LABORATORIUM KIMIA FISIKA Percobaan : KECEPATAN REAKSI Kelompok : VI A Nama : 1. Aristania Nila Wagiswari NRP. 2313 030 005 2. Revani Nuriawati NRP. 2313 030 019 3. M. Fikri Dzulkarnain Rimosan NRP. 2313 030 037 4. Rio Sanjaya NRP. 2313 030 065 5. Nur Annisa Oktaviana NRP. 2313 030 089 Tanggal Percobaan : 18 November 2013 Tanggal Penyerahan : 25 November 2013 Dosen Pembimbing : Nurlaili Humaidah, ST. MT. Asisten Laboratorium : Dhaniar Rulandri W. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LABORATORIUM
KIMIA FISIKA
Percobaan : KECEPATAN REAKSI
Kelompok : VI A
Nama :
1. Aristania Nila Wagiswari NRP. 2313 030 0052. Revani Nuriawati NRP. 2313 030 0193. M. Fikri Dzulkarnain Rimosan NRP. 2313 030 0374. Rio Sanjaya NRP. 2313 030 0655. Nur Annisa Oktaviana NRP. 2313 030 089
Tanggal Percobaan : 18 November 2013
Tanggal Penyerahan : 25 November 2013
Dosen Pembimbing : Nurlaili Humaidah, ST. MT.
Asisten Laboratorium : Dhaniar Rulandri W.
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
i
ABSTRAK
Tujuan melakukan percobaan kecepatan reaksi ini adalah untuk mengetahui konstanta kecepatan reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk menentukan nilai orde reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH.
Prosedur percobaan kecepatan reaksi yaitu pertama membuat 250 ml larutan 0,02 N etil asetat, 500 ml larutan 0,02 N Na OH, dan 250 ml larutan 0,02 N HCl. Memasukkan 25 ml larutan 0,02 N NaOH kedalam erlenmeyer. Menambahkan 25 ml larutan 0,02 N etil asetat dan mengocoknya selama 3,5 menit. Menghentikan proses pengocokan setelah 3,5 menit kemudian menambahkan 25 ml larutan 0,02 N HCl dan mengocoknya kembali selama 3,5 menit. Menambahkan indikator PP sebanyak 2 tetes kedalam 10 ml campuran. Mentitrasi campuran tersebut dengan larutan 0,02 N NaOH. Mengulangi prosedur pertama sampai enam sebanyak 3 kali dengan variabel waktu yang berbeda yaitu selama 6,5 menit, 9,5 menit, 12,5 menit, 15,5 menit, 18,5 menit.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa lama proses pengocokan membuat volume titran yang dibutuhkan dalam titrasi semakin banyak. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin lama proses pengocokan yang dilakukan pada larutan maka semakin sedikit volume titran dalam titrasi untuk merubah warna larutan dari tidak bewarna menjadi merah muda. Kondisi paling optimum adalah pada t =18,5 menit dengan volume tiran sebesar 4,4 ml. Sedangkan,kondisi paling minimum adalah pada t = 3,5 menit dengan volume titran sebesar 2,8 ml. Namun, dalam percobaan kali ini terdapat beberapa kesalahan yaitu nilai dari normalitas etil asetat yang sangat jauh dari variabel yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengukuran volume etil asetat yang kurang teliti, dan ketidak akuratan dalam pehitungan.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ….………………………………………………………………………........ i
DAFTAR ISI ….…………………………………………………………………….….. ii
DAFTAR GAMBAR ….…….………………………………………………………...... iii
DAFTAR TABEL …………...………………………………………………………….. iv
DAFTAR GRAFIK …..…….………………………………………………………….... v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……………..………………………………………….....….... I-1
I.2 Rumusan Masalah ….………………..……………………………………....... I-1
I.3 Tujuan Percobaan ….……………..………………………………………....... I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori ……………..…………………………....……………………..... II-1
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan ……...………………………………………………….. III-1
III.2 Alat yang Digunakan ………...…………………………………………….... III-1
III.3 Bahan yang Digunakan ….…….….……………………………...………...... III-1
Dalam percobaan yang dilakukan, penentuan konstanta dan orde kecepatan
COOC2H5 dan
asetat ini didapatkan dari
, yang diperoleh dari :
erhadap Waktu
0.1848
0.2136
y = 0.013x
20
Berdasarkan grafik IV.
pengocokan, bahwa semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada campuran
larutan etil asetat, NaOH serta HCl maka semakin besar pula
dihasilkan. Dari data tersebut, pada waktu pengocokan 3,5 menit orde reaksinya
sebesar 0,1261. Untuk waktu pengocokan 6,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1363.
Untuk waktu pengocokan 9,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1521. Untuk waktu
pengocokan 12,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1628. Untuk waktu pengocokan
15,5 menit orde reaksinya sebesa
orde reaksinya sebesar 0,2136.
Dari grafik diatas
mula sehingga konstanta reaksi dapat dicari dengan membagi harga
yang diketahui nilainya. Setelah kita memperoleh persamaan garis y =
kita dapat mensubsitusikannya ke dalam rumus
persamaan sebagai berikut :
Berdasarkan percobaan dan perhitungan melalui
telah dilakukan didapatkan
NaOH adalah 0,65 M-1s
reaksi untuk penyabunan etil asetat dengan NaOH berkisar 0,057 M
1946 ).
Hasil percobaan yang didapatkan
disebabkan karena beberapa faktor sala
NaOH, timbangan yang digunakan kurang
konsentrasi larutan NaOH yang dibuat. Selain itu,
adalah pada saat titrasi pada
merah muda sulit untuk memberi batasan warna saat awal mulai terjadinya perubahan
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan
Laboratorium KimiaProgram Studi D3 Teknik Kimia
grafik IV.2.1, dapat dilihat hubungan antara dengan waktu
semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada campuran
NaOH serta HCl maka semakin besar pula orde reaksi yang
dihasilkan. Dari data tersebut, pada waktu pengocokan 3,5 menit orde reaksinya
0,1261. Untuk waktu pengocokan 6,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1363.
Untuk waktu pengocokan 9,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1521. Untuk waktu
pengocokan 12,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1628. Untuk waktu pengocokan
15,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1848. Dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit
orde reaksinya sebesar 0,2136.
didapatkan slope a.k dimana a merupakan konsentrasi mula
sehingga konstanta reaksi dapat dicari dengan membagi harga slope
ya. Setelah kita memperoleh persamaan garis y =
mensubsitusikannya ke dalam rumus xa
x
= a.k.t , sehingga diperoleh
persamaan sebagai berikut :
percobaan dan perhitungan melalui persamaan
didapatkan konstanta laju reaksi untuk penyabunan etil asetat dengan
s-1 . Berdasarkan literatur disebutkan bahwa konstanta laju
reaksi untuk penyabunan etil asetat dengan NaOH berkisar 0,057 M-1s
Hasil percobaan yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur. Hal ini
beberapa faktor salah satunya adalah ketika proses penimbangan
NaOH, timbangan yang digunakan kurang akurat, sehingga mempengaruhi
konsentrasi larutan NaOH yang dibuat. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi
titrasi pada perubahan warna larutan dari tidak berwarna
merah muda sulit untuk memberi batasan warna saat awal mulai terjadinya perubahan
IV-3dan Pembahasan
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS
dengan waktu
semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada campuran
orde reaksi yang
dihasilkan. Dari data tersebut, pada waktu pengocokan 3,5 menit orde reaksinya
0,1261. Untuk waktu pengocokan 6,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1363.
Untuk waktu pengocokan 9,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1521. Untuk waktu
pengocokan 12,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1628. Untuk waktu pengocokan
r 0,1848. Dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit
a.k dimana a merupakan konsentrasi mula-
slope dengan a
ya. Setelah kita memperoleh persamaan garis y = 0,013x, maka
= a.k.t , sehingga diperoleh
yang
konstanta laju reaksi untuk penyabunan etil asetat dengan
. Berdasarkan literatur disebutkan bahwa konstanta laju
s-1( Glasstone,
dengan literatur. Hal ini
ketika proses penimbangan
, sehingga mempengaruhi
faktor lain yang mempengaruhi
dari tidak berwarna menjadi
merah muda sulit untuk memberi batasan warna saat awal mulai terjadinya perubahan
warna hingga menjadi merah muda yang sama pada setiap perbedaan lamanya waktu
yang diperoleh dalam proses pengocokan. Hal ini menyebabkan perbedaa
NaOH yang digunakan untuk mentitrasi larutan sehingga hal itu dapat berpengaruh
terhadap hasil yang didapatkan.
d ê~Ñáâ=fs KO
Berdasarkan grafik IV.
dengan volume titran, bahwa
campuran larutan etil asetat
NaOH yang dibutuhkan untuk
merah muda. Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
percobaan pada waktu pengocokan 3,5 menit didapatkan volume titran sebesar
ml. untuk waktu pengocokan 6,5 menit volume titran yang dibutuhkan adalah 3 ml,
untuk waktu 9,5 menit volume titran sebesar 3,3 ml. Untuk waktu pengocokan 12,5
menit volume titran sebesar 3,5 ml. Sedangkan untuk waktu pengocokan 15,5 menit
volume titran sebesar 3,9 ml dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit volume titran
yang dibutuhkan adalah 4,4 ml.
diperoleh pula hubungan antara lama waktu pengocokan terhadap volume titran yang
dibutuhkan untuk mencapai titik
2.8
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
3.5
sçä
ìã
É=q
áíê~
å
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan
Laboratorium KimiaProgram Studi D3 Teknik Kimia
menjadi merah muda yang sama pada setiap perbedaan lamanya waktu
yang diperoleh dalam proses pengocokan. Hal ini menyebabkan perbedaa
NaOH yang digunakan untuk mentitrasi larutan sehingga hal itu dapat berpengaruh
yang didapatkan.
d ê~Ñáâ=fs KOKOPengaruh Waktu Pengocokan dan Volume Titran
grafik IV.2.2, dapat dilihat hubungan antara waktu pengocokan
bahwa semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada
asetat, NaOH serta HCl maka semakin besar pula volume titran
NaOH yang dibutuhkan untuk merubah warna larutan dari tidak berwarna menjadi
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
percobaan pada waktu pengocokan 3,5 menit didapatkan volume titran sebesar
ml. untuk waktu pengocokan 6,5 menit volume titran yang dibutuhkan adalah 3 ml,
untuk waktu 9,5 menit volume titran sebesar 3,3 ml. Untuk waktu pengocokan 12,5
menit volume titran sebesar 3,5 ml. Sedangkan untuk waktu pengocokan 15,5 menit
an sebesar 3,9 ml dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit volume titran
yang dibutuhkan adalah 4,4 ml. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
hubungan antara lama waktu pengocokan terhadap volume titran yang
dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalennya.
33.3
3.53.9
4.4
6.5 9.5 12.5 15.5 18.5
t ~âíì =mÉåÖçÅçâ~å
IV-4dan Pembahasan
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS
menjadi merah muda yang sama pada setiap perbedaan lamanya waktu
yang diperoleh dalam proses pengocokan. Hal ini menyebabkan perbedaan volume
NaOH yang digunakan untuk mentitrasi larutan sehingga hal itu dapat berpengaruh
Pengaruh Waktu Pengocokan dan Volume Titran
hubungan antara waktu pengocokan
semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada
NaOH serta HCl maka semakin besar pula volume titran
rwarna menjadi
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil
percobaan pada waktu pengocokan 3,5 menit didapatkan volume titran sebesar 2,8
ml. untuk waktu pengocokan 6,5 menit volume titran yang dibutuhkan adalah 3 ml,
untuk waktu 9,5 menit volume titran sebesar 3,3 ml. Untuk waktu pengocokan 12,5
menit volume titran sebesar 3,5 ml. Sedangkan untuk waktu pengocokan 15,5 menit
an sebesar 3,9 ml dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit volume titran
arkan percobaan yang telah dilakukan
hubungan antara lama waktu pengocokan terhadap volume titran yang
d ê~Ñáâ=fs KOKP Pengaruh Waktu Pengocokan terhadap
Dari grafik IV.2,3
bereaksi ” dapat diketahui
semakin besar pula jumlah mol etil asetat yang bereaksi. Pada waktu kocok 3,5 menit
mol etil asetat yang bereaksi adalah sebesar 0,00224 mol. Untuk waktu pengocokan
6,5 menit jumlah mol yang bereaksi adalah 0,0024 mol. Untuk waktu pengocokan
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,00264 mol. Pada waktu pengocokan 12,5
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,0028 mol, untuk waktu pengocokan 15,5
menit sebesar 0,00312 mol, dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit jumlah mol
yang bereaksi sebesar 0,00352 mol.
Hal ini dapat terjadi karena semakin lama proses pengocokan berlangsung
maka semakin banyak
adanya tumbukan antara partikel satu dengan partikel lainnya. Hal ini bisa terlihat
pada saat dilakukan pengocokan selama
bereaksi semakin besar pula.
Dalam menentuk
dapat menggunakan persamaan yang terjadi antara etil asetat dan NaOH.
Berdasarkan teori yang ada yaitu :
0.00224
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0.0035
0.004
3.5
bíá
ä=̂ëÉ
í~í=
ó~å
Ö=_
ÉêÉ~
â~á
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan
Laboratorium KimiaProgram Studi D3 Teknik Kimia
Pengaruh Waktu Pengocokan terhadap Jumlah Etil Asetat yang
Bereaksi
,3 “ Pengaruh waktu (t) pengocokan terhadap etil asetat yang
bereaksi ” dapat diketahui semakin lama waktu pengocokan yang diberikan maka
semakin besar pula jumlah mol etil asetat yang bereaksi. Pada waktu kocok 3,5 menit
mol etil asetat yang bereaksi adalah sebesar 0,00224 mol. Untuk waktu pengocokan
6,5 menit jumlah mol yang bereaksi adalah 0,0024 mol. Untuk waktu pengocokan
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,00264 mol. Pada waktu pengocokan 12,5
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,0028 mol, untuk waktu pengocokan 15,5
menit sebesar 0,00312 mol, dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit jumlah mol
esar 0,00352 mol.
Hal ini dapat terjadi karena semakin lama proses pengocokan berlangsung
semakin banyak jumlah partikel yang bereaksi. Hal ini disebabkan
adanya tumbukan antara partikel satu dengan partikel lainnya. Hal ini bisa terlihat
pada saat dilakukan pengocokan selama 18,5 menit, maka jumlah etil asetat yang
bereaksi semakin besar pula.
kan orde reaksi penyabunan etil asetat dengan NaOH,
dapat menggunakan persamaan yang terjadi antara etil asetat dan NaOH.
Berdasarkan teori yang ada yaitu :
0.002240.0024
0.002640.0028
0.00312
6.5 9.5 12.5 15.5
t ~âíì =mÉåÖçÅçâ~å
IV-5dan Pembahasan
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS
Etil Asetat yang
“ Pengaruh waktu (t) pengocokan terhadap etil asetat yang
diberikan maka
semakin besar pula jumlah mol etil asetat yang bereaksi. Pada waktu kocok 3,5 menit
mol etil asetat yang bereaksi adalah sebesar 0,00224 mol. Untuk waktu pengocokan
6,5 menit jumlah mol yang bereaksi adalah 0,0024 mol. Untuk waktu pengocokan 9,5
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,00264 mol. Pada waktu pengocokan 12,5
menit jumlah mol yang bereaksi sebesar 0,0028 mol, untuk waktu pengocokan 15,5
menit sebesar 0,00312 mol, dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit jumlah mol
Hal ini dapat terjadi karena semakin lama proses pengocokan berlangsung
. Hal ini disebabkan karena
adanya tumbukan antara partikel satu dengan partikel lainnya. Hal ini bisa terlihat
menit, maka jumlah etil asetat yang
dengan NaOH, kita
dapat menggunakan persamaan yang terjadi antara etil asetat dan NaOH.
0.00352
18.5
A + B hasil ......................................................................................... (c
Rate = k2 . CA . CB
Karena konsentrasi yang digunakan dalam penyabunan antara etil asetat dan NaOH
sama, maka A = B, sehingga menjadi :
2A hasil ......................................................................................
Rate = k2 . CA2
(Sukardjo, 1985)
CH3COOC2H
Dari reaksi yang
konsentrasi yang sama yaitu
teori persamaan rate = k
NaOH merupakan orde reaksi tingkat dua.
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan
Laboratorium KimiaProgram Studi D3 Teknik Kimia
A + B hasil ......................................................................................... (c
Karena konsentrasi yang digunakan dalam penyabunan antara etil asetat dan NaOH
sama, maka A = B, sehingga menjadi :
2A hasil ......................................................................................
5(aq) + NaOH(aq) C 2 H 5 OH(aq) + CH3
Dari reaksi yang berlangsung antara etil asetat dengan NaOH mempunyai
sama yaitu sebesar 0,02 N. Sehingga, dengan menggunakan dasar
rate = k2 . CA2 maka orde reaksi penyabunan etil asetat d
NaOH merupakan orde reaksi tingkat dua.
IV-6dan Pembahasan
Laboratorium Kimia FisikaProgram Studi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS
A + B hasil ......................................................................................... (c)
Karena konsentrasi yang digunakan dalam penyabunan antara etil asetat dan NaOH
2A hasil ......................................................................................... (b)
3COONa(aq)
NaOH mempunyai
N. Sehingga, dengan menggunakan dasar
maka orde reaksi penyabunan etil asetat dengan
V-1
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan perhitungan yang ada, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada campuran larutan etil asetat
dan NaOH , maka semakin besar volume titran NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi
yaitu pada saat t sebesar 18,5 menit dimana membutuhkan volume titran (NaOH)
paling besar sebanyak 4,4 ml untuk mencapai titik ekivalennya.
2. Konstanta reaksi dari penyabunan etil asetat dengan NaOH dapat ditentukan
melalui grafik antara persamaan − terhadap t.
3. Konstanta dari penyabunan etil asetat dengan NaOH didapatkan 0,65 M-1 s-1.
4. Berdasarkan prosedur percobaan penyabunan etil asetat diperoleh orde reaksi
sebesar 2 M-1s-1.
vii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009, Juni 16). Laju Reaksi Kimia. Retrieved November 23, 2013, from Laju Reaksi Kimia Web Site: http://hera-kimia.blogspot.com/
Khoiriyah, A., & dkk. (2013). Laporan Tetap Kimia Fisika Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Kecepatan Reaksi. Palembang: Academia.Edu.
Lebong, C. (2013, April). Chandra Lebong. Retrieved November 23, 2013, from Chandra Lebong Web Site: http://ichanlebong.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempenga ruhi.html
Nurul. (2012). Laju Reaksi. Retrieved November 23, 2013, from Laju Reaksi: http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905762/isi-materi3.html
Sukardjo. (1989). Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
Zulfikar. (2010, September 16). Situs Kimia Indonesia. Retrieved November 23, 2013, from Situs Kimia Indonesia Web Site: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/kecepatan-reaksi/
vii
DAFTAR NOTASI
Notasi Nama Notasi Satuan
M molaritas M
N normalitas N
V volume ml
gr gram gram
? massa jenis gram/cm3 atau gram/ml
Mr massa relatif gram/mol
t waktu detik
k konstanta kecepatan reaksi M-1.s-1
xjumlah mol etil asetat yang
bereaksimmol
a Konsentrasi Mula-mula N
APPENDIKS
1. Penyabunan CH3COOC2H5 oleh NaOH
Untuk t = 3,5 menit
CH3COOC2H5 awal = 0,02 N
NaOH awal = 0,02 N
HCl awal = 0,02 N
Volume CH3COOC2H5 = 25 ml
Volume NaOH = 25 ml
Volume HCl = 25 ml
mol CH3COOC2H5 awal = 0,02 x 25
= 0, 5 mmol
mol NaOH awal = 0,02 x 25
= 0,5 mmol
mol HCl = 0,02 x 25
= 0,5 mmol
Volume NaOH titrasi = 2,8 ml
mol NaOH titrasi = 0,02 x 2,8 = 0,056 mmol
Reaksi (1)
CH3COOC2H5 + NaOH C2H5OH + CH3COONa
Awal 1 1 - -
Bereaksi x x - -
Sisa 1-x 1-x x x
Reaksi (2)
NaOH sisa + HCl NaCl + H2O
Awal 1-x 1 - -
Bereaksi 1-x 1-x - -
Sisa 0 x 1-x 1-x
Reaksi (3)
NaOH + HCl sisa NaCl + H2O
Awal 0,5 x - -
Bereaksi 0,5 x - -
Sisa 0 0 x x
Pada reaksi (3)
mol NaOH titrasi = 0,056mmol
mol HCl titrasi = x mmol
mol HCl = mol NaOH
x = 0,056 mmol
CH3COOC2H5 yang bereaksi = 0,056 mmol/ 25 ml
= 0,00224M
Untuk perhitungan t selanjutnya dengan cara yang sama.
2. Perhitungan pembuatan grafik
x adalah CH3COOC2H5 yang bereaksi = 0,00224 M
a adalah CH3COOC2H5 mula-mula = 0,02N
= 0,02 M
xa
x
= 0,00224/ (0,02-0,00224)
= 0,1261
Untuk perhitungan t selanjutnya dengan cara yang sama.
T
(menit)
V NaOH
(ml)
a
(N)
x
(N) )( xa
x
3,5 2,8 0,02 0,00224 0,1261
5,5 3 0,02 0,0024 0,1363
8,5 3,3 0,02 0,00264 0,1521
12,5 3,5 0,02 0,0028 0,1628
15,5 3,9 0,02 0,00312 0,1848
18,5 4,4 0,02 0,00352 0,2136
3. Perhitungan K
Dari perhitungan yang telah dilakukan dan dari grafik didapatkan bahwa
Persamaan : y = 0,013x
Dimana persamaan reaksi orde 2 : xa
x
= a.k.t
k = 0,013/ 0,02 = 0,65 M-1menit-1
Tabel Hasil Perhitungan Penyabunan Ethyl Asetat dengan NaOH