INTEGRASINASIONAL1.PengertianIntegrasi nasional adalah usaha dan
proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara
sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang
sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan
budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia
manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.2.Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai
berikut:a.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan
seperjuangan.b.Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928.c.Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,
sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi
kemerdekaan.d.Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang
gugur di medan perjuangan.e.Kesepakatan atau konsensus nasional
dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945,
bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.3.Faktor-faktor penghambat integrasi
nasional sebagai berikut:a.Masyarakat Indonesia yang heterogen
(beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan
masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang
dianut, ras dan sebagainya.b.Wilayah negara yang begitu luas,
terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.c.Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.d.Masih besarnya
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan
separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.e.Adanya
paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku
bangsa lain.4.Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai
berikut:a.Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta
oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976.
Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua
propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan
menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi
itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan
sebagainya.b.Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama
kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling
menghormati.c.Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan
daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya
masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan
salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di
Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga
terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama
Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk
agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di
Indonesia baru 5 (lima) macam.5.Upaya Meningkatkan Nasionalisme dan
Integrasi Nasionala.Meningkatkan integrasi nasional secara vertical
(pemerintah dengan masyarakat). Cara-cara yang dapat ditempuh
adalah:Menerapkan rezim terbaikk bagi Indonesia Ramlan Surbakti
(1999: 32), yaiturezim yang sebagaiman terdapat dalam UUD 1945 dan
Pancasila. Dimana dalam UUD 1945 dinyatakan 4 tujuan negara yaitu:
melindungi seluruh golongan masyarakat dan seluruh tumpah darah
Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dan ikut serta menciptakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, keadilan dan perdamaian abadi, dan
Pancasila sebagai sumber filsafat negara yaitu: Ketuhanann Yang
Mahaesa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah ebijaksanaan Permusyawaratan
Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Tujuan ini dipandang maksimal jika rezim didukung secara struktural
dengan bentuk dan susunan negara (negara republic dan kesatuan),
karena struktur pemerintahan cenderung bersifat pembagian kekuasaan
daripada pemisahan kekuasaan, dan jaminan atas hak-hak warga
negara, seperti menyampaikan pendapat, berasosiasi, beragama, dan
kesejahteraan.Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu
membangun konsensus. Kompromi dan kesepakatan adalah jiwa
musyawarah dan sesungguhnya juga demokrasi. Iklim dan budaya yang
demikian itu, bagi Indonesia yang amat majemuk, sangat diperlukan.
Tentunya, penghormatan dan pengakuan kepada mayoritas dibutuhkan,
tetapi sebaliknya perlindungan terhadap minoritas tidak boleh
diabaikan. Yang kita tuju adalah harmoni dan hubungan simetris, dan
bukan hegemoni. Karena itu, premis yang mengatakan The minority has
its say, the majority has its way harus kita pahami secara arif dan
kontekstual.Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas
dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang
mencerminkan keadilan semua pihak, semua wilayah. Kebijakan otonomi
daerah, desentralisasi, keseimbangan pusat daerah, hubungan
simetris mayoritas-minoritas, perlindungan kaum minoritas,
permberdayaan putra daerah, dan lain-lain pengaturan yang sejenis
amat diperlukan. Disisi lain undang-undang dan perangkat regulasi
lain yang lebih tegas agar gerakan sparatisme, perlawanan terhadap
ideologi negara, dan kejahatan yang berbau SARA tidak berkembang
dengan luluasa, harus dapat kita rumuskan dengan jelas.Upaya
bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan efektif. Setiap pemimpin di negeri ini, baik formal
maupun informal, harus memilikim kepekaan dan kepedulian tinggi
serta upaya sungguh-sungguh untuk terus membina dan memantapkan
integrasi nasional. Kesalahan yang lazim terjadi, kita sering
berbicara tentang kondisi objektif dari kurang kukuhnya integrasi
nasional di negeri ini, serta setelah itu bermimpi tentang kondisi
yang kita tuju (end state), tetapi kita kurang tertarik untuk
membicarakan prose dan kerja keras yang harus kita lakukan.
Kepemimpinan yang efektif di semua ini akhirnya merupakan faktor
penentu yang bisa menciptakan iklim dan langkah bersama untuk
mengukuhkan integrasi nasional.Meningkatkan Intergrasi wilayah
Ramlan Surbakti (1999:53), dengan membentuk kewenangan nasional
pusat terhadap wilayah atau daerah politik yang lebih kecil.
Indonesia membentuk konsep wilayah yang jelas dalam arti wilayah
yang meliputi darat, laut, udara, dan isinya degan ukuran tertentu.
Maupun dengan aparat pemerintah dan sarana kekuasaan untuk menjaga
danmempertahankan kedaulatan wilayah dari penetrasi luar. Nmun,
kenyataannya masih banyak wilayah Indonesia yang kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah, sehingga seringkali diaku oleh Negara
lain.b.Meningkatkan integrasi nasional secara horizontal antar
masyarakat Indonesia yang plural. Cara-cara yang dapat ditempuh
adalah:Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan
kehendak untuk bersatu. Perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk
menyatukan dirinya, sebutlah mulai Kebangkitan Nasional 1908,
Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, dan rangkaian
upaya menumpas pemberontakan dan saparatisme, harus terus
dilahirkan dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa
Indonesia.Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang
berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa tidak memandang perbedaan suku, agama, ras,
keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan lainnya yang sebenarnya
tidak perlu diperdebatkan. Menyuburkan integrasi nasional tidak
hanya dilakukan secara struktural tetapi juga kultural. Pranata di
masyarakat kelak harus mampu membangun mekanisme peleraian konflikk
(conflict management) guna mencegah kecenderungan langkah-langkah
yang represif untuk menyelesaikan konflik.Meningkatkan integrasi
bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52), adalah penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu
identitas nasional. Diandaikan, masyarakat itu berupa masyarakat
majemuk yang meliputi berbagi suku bangsa, ras, dan agama. Di
Indoonesia integrasi bangsa diwujudkan dengan a) penghapusan sifat
kultural utama dari kelompok minoritas dengan mengembangkan semacam
kebudayaan nasional biasanya kebudayaan suku bangsa yang dominan,
atau b) dengan pembentukan kesetiaan nasional tanpa menghapuskan
kebudayaan kelompok kecil. Negara Indonesia menempuh cara b ini,
yakni menangani masalah integrasi bangsa dengan kebudayaan nasional
yang dilukiskan sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari
kebudayaan daerah, tetapi tanpa menghilangkan (bahkan
mengembangkan) kebudayaan daerah.Mengembangkan perilaku integratif
di Indonesia Ramlan Surbakti (1999: 55), dengan upaya bekerja sama
dalam organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat
membantu pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan individu, kekhasan
kelompok, dan perbedaaan pendapat bahkan persaingan sekalipun tidak
perlu dipertentangkan dengan kesediaan bekerja sama yang baik.
Perilaku integrative dapat diwujudkan dengan mental menghargai akan
perbedaan, saling tenggang rasa, gotong royong, kebersamaan, dan
lain-lain.Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat.
Integrasi nilai Ramlan Surbakti (1999: 54), adalah persetujuan
bersama mengenai tujuan-tujuan dalam prinsip dasar politik, dan
prosedur-prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilai adalah
penciptaan suatu system nilai (ideology nasional) yang dipandang
ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk masyarakat. Integrasi
nilai Indonesia ada dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai system
nilai bersama.
INTEGRASI NASIONAL
PENDAHULUANSifat majemuk dari bangsa Indonesia, disamping
merupakan kebanggaan hendaknya pula dilihat bahwa suatu negara
dengan keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaan mengandung potensi
konflik. Oleh karenanya guna menuju suatu integrasi nasional
Indonesia yang kokoh, terdapat berbagai kendala.Dalam rangka
mempersatukan penduduk Indonesia yang beranekawarna,
Koentjaraningrat (1982:345-346) melihat ada empat masalah pokok
yang dihadapi, ialah (a) mempersatukan aneka-warna suku-bangsa, (b)
hubungan antar umat beragama, (c) hubungan mayoritas-minoritas dan
(d) integrasi kebudayaan di Irian Jaya dengan kebudayaan Indonesia.
Diantara sekitar 210 juta orang penduduk Indonesia dewasa ini,
sulit diketahui secara pasti distribusi jumlah dari masing-masing
suku-bangsa.Terakhir kalinya, Sensus Penduduk di Indonesia yang
memuat items suku-bangsa adalah yang dilakukan oleh pemerintah
kolonial Hindia Belanda; yang hasilnya dimuat
dalamVolkstelling(1930). Sensus Penduduk Indonesia yang dilakukan
pada 1970 dan dalam dasawarsa berikutnya, tidak mencantumkan items
suku-bangsa. Mengingat hal tersebut, ada kesulitan untuk mengetahui
secara pasti laju pertumbuhan penduduk berdasarkan suku-bangsa dan
distribusi mereka. Sekalipun demikian, ada pula berbagai usaha
untuk mengetahui hal di atas, antara lain pernah dicoba oleh
Pagkakaisa Research (1974), antara lain disebutkan bahwa
suku-bangsa bahwa Jawa mencapai 45,8 % dari total penduduk
Indonesia pada 1974 (sekitar 120.000.000 orang). Berbagai
distribusi penduduk Indonesia berdasarkan suku-bangsa ialah Sunda
(14,1 %), Madura (7,1 %), Minangkabau (3,3 %), Bugis (2,5 %), Batak
(2,0 %), Bali (1,8 %), 24 suku-bangsa lainnya (20,3 %) dan orang
Cina (2,7 %). Sementara itu, di kalangan para pakar masih terdapat
perbedaan dalam mengklasifikasikan penduduk di Indonesia ke dalam
suatu konsep suku-bangsa.Koentjaraningrat (1982:346-347) menilai
bahwa berapakah sebenarnya jumlah suku-bangsa di Indonesia, sampai
saat kini masih sukar ditentukan secara pasti. Hal ini disebabkan
ruang lingkup istilah konsep suku-bangsa dapat mengembang atau
menyempit, tergantung subyektivitas. Sebagai contoh, paling sedikit
di Pulau Flores terdapat empat suku-bangsa yang berbeda bahasa dan
adat-istiadatnya, ialah orang Manggarai, Ngada, Ende-Lio dan Sikka.
Namun kalau mereka ada di luar Flores, mereka biasanya dipandang
oleh suku-bangsa lainnya atau mereka mengidentifikasikan dirinya
sebagai satu suku-bangsa, ialah Flores.Hal ini juga terjadi
dikalangan suku-bangsa Dayak di Pulau Kalimantan. Menurut
H.J.Malinckrodt, orang Dayak diklasifikasikan ke dalam enam rumpun
ataustammen ras, ialah Kenya-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Moeroet,
Klemantan dan Poenan. Selanjutnnya jika diamati lebih lanjut, di
kalangan orang Dayak Kalimantan ada 405 suku-bangsa yang saling
berbeda satu dengan lainnya. Jika mereka berada di luar Pulau
Kalimantan, orang lain menyebut mereka dan mereka sendiri
mengidentifikasikan dirinya sebagai suku-bangsa Dayak, akan tetapi
di Kalimantan sendiri antara satu dengan yang lain merasa memiliki
perbedaan.Demikian pula hanya di Irian Jaya, berdasarkan penelitian
dariSummer Language Institute,paling tidak terdapat 252 suku-bangsa
yang masing-masing memakai bahasa yang berbeda. Mengingat hal
tersebut maka, Koentjaraningrat memandang perlu upaya pendifinisian
konsep suku-bangsa di Indonesia secara ilmiah, antara lain dengan
mengambil beberapa unsur kebudayaan sebagai indikator yang dapat
berlaku bagi semua suku-suku-bangsa yang ada di Indonesia. Upaya
untuk memahami keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaan di
Indonesia adalah sekaligus berpretensi pula mengungkapkan berbagai
bentuk interaksi sosial yang terjadi di kalangan suku-bangsa yang
saling berbeda kebudayaannya.Dengan mempelajari proses interaksi
sosial yang terjadi, sekaligus diharapkan akan memberikan
pengetahuan tentang proses-proses sosial di kalangan mereka
sehingga akan diketahui segi dinamis dari masyarakat dan
kebudayaan. Berbagai perubahan dan perkembangan masyarakat yang
merupakan segi dinamis adalah akibat interaksi sosial yang terjadi
diantara para warganya, baik orang perorangan, orang dengan
kelompok maupun antar kelompok manusia. Kerjasama (cooperation),
persaingan (competition), pertikaian (conflict), akomodasi
(acomodation), asimilasi (assimilation), akulturasi
(acculturation)dan integrasi(integration) merupakan proses-proses
sosial yang perlu diperhatikan dalam rangka studi hubugan antar
suku-bangsa, terutama untuk mempercepat terwujudnya integrasi
nasional Indonesia yang kokoh.PEMBAHASANKata integrasi berasal dari
bahasa inggris,integrationyang berarti pembauran hingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi juga berarti proses
mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi, dan bagian-bagian,
sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak saling bertentangan
dalam pencapaian sasaran dan tujuan.Websters New Collegiate
Dictionary menguraikan, to integrate: 1. to form or blend into a
whole; 2. to unite with something else; 3. to end the segregation
orf and bring into comoon and equal membership in society or an
organization. integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya
perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi,
kepercayaan atau agama, social budaya, dan budaya ekonomi sehingga
terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, social, dan
budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa. Proses integrasi
tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang
panjang dalam waktu yang cukup lama. Integrasi dapat dibedakan
menjadi tiga :1. Integrasi kebudayaanIntegrasi kebudayaan adalah
penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat1.
Integrasi sosialIntegrasi sosial merupakan proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial,
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi
masyarakat tersebut.Para penganut paham fungsionalisme struktrua
menyatakan bahwa sistem sosial terintegrasi di atas dua landasan
yaitu,Masyarakat terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara
sebagian besar anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Masyarakat terintegrasi
oleh karena anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan sosial. Hal tersebut dikenal dengan cross cuting
affiliations yaitu adanya loyalitas ganda para anggota masyarakat.
Hal ini akan meminimalisir terjadinya suatu konflik karena dengan
adanya loyalitas ganda maka konflik yang akan segera
dinetralkan.Sedangkan para penganut paham pendekatan konflik,
menyatakan bahwa suatu integrasi dapat terwujud atas adanya
coercion (paksaan) dari suatu kelompok / satuan sosial dominan
terhadap kelompok / satuan kelompok lain, atau pun adanya saling
ketergantungan di bidang ekonomi antara berbagai kelompok / satuan
sosial yang ada dalam masyarakat.Syarat-syarat integrasi sosial ;
integrasi sosial dapat terbentuk apabila para anggota masyarakat
bersepaka mengenai struktur kemasyarakatan, nilai-nilai, dan norma
serta pranata sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Di
samping itu juga diperlakukan adanya kesepakatan mengenai batas
teritorial / wilayah yang jelas akan tempat / negara yang mereka
tinggali. William F. Ogburn dan Mayern Nimkoff mengemukakan tentang
syarat berhasilnya suatu integrasi sosial sosial yaitu kemampuan
untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya,
sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan
satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut
berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara
konsisten.Faktor pendorong integrasi sosialIntegrasi sosial dapat
terjadi apabila didukung oleh berbagai faktor : a. Homogenitas
kelompok, integrasi sosial akan lebih mudah di capai ketika tingkat
kemajemukan suatu masyarakat tersebut kecil, b. Besar kecilnya
kelompok, tingkat kemajemukan suatu masyarakat dapat dipengaruhi
oleh besar kecilnya kelompok yang ada, c. Mobilitas geografis,
terjadinya perpindahan menyebabkan terjadinya penyesuaian diri
dengan keadaan sosial budaya masyarakat yang dituju, d. Efektivitas
dan efesiensi komunikasi. Komunikasi merupakan media yang sangat
penting dari proses integrasi sosial yang akan diciptakan.1.
Integrasi nasionalIntegrasi nasional adalah proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan di
masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.Integrasi
adalah proses sosiologis dan antropologis yang tidak bisa dilakukan
dan ditempuh dalam waktu yang singkat. Tetapi memerlukan proses
pembudayaan dan konsensus sosial politik diantara suku bangsa
(etnik) yang ada di dalam negara kesatuan Indonesia. Kalau kita
menggunakan pendekatan konflik sebagaimana diilustrasikan olehLewis
C. CoserdanGeorge Simell, maka kerangka masyarakat yang akan kita
dapatkan adalah integrasi yang selalu berada dalam bayang-bayang
konflik antar etnik yang berkepanjangan. Kalau kita mengikuti
pandangan penganut fungsional struktural dariAuguste Comte,
melaluiDurkheimsampai denganParsons, maka yang akan menjadi faktor
mengientegrasikan masyarakat Indonesia tentulah sebuah nilai umum
tentang kesepakatan bersama antar masyarakat.Nilai-nilai umum
tertentu yang disepakati secara bersama itu tidak hanya disepakati
oleh sebagian besar orang (etnik), akan tetapi lebih daripada itu
nilai-nilai umum tersebut harus dihayati melalui proses
sosialisasi, akulturasi, asimilasi, dan enkulturasi. Proses ini
pernah dibuktikan oleh kesepakatan bersama dalam sumpah pemuda yang
menghasilkan nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara
sosial dan politik dengan semboyannya; satu tanah air, satu bahasa,
dan satu bangsa.Mengikuti pemikiranR. William Liddle, konsensus
nasional yang mengintegrasikan masyarakat yang pluralistik pada
hakekatnya adalah mempunyai dua tingkatan sebagai prasyarat bagi
tumbuhnya suatu integrasi nasional yang tangguh. Kedua syarat itu
adalah: 1). Pertama sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat
tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan
politik di mana mereka sebagai warganya.2). Apabila sebagian besar
anggota masyarakatnya bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan
aturan-aturan dari proses politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat diatas wilayah negara yang bersangkutan. Lebih
lanjutNasikun(1989; 73) menambahkan bahwa integrasi nasional yang
kuat dan tangguh hanya akan berkembang diatas konsensus nasional
mengenai batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik
yang berlaku seluruh masyarakat tersebut. Kemudian, suatu konsensus
nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa
harus diwujudkan atau diselenggarakan, melalui suatu konsensus
nasional mengenai sistem nilai yang akan mendasari
hubungan-hubungan sosial diantara anggota suatu masyarakat
negara.Sementara itu, menurutMax Weberbahwa sistem nilai merupakan
dasar pengesahan (legitimacy) dari struktur kekuasaan (authority)
suatu masyarakat, maka konsensus nasional mengenai bagaimana suatu
kehidupan bersama sebagai bangsa harus diwujudkan, pada akhirnya
akan merupakan konsensus nasional terhadap suatu rezim tertentu
yang sedang berkuasa. Dalam konteks Indonesia, maka proses
integrasi nasional haruslah berjalan alamiah, sesuai dengan
keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi
peran politik etnik tertentu.Proses integrasi harus melalui
fase-fase sosial dan politik. Mengikuti alur
pemikiranOgburndanNimkof(penganut fungsionalisme struktural) bahwa
integrasi merupakan sebuah proses :
Akomodasikerjasamakoordinasiasimilasi. Asimilasi ini merupakan
proses dua arah (to way process) antara etnik yang berbeda,
sehingga diperoleh sebuah konsensus dan kesepahaman atas dasar
keanekaragaman budaya. Konsensus nasional mengenai bagaimana
kehidupan bangsa Indonesia harus diwujudkan atau diselenggarakan,
dan sebagian harus kita temukan didalam proses pertumbuhan
pancasila sebagai dasar falsafah atau ideologi negara. Sayang, para
elite politik tidak pernah belajar dari sejarah pertumbuhan
pancasila, sehingga orientasi mereka bukanlah semata-mata untuk
kepentingan persatuan, kesatuan, dan kejayaan bangsa
Indonesia.Sehingga mereka tidak pernah memahami budaya politik
lokal dan aspirasi budaya lokal, yang mereka utamakan adalah
kekuasaan, golongan, partai sebagai eternal oriented. Akhirnya
akses ekonomi dan politik yang seharusnya menjadi milik masyarakat
(etnik) terkooptasi oleh mereka, maka kesenjangan dan ketidakpuasan
adalah hasil yang kita lihat sekarang ini. Kalau hal ini terus
dipelihara, maka KKN, distorsi hukum, konflik antar etnik,
sparatisme, dan keterpurukan akan menjadi santapan pagi seluruh
rakyat Indonesia. Dan nasib bangsa Indonesia menjadi almarhum macam
Uni Soviet dan Yugoslavia tinggal menunggu waktuFaktor pembenahan
pada aspek ekonomi dan pembangunan sangat stratgis dalam membangun
integrasi nasional yang lebih kuat. Oleh Mochtar Masoed (1986)
bahwa integrasi nasional bisa berhasil jika terbangun tiga dimensi
modernisasi politik secara siginifikan, yakni: pembinaan bangsa
(nation building), pembinaan negara (state building) dan
pembangunan ekonomi. Meski tidak berdiri sendiri karena aspek
pembangunan dan hubungan sosial dan kepercayaan masyarakat dengan
elit juga saling terkait.Integrasi nasional memang berhubungan satu
sama lain dengan problem kebangsaan yang terjadi selama ini,
termasuk juga soal relasi sosial yang terbangun di tengah
masyarakat, baik antara masyarakat dengan masyarakat, maupun
masyarakat dengan negara (pemerintah). Terlebih lagi pada aspek
ekonomi hubungannya dengan proses pembangunan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat. didukung oleh pendapat Higgins yang memahami
integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok budaya
dan sosial pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.
Diarahkan pada pembentukan wewenang kekuasaan nasional atas
unit-unit politik yang lebih kecil (kelompok sosial). Selain itu,
integrasi sering digunakan untuk menunjuk integrasi elite dan
masyarakat, termasuk sikap dan perilaku integratif warga negara
serta penguatan pada konsensus nilai dalam memelihara ketertiban
sosial dan penyelesaian konflik.KESIMPULANKata integrasi berasal
dari bahasa inggris,integrationyang berarti pembauran hingga
menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu, integrasi sosial, integrasi kebudayaan,
dan integrasi nasional. Integrasi suatu bangsa terjadi karena
adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi,
kepercayaan atau agama, sosial budaya dan sistem ekonomi sehingga
terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa.Proses integrasi tidak
terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang
dalam waktu yang cukup lama. Integrasi nasional memang berhubungan
satu sama lain dengan problem kebangsaan yang terjadi selama ini,
termasuk juga soal relasi sosial yang terbangun di tengah
masyarakat, baik antara masyarakat dengan masyarakat, maupun
masyarakat dengan negara (pemerintah).
KEANEKARAGAMANBANGSA INDONESIA
BAB ILATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan
memiliki keberagaman suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah.
Indonesia meliliki lebih dari 300 suku bangsa. Dimana setiap suku
bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lain.asuku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam
setiap suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu
masing-masing suku bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat
masyarakat di dalamnya agar taat dan melakukan segala yang tertera
didalamnya. Setiap suku bangsa di indonesia memiliki norma-norma
sosial yang berbeda-beda. Dalam hal cara pandang terhadap suatu
masalah atau tingkah laku memiliki perbedaan. Ketika terjadi
pertentangan antar individu atau masyarakat yang berlatar belakang
suku bangsa yang berbeda,mereka akan mengelompok menurut asal-usul
daerah dan suku bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan
pertentangan\ketidakseimbangan dalam suatu
negara(disintegrasi).Secara umum, kompleksitas masyarakat majemuk
tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan horisontal, seperti
yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa,
adat-istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal,
berupa capaian yang diperoleh melalui prestasi (achievement).
Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut tampak dalam strata sosial
ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan dan
kondisi permukiman.Sedangkan perbedaan horisontal diterima sebagai
warisan, yang diketahui kemudian bukan faktor utama dalam insiden
kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku. Suku tertentu bukan
dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah
terungkap dalam doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara
absolut menanamkan permusuhan etnik.Sementara itu, dari
perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang berpotensi
sebagai sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat
produksi dan akses ekonomi lainnya. Selain itu juga
benturan-benturan kepentingan kekuasaan, politik dan ideologi,
serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari sekelompok
etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar
masyarakat yang mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa
teratasi hanya dengan hal tersebut. Untuk menuju integritas
nasional yaitu keseimbangan antar suku bangsa diperlukan toleransi
antar masyarakat yang berbeda asal-usul kedaerahan. Selain itu
faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku bangsa ini.
Mereka merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu.
Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun
memiliki banyak perbedaan,tetapi memiliki tujuan hidup yang sama.
Selain itu,pancasila sebagai idiologi yang menjadi poros dan tujuan
bersama untuk menuju integrasi,kedaulatan dan kemakmuran
bersama.Atas uraian-uraian tersebut kami mempunyai ide untuk
membuat makalah yang berjudul DAMPAK NEGATIF KEANEKARAGAMAN SOSIAL
BUDAYA INDONESIA. Dalam hal ini kami ingin menguak sisi positif
dalam memulai usaha di bidang perbukuan.
BAB IIPEMBAHASAN3.1 BENTUK KERAGAMAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Kebudayaan
diartikan sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal.
Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah
culture yang berasal dari bahasa Latin colere, yaitu mengolah ,
mengerjakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani.
3.1.1 Karakteristik budayaBudaya memiliki sifat universal,
artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat pada setiap budaya,
kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu
adalah
a. kebudayaan adalah milik bersama.b. kebudayaan merupakan hasil
belajar.c. kebudayaan didasarkan pada lambang.d. kebudayaan
terintegrasi.e. kebudayaan dapat disesuaikan.f. kebudayaan selalu
berubah.g. kebudayaan bersifat nisbi (relatif).
Dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (pattern of
behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau
berkelakuan yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat
tersebut.Adapun subtansi atau isi utama budaya adalah:.
a. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar,
flora dan fauna sekitar tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan
benda-benda dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan
tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu. .b. sistem nilai
budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup.c.
kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap
memelihara hubungan dengan mereka yang sudah meninggal.d. persepsi,
yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang
suatu permasalahan.e. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang
dipilih secara selektif oleh masyarakat. Pandangan hidup dapat
berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau renungan
atau falsafah hidup individu.f. etos budaya, yaitu watak khas dari
suatu budaya yang tampak dari luar2. Budaya lokalBudaya lokal
merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju)
atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat
disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional
yang masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan kebudayaan
yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak
antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan
kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri
khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi
masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh
Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih
mempertahankan pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan
penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yang berbeda ada yang
di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan
adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan
kebudayaan yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat
abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi
(Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat
perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha
(Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit
berlakon Murwokolo (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian
putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain .
Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera
Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa).
3.1.3 Potensi keberagaman budayaWalaupun Indonesia menurut Van
Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada dasarnya
Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah
yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku
bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat
yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia
sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman
budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan,
serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri
dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi
banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang
utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran
akan adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana
dapat memperkuat budaya nasional sehingga kesatuan kesadaran atau
nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang
berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi..Disatu
sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan
keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang
perbedaan suku dan agama. Banyak pakar menilai akar masalah konflik
ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya dominasi budaya
masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta adanya
ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal.
Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam
bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata
pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya
perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda
(pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta
hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau
kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.
3.1.4 Karakteristik budaya Ki Hajar Dewantara mengemukakan
kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak-puncak kebudayaan
daerah, menurut Koentjoroningrat kebudayaan nasional Indonesia
adalah kebudayaan yang didukung sebagian besar rakyat Indonesia,
bersifat khas dan dapat dibanggakan oleh warga Indonesia. Wujud
budaya nasional.a. Bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Sebagai bahasa
nasional berfungsi sebagai lambang kebangga nasional, lambang
identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa dan alat
penghubung antardaerah dan antar budaya.b. Seni berpakaian,
contohnya adalah pakaian batik yang menjadi simbol orang Indonesia
dan non Indonesia, serta pakaian kebaya.c. Perilaku, misalnya
gotong royong (walaupun tiap daerah mempunyai nama yangberbeda,
sambatan, gugur gunung,). Selain gotong royong juga ada musyawarah,
misalnya , sistem aipem pada masyarakat Asmat, atau adanya balai
desa tempat musyawarah tiap desa,atau honai, rumah laki-laki suku
Dani serta subak pada masyarakat Bali. Contoh yang lain adalah
ramah tamah dan toleransi.Menurut Dr Bedjo dalam tulisannya
memaknai kembali Bhineka Tunggal Ika dituliskan konsep Bhineka
Tunggal Ika berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951,
juga merujuk pada sumber asalnya yaitu Kitab Sutasoma yang ditulis
oleh Empu Tantular pada abad XIV. Semboyan tersebut merupakan
seloka yang menekankan pentingnya kerukunan antar umat yang berbeda
pada waktu itu yaitu Syiwa dan Budha. Yang terpenting disini adanya
wacana baru yang dikemukakan penulis tentang semboyan bangsa.
Bhineka Tunggal Ika juga ditafsirkan sebagai Ben Ika Tunggale Ika
(baca: ben iko tunggale iko, Bahasa Jawa red). Kata ben artinya
biarpun, kata ika dibaca iko yang artinya itu atau ini dengan
menunjuk seseorang atau sekelompok orang didekatnya atau di luar
kelompoknya. Kata tunggale artinya sadulur atau saudara. Jadi
kalimat diatas dapat dimaknai menjadi: Biarpun yang ini/itu
saudaranya yang ini/itu dan lebih jauh lagi, makna dari Bhineka
Tunggal Ika adalah paseduluran atau persaudaraan. Dengan
persaudaraan sebagai sebuah keluarga besar yang dilahirkan oleh Ibu
Pertiwi yang bermakna Indonesia. Jadi memang kerukunan dan
toleransi merupakan akar budaya nasional.nasional
d. Peralatan, banyak sekali peralatan, materi atau artefak yang
menjadi kebanggaan nasional misalnya Candi Borobudur dan Prambanan,
Monas
3.3 Pentingnya Persatuan dalam KeragamanDi sekitar tempat
tinggalmu, mungkin ada yang menjumpai sejumlah suku bangsa, tidak
hanya satu suku bangsa. Mengapa demikian? Indonesia negara
kesatuan. Hubungan antarpulau sudah terjadi sejak zaman dahulu.
Ketersediaan angkutan laut sangat memudahkan hubungan
antarpulau.Banyak suku bangsa dari satu pulau pindah ke pulau yang
lain. Mereka menetap di tempat yang baru. Jadilah penduduk
setempat. Kemudian menjadi penduduk desa atau kelurahan, kecamatan
dan kabupaten atau kotamu. Ada juga program transmigrasi yang
menyebabkan bercampurnyasuatu suku bangsa asli dengan suku
pendatang. Masing-masing dari mereka memiliki budaya yang berbeda.
Tidak hanya budaya, agama mereka pun juga mungkin berbeda. Suatu
tempat yang terdapat suku dan budaya yang beragam tentunya sangat
rawan dan dapat menyulut adanya perpecahan antarsuku. Namun
ternyata hal ini tidak terjadi karena bangsa Indonesia memegang
teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berarti
berbedabeda tetapi tetap satu juga. Kata Bhineka Tunggal Ika
diambil dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, seorang
pujangga dari Majapahit. Bunyi selengkapnya adalah Bhineka Tunggal
Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semboyan bangsa Indonesia ini tertulis
pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar
memahami maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu
bangsa yang lain, yakni:
1. Dasar Negara Pancasila2. Bendera Merah Putih sebagai bendera
kebangsaan3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
persatuan4. Lambang Negara Burung Garuda5. Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya6. Lagu-lagu perjuangan
Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan
agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu
menyebutkan yang lainnya? Persatuan dalam keragaman memiliki arti
yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman harus dipahami oleh
setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang2. Pergaulan
antarsesama yang lebih akrab3. Perbedaan yang ada tidak menjadi
sumber masalah4. Pembangunan berjalan lancar
Adapun sikap yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan
dalam keragaman antara lain:1. Tidak memandang rendah suku atau
budaya yang lain2. Tidak menganggap suku dan budayanya paling
tinggi dan paling baik3. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya
sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya4. Lebih
mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku
masing-masing
Kita mesti bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam.
Keragaman suku dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak
ternilai harganya. Bangsa asing saja banyak yang berebut belajar
budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli
daerah kita diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain.
Karya-karya putra daerah pun juga banyak yang diklaim oleh bangsa
lain.
B. Dampak Negatif Dari Keragaman Budaya daerah anatara
lain:1.Keragaman suku bangsa dan budayamempersulit pemerintahan
untuk menetapkan kebijakan pembangunan.2.Keragaman keadaan
alammenghambat usaha pembangunan saran dan prasarana.3.Keragaman
sikap mental setiap suku bangsamenghambat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan pembangunan.4.Keragaman struktur budayadapat menjadi
penghambat dalam pembentukan satu budaya.5.Kurangnya dana
Pembangunan
.C. Cara Mengatasi akibat Keragaman Budaya di Indonesia. Dampak
mengatasi akibat Keragaman Budaya di Indonesia antara lain:1. Terus
menerus sikap mental yang berpartisipasi terhadap pembangunan.2.
Mengembangkan Budaya daerah yang luhur dalam rangka membentuk
budaya.3. Memeratakan pendidikan dan pengajaran keseluruhan wilayah
Indonesia.4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia menjadi Manusia yang
Cerdas, Bertanggung Jawab.
KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA
Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia berarti merasa
besar hati atau merasa berbesar jiwa menjadi bangsa Indonesia.
Konsekuensinya kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia
akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara,
dimana pun kita berada. Kita juga akan selalu meningkatkan citra
dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di
masyarakat. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan.
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia, diantaranya
adalah berikut ini :1. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup
besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia setelah RRC, India,
dan Amerika Serikat.2. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek
kehidupan sosial budaya, seperti adat istiadat, bahasa, agama,
kesenian dan sebagainya.3. Dikenal sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi tatakrama atau keramahan, sehingga sangat menarik
bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia.4. Letak
wilayahnya yang amat strategis, yaitu di posisi silang dunia
sehingga membuat negara Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai
dan mudah disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.5. Keindahan alam
Indonesia tidak diragukan lagi. Keanekaragaman flora dan faunanya
membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa
lain.6. Memiliki salah satu keajaiban dunia, yaitu Candi
Borobudur.7. Wilayahnya sangat luas.8. Tanahnya amat subur dan kaya
akan sumber alam.Selain hal-hal di atas, bangsa Indonesia juga
sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional.
Kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang yang bernama PT.
Dirgantara Indonesia yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang
bisa dibanggakan karena kualitasnya diakui dunia. Dalam dunia olah
raga, bangsa Indonesia mempunyai atlet-atlet kelas dunia. Sebagai
bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam tehadap wilayah
tanah air, banyak di antara seniman-seniaman kita yang
merefleksikannya dalam bentuk syair ataupun lagu. Semuanya itu
sudah barang tentu merupakan alasan untuk menjadikan kita merasa
bangga sebagai bangsa Indonesia. namun hal tersebut bukan hanya
sekadar menjadi retorika belaka, tetapi harus dibuktikan dengan
karya-karya nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan
ataupun dalam pembangunan ataupun dalam bentuk karya-karya yang
dihasilkannya.
Beberapa alasan yang menyebabkan kita harus bangga sebagai
bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:1.kita mendirikan bangsa
ini dengan perjuangan sendiri yang didukung oleh kecerdasan,
keberanian, dan kerelaan berkorban Dengan darah dan air mata, serta
semangat menyatukan segala perbedaan, kita berhasil mengumandangkan
proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 dan mengusir
penjajah dari tanah air yang kita cintai ini2.kita patut bangga
dengan karunia yang telahkan dilimpahkan Tuhan kepada bangsa ini,
baik berupa kekayaan budaya dan kekayaan alamnya. Bangsa kita
terdiri atas lebih dari 900 suku bangsa, 400 lebih bahasa daerah
dan dialek dengan warisan adat istiadat, cara hidup dan kearifan
masing-masing. Ada bermacam-macam upacara budaya, busana, tarian,
musik, dan seni tradisional lainnya, serta berbagai makanan khas
daerah. Berbagai karya budaya kita seperti wayang, keris, batik,
angklung, dan tari saman serta banyak lagi kebudayaan lain telah
diakui oleh organisasi dunia, UNESCO, sebagai warisan budaya dunia
tak benda. Negeri kita adalah negeri kepulauan yang sungguh indah
dengan lebih dari 17.500 pulau. Tidak banyak bangsa dan negara lain
yang mendapat karunia Tuhan seperti ini. Kita patut bangga dan
tentu tidak lupa bersyukur menjadi bangsa terpilih untuk
mendapatkan karunia yang amat berharga ini3.Bangsa kita berasal
dari peradapan yang tinggi. Kita memiliki banyak sekali warisan
benda cagar budaya, termasuk candi dan situs bersejarah lainnya.
Candi dan situs yang tersebar di seluruh nusantara ini adalah bukti
bahwa sejak dulu, bangsa ini telah memiliki peradaban yang tidak
kalah dengan bangsa-bangsa lain. Kita memiliki catatan sejarang
tentang kejayaan Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan besar
lainnya yang pernah ada di kepulauan Indonesia dan pada masanya
amat dikenak seta disegani oleh bangsa bangsa lain.Oleh sebab itu
janganlah kita silau memandang semua yang serba asing. Apalagi
mengagung-agungkan kehebatan bangsa lain. Yang asing belum tentu
lebih baik dari apa yang sudah kita miliki. Kita harus memandang
bahwa bangsa kita berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan
bangsa bangsa lain. Kita memiliki banyak hal yang baik-baik yang
belum tentu dimiliki oleh bangsa lain.Oleh karena itu pula, jangan
pernah menjelek-jelekkan bangsa sendiri, sebuah kebiasaan yang
buruk yang jelas-jelas akan menghambat kemajuan kita semua sebagai
bangsa. Semua bangsa memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Jangan biarkan ada orang yang merendahkan martabat
bangsa kita di mana pun dan kapan pun kita berada.Rasa bangga atas
bangsa ini adalah perwujudan rasa nasionalisme kita. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar. Kalau bukan kita siapa lagi
yang akan dan bisa membanggakannya.. Apapun yang terjadi dengan
negeri ini, sepatutnya kita harus bangga dan mensyukurinya sebagai
perwujudan rasa nasionalisme atas negeri tercinta ini. Nasionalisme
senantiasa identik dengan kesetiaan dan solidaritas yang kuat dari
para warganya. Rasa nasionalisme yang tinggi akan membawa kita
menjadi peribadi bangsa yang lebih baik dengan tetap bangga atas
kondisi dan prestasi bangsa ini.
MAKALAH
( CIVIC EDUCATION )
KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA
Dosen :Prof. Dr. Gurisiani, MH
DISUSUN OLEHFak/Jur/Semt/Kel : Tarb/PAI/II/C
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)RADEN INTAN LAMPUNGAJARAN
2012
Jln. Letkol H. Endro suratmin SukarameBandar Lampung 35131
DAFTAR ISIHalaman Judul.................iDaftar IsiiiBAB
IPENDAHULUAN.1BAB
IIPEMBAHASAN..........................................................................................31.
Kebanggaan Sebagai bangsa
Indonesia.....................................................41.Negara
Republik
Indonesia..................................................................42.Keunggulan
Bangsa Indonesia......7BAB IIIKESIMPULAN.10Daftar Pustaka
BAB IPENDAHULUAN
Sejarah perjuanga bangsa, Kondisi bangsa,dan semangat kebangsaan
akan selalu terus dipelajari, dipelihara dan diwariskan dari
generasi kegenersai berikutnya. Hal ini dilakukan oleh bangsa
manapun karena apabila suatu bangsa tidak mengetahui sejarah
bangsanya sendiri dan memiliki rasa kebanggaan, maka bangsa
tersebut akan kehilangan arah kehidupan menuju masa depan. Presiden
Soekarno pernah menyatakan bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghormati jasa-jasa para pahlawan. Dari pernyataan tersebut
tersirat betapa pentingnya generasi sekarang dan yang akan datang
mengetahui sejarah bangsanya.Oleh karena itu, Sejarah perlu
dipelajari dan di wariskan sedangkan semangat kebangsaan perlu
terus di pelajari dan disegarkan karena dimensi ini akan mengalami
pasang surut. Suatu praktek kehidupan masyarakat yang demokratis
tidak diturunkan dengan sendirinya melainkan harus dipelajari
melalui proses pendidikan. Semoga dengan makalah ini kita sebagai
generasi pemegang tongkat estapet perjuangan bangsa, Bangga sebagai
bangsa Indonesia.. semoga dapat bermanfaat aamiin.
BAB IIPEMBAHASAN
A.Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia
1.Negara Republik IndonesiaIndonesia adalah Negara kepulauan.
Hal ini dibuktikan dari nama lain Indonesia, Yaitu Nusantara, yang
berarti diantara nusa atau diantara pulau. Jadi, Indonesia terdiri
diantara Pulau-pulau. Sebagai Negara kepulauan jumlah pulai yang
besar dan kecil yang terbesar diwilayah Indonesia sekitar 17.508
buah pulau. Pulau pulau tersebut terletak dipersimpangan dunia,
yaitu diantara dua samudra dan diantara dua benua, kedua samudra
itu adalah samudra hindia dan samudra fasifik, serta diantara Benua
asia dan benua Australia. Begitulah indahnya pulau-pulau yang
terletak diindonesia yang membujur di garis Khatulistiwa sehingga
diibaratkan bagaikan Untaian Ratna Mutu Manikan atau Zamrud
KhatulistiwaSekalipun wilayah Indonesia tersebar diantara
pulau-pulau yang jumlahnya lebih dari 17.000, namun hal tersebut
tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai, namun justru
menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa[1]. Hal ini dikarenakan secara yuridis formal
bangsa indonesia telah mempunyai landasan yang kuat, missal sebagai
berikut ini :Pembukaan UUD 1945, Khususnya alinea 2 secara tegas
menyatakan sebagai berikut. Dan perjangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur.Dengan demikian, Jelaslah bahwa setelah
kita berhasil melaksanakan perjuangan melepaskan diri dari belenggu
penjajahan maka tujuan yang hendak dicapai oleh oleh bnagsa
Indonesia adalah mewujudkan bangsa negara yang merdeka, bersatu dan
berdaulat yang adil dan damai. Jadi Negara yang hendak kita bentuk
ini bukan Negara serikat atau federal, tetapi jelas Negara
kesatuan. Konsekuensi nya pemerintah Negara Republik Indonesia
harus mampu melindungi kepentingan seluruh warga Negara, termasuk
menjaga keselamatan bangsa dan tumpah darahnya, sebagaimana di
tekadkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi
Pemerintah Negara Indonesia yag melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Dasar 1945 menyatakan secara tegas bahwa Indonesia adalah Negara
kesatuan yang berbentuk Republik. Dengan Demikian, sekalipun secara
nyata di Indonesia terdiri dari berbagai keanekaragaman yang
terbesar di berbagai pulau besar dan kecil tidak menjadikan bangsa
Indonesia bercerai-berai. Hal ini merupakancredit pointtersendiri
yang menjadi kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia.Adapun
surat yang menjelaskan tentang larangan bercerai berai adalah surat
Ali Imran ayat 105
:wur(#qRq3s?t%!$%x.(#q%xs?(#qn=tFz$#ur.`Bt/$tBLeu!%y`MoYit69$#4y7s9'r&urNlm;>#xtOt
dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.
mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,Bahkan
dalam sidang tahunan pertama MPR telah mengeluarkan TAP khusus
tentang persatuan dan kesatuan bangsa ini, yaitu melaui ketetapan
Nomor V/MPR/2000 tentang pemantapan persatuan dan kesatuan
Nasional.Adapun yang dimaksud dengan bangsa. Secara umum adalah
kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan asal keturunan, adat
istiadat, bahasa dan sejarahnya. Sementara itu, menurut Ernest
Renan bangsa Indonesia terbentuk dari orang-orang yang
mempunyaipersamaan latar belakang sejarah, pengalaman serta
perjuangan yang sma adalam mencapai hasrat untuk bersatu.Dengan
mengkaji rumusan pengertian bangsa diatas, dapat disimpulkan bahwa
terbentuknya bangsa karena adanya kesamaan dalam hal :1. Latar
belakang sejarah2. Pengalaman3. Perjuangan dalam mencapai
kemerdekaan,4. Keturunan,5. Adat istiadat,6. Bahasa.Jadi, sekalipun
bangsa Indonesia beraneka ragam, namun karena diikat oleh adanya
kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan dalam
mencapai kemerdekaan, keturunan, adat istiadat, dan bahasa yang
diikat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia maka tetap
menjadikan bangsa Indonesia bersatu padu dalam melaksankaan
pembangunan.Keberhasilan bangsa Indonesia dalam sejarah perjuangan
menegakkan dan mengisi kemerdekaan yang di proklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945 tidak terlepas dari peran serta masyarakat
dan berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa[2]. Kenyataan ini secara
Yuridis formal tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 3 yang
berbunyi Atas berkat rahmatAllah yang maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur maka rakyat Indonesia dengan ini
menyatakan Kemerdekaanya. Dengan demikian, jelaslah apapun yang
terjadi di bumi pertiwi ini tidak terlepas dari bantuan dan Rahmat
Allah yang maha kuasa, selain itu juga secara lahiriah bangsa
Indonesia telah mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang selau
dijadikan pegangan dan pedoman dalam melaksanakan berbagai
perjuangan sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa sebagai
salah satu sila Pancasila selalu terjaga dan terpelihara dengan
baik.Berbagai krisis politik dan penghianatan terhadap bangsa
Indonesia , baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar negri
dapat diatasi, terutama oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan
bangsa. Oleh karenanya, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa telah ditetapkan berbagai perangkat hukum, seperti
pancasila, UUD 1945, UU Kewarganegaraan, wawasan Nusantar dan
peraturan perundang-undangan lainnya.Numan Soemantri (1993 : 3)
manyatakan bahwa nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
sebagaimana terdapat dalam perangkat perundang-undangan Negara RI
patut untuk diresapi dan diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia
dari genersi ke generasi sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan
tebusan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah merintis,
menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Berkenaan dengan itu maka dalam
rangka mengisi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsaUnavailable
Indoctrinationdanimperative dialoguetidak bisa dihindarkan.Melihat
dan mencermati kondisi dan letak geografis wilayah Indonesia, sudah
sewajarnyalah setiap insan yang merasa dirinya sebagai warga Negara
Indonesia mempunyai kebanggan tersendiri. Bangga disini dalam arti
merasa berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai berbagai
kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud dengan bangga sebgai
bangsa dan bertanah air Indonesia adalah merasa besar hati atau
merasa berbesar jiwa atau merasa gagah menjadi bangsa
Indonesia.Konsekuensinya kalau kita merasa bangga sebagai bangsa
Indonesia akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa
dan Negara. Dimanapun kita berada. Kita juga akan selalu berupaya
meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui
perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat, seperti tidak merusak
hutan-hutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi
memperjualbelikannya, selalu menggunakan produk dalam
negeri.2.Keungulan Bangsa IndonesiaKeunggulan-keunggulan Bangsa
Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :1. Jumlah dan potensi
penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat
didunia setelah RRC, India, dan amerika Serikat. Umlah penduduk
yang besar merupakan potensi yang tak ternilai harganya dalam upaya
mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagi modal dasar
dalam melaksanakan pembangunan dalam upaya mensejahterakan
bangsa.2. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan
social budaya, seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian dan
sebagainya. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak menjadikan
bangsa Indonesia bercerai-berai, namun justru merupakan potensi
untuk mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga
didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga
sekalipun terdapat perbedaan, namu buka perbedaan yang ditonjolkan,
tetapi justru persamaannya.3. Dalam pengembangan wilayah,kita
mempunyai konsep wawasan Nusantara sehingga sekalipun terdapat
berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan,
yaitu yang memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan
ideology, politik, ekonomi, social budaya , dan hukum.4. Semangat
sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia.
Denga menunjukan bahwa kita sama-sama memahami satu wilayah Negara
dan tanah air yang sama, yaitu Indonesia : sama-sama merasa
berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan sama-sama bahasa yang
sama, yaitu bhasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama, yaitu
sejarah Indonesia. Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa
indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya.5. Memiliki tata krama
atau keramah tamahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, sejak
dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal akan keramah tamahan dan
kesopan santunanya sehingga sangat menarik bangsa bangsa lain
didunia untuk datang ke Indonesia.Namun demikian, pada masa pra dan
pasca reformasi ini kesopana dan keramahan bangsa Indonesia agak
tercemar oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab,
terutama yang gemar membuat kerusuhan, kerusakan dan
perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain ikut dating
ke Indonesia.6. Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu posisi
silang dunia sehingga membuat Negara Indonesia menjadi wilayah yang
mat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh
bangsa-bangsa lain.7. Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan
lagi, seperti dipantai-pantai bali ( pantai kuta, pantai sanur dan
sebagainya), NTB, Sumatra ( Danau Toba), Jawa Barat (Pantai
Pangandaran, Pantai carita, Gunung tangkuban Perahu).
Keanekaragaman flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga
sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.8. Salah satu keajaiban
dunia juga ada di Indonesia, yaitu berupa Candi Borobudur yang
tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia.9.
Wilayah sangat luas, seperti :a.Luas keseluruhan wilayah
Indonesia5. 193. 250 Km2b.Luas daratan2. 027. 087 Km2c.Luas
Lautan3. 166. 163 Km210. Tanahnya amat subur dan kaya akan sumbr
alam.11. Matahari dapat bersinar sepanjang hari.12. Adanya tekad
yang dikemukakan oleh para pemuka agama dalam seminar dan lokakarya
Rekonsiliasi Indonesia yang diselenggarakan tanggal 16-19 November
2000 di Jakarta. tekad tersebut menyatakan Bahwa para pemuka agama,
ulama dan rohaniawan mempertegas kembali komitmennya terhadap
wawasan kebangsaan untuk hidup bersama tanpa membedakan identifitas
etnik, agama dan kebudayaan local.Selain hal-hal di atas yang
merupakan kondisi objektif bangsa Indonesia maka secara
internasional atau mendunia, bangsa Indonesia juga sudah beberapa
kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk meyelengagarakan
pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional yang juga tidak
sedikit melahirkan sejarah bagi bangsa bangsa lain, Kita masih
ingat apa yang terjadi pada tahun 1955, dimana bangsa Indonesia
dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan
Konferensi asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi
bangsa-bangsa diwilayah asia afrika dalam upaya memerrdekakan diri
dari belenggu penjajah, terutama yang masih belum merdeka saat
itu.Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi
Tingakat Tinggi Negara-negara Non Blok pada tahun 1991, dan kita
juga termasuk perintis dan pendiri gerakan Non Blok tersebut.
Selain itu kita juga memiliki pabrik pesawat terbnag yang bernama
PT. Dirgantara Indonesia ( dulu Nurtaniokemudian berubah menjadi
IPTN ) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa di
banggakan karena kualitasnya diakui oleh Negara di dunia sehingga
tidak sedikit Negara-negara lain memesan pesawat buatan PT. DI
tersebut walaupun saat ini kondisinya sedang memprihatikan sebagai
akibat dari krisis multi dimensi yang berkepanjangan.Dalam dunia
olahraga, Bangsa Indonsia mempunyai atlet-atlet kelas dunia,
terutama dalam cabang Bulu Tangkis, kita kenal nama-nama mulyadi,
Rudi hartono, Cuncun, Johan Wahyudi, Christian Hadi Nata, Lie
sumirat, Minarni, Retno, Verawaty, Susi susanti, Dan di era
sekarang ada Ricky Subagja, Taufik hidayat dll, Begitu juga melalui
cabang penahanan, kita pernah Berjaya di Olimpiade Seoul, Serta di
cabang Tinju kita pernah punya nama Ellyas Pical, Chris John dan
baru-baru ini kita juga menjadi juara dunia investasi bridge
dunia.Sebagai Bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam
terhadap wilayah tanah air, banyak diantara seniman-seniman kita
yang mereflesikan dalam bentuk syair ataupun lagu.Kita masih ingat
ada lagu rayuan pulau kelapa yang dikarang Ismail Marzuki, kita
juga masih ingat ada beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi
judul Nusantara dan Kolam susu yang menggambarkan betapa indah dan
suburnya keadaan alam Indonesia.Semuanya itu sudah barang
tentumerupakan alasan yang sangat objektif untuk menjadikan kita
merasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai
bangsa Indonesia sudah barang tentu bukan hanya sekedar menjadi
retorika belaka, tetapi harus dibuktikan dengan karya-karya nyata,
baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan ataupun dalam
bentuk karya-karya yang dihasilkannya.
BAB IIIKESIMPULAN
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu
pulau, baik pulau besar ataupun pulau kecil yang jumlahnya mencapai
17. 508 buah sehingga mendapat julukan nusantara. Indonesia adalah
Negara yang terletak diposisi silang dan diantara 2 samudra benua
yang menyebabkan Indonesia berada dalam posisi yang
strategis.Kebanggan akan bangsa Indonesia ini semakin lengkap
karena kita mempunyai berbagai keunggulan yang tidak dimiliki
bangsa lain, seperti jumlah dan potensi pendududk yang besar,
keanekaragaman sosial budaya, keindahan alam dan fauna,konsep
wawasan nusantara dalam pengembangan wilayahnya, semangat sumpah
pemuda,memiliki tata krama dan kesopanan yang tidak dimiliki bangsa
lain,letak wilayahnya yang snagat strategis dan salah stu keajaiban
dunia ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur, selain itu kita juga
telah dipercaya menjadi tuan rumah dari berbagai konferensi
internasional, seperti konferensi Asia afrika, KTT Gerakan Non
Blok.