LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGA PEREMPUAN 24 TAHUN, HAMIL 20 MINGGU DENGAN USIA ANAK PERTAMA KURANG DARI 2 TAHUN Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh: D.Nina sartini 22010111210142 Cresti ratnasari 22010112210143 Irwan Nuryadin 22010112210169 FAKULTAS KEDOKTERAN 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGA
PEREMPUAN 24 TAHUN, HAMIL 20 MINGGU DENGAN USIA ANAK
2. Mencegah terlambat mengambil keputusan dalam keluarga.
3. Mencegah terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan.
10
4. Mencegah terlambat memperoleh penanganan gawat darurat secara
memadai.
2.2. Keluarga Berencana Rasional
Seorang perempuan telah dapat melahirkan segera setelah ia mendapat
haid yang pertama (menarche). Kesuburan seorang perempuan akan terus
berlangsung sampai mati haid (menopause). Kehamilan dan kelahiran terbaik,
artinya risiko paling rendah untuk ibu dan anak adalah antara 20-35 tahun pada
persalinan pertama dan kedua dengan jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4
tahun. Agar dapat memperkecil risiko pada kehamilan, perlu pengaturan masa
kehamilan salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi
yang dipilih sudah seharusnya sesuai dengan tujuan dari pengggunaan alat
kontrasepsi atau yang disebut dengan pemilihan kontrasepsi yang rasional. Pola
pemilihan kontrasepsi yang rasional adalah sebagai berikut: 12
a. Fase Menunda Kehamilan (usia ibu < 20 tahun)
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
- Reversibilitas tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%,
karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak.
- Efektifitas tinggi, artinya tingkat terjadinya kegagalan pada pemakaian alat
kontrasepsi ini kecil, karena kegagalan akan menyebabkan kehamilan
dengan risiko tinggi.
Kontrasepsi yang cocok :
- Pil prioritas oleh karena reversibilitas tinggi
- IUD
- Sederhana
- Implan
- Suntikan
b. Fase Menjarangkan Kehamilan (usia ibu 20-35 tahun)
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
- Efektifitas cukup tinggi
- Reversibilitas cukup tinggi, karena peserta masih mengharapkan punya anak
lagi
- Dapat dipakai 3 sampai 4 tahun, yaitu sesuai dengan jarak kehamilan yang
direncanakan
11
- Tidak menghambat air susu ibu (ASI)
Kontrasepsi yang cocok :
- IUD
- Suntikan
- Minipil
- Pil
- Implan
- Sederhana
c. Fase Tidak Hamil Lagi (usia ibu > 35 tahun)
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
- Efektifitas sangat tinggi
- Dapat dipakai untuk jangka panjang
- Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Beberapa kelainan pada usia tua
seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan metabolik biasanya
meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang
menambah kelainan tersebut.
Kontrasepsi yang cocok :
- Steril
- IUD
- Implan
- Suntikan
- Sederhana
- Pil
2.3. Kedokteran Keluarga
2.3.1.Hakikat Kedokteran Keluarga
Kedokteran keluarga merupakan disiplin akademik profesional, yaitu
pengetahuan klinik yang dimplementasikan pada komunitas keluarga. Dokter
harus mmahami manusia bukan hanya sebagai makhluk biologik, tetapi juga
makhluk sosial. Dalam hal ini harus memahami hakikat biologik, psikologik,
sosiologik, ekologik, dan medik.13
a. Hakikat biologik
Kedokteran keluarga memperhatikan pula perihal dinamika kehidupan
keluarga sebagai makhluk biologis, yaitu masuk keluarnya seseorang anggota
12
keluarga dalam organisasi keluarga. Mulai dari proses pra-konsepsi/ pra-nikah
sampai lahirnya anak, atau bertambahnya jumlah anggota keluarga.
Bertambahnya usia kemudian meninggal, atau anggota keluarga yang pindah
tempat, sehingga berkurang jumlah anggota keluarga.13
Untuk lebih terinci menilai permasalahan keluarga, dinilai dari kualitas hidup
keluarga serta fungsi keluarga, yaitu peranan fungsi biologis keluarga perihal
yang berkenaan dengan organ sistem terpadu dari individu dan anggota keluarga
lainnya yang mempunyai risiko, meliputi: adanya faktor keturunan, kesehatan
keluarga, dan reproduksi keluarga; yang semuanya berpengaruh terhadap kualitas
hidup keluarga.13
b. Hakikat psikologik
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai aktivitas dan tingkah laku
yang meerupakan gambaran sikap manusia yang menentukan penampilan dan
pola perilakuk dan kebiasaannya.13
c. Hakikat sosiologik
Dalam kehidupannya manusia berhubungan dengan sesama baik lingkup
keluarga, pekerjaan, budaya, dan geografis, yang menimbulkan berbagai proses
dan gejolak. Kebijaksanaan yang digunakan dokter keluarga adalah yang
berorientasikan penyakit/ permasalahan yang berhubungan dengan: 13
Proses dinamika dalam keluarga
Potensi keluarga
Kualitas hidup yang dipengaruhi oleh budaya positif
Pendidikan dan lingkungannya
d. Hakikat ekologik
Ekologi dalam kedokteran keluarga membahas manusia seutuhnya dalam
interaksinya dengan sesamanya dan spesies lainnnya juga hubungannya dengan
lingkungan fisik dalam rumah tangganya.13
e. Hakikat medik
Temuan-tmuan di bidang teknologi kedokteran akan juga mempengaruhi
ilmu kedokteran keluarga. Pergeseran pola perilaku dan pola penyakit, akan
mempengaruhi pola pelayanan kedokteran. Karena itu, kedokteran keluarga
sebagai ilmu akan berkembanga dalam bidang yang mempengaruhi kesehatan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan keluarga.13
13
2.3.2.Pendekatan Kedokteran Keluarga
Prinsip dalam kedokteran keluarga adalah pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga merupaka serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
terencana, terarah, untuk menggali, meningkatkan, dan mengarahkan peran
serta keluarga agar dapat memanfaatkan potensi yang ada guna menyembukan
anggota keluarga dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga yang mereka
hadapi. Dalam pendekatan ini diberdayakan apa yang dimiliki oleh keluarga
dan anggota keluarga untuk menyembukan dan menyelesaikan masalah
keluarga. Hal ini dapat dilakukan bila memahami profil dan fungsi keluarga.13
Pelayanan kedokteran keluarga merupakan pelayanan yang bersifat
komprehensif, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Materi kedokteran keluarga pada hakikatnya merupakan kepedulian dunia
kedokteran perihal masalah-masalah ekonomi dan sosial, di samping masalah
organobiologik, yaitu ditujukan terhadap pengguna jasa sebagai bagian dalam
lingkungan keluarga. Demikian pula pemanfaatan ilmunya yang bersifat
menyeluruh, yaitu pelayanan terhadap masalah organ, mental-psikologikal dan
sosial keluarga.13
14
BAB 3LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
I. Identitas Pasien dan Keluarga
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Dusun Karangsari II RT 02 RW 07, Desa
Sidoagung, Kec. Tempuran Kab. Magelang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Dusun Karangsari 2 Desa Sidoagung,
Tempuran Kabupaten Magelang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Pengrajin Genteng
15
II. Profil Keluarga yang Tinggal Satu Rumah
Tabel 1 Daftar Anggota Keluarga Kandung
No Nama Kedudukan
dalam
Keluarga
Jenis
Kelamin
Umur
(th)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Asmui KK L 35 SMA Pengrajin
genteng
Sehat
2 Ani Istri KK P 24 SMP Ibu Rumah
Tangga
Hamil kedua
3 Maulida Anak P 1,5 - - Sehat
Tabel 2 Daftar Anggota Yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan
dalam
Keluarga
Jenis
Kelamin
Umur
(th)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Suratmi KK P 62 SD Petani Sehat
III. Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Sudah Dilakukan
Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
Riwayat Penyakit Saat Datang Pertama (22 Januari 2012)
Pasien memeriksakan diri rutin ke Puskesmas Tempuran karena kehamilannya. Saat ini pasien berusia 24 tahun, hamil anak kedua. Pada kehamilan ini pasien tidak merasakan ada keluhan apapun. Keluhan mual muntah saat hamil (-). Pasien sempat mengalami keluhan darah rendah pada kehamilan ini dan diberikan tablet penambah darah dari Puskesmas Tempuran. ANC 4x, sudah mendapat suntikan TT 2x.
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat operasi disangkal
b. Riwayat alergi disangkal
c. Riwayat hipertensi disangkal
d. Riwayat sering kencing, sering lapar, dan sering haus disangkal
e. Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat alergi disangkal
16
b. Riwayat hipertensi disangkal
c. Riwayat sering kencing, sering lapar dan sering haus disangkal
d. Riwayat penyakit jantung disangkal
e. Riwayat kelainan kongenital
Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 5 hari
Siklus haid : 28 hari,teratur
HPHT : 6 Agustus 2012
Taksiran Persalinan : 13 Mei 2013
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali dengan suami sekarang selama 3 tahun
Riwayat Obstetri
1. P1A0 2800gram, persalinan normal 38 minggu, lewat bidan.
Riwayat KB
Pasien tidak pernah memakai KB.
Riwayat Antenatal Care
Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di Puskesmas Tempuran, sebanyak 4 kali. Pasien mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali.
Hasil Pemeriksaaan Fisik
Tanggal 22 Januari 2013, pukul 11.00 WIB di Rumah pasien.
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital :
T : 120/70 mmHg TB : 148,5 cm
N : 100x/menit, isi dan tegangan cukup BB : 52,5 kg
RR: 22x/menit
t : 36,5 C (aksiler)
Kepala : mesosefal
17
Mata : Konjungtiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/-
Tenggorok :T1-1, faring hiperemis (-), granulasi (-), post nasal drip
(-), nyeri telan (-)
Leher : Trakhea di tengah, pembesaran nnll (-/-)
Thorax : Simetris, retraksi otot pernafasan (-), sela iga melebar
(-), venektasi dinding dada (-)
Cor
I : Iktus Cordis tak tampak
Pa :Iktus Cordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS, kuat angkat,
tidak melebar.
Pe : Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : linea parasternal dektra
Batas kiri : SIC V 2 cm medial linea medioclavicula
sinistra
Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus : SJ I – II normal, bising tidak ada, gallop (-)
Pulmo
I : Simetris, statis, dinamis
Pa : Stem fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor seluruh lapangan paru
Aus : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen :
I : cembung, venektasi (-)
Au : Bising usus dalam batas normal
Pe : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa :supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-), nyeri alih
(-) , turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas : Superior Inferior
Oedema - / - - / -
Sianosis - / - - / -
18
Akral dingin - / - - / -
Cappilary Refill <2”/<2” <2”/<2”
Status Obstetrikus
Tinggi Fundus Uteri : 20 cm
His : (-)
DJJ : (+)
PPV : (-)
Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Hb = 12 gr%
Diagnosis Kerja
G2P1A0, 24 tahun, hamil 20 minggu dengan usia anak pertama kurang dari 2
tahun (1,5 tahun).
Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan medikamentosa yang telah diberikan :
R/ Fe tab no XXX
S 1 dd tab I
Terapi edukasi :
o Pasien dianjurkan minum tablet Fe teratur
o Pasien dianjurkan makan makanan yang bergizi
o Pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri tiap 1 bulan sekali karena
sedang trimester II
o Pasien dianjurkan segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau bidan
terdekat apabila ada keluhan dalam kehamilan
o Pasien dianjurkan untuk langsung menggunakan alat kontrasepsi setelah
melahirkan anak kedua
Tabel Permasalahan pada Pasien
Tabel Permasalahan pada pasien dan keluarganya
No. Risiko & masalah
kesehatan
Rencana pembinaan Sasaran
19
1 2 3 4
1. Usia anak pertama
< 2 tahun (1,5
tahun)
Menjelaskan pengaruh jarak kehamilan terlalu
dekat
Memotivasi pasien agar lebih perhatian dan
menjaga kehamilannya
Pasien dan
keluarga
2. Tidak menggunakan
alat kontrasepsi
Menjelaskan kepada pasien pentingnya
merencanakan kehamilan
Menjelaskan kepada pasien jenis-jenis alat
kontrasepsi, kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing alat kontrasepsi
Memotivasi pasien agar langsung
menggunakan alat kontrasepsi setelah
melahirkan anak ke-2
Pasien dan
suami
Genogram Keluarga Kandung
Keterangan :
1Mertua pasien (meninggal)
2Mertua pasien
3& 4 Orang tua pasien (meninggal)
5 Suami pasien : sehat
6 Pasien : G2P1A0, 24 tahun, hamil 20 minggu dengan usia
anak terkecil 1,5 tahun
7 Anak pasien : sehat
5 6
7
20
IV. Identifikasi Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Dari wawancara dengan penderita diperoleh keterangan bahwa pasien
tidak ada keluhan.
b. Fungsi Psikologis
Pasien adalah ibu rumah tangga. Hubungan pasien dengan tetangga dan
orang-orang di sekitar rumah baik. Pasien tinggal bersama suami dan
salah satu orang anak serta ibu mertua. Hubungan dengan seluruh anggota
keluarga baik.
c. Fungsi Ekonomi
Pasien adalah ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai pengrajin
genteng dengan penghasilan tidak tetap, Rp 1.000.000 per bulan. Anak
pertama berusia 1,5 tahun.
d. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP sedangkan pendidikan terakhir
suami adalah SMA. Anak pasien sejumlah 1 orang, Anak pertama masih
berusia 1,5 tahun.
e. Fungsi Religius
Pasien dan seluruh anggota keluarga beragama Islam, menjalankan shalat
5 waktu. Pasien mengikuti kegiatan pengajian setiap dua minggu sekali.
f. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien tinggal di rumah milik sendiri di kawasan pemukiman milik
penduduk. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat sekitar rumah
baik.
VI. Pola Konsumsi Pasien
Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Pasien biasanya makan di rumah.
Variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (daging, ikan, tahu, tempe), sayur
(sop, lodeh, bayam, dll), air minum (air putih dan teh). Air minum berasal dari
air sumur pompa yang dimasak sendiri.
VII. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Faktor Perilaku
21
Ruang Tamu
TerasTeras
Kamar Tidur Mushola
Pasien dan suami memperhatikan kehamilan saat ini. Suami
pasien rajin mengantarkan pasien untuk ANC di Puskesmas.
2. Faktor Lingkungan
Tinggal dalam rumah yang pencahayaan oleh sinar matahari
cukup, serta sirkulasi udara dalam rumah lancar. Sirkulasi udara di dapur
lancar karena mempunyai saluran pembuangan asap dan pintu yang selalu
terbuka saat memasak. Sumber air dari mata air dan dimasak sebelum
dikonsumsi. Tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, kebiasaan
buang air besar dengan menggunakan WC angsatrin, pembuangan sampah
dilakukan di halaman belakang rumah yang dibakar tiap 3 hari sekali.
3. Faktor Sarana pelayanan kesehatan
Terdapat Pos Kesehatan Desa yang berjarak 50 m, praktek bidan
200m, dan Puskesmas Tempuran yang berjarak 1 km.
4. Faktor keturunan
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keganasan,
kelainan kongenital, dan penyakit keturunan lainnya.
VIII. Identifikasi Lingkungan Rumah
1. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di Dusun Karangsari II Desa Sidoagung RT
03 RW 07, dengan ukuran luas tanah 120 m2, bentuk bangunan 1 lantai.
Secara umum gambaran rumah terdiri dari 3 kamar tidur. Terdapat 1
kamar mandi yang tergabung dengan WC, 1 dapur di bagian samping kiri
rumah. Rumah beratapkan genteng, dinding tembok, lantai dari keramik.
Penerangan dalam rumah dan kamar cukup. Ventilasi dan jendela yang
cukup memadai. Cahaya matahari masuk lewat pintu dan jendela kaca.
Sumber air bersih dari mata air, air minum dimasak sendiri. Fasilitas
MCK menggunakan WC angsatrin, bak mandi dikuras 2 minggu 1 kali.
Kebersihan dapur cukup, terdapat lubang asap dapur. Tidak terdapat
pembuangan saluran air limbah. Tempat sampah utama di halaman
belakang rumah, dibakar setiap tiga hari sekali. Mempunyai hewan
peliharaan ayam, kandang terpisah dari rumah, sering dibersihkan setiap
seminggu sekali.
2. Denah Rumah
22
IX. Diagnosis Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Pasien tidak mempunyai keluhan dalam kehamilannya baik pada
kehamilan pertama maupun kehamilan saat ini.
Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis dalam keluarga tidak
didapatkan.
Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis di lingkungan rumah
tidak didapatkan.
2. Fungsi Psikologi
Hubungan dengan anggota keluarga serumah baik.
Hubungan dengan tetangga sekitar rumahnya baik
3. Fungsi Sosial
Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan baik.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Keadaan ekonomi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien menginginkan kehamilan ini dan memperhatikan kehamilannya.
6. Faktor Perilaku
Kehamilan saat ini oleh karena tidak memakai alat kontrasepsi.
X. Diagram Realita yang Ada pada Keluarga
Status Kesehatan
Perilaku
Yankes
Genetik
Lingkungan
Puskesmas Tempuran
G2P1A0, 24 tahun, hamil 20 minggu dengan usia anak pertama kurang dari 2 tahun (1,5 tahun)
23
Tidak menggunakan alat kontrasepsikehamilan yang tidak direncanakan pasien dan keluarga memperhatikan kehamilannya
24
XI. Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Tabel pembinaan dan hasil kegiatan
Tgl. Kegiatan yang dilakukan Keluarga yang
terlibat
Hasil kegiatan
22/1/13 Melakukan anamnesis mengenai kehamilan pasien
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
kehamilannya, meliputi faktor resiko, komplikasi dan
pencegahan komplikasi.
Pasien dan
keluarga
Keluarga memahami penjelasan tentang penyakit
yang diberikan
23/1/13 Memotivasi pasien untuk mempersiapkan sejak dini
persalinan pasien baik dari psikologis maupun financial
Pasien dan
keluarga
Keluarga bersedia mempersiapkan sejak dini
persalinan bagi pasien
23/1/13 Menganjurkan pasien untuk minum tablet Fe teratur serta
makan makanan yang bergizi
Pasien dan
keluarga
Pasien bersedia minum tablet Fe dengan teratur dan
makan makanan yang bergizi
23/1/13 o Pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri tiap bulan
karena sudah memasuki trimester II kehamilan.
o Pasien dianjurkan segera memeriksakan diri ke
Puskesmas atau bidan terdekat apabila ada keluhan
dalam kehamilan
Pasien dan
keluarga
Pasien bersedia memeriksakan diri rutin ke
Puskesmas
25
23/1/13 Menganjurkan pasien untuk menjarangkan kehamilan
setelah persalinan ini dengan alat kontrasepsi yang tepat
(IUD, steril)
Pasien dan
keluarga
Pasien bersedia menjarangkan kehamilan dengan
salah satu alat kontrasepsi yang dianjurkan
XII.Kesimpulan Pembinaan Keluarga
1. Tingkat pemahaman : pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik.
2. Faktor pendukung : - pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan
- sikap pasien yang sangat kooperatif
3. Faktor penyulit : -
4. Indikator keberhasilan : pasien mengetahui, berkomunikasi dua arah tentang materi yang disampaikan dan menyetujui program yang
diajukan
26
BAB 4PENUTUP
4.1. KesimpulanPenatalaksanaan pasien ibu G2P1A0, 24 tahun, hamil 20 minggu
dengan usia anak pertama kurang dari 2 tahun dengan pendekatan kedokteran
keluarga adalah sebagai berikut:
Terapi medikamentosa:
R/ Fe tab no XXX
S 1 dd tab I
Terapi edukasi :
1. Pasien dianjurkan minum tablet Fe teratur
2. Pasien dianjurkan makan makanan yang bergizi
3. Pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri tiap 1 bulan karena
sudah memasuki trimester II kehamilan.
4. Pasien dianjurkan segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau
bidan terdekat apabila ada keluhan dalam kehamilan
5. Pasien dianjurkan untuk untuk menjarangkan kehamilan setelah
melahirkan anak kedua dengan menggunakan salah satu alat
kontrasepsi yang tepat
Pembinaan terhadap pasien dan keluarga
1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kehamilannya,
meliputi faktor resiko, komplikasi dan pencegahan
komplikasi.Memotivasi pasien dan keluarga untuk bersama-sama
memperhatikan kehamilan pasien.
2. Memotivasi pasien untuk mempersiapkan sejak dini persalinan pasien
baik dari psikologis maupun finansial.
3. Menganjurkan pasien untuk minum tablet Fe teratur serta makan
makanan yang bergizi. Menganjurkan pasien untuk periksa USG ke
dokter spesialis kandungan untuk melihat kondisi janin dalam
kandungan pasien.
4. Pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri tiap 4 minggu karena
sudah trimester II kehamilan.
5. Pasien dianjurkan untuk langsung menggunakan alat kontrasepsi
setelah persalinan anak kedua.
6. Pasien dianjurkan segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau bidan
terdekat apabila ada keluhan dalam kehamilan
4.2. SaranUntuk menurunkan angka kematian ibu terutama akibat kehamilan
risiko tinggi diperlukan pendekatan keluarga dalam menatalaksana pasien
secara komprehensif.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [cited 2012 Nov 16]. Available from: http://www.depkes.go.id/dmdocuments/profilkesehatanindonesia2010.pdf
2. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [cited 2012 Nov 16]. Available from: http://www.depkes.go.id/dmdocuments/profilkesehatanindonesia2010.pdf
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2010.
Jakarta; 2011.
4. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan 2010. Semarang; 2010.
5. Departemen Kesehatan RI, 2006.
6. Prawirohardjo S, Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Jakarta, Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo 2009.
7. Maisuri TC. Kehamilan Risiko Tinggi. Artikel Ilmiah Populer. Universitas
Hasanudin [updated 2010 Mei 19; cited 2011 Feb 17]. Available from :
http://med.unhas.ac.id/obgin/index.php?
option=com_content&task=view&id=90&Itemid=62
8. Husain, Rizkha. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya risiko
tingginpada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas ampana timur tahun 2008.
[thesis]. Sulawesi Tengah. Puskesmas Ampana Timur; 2008.
9. Suswadi. Penyulit Kehamilan dan Persalinan pada Wanita Usia Tua. [thesis].
Semarang: Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Universitas Diponegoro; 2000.
10. Infeksi dalam Kehamilan. [cited 2012 Maret 28]. Available