Page 1
TUGAS PENGENDALIAN PROSES
VARIABEL KONTROL, MANIPULASI, DAN GANGGUAN
PADA SUATU P&ID
KELOMPOK 10
KELAS C
CLARA SHINTA (1207136388)
ERLISA YANUARI PUTRI (1207113660)
JELIZANUR (1207136569)
PETER (1207113617)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2015
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Variabel
Kontrol, Manipulasi dan Gangguan pada Suatu P&ID” ini dapat terselesaikan
pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pembimbing mata kuliah Pengendalian Proses yaitu Bapak Dr.Ir Bahruddin, MT
yang mana telah banyak memberikan arahan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik, demikian juga kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari dalam menulis makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan penulisan makalah ini.
Pekanbaru, Februari 2015
Penulis
i
Page 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Landasan Teori................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 8
2.1 Sistem Pengendalian Proses.........................................................................8
2.2 Instrumentasi................................................................................................8
2.3 Pembahasan Piping and Instrumentation Diagram (P&ID).......................13
2.3.1 Elemen-elemen Pengendali yang Terlibat.........................................17
BAB III KESIMPULAN.................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Identifikasi Simbol Huruf...................................................................2
Tabel 1.2 Tabel Simbol Instrumentasi...............................................................4
ii
Page 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Diagram P&ID...................................................................1
Gambar 1.2 Identifikasi Simbol Garis................................................................3
Gambar 1.3 Kode Pada Piping Line...................................................................3
Gambar 1.4 Contoh Simbol Instrumentasi.........................................................5
Gambar 1.5 Simbol Valves................................................................................6
Gambar 1.6 Simbol Valves Actuator.................................................................6
Gambar 1.7 Simbol Fitting dan Representasi.....................................................6
Gambar 1.8 Simbol Peralatan Proses.................................................................7
Gambar 1.9 Simbol Equipment..........................................................................7
Gambar 2.1 Jalur Transmisi (a) Pneumatik: (b) Listrik ....................................9
Gambar 2.2 Simbol Pneumatic Control Valve...................................................9
Gambar 2.3 Simbol Temperature Transmitter...................................................10
Gambar 2.4 Simbol Temperature Controller .....................................................10
Gambar 2.5 Simbol Pressure Transmitter .........................................................11
Gambar 2.6 Simbol Pressure Controller ............................................................11
Gambar 2.7 Simbol Flow Transmitter ...............................................................12
Gambar 2.8 Simbol Flow Controller .................................................................12
Gambar 2.9 Flow Ratio Control ........................................................................12
Gambar 2.10 Simbol Level Transmitter.............................................................13
Gambar 2.11 Simbol Level Controller ..............................................................13
Gambar 2.12 P&ID Proses Pembuatan Polipropilen .........................................14
Gambar 2.13 Loop 1 ..........................................................................................14
Gambar 2.14 Loop 2 ..........................................................................................16
iii
Page 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema
dari ,jalur pipa, equipment, instrumentasi, kontrol sistem,dari suatu sistem
proses yang terdapat di Oil Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement
Plant, dll. Simbol-simbol yang terdapat dalam P&ID mewakili peralatan
seperti actuator, sensor-sensor dan kontroler. P&ID menjelaskan secara
detail mengenai flow process (Diagram Alir), terkecuali parameter-
parameter seperti temperatur, tekanan, dan besarnya arus tidak dapat
dijelaskan dalam P&ID. Alat-alat proses seperti valve (katup), instrument,
dan saluran pipa diidentifikasikan dengan kode. Kode-kode tersebut
berdasarkan ukuran, jenis cairan yang dialirkan, jenis sambungan pipa
(seperti dengan menggunakan bolt atau flange), dan keadaan valve
(tertutup atau terbuka).
Gambar 1.1 Contoh Diagram P&ID
1. Simbol Huruf
Simbol huruf digunakan untuk melihat fungsi-fungsi dari berbagai
alat proses. Melalui simbol ini, kita dapat menentukan kegunaan alat
proses dan kondisi alat proses tersebut. Letak suatu huruf yang berbeda
1
Page 6
dapat menimbulkan arti yang berbeda-beda. Contohnya bila huruf A
terletak diawal akan memberikan arti “Analysis” dan bila huruf A terletak
di akhir akan memberikan arti “Alarm”.
Dalam suatu loop instrument, huruf pertama menunjukan variabel
yang dikontrol bukan menunjukan variabel yang berubah. Contohnya, ada
sebuah katup kontrol yang memvariasikan laju aliran terhadap ketinggian
pada alat kontrol, maka simbol hurufnya adalah LV bukanlah FV. Berikut
ini akan ditampilkan tabel identifikasi simbol huruf yang dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Identifikasi Simbol Huruf
2
Page 7
2. Simbol Garis
Simbol garis digunakan untuk menggambarkan hubungan antara
unit-unit yang berbeda dalam sistem yang dikontrol. Gambar 1.1 berikut
menunjukkan simbol garis yang sering digunakan.
3
Page 8
Gambar 1.2 Identifikasi Simbol Garis
Dari gambar 1.2, Piping line merupakan garis proses utama
dimana pipa mengalirkan bahan kimia yang diidentifikasikan dengan
menggunakan kode. Simbol garis lainnya menjelaskan bagaimana sistem
terhubung antara satu proses dengan proses lainnya,serta sinyal yang
digunakan dalam sistem instrumentasi, seperti electrical signal, pneumatic
signal, data, dll.
Gambar 1.3 Kode Pada Piping Line
Kode-kode yang terdapat pada Piping Line menunjukan diameter
pipa, fluid service, material, dan isolasi. Diameter pipa disampaikan dalam
satuan inch. Fluid service memberi keterangan jenis fluida yang dialirkan.
Material memberikan informasi mengenai bahan pembuat pipa. Sebagai
contoh CS untuk Carbon Steel atau SS untuk stainless steel.
4
Page 9
Pengunaan kode-kode pada piping line sebagai contoh Gambar 1.2,
pada aliran pipa no 39 menunjukan pipa dengan diameter 4 inch, dengan
fluid service mengalirkan bahan kimia ‘N’, berbahan material CS (Carbon
Steel) , dan tanpa insulasi (“No Insulation”).
3. Simbol Instrumentasi
Kode-kode Instrumentasi yang tertera di P&ID adalah sebagai berikut,
huruf pertama mengidentifikasikan parameter yang dikontrol, huruf selanjutnya
mengidentifikasikan tipe perangkat control. Berikut ini merupakan tabel simbol
instrumentasi yang paling sering digunakan yang disampaikan pada Tabel 1.2
dibawah ini.
Tabel 1.2 Tabel Simbol Instrumentasi
Catatan :
* Ukuran simbol ini dapat bervariasi tergantung kebutuhan pemakai dan tipe
dokumen. Ukuran persegi dan lingkaran untuk diagram berukuran besar
ditunjukkan pada tabel diatas.
** Singkatan seperti IP1 (Instrument Panel #1), IC2 (Instrument Console #2),
CC3 (Computer Console#3), dll., dapat digunakan ketika dibutuhkan
untuk menentukan lokasi instrumen.
5
Page 10
*** Untuk menandakan peralatan yang tidak dapat diakses (behind the panel),
simbol yang digunakan sama, hanya digunakan garis horizontal putus-
putus.
Pada contoh Gambar 1.4a dibawah ini, huruf pertama F mempunyai arti
kode (berdasarkan kode ISA) yaitu Flow. Huruf kedua T mempunyai
arti Transmitter, kode FT101 dapat diartikan sebagai Flow Transmitter, Lingkaran
menunjukan FT101 terpasang (mounted) di Field Area. Pada Gambar 1.4b, yaitu
FIC101 berarti Flow Indicator Controller, simbol berupa kotak dan lingkaran
menunjukan FIC101, terletak di Shared Control/Shared Displays dan dapat
diakses oleh operator.
(a) (b)
Gambar 1.4 Contoh Simbol Instrumentasi
4. Simbol Gambar
Didalam suatu P&ID, simbol gambar merupakan simbol yang
sangat penting dimana dapat menunjukkan macam-macam alat proses
yang digunakan. Pada Gambar 1.5; 1.6; 1.7; 1.8; dan 1.9 ditampilkan
berbagai jenis simbol gambar yang paling sering digunakan.
Gambar 1.5 Simbol Valves
6
Page 11
Gambar 1.6 Simbol Valves Actuator
Gambar 1.7 Simbol Fitting dan Representasi
Gambar 1.8 Simbol Peralatan Proses
7
Page 12
Gambar 1.9 Simbol Equipment
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti dari berbagai simbol pada suatu P&ID standar yang
terdapat pada suatu flow sheet.
2. Untuk mengetahui variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel
gangguan (disturbance) dalam salah satu loop yang ada.
3. Untuk mengetahui cara yang perlu dilakukan untuk mencapai kondisi
operasi yang diinginkan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pengendalian Proses
Sistem pengendalian pada pabrik Polipropilen dari Propilen ini
dilakukan secara otomatis (pengawasan dan pengukuran sepenuhnya
dilakukan oleh mesin). Pengendalian dilakukan dengan sistem feedback
yaitu pengendalian yang dilakukan pada variabel manipulated setelah
dilakukan pengukuran variabel yang akan dikendalikan. Sistem
pengendalian terdiri atas alat ukur sensor variabel yang akan dikendalikan,
8
Page 13
pengendali (controller) dan elemen pengendali akhir. Sinyal yang dikirim
dari sensor ke controller berupa sinyal Iistrik dan dari controller ke
aktuator berupa sinyal pneumatik.
Pengendalian yang dilakukan meliputi pengendalian terhadap
temperatur. tekanan, laju alir dan level fluida. Sistem pengendalian
dinyatakan dalam bentuk simbol lingkaran yang berisi beberapa huruf
maksimal 4 huruf. Huruf pertama menunjukan variabel yang akan
dikendalikan, terdiri dari huruf T. P. F dan L yang mewakili temperature,
pressure, flow dan level. Huruf kedua menjelakan fungsi yaitu T sebagai
transmitter dan huruf C yang menyatakan controller.
2.2 Intrumentasi
Adapun instrumen-instrumen yang terdapat dalam sistem
pengendalian pada pabrik Polipropilen dari Propilen adalah:
1. Proses Kimia
Proses kimia meliputi peralatan proses dan operasi baik secara
kimia maupun fisika yang terjadi di dalam peralatan tersebut.
2. Sensor atau Alat Ukur
Sensor merupakan sumber informasi yang mengidentifikasi hal-hal
yang terjadi dalam suatu proses.
3. Transducer
Transducer merupakan alat penerjemah yang digunakan untuk
mengubah hasil pengukuran menjadi besaran yang ditransmisikan.
4. Jalur Transmisi
Jalur transmisi merupakan media yang digunakan untuk membawa
informasi hasil pengukuran dari alat ukur ke controller. Pada sistem
pengendalian pabrik ini terdiri dari 2 jenis
jalur transmisi listrik dan jalur pneumatik yaitu jalur yang ditampilkan pada
Gambar 2.1
(a) (b)
9
Page 14
Gambar 2.1 Jalur Transmisi (a) Pneumatik: (b) Listrik
5. Elemen Pengendali
Elemen pengendali menerima informasi dan memutuskan tindakan
yang harus dilakukan.
6. Elemen pengendali akhir
Elemen pengendali akhir merupakan perangkat keras yang
melaksanakan tindakan yang diputuskan oleh elemen pengendali. Elemen
pengendali akhir yang digunakan pada pabrik ini berupa pneumatic
control valve (PCV) dengan simbol yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Simbol Pneumatic Control Valve
7. Elemen Pencatat
Elemen pencatat mencatat berbagai kelakuan proses agar dapat
didemonstrasikan secara visual.
Pada perancangan pubrik Polipropilen ini. sistem pengendalian
proses dilakukan dengan melengkapi alat-alat proses dengan
instrumentasi-instrumentasi tertentu. Instrumen-instrumen yang diperlukan
tersebut antara lain:
1. Instrumentasi Temperatur (Temperature Instrument)
Pada pabrik ini, instrumentasi temperature digunakan untuk
mengatur dan mengontrol temperatur. Instrumentasi temperatur yang
digunakan terdiri dari:
a. Temperature Transmitter
Temperature trammitter merupakan alat yang meneruskan sinyal
perubahan suhu dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke
elemen pengontrol, kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final
control atau secara sederhana temperature transmitter dapat diartikan
sebagai bagian alat pengendali yang mengirim sinyal perubahan suhu ke
10
Page 15
antar elemen pengendali. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar
2.3.
Gambar 2.3 Simbol Temperature Transmitter
b. Temperature Controller
Temperature controller adalah alat yang digunakan sebagai pengatur
suhu atau pengukur sinyal dalam bentuk panas menjadi sinyal mekanis
atau listrik. Pengaturan temperatur dilakukan dengan mengatur jumlah
material proses yang harus ditambahkan atau dikeluarkan dari suatu proses
yang sedang bekerja. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Simbol Temperature Controller
2. Instrumentasi Tekanan (Pressure Insurument)
Pada pabrik ini, instrumentasi tekanan digunakan untuk mengatur
dan mengontrol tekanan aliran. Instrumentasi tekanan yang digunakan
terdiri dari:
a. Pressure Transmitter (PT)
Pressure transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal
perubahan tekanan dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke
elemen pengontrol. Kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final
control, atau secara sederhana, pressure transmitter dapat diartikan
sebagai bagian alat pengendali yang mengirim sinyal perubahan tekanan
ke antar elemen pengendali. Simbol indikator ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
11
Page 16
Gambar 2.5 Simbol Pressure Transmitter
b. Pressure Controller (PC)
Pressure controller adalah alat yang dapat digunakan sebagai
pengukur tekanan atau pengubah sinyal dalam bentuk gas menjadi sinyal
mekanis. Pengukuran tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah
uap yang keluar dari suatu alat yang tekanannya ingin dideteksi. Simbol
indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Simbol Pressure Controller
3. Instrumentasi Laju Aliran (Flow Instrument)
Pada pabrik ini, instrumentasi tekanan digunakan untuk mengatur
dan mengontrol laju aliran. Instrumentasi alinan yang digunakan terdiri
dari:
a. Flow Transmitter (FT)
Flow transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal kecepatan
aliran dari sensor (elemen primer) pada suatu unit operasi ke elemen
pengontrol kemudian dari elemen pengontrol ke terminal final control,
atau secara sederhana flow transmitter dapat diartikan sebagai bagian alat
pengendali yang mengirim sinyal perubahan laju alir ke antar elemen
pengendali. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Simbol Flow Transmitter
12
Page 17
b. Flow Controller (FC)
Flow controller adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
aliran fluida dalam aliran pipa atau unit proses lainnya. Pengukuran
kecepatan fluida biasanya diatur dengan mengukur keluaran dari alat yang
mengakibatkan fluida mengalir dalam aliran pipa. Simbol indikator ini
dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Simbol Flow Controller
4. Flow Ratio Controller (FRC)
Flow Ratio Controller adalah alat yang digunakan untuk mengukur
rasio kecepatan aliran antara dua atau lebih fluida dalam aliran pipa atau
unit proses lainnya. Flow Ratio Controller pada pabrik ini terdapat pada
aliran keluaran condenser dan aliran keluaran reboiler. Simbol indikator
ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Flow Ratio Control
5. Intrumentasi Level (Level Instrument)
Pada pabrik ini, instrumentasi level digunakan untuk mengatur dan
mengontrol tinggi cairan. Instrumentasi level yang digunakan terdiri dari:
a. Level Transmitter (LT)
Level transmitter merupakan alat yang meneruskan sinyal
perubahan ketinggian fluida dari sensor (elemen primer) pada suatu unit
operasi ke elemen pengontrol kemudian dari elemen pengontrol ke
13
Page 18
terminal final kontrol, atau secara sederhana level transmitter dapat
diartikan sebagai bagian alat pengendali yang mengirim sinyal perubahan
level/ketinggian fluida ke antar elemen pengendali. Simbol indikator ini
dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Simbol Level Transmitter
b. Level Controller (LC)
Level controller adalah alat yang dipakai untuk mengukur tinggi
cairan dalam alat. Pengukuran tinggi permukaan cairan dilakukan dengan
operasi dari sebuah control valve yaitu dengan mengatur laju alir fluida
masuk atau keluar proses. Simbol indikator ini dapat dilihat pada Gambar
2.11
Gambar 2.11 Simbol Level Controller
2.3 Pembahasan Piping and Instrumentation Diagram (P&ID)
Pada Gambar 2.12 dibawah ini akan ditampilkan P&ID seluruh proses
pada pembuatan polipropilen dari propilen.
14
Page 19
Gambar 2.12 P&ID Proses Pembuatan Polipropilen
Pada P&ID tersebut akan diambil beberapa loop untuk dipelajari variabel
kontrol, variabel manipulasi, dan variabel gangguan.
1. Loop 1 pada D-101 (Tangki Umpan Propilen)
Gambar 2.13 Loop 1
15
Page 20
Pada gambar tersebut, alat yang digunakan terdiri atas:
D-101 : Tangki Umpan Propilen
P-101 : Pompa Umpan Propilen
FCV-101 : Flow Control Valve Umpan Propilen
FT : Flow Transmitter
FC : Flow Control
I/P : Current to Pneumatic
A/D : Analog to Digital
D/A : Digital to Analog
Output dari tangki umpan propilen akan dikirim menuju flow
transmitter yang akan mengirimkan sinyal data analog elektrik menuju
A/D transducer yang selanjutnya akan melalui flow control (untuk
mengatur laju aliran) dimana pada flow control ini, akan terjadi koreksi
terhadap laju alir, bila terjadi error maka akan dikirimkan ke final
controller untuk mencapai keadaan yang diinginkan.
Setelah melalui flow control, maka sinyal akan melewati D/A
transducer yang akan mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Sinyal analog (elektrik) tersebut kemudian akan diubah menjadi sinyal
pneumatic untuk kontrol alat flow control valve yang merupakan final
controller. Pada final controller akan diatur laju aliran sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan yang kita inginkan. Jika laju alir output melebihi
data set pada controller, maka final control (valve) di perkecil. Demikian
sebaliknya jika laju alir output kecil dari data yang telah di set maka final
control akan di perbesar.
Variabel Kontrol : Laju alir
Variabel Manipulasi : Laju alir fluida keluar dari tangki umpan propilen (D-101)
Varibel Gangguan : Laju alir fluida keluar dari tangki umpan propilen (D-101)
16
Page 21
2. Loop 2 pada Cyclone (Y-151)
Gambar 2.14 Loop 2
Pada gambar tersebut, alat yang digunakan terdiri atas:
Y-151 : Cyclone
FG-102 : Flash Drum
PT : Pressure Transmitter
A/D : Analog to Digital
PC : Pressure Control
D/A : Digital to Analog
I/P : Current to Pneumatic
Berikut ini merupakan variabel kontrol, manipulasi, dan gangguan:
Variabel Kontrol : Tekanan
Variabel Manipulasi : Laju alir gas input dan output
Variabel Gangguan : Suhu operasi
Sinyal data berupa tekanan hasil keluaran dari Cyclone akan ditangkap
oleh Pressure Transmitter yang kemudian akan melalui A/D Transducer untuk
mengubah sinyal data tersebut dari bentuk analog menjadi sinyal digital. Sinyal
data berupa tekanan tersebut akan diatur oleh Pressure Controller. Data tekanan
yang disampaikan, akan dikoreksi errornya yang kemudian akan dikirimkan
17
Page 22
sinyalnya menuju kontroler akhir. Yang sebelumnya telah mengalami perubahan
sinyal dari sinyal digital menjadi sinyal analog oleh D/A Transducer, kemudian
sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal pneumatic untuk dibaca oleh
Pressure Control Valve yang merupakan kontroler akhir. Ketika tekanan melebihi
dengan kondisi yang diinginkan, maka control valve akan membuka, demikian
dengan sebaliknya.
2.3.1 Elemen-elemen Pengendali yang Terlibat
1. Unit Pengukuran
Unit pengukuran berfungsi mengubah informasi besaran fisik
terukur (variabel proses) menjadi sinyal standar. Unit ini terbagi atas dua
bagian yaitu sensor dan transmiter.
a. Sensor (elemen perasa atau pengindera) adalah peralatan yang
merespon rangsangan fisik yang langsung berhubungan dengan
variabel proses. Sensor temperatur yang biasa digunakan adalah RPD
(Resistance Temperature Detector) atau Thermocouple. Sensor laju alir
yang biasa digunakan adalah Orifice. Sensor tekanan yang biasa
digunakan adalah Manometer atau Bourdon Tubes. Sensor komposisi
yang biasa diguanakan adalah Cromatogram. Sensor level yang biasa
digunakan adalah Bubller level.
b. Transmitter yaitu peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi
atau informasi yang datang dari sensor menjadi sinyal standar. Dua
sinyal standar yang sering dapat dipakai adalah sinyak lisrtrik dan
pneumatik.
2. Unit Kendali akhir
Unit kendali akhir bertugas menerjemahakan sinyal kendali
menjadi aksi atau tindakan koreksi melalui pengaturan variabel pengendali
atau variabel termanipulasi. Unit ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu
actuator dan elemen regulasi. Jenis penggerak yang penting dalam industri
proses adalah pneumatik, elektrik, dan hidrolik. Katup kendali (Control
18
Page 23
Valve) merupakan unit kendali akhir yang paling banyak dipakai di
Industri kimia.
3. Unit Pengendali
Unit pengendali merupakan “otak” sistem dalam pengendalaian.
Pengendali adalah peralatan yang melakukan perhitungan atau evaluasi
nilai error menurut algoritma kendali. Unit pengendali terbagi menjadi
auto dan manual.
19
Page 24
BAB IV
KESIMPULAN
1. Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema dari ,jalur
pipa, equipment, instrumentasi, control system, dari suatu sistem proses
yang terdapat di Oil Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement Plant,
dll.
2. Pada simbol huruf, kata pertama menunjukkan jenis variabel yang akan
dikontrol, dan kata kedua merupakan peralatan yang digunakan.
3. Untuk memenuhi suatu kondisi operasi yang diinginkan maka diperlukan
suatu alat kontrol yang berfungsi untuk memberikan variabel kontrol yang
kita inginkan.
20
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Baasel, W. D. 1990. Preliminary Chemical Engineering Plant Design. New
York: Van Nostrand Reinhold.
Coulson, J.M, J.F. Richardson dan R.K. Sinnot.1983. Chemical Engineering
Design Volume 6. New York: Pergamon Press.
Drive, A. 1984. ISA-5.1-1984 (R1992) Formerly ANSI/ISA-5.1-1984 (R1982).
1992. Instrumentation Symbols and Indentification ISA. United State Of
Amerika: Ther Instrumentation, Systems, and Automation Society.
Process Industry Practises P&ID. 2008. PIP PIC001 Piping and Instrumentation
Diagram Documentation Criteria. Texas: The Instrumentation, Systems,
and Automation Society (ISA).
Stephanopolous, George. 1984. Chemical Process Control: An Introduction to
Theory and Practice. New Jersey: Prentice Hall.
21