Top Banner
28

kel 5 jurnal 1

Jul 13, 2016

Download

Documents

wiwie12345678

aiueo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kel 5 jurnal 1
Page 2: kel 5 jurnal 1

Kelompok 5METODOLOGI PENELITIAN KARYA TULIS

Page 3: kel 5 jurnal 1

Kelompok 5

Ketua : Widhazwari Yuzmal Pratiwi (1112012038)

Sekretaris : Olva Atsarina Yuliyansih (1112012024)

Anggota : Dayanara Amarita Merukh (1112012009)

Luthfir Rahman (1112012017)

Mazaya Haekal (1112012018)

Eva Nur Arofah (1112012041)

Jessica Gabriella (1112012042)

Page 4: kel 5 jurnal 1

Independen Dependen

Subjek

HUBUNGAN MALOKLUSI DENGAN KUALITAS HIDUPPADA REMAJA DI KOTA MEDAN

Judul:

•Memiliki 2 variable yaitu, maloklusi sebagai variable independen dan kualitas hidup sebagai variabel dependen, serta remaja sebagai subjek.•Disiplin ilmu yang dibahas dalam judul ini adalah ilmu kedokteran gigi dalam bidang orthodontic, karena membahas menganai maloklusi.•Terdapat 9 kata pada judul karena kata “di” tidak memiliki makna sehingga tidak dihitung.

Page 5: kel 5 jurnal 1

Penulis:

Oktavia Dewi Hanya ada 1 orang penulis dalam jurnal ini.

Page 6: kel 5 jurnal 1

Nama jurnal dan tahun:

dentika Dental Journal, Vol 14, No.2, 2009: 115-119 Nama jurnal: dentika Dental Journal Tahun jurnal: 2009

Page 7: kel 5 jurnal 1

Abstrak:Hanya ada 1 paragraf, yang mencakup: Latar belakang: Masalah Tujuan Metode & bahan/ cara Hasil Kesimpulan Saran Tetapi dalam abstrak tidak mengandung manfaat.

Page 8: kel 5 jurnal 1

Kata kunci: Terdapat 3 kata kunci yaitu: malocclusion, quality of life, dan

adolescence. Kata kunci yang dipakai sesuai dengan judul jurnal.

Page 9: kel 5 jurnal 1

Pendahuluan:

Maloklusi dapat mengakibatkan:

Page 10: kel 5 jurnal 1

CrowdedSulit menyikat

gigi caries Gingivitis

bahkah periodontitis

Gigi Goyang

Maloklusi yang parah

Kesulitan dalam menggerakan

rahang

Ganggguan temporomandibular, dan dapat menimbulkan sakit kepala

kronis atau sakit pada wajah dan leher

MaloklusiDisto oklusi Terjadi hambatan pengucapan p, b, dan m

Mesio oklusi Terjadi hambatan pengucapan s, z, t dan n

MaloklusiEstetis dan penampilan

•Merasa tertekan,•Malu bertemu orang,•Sering dicemooh

Krisis ketidakpercayaan

terhadap diri sendiri

•Dari segi fungsi

•Dari segi rasa sakit

Dari segi hambatan sosial

•Dari segi psikis

Page 11: kel 5 jurnal 1

Bahan dan metode:Penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini adalah jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional, yang dilakukan terhadap remaja di 4 SMU Kota Medan. Dengan populasi adalah remaja yang berstatus pelajar siswa SMU Kota Medan yang berjumlah 116.038 orang yang terdiri dari 18 SMU Negeri dan 138 SMU Swasta yang ada di Kota Medan berdasarkan data pada Dinas Pendidikan Sumatera Utara tahun 2006. Besar Sampel dihitung dengan rumus beda proporsi, diperoleh jumlah sampel 413 orang. Cara sampling adalah dengan metode Stratified Cluster 2 tingkat.

Page 12: kel 5 jurnal 1

Pengumpulan data dilakukan di sekolah dengan metode wawancara dan pemeriksaan status maloklusi. Wawancara menggunakan kuesioner terstruktur berisi pertanyaan mengenai status sosiodemografi, karakteristik perilaku kesehatan gigi dan penilaian responden tentang kualitas hidup. Penilaian kualitas hidup menggunakan Oral Health Index Profile-49 (Slade), dan pemeriksaan status maloklusi digunakan Handcapping Malocclusion Assement Index. Untuk melihat hubungan antara status sosiodemografi, perilaku kesehatan remaja dan maloklusi dengan kualitas hidup dilakukan dengan uji korelasi Chi-Square dan untuk melihat besarnya hubungan antara maloklusi terhadap kualitas hidup tanpa adanya variable konfonder, serta seberapa besar hubungan tersebut.

Page 13: kel 5 jurnal 1

Kekurangan:oTidak menyebutkan kapan si peneliti meneliti, hanya ada

tulisan tahun 2006. Tahun jurnal 2009 sedangkan tahun data 2006, seharusnya peneliti menulis bulan dan tahun yang lengkap pada saat pengambilan data.

o Dalam bahasan disebutkan data diambil dari 4 SMU tetapi peneliti tidak menyebutkan nama SMU nya, seharusnya disebutkan.

Page 14: kel 5 jurnal 1

•Jenis penelitian: studi analitik dengan desain cross sectionalPopulasi: 116.038 remaja

Sampel: 413 remaja

•Besar sampel dihitung dengan rumus beda proporsi:Biasa digunakan pada desain kohort dan dapat juga digunakan pada desain cross sectional.

Page 15: kel 5 jurnal 1

Pengumpulan data

wawancara Pemeriksaan maloklusi

•Cara sampling adalah dengan metode Stratified Cluster 2 tingkat.

o Wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur berisi pertanyaan mengenai status sosiodemografi karakteristik perilaku kesehatan gigi dan penilaian responden tentang kualitas hidup.

Page 16: kel 5 jurnal 1

o Penilaian kualitas hidup menggunakan Oral Health Index Profile-49 (Slade):

OHIP adalah salah satu instrumen yang paling sesuai untuk penilaian kualitas hidup. OHIP dikembangkan di Australia oleh Slade dan Spencer pada tahun 1994, dan beberapa versi dari alat ini telah dikembangkan. OHIP 49 (Oral Health Impact Profile) adalah salah satu bagian dari Oral Health Related Quality of Life (OHRQoL) (Slade, 1994).

OHIP-49 terdiri dari tujuh dimensi (keterbatasan fungsional, nyeri fisik, ketidak nyamanan fisik, ketidak mampuan fisik, ketidak mampuan fisiologi, ketidak mampuan social, dan hambtan) dan tiap dimensi terdiri dari 4-9 butir pertanyaan sehingga keseluruhan pertanyaan terdiri dari 49 butir (Slade, 1994).

Page 17: kel 5 jurnal 1

o Pemeriksaan status maloklusi digunakan Handicapping

Malocclusion Assessment Index:

HMAR (Handicapping Malocclusion Assesment Record) yaitu

suatu lembar isian yang dirancang oleh Salzmann pada tahun 1967

dan digunakan untuk melengkapi cara menentukan priorotas

perawatan orthodontik menurut keparahan maloklusi yang dapat

dilihat pada besarnya skor yang tercatat pada lembar isian tersebut.

Page 18: kel 5 jurnal 1

Ciri-ciri maloklusi yang dicatat dan diskor terdaftar dalam HMAR sebagai berikut :A.  Penyimpangan gigi dalam satu rahang (Intra Arch Deviation) : a.    Gigi absen (missing)

b.    Gigi berjejal (crowded) c.    Gigi rotasi (rotation) d.   Gigi renggang (spacing)

B.   Kelainan hubungan gigi kedua rahang dalam keadaan oklusi (Inter Arch deviation):

1.    Segmen Anterior a.    Jarak gigit (over jet) b.    Tumpang gigit (over bite) c.    Gigitang silang (cross bite) d.   Gigitang terbuka (open bite)2.    Segmen posterior a.    Kelainan antero-posterior

Page 19: kel 5 jurnal 1

o Untuk melihat hubungan antara status sosiodemografi, perilaku kesehatan remaja dan maloklusi dengan kualitas hidup dilakukan dengan uji korelasi Chi-Square:

Chi square merupakan salah satu analisis statistik yang paling banyak digunakan dalam pengujian hipotesis. Chi square terutama digunakan untuk uji homogenesitas, uji independensi, dan uji keselarasan

o Untuk melihat besarnya hubungan antara maloklusi terhadap kualitas hidup tanpa adanya variable konfonder, serta seberapa besar hubungan tersebut.

Variabel perancu (confounding variable) adalah jenis variabel yang berhubungan (asosiasi) dengan variabel bebas dan berhubungan dengan variabel tergantung tetapi bukan merupakan variabel antara.

Page 20: kel 5 jurnal 1

Hasil:

Table 1 menunjukkan presentase maloklusi sebanyak 60,5%, dan yang membutuhkan perawatan adalah 23%. Selanjutnya untuk analisis hubungan variabel maloklusi dengan seluruh variabel bebas lainnya peneliti menggunakan presentase maloklusi yang membutuhkan perawatan sebanyak 23%. Berdasarkan kebutuhan akan perawatan inilah peneliti menganalisis hubungan maloklusi dengan kualitas hidup.

Page 21: kel 5 jurnal 1

•Terdapat lebih dari 2 kelompokVariabel: kategorik karena digolongkan ke dalam 5 kelompok•Skala: ordinal karena memiliki tingakatan (range)•Presentase maloklusi sebanyak 60,5% didapat dari menjumlahkan kasus maloklusi berdasarkan tabel 1 dari maloklusi ringan – sangat berat.•Presentase yang membutuhkan perawatan 23% didapat dari menjumlahkan kasus maloklusi berdasarkan tabel 1 dari perlu perawatan kasus tertentu – sangat memerlukan perawatan.

Page 22: kel 5 jurnal 1

Tabel 2 menunjukkan dimensi keterbatasan fungsi keluhan terbanyak adalah makanan sangkut sebanyak 35,1%, dimensi rasa sakit fisik keluhan terbanyak adalah sakit gigi sebanyak 64,41%, dimensi ketidaknyamanan psikis keluhan terbanyak adalah sadar ada masalah pada gigi sebanyak 41,4%, dimensi takut tersenyum 42,13%, dimensi ketidakmampuan psikis keluhan terbanyak adalah mudah tersinggung sebanyak 47,22%, dan dimensi hambatan keluhan terbanyak adalah tidak dapat belajar dengan baik sebanyak 20,82%.

Page 23: kel 5 jurnal 1

Terdapat 7 kelompok Merupakan variable komposit karena dari 7 kelompok yang ada akan

digabungkan menjadi 1 variabel yang sama yaitu variable kualitas hidup. Variabel: kategorik karena dikelompokan ke dalam beberapa kelompok

(variabel) Skala: ordinal karena berupa tingkatan (range) Kekurangan:

o Peneliti hanya mencantumkan hasil yang terbanyak. Sebaiknya dalam hasil tidak hanya membahas hal-hal yang terbanyak, tetapi kita juga membahas hal-hal yang kecil, karena hal yang kecil mungkin juga menarik untuk dibahas.

Page 24: kel 5 jurnal 1

Pembahasan: Dalam pembahasan dituliskan perbandingan antara data prevalensi maloklusi remaja SMU

di Kota Medan yaitu 60,5% dengan data United States Public Helath Service (USPHS) sebesar 89%. Padahal seharusnya peneliti masih bias membandingkan dengan data nasional seperti SKRT atay RISKESDAS, karena perbandingannya belum

SKRT menyebutkan bahwa prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah tertinggi, dan maloklusi berada pada urutan kedua setelah karies.

Dikatakan bahwa kelompok yang menderita maloklusi mempunyai risiko 3,227 kali mengalami gangguan kualitas hidup dibandingkan dengan kelompok tidak maloklusi.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian Mon-Mon Tin terhadap siswa SMP Kota Bharu Malaysia yang menyatakan bahwa 66,8% siswa terganggu kualitas hidupnya akibat buruknya kesehatan gigi dan mulut.

Page 25: kel 5 jurnal 1

Menurut dibiase maloklusi menyebabkan pengalaman psikis yang tidak baik. Kekurangan:

o Dikatakan bahwa perjalanan hidup sebagian dari anak-anak sampai masa remaja yang mengalami maloklusi, akan menerima penindasan (bullying) berupa ejekan/ hinaan yang menyakitkan hati. Sedangkan dalam table kualitas hidup tidak disebutkan bahwa maloklusi mengakibatkan bullying.

o Terdapat hubungan bermakna antara maloklusi dengan enam dimensi kualitas hidup. Sedangkan dalam table kualitas hidup terdapat tujuh dimensi.

Page 26: kel 5 jurnal 1

Kesimpulan dan saran: Dalam jurnal ini tidak ada kesimpulan dan saran dalam

pembahasannya, hanya ada di dalam abstrak saja.

Ucapan terima kasih: Dalam jurnal ini tidak dituliskan ucapan terimakasih.

Page 27: kel 5 jurnal 1

Daftar pustaka: Terdapat dua kali nomor 3, sehingga akan mengakibatkan ketidakcocokan antara yang

dikutip dalam paragraph diatas dengan yang ada di dalam daftar pustaka.

Daftar pustaka dalam jurnal ini menggunakan cara penulisan Vancouver.

Kelengkapan penulisan daftar pustaka nama penulis; judul makalah; nama buku, kota, nama penerbit, tahun, halaman; nama jurnal, tahun, volume, (nomer), halaman.

 

Lain-lain: Dalam jurnal ini yang diteliti adalah manusia sehingga seharusnya disebutkan mengenai

etik penelitian (etic clearance).

Page 28: kel 5 jurnal 1