Top Banner
ii Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) KEPERAWAATAN Nur Halimah KOMUNITAS I MODUL SEMESTER 6 Proses Keperawatan Komunitas KEGIATAN BELAJAR 5 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
16

Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Jan 22, 2018

Download

Health & Medicine

pjj_kemenkes
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

ii

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening(AIPHSS)

KEPERAWAATAN

Nur Halimah

KOMUNITAS I

MODUL

SEMESTER 6Proses Keperawatan Komunitas

KEGIATAN BELAJAR 5PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 2: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

2

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

KegiatanBelajar 5 PERBERDAYAAN MASYARAKAT

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari isi modul ini, saudara diharapkan dapat memahami tentang pemberdayaan masyarakat

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari modul ini, merujuk pada tujuan umum saudara diharapkan mampu:1. Mendefinisikanpengertianpemberdayaanmasyarakat2. Menjelaskan proses pemberdayaan masyarakat3. Menjelaskanciri-ciri pemberdayaan4. Menjelaskan strategi pemberdayaan masyarakat5. Menjelaskan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat6. Menjelaskan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat7. Menjelaskan pemberdayaan masyarakat oleh perawata komunitas

Pokok-Pokok Materi

Berikut pokok-pokok materi yang dapat saudara pelajari didalam modul ini yang meli-puti pengertian pemberdayaan masyarakat, proses pemberdayaan masyarakat, ciri-ciri pemberdayaan masyarakat, strategi pemberdyaan masyarakat, prinsip-prinsip pember-dayaan masyarakat, langkah-langkah pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat oleh perawat komunitas.

Page 3: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3

UraianMateri

Saudara sebagai tentu pernah melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dimana dalam pemberdayaan masyarakat menekankan pada upaya memandirikan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dengan menggali potensi dan sumber-sumber yang ada di komunitas. Untuk memahami tentang pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan maka berikut ini akan diuraikan materinya dibawah ini

Gambar : Pemberdayaan masyarakat

1. Pengertian PemberdayaanEmpowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti “pemberdayaan”,adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat kebudayaan barat, utamanya Eropa. Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.

Pemberdayaan masyarakat adalah merupakan upaya memfasilitasi agar masyarakat mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan setempat.Menurut Wallerstein, 1992 Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses kegiatan sosial yang mana meningkatkan partisipasi masyarakat dan organisasi yang bertujuan meningkatkan kontrol individu dan masyarakat, kemampuan politik, memperbaiki kwalitas hidup masyarakat dan keadilan sosial (Wallerstein, 1992)

Pemberdayaan sebagai proses menunjuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan secara sistematis dan mencerminkan pentahapan kegiatan atau upaya mengubah masyarakat yang kurang atau belum berdaya, berkekuatan, dan berkemampuan menuju keberdayaan. Makna “memperoleh” daya, kekuatan atau kemampuan menunjuk pada sumber inisiatif dalam rangka mendapatkan atau meningkatkan daya, kekuatan atau kemampuan sehingga memiliki keberdayaan. Kata “memperoleh” mengindikasikan bahwa yang menjadi sumber inisiatif untuk berdaya berasal dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, masyarakat harus menyadari akan perlunya memperoleh daya atau kemampuan. Makna kata “pemberian” menunjukkan bahwa sumber inisiatif bukan dari masyarakat. Inisiatif untuk mengalihkan daya, kemampuan atau kekuatan adalah pihak-pihak lain yangmemiliki kekuatan dan kemampuan, misalnya pemerintah atau agen-agen pembangunan lainnya .

Page 4: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

4

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

2. Proses Pemberdayaan

Menurut Kartasasmita (1995) menyatakan bahwa proses pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu: Pertama: Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada sumberdaya manusia atau masyarakat tanpa daya. Dalam konteks ini, pemberdayaan adalah membangun daya, kekuatan atau kemampuan, dengan mendorong (encourage) dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimiliki serta berupaya mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empo-wering), sehingga diperlukan langkah yang lebih positif, selain dari iklim atau suasana. Ketiga, memberdayakan juga mengandung arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaannya dalam menghadapi yang kuat. Proses pemberdayaan warga masyarakat diharapkan dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya berkekuatan dan berkamampuan. Kaitannya dengan indikator masyarakat berdaya, Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu: (1) mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan), (2) mampu mengarahkan dirinya sendiri, (3) memiliki kekuatan untuk berunding, (4) memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan (5) bertanggungjawab atas tindakannya. Slamet (2003) menjelaskan lebih rinci bahwa yang dimaksud dengan

masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternative, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggungjawab. Adi (2003) menyatakan bahwa meskipun proses pemberdayaan suatu masyarakat merupakan suatu proses yang berkesinambungan, namun dalam implementasinya tidak semua yang direncanakan dapat berjalan dengan mulus dalam pelaksanaannya. Tak jarang ada kelompok-kelompok dalam komunitas yang melakukan penolakan terhadap ”pembaharuan” ataupun inovasi yang muncul.

3. Ciri-ciri Pemberdayaan Masyarakat

Adapun yang merupakan ciri-ciri pemberdayaan masyarakat adalah :1. Pemimpin berasal dari masyarakat setempat2. Merupakan organisasi masyarakat3. Sebanyak mungkin pendanaan masyarakat berasal dari masyarakat4. Sarana dan prasarana bersumber dari masyarakat5. Pengetahuan masyarakat6. Teknologi tepat guna7. Pengambilan keputusan oleh masyarakat

Page 5: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5

4. Strategi dalam Pemberdayaan Masyarakat

Beberapa strategi dalam pemberdayaan masyarakat yang digunakan yaitu :a. Menumbuh kembangkan potensi masyarakatb. Kontribusi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakatc. Mengembangkan gotong royongd. Bekerja bersama masyarakate. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) berbasis masyarakatf. Kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi masyarakat laing. Desentralisasi

5. Prinsip dalam Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban diantara masyarakat yang akan diberdayakan. Dengan adanya kesetaraan tersebut memungkinan adanya kesempatan yang sama dalam berbicara dan memberikan suara dalam masyarakat yang diberdayakan

6. Langkah- Langkah Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan

Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat adalah sebagai berikut :

Gambar 1• Upaya penggerakan komunitas atau pengembangan

peran-aktif komunitas melalui proses pembelajaran yang terorganisir dengan baik.

MengidentifikasiMasalah & Penyebab

ProsesPembelajaran

MerumuskanAlternatif

Pemecahan

Menetapkan & melaksanakan

pemecahan

Memantau & EvaluasiUntuk Sustainability

Fasilitasi/pendamping

Fasilitasi/pendampingFasilitasi/

pendamping

Fasilitasi/pendamping

a. MengidentifikasiMasalah&Penyebabnya1) Melalui Survei Mawas Diri (Community Self Survey). 2) Didahului dengan rekruitmen kader3) Pelatihan kader tentang Survei Mawas Diri

b. Merumuskan Alternatif Pemecahan Masalah1) Melalui Lokakarya Desa, selain diikuti oleh kader, juga mengundang Stakeholders (Pemerintah, Masy Madani, Dunia Usaha)2) Didahuluidenganpelatihankadertentanghakikatmasalah&caramengatasimasalah secara teoritis dan berdasar pengalaman di Desa-desa lain.

Page 6: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

6

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

c. Menetapkan&MelaksanakanPemecahanMasalah1) Dari antara alternatif-alternatif pemecahan masalah, dipilih yang layak dan efektif dilaksanakan.2) Didahului dengan pelatihan kader tentang cara-cara menyusun prioritas dan menetapkan pemecahan masalah3) Disini harus dirumuskan dengan jelas peran kontribusi semua pihak yang terlibat (masy, pemerintah, LSM, swasta)d. Memantau&MengevaluasiUntukPelestarian1) Sisteminformasi(pencatatan,pelaporan&pengolahandata),termasukSurveiMawas Diri ulang2) Didahului dengan pelatihan kader tentang cara-cara mengelola sistem informasi serta bagaimana memanfaatkan data untuk pemantauan, evaluasi dan pembinaan kelestarian

7. Pemberdayaan Masyarakat oleh Perawat Komunitas di Daerah Binaan

Upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan hal yang harus dilakukan oleh perawat dalam rangka memandirikan masyarakat dalam bidang kesehatan. Melalui kegiatan pemberdayaan ini diharapkan masyarakat mau bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan yang dihadapi baik itu dalam lingkup kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Melalui pemberdayaan kesehatan diharapkan masyarakat berada digaris depan dalam upayanya melaksanakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif. Perawat komunitas dapat melakukan upaya memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui kegiatan daerah binaan. Perawat melalui kegiatan keperawatan komunitas berupaya melakukan pembinaan kesehatan masyarakat yang menjadi lingkup menjadi tanggung jawabnya.Pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh perawat dapat dilakukan dalam lingkup satu desa/ kelurahan dan atau satu RW di wilayah perkotaan. Dalam melaksanakan pembinaan kesehatan di suatu wilayah perawat berupaya melibatkan masyarakatdimulaidaritahapawalyangberupamengidentifikasimasalahkesehatanhinggatahap akhir pembinaan kesehatan masyarakat yaitu melakukan kegiatan penilaian atau evaluasi. Perawat dalam melakukan pembinaan kesehatan masyarakat juga harus bekerja sama lintas program dan lintas sector dalam upaya menyelesaikan permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.

a. Kriteria Daerah Binaan

Penentuan kriteria daerah binaan yang dilakukan oleh perawat dengan kriteria sebagai berikut yaitu :1. Masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut mengalami masalah kesehatan prioritas : Diare, DBD, TBC , Gizi buruk, dll dan pada tiga tahun terakhir cukup menonjol angka insiden dan prevalennya.2. Masyarakat tersebut sangat retan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan akibat lingkungan yang tidak sehat, kumuh, padat, dll, atau merupakan pemukiman yang baru dan merupakan daerah tertinggal. 3. Daerah tersebut memiliki cakupan program kesehatan yang rendah, misalnya angka DO TB yang tinggi, kunjungan ke Posyandu yang rendah, dll dibandingkan di wilayah lain4. Adanya dukungan yang baik dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta adanya kerjasama yang baik dengan program-program dan sektor-sektor terkait dalam pembentukan daerah binaan tersebut.

b. Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat Melalui Daerah Binaan

Tahap –tahap pemberdayaan masyarakat melalui daerah binaan dilaksanakan melalui kegiatan :

Page 7: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

7

1) IdentifikasimasalahkesehatandanPembentukankelompokkerjakesehatanIdentifikasimasalahkesehatandilakukankanmelaluipertemuanpertamadenganmasyarakat,yang dalam hal ini diwakili para tokoh-tokoh masyarakat baik formal dan informal, kader kesehatan, kepala desa atau kepala kelurahan dan pimpinan dan staf puskesmas. Dalam pertemuan ini perawat mencoba meminta masyarakat mengemukakan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi atau dirasakan masyarakat. Masalah-masalah kesehatan yang sudah dikemukakan oleh masyarakat kemudian dicoba untuk diurutkan sesuai apa yang paling dirasakan oleh masyarakat. Dalam pertemuan pertama dengan masyarakat tersebut, perawat mencoba membentuk kelompok kerja kesehatan di wilayah binaan tersebut. Melalui kelompok kerja kesehatan ini diharapkan permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya dapat diidentifikasi danberupaya mencari bentuk penyelesaikan dengan menggunakan seluruh potensi dan sumber-sumber yang ada di masyarakatnya dibawah pembinaan perawat atau petugas kesehatan yang ditunjuk oleh pimpinan Puskesmas. Struktur dari kelompok kerja kesehatan terdiri dari ketua, wakil ketua , sekretaris dan bendahara serta anggota.

2) Survey Mawas Diri (SMD)Survey Mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini kelompok kerja kesehatan dibawah bimbingan Perawat yang ditunjuk sebagai pembina wilayah RW oleh kepala Puskesmas. Dalam pengumpulan data tersebut kelompok kerja kesehatan melibatkan kader kesehatan, para tokoh masyarakat dan anggota masyarakat yang ditunjuk. Tahap–tahap pelaksanaan SMD meliputi kegiatan :a) Penumpulan data, dapat berupa data primer yakni yang dikumpulkan langsung dari

sumber data dan atau data sekunder yakni yang berasal dari catatan/ laporan yang ada.b) Pengolahan datac) Penyajian data masalah kesehatan. Perawat bersama masyarakat /Pokjakes dapat menyusun alat pengumpul data berupa angket, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Pembina wilayah dapat melatih masyarakat yang akan terlibat dalam pengumpulan tentang alat pengumpul data yang akan digunakan. Sebelum alat pengumpul data tersebut digunakan hendaknya terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui sejauhmana hambatan yang hadapi masyarakat dan petugas saat menggunakan alat pengumpul data.

3) Musyawarah Masyarakat Musyawarah masyarakat adalah pertemuan masyarakat yang dihadiri oleh para pemimpin, baik formal maupun informal dan anggota masyarakat untuk merumuskan prioritas masalah kesehatan dan upaya penanggulangan masalah kesehatan. Penyelenggara musyawarah masyarakat ini adalah Kelompok Kerja kesehatan dengan Perawat pembina wilayah dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat yang terdiri tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, PKK, Karang taruna, Ketua RT, RW dan Kepala Kelurahan/kepala desa dan staf yang terkait, Dewan Kelurahan. dan para pemangku kepentingan.Adapun tahap pelaksanaan kegiatan musyawarah masyarakat sebagai berikut:a) Pemaparan data hasil survey dan data menujang permasalahan kesehatan di wilayah

tersebut.b) Memaparkan daftar masalah kesehatan yang didapatc) Menetapkan urutan prioritas masalah kesehatan yang perlu segera diselesaikand) Menyusun rencana penyelesaian masalah kesehatan sesuai dengan urutan perioritas yang

ditetapkan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan musyawarah masyarakat, maka perawat pembina

Page 8: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

8

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

wilayah perlu melatih kelompok kerja kesehatan tentang hakekat dari masalah kesehatan, cara mengatasi masalah secara teoritis dan pengalaman di wilayah lain, cara menetapkan prioritas masalah kesehatan. Hasil yang diperoleh dalam pertemuan ini adalah :a. Dipahami tentang permasalahan kesehatan di wilayahnya oleh masyarakat.b. Ditetapkan prioritas masalah kesehatan yang perlu segera diatasic. Tersusunnya rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.

Kegiatan untuk mengatasi masalah dapat berupa revitalisasi Posyandu, penambahan jumlah kader, pelatihan kader atau penyegaran kader, pembentukan dan pembinaan kelompok untuk pembinaan kesehatan atau upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat, melakukan penyuluhan atau kampanye tentang perilaku hidup sehat dan lomba –lomba yang dapat memotivasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Rencana kegiatan tidak hanya di tujukan pada kelompok atau masyarakat tetapi juga terhadap sasaran individu dan keluarga yang memerlukan pemeliharaan kesehatannya

4) Pelaksanaan

Perawat sebagai pembina kesehatan tersebut bersama masyarakat dalam hal ini kelompok kerja kesehatan mencoba untuk melaksanakan kegiatan yang telah disusun dan ditetapkan dalam musyawarah masyarakat.Kegiatan tersebut dapat berupa asuhan keperawatan dengan sasaran individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.

a) Asuhan Keperawatan IndividuAsuhan keperawatan individu dapat dilakukan di rumah terhadap kasus-kasus yang memerlukan tindakan lanjut perawatan di rumah.Kasus tersebut dapat merupakan kasus rujukan dari Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang memerlukan perawatan di rumah atau kasus yang ditemukan di masyarakat yang memerlukan perawatan di rumah. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk asuhan keperawatan individu di rumah adalah :1) Penemuan suspek/kasus kontak serumah, misalnya klien penderita TB2) Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya3) Pemantauan keteraturan berobat sesuai dengan program pengobatan4) Kunjungan rumah (home visite/ home health nursing) sesuai rencana5) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung

(indirect care)6) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan atau keperawatan7) Dokumentasi keperawatan

b) Asuhan Keperawatan KeluargaMerupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan kesehatan/ keluarga miskin yang mempunyai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan dilakukan di rumah keluaga. Kegiatan tersebut antara lain :1) Identifikasikeluargarawankesehatan/keluargamiskindenganmasalahkesehatan

di masyarakat.2) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga).4) Kunjungan rumah (home visite/ home health nursing) sesuai rencana.5) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) dan tidak langsung (indirect care)

pada keluarga6) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat klien

dengan pengobatan jangka panjang.7) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/ keperawatan pada keluarga.8) Dokumentasi keperawatan keluarga.

Page 9: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

9

c) Asuhan Keperawatan Kelompok KhususMerupakan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, baik dalam suatu institusi maupun non institusi. Kegiatannya meliputi antara lain :1) Identifikasifaktor-faktorresikoterjadinyamasalahkesehatandikelompok.2) Pendidikan/penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan3) Pelayanan keperawatan langsung (direct care) pada kelompok khusus yang

memerlukan keperawatan.4) Memotivasi pembentukan, membimbing dan memantau kader-kader kesehatan sesuai

dengan jenis kelompoknya.5) Dokumentasi keperawatan.

d) Asuhan Keperawatan Masyarakat di daerah binaan.Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan. Kegiatannya meliputi kegiatan :1) Identifikasimasalahkesehatanyangterjadidisuatudaerahdenganmasalah

kesehatanspesifik.2) Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan memotivasi masyarakat untuk

membentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat.3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat.4) Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau kader-kader kesehatan di

masyarakat.5) Ikut serta melaksanakan dan memonitor PHBS6) Dokumentasi keperawatan.

Bentuk Pemberdayaan yang ada di masyarakat adalah : Posyandu, Polindes, Poskesdes, Poskestren, Dana sehat, Santri Husada, TOGA, dll.

e) Monitoring dan Penilaian

1) Pemantauan (monitoring)Pemantauan (monitoring) dilaksanakan secara berkala oleh Kepala Puskesmas dan Perawat pembina wilayah membahas/ mendiskusikan permasalahan yang di hadapi dalam pembinaan kesehatan bagi warga yang menjadi tanggung jawabnya. Pembahasan dapat dilakukan dalam bentuk :• RefleksiDiskusiKasusMerupakan pertemuan (forum diskusi) berkala bagi perawat Puskesmas yang diberi tanggung tanggung jawab pembina darbin untuk membahas berbagai kasus yang ditemukan selama melakukan pemberian asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Refleksidiskusikasusdapatdilakukansecaraberkala,misalnya1–2minggusekali.Melaluikegiatan ini diharapkan pemahaman perawat makin meningkat.• LokakaryaMiniBulananMerupakan pertemuan bulanan di Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf Puskesmas dan unit penunjangnya, untuk membahas kinerja Puskesmas, antara lain cakupan, mutu, pembiayaan, serta masalah dan hambatan dalam pelaksanaan upaya Puskesmas, termasuk dalam upaya Perkesmas yang salah satunya melalui kegiatan daerah binaan

Page 10: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

10

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

• LokakaryaMiniTriwulanMerupakan pertemuan setiap 3 bulan sekali dipimpin oleh Camat dan dihadiri oleh staf Puskesmas dan unit penunjang, instansi lintas sektor tingkat kecamatan. Dalam pertemuan ini membahas tentang upaya puskesmas termasuk di dalam upaya perkesmas yang salah satunya melalui kegiatan daerah binaan.

2) Melakukan penilaianPenilaian dilakukan pada setiap akhir tahun dengan membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disusun. Penilaian dilakukan terhadap input, proses serta output berupa cakupan, kepatuhan pada standar.

Page 11: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

11

Rangkuman

Selamat saudara telah menyelesaikan kegiatan belajar 5 : Pemberdayaan Masyarakat, berikut hal-hal yang harus saudara perhatikan saat mempelajari Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :• Pemberdayaanmasyarakatadalahsuatuproseskegiatansosialyangmana meningkatkan partisipasi masyarakat dan organisasi yang bertujuan meningkatkan kontrol individu dan masyarakat, kemampuan politik, memperbaiki kwalitas hidup Masyarakat dan keadilan social• Ciri-ciripemberdayaanmasyarakatyaitu:pemimpinberasaldarimasyarakat setempat, merupakan organisasi masyarakat, sebanyak mungkin pendanaan masyarakat berasal dari masyarakat, sarana dan prasarana bersumber dari masyarakat, pengetahuan masyarakat, teknologi tepat guna, pengambilan keputusan oleh masyarakat• Langkah-langkahdalampemberdayaanmasyarakatmeliputi:mengidentifikasi masalah dan penyebab, merumuskan alternative pemecahan masalah, menetapkan dan melakukan pemecahan masalah dan memantau dan mengevaluasi.

Page 12: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

12

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

EvaluasiFormatif

1. Pemberdayaan masyarakat merupakan yang sering dilakukan dalam bidang keseha-tan. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam cirri pemberdayaan masyarakat adalah :A. Menggunakan teknologi muktahir dalam kegiatan (X)B. Sebanyak mungkin pendanaan masyarakat berasal dari masyarakat, C. Sarana dan prasarana bersumber dari masyarakatD. Pemimpin berasal dari masyarakat setempat, E. Merupakan organisasi masyarakat

2. Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses pemberdayaan adalah….A. Menyusun rencana kegiatanB. Menetapkan prioritas masalahC.Mengidentifikasimasalahdanpenyebab(X)D. Melakukan pemecahan masalahE. Merumuskan alternative pemecahan masalah

3. Banyak sudah bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan di bidang kesehatan. Selanjutnya dibawah kegiatan ini yang tidak termasuk dalam pemberdayaan masyarakat adalah.A. PoskestrenB. PosyanduC. TOGAD. PolindesE. JPKM Gakin (X)

4. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengumpulkan data permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya, maka kegiatan tersebut disebut sebagai :A. Skrening testB. Survey mawas diri (X)C. Observasi wilayahD. Survey pendahuluanE. Survey daerah setempat

5. Masyarakat pada umumnya bisa diberdayakan dalam bidang kesehatan. Adapun syarat utama dalam pemberdayaan, bila…..A. Adanya kesetaraan dalam hak dan kewajiban. (X)B. Adanya dukungan dana dan anggaranC. Adanya dukungan kebijakan dari pemerintahD.Adanyadukungansarana&prasaranaE. Adanya kepedulian dari masyarakat

Page 13: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

13

TugasMandiri

Cobasaudaraidentifikasidiwilayahsaudaratinggaltentangkegiatanpemberdayaanyangtelah dilakukan dalam bidang kesehatan. Bagaimana kegiatan tersebut terlaksana ?, apakah factor pendukung kegiatan tersebut, apakah factor penghambat kegiatan ?, coba berikan masukan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut.

Kunci Jawaban1. A2. C3. E4. B5. A

Page 14: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

14

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

TugasAkhir Mandiri

Berdasarkan laporan Puskesmas Muara Baru di Desa A terdapat 8 balitanya mengalami gizi kurang dari jumlah balita yang ada sebanyak 220 balita. Balita yang aktif datang ke posyandu 140 balita, jumlah posyandu yang ada 2 Posyandu dengan jumlah kader aktif 8 orang.Jumlah cakupan imunisasi di Desa A sebesar 67 %.Kader tidak pernah memberikan penyuluhan pada saat Posyandu karena tidak pernah mendapat pelatihan.Dalam satu bulan terakhir juga terdapat peningkatan kasus diare pada balita yaitu 36 orang balita mengalami diare.Hal ini disebabkan sumber air minum yang tercemar dan beberapa keluarga tidak memiliki jamban.

Tugas :1. Identifikasidata-dataapasajayangperludikajilebihjauhdansumberdatamana yang perlu dikaji. Selanjutnya metoda apa yang akan digunakan untuk mendapatkan data tersebut2. Lakukan analisis masalah dan tetapkan diagnosa keperawatan kesehatan komunitas.3. Buatlah perencanaan keperawatan kesehatan komunitas terhadap satu diagnosa keperawatan prioritas

Page 15: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

15

ACUAN PUSTAKA

Allender,J.N.,&Spredley,B.W.(2001).Communityhealthnursing:conceptandpractice.Philadelphia : Lippincot.

Anderson, E.T.& McFarlane, J. (2000).Communityaspartner: Theoryandpractice innursing. Philadelphia : Lippincot.

Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta.(2004). Manajemen pemberdayaan masyarakat. Pemda Provinsi DKI Jakarta :Jakarta.

Departemen Kesehatan RI .(2003). Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta : Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI.

Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice : population focused care. New Jersey : Pearson Education,Inc.

Green,L.W &Kreuteur,M.W. (1991).Healthpromotionplanning :Aneducationalandenvironmentalapproach.London:MayfieldPublishingCompany.

Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: SAGE Publication Inc.

Hitchcock,J.E.,Scubert,P.E.,&Thomas,S.A.(1999).Communityhealthnursing:Caringinaction. USA: Delmar Publishers.

McMurray, A. (2003). Community health and wellness : a socioecological approach. Toronto: Mosby.

Neuman, B. (1995). The Neuman systems model ( 3 ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.

O’Connor F.M.L;& Parker, E. (2001).Healthpromotion: Principles andpractice in theAustralian Context. Australia: Agency Limited (CAL) under the Act.

Stanhope,M,&Lancaster,J. (2000).Communityandpublichealthnursing.TheMosbyTear Book: St.Louis.

Page 16: Kb 5 pemberdayaan masyarakat

16

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)

2015