Page 1
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
i Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
KATA PENGANTAR
Memenuhi amanah dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Lapora Kinerja, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
menyusun Laporan Kinerja Triwulan I TA.2017 yang berdasarkan pada
Perjanjian Kinerja yang mengacu pada Rencana Strategis Tahun 2015-
2019.
Laporan Kinerja Triwulan I TA.2017 memuat capaian indikator yang
terdapat dalam Perjanjian Kinerja beserta kegiatan pendukung masing-
masing indikator, serta serapan anggaran. Disamping itu, juga memuat
permasalahan serta upaya tindak lanjutnya. Diharapkan Laporan
Evaluasi Triwulan I ini dapat memberikan gambaran dan informasi bagi
penanggung jawab kegiatan dan pengambil kebijakan dalam
mengambil langkah pelaksanaan kegiatan pada triwulan selanjutnya,
sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.
Jakarta, April 2017
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 19600908 198703 1003
Page 2
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
ii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................... 3
1.3 Sasaran ........................................................................ 3
II CAPAIAN KINERJA .............................................................. 4
2.1 Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama .......... 4
2.2 Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen
Tanaman Pangan ......................................................... 16
2.3 Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut ...................... 17
III PENUTUP ............................................................................ 19
LAMPIRAN .................................................................................. 20
Page 3
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari periode Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
sehingga perlu dilakukan evaluasi paruh waktu dalam rangka
memantapkan program dan kegiatan dua tahun berikutnya. Seperti
diketahui bersama bahwa fokus RPJMN tahap ini adalah untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya
alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab dalam menyediakan
kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia terutama yang bersumber
dari produksi dalam negeri telah menetapkan sasaran swasembada
pangan dengan lima komoditas pangan utama, tiga diantaranya
merupakan komoditas utama tanaman pangan yaitu padi, jagung, dan
kedelai. Berlandaskan RPJMN dan Renstra Kementerian Pertanian
2015-2019, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan
visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator strategis pembangunan
tanaman pangan sebagaimana tertuang dalam Renstra Ditjen Tanaman
Pangan tahun 2015-2019 edisi revisi.
Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan untuk memperkuat
kedaulatan pangan
VISI
Page 4
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan TA. 2017
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 (Tabel 1).
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017
Sasaran Program Target
1 Tercapainya produkvitas padi (Ku/Ha) 52,61
2 Tercapainya produkvitas jagung (Ku/Ha) 53,67
3 Tercapainya produkvitas kedelai (Ku/Ha) 16,00
4 50,00
5 50,00
6 35,00
7 93,00
8 98,00
9 97,00
Indikator Kinerja
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI jagung (%)
Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
Terwujudnya
Peningkatan Produksi
dan Daya Saing
Tanaman Pangan
MISI 1. Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan
berkelanjutan 2. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang
memiliki nilai tambah dan daya saing 3. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang
mendukung bioindustri
TUJUAN 1. Terwujudnya swasembada padi, jagung dan
meningkatnya produksi kedelai 2. Berkembangnya komoditas tanaman pangan
bernilai ekonomi 3. Mendukung penyediaan bahan baku bioindustri
SASARAN
STRATEGIS
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan saya saing tanaman
2. Terwujudnya peningkatan produksi tanaman pangan mendukung penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan
Page 5
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah:
1) Mengetahui perkembangan capaian Indikator Kinerja Ditjen
Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2017.
2) Mengetahui kendala dan masalah atas pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I
Tahun 2017.
3) Mendapatkan masukan dan umpan balik bagi pengambilan
keputusan dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun
berjalan dan perencanaan ke depan.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan
pelaksanaan kegiatan dan capaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman
Pangan Triwulan I Tahun 2017.
Page 6
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
4 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
II
CAPAIAN KINERJA
2.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama
Pemantauan dan evaluasi triwulanan capaian kinerja dilakukan dengan
membandingkan capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja (PK) tahun
2017 yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman
Pangan dan Menteri Pertanian.
Capaian indikator kinerja sasaran program Ditjen Tanaman Pangan
pada triwulan I 2017 (Januari-Maret), dapat dilihat sebagaimana
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2017
TW I (%)
1. Tercapainya produktivitas padi (Ku/Ha) 52,61 52,84 100,44
2. Tercapainya produktivitas jagung (Ku/Ha) 53,67 53,32 99,35
3. Tercapainya produktivitas kedelai (Ku/Ha) 16,00 15,14 94,63
4. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
50,00 24,09 48,18
5. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
50,00 2,35 4,70
6. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
35,00 56,70 162,00
7. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
93,00 97,05 104,35
8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%)
98,00 99,32 101,35
9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
97,00 99,23 102,30
Terwujudnya
Peningkatan
Produksi dan Daya
Saing Tanaman
Pangan
Sasaran Program Indikator Kinerja TargetRealisasi Triwulan I
Page 7
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
5 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.1. Produktivitas Padi
Target kinerja produktivitas padi tahun 2017 sebesar 52,61 ku/ha.
Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi padi tahun 2017 sebesar 78,13 juta ton
gabah kering giling (GKG). Berdasarkan angka perkiraan sementara
produktivitas padi tahun 2017 sampai dengan triwulan I mencapai 52,84
ku/ha atau 100,44% dibanding target target 52,61 ku/ha (Sangat
Berhasil).
Capaian produktivitas padi tahun 2017 merupakan angka prakiraan
sementara, yang dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai
Oktober 2016 sampai September 2017, sehingga capaian tersebut
merupakan estimasi. Luas tanam yang padi bulan Oktober 2016-Maret
2017 mencapai 9.262.337 ha berdasarkan data percepatan yang
merupakan kerjasama Pusdatin dengan BPS. Luas tanam tersebut
meningkat 503 ribu ha dibandingkan luas tanam Oktober 2015-Maret
2016.
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas padi tahun
2017, antara lain: budidaya padi seluas 870.650 hektar, Unit Pengolah
Pupuk Organik (UPPO) sebanyak 1.500 unit, perbanyakan benih
sumber padi 293 ha, Desa Mandiri Benih 13.020 ha, bantuan benih
DIPA pusat 500.000 ha, pengawasan dan sertifikasi benih padi, benih
subsidi 100.000 ton, pemantapan penerapan PHT 15.850 ha,
pemantapan penanganan DPI 350 ha, gerakan pengendalian OPT 564
kali, dan bantuan sarana pascapanen padi 4.175 unit.
Page 8
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
6 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Budidaya padi (Ha) 870,650 11,000 1.26
2 UPPO (unit) 1,500
3 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 293 61 20.82
b. Desa mandiri benih (Ha) 13,020
c. Bantuan benih pusat (Ha) 500,000
d. Pengawasan dan sertifikasi benih (Ha) 13,499
d. Benih subsidi (Ton) 100,000 22,663 22.66
4 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15,850 2,900 18.30
b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 350 40 11.43
c. Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 564 29 5.14
5 Sarana pasca panen padi (Unit) 4,175 697 16.69
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW I
Realisasi kegiatan pendukung peningkatan produktivitas padi tahun
2017 sampai dengan triwulan I sebagian besar masih dalam tahap
persiapan/penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL),
pengadaan/kontrak, transfer uang/pemberkasan, dan baru sebagian
kegiatan yang telah direalisasikan.
Beberapa kegiatan yang telah direalisasikan berupa: (1) budidaya padi
11.000 ha (1,26% dari target) yang terdiri padi inbrida 7.000 ha dan
padi hibrida 4.000 ha; (2) perbanyakan benih sumber padi telah
terealisasi seluas 61 ha (20,82%), (3) pengawasan dan sertifikasi benih
13.499 ha; (4) penyaluran benih subsidi 22.663 (22,66%); (5)
pemantapan penerapan PHT seluas 2.900 ha (18,30%), (6)
pemantapan penanganan DPI 40 ha (11,43%); (7) gerakan
pengendalian OPT (reguler + TNI) sebanyak 29 kali (5,14%), (8)
bantuan sarana pasca panen padi pelaksanaan kontrak telah terealisasi
sebanyak 697 unit (16,69%).
Page 9
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
7 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.2. Produktivitas Jagung
Target kinerja tercapainya produktivitas jagung tahun 2017 sebesar
53,67 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka
mendukung pencapaian target produksi jagung tahun 2017 sebesar
25,20 juta ton pipilan kering. Berdasarkan angka perkiraan sementara
produktivitas jagung tahun 2017 sampai dengan triwulan I mencapai
53,32 ku/ha atau 99,35% dibanding target target 53,67 ku/ha
(Berhasil).
Kinerja capaian produktivitas jagung tahun 2012-2016 menunjukkan
kategori sangat berhasil walaupun fluktuatif berkisar antara 100,21%
sampai 103,32% dan rerata 101,37%. Hanya pada tahun 2017 capaian
produktivitas jagung pada kategori berhasil, karena angka masih
bersifat prakiraan sementara yang berdasarkan estimasi, yang
dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai Oktober 2016 sampai
September 2017. Luas tanam yang jagung bulan Oktober 2016-Maret
2017 mencapai 3.228.193 ha berdasarkan data percepatan yang
merupakan kerjasama Pusdatin dengan BPS. Luas tanam tersebut
meningkat 334 ribu ha dibandingkan luas tanam Oktober 2015-Maret
2016.
Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang
dialokasikan untuk mendukung tercapainya produktivitas jagung tahun
2017, antara lain: budidaya jagung 3 juta ha yang terdiri dari perluasan
areal tanam baru dan penambahan luas tanam jagung, perbanyakan
benih sumber jagung 93 ha, pengawasan dan sertifikasi benih jagung,
pemantapan penerapan PHT 630 ha, gerakan pengendalian OPT 144
kali, dan bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 2.306 unit.
Page 10
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
8 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Jagung Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Budidaya jagung (Ha) 3.000.000 11.980 0,40
- Jagung hibrida 2.495.750 11.980 0,48
- Jagung komposit 254.250
- Bantuan benih pusat 250.000
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 10 15,87
b. Pengawasan dan sertifikasi benih (Ha) 419
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 640 120 18,75
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 144 10 6,94
4 Sarana pascapanen jagung (Unit) 2.306 214 9,28
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW I
Sampai dengan triwulan I 2017, realisasi kegiatan pendukung
peningkatan produktivitas jagung tahun 2017 sebagian besar masih
dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian kegiatan
yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah terealisasi
yaitu: (1) budidaya jagung seluas 11.980 ha (0.48%) yang berasal dari
jagung hibrida; (2) perbanyakan benih sumber jagung 10 ha (15,87%),
(3) pengawasan dan sertifikasi benih 419 ha; (4) pemantapan
penerapan PHT seluas 120 ha (18,75%), (5) gerakan pengendalian
OPT 10 kali (6,94%); dan (6) bantuan sarana pascapanen jagung 214
unit (9,28%).
2.1.3. Produktivitas Kedelai
Target kinerja tercapainya produktivitas kedelai tahun 2017 sebesar
16,00 ku/ha. Penetapan target tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi kedelai tahun 2017 sebesar 1,20 juta ton
biji kering. Berdasarkan angka perkiraan sementara produktivitas
Page 11
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
9 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
kedelai tahun 2017 sampai dengan triwulan I mencapai 15,14 ku/ha
atau 94,63% dibanding target target 16,00 ku/ha (Berhasil).
Kinerja capaian produktivitas kedelai tahun 2012-2017 bersifat fluktuatif
berkisar antara 91,59% tahun 2013 sampai mencapai capaian tertinggi
tahun sebelumnya (2012) sebesar 106,68% dan rerata 100,57%.
Capaian produktivitas kedelai tahun 2017 masih bersifat prakiraan
sementara yang berdasarkan estimasi, yang dihasilkan dari
pertanaman musim tanam mulai Oktober 2016 sampai September
2017.
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya produktivitas kedelai tahun 2016, antara
lain: penerapan budidaya kedelai 210 ribu ha yang terdiri dari PTT
kedelai dan budidaya jenuh air, perbanyakan benih sumber kedelai 190
ha, pengawasan dan sertifikasi benih, subsidi benih 15.000 ton,
pemantapan penerapan PHT 270 ha, gerakan pengendalian OPT 60
kali, dan bantuan sarana pasca panen kedelai sebanyak 828 unit.
Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Kedelai Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 210,000 27,014 12.86
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 190 6 3.16
b. Pengawasan dan sertifikasi benih (Ha) 1,284
b. Benih subsidi (Ton) 15,000 161 1.07
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 50 18.52
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 1 1.67
4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 828 118 14.25
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW I
Page 12
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
10 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Sampai dengan triwulan I 2017, kegiatan pendukung peningkatan
produktivitas kedelai tahun 2017 sebagian telah terealisasi, dan
sebagian masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL. Beberapa
kegiatan yang telah terealisasi yaitu: (1) budidaya kedelai seluas
27.014 ha (12,86%); (2) perbanyakan benih sumber kedelai 6 ha
(3,16%); (3) penyaluran benih subsidi 161 ton (1,07%); (4) pemantapan
penerapan PHT 50 ha (18,52%); (5) gerakan pengendalian OPT
sebanyak 1 kali (1,67%); dan (6) bantuan sarana pascapanen kedelai
118 unit (14,25%).
2.1.4. Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung,
Kedelai
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan. Pada tahun 2017 tingkat penggunaan benih varietas
unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai masing-masing ditargetkan
untuk padi sebesar 50%, jagung 50%, dan kedelai 35% dari total luas
pertanaman.
Pada tahun 2017 penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi
mencapai 24,09% (48,18% dari target atau Kurang Berhasil), jagung
2,35% (4,70% dari target atau Kurang Berhasil), sementara kedelai
56,70% (162,00% dari target atau Sangat Berhasil).
Dari hasil pengukuran tingkat penggunaan benih yang berasal dari
bantuan program pemerintah, benih bersubsidi, dan pasar bebas
sampai dengan triwulan I tahun 2017 untuk padi mencapai 24.417 ton
atau 24,09% dari total kebutuhan benih potensial 101.378 ton.
Page 13
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
11 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 6. Penggunaan Benih Padi, Jagung, Kedelai Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan I)
Target Realisasi % Capaian
1 Padi 50.00 24.09 48.18
2 Jagung 50.00 2.35 4.70
3 Kedelai 35.00 56.70 162.00
Penggunaan Benih (%)No. Komoditas
Untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat padi tahun 2017, beberapa kegiatan yang dialokasikan
pada APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017, antara lain: bantuan
benih untuk budidaya padi 870.650 ha, perbanyakan benih sumber 293
ha, desa mandiri benih 13.020 ha, bantuan benih pusat 500.000 ha,
pengawasan dan sertifikasi benih, serta benih bersubsidi 100.000 ha.
Sampai dengan triwulan I 2017, pelaksanaan kegiatan sebagian besar
masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian
kegiatan yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah
terealisasi yaitu: (1) perbanyakan benih sumber padi telah terealisasi
seluas 61 ha (20,82%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi
seluas 13.499 ha, (3) benih bersubsidi 22.663 ton (22,66%).
Tabel 7. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Bantuan benih untuk budidaya padi (Ha) 870,650 11,000 1.26
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 293 61 20.82
3 Desa mandiri benih (Ha) 13,020 -
4 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 13,499
5 Benih bersubsidi (Ton) 100,000 22,663 22.66
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW I
Page 14
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
12 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Penggunaan benih jagung dihitung melalui penggunaan benih yang
berasal dari bantuan program pemerintah, dan pasar bebas sampai
dengan triwulan I tahun 2017 mencapai 472 ton atau 2,35% dari total
kebutuhan benih potensial 20.057 ton. Rendahnya tingkat penggunaan
benih jagung disebabkan karena kegiatan APBN melalui bantuan benih
jagung belum berjalan.
Alokasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 untuk
mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat
jagung tahun 2017, antara lain: bantuan benih untuk budidaya jagung 3
juta ha, perbanyakan benih sumber 63 ha, serta pengawasan mutu dan
sertifikasi benih jagung.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2017, yaitu:
(1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 10 ha
(15,75%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung seluas 419
ha.
Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Jagung 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Bantuan benih untuk budidaya jagung (Ha) 3,000,000 11,980 0.40
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 10 15.87
3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 419
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW I
Penggunaan benih kedelai sampai dengan triwulan I tahun 2017
mencapai 1.992 ton atau 56,70% dari total kebutuhan benih potensial
3.513 ton.
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
Page 15
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
13 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
bersertifikat kedelai tahun 2017, antara lain: bantuan benih untuk
budidaya kedelai 210.000 ha, perbanyakan benih sumber 190 ha,
pengawasan dan sertifikasi benih, dan subsidi benih 15.000 ton.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2017, yaitu:
(1) bantuan benih kedelai telah terealisasi seluas 27.014 ha (12,86%),
(2) perbanyakan benih sumber kedelai 6 ha (3,16%), (3) pengawasan
mutu dan sertifikasi benih kedelai seluas 1.284 ha, dan (4) subsidi
benih 161 ton (1,07%).
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Kedelai 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Volume (%)
1 Bantuan benih untuk budidaya kedelai (Ha) 210.000 27.014 12,86
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 190 6 3,16
3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 1.284
4 Benih subsidi (Ton) 15.000 161 1,07
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW I
2.1.5. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman Dari
Gangguan OPT dan DPI
Pengamanan pertanaman pangan dari gangguan serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan terkena Dampak Perubahan Iklim
(DPI) banjir dan kekeringan merupakan bagian penting dalam upaya
peningkatan produksi tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas.
Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
tahun 2017, telah ditetapkan target indikator kinerja utama
‘Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman Dari
Gangguan OPT dan DPI’, untuk padi sebesar 93%, jagung 98%, dan
kedelai 97% dari total luas pertanaman.
Pada tahun 2017 capaian pengamanan pertanaman dari gangguan
OPT dan DPI padi mencapai 97,05% (104,36% dari target atau Sangat
Page 16
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
14 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Berhasil), jagung 99,32% (101,35% dari target atau Sangat Berhasil),
dan kedelai 99,23% (102,30% dari target atau Sangat Berhasil).
Dari hasil pengukuran dan pengumpulan data lapangan, luas areal
pertanaman padi yang terkena serangan OPT, banjir dan kekeringan
sampai dengan triwulan I tahun 2017 seluas 109.943 ha atau 2,95%
dari total luas tanam 3,73 juta ha. Dengan demikian, maka luas
pertanaman padi yang aman dari serangan OPT dan DPI seluas 3,62
juta ha atau mencapai 97,05% dari total luas tanam.
Tabel 10. Luas Areal Tanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
(Posisi: s.d Triwulan I)
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Total Luas Tanam (Ha)
2 Luas OPT Utama (Ha) 22,286 223 950 10 64 -
3 Luas Terkena DPI (Ha) 87,657 41,740 3,771 2,078 296 138
- Banjir (Ha) 71,712 25,263 3,123 1,541 296 138
- Kekeringan (Ha) 15,945 16,477 648 537 - -
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 109,943 41,963 4,721 2,088 360 138
- % Thd Total Luas Tanam (%) 2.95 1.12 0.68 0.30 0.77 0.30
Capaian Kinerja 104.36 101.35
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 3,621,012 692,483
- % Thd Total Luas Tanam (%) 97.05 99.32
46,223
99.23
102.30
Tahun 2017
Padi Jagung
Tahun 2017Tahun 2017
3,730,955 697,204
Kondisi s.d Triwulan I
No Uraian Kedelai
46,583
Luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan OPT, banjir dan
kekeringan sampai dengan triwulan I tahun 2017 seluas 4.721 ha atau
0,68% dari total luas tanam 697 ribu ha. Dengan demikian, maka luas
pertanaman jagung yang aman dari serangan OPT dan DPI seluas 692
ribu ha atau mencapai 99,32% dari total luas tanam. Demikian juga
kedelai, luas pertanaman yang terkena serangan OPT, banjir dan
kekeringan mencapai 360 ha atau 0,77% dari total pertanaman 47 ribu
Page 17
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
15 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ha, sehingga luas yang aman dari serangan OPT dan DPI 46 ribu ha
atau mencapai 99,23%
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman padi tahun 2017, antara lain: pemantapan penerapan
PHT 15.850 ha, penerapan penanganan DPI 320 ha, dan gerakan
pengendalian OPT (reguler+bersama TNI) 589 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2017, yaitu:
(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 2.900 ha
(18,30%), (2) penerapan penanganan DPI 40 ha (11,43%), dan (3)
gerakan pengendalian OPT padi (reguler + bersama TNI) terealisasi
sebanyak 29 kali (5,14%).
Tabel 11. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Padi yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15,850 2,900 18.30
2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 350 40 11.43
3 Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 564 29 5.14
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW I
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman jagung antara lain: pemantapan penerapan PHT 630
ha, dan gerakan pengendalian OPT jagung reguler 144 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2017, untuk
kegiatan pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 120 ha
(19,05%), dan kegiatan gerakan pengendalian OPT reguler 10 kali
(6,94%).
Page 18
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
16 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 12. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Jagung yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 630 120 19.05
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 144 10 6.94
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi TW I
Dukungan kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan
dalam pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada
pertanaman kedelai antara lain: pemantapan penerapan PHT 210 ha,
dan gerakan pengendalian OPT kedelai reguler sebanyak 55 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu:
(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 10 ha (4,76%),
dan (2) realisasi gerakan pengendalian OPT reguler sebanyak 2 kali
(3,64%).
Tabel 13. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017
Volume (%)
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 50 18.52
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 1 1.67
No Kegiatan Pendukung TargetRealisasi TW I
2.2. Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
serapan anggaran kegiatan, hingga triwulan I 2017 (Januari s.d 31
Maret 2017) realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan
baru mencapai Rp589,422 miliar atau 8,87% dari Pagu DIPA Rp6,642
Page 19
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
17 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
triliun, dengan rincian: 1) Pengelolaan produksi tanaman seralia
Rp338,906 miliar (8,98%); 2) Pengelolaan produksi tanaman aneka
kacang dan umbi Rp43,272 miliar (10,87%); 3) Pengelolaan
sistem penyediaan benih tanaman pangan Rp11,225 miliar (2,94%); 4)
Pengelolaan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan
DPI Rp60,992 miliar (33,09%); 5) Pengolahan dan pemasaran hasil
tanaman pangan Rp212,317 miliar (13,70%); 6) Pengembangan
metode pengujian mutu benih Rp2,335 miliar (23,41%); 7)
Pengembangan peramalan serangan OPT Rp4,477 (26,83%0; dan 8)
Dukungan manajemen dan teknis lainnya Rp28,289 miliar (8,61%).
Tabel 14. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Menurut Kegiatan Triwulan I Tahun 2017
Pagu DIPA
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3,772,924,826 338,906,091 8.98
2 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 398,234,457 43,271,741 10.87
3 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 382,359,525 5,049,370 1.32
4 Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI 184,303,764 6,063,102 3.29
5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1,549,412,343 170,456,754 11.00
6 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih 9,974,669 1,677,480 16.82
Dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih
7 Pengembangan Peramalan Serangan OPT 16,689,224 3,469,619 20.79
8 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya 328,440,372 20,528,330 6.25
6,642,339,180 589,422,487 8.87
No Kegiatan UtamaRealisasi
Jumlah
2.3. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut
Pada triwulan I 2017, realisasi pelaksanaan serapan anggaran dan
kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan masih rendah (dibawah target)
yang disebabkan antara lain:
Page 20
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
18 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1. Perubahan nomenklatur dan Struktur dan Organisasi Tata Kelola
(SOTK) Dinas di hampir semua provinsi dan kabupaten/kota yang
menyebabkan keterlambatan penetapan pengelola anggaran.
2. Adanya revisi DIPA yang masih dalam proses yang berpengaruh
terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
3. Keterlambatan proses penetapan CPCL.
4. Keterbatasan SDM yang memahami proses pengadaan.
5. Proses e-catalog beberapa kegiatan seperti benih, alsin, dan
pestisida yang membutuhkan waktu cukup lama.
Upaya tindaklanjut yang telah dilakukan dalam rangka percepatan
penyerapan anggaran dan kegiatan antara lain:
1. Berkoordinasi dengan daerah agar segera menetapkan pejabat
pengelola keuangan.
2. Menugaskan petugas pusat ke daerah dalam rangka mempercepat
proses penetapan CPCL.
3. Segera melakukan poses revisi kegiatan dan anggaran yang
kemungkinan tidak dapat terlaksana menjadi kegiatan prioritas.
4. Melakukan pendampingan bagi petugas daerah untuk melakukan
proses pengadaan.
5. Berkoordinasi secara intensif dengan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk mempercepat
proses e-catalog benih, alsin, dan pestisida.
Page 21
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
19 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
III
PENUTUP
Pada tahun 2017 target kinerja Ditjen Tanaman Pangan yang
ditetapkan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2017, dengan
capaian sampai dengan triwulan I telah menunjukkan kriteria sangat
berhasil sebanyak lima indikator, yaitu: produktivitas padi, tingkat
penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai, luas pertanaman yang
aman dari serangan OPT dan DPI untuk tanaman padi, jagung, dan
kedelai.
Sebagian besar kegiatan pendukung masih dalam tahap
persiapan/penetapan CPCL dan kelengkapan adminsitrasi, baru
sebagian kecil yang telah terealisasi. Realisasi APBN Sektoral (BA.018)
Ditjen Tanaman Pangan baru mencapai Rp808,118 miliar atau 12,17%
dari Pagu DIPA Rp6,642 triliun.
Masih rendahnya realisasi kegiatan dan serapan anggaran disebabkan
antara lain disebabkan oleh perubahan nomenklatur dan Struktur dan
Organisasi Tata Kelola (SOTK) Dinas di hampir semua provinsi dan
kabupaten/kota, revisi DIPA, proses penetapan CPCL yang terlambat,
dan lain-lain.
Page 22
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
20 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
LAMPIRAN
Page 23
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
21 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 1
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS PADI TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Target Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ton) (Ton) (%)
1 Aceh 427,643 465,377 108.82 50.52 51.63 102.21 2,160,342 2,402,965 111.23
2 Sumut 770,871 929,494 120.58 52.40 51.63 98.52 4,039,643 4,798,570 118.79
3 Sumbar 543,759 498,926 91.75 50.66 51.01 100.69 2,754,859 2,545,271 92.39
4 Riau 117,304 93,671 79.85 39.23 38.81 98.93 460,191 363,530 79.00
5 Jambi 173,630 176,183 101.47 46.70 47.72 102.19 810,770 840,826 103.71
6 Sumsel 884,914 908,727 102.69 46.27 50.49 109.11 4,094,456 4,587,894 112.05
7 Bengkulu 171,028 144,263 84.35 42.83 45.50 106.24 732,503 656,424 89.61
8 Lampung 690,667 835,040 120.90 51.74 52.16 100.82 3,573,182 4,355,935 121.91
9 Kep. Babel 11,518 17,948 155.83 32.43 21.22 65.42 37,352 38,079 101.95
10 Kep. Riau 419 188 44.87 35.88 32.02 89.25 1,502 602 40.08
11 DKI Jakarta 1,468 905 61.65 67.17 54.13 80.59 9,859 4,899 49.69
12 Jabar 2,127,190 2,086,224 98.07 59.84 60.55 101.19 12,729,253 12,632,131 99.24
13 Jateng 1,939,988 1,788,942 92.21 56.61 60.01 106.01 10,982,072 10,735,937 97.76
14 DI Yogyakarta 164,968 156,934 95.13 58.52 58.86 100.59 965,456 923,753 95.68
15 Jatim 2,150,490 2,201,370 102.37 60.50 59.19 97.84 13,010,181 13,030,073 100.15
16 Banten 412,943 420,044 101.72 53.80 57.05 106.05 2,221,451 2,396,452 107.88
17 Bali 153,997 146,216 94.95 60.97 61.19 100.37 938,861 894,755 95.30
18 NTB 480,108 466,475 97.16 50.92 50.07 98.34 2,444,768 2,335,776 95.54
19 NTT 260,746 264,293 101.36 33.97 35.93 105.78 885,881 949,669 107.20
20 Kalbar 517,155 556,511 107.61 32.21 29.42 91.33 1,665,858 1,637,098 98.27
21 Kalteng 263,461 240,119 91.14 35.05 29.91 85.33 923,471 718,144 77.77
22 Kalsel 536,463 561,846 104.73 43.35 42.66 98.40 2,325,831 2,396,600 103.04
23 Kaltim 110,863 100,823 90.94 45.84 40.22 87.73 508,184 405,476 79.79
24 Kaltara 36,828 27,125 73.65 37.32 28.20 75.56 137,423 76,494 55.66
25 Sulut 139,983 136,083 97.21 49.52 49.88 100.72 693,186 678,764 97.92
26 Sulteng 251,168 225,571 89.81 49.02 48.53 99.00 1,231,275 1,094,679 88.91
27 Sulsel 1,093,746 1,170,603 107.03 52.97 52.58 99.26 5,793,187 6,154,945 106.24
28 Sultra 143,104 174,306 121.80 48.37 40.64 84.03 693,203 708,461 102.20
29 Gorontalo 68,503 62,443 91.15 49.51 53.00 107.04 339,155 330,934 97.58
30 Sulbar 100,666 121,920 121.11 51.18 45.57 89.04 515,203 555,581 107.84
31 Maluku 28,764 24,222 84.21 43.80 46.05 105.13 125,975 111,533 88.54
32 Malut 21,250 25,726 121.06 38.67 32.64 84.40 82,176 83,960 102.17
33 Pabar 7,365 7,764 105.42 42.85 43.61 101.77 31,559 33,858 107.28
34 Papua 47,474 55,131 116.13 44.90 47.03 104.74 214,733 259,274 120.74
14,850,444 15,091,413 101.62 52.61 52.84 100.44 78,133,000 79,739,342 102.06
Realisasi Realisasi
Produksi
Realisasi
Jumlah
Luas Panen Produktivitas
Page 24
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
22 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 2
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS JAGUNG TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Target Target Target
(000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%)
1 Aceh 58,689 52,879 90.10 43.86 43.24 98.58 262,500 228,640 87.10
2 Sumut 278,708 274,961 98.66 62.70 63.08 100.60 1,782,181 1,734,380 97.32
3 Sumbar 114,743 111,478 97.15 69.80 72.00 103.15 816,710 802,623 98.28
4 Riau 18,006 12,591 69.93 24.44 25.25 103.32 44,878 31,794 70.85
5 Jambi 11,140 33,113 297.24 61.70 62.97 102.06 69,465 208,511 300.17
6 Sumsel 52,570 78,033 148.44 46.92 64.29 137.03 330,750 501,710 151.69
7 Bengkulu 20,847 27,552 132.16 41.11 55.89 135.95 99,750 154,002 154.39
8 Lampung 430,166 422,546 98.23 34.14 52.11 152.62 2,376,448 2,201,693 92.65
9 Kep. Babel 279 373 133.69 54.17 46.27 85.42 1,170 1,728 147.69
10 Kep. Riau 299.0 54 18.06 61.15 17.59 28.77 1,039 95 9.14
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 172,092 199,862 116.14 77.46 81.64 105.40 1,359,434 1,631,679 120.03
13 Jateng 684,030 509,005 74.41 45.06 58.73 130.34 3,984,921 2,989,495 75.02
14 DI Yogyakarta 71,467 63,018 88.18 52.55 45.72 87.01 328,375 288,140 87.75
15 Jatim 1,304,561 1,200,400 92.02 38.95 51.32 131.77 6,991,092 6,160,826 88.12
16 Banten 4,994 5,548 111.09 57.13 39.91 69.86 19,835 22,142 111.63
17 Bali 19,747 16,638 84.26 26.78 30.40 113.52 53,928 50,581 93.79
18 NTB 170,834 229,823 134.53 66.37 61.65 92.89 1,156,305 1,416,829 122.53
19 NTT 337,825 276,242 81.77 26.37 25.39 96.30 908,306 701,504 77.23
20 Kalbar 51,112 35,190 68.85 40.28 36.40 90.37 209,926 128,095 61.02
21 Kalteng 3,089 5,782 187.18 33.43 36.95 110.54 10,531 21,367 202.90
22 Kalsel 25,777 38,033 147.55 59.73 60.02 100.49 157,010 228,287 145.40
23 Kaltim 3,137 30,685 978.16 39.06 40.98 104.91 12,497 125,741 1,006.17
24 Kaltara 670 2,765 412.69 26.12 25.90 99.17 1,785 7,162 401.23
25 Sulut 159,729 154,330 96.62 36.64 37.87 103.35 564,298 584,427 103.57
26 Sulteng 71,488 60,939 85.24 54.71 51.37 93.89 341,458 313,033 91.68
27 Sulsel 376,418 374,656 99.53 26.49 57.88 218.48 2,100,000 2,168,344 103.25
28 Sultra 26,325 60,719 230.65 45.71 29.19 63.85 71,120 177,225 249.19
29 Gorontalo 174,935 227,797 130.22 46.84 52.72 112.55 927,825 1,200,882 129.43
30 Sulbar 35,198 54,173 153.91 52.01 53.22 102.32 164,083 288,291 175.70
31 Maluku 5,851 28,168 481.42 37.16 39.01 104.99 22,176 109,896 495.56
32 Malut 5,685 3,579 62.96 33.51 29.55 88.18 19,425 10,576 54.45
33 Pabar 1,258 1,447 115.02 24.44 17.74 72.59 2,229 2,568 115.21
34 Papua 3,431 2,330 67.91 17.37 28.84 166.02 8,550 6,719 78.58
4,695,098 4,594,709 97.86 53.67 53.32 99.35 25,200,000 24,498,985 97.22
Luas Panen Produktivitas Produksi
Realisasi Realisasi Realisasi
Jumlah
Page 25
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
23 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 3
PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS KEDELAI TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Target Target Target
(000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%)
1 Aceh 51,833 25,354 48.91 15.40 15.78 102.50 79,842 40,020 50.12
2 Sumut 19,012 5,564 29.27 11.83 14.43 121.98 22,497 8,029 35.69
3 Sumbar 709 94 13.26 10.48 12.77 121.81 743 120 16.15
4 Riau 5,793 2,329 40.20 12.07 12.14 100.58 6,992 2,826 40.42
5 Jambi 10,560 10,876 102.99 13.81 13.22 95.75 14,581 14,382 98.64
6 Sumsel 29,397 11,933 40.59 17.04 17.03 99.93 50,094 20,319 40.56
7 Bengkulu 12,911 2,172 16.82 11.18 10.60 94.84 14,440 2,303 15.95
8 Lampung 14,344 6,850 47.76 12.55 11.54 91.96 18,000 7,906 43.92
9 Kep. Babel 19 2 10.53 11.01 10.00 90.83 21 2 9.52
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 70,872 47,641 67.22 13.63 16.96 124.43 96,591 80,799 83.65
13 Jateng 59,250 55,968 94.46 18.95 16.46 86.86 112,292 92,126 82.04
14 DI Yogyakarta 13,580 13,463 99.14 12.21 12.95 106.09 16,583 17,440 105.17
15 Jatim 181,631 155,629 85.68 16.91 16.21 95.87 307,094 252,311 82.16
16 Banten 8,771 3,624 41.32 13.48 14.44 107.10 11,823 5,232 44.25
17 Bali 5,822 4,674 80.28 14.74 13.16 89.31 8,580 6,153 71.71
18 NTB 64,815 76,246 117.64 19.51 12.56 64.38 126,434 95,765 75.74
19 NTT 8,141 5,677 69.73 11.70 8.85 75.61 9,527 5,022 52.71
20 Kalbar 2,989 1,319 44.13 15.86 15.66 98.76 4,741 2,066 43.58
21 Kalteng 2,689 1,920 71.40 12.30 13.76 111.87 3,308 2,642 79.87
22 Kalsel 31,890 12,522 39.27 14.67 13.91 94.82 46,788 17,418 37.23
23 Kaltim 4,132 2,168 52.47 14.94 14.80 99.04 6,172 3,208 51.98
24 Kaltara 4,938 1,058 21.43 10.23 17.01 166.31 5,050 1,800 35.64
25 Sulut 18,435 12,526 67.95 13.40 13.24 98.79 24,707 16,582 67.11
26 Sulteng 11,373 7,960 69.99 17.40 17.39 99.96 19,786 13,845 69.97
27 Sulsel 72,522 25,520 35.19 18.21 14.07 77.27 132,061 35,909 27.19
28 Sultra 19,444 8,355 42.97 14.23 20.07 141.05 27,678 16,770 60.59
29 Gorontalo 3,117 1,761 56.50 15.29 14.49 94.74 4,766 2,551 53.52
30 Sulbar 8,008 3,838 47.93 15.07 15.56 103.25 12,066 5,972 49.49
31 Maluku 2,525 1,158 45.86 12.23 9.15 74.85 3,088 1,060 34.33
32 Malut 2,693 840 31.19 12.77 10.12 79.24 3,438 850 24.72
33 Pabar 3,022 775 25.65 13.17 10.68 81.12 3,979 828 20.81
34 Papua 4,762 1,884 39.56 13.10 12.14 92.67 6,238 2,286 36.65
750,000 511,700 68.23 16.00 15.14 94.63 1,200,000 774,542 64.55 Jumlah
Luas Panen Produktivitas Produksi
Realisasi Realisasi Realisasi
Page 26
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
24 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 4
REALISASI KEGIATAN APBN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 28,850 - - 60,000 - - 7,500 90 1.20
2 Sumut 36,310 - - 144,423 - - 1,000 - -
3 Sumbar 27,640 - - 40,000 - - - - -
4 Riau 17,160 - - 8,900 - - 1,200 - -
5 Jambi 15,680 - - 26,100 - - 10,000 - -
6 Sumsel 88,560 11,000 12.42 150,000 11,980 7.99 11,150 - -
7 Bengkulu 10,190 - - 19,000 - - 1,500 - -
8 Lampung 43,650 - - 219,036 - - 2,150 - -
9 Kep. Babel 1,620 - - 4,229 - - - - -
10 Kep. Riau 190 - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 90,905 - - 160,500 - - 22,000 2,500 11.36
13 Jateng 50,365 - - 91,750 - - 19,500 524 2.69
14 DI Yogyakarta 2,277 - - 14,500 - - 1,500 - -
15 Jatim 67,630 - - 221,722 - - 71,000 23,750 33.45
16 Banten 12,600 - - 128,095 - - 4,000 - -
17 Bali 9,670 - - 5,000 - - - - -
18 NTB 24,350 - - 230,750 - - 15,000 - -
19 NTT 8,760 - - 103,650 - - 5,500 - -
20 Kalbar 100,190 - - 32,000 - - 1,300 - -
21 Kalteng 40,870 - - 28,644 - - 5,000 - -
22 Kalsel 88,580 - - 35,000 - - 5,200 150 2.88
23 Kaltim 20,410 - - 23,000 - - - - -
24 Kaltara 1,670 - - 1,100 - - 1,000 - -
25 Sulut 9,570 - - 321,693 - - 4,000 - -
26 Sulteng 12,635 - - 42,000 - - - - -
27 Sulsel 23,740 - - 161,500 - - 19,000 - -
28 Sultra 7,400 - - 72,908 - - 500 - -
29 Gorontalo 2,605 - - 143,500 - - 1,000 - -
30 Sulbar 9,893 - - 40,000 - - - - -
31 Maluku 3,380 - - 40,000 - - - - -
32 Malut 2,810 - - 170,000 - - - - -
33 Pabar 5,400 - - 1,000 - - - - -
34 Papua 5,090 - - 10,000 - - - - -
35 Alokasi Pusat 250,000 - - -
870,650 11,000 1.26 3,000,000 11,980 0.40 210,000 27,014 12.86
Penerapan Budidaya Padi Penerapan Budidaya Jagung
Realisasi Realisasi
Jumlah
Penerapan Budidaya Kedelai
Realisasi
Page 27
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
25 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 4 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Unit) (Unit) (%) (Unit) (Unit) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 60 - - 81 - - 870 - -
2 Sumut 137 - - 152 - 640 - -
3 Sumbar 29 - - 60 - 920 650 70.65
4 Riau 23 - - 49 - 345 25 7.25
5 Jambi 30 - - 67 - 510 - -
6 Sumsel 22 - - 337 115 34.12 835 650 77.84
7 Bengkulu 32 - - 56 - 175 - -
8 Lampung 38 - - 213 188 88.26 585 - -
9 Kep. Babel 6 - - 24 - 50 - -
10 Kep. Riau 2 - - 1 - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 164 - - 290 - 1,425 - -
13 Jateng 56 - - 417 - 1,435 275 19.16
14 DI Yogyakarta 3 - - 118 - - 335 75 22.39
15 Jatim 42 - - 566 - 1,600 - -
16 Banten 41 - - 92 30 32.61 435 215 49.43
17 Bali 14 - - 104 - 300 - -
18 NTB 23 - - 173 - 385 - -
19 NTT 80 - - 11 - 320 - -
20 Kalbar 260 - - 134 - 640 - -
21 Kalteng 65 - - 72 - 175 - -
22 Kalsel 28 - - 100 - - 720 - -
23 Kaltim 15 - - 93 - 300 - -
24 Kaltara 2 - - 24 - -
25 Sulut 100 - - 43 - 425 265 62.35
26 Sulteng 13 - - 137 - 555 - -
27 Sulsel 57 - - 392 - 1,150 250 21.74
28 Sultra 42 - - 60 - 510 490 96.08
29 Gorontalo 7 - - 87 - 180 - -
30 Sulbar 23 - - 116 - 415 25 6.02
31 Maluku 11 - - 64 - - 150 100 66.67
32 Malut 26 - - 52 35 67.31 100 - -
33 Pabar 31 - - 62 - 140 - -
34 Papua 18 - - 67 - 125 - -
35 Alokasi Pusat - - - 1,910 661 34.61 - - -
1,500 - - 6,224 1,029 16.53 16,750 3,020 18.03
UPPO Sarana Pascapanen
Realisasi Realisasi
Jumlah
PPHT
Realisasi
Page 28
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
26 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 4 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017
Triwulan I
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Ha) (Ha) (%) (Kali) (Kali) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 20 - - 53 3 5.66 400 - -
2 Sumut 10 - - 47 - - 300 - -
3 Sumbar 40 - - 35 - - 430 - -
4 Riau 10 - - 8 1 12.50 140 - -
5 Jambi 10 - - 16 - - 225 - -
6 Sumsel 30 - - 41 - - 385 - -
7 Bengkulu 10 - - 13 - - 75 - -
8 Lampung 20 - - 26 - - 260 - -
9 Kep. Babel - - - 5 - - 25 - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 30 - - 48 - - 625 - -
13 Jateng 40 - - 62 - - 625 - -
14 DI Yogyakarta 10 10 - 12 - - 160 - -
15 Jatim 40 - - 44 - - 700 - -
16 Banten 20 10 - 23 3 13.04 215 - -
17 Bali - - - 2 - - 150 - -
18 NTB - - - 26 2 7.69 175 - -
19 NTT - - - 17 4 23.53 115 - -
20 Kalbar - - - 15 - - 275 - -
21 Kalteng - - - 6 - - 75 - -
22 Kalsel - - - 24 - - 340 - -
23 Kaltim - - - 9 - - 150 - -
24 Kaltara - - - - - - - - -
25 Sulut - - - 15 2 13.33 215 - -
26 Sulteng - - - 34 - - 250 - -
27 Sulsel 40 - - 55 2 3.64 525 - -
28 Sultra 20 20 - 46 8 17.39 230 - -
29 Gorontalo - - - 24 - - 90 - -
30 Sulbar - - - 21 7 33.33 200 - -
31 Maluku - - - 20 7 35.00 75 - -
32 Malut - - - 15 - - 50 - -
33 Pabar - - - 4 - - 50 - -
34 Papua - - - 6 - - 50 - -
350 40 11.43 772 39 5.05 7,580 - -
PPDPI Gerakan Pengendalian Penguatan Agroekosistem
Realisasi Realisasi Realisasi
Jumlah
Page 29
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
27 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 5
REALISASI PENJUALAN BENIH BERSUBSIDI TAHUN 2017 Triwulan I
No. Provinsi Rencana Rencana Rencana
(Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%)
1 Aceh 4,450 89 1.99 - - - 1,000 - -
2 Sumut 3,800 903 23.78 75 - - 250 - -
3 Sumbar 1,250 207 16.53 - - - - - -
4 Riau 500 12 2.43 - - - 100 - -
5 Jambi 875 31 3.58 - - - 50 - -
6 Sumsel 2,125 936 44.05 75 - - 450 - -
7 Bengkulu 675 40 5.98 - - - 50 - -
8 Lampung 4,875 628 12.88 75 10 12.70 250 - -
9 Kep. Babel 50 - - - - - - - -
10 Jabar 15,625 3,912 25.03 150 21 13.67 1,350 - -
11 Jateng 18,125 3,489 19.25 300 19 6.22 1,500 - -
12 DI Yogyakarta 800 136 17.00 75 3 3.99 250 - -
13 Jatim 14,375 4,271 29.71 450 81 17.96 4,000 38 0.94
14 Banten 7,300 943 12.92 75 - - 250 - -
15 Bali 800 20 2.53 - - - 150 12 -
16 NTB 4,525 389 8.59 75 6 8.40 1,500 10 0.67
17 NTT 2,375 - - - - - 250 - -
18 Kalbar 625 - - - - - 50 - -
19 Kalteng 1,000 5 0.52 - - - - - -
20 Kalsel 2,500 - - - - - 500 - -
21 Kaltim 375 - - - - - 50 - -
22 Kaltara - - #DIV/0! - - - 150 - -
23 Sulut 750 - - 75 - - 500 - -
24 Sulteng 1,000 15 1.50 - - - 250 - -
25 Sulsel 6,250 885 14.15 75 1 1.20 1,000 - -
26 Sultra 2,125 161 7.57 - - - 350 - -
27 Gorontalo 675 9 1.39 - - - 200 - -
28 Sulbar 875 111 12.66 - - - 250 - -
29 Maluku 375 - - - - - 100 - -
30 Malut 375 - - - - - 100 - -
31 Papua Barat 175 - - - - - 50 - -
32 Papua 375 - - - - - 50 - -
100,000 17,192 17.19 1,500 140 9.31 15,000 60 0.40
KedelaiPadi Inbrida Padi Hibrida
Realisasi Realisasi Realisasi
Jumlah
Page 30
Laporan Kinerja Triwulan I 2017
28 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 6
REALISASI SERAPAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017 Triwulan I
Pagu DIPA
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1 Aceh 139,433,722 20,098,890 14.41
2 Sumut 200,626,065 20,155,746 10.05
3 Sumbar 83,177,665 15,937,889 19.16
4 Riau 61,683,007 14,031,630 22.75
5 Jambi 72,504,000 - -
6 Sumsel 318,718,226 47,142,871 14.79
7 Bengkulu 54,557,699 1,128,250 2.07
8 Lampung 246,743,181 16,444,463 6.66
9 Kep. Babel 8,520,114 582,142 6.83
10 Kep. Riau 3,182,558 14,960 0.47
11 Jabar 310,548,528 39,091,377 12.59
12 Jateng 230,823,742 43,850,001 19.00
13 DI Yogyakarta 27,763,282 719,293 2.59
14 Jatim 330,563,199 21,716,355 6.57
15 Banten 28,792,747 7,265,175 25.23
16 Bali 291,178,912 30,629,474 10.52
17 NTB 178,424,893 6,265,310 3.51
18 NTT 58,073,349 4,300,934 7.41
19 Kalbar 252,731,536 25,783,257 10.20
20 Kalteng 109,811,197 437,546 0.40
21 Kalsel 138,562,751 42,232,211 30.48
22 Kaltim 79,782,594 25,831,079 32.38
23 Kaltara 9,881,234 76,437 0.77
24 Sulut 359,304,062 7,394,288 2.06
25 Sulteng 124,916,091 731,051 0.59
26 Sulsel 390,675,738 66,523,355 17.03
27 Sultra 87,479,264 19,390,703 22.17
28 Gorontalo 146,533,031 7,915,354 5.40
29 Sulbar 130,012,974 - -
30 Maluku 60,299,611 2,985,989 4.95
31 Malut 63,408,458 5,918,026 9.33
32 Pabar 31,951,070 666,759 2.09
33 Papua 32,663,077 - -
34 Pusat 1,952,347,710 89,014,577 4.56
35 UPT Pusat 26,663,893 5,147,098 19.30
6,642,339,180 589,422,487 8.87 Jumlah
No. ProvinsiRealisasi