Top Banner

of 26

Katarak Senilis Matur Sinistra.

Apr 14, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    1/26

    Laporan Pendahuluan

    Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Katarak

    Oleh : Subhan,S.Kep

    I. Konsep dasar

    A. Pengertian

    Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut

    atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998). Katarak adalah

    proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa,

    umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65

    tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).

    Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi

    keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini

    terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada

    berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensamasih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan

    telah memulai proses degenerasl.

    Katarak dapat diklasifikasikan dalam golongan berikut :

    1. Katarak perkembangan (developmenta!) dan degeneratif.

    2. Katarak kongenital, juvenil, dan senil.

    3. Katarak komplikata.

    4. Katarak traumatik.

    Berdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam :

    katarak kongenital, katarak yang terlihat pada usia di bawah 1 tahun

    katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan di

    bawah 40 tahun

    katarak presenil, yaltu katarak sesudah usia 30 - 40 tahun

    katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40

    tahun

    B. Penyebab

    Penyebab terjadinya kekeruhan lensa ini dapat :

    2. Primer, berdasarkan gangguan perkernbangan dan metabalisme dasar lensa

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    2/26

    3. Sekunder, akibat tindakan pembedahan lensa,

    4. Komplikasi penyakit lokal ataupun umum.

    C. Patogenesa

    Pasien dengan katarak dini akan menimbulkan keluhan penglihatan

    seperti meiihat di belakang tabir kabut atau asap, akibat terganggu oleh lensa

    yang keruh. Keluhan penderita akan bertambah bila pasien melihat benda dengan

    melawan arah sumber cahaya atau menghadap ke arah pintu yang terang. Hal ini

    diakibatkan pupil menjadi kecil yang akan menambah gangguan penglihatan.

    Kadang-kadang pasien mengeluh rasa silau, hal ini diakibatkan karena terjadinya

    pembiasan tidak teratur oleh lensa yang keruh. Pasien katarak akan merasa

    kurang silau bila memakai kacamata berwarna sedikit gelap.

    Penglihatan penderita akan berkurang perlahan-lahan. Mata tidak

    merah atau tenang tanpa tanda-tanda radang. Reaksi pupil normal karena fungsi

    retina masih baik. Pada pupil terdapat bercak putih atau apa yang disebut sebagai

    leukokoria. Bila proses berjalan progresif, maka makin nyata terlihat kekeruhan

    pupil ini. Untuk melihat kelainan lensa yang keruh sebaiknya pupill dilebarkansehingga dapat didiferensiasi lokalisasi lensa yang terkena karena bentuknya

    dapat berupa : katarak kortikal anterior, katarak kortikal posterior, katarak

    nuklear, katarak subkapsular, dan katarak total.

    Akibat kekeruhan lensa ini, maka fundus sukar terlihat. Bila pada

    katarak kongenital fundus sukar dilihat, maka perkembangan penglihatan akan

    terganggu atau akan terjadi ambliopia.

    a. Katarak kongenital

    Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak

    lahir, dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio intrauterin. Biasanya

    kelainan ini tidak meluas mengenai seluruh lensa. Letak kekeruhan sangat

    tergantung pada saat terjadinya gangguan metabolisme serat lensa: Katarak

    kongenital yang terjadi sejak perkembangan serat lensa terlihat segera setelah

    bayi IahIr sampai berusia 1 tahun. Katarak ini terjadi karena gangguan

    metabolisme serat-serat lensa pada saat pembentukan serat lensa akibat

    infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan lensa pada saat bayi masih

    di dalam kandungan, dan gangguan metabolisme oksigen.

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    3/26

    Pada bayi dengan katarak kongenital akan terlihat bercak putih di

    depan pupil yang disebut sebagai leukokoria (pupil berwarna putih). Setiap

    bayi dengan leukokoria sebaiknya dipikirkan diagnosis bandingnya seperti

    retinoblastorrma, endoftalmitis, fibroplasi retrolental, hiperplastik vitreus

    primer, dan miopia tinggi di samping katarak sendiri.

    Katarak kongenital merupakan katarak perkembangan sehingga sel-sel

    atau serat lensa masih muda dah berkonsistensi cair. Umumnya tindakan

    bedah dilakukan dengan disisio lentis atau ekstraksi linear. Tindakan bedah

    biasanya dilakukan pada usia 2 bulah untuk mencegah ambliopia eks-anopsia.

    Pasca bedah pasien memerlukan koreksi untuk kelainan refraksi matanya

    yang telah menjadi afakia.

    b. Katarak juvenil

    Katarak juvenil yang terlihat setelah usia 1 tahun dapat terjadi karena

    lanjutan katarak kongenital yang makin nyata, penyulit penyakit lain, katarak

    komplikata, yang dapat terjadi akibat penyakit lokal pada satu mata, seperti

    akibat uveitis anterior. glaukoma, ablasi retina, miopia tinggi, ftisis bulbi,yang mengenai satu mata, penyakit sistemik, seperti diabetes, hipoparatiroid,

    dan miotowa distrofi,'yang mengenai kedua mata dan akibat trauma tumpul.

    Biasanya katarak juvenil ini merupakan katarak yang didapat dan

    banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.

    c. Katarak senil

    Katarak senil biasanya mulai pada usia 50 tahun, kecuali bila

    disertai dengan penyakit lainnya seperti diabetes melitus yang akan terjadi

    lebih cepat. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama

    ataupun berbeda. Proses degenerasi pada lensa dapat terlihat pada beberapa

    stadium katarak senil.

    Tabel Perbedaan stadium katarak senil

    Insipien Imatur Matur Hipermatur

    Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

    Besar Iensa Normal Lebih besar Normal KecilCairan lensa Normal 8ertambah Normal Berkurang

    (air masuk) (air + masa

    Lensa ke

    Iris Normal Terdarong Normal Trcmulans

    Bilik mata depan depan Normal Dangkal Normal Dalam

    Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    4/26

    Penyulit -- Glaukoma - ' Uveitis

    ' Glaukoma

    Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa secara perlahan-lahan.

    Tajam penglihatan akan menurun secara berangsur-angsur. Katarak senil

    merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi serat lensa

    karena proses penuaan.

    Katarak senil dapat dibagi dalarn 4 stadium, yaitu :

    1. Stadium insipien, di mana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi

    lensa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak

    teratur. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat

    ganda dengan satu matanya. Pada stadium ini., proses degenerasi belum

    menyerap cairan mata ke dalarn lensa sehingga akan terlihat biiik mata

    depan dengan kedalaman yang normal, iris dalarn posisi biasa disertai

    dengan kekeruhan ringan pada lensa. Tajam penglihatan pasien belum

    terganggu.

    2. Stadium imatur, di mana pada stadium ini lensa yang degeneratif mulai

    menyerap cairan mata ke dalarn lensa sehingga lensa menjadi cembung.

    Pada stadium ini, terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai

    katarak intumesen. Pada stadium ini dapat terjadi miopisasi akibat lensa

    mata menjadi cembung, sehingga pasien menyatakan tidak perlu

    kacamata sewaktu membaca dekat. Akibat lensa yang bengkak, iris

    terdorong ke depan, biiik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit

    atau tertutup. Pada stadium ini dapat terjadi glaukoma sekunder.

    Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test akan terlihatbayangan iris pada lensa. Uji bayangan iris positif.

    3. Stadium matur, merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium

    terjadi kekeruhan seluruh lensa. Tekanan cairan di dalam lensa sudah

    dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam mata sehingga ukuran

    lensa akan menjadi normal kembali. Pada pemeriksaan terlihat iris dalam

    posisi normal, bilik mata depan normal, sudut bilik mata depan terbuka

    normal, uji bayangan iris negatif. Tajam penglihatan sangat menurun dan

    dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif.

    4. Stadium hipermatur, di mana pada stadium ini terjadi proses degenerasi

    lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa

    tenggelam dalam korteks lensa (katarak Morgagni). Pada stadium ini jadi

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    5/26

    juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks yang

    cair keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan. Pada stadium matur

    akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal, yang akan

    mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka. Pada uji

    bayangan iris tertihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga

    stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif. Akibat bahan lensa

    keluar dari kapsul, maka akan tirnbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis.

    Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata

    sehingga timbul glaukoma fakolitik.

    d. Katarak traumatik

    Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat trauma tumpul atau trauma tajam

    yang menembus kapsul anterior. Tindakan bedah pada katarak traumatik

    dilakukan setelah mata tenang akibat trauma tersebut. Bila pecahnya kapsul

    mengakibatkan gejala radang berat, maka dilakukan aspirasi secepatnya.

    e. Katarak komplikata

    Katarak komplikata terjadi akibat gangguan keseimbangan susunansel lensa oleh faktor fisik atau kimiawi sehingga terjadi gangguan kejernihan

    lensa. Katarak komplikata dapat terjadi akibat iridosiklitis, koroiditis, miopia

    tinggi, ablasio retina, dan glaukoma. Katarak komplikata dapat terjadi akibat

    kelainan sistemik yang akan mengenai kedua mata atau kelainan lokal yang

    akan mengenai satu mata.

    f. Katarak sekunder

    Pada tindakan bedah lensa dimana terjadi reaksi radang yang berakhir

    dengan terbentuknya jaringan fibrosis sisa lensa yang tertinggal maka

    keadaan ini disebut sebagai katarak sekunder. Tindakan bedah yang dapat

    menimbulkan katarak sekunder adalah sisa disisio lentis, ekstraksi linear dan

    ekstraksi lensa ekstrakpsular. Pada katarak sekunder yang menghambat

    masuknya sinar ke dalam bola mata atau mengakibatkan turunnya tajam

    penglihatan maka dilakukan disisio lentis sekunder atau kapsulotomi pada

    katarak sekunder tersebut.

    D. Manajemen medis

    1. Pembedahan

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    6/26

    Metoda yang paling populer dalam mengeluarkan katarak adalah ECCC

    (extracapsular cataract extraction) atau ekstraksi lensa ekstrakapsular.

    2. Koreksi lensa

    Dilakukan karena lensa atau isi lensa dikeluarkan maka perlu

    menggantikannya, yaitu dengan lensa intraokular. Ini yang paling sering.

    Sedangkan metode lain adalah lensa eksternal, kaca katarakt atau lensa

    kontak (contact lens).

    II. Asuhan Keperawatan

    A. Pengkajian

    1. Aktivitas/istirahat

    Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.

    2. Neuro sensori

    Gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), kesulitan memfokuskan kerja

    dengan dekat atau merasa di ruang gelap. Perubahan kaca mata atau

    pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Pupil nampak kecoklatan atau

    putih susu dan peningkatan air mata.3. Pengetahuan

    Pemahaman tentang katarak, kecemasan.

    4. Pemeriksaan diagnostik

    Optotip Snellen, Oftalmoskopi, Slitlamp biomikroskopi.

    B. Diagnosa keperawatan

    1. Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan dan kemungkinan

    hilang pandangan

    2. Resiko tinggi injury berhubungan dengan meningkatnya tekanan

    intraokuler, kehilangan vitreous humor

    3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pembedahan, perawatan pre dan

    post operasi, perawatan diri di rumah brhubungan dengan kurang terpapar

    akan informasi

    4. Gangguan sensori : visual berhubungan dengan gangguan penerimaan

    sensori atau transmisi.

    5. Resiko tinggi infeksi berhubungan prosedur invasif (ekstraksi

    katarak).

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    7/26

    C. Rencana intervensi

    No Diagnosa KeperawatanP e r e n c a n a a n

    Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

    1. Kurang pengetahuan tentang kondisi,

    pembedahan, perawatan pre dan post

    operasi, perawatan diri di rumah

    berhubungan dengan kurang terpapar

    akan informasi

    Pengetahuan akan meningkat dengan

    kriteria mampu menjelaskan katarak dan

    gejala gejala dasar, menjelaskan

    perawatan pre dan post operasi serta

    perawatan diri di rumah.

    1. Jelaskan tentang mata

    dan peran lensa bagi penglihatan.

    2. Ajarkan tentang rutin

    preoperasi

    3. Jelaskan kepada pasien

    aktivitas yang dii jinkan pada

    postoperasi

    4. Demonstrasikan teknik

    bersihkan mata yaitu dari kantus dalam

    ke luar menggunakan kapas bersih.

    5. Anjurkan pasien untuk

    segera lapor dokter bila ada keluhan -

    keluhan

    Meningkatkan pemahaman dan

    kooperasi pasien

    Meningkatkan pemahaman dan

    kooperasi pasien

    Kegiatan kegiatan yang bisa

    meningkatkan TIO dapat dihindari

    Teknik yang baik mengurangi

    resiko penyebaran bakteri di mata

    Memerlukan penanganan yang

    segera

    2. Cemas berhubungan dengan prosedur

    pembedahan dan kemungkinan hilang

    pandangan

    Kecemasan berkurang dengan kriteria tanda

    tanda cemas berkurang, mengungkap

    perasaan secara verbal dan ril eks

    1. Berikan pasien suatu kemungkinan

    untuk mengeksplorasikan perhatian

    tentang kemungkinan hilang

    penglihatan

    2. Eksplorasikan pemahaman tentang

    katarak, kejadian pre dan post operasi,

    koreksi beberapa misunderstanding dan

    jawab pertanyaan dengan sabar.

    Meberitahukan bisa membantu

    mengurangi kecemasan dan

    mengidentifikasi ketakutan spesifik

    Informasi mengurangi

    ketidakpastian dan membantu

    pasien meningkatkan kontrol dan

    merasa kecemasan berkurang

    3. Resiko tinggi injury berhubungan dengan Tidak terjadi injury dengan kriteria hasil 1. Diskusikan masalah pos operasi seperti Informasi meningkatkan kooperasi

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    8/26

    meningkatnya tekanan intraokuler,

    kehilangan vitreous humor

    pasien mampu menjelaskan faktor faktor

    yang meningkatkan injury, menunjukkan

    perilaku melindungi diri dari injury.

    nyeri, pembatasan aktivitas

    2. Pertahankan tempat tidur lebih rendah

    dan dipasang rail

    3. Bantu pasien saat bangun pertama kali

    setelah pembedahan

    4. Anjurkan untuk hindari bersin, batuk,

    muntah dan tegang

    5. Beri anti batuk dan anti muntah sesuai

    order6. Anjurkan pasien untuk menggunakan

    penutup mata dan menggunakan nap

    selama 6 minggu post operasi

    7. Observasi chamber anteriore, pupil atau

    pembengkakan pada luka

    8. Anjurkan pasien untuk tidak menekan

    mata bila merawat mata

    Mempertahankan keamanan pasin

    Mempertahankan kealaman pasien

    Membantu mencegah meningkatnya

    tekanan intra okuler

    Mengontrol batuk dan muntah

    Mencegah kecelakaan pada mata

    Melihat tanda tanda rupturnya

    luka, prolaps iris karena penenakan

    pada mata

    Tekanan eksterna l dapat

    meningkatkan tekanan intra okuler

    4. Gangguan sensori : visual berhubungan

    dengan gangguan penerimaan sensori

    atau transmisi.

    Gangguan sensori dirasakan minimal

    dengan kriteria pasien memahami bahwa

    gangguan persepsi sensori normal akan

    terjadi

    1. Orientasikan pasien akan lingkungan

    fi sik sek itarnya , bunyi dan

    pendengarannya.

    2. Pendekatan pada s is i yang t idak

    dioperasi

    3. Jelaskan bahwa pandangan tidak akan

    normal sampai luka sembuh dan bila

    perlu menggunakan kacamata

    Memberikan kenyamanan dan

    familier pada pasien

    Bantuan orientasi

    Meningkatkan kesadaran akan

    gangguan sensori yang terjadi

    5. Resiko tinggi infeksi berhubungan Tidak terjadi infeksi dengan kriteria tidak 1. Observasi tanda dan gejala infeksi Sebagai deteksi dini

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    9/26

    prosedur invasif (ekstraksi katarak). ada tanda tanda infeksi seperti menggigil,

    demam.

    2. Gunakan teknik steril saat merawat

    mata dan mengganti balutan

    3. Atur antibiotik atau steroid tetes sesuai

    order

    4. Hindari untuk tidak menyentuh atau

    atau menekan mata yang dioperasi

    Mengurangi kemungkinan adanya

    kuman patogen

    Membantu mencegah infeksi

    Mencegah kontaminasi dan

    kerusakan tempat operasi

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    10/26

    Daftar Pustaka

    Phipps, Wilma. et al, (1991), Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical

    Practice, 4th edition, Mosby Year Book, Toronto

    Doengoes, Marilynn, dkk, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk

    Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih

    bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta

    Ilyas, Sidarta, (1998),Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

    Ilyas, Sidarta, (2000), Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit, Balai

    Penerbit FKUI, Jakarta

    Thorpe dan Vera Darling, (1996), Perawatan Mata, alih bahasa : Hartono,Yayasan

    Essentia Media dan Andi, Yogyakarta.

    Lab/UPF Ilmu Penyakit Mata, (1994),Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dokter

    Soetomo, Surabaya

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    11/26

    Laporan Kasus

    ASUHAN KEPERAWATAN TN. WIJI DENGAN KATARAK SENILIS MATUR

    SINISTRA DI RUANG IRNA MATA RSDS SURABAYA

    TANGGAL 29 OKTOBER 2 NOPEMBER 2001

    Pengkajian (Sumber data dari pasien yang ditejemahkan oleh keluarga)

    I. Biodata

    A. Identitas pasien

    1. Nama : Tn. Wiji (Laki laki /70 tahun)

    2. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia3. Agama : Islam

    4. Status perkawinan : kawin

    5. Pendidikan/pekerjaan : Tidak sekolah/petani.

    6. Bahasa yang digunakan : Jawa

    7. Alamat : Balong Kendali Tirto Binangun Kertosono

    8. Kiriman dari : datang sendiri

    B. Penanggung jawab pasien

    Penanggung jawab pasien adalah keluarga pasien.

    II. Alasan masuk rumah sakit

    A. Alasan dirawat :

    Pasien merasa penglihatan kabur terutama pada mata kirinya.

    B. Keluhan utama :

    Pasien mengatakan ia merasa cemas karena baru pertama kali MRS dan

    langsung dilakukan persiapan operasi. Selain itu pasien tidak mengetahui

    persiapan pre operasi, intra operasi dan post operasi yang harus dilakukannya.

    Keluarga juga mengatakan bahwa ini merupakan hal yang baru bagi mereka.

    III. Riwayat kesehatan

    Tgl. MRS : 30 10 2001

    No. Register : 10099475

    Tempat/tanggal pengkajian :IRNA MATA, 30 10 - 2001

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    12/26

    A. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini :

    Pasien tidak pernah menderita penyakit apapun. Pasien tidak ada alergi

    makanan dan obat obatan. Opname saat ini merupakan pengalaman yang

    pertama bagi pasien.

    B. Riwayat kesehatan sekarang :

    Pasien mengatakan bahwa sejak 6 bulan yang lalu penglihatan mulai menurun

    atau kabut pada mata kirinya. Karena penglihatan mata kiri makin menurun

    oleh keluarga di bawa ke Ruang Mata RSDS Surabaya.

    C. Riwayat kesehatan keluarga :

    Kakek, nenek, saudara kandung pasien tidak ada yang sakit. Pasien pernah

    sakit malaria di masa mudanya tetapi tidak opname.

    IV. Informasi khusus

    A. Masa balita

    1. Keadaan bayi lahir

    Pasien waktu lahir normal dan sehat. Tidak tahu APGAR score, BB dan

    PB lahir, dan lingkar kepala dan dada.

    2. Riwayat sehari hariPasien tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya teman teman

    yang lain selama dalam proses tumbuh kembang.

    B. Klien wanita

    Tidak dikaji

    V. Aktivitas hidup sehari hari

    Aktivitas sehari

    hari

    Pre masuk RS Di rumah sakit

    A. Makan dan

    minum

    1. Nutrisi

    2. Minum

    Pasien makan tiga kali

    sehari, tidak ada makanan

    pantangan

    Pasien minum air putih 8

    10 gelas/hari.

    Pasien tidak puasa makan seperti

    biasa.

    Pasien tidak suka minum susu yang

    disiapkan oleh rumah sakit.

    B. Eliminasi

    1. BAB

    2. BAK

    1 kali sehari, tidak konstipasi, warna dan

    jumlah normal serta tidak

    ada kelainan dan bau

    BAK 2 kali/hari, tidak ada

    Sejak masuk BAB normal dantidak ada kelainan.

    BAK 2 kali perhari, jumlah tidak

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    13/26

    3. Keringat

    kelainan

    Berkeringat bila bekerja

    tentu, warna kuning dan tidak ada

    kelainan

    Berkeringat

    C. Istirahat dan

    tidur

    1. Istirahat

    2. Tidur

    Tidak tentu

    Malam hari jam 22.00

    05.00. Tidak ada kesulitan

    dalam tidur.

    Istirahat di tempat tidur

    --

    D. Aktivitas Pasien bekerja sebagai

    seorang petani. Pagi- pagi

    sudah ke sawah dan siang

    hari kembali istirahat dan

    makan di rumah kemudian

    berangkat lagi ke sawah,

    sebelum MRS penglihatan

    kabur agak mengganggu

    aktivitasnya sebagai

    seorang petani.

    Aktivitas pasien hanya di tempat

    tidur. Aktivitas harian sperti mandi

    dan menggosok gigi dilakukan di

    kamar mandi.

    E. Kebersihan

    diri

    Pasien mandi 2 X/hari,

    tidak ada hambatan dalam

    melakukana personal

    hygiene

    Pasien mandi pagi dan sore,

    menggosok gigi. Melakukan

    personal hygiene di kamar mandi.

    F. Rekreasi Pasien kadang menonton

    tv di rumah anaknya dan

    juga mendengar radio

    dalam bahasa Jawa.

    Tidak bisa dilakukan karena masuk

    rumah sakit

    VI. PsikososialA. Psikologsi

    1. Persepsi klien terhadap penyakit :

    Pasien mengatakan belum mengerti penyebab penyakit yang diderita dan

    apa yang harus dilakukan terhadap operasi yang akan dijalaninya karena

    baru pertama kali mengalami hal ini.

    2. Konsep diri :

    Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai orang tua terganggu apalagi

    sebagai kepala rumah tangga. Pasien ingat akan rumahnya karena hanya

    isterinya yang ada di rumah.

    3. Keadaan emosi :

    Pasien pasrah saja terhadap apa yang dialaminya.

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    14/26

    4. Kemampuan adaptasi :

    Pasien mampu beradaptasi terhadap apa yang dialaminya sekarang.

    5. Mekanisme pertahanan diri :

    Pasien menyerahkan sepenuhnya sakit yang dialaminya kepada Tuhan

    Yang Mahaesa.

    B. Sosial

    Hubungan pasien dengan keluarga dan keluarga lain harmonis, dimana anak

    anaknya secara bergantian menunggu dan membantu pasien dalam memenuhi

    kebutuhannya. Saat berinteraksi dengan perawat, pasien kontak mata terus

    dan sangat memperhatikan apa yang dijelaskan walaupun harus

    diterjemahkan dahulu oleh keluarga.

    C. Spiritual

    Pelaksanaan ibadah : pasien beribadah 5 waktu. Keyakinan tentang

    kesehatannya menurut pasien karena sudah tua.

    VII. Pemeriksaan fisik

    A. Keadaan umum :Nampak tenang, kesadaran baik, tampak sakit ringan. Tingkat kesadaran

    compos mentis, GCS : 4 5 6. Ciri tubuh kulit keriput dan sawo matang,

    rambut air. Tanda vital : nadi 130 X/menit, RR 22 X/menit, tekanan darah

    160/100 mmHg.

    B. Head to toe

    1. Kepala

    Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala dan kulit kepala

    tidak ada kotoran atau bersih, kulit keriput karena faktor usia yang sudah

    tua.

    2. Rambut

    Rambut lurus, warna putih. Nampak bersih, tidak ada ketombe.

    3. Mata (penglihatan).

    VOS : 1/300, penglihatan menurun, kekeruhan pada lensa kiri secara

    menyeluruh, warna putih keabuabuan, TIOS : 16 mmHg, refleks cahaya

    positif, posisi bola mata tengah, dan tidak menggunakan alat bantu,

    stadium katarak senil matur.

    4. Hidung (penciuman).

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    15/26

    Bentuk normal, tidak ada kelainan seperti deviasi septum, mempunyai dua

    lubang, peradangan mukosa dan polip tidak ada, sedangkan fungsi

    penciuman normal.

    5. Telinga (pendengaran).

    Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan,

    fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan cairan, serta alat bantu

    tidak ada.

    6. Mulut dan gigi.

    Bentuk bibir normal. Tidak ada perdarahan dan peradangan pada mulut.

    Jumlah gigi utuh, ada karang/caries, tepi lidah tidak hiperemik, tidak ada

    benda asing atau gigi palsu. Sedangkan fungsi pengecapan baik, bentuk

    dan ukuran tonsil normal serta tidak ada peradangan pada faring.

    7. Leher

    Kelenjar getah bening, dan tekanan vena jugularis tak ada kelainan (tidak

    mengalami pembesaran), tidak ada kaku kuduk.

    8. Thoraks (fungsi pernapasan)

    Inspeksi : simetris, pengembangan dada optimal, frekuensi pernapasan22x/menit. Palpasi : hangat, ada vokal fremitus, ekspansi paru pada

    inspirasi dan ekspirasi maksimal. Perkusi : tidak ada penumpukan sekret,

    tidak ada hiperresonan dan bunyi konsolidasi. Auskultasi : tidak ada

    ronchii, ataupun wheezing.

    9. Abdomen

    Inspeksi : tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut,

    dilatasi vena ataupun kemerahan. Palpasi : tidak ada spasme abdomen,

    tidak ada nyeri tekanan lepas. Perkusi : tidak ada distensi kandung kemih,

    ataupun lambung/saluran cerna. Auskultasi : bising usus normal (15

    X/menit).

    10. Reproduksi (alat kelamin)

    Tidak dikaji.

    11. Ekstremitas

    Tidak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan cukup, dimana

    mampu membolak balikan tangan dan menggerakan kakinya.

    12. Integumen

    Secara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit. Teraba

    hangat di dahi dan daerah thoraks. Kulit keriput.

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    16/26

    VIII. Pemeriksaan penunjang

    A. Laboratorium : tidak ada

    B. Radiologi : tidak ada

    C. EKG/USG/IVP : tidak ada

    D. Endoskopi : tidak ada

    Analisa data

    Pre Operasi

    Data Etiologi Masalah

    Subyektif :

    Pasien dan keluarga menanyakan tindakan

    yang dilakukan di kamar operasi, pasien

    mengatakan baru pertama kali opname,

    Obyektif :

    Tidak bisa menjawab pertanyaan tentang

    katarak, persiapan pre dan post operasi,

    banyak bertanya, tidak sekolah

    Kurang terpapar

    terhadap informasi

    Kurang

    pengetahuan

    Subyektif :

    mengatakan takut dengan situasi yang

    asing baginya, menanyakan kemungkinan

    yang akan terjadi dan menjalani

    pembedahan, mengatakan aktivitas harian

    terganggu, pasien mengatakan ingat akanrumahnya.

    Obyektif :

    VOS : 1/300, TIOS : 16 mmHg, lensa

    keruh dengan putih keabu abuan, stadium

    matur dari katarak senil, nadi 110 x/menit,

    RR : 22 X/menit, tekanan darah 130/70

    mmHg, gugup, rencana operasi besok

    tangga 31 10 2001.

    Prosedur

    pembedahan dan

    kemungkinan

    hilang pandangan

    Ansietas

    Diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    17/26

    1. Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan dan kemungkinan

    hilang pandangan

    2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pembedahan, perawatan pre dan

    post operasi, perawatan diri di rumah berhubungan dengan kurang terpapar

    akan informasi

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    18/26

    Rencana perawatan

    Diagnosa keperawatanP e r e n c a n a a n

    Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

    Cemas berhubungan

    dengan prosedur

    pembedahan dan

    kemungkinan hilang

    pandangan

    Kecemasan berkurang

    dengan kriteria tanda-tanda

    cemas berkurang,

    mengungkap perasaan secara

    verbal dan rileks, tanda vital

    dalam batas normal

    1. Berikan pasien suatu kemungkinan untuk

    mengeksplorasikan perhatian tentang kemungkinan

    hilang penglihatan

    2. Eksplorasikan pemahaman tentang katarak, kejadian

    pre dan post operasi, koreksi beberapa

    misunderstanding dan jawab pertanyaan dengan sabar.

    Meberitahukan bisa membantu mengurangi

    kecemasan dan mengidentifikasi ketakutan

    spesifik

    Informasi mengurangi ketidakpastian dan

    membantu pasien meningkatkan kontrol dan

    merasa kecemasan berkurang

    Kurang pengetahuan

    tentang kondisi,

    pembedahan, perawatan

    pre dan post operasi,

    perawatan diri di rumah

    berhubungan dengan

    kurang terpapar akan

    informasi

    Pengetahuan akan meningkat

    dengan kriteria mampu

    menjelaskan katarak dan

    gejala gejala dasar,

    menjelaskan perawatan pre

    dan post operasi serta

    perawatan diri di rumah.

    1. Jelaskan tentang mata dan peran lensa bagi

    penglihatan.

    2. Ajarkan tentang rutin preoperasi : cukur bulu mata,

    baju operasi, anasthesi

    3. Jelaskan kepada pasien aktivitas yang diijinkan pada

    postoperasi

    4. Demonstrasikan teknik bersihkan mata yaitu dari

    kantus dalam ke luar menggunakan kapas bersih.

    5. Libatkan pasien dan keluarga dalam penyuluhan

    6. Anjurkan pasien untuk segera lapor dokter bila ada

    keluhan - keluhan

    Meningkatkan pemahaman dan kooperasi

    pasien

    Meningkatkan pemahaman dan kooperasi

    pasien

    Kegiatan kegiatan yang bisa meningkatkan

    TIO dapat dihindari

    Teknik yang baik mengurangi resiko

    penyebaran bakteri di mata

    Meningkatkan pengetahuan pasien dan

    keluarga dalam merawata pasien

    Memerlukan penanganan yang segera

    Pelaksanaan dan Evaluasi

    Dx. Hari/tgl Implementasi Evaluasi

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    19/26

    kep

    1

    Selasa, 30

    10 2001

    12.00

    1. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk mengeksplorasikan perhatian

    tentang kemungkinan hilang penglihatan.

    2. Menanyakan kepada pasien dan keluarga tentang katarak, kejadian pre

    dan post operasi, serta mengoreksi beberapa pemahaman yang salah danjawab pertanyaan dengan sabar.

    3. Mengukur tanda vital

    4. Menjelaskan tentang pengertian katarak dan jenis yang dialami pasien

    sekarang yaitu katarak senil

    5. Menjelaskan tentang pengangkatan lensa dan pemasangan lensa yang

    akan direncanakan.

    Jam 15.00

    S : pasien mengatakan bagaimana kalau setelah operasi akan

    memperburuk pandangannya, mengatakan ingin kembali ke

    rumah, karean ingat isterinya yang sendirian di rumah.O : wajah tegang, gugup, nadi teraba kuat, keringat dingin

    A : masalah belum teratasi

    P : rencana intervensi dipertahankan, tindakan nomor 4

    dihentikan

    2. 12.00 1. Menjelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan.

    2. Mengajarkan tentang rutin preoperasi : mencukur bulu mata, baju

    operasi, anasthesi

    Jam 15.00

    S : pasien dan keluarga mengatakan belum mengerti secara

    keseluruhan tentang peran lensa bagi penglihatan.

    O : mampu sebagian menjawab pertanyaan.

    A : masalah belum teratasi

    P : rencana intervensi dipertahankan

    Rabu, 31

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    20/26

    1

    10 2001

    06.00

    09.00

    1. Menanyakan kembali pasien dan keluarga tentang katarak, kejadian pre

    dan post operasi, serta mengoreksi beberapa pemahaman yang salah dan

    jawab pertanyaan dengan sabar.

    2. Mengukur tanda vital : nadi 120 x/menit, 160/100 x/menit

    3. Menjelaskan tentang pengangkatan lensa dan pemasangan lensa yang

    akan direncanakan.

    4. Mengantar pasien ke ruang OK mata dan mengikuti pembedahan ECCE

    dan IOL

    Jam 08.30

    S : pasien mengatakan tidak cemas lagi, mengatakan

    menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Mahaesa

    dan siap menjalani pembedahan.

    O : wajah rileks, tidka gugup

    A : masalah teratasi

    P : rencana intervensi dihentikan

    2 06.30 1. Menjelaskan tentang mata dan peran lensa bagi penglihatan.

    2. Mengajarkan tentang rutin preoperasi : mencukur bulu mata, baju

    operasi, anasthesi dan informed consent

    3. Menjelaskan kepada pasien aktivitas yang tidak diijinkan pada

    postoperasi

    4. Menganjurkan pasien untuk segera lapor dokter bila ada keluhan

    keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada post operasi

    nanti.

    Jam 08.30

    S : pasien dan keluarga mengatakan mengerti secara

    keseluruhan tentang peran lensa bagi penglihatan,

    memahami tentang rutin operasi seperti bulu mata dicukur,

    baju operasi, informed consent dan aktivitas post operasi.

    O : mampu menjawab pertanyaan.

    A : masalah belum teratasi

    P : rencana intervensi 1 dan 2 dihentikan, yang lain

    dipertahankan setelah post operasi.

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    21/26

    Analisa Data Post operasi (tanggal 31 Oktober 2001)

    Data Etiologi Masalah

    Subyektif :

    Pasien mengatakan nyeri ringan di mata

    kiri

    Obyektif :

    Ada luka pembedahan (ekstraksi lensa)

    Luka pembedahan Infeksi

    Diagnosa keperawatan (berdasarkan prioritas)

    3. Resiko tinggi infeksi berhubungan prosedur invasif (ekstraksi katarak).

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    22/26

    Rencana perawatan

    Diagnosa keperawatanP e r e n c a n a a n

    Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

    Resiko tinggi infeksi

    berhubungan prosedur

    invasif (ekstraksi katarak).

    Tidak terjadi infeksi

    dengan kriteria tidak ada

    tanda tanda infeksi

    seperti menggigil,

    demam.

    1. Observasi tanda dan gejala infeksi

    2. Gunakan teknik steril saat merawat mata

    dan mengganti balutan

    3. Atur antibiotik atau steroid tetes sesuai

    order

    4. Hindari untuk tidak menyentuh atau atau

    menekan mata yang dioperasi

    Sebagai deteksi dini

    Mengurangi kemungkinan adanya kuman patogen

    Membantu mencegah infeksi

    Mencegah kontaminasi dan kerusakan tempat

    operasi

    Pelaksanaan dan Evaluasi

    Dx.

    kepHari/tgl Implementasi Evaluasi

    2

    Rabu, 3110

    2001

    12.00 1. Menjelaskan kepada pasien aktivitas yang tidak diijinkan pada

    postoperasi

    2. Menganjurkan pasien untuk segera lapor dokter bila ada keluhan

    keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada post operasi

    nanti.

    3. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk mengikuti penyuluhan

    yang akan diselenggarakan oleh kelompok

    Jam 13.30

    S : pasien mengatakan memahami aktivitas yang harus

    dihindari setelah pembedahan

    O : wajah tenang, mau mengikuti penyuluhan yang diadakan

    oleh kelompok

    A : masalah belum teratasi

    P : rencana intervensi dipertahankan, tindakan nomor 1

    dihentikan

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    23/26

    3. 12.00 1. Mengobservasi tanda dan gejala infeksi

    2. Mengatur antibiotik atau steroid tetes sesuai order

    3. Menganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata

    yang dioperasi

    Jam 13.30

    S : pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda

    dan gejal infeksi, mengatakan tidak akan menyentuh

    atau menekan mata yang dioperasi

    O : tanda vital dalam batas normal, tidak demam, panas atau

    bengkak pada luka operasi

    A : masalah tidak terjadi infeksi

    P : rencana intervensi dipertahankan

    2.

    Kamis, 01

    11 2001

    08.00 1. Menganjurkan pasien untuk segera lapor dokter bila ada keluhan

    keluhan seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada post operasi

    nanti.

    2. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk mengikuti penyuluhan

    yang akan diselenggarakan oleh kelompok

    Jam 13.30

    S : pasien mengatakan memahami aktivitas yang harus

    dihindari setelah pembedahan

    O : wajah tenang, mau mengikuti penyuluhan yang diadakan

    oleh kelompok

    A : masalah belum teratasi

    P : rencana intervensi dipertahankan

    3. 08.00 1. Mengobservasi tanda dan gejala infeksi

    2. Mengatur pemberian obat :

    Asam mefenamat dan Prednison

    3. Menganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata

    yang dioperasi

    Jam 13.30

    S : pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda

    dan gejala infeksi, mengatakan tidak akan menyentuh

    atau menekan mata yang dioperasi

    O : tanda vital dalam batas normal, tidak demam, panas atau

    bengkak pada luka operasi, ada hifema pada bilik mata

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    24/26

    09.00 4. Menggunakan teknik steril saat merawat mata dan mengganti

    balutan (mata ditetesi dengan cendo xatrol)

    5. Mengukur lapang pandang/visus pasien : VOS : 1/6

    depan

    A : masalah tidak terjadi infeksi

    P : rencana intervensi dipertahankan

    2.

    Jumat, 02

    11 2001

    09.00

    10.00

    1. Menganjurkan pasien untuk segera lapor dokter bila ada keluhan keluhan

    seperti mata berdarah, nyeri yang tidak tertahankan pada post operasi nanti.

    2. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan mata dan membagi brosur.

    Jam 13.30

    S : pasien mengatakan memahami aktivitas yang harus

    dihindari setelah pembedahan

    O : wajah tenang, mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh

    kelompok

    A : masalah teratasi

    P : rencana intervensi dihentikan

    3. 08.00

    09.00

    1. Mengobservasi tanda dan gejala infeksi

    2. Mengatur pemberian obat :

    Asam mefenamat dan Prednison

    3. Menganjurkan pasien untuk tidak menyentuh atau menekan mata yang

    dioperasi

    4. Menggunakan teknik steril saat merawat mata dan mengganti balutan (mata

    ditetesi dengan cendo xatrol)

    Jam 13.30

    S : pasien dan keluarga mengatakan mengerti tentang tanda

    dan gejala infeksi, mengatakan tidak akan menyentuh

    atau menekan mata yang dioperasi

    O : tanda vital dalam batas normal, tidak demam, panas atau

    bengkak pada luka operasi, ada hifema pada bilik mata

    depan

    A : masalah tidak terjadi infeksi

    P : rencana intervensi dipertahankan dan diteruskan ke

    rumah

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    25/26

  • 7/27/2019 Katarak Senilis Matur Sinistra.

    26/26