Top Banner

of 28

Kedkel Bab II

Mar 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    1/28

    37

    BAB II

    PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

    DAN PENYEBAB MASALAH

    2.1 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

    Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan

    apa yang aktual terjadi (observed). Perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas

    karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua

    permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Setelah pada tahap awal merumuskan

    masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus

    dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secarakualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.

    Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan

    pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu

    dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara

    menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan

    mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan

    dalam penetapan prioritas masalah meliputi:

    1. Menetapkan kriteria

    2. Memberikan bobot masalah

    3. Menentukan skoring tiap masalah

    Berdasarkan hasil analisis program P2ML Puskesmas Kecamatan Kelapa

    Gading yang diangkat, maka didapatkan sebelas permasalahan. Adapun masalah

    tersebut meliputi:

    1. Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan

    Kelapa Gading periode Januari Desember 2014 sebesar 14,58% kurang dari

    target > 70 %.

    2. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 52,63% kurang dari target > 80%.

    3. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 77,7% kurang dari target > 80%.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    2/28

    38

    4. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode Januari

    - Desember 2014 sebesar 28,57% kurang dari target > 80%.

    5. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 50% kurang dari target > 80%.

    6.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B periode

    JanuariDesember 2014 sebesar 76,92% kurang dari target > 80%.

    7. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    periode Januari - Desember 2014 sebesar 33,33% kurang dari target > 85%

    8. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur

    periode Januari - Desember 2014 sebesar55,5% kurang dari target > 85%.

    9.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Baratperiode Januari - Desember 2014 sebesar 9,52% kurang dari target > 85%.

    10.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A

    periode Januari - Desember 2014 sebesar 35,71% kurang dari target > 85%.

    11. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B

    periode JanuariDesember 2014 sebesar 53,84% kurang dari target > 45%.

    12. Angka Incidence Rate Kasus Diare di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan

    Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2014 sebesar 80,1% kurang dari

    target < 5%.

    13. Jumlah Penderita Kusta di wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari- Desember 2014 sebesar 0,002% kurang dari target 0%.

    2.1.1 Non-Scoring Technique

    Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim

    digunakan adalah teknik non skoring.

    Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok,

    oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari

    dua, yaitu :

    A. Metode Delbecq

    Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui

    diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.

    Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    3/28

    39

    dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa

    mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang

    disepakati bersama.

    B.

    Metode Delphi

    Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang

    mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi

    diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok.

    Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas

    masalah.

    2.1.2 Scori ng Technique

    Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik

    skoring antara lain:

    A. Metode Bryant

    Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :

    1. Prevalence

    Besarnya masalah yang dihadapi

    2. Seriousness

    Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan

    dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah

    kesehatan tersebut.

    3. Manageability

    Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya

    4. Community concern

    Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah Kesehatan tersebut

    Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari

    prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai

    lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian

    dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing

    masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    4/28

    40

    sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil

    yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan

    prioritas masalah yang akan diambil.

    B. Metode Matematik PAHO

    Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang

    ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk

    penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang

    dipakai ialah :

    1. Magnitude

    Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yangditunjukkan dengan angka prevalens.

    2.

    Severity

    Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate

    masing- masing penyakit.

    3.

    Vulnerability

    Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi

    masalah tersebut.

    4. Community and political concern

    Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran

    masyarakat dan para politisi

    5.

    Affordability

    Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

    C. METODE MCUA

    Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan

    prioritas masalah adalah :

    1. Emergency

    Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga

    menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini

    adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit.

    Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    5/28

    41

    parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat

    ditimbulkan oleh permasalahan tersebut.

    2.

    Greetest member

    Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena

    masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka

    parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain,

    maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian

    suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.

    3.

    Expanding ScopeMenunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain

    diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas

    wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut,

    serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan

    masalah tersebut.

    4. Feasibility

    Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin

    masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan

    sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan

    kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk

    kegiatan tersebut.

    5. Policy

    Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah

    kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat

    memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah

    mendukung terselesaikannya masalah tersebut.

    Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah

    dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    6/28

    42

    penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif. Pada metode

    ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.

    Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu

    dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang

    lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai

    nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai

    yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.

    Bobot 5 : paling penting

    Bobot 4 : sangat penting sekali

    Bobot 3 : sangat pentingBobot 2 : penting

    Bobot 1 : cukup penting

    EMERGENCY

    Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga

    menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini

    adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit.

    Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter

    kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan

    oleh permasalahan tersebut. Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi,

    argumentasi, serta justifikasi.

    Nilai CFR dan Angka kematian:

    1.

    CFR TB : 39%

    2.

    CFR ISPA : 22,3%

    3. CFR Diare : 8,2%

    4.

    CFR Kusta : 0%

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    7/28

    43

    Tabel 2.1

    Skala Score Emergency

    Range (%) Score Range (%) Score

    04.99 1 5054.99 11

    59.99 2 5559.99 12

    1014.99 3 6064.99 13

    1519.99 4 6569.99 14

    2024.99 5 7074.99 15

    2529.99 6 7579.99 16

    3034.99 7 8084.99 17

    3539.99 8 8589.99 184044.99 9 9094.99 19

    4549,99 10 9599.99 20

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    8/28

    44

    Tabel 2.2

    Penentuan Score EmergencyTerhadap Masalah Pengendalian Penyakit

    Menular Langsung (P2ML) yang Terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas se-

    Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2014

    No Daftar Masalah Score

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading

    periode JanuariDesember 2014 sebesar 14,58%.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 52,63%.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 77,7%.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 28,57%.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 50%.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B periode Januari

    Desember 2014 sebesar 76,92%.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 33,33%.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 55,5%.Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode Januari

    - Desember 2014 sebesar 9,52%.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 35,71%.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 53,84%.

    Angka Incidence Rate Kasus Diare di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading

    periode Januari - Desember 2014 sebesar 80,1%.

    Jumlah Penderita Kusta di wilayah Puskesmas Kelurahan Penjagalan Periode Januari-

    Desember 2014 sebesar 0,002%.

    3

    11

    16

    6

    11

    16

    7

    12

    2

    8

    11

    17

    1

    Pada emergency, daftar masalah program P2ML didapatkan skor

    terbesar yaitu 17 pada angka I ncidence Ratekasus diare di wilayah Puskesmas

    se-Kecamatan Kelapa Gading periode Januari - Desember 2014 sebesar

    80,1%.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    9/28

    45

    GREETEST MEMBER

    Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena

    masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi. Semakin besar

    selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besarscoreyang didapatkan.

    Tabel 2.3 Skala pada Score Greetest Member

    Score Range (%) Score Range (%) Score Range (%)

    1 0-2,99 13 36-38,99 25 72-74,99

    2 3-5,99 14 39-41,99 26 75-77,99

    3 6-8,99 15 42-44,99 27 78-80,99

    4 9-11,99 16 45-47,99 28 81-83,99

    5 12-14,99 17 48-50,99 29 84-86,99

    6 15-17,99 18 51-53,99 30 87-89,99

    7 18-20,99 19 54-56,99 31 90-92,99

    8 21-23,99 20 57-59,99 32 93-95,99

    9 24-26,99 21 60-62,99 33 96-98,99

    10 27-29,99 22 63-65,99 48 99-101,99

    11 30-32,99 23 66-68,99

    12 33-35,99 24 69-71,99

    Keterangan:

    Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range

    didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikanscore

    dari satu sampai 48 dengan jarak tiap range sebesar dua koma sembilan puluh

    sembilan agar mendapatkan nilaigreetest memberyang bervariasi.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    10/28

    46

    Tabel 2.4 Daftar masalah program P2ML di Wilayah Puskesmas Kecamatan

    Penjaringan periode JanuariDesember Tahun 2014

    No Program dan Kegiatan Cakupan Target Selisih Score

    1.

    Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di

    Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading periode Januari

    Desember 2014 sebesar 14,58%.

    14,58 % > 70 % 55,42 19

    2.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kecamatan

    Kelapa Gading periode Januari - Desember 2014 sebesar

    52,63%.52,63 % > 80 % 27,37 10

    3.Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading

    Timur periode Januari - Desember 2014 sebesar 77,7%. 77,7% >80 % 2,3 1

    4.

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading

    Barat periode Januari - Desember 2014 sebesar 28,57%. 28,57% >80 % 51,43 18

    5

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Pegangsaan 2A periode Januari - Desember 2014 sebesar

    50%.

    50% >80% 30 11

    6

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Pegangsaan 2B periode JanuariDesember 2014 sebesar

    76,92%.

    76,92% >80% 3,08 2

    7

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading periode Januari - Desember

    2014 sebesar 33,33%.

    33,33 % >85% 51,67 18

    8.Angka kesembuhan (CR) TB Paru di PuskesmasKelurahan Gading Timur periode Januari - Desember

    2014 sebesar 55,5%.

    55,5% >85% 29,5 10

    9.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Barat periode Januari - Desember

    2014 sebesar 9,52%.

    9,52% >85% 75,48 26

    10.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2A periode Januari - Desember

    2014 sebesar 35,71%.

    35,71% >85% 49,29 17

    11.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2B periode Januari - Desember

    2014 sebesar 53,84%.

    53,84% >85% 31,16 11

    12.

    AngkaIncidence Rate Kasus Diare di Wilayah Puskesmas

    se-Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Desember

    2014 sebesar 80,1 %

    80,1% < 5 % 75,1 26

    13.

    Jumlah Penderita Kusta di wilayah Puskesmas Kecamatan

    Kelapa Gading Periode Januari- Desember 2014 sebesar

    0,002%.0,002% 0% 0,002 1

    Skor Greetes Member terbesar didapatkan pada masalah Angka kesembuhan

    (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode Januari - Desember

    2014 adalah 26.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    11/28

    47

    3. EXPANDING SCOPE

    Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan

    terhadap sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah

    tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan

    dengan masalah tersebut.

    Untuk Jumlah penduduk diurut berdasarkan kelurahan yang memiliki

    penduduk terbanyak sampai yang terkecil.

    Tabel 2.5

    Penentuan Nilai Expanding ScopeBerdasarkan Jumlah Penduduk

    Jumlah Penduduk NilaiKecamatan Kelapa Gading = 135.415 25

    Kelurahan Kelapa Gading Barat = 44.155 30

    Kelurahan Kelapa Gading Timur = 38.507 20

    Kelurahan Pegangsaan dua = 27.746 15

    Total se-Kecamatan Klp Gading = 245.823 40

    Tabel 2.6Penentuan Nilai Expanding ScopeBerdasarkan Luas Wilayah

    Luas Wilayah Nilai

    Kecamatan Kelapa Gading = 16 (km ) 25

    Kelurahan Klp Gading Barat = 5.0132 (km ) 30

    Kelurahan Klp Gading Timur = 3.5513 (km2) 20

    Kelurahan Pegangsaan dua = 6.2845 (km ) 15

    Total se-Kecamatan Klp. Gading =30.849 (km ) 40

    Tabel 2.7

    Penentuan Nilai Expanding ScopeBerdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral

    Nilai Lintas Sektor

    5 Tidak ada keterpaduan lintas sector

    10 Ada keterpaduan lintas sector

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    12/28

    48

    Tabel 2.8

    Penentuan Score Expanding ScopeProgram P2ML di Wilayah Puskesmas

    se-Kecamatan Kelapa Gading Periode JanuariDesember 2014

    NO DAFTAR MASALAHJumlah

    Penduduk

    Luas

    Wilayah

    Lintas

    SektoralJumlah

    1. Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di

    Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading periode

    JanuariDesember 2014 sebesar 14,58%.

    57 30 10 97

    2. Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading periode Januari -Desember 2014 sebesar 52,63%.

    30 16 10 56

    3. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Gading Timur periode Januari - Desember 2014

    sebesar 77,7%.

    7 3 10 20

    4. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Gading Barat periode Januari - Desember 2014

    sebesar 28,57%.

    6 5 10 21

    5. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Pegangsaan 2A periode Januari - Desember 2014

    sebesar 50%.7 6 10 23

    6. Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan

    Pegangsaan 2B periode JanuariDesember 2014

    sebesar 76,92%.

    10 6 10 26

    7. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 33,33%.

    19 16 10 45

    8. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Timur periode Januari -Desember 2014 sebesar 55,5%.

    5 3 10 18

    9. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Barat periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 9,52%.

    2 5 10 17

    10. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2A periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 35,71%.

    5 6 10 21

    11. Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2B periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 53,84%.

    7 6 10 23

    12. AngkaIncidence Rate Kasus Diare di Wilayah

    Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 80,1 %

    2320 30 10 2360

    13. Jumlah Penderita Kusta di wilayah Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari-

    Desember 2014 sebesar 0,002%.3 16 10 29

    Nilai expanding scopeterbesar pada program pengendalian penyakit menular

    langsung periode Januari Desember 2014 adalah CDR di Puskesmas se-

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    13/28

    49

    Kecamatan Penjaringan dan Angka Incidence Rate Kasus Diare pada di Wilayah

    Puskesmas se-Kecamatan kelapa Gading 2360.

    4. FEASIBI LI TY

    Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa

    mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria

    kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian

    terhadap kriteria ini menjadi obyektif.

    Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah

    dapat diselesaikan meliputi:

    1.

    Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyakjumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu

    permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan

    penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap

    jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masingmasing

    wilayah Puskesmas.

    Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah

    penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    14/28

    50

    Tabel 2.9

    Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk Sasaran Program

    P2ML di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading

    Periode JanuariDesember 2014

    No PuskesmasJumlahTenaga

    Kesehatan

    Jumlah

    PendudukPerbandingan Score

    1 Kecamatan Kelapa Gading 24 34724 1 : 1446 2

    2 Kelurahan Klp Gading Barat 10 21648 1 : 2164 3

    3 Kelurahan Klp Gading Timur 4 34984 1 : 8746 7

    4 Kelurahan Pegangsaan dua 3 21235 1 : 7078 6

    5 Total se-Kecamatan Klp.

    Gading

    7 6396 1 : 913 1

    2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan

    untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan

    cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap

    kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang

    dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.

    Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan alat/obat dan

    ketersediaan tempat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada

    namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari

    kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi

    nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat

    datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila

    tidak tersedia dan diberi nilai nol.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    15/28

    51

    Tabel 2.10

    ScoringKetersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading Periode JanuariDesember 2014

    Kategori Ketersediaan Score

    Tempat

    Tidak ada 0

    Ada tetapi kurang 1

    Ada dan cukup 2

    Alat/ Obat

    Tidak ada 0

    Ada tetapi kurang 1

    Ada dan cukup 2

    3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan

    Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu tidak ada, cukup dan kurang.

    Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala

    Puskesmas terkait.

    Tabel 2.11

    ScoringKetersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Periode JanuariDesember 2014

    Dana Score

    Tidak ada 0

    Ada tetapi kurang 1

    Ada dan cukup 2

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    16/28

    52

    Tabel 2.12

    Penentuan Score Feasibi li tyProgram P2ML Terhadap Kegiatan di Wilayah

    Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Periode JanuariDesember 2014

    NO DAFTAR MASALAH SDMFASILITAS

    DANA JUMLAHAlat/Obat Tempat

    1. Angka penemuan kasus baru (CDR) TBParu di Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading periode Januari Desember 2014

    sebesar 14,58%.

    51 1 1 8

    2. Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading periode Januari

    - Desember 2014 sebesar 52,63%.

    2 1 1 1 5

    3. Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Timur periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 77,7%.

    7 1 1 1 10

    4. Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Barat periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 28,57%.

    6 1 1 1 9

    5. Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2A periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 50%.

    1 1 1 1 4

    6

    Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2B periode JanuariDesember 2014 sebesar 76,92%.

    4 1 1 1 7

    7

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    periode Januari - Desember 2014 sebesar33,33%.

    21 1 1 5

    8.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru diPuskesmas Kelurahan Gading Timur

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    55,5%.

    31 1 1 6

    9.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 9,52%.7 1 1 1 10

    10.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    35,71%.

    61 1 1 9

    11.Angka kesembuhan (CR) TB Paru diPuskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    53,84%.

    11 1 1 4

    12.

    AngkaIncidence Rate Kasus Diare di

    Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading Periode Januari - Desember 2014

    sebesar 80,1 %

    41 1 1 7

    13.

    Jumlah Penderita Kusta di wilayah

    Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari- Desember 2014 sebesar

    0,002%.

    51 1 1 8

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    17/28

    53

    Feasibility tertinggi pada program P2ML periode Januari Desember 2014

    adalah Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur dan Angka

    kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Barat dengan jumlah

    10.

    5.POLI CY

    Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu

    masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah

    tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah

    adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta

    apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling

    mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak

    memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor

    untuk penyuluhan diberikan 5, sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai

    10. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas

    dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan

    tersebut di media elektronik diberikan nilai 15.

    Tabel 2.13

    ScoringKebijakan Pemerintah Terhadap Program P2ML di Wilayah

    Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Periode JanuariDesember 2014

    Parameter Score

    Tidak ada kebijakan 0

    Ada kebijakan 5

    Tabel 2.14

    Penentuan Nilai PolicyTerhadap Kegiatan Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading Periode JanuariDesember 2014

    Parameter Score

    Penyuluhan 5

    Media Cetak (Poster, Majalah, Koran) 10

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    18/28

    54

    Media Elektronik (TV, radio, internet) 15

    Tabel 2.15

    Penentuan Score PolicyProgram P2ML pada Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading Periode JanuariDesember 2014

    No MasalahKebijakan

    PemerintahPenyuluhan

    Media

    Cetak

    Media

    ElektronikJumlah

    1.

    Angka penemuan kasus baru (CDR) TB

    Paru di Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading periode Januari Desember 2014

    sebesar 14,58%.

    5 5 10 0 20

    2.Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kecamatan Kelapa Gading periode Januari

    - Desember 2014 sebesar 52,63%.5 5 10 0 20

    3.Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Gading Timur periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 77,7%.5 5 10 0 20

    4.Angka konversi TB Paru di PuskesmasKelurahan Gading Barat periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 28,57%.5 5 10 0 20

    5.Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2A periode Januari -

    Desember 2014 sebesar 50%.5 5 10 0 20

    6.Angka konversi TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Pegangsaan 2B periode Januari

    Desember 2014 sebesar 76,92%.5 5 10 0 20

    7.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    33,33%.

    5 5 10 0 20

    8.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Gading Timur

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    55,5%.

    5 5 10 0 20

    9.Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Gading Barat periodeJanuari - Desember 2014 sebesar 9,52%.

    5 5 10 15 35

    10.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A

    periode Januari - Desember 2014 sebesar35,71%.

    5 5 10 0 20

    11.

    Angka kesembuhan (CR) TB Paru di

    Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2B

    periode Januari - Desember 2014 sebesar

    53,84%.

    5 5 10 0 20

    12

    AngkaIncidence Rate Kasus Diare di

    Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa

    Gading Periode Januari - Desember 2014

    sebesar 80,1 %

    5 5 10 0 20

    13.

    Jumlah Penderita Kusta di wilayah

    Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari- Desember 2014 sebesar

    0,002%.

    5 5 10 0 20

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    19/28

    55

    Skorpolicy terbesar adalah untuk masalah angka kesembuhan (CR) TB paru

    di Puskesmas Kelurahan Gading Barat periode Januari Desember 2014 dengan

    hasil sebesar 35.

    Setelah diklasifikasikan berdasarkan lima kriteria di atas, keseluruhan hasil

    penghitungan dari kriteria-kriteria tersebut dimasukan kedalam tabel penentuan

    masalah program P2ML menurut metode MCUA untuk dikalikan dengan bobot

    masing-masing kriteria. Kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan.

    Tabel 2.16Penentuan Masalah Program P2ML Menurut Metode MCUA

    MS 1-MS 3 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari - Desember 2014

    No Kriteria Bobot

    MS1 MS2 MS3

    N BN N BN N BN

    1 Emergency 5 3 15 7 35 14 70

    2 Greetest member 4 20 80 16 64 5 20

    3 Expanding Scope 3 90 270 65 195 65 195

    4 Feasibility 2 8 16 5 10 10 20

    5 Policy 1 20 20 20 20 20 20

    Jumlah 401 324 325

    MS1Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan

    Kelapa Gading periode JanuariDesember 2014 sebesar 14,58% kurang

    dari target yaitu < 70%

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    20/28

    56

    MS2Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 52,63%. Kurang dari target yaitu >80%

    MS 3 Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Gading Timur periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 77,7%. kurang dari target yaitu > 80 %.

    Tabel 2.17

    Penentuan Masalah Program P2ML Menurut Metode MCUA

    MS 4-MS 6 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari-Desember 2014

    No Kriteria BobotMS4 MS5 MS6

    N BN N BN N BN

    1 Emergency 5 14 60 16 80 9 45

    2 Greetest member4 5 20 2 8 14 56

    3 Expanding Scope3 35 105 30 90 55 165

    4 Feasibility2 9 18 4 8 7 14

    5 Policy 1 20 20 20 20 20 20

    Jumlah 223 206 300

    MS4Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 52,63%. Kurang dari target yaitu >80%

    MS5Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 50%.kurang dari target yaitu > 80 %.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    21/28

    57

    MS6Angka konversi TB Paru di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 2A periode

    Januari - Desember 2014 sebesar 50%.kurang dari target yaitu > 80 %

    Tabel 2.18

    Penentuan Masalah Program P2ML Menurut Metode MCUA

    MS 7-MS 9 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari-Desember 2014

    No Kriteria BobotMS7 MS8 MS9

    N BN N BN N BN

    1 Emergency 5 11 55 16 80 16 80

    2 Greetest member4 12 48 4 16 4 16

    3 Expanding Scope3 65 195 50 150 65 195

    4 Feasibility2 5 10 6 12 10 20

    5 Policy 1 20 20 20 20 35 35

    Jumlah 328 278 346

    MS7Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    periode Januari - Desember 2014 sebesar 50% kurang dari target > 85 %.

    MS 8 Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kelapa

    Gading periode Januari - Desember 2014 sebesar 75% kurang dari target >

    85 %.

    MS9 Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading

    Timur periode Januari - Desember 2012 sebesar 75% kurang dari target >

    85 %.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    22/28

    58

    Tabel 2.19

    Penentuan Masalah Program P2ML Menurut Metode MCUA

    MS 10-MS 12 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

    Periode Januari-Desember 2014

    No Kriteria BobotMS10 MS11 MS12

    N BN N BN N BN

    1 Emergency 5 14 70 11 55 9 35

    2 Greetest member4 7 28 12 48 16 64

    3 Expanding Scope3 35 105 30 90 55 165

    4 Feasibility2 9 18 4 8 7 14

    5 Policy 1 20 20 20 20 20 20

    Jumlah 241 221 298

    MS 10 Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan PKelapa

    Gading periode Januari - Desember 2014 sebesar 66 % kurang dari target

    > 85%.

    MS11 Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading

    Barat periode Januari - Desember 2014 sebesar 50 % kurang dari target >

    85 %.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    23/28

    59

    MS 12 Angka kesembuhan (CR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Kelapa

    Gading Timur periode JanuariDesember 2014 sebesar 40% kurang dari

    target > 85 %.

    Tabel 2.20

    Penentuan Masalah Program P2ML Menurut Metode MCUA

    MS 13-MS 15 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa GadingPeriode Januari-Desember 2014

    No Kriteria BobotMS13 MS14 MS15

    N BN N BN N BN

    1 Emergency 5 3 15 15 75 1 5

    2 Greetest member4 3 12 10 12 1 4

    3 Expanding Scope3 90 270 30 90 50 150

    4 Feasibility2 8 16 4 8 6 12

    5 Policy 1 20 20 20 20 20 20

    Jumlah 333 205 191

    MS13AngkaIncidence Rate Kasus Diare pada BALITA di Wilayah Puskesmas

    se-Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2014 sebesar

    11,5 % kurang dari target < 5 %.

    MS14 Angka Penggunaan oralit di Puskesmas Kelurahan Gading Timur periode

    JanuariDesember 2014 sebesar 85,2% kurang dari target yaitu 100%.

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    24/28

    60

    MS15Jumlah Penderita Kusta di wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading

    Barat Periode Januari- Desember 2012 sebesar 0,002% lebih dari target

    0%.

    2.2 MENENTUKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

    Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya

    ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang

    ada terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba mencari apa yang menjadi

    akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap inidigunakan diagram sebab-akibat yang disebut juga dengan diagram tulang ikan

    (fishbone) atau diagram ishikawa. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu

    dengan data yang tersedia, dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.

    Penyebab masalah dapat timbul dari bagian inputmaupun proses. Input, yaitu

    sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man(sumber

    daya manusia), money (dana), material (sarana), method (cara). Sedangkan proses

    merupakan kegiatan sistem. Melalui proses, inputakan diubah menjadi output, yang

    terdiri dari:

    a. Planning(perencanaan)

    Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai

    dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.

    b. Organizing(pengorganisasian)

    Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya

    (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efektif dan

    efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

    c. Actuating (pelaksanaan)

    Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal

    menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah

    dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.

    d. Controlling(monitoring)

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    25/28

    61

    Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai

    dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (evaluating)

    jika terjadi penyimpangan.

    Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya

    dengan menggunakan diagramfishbone:

    1. Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan

    Penjaringan periode Januari Desember 2012 sebesar 13% kurang dari

    target > 70 %.2. Angka kesembuhan TB Paru di Puskesmas Kelurahan Penjaringan I periode

    Januari - Desember 2012 sebesar 75% kurang dari target > 85%.

    2.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG PALING DOMINAN

    Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling dominan.

    Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa

    atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi

    dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari

    akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling

    dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang

    apabila diselesaikan dapat menyelesaikan sebagian besar permasalahan yang ada.

    Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan adalah dengan cara diskusi,

    argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah

    penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas

    Penjaringan:

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    26/28

    62

    2.3.1 Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone (Diagram

    Tulang Ikan) pada Angka penemuan kasus baru (CDR) TB Paru di Puskesmas se-

    Kecamatan Kelapa Gading periode JanuariDesember 2014 sebesar 13% kurang

    dari target > 70 %.

    a.

    Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

    1. Man

    Kepala program hanya berfokus pada pengobatan TB paru bukan

    pendeteksian kasus baru TB paru.

    2. Money

    Pembagian dana tidak sesuai dan tidak transparan.

    3.

    MaterialTidak adanya dana untuk pemeliharaan alat dan bahan laboratorium.

    4.

    Method

    Kurangnya petugas kesehatan untuk membina kader mengenai materi

    penyuluhan untuk mendeteksi program TB paru

    b. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

    1. Planning

    Perencanaan program pengobatan lebih diutamakan dari pada

    program deteksi.

    2. Organizing

    Adanya ketetapan yang menentukan bahwa tiap puskesmas hanya

    memiliki satu petugas untuk program TB paru

    3. Actuating

    Tidak adanya pelatihan khusus bagi petugas dalam penyampaian

    materi edukasi bagi warga.

    4. Controlling

    Tidak adanya format yang tepat untuk menjadi acuan bagi

    penyusunan laporan evaluasi program TB paru.

    c.

    Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkunganadalah:

    1. Environment :

    Koordinasi lintas program dan sektoral yang kurang

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    27/28

    63

    Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar

    penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi

    langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling

    dominan tersebut adalah :

    1. Terbatasnya jumlah petugas kesehatan yang tersedia

    2. Kurangnya pelatihan khusus bagi petugas kesehatan terkait untuk

    program deteksi TB paru

    3. Tidak adanya format untuk menjadi acuan dalam penyusunan laporan

    program deteksi TB paru

    2.3.2 Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone (Diagram

    Tulang Ikan) pada Angka kesembuhan pasien (CR) TB Paru di Puskesmas

    Kelurahan Kelapa Gading periode Januari - Desember 2014 sebesar 75 % kurang

    dari target yaitu > 85 %.

    a. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

    1. Man

    Jumlah petugas kesehatan yang kurang

    2. Money

    Pendistribusian dana yang tidak tepat waktu

    3.

    Material

    Kurangnya edukasi mengenai prinsip dan tatacara pengobatan TB

    paru

    4. Method

    Jadwal program penyuluhan kurang terkoordinasi dengan baik

    b. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

    1. Planning

    Kurangnya komunikasi antara petugas kesehatan yang terkait

    2.

    Organizing

    Pimpinan program TB paru sibuk dengan tugas lain

    3.

    Actuating

  • 7/26/2019 Kedkel Bab II

    28/28

    Jumlah petugas program TB paru dengan penderita TB tidak

    proporsional

    4. Controlling

    Petugas kesehatan kurang aktif dalam memantau jalannya

    pengobatan pasien TB paru

    c. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkunganadalah:

    1. Environment :

    Kurangnya edukasi mengenai prinsip dan tatacara pengobatan TB

    paru

    Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar

    penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi

    langsung juga pemahaman yang cukup. Tiga akar penyebab masalah yang paling

    dominan tersebut adalah :

    1.

    Jumlah petugas kesehatan yang kurang

    2. Pendistribusian dana yang tidak tepat waktu

    3. Kurangnya edukasi mengenai prinsip dan tatacara pengobatan TB paru