KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila KELOMPOK 3 HASYATILAH : 2112000224 SUPARMAN : 2112000344 JURUSAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA JAKARTA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
KELOMPOK 3
HASYATILAH : 2112000224
SUPARMAN : 2112000344
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
JAKARTA
TAHUN AJARAN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Negara Republik
Indonesia” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
melengkapi nilai pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada
Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Rawamangun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis
butuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya
Jakarta, 11
April 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTARISI .........................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang
Masalah.............................................
.....................................1
1.2. Rumusan Masalah…..………………..
…………………………....................1
1.3. Tujuan..............................................
....................................................
............1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................………......2
2.1. Pengertian Pancasila……...……......……………………………......................2
2.2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila..……….........................................................3
2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara RepublikIndonesia...............................3
2.2.2 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa.…………...........................6
2.2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian
Bangsa...................................................
..7
2.2.4 Pancasila Sebagai Perjanjian luhur dan
tujuan Negara..............................8
2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi
Negara............……….....................................8
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..12
3.1. Simpulan………………………………………………………………………12
3.2. Saran …………………………………………………………………….........12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu
kita yang wajib kita jaga dan kita terapkan pada kehidupan
bangsa saat ini. Pancasila yang digali dan dirumuskan para
pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa
yang majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan
multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika
agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.
Kedudukan dan fungsi pancasila sangat penting karena
segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia di
atur oleh Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Sebagai warga
Indonesia kita harus paham makna-makna Pancasila, fungsi-
fungsi Pancasila dan tindakan yang mencerminkan nilai
Pancasila. Oleh karena itu, setiap warga negara sangat
berperan penting dalam pengamalan Pancasila. Dengan kita
memperjuangkan norma-norma yang terkandung, bangsa Indonesia
pasti akan menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan
makmur sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika walaupun
Indonesia terdiri dari berbagai macam agama, suku,adat dan
budaya.
Dengan kita menganut dari makna yang terkandung dalam
Pancasila kehidupan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang
bermoral tinggi, berkeadilan dan persatuan bangsa akan
terjaga. Di dalamnya terdapat isi dan arti yaitu unsur-unsur
pembentuk Pancasila berisi tentang pentunjuk berperilaku
sehari-hari dan juga mengatur dari hukum yang berlaku di
negara Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita lebih
mengenal dasar negara kita yaitu Pancasila secara lebih dalam
dan menyeluruh, agar kita dapat lebih menghargai dan
menjunjung tinggi dasar negara kita tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa saja kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara
Republik Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dan makna Pancasila?
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara
Republik Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa
sansekerta yang terdiri dari kata Panca dan Syila, Panca
artinya lima dan syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila
artinya lima dasar (aturan) yang harus ditaati dan
dilaksanakan.
Didalam agama Budha juga terdapat istilah Pancasila yang
ditulis dalam bahasa Pali yaitu “Pancha Sila” yang artinya
lima larangan atau lima pantangan sebagai berikut :
1. Jangan membunuh
2. Jangan mencuri
3. Jangan zina
4. Jangan berkata palsu/dilarang berdusta
5. Jangan minum-minuman keras
Secara terminologis, istilah Pancasila dipergunakan oleh
Ir.Soekarno yang dicetuskan dalam pidatonya didepan sidang
BPUPKI (Dokuritsu Ziumbi Tyoosakai) pada tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan
identitas Negara Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara
lain.
2.2 Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang
lingkup yang sangat luas terutama berkaitan dengan kedudukan
dan fungsi Pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi Pancasila
pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing masing
yang konsekuensinya, aktualisasinyapun juga memiliki aspek
yang berbeda-beda, walaupun hakikat dan sumbernya sama.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, demikian pula berkaitan dengan kedudukan dan fungsi
Pancasila lainnya.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila
sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, hal ini
sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh
pembentuk negara pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara
Republik Indonesia.
2
Namun hendaklah dipahami bahwa asal mula Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia, adalah digali dari
unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa
indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa
Indonesia. Oleh karena itu dari berbagai macam kedudukan dan
fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam
kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar
negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan hidup bangsa
Indonesia.
Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana
hubungan secara kausalitas di antara kedudukan dan fungsi
Pancasila yang bermacam-macam tersebut. Oleh karena itu
kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian
berikut.
2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai
dasar Filsafat atau dasar Falsafah negara (Philosofische
Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee).
Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai
serta norma untuk mengatur pem erintahan negara atau dengan
lain perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara terutama segala peraturan perundang-
undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa
ini, dijbarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila.
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara
konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta
pemerintahan negara.
Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai
dasar negara. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang
menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada
berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan
sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah,
wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti
inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan
seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa
dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas
kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan Hidup.
Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang
ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam
maupun dari luar. Pancasila Sebagai Dasar Negara tentunya
memiliki fungsi yang sangat penting. 3
Fungsi Pancasila Adalah sebagai berikut:
Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir
bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan
ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa
lain.
Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara
nasional sebagai dasar negara tanggal 18 Agustus 1945
melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia).
Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala
peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia
harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan
dengan Pancasila.
Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitumasyarakat adil dan makmur yang merata materiil danspiritual yang berdasarkan Pancasila.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirincisebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber
dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum)
Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan
UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok
pikiran.
Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari
Undang-Undang Dasar 1945.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik
hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis).
Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara (termasuk para penyelenggara partai
dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam
pokok keempat yang bunyinya sebagai berikut : ‘’..... Negara
berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab’’.
Merupakan sumber semangat bagi Undang-undang Dasar 1945,
bagi penyelenggara negara, para pelaksana pemerintah
(juga para penyelenggara partai dan golongan fungsionan).
Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting
bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, karena
masyarakat dan negara Indonesia senantiasa tumbuh dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat.
4
Dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian
negara sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika
masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan
asas kerokhanian negara.
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai Dasar
negara Republik Indonesia tersimpul dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV yang bunyinya sebagai berikut: ‘’...maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’’
Pengertian kata ‘’.....Dengan berdasar kepada...’’
hal ini secara yuridis memiliki makna sebagai dasar
negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan UUD
1945 tidak tercantum kata ‘’Pancasila’’ secara eksplisit
namun anak kalimat ‘’...dengan berdasar kepada...’’ Ini
memiliki makna dasar negara adalah Pancasila. Hal ini
didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana
ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu
disebut dengan istilah Pancasila.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara
bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi
pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, ketetapan
No. XX/MPRS/1996. ( Jo Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan
Ketetapan No. IX/MPR/1978).
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang
Istimewa tahun 1998, mengembalikan kedudukan pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tertuang
dalam Tap. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda
dalam proses reformasi, yang meliputi berbagai bidang
selain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila
IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Reformasi tidak mungkin
menyimpang dari nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, bahkan harus bersumber kepadanya.
5
2.2.2 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna,
senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah
merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-
hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia,
seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia.
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatyuan rangkaian nilai-
nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang menyeluruh
terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan Hidup berfungsi
sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
serta alam sekitarnya. Dengan demikian dalam kehidupan bersama
dalam suatu negara membutuhkan suatu tekad kebersamaan, cita
cita yang ingin dicapainya yang bersumber pada pandangan
hidupnya tersebut.
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara
pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa
memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Pandangan hidup
bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat
serta tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan
demikian dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat
tercermin dalam kehidupan negara yaitu Pemerintah terikat oleh
kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban Pemerintah dan lain-
lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur (Darmodihardjo, 1996 : 35)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagaimana yang ditujukan dalam ketetapan MPR No.
II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara
kita. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk
hidup sehari-hari, dengan kata lain Pancasila digunakan
sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di
segala bidang. Tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap
warga negara Indonesia harus dilandasi dari semua sila
Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa dan Negara
Indonesia yang harus dihayati dan dijunjung tinggi sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang mengandung jiwa
beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua),
jiwa berkebangsaan (sila ketiga), jiwa berkerakyatan (sila
keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sosial
(sila kelima).
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandanganhidup bangsa dan akhirnya menjadi dasar negara juga terjadipada pandangan hidup Pancasila.
6
Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar negara serta
ideology negara, nilai-nilainya telah terdapat pada bangsa
Indonesia dalam adat-istiadat, dalam budaya serta terdapat
pada bangsa Indonesia. Pandangan yang ada pada masyarakat
Indonesia tersebut kemudian kemudian menjelma menjadi
pandangan hidup bangsa yang telah terintis sejak zaman
Sriwijaya, Majapahit kemudian Sumpah Pemuda 1928. Kemudian
diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara dalam siding-
sidang BPUPKI, Panitia ‘’Sembilan’’, serta siding PPKI
kemudian ditentukan dan disepakati sebagai dasar negara
republic Indonesia, dan dalam pengertian inilah maka Pancasila
sebagai Pandangan Hidup negara dan sekaligus sebagai Ideologi
Negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bagi rakyat Indonesia
sangat penting artinya karena merupakan pegangan yang mantap,
agar tidek terombang ambing oleh keadaan apapun, bahkan dalam
era globalisasi. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya
bangsa Indonesia akan mampu memandang dan memecahkan segala
persoalan yang dihadapinya secara tepat sehingga tidak
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan tersebut. Dengan
suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan
memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan
memecahkan berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi,
hukum, hankam dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat
yang semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut
terkadung di dalamnya konsepsi dasar ,mengenai kehidupan yang
dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh
warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya
dan pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian pandangan
hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika
tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak
boleh mematikan keanekaragam.
2.2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila
dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat
dibedakan dengan bangsa lain, dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
7
Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
berarti bahwa Pancasila adalah gambaran tertulis dan pola
perilaku atau gambaran tentang amal perbuatan bangsa Indonesia
yang khas yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa, yaitu Pancasila memberi
ciri khas kepribadian yang tercermin dalam sila-sila
Pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa, berjiwa
musyawarah mufakat untuk mencapal hikmat kebijaksanaan,
bercita-cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
2.2.4 Pancasila Sebagai Perjanjian luhur dan tujuan Negara
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia,
berarti bahwa Pancasila merupakan keputusan final bagi bangsa
Indonesia. Pancasila adalah kesepakatan dan perjanjian serta
konsensus bangsa Indonesia sebagai dasar negara yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Istilah Pancasila
sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia muncul dalam pidato
kenegaraan Presiden Soekarno di depan sidang Dewan Perwakilan
Rakyat Gotong-Royong (DPR-GR) pada tanggal 16 Agustus 1967,
yang merupakan kesepakatan bulat para wakil-wakil bangsa
Indonesia (PPKI) menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan
RI 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai perjanjian luhur seluruh
rakyat Indonesia, artinya bahwa Pancasila harus kita bela
untuk selama-lamanya. Perjanjian luhur ini telah dilakukan
pada tanggal 18 agustus 1945, yaitu pada saat PPKI (sebagai
wakil seluruh rakyat Indonesia) telah menerima Pancasila dan
menetapkan dasar negara secara konstitusional dalam pembukaan
UUD 1945.
Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh
wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi
Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia
ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita
bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu,
melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Istilah ideology berasal dari kata ‘idea’yang berarti
‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cia-cita‘ dan ‘logos’ yang berarti
‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani ‘eidos’. Di
samping itu ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka
secarab harafiah, ideology berarti ilmu pengertian-pengertian
dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan artinya
dengan ‘cita-cita’. 8
Cita-cita yang dimaksud adalah yang bersifat tetap yang
harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Pancasila sebagai Ideologi Negara Yang dimaksud dengan
istilah Ideologi Negara adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan
kenegaraan. Ideologi negara menyatakan suatu cita-cita yang
ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilai-
nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan
kehidupannya.
Maka ideologi Negara dalam artis cita-cita Negara atau
cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan
pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain
memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian,
pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan
berkorban (Notonegoro, Pancasila Yuridis Kenegaraan, tanpa
tahun, hal. 2,3)
Pancasila adalah ideologi negara yaitu gagasan
fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara milik seluruh
bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara atau rezim
tertentu. Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila
berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai
ikatan budaya (Cultural Bond) yang berkembangan secara alami
dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau
Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat
bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu. Menurut Alfian,
kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme,
dan fleksibelitas.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi
tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada
ideologi itu yang mencerminkan realita atau kenyataan
yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir
atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai
dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada
awal kelahirannya. 9
2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi
yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan
harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat
tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman
dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu
kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan
zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri
yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti
pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –
tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang
sesuai dengan realita - realita baru yang muncul di
hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.
Dengan demikian, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang
tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Hal
ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat
aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi
Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila
namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan
masalah- masalah baru dan aktual.
Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (system of
thought), maka ideologi terbuka itu merupakan suatu sistem
pemikiran terbuka, sedangkan ideologi tertutup itu merupakan
suatu sistem pemikiran tertutup.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan
rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang,
melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat
tersebut.
c. Tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan
ditemukan dalam masyarakat itu sendiri.
d. Milik seluruh rakyat Indonesia
e. Masyarakat dalam menemukan ‘dirinya’.’kepribadiannya di
dalam ideologi tersebut
Dengan demikian maka merupakan ciri ideologi terbuka yakni
bahwa isinya tidak operasional. Ia baru menjadi operasional
apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa
konstitusi atau peraturan perundangan lainnya.
10
Oleh karena itu ideologi terbuka sebagaimana yang
dikembangkan oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka untuk
proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena ideologi
terbuka berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis. Selain
itu sifat ideologi terbuka juga serta akselerasi dari
masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa
dalam mencapai harkat dat martabat kemanusiaan.
Sebagai ideologi tertutup, Pancasila memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
a. Demi ideologi masyarakat harus berkorban, dan kesediaan
untuk menilai kepercayaan ideologi para warga masyarakat
serta kesetiaannya masing-masing sebagai warga
masyarakat.
b. Bahwa isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita
tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan-
tuntutan kongkret dan operasional yang keras yang
diajukan dengan mutlak.
c. Betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai
ideologi yang memungkinkan hidup dalam masyarakat itu,
akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat
kepada ideologi tersebut.
Dengan demikian adalah menjadi ciri ideologi tertutup
bahwa atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan
yang dibebankan kepada masyarakat. Yang berlaku bagi
ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka.
Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala
sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun semua yang
behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam hal
titik tolak pelaksanaannya dan diarahkan dalam mencapai
tujuannya dengan pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang
ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila kelima, ingin
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang
dijiwai oleh sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :1. Pancasila merupakan lima dasar atau aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh seluruh Negara Indonesia.
2. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Indonesia adalah :
a. Sebagai dasar negara
b. Sebagai ideologi negara
c. Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
d. Sebagai kepribadian bangsa indonesia
e. Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum.
Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara diatur dalam sistem peraturan perundang-undangan. Hal inilah
yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari
bahwa Pancasila merupakan filsafat negara kita Republik
Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab. Selain itu kita juga perlu lebih
mendalami pemahaman tentang sila- sila dan fungsinya agar
dalam tepat dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dantujuan-tujuan dari Pancasila dapat terwujud dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai bangsa Indonesia, supaya mampu mencermati nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa
dan bernegara, sebagai masyarakat madani, yaitu masyarakat yang
tidak buta akan posisi dasar negara, hendaknya kita bisa
mengaplikasikan semua aspek-aspek yang terkandung dalam Pancasila
kedalam kehidupan sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dicky, 2012. www.google.com/sfghrl5693ll=Kedudukan dan Fungsi
Pancasila.html
Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila . Yogyakarta : Penerbit
Paradigma.
Soeprapto,M.Ed. 1996. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam
Menghadapi Liberalisasi Perdagangan Internasional. Jakarta: PT.
Citraluhur Tata.
Materi Pelajar (2013). 7 Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Negara
Indonesia. From http://pelajarpro.com/7-fungsi-dan-kedudukan-
pancasila-bagi-negara-indonesia/, 23 Agustus 2013
Suka Tulis (2010). Fungsi dan Kedudukan Pancasila. From
https://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan-
pancasila/ , 11 Desember 2010