Pawaka. Dalam sub

sistem agribisnis, Warso Unggul Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak

sebagai penyedia input yakni DOC ayam kampung bagi para peternak yang

melakukan pembesaran ayam kampung. Warso Unggul Gemilang ingin

merencanakan pengembangan usaha dengan penerapan teknologi baru pada

kegiatan produksinya, yaitu penggunaan kandang dengan alat-alat

otomatis/mekanisasi produksi. Penggunaan alat tersebut membutuhkan investasi

yang besar. Pengeluaran untuk investasi harus melalui pertimbangan dan analisis

yang baik, salah satunya melalui analisis kelayakan usaha.

Penerapan mekanisasi produksi merupakan kegiatan pengembangan dari

usaha yang saat ini sedang berlangsung. Penerapan mekanisasi produksi ini dapat

dilakukan apabila aspek kelayakan usaha telah memenuhi kriteria penilaian dan

tidak akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, analisis

kelayakan pengembangan usaha pembibitan ayam kampung dilakukan dengan

menilai kelayakan dari dua aspek utama, yakni aspek finansial dan aspek non

finansial. Kedua aspek tersebut saling berkaitan, apabila salah satu tidak layak,

maka pengembangan ini secara keseluruhan tidak layak untuk dilaksanakan.

Aspek non finasial yang dianalisis antara lain aspek pasar, teknis, manajemen,

hukum, lingkungan, sosial, dan budaya. Penilaian mengenai aspek non finasial

tidak dilakukan secara kuantitatif, namun secara kualitatif. Hal tersebut dilakukan

5 Data statistik populasi ayam kampung di provinsi Jawa Barat tahun 2012.

Page 33: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

21

karena tidak semua disiplin ilmu yang berkaitan diberikan untuk menganalisis

aspek non finasial.

Aspek finasial dinilai kelayakannya dengan tolok ukur penilaian aspek

finansial, yakni NPV, IRR, Net B/C, dan PP. Nilai dari tolok ukur tesebut dapat

diintepretasikan dan hasilnya merupakan gambaran akan usaha yang akan

dijalankan. Warso Unggul Gemilang dihadapkan dengan masalah kenaikan harga

pakan dan penurunan jumlah produksi, sehingga berpengaruh terhadap komponen

input dan output produksi. Dua kejadian tersebut tidak dapat dihindari dan

diprediksi akan kembali terjadi. Warso Unggul Gemilang memerlukan informasi

mengenai nilai perubahan maksimum atas kejadian kenaikan harga pakan dan

kejadian penurunan jumlah produksi tersebut. Analisis switching value dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana perubahan maksimum pada komponen inflow dan

outflow yang masih dapat ditoleransi pada usaha pembibitan ayam kampung

Warso Unggul Gemilang agar usaha tersebut masih tetap layak untuk

dilaksanakan. Hasil dari analisis atau penelitian ini sangat membantu pihak Warso

Unggul Gemilang untuk mengambil keputusan dalam menghadapi dua kejadian

tersebut. Alur secara ringkas dari kerangka pemikiran operasional tersebut dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka pemikiran operasional rencana pengembangan usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang

Analisis swicthing value Analisis swicthing value

Implementasi Rencana

Pengembangan

Evaluasi

Aspek Finansial:

NPV, IRR, Net B/C, PBP

Adanya peluang pasar terhadap komoditas ayam kampung

Warso Unggul Gemilang sebagai penyedia DOC ayam

kampung

Peningkatan jumlah produksi melalui dua skenario usaha

Aspek Non Finansial:

Aspek pasar, aspek teknis,

aspek manajemen dan hukum,

aspek lingkungan, aspek sosial,

ekonomi dan budaya

Layak Tidak layak

Page 34: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

22

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan pada usaha pembibitan ayam kampung

Warso Unggul Gemilang yang berada di Jalan Cinagara, Desa Tangkil,

Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Warso Unggul Gemilang

berada pada salah satu kawasan sentra peternakan unggas sesuai dengan peraturan

pemerintah yang ada di Kabupaten Bogor. Selain itu Warso Unggul Gemilang

memiliki keinginan untuk melakukan rencana pengembangan pada usahanya.

Usaha pembibitan ayam kampung sangat potensial untuk dikembangkan, hal

tersebut dapat didukung oleh penggunaan teknologi yang tepat. Waktu

pengambilan data dilakukan pada bulan April – Agustus 2014.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan berupa informasi

mengenai pembibitan ayam kampung dari hasil pengamatan di lapang secara

langsung dan hasil kuesioner yang diperoleh dari wawancara langsung kepada

pihak-pihak terkait. Data dan informasi yang berasal dari perusahaan digunakan

untuk mengetahui keadaan umum dari usaha tersebut. Informasi usaha pada

skenario I diperoleh dari usaha pembibitan Warso Unggul Gemilang, sedangkan

informasi skenario II mengenai usaha peternakan ayam yang menerapkan

teknologi modern dalam produksinya diperoleh langsung dari usaha ayam petelur

Asia Farm yang berada di wilayah Citeureup, Bogor. Data sekunder adalah data

pelengkap dan penunjang yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber penelitian

yang telah ada. Data sekunder yang digunakan tidak ditujukan secara khusus

untuk penelitian ini, namun data tersebut relevan untuk menjadi beberapa acuan

sebagai penunjang penelitian, data tersebut dapat diperoleh dari buku, dokumen

tertulis perusahaan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, data

internet, serta literatur yang relevan dengan kajian penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Penentuan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non

probability sampling dengan model sampling yaitu purposive. Pengumpulan data

dilakukan secara purposive karena pada saat ini kegiatan produksi di Warso

Unggul Gemilang sedang berlangsung, kemudahan akses secara langsung, serta

dukungan data dari pihak Warso Unggul Gemilang sehingga mengurangi

kemungkinan kesalahan dari data yang diperoleh. Data dikumpulkan melalui

wawancara langsung, wawancara mendalam dan observasi (data primer), studi

literatur dan internet (data sekunder). Metode penelitian tersebut digunakan pada

usaha Warso Unggul Gemilang. Perusahaan tersebut merupakan salah satu usaha

Page 35: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

23

yang berada pada wilayah yang menjadi sentra peternakan di Kabupaten Bogor,

usaha tersebut bergerak di bidang pembibitan ayam kampung. Produk DOC hasil

Warso Unggul Gemilang terkenal memiliki kualitas terbaik. Usahaternak ayam

kampung sangat potensial untuk dikembangkan, hal tersebut dapat didukung oleh

penyediaan input utama berupa DOC ayam kampung. DOC ayam kampung yang

diproduksi oleh Warso Unggul Gemilang telah melewati serangkaian proses

kegiatan yang ketat berdasarkan pada standar yang telah ditentukan, sehingga

produk terjamin kualitasnya. Penelitian mengenai analisis kelayakan usaha pada

Warso Unggul Gemilang tersebut diasumsikan dapat mewakili analisis kelayakan

pada usaha pembibitan ayam kampung pada skala 20 000 ekor indukan.

Metode Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dari usaha Warso

Unggul Gemilang, dengan jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif dianalisis untuk mengkaji beberapa aspek non finansial

yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial,

budaya dan lingkungan. Sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menganalisis

kelayakan secara finansial dari kegiatan usaha yang dilaksanakan, data yang

diperoleh kemudian diolah menggunakan komputer dengan bantuan software

Microsoft Excel, hasilnya disajikan dalam bentuk tabel/tabulasi untuk

mempermudah proses analisis data. Data kuantitatif yang dianalisis adalah aspek

finansial yang terdiri dari nilai NPV, IRR, Net B/C dan PP serta analisis switching

value. Secara umum metode penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut.

Tabel 6 Metode penelitian di Warso Unggul Gemilang tahun 2014

Jenis data Spesifikasi data Sumber data Metode

pengumpulan data Instrumen

Data

kualitatif

dan data

kuantitatif

Non finansial (aspek teknis,

aspek pasar, aspek

manajemen dan hukum,

aspek sosial dan

lingkungan) dan aspek

finansial (kriteria investasi:

NPV, IRR, Net B/C,

switching value, dan PP)

Data primer

dan data

sekunder

Wawancara

langsung,

wawancara

mendalam,

obesrvasi, studi

literatur dan

browsing internet.

Microsoft

excel

Aspek Non Finansial

Analisis kelayakan non finansial penting dilaksanakan untuk mendukung

kelayakan aspek finansial. Kelayakan non finansial usaha Warso Unggul

Gemilang penting diperhatikan dan dinilai berdasarkan beberapa aspek. Aspek-

aspek tersebut dianalisis untuk mengetahui gambaran usaha yang dijalankan.

Menurut Nurmalina et al. (2010) aspek yang dianalisis dalam kelayakan non

finansial antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum,

aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Seluruh aspek non finansial saling

Page 36: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

24

berkaitan dan tidak bisa berdiri sendiri. Apabila satu aspek tidak layak maka dapat

disimpulkan bahwa usaha tersebut secara keseluruhan tidak layak. Namun pada

aspek yang tidak layak tersebut dapat dilakukan perbaikan atau tambahan yang

diperlukan agar usaha tersebut dapat layak untuk dijalankan.

Analisis Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang penting dalam studi

kelayakan bisnis. Pasar juga merupakan tujuan dari hasil produksi yang dalam hal

ini ialah DOC ayam kampung. Produk yang dihasilkan berupa DOC berkualitas

baik akan percuma jika tidak memiliki pasar. Kegagalan pasar akan membuat

usaha tersebut menjadi tidak layak. Komponen dari aspek pasar berkaitan dengan

permintaan, penawaran, analisis pesaing, bauran pemasaran, dan strategi

pemasaran yang dilakukan perusahaan.

Analisi aspek pasar yang dikaji antara lain permintaan atas produk yang

dihasilkan atau terdapatnya konsumen potensial DOC ayam kampung, penawaran

DOC ayam kampung hasil produksi perusahaan selalu terserap pasar, distribusi

dan pemasaran hasil produksi dapat berjalan secara efektif. Selain itu strategi

marketing mix atau strategi 4P (product, price, place, promotion) juga perlu

ditinjau apakah sudah tepat atau belum. Jika seluruh aspek tersebut dapat dipenuhi

oleh Warso Unggul Gemilang, maka usaha pembibitan ayam kampung tersebut

pada aspek pasar layak untuk dijalankan.

Analisis Aspek Teknis

Analisis terhadap aspek teknis dilakukan untuk mengetahui bagaimana

kegiatan yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang secara teknis dalam proses

produksi hingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal yang dikaji dalam

aspek teknis antara lain lokasi bisnis, areal produksi, proses produksi, dan layout

perusahaan. Apabila pada lokasi bisnis memiliki jarak antara bahan baku dan

pasar yang relatif terjangkau, skala produksi telah mancapai keuntungan yang

optimal, proses produksi yang baik sesuai standar, serta penempatan fasilitas-

fasilitas sudah efektif maka usaha tersebut layak untuk dijalankan.

Standard operational procedure (SOP) untuk budidaya pembibitan ayam

kampung harus dilakukan sebaik mungkin guna hasil yang maksimal. SOP

tersebut telah diatur dalam peraturan menteri pertanian No

49/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Lokal yang

baik (good native chicken breeding ptactice). Ruang lingkup SOP pembibitan

ayam kampung tersebut antara lain mengenai sarana dan prasarana, proses

produksi bibit, pelestarian fungsi lingkungan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen yang penting diperhatikan dalam penilaian terdiri dari

dua bagian utama, yaitu manajemen pada masa pembangunan dan manajemen

operasi. Aspek manajemen memiliki peranan yang sangat penting bagi

perkembangan usaha yang dijalankan, sehingga diperlukan pengelolaan dengan

perencanaan yang matang. Kegiatan evaluasi diperlukan dengan meninjau

permasalahan yang terjadi kemudian dilakukan manajemen yang tepat melalui

analisa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Apabila

perusahaan Warso Unggul Gemilang dapat melakukan pengelolaan dan

Page 37: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

25

pembagian kerja yang baik pada kegiatan usahanya, maka usaha tersebut pada

aspek manajemen layak untuk dijalankan.

Aspek hukum berkaitan dengan izin usaha yang dijalankan, hal tersebut

untuk menguatkan posisi usaha yang dijalankan secara hukum. Kekuatan hukum

dari suatu usaha biasanya dideskripsikan dari jenis badan usaha yang digunakan

dan jaminan yang dapat digunakan untuk peminjaman dana. Surat izin dalam

usaha ternak ayam kampung yang perlu dipenuhi menurut Krista dan Hariantio

(2013) antara lain surat izin lingkungan dengan tembusannya kepada pihak

Kepala Desa, RT, atau RW setempat yang berisi kesediaan warga sekitar terhadap

dibukanya usaha peternakan ayam kampung, selain itu diperlukan juga surat izin

domisili usaha dari Dinas Peternakan setempat. Secara umum pemerintah

memberi perlindungan terhadap usaha peternakan ayam kampung berupa

keleluasaan usaha peternakan ayam kampung yang tidak memerlukan legalitas

dalam skala usahanya, yaitu sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian No 404

Tahun 2002. Usaha Warso Unggul Gemilang dapat memenuhi kelayakan secara

aspek hukum jika telah memenuhi persyaratan yang mampu menguatkan posisi

usaha secara hukum, yaitu yang berkaitan dengan izin-izin usaha seperti sertifikat

tanah atau dokumen lain yang mendukung kegiatan usaha yang dijalankan.

Analisis Aspek Sosial Budaya, dan Lingkungan

Perhatian terhadap aspek sosial, budaya, dan lingkungan sekitar harus

diperhatikan oleh pelaksana bisnis. Usaha yang baik bukan hanya mendatangkan

profit bagi pemilik dan tenaga kerjanya, tetapi juga tidak merusak lingkungan

sekitar. Warso Unggul Gemilang sebagai usaha yang bergerak di bidang

pembibitan ayam kampung diharapkan dapat mengutamakan hal tersebut. Aspek

sosial dan budaya juga harus diperhatikan untuk melihat kesesuaian jenis usaha ini

terhadap lingkungan sekitar. Aspek lingkungan yang spesifik mengarah kepada

dampak usaha terhadap masyarakat sekitar bisnis. Apabila dalam pengelolaan

usaha tersebut mampu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan

mampu mengelola limbah kegiatan produksinya dengan baik sehingga tidak

mencemari lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar, maka usaha

Warso Unggul Gemilang layak untuk dijalankan.

Aspek Finansial

Pengkajian aspek finansial diperhitungkan berapa jumlah dana yang

dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis.

Salah satu metode untuk melihat kelayakan dari aspek finansial yaitu

menggunakan kriteria investasi sebagai ukuran layak atau tidaknya suatu usaha

yang dijalankan secara finansial. Berdasarkan Nurmalina et al. (2010) beberapa

aspek finansial yang dianalisis adalah nilai bersih sekarang atau NPV, rasio

manfaat biaya bersih atau Net B/C, tingkat pengembalian investasi atau IRR, dan

masa pengembalian investasi atau PP, serta analisis nilai pengganti.

Net Present Value (NPV)

Suatu usaha terutama usaha Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak

apabila jumlah manfaat yang diterima melebihi biaya yang dikeluarkan. Nilai

Page 38: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

26

bersih sekarang atau NPV merupakan selisih antara total present value manfaat

dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih

tambahan selama umur bisnis. Secara matematis menurut Nurmalina (2010) nilai

NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Bt = Manfaat pada tahun t

Ct = Biaya pada tahun t

t = Tahun kegiatan bisnis (t = 0, 1, 2, 3, ………, n)

i = Tingkat DR (%)

Tahun kegiatan bisnis yang diperhitungkan dalam perhitungan NPV yaitu

mulai dari tahun pertama. Suatu usaha dikatakan layak jika NPV lebih besar dari

nol yang artinya usaha pembibitan ayam kampung tersebut menguntungkan atau

dapat memberikan manfaat apabila dijalankan. Sebaliknya apabila hasil NPV

kurang dari nol maka usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan, dan apabila

NPV sama dengan nol maka usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak pula

merugikan (impas).

Net Benefit per Cost (Net B/C)

Net B/C merupakan manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang

dihasilkan terhadap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut. Net B/C bernilai

mutlak, sehingga nilai Net B/C negatif akan diabaikan dan dianggap bernilai

positif. Jadi usaha Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak apabila nilai

Net B/C lebih besar dari satu dan tidak layak apabila nilainya kurang dari satu.

Tahun kegiatan bisnis yang diperhitungkan dalam perhitungan Net B/C yaitu

mulai dari tahun pertama. Rumus yang digunakan menurut Nurmalina (2010) nilai

Net B/C yaitu:

Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk menilai besarnya pengembalian bisnis terhadap

investasi yang ditanamkan. Tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV

sama dengan nol atau yang disebut IRR menggunakan besaran dalam satuan

persentase (%), sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRR-nya lebih besar dari

opportunity cost of capital-nya atau DR. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku

bunga maksimal yang dapat dibayar oleh Warso Unggul Gemilang terhadap

sumberdaya yang digunakan. Menghitung tingkat IRR umumnya menggunakan

metoda interpolasi di antara tingkat DR yang lebih rendah (yang menghasilkan

NPV positif) dengan tingkat discount yang lebih tinggi (yang menghasilkan NPV

;

Page 39: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

27

negatif). Rumus yang dipakai menurut Nurmalina (2010) nilai IRR seperti di

bawah ini:

Keterangan:

i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif

i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif

NPV1 = NPV positif

NPV2 = NPV negatif

Payback Period (PP)

Metode PP merupakan metode pelengkap penilaian investasi, digunakan

untuk mengukur seberapa cepat investasi yang ditanamkan oleh Warso Unggul

Gemilang bisa kembali. Menurut Umar (2005) payback period adalah suatu

periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial

cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback

period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya

yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan

dengan maximum payback period yang dapat diterima. Namun menurut

Nurmalina et al. (2010) secara normatif tidak ada pedoman yang bisa dipakai

untuk menentukan maximum payback period, biasanya dipergunakan payback

yang umumnya terjadi dari perusahaan yang sejenis.

Nilai PP memperhitungkan besarnya nilai discounted yang digunakan, hal

tersebut dilakukan agar nilai PP yang diperoleh menjadi lebih akurat. Discounted

yang diperhitungkan yaitu sebesar 7.5 persen. Perhitungan nilai discounted

payback period yaitu:

Keterangan:

I = besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya

Analisis Switcing Value

Analisis nilai pengganti atau switching value digunakan untuk mengetahui

perubahan-perubahan yang dapat ditoleransi pada usaha pembibitan ayam

kampung Warso Unggul baik dari komponen inflow maupun dari komponen

outflow agar usaha yang dijalankan tetap layak. Analisis ini juga dapat membantu

suatu usaha dalam melakukan antisipasi terhadap perubahan-perubahan yang tidak

diinginkan di masa mendatang. Analisis switching value pada usaha Warso

Unggul Gemilang dilakukan terhadap penurunan jumlah produksi dan

peningkatan harga pakan. Perhitungan ini mengacu kepada berapa besar

perubahan yang terjadi hingga menghasilkan nilai NPV sama dengan nol, Net B/C

sama dengan satu, dan IRR sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku.

Page 40: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

28

Asumsi Dasar

Asumsi dasar skenario I

1. Umur proyek analisis adalah 10 tahun berdasarkan pada umur teknis

terpenting pada usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang,

yaitu mesin tetas yang digunakan dibedakan menurut jenis dan kapasitasnya.

Hal tersebut karena mesin tetas merupakan komponen alat yang paling penting

dalam usaha pembibitan ayam kampung, yaitu sebagai alat untuk menetaskan

telur menjadi DOC. Mesin tetas memiliki umur ekonomis selama 15 tahun dan

telah dipakai selama lima tahun, sehingga memiliki sisa umur teknis selama

10 tahun.

2. Luas lahan perusahaan Warso Unggul Gemilang seluas 1.2 Ha, luas lahan

yang terpakai yaitu 3 507.5 m2 ditambah dengan penambahan kandang dengan

teknologi konvensional berkapasitas 4 000 ekor indukan seluas 597 m2,

sehingga total luas lahan yang digunakan yaitu 4 104.5 m2 dan sisanya

menjadi lahan terbuka.

3. Kapasitas kandang konvensional sebelumnya sebanyak 16 000 ekor indukan,

sehingga dilakukan penambahan kandang yang berkapasitas 4 000 ekor

indukan agar kapasitas kandang bertambah menjadi 20 000 ekor indukan.

4. Pembibitan ayam kampung yang dianalisis adalah pembibitan ayam kampung

berskala menengah yang menggunakan mesin tetas berkapasitas 160 000 butir

telur. Telur dimasukkan ke dalam mesin tetas ini setiap dua kali dalam satu

minggu, yaitu sekitar 10 779 butir telur.

5. Jumlah indukan sebanyak 20 000 ekor, proses perkawinan dilakukan secara

buatan/kawin suntik (inseminasi buatan/IB), indukan dibesarkan sendiri oleh

Warso Unggul Gemilang.

6. Calon indukan dibesarkan mulai dari DOC hingga umur 19 minggu, pada

umur 19 minggu hingga 75 minggu merupakan umur produktif bagi indukan

dalam menghasilkan telur.

7. Kemampuan indukan bertelur setiap lima hari satu kali, jadi setiap indukan

mampu menghasilkan 73 butir telur per tahun.

8. Telur akan menetas setelah dimasukkan ke dalam mesin penetas selama 21

hari.

9. Terdapat penjadwalan khusus dalam menetaskan telur, sehingga telur yang

ada di dalam mesin penetasan memiliki umur yang beragam. Penjadwalan

tersebut dilakukan untuk pemanenan DOC setiap dua kali seminggu, yaitu

setiap hari Senin dan Kamis.

10. Produk DOC dijual per box dengan isi 100 ekor ditambah 2 ekor sebagai

garansi, sehingga total dalam box sebanyak 102 ekor DOC. Harga DOC per

ekor Rp 6 400, total harga DOC per box yaitu Rp 640 000.

11. Telur afkir berjumlah 825 butir per hari atau sebesar 20 persen dari jumlah

produksi telur per hari dan dijual dengan harga Rp 1 000 per butir. Telur yang

loss atau tidak terjual sebesar 15.35 persen, yaitu berasal dari telur pecah dan

kegagalan selama proses penetasan.

12. Jumlah indukan afkir sebanyak 2 843 ekor per periode, indukan afkir dijual

dengan harga Rp 33 000 per kg, dan satu ekor indukan rata-rata berbobot 2 kg.

Indukan yang mati selama proses produksi dan DOC afkir diberikan ke

pembudidaya lele.

Page 41: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

29

13. Jumlah karyawan sebanyak 38 orang.

14. Seluruh modal yang digunakan adalah modal sendiri.

15. Penerimaan untuk hasil sampingan berupa indukan afkir dianggap tetap setiap

tahunnya.

16. Hasil produksi pembibitan berupa DOC ayam kampung dianggap tetap setiap

tahunnya.

17. Setiap masa produksi DOC diasumsikan produk yang dihasilkan habis terjual.

18. Usaha Warso Unggul Gemilang didirikan pada tahun 2009 dan pada saat ini

yaitu tahun 2014 usaha tersebut diperhitungkan berada pada tahun keenam.

Oleh karena itu perhitungan untuk analisis finansial dilakukan pada saat tahun

keenam hingga tahun ke lima belas, yaitu selama sepuluh tahun.

19. Nilai sisa diperoleh dari nilai sisa barang-barang yang sifatnya investasi dan

masih bernilai serta berada di akhir tahun proyek. Metode perhitungan yang

dilakukan yaitu metode garis lurus.

20. Biaya yang digunakan untuk kegiatan pembibitan ayam kampung adalah biaya

investasi dan biaya operasional. Biaya investasi sebagian besar dikeluarkan

pada tahun pertama dan terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan untuk

peralatan-peralatan yang sudah habis umur ekonomisnya, serta pengeluaran

investasi lainnya yang diperlukan selama umur bisnis.

21. Tingkat kematian sebanyak lima ekor dari 100 ekor ayam kampung, atau

sebesar lima persen.

22. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito Bank

Mandiri bulan Agustus 2014 sebesar 7.5 persen. Pemakaian suku bunga

deposito Bank Mandiri diasumsikan bahwa Warso Unggul Gemilang

melakukan penyimpanan dana pada bank tersebut.

23. Besarnya pajak yang digunakan berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia No. 46 tahun 2014. Tarif pajak penghasilan yang dikenakan kepada

Warso Unggul Gemilang berdasarkan Undang-undang tersebut adalah sebesar

satu persen per tahun, karena berdasarkan laporan L/R Warso Unggul

Gemilang memiliki penghasilan kurang dari Rp 4.8 Miliar per tahun.

Asumsi dasar skenario II 1. Luas lahan yang terpakai yaitu 3 507.5 m2 ditambah dengan penambahan

kandang yang menerapkan mekanisasi produksi berkapasitas 20 000 ekor

indukan seluas 500 m2, sehingga total luas lahan yang digunakan seluas 4

007.5 m2 dan sisanya menjadi lahan terbuka.

2. Kandang dengan mekanisasi produksi dibangun pada lahan baru dengan

kapasitas 20 000 ekor indukan. Kandang yang telah ada sebelumnya

digunakan sebagai tempat untuk pembesaran indukan.

3. Jumlah telur yang dimasukkan ke dalam mesin tetas setiap dua kali dalam satu

minggu, yaitu sekitar 16 459 butir telur.

4. Telur afkir berjumlah 495 butir per hari atau sebesar 10 persen dari jumlah

produksi telur per hari dan dijual dengan harga Rp 1 000 per butir. Telur yang

loss atau tidak terjual sebesar 5 persen, jumlahnya menurun karena adanya

peningkatan teknologi produksi.

5. Jumlah karyawan pada usaha dengan pengembangan adalah menurun

sebanyak lima orang, yaitu menjadi 33 orang. Terjadi pengurangan tenaga

kerja pada bagian koordinator kandang dan penambahan jumlah tenaga kerja

Page 42: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

30

pada bagian penetasan telur, serta terdapat tambahan tenaga kerja ahli untuk

melakukan pengawasan mutu DOC. Penurunan jumlah tenaga kerja terjadi

karena penerapan mekanisasi produksi pada skenario II.

6. Besarnya pajak yang digunakan berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia No. 46 tahun 2014. Tarif pajak penghasilan yang dikenakan kepada

Warso Unggul Gemilang berdasarkan Undang-undang tersebut adalah sebesar

satu persen, karena Warso Unggul Gemilang setelah dilakukan pengembangan

usaha memiliki penghasilan lebih dari sebelumnya namun tetap kurang dari

Rp 4.8 Miliar per tahun.

7. Asumsi dasar lain yang tidak disebutkan sama dengan asumsi dasar pada

skenario I.

GAMBARAN UMUM WARSO UNGGUL GEMILANG

Lokasi Perusahaan

Warso Unggul Gemilang terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil,

Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena

merupakan salah satu sentra peternakan unggas yang berpotensi di Kabupaten

Bogor. Perusahaan ini bergerak dalam usaha pembibitan ayam kampung. Lokasi

usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang berada di wilayah

yang memiliki curah hujan rata-rata per tahun sebesar 5 000 mm, beriklim tropis,

ketinggian 629 m dpl, dan memiliki suhu rata-rata 20ºC. Kondisi tersebut secara

demografi mendukung keberadaan Warso Unggul Gemilang sebagai usaha

peternakan ayam kampung. Desa Tangkil memiliki wilayah seluas 644.27 Ha.

Perbatasan Desa Tangkil yaitu sebelah utara berbatasan dengan Lemah Duhur,

sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cinagara, sebelah barat berbatasan

dengan Desa Pasir Muncang, dan sebelah timur dengan kawasan taman nasional

Gunung Gede Pangrango. Warso Unggul Gemilang berada pada wilayah Desa

Tangkil yang berbatasan dengan Jalan Cinagara pada wilayah utara, sebelah

selatan berbatasan dengan lahan pertanian, sebelah barat berbatasan dengan lahan

pertanian dan rumah warga, dan sebelah timur berbatasan dengan lahan pertanian

dan rumah warga.

Akses dari desa Tangkil tergolong cukup mudah, dilengkapi fasilitas jalan

raya aspal yang dapat memudahkan akses transportasi. Jarak dari Warso Unggul

Gemilang atau dari desa Tangkil ke kecamatan Caringin yaitu sekitar 6 km. Jarak

dari desa Tangkil ke Cibinong sekitar 36.2 km. Jarak dari desa Tangkil ke wilayah

Bandung (ibu kota Jawa Barat) sekitar 123 km. Sedangkan jarak dari desa Tangkil

ke Jakarta (ibu kota Indonesia) sekitar 73.7 km.

Wilayah desa Tangkil merupakan wilayah yang mudah dalam memperoleh

sumber daya air, karena wilayah tersebut memeiliki ketersediaan air yang

melimpah sepanjang tahun (tidak mengalami kekeringan saat musim kemarau).

Air bersih mudah diperoleh melalui sumur bor dengan bantuan energi mesin

pemompa air, selain itu terdapat sungai yang mengalir melewati wilayah desa

Tangkil. Selama ini Warso Unggul Gemilang tidak kesulitan dalam memperoleh

supply air bersih dalam memenuhi kebutuhan air setiap harinya untuk pembibitan

ayam kampung. Air tersebut digunakan untuk minum ayam, mencuci berbagai

peralatan budidaya, dan berbagai keperluan lainnya di peternakan.

Page 43: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

31

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Usaha pembibitan ayam kampung ini semula bernama Ada Farm oleh

Bapak Dani Setiawan pada bulan Maret 2009. Ada Farm berada di lahan seluas

1.2 Ha. Usaha yang dibangun terdiri dari 10 kandang bertipe postal, satu ruang

khusus penetasan (kapasitas 160 000 butir dengan mesin tetas ultramodern Pas

Reform buatan Belanda), satu ruang pengemasan, tiga ruang untuk proses

biosecurity, dua gudang pakan, satu gudang telur, satu gudang peralatan, satu

ruang untuk pemilik sekaligus ruang penyimpanan vaksin, satu kantor manajer,

enam mess karyawan, satu pos satpam, satu ruang meeting/operasional, satu dapur

dan ruang makan, dan lima kamar mandi. Selama 14 minggu kemudian empat unit

kandang yang ada dibuat tipe baterai yang digunakan khusus ayam kampung

layer, untuk enam kandang lainnya masih bertipe postal untuk DOC. Ada Farm

melakukan peningkatan perbaikan dalam membangun kandangnya, kandang yang

ada dibuat dengan tipe baterai setiap satu bulan membangun satu unit hingga

seluruhnya bertipe baterai.

Kandang tipe postal yaitu kandang yang dibuat dengan alas datar dan

mampu menampung ayam dalam jumlah yang banyak. Kandang tipe baterai yaitu

kandang yang dibuat untuk sistem pemeliharaan intensif dimana setiap ruang

kandang ditempati satu ekor ayam. Kandang tipe baterai biasanya dibuat

bertingkat. Penggunaan kandang baterai dapat memudahkan peternak dalam

mengawasi perkembangan ternak baik produksi, kesehatan, pakan, dan lainnya.

Perusahaan Ada Farm dilakukan take over oleh Bapak Tutum pada bulan

Februari 2012 dan diresmikan pada 9 April 2012 dengan pergantian nama menjadi

Unggul Farm Pusat Pembibitan Ayam Kampung Nasional. Selama perusahaan

diambil alih oleh Bapak Tutum, tidak banyak perubahan yang dilakukan hingga

perusahaan ini diambil alih oleh Soewarso Pawaka pada 11 September 2013

hingga sekarang, dengan pergantian nama menjadi Warso Unggul Gemilang.

Warso Unggul Gemilang melakukan pengembangan dengan menambah satu

unit kandang dengan tipe postal pada tahun 2013 dan dirubah menjadi tipe baterai

pada Agustus 2014. Usaha ini merupakan usaha peternakan dengan skala

menengah, memiliki jumlah indukan sebanyak 16 000 ekor dan menghasilkan 64

000 ekor DOC ayam kampung setiap bulan. Warso Unggul Gemilang akan

melakukan banyak perubahan dalam usahanya, agar usaha pembibitan ayam

kampung ini semakin berkembang dan dapat selalu memenuhi pasar.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

1. Menjadi pusat pembibitan ayam kampung terbesar dan terbaik kualitasnya.

Misi:

1. Menerapkan pola good breeding practice (tatalaksana pembibitan yang baik)

dan tata kelola transparan.

2. Menjaga mutu dan kualitas keaslian ayam kampung.

3. Mengembangkan usaha dengan terus berinovasi.

4. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan mitra dan pelanggan saling

menguntungkan.

5. Mengembangkan kapasitas SDM melalui pelatihan.

6. Meningkatkan produktivitas DOC dan profit usaha.

7. Menerapkan nilai budaya kerja dengan konsisten dan berkesinambungan.

Page 44: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

32

Visi dan misi perusahaan saat ini mendukung adanya rencana

pengembangan dengan teknologi baru. Rencana pengembangan teknologi baru ini

dimaksudkan agar perusahaan Warso Unggul Gemilang tetap menjadi pusat

pembibitan ayam kampung terbesar dan terbaik kualitasnya. Visi tersebut dapat

tercapai melalui beberapa misi perusahaan, yaitu sesuai dengan penjabaran di atas.

Oleh karena itu visi dan misi perusahaan tersebut berhubungan dengan tujuan

penelitian ini.

Deskripsi Kegiatan Usaha

Warso Unggul Gemilang merupakan perusahaan yang berfokus pada bisnis

pembibitan ayam kampung. Kegiatan yang dilakukan yaitu penetasan untuk

menghasilkan DOC dan pembesaran indukan ayam kampung. Produk yang

dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang yaitu berupa DOC ayam kampung. Alur

kegiatan produksi pada Warso Unggul Gemilang meliputi pembesaran dan

seleksi indukan, mengawinkan secara inseminasi buatan (IB), pengumpulan dan

seleksi telur, menetaskan telur, seleksi DOC, pengemasan DOC, pengiriman DOC

pada konsumen. Secara umum alur kegiatan produksi perusahaan ini dapat dilihat

pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Alur kegiatan produksi pada Warso Unggul Gemilang

Perusahaan Warso Unggul Gemilang bertindak sebagai supplier DOC

kepada para konsumen peternak ayam kampung. Harga jual DOC ayam kampung

yang dihasilkan sebesar Rp 6 400 per ekor. Konsumen dapat membeli DOC

dengan minimal pemesanan 10 box. Setiap box yang dijual berisi 100 ekor DOC

dan ditambah 2 ekor DOC sebagai bonus, sehingga total per box yang dijual berisi

102 ekor DOC. Warso Unggul Gemilang memberikan pelayanan berupa

pengiriman produk gratis sampai kepada konsumen di wilayah Jawa, sedangkan

untuk konsumen di luar pulau Jawa pengiriman dilakukan sampai pada pelabuhan

atau bandara dan selebihnya menjadi tanggung jawab konsumen. Konsumen

Warso Unggul Gemilang baik yang berada di wilayah Jawa maupun luar pulau

Jawa terdiri dari para peternak dan distributor DOC ayam kampung.

Selama proses produksi tidak seluruhnya berjalan sesuai keinginan

perusahaan. Produk yang dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang berupa DOC

ayam kampung telah melewati serangkaian proses yang ketat untuk menghasilkan

produk yang berkualitas. Sisa seleksi dari proses produksi meliputi telur, DOC,

dan indukan afkir. Seluruh produk afkir tersebut ada yang dijual dan ada pula

yang dihibahkan. Telur afkir sisa produksi mencapai 301 125 butir per tahun

dijual seharga Rp 1 000 per butir, dan indukan afkir per tahun mencapai 2843 ekor

dijual seharga Rp 33 000 per kg, sedangkan indukan dan DOC yang mati

Seleksi DOC calon

indukan

Pembesaran calon

indukan

Seleksi

indukan

Perkawinan

IB

Pengumpulan

telur

Seleksi

telur

Penetasan

telur

Seleksi DOC Pengemasan

DOC

Distribusi produk

DOC

Page 45: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

33

dihibahkan kepada warga yang memelihara ikan lele. Selain itu kotoran ayam

kampung yang dihasilkan juga dijual dengan harga Rp 5000 per karung, namun

menjadi pemasukan bagi karyawan dan tidak masuk ke dalam kas perusahaan.

Keunggulan Warso Unggul Gemilang lainnya terlihat dari standar

biosecurity dan kesehatan. Lingkungan pembibitan Warso Unggul Gemilang

menerapkan biosecurity yang ketat. Setiap karyawan maupun tamu yang

berkunjung harus melalui tahapan biosecurity, yakni menggunakan baju khusus,

sepatu boot, dan melalui tiga tahap ruang sterilisasi. Hal tersebut dilakukan untuk

mencegah penyebaran bakteri maupun virus. Warso Unggul Gemilang secara

rutin juga melakukan pemeriksaan dan pengujian flu burung dan uji PCR

(polymerase chain reaction) untuk menghilangkan mikroorganisme pengganggu.

Pemeriksaan dilakukan bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner

Bogor. Seluruh produk Warso Unggul Gemilang yang akan dikirim kepada

konsumen telah melalui tahapan vaksin, sehingga produk terjamin kualitasnya.

ANALISIS KELAYAKAN NON FINANSIAL

Aspek kalayakan non finansial penting diperhatikan sebelum menilai suatu

kelayakan bisnis, hal ini sesuai dengan pernyataan Karmidi (2012) dan Meizi

(2012). Adapun penilaian kelayakan aspek non finansial dari usaha pembibitan

ayam kampung Warso Unggul Gemilang difokuskan pada aspek pasar, aspek,

teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan budaya. Aspek non

finansial tersebut dianalisis berdasarkan dua skenario usaha, yaitu skenario I

(tanpa pengembangan usaha) dan skenario II (dengan pengembangan usaha) pada

skala 20 000 ekor indukan. Aspek yang dikaji tersebut tertera pada bagian berikut.

Aspek Pasar Skenario I

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang penting dalam studi

kelayakan bisnis. Pasar juga merupakan tujuan dari hasil produksi Warso Unggul

Gemilang, yang dalam hal ini ialah DOC ayam kampung. Produk yang dihasilkan

oleh Warso Unggul Gemilang berupa DOC ayam kampung dengan kualitas yang

baik akan percuma jika tidak memiliki pasar. Kegagalan pasar cenderung akan

membuat usaha pembibitan Warso Unggul Gemilang menjadi tidak layak.

Komponen dari aspek pasar mencakup permintaan, penawaran, pesaing, bauran

pemasaran dan strategi pemasaran dari DOC ayam kampung.

Permintaan

Permintaan merupakan salah satu hal yang penting diperhatikan dalam

menilai kelayakan pada usaha Warso Unggul Gemilang, khususnya pada aspek

pasar. Permintaan yang dijelaskan dalam penelitian ini terfokus pada permintaan

output utama berupa DOC ayam kampung. Informasi dari pihak Warso Unggul

Gemilang menyatakan bahwa permintaan terhadap produk DOC selalu tidak

terpenuhi. Pasar dari DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang tersebar di

18 provinsi di Indonesia yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi,

Page 46: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

34

Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua. Permintaan tersebut tercipta

karena adanya kebutuhan pasar ayam kampung di Indonesia dan keberhasilan tim

pemasaran Warso Unggul Gemilang dalam membangun jaringan pemasaran.

Jaringan pemasaran yang dibangun salah satunya melalui internet baik

dengan memanfaatkan blog maupun jejaring sosial, karena dengan internet

informasi produk perusahaan mudah diakses sampai ke seluruh Indonesia bahkan

penjuru dunia. Pemasaran juga dilakukan dengan cara mulut ke mulut dan kolega

yang dimiliki oleh tim pemasar Warso Unggul Gemilang. Jaringan pemasaran

tersebut terus dijaga dengan baik hingga mampu mempertahankan permintaan

terhadap produk DOC Warso Unggul Gemilang. Tim pemasaran Warso Unggul

Gemilang dalam satu bulan mampu menciptakan pasar yang cukup menjanjikan.

Permintaan tersebut rutin dilakukan setiap bulan dalam satu tahun. Rata-rata

permintaan DOC setiap bulan mencapai 87 550 ekor, sehingga dalam satu tahun

permintaan mencapai 1 050 600 ekor DOC, jumlah tersebut tidak termasuk

permintaan yang dibatalkan oleh konsumen karena tidak ada pasokan. Permintaan

yang ada berasal dari peternak maupun distributor DOC ayam kampung.

Penawaran

Penawaran dari Warso Unggul Gemilang terlihat dari berapa besar DOC

yang mampu diproduksi oleh perusahaan tersebut. Kemampuan produksi telur

pada skenario I dengan skala 20 000 ekor indukan dalam satu hari mencapai 4 125

butir telur atau sekitar 1 468 500 butir telur yang dihasilkan dalam satu tahun.

Jumlah telur yang dihasilkan tersebut tidak seluruhnya berhasil menjadi DOC.

Jumlah telur yang tidak berhasil menjadi DOC berasal dari telur yang tidak

memenuhi kriteria dalam tahapan seleksi, yaitu telur yang retak atau pecah,

bentuk telur tidak sempurna, ukuran telur dan ketebalan cangkang tidak sesuai

standar, dan tidak terdapat embrio dalam telur.

Jumlah produksi DOC ayam kampung pada skenario I mampu

menghasilkan sebanyak 480 000 ekor per tahun saat tahun pertama, dan 960 000

ekor per tahun saat tahun kedua hingga kesepuluh. Jumlah tersebut masih belum

bisa memenuhi permintaan konsumen seluruhnya. Tingkat kehilangan yang terjadi

dari telur hingga menjadi DOC tergolong tinggi, oleh karena itu Warso Unggul

Gemilang memiliki potensi untuk mengembangkan kapasitas produksinya.

Pesaing

Pesaing merupakan hal yang harus diperhatikan dalam aspek pasar. Pesaing

dapat menunjukkan dimana posisi Warso Unggul Gemilang saat ini dan langkah

apa yang harus dilakukan dalam menghadapi para pesaing tersebut. Warso Unggul

Gemilang bukan merupakan satu-satunya produsen ayam kampung di Indonesia.

Pesaing Warso Unggul Gemilang merupakan para pengusaha yang bergerak

dalam bidang yang sejenis, yakni produksi DOC ayam kampung.

Beberapa pesaing dari Warso Unggul Gemilang yang ada di Jawa Barat

antara lain Ayam Kampung Indonesia (AKI), Jimmy Farm, Citra Lestari, Campur

Sari, dan pengusaha yang sejenis lainnya namun berskala kecil. Dari keseluruhan

pesaing tersebut, hanya AKI yang berbadan usaha perseroan terbatas (PT) sisanya

merupakan peternakan rakyat atau tidak berbadan usaha termasuk Warso Unggul

Page 47: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

35

Gemilang. Para pesaing tersebut memiliki pasar yang sama, yaitu para peternak

ayam kampung dan distributor/pengecer DOC ayam kampung. Berdasarkan skala

produksi, keseluruhan produsen ayam kampung di Indonesia tergolong Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM). Warso Unggul Gemilang berdasarkan skala

usaha tergolong usaha menengah. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No

20 tahun 2008 mengenai UMKM, berdasarkan Undang-undang tersebut usaha

Warso Unggul Gemilang termasuk usaha berskala menengah, yaitu dengan

kriteria bahwa perusahaan memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta

sampai Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan, selain itu usaha ini

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.5 miliar sampai dengan Rp 50

miliar.

Warso Unggul Gemilang secara pasar telah diakui memiliki kualitas dan

kuantitas produk yang paling tinggi diantara pesaingnya. Hal tersebut tergambar

dari jumlah permintaan yang selalu meningkat dan jumlah produk yang

ditawarkan masih belum bisa mencukupi permintaan yang ada padahal jumlah

produksi melebihi para pesaingnya. Para pesaing Warso Unggul Gemilang

memiliki jumlah indukan yang lebih sedikit, sehingga produk DOC yang

dihasilkan lebih sedikit pula. Selain itu para pesaing Warso Unggul Gemilang

masih menerapkan teknologi konvensional dalam usahanya, dan belum ada yang

bisa menyaingi Warso Unggul Gemilang dalam hal teknologi. Selain itu Warso

Unggul Gemilang menerapkan good breeding practice, yaitu tatalaksana

pembibitan yang baik sesuai dengan SOP yang berlaku.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang

menerapkan konsep STP, yaitu segmenting, targeting, dan positioning.

Penjelasan lebih lanjut ialah sebagai berikut.

1. Segmenting

Segmenting dilakukan dengan memetakan atau memilah-milah konsumen

berdasarkan beberapa kategori. Kategori yang digunakan antara lain kalangan

bawah, kalangan menengah ke bawah, kalangan menengah, kalangan menengah

ke atas, dan kalangan atas. Segmenting yang ditetapkan oleh Warso Unggul

Gemilang yaitu kalangan menengah hingga kalangan atas. Hal tersebut ditentukan

berdasarkan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

2. Targetting

Targetting dilakukan dengan menentukan lebih dalam siapa konsumen yang

akan dituju. Targetting yang telah ditentukan oleh Warso Unggul Gemilang antara

lain peternak ayam kampung yang ada di seluruh Indonesia. Peternak tersebut

merupakan peternak berskala kecil hingga besar, berdasarkan jumlah pemesanan

terhadap produk DOC Warso Unggul Gemilang.

3. Positioning

Positioning menunjukkan posisi produk Warso Unggul Gemilang di pasar.

Posisi produk dibandingkan dengan produk dari para pesaing. Produk DOC

Warso Unggul Gemilang telah teruji berkualitas lebih baik daripada para

pesaingnya, sehingga produk ini berposisi sebagai leader di pasar yang sejenis.

Posisi leader tersebut terlihat performa DOC Warso Unggul Gemilang yang lebih

baik daripada para pesaingnya.

Page 48: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

36

Bauran Pemasaran

Usaha pembibitan ayam kampung memiliki jenis pasar oligopoly, karena

pelaku usaha ini tergolong sedikit, permintaan produk tinggi, harga produk

perusahaan tidak terpengaruh terhadap harga pasar. Konsumen utama Warso

Unggul Gemilang berasal dari para peternak ayam kampung, yaitu baik peternak

ayam kampung petelur maupun peternak ayam kampung pedaging.

Warso Unggul Gemilang menerapkan bauran pemasaran yang lebih dikenal

dengan 4P. 4P tersebut antara lain price (harga), product (produk), place (tempat)

dan promotion (promosi). Bauran pemasaran dapat digunakan oleh Warso Unggul

Gemilang sebagai strategi yang dapat diterapkan dalam keputusan bisnis. Adapun

bauran pemasaran tersebut dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikut.

1. Harga (price)

Warso Unggul Gemilang menghasilkan DOC yang dijual dalam satuan

ekor. Harga jual DOC yang merupakan kualitas premium mencapai Rp 6 400 per

ekor. Harga tersebut berbeda dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing Warso

Unggul Gemilang. Harga yang ditetapkan oleh para pesaing Warso Unggul

Gemilang ialah sekitar Rp 5 500 – Rp 6 000 per ekor DOC. Harga tersebut

dibawah dari harga produk DOC Warso Unggul Gemilang yang mencapai Rp 6

400 per ekor DOC. Rata-rata harga pokok produksi DOC pada skenario I

mencapai Rp 5 937. 26 per ekor, secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 1.

Harga yang ditetapkan oleh Warso Unggul Gemilang merupakan harga

premium atau lebih tinggi dari para pesaingnya. Keputusan penetapan harga yang

lebih tinggi oleh pihak Warso Unggul Gemilang didasari atas kualitas DOC yang

dihasilkan, dimana DOC Warso Unggul Gemilang memiliki kualitas terbaik jika

dibandingkan dengan para pesaingnya. Kualitas yang terbaik inilah yang biasanya

menjadi salah satu hal yang diperhitungkan oleh konsumen dalam membeli

produk DOC Warso Unggul Gemilang.

Produk DOC ayam kampung yang memiliki kualitas baik terlihat dari

beberapa kriteria, yaitu puser tidak basah atau bolong, ukuran DOC tidak kecil

atau berbobot sekitar 36 gram per ekor, tidak terdapat cacat fisik, dan perut tidak

kembung. Selain itu DOC tersebut diberi vaksin dan diberi perlakuan khusus agar

kualitas tetap terjaga hingga produk sampai kepada konsumen.

2. Produk (product)

Warso Unggul Gemilang selain memproduksi dan menjual DOC sebagai

produk utama. Produk utama tersebut dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang

dalam satu bulan mencapai sekitar 80 000 ekor DOC pada skenario I. Produksi

tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan para pesaingnya. Produk

DOC dikemas dengan box khusus. Box khusus dirancang untuk mempertahankan

kualitas produk hingga nanti tiba di konsumen. Adapun DOC dari Warso Unggul

Gemilang tertera di Gambar 3. Gambar 3 merupakan DOC ayam kampung yang

telah melewati proses seleksi dan telah dimasukkan ke dalam box khusus, setelah

itu akan dilakukan pengemasan dan distribusi.

Page 49: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

37

Gambar 3 DOC ayam kampung hasil produki Warso Unggul Gemilang

Warso Unggul Gemilang juga memiliki produk sampingan untuk dijual.

Produk sampingan tersebut antara lain ayam afkir dan telur ayam kampung. Ayam

afkir merupakan ayam indukan yang sudah tidak produktif dalam menghasilkan

telur dan ayam calon indukan yang tidak lolos kriteria mutu sebagai indukan yang

baik. Ayam afkir dijual berdasarkan bobot hidup, yakni mencapai Rp 33 000 per

kg. Ayam afkir tersebut dipasarkan ke restoran yang ada di wilayah Jakarta dan

Tangerang. Telur ayam kampung yang dijual merupakan telur afkir yang tidak

memenuhi syarat sebagai calon DOC. Telur ayam kampung tersebut dijual dengan

harga Rp 1 000 per butir, yaitu dipasarkan langsung oleh pengumpul/pengecer

telur ayam kampung.

3. Tempat (place)

Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang adalah

dengan memberikan pelayanan berupa pengiriman gratis sampai ke tangan

konsumen. Pelayanan pengiriman gratis sampai ke konsumen tersebut hanya

untuk konsumen yang berada di wilayah pulau Jawa, sisanya di luar pulau Jawa

diberikan pelayanan pengiriman gratis sampai ke pelabuhan/bandara dan

selanjutnya menjadi tanggungjawab konsumen. Distribusi dilakukan oleh Warso

Unggul Gemilang untuk pengiriman DOC ayam kampung secara langsung. DOC

ayam kampung yang didistribusikan oleh Warso Unggul Gemilang selalu terjaga

kualitasnya hingga ke tangan konsumen. Selain itu perusahaan juga memberikan

pendampingan usaha terhadap para konsumennya, terutama bagi konsumen baru.

Keadaan tersebut adalah lebih baik dari pada pesaing Warso Unggul Gemilang.

Secara umum saluran distribusi produk DOC ayam kampung Warso Unggul

Gemilang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Saluran distribusi produk DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang

Warso Unggul

Gemilang

Distributor

Peternak:

Ayam kampung petelur dan

ayam kampung pedaging

Page 50: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

38

Warso Unggul Gemilang mendistribusikan produknya ke distributor atau

pengecer ayam kampung dan kepada para peternak ayam kampung. Harga produk

DOC ayam kampung yang ditawarkan oleh Warso Unggul Gemilang saat ini yaitu

sebesar Rp 6 400 per ekor. Jumlah pemesanan minimum yaitu sebanyak sepuluh

box atau berisis 102 ekor DOC ayam kampung, hingga saat ini pemesanan yang

dilakukan berkisar antara sepuluh box hingga 60 box DOC per konsumen.

Pemasaran dari Warso Unggul Gemilang sangat penting, serta

pengelolaannya pun telah diatur dengan sebaik mungkin. Pemasaran yang baik

tersebut yaitu dengan memutus tataniaga yang panjang sehingga peternak bisa

menerima harga yang layak. Selain menjaga kualitas produknya Warso Unggul

Gemilang juga menjaga hubungan baik dengan konsumennya, yang dalam hal ini

adalah para peternak ayam kampung.

4. Promosi (promotion)

Warso Unggul Gemilang melakukan kegiatan promosi melalui berbagai

cara, diantaranya yaitu melalui media cetak, internet, pendekatan langsung ke

peternak, dan promosi dari mulut ke mulut. Disamping kegiatan promosi tersebut,

Warso Unggul Gemilang mendapat dukungan dari Himpuli sehingga dapat

mengutamakan kualitas bibit ayam kampung yang dihasilkan. Selain itu Warso

Unggul Gemilang menjalin kerjasama dengan Baliknak dalam pengadaan sumber

bibit dengan kualitas genetik yang baik.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang tersebut

sudah efektif. Konsumen yang telah membeli produk Warso Unggul Gemilang

biasanya didampingi hingga periode tertentu. Hal itu membuat konsumen

merasakan kepuasan tersendiri. Konsumen yang telah puas tersebut sering

membantu proses pemasaran Warso Unggul Gemilang secara tidak disengaja atau

tidak langsung, seperti penyebaran informasi kepada kerabatnya.

Fakta yang terjadi hingga saat ini menunjukkan bahwa Warso Unggul

Gemilang belum mampu memenuhi permintaan pasar. Kondisi tersebut menjadi

peluang bagi Warso Unggul Gemilang untuk melakukan pengembangan dalam

rangka meningkatkan produksinya. Selain itu, kedepannya Warso Unggul

Gemilang berencana untuk memperluas jaringan kerjasama dengan kelompok-

kelompok ternak dan menjalin jaringan kerjasama dengan rumah-rumah potong

unggas.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang terbukti

lebih baik jika dibandingkan pesaingnya karena para pesaing sering mempelajari

hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa pesaing juga

berkunjung ke Warso Unggul Gemilang untuk meminta masukan atau berdiskusi

tentang kegiatan pemasaran yang dilaksanakan.

Aspek Pasar Skenario II

Perusahaan Warso Unggul Gemilang pada skenario II mengalami beberapa

peningkatan dilihat dari aspek pasar. Usaha pada skenario II mampu

menghasilkan 4 950 butir telur per hari. Peningkatan tersebut karena adanya

teknologi mekanisasi produksi. Mekanisasi produksi dapat menurunkan angka

kerusakan telur atau jumlah telur afkir, sehingga dapat meningkatkan jumlah DOC

Page 51: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

39

yang dihasilkan. Namun tidak semua telur tersebut terpilih atau berhasil menjadi

DOC, karena penerapan tahapan seleksi yang ketat oleh Warso Unggul Gemilang.

Rata-rata harga pokok produksi DOC pada skenario II mengalami

penurunan menjadi Rp 5,070.89 per ekor, secara lebih rinci dapat dilihat pada

Lampiran 2. Rata-rata harga pokok produksi tersebut mengalami penurunan

diakibatkan karena terjadinya pengembangan usaha dengan menerapkan

mekanisasi produksi. Hal tersebut lebih baik, karena dengan pengembangan

teknologi maka dapat menekan biaya produksi menjadi lebih rendah.

Produksi DOC ayam kampung yang dihasilkan pada skenario II mencapai

757 350 ekor pada tahun pertama dan 1 514 700 ekor per tahun pada tahun kedua

hingga tahun kesepuluh. Jumlah tersebut dapat memenuhi permintaan yang ada,

bahkan terdapat kelebihan produksi sehingga permintaan yang berlebih dapat

terpenuhi. Adanya pengembangan teknologi dapat menekan kehilangan jumlah

telur afkir, sehingga dapat meningkatkan jumlah DOC yang dihasilkan.

Jumlah permintaan perusahaan yang ada diperkirakan akan bertambah, hal

tersebut karena jumlah produk yang dihasilkan meningkat. Peningkatan jumlah

produk yang diproduksi akan meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan

perusahaan. Strategi pemasaran dan bauran pemasaran perusahaan dengan

pengembangan usaha dapat diintensifkan lagi, sehingga pemasaran yang

dilakukan perusahaan dapat berjalan lebih efektif. Hasil analisis aspek pasar pada

skenario I dan skenario II dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7 Hasil analisis kelayakan aspek pasar pada Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Permintaan Permintaan DOC Warso Unggul

Gemilang berasal dari 18 wilayah

di Indonesia, terutama jawa Barat.

Permintaan masih belum dipenuhi

Jumlah permintaan

perusahaan yang ada

diperkirakan akan

bertambah

Layak

2 Penawaran

Warso Unggul Gemilang mampu

menciptakan penawaran,

disesuaikan dengan kemampuan

produksi perusahaan. Penawaran

saat ini belum menutupi jumlah

permintaan.

Jumlah penawaran

meningkat, mampu

menutupi permintaan

yang ada bahkan

dapat menciptakan

permintaan baru.

Layak

3 Strategi

pemasaran:

konsep STP

Segmenting untuk kalangan

menengah, targetnya peternak

ayam kampung berbagai skala,

berposisi sebagai leader untuk

produk DOC ayam kampung.

Strategi pemasaran

dapat lebih

diintensifkan.

Layak

4 Bauran

Pemasaran,

Konsep 4 P

Penetapan harga di atas pesaing

karena mutu DOC lebih baik

(telah divaksin, performa kuat),

produk dilindungi dengan box

khusus yang dirancang sesuai

dengan kepadatan dan sirkulasi

udara yang sesuai dengan DOC

ayam kampung, distribusi gratis

untuk wilayah pulau Jawa,

promosi dilakukan dengan

berbagai cara dan sesuai dengan

perkembangan saat ini.

Bauran pemasaran

dapat lebih

diintensifkan sesuai

dengan perkemba-

ngan perusahaan.

Layak

Page 52: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

40

Usaha Warso Unggul Gemilang layak untuk dijalankan dilihat dari aspek

pasar, baik untuk skenario I maupun skenario II. Terlihat dari seluruh produk yang

dihasilkan oleh perusahaan dapat diserap oleh pasar, bahkan terjadi kelebihan

permintaan. Produk dan kinerja Warso Unggul Gemilang secara pasar telah

dikenal memiliki kualitas terbaik. Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan oleh

Warso Unggul Gemilang telah terbukti efektif, terlihat dari meningkatnya jumlah

permintaan melebihi jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan.

Aspek Teknis Skenario I

Lokasi Usaha

Lokasi usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang berada di

Jalan Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa

Barat. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan wilayah sentra untuk bidang

peternakan unggas dan sesuai dengan aturan pemerintah Kabupaten Bogor. Warso

Unggul Gemilang merupakan usaha peternakan ayam kampung yang terintegrasi,

dimana lokasi produksi dan kantor berada pada satu lokasi yang sama. Lokasi

usaha juga dipengaruhi oleh beberapa variabel utama, yaitu ketersediaan bahan

mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan

fasilitas transportasi.

1. Ketersediaan Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku usaha di Warso Unggul Gemilang selalu

diperhatikan dengan baik. Bahan baku merupakan komponen penting dalam

proses produksi. Bahan baku yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang

meliputi indukan ayam kampung, pakan, obat-obatan, vitamin, vaksin, dan

biosecurity. Indukan ayam kampung yang digunakan berasal dari Balai Penelitian

Ternak (Balitnak), dengan ayam kampung jenis Sentul. Ayam kampung jenis

Sentul dipilih Warso Unggul Gemilang karena ayam Sentul memiliki beberapa

kelebihan, yaitu pertumbuhan yang cukup cepat, bobot yang lebih berat serta

postur yang sangat disenangi baik oleh peternak maupun pedagang karena tinggi

dan berisi.

Jumlah indukan ayam kampung yang diproduksi pada saat tanpa

pengembangan usaha sebanyak 1 600 ekor setiap periodenya, yaitu berasal dari

DOC berkualitas. Satu periode sama dengan 75 minggu. DOC yang dihasilkan

oleh Warso Unggul Gemilang dan telah melewati serangkaian proses seleksi yang

ketat untuk indukan. Perkawinan indukan antara induk ayam dan pejantan

dilakukan secara inseminasi buatan (IB). Indukan yang digunakan untuk

memproduksi DOC ayam kampung dimulai saat berumur 19 minggu hingga 75

minggu. Jika indukan sudah tidak digunakan lagi dalam memproduksi telur untuk

DOC, maka indukan tersebut dikategorikan sebagai indukan afkir. Indukan afkir

atau ayam afkir yang sudah tidak produktif tersebut kemudian dijual kepada

pengumpul dan akan disalurkan ke restoran-restoran yang ada di wilayah Jakarta

dan Tangerang.

Pakan yang digunakan Warso Unggul Gemilang diperoleh langsung dari

pabriknya di Tangerang. Warso Unggul Gemilang memilih untuk membeli pakan

setiap satu minggu dua kali dengan kuantitas sedikit sesuai keperluan

dibandingkan dengan membeli pakan dengan kuantitas banyak dan kemudian

Page 53: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

41

disimpan di gudang penyimpanan pakan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga

kualitas pakan yang digunakan. Jika kualitas pakan buruk, maka akan berakibat

kepada kualitas produk yang dihasilkan. Pengorderan pakan dilakukan bersamaan

dengan pengiriman DOC kepada konsumen, sehingga akan menekan biaya

angkut. Pengiriman DOC dilakukan Senin dan Kamis malam, sedangkan

pengorderan pakan dilakukan setiap Selasa dan Jum’at pagi, sehingga

pengangkutan dilakukan pada satu kali jalan.

Produk obat-obatan yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang berasal

dari beberapa perusahaan yang telah dipercaya sebelumnya. Pendistribusian obat-

obatan dilakukan langsung oleh perusahaan penyedia obat tersebut melalui tim

pemasarannya. Waktu distribusi obat disesuaikan dengan permintaan yang

dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang. Hal tersebut juga terjadi pada produk

vitamin yang digunakan. Supply obat-obatan dan vitamin dipertahankan stabil

karena sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi DOC Warso Unggul

Gemilang.

Warso Unggul Gemilang juga menjalin hubungan baik dengan produsen

vaksin. Vaksin sangat penting diberikan untuk meningkatkan kualitas DOC yang

dihasilkan. Pihak produsen vaksin bersedia melakukan pengiriman langsung ke

lokasi usaha Warso Unggul Gemilang sesuai dengan order yang diajukan. Selain

itu pihak produsen juga memberikan kepercayaan kepada Warso Unggul

Gemilang dengan meminjamkan satu unit alat spraypart. Spraypart digunakan

untuk memberikan vaksin terhadap DOC yang dihasilkan oleh Warso Unggul

Gemilang. Pemberian vaksin dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan

penyakit pada DOC ayam kampung hingga menjalani pembesaran nantinya.

2. Letak Pasar yang Dituju

Pasar yang dituju oleh Warso Unggul Gemilang tersebar di beberapa

wilayah di Indonesia. Beberapa di luar pulau Jawa. Pasar dapat diakses dengan

mudah karena perkembangan trasportasi logistik saat ini, baik melalui jalur darat,

laut dan udara. Jalur laut dan jalur udara dikhususkan pada pasar di luar pulau

Jawa dan Warso Unggul Gemilang hanya bertanggungjawab hingga produk tiba

di pelabuhan atau bandara yang dituju dan tanpa dikenai beban biaya. Pasar di

pulau Jawa dilayani secara langsung oleh Warso Unggul Gemilang dengan

pengiriman produk melalui jalur darat tanpa biaya pengiriman. Pengiriman

melalui jalur darat menggunakan kendaraan khusus yang didesain oleh Warso

Unggul Gemilang untuk menjaga kualitas produk DOC hingga tiba di konsumen.

Warso Unggul Gemilang sudah melakukan penjualan secara rutin ke 18

provinsi di Indonesia karena kontribusi besar para tim pemasaranya. Penjualan

dilakukan di berbagai daerah Nusantara antara lain Sumatera Utara, Kepulauan

Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka, Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi

Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

3. Tenaga Listrik dan Air

Listrik dan air merupakan input yang sangat dibutuhkan dalam menunjang

kegiatan produksi. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan dalam memproduksi

DOC di Warso Unggul Gemilang membutuhkan listrik dan air. Listrik diperoleh

dari Listrik yang digunakan memiliki tenaga yang cukup besar. Keseluruhan

kandang, ruang penetasan, dan ruangan penunjang lainnya membutuhkan tenaga

listrik sekitar 33 000 watt. Kantor, mess karyawan dan ruang pimpinan

Page 54: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

42

membutuhkan tenaga listrik sekitar 5 000 watt. Total tenaga listrik yang

digunakan ialah 38 000 watt.

Air yang digunakan berasal dari sumur. Hal tersebut karena ketersediaan air

sangat berlimpah di lokasi produksi yang merupakan wilayah perbukitan. Kualitas

air yang diperoleh juga sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan untuk

melakukan produksi DOC. Kualitas dan ketersediaan air penting untuk

diperhatikan karena aktivitas produksi tidak akan berjalan tanpa hal tersebut.

4. Supply Tenaga Kerja

Tenaga kerja dari Warso Unggul Gemilang sebagian besar diperoleh dari

wilayah Bogor, beberapa diantaranya berasal dari warga sekitar. Tenaga kerja

yang tidak memiliki keterampilan dilatih terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk

meningkatkan kualitas dari tenaga kerja perusahaan. Tenaga kerja atau karyawan

yang bekerja di Warso Unggul Gemilang berjumlah 38 orang. Karyawan tersebut

memiliki pembagian kerja yang berbeda-beda. Wakil pimpinan umum satu orang,

internal control satu orang, kasir dan admin satu orang, kepala produksi satu

orang, bagian penjualan/marketing satu orang, bagian R & D satu orang, bagian

umum satu orang, bagian produksi telur sebanyak 19 orang, bagian penetasan

telur tujuh orang, bagian dapur dua orang, satpam satu orang dan supir dua orang.

5. Fasilitas Transportasi

Fasilitas transportasi yang tersedia di Warso Unggul Gemilang terdiri dari

mobil box dan truk. Keduanya merupakan kendaraan yang digunakan untuk

mendistribusikan produk DOC, penyediaan pakan dan keperluan lainnya. Warso

Unggul Gemilang terletak di wilayah yang telah mudah diakses. Kemudahan

tersebut terlihat dari fasilitas jalan yang tersedia berupa jalan aspal.

Areal Produksi

Luas areal produksi dilihat dari luas keseluruhan lahan yang dimiliki. Lahan

yang dimiliki Warso Unggul Gemilang yaitu seluas 1.2 Ha. Terdapat 11 kandang

untuk kegiatan produksi, masing-masing berukuran 6 m x 40 m. Ada dua kandang

karantina yang disediakan, masing-masing berukuran 5 m x 13 m dan 1 m x 7 m.

Ruang penetasan berukuran 15 m x 18 m sebanyak satu unit. Ruang pengemasan

berukuran 6 m x 6 m sebanyak satu unit. Ruang proses biosecurity berukuran 2 m

x 6 m sebanyak tiga unit. Gudang pakan berukuran 4.5 m x 6 m sebanyak dua

unit. Gudang penyimpanan telur dan gudang penyimpanan peralatan masing-

masing satu unit dengan luasan 4.5 m x 6 m. Ruang pimpinan berukuran 8 m x 20

m sebanyak satu unit. Kantor manajer dan administrasi berukuran 4 m x 5 m

sebanyak satu unit. Mess karyawan berukuran total 6 m x 15 m, sebanyak enam

kamar. Pos satpam berukuran 4 m x 4 m sebanyak satu unit. Ruang meeting/ruang

operasional berukuran 6 m x 8 m. Dapur dan ruang makan berukuran 4 m x 5 m.

Kamar mandi berukuran 1 m x 1.5 m sebanyak lima unit.

Kandang produksi yang dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang memiliki

tipe kandang baterai, setiap kandang memiliki kapasitas sebanyak 1 600 ekor

indukan. Terdapat empat baris kandang baterai dalam satu atap kandang, dua baris

bertingkat dua dan dua baris tingkat tiga. Setiap satu ruang kandang baterai

berukuran 30 cm x 35 cm diisi satu ekor indukan . Kandang karantina digunakan

sebagai ruang pemulihan bagi ayam kampung yang terganggu kesehatannya agar

tidak menular kepada ayam lainnya. Ruang penetasan terdiri dari bagian fumigasi,

ruang seleksi telur, ruang cloroum, ruang mesin setter, ruang candling, dan ruang

Page 55: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

43

mesin hatcher. Ruang pengemasan terdiri dari tempat vaksin DOC, tempat seleksi

DOC, tempat pengemasan, dan tempat penyimpanan sementara. Kantor digunakan

sebagai tempat kerja para kepala bagian perusahaan.

Pada usaha skenario I dilakukan penambahan jumlah dan luasan kandang

konvensional seluas 597 m2. Kandang dibangun dalam rangka meningkatkan

populasi yang diproduksi menjadi 20 000 ekor indukan, luasan tersebut diperoleh

dari peningkatan jumlah indukan dibagi dengan populasi indukan per meter

kandang konvensional, yaitu 4 000 ekor dibagi tujuh ekor per meter kandang.

Proses Produksi

1. Pola Produksi

Siklus produksi penetasan ayam kampung menjadi DOC memerlukan waktu

21 hari. Kegiatan produksi DOC ayam kampung yang dihasilkan Warso Unggul

Gemilang telah memiliki pola yang sama. Setiap harinya indukan berproduksi

menghasilkan telur yang siap untuk ditetaskan. Kegiatan panen untuk DOC

dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu yakni setiap hari Senin dan Kamis.

Setiap kali panen Warso Unggul Gemilang mampu menghasilkan 10 000 ekor

DOC pada skenario I. Pada skala usaha 20 000 ekor indukan terjadi peningkatan

produksi telur, yaitu pada skenario I setiap indukan mampu memproduksi satu

butir telur per lima hari. Secara keseluruhan, dari DOC menjadi indukan hingga

menghasilkan DOC yang siap dijual membutuhkan waktu sekitar 75 minggu.

2. Alur Produksi

Alur kegiatan produksi yang dilakukan Warso Unggul Gemilang harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan sistematis. Kegiatan produksi DOC

pada usaha Warso Unggul Gemilang merupakan kegiatan utama perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeliharaan indukan, proses perkawinan

secara buatan, pemanenan telur, penetasan telur, dan pemanenan DOC.

- Pemeliharaan Indukan

Indukan berasal dari DOC ayam kampung berkualitas terbaik yang

diproduksi oleh Warso Unggul Gemilang. Pada skala 20 000 ekor indukan setiap

periodenya Warso Unggul Gemilang membutuhkan sebanyak 2 857 ekor calon

indukan. Setiap calon indukan yang akan digunakan untuk pembibitan ayam

kampung dilakukan pemeliharaan secara intensif. Pemeliharaan yang dilakukan

berupa pemberian pakan, minum, vaksin, dan vitamin. Selain itu setiap satu bulan

sekali dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli. Saat indukan berumur 19 minggu

dilakukan kegiatan sortir indukan. Kegiatan sortir indukan dilakukan untuk

memilih indukan berkualitas, agar DOC yang dihasilkan akan berkualitas pula.

- Proses Perkawinan Buatan (Kawin Suntik)

Indukan ayam kampung yang telah dewasa siap untuk proses perkawinan,

dilakukan saat indukan berumur 26-75 minggu. Warso Unggul Gemilang

menerapkan proses perkawinan secara buatan, yaitu berupa perkawinan dengan

inseminasi buatan. Proses perkawinan inseminasi buatan dilakukan dengan cara

mengambil sperma dari indukan jantan dan disalurkan ke bagian reproduksi

indukan betina. Satu indukan jantan mampu membuahi sepuluh indukan betina,

satu indukan betina memperoleh 20 mikro milliliter sperma dari indukan jantan.

Proses inseminasi buatan atau kawin suntik yang dilakukan Warso Unggul

Gemilang adalah sebanyak dua kali dalam satu minggu. Kegiatan ini dilakukan

pada saat sore hari, karena pada waktu tersebut indukan betina sudah

Page 56: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

44

mengeluarkan telurnya (pada pagi atau siang hari). Cairan yang disalurkan ke

bagian reproduksi indukan betina tidak terhalang oleh telur dan kemungkinan

keberhasilan proses kawin suntik menjadi lebih besar.

- Pemanenan Telur

Indukan yang telah dilakukan kawin suntik kemudian akan menghasilkan

telur yang terbuahi. Telur-telur yang dihasilkan kemudian dikumpulkan dan

dipisahkan menurut perolehan per kandang, lalu dilakukan fumigasi terhadap

telur untuk mematikan bakteri. Setelah dilakukan proses fumigasi, kemudian

dilakukan proses seleksi terhadap telur sebelum dilakukan penetasan.

Terdapat beberapa ketentuan dalam seleksi telur guna memperoleh daya

tetas yang tinggi. Ketentuan pertama yaitu telur berbentuk oval, kulit licin, rata,

tidak kasar, dan berat seragam. Perbandingan lebar dan panjang adalah 3:4, berat

telur seragam yaitu berkisar antara 40-50 gram per butir. Ketentuan kedua yaitu

ketebalan cangkang ideal. Ketebalan cangkang telur tetas sebaiknya sedang, tidak

terlalu tebal maupun tipis. Ketentuan ketiga yaitu kondisi kantong udara baik.

Kondisi kantong udara yang baik terlihat bening dan kokoh dapat diketahui

melalui peneropongan telur. Ketentuan keempat yaitu umur telur maksimum

tujuh hari. Semakin lama umur telur, persentase keberhasilan menetas menurun.

- Penetasan Telur

Telur yang lulus seleksi untuk penetasan kemudian dimasukkan ke ruang

penetasan. Telur dihibernasikan di dalam cloroum dengan suhu 18ºC selama tiga

hari. Telur dimasukkan ke dalam mesin setter untuk pengeraman selama 18 hari

dengan penerangan penuh, suhu 38ºC dan kelembaban 56-60%. Kemudian

dilakukan candling (peneropongan telur) untuk menyeleksi apakah telur

berkembang/berhasil dibuahi atau tidak. Jika telur tidak lulus seleksi, maka telur

dikirim ke gudang telur untuk dijual/dikonsumsi. Telur yang lulus seleksi

dipindahkan ke dalam mesin hatcher untuk ditetaskan dalam suhu 38ºC dan

kelembaban 56-60%, serta tanpa penerangan selama tiga hari. Setelah tiga hari di

dalam mesin hatcher, telur akan menetas menjadi DOC. Telur yang berhasil

menetas menjadi DOC ayam kampung kemudian dilakukan pemanenan.

- Pemanenan DOC

Pemanenan dilakukan terhadap seluruh DOC yang berhasil menetas. DOC

tersebut kemudian dikirim ke bagian pengemasan. Di ruang pengemasan

dilakukan pemberian vaksin terlebih dahulu terhadap seluruh DOC yang

dihasilkan. Pemberian vaksin dilakukan melalui alat spraypart, vaksin yang

digunakan yaitu vaksin newcastel disease infectious bronchitis (NDIB) yang

dilarutkan dalam air sebanyak 100 ml untuk setiap 1 000 dosis. Setelah

pemberian vaksin, kemudian dilakukan sortir/seleksi terhadap DOC yang

dihasilkan. Kegiatan seleksi tersebut merupakan tahap akhir penentuan kualitas

dari DOC ayam kampung yang dihasilkan oleh Warso Unggul Gemilang.

Kriteria dari DOC yang diseleksi yaitu puser DOC tidak basah/tidak

berlubang, berukuran standar yaitu sekitar 36 gram per ekor, perut DOC tidak

kembung, dan tidak terdapat cacat fisik. DOC yang lulus seleksi kemudian

dimasukkan ke dalam box masing-masing berisi 102 ekor, lalu ditempatkan di

atas pallet guna menjaga kualitas DOC. DOC ayam kampung siap untuk

didistribusikan kepada para konsumen yang telah melakukan pemesanan.

Page 57: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

45

Layout Skenario I

Denah lokasi atau layout merupakan gambaran di atas kertas mengenai tata

letak perusahaan pada skenario I. Layout dirancang sesuai dengan keadaan di

perusahaan Warso Unggul Gemilang. Tata letak dan skala telah disesuaikan dan

dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan penempatan bangunan

yang ada pada perusahaan. Layout yang dibuat berdasarkan skala 1 : 1000, sesuai

dengan Gambar 5. Pada layout tersebut dilakukan penambahan satu unit kandang

teknologi konvensional dengan luasan 597 m2 guna meningkatkan kapasitas

kandang untuk 20 000 ekor indukan.

Gambar 5 Layout/denah Warso Unggul Gemilang pada skenario I

Keterangan:

A. Kandang produksi

B. Kandang karantina

C. Ruang penetasan

D. Gudang

E. Ruang biosecurity

F. Mess karyawan

G. Kantor

H. Ruang meeting

I. Dapur dan ruang makan

J. Ruang pemimpin

K. Ruang pengemasan

L. Kamar mandi

Ab. Kandang produksi teknologi

konvensional (luasan 597 m2)

Layout/denah Warso Unggul Gemilang pada skenario I berdasarkan Gambar

5 merupakan kondisi denah perusahaan saat ini, yaitu mulai dari kandang

produksi (A) hingga kamar mandi (L), dengan adanya skenario I maka pada denah

perusahaan direncanakan akan ditambah dengan kandang produksi baru teknologi

konvensional seluas 597 m2 (Ab). Pembangunan kandang tersebut akan digunakan

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

B

B

C

D E

E F G

I

J

K

L

Ab

E

H

E

Page 58: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

46

sebagai tempat indukan tambahan, yaitu untuk indukan sebanyak 4 000 ekor

sehingga kapasitas total mencapai 20 000 ekor indukan dengan menerapkan

teknologi kandang konvensional.

Aspek Teknis Skenario II

Ketersediaan bahan baku berupa jumlah indukan ayam kampung yang

diproduksi pada skenario II bertambah yaitu sebanyak 2 843 ekor per periode.

Selain itu terjadi peningkatan pula terhadap jumlah pakan, vaksin, obat/vitamin,

biosecurity yang digunakan. Skenario II ini dilakukan dengan menambah kandang

baru dengan penerapan teknologi modern pada usaha Warso Unggul Gemilang.

Penerapan teknologi kandang modern tersebut terdiri dari pemberian makan dan

minum otomatis, collecting telur otomatis, dan pembersihan kotoran secara

otomatis. Setelah penerapan teknologi tersebut dilakukan diperkirakan akan

meningkatkan jumlah tenaga listrik perusahaan sekitar lebih dari 10 000 watt.

Pada skenario II usaha Warso Unggul Gemilang mampu menghasilkan

DOC ayam kampung sebanyak 15 778 ekor per panen, yaitu meningkat apabila

dibandingkan dengan skenario I. Disamping itu, jumlah tenaga kerja yang

digunakan pada skenario II ini jumlah tenaga kerja berkurang sebanyak lima

orang dibandingkan dengan skenario I. Tenaga kerja pada bagian koordinator

kandang berkurang menjadi sepuluh orang, hal tersebut disebabkan karena

penerapan teknologi baru pada kandang dapat dilakukan secara otomatis dan

hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja. Pada bagian koordinator penetasan

jumlah tenaga kerja bertambah menjadi sepuluh orang, karena dengan adanya

pengembangan teknologi diperkirakan akan meningkatkan jumlah produk yang

dihasilkan sehingga jumlah tenaga kerja pada bagian penetasan ditambah

sebanyak tiga orang dari jumlah sebelumnya. Selain itu pada skenario II ini

terdapat tenaga kerja ahli tambahan sebanyak satu orang yang bertugas untuk

mengawasi mutu produk yang dihasilkan.

Pada skala usaha 20 000 ekor indukan terjadi peningkatan produksi telur,

yaitu pada skenario I setiap indukan mampu memproduksi satu butir telur setiap

lima hari sekali, sedangkan pada skenario II kemampuan produksi telur meningkat

menjadi satu butir telur setiap empat hari sekali. Penerapan teknologi modern

pada kandang tersebut dilakukan dengan membangun kandang baru. Kandang

lama akan digunakan sebagai tempat untuk pembesaran calon indukan.

Pembangunan kandang dilakukan pada lahan seluas 500 m2 berkapasitas 20 000

ekor indukan, yaitu kandang modern dengan mekanisasi produksi yang memiliki

kapasitas 40 ekor ayam per meter persegi. Secara umum layout perusahaan pada

skenario II dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 59: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

47

Gambar 6 Layout/denah Warso Unggul Gemilang pada skenario II

Keterangan:

A. Kandang produksi

B. Kandang karantina

C. Ruang penetasan

D. Gudang

E. Ruang biosecurity

F. Mess karyawan

G. Kantor

H. Ruang meeting

I. Dapur dan ruang makan

J. Ruang pemimpin

K. Ruang pengemasan

L. Kamar mandi

Ac. Kandang produksi baru dengan

teknologi (luasan 500 m2)

Gambar 6 menunjukkan denah perusahaan saat ini ditambah dengan rencana

skenario II, yaitu dengan penambahan kandang baru teknologi modern

(keterangan Ac). Kandang baru pada skenario II dibangun pada lahan baru dan

tidak dibangun pada kandang yang telah ada atau kandang pada skenario I.

Kandang baru untuk skenario II adalah kandang yang menerapkan mekanisasi

produksi, bangunan kandang memiliki pondasi dari beton dan struktur bangunan

lebih kuat sehingga dapat mendukung sistem kerja mesin produksi. Berdasarkan

hal tersebut maka kandang dengan mekanisasi produksi tersebut tidak dapat

dibangun pada kandang yang telah ada, sehingga pembangunan kandang

dilakukan pada lahan baru. Hal tersebut dilakukan guna mendukung kegiatan

operasional perusahaan secara teknis. Secara keseluruhan hasil dari analisis aspek

teknis dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

B

B

C

D

E F G

I

J

K

L

Ab

E E

H

Page 60: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

48

Tabel 8 Hasil analisis kelayakan aspek teknis pada Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Lokasi

usaha:

Bahan baku tersedia dan dilayani

langsung oleh pihak distributor,

pasar dapat diakses langsung oleh

Warso Unggul Gemilang maupun

memanfaatkan perusahaan logistik,

listrik dan air tersedia, air berasal

dari sumur bor, fasilitas transportasi

dengan mobil box dan truck box

khusus.

Jumlah bahan baku

dan kapasitas listrik

bertambah.

Layak

2 Proses

produksi:

Pola produksi sesuai dengan masa

produktif ayam kampung untuk

menghasilkan telur, alur produksi

terdiri dari pemeliharaan calon

indukan sampai dengan panen DOC.

Dapat lebih

diintensifkan.

Layak

3 Layout Layout produksi sesuai dengan

aktivitas peternakan ayam kampung.

Layout ditambah

dengan kandang

teknologi baru.

Layak

Usaha Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak dilihat secara teknis,

baik pada skenario I maupun skenario II. Warso Unggul Gemilang dengan mudah

dapat menjangkau bahan baku yang dibutuhkan. Jika dilihat dari teknologi yang

digunakan diperkirakan Warso Unggul Gemilang dapat menekan biaya produksi

dan memperoleh biaya yang lebih rendah dari para pesaingnya. Sehingga skala

produksi telah mencapai keuntungan yang optimal, dilihat dari manajemen

perusahaan yang menetapkan harga di atas harga pesaingnya. Proses produksi

yang dilakukan telah melewati serangkaian proses sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan perusahaan guna meningkatkan dan menjaga kualitas produk.

Penempatan fasilitas-fasilitas sudah efektif, seluruh fasilitas telah diperhitungkan

dan dibangun sebaik mungkin. Pemilihan jenis teknologi dan equipment yang

digunakan sudah tepat, namun upaya peningkatan teknologi masih bisa dilakukan

guna meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya operasional perusahaan.

Aspek Manajemen Skenario I

Manajemen memiliki peran yang besar dalam mengelola sumberdaya yang

dimiliki oleh perusahaan. Manajemen perusahaan harus berjalan dengan baik agar

tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai. Hal yang berkaitan dengan aspek

manajemen yaitu bagaimana bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih,

bagaimana struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan,

berapa banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan menentukan siapa-siapa

anggota direksi dan tenaga-tenaga inti.

Warso Unggul Gemilang merupakan peternakan rakyat atau bentuk usaha

perorangan. Modal yang dikeluarkan berasal dari modal pemilik, yaitu Bapak

Soewarso Pawaka. Pemilik berperan sebagai pimpinan umum perusahaan dan

memiliki posisi tertinggi pada perusahaan. Pimpinan umum melakukan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang disesuaikan

dengan kondisi perusahaan guna mencapai tujuan. Pimpinan umum memberikan

Page 61: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

49

PIMPINAN

UMUM

KASIR &

ADMIN

KABAG

PRODUKSI

PEMASARAN

R & D

UMUM

KOORDINATOR

KANDANG

KOORDINATOR

PENETASAN

WAKIL PIMPINAN

UMUM, OPERASIONAL,

KEU, & ADM

INTERNAL

CONTROL

wewenang terhadap usaha Warso Unggul Gemilang kepada wakil pimpinan

perusahaan, yaitu Bapak Toro. Bapak Toro memimpin Warso Unggul Gemilang

dengan mengelola sumberdaya perusahaan yang ada.

Wakil pimpinan membawahi enam kepala bagian, yaitu kasir dan admin,

kepala bagian produksi, pemasaran, R & D (riset and development), dan bagian

umum. Kepala bagian tersebut masing-masing dikendalikan oleh satu orang.

Kepala bagian produksi membawahi koordinator kandang dan koordinator

penetasan. Secara umum struktur organisasi dari usaha Warso Unggul Gemilang

pada skenario I dapat dilihat pada Gambar 7. Dalam pelaksanaannya selalu

dilakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional perusahaan, yaitu berupa

laporan per hari dan pengawasan secara langsung kepada para karyawan di

lapangan terutama bagian produksi.

Gambar 7 Struktur organisasi Warso Unggul Gemilang skenario I tahun 2014

Job description dari masing-masing jabatan tenaga kerja Warso Unggul

Gemilang dapat dilihat sebagai berikut.

1. Pimpinan umum: bertindak sebagai pemilik dan memiliki tanggungjawab

terhadap seluruh kegiatan perusahaan.

2. Wakil pimpinan umum: bertanggungjawab terhadap keseluruhan operasional

perusahaan.

3. Internal control: bertanggungjawab terhadap pengawasan setiap aspek

operasional.

4. Kasir dan admin: bertanggungjawab terhadap semua proses administrasi dan

keuangan.

5. Kabag produksi: Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan dari tugas para

koordinator, serta bertanggungjawab terhadap produksi telur.

6. Pemasaran: bertanggungjawab terhadap penjualan produk.

7. R & D: bertanggungjawab dalam evaluasi hasil produk dan inovasi ke depan.

8. Umum: bertanggungjawab terhadap semua hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan peralatan, kebutuhan-kebutuhan operasional, dsb.

9. Koordinator Kandang: bertanggungjawab terhadap pemeliharaan ayam dan

kandang, pemberian vaksin, proses IB, dsb.

Page 62: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

50

10. Koordinator Penetasan: bertanggungjawab terhadap pelaksanaan,

pemeliharaan perangkat penetasan, proses seleksi, candling, semua proses

pra-panen, panen, dan post panen.

Warso Unggul Gemilang memiliki 38 orang tenaga kerja. Anggota direksi

atau tenaga ahli perusahaan ada tujuh orang, yaitu wakil pemimpin dan enam

kepala bagian. Tenaga inti perusahaan dikendalikan oleh 19 orang koordinator

kandang dan tujuh orang koordinator penetasan. Wakil pimpinan dan setiap

kepala bagian telah memiliki keahlian khusus yang telah ditempuh, baik melalui

pendidikan maupun pengalaman. Karyawan bagian koordinator kandang dan

koordinator penetasan pada awal bekerja telah dilakukan pelatihan khusus oleh

kepala bagian produksi, sehingga para karyawan tersebut dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik.

Keuntungan perusahaan diasumsikan sebagai gaji pemilik utama. Gaji wakil

pimpinan diasumsikan sebesar Rp 5 000 000 per bulan. Gaji setiap kepala bagian

diasumsikan sebesar Rp 3 000 000 per bulan. Sedangkan gaji setiap koordinator,

bagian dapur, supir, dan satpam sebesar Rp 1 000 000. Perusahaan Warso Unggul

Gemilang menetapkan jaminan dana kesehatan bagi karyawan sebesar gaji

selama satu bulan per karyawan yang diberikan setiap satu tahun sekali.

Pemberian jaminan tersebut sebagai tanda perhatian perusahaan terhadap

karyawannya dan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan

merupakan kunci sukses perusahaan.

Aspek Manajemen Skenario II

Pada aspek manajemen skenario II terdapat beberapa hal yang mengalami

perubahan dibandingkan dengan skenario I. Perubahan tersebut diantaranya

proporsi pembagian tugas yang harus dilakukan. Jumlah karyawan pada skenario

II berkurang sebanyak lima orang menjadi 33 orang, yaitu pada bagian

koordinator kandang jumlah karyawan berkurang menjadi 10 orang, pada bagian

koordinator penetasan bertambah dari tujuh orang menjadi sepuluh orang, serta

terdapat satu tenaga kerja tambahan yang berada di bawah wakil pimpinan umum

yaitu bagian pengawasan mutu. Koordinator penetasan bertambah seiring dengan

meningkatnya hasil produksi DOC, dan bagian pengawasan mutu ditambahkan

sebagai bagian yang mengawasi proses produksi DOC sehingga kualitasnya dapat

terjaga. Secara umum struktur organisasi perusahaan pada skenario II dapat

dilihat pada Gambar 8. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan penggunaan

teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

Page 63: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

51

PIMPINAN

UMUM

KASIR &

ADMIN

KABAG

PRODUKSI

PEMASARAN

R & D PENGAWAS

MUTU

KOORDINATOR

KANDANG

KOORDINATOR

PENETASAN

INTERNAL

CONTROL

BAGIAN

UMUM

WAKIL PIMPINAN

UMUM, OPERASIONAL,

KEU, & ADM

Gambar 8 Struktur organisasi Warso unggul gemilang pada skenario II

Manajemen perusahaan pada skenario II diharapkan dapat lebih

ditingkatkan lagi guna kesejahteraan karyawannya. Peningkatan kesejahteraan

karyawan dapat dilakukan melalui pemberian motivasi dan pelatihan khusus bagi

karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, apabila kinerja

karyawan meningkat maka akan ada peningkatan gaji/bonus yang diperoleh

sehingga kesejahteraan karyawan ikut meningkat. Secara keseluruhan hasil

analisis dari aspek manajemen dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9 Hasil analisis kelayakan aspek manajemen pada Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Struktur

organisasi

Struktur organisasi jelas Terjadi perubahan proporsi

jumlah karyawan

Layak

2 Job

description

Job description sesuai

kebutuhan produksi

Layak

3 Tenaga kerja:

Tenaga ahli,

tenaga terlatih

sesuai

kebutuhan

Terdapat tenaga kerja ahli

yang bekerja di Warso

Unggul Gemilang, serta

terdapat pelatihan khusus

bagi karyawan

Diadakan pelatihan dan

pemberian motivasi untuk

karyawan

Layak

Usaha Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak jika dilihat dari aspek

manajemen, baik pada skenario I maupun skenario II. Struktur organisasi telah

dibuat sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pembagian kerja

telah dilakukan guna mempermudah proses operasionalnya. Pengelolaan dan

pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan telah berjalan dengan baik dan

selalu dilakukan perbaikan manajemen dalam menghadapi segala macam

perubahan baik secara internal maupun eksternal perusahaan.

Page 64: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

52

Aspek Hukum Skenario I

Aspek hukum dalam analisis kelayakan usaha berkenaan dengan bentuk

badan usaha dan legalitas usaha. Warso Unggul Gemilang merupakan peternakan

rakyat atau bentuk usaha perorangan. Hal tersebut didasarkan pada proses

berdirinya perusahaan yang didirikan oleh perorangan. Dari awal berdirinya

perusahaan hingga sekarang telah melewati tiga kali take over dan pemilik Warso

Unggul Gemilang masih berstatus perorangan.

Aspek hukum dalam suatu kegiatan bisnis diperlukan dalam hal

mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin jaringan

kerjasama dengan pihak lain. Warso Unggul Gemilang memiliki izin pendirian

usaha peternakan dari kantor desa setempat dan dari dinas peternakan. Surat izin

dari kantor desa berisi mengenai kesediaan warga sekitar terhadap dibukanya

usaha pembibitan ayam kampung di daerah tersebut, surat dari dinas peternakan

yaitu surat izin domisili usaha. Selain itu Warso Unggul Gemilang telah memiliki

SIUP (surat izin usaha perdagangan) dan NPWP (nomor pokok wajib pajak) guna

mendukung berdirinya usaha yang dijalankan. Usaha peternakan ayam kampung

baik pembibitan maupun pembesarannya memiliki dukungan khusus dari

pemerintah. Dukungan dari pemerintah terlihat dari: Peraturan Presiden No 36

Tahun 2010 tentang negatif investasi dan Peraturan Menteri Pertanian No 404

Tahun 2002 tentang keleluasaan usaha peternakan ayam kampung yang tidak

memerlukan legalitas dalam skala usahanya.

Aspek Hukum Skenario II

Surat-surat usaha yang telah dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang pada

skenario I mampu memberikan kekuatan bagi perusahaan secara hukum. Aspek

hukum pada skenario II direncanakan bahwa perusahaan Warso Unggul Gemilang

akan memiliki badan usaha berbentuk CV (commanditaire venotschaap atau

persekutuan komanditer). Hal tersebut dikarenakan kondisi manajemen saat ini

lebih tepat menggunakan CV, selain itu masih ada tenaga kerja yang tugasnya

merangkap seperti bagian kasir dan administrasi. Secara keseluruhan hasil analisis

aspek hukum dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10 Hasil analisis aspek hukum pada Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Surat izin

usaha

Warso Unggul Gemilang

memiliki surat keterangan

usaha dari pemerintah

setempat, izin usaha, SIUP,

dan NPWP.

Izin usaha telah dimiliki dan

akan dilakukan peningkatan

status badan usaha menjadi

CV.

Layak

2 PBB Warso Unggul Gemilang

mentaati aturan PBB

Layak

Usaha Warso Unggul Gemilang telah layak secara aspek hukum, baik pada

skenario I maupun skenario II. Posisi usaha Warso Unggul Gemilang yang

memiliki kekuatan secara hukum diantaranya telah memiliki berbagai izin usaha

guna mendukung kegiatan usaha yang dijalankan. Disamping itu didukung pula

Page 65: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

53

oleh pemerintah terhadap usaha peternakan ayam kampung dengan memberikan

keleluasaan usaha tanpa memerlukan legalitas dalam skala usahanya.

Aspek Sosial dan Budaya Skenario I

Analisis terhadap aspek sosial dan budaya meliputi seberapa besar usaha

pembibitan Warso Unggul Gemilang memiliki dampak sosial dan budaya

terhadap masyarakat sekitar. Aspek sosial menunjukkan bagaimana usaha

peternakan dapat memberikan dampak positif dari sisi sosial seperti kelarasan

hubungan antara perusahaan dan para penduduk maupun tenaga kerja, hal ini

sesuai dengan pernyataan Karmidi (2012) dan Meizi (2012). Aspek sosial usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang berperan dalam

menyediakan lapangan pekerjaan. Pendirian usaha Warso Unggul Gemilang dapat

menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar, karena sebagian besar

tenaga kerja yang bekerja di Warso Unggul Gemilang adalah warga yang

berdomisili di sekitar lokasi perusahaan. Terserapnya tenaga kerja dari wilayah

sekitar perusahaan mengakibatkan terciptanya peningkatan pendapatan

masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat memberikan dampak terhadap

peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar. Sehingga Warso Unggul Gemilang

ikut serta dalam meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih berkembang.

Warso Unggul Gemilang selama ini telah memberikan sumbangan sosial ke

tempat ibadah (masjid) yang ada di dekat usahanya, memberikan sumbangan bagi

kegiatan-kegiatan sosial yang diselenggarakan masyarakat, dan memberikan telur

hasil produksi pada waktu tertentu. Kegiatan pembagian telur turut

mensosialosasikan kepada warga sekitar untuk mengkonsumsi telur ayam

kampung. Dengan mengkonsumsi telur ayam kampung maka dapat meningkatkan

kebutuhan gizi masyarakat, karena yang selama ini popular di masyarakat adalah

telur ayam ras yang nilai gizinya lebih rendah daripada telur ayam kampung. Oleh

karena itu dari segi budaya usaha ini tidak merugikan budaya setempat, bahkan

usaha ini dapat memberikan keuntungan.

Aspek Sosial dan Budaya Skenario II

Usaha Warso Unggul Gemilang pada skenario II akan lebih meningkatkan

hubungan sosial perusahaannya, baik hubungan sosial masyarakatnya maupun

hubungan sosial dengan para relasi usaha. Peningkatan hubungan sosial tersebut

dilakukan untuk lebih mendekatkan perusahaan dengan pihak luar, secara tidak

langsung hubungan tersebut juga akan memajukan perusahaan ke arah yang lebih

baik lagi. Secara keseluruhan hasil analisis aspek sosial dan budaya dari

perusahaan Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Page 66: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

54

Tabel 11 Hasil analisis kelayakan aspek sosial dan budaya pada Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Sosial

Menjalin hubungan baik dengan

masyarakat sekitar, memberikan

berbagai bantuan sosial

masyarakat

Akan lebih

meningkatkan

hubungan sosial

perusahaan, baik

dengan masyarakat

maupun relasi usaha.

Layak

2 Budaya Budidaya ayam kampung di

Warso Unggul Gemilang sesuai

dengan adat dan budaya yang

berlaku di Warso Unggul

Gemilang

Layak

Usaha Warso Unggul Gemilang baik pada skenario I maupun skenario II

secara aspek sosial dan budaya memiliki dampak yang lebih positif. Secara aspek

sosial dan budaya, peningkatan usaha yang terjadi dapat meningkatkan

kemampuan karyawan melalui penerapan teknologi yang digunakan menjadi lebih

baik serta terjadi peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan gaji. Selain itu

hubungan sosial perusahaan juga akan lebih ditingkatkan demi kemajuan warso

Unggul Gemilang. Usaha Warso Unggul Gemilang pada skenario I dan skenario

II dapat dikatakan layak dilihat dari aspek sosial dan budaya.

Aspek Lingkungan Skenario I

Aspek lingkungan mempelajari bagaimana pengaruh usaha terhadap

lingkungan sekitar, apakah dengan adanya usaha tersebut dapat mengganggu

lingkungan atau tidak. Limbah hasil produksi merupakan hal yang harus

diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan usaha Warso Unggul Gemilang.

Limbah yang dihasilkan pada usaha ini berupa kotoran ternak dan ayam yang

mati. Kotoran ternak dan ayam yang mati dapat menimbulkan permasalahan

terhadap lingkungan jika tidak ditangani dengan benar. Permasalahan yang timbul

yaitu berupa polusi udara. Saat ini masyarakat tidak merasa terganggu dengan

adanya usaha peternakan ayam kampung Warso Unggul Gemilang. Warso Unggul

Gemilang dapat mengatasi permasalahan berupa polusi udara dengan menerapkan

manajemen usaha sebaik mungkin.

Kotoran hasil produksi Warso Unggul Gemilang selalu dibersihkan setiap

harinya. Penanganan kotoran tersebut dilakukan dengan cara pembersihan kotoran

dan penempatan pada karung. Kotoran hasil produksi tersebut akan menjadi

pupuk kandang, maka kotoran yang telah dikemas dalam karung tersebut akan

dilakukan penjualan. Hasil penjualan pupuk kandang tersebut akan menjadi milik

para pekerja kandang. Selain itu, ayam kampung yang mati baik DOC ataupun

indukan dewasa akan diberikan kepada para pembudidaya ikan lele di sekitar

peternakan. Dengan demikian Warso Unggul Gemilang dapat menangani limbah

hasil produksinya sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan.

Page 67: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

55

Aspek Lingkungan Skenario II

Pengembangan usaha jika dilakukan oleh Warso Unggul Gemilang akan

menjadikan perusahan ini lebih bersahabat dengan lingkungan. Penanganan

limbah berupa kotoran akan lebih terkoordinir dengan baik, karena dalam

penerapan mekanisasi produksi tersebut terdapat teknologi yang mengatasi

pembuangan kotoran secara otomatis. Kotoran ayam kampung yang menumpuk

setiap harinya secara otomatis akan langsung dibuang ke tempat penampungan

akhir kotoran menggunakan mesin pengeruk otomatis. Mesin pengeruk kotoran

tersebut akan membersihkan kotoran ayam kampung dari ujung depan kandang

hingga ke belakang. Kotoran akan dibersihkan dan akan ditampung di tempat

penampungan akhir kotoran yang letaknya di ujung belakang kandang, sehingga

kandang akan terjaga kebersihannya. Dengan penerapan teknologi tersebut polusi

udara akan lebih teratasi dengan baik. Secara keseluruhan hasil analisis aspek

lingkungan dapat dilihat pada tabel 12 berikut.

Tabel 12 Hasil analisis aspek lingkungan Warso Unggul Gemilang

No Indikator Skenario I Skenario II Hasil

1 Penanganan

limbah

Warso Unggul Gemilang

menerapkan penanganan

limbah yang baik dan tidak

dibuang di lokasi

pemukiman penduduk.

Penanganan limbah

dapat terorganisir

dengan lebih baik,

limbah diberikan kepada

pembudidaya lele.

Layak

2 Polusi udara Kebersihan kandang terjaga

dari kotoran ayam kampung

yang menumpuk, sehingga

mengurangi polusi udara.

Polusi udara semakin

berkurang karena

kebersihan kandang

diperhatikan dengan

penerapan teknologi

baru.

Layak

Usaha Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak untuk dijalankan

dilihat dari aspek lingkungan. Peraturan pemerintah menetapkan bahwa jarak

antara usaha peternakan unggas terutama ayam kampung dengan pemukiman

warga sekitar 2 km yaitu sesuai SOP, namun Warso Unggul Gemilang dapat

mengatasi permasalahan lingkungan perusahaan sehingga persyaratan tersebut

dapat teratasi. Perusahaan mampu mengelola limbah kegiatan produksinya dengan

baik sehingga tidak mencemari lingkungan dan tidak merugikan masyarakat

sekitar. Oleh karena itu baik usaha pada skenario I maupun skenario II,

perusahaan telah layak secara aspek lingkungan.

Aspek non finansial Warso Unggul Gemilang secara keseluruhan baik pada

skenario I maupun skenario II adalah layak. Warso Unggul Gemilang dapat

melanjutkan usahanya dengan baik, selain itu perusahaan harus tetap melakukan

evaluasi dalam usahanya dan diharapkan dapat mempertahankan kelayakan usaha

secara non finansial tersebut. Apabila memungkinkan maka perusahaan dapat

menjadikan kelayakan usahanya menjadi lebih baik lagi. Aspek non finansial yang

baik akan selalu mendukung aspek finansial perusahaan ke arah yang lebih baik

pula, terutama dalam hal peningkatan keuntungan perusahaan.

Page 68: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

56

ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

Analisis kelayakan finansial dilakukan setelah aspek non finansial telah

layak untuk dilaksanakan. Aspek kalayakan finansial penting diperhatikan dalam

menilai kelayakan bisnis, hal ini sesuai dengan pernyataan Karmidi (2012) dan

Meizi (2012). Adapun penilaian kelayakan aspek finansial dari usaha pembibitan

ayam kampung Warso Unggul Gemilang difokuskan pada beberapa kriteria

investasi. Kriteria kelayakan investasi tersebut antara lain NPV, Net B/C, IRR,

dan PP. Usaha dapat dinyatakan layak apabila diperoleh hasil analisis yang

menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol, nilai Net B/C lebih besar dari

satu, dan nilai IRR lebih besar dari tingkat DR.

Kriteria kelayakan dianalisis melalui penyusunan arus kas untuk mengetahui

besarnya manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan selama umur bisnis.

Analisis laba rugi dilakukan untuk menghitung komponen pajak. Analisis

proyeksi arus kas dan analisis laba rugi saling berkaitan antara satu dan lainnya.

Aspek finansial tersebut dianalisis berdasarkan dua skenario usaha, yaitu skenario

I (tanpa pengembangan usaha) dan skenario II (dengan pengembangan usaha)

pada skala 20 000 ekor indukan. Analisis finansial ini dilakukan untuk

mengetahui apakah usaha tersebut dapat memenuhi kriteria kelayakan atau tidak.

Aspek yang dikaji tersebut tertera pada bagian berikut ini.

Analisis Finansial Skenario I

Kondisi pada skenario I adalah usaha tanpa pengembangan teknologi

mekanisasi produksi atau kondisi usaha Warso Unggul Gemilang pada saat ini.

Perbandingan yang dilakukan dalam aspek finansial dilakukan berdasarkan

jumlah skala yang sama, yaitu 20 000 ekor indukan. Skala di warso Unggul

Gemilang saat ini ialah 16 000 ekor indukan, sehingga dalam perhitungan aspek

finansial dikonversi terlebih dahulu. Saat ini juga terjadi peralihan dari

manajemen yang lama kepada Warso Unggul Gemilang karena terjadi take over

perusahaan. Kondisi ini hanya berlangsung di tahun pertama, yakni sebagai masa

peralihan. Analisis finansial skenario I dilakukan dengan mempertimbangkan

proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, kriteria investasi dan nilai pengganti.

Kondisi ini terjadi pada tahun 2009, sehingga analisis finansial memperhitungkan

waktu tersebut. Waktu saat ini merupakan kondisi pada tahun keenam.

Biaya Investasi

Biaya investasi tidak dikeluarkan setiap tahun. Biaya investasi dikeluarkan

berdasarkan berapa lama umur ekonomis dari barang tersebut. Total biaya

investasi selama sepuluh tahun mencapai sekitar Rp 5 437 679 954. Komponen

terbesar dari biaya investasi berasal dari tahun pertama yaitu terdapatnya

pembelian tanah. Adapun pengeluaran biaya investasi pada skala 20 000 ekor

indukan secara total pada setiap tahun tertera pada Tabel 13.

Page 69: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

57

Tabel 13 Biaya investasi per tahun Warso Unggul Gemilang skenario I

No Tahun Total biaya investasi (Rp)

1 Ke-1 4 249 850 001

2 Ke-2 0

3 Ke-3 141 124 429

4 Ke-4 28 100 000

5 Ke-5 141 124 429

6 Ke-6 539 032 239

7 Ke-7 169 224 429

8 Ke-8 0

9 Ke-9 141 124 429

10 Ke-10 28 100 000

Total biaya investasi 5 437 679 954

Tabel 13 menunjukkan bahwa investasi terbesar dilakukan pada tahun

pertama. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar barang yang diperlukan dibeli

pada tahun pertama. Total biaya investasi selama sepuluh tahun mencapai sekitar

Rp 5 437 679 954. Perhitungan untuk biaya investasi bersamaan dengan

perhitungan dari analisis nilai sisa, sehingga dapat dilihat pada Lampiran 3.

i. Mesin tetas

Mesin tetas merupakan komponen terpenting dalam bisnis pembibitan ayam

kampung Warso Unggul Gemilang. Kapasitas mesin tetas yang dimiliki oleh

Warso Unggul Gemilang sebanyak 160 000 butir telur. Kapasitas mesin tetas ini

merupakan yang terbesar di Indonesia untuk pembibitan ayam kampung. Mesin

tetas ini terdiri dari dua bagian, yaitu setter dan hatcher. Bagian setter berfungsi

sebagai tempat pengeraman telur dengan kapasitas 140 000 butir telur. Bagian

hatcher berfungsi sebagai tempat penetasan telur dengan kapasitas 20 000 butir

telur. Mesin tetas tersebut memiliki umur ekonomis selama 15 tahun yang

sekaligus menjadi umur dari bisnis ini. Produsen mesin tetas berasal dari Belanda.

Harga mesin tetas mencapai Rp 1 500 000 000, dan pada tahun 2014 mengalami

penyusutan sehingga harganya menjadi Rp 1 003 333 333.

ii. Bangunan penetasan

Bangunan penetasan merupakan bangunan yang digunakan untuk

menyimpan mesin tetas. Desain dari bangunan penetasan disesuaikan dengan

kebutuhan penetasan oleh Warso Unggul Gemilang. Ukuran bangunan penetasan

ialah 15 m x 18 m. Nilai bangunan penetasan mencapai sekitar Rp 400 000 per

meter. Jumlah ruang penetasan yang dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang hanya

satu unit. Umur ekonomis dari bangunan penetasan ialah sepuluh tahun. Umur

ekonomis tersebut ditentukan berdasarkan konstruksi bangunan tetas yang

berbentuk beton.

iii. Tanah

Tanah merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Usaha pembibitan

Warso Unggul Gemilang dibangun di atas tanah seluas 1.2 Ha. Tanah tersebut

berada pada wilayah strategis dan mudah diakses. Harga tanah pada wilayah

tersebut adalah Rp 150 000 per meter, sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan

untuk pembelian tanah sebesar Rp 1 800 000 000. Tanah tidak akan pernah

mengalami penyusutan dan tidak akan habis dipakai, karena secara finansial

nilainya selalu meningkat. Peningkatan nilai yang terjadi dari tanah tersebut

mengakibatkan nilai sisa tidak dapat diprediksi secara pasti.

Page 70: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

58

iv. Kandang produksi

Kandang merupakan tempat yang dibangun untuk kegiatan proses produksi.

Kandang produksi yang dimiliki Warso Unggul Gemilang sebanyak 11 unit dan

diisi oleh ayam kampung untuk indukan. Setiap kandang berukuran 6 m x 40 m,

dengan luasan untuk satu kandang yaitu 240 m2 sehingga total luas untuk 11 unit

kandang produksi mencapai 2640 m2. Biaya pembangunan kandang mencapai Rp

150 000 per meter, sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk membangun 11

unit kandang produksi yaitu Rp 396 000 000. Kandang produksi memiliki nilai

ekonomis selama lima tahun. Umur ekonomis tersebut ditentukan berdasarkan

konstruksi kandang yang terbuat dari kayu/bambu dan besi. Kandang produksi

yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Kandang produksi ayam kampung milik Warso Unggul Gamilang

v. Kandang karantina

Kandang karantina merupakan kandang yang dibangun untuk mengisolasi

ayam kampung yang terjangkit penyakit. Pembangunan kandang karantina

tersebut ditujukan agar ayam kampung yang sakit tidak akan menularkan penyakit

kepada ayam kampung lain dalam satu kandang produksi. Ayam kampung yang

terkena penyakit akan dipindahkan dari kandang produksi ke kandang karantina.

Di kandang karantina ayam kampung yang sakit tersebut diberikan perlakuan agar

dapat disembuhkan dan dapat berproduksi kembali. Kandang karantina yang

dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang ada dua, yaitu kandang karantina besar

yang memiliki luas 65 m2 dan kandang karantina kecil yang berukuran 7 m2.

Harga untuk membangun kandang karantina tersebut yaitu Rp 150 000 per meter.

Total biaya yang dikeluarkan untuk membangun kandang karantina besar yaitu Rp

9 750 000 dan total biaya yang dikeluarkan untuk membangun kandang karantina

kecil yaitu Rp 1 050 000. Kandang karantina memiliki umur ekonomis selama

lima tahun, yaitu berdasarkan konstruksi kandang yang terbuat dari kayu/bambu.

Ayam kampung yang berada di kandang karantina dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 71: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

59

Gambar 10 Kondisi ayam kampung di kandang karantina Warso Unggul Gemilang

vi. Ruang pengemasan

Ruang pengemasan digunakan untuk mengemas DOC ayam kampung yang

dihasilkan ke dalam box khusus. Ruang pengemasan ini memiliki luas 36 m2,

biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 150 000 per meter. Total biaya yang harus

dikeluarkan untuk membangun ruang pengemasan yaitu Rp 5 400 000. Umur

ekonomis dari ruang pengemasan yaitu 10 tahun, hal tersebut ditentukan karena

ruang pengemasan dibangun dengan konstruksi semi beton dan semi kawat.

Ruang pengemasan dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.

Gambar 11 Ruang pengemasan DOC ayam kampung pada Warso Unggul Gemilang

vii. Gudang

Gudang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan alat dan bahan. Warso

Unggul Gemilang memiliki empat unit gudang, masing-masing berukuran 4.5 m x

6 m dengan total luasan gudang yaitu 108 m2. Jumlah biaya yang dikeluarkan

sebesar Rp 200 000 per meter, sehingga total biaya yang harus dikeluarkan

mencapai Rp 21 600 000. Gudang yang dimiliki Warso Unggul Gemilang

memiliki umumr ekonomis selama 10 tahun. Penetapan tersebut berdasarkan

konstruksi gudang yang terbuat dari beton tanpa plester. Gudang milik Warso

Unggul Gemilang dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 72: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

60

Gambar 12 Ruang gudang pada Warso Unggul Gemilang

viii. Mess karyawan

Mess karyawan yang dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang berjumlah

enam kamar digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat istirahat bagi karyawan.

Mess karyawan tersebut memiliki luasan sekitar 90 m2, biaya yang dikeluarkan

sebesar Rp 120 000 per meter. Total biaya yang dikeluarkan untuk mess karyawan

berjumlah Rp 10 800 000. Mess karyawan memiliki nilai ekonomis 10 tahun.

Mess karyawan tersebut dibuat tingkat dua, lantai pertama dibangun dengan beton

sedangkan lantai kedua dibangun dengan kayu dan anyaman bambu.

ix. Kantor

Kantor digunakan sebagai tempat kerja bagi manajer perusahaan Warso

Unggul Gemilang. Kantor memiliki nilai ekonomis 10 tahun, karena terbuat dari

beton. Kantor tersebut memiliki luas sebesar 20 m2 dengan biaya yang

dikeluarkan yaitu Rp 350 000 per meter. Total pengeluaran yang diperlukan untuk

membangun kantor mencapai Rp 7 000 000.

x. Pos satpam

Pos satpam ditempati oleh karyawan bagian keamanan perusahaan Warso

Unggul Gemilang. Pos satpam terbuat dari kayu dan dinding anyaman bambu

setengah terbuka, sehingga memiliki umur ekonomis selama 5 tahun. Biaya yang

dikeluarkan untuk pos satpam mencapai Rp 1 600 000, dengan biaya per meter Rp

100 000 dan dengan luasan 16 m2.

xi. Dapur

Ruangan dapur digunakan untuk aktivitas masak, ruangan ini menyatu

dengan ruangan untuk makan para karyawan. Dapur memiliki luas 40 m2 dengan

konstruksi terbuat dari beton, sehingga memiliki nilai ekonomis selama 10 tahun.

Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan ruangan ini mencapai Rp 14 000 000

dengan harga per meter sekitar Rp 350 000.

xii. Ruang biosecurity

Ruang biosecurity yang dimiliki Warso Unggul Gemilang digunakan

sebagai ruangan untuk proses sterilisasi para karyawan dan tamu yang berkunjung

ke wilayah produksi perusahaan. Ruangan ini memiliki total luas 36 m2, jumlah

biaya yang dikeluarkan per meternya mencapai Rp 360 000, sehingga total yang

dikeluarkan mencapai Rp 12 960 000. Ruang biosecurity ini memiliki umur

ekonomis selama 10 tahun. Secara lebih jelas ruang biosecurity dapat dilihat pada

Gambar 13 berikut.

Page 73: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

61

Gambar 13 Ruang biosecurity pada Warso Unggul Gemilang

xiii. Ruang pimpinan

Ruang pimpinan merangkap menjadi ruang penyimpanan vaksin. Ruang

pimpinan terbuat dari beton sehingga memiliki nilai ekonomis selama 10 tahun.

Ruangan ini memiliki luas 160 m2, biaya yang dikeluarkan untuk membangun

ruangan ini sebesar Rp 56 000 000.

xiv. Ruang meeting

Ruang meeting merangkap menjadi ruang kerja tim pemasaran, digunakan

secara khusus saat ada rapat internal perusahaan. Ruangan ini memiliki luas 48 m2

dengan konstruksi terbuat dari beton. Umur ekonomis dari ruangan ini yaitu

selama 10 tahun. Biaya yang dikeluarkan per meternya mencapai Rp 350 000,

sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk ruang meeting ini mencapai Rp 16

800 000.

xv. Tangki

Warso Unggul Gemilang memiliki 16 unit tangki yang digunakan untuk

menampung air. Terdiri dari enam tangki besar dan sepuluh tangki kecil. Tangki

besar memiliki kapasitas sebanyak 2 000 liter air dengan harga per unit Rp 2 500

000 dan tangki kecil memiliki kapasitas sebesar 300 liter air dengan harga per unit

mencapai Rp 500 000. Total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian seluruh

tangki tersebut mencapai Rp 20 000 000. Tangki yang dimiliki ini memiliki umur

ekonomis masing-masing selama 3 tahun.

xvi. Kamar mandi

Kamar mandi yang dimiliki Warso Unggul Gemilang disediakan bagi para

karyawan dan tamu perusahaan. Jumlah kamar mandi yang dimiliki yaitu lima

ruang, dengan luas total mencapai 7.5 m2. Total biaya yang dikeluarkan Warso

Unggul Gemilang untuk membangun kamar mandi mencapai Rp 1 500 000,

dengan umur ekonomis selama 10 tahun.

xvii. Cangkul

Warso Unggul Gemilang memiliki 10 unit cangkul yang digunakan untuk

membantu proses produksi dalam membersihkan kotoran pada kandang. Harga

per unit mencapai Rp 50 000, sehingga total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp

500 000. Cangkul memiliki umur ekonomis selama 2 tahun.

xviii. Pompa air

Pompa air membantu proses mengalirnya air dari sumur ke tangki. Pompa

air yang digunakan Warso Unggul Gemilang bermerek Sanyo dengan jumlah 17

Page 74: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

62

unit, total biaya yang dikeluarkan untuk membeli pompa air yaitu Rp 6 800 000.

Pompa air ini memiliki nilai ekonomis selama 5 tahun.

xix. Crack ball

Crack ball digunakan sebagai alat untuk membersihkan kandang dari

berbagai macam kotoran seperti sarang laba-laba. Alat ini memiliki umur

ekonomis selama 2 tahun. Harga yang dikeluarkan untuk membeli alat ini yaitu

Rp 35 000 per unit, sehingga diperlukan biaya pengeluaran untuk seluruh alat

Crack ball ini sebesar Rp 385 000.

xx. Pemanas

Warso Unggul Gemilang menggunakan pemanas (heater) dengan bahan

bakar gas. Pemanas ini digunakan untuk menghangatkan DOC calon indukan

yang diproduksi Warso unggul Gemilang. Jumlah pemanas yang dimiliki

sebanyak delapan unit, harga per unit mencapai Rp 990 000. Pemanas memiliki

nilai ekonomis selama lima tahun. Pemanas yang digunakan oleh Warso Unggul

Gemilang dapat dilihat pada Gambar 14 berikut.

Gambar 14 Alat pemanas untuk DOC pada Warso Unggul Gemilang

xxi. Komputer

Komputer yang dimiliki oleh Warso Unggul Gemilang digunakan untuk

membantu bagian administrasi kantor dan untuk pencatatan keperluan penting

perusahaan. Komputer tersebut memiliki umur ekonomis selama 5 tahun. Warso

Unggul Gemilang memiliki satu unit komputer, komputer yang digunakan seharga

Rp 6 000 000.

xxii. Genset

Aliran listrik yang digunakan Warso Unggul Gemilang harus stabil. Upaya

pencegahan pemadaman listrik dapat ditanggulangi oleh Warso Unggul Gemilang

dengan menyediakan Genset. Genset yang dimiliki sebanyak satu unit

berkapasitas 40 000 watt. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 76 000 000. Umur

ekonomis dari Genset ini yaitu selama 10 tahun.

xxiii. Egg tray

Egg tray digunakan sebagai tempat untuk menyimpan telur hasil produksi.

Setiap satu unit egg tray berkapasitas 30 butir telur, Warso Unggul Gemilang

memiliki sekitar 200 unit egg tray berbahan pelastik. Harga per unit mencapai Rp

7 500, sehingga total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 1 500 000. Umur

ekonomis dari egg tray ini yaitu selama dua tahun. Penggunaan egg tray pada

Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Gambar 15 berikut.

Page 75: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

63

Gambar 15 Egg tray pada Warso Unggul Gemilang

xxiv. Mobil

Warso Unggul Gemilang memiliki alat transportasi berupa dua unit mobil.

Mobil tersebut digunakan sebagai alat untuk mendistribusikan hasil produksi

berupa DOC, kebutuhan pakan, serta lainnya yang diperlukan. Terdapat dua tipe

mobil yang dimiliki, yaitu mobil box pick up Suzuki Futura 1 500 dan mobil truck

Mitsubishi Fuso 135 PS. Fasilitas transportasi tersebut dapat dilihat padat Gambar

16. Mobil box pick up yang dimiliki seharga Rp 120 000 000 dan mobil truck

seharga Rp 300 000 000. Total biaya untuk membeli mobil yaitu sebesar Rp 420

000 000. Kedua mobil tersebut memiliki nilai ekonomis yang sama, yaitu lima

tahun.

Gambar 16 Fasilitas transportasi milik Warso Unggul Gemilang

xxv. Timbangan

Timbangan diperlukan Warso Unggul Gemilang sebagai alat ukur berat

untuk menimbang segala macam bahan yang diperlukan. Terdapat empat unit

timbangan, yaitu dua unit timbangan telur dan dua unit timbangan salter. Masing-

masing timbangan memiliki umur ekonomis selama lima tahun. Timbangan telur

memiliki harga Rp 250 000 dan timbangan salter seharga Rp 900 000. Total biaya

yang dikeluarkan untuk membeli timbangan yaitu sebesar Rp 2 300 000.

Page 76: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

64

xxvi. Keranjang/rak panen

Keranjang/rak panen digunakan untuk mengangkut DOC hasil produksi dari

ruang penetasan ke ruang pengemasan. Warso Unggul Gemilang memiliki 100

unit keranjang panen, masing-masing seharga Rp 81 000. Total biaya yang

dikeluarkan yaitu mencapai Rp 8 100 000. Umur ekonomis dari keranjang panen

yaitu selama tiga tahun. Keranjang panen yang digunakan oleh Warso Unggul

Gemilang dapat dilihat pada Gambar 17 berikut.

Gambar 17 Keranjang panen DOC pada Warso Unggul Gemilang

xxvii. Thermometer

Thermometer digunakan untuk mengetahui suhu dan kelembaban dari

ruangan, terutama kandang Warso Unggul Gemilang. Terdapat 14 unit

thermometer yang dimiliki, yaitu seharga Rp 90 000 per unit. Total pengeluaran

untuk 14 unit thermometer mencapai Rp 1 260 000. Thermometer memiliki umur

ekonomis selama lima tahun.

xxviii. Instalasi listrik, air, dan telepon

Pemasangan instalasi listrik, air, dan telepon diperlukan oleh Warso Unggul

Gemilang. Pemasangan jaringan tersebut merupakan bentuk investasi dari usaha

Warso Unggul Gemilang, karena dapat digunakan hingga bisnis ini berakhir.

Pemasangan jaringan dihitung dalam satu paket. Biaya yang dikeluarkan untuk

pemasangan satu paket jaringan tersebut yaitu sebesar Rp 5 000 000.

xxix. Staples kemas

Staples kemas yang dimiliki Warso Unggul Gemilang khusus digunakan

untuk proses pengemasan produk. Staples kemas berfungsi merapatkan box kemas

DOC ayam kampung hasil produksi Warso Unggul Gemilang. Staples kemas

tersebut memiliki umur ekonomis selama dua tahun. Warso Unggul Gemilang

memiliki satu unit staples kemas, yaitu seharga Rp 1 600 000.

xxx. Indukan ayam kampung

Indukan ayam kampung merupakan investasi penting dalam usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang. Kebutuhan akan indukan

dipenuhi dengan menggunakan DOC produk Warso Unggul Gemilang yang

memenuhi kriteria khusus. Indukan tersebut memiliki umur ekonomis yang

diasumsikan sekitar dua tahun. Penentuan umur ekonomis berdasarkan umur

ayam kampung dari DOC hingga ayam kampung termasuk kategori afkir yakni

pada umur lebih dari 75 minggu. Jumlah indukan yang dibutuhkan sebanyak 21

428 ekor per tahun, nilai tersebut telah memperhitungkan besarnya tingkat

Page 77: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

65

kematian yang terjadi saat proses pembesaran. Indukan tersebut dibutuhkan dalam

bentuk DOC. Harga DOC calon indukan tersebut ialah Rp 6 400 per ekor. Total

investasi yang dikeluarkan setiap dua tahun untuk indukan mencapai Rp 137 139

429. Indukan yang diproduksi oleh Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada

Gambar 18 berikut.

Gambar 18 Indukan ayam kampung milik Warso Unggul Gemilang

xxxiv Kandang produksi tanpa teknologi baru

Kandang produksi baru tanpa teknologi mekanisasi produksi dialokasikan

sebagai tempat tambahan akibat adanya penambahan populasi menjadi 20 000

ekor indukan. Penambahan jumlah indukan yaitu sebanyak 4 000 ekor indukan,

per meter kandang produksi dapat diisi oleh enam hingga tujuh ekor indukan,

sehingga total luasan kandang produksi baru tanpa teknologi mencapai 597 m2.

Jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk kandang per meter mencapai Rp 150

000, sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan kandang

produksi tambahan mencapai Rp 89 552 239. Kandang ini memiliki umur

ekonomis selama lima tahun.

Analisis Laba Rugi

Analisis laba rugi pada usaha Warso Unggul Gemilang dilakukan untuk

mengetahui perkembangan laba usaha setiap tahunnya selama umur bisnis. Laba

bersih merupakan hasil dari penerimaan dikurangi biaya tetap dan biaya variabel.

Selain itu, terdapat komponen yang dapat mengurangi laba bersih yaitu biaya

penyusutan dan pajak penghasilan. Perhitungan laba rugi akan berpengaruh

terhadap pajak penghasilan usaha dan juga akan memberikan pengaruh terhadap

aliran kas perusahaan. Adanya laporan laba rugi akan memberikan kemudahan

dalam menentukan besarnya aliran kas tahunan yang diperoleh perusahaan.

Usaha Warso Unggul Gemilang tidak melakukan pinjaman ke lambaga

keuangan, sehingga dalam perhitungan laba rugi tidak terdapat besarnya nilai

bunga yang harus dikeluarkan. Selain itu, perhitungan pajak pendapatan yang

digunakan berdasarkan pada Undang-undang RI No. 46 tahun 2014, yaitu berisi

mengenai pajak penghasilan sebesar satu persen untuk usaha dengan laba usaha

kurang dari 4.8 miliar.

Terdapat beberapa investasi perusahaan Warso Unggul Gemilang yang

masih memiliki nilai sisa. Nilai sisa tersebut antara lain berasal dari mesin tetas,

tangki, pompa air, komputer, dan mobil. Selain itu hampir seluruh investasi yang

Page 78: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

66

dikeluarkan Warso Unggul Gemilang memiliki nilai penyusutan, dimana

penyusutan tersebut nilainya berbeda-beda. Rincian perhitungan laba rugi

perusahaan Warso Unggul Gemilang sebelum dilakukan pengembangan dapat

dilihat pada Lampiran 4.

Perhitungan analisis laba rugi diawali dengan mengetahui besarnya nilai

laba kotor. Laba kotor dapat diketahui nilainya dari besarnya nilai marjin kotor

setelah dikurangi total biaya tetap. Sedangkan nilai marjin kotor dapat diketahui

dari besarnya total nilai penjualan dikurangi dengan total biaya variabel. Nilai

laba kotor kemudian dikurangi dengan biaya bunga sehingga didapatkan

penerimaan sebelum pajak atau laba bersih sebelum pajak (EBT). Namun Warso

Unggul Gemilang tidak melakukan pinjaman ke lembaga keuangan, sehingga nilai

laba kotor sama dengan nilai laba sebelum pajak.

Pajak penghasilan yang harus dikeluarkan Warso Unggul Gemilang adalah

sebesar satu persen, sesuai dengan uraian sebelumnya. Pada tahun pertama Warso

Unggul Gemilang memperoleh laba negatif yaitu sebesar Rp -1 627 026 906,

sedangkan pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh dapat memperoleh laba

positif yang mencapai Rp 2 210 823 829 per tahun. Sebagai langkah terakhir

dilakukan perhitungan laba bersih perusahaan. Laba bersih diperoleh dari

besarnya laba positif sebelum pajak dikurangi dengan besarnya jumlah pajak yang

harus dibayarkan perusahaan. Laba bersih yang diperoleh perusahaan Warso

Unggul Gemilang pada tahun pertama tidak mengalami perubahan dibandingkan

dengan laba sebelum pajak, hal tersebut karena pada tahun pertama laba yang

dihasilkan adalah negatif sehingga tidak dikenakan pajak penghasilan. Pada tahun

kedua hingga tahun kesepuluh terdapat laba positif yang diperoleh perusahaan,

sehingga dikenakan biaya pajak sebesar Rp 22 108 238 per tahun dan total laba

bersih yang diterima perusahaan mencapai Rp 2 188 715 591 per tahun.

Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Proyeksi arus kas skenario I digunakan untuk melihat bagaimana aliran

keuangan secara cash yang tersedia di peternakan pada masa peralihan.

Komponen yang ada pada proyeksi ini masih komponen yang disediakan oleh

manajemen sebelumnya ditambah dengan perhitungan kandang yang memiliki

kapasitas dan jumlah indukan 20 000 ekor ayam kampung. Jumlah aktual indukan

sebanyak 16 000 ekor ayam kampung, sedangkan diperlukan analisis dengan

jumlah indukan 20 000 ekor, oleh karena itu Warso Unggul Gemilang

membutuhkan penyesuaian. Penyesuaian tersebut diasumsikan hasil produksi

pada tahun pertama berjumlah setengahnya dari jumlah produksi pada tahun

kedua hingga kesepuluh, sehingga nilai pada arus kas berbeda. Proyeksi arus kas

terdiri dari dua bagian yakni arus kas masuk dan arus kas keluar. Besarnya

proyeksi arus kas perusahaan skenario I dapat dilihat pada Lampiran 5.

Proyeksi arus kas juga menunjukkan Net benefit dari suatu usaha. Nilai Net

benefit yang semakin besar menunjukkan keuntungan yang semakin besar, namun

belum memperhitungkan time value of money. Nilai Net benefit usaha pembibitan

Warso Unggul Gemilang skenario I rata-rata mencapai Rp 1 618 805 341 per

tahun dengan skala 20 000 ekor selama 10 tahun. Nilai tersebut lebih tinggi jika

dibandingkan dengan nilai Net benefit dari usaha pembibitan itik yang mencapai

Rp 50 850 000 per tahun untuk skala 10 000 ekor selama lima tahun pada tahun

Page 79: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

67

kedua hingga tahun kelima, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wibowo dan

Juarini (2011) dan Alfikri (2012).

Berikut ialah penjelasan lebih lanjut mengenai arus kas masuk dan arus kas

keluar yang terjadi pada usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul

Gemilang pada skenario I.

1. Arus Kas Masuk (Inflow)

Arus kas masuk menunjukkan seluruh bagian yang diterima secara cash

oleh pihak Warso Unggul Gemilang. Arus kas masuk dari Warso Unggul

Gemilang ini terdiri dari nilai produksi total dan nilai sisa dari beberapa investasi.

Nilai produksi total diperoleh segala hal yang memberikan penerimaan secara

tunai kepada Warso Unggul Gemilang. Nilai sisa dari beberapa investasi juga

merupakan arus kas masuk bagi Warso Unggul Gemilang. Total arus kas masuk

pada tahun pertama mencapai Rp 3 879 262 500 dan pada tahun kedua hingga

tahun kesesembilan mencapai Rp 7 758 525 000 per tahun. Nilai sisa hanya

terdapat pada tahun kesepuluh, sehingga nilai arus kas masuk pada tahun

kesepuluh mencapai Rp 7 777 235 000.

a. Nilai produksi total

Nilai produksi total pada usaha peternakan ayam kampung milik Warso

Unggul Gemilang dibentuk dari beberapa penerimaan. Nilai produksi total pada

tahun pertama dalam satu tahun dengan skala 20 000 ekor indukan mencapai Rp 3

879 262 500 dan pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 7 758

525 000 per tahun. Adapun nilai produksi total diperoleh dari penerimaan-

penerimaan berikut ini.

i. Penerimaan penjualan DOC

Peternakan ayam kampung Warso Unggul Gemilang memperoleh

penerimaan utama dari hasil penjualan DOC ayam kampung. Panen dilakukan dua

kali dalam satu minggu untuk menghemat penggunaan tenaga kerja pada saat

panen. DOC dipanen setiap hari senin dan kamis sehingga dalam satu bulan panen

dilakukan sebanyak delapan kali. Satu kali panen menghasilkan sekitar 10 000

ekor DOC.

Total DOC yang dihasilkan setiap bulan pada tahun pertama mencapai 40

000 ekor, sehingga dalam satu tahun menghasilkan sebanyak 480 000 ekor DOC.

Total DOC yang dihasilkan pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh mencapai

80 000 ekor per bulan. Harga DOC yang dijual kepada konsumen ialah Rp 6 400

per ekor. Penerimaan penjualan DOC dihitung berdasarkan perkalian antara

jumlah DOC yang dijual dalam satuan ekor dikalikan dengan harga jual DOC per

ekor. Penerimaan penjualan DOC pada tahun pertama mencapai sekitar Rp 3 072

000 000. Penerimaan penjualan DOC pada tahun kedua hingga kesepuluh

mencapai Rp 6 144 000 000 per tahun. Penjualan DOC pada tahun pertama tidak

sebanyak tahun kedua hingga tahun kesepuluh karena usaha pembibitan ayam

tersebut dalam kondisi transisi manajemen.

ii. Penerimaan penjualan indukan afkir

Warso Unggul Gemilang selain memperoleh pendapatan utama dari

penjualan DOC juga memperoleh pendapatan dari penjualan indukan afkir.

Permintaan ayam kampung yang cukup tinggi memberikan peluang bagi Warso

Unggul Gemilang untuk menjual ayam kampung afkir yang dimiliki. Indukan

afkir merupakan indukan yang tidak produktif dalam menghasilkan telur. Indukan

Page 80: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

68

afkir yang dihasilkan pada tahun pertama merupakan indukan yang merupakan

sisa dari manajemen sebelumnya.

Indukan afkir yang dihasilkan pada tahun pertama berbeda dengan yang

diproduksi pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh. Indukan afkir yang

dihasilkan pada tahun pertama sebanyak 1 421 ekor sehingga dalam satu tahun

mencapai 9 950 ekor atau 19 900 kg per tahun, sedangkan pada tahun kedua

hingga kesepuluh mencapai 2 843 ekor per tahun. Ayam afkir memiliki nilai

mortaliltas rate sekitar 0.5 persen. Harga ayam afkir diperhitungkan berdasarkan

harga per bobot ayam hidup dengan satuan kilogram. Harga ayam afkir yang

ditetapkan oleh Warso Unggul Gemilang ialah Rp 33 000.

Penerimaan penjualan ayam afkir diperhitungkan dari perkalian antara

jumlah ayam afkir yang dijual dengan harga ayam afkir per kilogram bobot hidup.

Penerimaan penjualan ayam afkir pada tahun pertama mencapai Rp 656 700 000,

sedangkan total penerimaan penjualan ayam afkir pada tahun kedua hingga tahun

kesepuluh mencapai Rp 735 504 000 per tahun. Konsumen dari ayam afkir ini

terdiri dari restoran, rumah makan, rumahtangga dan lainnya yang tersebar di

wilayah Jabodetabek.

iii. Penerimaan penjualan telur afkir

Penerimaan bukan pendapatan utama selain penerimaan dari penjualan

indukan afkir juga diperoleh dari penjualan telur afkir. Warso Unggul Gemilang

melihat peluang penjualan telur ayam kampung cukup besar. Telur ayam afkir

merupakan telur calon DOC yang tidak lolos kriteria yang ditetapkan untuk

menjadi DOC. Telur ayam afkir ini biasanya berbobot kurang dari telur yang siap

untuk menjadi DOC.

Telur ayam afkir dipanen setiap hari. Panen telur ayam afkir pada tahun

pertama mencapai 413 butir per hari. Panen telur ayam afkir dalam satu tahun

pada tahun pertama mencapai 150 563 butir. Panen telur ayam afkir pada tahun

kedua hingga tahun kesepuluh mencapai 825 butir perhari dengan total 301 125

butir per tahun. Konsumen atau distributor datang secara langsung untuk membeli

telur tersebut dan berlangsung setiap hari. Harga jual telur ayam kampung afkir

tersebut mencapai Rp 1 000 per butir. Penerimaan penjualan telur afkir diperoleh

dari penjualan telur ayam afkir dikalikan dengan harga telur per butir. Adapun

penerimaan dari telur ayam afkir dalam satu tahun pada tahun pertama mencapai

Rp 150 562 500. Penerimaan penjualan telur afkir yang diperoleh pada tahun

kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 301 125 000 per tahun.

b. Nilai sisa

Nilai sisa merupakan salah satu komponen dari arus kas masuk. Nilai sisa

menunjukkan penerimaan sisa modal dari investasi yang tidak terpakai karena

habis sisa umur ekonomisnya hingga akhir umur usaha. Usaha yang dilakukan

oleh Warso Unggul Gemilang memiliki nilai sisa yang diperoleh dari investasi

yang belum habis pada tahun kesepuluh. Pada penelitian ini nilai sisa investasi

Warso Unggul Gemilang pada akhir tahun kesepuluh mencapai Rp 18 710 000.

Adapun perhitungan lebih lengkap tertera pada Lampiran 5, yaitu mengenai

perhitungan nilai sisa dan investasi.

2. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar merupakan seluruh pengeluaran secara finansial yang

bersifat cash oleh pihak Warso Unggul Gemilang. Arus kas keluar dari Warso

Unggul Gemilang ini terdiri dari biaya investasi, biaya operasional, pembayaran

Page 81: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

69

bunga, pengeluaran pajak dan pengeluaran lainnya yang diperhitungkan untuk

skala 20 000 ekor indukan. Tidak terdapat pembayaran bunga karena Warso

Unggul Gemilang menggunakan modal sendiri. Penjelasan lebih lanjut mengenai

arus kas keluar tertera pada bagian berikut ini.

a. Biaya investasi

Biaya investasi tidak dikeluarkan setiap tahun. Biaya investasi dikeluarkan

berdasarkan berapa lama umur ekonomis dari barang tersebut. Total biaya

investasi selama sepuluh tahun mencapai sekitar Rp 5 437 679 954. Komponen

terbesar dari biaya investasi berasal dari tahun pertama, hal tersebut terjadi karena

sebagian besar barang yang diperlukan dibeli pada tahun pertama. Pada tahun

tersebut pengeluaran terbesar berasal dari pembelian tanah seluas 1.2 Ha.

b. Biaya operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

produk usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang yang berkaitan

langsung dengan proses produksi. Dua komponen utama biaya operasional dari

usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang ialah biaya tetap dan

biaya variabel.

i. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh

perkembangan jumlah produksi atau jumlah penjualan dalam satu tahun. Biaya

tetap yang dikeluarkan oleh Warso Unggul Gemilang meliputi gaji dan THR

seluruh karyawan, biaya pembayaran listrik, telepon, dan pulsa, biaya

pemeliharaan, pengeluaran pembelian ATK, biaya transportasi untuk distribusi,

biaya pajak mobil pick up, pajak mobil truck, dan pajak PBB.

- Gaji

Gaji yang dikeluarkan oleh Warso Unggul Gemilang meliputi gaji untuk

wakil pimpinan, kepala bagian, koordinator kandang, koordinator penetasan,

bagian dapur, satpam, dan supir. Gaji untuk seorang wakil pimpinan diasumsikan

sebesar Rp 5 000 000, dan gaji untuk enam orang kepala bagian diasumsikan Rp 3

000 000 per orang. Gaji yang dikeluarkan untuk 20 orang koordinator kandang,

tujuh orang koordinator penetasan, dua orang bagian dapur, satu orang satpam,

dan dua orang supir masing-masing diberikan gaji yang sama yaitu sebesar Rp 1

000 000. Total pengeluaran untuk gaji selama satu tahun mencapai Rp 660 000

000.

- THR (Tunjangan hari raya)

Tunjangan hari raya (THR) diberikan kepada seluruh karyawan Warso

Unggul Gemilang. Pemberian THR tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali,

yaitu pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Besarnya THR yang dikeluarkan

oleh Warso Unggul Gemilang kepada para karyawannya adalah sebesar nilai gaji

tetap yang diperoleh setiap karyawan dalam satu bulan. Total biaya yang

dikeluarkan untuk pemberian THR karyawan adalah sebesar Rp 55 000 000 dalam

satu tahun.

- Listrik, telepon, dan pulsa

Biaya overhead perusahaan Warso Unggul Gemilang meliputi biaya untuk

pembayaran listrik, telepon, dan pembelian pulsa. Pembayaran listrik, telepon, dan

pulsa dikeluarkan sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan operasional

perusahaan. Biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran biaya overhead tersebut

Page 82: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

70

mencapai Rp 17 000 000 per bulan, sehingga total biaya yang dikeluarkan dalam

satu tahun mencapai Rp 204 000 000.

- Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan perusahaan selalu dilakukan oleh Warso Unggul

Gemilang. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan meliputi perbaikan mesin-

mesin operasional jika terjadi kerusakan dan memerlukan tenaga ahli, pembelian

lampu, pemeliharaan bangunan, pembelian gas, solar, dsb. Biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan pemeliharaan mencapai Rp 5 000 000 per bulan,

sehingga biaya total dalam satu tahun yaitu Rp 60 000 000.

- ATK (Alat tulis kantor)

Alat tulis kantor yang digunakan Warso Unggul Gemilang meliputi

pembelian pulpen, kertas, tipe-ex, dsb. Pembelian ATK tersebut secara rutin

dikeluarkan setiap bulannya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ATK

sebesar Rp 50 000, yaitu untuk 11 set ATK. Total biaya yang dikeluarkan untuk

pembelian ATK mencapai Rp 6 600 000 dalam satu tahun.

- Biaya trasnportasi

Biaya transportasi dikeluarkan dalam mendistribusikan produk atau apapun

keperluan perusahaan. Penggunaan transportasi tersebut biasanya dilakukan untuk

pengiriman produk DOC yang dihasilkan kepada para konsumen secara langsung,

selain itu juga digunakan sebagai alat angkut pakan maupun keperluan lainnya.

Biaya trasnportasi meliputi biaya pembelian bensin, biaya tol, dsb. Jumlah biaya

yang dikeluarkan dalam satu bulan mencapai Rp 4 800 000, sehingga memerlukan

biaya tetap untuk transportasi sebesar Rp 57 600 000 dalam satu tahun.

- Pajak

Perusahaan Warso Unggul Gemilang adalah perusahaan yang taat pajak.

Pembayaran pajak yang dikeluarkan Warso Unggul Gemilang diantaranya untuk

mobil box pick up, mobil truck, dan PBB (pajak bumi bangunan). Biaya yang

dikeluarkan untuk pajak tersebut berbeda-beda. Pembayaran pajak untuk mobil

box pick up mencapai Rp 1 930 000 per tahun. Pembayaran pajak untuk mobil

truck mencapai Rp 4 630 000 per tahun. Pembayaran pajak untuk PBB perusahaan

mencapai Rp 120 000 dalam satu tahun. Total pembayaran pajak dalam satu tahun

mencapai Rp 6 680 000.

ii. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Warso Unggul

Gemilang yang nilainya tergantung pada output yang dihasilkan. Biaya variabel

merupakan komponen penting dalam usaha ini. Biaya variabel dari usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang terdiri dari pakan, vaksin

dan vitamin herbal.

-Pakan

Warso Unggul Gemilang menggunakan berbagai macam pakan untuk

keperluan produksinya. Beberapa pakan yang digunakan merupakan produk dari

Cargill dan Comfeed (Jappa). Produk dari Cargill yang digunakan antara lain uni

chick, uni grow dan layer one. Produk dari Comfeed yang digunakan antara lain

BR 0 (nol), Par DOC, Par S (starter), Par G (grower) dan Par L1 (layer 1).

Keseluruhan pakan dipesan secara langsung ke pabrik. Harga dari tiap produsen

berbeda dan terjadi kenaikan pakan setiap dua bulau. Adapun keterangan lebih

lanjut mengenai harga pakan selama tahun 2014 dan prediksinya tertera pada

Tabel 14. Tabel 14 menunjukkan bahwa harga pakan selalu meningkat. Kenaikan

Page 83: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

71

yang terjadi selama bulan Januari hingga Agustus berkisar Rp 100 per kg per dua

bulan. Harga rata-rata merupakan harga yang dijadikan acuan dalam analisis

finansial dalam penelitian ini.

Tabel 14 Harga pakan Warso Unggul Gemilang tahun 2014

Bulan

Cargil Comfeed

Uni chick

(Rp/kg)

Uni grow

(Rp/kg)

Layer one

(Rp/kg)

BR 0

(Rp/kg)

Par DOC

(Rp/kg)

Par S

(Rp/kg)

Par G

(Rp/kg)

Par L1

(Rp/kg)

Sept – Okt 5 800 5 000 4 800 6 500 6 400 6 200 4 700 4 800

Nov – Des 5 900 5 100 4 900 6 600 6 500 6 300 4 800 4 900

Jan – Feb 6 000 5 200 5 000 6 700 6 600 6 400 4 900 5 000

Mar – Apr 6 100 5 300 5 100 6 800 6 700 6 500 5 000 5 100

Mei – Jun 6 200 5 400 5 200 6 900 6 800 6 600 5 100 5 200

Jul – Agt 6 300 5 500 5 300 7 000 6 900 6 700 5 200 5 300

Harga rata-

rata

6 100 5 300 5 100 6 800 6 700 6 500 5 000 5 100

Pakan diberikan kepada ayam kampung setiap pagi dan sore. Pakan dipesan

setiap tiga hari sekali oleh pihak Warso Unggul Gemilang. Hal tersebut dilakukan

agar pakan tidak terlalu lama berada di gudang. Pakan yang terlalu lama berada di

gudang akan menyebabkan pakan rentan terhadap serangan jamur. Kualitas pakan

juga akan menurun jika terlalu lama berada di gudang. Total pengeluaran untuk

pakan dalam satu tahun mencapai Rp 3 989 020 111. Total pengeluaran tersebut

berlaku dari tahun pertama hingga tahun kesepuluh. Pakan merupakan

pengeluaran variabel terbesar dalam usaha pembibitan Warso Unggul Gemilang.

-Vaksin

Vaksin digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit pada usaha

pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang. Ayam kampung tidak sama

seperti ayam broiler yang membutuhkan pemberian vaksin dalam frekuensi yang

tinggi. Adapun vaksin yang digunakan oleh Warso Unggul Gemilang untuk satu

kandang tertera pada Tabel 15.

Tabel 15 Penggunaan vaksin pada Warso Unggul Gemilang tahun 2014 per kandang

Jenis Vaksin Pemberian

pada hari ke

Dosis yang

dibutuhkan

(ml)

Cara pemberian

Marek 1 80 Suntik leher

Koksidex 18, 25 80 Tetes mata atau tetes mulut

Coryza 42, 84 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac ND 1 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac ND-IB-IBD 4-10 80 Suntik leher

Medivac IBH 21-28 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac AI 21-28,70,140 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac Pox 70 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac ND-IB-EDS 112 80 Tetes mata atau tetes mulut

Medivac ND-IB 224-245, 308 80 Tetes mata atau tetes mulut

Page 84: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

72

Tabel 15 menunjukkan bahwa dosis yang dibutuhkan sama yakni 80 ml. Hal

tersebut terjadi karena dalam satu kandang terdapat 1 600 ekor ayam kampung

dan anjuran pemberian dosis juga sama. Produk vaksin yang digunakan berasal

dari PT Medion. Penggunaan vaksin pada tahun pertama hingga tahun kesepuluh

berjumlah tetap. Pengeluaran untuk pemberian vaksin per kandang dalam satu

tahun mencapai Rp 1 377 312, sehingga dalam satu tahun untuk 20 000 ekor ayam

kampung mencapai Rp 18 364 160.

-Vitamin herbal

Vitamin herbal merupakan pengganti vitamin kimia. Warso Unggul

Gemilang menggunakan vitamin herbal untuk ayam kampung yang dimiliki.

Vitamin herbal berfungsi untuk menjaga daya tahan dari ayam kampung. Alasan

lainnya penggunaan vitamin herbal ialah untuk menghemat biaya dan

menghasilkan bibit ayam kampung yang berkualitas. Penggunaan vitamin herbal

juga mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan kimia pada ayam

kampung.

Pemberian vitamin dilakukan setiap hari melalui makanan atau minuman.

Vitamin herbal dibuat dari bahan-bahan herbal yang mudah untuk ditemukan.

Adapun perhitungan biaya untuk membuat vitamin herbal dalam satu hari tertera

pada Tabel 16. Tabel 16 menunjukkan bahwa total biaya yang diperlukan dalam

satu hari untuk bahan baku vitamin herbal ialah Rp 105 500. Satu dosis tersebut

dapat diberikan untuk seluruh ayam kampung yang dimiliki oleh Warso Unggul

Gemilang, yaitu dengan populasi 16 000 ekor indukan. Biaya vitamin herbal per

ekor per hari mencapai Rp 2 407, sehingga total biaya untuk vitamin herbal dari

tahun pertama hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 48 134 375 dengan populasi

20 000 ekor indukan.

Tabel 16 Kebutuhan vitamin herbal ayam kampung Warso Unggul Gemilang per hari

Uraian Jumlah Satuan Harga per satuan Nilai (Rp)

Em 4 4 liter 20 000 80 000

Bawang putih 0.5 kg 14 000 7 000

Kencur 0.5 kg 5 000 2 500

Jahe 0.5 kg 14 000 7 000

Temulawak 0.5 kg 4 000 2 000

Gulamerah 0.5 kg 14 000 7 000

Total per hari 105 500

-Biosecurity

Biosecurity dibutuhkan oleh Warso Unggul Gemilang untuk menjamin

kebersihan dan mencegah penyebaran penyakit pada ayam, khususnya dari

karyawan dan tamu yang menuju kandang produksi dan ruang penetasan.

Pelaksanaan biosecurity dilakukan pada ruang biosecurity dimana para karyawan

maupun tamu yang menuju wilayah produksi perusahaan harus disemprot dengan

biosecurity terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan untuk biosecurity ialah

air dan karbol. Biaya karbol merupakan komponen utama pada biosecurity

tersebut. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah karbol yang diberikan

dalan satu tahun tertera pada Tabel 17.

Page 85: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

73

Tabel 17 Penggunaan biosecurity pada Warso Unggul Gemilang per tahun

Bulan Jenis Ukuran Jumlah Satuan Harga rata-rata Nilai (Rp)

Januari Karbol 800 ml 1 Botol 17 000 17 000

Febuari Karbol 800 ml 2 Botol 17 000 34 000

Maret Karbol 800 ml 2 Botol 17 000 34 000

April Karbol 800 ml 3 Botol 17 000 51 000

Mei Karbol 800 ml 4 Botol 17 000 68 000

Juni Karbol 800 ml 4 Botol 17 000 68 000

Juli Karbol 800 ml 5 Botol 17 000 85 000

Agustus Karbol 800 ml 5 Botol 17 000 85 000

September Karbol 800 ml 6 Botol 17 000 102 000

Oktober Karbol 800 ml 7 Botol 17 000 119 000

November Karbol 800 ml 7 Botol 17 000 119 000

Desember Karbol 800 ml 8 Botol 17 000 136 000

Tabel 17 menunjukkan bahwa penggunaan karbol cenderung meningkat.

Peningkatan penggunaan karbol sesuai dengan penambahan ayam. Bulan Januari

merupakan waktu dimana kandang pertama diisi. Setiap penambahan satu

kandang yang diisi, maka diasumsikan terjadi peningkatan penggunaan karbol

sebanyak satu botol. Hal tersebut terjadi karena aktivitas karyawan yang

berhubungan dengan kandang semakin bertambah. Penggunaan biosecurity pada

tahun pertama hingga tahun kesepuluh diasumsikan berjumlah tetap untuk setiap

tahunnya.

Karbol yang digunakan berasal dari Wipol ukuran 800 ml, harga yang

diperoleh berdasarkan harga rata-rata produk yang digunakan. Total nilai

penggunaan biosecurity dalam satu tahun mencapai Rp 918 000. Pengeluaran

untuk biosecurity pada tahun pertama hingga tahun kesepuluh berjumlah tetap.

Hal tersebut terjadi karena jumlah indukan ayam telah memenuhi keseluruhan

kandang tersebut sejak tahun pertama.

-Box kemas

Box kemas digunakan oleh Warso Unggul Gemilang untuk mengemas

produk DOC ayam kampung. Kemasan tersebut didesain khusus agar dapat

memudahkan proses pengiriman DOC. DOC yang berkualitas hasil produksi

Warso Unggul Gemilang dikemas sebanyak 102 ekor per box. Harga box kemas

mencapai Rp 8 000 per unit. Adapun rincian penggunaan box kemas tertera pada

Tabel 18.

Tabel 18 Kebutuhan box kemas Warso Unggul Gemilang per tahun pada skenario I

Tahun

Jumlah

Produk

DOC (ekor)

Kebutuh box

kemas (unit)

Harga per

kemasan

(Rp/unit)

Nilai per

tahun (Rp)

Pertama 480 000 5 176 8 000 41 411 764

Kedua hingga kesepuluh 960 000 10 353 8 000 82 823 529

Tabel 18 menunjukkan bahwa pengeluaran box kemas pada tahun pertama

tidak sebanyak tahun kedua hingga selanjutnya. Hal tersebut terjadi karena produk

DOC pada tahun pertama tidak sebanyak tahun kedua hingga tahun kesepuluh.

Page 86: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

74

Jumlah box kemas yang digunakan mengikuti jumlah produk DOC yang

dihasilkan. Total biaya untuk box kemas pada tahun pertama mencapai Rp 41 411

764 dan tahun kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 82 823 529.

Analisis Kelayakan Investasi

Usaha pembibitan Warso Unggul Gemilang dapat dikatakan layak untuk

dijalankan secara aspek finansial pada skala 20 000 ekor indukan. Hal tersebut

dilihat dari besarnya nilai kriteria investasi, yaitu meliputi nilai NPV (Net Present

Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C (Net Benefit per Cost), dan PP

(Payback period). Hasil dari perhitungan analisis kelayakan investasi perusahaan

Warso Unggul Gemilang dengan skala 20 000 ekor indukan pada skenario I

secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 19 berikut.

Tabel 19 Kriteria kelayakan Warso Unggul Gemilang pada skenario I

No Kriteria investasi Nilai Keterangan

1 NPV (Rp) 9 185 136 081 Layak

2 IRR (%) 42.30 Layak

3 Net B/C 2.79 Layak

4 PP (tahun) 5.92 Layak

Hasil perhitungan dari Tabel 19 pada kriteria kelayakan menunjukkan

bahwa seluruh komponen dari kriteria investasi perusahaan dapat dinyatakan

layak. Pernyataan layak secara aspek finansial tersebut dapat dilihat dari besarnya

nilai NPV perusahaan lebih besar dari nol, nilai IRR yang diperoleh dapat

melebihi besarnya nilai discount rate 7.5 persen, Net B/C lebih besar dari satu,

dan usaha memperoleh nilai PP dalam waktu 5.92 tahun.

Usaha Warso Unggul Gemilang memiliki nilai NPV yang lebih besar dari

nol yaitu Rp 9 185 136 081 atau setara dengan 1 435 177 ekor DOC, artinya

perusahaan dapat memberikan keuntungan atau dapat memberikan manfaat karena

jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan selama

umur bisnis pada skala 20 000 ekor indukan. Nilai IRR yang diperoleh telah

melebihi nilai discount rate 7.5 persen, yaitu sebesar 42.30 persen yang artinya

usaha tersebut layak untuk dijalankan karena dapat mengembalikan sebesar 42.30

persen dari total investasi yang telah ditanamkan. Nilai IRR tersebut lebih tinggi

dari nilai IRR pada usaha peternakan ayam kampung dan peternakan itik. Nilai

IRR untuk peternakan ayam kampung mencapai 37.37 persen dan untuk

peternakan itik mencapai 33.74 persen, hal tersebut sesuai dengan penelitian

Wibowo dan Juarini (2009) serta Wibowo dan Sartika (2012).

Nilai Net B/C Warso Unggul Gemilang melebihi satu, artinya setiap Rp 1

biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2.79 sehingga

dapat dikatakan layak. Nilai Net B/C skenario I ini lebih tinggi daripada nilai Net

B/C pembibitan itik dan ayam kampung. Pembibitan itik mampu menghasilkan

nilai Net B/C 1.58 sedangkan untuk pembesaran ayam kampung mampu

menghasilkan Net B/C sebesar 1.15, hal tersebut sesuai dengan penelitian

Wibowo dan Juarini (2009) serta Wibowo dan Sartika (2012). Nilai Net B/C

usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang dapat ditingkatkan

dengan penerapan teknologi. Pengembangan usaha dengan teknologi baru

memungkinkan untuk dilakukakan oleh Warso Unggul Gemilang dalam rangka

meningkatkan nilai Net B/C dari usaha yang dijalankan.

Page 87: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

75

Selain itu pengembalian modal investasi atau payback period usaha Warso

Unggul Gemilang mencapai 5.92 tahun, artinya investasi akan kembali pada lima

tahun, 11 bulan dan satu hari. Nilai tersebut telah memperhitungan tingkat

discount rate, diperoleh dari besarnya nilai investasi dibagi dengan jumlah

manfaat yang telah di perhitungkan discount rate-nya, yaitu Rp 5 437 679 954

dibagi dengan Rp 918 513 608. Waktu pengembalian bisnis selama 5.92 tahun

tersebut tidak melebihi umur bisnis, sehingga dapat layak untuk dijalankan.

Hubungan antara NPV dan discount rate adalah negatif. Adapun hubungan antara

NPV dan IRR pada usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul Gemilang

skenario I tertera pada Gambar 19.

Gambar 19 menunjukkan bahwa setiap peningkatan discount rate (DR) akan

menyebabkan NPV mengalami penuruanan. NPV sama dengan nol terjadi saat

IRR sebesar 42.30 persen dan titik tersebut menunjukkan batas kenaikan suku

bunga maksimal agar bisnis tersebut dikatakan layak. Jika nilai DR melebihi

42.30 persen maka usaha tersebut secara finansial tidak akan layak, karena kriteria

investasi akan berada di bawah nilai standar.

Gambar 19 Hubungan NPV dan discount rate pada skenario I

9 185 136 081

42.5 7.5 41.5

65 276 025

0 -15 750 713

-363 913 378

NPV (Rp)

DR %

IRR 42.30%

47.5

Page 88: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

76

Analisis Switching Value Analisis switching value atau nilai pengganti dilakukan dengan

menganalisis besarnya nilai kriteria investasi secara coba-coba untuk mengetahui

seberapa besar persen perubahan harga yang dapat ditoleransi agar usaha yang

dijalankan tetap layak. Nilai pengganti tersebut diperoleh dari seberapa besar

persentase komponen yang dianalisis pada saat menghasilkan NPV sama dengan

nol. Pada usaha Warso Unggul Gemilang nilai pengganti yang diperhitungkan

yaitu kenaikan harga pakan dan penurunan harga output berupa DOC ayam

kampung. Kenaikan harga pakan seringkali terjadi pada usaha Warso Unggul

Gemilang, sehingga menjadi perhatian khusus perusahaan. Kenaikan harga pakan

merupakan akibat bahan baku pakan berupa jagung sebagian besar diperoleh

secara impor. Selain itu penurunan harga DOC juga menjadi perhatian khusus

bagi perusahaan, karena penurunan harga DOC dapat mengurangi keuntungan

perusahaan bahkan dapat mendatangkan kerugian. Hasil perhitungan dari analisis

nilai pengganti skala 20 000 ekor indukan dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.

Tabel 20 Hasil perhitungan switching value Warso Unggul Gemilang pada skenario I

Komponen yang berubah Persentase perubahan (%)

Kenaikan harga pakan

Penurunan harga DOC

74.88

76.64

Kenaikan harga pakan yang menyebabkan Warso Unggul Gemilang dalam

keadaan impas berdasarkan NPV ialah 74.88 persen. NPV pada saat kenaikan

harga pakan tersebut sama dengan nol. Penurunan harga produk DOC yang dapat

ditoleransi ialah sekitar 76.64 persen. NPV pada kondisi tersebut ialah sama

dengan nol atau Warso Unggul Gemilang dalam keadaan impas. Jika salah satu

atau kedua komponen tersebut melebihi persentase perubahan maksimum

tersebut, maka akan menjadikan usaha tidak layak. Oleh karena itu, dengan

adanya analisis switching value diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi

pihak manajerial perusahaan dalam mengambil kebijakan terkait dengan kondisi

kenaikan harga pakan dan penurunan harga DOC agar usaha yang dijalankan tidak

mengalami kerugian.

Analisis Finansial Skenario II

Skenario II merupakan usaha pembibitan ayam kampung Warso Unggul

Gemilang dalam melakukan pengembangan teknologi pada usahanya.

Pengembangan usaha dilakukan untuk meningkatkan jumlah output perusahaan,

karena permintaan produk masih belum bisa dipenuhi seluruhnya. Kondisi

pengembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap analisis finansial

perusahaan, karena pada aspek non finansial usaha tersebut telah layak untuk

dijalankan.

Penambahan investasi merupakan langkah utama dalam melakukan

pengembangan usaha. Investasi yang ditambah yaitu berupa kandang produksi

serba otomatis dan penambahan terhadap jumlah indukan ayam kampung yang

diproduksi. Kandang produksi yang serba otomatis tersebut terdiri dari teknologi

dalam pemberian pakan otomatis, minum dengan nipple, collecting telur otomatis,

dan pembuangan kotoran secara otomatis. Kandang produksi dengan mekanisasi

Page 89: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

77

produksi tersebut diadopsi dari usaha peternakan ayam petelur Asia Farm, melalui

penelitian ini dapat dilihat apakah mekanisasi produksi pada ayam ras petelur

seperti pada Asia Farm dapat diterapkan atau tidak pada usaha Warso Unggul

Gemilang. Penggunaan teknologi mekanisasi produksi pada Asia Farm dapat

dilihat pada Gambar 20. Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis dari pihak

jasa pembuatan kandang, pembangunan kandang serba otomatis tersebut dapat

dilakukan minimum untuk kapasitas 20 000 ekor. Sehingga dalam skenario II ini

dilakukan penambahan jumlah indukan menjadi 20 000 ekor. Pada skenario I pun

dilakukan penambahan populasi menjadi 20 000 ekor indukan, hal tersebut untuk

memudahkan dalam perbandingan usaha pada skala yang sama. Oleh karena itu

upaya peningkatan output yang dilakukan pada skenario II melalui penggunaan

teknologi kandang serba otomatis dan peningkatan jumlah indukan, sedangkan

skenario I hanya dengan peningkatan jumlah indukan dan kandang produksi

konvensional seperti pada kondisi sebelumnya.

Gambar 20 Penggunaan teknologi modern pada ayam ras petelur milik Asia Farm

Peningkatan jumlah indukan dilakukan melalui peningkatan pembelian

terhadap jumlah DOC calon indukan. Keperluan jumlah indukan ayam kampung

yang diinvestasikan mengalami peningkatan menjadi 2 2971 ekor per tahun.

Harga DOC per ekor yaitu Rp 6 400, sehingga total pembelian menjadi Rp 147

017 143 per tahun. Sedangkan untuk keperluan kandang serba otomatis

dibutuhkan biaya sebesar Rp 1 597 222 per meter kandang. Kandang tersebut

dibuat tingkat empat, kapasitas per meter mencapai 40 ekor, sehingga ayam

kampung sebanyak 20 000 ekor dapat diproduksi dalam kandang seluas 500 m2.

Total pengeluaran untuk investasi kandang serba otomatis tersebut mencapai Rp

798 611 111. Kandang serba otomatis tersebut memiliki umur ekonomis selama

10 tahun. Pengaruh peningkatan terhadap investasi tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 6. Selain itu pengaruh pengembangan teknologi terhadap aspek

finansial dapat dilihat dari perubahan nilai pada proyeksi arus kas, proyeksi laba

rugi, kriteria investasi, dan nilai pengganti.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi perusahaan pada usaha skenario II ini mengalami

perubahan, hal tersebut juga berdampak pada perubahan nilai pajak pada arus kas.

Perusahaan memperoleh laba negatif pada tahun pertama yang nilainya lebih

besar daripada skenario I, yaitu sebesar Rp -1 759 771 830. Pada tahun pertama

Page 90: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

78

tidak dikenakan pajak penghasilan karena nilainya negatif. Nilai tersebut lebih

besar daripada nilai pada skenario I. Pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh

perusahaan memperoleh laba positif, yaitu sebesar Rp 3 768 965 670 dan nilai

tersebut lebih besar daripada skenario I. Peningkatan pada laba bersih tahun kedua

hingga kesepuluh secara keseluruhan mampu menutupi kerugian pada tahun

pertama.

Peningkatan komponen pajak juga terjadi jika dibandingkan kondisi

skenario I. Beban pajak penghasilan untuk usaha pembibitan ayam kampung

Warso Unggul Gemilang mencapai Rp 37 689 656.70 per tahun. Secara lebih rinci

laporan laba rugi perusahaan Warso Unggul Gemilang skenario II dapat dilihat

pada Lampiran 7. Peningkatan yang terjadi pada laporan laba rugi, khususnya laba

bersih menunjukkan bahwa Warso Unggul Gemilang dalam kondisi yang lebih

baik jika dibandingkan dengan skenario I. Laba bersih dapat dijadikan penilaian

tersendiri bagi para calon investor jika Warso Unggul Gemilang ingin

menerbitkan saham.

Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Proyeksi arus kas skenario II mempengaruhi arus kas masuk dan arus kas

keluar. Adapun penjelasan lebih lanjut ialah sebagai berikut.

1. Arus Kas Masuk

Perubahan yang terjadi pada arus kas masuk terutama berasal dari nilai

produksi total. Arus kas masuk skenario II meningkat cukup besar. Peningkatan

tersebut diikuti dengan peningkatan penjualan DOC ayam kampung dan

peningkatan ayam afkir. Penurunan yang terjadi pada penjualan telur afkir tidak

terlalu mempengaruhi peningkatan pada arus kas masuk skenario II. Skenario II

mengakibatkan perubahan terhadap jumlah telur per hari, yaitu meningkat

menjadi 4 950 butir telur. Jumlah DOC per panen juga meningkat menjadi 15 778

ekor, jumlah box per panen meningkat menjadi 155 unit dan jumlah telur afkir

menurun 495 butir per hari.

Nilai produksi total yang utama berupa DOC meningkat menjadi 757 350

ekor pada tahun pertama dan 1 514 700 ekor pada tahun kedua hingga tahun

kesepuluh. Harga DOC yang dihasilkan tetap yaitu Rp 6 400, sehingga hasil

penjualan DOC pada tahun pertama mencapai Rp 4 847 040 000 dan pada tahun

kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 9 694 080 000.

Peningkatan penjualan juga terjadi pada penjualan selain produk utama,

yakni produk ayam afkir. Nilai produksi total dari indukan afkir meningkat jika

dibandingkan dengan skenario I, yakni mencapai 19 900 kg pada tahun pertama

dan 39 800 kg pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh. Asumsi harga yang

digunakan sama dengan kondisi skenario I yakni per kg mencapai Rp 33 000,

sehingga nilai hasil penjualan indukan afkir pada tahun pertama mencapai Rp 656

700 000 dan pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 1 313 400

000.

Nilai produk total yang terakhir berupa telur afkir mengalami penurunan

yaitu menjadi 248 butir pada tahun pertama dan 495 butir pada tahun kedua

hingga tahun kesepuluh, hal tersebut diakibatkan karena peningkatan teknologi

dapat meningkatkan jumlah DOC yang dihasilkan sehingga jumlah telur yang

afkir dapat berkurang. Harga telur afkir tetap sama yaitu Rp 1 000 per butir.

Jumlah yang diterima perusahaan dari telur afkir pada tahun pertama mencapai Rp

Page 91: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

79

90 337 500, sedangkan pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp

180 675 000.

Peningkatan secara keseluruhan yang terjadi pada arus kas masuk

menunjukkan bahwa pengembangan usaha layak untuk dilakukan. Namun,

pertimbangan untuk melihat secara keseluruhan juga harus memperhatikan arus

kas keluar. Total arus kas masuk perusahaan skenario II mencapai Rp 5 594 077

500 pada tahun pertama, pada tahun kedua hingga tahun kesembilan mencapai Rp

11 188 155 000 per tahun, dan pada tahun kesepuluh terdapat nilai sisa sehingga

arus kas bertambah menjadi Rp 11 206 865 000.

2. Arus Kas Keluar

Arus kas keluar juga mengalami peningkatan, perubahan yang terjadi yaitu

pada biaya operasional perusahaan. Besarnya perubahan biaya operasional

perusahaan berasal dari perubahan pada biaya tetap dan biaya variabelnya.

Perubahan yang terjadi pada biaya tetap berasal dari pengeluaran untuk

pembayaran listrik, telepon, dan pulsa yaitu meningkat menjadi Rp 22 714 286

per bulan, serta diperkirakan akan meningkatkan biaya pemeliharaan perusahaan

menjadi Rp 6 000 000 per bulan. Selain itu biaya pengeluaran untuk gaji

karyawan pada bagian koordinator kandang menurun menjadi Rp 120 000 000 per

tahun, pengeluaran untuk gaji karyawan bagian koordinator penetasan bertambah

menjadi Rp 120 000 000 per tahun, dan terdapat penambahan pengeluaran kepala

bagian menjadi Rp 252 000 000 per tahun. Perubahan jumlah tenaga kerja

mengakibatkan pengeluaran gaji yang berubah pula, begitu juga dengan

pengeluaran THR. THR bagi kepala bagian bertambah menjadi Rp 21 000 000,

koordinator kandang berkurang menjadi Rp 10 000 000, dan koordinator

penetasan bertambah menjadi Rp 10 000 000.

Perubahan pada biaya variabel berasal dari kebutuhan pakan, vaksin,

vitamin herbal, biosecurity, dan box kemas. Perhitungan dasar dari perubahan

tersebut mengikuti harga rata-rata yang diperlukan berdasarkan kebutuhan pada

skenario I. Pengeluaran untuk kebutuhan pakan per ekor per hari sebesar Rp 546,

sehingga kebutuhan pakan meningkat menjadi Rp 5 698 600 159 per tahun.

Pengeluaran untuk kebutuhan vaksin per ekor per tahun sebesar Rp 918, sehingga

kebutuhan vaksin meningkat menjadi Rp 21 092 595 per tahun. Kebutuhan

vitamin herbal per ekor per tahun Rp 2 674, sehingga pengeluarannya meningkat

menjadi Rp 61 428 631. Kebutuhan untuk biosecurity diperkirakan meningkat dua

kali lipat menjadi Rp 1 836 000. Kebutuhan box kemas juga mengalami

peningkatan sebanyak 8 168 unit pada tahun pertama dan 16 335 unit pada tahun

kedua. Harga box kemas tetap sama yaitu Rp 8 000 per unit. Total pengeluaran

untuk box kemas pada tahun pertama mencapai Rp 65 340 000 dan pada tahun

kedua hingga tahun kesepuluh mencapai Rp 130 680 000. Penjelasan lebih lanjut

mengenai arus kas keluar skenario II pembibitan ayam kampung Warso Unggul

Gemilang tertera pada Lampiran 8.

Analisis Kelayakan Investasi

Perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek finansial mengakibatkan

perubahan nilai dari kelayakan usaha, hal tersebut dapat dilihat dari kriteria

investasi perusahaan. Berdasarkan perubahan tersebut kelayakan usaha secara

finansial skenario II dapat dinyatakan tetap layak untuk dijalankan dan dapat

Page 92: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

80

mendatangkan keuntungan. Hasil perhitungan dari kriteria investasi dapat dilihat

pada Tabel 21 berikut.

Tabel 21 Kriteria kelayakan Warso Unggul Gemilang pada skenario II

No Kriteria investasi Nilai Keterangan

1 NPV (Rp) 18 044 479 172 Layak

2 IRR (%) 63.66 Layak

3 Net B/C 4.07 Layak

4 PP (tahun) 3.41 Layak

Berdasarkan Tabel 21 tersebut dapat dilihat bahwa dengan dilakukannya

pengembangan usaha Warso Unggul Gemilang tetap layak secara aspek finansial.

Kelayakan secara finansial tersebut dapat dilihat bahwa nilai NPV lebih besar dari

nol yaitu mencapai Rp 18 044 479 172 atau setara dengan 2 819 449 ekor DOC,

artinya usaha Warso Unggul Gemilang dapat memberikan manfaat sebesar nilai

yang diperoleh tersebut yaitu selama umur bisnis pada skala 20 000 ekor indukan.

Nilai tersebut telah mempertimbangkan time value of money. NPV skenario II

meningkat jika dibandingkan dengan NPV skenario I. Hal tersebut menunjukkan

apabila Warso Unggul Gemilang menerapakan pengembangan usaha, total

keuntungan selama 10 tahun juga akan meningkat sehingga memberikan

keuntungan yang lebih baik.

Nilai IRR sebesar 63.66 persen lebih besar dari tingkat DR 7.5 persen. Nilai

IRR skenario II lebih tinggi daripada nilai IRR skenario I. Pengembangan usaha

dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan keuntungan. Nilai

Net B/C lebih besar dari satu dan nilai payback period (PP) selama 3.41 tahun.

Intepretasi dari nilai Net B/C yaitu setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan

menghasilkan penerimaan sebesar Rp 4.07. PP selama 3.41 tahun artinya investasi

akan kembali pada tiga tahun, empat bulan dan 28 hari. Nilai tersebut telah

memperhitungan tingkat discount rate, yaitu diperoleh dari nilai investasi dibagi

dengan nilai manfaat setelah diperhitungkan discount rate-nya. Nilai PP diperoleh

dari Rp 6 156 616 540 sebagai jumlah investasi dibagi dengan Rp 1 804 447 917

sebagai nilai manfaat yang diperoleh perusahaan. Pembibitan ayam kampung

Warso Unggul Gemilang berdasarakan nilai Net B/C lebih baik daripada

pembibitan itik dan peternakan ayam kampung. Nilai Net B/C dari pembibitan itik

dan peternakan ayam kampung bernilai kurang dari dua rupiah, hal tersebut sesuai

dengan penelitian Wibowo dan Juarini (2009) serta Wibowo dan Sartika (2012).

Hubungan antara NPV dan IRR skenario II tertera pada Gambar 21.

Gambar 21 menunjukkan bahwa pada saat NPV sama dengan nol IRR

mencapai 63.66 persen, dapat dilihat terjadi peningkatan batasan maksimal

discount rate. Kondisi skenario I menunjukkan batas kenaikan maksimal suku

bunga atau discount rate berada pada 63.66 persen. Pengembangan usaha apabila

diterapkan oleh Warso Unggul Gemilang akan meningkatkan batas kenaikan

maksimal suku bunga sebesar 21.36 persen dibandingkan skenario I. Nilai itu juga

menunjukkan bisnis semakin kuat karena tidak terlalu peka terhadap kenaikan

suku bunga.

Page 93: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

81

m

Gambar 21 Hubungan NPV dan DR padaskenario II

Analisis Switching Value

Skenario II mengakibatkan banyak perubahan pada aspek finansial seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya. Perubahan tersebut menjadikan komponen

batas perubahan nilai pengganti maksimum terhadap kenaikan harga pakan dan

penurunan harga DOC ayam kampung yang dapat ditoleransi juga berubah,

sehingga analisis switching value juga dilakukan pada skenario II ini. Informasi

mengenai besarnya nilai pengganti ini penting bagi manajemen perusahaan dalam

melaksanakan usahanya. Informasi tersebut diharapkan dapat memberikan

peringatan bagi perusahaan untuk mengantisipasi perubahan komponen yang

terjadi agar tidak mendatangkan kerugian, sehingga perusahaan dapat mengambil

langkah cepat dan tepat apabila perubahan tersebut terjadi. Hasil analisis nilai

pengganti pada skenario II dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

Tabel 22 Hasil perhitungan switching value Warso Unggul Gemilang pada skenario II

Komponen yang berubah Persentase perubahan (%)

Kenaikan harga pakan

Penurunan harga DOC

68.43

70.91

18 044 479 172

64.5 7.5 63.5

9 501 879 0

-47 169 322

-204 048 179

NPV (Rp)

DR %

IRR 63.66%

67.5

Page 94: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

82

Tabel 22 menunjukkan hasil perhitungan dari analisis switching value

skenario II dapat dilihat bahwa Warso Unggul Gemilang memiliki nilai pengganti

untuk kenaikan harga pakan tidak boleh melebihi 68.43 persen dan penurunan

harga DOC tidak boleh lebih dari 70.91 persen. Pada kenaikan harga pakan dapat

dinyatakan bahwa jika harga pakan mengalami kenaikan lebih besar dari 68.43

persen maka usaha secara finansial akan menjadi tidak layak atau dapat

mendatangkan kerugian, karena nilai NPV akan menjadi kurang dari nol, Net B/C

kurang dari satu, dan IRR kurang dari nilai DR 7.5%. Begitu pula dengan

penurunan harga DOC jika harga DOC mengalami penurunan lebih dari 70.91

persen maka usaha secara finansial menjadi tidak layak. Oleh karena itu pada

usaha Warso Unggul Gemilang memiliki batas kenaikan harga pakan hingga

68.43 persen dan batas penurunan harga DOC hingga 70.91 persen, hal tersebut

merupakan kondisi impas atau NPV sama dengan nol.

Perbandingan Usaha Skenario I dan Skenario II

Laba yang diperoleh Warso Unggul Gemilang pada skala 20 000 ekor

indukan skenario I pada tahun pertama memiliki laba negatif yang lebih besar

daripada skenario II, namun laba negatif tersebut dapat tertutupi oleh laba positif

pada tahun setelahnya. Laba positif yang diperoleh lebih besar hampir dua kali

lipat per tahun pada skenario II. Oleh karena itu jika perusahaan ingin mendapat

laba bersih dengan nilai yang tinggi maka dapat melakukan pengembangan usaha.

Begitu pula dengan manfaat bersih yang diterima perusahaan, sehingga

berdasarkan arus kas perusahaan lebih baik jika dilakukan usaha dengan

pengembangan sesuai dengan skenario II. Perusahaan memiliki persediaan tunai

yang lebih baik jika melakukan pengembangan usaha mekanisasi produksi.

Mekanisasi produksi pada skala usaha 20 000 ekor indukan dapat

meningkatkan jumlah telur yang dihasilkan. Jumlah telur yang mampu

dimasukkan ke dalam mesin tetas pada skenario I mencapai 10 779 butir per

periode, sedangkan pada skenario II jumlah telur yang mampu dimasukkan ke

dalam mesin tetas setiap periodenya meningkat menjadi 16 459 butir. Kapasitas

mesin tetas adalah 160 000 butir telur, kapasitas 140 000 butir telur untuk bagian

setter dan 20 000 butir telur untuk bagian hatcher. Jumlah produksi yang ada

belum mampu memenuhi kapasitas mesin tetas tersebut, karena jumlah produksi

saat ini mempertimbangkan jumlah permintaan dari perusahaan Warso Unggul

Gemilang. Mesin tetas dalam kapasitas besar tersebut mampu digunakan secara

optimal pada saat dengan pengembangan usaha berskala 34 224 ekor indukan.

Perusahaan Warso Unggul Gemilang akan menjadi lebih layak dilihat dari

aspek finansialnya bila dilakukan pengembangan terhadap usaha tersebut.

Terbukti dari nilai NPV, IRR, dan Net B/C yang diperoleh perusahaan pada

skenario II memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan skenario I. Warso

Unggul Gemilang jika melakukan pengembangan usaha akan memperoleh NPV

lebih besar hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan tanpa pengembangan

usaha. Peningkatan NPV pada skenario II memberikan dampak positif bagi warso

Unggul Gemilang. Selain itu nilai Net B/C usaha pada skenario II ialah 4.07, hal

tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rasio benefit terhadap cost.

Page 95: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

83

Peningkatan Net benefit menunjukkan lebih banyak manfaat yang diterima Warso

Unggul Gemilang khususnya dari aspek finansial.

Nilai IRR pada skenario II meningkat 21.36 persen, hal itu menunjukkan

bahwa pengembalian investasi yang meningkat. Peningkatan pengembalian atas

investasi tersebut menunjukkan dampak positif bagi Warso Unggul Gemilang

pada skala 20 000 ekor indukan. Begitu pula dengan nilai PP, pengembalian

modal investasi pada skenario II akan lebih cepat jika dibandingkan dengan

skenario I. Oleh karena itu pada skenario II secara finansial akan lebih baik bagi

perusahaan Warso Unggul Gemilang. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa kedua

skenario tersebut dinyatakan layak. Secara umum resume hasil analisis pada

Warso Unggul Gemilang dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Resume hasil analisis pada skenario I dan skenario II

No Uraian Skenario I Skenario II

1 Hal yang

harus

dipersiapkan

manajemen

Penambahan jumlah kandang

konvensional, meningkatkan

kinerja karyawan, meningkatkan

jumlah produksi, serta

pengawasan mutu yang lebih

ketat

Penambahan kandang modern,

pelatihan SDM agar dapat

mengoperasikan mesin produksi

modern, meningkatkan

pemasaran dan menciptakan

pasar potensial

2 Kelebihan Jumlah investasi tidak terlalu

besar, tidak memerlukan TK

(tenaga kerja) dengan keahlian

khusus

Pengawasan mutu lebih mudah,

TK yang digunakan lebih

sedikit, produktivitas lebih

tinggi, dapat meningkatkan

mutu produk, HPP produksi

rendah, dan penerimaan

perusahaan lebih besar

3 Kelemahan Produktivitas lebih rendah, HPP

lebih tinggi, dan produksi belum

memenuhi permintaan yang ada,

diperlukan peningkatan produksi

dengan jumlah indukan yang ada

atau menambah jumlah indukan,

produk yang dihasilkan dengan

mutu terbaik lebih sedikit

Jumlah investasi terbilang

mahal, memerlukan tenaga kerja

dengan keahlian khusus

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil analisis non finansial dari usaha Warso Unggul Gemilang skala 20

000 ekor indukan ialah layak, baik skenario I maupun skenario II. Penilaian secara

mendalam tidak dapat dikaji secara lengkap dalam penelitian ini karena

keterbatasan penelitian dan keterbatasan disiplin ilmu yang dikuasai. Dari aspek

pasar, permintaan produk Warso Unggul Gemilang melebihi jumlah produksinya,

sehingga penawaran perusahaan cenderung selalu terserap oleh pasar, distribusi

produk dapat berjalan dengan baik karena perusahaan memiliki fasilitas

transportasi yang mendukung, pemasaran yang telah dilakukan telah berjalan

efektif dilihat dari banyaknya jumlah permintaan produk. Secara teknis Warso

Page 96: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

84

Unggul Gemilang telah dianggap layak untuk melakukan kegiatan produksinya.

Beberapa aspek non finansial lainnya yang juga diamati dalam penelitian ini telah

layak karena sesuai dengan persyaratan dan keadaan yang terjadi saat ini.

Analisis kelayakan secara finansial pada Warso Unggul Gemilang telah

dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada skenario I dan skenario II skala 20

000 ekor indukan dinyatakan layak. Kriteria yang digunakan dalam menilai ialah

NPV, Net B/C, IRR dan payback period (PP). Kriteria tersebut juga menunjukkan

bahwa skenario II memiliki nilai yang lebih baik daripada skenario I. Penerapan

mekanisasi produksi oleh Warso Unggul Gemilang akan memberikan tambahan

keuntungan yang cukup besar jika dibandingkan dengan usaha tanpa

pengembangan. Pengembangan usaha apabila diterapkan oleh Warso Unggul

Gemilang menunjukkan dampak positif terhadap nilai switching value. Batas

kenaikan harga pakan dan penurunan harga DOC yang masih bisa ditoleransi oleh

Warso Unggul Gemilang menurun, namun hal tersebut tidak akan memberikan

pengaruh yang besar apabila perusahaan dapat menerapkan langkah cepat dan

tepat dalam mengatasi hal tersebut agar tidak memberikan dampak negatif

terhadap perkembangan perusahaan.

Saran

Rekomendasi yang diberikan setelah melakukan penelitian ini antara lain:

1. Rencana pengembangan bisnis sebaiknya dilakukan oleh pihak Warso

Unggul Gemilang karena dapat menambah penghasilan secara finansial.

Selain itu kondisi tersebut lebih baik daripada tanpa pengembangan usaha.

Beberapa pertimbangan yang ada bisa disesuaikan dengan kondisi Warso

Unggul Gemilang.

2. Penerapan pengembangan bisnis sebaiknya dilakukan pada tahun yang sama

sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dan

menghindari terjadinya perubahan harga input yang menyebabkan bias

dengan penelitian ini.

3. Beberapa hal perlu diperhatikan oleh Warso Unggul Gemilang untuk

mengimplementasikan rencana bisnis dengan baik:

a. Penerapan teknologi akan membuat Warso Unggul Gemilang semakin

terdepan.

b. Efisiensi dalam alokasi segala hal yang berhubungan dengan aktivitas

produksi sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan

keuntungan.

c. Realisasi rencana pengembangan dilakukan sesuai dengan kemampuan

dan pertimbangan dari Warso Unggul Gemilang.

d. Tertib dalam segala aktivitas yang berkaitan dengan usaha Warso Unggul

Gemilang.

e. Aman dalam segala aktivitas pekerjaan dan produk yang dihasilkan.

4. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya ialah penelitian mengenai

kelayakan pengembangan mengikutsertakan komponen biaya perawatan dari

teknologi yang baru diterapakan dalam komponen outflow, selain itu dalam

analisis finansial juga dapat menambahkan indikator payback period yang

telah didiskontokan.

Page 97: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

85

DAFTAR PUSTAKA

Alfikri SN, Wijana S, Sabrina NM, dan Djunaidi IH. 2012. Studi Aspek teknis

dan Finansial Pengembangan Usaha Ternak Itik Hibrida Pedaging di

Peternakan Saonada Kabupaten Jombang. Universitas Brawijaya Malang,

siap terbit.

Baktiyono RA. 2013. Penilaian Aspek-aspek dalam SKB [internet]. [diacu 2014

Sep 18]. Tersedia pada: www.slideshare.net/soedarmanalbar/skb5penilaian

aspekaspekdalamstudikelayakanbisnis.

[BPS] Badan Pusat Statistik RI. 2014. Populasi ternak di Indonesia tahun 2013

[internet]. [diacu 2014 Sep 18]. Tersedia pada: http:/bps.go.id/pertanian-

dan-pertambangan/peternakan/populasi_ternak_Indonesia.html.

Dhakhiyah TA. 2012. Pengembangan Skala Usahaternak Ayam Buras Petelur

(Studi Kasus: Kelompok Ternak Hidayah Alam Kecamatan Klapa Nunggal

Kabupaten Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[Disnakan Kab Bogor] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2014.

Perkembangan Populasi Ternak pada Tiga Tahun Terakhir. Bogor (ID):

Direktorat Jenderal Peternakan.

[Disnakan Kab Bogor] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2014.

Perkembangan Produksi Ayam Kampung Tiga Tahun Terakhir. Bogor (ID):

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

Elita MN. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Broiler Berkah

Sejahtera Farm di Desa Sukamanah Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Gittinger JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Edisi ke-2.

Sutomo S, K Mangiri. Penerjemah. Jakarta (ID): Universitas Indonesia

Press. Terjemahan dari: Economics Analysis of Agriculture Project.

Karmidi JSM. 2012. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola

Kemitraan Inti Plasma (Studi Kasus Plasma Agus Suhendar di Desa

Patambran, Kecamatan Bogor, Kabupaten Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Medion Online. 2011. Seberapa Besarkan Investasi Layer Anda [internet]. [diacu

2014 Sep 18]. Tersedia pada: http://info.medion.co.id/index.php/component/

content/article/1-tata-laksana/499-seberapa-efisienkah-investasi-layer-anda.

Meizi A. 2012. Analisis Kelayakan Usaha Pembibitan Itik (Kasus: CV. Usaha

Unggas, Kampung Demplot, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rumpin,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Nurkasanah B. 2002. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan

Usahaternak Ayam Kampung (Studi Kasus di Desa Karacak, Kecamatan

Leuwiliang, Kabupaten Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Departemen

Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Page 98: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

86

Pangestika SD. 2011. Angka Mortalitas pada Ayam Broiler [internet]. [diacu 2014

Sep 18]. Tersedia pada: http://ternak-ayambroiler.com/2011/10/angka-

mortalitas-pada-ayam-broiler.html.

Rubiansyah M. 2001. Analisa Usahaternak Ayam Buras dan Peran Kelompok

dalam Pengembangannya (Studi Kasus Kelompok Peternak Tanjung di

Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Sarwanto. 2011. Kelayakan Usaha Pembesaran Itik Pedaging (Studi Kasus pada

Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Umar H. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka.

Wibowo B dan Juarini E. 2009. Analisis Finansial Kelayakan Usaha Penetasan

Telur itik di Kabupaten Blitar [Jurnal]. Bogor. Balai Penelitian ternak.

Wibowo B dan Sartika T. 2010. Analisa Kelayakan Usaha Pembibitan Ayam

Kampung (Lokal) Penghasil Day Old Chick (DOC) di Tingkat Petani (Studi

Kasus Kelompok Peternak Ayam Buras “Barokah” di Ciamis [Jurnal].

Bogor. Balai Penelitian Ternak.

Wibowo B dan Sartika T. 2011. Analisa Kelayakan Usaha Penggemukan Ayam

Kampung (Lokal) di Tingkat Petani (Studi Kasus Kelompok Peternak Ayam

Buras “Barokah” di Ciamis [Jurnal]. Bogor. Balai Penelitian Ternak.

Yahya. 2012. Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Menentukan Harga Jual

[internet]. [diacu 2014 sep 19]. Tersedia pada: http://yahyaniaga.word

press.com/2012/04/22/perhitungan-harga-pokok-produksi-untuk-menentuka

n-harga-jual/.

Page 99: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

87

LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan HPP DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang pada skenario I

Komponen Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Biaya variabel (Rp) 4,097,848,411 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176

Biaya tetap (Rp) 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000

HPP 5,147,728,411 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176

Jumlah DOC (ekor per tahun) 480000 960000 960000 960000 960000 960000 960000 960000 960000 960000

HPP per DOC 10,724.43 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35 5,405.35

Rata-rata HPP per DOC per tahun 5,937.26

Lampiran 2 Perhitungan HPP DOC ayam kampung Warso Unggul Gemilang pada skenario II

Komponen Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Biaya variabel (Rp) 5,848,297,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385

Biaya tetap (Rp) 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429 1,080,851,429

HPP 6,929,148,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814 6,994,488,814

Jumlah produk DOC (ekor) 757350 1514700 1514700 1514700 1514700 1514700 1514700 1514700 1514700 1514700

HPP per DOC 9,149.20 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74 4,617.74

Rata-rata HPP per DOC per tahun 5,070.89

Page 100: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

88

Lampiran 3 Perhitungan nilai investasi dan nilai sisa Warso Unggul Gemilang skenario I

No Uraian Jumlah Satuan Harga per

satuan Nilai Beli (Rp)

Tahun

Beli

Umur Ekonomis

(tahun)

Nilai Sisa

akhir tahun

Penyusutan

per Tahun

1 Mesin tetas 1 unit 1,500,000,000 1,500,000,000 2009 15 10,000,000 99,333,333

2 Bangunan penetasan 270 m2 400,000 108,000,000 2009 10 0 10,800,000

3 Tanah 12000 m2 150,000 1,800,000,000 2009 0 0 0

4 Kandang produksi 2640 m2 150,000 396,000,000 2009 5 0 79,200,000

5 Kandang karantina

besar 65 m2 150,000 9,750,000 2009 5 0 1,950,000

6 Kandang karantina

kecil 7 m2 150,000 1,050,000 2009 5 0 210,000

7 Ruang pengemasan 36 m2 150,000 5,400,000 2009 10 0 540,000

8 Gudang 108 m2 200,000 21,600,000 2009 10 0 2,160,000

9 Mess karyawan 90 m2 120,000 10,800,000 2009 10 0 1,080,000

10 Kantor 20 m2 350,000 7,000,000 2009 10 0 700,000

11 Pos satpam 16 m2 100,000 1,600,000 2009 5 0 320,000

12 Dapur 40 m2 350,000 14,000,000 2009 10 0 1,400,000

13 Ruang biosecurity 36 m2 360,000 12,960,000 2009 10 0 1,296,000

14 Ruang pimpinan 160 m2 350,000 56,000,000 2009 10 0 5,600,000

15 Ruang meeting 48 m2 350,000 16,800,000 2009 5 0 3,360,000

16 Tangki besar 6 Unit 2,500,000 15,000,000 2009 3 20,000 4,993,333

17 Tangki kecil 10 Unit 500,000 5,000,000 2009 3 15,000 1,661,667

18 Kamar mandi 7.5 m2 200,000 1,500,000 2009 10 0 150,000

19 Cangkul 10 Unit 50,000 500,000 2009 2 0 250,000

20 Pompa air 17 Unit 400,000 6,800,000 2009 5 10,000 1,358,000

21 Crack ball 11 Unit 35,000 385,000 2009 2 0 192,500

22 Pemanas 8 Unit 990,000 7,920,000 2009 5 0 1,584,000

23 Komputer 1 Unit 6,000,000 6,000,000 2009 5 100,000 1,180,000

24 Genset 1 Unit 76,000,000 76,000,000 2009 10 0 7,600,000

Page 101: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

89

No Uraian Jumlah Satuan Harga per

satuan Nilai Beli (Rp)

Tahun

Beli

Umur Ekonomis

(tahun)

Nilai Sisa

akhir tahun

Penyusutan

per Tahun

25 Egg tray 200 Unit 7,500 1,500,000 2009 2 0 750,000

26 Mobil box pick up 1 Unit 120,000,000 120,000,000 2009 10 8,000,000 11,200,000

27 Mobil truck 1 Unit 300,000,000 300,000,000 2009 10 10,000,000 29,000,000

28 Timbangan telur 2 Unit 250,000 500,000 2009 5 0 100,000

29 Timbangan salter 2 Unit 900,000 1,800,000 2009 5 0 360,000

30 Rak panen 100 Unit 81,000 8,100,000 2009 3 0 2,700,000

31 Thermometer 14 Unit 90,000 1,260,000 2009 5 0 252,000

32 Instalasi listrik, air, telp 1 Set 5,000,000 5,000,000 2009 0 0 0

33 Staples 1 Unit 1,600,000 1,600,000 2009 2 0 800,000

34 Indukan ayam 21,428 Ekor 6,400 137,139,429 2009 2 0 68,569,714

35 kandang baru tanpa

teknologi 597 m2 150,000 89,552,239 2014 5 0 17,910,448

Total 4,746,516,667

28,145,000 358,560,995

Lampiran 4 Laporan laba/rugi Warso Unggul Gemilang skenario I

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Nilai penjualan:

1 DOC ayam

kampung 3,072,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000

2 Indukan afkir 656,700,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000

3 Telur afkir 150,562,500 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000

Total nilai

penjualan 3,879,262,500 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000

B Biaya operasional

4 Biaya variabel

Pakan 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111

Page 102: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

90

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Vaksin 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160

Vitamin herbal 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375

Biosecurity 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000

Box kemas 41,411,765 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529

Total biaya

variabel 4,097,848,411 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176

C Marjin Kotor (218,585,911) 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824 3,619,264,824

5 Biaya tetap

Gaji:

a. Wakil

pimpinan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

b. Kepala bagian 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000

c. Koordinator

Kandang 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000

d. Koordinator

penetasan 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000

e. Bagian dapur 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

f. Satpam 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000

g. Supir 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

THR:

a. Wakil

pimpinan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

b. Kepala bagian 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000

c. Koordinator

Kandang 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000

d. Koordinator

penetasan 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000

e. Bagian dapur 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

f. Satpam 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

Page 103: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

91

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

g. Supir 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

Listrik, telp, pulsa 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000

Pemeliharaan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

ATK 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000

Biaya transportasi 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000

Pajak:

a. Mobil pick up 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000

b. Mobil truck 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000

c. PBB 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000

Biaya Penyusutan 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995 358,560,995

Total biaya tetap 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995 1,408,440,995

D Laba Kotor (1,627,026,906) 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829

E Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

F Laba sebelum

pajak (1,627,026,906) 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829 2,210,823,829

G Pajak (1%) 0 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238

H Laba bersih (1,627,026,906) 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591 2,188,715,591

Lampiran 5 Arus kas Warso Unggul Gemilang pada skenario I

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Inflow

1 Nilai produksi total:

DOC ayam kampung 3,072,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000 6,144,000,000

Indukan afkir 656,700,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000

Telur afkir 150,562,500 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000 301,125,000

Page 104: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

92

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Total nilai produksi 3,879,262,500 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000

2 Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18,710,000

Total inflow 3,879,262,500 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 7,758,525,000 8,125,952,500

B Outflow

1 Investasi:

Mesin tetas 1,003,333,333 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang penetasan 108,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tanah 1,800,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kdg produksi 396,000,000 0 0 0 0 396,000,000 0 0 0 0

Kdg karantina besar 9,750,000 0 0 0 0 9,750,000 0 0 0 0

Kdg karantina kecil 1,050,000 0 0 0 0 1,050,000 0 0 0 0

Ruang pengemasan 5,400,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gudang 21,600,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mess karyawan 10,800,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kantor 7,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pos satpam 1,600,000 0 0 0 0 1,600,000 0 0 0 0

Dapur 14,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang biosecurity 12,960,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang pimpinan 56,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang meeting 16,800,000 0 0 0 0 16,800,000 0 0 0 0

Tangki besar 15,000,000 0 0 15,000,000 0 0 15,000,000 0 0 15,000,000

Tangki kecil 5,000,000 0 0 5,000,000 0 0 5,000,000 0 0 5,000,000

Kamar mandi 1,500,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Cangkul 500,000 0 500,000 0 500,000 0 500,000 0 500,000 0

Pompa air 6,800,000 0 0 0 0 6,800,000 0 0 0 0

Crack ball 385,000 0 385,000 0 385,000 0 385,000 0 385,000 0

Page 105: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

93

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pemanas 7,920,000 0 0 0 0 7,920,000 0 0 0 0

Komputer 6,000,000 0 0 0 0 6,000,000 0 0 0 0

Genset 76,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Egg tray 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0

Mobil box pick up 120,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mobil truck 300,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Timbangan telur 500,000 0 0 0 0 500,000 0 0 0 0

Timbangan salter 1,800,000 0 0 0 0 1,800,000 0 0 0 0

Keranjang panen 8,100,000 0 0 8,100,000 0 0 8,100,000 0 0 8,100,000

Thermometer 1,260,000 0 0 0 0 1,260,000 0 0 0 0

Instalasi listrik,air,telp 5,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Staples kemas 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0

Indukan ayam 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0

kandang baru tanpa

teknologi 89,552,239 0 0 0 0 89,552,239 0 0 0 0

Total biaya investasi 4,249,850,001 0 141,124,429 28,100,000 141,124,429 539,032,239 169,224,429 - 141,124,429 28,100,000

2 Biaya operasional

Biaya tetap

Gaji:

a. Wakil pimpinan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

b. Kepala bagian 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000 216,000,000

c. Koordinator

Kandang 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000 240,000,000

d. Koordinator

penetasan 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000

e. Bagian dapur 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

f. Satpam 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000

Page 106: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

94

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

g. Supir 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

THR:

a. Wakil pimpinan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

b. Kepala bagian 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000

c. Koordinator

Kandang 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000

d. Koordinator

penetasan 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000

e. Bagian dapur 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

f. Satpam 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

g. Supir 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

Listrik, telp, pulsa 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000 204,000,000

Pemeliharaan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

ATK 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000

Biaya transportasi 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000

Pajak:

a. Mobil pick up 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000

b. Mobil truck 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000

c. PBB 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000

Total biaya tetap 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000 1,049,880,000

Biaya variabel

Pakan 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111 3,989,020,111

Vaksin 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160 18,364,160

Vitamin herbal 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375 48,134,375

Biosecurity 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000 918,000

Box kemas 41,411,765 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529 82,823,529

Page 107: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

95

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Total biaya variabel 4,097,848,411 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176 4,139,260,176

Total biaya

operasional 5,147,728,411 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176 5,189,140,176

C Pembayaran bunga

pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D Pajak 0 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238 22,108,238

E Biaya lainnya 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

Total biaya (outflow) 9,402,578,412 5,216,248,414 5,357,372,842 5,244,348,414 5,357,372,842 5,755,280,653 5,385,472,842 5,216,248,414 5,357,372,842 5,244,348,414

F Net benefit (5,523,315,912) 2,542,276,586 2,401,152,158 2,514,176,586 2,401,152,158 2,003,244,347 2,373,052,158 2,542,276,586 2,401,152,158 2,532,886,586

G DF dengan i = 7.5% 0.930232558 0.865332612 0.80496057 0.74880053 0.696558632 0.647961518 0.602754901 0.560702233 0.521583473 0.485193928

H PV Net Benefit (5,137,968,290) 2,199,914,839 1,932,832,808 1,882,616,760 1,672,543,263 1,298,025,249 1,430,368,818 1,425,460,160 1,252,401,281 1,228,941,193

Lampiran 6 Perhitungan nilai investasi dan nilai sisa Warso Unggul Gemilang skenario II

No Uraian Jumlah Satuan Harga per

satuan Nilai Beli (Rp)

Tahun

Beli

Umur Ekonomis

(tahun)

Nilai Sisa

akhir tahun

Penyusutan

per Tahun

1 Mesin tetas 1 unit 1,500,000,000 1,500,000,000 2009 15 10,000,000 99,333,333

2 Bangunan penetasan 270 m2 400,000 108,000,000 2009 10 0 10,800,000

3 Tanah 12000 m2 150,000 1,800,000,000 2009 0 0 0

4 Kandang produksi 2640 m2 150,000 396,000,000 2009 5 0 79,200,000

5 Kandang karantina besar 65 m2 150,000 9,750,000 2009 5 0 1,950,000

6 Kandang karantina kecil 7 m2 150,000 1,050,000 2009 5 0 210,000

7 Ruang pengemasan 36 m2 150,000 5,400,000 2009 10 0 540,000

8 Gudang 108 m2 200,000 21,600,000 2009 10 0 2,160,000

9 Mess karyawan 90 m2 120,000 10,800,000 2009 10 0 1,080,000

10 Kantor 20 m2 350,000 7,000,000 2009 10 0 700,000

11 Pos satpam 16 m2 100,000 1,600,000 2009 5 0 320,000

Page 108: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

96

No Uraian Jumlah Satuan Harga per

satuan Nilai Beli (Rp)

Tahun

Beli

Umur Ekonomis

(tahun)

Nilai Sisa

akhir tahun

Penyusutan

per Tahun

12 Dapur 40 m2 350,000 14,000,000 2009 10 0 1,400,000

13 Ruang biosecurity 36 m2 360,000 12,960,000 2009 10 0 1,296,000

14 Ruang pimpinan 160 m2 350,000 56,000,000 2009 10 0 5,600,000

15 Ruang meeting 48 m2 350,000 16,800,000 2009 5 0 3,360,000

16 Tangki besar (2000 lt) 6 Unit 2,500,000 15,000,000 2009 3 20,000 4,993,333

17 Tangki kecil (300 lt) 10 Unit 500,000 5,000,000 2009 3 15,000 1,661,667

18 Kamar mandi 7.5 m2 200,000 1,500,000 2009 10 0 150,000

19 Cangkul 10 Unit 50,000 500,000 2009 2 0 250,000

20 Pompa air 17 Unit 400,000 6,800,000 2009 5 10,000 1,358,000

21 Crack ball 11 Unit 35,000 385,000 2009 2 0 192,500

22 Pemanas 8 Unit 990,000 7,920,000 2009 5 0 1,584,000

23 Komputer 1 Unit 6,000,000 6,000,000 2009 5 100,000 1,180,000

24 Genset 1 Unit 76,000,000 76,000,000 2009 10 0 7,600,000

25 Egg tray 200 Unit 7,500 1,500,000 2009 2 0 750,000

26 Mobil box pick up 1 Unit 120,000,000 120,000,000 2009 10 8,000,000 11,200,000

27 Mobil truck 1 Unit 300,000,000 300,000,000 2009 10 10,000,000 29,000,000

28 Timbangan telur 2 Unit 250,000 500,000 2009 5 0 100,000

29 Timbangan salter 2 Unit 900,000 1,800,000 2009 5 0 360,000

30 Rak panen 100 Unit 81,000 8,100,000 2009 3 0 2,700,000

31 Thermometer 14 Unit 90,000 1,260,000 2009 5 0 252,000

32 Instalasi listrik, air, telp 1 Set 5,000,000 5,000,000 2009 0 0 0

33 Staples 1 Unit 1,600,000 1,600,000 2009 2 0 800,000

34 Indukan ayam kampung 22971 Ekor 6400 147,017,143 2014 2 0 73,508,571

35 Kandang serba otomatis 500 m2 1,597,222 798,611,111 2014 10 0 79,861,111

Total 5,465,453,254

28,145,000 425,450,516

Page 109: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

97

Lampiran 7 Laporan laba/rugi Warso Unggul Gemilang skenario II

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Nilai penjualan:

1 DOC ayam

kampung 4,847,040,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000

2 Indukan afkir 656,700,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000

3 Telur afkir 90,337,500 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000

Total penjualan 5,594,077,500 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000

B Biaya operasional

4 Biaya variabel

Pakan 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159

Vaksin 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595

Vitamin herbal 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631

Biosecurity 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000

Box kemas 65,340,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000

Total biaya

variabel 5,848,297,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385

C Marjin Kotor (254,219,885) 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615 5,274,517,615

5 Biaya tetap

Gaji:

a. Wakil

pimpinan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

b. Kepala bagian 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000

c. Koordinator

Kandang 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

d. Koordinator

penetasan 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

e. Bagian dapur 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

g. Supir 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

Page 110: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

98

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

THR:

a. Wakil

pimpinan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

b. Kepala bagian 21,000,000 21,000,000 18,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000

c. Koordinator

Kandang 10,000,000 10,000,000 19,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

d. Koordinator

penetasan 10,000,000 10,000,000 7,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

e. Bagian dapur 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

f. Satpam 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

g. Supir 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

Listrik, telp, pulsa 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429

Pemeliharaan 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000

ATK 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000

Biaya transportasi 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000

Pajak:

a. Mobil pick up 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000

b. Mobil truck 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000

c. PBB 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000

Biaya

Penyusutan 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516 425,450,516

Total biaya tetap 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944 1,505,551,944

D Laba Kotor (1,759,771,830) 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670

E Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

F Laba sebelum

pajak (1,759,771,830) 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670 3,768,965,670

G Pajak (1%) 0 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657

H Laba bersih (1,759,771,830) 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014 3,731,276,014

Page 111: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

99

Lampiran 8 Proyeksi arus kas Warso Unggul Gemilang skenario II

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Inflow

1 Nilai produksi total:

DOC ayam

kampung 4,847,040,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000 9,694,080,000

Indukan afkir 656,700,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000 1,313,400,000

Telur afkir 90,337,500 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000 180,675,000

Total nilai

produksi 5,594,077,500 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000

2 Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18,710,000

Total inflow 5,594,077,500 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,188,155,000 11,206,865,000

B Outflow

1 Investasi:

Mesin tetas 1,003,333,333 0 0 0 0 0 0 0 0 0

R penetasan 108,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tanah 1,800,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kandang

produksi 396,000,000 0 0 0 0 396,000,000 0 0 0 0

Kandang

karantina besar 9,750,000 0 0 0 0 9,750,000 0 0 0 0

Kandang

karantina kecil 1,050,000 0 0 0 0 1,050,000 0 0 0 0

Ruang

pengemasan 5,400,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gudang 21,600,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mess karyawan 10,800,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kantor 7,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pos satpam 1,600,000 0 0 0 0 1,600,000 0 0 0 0

Dapur 14,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 112: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

100

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ruang biosecurity 12,960,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang pimpinan 56,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ruang meeting 16,800,000 0 0 0 0 16,800,000 0 0 0 0

Tangki besar 15,000,000 0 0 15,000,000 0 0 15,000,000 0 0 15,000,000

Tangki kecil 5,000,000 0 0 5,000,000 0 0 5,000,000 0 0 5,000,000

Kamar mandi 1,500,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Cangkul 500,000 0 500,000 0 500,000 0 500,000 0 500,000 0

Pompa air 6,800,000 0 0 0 0 6,800,000 0 0 0 0

Crack ball 385,000 0 385,000 0 385,000 0 385,000 0 385,000 0

Pemanas 7,920,000 0 0 0 0 7,920,000 0 0 0 0

Komputer 6,000,000 0 0 0 0 6,000,000 0 0 0 0

Genset 76,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Egg tray 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0 1,500,000 0

Mobil pick up 120,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mobil truck 300,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Timbangan telur 500,000 0 0 0 0 500,000 0 0 0 0

Timbangan salter 1,800,000 0 0 0 0 1,800,000 0 0 0 0

Keranjang panen 8,100,000 0 0 8,100,000 0 0 8,100,000 0 0 8,100,000

Thermometer 1,260,000 0 0 0 0 1,260,000 0 0 0 0

Instalasi listrik,

air, telp 5,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Staples kemas 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0 1,600,000 0

Indukan ayam

kampung 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0 137,139,429 0

Kandang serba

otomatis 89,552,239 0 0 0 0 89,552,239 0 0 0 0

Total biaya

investasi 4,249,850,001 0 141,124,429 28,100,000 141,124,429 539,032,239 169,224,429 - 141,124,429 28,100,000

Page 113: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

101

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Biaya operasional

Biaya tetap

Gaji:

a. Wakil pimpinan 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

b. Kepala bagian 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000 252,000,000

c. Koordinator

Kandang 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

d. Koordinator

penetasan 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

e. Bagian dapur 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

f. Satpam 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000

g. Supir 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000 24,000,000

THR:

a. Wakil

pimpinan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

b. Kepala bagian 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000 21,000,000

c. Koordinator

Kandang 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

d. Koordinator

penetasan 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

e. Bagian dapur 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

f. Satpam 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

g. Supir 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

Listrik, telp,

pulsa 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429 272,571,429

Pemeliharaan 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000 72,000,000

ATK 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000 6,600,000

Biaya

transportasi 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000 57,600,000

Page 114: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

102

No Uraian Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pajak:

a. Mobil pick up 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000 1,930,000

b. Mobil truck 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000 4,630,000

c. PBB 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000

Total biaya

tetap

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

1,080,851,429

Biaya variabel

Pakan 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159 5,698,600,159

Vaksin 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595 21,092,595

Vitamin herbal 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631 61,428,631

Biosecurity 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000 1,836,000

Box kemas 65,340,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000 130,680,000

Total biaya

variabel 5,848,297,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385 5,913,637,385

Total biaya

operasional

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

6,929,148,814

C Bunga pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D Pajak 0 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657 37,689,657

E Biaya lainnya 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000

Total biaya

(outflow) 11,904,935,401 7,039,178,470 7,180,302,899 7,067,278,470 7,180,302,899 7,488,658,470 7,208,402,899 7,039,178,470 7,180,302,899 7,067,278,470

F Net benefit (6,310,857,901) 4,148,976,530 4,007,852,101 4,120,876,530 4,007,852,101 3,699,496,530 3,979,752,101 4,148,976,530 4,007,852,101 4,139,586,530

G DF, i = 7.5% 0.930232558 0.865332612 0.80496057 0.74880053 0.696558632 0.647961518 0.602754901 0.560702233 0.521583473 0.485193928

H PV Net Benefit (5,870,565,489) 3,590,244,698 3,226,162,910 3,085,714,529 2,791,703,978 2,397,131,389 2,398,815,083 2,326,340,406 2,090,429,418 2,008,502,250

Page 115: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging
Page 116: KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG … · Keunggulan ayam kampung lainnya terlihat dari tingkat mortalitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging

104

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 2 November 1991 di Bogor, Jawa Barat. Penulis

merupakan putri ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Momo dan

Ibu Iryati. Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 1997 di Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 02 Sukaharja Kabupaten Bogor dan lulus pada tahun 2003. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama

Negeri (SMPN) 01 Tamansari Kabupaten Bogor dan lulus pada tahun 2006. Pada

tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 02 Bogor

hingga tahun 2009. Penulis melanjutkan studi di Program Diploma Tiga Institut

Pertanian Bogor (IPB) pada program keahlian Teknologi Industri Benih (TIB)

mulai tahun 2009 hingga 2012. Bulan Februari-Maret 2012 penulis melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan di Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa

Tengah dengan judul Pengujian Benih Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Situ

Bagendit di Laboratorium BPSB Jawa Tengah. Pada tahun yang sama penulis

diterima di Program Sarjana Alih Jenis Agribisnis angkatan tiga IPB.

Penulis selama menyelesaikan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis

Agribisnis juga aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Tahun 2012 hingga

tahun 2013 penulis menjabat sebagai staf departemen humas dari organisasi forum

of agribusiness student transfer program (FASTER) Alih Jenis Agribisnis IPB.

Pada organisasi tersebut penulis antara lain menjabat sebagai panitia

penyelenggara masa perkenalan mahasiswa Agribisnis IPB tahun 2013, panitia

seminar kewirausahaan Alih Jenis Agribisnis, pelatihan software statistik yang

mendukung penelitian seputar agribisnis dan beberapa kegiatan lainnya. Penulis

juga menjabat sebagai salah satu admin pada media sosial organisasi FASTER

pada tahun 2012 hingga tahun 2013.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Teknik

Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPBTPH) Program Diploma

III TIB IPB pada tahun ajaran 2013/2014, asisten praktikum Sertifikasi Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura (SBTPH) Program Diploma III TIB IPB pada

tahun ajaran 2013/2014, dan Teknik Produksi Benih Bersertifikat (TPBB)

Program Diploma III TIB IPB pada tahun ajaran 2013/2014.