Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | i
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 disampaikan sebagai
wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Substansi yang ada dalam LKIP ini memuat informasi yang berkaitan dengan
capaian kinerja selama kurun waktu tahun anggaran 2017 dan menyajikan
informasi keberhasilan dan kekurang berhasilan. Seluruh informasi tersebut
tersaji dalam deskripsi yang tertuang dalam analisis capaian kinerja.
Kami berharap LKIP ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang
obyektif dalam menilai kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta, sekaligus sebagai masukan dalam upaya peningkatan kinerja
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta di masa mendatang.
Yogyakarta, Januari 2018
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | ii
Ikhtisar Eksekutif
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta selaku miniatur
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di daerah
bertindak sebagai unit pelaksana kebijakan dan program yang telah
ditetapkan BKKBN Pusat, sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
mengacu pada penetapan BKKBN Pusat. Sasaran program dan sasaran
kegiatan yang diamanahkan kepada Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran strategis BKKBN sebagaimana yang tercantum dalam Rencana
Strategis (Renstra) BKKBN Tahun 2015 – 2019.
Renstra tersebut memuat Visi BKKBN yaitu “Menjadi lembaga yang
handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang
dan keluarga berkualitas”, dengan misi :
a. Mengarusutamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
b. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
c. Memfasilitasi pembangunan keluarga.
d. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten.
e. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, ditetapkan 5 sasaran
strategis, yaitu :
a. Menurunnya Angka Kelahiran Total (TFR)
b. Meningkatnya Prevalensi Kontrasepsi (CPR) modern
c. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmetneed)
d. Meningkatnya peserta KB Aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP)
e. Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | iii
Pada tahun 2017 ini, terdapat 6 indikator utama untuk mengukur
pencapaian sasaran strategis tersebut yang meliputi : Angka Kelahiran total
(total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun); Persentase prevalensi
pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence/mCPR);
Persentase penurunan angka ketidakberlangsungan pemakaian (tingkat
putus pakai) kontrasepsi; Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi
(unmetneed); Persentase perserta KB Aktif MKJP; dan Jumlah peserta KB
Aktif tambahan, yang didukung 8 (delapan) sasaran program beserta
targetnya.
Pencapaian kinerja pada 6 (enam) indikator tersebut 5 (lima)
diantaranya tercapai dengan baik, melebihi target yang ditetapkan.
Sedangkan 1 indikator, yaoti Persentase Angkata Kelahiran Total per WUS
pada kategori cukup, baru tercapai sebesar 90,29% dari target, namun
kondisi pencapaian ini relatif lebih baik dari kondisi nasional. Adapun
capaian secara lengkap Sasaran Strategis sebagaimana disajikan dalam
tabel berikut :
Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Indikator Sasaran Strategis Target Pencapaian
Capaian Persentase
1. Angka Kelahiran Total (total
fertility rate/TFR) per WUS (15-49
tahun) *
1,86 2,06 90,29
2. Persentase prevalensi pemakaian
kontrasepsi modern (modern
contraceptive prevalence/mCPR) **
58,63 62,70 106,94
3. Persentase penurunan angka
ketidakberlangsungan pemakaian
(tingkat putus pakai) kontrasepsi **
25,30 16,70 151,50
4. Persentase kebutuhan ber KB yang
tidak terpenuhi (unmetneed) ****
7,03 6,8 103,38
5. Persentase Peserta KB Aktif MKJP * 39,05 41,0
104.99
6. Jumlah peserta KB Aktif tambahan
***
14.840 19.921 134,27
Sumber Data : * Survei RPJMN 2017, ** Statistik Rutin November 2017,
*** Hasil Updating Data PK 2017, **** SDKI 2017
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | iv
Selain indikator utama tersebut keberhasilan program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Daerah
Istimewa Yogyakarta juga di dukung oleh tercapainya indikator sasaran
program, dengan tingkat keberhasilan yang relatif baik. Bahkan terdapat
indikator dengan pencapaian terbaik yaitu pada indikator angka kelahiran
pada remaja (ASFR 15-19 tahun). Sebagaimana disajikan dalam tabel
berikut:
Pencapaian Indikator Sasaran Program
No Indikator Sasaran Program Target Pencapaian
Capaian Persentase
1. Angka kelahiran pada remaja
(ASFR 15-19 tahun)*
28,00 18,00 155,56
2. Persentase kehamilan yang
tidak diinginkan dari PUS (15-
49 tahun) *
6,90 16,60 41,57
3. Median usia kawin pertama
wanita*
22,70 22,00 96,92
4. Meningkatkan pengetahu-an
tentang kependudukan (isu
kependudukan), KB
(pengetahuan tentang metoda
alat kontrasepsi) dan
pembangunan keluarga :
a. Persentase pengetahuan
keluarga tentang isu
kependudukan*
62,50 55,10 88,16
b. Persentase pengetahuan
PUS tentang metoda alat
kontrasepsi (semua alat/cara
KB modern) *
43,70 30,60 70,02
5. Persentase capaian kinerja
pelaksanaan anggaran**
半 90 89,94 99,93
6. Persentase pencapaian output** 半 95 95,46 100,48
7. Persentase penyerapan
anggaran**
半 95 89,94 94,68
8. Persentase barang inventaris
yang tercatat pada SIMAK
BMN***
100,0 100,00 100
Sumber Data : *) Survei RPJMN 2017; **) Monev DJA Kemenkeu; ***) SIMAK BMN
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | v
Trend pencapaian indikator kinerja jika dibandingkan dengan dua
tahun sebelumnya relatif tidak selaras. Angka persentase capaian CPR,
unmetneed dan peserta KB Aktif MKJP menggambarkan penurunan capaian,
sedangkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49
tahun), persentase penurunan angka ketidakberlangsungan pemakaian
(tingkat putus pakai) kontrasepsi dan jumlah peserta KB Aktif tambahan
belum terlihat trendnya karena tidak ada target pencapaian pada dua tahun
sebelumnya, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut :
No Indikator Sasaran Strategis
Capaian
2017 2016 2015
1. Angka Kelahiran Total (total
fertility rate/TFR) per WUS (15-49
tahun)*
2,06 2,20 n.a
2. Persentase prevalensi pemakaian
kontrasepsi modern (modern
contraceptive prevalence/mCPR)**
106,94% 139,86%
126,90%
3. Persentase penurunan angka
ketidakberlangsungan pemakaian
(tingkat putus pakai) kontrasepsi**
151,50% n.a n.a
4. Persentase kebutuhan ber KB
yang tidak terpenuhi (unmetneed)
**
103,38% 89,89%
94,43%
5. Persentase Peserta KB Aktif
MKJP**
104,99% 119,30% 102,15%
6. Jumlah peserta KB Aktif
tambahan**
134,27% n.a n.a
Sumber Data : *) Survei RPJMN 2017 dan **) Statistik Rutin November 2017
Secara total realisasi anggaran Perwakilan BKKBN DIY sebesar 89,94
persen yaitu dapat merealisasikan sebesar Rp. 32.800.369.680,-dari Rp.
36.468.950.000,-.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BKKBN
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2018 sebagai upaya untuk
menurunkan persentase kehamilan tidak diinginkan dari PUS serta
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | vi
meningkatkan persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang semua jenis kontrasepsi modern adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan revitalisasi KIE dan penggerakan kepada masyarakat dalam
penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB yang tepat sasaran;
2. Melakukan pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui
kelompok kegiatan bina keluarga sejahtera dalam rangka melestarikan
kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga calon
akseptor untuk ber-KB;
3. Menajamkan segmentasi sasaran kegiatan program KKBPK dalam tahun
2018 dan difokuskan pada wilayah wilayah dengan pencapaian PA
rendah dan Unmeet Need yang tinggi, melalui KIE dan pelayanan KB di
daerah legok termasuk di desa wilayah Kampung KB dengan memanfaat
analisis devinfo yang sudah dilakukan per kecamatan;
4. Mengintensifkan pelayanan KB Bergerak di wilayah DTPK melalui Baksos
pelayanan KB MKJP yang terintergrasi dengan pelayanan papsmear.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | vii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... vii
Daftar Tabel ................................................................................................................. viii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi .................................................. 1
C. Aspek Strategis .............................................................................................. 3
D. Struktur Organisasi dan Sumber Daya .................................................. 9
E. Sistematika Penyajian .................................................................................. 13
Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja................................................................. 14
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 .............................................................. 14
B. Perjanjian Kinerja 2016 ............................................................................... 19
Bab III Akuntabilitas Kinerja ................................................................................... 21
A. Capaian Kinerja .............................................................................................. 21
B. Analisis Capaian Kinerja .............................................................................. 23
C. Realisasi Anggaran ....................................................................................... 35
Bab IV Penutup ............................................................................................................ 37
A. Simpulan .......................................................................................................... 37
B. Langkah-langkah ke Depan ...................................................................... 38
Lampiran
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | viii
Daftar Tabel
Tabel 1 Jumlah Pengawai per Jenis Jabatan per 31 Desember 2017 ....... 10
Tabel 2 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan ............................ 10
Tabel 3 Jumlah Pegawai per Golongan per 31 Desember 2017 .................. 11
Tabel 4 Anggaran dan Realisasi s.d. 31 Desember 2017 ................................ 12
Tabel 5 Aset Tetap per 31 Desember 2017 ......................................................... 12
Tabel 6 Indikator Kinerja Sasaran Strategis ......................................................... 16
Tabel 7 Sasaran Program BKKBN ............................................................................ 17
Tabel 8 Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN DIY Tahun 2017 .................... 19
Tabel 9 Kategorisasi Indeks Capaian ..................................................................... 21
Tabel 10 Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .......................................... 22
Tabel 11 Pencapaian Indikator Sasaran Program ................................................ 23
Tabel 12 Perkembangan Capaian Kinerja ............................................................... 26
Tabel 13 Rincian Realisasi Anggaran ........................................................................ 36
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 2
1. Kedudukan
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah unsur pelaksana Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional.
2. Tugas
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas BKKBN di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan
fungsi :
a. Pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
nasional dibidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
b. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan norma,
standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
c. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi,
penggerakan hubungan antar, bina lini lapangan serta
pengelolaan data dan informasi dibidang pengendalian
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 3
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
e. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan dibidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
f. Pelaksanaan tugas administrasi umum;
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya;
h. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
C. Aspek Strategis
1. Isu Strategis
Beberapa isu strategis dan permasalahan pengendalian kuantitas
penduduk yang harus mendapat perhatian khusus adalah :
a. Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) pelaksanaannya masih
dihadapkan dengan beberapa permasalahan antara lain :
1) masih beragamnya komitmen dan dukungan stakeholders
terhadap program KKBPK, yaitu terkait kelembagaan,
kebijakan, perencanaan program dan penganggaran;
2) jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga cenderung
mengalami kenaikan, yaitu angka kelahiran total tahun 2012
sebesar 2,1 (SDKI 2012) mengalami kenaikan menjadi 2,2 pada
tahun 2017 (SDKI 2017);
3) pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum
merata pada sasaran – sasaran tertentu;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 4
4) muatan dan pesan dalam advokasi dan KIE tentang program
KKBPK belum dipahami secara optimal;
b. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang merata untuk
dapat mengatasi permasalahan pelayanan KB, antara lain:
1) angka pemakaian kontrasepsi cara modern belum meningkat,
malah menurun secara signifikan, yaitu dari sebesar 59,6
persen pada tahun 2012 (SDKI 2012) menjadi sebesar 57,2
persen pada tahun 2017 (SDKI 2017) sedangkan pengetahuan
tentang alat kontrasepsi sudah sangat tinggi;
2) kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed) masih
tinggi, yaitu sebesar 10,6 persen (SDKI 2017), meskipun angka
tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2012
(Unmetneed 11,5 persen; SDKI 2012);
3) masih terdapat kesenjangan dalam kesertaan ber-KB
(Contraceptive Prevalence Rate/CPR) dan kebutuhan ber-KB
yang belum terpenuhi (unmetneed), baik antar wilayah
maupun antar tingkat pendidikan;
4) kualitas pelayanan KB (supply side) belum semuanya sesuai
standar, yaitu berkaitan dengan ketersediaan dan persebaran
fasilitas kesehatan/klinik pelayanan KB, ketersediaan dan
persebaran tenaga kesehatan yang kompeten dalam
pelayanan KB, kemampuan bidan dan dokter dalam
memberikan penjelasan tentang pilihan metode KB secara
komprehensif termasuk mengenai efek samping alokon dan
penanganannya, serta komplikasi dan kegagalan. Selanjutnya
yang berkaitan dengan ketersediaan dan distribusi alokon di
fasilitas kesehatan (faskes)/klinik pelayanan KB (supply chains)
juga belum semuanya sesuai standart;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 5
5) jaminan pelayanan KB belum seluruhnya terlayani pada
fasilitas pelayanan KB, terutama dalam rangka pelaksanaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan.
c. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai
kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga
sangat penting dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan
menurunkan resiko kematian ibu melahirkan. Permasalahan
kesehatan reproduksi remaja, antara lain :
1) masih banyaknya perkawinan usia muda di kabupaten
tertentu;
2) terdapat kesenjangan dalam pembinaan pemahaman remaja
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang tergambar
pada tingkat kelahiran remaja (angka kelahiran remaja
kelompok usia 15-19 tahun);
3) tingginya perilaku seks pra nikah di sebagian kalangan remaja,
berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi;
4) pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan
perilaku beresiko masih rendah;
5) cakupan dan peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja/PIK
R belum optimal.
d. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga yang ditandai dengan peningkatan
pemahaman dan kesadaran fungsi keluarga. Dalam rangka
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui
pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB masih dihadapkan pada
beberapa permasalahan, antara lain :
1) pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan anak
yang baik dan tumbuh kembang anak masih rendah;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 6
2) partisipasi, pemahaman dan kesadaran keluarga/orang tua
yang memiliki remaja dalam kelompok kegiatan pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga masih rendah;
3) kualitas hidup lanjut usia (lansia) dan kemampuan keluarga
dalam merawat lansia masih belum optimal;
4) terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk
mendapatkan informasi dan konseling ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
5) pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga
akan peran dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal
dalam mendukung pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB;
6) terbatasnya materi program KKBPK dalam kelompok kegiatan
serta terbatasnya jumlah dan kualitas kader/tenaga kelompok
kegiatan.
e. Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi
pelaksanaan pembangunan bidang Kependudukan dan Keluarga
Berencana (KKB). Penguatan landasan hukum dan penyerasian
kebijakan pembangunan bidang KKB memiliki beberapa
permasalahan, antara lain :
1) landasan hukum dan penyerasian kebijakan pembangunan
bidang KKB belum memadai, yaitu masih terdapat beberapa
peraturan pemerintah dari UU nomor 52 tahun 2009 yang
belum disusun dan ditetapkan, dan masih banyak kebijakan
pembangunan sektor lain yang tidak sinergi dengan
pembangunan bidang KKBPK;
2) belum semua kebijakan perencanaan program dan
penganggaran yang terkait dengan bidang KKBPK dimasukan
dalam perencanaan daerah;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 7
3) Pemauduan kebijakan pembangunan bidang KKBPK dengan
program pembangunan lainnya masih lemah (antara lain;
koordinasi dengan program bantuan pemerintah seperti
Program Keluarga Harapan/PKH, Jamkesmas/Jamkesda,
Jampersal, PNPM, dan SJSN Kesehatan), serta penanganan
kebijakan pembangunan bidang KKBPK selama ini masih
bersifat parsial.
f. Penguatan Data dan Informasi Kependudukan, KB dan KS.
Terdapat beberapa sumber data pembangunan kependudukan,
KB dan KS. Data Sektoral memegang peranan penting dalam
penyusunan rencana, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan
bidang KKB. Namun, data sektoral yang diperoleh melalui statistik
rutin pendataan kependudukan, KB, dan keluarga belum dapat
digunakan secara optimal dalam pemantauan, pengendalian dan
evaluasi program KKBPK, dikarenakan sistem pengolahan data
masih kurang berkualitas.
Beberapa permasalahan di atas memberikan informasi yang
cukup mendalam tentang pencapaian Program KKBPK secara
nasional, dan harus dijadikan fokus dalam merumuskan arah
kebijakan dan strategi dalam Renstra BKKBN 2015-2019
2. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan dan strategi nasional dalam Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana yang tertera pada RPJMN
2015-2019 yang akan menjadi fokus dalam pelaksanaan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana selama lima tahun ke depan
adalah :
a. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi yang merata dan berkualitas;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 8
b. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat
dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kesehatan
KB dan jejaring pelayanan, serta pendayagunaan fasilitas
kesehatan untuk pelayanan KB;
c. Peningkatan pelayanan KB dengan menggunakan MKJP untuk
mengurangi resiko drop-out maupun penggunaan non MKJP
dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk
keberlangsungan kesertaan ber-KB serta pemberian pelayanan
KB lanjutan dengan mempertimbangkan prinsip Rasional, Efektif
dan Efisien (REE);
d. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan
KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lembaga
di tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan dan
penyuluhan KB;
e. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan
pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta
promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam
penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB;
f. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan
reproduksi bagi remaja melalui pendidikan, sosialisasi mengenai
pentingnya wajib Belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan
usia perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi
pasangan usia muda guna mencegah kelahiran di usia remaja;
g. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui
kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan
kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga
calon akseptor untuk ber-KB;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 9
h. Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB
melalui penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data dan
informasi kependudukan dan KB;
i. Penguatan Program KKBPK melalui penyediaan informasi dari
hasil penelitian/kajian Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Ketahanan Keluarga serta peningkatan kerjasama penelitian
dengan universitas terkait pengembangan Program KKBPK.
D. Struktur Organisasi dan Sumber Daya
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011
tanggal 9 Mei 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi,
adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Tipe A yang berkedudukan di
Provinsi Darah Istimewa Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang
Kepala Perwakilan, yang dalam pelaksanaan tugasnya membawahi :
a. Sekretariat;
b. Bidang Pengendalian Penduduk;
c. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
d. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga;
e. Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi;
f. Bidang Pelatihan dan Pengembangan; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang tersedia per 31 Desember 2017 sebanyak
104 orang, berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci dalam tabel
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 10
Tabel 1
Jumlah Pegawai per Jenis Jabatan per 31 Desember 2017
Jenis Jabatan Jumlah Orang
2017 2016
Struktural 25 27
Fungsional Widyaiswara 7 7
Fungsional Auditor 4 4
Fungsional Arsiparis 1 2
Fungsional Peneliti 1 1
Fungsional Auditor Kepegawaian 1 1
Fungsional Umum 65 68
TOTAL 104 110
Sumber data : Subbag. Kepegawaian dan Hukum
Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2016
sebanyak 110 orang, jumlah pegawai per 31 Desember 2017
berkurang sebanyak 6 orang dikarenakan adanya pegawai yang
purna tugas.
Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat
dirinci dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2
Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah Orang
2017 2016
Pasca Sarjana (S2) 30 27
Sarjana/Diploma IV 38 42
Diploma III 4 5
SLTA 30 32
SLTP 1 2
SD 2 2
TOTAL 104 110
Sumber data : Subbag. Kepegawaian dan Hukum
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 11
Beberapa pegawai mengalami peningkatan pendidikan, dari jenjang
S1/DIV ke S2 sebanyak 3 orang dan dari jenjang D III ke S1 sebanyak
1 orang.
Berdasarkan golongan pegawai dapat dirinci dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3
Jumlah Pegawai per Golongan per 31 Desember 2017
Golongan Jumlah Orang
2017 2016
IV.d 2 1
IV.c 0 1
IV.b 2 3
IV.a 11 10
III.d 17 19
III.c 19 15
III.b 31 36
III.a 12 10
II.d 3 6
II.c 2 4
II.b 2 2
II.a 3 3
I.d 0 0
TOTAL 104 110 Sumber data : Subbag. Kepegawaian dan Hukum
3. Sumber Daya Keuangan
Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun anggaran 2017 dibiayai dari DIPA Tahun 2017.
Jumlah anggaran selama tahun 2017 seluruhnya sebesar Rp.
36.468.950.000,- dengan realisasi mencapai Rp. 32.800.369.680,- atau
89,94% dari anggaran. Rincian anggaran dan realisasi keuangan
tersebut nampak dalam tabel berikut :
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 12
Tabel 4
Anggaran dan Realisasi s.d. 31 Desember 2017
Uraian Anggaran Realisasi
Rp %
DIPA Rp. 36.468.950.000,- Rp. 32.800.369.680,- 89,94
Sumber data : Subbag. Keuangan dan BMN
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan
BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2017 sebagai
berikut :
Tabel 5
Aset Tetap per 31 Desember 2017
No Uraian
Per 31 Des
2017
(Rp)
Per 31 Des
2016
(Rp)
% Naik/
(Turun)
1 Tanah 78.147.597.000 15.037.459.000 419,69
2 Peralatan dan
Mesin 7.560.647.326 6.999.643.526 8,01
3
Gedung dan
Bangunan
12.523.229.000
4.884.974.025
156,36
4 Aset tetap lainnya 35.759.300 21.072.300 69,70
5 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 404.185.200 203.467.200 98,65
6 Akumulasi
Penyusutan (6.646.633.662) (6.487.456.740) 2,45
Jumlah 92.024.784.164 21.031.378.954 345,44
Sumber data : Subbag. Keuangan dan BMN
Sarana dan prasarana pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang
cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan
telah dilakukan penilaian kembali (revaluasi) aset berupa tanah,
gedung dan bangunan oleh DJKN.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 13
E. Sistematika Penyajian
Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BKKBN Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2017 menjelaskan pencapaian kinerja selama
tahun 2017 dengan berbagai keberhasilan maupun hambatannya, terdiri
dari empat bab, yaitu :
Bab I Pendahuluan
Memuat informasi tentang latar belakang penyusunan LKIP, kedudukan,
tugas dan fungsi, aspek strategis, serta struktur organisasi dan sumber
daya.
Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja
Memuat informasi tentang Rencana Strategis tahun 2015 - 2019 dan
perjanjian kinerja. Dalam uraian tentang rencana strategis dijelaskan
tentang pernyataan visi, misi, tujuan strategis, indikator kinerja utama,
program dan kegiatan, dan perjanjian kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Berisi penjelasan pencapaian kinerja tahun 2017 beserta realisasi
anggaran serta perbandingan dengan pencapaian kinerja pada tahun
2015 dan 2016.
Bab IV Penutup
Menguraikan rangkuman capaian sasaran program dan rencana tindak
lanjut atau langkah strategis yang direncanakan untuk dilaksanakan
dalam rangka perbaikan kinerja pada tahun 2018.
Lampiran
Berisi data dukung atas penjelasan dalam laporan ini
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 15
1. Visi dan Misi BKKBN
Salah satu prioritas pembangunan nasional di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 adalah
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang. Untuk itu, BKKBN
berkomitmen turut mensukseskan prioritas pembangunan nasional
di dalam RPJPN dan agenda prioritas nomor 5 di dalam Nawa Cita
melalui:
Visi :
“Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.”
Misi :
a. Mengarusutamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
b. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
c. Memfasilitasi pembangunan keluarga.
d. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara
konsisten.
e. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
2. Tujuan BKKBN
Dalam upaya pencapaian Visi dan Misi diatas maka dirumuskan
Tujuan BKKBN untuk “Mencapai Penduduk Tumbuh Seimbang
melalui upaya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan
perwujudan Keluarga Berkualitas”
3. Sasaran Startegis BKKBN
Untuk memastikan tujuan BKKBN tercapai, maka ditetapkan sasaran
strategis BKKBN 2015 – 2019, yaitu :
a. Menurunnya Angka Kelahiran Total (TFR)
b. Meningkatnya Prevalensi Kontrasepsi (CPR) modern
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 16
c. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
(unmetneed)
d. Meningkatnya peserta KB Aktif yang menggunakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
e. Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis BKKBN
Tahun 2015 – 2019, maka BKKBN menetapkan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
Tabel 6
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1Angka kelahiran total (Total Fertility
Rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)2,60 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28
2
Persentase pemakaian kontrasepsi
(modern Contraceptive Prevalence
Rate/CPR)
57,9 60,5 60,7 60,9 61,1 61,3
3Persentase kebutuhan ber-KB yang
tidak terpenuhi (Unmetneed) (%)11,4 10,60 10,48 10,26 10,14 9,91
4Persentase Peserta KB Aktif (PA)
MKJP18,3 20,50 21,19 21,70 22,30 23,50
5 Tingkat putus pakai kontrasepsi (%) 27,1 26,0 25,7 25,3 25,0 24,6
Target KinerjaBaseline
Target
2014
IndikatorNo
Sumber Data : Renstra BKKBN Tahun 2015-2019
4. Sasaran Program BKKBN
Dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis BKKBN Tahun 2015-
2019, BKKBN mempunyai 1 (satu) program teknis, yaitu Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
serta 3 (tiga) program generik, yaitu 1). Program pelatihan, penelitian
dan pengembangan serta kerja sama internasional BKKBN; 2).
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 17
lainnya; 3). Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas
aparatur BKKBN.
Tabel 7
Sasaran Program BKKBN
No Sasaran Program Indikator Kinerja Program
1. Program
Kependudukan,
Keluarga Berencana
dan Pembangunan
Keluarga
1. Jumlah Peserta KB Baru (PB)
2. ASFR 15 – 19 Tahun
3. Persentase PUS yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman
tentang semua jenis metode
kontrasepsi modern
4. Persentase keluarga yang
memiliki pemahaman dan
kesadaran tentang fungsi
keluarga
5. Indeks pengetahuan remaja
tentang Generasi Berencana
6. Persentase masyarakat yang
mengetahui tentang isu
kependudukan
7. Jumlah ketersediaan data dan
informasi keluarga (Pendataan
Keluarga) yang akurat dan tepat
waktu
2.
Program pelatihan,
penelitian dan
pengembangan
serta kerja sama
internasional
BKKBN
1. Persentase peningkatan kualitas
SDM aparatur dan tenaga
fungsional
2. Jumlah lembaga diklat yang
terakreditasi
3. Jumlah kerjasama bilateral dan
multilateral, lembaga penelitian,
dan perguruan tinggi dalam dan
luar negeri di bidang KKBPK
4. Indeks kepuasan hasil diklat
nasional dan internasional,
penelitian dan pengembangan
KB, KS dan Kependudukan
5. Jumlah pelaksanaan kegiatan
pelatihan, penelitian dan
pengembangan di provinsi
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 18
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
3. Program dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
1. Jumlah produk hukum dan
kebijakan yang dapat
dipergunakan sebagai dasar
penguataan pelaksanaan
program pengendalian penduduk
dan KB
2. Tingkat opini laporan keuangan
oleh BPK
3. Jumlah dokumen perencanaan
program dan anggaraan yang
mengacu pada pendekatan
kerangka pengeluaran jangka
menengah, pengaanggaran
terpadu dan berbasis kinerja
4. Persentase terlaksananya
pengembangan karir ASN yang
kompetensinya sesuai dengan
standar (sesuai roadmap)
5. Indeks kepuasan pelayanan
administrasi perkantoran,
kerumahtanggaan, dan
pemeliharaan sarana prasarana
perkantoran
6. Jumlah dukungan manajemen
pengelolaaan program
kependudukan, KB serta
ketahanan dan kesejahteraan
keluarga di provinsi
4. Program
pengawasan dan
peningkatan
akuntabilitas
aparatur BKKBN
1. Persentase temuan
penyimpangan strategis dalam
pelaksanaan pengelolaan
program KKBPK oleh eksternal
audit
2. Jumlah pengawasan dan
peningkatan akuntabilitas
aparatur di satker Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumber data : Renstra BKKBN Tahun 2015 – 2019
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 19
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja
(PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Perjanjian kinerja akan digunakan pimpinan BKKBN untuk
memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, sebagai
dasar melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan kinerja instansi
pemerintah, dan menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi.
Perjanjian kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2017 memuat sasaran strategis dan sasaran program. Dokumen
Penetapan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2017 memuat 6 (enam) indikator sasaran strategis dan 8 (delapan)
indikator sasaran program yang dirinci sebagai berikut:
Tabel 8
Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN DIY Tahun 2017
No Indikator Kinerja Sasaran
A. SASARAN STRATEGIS
1. Angka Kelahiran total (total fertility rate/TFR) per
WUS (15-49 tahun)
1,86
2. Persentase prevalensi pemakaian kontrasepsi
modern (modern contraceptive prevalence/mCPR)
58,63
3. Persentase penurunan angka ketidakberlangsungan
pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi
25,30
4. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi
(unmetneed)
7,03
5. Persentase Peserta KB Aktif MKJP 39,05
6. Jumlah peserta KB Aktif tambahan 14.840
B. SASARAN PROGRAM
1. Angka kelahiran pada remaja (ASFR 15-19 tahun) 28,00
2. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari
PUS (15-49 tahun)
6,90
3. Median usia kawin pertama wanita 22,70
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 20
No Indikator Kinerja Sasaran
4. Meningkatkan pengetahuan tentang kependudukan
(isu kependudukan), KB (pengetahuan tentang
metoda alat kontrasepsi) dan pembangunan
keluarga :
a. Persentase pengetahuan keluarga tentang isu
kependudukan
62,50
b. Persentase pengetahuan PUS tentang metoda
alat kontrasepsi (semua alat/cara KB modern)
43,70
5. Persentase capaian kinerja pelaksanaan anggaran 半 90
6. Persentase pencapaian output 半 95
7. Persentase penyerapan anggaran 半 95
8. Persentase barang inventaris yang tercatat pada
SIMAK BMN
100,0
Sumber data : Kontrak Kinerja Provinsi Tahun 2017
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 22
Tabel 10
Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Indikator Sasaran Strategis Target Pencapaian
Capaian Persentase
1. Angka Kelahiran Total (total
fertility rate/TFR) per WUS
(15-49 tahun) *
1,86 2,06 90,29
2. Persentase prevalensi
pemakaian kontrasepsi
modern (modern
contraceptive
prevalence/mCPR) **
58,63 62,70 106,94
3. Persentase penurunan
angka
ketidakberlangsungan
pemakaian (tingkat putus
pakai) kontrasepsi **
25,30 16,70 151,50
4. Persentase kebutuhan ber
KB yang tidak terpenuhi
(unmetneed) ****
7,03 6,8 103,38
5. Persentase Peserta KB Aktif
MKJP *
39,05 41,0
104.99
6. Jumlah peserta KB Aktif
tambahan ***
14.840 19.921 134,27
Sumber Data : * Survei RPJMN 2017, ** Statistik Rutin November 2017,
*** Hasil Updating Data PK 2017, **** SDKI 2017
Capaian Indikator Sasaran Strategis tersebut juga didukung oleh capaian
sasaran program tahun 2017, meskipun belum semua sasaran program
dapat tercapai dengan baik, namun berkontribusi terhadap capaian
sasaran strategis. Capaian indikator sasaran program tersebut adalah
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 23
Tabel 11
Pencapaian Indikator Sasaran Program
No Indikator Sasaran Program Target Pencapaian
Capaian Persentase
1. Angka kelahiran pada
remaja (ASFR 15-19 tahun)*
28,00 18,00 155,56
2. Persentase kehamilan yang
tidak diinginkan dari PUS
(15-49 tahun) *
6,90 16,60 41,57
3. Median usia kawin pertama
wanita*
22,70 22,00 96,92
4. Meningkatkan pengetahu-
an tentang kependudukan
(isu kependudukan), KB
(pengetahuan tentang
metoda alat kontrasepsi)
dan pembangunan
keluarga :
c. Persentase
pengetahuan keluarga
tentang isu
kependudukan*
62,50 55,10 88,16
d. Persentase
pengetahuan PUS
tentang metoda alat
kontrasepsi (semua
alat/cara KB modern) *
43,70 30,60 70,02
5. Persentase capaian kinerja
pelaksanaan anggaran**
半 90 89,94 99,93
6. Persentase pencapaian
output**
半 95 95,46 100,48
7. Persentase penyerapan
anggaran**
半 95 89,94 94,68
8. Persentase barang
inventaris yang tercatat
pada SIMAK BMN***
100,0 100,00 100
Sumber Data : *) Survei RPJMN 2017; **) Monev DJA Kemenkeu; ***) SIMAK BMN
B. Analisis Capaian Kinerja
Pencapaian Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 24
1. Angka Kelahiran Total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
Pada indikator Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS (15-49 tahun) di
DIY tercapai sebesar 90,29% dari target TFR yang ditetapkan dalam
KKP Tahun 2017 sebesar 1,86. Sesuai Data Survei RPJMN 2017, angka
TFR tahun 2017 tercapai sebesar 2,06. Meskipun DIY belum dapat
mencapai target KKP yang ditetapkan namun kondisi ini masih jauh
dibawah angka TFR Nasional sebesar 2,4.
2. Persentase Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern (mCPR)
Berdasarkan data Statistik Rutin bulan November 2017 Perwakilan
BKKBN DIY telah mampu mencapai persentase mCPR sebesar
106,94% dari target yang ditetapkan, yaitu 62,70% dari seluruh PUS
yang ada, dimana target KKP sebesar 58,63%. Artinya Kinerja
Perwakilan BKKBN DIY dalam pencapaian mCPR telah melebihi dari
target KKP yang ditetapkan.
3. Persentase Angka Ketidakberlangsungan Pemakaian (Tingkat Putus
Pakai) Kontrasepsi
Tahun 2017 Perwakilan BKKBN DIY ditargetkan untuk menurunkan
Tingkat Putus Pakai menjadi sebesar 25,30%. Berdasarkan Data
Statistik Rutin November 2017, tingkat putus pakai kontrasepsi di DIY
hanya sebesar 16,70%. Kondisi ini menunjukkan bahwa DIY mampu
menekan angka Tingkat Putus Pakai dibawah target yang ditetapkan,
sehingga capaian kinerjanya 151,50%.
4. Persentase Kebutuhan Ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed)
Pada tahun 2017 berdasarkan data SDKI 2017, Persentase Unmetneed
di DIY sebesar 6,8%. Angka tersebut menunjukkan bahwa unmetneed
sudah tercapai sebesar 103,38% dari target KKP yang ditetapkan
sebesar 7,03%.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 25
5. Persentase Peserta KB Aktif MKJP
Berdasarkan data Statistik Rutin bulan November 2017 Peserta KB
Aktif tercapai sebesar 41,0%. Kondisi capaian tersebut, 1,95% lebih
tinggi dari target yang ditetapkan atau tercapai sebesar 104,99%.
6. Jumlah Peserta KB Aktif Tambahan
Kondisi jumlah Peserta KB Aktif DIY tahun 2017 cenderung stagnan.
Tidak terjadi penambahan jumlah peserta KB Aktif dikarenakan
jumlah peserta KB baru dan jumlah peserta KB yang putus pakai
dimungkinkan seimbang.
Tercapainya sasaran strategis diatas juga didukung oleh capaian
8 (delapan) sasaran program, dimana dalam capaiannya terdapat 3 (tiga)
indikator masuk dalam kategori BAIK (HIJAU) dengan rentang
pencapaian 100 – 155,56%, 4 (empat) indikator masuk dalam kategori
CUKUP (KUNING) dengan rentang pencapaian 88,16 – 99,93% dan 2
(dua) indikator masih dalam kategori KURANG (MERAH) dengan
pencapaian kurang dari 80%. Indikator sasaran program yang belum
mencapai target KKP sebagai berikut:
1. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahun)
Kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49 tahun) di DIY
sebesar 16,60% sedangkan target KKP hanya sebesar 6,90% sehingga
pada indikator tersebut hanya tercapai sebesar 41,57%. Hal tersebut
dikarenakan masih tingginya penggunaan metode kontrasepsi non
MKJP dan tradisional yang memiliki kemungkinan lebih besar
terjadinya kegagalan sehingga menyebabkan kehamilan yang tidak
diinginkan pada PUS. Namun angka tersebut sudah mengalami
penurunan 0,4% dari hasil survey RPJMN 2016.
2. Persentase pengetahuan PUS tentang metoda alat kontrasepsi
(semua alat/cara KB modern).
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 26
Berdasarkan hasil survei RPJMN 2017, pengetahuan PUS tentang
semua metode kontrasepsi modern di Daerah Istimewa Yogyakarta
sebesar 30,60%, sementara target KKP 43,70% sehingga hanya
tercapai sebesar 70,02%. Kondisi ini sudah mengalami kenaikan
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tercapai 22,6%, artinya
dalam satu tahun terakhir Perwakilan BKKBN DIY telah mampu
menaikkan capaian sebesar 8%. Rendahnya tingkat pengetahuan
PUS tersebut dimungkinkan karena penyebaran informasi tentang
metode kontrasepsi yang belum merata, serta sebagian besar
masyarakat hanya mengetahui sebatas metode kontrasepsi yang
digunakan.
Sedangkan perkembangan capaian kinerja program KKBPK pada
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 apabila
dibandingkan dengan pencpaian Tahun 2016 dan Tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Perkembangan Capaian Kinerja
No Indikator Sasaran Strategis
Capaian
2017 2016 2015
1. Angka Kelahiran Total (total
fertility rate/TFR) per WUS (15-
49 tahun)*
2,06 2,20 n.a
2. Persentase prevalensi
pemakaian kontrasepsi
modern (modern contraceptive
prevalence/mCPR)**
106,94% 139,86%
126,90%
3. Persentase penurunan angka
ketidakberlangsungan
pemakaian (tingkat putus
pakai) kontrasepsi**
151,50% n.a n.a
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 27
No Indikator Sasaran Strategis
Capaian
2017 2016 2015
4. Persentase kebutuhan ber KB
yang tidak terpenuhi
(unmetneed) **
103,38% 89,89%
94,43%
5. Persentase Peserta KB Aktif
MKJP**
104,99% 119,30% 102,15%
6. Jumlah peserta KB Aktif
tambahan**
134,27% n.a n.a
Sumber Data : *) Survei RPJMN 2017 dan **) Statistik Rutin November 2017
Berdasarkan data RPJM Tahun 2016-2017, ada kecenderungan
penurunan angka TFR di DIY sebesar 0,14. Pada capaian persentase
prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mCPR), tahun 2015 CPR
tercapai sebanyak 126,90% dari target dan meningkat persentase
pencapaiannya di tahun 2016 menjadi 139,86%. Akan tetapi pada tahun
2017 capaian tersebut menurun, hanya tercapai sebesar 106,94%. Hal ini
dimungkinkan melemahnya pembinaan kesertaan ber KB di lapangan
sebagai pengaruh dari situasi alih kelola PKB/PLKB dari daerah ke pusat.
Di samping hal tersebut juga dikarenakan sebagian besar PUS sudah
memiliki kesadaran yang tinggi tentang keluarga kecil dengan 2 (dua)
anak cukup, sehingga tidak tergantung pada alat kontrasepsi modern
dan memiliki kencederungan memakai kontrasepsi tradisional.
Pada periode 2016-2017, terjadi penurunan unmetneed di DIY
dibandingkan tahun 2015 dan 2016, sehingga capaian meningkat
sebanyak 13,38% dibandingkan capaian 2015-2016. Permasalahan
kekosongan IUD berakibat pada menurunnya capaian tahun 2015-2016
yaitu sebanyak 4,54%. Hal ini telah teratasi dengan adanya dropping
alkon pada bulan Juni 2017.
Capaian tingkat kesertaan KB Aktif MKJP dari tahun 2016 ke 2017
mengalami penurunan sebesar 14,31%. Namun angka tersebut sudah
melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2017 sebesar 104,99%.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 28
Menurunnya tingkat kesertaan KB Aktif MKJP tersebut dimungkinkan
karena masih adanya PUS yang takut menggunakan metode MKJP,
banyak PUS yang sudah ber-KB tapi pilihan pada metode non-MKJP
contohnya tingginya penggunaan Pil dan Suntikan, dan terjadinya
kekosongan IUD pada awal tahun 2017 .
Capain target kinerja di tahun 2017 tersebut didukung oleh berbagai
kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan oleh Perwakilan BKKBN DIY,
antara lain :
1. Peningkatan kualitas pelayanan KB melalui MoU pelayanan KB
dengan Rumah sakit yang memberikan pelayanan KB ( RS. Besthesda,
RS. Griya Mahardika, RS. Dinas Kesehatan Tentara Dr. Soetarto),
pemberian KIE Kesehatan reproduksi pada ANC, penyediaan sarana
dan prasarana serta alat kontrasepsi yang memadai di setiap faskes
KB.
2. Peningkatan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR) dan KKBPK melalui program Genre, Jambore kependudukan,
KKN tematik kependudukan.
3. Peningkatan intensitas pelayanan KB secara statis dan pelayanan KB
melalui Bhaksos
4. Peningkatan kualitas kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL dan UPPKS)
melalui seleksi penilaian kader maupun kelompok kegiatan,
pelatihan bagi kader kelompok kegiatan, pemberian dukungan
operasional serta sarana dan prasarana.
5. Peningkatan komitmen pemerintah daerah dalam pelaksanaan
program pembangunan keluarga dalam rangka menuju ketahanan
keluarga, diantaranya Penyusunan Grand Desain Ketahanan Keluarga
oleh BPPM DIY, Revitalisasi 8 Fungsi Keluarga oleh Biro Kesra Setda
DIY, Inisiasi Dewan dengan Perda Ketahanan Keluarga.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 29
6. Peningkatan Advokasi dan KIE Program Kependudukan, KB dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam Program KKBPK melalui fasilitasi materi informasi
dan KIE below the line dan penggerakan MUPEN dalam penyampaian
informasi kepada masyarakat.
7. Peningkatan kemitraan dengan stakeholder dan mitra kerja dalam
penggarapan Progaram KKBPK melalui sinergitas kegiatan antara lain
pembentukan Kampung KB di seluruh Kab/Kota, integrasi kegiatan
dengan mitra TNI, Polri, PKK dan Dinas Kesehatan, Peningkatan
koordinasi dengan mitra kerja terkait IBI, IPeKB, IPKB, IDI, Aisyiyah,
Fatayat NU, Muslimat NU, Fapsedu, HARPI serta dengan Perguruan
Tinggi diantaranya UGM, UII, STPMD “APMD”, UAD, UMY.
8. Optimalisasi tenaga lini lapangan untuk peningkatan penggerakkan
Program KKBPK di lini lapangan melalui fasilitasi pertemuan
kemitraan secara berjenjang melalui rakor desa/trikomponen, rakor
Kecamatan dan pembinaan PPKBD/Sub PPKBD
Kebijakan tersebut didukung dengan pelaksanaan berbagai kegiatan
yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
pada tahun 2017, yaitu :
1. Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk,
berupa :
a. Penyusunan profil kependudukan kewilayahan di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY.
b. Seminar Kependudukan dalam rangka Hari Kependudukan se-
Dunia.
c. Seminar Refleksi Akhir Tahun 2017 Kependudukan
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 30
d. Forum/pertemuan penyerasian kebijakan pengendalian
penduduk bersama 3 (tiga) mitra kerja, yaitu Fapsedu, Koalisi
Kependudukan dan Forsada.
e. Jambore Kependudukan DIY dan Pemilihan Duta Kependudukan
DIY.
f. Kerjasama Pendidikan Kependudukan melalui KKN Tematik
KKBPK yang diikuti oleh 20 kelompok KKN yang berasal UMY
yang disertai dengan pembekalan materi praktek lapangan (KKN)
yang dilakukan oleh universitas tersebut.
g. Pembentukan Rumah Data Kependudukan di Kampung KB
Malangrejo, Ngemplak, Sleman.
h. Penggandaan / pengembangan / adaptasi Modul pendidikan
kependudukan baik untuk jalur informal (Ponpes) di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY.
i. Kajian Dampak Struktur Penduduk terhadap Perlindungan Sosial
Lansia di Yogyakarta dan Kajian Pengaruh Perubahan Karakter
Remaja Akibat Globalisasi terhadap Kualitas Keluarga.
2. Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan, berupa :
a. Penggerakan dan pemantapan pelayanan KB MKJP MOP
sebanyak 189 akseptor; MOW sebanyak 612 akseptor; IUD
sebanyak 5.858 akseptor; Implant sebanyak 5.146 akseptor
b. Pelayanan Pencabutan Implant sebanyak 1.553 kasus dan
Pencabutan IUD sebanyak 1.095 kasus
c. Penggerakan/Pembinaan kesertaan KB dan KR di wilayah dan
sasaran khusus tingkat kabupaten/kota se-DIY
d. Penguatan pelayanan KB MKJP di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (FKRTL) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 31
(FKTP) serta jaringan/jejaringnya baik pemerintah dan swasta di
tingkat Kab/Kota se-DIY
e. Penggerakan Faskes Yan KB melalui petugas lapangan
(penghubung faskes) untuk 246 faskes
f. Fasilitasi penggerakan pelayanan KB bersama Kodim se DIY
g. Fasilitasi penggerakan pelayanan KB bersama Polri (Polda DIY)
h. Promosi dan konseling Kesehatan Reproduksi dan hak-hak
reproduksi di 100 Faskes
i. Promosi dan konseling kesehatan reproduksi dan hak- hak
reproduksi di 1.125 kelompok kegiatan
j. Penggandaan dan distribusi materi konseling Kesehatan
Reproduksi di Faskes dan Poktan di seluruh kab/kota se-DIY
k. Pelayanan Pap Smear bagi PUS sebanyak 1.300 orang
l. Orientasi Program KKBPK bagi Babinsa dan Bhabinkamtibmas se
DIY.
3. Pembinaan pembangunan keluarga di seluruh tingkatan wilayah,
berupa:
a. Penyusunan peta kerja KSPK kewilayahan di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY
b. Sosialisasi materi dan informasi pembinaan pembangunan
Keluarga (BKB, BKR, BKL, dan PEK/UPPKS) di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY
c. Dukungan pembinaan Kelompok BKB sebanyak 86 kelompok,
Kelompok BKR sebanyak 78 kelompok dan Kelompok BKL
sebanyak 30 kelompok
d. Seminar Mitra Kerja
e. Pendampingan BKL, BKB dengan mitra Profesional
f. Komitmen bersama dengan mitra kerja dalam pelaksanaan
Pembangunan Keluarga, sebagai Tim penyusun Perda Ketahanan
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 32
Keluarga dan Tim Penyusun Revitalisasi 8 fungsi keluarga,
bersama Biro Kesra dan BPPM
g. Dukungan pembinaan Kelompok UPPKS sebanyak 200 kelompok
h. Koordinasi/fasilitasi dengan mitrakerja yang memiliki akses
peningkatan kualitas bagi kelompok UPPKS di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY
i. Pelatihan-pelatihan di Kampung KB
4. Penggerakan stakeholder, mitra kerja, serta perubahan sikap dan
perilaku masyarakat, berdasarkan data dan informasi yang berbasis
IT dalam Program KKBPK, berupa :
a. Pengembangan advokasi dan KIE "below the line" program KKBPK
b. Peningkatan penggerakan MUPEN sebagai sarana KIE
peningkatan MKJP
c. Pertemuan Lengkap IMP Tingkat Desa/Kelurahan sebanyak 438
desa/kelurahan
d. Fasilitasi penggerakan Program KKBPK bagi penyuluh KB
(PKB/PLKB)/Tim Operasional Tingkat Desa (TKBK) di 438
desa/kelurahan
e. Pembinaan KKBPK bagi masyarakat oleh PPKBD/Kader Tingkat
Desa sebanyak 438 PPKBD
f. Pertemuan Kemitraan Program KKBPK tingkat Kecamatan (Rakor
Kecamatan) di 78 kecamatan se-DIY
g. Pertemuan Kemitraan Program KKBPK tingkat Desa/Kelurahan
(Rakor Desa) di 438 desa/kelurahan
h. Koordinasi dan evaluasi pelaksanaan penggerakan mekanisme
operasional lini lapangan melalui Monitoring Baksos TNI, KB, Kes
di 5 Kab/Kota
i. Peningkatan dukungan dan fasilitasi stakeholder dan mitra kerja
tingkat Provinsi dan Kab/Kota dalam rangka penggerakan
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 33
operasional program KKBPK di lini lapangan yang diberikan
kepada 3 mitra kerja, yaitu PKK, TNI, dan Institusi Masyarakat
Pedesaan.
j. Pembentukan "Kampung KB" di 73 (tujuh puluh tiga) kecamatan
di DIY (selain wilayah Kampung KB yang telah dibentuk Tahun
2016).
k. Peningkatan Kapasitas bagi Pengelola Kampung KB se-DIY.
5. Pengelolaan Program Pelatihan dan Pengembangan Provinsi, berupa
:
a. Pembinaan SDM Aparatur provinsi melalui Diklatpim III yang
diikuti oleh 1 (satu) orang pejabat esselon III dan 2 (dua) orang
pejabat esselon IV serta Diklatpim IV yang diikuti oleh 3 (tiga)
orang pejabat esselon IV
b. Peningkatan kapasitas Widyaiswara yang diikuti oleh 7 (tujuh)
orang Widyaiswara
c. Peningkatan Kompetensi SDM Latbang (Pelatihan Teknis bagi
pengelola/pelaksana Program) yang diikuti oleh Kepala Bidang
Latbang dan 3 (tiga) pejabat esselon IV di Bidang Latbang
d. Pelatihan Program KKBPK bagi Toga/Toma, LSOM, dan Mitra
Kerja yang diikuti sebanyak 90 (sembilan puluh) orang.
e. Refreshing PLKB/PKB (PNS dan Non PNS) bagi 30 PKB/PLKB
f. Pelatihan Teknis Program Pembangunan Keluarga yang diikuti
119 (seratus sembilan belas) orang.
g. Pelatihan Teknis Non Medis bagi Tenaga Klinik yang diikuti 324
(tiga ratus dua puluh empat) orang
h. Pelatihan Teknis Program KKBPK bagi PKB/PLKB sebanyak 234
(dua ratus tiga puluh empat) PKB/PLKB
i. Pelatihan bagi tenaga pengelola Kampung KB yang diikuti 79
(tujuh puluh sembilan) orang
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 34
j. Pelatihan Teknis CTU bagi dokter sebanyak 10 (sepuluh) dokter
k. Pelatihan Teknis CTU bagi bidan sebanyak 20 (dua puluh) bidan
l. Pelatihan IUD Post Placenta bagi Bidan sebanyak 15 (lima belas)
bidan
6. Dukungan manajemen pengelolaan Program KKBPK di provinsi,
berupa:
a. Inventarisasi PKB/PLKB di 5 (lima) kabupaten/kota se-DIY
b. Distribusi Alokon ke 5 (lima) kabupaten/kota se-DIY
c. Pemetaan Urusan Bidang KKBPK di Kab/Kota (UU 23 thn 2014) di
5 (lima) kabupaten/kota se-DIY
d. Fasilitasi P2D PKB/PLKB (UU 23 thn 2014) di 5 (lima)
kabupaten/kota se-DIY
e. Monitoring dan evaluasi terpadu pelaksanaan program KKBPK
(seluruh Bidang) di 5 (lima) kabupaten/kota se-DIY
f. Rapat Koordinasi Program KKBPK Tingkat Provinsi dan Tingkat
Kabupaten
g. Review Program KKBPK Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten
Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan
BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2018 sebagai upaya
untuk menurunkan persentase kehamilan tidak diinginkan dari PUS serta
meningkatkan persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang semua jenis kontrasepsi modern adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan revitalisasi KIE dan penggerakan kepada masyarakat
dalam penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB yang tepat sasaran;
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 35
2. Melakukan pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
melalui kelompok kegiatan bina keluarga sejahtera dalam rangka
melestarikan kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada
keluarga calon akseptor untuk ber-KB;
3. Menajamkan segmentasi sasaran kegiatan program KKBPK dalam
tahun 2018 dan difokuskan pada wilayah wilayah dengan pencapaian
PA rendah dan Unmeet Need yang tinggi, melalui KIE dan pelayanan
KB di daerah legok termasuk di desa wilayah Kampung KB dengan
memanfaat analisis devinfo yang sudah dilakukan per kecamatan;
4. Mengintensifkan pelayanan KB Bergerak di wilayah DTPK melalui
Baksos pelayanan KB MKJP yang terintergrasi dengan pelayanan
papsmear.
C. Realisasi Anggaran
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat penyerahan
DIPA Tahun 2017 yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016
mendapatkan anggaran sebesar Rp. 42.428.174.000,-. Pada bulan
Agustus 2017, dilakukan efisiensi sebesar Rp. 5.959.224.000,- sehingga
pagu anggaran menjadi Rp. 36.468.950.000,- dengan realisasi sebesar
89,94% atau Rp. 32.800.369.680 -, dengan perincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 36
Tabel 13
Rincian Realisasi Anggaran
Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Realisasi
( % )
068.01.01 5297 .001
Dukungan manajemen
pengelolaan Program KKBPK di
Provinsi (layanan)
2.898.091.000 2.645.122.669 91,27
068.01.01 5297 .994Layanan Perkantoran (Bulan
Layanan)18.035.672.000 16.580.599.052 91,93
068.01.03 5298 .001
Pengawasan intern yang efektif
efisien terhadap pengelolaan
program KKBPK (LHP)
194.085.000 191.713.752 98,78
068.01.04 5299 .001 Pendidikan dan pelatihan Program
KKBPK di provinsi (orang)1.822.244.000 1.806.507.092 99,14
068.01.04 5299 .002
Penelitian dan pengembangan
Program KKBPK di provinsi (Hasil
Penelitian)
845.654.000 813.079.300 96,15
068.01.06 3331 .075
Pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka
pengendalian kuantitas penduduk
(Wilayah)
1.606.848.000 1.446.219.013 90,00
068.01.06 3331 .076
Kesertaan ber-KB melalui
peningkatan akses dan kualitas
pelayanan KBKR yang sesuai
dengan standar pelayanan
(Peserta KB)
5.718.848.000 4.492.327.997 78,55
068.01.06 3331 .077
Pembinaan Pembangunan
keluarga di seluruh tingkatan
wilayah (Wilayah)
2.324.700.000 2.246.974.252 96,66
068.01.06 3331 .078
Penggerakkan stakeholder, mitra
kerja, serta perubahan sikap dan
perilaku masyarakat, berdasarkan
data dan informasi yang berbasis
IT dalam Program KKBPK (Wilayah)
5.920.899.000 5.222.949.222 88,21
Program / Output
Sumber data : OMSPAN KEMENKEU
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 38
2. Capaian Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2017 yang masuk dalam kategori CUKUP {KUNING} dengan
rentang pencapaian antara 88,16% s.d. 99,93% adalah :
a. Angka Kelahiran Total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49
tahun)
b. Persentase Peserta KB Aktif MKJP
c. Median usia kawin pertama wanita
d. Persentase pengetahuan keluarga tentang isu kependudukan
e. Persentase capaian kinerja pelaksanaan anggaran
f. Persentase penyerapan anggaran
3. Capaian Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2017 yang masuk dalam kategori KURANG {MERAH} dengan
rentang pencapaian antara 0% s.d. 70,02% adalah :
a. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmetneed)
b. Jumlah peserta KB Aktif tambahan
c. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari PUS (15-49
tahun)
d. Persentase pengetahuan PUS tentang metoda alat kontrasepsi
(semua alat/cara KB modern)
B. Langkah-Langkah ke Depan
Berdasarkan capaian kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2017, langkah-langkah yang perlu dilakukan ke depan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan revitalisasi KIE dan penggerakan kepada masyarakat
dalam penggunaan alat dan obat kontrasepsi KB yang tepat sasaran;
dengan menajamkan segmentasi sasaran kegiatan program KKBPK
dalam tahun 2018 dan difokuskan pada wilayah wilayah dengan
pencapaian PA rendah dan Unmeet Need yang tinggi, melalui KIE
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 39
dan pelayanan KB di daerah legok dengan memanfaat analisis
devinfo yang sudah dilakukan per kecamatan.
2. Melakukan Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan
kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga calon
akseptor untuk ber-KB;
3. Mengimplementasi SPIP di Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa
Yogyakarta secara efektif dan efisien serta memperkuat peran
pengawasan sebagai penjamin mutu (quality assurance) dan sebagai
konsultan dalam rangka pencegahan terjadinya kesalahan/
penyimpangan;
4. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dalam perencanaan kinerja yang
terkait dengan penetapan sasaran, idikator kinerja dan target agar
indikator yang ditetapkan dapat mencerminkan kinerja Perwakilan
BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta
5. Pemanfaatan LKIP sebagai bahan masukan dan acuan dalam
penyusunan dan implementasi Rencana Kerja (Operational Plan),
Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial
Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa
mendatang.
Laporan Kinerja Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 | 40
LAMPIRAN
PERATURANKEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA NASIONALNOMOR l99TAHUN 2015
TENTANGRENCANA STRATEGIS BADAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 201 5 . 201 9
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 3
ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-
2019, Kementerian/Lembaga melaksanakan program dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang
dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga;
bahwa dalam rangka pelaksanaan Rencana Strategis Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 201 5-
2019, perlu menyesuaikan kebijakan anggaran yang
berorientasi pada program dan kegiatan prioritas guna
mencapai tujuan pembangunan nasional;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga BerencanaNasional tentang Rencana Strategis Badan Kependudukandan Keluarga Berencana NasionalTahun 2015 -2019;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor a286);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nom or 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5 - 2025(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4700);
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentangPerkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor161, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor5080);
Mengingat : 1.
b.
2.
3.
4.
Eg
B
r
IiII
5.
7.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2O14 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa
kaii diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga'
Keluarga Berencana dan sistem lnformasi Keluarga (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2O14 Nomor 319'
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
5614);
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 20]3 tentang Perubahan
Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2013 Nomor 10);
peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedelapan ata.s Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembagapemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2013 Nomor 1 1);
peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
PembangunanJangkaMenengahNasional20l5-2019(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2016 Nomor 95);
9.
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN
2015-20'19.
, Pasal 1
Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
NasionalTahun 2015-2019 yang selanjutnya disebut Renstra BKKBN,
merupakan dokumen yang memuat gambaran tentang mandat,
tugas, fungsi dan kewenangan Badan Kependudukan dan Keluarga
Beiencana Nasional serta peran, kondisi, tantangan, kebijakan,
strategi, program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran
strategis yang harus di capai serta indikator outpuf, indikator
outcome, target capaian, pendanaan, dan lndikator Kinerja Utama
(rKU).
vllll
a.
b.
c.
Pasal 2
Renstra BKKBN sebagaimana dimaksud dalam Pasal I memuattentang :
Visi;
Misi;
Tujuan Badan Kependudukan dan Keluarga BerencanaNasional;
Sasaran Strategis Badan Kependudukan dan KeluargaBerencana Nasional;
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional;
Arah Kebijakan dan Strategi Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional;
Kerangka Regulasi;
Kerangka Kelembagaan;
Target Kinerja;dan
Kerangka Pendanaan.
Pasal 3
Renstra BKKBN Tahun 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalamPasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
Pasal 4
Renstra BKKBN Tahun 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalamPasal 1 digunakan sebagai dasar sinkronisasi kebijakan dan integrasiantara kegiatan Program Kependudukan, Keluarga Berencana danPembangunan Keluarga dengan program dan kegiatan pemangkukepentingan dan mitra kerja.
Pasal 5
Renstra BKKBN Tahun 2015-2019 disusun sebagai pedoman setiapunit kerja di lingkungan Badan Kependudukan dan KeluargaBerencana Nasional dalam:
penyusunan Program Pengendalian Penduduk, KeluargaBerencana dan Pembangunan Keluarga ditingkat nasional;
penyusunan Rencana Strategis Daerah yang harusdilaksanakan dalam rangka mewujudkan Penduduk TumbuhSeimbang;dan
penyusunan Rencana Belanja Program PengendalianPenduduk, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluargaserta Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA).
a.
b.
c.
l,*
Pasal 6
Renstra BKKBN Tahun 2015-2019 disusun untuk meningkatkan
akuntabilitas, kualitas perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan pada umumnya dan Program Kependudukan'
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga pada khususnya'
Pasal 7
PadasaatPeraturanKepalaBadaninimulaiberlaku,PeraturanKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor212/PER/81/2ol5tentangRencanaStrategisBadanKependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku'
Pasal 8
Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2017.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
PJraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara RePublik lndonesia.
Ditetapkan diJakartapada tangga! 1 5 SePtember 2016
KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
Diundangkan diJakartapada tanggal 26 SePtember 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATU RAN P ERU NDANG-U NDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK A5A5I MANUSIA
REPUBLI ONESIA,
SUNVN CHANDRA SURAPATY
BERITA NEGARA
t,- l,
LIK INDONESIATAHUN 2016 NOMOR 1441
E;vi.n
rii
!i.iiSi
#;+rr*i;l*il
ii:i:i!n
qii
+ji;.i
i:iii;l.*rfl$;9i:;a*::ip1:.lj:
i.a
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. TARGET KINERJA
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2A14 tentang
Pedoman P€nyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian/Lembaga (K/L) 2015-2019, maka BKKBN menyusun Renstra 2O15-2019
dengan target kinerja dan kerangka pendanaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun.
Penyusunan Renstra BKKBN 2015-2019 mengacu pada sasaran program (outcome),
sasaran kegiatan (outputl dan indikator-indikator yang telah tertuang di dalam
RPJMN 2015-2019. Kemudian pengembangan lndikator Klnerja Kegiatan (lKK),
Komponen dan Sub Komponen juga harus mempertimbangkan upaya perwujudan
tujuan BKKBN untuk "mencapai Penduduk Tumbuh Seimbang melalui upaya
penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan perwujudan Keluarga
Berkualitas". Selain itu, dalam penyempurnaan Renstra ini, BKKBN juga
mernperhatikan berbagai prioritas pembangunan yang telah dirumuskan di dalam
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017.
4.1.1 Sasaran Strategis dan lndikator Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran Strategis BKKBN adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BKKBN mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya outcome
dari beberapa program. Bentuk penjabaran tujuan strategis tersebut, BKKBN
menetapkan Sasaran Strategis Tahun 2015-2019 sebagai berikut:
1. Menurunnya Angka kelahiran total CI-FR)
2. Meningkatnya prerralensi kontrasepsi (CPR)
3. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
4. Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP)
5. Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis BKKBN Tahun
2015-2019, maka BKKBN menetapkan indikator kinerja sasaran strategis
sebagai berikut:
Tabel 4.1
lndikator Kinerja Sasaran Strategis BKKBN Tahun 2015-2O19
INDIKATORBASA.INETARGET
2011 201 5: i 2018 'dotii i/!,IIjti i2!!W:,s.it
1 Angka kelahiran total (total f6rtility rate/IFR)
per WUS (1$49 tahun)
2,60 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 2,28
PBrsentaso pemakaian kontrasepsl (modem
contracepti!e pralalence ratelCPR)
57,9 60,5 60,7 60,9 61,1 61,3 61,3
3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak
torpenuhi (unmet need) (%)
11,4
(8,6)
10.60 10,48 10,26 10,14 9,9'l 9,91
4 )ersentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP 18,3 20,50 21,19 21.70 u,30 23,50 23,50
nngkat putus pakai kontrasepsi (%) 2l,1 26,0 25.7 25,3 25,0 24,6 24,6
4.1.2 Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Program (Outcome) merupakan hasil yang akan dicapai dari suatuprogram dalam rangka pencapaian sasaran strategis BKKBN Tahun 2015-
2019. BKKBN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
sehingga hanya mempunyai 1 (satu) Program Teknis yaitu ProEram
Kependududukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta 3(tiga) Program Generik yaitu: 1) Program Pelatihan, Penelitian danPengembangan serta Kerjasama lnternasional BKKBN; 2) ProgramDukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya; 3) Program
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN.
1. Sasaran Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK)
Sasaran Program (Outcome) Program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan Keluarga adalah Terlaksananya Program
KKBPK di seluruh tingkatan wilayah. Untuk mengukur keberhasilanpencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan lndikator Kinerja Program
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga sebagai berikut:
- Jumlah peserta KB baru /PB 0uta)
- ASFR 15-'19 Tahun
- Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang semua jenis metode kontrasepsi modern
- Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran
tentang fungsi keluarga
lndeks Pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana
- Persentase masyarakat yang
kependudukanmengetahui tentang
Jumlah ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan
keluarga) yang akurat dan tepat waktu
2. Sasaran Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta
Kerjasama lnternasional BKKBN
Sasaran Program (Outcome) Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan
serta Kerjasama lnternasional BKKBN adalah meningkatnya kualitas SDM
Aparatur Penyelenggara Program, Kerjasama lnternasional serta
Penelitian dan Pengembangan program KKBPK. Untuk mengukur
keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan lndikator
Kinerja Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan serta
Kerjasama lnternasional BKKBN sebagai berikut:
- Persentase peningkatan kualitas sDM Aparatur dan tenaga
fungsional
- Jumlah Lembaga Diklat yang terakreditasi
- Jumlah kerjasama bilateral dan multilateral, lembaga penelitian dan
perguruan tinggi dalam dan luar negeri di bidang KKBPK
- lndeks Kepuasan hasil diklat nasional dan internasional, penelitian
dan pengembangan KB, KS dan Kependudukan
- Jumlah pelaksanaan kegiatan pelatihan, penelitian dan
pengembanga;'r di Provinsi
sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya BKKBN
Sasaran Program (Outcome) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis lainnya adalah tersedianya dukungan manajemen dalam
rangka penyelenggaraan Program KKBPK. Untuk mengukur
keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan lndikator
Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
lainnya sebagai berikut:
- Jumlah produk hukum dan kebijakan yang dapat dipergunakan
sebagai dasar penguitan pelaksanaan program pengendalian
penduduk dan KB
- Tingkat opini laporan keuangan oleh BPK
- Jumlah dokumen perencanaan Program dan Anggaran yang
mengacu pada pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah, penganggaran terpadu dan berbasis kinerja
- Persentase terlaksananya pengembangan karir Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang kompetensinya sesuai dengan standar (sesuai
roadmap)
- lndeks kepuasan pelayanan administrasi perkantoran,
kerumahtanggaan, dan pemeliharaan sarana prasarana perkantOran
- Jumlah Dukungan manajemen pengelolaan program
Kependudukan, KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di
Provinsi
3.
4. Sasaran Program Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas AParatur BKKBN
Sasaran Program (Outcome) Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur BKKBN adalah meningkatnya akuntabilitas
pengelolaan Program KKBPK. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian
hasil (outcome), maka ditetapkan lndikator Kinerja Program
pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN sebagai
berikut:
.PersentaseTemuanPenyimpanganStrategisdalamPelaksanaanPengelolaan Program KKBPK oleh eksternal audit
-Jumlahpengawasandanpeningkatanakuntabilitasaparaturdisatker Perwakilan BKKBN Provinsi
4.1.3 Sasaran Kegiatan dan lndikator Kinerja Kegiatan
SasaranKegiatanadalahkeluaran(output)yangdihasilkanolehsuatukegiatanyungdilaksanakanuntukmendukungpencapaiansasaranprogram.Sasarankegiatanmerupakankeluaranyangharusdihasilkanolehunit kerja Eselon ll dengan alat ukur tingkat keberhasilan pencapaiannya
menggunakan lndikator Kinerja Kegiatan (lKK)' Sasaran Kegiatan (Output)
dan lndikator Kinerja Kegiatan (lKK) untuk masing-masing unit kerja Eselon ll
telahdisusununtukseluruhProgramdanBidangdilingkunganBKKBN(tertera pada matrik lampiran Renstra ini)'
4.2. KERANGKA PENDANAAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 90 Tahun 2010
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-IVL), pemerintah menyusun Anggurun iendapatan dan Belanja Negara (APBN)
setiap tahun dalam penyelengguruuiiungsi pemerintahan untuk mencapaitujuan
bernegara.DokumenpenyusunananggaranyangdibutuhkansebelumAPBNditetapkan o[f.., pemeriniah dan DPR, adalah RKA/KL dan Rencana Dana
pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP BUN). RKA-K/L merupakan dokumen
rencana keuangan tahunan K/L yang disuSun menurut Bagian Anggaran
Kementerianli"i-,Uug", sedangkan nbp gUttt udulah rencana kerja dan anggaran
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana
baikyangberbentukanggaranbelanjamaupunpembiayaandalamrangkapemenuhan kewajiban pemerintah pusat dan transfer kepada daerah yang
pengelolaannvu 'Jirr"tur.un
oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara'
Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 90 Tahun 2010 juga mengatur
bahwa p"nfrrrnun RKA-K/L harus menggunakan pendekatan Kerangka
pengeluaran iangka Menengah (KPJM), penganggaran terpadu (unified budgeting)
dan pengahggaran berbasis kinerja (PBK)'
iiB
Hatiks Renana Stniegk (Rsshal Badan Kopendudukan dan (eluarga Eerencana Naslonal (BKKBNI
ffiffi_#
ffi#i$#.:t*i1it
ffi{#f*i.:;:;. :.
i.. ,,
'!F 4
,a+;; ?
:49!:&.iffi.'t
ffifr
ffifl
MHIflMS
runrGFEvrIREr{iTn msllgr{qila
Ilffiffiattnll ms6tE
llou! (rr RJ?ul0
tfllst.sTrlaE
il5mruu fildil rt^lr
lalxsrmilf,mJ(Kr{lqf,Eq
2015 ffi ,t7 rI alt ffi ar? ,il4 at
uEmnxff
ZEE' __a4uq __-Mg!!!! . lt-t&&ra
ffi r lktbffi H(BkflydFqFrc0sltul lv el 2,S ET g 2.4
€Rffi'IAffixrel
2 a, H5 OJ 3.t a!,t 5l: 31,Nffi
ffi *-rfrr h#-ru E bFd{ffiMl trlGC
to$ tq{ [J' to_ta t.$ t.tt MFre.
ffiMmffie )IKJI tql DJ x.t9 a.7a zJo zlr H
i.1 26.0 2$ z1t ac 2(6 243
J4!4!1 --3!g!!Er -l!g&tw: 2(a{/ t sgt ttg.o7. ffi
i6,& I lrifiFrEhm0lbl t,r 3.U r.tt ,,G IJ ,.$ 733
qhdryrrl@ ruS rrra MiiH mdka h FdrB rtu{ m*,#&lMli# an
16 a 3l I ro ,0
r@UE ru.dftPd:6tukdfrlrb{l'qi*ry AI
l0 a T $ I mco(il
5 ekrtu6mtsffigMM {I { g tl g g
a T x a7 € ! s
, t
tu{ l5.lt?,l u{J t5s: t7.il,1
roM
a J2l {.u.0 a.u,! a i51n T,2S.I PHI
t.1 ffi *yr@ffiFp*d&n ffi rddr@duebo r(trt l(dq t0 (rib4 !2|ffi, la (sl@l 16(dtrl 16ldorl
L 'ffieIffih frdnC &n b!ffi Fq ffiFdMFdpffih FFtq Fddsl dCa d*o.la @
05r bg*qilHi.hh frlqlrbf @s@drmFdudd
0iz '6dry Fd {pnffi b 9q*r) 9ond@r
0! ,ffi.h tr effinmnainFduM d.i.6rmd.uil&mffim
1.2 ud* M, kMq, dn Ev.ludi Pffiotra'.lMffilP.tuul055 m6Mil. kddng &n Ev.lua.i Prq.m Ptrnd'ls
ffqfrdali.n Pcn&dui3.626i 4 010.0 t.97.0 21 335J ru$r
l2 Pd yry ffirdrtn indildd Fqdm (KBffi r.dm RKf
LI ,ffi l@ &9ddd r.4 mdl*i !d &*n Fdqqr.i
mt bbitu & ffigl06nd d6i9 rhquDn.Feduh ie{kt rahP&de
62
E [email protected] @Smrqffidqhbusfrre gIm{
B ,!d6&rl@rssre FqdolmFffiffi#A&qnreii.h Ftuqffidrd
u tlM IWE.. ffiq da. EYcuad [email protected] Kditu.@d& Pd0dut6 mtun xdbq 6n Bd@l hdu:n (&Ph
q6&h Pdodut
:
STRUKTUR PROGRAM DAN ANGGARAN PERWAKILAN BKKBN PROVINSI TA2017
Perwakilan BKKBN Provinsi : D.l.
KETERANG,I.NPROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
lro0iam Kependuduk-n;, Kdluarg-.BerenCanaJan Fbmb'-n$unan KeluargaProvinsi
Perscntase KablKota yang mengimplsmenta$ikan kebijakan dan strategipengendalian fenduduk (Grand Design, Profit/Parameter dan P.oyeksiPenduduk)
Sinkronisasi kebuakan dan strategi penetapan perencanaanpengendalian penduduk
pengembangan strategi dan materi advokasi pembangunan
tim pakar advokasi pembangunan berwawasan
Diskusi (Round table) penyamaan persepsi pembangunan
Pertemuan penyusunan Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
an mitra kependudukan (Pusat StudiKependudukan, Koalisi Kependudukan, Fapsedu dan IPADI
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
profil (parameter dan proyeksi) penduduk Tk.
Profil dan Proyeksi lndikator Sasaran Program
penyusunan Profil kependudukan dan pembangunan
proyeksi indikator sasaran Program KKBPK tingkat
Fasilitasi pembentukan dan pengelolaan Pusat Data Kependudukan
pemanfaatan parameter, profil dan proyeksi sebagaipemetaan indikator kinerja di daerah melalui pendekatan spasiali
Persentase Kabupaten/Kota yang memanfaatkan Analisis DampakKependudukan sebagai pendukung kebijakan Pembangunan berwawasan
lnternalisasi Kebijakan Pengendalian dampak kependudukan di
amdal dan hasil kajian dampak
pemetaan isu dan permasalahan dampak kependudukan
kebijakan pengendalian dampak kependudukan sesuai
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Jumlah pernbinaan implemontasi pendidikan kopsndudukan di Tk.Proyinsi dan Kabupaten/Kota (formal, non formal, lnformal) '
lmplemen[asi pendidikan kependudukan di Tk, Provinsi dan
Forum pembentukan kelompok siaga kependudukan di
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB
Kerjasama penerapan materi kependudukan di perguruan tinggi
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Bimbingan Tekois, Monitoring dan Etlaluasi,Bidang Pengendalian
Peningkatan kemitraan dalam perencanaan pengendalian penduduk
Forum pertemuan kemitraan bidang pengendalian penduduk Tk.
Pendampingan integrasi kebijakan, isu dan indikator KKBPK kedalam
pengendalian kuantitas penduduk bagi mitra
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Penduduk
teknis penerapan kebijakan dan strategi
Konsolidasi dengan dinas/instansi tekait di daerah dalam rangka
Evaluasi pengembangan pemanfaatan parameter, profil dan proyeksi
dalam pemetaan lndikator Kinerja Daerah melalui
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
umlah penggerakan pelayanan KB ilIKJP
Jumlah penggerakan pelayanan KB dan KR di Daerah Terlinggal,Perbataaan dan Kepulauan terluar (DTPK), wilayah miekin perkotaan dan
Peningkatan kualitas penggerakan pelayanan KBKRTertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar 1122 DTPK), wilayahmiskin oerkotaan dan sasaran khusus
Pelayanan KB bergerak (mobile) di wilayah miskin perkotaan dengan
kemitraan dalam penggarapan KB KRDTPK, Miskin Perkotaan, dan sasaran Khusus (KB Pria) Tk. Prov
Kegiatan pelayanan KBKR di "Kampung KB" pada
KB dan KR bersama Kodim
Sosialisasi/penggerakan kesertaan ber-KB di wilayah
yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
KETERANGAITI
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Persentase Fa$kes dan jeiaringnya {diseluruh tingkatan wilayah} yang
bekerjasami dengan BPJS dan mernberikan pclayanan KBKR sesuai
dengan standarieasi PelaYanan
KB (pemerintah dan swasta) yang memberikan pelayanan
dengan SOP dan kesehatan reproduksi
Sosialisasi kebijakan, strategi dan materi informasi bidang KB
Sosialisasi kebijakan peningkatan kualitas pelayanan KB KR di
Forum pertemuan penguatan jejaring pelayanan
penggerakan kesertaan ber-KB di Faskes melalui petugas
pencapaian akseptor baru khususnya MKJP KB pasca
persalinan, pasca keguguran melalui KB era SJSN Kesehatan
konseling dan Pasca Pelayanan KB (MKJP, efekr^q,, ^v,,sv,,,,vdan kelebihan-kekurangan alokon) dan Kespro di Faskes
kebutuhan alokon dan sarana penunjang pelayanan
kebutuhan Bahan Medis Habis Pakai untuk pelayanan
peran Faskes dan jejaringnya
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Faskes yang melakukan promosi dan konseling Kesohatanhak-hak Reproduksi di Provinsi dan Kab/Kota
Peningkatan promosi Kesehatan dan hak'hak Reproduksi di
dan distribusi materi MKJP, efek samping, kelebihan dan
kekurangan alokon, mitos dan fakta alokon, dan kespro - bagi F
dan distribusi materi promosi dan konseling Kesehatan
promosi kesehatan reproduksi melalui pendekatan siklus
Deteksi Dini KAR terintegrasi Pelayanan KB MKJP di kegiatan
Promosi dan KIP/K Kesehatan Reproduksi pada pelayanan KB di
Fasilitasi peningkatan kompetensi pengelola Kesehatan Reproduksi
melalui berbagai forum (Temu llmiah, Seminar Nasional, Kursus,
pengelolaan KB, PP & PK di F
Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi
Promosi Konseling Kesehatan Reproduksi melalui 4 terlalu
melalui pendekalan siklus hidup bagi mitra kerja
peran mitra kerja dalam promosi dan
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Pembinaan, Monitoring, evaluaei dan Fasilitasi kegiatan KBKR diKabupaten dan Kota
Pembinaan, monitoring, evaluasi dan fasilitasi KBKR di Kabupaten
Sosialisasi peningkatan akses dan kualitas penggerakan pelayanan
dan kualitas Pembinaan kesertaan KB di DTPK
KETERANGAN
6 x Frekuens:i I
Penggerakari I
Lampung (Pedoft.endari Ditjalswai
.l[1?
"Jrc6tc ; lL i
Prov; DKI Jar rta I
Jabar, Jateng il! ,
Jatim, SumLar, iSulsei, Sumsel, f ..i;
i
:tIIl
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Fasilitasi kesertaan ber-KB dalam SJSN oleh PLKBiPKB di seluruh
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
.lnnrtatr oeiiXsanaan sosialisasi dan diseminasi kebiial€n Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (Pemban g unan Keluarga)
diseluruh tingkatan wilaYah
Sosialisasi dan diseminasi kebuakan Keluarga Seiahtera danKeluarga diseluruh tingkatan wilayah
Pengembangan Kebijakan pelaksanaan kegiatan pembinaan
Ketahanan Keluarga (BKB, BKR, BKL,UPPKS, GenRe dan PPKS)
Sosialisasi Kebijakan strategi pembinaan KetahananBKR, BKL,UPPKS, GenRe dan PPKS) Tk. Prov dan Kab/Kota
pemetaan dan fasilitasi penyediaan dukungan
yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Kabupaten/Kota yang mengembangkan kegiatan BKB Holistic
Penguatan dan pembinaan BKB Holistic lntegrative
i BKB Hl bagi mitra kerja dan pemangku kepentingan
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
KabupaGn/Kota yang melaksanakan Pembinaan Genre (PlK'
PIK R/M di Provinsi dan Kabupaten/Kota
media GenRe bagi mitra kerja dan pemangku
memberikan nasihat pernikahan kepada Calon Pengantin
Komunikasi lnterpersonal dan Konseling (KlP-K) /pernikahan (informasi KB dan Pembangunan Keluarga) oleh
Pernikahan bagi pasangan Calon Pengantin (Catin)
kapasitas pengelola dan pembina program
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
KETERANGAl.tr
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Xegiatan tain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Pel€entase Kabupaten/Kota yang melaksanakan pembinaan PEK danpembentukan kelompok UPPKS
Sosialisasi dan promosi program Pemberdayaan Ekonomi
Forum koordinasi/fasilitasi perolehan modal serta sarana/prasaranakelompok UPPKS pada sektor permodalan terkait Tk' Prov dan
orum pengembangan dan pembinaan kegiatan
table discussion (FGD) penyamaan persepsi Program
asilitasi pameran dan gelar dagang kelompok UPPKS dalam
yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Jumlah Pembinaan, Monitoring, evaluasi dan Fasilitasi kegiatan Bidang
KSPK
Pembinaan, Monitoring, evaluasi dan Fasilitasi kegiatan Bidang
pengembangan dan pembinaan pengelolaan PPKS (Balai
mitra kerja Bidang KSPK untuk kegiatan di "Kampung KB"
mgg
l
Jumlah Pembinaan dan sosialisasi kebiiakan, strategi dan materiadvokasi dan KIE pembangunao KKBPK
dan sosialisasi kebijakan, strategi dan materi advokasi
kemitraan dengan media masa lokal Tk. Prov dan
i kebijakan dan strategi Advokasi dan KIE Program KKBPK
orum koordinasi advokasi dan KIE "below the line" Program
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
KETERANGAN
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Jumlah P€nayanga[ informasi KKBFK melalui berbagai media cetak dan
elektronik, media luir ruang dan sani dan budaya/tradisional
informasi KKBPK melalui berbagai media cetak dan
media luar ruang dan seni dan budaya/tradisional
Penayangan program KKBPK melalui Media Elektronik
Pemberitaan program KKBPK melalui Media
Promosi program KKBPK melalui Media Luar Ruang
dan distribusi materi Program KKBPK lini
dan distribusi buku saku tentang materi MKJP,kelebihan dan kekurangan alokon, mitos dan fakta alokon,
yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
penggerakan MUPEN sebagai sarana KIE peningkatan
peningkatan gerak Mupen Kab/Kota ke Kecamatan dan
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
pengg;AGn Pembinaan KKBPK bagi PKB/PLKB dan mitra kerja
Betiap tingkatan wilayah
Dukungan Penggerakan Pembinaan KKBPK bagi mitra kerja di
Fasilitasi penggerakan Program KKBPK bagi penyuluh
Pombinaan mekani$me operaslonal dalam penguatan pelayanan
Pembinaan mekanisme operasional dalam penguatan pelayanan
Pertemuan KKBPK tinqkat Desa/Kelurahan (Rakor Des)
Monitoring dan Evaluasi penggerakan mekanisme operasional dan
implementasi kegiatan Bidang ADPIN di Lini Lapangan
Evaluasi dan Pemetaan peran PPKBD/Sub PPKBD dalam
Monitoring dan Evaluasi penggerakan Mitra Kerja dalam Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi kegiatan Bidang ADPIN di "Kampung KB"
persentase kesgrtaan stakeholdei dan mitra keria dalam implementasi
Peningkatan kosertaan stakeholder dan mitra kerja dalamimplomentasi program KKBPK
Penggerakan program KKBPK oleh Pembina PPKBD/Sub PPKBD
KETERANGIN
I x frekuensi
n
"l
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Fasilitasi/pendampingan penerima tanda penghormatan dan
penghargaan Program KKBPK bagi lintas sektor pemerintah dan non
pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kab/kota
kapasitas mitra kerja dalam melaksanakan program
pemanf-aatan materi KIE berbasis lT (aplikasi lembar balik)
Fasilitasi baoi lintas sektor pemerintah dan non pemerintah,
daerah provinsi dan kab/kota yang mendapatkan tanda
Penyusr.rnan laporan pencanangan dan laporan intervensi kegiatan di
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
pe-ngstaaan data dan informasi program KKBPK di provinsi
peningfatan pengelolaan data dan informasi program KKBPK di
pendataan fetuarga (Orientasi kader pendata, oprs pendataan
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Pengembangan, peningkatan kualitas dan pemanfaatan sistem
Penyusr.rnan Laporan umpan balik dan analisis hasil updating data
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Fen-SE offinirosfiqr qlkungan rnaoqjemen cl?n pglaks.anaaqtu-gas tektis lainnya di
penyitenggaraan Manajemen di Provinsi (Keuangan dan BMN'
Peningkatan kualitas perencanaan program dan anggaran program
Perencanaan Program dan Anggaran KKBPK Tk.
Pertemuan sinkronisasi Perencanaan Program dan Kegiatan Priorita
dengan Pemda (Provinsi dan Kab/Kota) - Fasilitasi Musrenbang-Prov
Penyusunan data basis perencanaan program dan anggaran
Perencanaan program KKBPK Pusat dan Provinsi
Forum koordinasi lintas Bidang untuk intervensi kegiatan dan
Forum koordinasi perencanaan intervensi kegiatan
Kegiatan lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
analisa dan evaluasi beban kerja jabatan fungsional
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
KETERANGAN
[errnii$ulr,StlL.Hi;"P"0,ru..1
Termasuk pagusarpras
Sesuai panduaa j
dari Kedeputiar l
ADPIN (Ditlaptir.':f
Dl Yogyakarta
PROGRAM / KEGIATAN / OUTPUT / SUB OUTPUT / IKK / KOMPONEN / SUB KOMPONEN
Relrgretotaan keuangan dan barang milik negara yang akuntabel,
kredibel dan memenuhi standar kepatutan
Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan BMN dengan KPKNL dan KPPN
dan Pemantauan Pelaksanaan Pembukuan Bendahara
gv'atuasi finOat lanjut penyelesaian kasus Tuntutan Ganti Rugi/
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Peningkatan pelaksanaan NSPK dan pengelolaan organisasi dan
Teknis Pelaksanaan NSPK Bidang Pengendalian
asilitasi Kasus Hukum sesuai dengan peraturan perundang-
orurn XoorOinasi Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB di
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
Penyediaan Sarana dan prasarana perkantoran
kualitas pelaksanaan program KKBPK provinsi
Eksternal dalam pelaksanaan Kegiatan di "Kampung KB"
lnternal (lintas Bidang) di lingkungan Peruakilan BKKBN
Terpadu Pelaksanaan Program KKBPK di
asilitasi Monitoring Mitra Kerja dan Pemangku Kepentingan
Monitoring dan Evaluasi terpadu - intervensi kegiatan di Kampung
lain yang sesuai kebutuhan wilayah dan mendukung upaya
kstepatan Pembayaran GaJi dan uang makan Pegawai
Pembayaran gaji, uang makan dan tunjangan kinerja
operasional dan pdmeliharaan perkantoran
Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan perkantoran
sarana dan prasarana perkantoran (termasuk mesin-
( satpam,cleaning service,penanggung jawab gudang
KETER,ANGAN
Dl Yogyakarta
KETERANGAI.{
Sesuai Panduandari KedeputianLatbang (Pusna
dan Pusdu)
Plt. Sekretaris Utama BKKBN
Dl Yogyakarta
Drs. lpin Z.A Husni, MPA