Top Banner
17

Kebudayaan Batak

Jul 22, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

IDENTIFIKASI

Pengertian Kebudayaan Batak

Batak adalah nama sebuah suku di Indonesia. Suku ini kebanyakan bermukim di Sumatra Utara. Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan Islam. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan animisme (disebut Parmalim). Kebudayaan Batak yaitu seluruh nilai nilai kehidupan suku bangsa Batak di waktu waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan masa lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya. Refleksi dari nilai kehidupan tersebut menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan bahwa ada Maha pencipta sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta segala sesuatu isinya, termasuk langit dan bumi.

Suku Suku di Batak Suku Batak terdiri dari beberapa sub suku antara lain : Suku Alas Suku Kluet Suku Karo Suku Toba Suku Pakpak Suku Dairi Suku Simalungun Suku Angkola Suku Mandailing

a) b) c) d)

e)f) g) h) i)

o

Wilayah Bermukim- Sub Suku Batak Toba berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara, meliputi Ajibata, Pulau Samosir, Pakkat, serta Sarulla. - Sub Suku Batak Karo mayoritas berdiam di Kabupaten Karo dengan ibukota Kabanjahe, namun sebagian juga tersebar di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. - Sub Suku Batak Alas bermukim di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Proivnsi NAD. - Sub Suku Batak Pakpak mayoritas bermukim di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. - Sub Suku Batak Simalungun mayoritas bermukim di Kabupaten Simalungun. - Sub Suku Batak Mandailing dan Angkola bermukim di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal

o

oo o o

Falsafah Batak

Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Na Tolu yaitu : - Somba Marhula-hula (Hormat pada pihak keluarga ibu/istri) - Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) - Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga)

Batak pada Era Modern Sejarah Batak modern dipengaruhi oleh dua agama samawi yakni Islam dan Kristen. Islam makin kuat pengaruhnya pada saat Perang Padri, melalui aktivitas dakwah yang dilakukan para da'i dari dari negeri Minang. Islam lebih berkembang di kalangan Batak Mandailing dan sebagian Batak Angkola.

MATA PENCAHARIANPada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mendapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan. Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba. Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.

SISTEM KEKERABATAN DAN KEMASYARAKATAN

Nilai Budaya - KekerabatanNilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya.

- Hagabeon Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baik-baik.

- Hamoraan Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial.- Marsisarian Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.

- Uhum dan Ugari Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji. - Pengayoman Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut diemban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu.

Marga dan Tarombo Marga adalah kelompok kekerabatan menurut garis keturunan ayah (patrilineal). Sistem kekerabatan patrilineal menentukan garis keturunan selalu dihubungkan dengan anak laki-laki.

Tarombo adalah silsilah, asal-usul menurut garis keturunan ayah. Dengan tarombo seorang Batak mengetahui posisinya dalam marga. Bila orang Batak berkenalan pertama kali, biasanya mereka saling bertanya Marga atau Tarombo.

PRODUK BUDAYA

Adat Istiadat Batak - Upacara Contoh : upacara mengasah upacara perkawinan, upacara kematian dan lain-lain.

gigi,

- Rumah Adat Contoh : Rumah adat Siwaluh Jabu, Rumah adat Bolon.

Alat Alat Rumah Tangga Yang Dipakai oleh Nenek Moyang Suku Batak - Panutan dan Tutu - Papene - Hansung atau Hiong - Ompon - Hudon Tano atau Sasuban Tano - Sapa Bolon - Poting - Losung - Dll

Musik, Pakaian Adat, dan Tarian Batak

Musik tradisi masyarakat Batak Toba disebut sebagai Gondang. Sarune Bolon adalah alat tiup double reed (obo) yang mirip alat-alat lain yang bisa ditemukan di Jaw, India, Cina, dsb. Pemain sarune mempergunakan teknik yang disebut marsiulak hosa Ogung terdiri dari empat gong yang masingmasing punya peran dalam struktur irama. Pola irama gondang disebut doal,

ULOS adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang, yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara seseorang dan orang lain Berdasarkan raksanya, dikenal beberapa macam ulos:a. Ulos ragidupb. Ulos ragihotang c. Ulos sibolang

Tarian Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari

Serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional: Gong; Saga-saga. Penari juga memakai Kain Ulos dalam melakukan tariannya. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor.

PEMBANGUNAN DAN MODERNISASIAspek pembangunan dari suku Batak yaitu masuknya sistem sekolah dan timbulnya kesempatan untuk memperoleh prestise social. Terjadinya jaringan hubungan kekerabatan yang berdasarkan adat dapat berjalan dengan baik. Adat itu sendiri bagi orang Batak adalah suci. Modernisasi ditunjukkan dengan adanya Migrasi batak ke kota mulai di tahun 1910 tapi hanya setelah Indonesia merdeka migrasi tersebut tambah besar di thn 50-an. Migrasi ke kota menyebabkan interaksi dengan suku lain di kota-kota Indonesia yang penduduknya sebagian besar beragama Islam. Dalam lingkungan multi etnis ini banyak orang batak ketemu rasa identitas batak yang menjadi lebih kuat terhadap suku lain