Top Banner
KELAINAN MENSTRUASI Arif fajar maulana Intan Oktarina Listiani fauzia Ratia Resti Yuanita Mirza Heltomi
64

Kelainan-Menstruasi

Nov 28, 2015

Download

Documents

okadiputra

jenis-jenis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelainan-Menstruasi

KELAINAN MENSTRUASI

Arif fajar maulana

Intan Oktarina

Listiani fauzia

Ratia Resti Yuanita

Mirza Heltomi

Page 2: Kelainan-Menstruasi

PENDAHULUAN

Menstruasi merupakan gejala fisiologis yang secara periodik dialami oleh setiap wanita usia reproduksi. Proses menstruasi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor hormonal, anatomi dan psikis. Apabila terjadi gangguan pada salah satu atau lebih faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan gangguan dalam siklus menstruasi.

Page 3: Kelainan-Menstruasi

FISIOLOGI MENSTRUASI

Page 4: Kelainan-Menstruasi

ASPEK NEUROENDOKRIN DALAM SIKLUS MENSTRUASI

Page 5: Kelainan-Menstruasi

SIKLUS MENSTRUASI Siklus Ovarium

Fase Folikuler Fase Luteal

Page 6: Kelainan-Menstruasi

SIKLUS MENSTRUASI

Siklus Uterus

Page 7: Kelainan-Menstruasi

Fase proliferasi

Page 8: Kelainan-Menstruasi

Fase Sekresi

Page 9: Kelainan-Menstruasi

Fase Menstruasi

Page 10: Kelainan-Menstruasi

KELAINAN HAID

Kelainan haid adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu.

Page 11: Kelainan-Menstruasi

INSIDENSI DAN PREVALENSI

• Amenorrhea sekunder mempengaruhi sekitar 5% sampai 7% wanita menstruasi setiap tahunnya.

• Dysmenorrhea primer, atau kramp menstruasi dan nyeri tanpa penyakit panggul, bisa mepengaruhi wanita menstruasi sebanyak 50% dan biasanya bermanifestasi dalam beberapa tahun pertama dari onset.

• Dysmenorrhea sekunder, nyeri menstruasi disebabkan oleh penyakit atau patologi yang mendasarinya, ditemukan pada 5% sampai 7% wanita menstruasi dan paling sering rekuren pada wanita usia 30 dan 45 tahun.

• Sepuluh sampai dua puluh persen dari seluruh wanita yang menstruasi mengalami menorrhagia; kebanyakan adalah usia lebih dari 30 tahun (Shaw).

Page 12: Kelainan-Menstruasi

MACAM-MACAM KELAINAN HAID

• Kelainan dalam jumlah darah dan lamanya perdarahan pada haid:– Hipermenorea (menorhagia)– Hipomenorea

• Kelainan siklus:– Polimenorea– Oligomenorea– Amenorea

• Perdarahan di luar haid:– Metroragia

• Gangguan lain dalam hubungan dengan haid– Dismenorea– Premenstrual tension (ketegangan prahaid)– Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)

Page 13: Kelainan-Menstruasi

KELAINAN DALAM JUMLAH DARAH DAN LAMANYA PERDARAHAN PADA HAID:

Hipermenorea (menorrhagia)

• Ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).

• Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid (irregular endometrial shedding).

Page 14: Kelainan-Menstruasi

MENORRHAGIA

• Menorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai dengan pada siklus yang teratur

• Menorrhagia biasanya berhubungan dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan dimana menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada tengah malam.

• Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

Page 15: Kelainan-Menstruasi

Etiologi :

• Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 katagori yaitu gangguan pembekuan, disfunctional uterin bleeding (DUB), kelainan pelvis, gangguan medis13. menorrhagia umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal7.

Gangguan pembekuanWalaupun keadaan perdarahan tertentu seperti

ITP dan penyakit von willebrands berhubungan dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah13.

Page 16: Kelainan-Menstruasi

Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB)

DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding4,

Page 17: Kelainan-Menstruasi

Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen4.

Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak4.

Page 18: Kelainan-Menstruasi

Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi4.

Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama4.

Page 19: Kelainan-Menstruasi

Pada (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari.

Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami4.

Page 20: Kelainan-Menstruasi

Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang progesterone.

Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding4.

Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat berhenti4.

Page 21: Kelainan-Menstruasi

Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrand’s dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam4.

Page 22: Kelainan-Menstruasi

Gangguan pada organ dalam pelvis Menorrhagia biasanya berhubungan dengan

fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD.

Wanita dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid melebihi 80cc13. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus6.

Page 23: Kelainan-Menstruasi

Gangguan medis lainnya Gangguan medis lainnya yang dapat

menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah.

Page 24: Kelainan-Menstruasi

TERAPI

Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter)

Page 25: Kelainan-Menstruasi

Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan lehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk memperkuat vena dan kapiler

Page 26: Kelainan-Menstruasi

HIPORMENOREA (KRIPTOMENORRHEA)

• Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc),

kadang-kadang hanya berupa spotting. • Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen,

servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Adanya hipermenorea tidak mengganggu fertilitas.

Page 27: Kelainan-Menstruasi

Penanganan pada hipomenorrhea

Bila siklus menstruasi berovulasi tidak perlu dilakukan pengobatan apapun. Bila ternyata tetap ingin diberikan pengobatan, maka dapat diberikan kombinasi estrogen-progesteron yang dimulai hari ke-16 sampai hari ke-25 siklus menstruasi.

Page 28: Kelainan-Menstruasi

KELAINAN SIKLUS

Polimenorrhea Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus

kurang dari 21 hari, dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.

Etiologi Bila siklus pendek namun teratur ada

kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.

Page 29: Kelainan-Menstruasi

Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.

Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron6.

Page 30: Kelainan-Menstruasi

OLIGOMENORRHEA

DefinisiOligomenorrhe disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang

EtiologiOligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas

Page 31: Kelainan-Menstruasi

Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil.

Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anovulatoar serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikin status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomeonrrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan.

Page 32: Kelainan-Menstruasi

AMENORRHEA

Amenorrhe fisologis dapat terjadi pada menopouse, sebelum pubertas, dalam kehamilan dan dalam masa laktasi. Bila tidak menyusukan, haid datang ±3 bulan post partum namun bila menyusukan, haid datang pada bulan ke-6. Amenorrhea patologi terjadi pada 2-5% wanita produktif dengan 66% diantaranya terdiri dari atlet.

Definisi amenorrhea lainnya Tidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tumbuh

kembang seks sekunder Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun tetapi telah

terdapat tanda-tanda seks sekunder Telah terjadi haid kemudian haid terhenti untuk masa 3

daur atau 6 bulan atau lebih.

Amenorrhea di bagi menjadi menjadi dua: Amenorreha Primer Amenorreha sekunder

Page 33: Kelainan-Menstruasi

Amenorreha Primer yaitu keadaan di mana siklus menstruasi tidak

pernah dimulai. Amenorrhe primer berarti seorang perempuan belum mengalami haid setelah usia 16 tahun, ada juga yang mengatakan bahwa amenorhea primer tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai usia 18 tahun. Amenorrhea biasanya terjadi pada gadis dengan underweight atau pada aktivitas berat dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon.

Page 34: Kelainan-Menstruasi

Etiologi amenorrhea primer:

Hypergonadotropic hypogonadism Eugonadism

androgen insensitivity syndrome; congenital adrenal hyperplasia; polycystic ovarian syndrome.

FSH rendah. Aplasia uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kustner-V

Rokitansky)

Page 35: Kelainan-Menstruasi
Page 36: Kelainan-Menstruasi

AMENORRHEA SEKUNDER amenorrhea sekunder adalah wanita usia reproduksi

yang pernah mengalami haid, namun haidnya berhenti untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.

Klasifikasi Amenorrhea sekunder berdasarkan kompartemen

Kompartemen I : Gangguan pada traktus atau uterus

Kompartemen II Gangguan pada Ovarium

Kompartemen III Gangguan pada sistem pituitari anterior

Kompartmen IV Gangguan pada sistem saraf pusat

Page 37: Kelainan-Menstruasi

EtiologiLINGKUNGAN

SSP

HIPOTALAMUS

Hipofisis Anterior

GnRH

Ovarium

Haid

LHFSH

ProgesteronEstrogen

Uterus

KOMPARTEMEN IV

KOMPARTEMEN III

KOMPARTEMEN II

KOMPARTEMEN I

Page 38: Kelainan-Menstruasi

KELAINAN KOMPARTEMEN 1: KELAINAN SALURAN UTERUS Sindrom Asherman Pada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder.

Keadaan ini terjadi akibat kuretase postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.

Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.

Page 39: Kelainan-Menstruasi

Mullerian anomali

Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain, uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun endometrium sangat sedikit.

Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.

Page 40: Kelainan-Menstruasi

Insensitivitas Androgen (testicular feminization)

Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes.

Pseudohermaprodit berarti genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH

Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.

Page 41: Kelainan-Menstruasi

perbedaan Mullerian agenesis Testkular femminization

Kariotip 46,XX 46, XY

herediter Tidak diketahui Maternal x-linked resesif

Rambut seksual Wanita normal Tidak ada atau jarang

Kadar testosteron Wanita normal Normal atau sedikit mendekati kadar pria normal

Anomali lain Sering Jarang

Gonadal neoplasia

Normal 5% insidensi tumor maligna

Page 42: Kelainan-Menstruasi

KOMPARTEMEN 2GANGGUAN OVARIUM

Kelainan ovariumKelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40% amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45,X (50%), mosaik (25%), 46,XX (25%). Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46,xx, mosaik , 45,x atau 46xx, 47 xxx dan 45x.

Page 43: Kelainan-Menstruasi

Sindrom TurnerPada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.

Kegagalan ovarium prematurSekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

Page 44: Kelainan-Menstruasi

Efek radiasi dan kemoterapiEfek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.

Dosis radiasi Efek sterilisasi

60 rads Tidak berefek

150rads Sedikit berisiko pada usia 40 tahun

250-500rads Usia 15-40, 60% steril

500-800 Usia 15-40, 70% steril

>800rads 100% permanen steril

Page 45: Kelainan-Menstruasi

KOMPARTEMEN III GANGGUAN PADA HIPOFISE ANTERIOR. Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa

gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu9. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah opersi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak.

Page 46: Kelainan-Menstruasi

KOMPARTEMEN IVGANGGUAN PADA SSP

Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan9.

Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal

Page 47: Kelainan-Menstruasi

Pengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan9.

Komplikasi yang paling ditakutkan dariamenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis9.

Page 48: Kelainan-Menstruasi

METRORRHAGIA Metrorrhagia pendarahan yang terjadi di antara siklus

mentruasi, atau dengan kata lain timbul lebih sering dari biasa (yatim faisal,2001)

etiologi : organik dan fungsional Organik

Serviks uteri : polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri, karsinoma servisis uteri.

Korpus uteri : polip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.

Tuba falopii : seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.

Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium.

Page 49: Kelainan-Menstruasi

FungsionalOvulatoarAnovulatoar

Manifestasi klinissiklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama

(amenore) Selain itu, akan sering mengalami f lek NyeriTegang pada payudara Cepat emosi

Page 50: Kelainan-Menstruasi

Pemerikaan penunjang

1. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, uji fungsi thiroid , dan kadar HCG, FSH, LH, Prolaktin dan androgen serum

2. Deteksi patologi endometrium melalui :(a) kuretase (b) histeroskopi

3. Laparoskopi 4. Uji kehamilan: untuk melihat ada tanda-

tanda kehamilan 5. Pemeriksaan koagulasi : untuk memantau

faktor pembekuan darah

Page 51: Kelainan-Menstruasi

Penatalaksanaan Bila perdarahan sangat banyak,  Istirahat

baring dan transfusi darah  Bila pemeriksaan gynecologik menunjukan

perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan :

1)   estrogen dalam dosis tinggi Dapat diberikan secar IM dipropionasestradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol 20 mg. Tetapi apabila suntikan dihentikan perdarahan dapat terjadi lagi.

Page 52: Kelainan-Menstruasi

2)   progesteron Pemberian progesteron mengimbangi

pengaruh estrogen terhadap endometrium, dapat diberikan kaproas hidroksi progesteron 125 mg, secara IM, atau dapat diberikan per os sehari nirethindrone 15 mg atau asetas medroksi progesteron (provera) 10 mg, yang dapat  diulangi berguna dalam masa pubertas.

Page 53: Kelainan-Menstruasi

GANGGUAN LAIN DALAM HUBUNGAN DENGAN HAID

Dismenorrhea Dismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid.

Dismenorrhea terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.

Klasifikasi Dismenorrhea Dismenorrhea primer(idiopatik) Dismenorrhea sekunder

Page 54: Kelainan-Menstruasi

Dismenorrhea primer (idiopatik)

Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelins, prostaglandin, vasopressin dan faktor lainnya.

Page 55: Kelainan-Menstruasi

Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus. Hiperaktivitas uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus yang berkontraksi menyebabkan “angina” sehingga terjadilah nyeri

Endotelin adalah uterotonin pada uterus yang tidak hamil. Endotelin tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2α dan menginduksi kelenjar lainnya untuk menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat kontraksi selanjutnya merangsang pelepasan endorpin dan PGF2α

sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih

lanjut.

Page 56: Kelainan-Menstruasi

Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2α lebih banyak daripada wanita normal. PGF2α adalah oksitoksi dan vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus akan menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid.

Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.

Faktor lain yang penting adalah kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan. Hal ini menjelaskan mengapa pada wanita yang telah melahirkan dismenorrhea dapat berkurang.

Page 57: Kelainan-Menstruasi

Penanganan pada dismenorrea primer Pemberian Analgetik: NSAIDs diberikan 1-2 hari

menjelang haid dan diteruskan sampai hari kedua atau ketiga siklus haid.

Terapi hormonal juga telah banyak digunakan. Tujuannya untuk menghasilkan siklus haid yang anovulatorik, sehingga nyeri haid dapat dikurangi. Biasanya diberikan Progesteron (Didrogesteron 10mg, 2 kali 1, Medroksiprogesteron asetat 5mg/hari) diberikan mulai dari hari ke-5 sampai ke-25 siklus haid.13

Page 58: Kelainan-Menstruasi

DISMENORRHEA SEKUNDER Dismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah

menarche. Biasanya disebabkan hal lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus. Nyeri mungki terasa pada satu sisi abdomen.

Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implant ini masih bereaksi terhadap estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh saat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke dalam rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri.

Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun2. Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid, penyakit radang panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip uteri; inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi sebelumnya dan adenomiosis yaitu suatu keadaan dimana endometrium tumbuh menembus miometrium.

Page 59: Kelainan-Menstruasi

Penanganan pada dismenorrhea sekunder Bila ada kelainan organik ditangani secara kausal. Pada

kasus-kasus yang menolak tindakan operatif, maka untuk sementara dapat dicoba pengobatan medikamentosa seperti pada dismenorrea primer. Pemberian analog GnRH selama 6 bulan sangat efektif menghilangkan nyeri haid yang disebabkan endometriosis.

Terapi pemberian NSAID , Pil kontrasepsi Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS) Akupuntur Asam lemak ω-3 Vitamin B1 100 mg /hari selama 90 hari. Suplemen magnesium

Page 60: Kelainan-Menstruasi

PREMENSTRUAL SYNDROME

Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sanpai haid berhenti. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma dan sebagainya; sedang pada kasus-kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut di atas.

Faktor yang memegang peranan sebagai etiologi premenstrual tension ialah: ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema.

Page 61: Kelainan-Menstruasi

Kriteria Premenstrual syndrome menurut American Psychiatric Association (APA)

Gejala-gejala yang yang berhubungan dengan siklus menstruasi secara temporal, mulai dari permulaan selama minggu terakhir fase luteal dan berkurang setelah onset mestruasi.

Diagnosis membutuhkan setidaknya lima dari salah satu gejala di bawah, dan salah satu nya harus salah satu dari empat gejala yang pertama: Depresi, perasaan putus asa Kecemasan atau ketegangan Afeksi yang labil, contoh: perasaan tiba-tiba sedih, menangis, marah, atau

mudah tersinggung. Marah atau perasaan tersinggun yang menetap, atau meningkatnya konflik

interpersonal. Penurunan ketertarikan terhadapa aktifitas sehari-hari Mudah lelah Sulit berkonsentrasi Gangguan nafsu makan, makan berlebih atau nafsu makan tinggi Hypersmonia atau insmonia Perasaan “overprotected” atau tidak terkendali Gejala fisik, seperti payudara kencang, sakit kepala, edema, nyeri sendi,

penambahan berat badan. Gejala-gejala mempengaruhi pekerjaan atau aktivitas sehari-hari atau hubungan

sosial. Gejala-gejala tersebut bukan merupakan sebuah eksarsebasi gangguan

psikiatrik yang lain.

Page 62: Kelainan-Menstruasi

Penanganan PMS Medikamentosa

Prostaglandin sintetase inhibitor Pil KB : medroxyprogesterone acetate 10-30mg/hari GnRH agonis dikombinasi dengan estrogen-

progesteron :Nafareline, goserelide Selective Serotonin Reuptake Iinhibitors: Fluoxetine,

Setraline, Paraxetine Plasebo Spironolactone

Operatif oovorektomi

 

Page 63: Kelainan-Menstruasi

MITTELSCHMERZ

Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang tejadi mungkin ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2 – 3 hari.

Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.

Page 64: Kelainan-Menstruasi

TERIMAKSIH