This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODEL SISTEM KESEHATAN BETTY NEUMAN
MAKALAH
Oleh
Kelompok 2
1. Suhariyati (112310101001)2. Dian Diningrum Tri P. (112310101004)3. Chepy Tri Cita W (112310101007)4. NurulFitriyah (112310101010)5. Frandita Eldiansyah (112310101014)6. Silvi Anita Uslatu Rodyah (112310101035)7. MuhamadRifqiWibowo (112310101040)8. WahyuElokPambudi (112310101043)9. Dewa Ayu Dwi C.Y.S. (112310101046)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER
2012
PEMBAHASAN
1.1 Model Sistem Layanan Kesehatan Neuman
Betty Neuman pertama kali menuliskan modelnya pada tahun 1974 dan
memperbaiki model tersebut pada terbitan terakhirnya (Neuman, 1882, 1989).
Model kompleks ini memandang klien secara holistik dan multidimensi, dengan
fokus pada reksi stress dan reduksi stress. Neuman memusatkan perhatiannya
pada pengaruh stress dan reaksi terhadap stress tersebut dalam mengembangkan
dan mempertahankan kesehatan.
Model Neuman dapat diterapkan pada semua komponen proses
keperawatan. Model ini terutama sangat berguna bagi individu dan keluarga
karena model ini memandang klien sebagai komposisi dari variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, dan perkembangan sehingga model ini juga dapat
diterapkan pada komunitas.Model ini adalah suatu model pendekatan holistik
karena setiap sistem atau subsistem tidak dapat dipisahkan dan pengaruh dari
masing-masing sistem terhadap keseluruhan sistem harus dipertimbangkan.
1.2 Model Neuman
Model yang komprehensif yang digambarkan diatas, menyebutkan klien
sebagai inti lingkaran dengan beberapa lapisan pelindung. Kilen secara kontinue
terpajan oleh stresor internal dan eksternal yang membutuhkan garis pertahanan
dan reaksi. Intervensi keperawatan dapat terjadi sebelum atau setelah stresor dan
pada tiga tingkat pencegahan.
Berikut ini adalah gambar model sistem layanan kesehatan menurut Betty
Neuman:
Berikut ini uraian tentang masing-masing variabel.
a. Individu
Individu dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan melalui faktor-faktor interpersonal dan ekstrapersonal. Individu secara
kontinu terpajan terhadap berbagai stressor dalam lingkungan, baik yang
menguntungkan maupun yang membahayakan, dan berespon untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungan atau mengatur lingkungan.
Neuman meyakini bahwa individu adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem yaitu fisiologis, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
individu merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett,
2005). Dimana secara holistik individu dipandang sebagai keseluruhan yang
bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing
dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari- hari.
Individu terdiri atas sentral atau tiga struktur dasar dengan lapisan
pelindung. Inti sentral terdiri atas rentang suhu normal, kekuatan organ,
kelemahan, struktur ego, dan dikenal atau kemonalitas. Ketiga lapisan yang
menyelimuti melindungi individu dari stresor adalah sebagai berikut.
1) Garis pertahanan fleksibel
Garis pertahanan fleksibel merupakan lapisan terluar, berfungsi
sebagai penyangga stresor yang terus berubah secara dinamis dan cepat,
namun sangat rentan terhadap faktor-faktor internal seperti kurang tidur atau
kelaparan. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
2) Garis pertahanan normal
Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang
menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal
dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat
menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak
dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan
bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan
akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku
seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis
pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
3) Garis resistensi
Garis resisten merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang
mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur
dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui
garis normal pertahanan (normal line of defense). Garis resistensi terdiri atas
faktor-faktor internal yang berupaya menstabilkan individu dan memulihkan
garis pertahanan normal ketika stressor meningkat.
b. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai kontinum kesejahteraan dan penyakit yang
tercermin dalam keselarasan atau keseimbangan interaksi dan penyesuaian
individu terhadap lingkungan. Sehat adalah tingkat kesejahteraan yaitu semua
kebutuhan telah terpenuhi dan lebih banyak energi dibentuk dan disimpan,
dibandingkan dengan yang digunakan. Kesehatan tampak pada klien dengan
kestabilan sisitem yang optimal. Penyakit terjadi dalam berbagai tingkatan ketika
kebutuhan tidak terpuaskan secara memadai dan lebih banyak energi yang
dibutuhkan dan dikeluarkan daripada energi yang tersedia.
c. Keperawatan
Keperawatan berkaitan dengan pemeliharaan stabilitas klien dengan
mengurangi reaksi atau kemungkinan reaksi terhadap stresor. Tujuan dari
tindakan keperawatan adalah mencapai atau mempertahankan keseimbangan
sistem klien dan menghemat energi dengan secara aktif mengendalikan varianel-
variabel yang mempengaruhi klien. Intervensikeperawatan dilakukan
jikadicurugai atau diidentifikasi adanya stressor. Intervensi didasarkan pada empat
faktor yaitu: tingkat reaksi klien, sumber, tujuan, dan hasil yang diharapkan.
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan. Neuman
menguraikan intervensi kaperawatan menjadi tiga tingkat pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
1) Pencegahan primer
Pencegahan primer terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi: promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah
ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
3) Pencegahan tersier
Pencegahan tersier terdiri dari intervensi yang umumnya dilakukan
setelah pengobatan. Intervensi ini difokuskan pada readaptasi, reedukasi
untuk mencegah kekambuhan dimasa mendatang, dan pemeliharaan
kestabilan.
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan kekuatan-kekuatan internal dan eksternal yang
mengelilingi manusia setiap saat. Lingkungan meliputi stresor internal dan
eksternal dan faktor-faktor resistensi yang mengelilingi klien saat
itu.Contohlingkungan internal komunitas
yaitutingginyaproporsipenduduksosialekonomirendahatausuplai air bersih
tidakadekuat sedangkan lingkunganeksternalcontohnya bencanaalam, perang, dan
ekonomi global.
e. Stressor
Stresor adalah stimulus berbahaya atau menguntungkan yang
menimbulkan ketegangan dan mempunyai potensi untuk mengganggu keselarasan
sistem. Stresor dianggap sebagai situasi kondisi, tekanan atau sumber potensial
apapun yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan ketidakstabilan didalam
individu dan mengurangi garis pertahanan atau resistensi individu. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal: tekanan yang bekerja didalam individu. Misalnya:
respons koping.
2) Stressor interpersonal: tekanan yang bekerja diantara individu dan orang lain.
Misalny: ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal: tekanan yang terjadi di luar individu. Misalnya:
sosial politik.
f. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup secara
dasar yang terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan
bagian-bagian sistem.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi adalah
suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi bisa memperluas normal line defence ke tingkat sebelumnya,
menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada
tingkat semula sebelum sakit. Faktor-faktor yang termasuk rekonstitusi adalah
faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang
berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.Lima variabel tersebut saling mempengaruhi dimana setiap subsistem
memiliki respons yang unik terhadap stresor,stimulusmenghasilkanketegangan
yang menyebabkantimbulnyaketidakseimbangan yaitu sakit.
Peran FHN berdasarkan model kesehatan Neuman menurut lima variabel
diatas adalah:
1. Psikologis
a. Garis Pertahanan Fleksibe: pengambilan keputusan setiap hari, komunikasi
menejemen stres (verbal atau non verbal)
b. Garis Pertahanan Normal: pola komunikasi dan pengambilan keputusan,
mekanisme berubah, keterikatan diantara anggota keluarga
c. Garis Perlawanan: nilai-nilai dan kepercayaan keluarga
2. SosioBudaya:
a. Garis Pertahanan Fleksibel: Pemanfaatan pelayanan kesehatan, alokasi
sumber daya keluarga, tempat tinggal
b. Garis Pertahanan Normal: Peran sosial, aturan/norma sosial
c. Garis Perlawanan: Budaya/ etnik/ adat kebiasaan/ kepercayaan
3. Fisiologis:
a. GarisPertahanan Fleksibel: Lapisan epithelium sebagai barier invasi bibit
penyakit
b. Garis Pertahanan Normal: Sistem respirasi, hepatik, simpato adrenal,
sirkulasi, dan tractusurinarius yang berfungsi secara normal
c. Garis Perlawanan: Aktifasi mekanisme keseimbangan (kompensatori) dan
atau perubahan fungsi sistem
4. Perkembangan :
a. GarisPertahanan Fleksibel: keterampilan parenting
b. Garis Pertahanan Normal: tugas perkembangan
c. Garis Perlawanan: nilai-nilai pribadi yang berkembang sesuai dengan
pertambahan usia
5. Spiritual :
a. GarisPertahanan Fleksibel: kondisi spiritual sehari-hari
b. Garis Pertahanan Normal: praktek ibadah
c. Garis Perlawanan: kepercayaan dan nilai spiritual
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: EGC
Christensen, Paula J., dan Kenney, Janet W. 2009.Proses Keperawatan: Aplikasi