Top Banner

of 21

Kegawatan Enterohepatik, Komplikasi CIrrosis Hepatis, Hematemesis, Melena, Koma Hepatikum

Oct 12, 2015

Download

Documents

enterohepatik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Terima kasih atas perhatian yang anda berikan

  • KEGAWATAN HEPATOLOGIKOMPLIKASI CHIRROSIS HEPATIS: Hematemesis MelenaENSEFALOPATI HEPATIKUM

  • Ensefalopati Hepatik

  • PendahuluanEnsefalopati hepatik adalah sekumpulan gangguan neuropsikiatri yang ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit hatiPencetus & prognosisnya berbedaAda 3 latar belakang pencetus:Shunt porto-systemic kronisSirosis hati dgn berbagai macam pencetusGagal hati akut

  • PenjelasanShunt porto-systemic kronis: kelainan sel hati tidak terlalu berat, pencetusnya asupan protein dgn bakteri usus dapat memecah unsur-unsur amino yg ada. Prognosis baik, mortalitas rendahSirosis hati, pencetusnya: pemberian diuresis yang berlebihan (mortalitas 30-40%)Gagal hati akut: penyebabnya hepatitis virus, pemberian dosis obat berlebihan (parasetamol & alkohol) prognosisnya jelek (80%)

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ensefalopatiAmoniaToksisitas yang sinergestikNeurotransmitter palsuKeterlibatan GABA

  • Tingkat Gangguan kesadaran Tingkat I: tampak tidak hirau dengan sekitar/letargi, konfusi, eksitasi, gangguan tidur, kurang perhatianTingkat II: Somnolen, tingkah tidak wajar, disorientasiTingkat III: Stupor, tetapi masih bisa dibangunkan, bicara sulit dimengerti, konfusi beratTingkat IV: Koma

  • Penanganan ensefalopati Ada 2 prinsip dasar:Secara umum didasarkan pada patofisiologinyaBerkaitan dengan jenis klinis ensefalopati

  • Prinsip 1 Secara rasional ada 4 tempat yang perlu mendapat perhatian:Usus besar zat toksis mencapai sirkulasi sitemikHati >> eliminasi zat toksis tsbHambatan/sawar darah otak menghalangi masuknya zat toksis ke dalam otakOtak memperbaiki gangguan neurotransmisi

  • Prinsip keduaPenanggulangan berdasarkan gambaran klinis:Ensefalopati pada gagal hati akutEnsefalopati hepatik pada sirosis hatiEnsefalopati yang kronikEnsefalopati yang subklinis

  • Usus besarMembatasi asupan protein, protein nabati >> protein hewani (nitrogen >> efek anabolik)Membersihkan colon ( amonia, bakteri) pada perdarahan saluran cernaLaktulose dan laktitolAntibiotik (neomisin atau metronidazole)

  • HatiKemampuan metabolisme terbatas diberikan senyawa zink (zink asetat atau zink sulfat 600 mg/hr) sbg kofaktor siklus urea menghilangkan amonia

  • Hambatan darah otakGangguan asam amino yang masuk ke dalam otak oleh menurunnya hambatan darah otakPemberia larutan oral atau intravena asam amino rantai cabang (branch chain amino acid, BCAA) yang tinggi

  • OtakMengatasi akibat toksin yang masuk ke dalam otak yang mempengaruhi neurotransmisi

  • Gagal hati akutHipoglikemik, obat sedatif, faktor infeksi disamping pembatasan protein dan pembersihan usus dengan enemaOksigenasiTekanan intrakranial : manitol 0.5 1 mg/kgBB Transplantasi hati

  • Sirosis HatiFaktor-faktor presipitasi: perdarahan saluran cerna, konstipasi, diuretik berlebih atau obat sedatif. Pembatasan protein (tidak selamanya)Laktulose & neomisin

  • Ensefalopati kronikPembatasan proteinPemberian BCAA & laktuloseAntibiotik jangka panjang (hati-hati resistensi!!)

  • Ensefalopati subklinisRiwayat ensefalopati hepatik di masa lampau membahayakan utk mengendarai mobil)Cara hidup higienis

  • HEMATEMESIS MELENA

  • PendahuluanKeadaan gawat darurat di bag IPDAngka kematian 8-10%RSCM angka kematian 26%Mortalitas dipengaruhi penyakit dasar dari penyebab perdarahanPenyebab perdarahan SC di negara maju : gastritis erosiva di Indonesia pecahnya VE atau hipertensi portal akibat CH

  • Tata laksana awal Tentukan gejalaStatus HemodinamikPasang NGTResusitasi cairanObat-obatan Nutrisi Prosedur diagnostik