KEBUTUHAN INFORMASI SISWA DAN KETERSEDIAANNYA DI PERPUSTAKAAN MAN 13 JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh Atikah Fajriati Mudrikah NIM: 1112025100028 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M
96
Embed
KEBUTUHAN INFORMASI SISWA DAN KETERSEDIAANNYA DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35140/2/ATIKAH... · berkunjung ke perpustakaaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEBUTUHAN INFORMASI SISWA DAN
KETERSEDIAANNYA DI PERPUSTAKAAN
MAN 13 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Atikah Fajriati Mudrikah
NIM: 1112025100028
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/ 2017 M
i
ABSTRAK
Atikah Fajriati Mudrikah. Kebutuhan Informasi Siswa dan Ketersediaannya di
Perpustakaan MAN 13 Jakarta. Skripsi. Dibawah bimbingan Lili Sudria
Wenny, M.Hum Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.
Penelitian ini membahas tentang kebutuhan informasi siswa dan ketersediaannya
di Perpustakaan MAN 13 Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kebutuhan informasi apa saja yang dibutuhkan siswa MAN 13 Jakarta dan untuk
mengetahui ketersediaan kebutuhan informasi di Perpustakaan MAN 13 Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pendekatan
kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 13 Jakarta,
dalam hal ini peneliti mengambil sampel 10% dari 895 siswa yang digenapkan
menjadi 90 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang
sama kepada setiap anggota yang ada dalam satu populasi untuk dijadikan sampel.
Hasil penelitian menunjukan kebutuhan informasi yang dibutuhkan siswa adalah
kebutuhan informasi untuk belajar, kebutuhan informasi untuk pengembangan
hobby, kebutuhan informasi untuk hiburan, dan kebutuhan informasi untuk
peningkatan wawasan pengetahuan. Sebanyak (61,11%) siswa mendapatkan
informasi untuk belajarnya melalui buku pelajaran, (71,11%) siswa mendapatkan
informasi untuk menunjang hiburannya melalui internet, (64,44%) siswa
mendapatkan informasi mengenai hiburannya melalui internet dan (64,44%) siswa
mendapatkan informasi mengenai peningkatan wawasan pengetahuannya melalui
internet. Ketersediaan sumber informasi di Perpustakaan MAN 13 Jakarta telah
terpenuhi dalam hal informasi untuk belajar (81,11%) dan peningkatan wawasan
pengetahuan (61,11%). Dalam hal informasi untuk pengembangan hobby
(67,78%) dan informasi untuk hiburan siswa (80%) belum terpenuhi. Saran dari
penelitian ini adalah diharapkan perpustakaan menambah fasilitas wifi di
perpustakaan agar memudahkan mencari informasi serta perpustakaan menambah
koleksinya.
Kata Kunci: Perpustakaan sekolah, kebutuhan informasi, MAN 13 Jakarta
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat penulis kepada Nabi Muhammad
SAW, semoga syafaatnya dapat diperoleh diakhirat kelak. Amin.
Skripsi ini berjudul “KEBUTUHAN INFORMASI SISWA DAN
KETERSEDIAANNYA DI PERPUSTAKAAN MAN 13 JAKARTA”. Penulis
mengetahui benar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena masih banyak kekurangan, baik dalam proses penulisan maupun referensi
yang digunakan. Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak
dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
6. Ibu Lili Sudria Wenny, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang
membantu, mengarahkan dan memberikan ilmu, serta kesabaran selama
proses penulisan skripsi ini.
iii
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akadmik, sosial,
dan keagamaan.
8. Bapak Nuroto, Bapak Ahmad Syukri, Ibu Maya Ekowati, Bapak Hilman
Nino Wijaya dan Ibu Wahyuningsih yang telah banyak membantu selama
penulis melaksanakan penelitian di Perpustakaan MAN 13 Jakarta.
9. Bapak dan mama tercinta yang telah mencurahkan segala kasih sayang dan
pengorbanan untuk putri tercinta. Kesabaran, untaian do’a, nasehat,
perhatian, dan semangat yang mereka berikan mendorong penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakakku tercinta Frida Juniarti Masnita S.Kom.i, terimakasih telah
memberikan dukungan penuh dan membuat penulis menjadi lebih dewasa
dalam berperilaku. Adik terkasih, Fajar Nur Rahman penulis cintai mereka
2. Buku Fiksi adalah buku cerita ciptaan seseorang pengarang
berdasarkan khayalan. Terkadang pengarang menggunakan fakta
sebagai bahan karangannya, akan tetapi unsur khayalan yang
dimasukan pengarang kedalam ceritanya, membuat buku tersebut
menjadi cerita khayalan, atau fiksi.
3. Buku non-fiksi Yang dimaksud dengan non-fiksi adalah buku-buku
tentang ilmu pengetahuan. Buku ini dimaksudkan untuk menambah
pengetahuan para pembacanya. Buku non-fiksi adalah rekaman
pengetahuan manusia, yang dibuat dengan maksud agar pengetahuan
tersebut tersebar atau tertular pada siapa saja yang membacanya atau
mempelajarinya.
4. Buku Referensi Dalam kategori non-fiksi, termasuk juga buku-buku
seperti kamus, ensiklopedi, atlas, gezetteer, almanak, apa dan siapa
(who’s who) buku tahunan, buku kumpulan ucapan (questations),
direktori, serta buku sejenisnya yang memuat informasi yang sudah
diolah dan disusun secara sistematis atau alfabetis sehingga mudah
menemukan keterangan-keterangan yang kita perlukan. Buku seperti
ini disebut buku referensi.
5. Kamus Kamus adalah tempat kita mencari suatu kata. Kita mengenal
beberapa jenis kamus. Dilihat dari bahasanya, kita mengenal kamus
satu bahasa, kamus dua bahasa, dan kamus banyak bahasa (polyglot).
Dilihat dari isinya, kita mengena kamus istilah, kamus singkatan, dan
sebagainya.
19
6. Ensiklopedi Nama ensiklopedi berasal dari bahasa Yunani, ankyklios
paedeia, yang berarti pendidikan dalam lingkungan seni budaya dan
ilmu pengetahuan.
Buku-buku referensi lainnya adalah:
7. Almanak Memuat berbagai macam informasi. Informasi tentang
negara, jumlah penduduk, luas daerah negara tersebut, mata
pencaharian, perdagangan, pendidikan dan sebagainya.
8. Buku Tahunan (Yearbook) Buku seperti ini diterbitkan setiap tahun,
memuat data yang terckup dalam tahunan tersebut.
9. Buku Apa dan Siapa atau Who’s who Buku ini memuat informasi
singkat tentang orang-orang terkenal dalam bebagai bidang. Ada pula
yang dibuat menurut bidang-bidang tertentu, seperti Apa dan Siapa
dalam politik, ekonomi, sastra, dan sebagainya.
10. Bibliografi Bibliografi adalah daftar buku baru, yang dilengkapi uraian
bibliografisnya. Oleh karena itu bibliografi banyak digunakan oleh
pustakawan sebagai alat bantu pengkatalogannya. Setiap negara
biasanya membuat bibliografi nasionalnya, yang mencatat setiap
terbitan baru negara terrsebut.
11. Abstrak Abstrak adalah kumpulan ringkasan artikel ilmiah yang
diambil dari berbagai majalah ilmiah. Bahan pustaka seperti ini sangat
penting bagi peneliti, karena mereka dapat lebih cepat menemukan
artikel yang ditemukan.
20
12. Terbitan Berkala (serials) Terbitan berkala adalah jenis terbitan yang
diterbitkan secara berkala, ada yang mingguan, dua mingguan,
bulanan, triwulan, dan sebagainya
13. Surat Kabar Surat kabar merupakan pulajenis bahan pustaka yang
harus ada pada setiap perpustakaan.
14. Peta Peta memberi informasi tentang tempat, kota, daratan, lautan,
dataran rendah, dataran tinggi, gunung dan pegunungan, batas-batas
negara wilayah, jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain. Peta
merupakn salah satu bahan pustaka yang amat penting bagi setiap
perpustakaan.
15. Globe atau Bola Dunia Seperti juga halnya pada peta, bola dunia juga
memberikan informasi tentang tempat, kota, dataran, lautan, dataran
tinggi, dataran rendah, gunung dan pegunungan, dan sebagainya. Pada
peta informasinya terperinci, akan tetapi pada bola dunia, digambarkan
bulat, seperti halnya dunia yang kita tempati yang bagi anak, akan
memberikan keterangan yang lebih jelas, bahwa bumi itu bulat, tidak
datar seperti halnya pada peta.
16. Piringan Hitam Piringan hitam biasanya memuat rekaman musik.
Akan tetapi piringan hitam dapat pula memuat hal-hal lainnya, seperti
pelajaran, cerita, dan sebagainya. Piringan hitam banyak digunakan
sebagai bahan pustaka bagi tuna netra.
17. Pita Rekaman Berbeda dengan piringan hitam, pita rekaman dapat juga
digunakan untuk merekam. Pita rekaman seperti ini nampaknya sudah
21
jarang digunakan orang, karena sekarang sudah banyak digunakan
orang pita yang lebih praktis, fungsinya sama yaitu pita dalam kaset.
18. Kaset Kaset adalah bentuk pita rekaman yang praktis, bentuknya kecil,
sehingga mudah dibawa. Dapat digunakan untuk merekam musik,
pelajaran, cerita, dan sebagainya. Dapat digunakan berulang kali.
19. Laser disc Laser disc digunakan untuk merekam baik untuk suara saja,
menggantikan piringan hitam, ada pula yang merekam gambar.
Harganya masih tergolong mahal.
20. Film (gambar hidup) Film termasuk bahan pustaka yang mahal, baik
harganya, maupun biaya pemeliharaannya. Sekarang banyak orang
beralih ke video. Fungsinya sama, namun harganya jauh lebih murah.
Kedua jenis memerlukan proyektor.
21. Filmstrip Sebagai alat bantu mengajar, filmstrip baik sekali. Dapat
dibuat sendiri, baik oleh guru, maupun petugas perpustakan, sehingga
mudah disesuaikan dengan kebutuhan guru dalam mengajar.
22. Slide Seperti halnya filmstrip, akan tetapi filmnya dipotong-potong
sesuai dengan kotak-kotak gambar (frame),kemudian diberi bingkai.
Digunakan dengan memakai proyektor slide.
23. Mikrofilm Mikrofilm dapat merekam dalam bentuk yang kecil,
umpama 3x4 cm disebut frame (bingkai) sampai sebesar 1 halaman
surat kabar. Setiap roll yang panjangnya 100 kaki, memuat sekitar 600
frame, yang berarti dapat merekam sampai 600 halaman surat kaba.
Besar sekali manfaatnya untuk merekam surat kabar, buku ataupun
naskah kuno.
22
24. Mikrofis Sistemnya sama dengan mikrofilm, akan teapi bahan mikrofis
adalah berupa lembaran, kira-kira sebesar karu pos. Digunakan untuk
merekam buku atau dokumen. Setiap lembar dapat memuat antara 60
sampai 300 lembar.
25. Video Semakin banyak digunakan, karena sifatnya sama dengan film,
akan tetapi harganya jauh lebih murah.
26. Lukisan Lukisan dapat pula dijadikan sebagai bahan pustaka.
4. Pemilihan Koleksi
Pemilihan koleksi diperpustakaan sekolah bisa dilakukan langsung
oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik
supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di
lingkungan sekolah yang bersangkutan. Oleh karnanya, pustakawan
pustakawan atau petugas perpustakaan bisa meminta pertimbangan kepada
para guru dan kepala sekolah dalam hal ini. Secara umum prinsip
pemilihan koleksi untuk suatu perpustakaaan sekolah adalah sebagai
berikut: 17
1. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
kebutuhan kurikulum yang berlaku disekolah;
2. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem
pendidikan secara nasional;
3. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan daerah
tempat perpustakaan sekolah itu berada;
17
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyeleggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 26
23
4. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah;
5. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem
perpustakaan nasional;
6. Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan dana
yang tersedia.
C. Pemustaka
Istilah pemustaka sebenarnya baru resmi dipakai setelah diungkapannya
Undang-Undang tentang Perpustakaan Tahun 2007. Dalam Undang-Undang
tersebut dinyatakan bahwa yang disebut dengan “pemustaka adalah pengguna
perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga
yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan”.18
Definisi lain dari
pemustaka yaitu pengguna, pengguna adalah orang atau badan yang akan
menggunakan perpustakaan.19
Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan tidak
akan ada artinya tanpa adanya pengguna / pemakai.
Adapun jenis pemakai menurut Sulistyo Basuki antara lain:20
a. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa
b. Pemakai yang belum memiliki pekerjaan, informasi yang diinginkan
merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok
ini digolongkan berdasarkan aktivitas utama (manajemen, riset,
pembangunan, produksi jasa) dan berdasarkan cabang aktivitas dan atau
18
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Undang-undang Republik Indonesia
No. 43 tentang Perpustakaan (Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2007), h.
3. 19
Rachman Hermawan. S. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan terhadap Kode Etik
Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 13. 20
Sulistyo Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1992), h. 201.
24
bidang spesialis (pegawai negari, peneliti, pertanian, industri) serta
berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab (profesional, teknisi,
asisten, administrasi).
c. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan
khusus.
C. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah / Madrasah
Menurut Supriadi dalam buku Pengelolaan Perpustakaan Sekolah,
perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah
guna menujang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal
tingkat sekolah baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, baik sekolah
Umum maupun Sekolah Lanjutan. 21
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang besangkutan dengan tujuan
utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah
membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah
tempat perpustakaan itu bernaung. 22
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola oleh serta
terdapat di sekolah dengan tujian membantu sekolah mencappai tujuannya.
21
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h.
4 22
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2007) h. 1
25
Perpustakaan sekolah terdapat pada Taman Kanak-Kanak hingga ke Sekolah
Menengah Tingkat Atas23
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk
mengembangkan sekolah.
2. Tujuan dan Peran Perpustakaan Sekolah
a. Tujuan
Secara umum tujuan didirikannya sebuah perpustakaan adalah untuk
meningkatkan kecerdasan bangsa, mengembangkan minat baca dan
sekaligus berusaha memberantas buta aksara. Suatu bangsa yang maju,
beradab dan cerdas selalu memperhatikan perkembangan perpustakaan
karena dengan perpustakaan dapat mencapai suatu tingkatan
perkembangan peradaban bangsa yang mengesankan.24
Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan
diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk
memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik (Siswa atau
Murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan
menengah. Maka tujuan perpustakaan sekolah sebagai berikut:25
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa
23
Sulistyo-Basuko, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas
terbuka, 1993) h. 159 24
Barmono. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: PT Grasindo, 2011)
h.2 25
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyeleggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 3
26
2. Membantu menulis kratif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan
3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehar untuk mengisi waktu senggang untuk
kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan
lainnyayang bersifat kteatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan
lainnya.
b. Peran
Peranan perpustakaan sekolah tidak hanya penting bagi guru, siswa
dan para petugas pendidikan lainnya, sebab perpustakaan sekolah dapat
dijadikan sebagai: 26
1. Sumber bahan perbandingan dengan apa yang sudah diketahui, dan
untuk mengetahui suatu cabang ilmu pengetahuan serta pengertian
yang benar.
2. Sumber bahan untuk memperdalam suatu cabang ilmu., khususnya
didalam pelaksanaan pendidikan.
26
Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, ( Jakarta: Hidakarya
Agung, 1987) h. 17-18
27
3. Sumber bahan untuk mengetahui dan mengikuti laju perkembangan
ilmu dan kebudayaan, juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi.
4. Sumber bahan latihan kreasi dan apresiasi, serta sebagai sarana untuk
membangkitkan dan membina minat baca anak dan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
5. Sebagai medan latihan bagi para siswa agar mampu mempergunakan
koleksi perpustakaan dengan baik, tanpa kesukaran dan tanpa
pertolongan orang lain.
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
a. Tugas / Kegiatan
Sesuai dengan pengertian perpustakaan sekolah yang yang berintikan
tiga kegiatan utama yaitu kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebarluasan segala macam informasi pendidikan kepada para siswa
dan guru, maka secara gamblang perpustakaan sekolah bertugas sesuai
dengan tugas inti tersebut, yaitu: 27
1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan
membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi
(bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti buku, majalah, surat
kabar, dan jenis koleksi lainnya.
2. Mengolah sumber informasi tersebut pada nomor 1 di atas dengan
menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut
datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau
dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru
27
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyeleggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 7
28
dilingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini antara lain
meliputi pekerjaan penginventarisaian, pengklasifikasian atau
penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat
pinjam, dan lain-lain.
3. Menyebarluaskan sumber informasi attau bahan-bahan pustaka kepada
segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan
kepentingannnya yang bebeda satu dengan yang lainya. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah pelayanan referens dan informasi, pelayanan
peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada
pembaca, dan sebagainya. Termasuk pelayanan kepada para siswa dan
guru dalam rangka mencari informasi yang berkaitan dengan bidang
minatnya
b. Fungsi
Perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum, yaitu edukatif,
informatif, kreasi dan riset atau penelitian sederhana.
Yang pertama fungsi edukatif. Maksudnya secara keseluruhan segala
fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi
yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan
memperoleh kemampuan dasar dalam memperoleh kemampuan dasar
dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan., sehingga dikemudian
hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri lebih
lanjut.
29
Kedua adalah fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan
penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-
hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
Berikutnya adalah fungsi rekreasi. Dimaksudkan bahwa dengan
disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah
umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur
pembacanya disaat yang memungkinkan. Misalnya dikala sedang ada
waktu senggang sehabis belajar seharian, bisa memanfaatkan koleksi ini
sehingga terhibur karenanya.
Sementara itu fungsi yang berikutnya adalah riset atau penelitian. Ini
maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan
untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. 28
Fungsi perpustakaan madrasah adalah: 29
1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan
budaya dilingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan
bahan lain.
2. Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik,
terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran,
pelajaran, ilmu, adama dan kehidupan sehari-hari. Kebutuhan
informasi yang utama di lingkungan madrasah adalah kebutuhan
informasi yang berkenaan dengan kegiatan belajar-mengajar.
Kebutuhan ini harus dapat dipenuhi oleh perpustakaan madrasah
28
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyeleggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 4-6 29
Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta:
IAIN Indonesia Equity Project (IISEP)2005) h. 35-38
30
3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta
didik di madrasah, maupun untuk pihak lain didalam dan disekitar
madrasah. Perpustakaan madrasah menggunakan fungsi pendidikan
dalam rangka mensukseskan pendidikan di madrasah pada jenjang
pendidikan tersebut, dan mensukseskan visi, misi, fungsi, tujuan dan
strategi pendidikan nasional.
4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan madrasah sebagai satu unit
kerja yang berada di lingkungan madrasah yang mampu menarik
lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua murid dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan
menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela.
5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan
fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian,
terutama penelitian kepustakaan atau literatur. Kebutuhan informasi
untuk tujuan penelitian, yang dilaksanakan oleh guru atau penelitian
oleh peserta didik dalam rangka latihan dan pembelajaran serta
memperoleh pengalaman belajar harus dapat dipenuhi oleh
perpustakaan madrasah.
6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi
dan fasilitas yang dimilikinya. Sebagai unit yang melaksanakan
pengumpulan, penyimpanan, pengorganisasian serta pelayanan produk
budaya terekam, baik rekaman tulisan, cetak, gambar, bentuk mikro,
elektronik maupun digital, perpustakaan madrasah memberikan
inspirasi bagi lingkungannya, terutama guru dan peserta didik untuk
31
melahirkan produk budaya baru untuk selanjutnya menyimpan dan
melestarikannya serta mengolah dan menginformasikannya kepada
lingkungannya kembali dan begitulah seterusnya.
7. Rekreasi yaitu menyediakan bahan bacaan, bahan audio-visual yang
dapat dimanfaatkan oleh para pengguna untuk memuaskan kebutuhan
rekreasinya.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah yang bernama Cici Haryati (2015) dengan judul ” Kebutuhan
Informasi Para Taruna dan Ketersediaannya di Perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang” bertujuan untuk
mendeskripsikan gambaran tiga hal, yaitu bagaimana gambaran ketersediaan
koleksi di perpustakaan, sumber-sumber informasi lain yang dibutuhkan para
taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi dan kendala yang dihadapi para
taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan cara penarikan
sampel acak sederhana (simple random sampling). Hasil penelitian
menunjukan bahwa cara taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi untuk
tujuan pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia adalah
menggunakan internet (browsing). Sedangkan koleksi umum dan referens
terdapat 41.67% atau hampir setengahnya tidak memadai untuk memenuhi
kebutuhan informasi. Kendala yang dihadapi para taruna dalam memenuhi
kebutuhan informasi terdapat 56.67% responden menyatakan buku-buku tidak
32
tersedia dengan lengkap. Perbedaan dengan yang penulis lakukan yang
pertama peneliti hanya meneliti tentang kebutuhan informasinya saja, yang
kedua dalam hal studi kasus, peneliti melakukan di perpustakaan sekolah yaitu
perpustakaan MAN 13 Jakarta.
Penelitian kedua dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang
bernama Anna Satriana (2010) dengan judul “ Kebutuhan Informasi
Mahasiswa : Studi Kasus Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta” tujuan dari
penelitian tersebut adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tiga hal,
yaitu tentang tujuan mereka dalam memperoleh informasi, informasi apa saja
yang dibutuhkan mereka dan kendala yang dihadapi mereka. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif, dan menggunakan penarikan sampel secara kebetulan (accidental
sampling). Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengah atau 48%
responden menggunakan perpustakaan UPT UNJ dalam mencari Informasi
yang mereka butuhkan adalah untuk mengerjakan tugas dari dosen dalam hal
ini internet, sedangkan informasi yang dibutuhkan mahasiswa terdapat 87%
atau hampir seluruh responden menggunakan buku sebagai sumber utama
mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan kendala yang
dihaddapi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi terdapat 67%
atau sebagian besar responden menyatakan buku-bukunya tidak tersedia
dengan lengkap. Perbedaan dengan yang penulis lakukan dalam hal studi
kasus, peneliti melakukan di perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan MAN
13 Jakarta.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. „..
Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari
semua aktivitas, objek, proses, dan manusia. Jika memungkinkan dan
dianggap tepat, penelitian deskriptif ini dapat dilakukan secara kuantitarif agar
dapat dilakukan analisis statistik..”1.
Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
Kuantitatif, Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan meneliti
pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.2
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat
baik yang dilakukan wawancara, observasi dan alat lainnya3. Data primer
merupakan data yang didapatkan dari masyarakat dan masih memerlukan
analisa lebih lanjut. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari observasi secara
langsung.
1Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, (Jakarta: Penaku, 2010), h. 110
2 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. (Badung: Alfabeta, 2013),
h. 8. 3 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015) h. 87
34
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari sumbernya seperti dari buku,
dokumen, artikel dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen (laporan,
karya tulis orang lain, koran, majalah), atau seseorang mendapat informasi
dari “orang lain”. orang lain inilah yang mendapatkan data primer.4. Dalam
penelitian ini data diperoleh dari beberapa tinjauan literatur untuk
mendapatkan informasi yang relevan terkait dengan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah sekelompok subjek atau data dengan
karakteristik tertentu. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa
atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini, populasi didalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MAN 13
Jakarta. Populasi siswa di MAN 13 Jakarta berjumlah 895 siswa.
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian
populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri
yang dikehendaki dari suatu populasi.5 Dalam pengambilan sample penulis
mengambilnya dengan teknik acak sederhana (simple random sampling).
Simple Random Sampling merupakan teknik pengambilan sample yang
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam
4Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, (Jakarta: STIA-LAN, 1999). h.86. 5 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 30
35
satu populasi untuk dijadikan sampel.6 Berdasarkan pendapat Suharsimi
Arikunto yang menyatakan, “Jika Populasi Melebihi 100 orang, maka sampel
dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau sesuai kemampuan peneliti.”7 Karena
jumlah populasi melebihi 100 orang maka peneliti mengambil 10% dari
jumlah populasi, yaitu 10% dari 895 siswa menjadi 89,5 atau dibulatkan
menjadi 90 siswa yang dijadikan sampel.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa MAN 13 Jakarta
NO PROGRAM LK PR JML
1 PROGRAM IIB 27 74 101
2 PROGRAM MIA 113 241 354
3 PROGRAM IIS 144 227 371
4 PROGRAM IIK 30 39 69
JUMLAH 314 581 895
Sumber: Perpustakaan MAN 13 Jakarta
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
memdapatkan informai atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Studi pustaka, Mengumpulkan data dan informasi lainnya dari berbagai
sumber dengan cara membaca dan mencatat serta mengolah data untuk
menunjang penelitian.
2. Penelitian lapangan, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data
secara langsung kelapangan melalui:
6 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS Edisi Pertama h. 31 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka Cipta,
1992)h. 107
36
a. Observasi (pengamatan)
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan
data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan
objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat
gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.8
b. Kuesioner atau angket
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan
memberi respons atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat
bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh
peneliti dan dapat bersifat tertutup, yaitu alternatif jawaban telah
ditentukan sebelumnya oleh peneliti.9
Pertanyaan yang akan diberikan pada penelitian ini adaah pertanyaan
menyangkut fakta dan pendapart responden. Jenis pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tertutup dimana responden diminta
menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu dari sejumlah alternatif.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Tahap Pemeriksaan
Kuesioner atau angket yang terkumpul diperiksa kembali kelengkapan
data dan jawaban untuk meyakinkan data tersebut tidak mengandung
kesalahan.
8 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 19 9 Juliansyah Noor, Metode Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2011), h. 139.
37
2. Tabulasi Data
Pada tahap ini menyajikan hasil data penelitian dalam bentuk tabel-tabel
agar dapat mempermudah untuk dianalisis. Model tabulasi sangat tergantung
pada tujuan analisis dan model analisis yang digunakan rumus parameter
penafsiran data, sebagai berikut:
P=
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari
N = Banyaknya Individu (Number of Case)10
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data ini adalah
sebagai berikut:
0% = tidak satupun
1 – 25% = sebagian kecil
26 – 49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51 – 75% = sebagian besar
76 – 99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya11
10
Anas Sudjino, Pengentar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) h.
40. 11
Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,
(Jakarta: Gramedia, 1992) h.10
38
3. Penyajian Data
Hasil dari analisis data yang akan disajikan dalam bentuk naratif yaitu
dengan menguraikan data tanpa melebihkan dan mengurangi data.
4. Penarikan Kesimpulan
Informasi yang akan diuraikan tentang jawaban dari rumusan masalah
yang diteliti.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data
dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan
interpretasi. Apabila data berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud
yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah
penelitian dapat ditelaah serta diuji.12
Dalam penelitian ini teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase.
G. Tenpat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan MAN 13 Jakarta yang
beralamat di Jl. Syukur, RT 01/RW 08, Lenteng Agung Jagakarsa, kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610
2. Waktu Penelitian
Penelitian di Perpustakaan MAN 13 Jakarta ini dilakukan sejak November
2016 – Desember 2016. Adapun tahap penyusunan proposal skripsi hingga
penyelesaian akhir akan dijelaskan dengan tabel berikut ini:
12
Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009). H. 332.
39
Tabel 3.2
Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Waktu
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb
1 Penyusunan Proposal √
2 Pengajuan Proposal √
3 Bimbingan Skripsi √ √
4 Penelitian √ √
5 Penyusunan Skripsi √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pengajuan Sidang √
7 Sidang Skripsi √
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MAN 13 Jakarta
1. Profil Perpustakaan MAN 13 Jakarta
MAN 13 atau yang lebih lengkapnya Madrasah Aliyah Negeri 13
Jakarta adalah sekolah bercirikan Islam. Semula Madrasah ini merupakan
Madrasah Kelas Jauh (KJ) dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Jakarta
yang berlokasi di Srengseng Sawah. Berdasarkan surat keputusan Menteri
Agama RI No. 558 tanggal 30 Desember 2003 tentang penegerian 250
Madrasah Aliyah. Berdasarkan keputusan tersebut, maka berdirilah
Madrasah KJ Srengseng Sawah yang beralamat di Jalan Syukur Lenteng
Agung Jagakarsa. Sesuai dengan keputusan tersebut maka MAN 13
merasa tertantang untuk menjadikan Sekolah Menengah Atas yang
bercirikan Islami dan bertaraf nasional. Untuk mewujudkan itu semua,
maka MAN 13 menyelenggarakan program pendidikan yang berbasis
kecakapan akademis dan keterampilan dengan berlandaskan tuntunan
Agama, serta dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memadai.
Seiring berdirinya MAN 13 Jakarta, berdiri pula perpustakaaannya
yang dibangun untuk menujang proses belajar-mengajar siswa dan guru di
lingkungan sekolah serta untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi
siswa dan guru di lingkungan MAN 13 Jakarta
41
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan MAN 13 Jakarta
a. Tugas
Adapun tugas Perpustakaan MAN 13 Jakarta adalah sebagai
berikut:
1) Mengikuti perkembangan kurikulum pendidikan dan menyediakan
bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
2) Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas-tugas dalam rangka studi.
3) Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang
baru baik berupa cetak maupun non cetak.
4) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses
peprustakaan lain maupun pangkalan data dalam rangka
pemenuhan kebutuhan informasi pengguna yang diperlukan.
b. Fungsi
Perpustakaan MAN 13 Jakarta mengikuti fungsi yang dianjurkan
oleh Perpustakaan Nasional yaitu sebagai berikut:
1) Pusat Belajar
2) Pusat Pengajaran
3) Pusat Penelitian
4) Pusat Penyebaran Informasi
5) Fungsi Rekreasi
42
3. Struktur Organisasi dan SDM Perpustakaan MAN 13 Jakarta
Adapun struktur orgasasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) di
perpustakaan MAN 13 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pepustakaan MAN 13 Jakarta
Sumber: Perpustakaan MAN 13 Jakarta
Tabel 4.1
SDM Perpustakaan MAN 13 Jakarta
No. Nama Latar Belakang Pendidikan Jabatan
1. Ahmad Syukri, SE S1 Ekonomi Kepala Perpustaakan
2. Maya Ekowati SMA Pengolahan dan Layanan
Perpustakan
3. Hilman Nino Wijaya SMA Pengolahan dan Layanan
Perpustakan
4. Wahyuningsih SMA Pengolahan dan Layanan
Perpustakan
Sumber: Perpustakaan MAN 13 Jakarta
Kepala Sekolah
NUROTO
Kepala Perpustakaan
H. Ahmad Syukri, SE
Anggota
Hilman Nino Wijaya
Anggota
Wahyuningsih
Anggota
Maya Ekowati
43
4. Koleksi Perpustakaan
Adapun koleksi perpustakaan MAN 13 jakarta adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Koleksi Perpustakaan MAN 13 Jakarta
Jenis Koleksi Jumlah
Fiksi 97 Judul
Textbook 266 Judul
Buku Pelajaran 11401 Judul
Nonfiksi
Referensi 2928 Judul
CD/ DVD
Sumber: Perpustakaan MAN 13 Jakarta
5. Layanan Perpustakaan MAN 13 Jakarta
a. Sistem Layanan
Perpustakaan MAN 13 Jakarta ini menerapkan sistem layanan terbuka
(open access). Pemustaka diberikan keleluasaan untuk menelusuri
langsung ke rak koleksi dan mengambil buku yang akan dipinjam sesuai
keperluannya, kemudian membawa buku yang akan dipinjam ke bagian
peminjaman dan akan dilayani sesuai dengan peraturan yang ada.
Untuk masuk ke perpustakaan diberlakukan sistem manual yaitu
pemustaka di izinkan masuk setelah mengisi buku pengunjung yang telah
disediakan pihak perpustakaan.
b. Jenis Layanan
Perpustakaan MAN 13 Jakarta membuka berbagai jenis pelayanan
pada jam dan hari berikut:
Senin – Kamis : Pukul 07.00 - 15.00
44
Jum’at : Pukul 07.00 – 14.00
Sabtu – Minggu : Libur
Perpustakaan MAN 13 Jakarta memberikan layanan dengan sistem model
terbuka (open access) bagi anggota dan non anggota. Berikut adalah jenis
Layanan perpustakaan MAN 13 Jakarta:
1. Layanan Sirkulasi
Pada layanan sirkulasi, perpustakaan MAN 13 Jakarta menggunakan
layanan ini sebagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan
kepada pemustaka dalam hal peminjaman, pengembalian, perpanjangan
masa pinjam koleksi perpustakaan dan administrasi. Koleksi perpustakaan
yang dapat dipinjam adalah buku teks atau buku pelajaran, koleksi umum
seperti buku-buku fiksi dan non-fiksi.
2. Layanan Keanggotaan
Layanan yang hanya diberikan kepada anggota perpustakaan. Anggota
perpustakaan sekolah tersebut meliputi seluruh siswa-siswi MAN 13
Jakarta, staf pengajar dan karyawan.
3. Layanan Koleksi Referensi
Layanan referensi adalah layanan untuk menjawab informasi khusus
yang bisa dirujuk menggunakan koleksi referensi seperti kamus,
ensiklopedia dan lain-lain. Koleksi ini tidak dapat dipinjamkan, hanya
dapat dimanfaatkan di perpustakaan saja.
4. Layanan Penggunaan Ruang Perpustakaan
Layanan ini merupakan layanan dimana guru mengajak muridnya
untuk belajar di perpustakaan. Pembelajaran dilakukan di ruang baca
45
perpustakaan ataupun di dalam ruang multimedia perpustakaan. Bagi
kelas yang ingin menggunakan ruang perpustakaan harus mengikuti
prosedurnya yaitu ketua kelas atau guru yang bersangkutan harus
meminta izin pada petugas pengelola perpustakaan terlebih dahulu.
5. Layanan Bebas Pustaka
Layanan bebas pustaka adalah layanan untuk membuat surat
keterangan yang dikeluarkan oleh perpustakaan sebagai bukti tidak
memiliki pinjaman koleksi dan tanggungan administrasi keuangan
perpustakaan sebagai salah satu syarat untuk mutasi, pengambilan raport,
ijazah, dll.
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Perpustakaan MAN 13 Jakarta menempati Basemant Masjid. Seperti
perpustakaan sekolah pada umumnya Perpustakaan MAN 13 Jakarta
hanya memiliki satu ruangan dengan cakupan ruang administrasi,
sirkulasi, referensi, pelayanan dan pengolahan. Beberapa sarana dan
prasarana yang perpustakaan miliki adalah adanya banyak lemari yang
digunakan untuk penitipan barang, koleksi referensi dan katalog, adanya
komputer yang digunakan untuk pengolahan dan pembelajaran, dan
ruangan multimedia yang biasa digunakan untuk memutar CD/DVD,
untuk lebih jelas mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di
Perpustakaan MAN 13 Jakarta dapat di lihat pada lampiran.
7. Tata Tertib Perpustakaan
Tata Tertib Perpustakaan MAN 13 Jakarta
1. Pemustaka harus memenuhi tata tertib perpustakaan
46
2. Pemustaka tidak diperkenankan untuk membawa makanan dan
minuman ke dalam perpustakaan
3. Pemustaka harus meletakan tas dan jaket di tempat yang telah
disediakan
4. Barang-barang berharga seperti handphone, dompet dan lain-lain
harus dibawa; perpustakaan tidak bertaggung jawab jika ada
kehilangan
5. Pemustaka harus mengisi buku / daftar pengunjung
6. Alas kaki harus disimpan dengan baik ditempat yang telah
disediakan
7. Untuk menjaga ketenangan dalam membaca, tidak diperkenankan
untuk menyalakan suara handphone
8. Demi kenyaman bersama, tidak diperbolehkan berisik atau
melakukan kegaduhan dalam ruangan perpustakaan
9. Buku yang telah dibaca harap dikembalikan kembbali ke tempat
semula agar susunan buku tertata rapi
10. Jika ada kesulitan harap menghubungi staff perpustakaan
11. Jika ada yang melanggar akan ditegur / sanksi sesuai peraturan.
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh penulis mengenai kebutuhan informasi siswa di perpustakaan MAN 13
Jakarta. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan
menyebarkan angket (kuesioner) kepada responden. Seperti yang dijelaskan
pada bab sebelumnya, bahwa penulis menentukan sampel sebanyak 90 orang,
47
penentuan sampel ini didapatkan dari 10% dari jumlah seluruh siswa MAN 13
Jakarta. Pertanyaan di dalam angket sudah sesuai dengan tujuan dari
penelitian yang penulis buat. Penelitian ini terdiri dari tiga tujuan yaitu untuk
mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan siswa MAN 13 Jakarta,
apakah informasi yang tersedia di dibutuhkan tersedia di perpustakaan MAN
13 Jakarta dan untuk mengetahui saran apa saja yang ssssiswa berikan untuk
perpustakaan agar dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka.
1. Analisis Identitas Responden
Berikut ini akan disajikan analisis data mengenai responden berdasarkan
jenis kelamin. Tabel dibawah ini menujukan jenis kelamin responden yang
telah membantu peneliti dalam mengisi kuesioner
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 32 35,56%
Perempuan 58 64,44%
Jumlah 90 100%
Ditinjau dari jenis kelamin responden didapatkan bahwa sebagian besar
adalah perempuan sebanyak 58 responden (64,44%) dan hampir
setengahnya adalah laki-laki sebanyak 32 orang responden (35,56%)
2. Analisis Hasil Penelitian
a. Kebutuhan Informasi dan Ketersediaannya
1) Kebutuhan Informasi Untuk Belajar
1. Responden Mencari Informasi yang di Butuhkan untuk Belajar
48
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan denagn informasi
yang dibutuhkan responden untuk belajar
Tabel 4.4
Kebutuhan Informasi Responden untuk Belajar
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Perpustakaan Sekolah 40 44,44
Perpustakaan Umum 8 8,89
Internet 42 46,67
Jawaban lainnya 0 0
Jumlah 90 100%
Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu
42 orang (46,67%) memilih jawaban internet, sebanyak 40 orang (44,44%)
memilih perpustakaan sekolah, sebanyak 8 orang (8,89%) memilih
perpustakaan umum, dan tidak ada yang memilih jawaban lainnya.
2. Alasan Responden Mencari Informasi
Berikut adalah jawaban responden berkaitan dengan alasan responden
mencari informasi
Tabel 4.5
Alasan Responden Mencari Informasi
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Menunjang pembelajaran 18 20
Menunjang Ujian 20 22,22
Menunjang Tugas 52 57,78
Jawaban lainnya 0 0
Jumlah 90 100%
49
Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden
memilih mencari informasi untuk meunjang tugas sebanyak 52 orang
(57,78%), sebanyak 20 orang responden memilih menunjang ujian
(22,22%), sebanyak 18 orang responden memilih menunjang pembelajaran
(29%), dan tidak ada yang memilih jawaban lainnya.
3. Kebutuhan Informasi yang Akhir-akhir Ini di Butuhkan
Responden
Berikut adalah jawaban responden mengenai kebutuhan informasi
yang akhir-akhir ini sedang dibutuhkan.
Tabel 4.6
Kebutuhan Informasi yang di Butuhkan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Tugas sekolah 46 51,11
Penunjang belajar 22 24,44
Penunjang ujian 12 13,33
Jawaban lainnya 0 0
Jumlah 90 100%
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 46 0rang responden
memilih tugas sekolah sebahgai informasi yang dibutuhkan akhir-akhir ini
(51,11%) , sebanyak 22 orang responden memilih penunjang belajar
(24,11%), sebanyak 12 orang responden memilih penunjang ujian
(13,33%) dam tidakada yang menjawab jawaban lainnya.
50
4. Cara Responden Memperoleh Informasi yang di butuhkan untuk
Mengerjakan Tugas dari Guru
Berikut adalah jawaban responden mengenai cara responden
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas.
Tabel 4.7
Cara Memperoleh Informasi untuk Mengerjakan Tugas
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Menggunakan internet 18 20
Menggunakan buku pembelajaran 42 46,67
Kerja kelompok 11 12,22
Menggunakan handout dari guru 21 23,33
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih memperoleh informasi utuk
mengerjakan tugas menggunakan buku pelajaran sebanyak 42 orang
(46,67%), 21 orang responden memilih menggunakan handout dari guru
(23,33%), 18 orang responden memilih menggunakan internet (20%), dan
11 orang responden memilih kerja kelompok (12,22%)
5. Cara Responden Memperoleh Informasi yang di Butuhkan untuk
Belajar
Berikut adalah jawaban responden mengenai cara responden
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk belajar.
51
Tabel 4.8
Cara Memperoleh Informasi untuk Belajar
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Menggunakan internet 11 12.22
Menggunakan buku pembelajaran 55 61,11
Kerja kelompok 8 8,89
Menggunakan handout dari guru 16 17,78
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih menggunakan buku pelajaran
untuk memperoleh informasi untuk belahar sebanyak 55 orang (61,11%),
sebanyak 16 orang responden memilih menggunakan handout dari guru
(17,78%), sebanyak 11 orang responden memilih menggunakan internet
(12,22%), dan 11 orang responden memilih kerja kelompok 8,89).
6. Mata Pelajaran yang Mewajibkan Responden Datang ke
Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai mata pelajaran yang
mewajibkan responden datang ke perpustakaan
Tabel 4.9
Mata Pelajaran yang Mewajibkan ke Perpustakaan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Bahasa Inggris 22 24,44
Agama 17 18,89
Sejarah 34 37,78
Jawaban lainnya 17 18,89
Jumlah 90 100%
52
Sebagian besar responden memilih pelajaran sejarah yang mewajibkan
mereka datang ke perpustakan sebanyak 34 orang (37,78%), sebanyak 22
orang responden memilih pelajaran bahasa inggris (24,44%), sebanyak 17
orang memilih mata pelajaran agama (18,89%) dan 17 orang responden
lainnya memilih jawaban lainnya.
7. Dalam Seminggu, Berapa Kali Responden Datang ke
Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai kunjungan responden ke
perpustakaan dalam seminggu.
Tabel 4.10
Frekuensi Kunjungan Responden dalam Semingu
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1 kali 48 53,33
2 kali 39 43,39
3 kali 2 2,22
4 kali 1 1,11
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden mengunjungi perpustakaan 1kali dalam
seminggu sebanyak 48 orang (53,33%), sebanyak 39 responden memilih 2
kali (43,39%), sebanyak 2 orang responden memilih 3 kali (2,22%), dan
sebanyak 1 orang responden memilih mengunjungi perpustakaan 4 kali
dalam seminggu (1,11%)
53
8. Ketersediaan Sumber Informasi yang Menunjang Pembelajaran
Responden di Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai ketersediaan informasi
dalam menunjang pembelajaran di perpustakaan.
Tabel 4.11
Ketersediaan Informasi untuk Menunjang Pembelajaran
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Tersedia 73 81,11
Tidak tersedia 17 18,89
Tidak tahu 0 0
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden menyatakan bahwa informasi yang mereka
butuhkan tersedia di perpustakaan sebanyak 73 orang (81,11%), sebanyak
17 orang responden menyatakan tidak tersedia (18,00%), tidak ada yang
menjawab tidak tahu.
2) Kebutuhan Informasi untuk Pengembangan Hobi
1. Hobi yang Akhir-akhir ini di Sukai Responden
Berikut adalah jawaban responden mengenai hobi yang akhir-akhit ini
disukai responden.
54
Tabel 4.12
Hobi yang di Sukai Responden
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Membaca 33 36,67
Menulis 8 8,89
Olahraga 29 32,22
Seni 20 22,22
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih menyukai hobi membaca sebanyak
33 orang (36,67%), sebanyak 29 orang responden memilih olahraga
(32,22%), sebanyak 20 orang responden memilih seni (22,22%), dan
sebanyak 8 orang responden memilih menulis (89,9%).
2. Tempat Responden Mendapatkan Informasi untuk Menunjang
Hobi
Berikut adalah jawaban responden mengenai tempat mendapatkan
informasi untuk mendapatkan informasi mengenai hobi.
Tabel 4.13
Tempat Mendapatkan Informasi Mengenai Hobi
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Majalah 10 11,11
Koran 7 7,78
Internet 64 71,11
Buku bacaan 9 10
Jumlah 90 100%
55
Sebagian besar responden memilih internet sebagai tempat
mendapatkan informasi untuk hobi mereka sebanyak 64 orang (71,11%),
sebanyak 11 orangmemilih majalah (11,11%), sebanyak 9 orang memilih
buku bacaan (10%), dan sebanyak 7 orang memilih koran sebagai tempat
mendapatkan informasi yang disukainya (7,78%).
3. Ketersediaan Sumber Informasi yang Menunjang Hobi
Responden di Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai ketersedian sumber
informasi yang menunjang hobi.
Tabel 4.14
Ketersediaan Informasi untuk Menunjang Hobi
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Tersedia 22 24,44
Tidak tersedia 61 67,78
Tidak tahu 7 7,78
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden menyatakan bahwa informasi yang mereka
butuhkan untuk menunjag hobi tidak tersedia di perpustakaan adalah
sebanyak 61 orang (67,78%), sebanyak 22 orang responden menyatakan
tersedia (24,44%), dan 7 orang responden menyarakan tidak tahu (7,78%).
56
3) Kebutuhan Informasi untuk Hiburan
1. Tempat Responden Mendapatkan Informasi Mengenai Hiburan
yang Disukai
Berikut adalah jawaban responden mengenai tempat responden
mendapatkan informasi mengenai hiburan yang disukai.
Tabel 4.15
Tempat Mendapatkan Informasi Mengenai Hiburan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Majalah 12 13,33
Koran 7 7,78
Internet 64 71,11
Jawaban lainnya 7 7,78
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih internet sebagai tempat
mendapatkan informasi yang mereka sukai sebanyak 64 orang (71,11%),
sebanyak 12 orang responden memilih majalah (13,33%), sebanyak 7
orang responden memilih koran (7,78%), dan 7 orang responden lagi
memilih jawaban lainnya (7,78%).
2. Situs Internet yang Responden Gunakan untuk Memenuhi
Kebutuhan Informasi
Berikut adalah jawaban responden mengenai situs internet apa yang
sering responden gunakan dalam memenuhi kebutuhan infornasi.
57
Tabel 4.16
Situs Internet yang Sering digunakan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Blog 14 15,56
Media sosial 53 58,89
Youtube 18 20
Jawaban lainnya 5 5,56
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih media sosial sebagai sittus internet
yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi hiburan
sebanyak 53 orang (58,89%), sebanyak 18 orang memilih youtube (20%),
sebanyak 14 orang memilih blog (15,56%), dan 5 orang memilih jawaban
lainnya (5,56).
3. Ketersediaan Sumber Informasi yang Menunjang Hiburan
Responden di Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai ketersediaan sumber
informasi yang menunjang hiburan di perpustakaan.
Tabel 4.17
Ketersediaan Sumber Informasi Hiburan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Tersedia 15 16,67
Tidak tersedia 72 80
Tidak tahu 3 3,33
Jumlah 90 100%
58
Sebagian besar responden menyatakan bahwa informasi mengenai
hiburan mereka tida tersedia di perpustakaan sebanyak 72 orang (80%),
sebanyak 15 orang responden menyatakan tersedia (16,67%) dan sebanyak
3 orang responden menyatakan tidak tahu (3,33%).
4) Kebutuhan Informasi untuk Peningkatan Wawasan Pengetahuan
1. Bacaan yang Sering Responden Baca
Berikuadalah jawaban responden mengenai bacaan yang sering
responden baca.
Tabel 4.18
Bacaan yang Sering dibaca
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Buku agama 16 17,78
Buku fiksi (Novel, Komik,dll) 31 34,44
Pengetahuan umum 28 31,11
Pengetahuan sosial 15 16,67
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih buku fiksi sebagai bacaan yang
sering mereka baca sebanyak 31 orang (34,44%), sebanyak 28 orang
responden memilih pengetahuan umum (31,11%), sebanyak 16 orang
memilih buku agama (17,785), dan sebanyak 15 orang memilih
pengetahuan sosial sebagai buku yang seriang mereka baca (16,67).
2. Sumber Informasi yang diutamakan Responden untuk Menambah
Wawasan Pengetahuan
59
Berikut adalaha jawaban responden mengenai sumber informasi yang
diutamakan responden untuk menambah wawasan pengetahuan.
Tabel 4.19
Sumber Informasi untuk Menambah Wawasan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Majalah 8 8,89
Internet 58 64,44
Koran 19 21,11
Jawaban lainnya 5 5,56
Jumlah 90 100%
Sebagian besar responden memilih menambah wawasan pengetahuan
melalui internet sebanyak 58 orang (64,44%), sebanyak 19 orang
responden memilih koran (21,11%), sebanyak 8 orang responden memilih
majalah (8,89%), dan sebanyak 5 orang memilih jawaban lainnya (5,56%).
3. Ketersediaan Sumber Informasi untuk Peningkatan Wawasan
Pengetahuan Responden di Perpustakaan
Berikut adalah jawaban responden mengenai ketersedian sumber
informasi untuk peningkatan wawasan pengetahuan di perpustakaan.
Tabel 4.20
Ketersediaan Sumber Informasi Peningkatan Wawasan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Tersedia 55 61,11
Tidak tersedia 18 20
Tidak tahu 17 18,89
Jumlah 90 100%
60
Sebagian besar responden menyatakan bahwa sumber informasi
mengenai peningkatan wawasan pengetahuannya tersedia di perpustakaan
sebanyak 55 orang (61,11%), sebanyak 18 orang responden menyatakan
tudak tersedia (20%), dan 17 orang responden menyatakan tidak tahu
(18,80%).
b. Saran dan Usul Responden untuk Perpustakaan
Berikut adalah saran dan usul responden untuk Perpustakaan MAN 13
Jakarta.
Tabel 4.21
Saran dan Usul Responden
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Pengadaan komputer dan wifi 48 64,86
Menambah koleksi buku fiksi 26 35,14
Jumlah 74 100%
Dari 90 kuesioner yang di sebarkan, terdapat 16 responden yang tidak
memberikan saran dan usulnya untuk perpustakaan. Dari 74 kuesioner
yang diisi, Sebanyak 48 orang responden memberikan saran agar
perpustakaan mengadakan fasilitas komputer dan wifi di perpustakaan
(64,86%), dan sebanyak 26 orang responden memberikan saran agar
perpustakaan menambahkan koleksi buku fiksi di perpustaakaan (35,14%).
61
C. Hasil Pembahasan
1. Kebutuhan Informasi Siswa
Dapat diambil kesimpulan bahwa berbagai jenis kebutuhan informasi
untuk siswa meliputi Kebutuhan informasi siswa untuk belajar, kebutuhan
informasi untuk pengembangan hobi, kebutuhan informasi untuk hiburan
dan kebutuhan informasi untuk peningkatan wawasan pengetahuan.
Kebutuhan informasi siswa untuk belajar sangat dibutuhkan oleh siswa
untuk menunjang tugas dari guru, untuk penunjang mereka dalam
menghadapi ujian dan lain sebagainya. Sebanyak 55 orang (61,11%)
responden mendapatkan informasi untuk belajar lebih banyak dari buku
pelajaran, sedangkan informasi untuk mengerjakan tugas dari guru
sebanyak 46 orang (51,11%) responden mendapatkannya dari buku
pelajaran.
Kebutuhan informasi siswa untuk mengembangan hobi juga
dibutuhkan mereka untuk mengetahui apa saja informasi yang baru
mengenai hobi yang mereka sukai tersebut. Hobi yang Siswa MAN 13
Jakarta sukai lebih bayak adalah membaca sebanyak 33 orang (36,67%)
responden menyukai hobi membaca dan mereka juga lebuh banyak
mendapatkan informasi mengenai hobi yang disukai melalui internet
sebanyak 64 orang (71,11%) responden.
Kebutuhan informasi mengenai hiburan yang siswa MAN 13 jakarta
ini dimakssudkan untuk menyegarkan pikiran siswa-siswi MAN 13 dari
pelajaran. Kebanyakan siswa MAN 13 Jakarta mendapatkan informasi
tentang hiburan yang disukainya adalah dari internet yaitu sebanyak 64
62
orang (71,11%) dan 53 orang (58,89%) responden memilih situs internet
yang sering kunjungi untuk memenuhi kebutuhan informasi hiburannya
adalah media sosial.
Kebutuhan informasi untuk peningkatan wawasan pengetahuan siswa
turut di butuhkan oleh siswa MAN 13 Jakarta untuk menambah lagi ilmu
pengetahuan yang mereka inginkan. Semakin banyak pengatahuan yag
dicari, semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Dalam hal ini,
siswa MAN 13 Jakarta lebih banyak membaca buku fiksi yaitu sebanyak
31 orang (34,44%) responden, dan sebanyak 58 orang (64,44%) responden
memilih tempat pemenuhan kebutuhan informasi tentang wawasan
pengetahuannya mereka lebih banyak mencari informasi di internet.
2. Ketersediaan Sumber Informasi di Perpustakaan MAN 13 Jakarta
Ketersediaan sumber informasi di perpustakaan merupakan suatu
keharusan bagi perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya. Secara umum perpustakaan sekolah berkewajiban untuk
memenuhi kebutuhan informasi seluruh masyarakat di lingkungan sekolah.
Pada penelitian ini ketersediaan informasi yang diambil adalah
ketersediaan informasi untuk belajar, ketersediaan informasi untuk
pengembangan hobi, ketersediaan informasi untuk hiburan dan
ketersediaan informasi untuk peningkatan wawasan pengetahuan.
Ketersediaan informasi untuk belajar siswa di perpustakaan MAN 13
Jakarta 73 orang (81,11%) responden menyatakan telah tersedia, 17 orang
(18,89%) responden menyatakan tidak tersedia.
63
Ketersediaan informasi mencakup pengembangan hobi siswa di
Perpustakaan MAN 13 Jakarta sebanyak 61 orang (67,78%) responden
menyatakan bahwa informasinya tidak tersedia, 22 orang (24,44%)
responden menjawab bahwa informasinya tersedia, dan 7 orang (7,78%)
responden menyatakan bahwa mereka tidak tahu.
Ketersediaan informasi mencakup informasi untuk hiburan siswa di
perpustakaan MAN 13 Jakarta sebanyak 72 orang (80%) responden
menyatakan bahwa informasinya tidak tersedia, sebanyak 15 orang
responden (16,67%) respondrn menyatakan bahwa informasinya tersedia,
dan sebanyak 3 orang (3,33%) responden menyatakan bahwa mereka tidak
tahu.
Ketersediaan informasi mencakup informasi untuk peningkatan
wawasan pengetahuan siswa di perpustakaan MAN 13 Jakarta sebanyak
55 orang (61,11%) responden menyatakan bahwa informasiya tersedia,
sebanyak 18 orang (20%) responden menyatakan tidak tersedia, dan
sebanyak 17 orang (18,89%) responden menyatakan bahwa mereka tidak
tahu.
Dengan tersedianya sumber informasi di perpustakaan sekolah
diharapkan seluruh pengguna perpustakaan sekolah temasuk guru dan staf
dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan mudah sehingga mereka
tidak perlu mencari lagi informasi yang dibutuhkan di luar sekolah.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kebutuhan Informasi Siswa dan
ketersediaannya di Perpustakaan MAN 13 Jakarta, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kebutuhan informasi siswa di perpustakaan MAN 13 Jakarta mencakup
kebutuhan untuk menunjang belajar, menunjang tugas, menunjang hobby,
kebutuhan informasi untuk hiburan serta kebutuhan informasi untuk
peningkatan wawasan pengetahuan. Berikut adalah rinciannya:
a. 55 orang siswa (61,11%) mendapatkan informasi untuk belajarnya
melalui buku pelajaran.
b. 64 orang siswa (71,11%) mendapatkan informasi untuk menunjan
hiburannya melalui internet.
c. 58 orang siswa (64,44%) mendapatkan informasi mengenai
hiburannya melalui internet.
d. 58 orang siswa (64,44%) mendapatkan informasi mengenai
wawasan pengetahuannya melalui internet.
2. Ketersediaan sumber informasi di perpustakaan MAN 13 Jakarta
a. dalam hal ketersediaan informasi untuk belajar telah tersedia yaitu
sebesar (81,11%),
b. dalam hal ketersediaan informasi untuk pengembangan hobby
mereka di perpustakaan belum tersedia, ini dilihat dari jawaban
responden yang memilih sebanyak 61 orang (67,78%),
65
c. dalam hal ketersediaan informasi untuk hiburan siswa juga belum
tersedia di perpustakaan MAN 13 Jakarta dengan jawaban
responden yang memilih sebanyak 72 orang (80%) dan
d. ketersediaan informasi mencakup informasi untuk peningkatan
wawasan pengetahuan siswa telah tersedia di perpustakaan dilihat
dari jawaban responden yang memilih sebanyak 55 orang
(61,11%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mempunyai beberapa saran yang
mungkin dapat dilakukan demi Memenuhi Kebutuhan Informasi Siswa di
Perpustakaan MAN 13 Jakarta, diantaranya sebagai berikut:
1. Kebutuhan informasi siswa sudah terpenuhi dengan baik, tetapi alangkah
lebih baiknya perpustakaan terus meningkatkan layanan, kinerja juga
meng-update koleksi bahan pustaka di perpustakaan dengan cara
menanyakan kepada siswa mengenai koleksi apa saja yang mereka
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.
2. Perpustakaan disarankan menambah koleksi hiburan dan penunjang hobby
siswa. fasilitas berupa internet di perpustakaan juga diperlukan untuk
menunjang siswa dalam memenuhi kebuutuhan informasi karena banyak
siswa yang memilih memenuhi kebutuhan informasinya melalui internet
terutama untuk mencari informasi mengenai peningkatan wawasan dan
hiburan siswa. selain itu, siswa dapat dengan mudah mencari informasi
yang mereka butuhkan di internet jika koleksi perpustakaan kurang
memenuhi kebutuhan informasi mereka.
66
3. Setiap mata pelajaran diharapkan melibatkan perpustakaan seperti
mewajibkan siswanya untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakan
4. Perpustakaan diharapkan meng-update koleksi perpustakaan seperti
menanyakan kepada pengunjung buku apa yang mereka butuhkan
diperpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Masjono Mukhtar, Audit Sistem Informasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Anas Sudjino, Pengentar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1997.
Anna Satriana. “Kebutuhan Informasi Mahasiswa : Studi Kasus Perpustakaan
Universitas Negeri Jakarta”. Skripsi Sarjana Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (tidak diterbitkan). 2010.
Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman
Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012/ 2013. Jakarta : UIN
Jakarta Press, 2012.
Cici Haryati. ” Kebutuhan Informasi Para Taruna dan Ketersediaannya di
Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug
Tangerang”. Skripsi Sarjana Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (tidak diterbitkan). 2015.
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
------------. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT Grasindo,
2011.
Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,
Jakarta: Gramedia, 1992.
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
Juliansyah Noor, Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah
Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Undang-undang Republik
Indonesia No. 43 tentang Perpustakaan Jakarta: Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI, 2007.
Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,