Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi ABSTRAK Percobaan ini bertujuan untuk mencari konstanta kecepatan reaksi penyabunan Etil Asetat (CH 3 COOC 2 H 5 ) dengan Natrium Hidroksida (NaOH). Percobaan dilakukan dengan menambahkan larutan Etil Asetat (CH 3 C00C 2 H 5 ) ke dalam larutan Natrium Hidroksida (NaOH) kemudian diaduk dengan stirer. Pada saat Etil Asetat (CH 3 COOC 2 H 5 ) dimasukkan stopwatch dihidupkan. Setiap 4 menit sampel diambil sebanyak 6 ml dan ditambahkan phenophtalein (C 20 H 14 O 4 ) hingga larutan menjadi merah rosa. Kemudian larutan dititrasi dengan larutan Asam Klorida (HCl) hingga larutan menjadi bening. Kemudian volume Asam Klorida (HCl) yang terpakai dicatat. Percobaan dilakukan sampai diperoleh volume HCl yang konstan. Diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi rata-rata dengan pengadukan adalah 0,390 M -1 menit -1 . Sedangkan harga konstanta kecepatan reaksi rata-rata tanpa pengadukan adalah -0,574 M -1 menit –1 . Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
ABSTRAK
Percobaan ini bertujuan untuk mencari konstanta kecepatan reaksi
penyabunan Etil Asetat (CH3COOC2H5) dengan Natrium Hidroksida (NaOH).
Percobaan dilakukan dengan menambahkan larutan Etil Asetat (CH3C00C2H5) ke
dalam larutan Natrium Hidroksida (NaOH) kemudian diaduk dengan stirer. Pada saat
Etil Asetat (CH3COOC2H5) dimasukkan stopwatch dihidupkan. Setiap 4 menit
sampel diambil sebanyak 6 ml dan ditambahkan phenophtalein (C20H14O4) hingga
larutan menjadi merah rosa. Kemudian larutan dititrasi dengan larutan Asam Klorida
(HCl) hingga larutan menjadi bening. Kemudian volume Asam Klorida (HCl) yang
terpakai dicatat. Percobaan dilakukan sampai diperoleh volume HCl yang konstan.
Diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi rata-rata dengan pengadukan adalah
0,390 M-1menit-1. Sedangkan harga konstanta kecepatan reaksi rata-rata tanpa
pengadukan adalah -0,574 M-1menit–1.
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan sekalian alam.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman ilmiah sehingga praktikan dapat
melaksanakan praktikum dan pembuatan laporan pada Praktikum Kimia Fisika di
Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara dengan baik.
Judul praktikum ini adalah Kecepatan Reaksi. Adapun tujuan dari laporan ini
dibuat adalah untuk melengkapi persyaratan yang telah ada pada pelaksanaan
perkuliahan. Keikutsertaan praktikan dalam pembuatan laporan dan tes yang
dilakukan menunjukkan bahwa praktikan telah mengikuti praktikum Kimia Fisika.
Dalam kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Laboratorium Kimia Fisika : Ibu Dr. Zuhrina Masyithah, ST, MSc
2. Orang tua yang telah memberikan bantuan baik materil maupun moril
3. Abang-abang dan Kakak-kakak asisten Laboratorium Kimia Fisika, terutama kak
Mada selaku asisten yang menangani modul ini.
4. Teman-teman stambuk 2008, terutama rekan satu kelompok, Ayu “Broe” atas
kerja sama nya dalam pelaksanaan praktikum dan penulisa laporan ini.
Namun demikian praktikan menyadari apa yang ada dalam laporan ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu adanya kritik dan saran yang membangun sangat
membantu dalam penyempurnaan laporan. Akhirnya praktikan berharap semoga
laporan ini ada manfaatnya bagi praktikan dan yang membacanya.
Medan, Maret 2010
Praktikan,
( Rakhmat Akbar Sinaga )
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk persatuan
waktu. Di mana terjadi penurunan konsentrasi reaktan dan kenaikan konsentrasi
produk. Di saat kita berbicara tentang kinetika kimia dan teknik-teknik yang
mendukungnya, hal ini telah terbukti bahwa studi atau pengkajian ini erat
hubungannya dengan perkembangan pengertian mekanisme reaksi.
Reaksi kimia berlangsung dengan cepat yang berbeda-beda, dari reaksi yang
berlangsung sangat cepat, seperti meledaknya bom, sampai reaksi sangat lambat
seperti perkaratan besi atau fosfolisasi sisa-sisa organisme.
Dalam bidang Teknik Kimia, pengetahuan akan kecepatan reaksi sangat
penting. Industri kimia yang menghasilkan suatu produk sudah tentu memanfaatkan
reaksi kimia. Produk yang diinginkan adalah produk dengan tingkat kemurnian yang
tinggi dan dapat diperoleh dengan bahan baku yang tidak banyak. Untuk itu perlu
diketahui mekanisme reaksi tersebut. Untuk memahami bagaimana perubahan kimia
berlangsung, perlu dipelajari perubahan bertahap yang dialami atom, molekul radikal
dan ion ketika diubah dari pereaksi ke produk.
Selain itu kecepatan reaksi juga perlu diketahui agar dapat ditentukan kondisi
reaksi (temperatur, tekanan, konsentrasi, dan sebagainya) yang paling baik untuk
reaksi yang bersangkutan. Hal inilah yang melatarbelakangi kita untuk mempelajari
dan mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang kecepatan reaksi.
Percobaan ini dilakukan seperti halnya dijelaskan pada tujuan percobaan,
adalah untuk menentukan konstanta kecepatan reaksi dari reaksi penyabunan etil
asetat dengan NaOH. Pada praktikum kali ini, akan ditentukan pengaruh pengadukan
terhadap kecepatan reaksi. Dimana secara umum, pengadukan akan menyebabkan
tebal lapisan difusi semakin tipis dimana semakin tipis lapisan difusi maka akan
mempercepat reaksi dan kelarutan suatu zat.
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
1.2 Perumusan Masalah
Hal yang menjadi permasalahan dalam percobaan kecepatan reaksi ini adalah
menentukan dalam selang waktu tertentu dapat diperoleh kekonstanan volume
pentiter (HCl) dalam menentukan konstanta kecepatan reaksi.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan “Kecepatan Reaksi” ini adalah untuk menentukan
konstanta kecepatan reaksi dari reaksi penyabunan Etil Asetat (CH3COOC2H5) dan
Natrium Hidroksida (NaOH).
1.4 Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan kecepatan reaksi ini adalah:
1. Praktikan dapat mengetahui cara menentukan konstanta kecepatan reaksi dari
reaksi saponifikasi antara etil asetat dan NaOH.
2. Praktikan dapat menambah pengetahuan tentang kecepatan reaksi dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya dan memungkinkan kita untuk mengendalikan
suatu reaksi sesuai dengan yang kita kehendaki.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Percobaan “Kecepatan Reaksi” ini dilakukan dalam ruang Laboratorium
Kimia Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan keadaan ruang:
Tekanan udara : 760 mmHg
Temperatur : 300C
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah NaOH, etil asetat,
HCl, phenolptalen dan aquadest. Sedangkan peralatan yang digunakan pada
percobaan antara lain stirer, buret, beaker glass, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet
tetes, corong gelas, statif, klem dan stopwatch.
Analisa dilakukan setiap 4 menit terhadap campuran NaOH 0,4 M 400 ml dan
CH3COOC2H5 0,38 M 300 ml, lalu dititrasi dengan HCl 0,45 M 350 ml sampai
diperoleh volume pentiter (HCl) konstan.
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa reaksi kimia berlangsung demikian cepatnya, sehingga zat yang
melakukan reaksi, seolah-olah berubah seluruhnya dalam waktu singkat kedalam zat
yang lain. Suatu contoh tentang hal ini, adalah penyalaan dari suatu campuran gas
letus tetapi sebaliknya reaksi yang lain berlangsung demikian lambatnya, sehingga
setelah bertahun-tahun belum dapat terlihat perubahan yang nyata dalam zat asal
misalnya pengoksidaan bahan bakar pada suhu normal. Antara kedua keadaan ini,
terdapat semua bentuk peralihan. Untuk dapat membandingkan kecepatan dari
berbagai reaksi satu sama lain, kita membutuhkan suatu ukuran tertentu.
Laju kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi dalam suatu
satuan waktu. Hal ini dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu
produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol perliter tetapi untuk reaksi fasa
gas maka satuannya adalah tekanan seperti atm, mmHg, Pa, dapat dipakai sebagai
pengganti konsentrasinya.
(Sukardjo, 2002).
2.1 Kecepatan Reaksi
Dalam suatu reaksi kimia konsentrasi semua spesies yang ada berubah
terhadap waktu, sehingga sifat-sifat suatu sistem juga berubah, kecepatan reaksi
diukur dengan mengukur nilai dari sifat-sifat yang tepat yang dapat dihubungkan
dengan komposisi sistem sebagai waktu.
Sifat yang dipilih harus mudah diukur dan berubah seperlunya untuk
menunjukkan perbedaan komposisi sistem seiring dengan perubahan waktu.
Ada banyak metode mempelajari reaksi terhadap waktu, perubahan tekanan,
perubahan pH, perubahan indeks bias, perubahan penyerapan satu atau lebih
gelombang, perubahan resistensi listrik. Metode-metode fisika ini lebih mudah
digunakan dari pada metode kimia.
Konsentrasi reaktan dan produk berubah terhadap waktu. Konsentrasi reaktan
berkurang dari keadaan semula (biasanya nol) ke arah kesetimbangan. Hal ini
ditunjukkan oleh gambar 2.1
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
C (molar)
t (menit)
Gambar 2.1 Variasi Konsentrasi Terhadap Waktu(Sukardjo, 2002)
2.2 Laju Reaksi
Laju didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi per satuan waktu satuan
yang umum adalah mol/liter. Ada beberapa cara untuk mengukur laju dari suatu
reaksi. Sebagai contoh, jika gas dilepaskan dalam suatu reaksi, kita dapat
mengukurnya dengan menghitung volume gas yang dilepaskan per menit pada waktu
tertentu selama reaksi berlangsung. Definisi Laju ini dapat diukur dengan satuan
cm3s-1. Bagaimanapun, untuk lebih formal dan matematis dalam menentukan laju
suatu reaksi, laju biasanya diukur dengan melihat berapa cepat konsentrasi suatu
reaktan berkurang pada waktu tertentu.
Sebagai contoh, andaikan kita memiliki suatu reaksi antara dua senyawa A
dan B. Misalkan setidaknya salah satu mereka merupakan zat yang bisa diukur
konsentrasinya, misalnya, larutan atau dalam bentuk gas.
A + B Produk
Untuk reaksi ini kita dapat mengukur laju reaksi dengan menyelidiki berapa cepat
konsentrasi, katakan A, berkurang per detik. Kita mendapatkan, sebagai contoh, pada
awal reaksi, konsentrasi berkurang dengan laju 0.0040 mol dm -3 s-1. Hal ini berarti
tiap detik konsentrasi A berkurang 0.0040 mol per desimeter kubik. Laju ini akan
meningkat seiring reaksi dari A berlangsung.
(Clark, 2004).
2.3 Persamaan Laju Reaksi
Rakhmat Akbar Sinaga/ 080405004
(Produk)
(Reaktan)
Laboratorium Kimia Fisika Kecepatan Reaksi
Kecepatan reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah
menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu.
Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup
besar. Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan
berkurang pula kecepatannya.
Secara umum kecepatan reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
V = k(A) x (B) y
dimana:
V = kecepatan reaksi
k = tetapan laju reaksi
x = orde reaksi terhadap zat A
y = orde reaksi terhadap zat B
(x + y) adalah orde reaksi keseluruhan
(A) dan (B) adalah konsentrasi zat pereaksi.
(Anonim, 2000).
Ada beberapa cara untuk mengukur laju dari suatu reaksi. Sebagai contoh,
jika gas dilepaskan dalam suatu reaksi, kita dapat mengukurnya dengan menghitung
volume gas yang dilepaskan per menit pada waktu tertentu selama reaksi
berlangsung. Definisi Laju ini dapat diukur dengan satuan cm3s-1 Bagaimanapun,
untuk lebih formal dan matematis dalam menentukan laju suatu reaksi, laju biasanya
diukur dengan melihat berapa cepat konsentrasi suatu reaktan berkurang pada waktu
tertentu.
Sebagai contoh, andaikan kita memiliki suatu reaksi antara dua
senyawa A dan B. Misalkan setidaknya salah satu mereka merupakan zat yang bisa
diukur konsentrasinya-misalnya, larutanatau dalam bentuk gas.
Untuk reaksi ini kita dapat mengukur laju reaksi dengan menyelidiki berapa cepat
konsentrasi, katakan A, berkurang per detik.
Kita mendapatkan, sebagai contoh, pada awal reaksi, konsentrasi berkurang dengan