Page 1
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya
laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 telah selesai dengan
baik. Laporan tahunan tahun 2008 ini disusun dengan tujuan untuk memberikan
gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah
dicapai oleh Pemerintah Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang
serta dapat diketahui permasalahan yang ada selama kegiatan berlangsung.
Diharapkan dengan adanya laporan ini, dapat dijadikan acuan untuk
menjaga kesinambungan dalam penyusunan rencana kerja setiap tahunnya
sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalisir.
Banyak pihak yang terlibat dalam proses penyusunan laporan tahunan ini
baik pihak lintas program maupun lintas sektor. Untuk itu kami menghaturkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga
laporan ini dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritikan dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang.
Padang, Maret 2009
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang
dr. Hj. EFRIDA AZIZ, M.Sc NIP. 140 113 650
Page 2
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1. Geografi ............................................................................... 3
2.2. Demografi ............................................................................ 4
2.3. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan ..................... 7
2.4. Tenaga Kesehatan ............................................................... 9
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Visi Pembangunan Kesehatan Kota Padang ....................... 12
3.2. Misi Pembangunan Kota Padang ......................................... 12
3.3. Tujuan dan Sasaran ............................................................. 12
3.4. Kebijakan Pembangunan Kesehatan ................................... 14
3.5. Strategi ................................................................................. 15
BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK
DAN FUNGSI
4.1. Kedudukan ........................................................................... 18
4.2. Struktur Organisasi .............................................................. 19
4.3. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 20
BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN
5.1. Program ............................................................................... 27
5.2. Indikator ............................................................................... 36
BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2008
6.1. Pembiayaan bersumber APBD Kota Padang ....................... 40
6.2. Pembiayaan bersumber selain APBD Kota Padang ............ 41
Page 3
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 3
BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
7.1. Bagian Tata Usaha .............................................................. 42
7.2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
............................................................................................. 60
7.3. Bidang Pelayanan Kesehatan .............................................. 78
7.4. Bidang Kesehatan Keluarga...............................................108
7.5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit...........125
BAB VIII MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN
8.1. Bagian Tata Usaha.............................................................152
8.2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan
Lingkungan.........................................................................153
8.3. Bidang Pelayanan Kesehatan............................................155
8.4. Bidang Kesehatan Keluarga...............................................156
8.5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit...........164
BAB IX PENUTUP................................................................................170
Page 4
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Data Laju Pertumbuhan Penduduk per-Kecamatan ................................................ 5
Tabel 2 Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan
5
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin Per-
Kecamatan
6
Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin dan
Kelompok Umur
6
Tabel 5 Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Padang Tahun 2008
10
Tabel 6 Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Tahun 2006- 2010
37
Tabel 7 Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2008 40
Tabel 8 Sumber-sumber lain Pembiayaan Kesehatan Tahun
2008
41
Tabel 9 Rekapitulasi Survey PHBS pada 11 Kecamatan 61
Tabel 10 Perkembangan Strata PHBS Di Kota Padang 62
Tabel 11 Jumlah dan Strata Posyandu Tahun 2008 64
Tabel 12 D/S Kota Padang Tahun 2008 65
Tabel 13 TOGA di Kota Padang 69
Tabel 14 Bidan dan Kader Kelurahan Siaga yang telah dilatih
Tahun 2008
71
Tabel 15 Kartu Peserta Jamkesda Kota Padang Tahun 20 73
Tabel 16 Penyuluhan Dalam dan Luar Gedung Puskesmas 75
Tabel 17 Rekapitulasi Kunjungan Puskesmas Tahun 2008 81
Tabel 18 Kunjungan Puskesmas Se-kota Padang tahun 2008
berdasarkan Jenis Bayar
82
Tabel 19 Sepuluh Penyakit Terbanyak di kota Padang Tahun
2008
83
Page 5
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 5
Tabel Halaman
Tabel 20 Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Tahun 2008
Kota Padang
85
Tabel 21 Kunjungan Gigi Puskesmas Se Kota Padang Tahun
2008
86
Tabel 22 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Di
Kota Padang Tahun 2008
87
Tabel 23 Kegiatan UKGM Puskesmas Se-Kota Padang Tahun
2008
88
Tabel 24 Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se-Kota Padang
Tahun 2008
89
Tabel 25 Cakupan Program Kesehatan Jiwa Kota Padang
Tahun 2008
90
Tabel 26 Laporan Kegiatan Laboratorium Puskesmas Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun 2008
91
Tabel 27 Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Raga Di
Puskesmas se Kota Padang Tahun 2008
93
Tabel 28 Tabel. Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata
Puskesmas Sekota Padang Tahun 2008
94
Tabel 29 Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin dan
JPKM Gakin Kota Padang Tahun 2008
95
Tabel 30 Data Dasar Rumah sakit Pemerintah dan Swasta di
Kota Padang
96
Tabel 31 Hasil Kegiatan Program Kesga Tahun 2006 – 2008 110
Tabel 32 Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang
Tahun 2008
121
Tabel 33 Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk yang Meninggal di
Kota Padang Tahun 2008
121
Tabel 34 Jumlah Rujukan Rawat Inap Kasus Balita Gizi Buruk
di Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2008
121
Page 6
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 6
Tabel 35 Jumlah Rujukan Rawat Jalan Pasien Gizi Buruk
(Kurus Sekali dan Kurus)Indiaktor BB/TB Tahun
2008
122
Tabel 36 Realisasi Program P2p 2008 149
Page 7
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 7
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Grafik 1 Cakupan Kunjungan Puskesmas se- Kota Padang
tahun 2008
81
Grafik 2 Kunjungan Puskesmas tahun 2008 Berdasarkan Jenis
bayar
83
Grafik 3 Cakupan Penyakit terbanyak Kota Padang Tahun
2008
84
Grafik 4 Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Kota Padang 85
Grafik 5 Rasio Tambal : Cabut di BP Gigi Puskesmas 88
Grafik 6 Rekapitulasi kegiatan Laboratorium Puskesmas Se-
Kota Padang Tahun 2008
92
Grafik 7 Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata Kota Padang
Tahun 2008
95
Grafik 8 Pencapaian K1 dan K4 Kota Padang Tahun 2006-
2008
111
Grafik 9 Cakupan Kunjungan Neonatal dan deteksi Bumil
Resti Kota Padang Tahun 2006-2008
112
Grafik 10 Cakupan PN Kota Padang Tahun 2006-2008 113
Grafik 11 Pencapaian ASI Ekslusif Kota Padang 2006-2008 114
Grafik 12 Kasus Kematian Ibu, Perinatal dan Bayi di Kota
Padang tahun 2006-2008
116
Grafik 13 Indikator SKDN Kota Padang 2006-2008 118
Grafik 14 Prevalensi Kasus Balirta Gizi Buruk dan Kurus sekali
2007-2008
116
Grafik 15 Hasil Screening Anak Baru Masuk Sekaolah SD,
SMP,.SMK/A Se-Kota Padang 2006-2008
124
Grafik16 Trend Cakupan Immunisasi Kontak Pertama BCG di
Kota Padang 2004-2008
126
Grafik 17 Cakupan Trend Immunisasi Konrtak Lengkap
Campak Kota Padang tahun 2004-2008
126
Page 8
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 8
Grafik Halaman
Grafik 18 Trend Cakupan BIAS Campak Kota Padang 2005-
2008
127
Grafik 19 Trend Cakupan BIAS, DT/TT Kota Padang 2004-
2008
128
Grafik 20 Proporsi Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang
Menurut Umur dan Jenis Kelamin tahun 2008
129
Grafik 21 Proporsi Hasil Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota
Padang Tahun 2008
130
Grafik 22 Kasus Difteri Klinis di Kota Padang Tahun 2004-
2008
131
Grafik 23 Data Kasus Campak di Kota Padang Tahun 2004-
2008
132
Grafik 24 Jumlah Kejadian Kasus Keracunan di Kota Padang
Thaun 2004-2008
133
Grafik 25 Data Kasus AFP Kota Padang Tahun 2004-2008 133
Grafik 26 Data Kasus Cikungunya Menurut Kecamatan di Kota
Padang Tahun 2008
135
Grafik 27 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kota Padang
Tahun 2004-2008
136
Grafik 28 Perbandingan Kasus Positif Rabies dengan Kasus
Meninggal di Kota Padang Tahun 2004-2008
137
Grafik 29 Jumlah Kasus dan Kematian DBD Menurut
Kecamatan di Kota Padang Tahun 2008
137
Grafik 30
Jumlah Kasus dan Kematian DBD di Kota Padang
Tahun 1998-2008
138
Grafik 31 Pola Max-Min Kasus DBD di Kota Padang tahun
2004-2008 dan Kasus DBD Tahun 2008
139
Grafik 32 Angka Bebas Jentik pada 35 Kelurahan Endemis
DBD di Kota Padang Tahun 2008
140
Page 9
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 9
Grafik Halaman
Grafik 33 Data Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif di
Kota padang tahun 2004-2008
141
Grafik 34 Data Kaus Diare semua Umur di Kota Padang Tahun
2004-2008
242
Grafik 35 Data Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumonia
pada Balita di Kota Padang Tahun 2004-2008
143
Grafik 36 Data Cakupan Penemuan Pneumonioa pada Balita di
Kota Padang Tahun 2004-2008
144
Grafik 37 Data Temuan Penderita Kusta di kota Padang Tahun
2004-2008
145
Grafik 38 Trend Cakupan BTA (+) di Kota Padang Tahun
2004-2008
146
Grafik 39 Data Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kasus yang
Meninggal di Kota Padang Tahun 2004-2008
147
Page 10
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan Nasional pada hakekatya diarahkan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut
pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, tingginya usia harapan hidup
serta menurunnya angka kesakitan dan kematian.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
dikembangkan visi pembangunan yang dikenal dengan Rakyat Sehat,
Negara Kuat. Strategi untuk mencapai Rakyat Sehat Negara Kuat diperlukan
kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis, proaktif dan
berkesinambungan yaitu dengan menerapkan pembangunan Nasional
berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan
harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan dan
perilaku yang sehat. Lingkungan Sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas polusi, tersedia air
bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman
sehat, perencanaan kawasan berwawasan kesehatan, dan kehidupan
masyarakat saling tolong menolong. Perilaku Sehat adalah perilaku proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya
Page 11
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 11
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai
beban ganda (double burden), dimana penyakit menular masih cukup tinggi
dan menimbulkan berbagai masalah, sementara penyakit degeneratif juga
muncul sebagai masalah. Hal ini erat kaitannya dengan pola hidup/perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan dan sosial budaya masyarakat. Keadaan
ini dapat dicapai dengan penerapan teknologi kesehatan secara tepat oleh
petugas – petugas kesehatan yang didukung oleh peran aktif dari semua
unsur dan masyarakat.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan
indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kinerja dari
SPM bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, serta
indikator kinerja lainnya di bidang kesehatan. Mengacu kepada tujuan
pembangunan kesehatan maka Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun
2008 berusaha melaksanakan Program-Program kesehatan yang
diimplementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai
kota Padang Sehat 2010.
1.2. Maksud dan Tujuan
Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi
tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah
Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang selama tahun 2008.
Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan
kegiatan yang didapat dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di
Dinas Kesehatan Kota Padang.
Page 12
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 12
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. GEOGRAFI
Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat Sumatera
antara 00 .0 44 ‘ 00‘’ dan 100 .0 08’ 35” Lintang Selatan serta antara
100`05`05 dan 100`34`09 Bujur Timur dengan luas keseluruhan 694,96 Km2..
Secara geogafis Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan
perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau. Dengan uraian Panjang
pantai 68.126 Km, 16 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di
beberapa Kecamatan. Dari keseluruhan luas kota Padang terdiri dari 51.01 %
berupa hutan lindung , 62,88 km (9,05%) berupa bangunan dan pekarangan,
52,25 km (7,52%) berupa lahan persawahan. Curah hujan di Kota Padang
cukup tinggi rata rata 384.88 mm per bulan. Suhu udaranya cukup tinggi
yaitu 22 – 31,7 C. Kelembaban berkisar 70 – 84 persen dan kecepatan angin
rata-rata 2 Knot.
Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan
dan 104 Kelurahan dengan batas – batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman.
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan.
3. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Solok.
4. Sebelah Barat berbatas dengan Samudera Indonesia.
Page 13
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 13
2.2. DEMOGRAFI
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2008, tercatat
jumlah penduduk sebanyak 838.190 jiwa dimana kecamatan terbanyak
penduduknya adalah Koto tangah. Untuk menggambarkan kesejahteraan
masyarakat pemerintah membuat empat katagori, yaitu Keluarga Pra
sejahtera, keluarga sejahtera I, II, III dan keluarga sejahtera plus. Katagori
keluarga pra sejahtera perlu mendapat perhatian, saat ini jumlahnya
mencapai 4.349 keluarga yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu 2773 keluarga. Sementara itu untuk anak anak yang
kurang beruntung disediakan panti asuhan sebanyak 19 buah panti.
Salah satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia
dan secara global adalah peningkatan pembangunan manusia.
Pembangunan manusia adalah proses sehingga setiap penduduk mampu
memiliki lebih banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan, lingkungan
fisik, dsb. Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang dipresentasikan oleh 3 dimensi
Umur panjang dan sehat
Pengetahuan
Dan kehidupan yang layak.
Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 2.09 dengan
kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang
paling tinggi dan Kecamatan Padang Barat yang memiliki kepadatan
penduduk paling rendah. Tingginya laju pertumbuhan penduduk harus
Page 14
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 14
didukung dengan peningkatan sarana-prasarana pelayanan publik terutama
di bidang Kesehatan di wilayah tersebut.
Tabel 1.
Data Laju Pertumbuhan Penduduk Perkecamatan
No Kecamatan . Penduduk . 1998 2007
Laju Pertumbuhan Penduduk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah
19.234 37.096 81.064 55.851 80.987 62.922 67.310 50.508 88.865 39.055
113.144
23.592 42.585
104.323 61.967 85.279 60.102 74.667 57.523
117.694 52.502
157.956
2,30 1,55 2,84 1,16 0,58
-0,51 1,16 1,46 3,17 3,34 3,78
696.036 838.190 2,09
Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Padang Timur yaitu sebesar
10,335 orang/km2, kemudian posisi kedua ditempati oleh Kecamatan Padang
Utara sebesar 9,125 orang/km2.
Tabel 2.
Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan
No. Kecamatan Luas Daerah (Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah
100,78 85,59 30,91 10,03 8,15 7,00 8,08 8,07
57,41 146,29 232,25
23.592 42.585
104.323 61.967 85.279 60.102 74.667 57.523
117.694 52.502
157.956
234 495
3.375 6.178
10.464 8.586 9.241 7.128 2.050
359 680
694,96 838.190 1.206
Dari sebanyak 838.190 jiwa penduduk Kota Padang, terdiri dari 416.942 jiwa
laki-laki dan 421.248 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 101,03
Page 15
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 15
Tabel 3.
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
No Kecamatan . Penduduk .
Laki-laki Perempuan
Jumlah Sex Ratio
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
Bungus Tlk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah
12.251 21.530 53.036 31.068 41.387
29.8000 36.440 27.699 58.628 26.562 78.541
11.341 21.055 51287
30.899 43.892 30.302 38.227 29.824 59.066 25.940 79.415
23.592 42.585
104.323 61.967 85.279 60.102 74.667 57.523
117.694 52.502
157.956
108,02 102,26 103,41 100,55
94,29 98,34 95,33 92,87 99,26
102,40 98,90
416942 421.248 838.190 98,98
Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada
kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 97.114 jiwa atau 86,47%, kemudian disusul
kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 87.209 jiwa atau 102.70 %.
Tabel 4.
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
No Kelompok
Umur
. Penduduk . Laki-Laki
Perempuan Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
0 – 4 5 – 9
10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74
75 tthn ke atas
40.171 43.327 42.681 45.990 48.969 36.858 32.380 28.491 25.929 23.657 17.568
9.669 8.147 5.424 4.103 3.578
36.954 38.955 38.764 47.102 55.494 38.383 32.887 30.217 27.722 22.410 17.432
9.194 8.473 6.533 5.198 5.525
77.125 82.282 81.450 93.092
104.463 75.241 65.267 58.708 53.651 46.067 35.000 18.863 16.620 11.957
9.301 9.103
108,71 111,22 110,64
97,64 88,24 96,03 98,46 94,29 93,53
105,56 100,78 105,17
96,15 83,02 78,93 64,78
416.952 421.248 838.190 98,98
Page 16
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 16
2.3. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas
dan pemerataanjangkauan pelayan kesehatan. Dalam upaya mencapai
tujuan tersebut penyediaan saranadan prasarana kesehatan yang bermutu
merupakan hal yang penting.
A. Sarana Kesehatan
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas
dan pemerataan jangkauan pelayan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan
tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu
merupakan hal yang penting.
a. Puskesmas
Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum
sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, meskipun
kurang terdistribusi secara merata. Pada tingkat pelayanan dasar, saat ini
terdapat 20 buah puskesmas yang terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang
dan didukung 60 buah puskesmas pembantu, artinya setiap puskesmas
didukung oleh 2 sampai 3 puskesmas pembantu bahkan lebih .
b. Puskesmas Pembantu
Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan
pada unit pelayanan dan tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang cepat
dan terjangkau sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga berdirinya
Puskesmas Pembantu yang tersebar disesuaikan dengan peluang yang ada .
Saat ini jumlah puskesmas Pembantu sudah meningkat dari 49 buah pada
tahun 2000 menjadi 60 buah pada tahun 2008. Pada Tahun 2007 sudah
dibangun sebanyak 5 ( Lima ) unit Poskesdes yang berlokasi di Poskesdes
Page 17
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 17
Jondul Lapai, Poskesdes Pisang Jadi Marapalam, Poskesdes Limau Manis
Selatan, Poskesdes Batang Arau dan Poskesdes Koto Luar. Pada Tahun
2008 dibangun lagi sebanyak 6 unit poskesdes yaitu Poskesdes Seberang
Padang, Poskesdes Cengkeh, Poskesdes Bungus, Poskesdes Ikur Koto,
Poskesdes Kuranji dan Poskesdes Rimbo Kaluang.
c. Puskesmas Keliling
Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas (puskesmas keliling)
pada tahun 2004 berjumlah 18 buah dimana 65 % diantaranya sudah berusia
diatas 15 tahun dan pada tahun 2008, Puskesmas Keliling roda 4 di
puskemas berjumlah 20 unit dan kendaran roda 2 sebanyak 88 unit ( Baik
dan Rusak ringan ) Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas
Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di
Dinas Kesehatan Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2
berjumlah 18 unit. Dalam perkembangannya Puskel dari tahun ke tahun terus
meningkat jumlahnya walaupun ada yang berusia diatas 15 tahun. dengan
meratanya keberadaan Puskesmas keliling di Kota Padang diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara merata dan
terjangkau.
d. Sarana dan prasaran lain
1. Rumah Sakit Umum Daerah : 1 buah.
2. Rumah Sakit Swasta : 22 buah.
3. Rumah Sakit Pemerintah : 4 buah.
4. Balai Pengobatan : 42 buah.
5. Apotik : 150 buah.
6. Toko Obat : 118 buah.
Page 18
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 18
7. Bidan Praktek Swasta : 370 orang.
8. Dokter Umum Praktek : 177 orang.
9 .Dokter Gigi : 140 orang.
10. Dokter Spesialis : 188 orang. .
11. Laboratorium Kesehatan Swasta : 13 buah.
12. Optikal : 33 buah.
13. Pos Yandu : 845 buah.
14. Rumah Bersalin : 39 buah
15. Rumah Sakit Bersalin : 9 buah
2.4. Tenaga Kesehatan
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari – hari tenaga kesehatan
merupakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan berdasarkan rasio standar.
Kebutuhan tenaga ini dikaitkan dengan rencana pengembangan fasilitas
kesehatan, Setiap tingkat administrasi pelayanan mempunyai formasi
pegawai bervariasi sejalan dengan mobilisasi pegawai sehingga pada
gilirannya kebutuhan dan pengadaan tenaga kesehatan di suatu tempat
pelayanan kadang - kadang tidak seimbang. Berikut Jumlah Tenaga yang
berada Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2008 :
Page 19
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 19
Tabel 5
Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun 2008
no unit kerja
sarjana sarjana muda
Dokter apo non
skm
a a
apk
ak ak ak non
umum gigi
s2
te kes a k per bid zi kes
pns ptt pns ptt ker k g
1 DKK 2 0 3 0 4 1 16 21 0 0 5 3 2 0 2
2 Padang Pasir 6 3 4 2 0 0 1 2 1 1 1 3 6 1 0
3 Andalas 2 2 2 2 0 0 0 2 0 1 0 2 2 2 0
4 Seb Padang 2 2 1 1 0 0 1 2 1 1 1 6 4 1 0
5 Pemancungan 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 1 0
6 Rawang Barat 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 3 1 1 0
7 Alai 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 4 3 1 0
8 Ulak Karang 1 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 3 2 0 0
9 Air Tawar 3 2 1 0 0 0 2 1 0 0 0 5 0 1 0
10 Lubuk Buaya 2 2 2 1 0 0 0 2 0 0 1 12 3 1 1
11 Air Dingin 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 4 8 1 0
12 Nanggalo 4 2 2 1 0 0 0 3 1 0 1 10 6 2 0
13 Lapai 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 1 0
14 Kuranji 2 2 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4 3 0 0
15 Ambacang Krj 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 5 1 0
16 Belimbing 1 1 1 1 0 0 0 2 1 0 2 2 5 1 1
17 Pauh 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 4 1 1 0
18 Lb Kilangan 2 0 2 0 0 0 0 1 1 0 1 3 0 1 3
19 Lb Begalung 2 2 3 1 0 0 0 2 0 1 1 6 1 0 0
20 Penggambiran 0 2 1 0 0 0 0 0 1 0 1 4 2 1 0
21 Bungus 2 1 1 1 0 0 0 2 1 1 1 2 9 1 0
22 GFK 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
jumlah 40 31 30 13 4 3 20 44 10 7 23 90 63 19 2
Page 20
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 20
Sambungan tabel 5.
no unit kerja
slta sltp
bidan
spk
pek sp sp sp sm
saa
cp smp spk
sd pns ptt kes ph rg ag ak ak sma kpaa kpa u/e
per
1 DKK
2 0 2 7 1 0 0 0 2 0 7 3 1 0 1
2 Padang Pasir
9 7 12 3 0 0 0 3 7 0 1 0 1 0 0
3 Andalas
9 6 8 1 1 1 0 1 3 0 4 0 0 0 0
4 Seb Padang
6 7 5 0 0 0 0 1 3 0 3 1 1 0 0
5 Pemancungan
7 4 2 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0
6 Rawang Barat
5 2 3 0 0 0 0 1 3 0 3 1 0 0 0
7 Alai
6 3 5 1 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 0
8 Ulak Karang
4 2 5 1 0 1 1 2 2 1 1 0 0 0 0
9 Air Tawar
4 0 10 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
10 Lubuk Buaya
15 16 8 3 0 2 1 1 4 0 1 1 0 0 0
11 Air Dingin
12 8 6 3 0 1 0 1 3 0 1 0 0 0 0
12 Nanggalo
4 7 2 2 0 2 0 1 4 0 1 0 0 1 0
13 Lapai
3 4 5 2 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0
14 Kuranji
5 4 5 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
15 Ambacang Krj
1 4 3 0 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0
16 Belimbing
5 9 4 2 0 1 1 0 2 0 1 0 0 0 0
17 Pauh
6 10 9 0 0 1 0 1 3 0 4 0 0 0 0
18 Lb Kilangan
6 6 11 3 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
19 Lb Begalung
7 6 8 2 0 0 0 1 4 0 1 1 0 0 0
20 Penggambiran
6 5 7 1 0 1 0 1 3 0 0 0 0 0 0
21 Bungus
6 2 4 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0
22 GFK
0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
jumlah 128 112 124 32 5 16 3 19 59 2 35 7 3 1 1
Page 21
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 21
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG
Gambaran keadaan masyarakat Kota Padang di masa depan atau visi
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah Masyarakat
Kota Padang Sehat 2010
Dengan visi ini diharapkan terwujudnya lingkungan sehat dan perilaku
sehat serta meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
sehingga derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat
meningkat secara optimal.
3.2. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG
Untuk dapat mewujudkan visi Kota Padang Sehat 2010 ditetapkan
empat Misi Pembangunan Kesehatan sebagai berikut:
1. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
3.3. TUJUAN DAN SASARAN
3.3.1 Tujuan
Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Page 22
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 22
melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan perilaku
dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dinas
Kesehatan sebagai Dinas teknis Walikota yang mengelola kesehatan
dituntut perannya dalam pengelolaan dan pelayanan kesehatan untuk
mewujudkan keadaan:
a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima.
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
serta membudayakan hidup bersih dan sehat.
c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial
d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan semakin
banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat kesehatan yang
semakin tinggi
e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan social
f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam
kegiatan pelayanan kesehatan
3.3.2. Sasaran
Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati diatas adalah sebagai berikut :
a) Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan.
b) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ).
Page 23
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 23
c) Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ).
d) Meningkatnya Usia Harapan Hidup.
e) Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ).
f) Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular.
g) Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan.
h) Meningkatnya perilaku hidup sehat.
i) Meningkatnya Kesehatan Lingkungan.
j) Meningkatnya pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Minuman.
k) Meningkatnya Manajemen Kesehatan disemua tingkat administrasi.
l) Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia Bidang Kesehatan.
3.4. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
secara bertahap antara lain :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, kebersihan lingkungan dan menciptakan
mutu sumber daya manusia yang baik
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan tersebut perlu di
mulai semenjak dalam usia kandungan sampai usia lanjut. Masing-masing
keluarga tetap dapat memelihara kesehatan orang tua, sehingga tanggung
jawab pemeliharaan kesehatan tetap berada dalam keluarga masing-
masing
3. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan fasilitas lembaga kesehatan
termasuk penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat
Page 24
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 24
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga timbul citra terhadap
pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit pemerintah, puskesmas
dan posyandu.
3.5. STRATEGI
Dinas Kesehatan sebagai unit kerja Pemerintah Kota Padang untuk
tahun 2006 – 2010 menetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan
untuk mencapai visi dan misi dalam upaya mengoptimalkan kekuatan yang
dimiliki dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada, mengatasi berbagai
kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang mengancam. Beberapa
alternatif strategis yang dihasilkan adalah :
1. Kerjasama Lintas Sektor.
Sebagian masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang
tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain sehingga upaya
pemecahan ini harus secara strategis melibatkan sektor terkait. Isu utama
adalah upaya meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih efektif, karena
kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan selama ini sering
kurang berhasil.
Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan mutu
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat memerlukan kerjasama yang erat antara berbagai sektor yang
terkait dengan sektor kesehatan. Demikian pula peningkatan upaya dan
manajemen pelayanan kesehatan tidak dapat terlepas dari peran sektor yang
membidangi pembiayaan, pemerintahan dan pembangunan daerah,
ketenagaan, pendidikan, perdagangan dan sosial budaya. Komitmen bersama
lembaga Legislatif dalam pembangunan kesehatan perlu diciptakan untuk
Page 25
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 25
menyerap aspirasi masyarakat dan sekaligus meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
2. Sumber Daya Manusia Kesehatan
Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan keberhasilan
upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan yang
bermutu harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan berusaha untuk menguasai IPTEK yang mutakhir. Disamping
itu, mutu sumber daya tenaga kesehatan ditentukan pula oleh nilai-nilai, moral
yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan tugas. Disadari bahwa jumlah
sumber daya tenaga kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK dan
menerapkan nilai-nilai, moral dan etika profesi masih terbatas.
Adanya kompetisi dalam era pasar bebas sebagai akibat dari globalisasi
harus diantisipasi dengan peningkatan mutu dan profesionalisme sumber daya
manusia kesehatan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing sektor
kesehatan.
3. Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
Dipandang dari segi fisik persebaran sarana pelayanan kesehatan baik
puskesmas maupun rumah sakit serta sarana kesehatan lainnya termasuk
sarana penunjang upaya kesehatan telah dapat dikatakan merata ke seluruh
kota Padang. Namun harus diakui bahwa persebaran fisik tersebut masih
belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan, dan
keterjangkauan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik,
jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang
lainnya. Proses pemberian pelayanan dan kompensasi yang diterima serta
Page 26
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 26
harapan masyarakat pengguna, merupakan hal- hal yang harus menjadi fokus
perhatian dalam peningkatan mutu pelayanan,. Dengan demikian maka
peningkatan kualitas fisik serta faktor tersebut di atas merupakan prakondisi
yang harus dipenuhi. Selanjutnya proses pemberian pelayanan ditingkatkan
melalui peningkatan mutu dan profesinalisme sumber daya kesehatan
sebagaimana diuraikan diatas. Sedangkan harapan masyarakat pengguna
diselaraskan melalui peningkatan pendidikan umum, penyuluhan kesehatan,
komunikasi yang baik antara pemberi pelayanan dan masyarakat.
4. Pengutamaan, Sumber Daya Pembiayaan, Dan Pemberdayaan Masyarakat.
Selama ini kesehatan masih kurang didukung oleh sumber daya
pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah
dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan terhadap
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan
sistem pembiayaan yang bersifat pra-upaya yang sudah dikenal sebagai
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.
Page 27
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 27
BAB IV
KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI .
4.1. KEDUDUKAN
Sesuai dengan Perda No. 12 tahun 2004 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang
merupakan Dinas Teknis Walikota bertugas mengelola kesehatan yang
dikepalai oleh seorang kepala Dinas.
4.2. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1. Kepala Dinas.
2. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Sub. Bagian Umum.
b. Sub. Bagian Keuangan.
3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Rumah sakit dan Puskesmas.
b. Seksi Farmasi dan Perizinan.
4. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi:
a. Seksi Ibu, anak dan Usia lanjut.
b. Seksi gizi dan UKS.
5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, membawahi:
a.Seksi Imunisasi dan Surveilans.
b.Seksi Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan membawahi:
Page 28
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 28
a.Seksi Promosi kesehatan
b.Seksi Kesehatan lingkungan.
Bagan . 1
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA
dr. Hj EFRIDA AZIZ, M.Sc
PEMBINA Tk. I
KEPALA
SUB BAG.UMUM
Faisal Riza, SH
KEPALA
BAGIAN TATA USAHA
NURLENA ELIDA, SE
KEPALA
SUB BAG. KEUANGAN
Eva Yanti, SE.Akt
KEPALA BIDANG PMKL
Nazarudin, SKM,M.Kes
KEPALA BIDANG P2P
dr.Hj.Devi Naswita .
KEPALA BIDANG YANKES
drg.Hj.Eka Lusti,MM
KEPALA BIDANG KESGA
dr.Hj.IsmaniaOsnita,M.Kes
Ka.Sie. Imunisasi dan Surveilance
Dr. Hj. Gentina
Ka.Sie. Kesehatan Lingkungan Depitra Wiguna,SKM
Ka.Sie. Ibu dan Anak
Netty Hastuti
Ka.Sie. Perizinan
Zulhefi Bais,SKM
Ka. Sie
Promkes H.Arliskam,SPd.
Ka.Sie. Gizi dan UKS
Neldawati,Amd.Keb
Ka.Sie. RS & Puskesmas
Dr. Melinda
Ka.Sie. Pemberantasan Peny.
Menular Rizalman,SKM
PUSKESMAS & GFK
Page 29
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 29
4.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Keputusan Walikota No. 18 tahun 2004 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan maka Dinas Kesehatan Kota Padang
sebagai Dinas Teknis Walikota bertugas mengelola kesehatan,
melaksanakan kewenangan urusan rumah tangga dibidang kesehatan dan
tugas lainnya yang diserahkan oleh Kepala Daerah serta melaksanakan
koordinasi dengan semua Dinas yang terkait dibidang Kesehatan.
Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah :
1. Perumusan kebijaksanaan, pemberian bimbingan teknis dilingkungan
Dinas Kesehatan Kota Padang
2. Pemberian Perizinan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan umum
3. Pembinaan terhadap Unit pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan
4. Pengelolaan urusan keTata Usahaan Dinas
Bidang Kewenangan:
1. Penyelenggaraan standar pelayanan minimal kesehatan
2. Pemberian izin terhadap penyelenggaraan pelayanan dan sarana
kesehatan
3. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
4. Pengadaan dan pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan
5. Penyelenggaraan pembiayaan pelayanan kesehatan
6. Penyelenggaraan sitim Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
7. Penyusunan rencana bidang kesehatan daerah
8. Penanggulangan bencana dan wabah
9. Penyelengggaraan peningkatan gizi masyarakat.
Page 30
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 30
Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian
dan bidang sebagai berikut:
A. Bagian Tata Usaha
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi
dilingkungan Dinas Kesehatan.
2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan,
urusan rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan
kearsipan.
b. Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana,
menyusun evaluasi dan pelaporan
c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
3. Untuk menjalankan fungsinya kepala Tata Usaha dibantu dua orang
Kepala Sub Bagian yaitu
a. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan
administrasi dan kepegawaian , urusan rumah tangga, urusan peralatan
dan perlengkapan Dinas Kesehatan Kota Padang
b. Sub Bagian Keuangan dan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan,
penyusunan pertanggung jawaban keuangan dinas
Page 31
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 31
B. Bidang Pelayanan Kesehatan
1. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
melaksanakan Pembinaan dan Pengembangan Rumah Sakit, Puskesmas
dan Sarana Kesehatan lainnya serta pelayanan kesehatan, Farmasi dan
Perizinan di Bidang Kesehatan
2. Untuk menyelenggarankan tugasnya, Bidang Pelayanan Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu
dan Sarana Kesehatan lainnya
b. Pembinaan terhadap sarana Farmasi, Makanan dan Minuman
c. Penyusunan rencana kebutuhan Obat – obatan dan alat Kesehatan
d. Pemberian izin pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di bantu
oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu
a. Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas
Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas serta pengelolaan manajemen
dan pengembangannya
b. Seksi Farmasi dan Perizinan
Seksi Farmasi dan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengawasan terhadap pemakaian dan peredaran obat, alat
Page 32
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 32
kesehatan, kosmetik, makanan, minuman serta memproses, menerbitkan
izin tenaga kesehatan, sarana dan fasilitas di bidang kesehatan
C. Bidang Kesehatan Keluarga
1. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam koordinasi, pembinaan dan pengawasan kesehatan Ibu, Bayi, anak
dan lanjut usia serta program gizi dan Ussaha Kesehatan Sekolah
2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Kesehatan Keluarga
mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan ibu
hamil, bayi, anak dan lanjut usia
b. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pelayanan gizi
masyarakat
c. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan program usaha
kesehatan sekolah
3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Kesehatan keluarga di bantu
oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu
a. Seksi Ibu, Anak dan Lanjut Usia
Seksi Ibu, Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas melaksanakan
pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pogram Kesehatan ibu,
Bayi, Anak dan Lansia.
b. Seksi Gizi dan UKS
Seksi Gizi dan UKS mempunyai tugas melaksanakan, pembinaan dan
pengawasan program Gizi dan Usaha Kesehatan Sekolah
Page 33
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 33
D. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
1. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menyusun rencana penyelenggaraan
kegiatan pengamatan, pengawasan, pemberantasan dan pencegahan
penyakit
2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Pemberantasan dan
pencegahan penyakit mempunyai fungsi :
a. Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang
pemberantasan dan pencegahan penyakit
b. Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi bidang
pemberantasan dan pencegahan penyakit
c. Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta
manajemen program dalam lingkupbidang pemberantasan dan
pencegahan penyakit
d. Penyebarluasan informasi cara pemberantasan dan pencegahan
penyakit
e. Pelaksanaan koordinasi surveilans epidemiologi pencegahan dan
penanggulangan wabah serta kejadian luar biasa
f. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah
haji dan vaksinasi meningitis
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu :
a. Seksi Imunisasi dan Surveilans
Page 34
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 34
Seksi Imunisasi dan Surveilans mempunyai tugas menyusun
perencanaan, pembinaan dan pengawasan program imunisasi dan
kegiatan surveilans
b. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular mempunyai tugas menyusun
Perencanaan, Pembinaan dan pengawasan program pemberantasan
Penyakit menular
E. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan
perencanaan, pembinaan dan mengawasi kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan peran serta masyarakat dibidang kesehatan, pembinaan dan
pengawasan kesehatan lingkungan
2. Untuk menyelenggarakan tugasnya , Bidang Pemberdayaan Masyrakat dan
Kesehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan penyuluhan
kesehatan, yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan melalui berbagai
media
b. Pembinaan dan mendorong tumbuhnya peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan
c. Pengkoordinasian dan mengawasi kualitas air yang digunakan oleh
masyarakat
d. Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman
Page 35
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 35
e. Pembinaan dan pengawasan tempat produksi dan penjualan makanan
dan minuman serta tempat – tempat umum lainnya
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu
a. Seksi Promosi Kesehatan
Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
pengkoordinasian, membina dan mengawasi kegiatan promosi
kesehatan yang dilaksanakan melalui berbagai fasilitas kesehatan
dengan menggunakan berbagai media
b. Seksi Kesehatan Lingkungan
Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan,
pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan
lingkungan pemukiman, tempat – tempat umum, tempat pengolahan/
produksi dan penjualan makanan minuman serta berbagai fasilitas
kesehatan
Page 36
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 36
BAB V
PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN
5.1. PROGRAM
Program yang telah disusun dan ditetapkan sebagai strategi kebijakan
Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2008 terdiri dari :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Mayarakat
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
8. Program Pelayanan Penduduk Miskin
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannnya
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah
5.1.1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Tujuan program ini adalah menjamin ketersediaan obat dengan jenis
dan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan
Page 37
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 37
melakukan kegiatan pengadaan obat generik dan non generik serta melakukan
pemantapan LP-LPO.
5.1.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Program ini bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, mempertahankan
jangkauan dan pemerataan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
puskesmas dan meningkatkan pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh
masyarakat serta meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan
jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan rujukan menuju
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan antara lain :
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pengembangan program jaminan mutu dan penggunaan obat rasional
Meningkatkan mekanisme dan dukungan kegiatan rujukan
Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada kelompok
masyarakat rawan penyakit.
Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.
Peningkatan peran lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha dalam
pembangunan kesehatan
Pemantauan dan penilaian
Perumusan perbaikan konsep dasar upaya kesehatan rujukan dan
pemantapan kebijakan serta pengelolaan program pelayanan kesehatan
rujukan,mendukung kemandirian rumah sakit dan desentralisasi.
Page 38
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 38
Pengembangan dan pemantapan program jaminan mutu dan penggunaan
obat rasional di rumah sakit
Terjaminnya pelayanan kesehatan kepada penduduk miskin
Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Rumah Sakit.
Pengerakan partisipasi masyarakat dalam perlindungan, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
2. Peningkatan manajemen kesehatan
Kegiatan ini menjadi tanggung jawab Bagian Tata Usaha yang bertugas
mengelola manajemen adminstrasi di Dinas Kesehatan Kota Padang. Kegiatan
– kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapi tujuan yang telah
ditetapkan antara lain
a. Kegiatan dalam mengurus kepegawaian, Sumber Daya Manusia, Evaluasi
program dan umum di lingkungan Dinas Kesehatan.
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi surat menyurat
Pengelolaan inventaris barang
Pengelolaan kegiatan rumah tangga Dinas Kesehatan
Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Pengelolaan peningkatan SDM
b. Kegiatan dalam mengurus keuangan dan perencanaan
Pengelolaan Administrasi keuangan
Mengkoordinir Penyusunan rencana kerja kegiatan
Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Satuan Kerja dan
Perubahan Anggaran .
Menyusun Proposal Health Workforce and Services Project Kota Padang
Page 39
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 39
Menyusun Lembaran Kerja dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Health
Workforce and Services Project.
Monitoring dan Evaluasi program pembangunan kesehatan.
3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan manajemen
pelayanan kesehatan di rumah bersalin, balai pengobatan dan klinik,
penyelenggaraan obat, pengobat tradisional, Rumah Sakit dan saran
kesehatan.
5.1.3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, psikotropika, narkotika, zat aditif
dan bahan berbahaya lainnya serta penggunaan sediaan farmasi, makanan
dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan,
sehingga masyarakat terlindung dari produk yang tidak memenuhi syarat yang
dapat menimbulkan resiko penyakit. Kegiatan – kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
Pengamanan bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat narkotika,
Psikotropika, zat adiktif lain dan bahan berbahaya lainnya.
Pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan makanan.
Pengawasan obat, obat tradisional, kosmetika dan alat kesehatan
Penggunaan obat rasional
Program obat esensial
Pembinaan dan pengembangan obat asli Indonesia
Pembinaan dan pengembangan industri farmasi
Page 40
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 40
5.1.4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat
Promosi kesehatan merupakan suatu kegiatan penentu bagi
keberhasilan dari suatu program kesehatan karena promosi kesehatan dapat
merubah perilaku seseoran, keluarga dan masyarakat melalui peningkatan
kesadaran, keinginan dan kemampuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan derajat kesehatan sehingga mampu untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal..
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Penyuluhan kesehatan masyarakat pola hidup sehat
- Penyuluhan masyarakat tentang penanggulangan penyalahgunaan
narkoba
- Peningkatan pokjanal posyandu
- Pengembangan PSM & Orsos dalam upaya kesehatan masyarakat
5.1.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuan program perbaikan gizi masyarakat ini adalah untuk perbaikan
status gizi keluarga, dimana sasarannya adalah masyarakat terkecil yaitu
keluarga. Tujuan akhir program ini adalah untuk meningkatkan status gizi
masyarakat. Kegaitan-kegiatan yang dilakukan dalam mencapai mencapai
tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
Penganggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat mikro lainnya
Pemberdayaan mayarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Pemberian makanan tambahan dan penyuluhan
Page 41
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 41
5.1.6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program ini bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup
yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya
yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat yang optimal.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan antara lain :
Pengawasan kulaitas air
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
Pengawasan tempat pengolahan makanan
Pembinaan Sanitarian untuk meningkatkan kinerjanya
5.1.7. Program Pencegahan dan Penganggulangan Penyakit
Program ini mempunyai peran penting dalam menurunkan angka
kesakitan dan kematian, dimana pada akhirnya dicapai peningkatan derajat
kesehatan secara optimal.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah
Imunisasi, TB Paru, Kusta, Rabies, Filaria, DBD, Malaria dan Survailans,
dan lain sebagainya. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan langsung oleh
Puskesmas, Rumah Sakit maupun Dokter dan Bidan Praktek Swasta, dan
dilakukan promosi melalui Posyandu dan kelompok potensial lainnya.
Kegiatan lainnya yang langsung dilaksanakan dilapangan adalah
pengobatan dan penanggulangan KLB, PSN-DBD dan juga Fogging/
pengasapan.
Page 42
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 42
5.1.8. Program Pelayanan Penduduk Miskin
Program ini bertujuan agar pelayanan terhadap masyarakat miskin
dapat terlaksana. Untuk memenuhi tujuan tersebut, kegiatan yang
dilaksanakan antara lain :
- dilaksanakannya khitanan masal setiap tahun, dengan sasaran anak-anak
miskin.
- diberikannya biaya penggantian persalinan bagi masyarakat pra gakin
yang melahirkan dengan tenaga kesehatan dan melahirkan di puskesmas
sehingga masyarakat pra gakin bisa tertolong dari segi ekonomi.
5.1.9. Program Pengadaan, Peningktanan dan Peerbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannnya
Sarana dan Prasarana yang ada di Kota Padang saat ini dalam
jumlah yang cukup memadai antara lain memiliki Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling. Tujuan program ini adalah
meningkatnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana kesehatan yang
ada di Kota Padang, karena dengan jumlah sarana yang meningkat
sehingga meningkatnya kunjungan penduduk ke Puskesmas yang
memanfaatkan fasilitas Puskesmas yang dilihat dengan indikator:
a. Jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas
b. Kunjungan pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas.
c. Frekwensi pelayanan Puskesmas di Luar gedung.
Page 43
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 43
5.1.10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Program ini bertujuan agar terlayaninya biaya perawatan kesehatan
masyarakat pra gakin yang tidak tertampung dalam askes. Karena kegiatan
ini baru dilaksanakan maka untuk menunjang kegiatan ini perlu
disosialisasikan pada tingkat pemko, DKK, Kecamatan dan tingkat
puskesmas.
5.1.11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Program ini bertujuan agar para ibu lebih termotivasi membawa
balitanya ke posyandu dan puskesmas untuk mengkonsultasikan dan
memeriksakan kesehatan sehingga tumbuh kembang balitanya dapat
diperhatikan. Program ini didukung dengan kegiatan Lomba Balita Sehat se
Kota Padang setiap tahunnya. Pemenang lomba tingkat kota akan diutus
untuk mewakili lomba di tingkat Propinsi.
5.1.12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Menurut survey kesehatan rumah tangga tahun 1980 angka
kesakitan umur 55 tahun keatas sebesar 11,6%, diatas 50tahun 9,2%.
Dalam pelaksanaan pembinaan usia lanjut ini memerlukan penanganan
terpadu melalui peningkatan peran lintas sektoral, oleh sebab iru perlu
terbentuk Tim Kemitraan Kota, Kecamatan dan tingkat Kelurahan sehingga
pembinaan diperlukan sesuai dengan bidang, peran dari masing-masing
lintas sektor atas kesepakatan bersama.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan evaluasi
- Upaya pelayanan kesehatan lansia
Page 44
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 44
- Pembinaan ketenagaan
- Pembinaan dukungan masyarakat
Program ini didukung dengan adanya Posyandu lansia, senam
lansia dan lomba senam lansia serta adanya pertemuan palanta lansia
Kota Padang.
5.1.13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Tujuan Program ini adalah untuk menelusuri kronologis penyebab
kematian ibu dan anak, serta menganalisa kasus kematian ibu maternal
dan perinatal serta didapat kesepakatan untuk upaya penurunan AKI dan
AKB Kota. Tahun 2006, didapat 42 kasus kematian perinatal dari 15.565
kelahiran hidup (3/1.000 KLH). Untuk kematian maternal ada 7 kasus
kematian ibu dari 15.565 kelahiran hidup (45 / 100.000 KLH). Jika
dibandingkan dengan tahun 2005 (AKI : 47 / 100.000 KLH, AKB : 4 / 1.000
KLH), AKI dan AKB tahun 2006 ada mengalami penurunan. Namun angka
ini belum dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan program KIA kota Padang
karena penurunanya tidak signifikan.
Penyebab kematian parinatal tebanyak adalah BBLR (33 %) dan
Aspiksia (24 %). Sedangkan penyebab kematian ibu adalah Eklamsia (17
%).
Kegiatan yang dilakukan antara lain diadakannya Semiloka
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Audit Maternal Perinatal.
5.1.14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah
Tujuan program ini adalah pemeliharaan kesehatan anak usia
sekolah. Jangkauan pelayanan kesehatan seharusnya 100% dari sekolah
Page 45
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 45
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan
penganekaragaman pelayanan kesehatan.
Kegiatan UKS yang dilakukan :
- Pelatihan guru UKS
- Pelatihan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)
- Melaksanakan skreening ke sekolah mulai dari TK s/d SMU
- Pelatihan KKR (Kader Kesehatan Remaja)
- Melaksanakan bimbingan teknis ke puskesmas dan sekolah
- Pertemuan petugas UKS Puskesmas sekali 3 bulan di DKK Padang
5.2. INDIKATOR
Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil
guna dan berdaya guna, maka dalam rencana strategis Pembangunan
Jangka Menengah ditetapkan indikator yang harus dicapai oleh Dinas
Kesehatan Kota Padang menuju kota Padang Sehat 2010. Indikator ini
disusun berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan
secara nasional. Berdasarkan SPM maka indikator yang harus dicapai Dinas
Kesehatan Kota Padang adalah :
Page 46
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 46
Tabel 6.
Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2006 - 2010
no
jenis pelayanan
TARGET
2006 ( % )
2007 ( % )
2008 ( % )
2009 ( % )
2010 ( % )
1. penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar
a pelayanan kesehatan ibu dan bayi
- cakupan kunjungan ibu hamil k4 90 92 93 94 95
- - cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau nakes yang memiliki kompentensi kebidanan.
87 88 89 89 90
- ibu hami resiko tinggi yang dirujuk 85 90 95 95 100
- cakupan kunjungan neonatus 90 90 90 90 90
- cakupan kunjungan bayi 87 88 89 89 90
- cakupan bayi bblr yang ditangani 85 90 95 98 100
b pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah
- cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
30 40 50 60 90
- cakupan pemeriksaan kes siswa sd dan setingkat oleh tenaga kes atau terlatih (guru uks atau dokter kecil)
100 100 100 100 100
- cakupan pelayanan kesehatan remaja 40 50 60 70 80
c pelayanan immunisasi
- desa/kelurahan uci 60 70 80 90 100
d pelayanan pengobatan / perawatan
- cakupan rawat jalan 40 50 60 70 35
- cakupan rawat inap 0,09 1 1,2 1,4 1,5
e pelayanan kesehatan jiwa
- pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
11 12 13 14 15
f pelayanan kesehatan kerja
- cakupan pelayanan kes kerja pada pekerja formal 20 30 40 60 80
g pelayanan kesehatan usia lanjut
- cakupan pelayanan kes pra usia lanjut 25 35 50 60 70
ii penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat
a pemantauan pertumbuhan balita
- balita yang naik berat badannya ( n/d ) 86 87 88 89 90
- balita bawah garis merah < 9 < 8 < 7 < 7 < 6
Page 47
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 47
Sambungan Tabel 6
b pelayanan gizi
- cakupan balita mendapat kapsul vit a 2 kali pertahun 90 92 93 94 95
- cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet fe 91 92 93 94 95
- cakupan pemberian makanan pendamping asi pada bayi bgm dari keluarga miskin
100 100 100 100 100
- balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
- cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium
91 92 93 94 95
iii penyelenggaraan pelayanan kes rujukan dan penunjang
a pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar dan komprehensif.
- akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus
70 75 80 85 90
- ibu hamil resiko tinggi/ komplikasi yang tertangani 75 80 85 90 90
- neonatus resiko tinggi/ komplikasi yang tertangani 75 80 85 85 90
b pelayanan gawat darurat
- sarana kes dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat
70 75 80 85 90
iv penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular
a penelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa (klb) dan gizi buruk
- desa / kelurahan mengalami klb yang ditangani < 24 jam
85 90 95 97 100
- kecamatan bebas rawan gizi 65 70 75 77 80
b pencegahan pemberantasan penyakit polio
- acute flacid paralysis (afp) rate per 100.000 penduduk < 15 thn
1 1 1 1 >=1
c pencegahan dan pemberantasan penyakit tb paru
- kesembuhan penderita tbc bta + 80 85 85 85 > 85
d
pencegahan dan pemberantasan penyakit ispa
- Cakupan balita dengan pnemonia yang ditangani 60 70 80 90 100
E Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS
- Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS 100
- Infeksi Seksual yang diobati 100 100 100 100 100
- Darah donor diskrining thd HIV-AIDS 100 100 100 100 100
F Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Penderita DBD yang ditangani 75 75 80 80 80
G Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare
- Balita dengan diare yang ditangani 100 100 100 100 100
H Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria
- Penderita Malaria yang diobati 100 100 100 100 100
1 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta
- Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate ) 90 90 90 90 >90
Page 48
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 48
Sambungan Tabel 6
J Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis.
- Kasus filariasis yang ditangani 90 90 90 90 >=90
V Penyelenggaraan Kes. Lingkungan dan Sanitasi Dasar
A Pelayanan Kesehatan Lingkungan
- Institusi yang dibina 50 55 60 65 70
B Pelayanan Pengendalian Vektor
- Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 95 95 95 95 >95
C Pelayanan Hygiene Sanitasi di tempat umum
- Tempat umum yang memenuhi syarat 48 50 55 65 80
VI Penelenggaraan Promosi Kesehatan
A Penyuluhan Perilaku Sehat
- Rumah tangga sehat 30 35 45 55 65
- Bayi mendapat ASI- Eksklusif 40 50 60 70 80
- Desa dengan garam beryodium baik 90 90 90 90 90
- Posyandu purnama 50 60 65 70 80
VII
Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (P3 NAPZA)
A Penyuluhan P3 NAPZA berbasis Masyarakat 20 25 30 35 40
- Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas
VIII Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian ( obat )
A Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kes.
- Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 85 87 87 90 90
- Pengadaan obat esensial 100 100 100 100 100
- Pengadaan obat generic 90 95 95 95 100
B Pelayanan Penggunaan Obat Generik
- Penulisan resep obat generic 90 90 90 90 90
IX Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
A Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kes perorangan
- Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan
20 30 50 70 80
B Penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan
- Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Gakin dan Masyarakat rentan
100 100 100 100 100
Page 49
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 49
BAB VI
PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2008
Selain pembiayaan APBD Kota, dalam pelaksanaan program
kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Padang juga ditunjang oleh pembiayaan
dari berbagai sumber antara lain APBN (DAK, Dekon), APBD Propinsi dan
BHLN (NLR, ISS HWS)
6.1. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG
Tabel 7.
Anggara Belanja APBD Kota Padang Tahun 2008
No Kegiatan Belanja Jumlah (Rp) Realisasi
Anggaran (Rp) %
1
2
3
4
Belanja tidak langsung
Belanja Pegawai/
Personalia
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
30.918.534.550,64
1.477.822.560
5.568.161.979
8.731.297.000
29.015.048.902
1.343.102.010
5.052.079.754
8.554.495.653
93,84
90,88
90,73
97,97
Jumlah 46.695.816.089,64 43.964.726.319 94.15
Adapun dana DAK sudah termasuk dalam anggaran APBD Kota
dialokasikan sebesar Rp. 9.619.379.000,- namun terealisasikan sebesar Rp.
9.300.195.884 (97%).
Page 50
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 50
6.2. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG
Tabel 8.
Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2008
No Sumber Kegiatan Belanja
Jumlah Realisasi %
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5
Dekonsentrasi NLR (Nederland Leprose) ISS GAVI BLN HWS APBN
Operasional Posyandu Dekon Puskesmas Seksi KIA dan Lansia Seksi Gizi dan UKS Kusta Imunisasi Surveilen Ephidemologi Operasional Jamkesda Bensos Jamkesmas
0 0 0 0 Rp. 3.600.000 Rp.17.575.000 Rp.11.769.000 Rp. 2.100.470.000 Rp.141.230.000 Rp. 57.720.000
Rp. 3.600.000 Rp.17.575.000 Rp.11.769.000 Rp..269.308.040 Rp.102.250.000 Rp. 320500.000
100% 100% 100% 60% 72,39% 56,32%
Page 51
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 51
BAB VII
PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
7.1 BAGIAN TATA USAHA
Kedudukan Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai
unsur membantu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan tugas pokok
melaksanakan kewenangan dibidang Tata Usaha mempunyai Dua Sub.
Bagian Yaitu Sub.Bag. Umum & Kepegawaian dan Sub. Bagian Perencanaan
& Keuangan yang dipimpin oleh Kepala Tata Usaha dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang.
7.1.1 Sub.Bagian Umum & Kepegawaian
Selama Tahun 2008, Sub. Bagian Umum & Kepegawaian sudah
melaksanakan kegiatan rumah tangga Dinas Kesehatan Kota Padang antara
lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Dalam rangka untuk melaksanakan tertib administrasi perkantoran maka
perlu dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan
administrasi Perkantoran antara lain :
Penyediaan jasa surat menyurat.
Penyediaan jasa komunikasi , sumber daya listrik, air dan telepon.
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
Penyediaan jasa kebersihan kantor.
Penyediaan alat tulis kantor.
Penyediaan barang cetakan dan pengandaan.
Page 52
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 52
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan
kantor.
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
Penyediaan peralatan rumah tangga.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan.
Penyediaan bahan logistik kantor.
Penyediaan makanan dan minuman.
Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
Penyediaan peralatan kebersihan kantor.
Peningkatan pelayanan jasa publik.
Penggadaan SIKD
Operasional Bimbingan tekhnis ke lapangan.
Belanja bahan logistik ( Bahan pakai habis medis )
Penyediaan jasa internet
a. Masukan:
Dana Program Pelayanan Administrasi Perkantoran berasal dari APBD
Kota Padang sebanyak Rp.1.514.653.914,- terealisasi
Rp.1.396.538.769.- (92,2 %)
b. Keluaran:
Terlaksananya semua kegiatan pada pelayanan administrasi kantor. c. Hasil : Terpenuhi tertib administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota
Padang.
Page 53
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 53
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran .
e. Dampak:
Meningkatnya kinerja aparatur.
2. Program Peningkatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan
prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan
kegiatan antara lain :
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional.
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
a. Masukan:
Dana Program peningkatan sarana dan prasarana berasal dari APBD
Kota Padang sebanyak Rp.1.046.470.500,- terealisasi Rp.950.387.039-
(90,81 %)
b. Keluaran:
Terlaksananya semua kegiatan pada program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur.
c. Hasil :
Terpenuhi sarana dan prasarana aparatur.
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur.
Page 54
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 54
e. Dampak:
Meningkatnya kinerja aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan disiplin aparatur
maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan kegiatan
antara lain : Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
a. Masukan :
Dana Program peningkatan disiplin aparatur berasal dari APBD Kota
Padang sebanyak Rp.149.550.000,- terealisasi Rp.124.021.000- ( 82,9
%).
b. Keluaran :
Terealisasinya penggadaan pakaian dinas .
c. Hasil :
Terpenuhi kebutuhan pakaian dinas pegawai dilingkungan Dinas
Kesehatan Kota Padang.
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas displin aparatur.
e. Dampak:
Meningkatnya kinerja aparatur.
4. Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas, Pustu dan Jaringannya.
Dalam rangka terwujudnya Kota Padang 2010 perlu dilakukan
berbagai upaya peningkatan sarana dan prasarana fisik pelayanan
kesehatan seperti:
1. Pembangunan baru puskesmas.
Page 55
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 55
2. Rehab Puskesmas
3. Perluasan Gedung Puskesmas
4. Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu.
5. Rehab Puskesmas Pembantu
6. Penggadaan Alat Medis dan Non Medis
7. Penggadaan kendaraan roda 4 puskel
8. Rehab fisik kendaraan puskel roda 4
9. Pembangunan baru poskesdes
10. Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo
Hal ini secara langsung akan meningkatkan mutu pelayanan dan
jangkauan pelayanan kesehatan yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
secara optimal.
a. Masukan :
Program peningkatan sarana dan prasarana didanai oleh DAK dan
dana pendamping (APBD) dengan jumlah keseluruhannya Rp.
9.619.379.000,-, terealisasi sebesar Rp.9.300.195.884,- ( 97 % )
b. Keluaran:
Lanjutan Pembangunan Puskesmas Lubuk Buaya
Lanjutan Pembangunan Puskesmas Air Tawar
Lanjutan Pembangunan Puskesmas Dadok T. Hitam
Pembangunan Puskesmas Pembantu Pasir Putih Tabing
Pembangunan Puskesmas Pembantu Koto Ujung Tanah
Pembangunan Pagar Pustu Mata Air
Pembangunan Pagar Pustu Tabing
Page 56
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 56
Pembangunan Pagar Pustu Pulai Koto Tangah
Pembangunan Pagar Pustu Alai Parak Kopi
Rehabilitasi Puskesmas Kuranji
Rehabilitasi Puskesmas Nanggalo
Rahabilitasi Puskesmas Bungus
Rehabilitasi Puskesmas Pagambiran
Rehabilitasi Puskesmas Pauh
Rehabilitasi Ruang Rawatan Puskesmas Lubuk Buaya
Perluasan Puskesmas Rawang
Rehabilitasi Pustu Batu Gadang
Rehabilitasi Pustu Timbalun Bungus Teluk Kabung
Rehabilitasi Pustu Nipah
Rehabilitasi Pustu Purus V
Peningkatan Poskesdes Batang Arau menjadu Pustu
Peningkatan Poskesdes Marapalam menjadi pustu
Rehabilitasi Polindes Sungai Sapih
Penggadaan Puskesmas Keliling roda empat
Rehabilitasi kendaraan puskel roda empat
Pembangunan Poskesdes Seberang padang
Pembangunan Poskesdes Cengkeh
Pembangunan Poskesdes Bungus
Pembangunan Poskesdes Ikur Koto
Pembangunan Poskesdes Kuranji
Pembangunan Poskesdes Rimbo Kaluang
Rehabilitasi Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo
Page 57
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 57
Penggadaan peralatan medis
Penggadaan alat non medis seperti
Penggadaan peralatan komputer & komunikasi seperti :
a. Penggadaan komputer note book
b. Penggadaan printer
c. Penggadaan kelengkapan komputer
d. Penggadaan jaringan komputer tanpa CPU
e. Penggadaan teralis televisi
f. Penggadaan kamera
g. Penggadaan AC/Kipas Angin & sound sistem
h. Penggadaan televisi untuk puskesmas
i. Penggadaan radio SSB
j. Penggadaan radio HF
Penggadaan peralatan kantor dan moubiler seperti :
a. Penggadaan Almari
b. Penggadaan Meja dan Kursi
c. Penggadaan Tempat Tidur
d. Penggadaan Kursi Tamu
c. Hasil :
Terbangunnya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, pustu dan
jaringannya serta tersedianya peralatan medis dan non medis yang
dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan.
d. Manfaat :
Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik.
c. Dampak :
Page 58
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 58
Dengan tersedianya ruang perawatan Puskesmas dan adanya
kendaraan operasional akan meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan pada masyarakat yang pada akhirnya menurunkan angka
kesakitan dan kematian dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
Disamping kegiatan – kegiatan tersebut diatas Sub. Bagian Umum dan
Kepegawaian juga bertugas mengurus kepegawaian di lingkungan Dinas
Kesehatan adapun hasil kegiatan selama Tahun 2008 :
1. Sumber Daya Kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Padang
Tahun 2008 adalah 1.046 orang yang terbagi atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 899 orang.
b. Pegawai NPD sebanyak 9 orang.
c. Pegawai Musiman sebanyak 15 orang.
d. Pegawai honor harian sebanyak 4 orang
e. Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) sebanyak 119 orang yang terdiri dari :
Dokter umum sebanyak 15 orang.
Dokter Gigi sebanyak 2 orang
Bidan sebanyak 102 orang ).
Dinas kesehatan yang mempunyai UPT Dinas yaitu Puskesmas yang
mempunyai tenaga fungsional. Tenaga fungsional ini berprofesi sebagai
Dokter umum, Dokter gigi, Perawat / bidan, Gizi, Sanitasi dan Farmasi dan lain
- lain.
2. Dari jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 899 orang, yang menerima
Keputusan naik pangkat 179 orang yang terdiri :
a. Kenaikan Pangkat Periode April 2008.
Page 59
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 59
Kenaikan Pangkat Reguler sebanyak 29 orang
Kenaikan Pangkat Fungsional sebanyak 70 orang
b. Kenaikan Pangkat Periode Okober 2008
Kenaikan Pangkat reguler sebanyak 10 orang
Kenaikan Pangkat Fungsional sebanyak 65 orang
Penyesuaian Ijazah
3. Jumlah pegawai yang mengajukan usulan dari CPNS ke PNS yaitu sebanyak
45 orang.
4. Jumlah Pegawai yang naik gaji berkala yaitu sebanyak 310 orang.
5. Jumlah pegawai yang pensiun sebanyak 11 orang
6. Jumlah pegawai yang pindah ke daerah lain sebanyak 2 orang.
7. Jumlah pegawai yang pindah dari daerah lain sebanyak 24 orang.
8. Jumlah pegawai yang titipan ke daerah lain sebanyak 8 orang
7.1.2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Sesuai dengan bidang tugasnya, Bendaharawan di bawah lingkungan
Dinas kesehatan telah melakukan pembukuan / administrasi keuangan serta
pembuatan SPJ setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sub.Bag Perencanaan dan Keuangan dalam rangka melaksanakan
kegiatannya telah melakukan administrasi keuangan dan perencanaan baik
kegiatan langsung dan kegiatan tak langsung dengan perincian sebagai
berikut :
Page 60
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 60
A. Anggaran
A.1 Pendapatan / Penerimaan
Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan sesuai dengan
Peraturan daerah No. 3 tahun 2000 tentang retribusi pelayanan Kesehatan
berperan memberikan dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan
ektensifikasi dan intensifikasi penerimaan daerah . Kewajiban tugas Dinas
Kesehatan Kota Padang untuk melakukan pemungutan secara operasional
dilaksanakan melalui retribusi atas pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh
Unit Pelaksana Teknis, Adapun penerimaan retribusi kesehatan di UPT
Dinas Kesehatan Kota Padang berupa karcis Umum, Rawat Inap Persalinan,
Penerimaan Askes, Laboratorium, Pelayanan Ambulance, Pengujian
Kesehatan dan Pelayanan Gigi dengan total pencapaian berjumlah : Rp.
589,188,100,- ( 80,42 %) dari target yang ditetapkan Tahun 2008 sebesar :
Rp. 732,620,000.-
A.2 Belanja /Pengeluaran Yang Berasal Dari :
a. APBD Kota Padang :.
Dari APBD Kota Padang termasuk dana DAK yang dialokasikan ke Dinas
Kesehatan Kota Padang sebanyak Rp. 45.190.099.740,-.
Setelah dilakukan perubahan anggaran jumlah dana APBD Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun Anggaran 2008 yaitu sebesar Rp.
46.695.798.089.,-. dan terealisasi sebesar :Rp. 43.964.726.319,- ( 94,15
% ) . Anggaran ini alokasikan untuk kegiatan – kegiatan belanja tak
langsung dan belanja langsung.
Page 61
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 61
b. Dana APBN :
Dana APBN untuk Dinas Kesehatan Kota Padang antara lain berupa
Operasional dan Bensos Jamkesda. Anggaran untuk Operasional
Jamkesda sebanyak Rp. 141.230.000 ,- terealisasi sebanyak Rp.
102.250.000 ,- (72,39 % ) dan untuk Bensos Jamkesda sebanyak Rp.
57.720.000,- terealisasi sebanyak Rp. 32.500.000 ( 56,32%)
c. Dana – Dana Lainnya
Program Dinas Kesehatan Kota Padang yang dianggarkan menggunakan
dana lainnya:
NLR (Nederland Leprosis)
Untuk Kegiatan Program Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kusta
melalui sumber NLR (Nederland Leprosis) sebesar Rp.3,600,000,-
dan terealisasi Rp. 3.600,000,- (100 %).
HWS (Health Workforce Services)
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia dan Akses pelayanan kesehatan yang
bersumber dari World Bank dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 2.100.470.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.269.308.040 ,-
( 60 %).
A.3 URAIAN KEGIATAN ( BELANJA TIDAK LANGSUNG MAUPUN BELANJA
LANGSUNG )
a. BELANJA TIDAK LANGSUNG
1. Belanja Pegawai /Personalia :
Anggaran ini dialokasikan dalam rangka memenuhi kebutuhan gaji dan
tunjangan Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Kesehatan Kota
Page 62
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 62
Padang . Tujuannya adalah memenuhi biaya gaji dan tunjangan –
tunjangan lain berupa :
Gaji pokok PNS
Tunjangan keluarga
Tunjangan jabatan
Tunjangan fungsional
Tunjangan fungsional umum
Tunjangan beras
Tunjangan PPh / tunjangan khusus
Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja.
Tunjangan penghasilan berdasarkan tempat kerja.
a. Masukan
Dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Padang Dinas
Kesehatan Kota Padang, untuk belanja Aparatur ( Tidak Langsung )
mendapat sebesar Rp. 30.918.534.550,64,- terealisasi sebesar
Rp. 29.015.048.902,- ( 94 % ) dan dana tersebut dialokasikan untuk
biaya belanja Pegawai ( Gaji/ Tunjangan PNS ).
b. Keluaran :
Dari belanja Tak Langsung yang dilokasikan dapat membiayai gaji
dan Tunjangan – Tunjangan Pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan
Kota Padang dan Jajarannya.
c. Hasil :
Terbayarnya gaji Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan –
tunjangannya.
Page 63
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 63
d. Manfaat :
Termotivasinya karyawan dan pegawai dalam melaksanakan tugas
serta mendorong peningkatan kinerja pegawai di lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Padang.
e. Dampak :
Lancarnya pencapaian pelayanan pada masyarakat dibidang
kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di lingkungan
Dinas Kesehatan.
b. BELANJA LANGSUNG PADA BAGIAN TATA USAHA
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program pelayanan administrasi perkantoran digunakan untuk
memenuhi kebutuhan administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota
Padang.
a. Masukan :
Dana Program Pelayanan Administrasi Perkantoran berasal dari
APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.514.653.914,- terealisasi
Rp.1.396.538.769.- ( 92,2 % ) .
b. Keluaran :
Terlaksananya semua kegiatan pada pelayanan administrasi kantor.
c. Hasil :
Terpenuhi tertib administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota
Padang.
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran .
Page 64
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 64
e. Dampak :
Meningkatnya kinerja aparatur.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan
prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan
kegiatan kegiatan antara lain :
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional.
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
a. Masukan :
Dana Program peningkatan sarana dan prasarana berasal dari
APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.046.470.500,- terealisasi
Rp.950.387.039- ( 90,81 % ) .
b. Keluaran :
Terlaksananya semua kegiatan pada program peningkatan sarana
dan prasarana aparatur.
c. Hasil :
Terpenuhi sarana dan prasarana aparatur.
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur.
e. Dampak :
Meningkatnya kinerja aparatur
Page 65
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 65
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan disiplin
aparatur maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan
kegiatan antara lain : Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya.
a. Masukan :
Dana Program peningkatan disiplin aparatur berasal dari APBD
Kota Padang sebanyak Rp.149.550.000,- terealisasi
Rp.124.021.000- ( 82,9 %).
b. Keluaran :
Terealisasinya penggadaan pakaian dinas .
c. Hasil :
Terpenuhi kebutuhan pakaian dinas pegawai dilingkungan Dinas
Kesehatan Kota Padang.
d. Manfaat :
Meningkatnya kualitas displin aparatur.
e. Dampak :
Meningkatnya kinerja aparatur
4. Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
Dalam rangka untuk melaksanakan program Penggadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu
dan jaringannya maka dilakukan berbagai upaya peningkatan sarana
dan prasarana fisik pelayanan kesehatan seperti:
Page 66
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 66
1. Pembangunan baru puskesmas.
2. Rehab Puskesmas
3. Perluasan Gedung Puskesmas
4. Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu.
5. Rehab Puskesmas Pembantu
6. Penggadaan Alat Medis dan Non Medis
7. Penggadaan kendaraan roda 4 puskel
8. Rehab fisik kendaraan puskel roda 4
9. Pembangunan baru poskesdes
10. Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo
a. Masukan :
Program peningkatan sarana dan prasarana didanai oleh DAK dan
dana pendamping (APBD) dengan jumlah keseluruhannya
Rp.9.619.379.000,-, terealisasi sebesar Rp.9.300.195.884,-
( 97 % )
b. Keluaran:
Pembangunan baru puskesmas.
Rehab Puskesmas
Perluasan Gedung Puskesmas
Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu.
Rehab Puskesmas Pembantu
Penggadaan Alat Medis dan Non Medis
Penggadaan kendaraan roda 4 puskel
Rehab fisik kendaraan puskel roda 4
Pembangunan baru poskesdes
Page 67
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 67
Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo
c. Hasil :
Terbangunnya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, pustu dan
jaringannya serta tersedianya peralatan medis dan non medis yang
dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan.
d. Manfaat :
Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik.
e. Dampak :
Dengan tersedianya ruang perawatan Puskesmas dan adanya
kendaraan operasional akan meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan pada masyarakat yang pada akhirnya menurunkan angka
kesakitan dan kematian dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
c. PENINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dasar agar terjadi
peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat, maka diharapkan adanya
peningkatan terhadap manajemen kesehatan.
Kegiatan Program Peningkatan Manajemen Kesehatan diantaranya :
1. Penyusunan Laporan Kerja Tahun 2006
2. Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2008
3. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahun 2008
4. Penyusunan Laporan SAP tahun 2007
5. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2008
6. Pertemuan Manajemen Puskesmas
7. Sosialisasi SAP
Page 68
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 68
8. Pertemuan Perencanaan Berbasis Kinerja
9. Rakerkesda
10. Pertemuan PUMC dan Juru Pungut
11. Pembinaan Perencanaan ke Puskesmas
12. Pengumpulan Data Profil Kesehatan Kota Padang
13. Pengumpulan Data Laporan SAP
14. Pembinaan Administrasi Keuangan
15. Pembinaan Kepegawaian Ke Puskesmas
16. Pembinaan Administrasi Barang Inventaris
17. Monev petugas ke Institusi Pendidikan yang MOU dengan DKK
18. Konsultasi RKA/DPA ke Bagian Keuangan Pemko Padang
19. Pengumpulan Data Profil Kesehatan Kota Padang ke Instansi
terkait
a. Masukan :
Program Peningkatan Manajemen Kesehatan menggunakan dana
APBD Kota Padang sebesar Rp.216.929.000,-, terealisasi
Rp.180.600.500,- ( 83,25 % ).
b. Keluaran :
Terjadinya peningkatan SDM petugas puskesmas
Peningkatan Mutu sistem pelaporan
Peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat
c. Hasil :
Tersusunnya sistem data dan pelaporan, baik laporan keuangan
maupun laporan kerja di Dinas Kesehatan Kota Padang.
d. Manfaat :
Page 69
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 69
Tersedianya laporan dan data yang baik dan bermutu
e. Dampak :
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan pada masyarakat yang
pada akhirnya menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
7.2. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
7.2.1.Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Sehat adalah karunia tuhan yang perlu disukuri, sebab sehat merupakan hak
azazi manusia yang perlu dihargai, dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh
setiap anggota rumah tangga.
Kondisi sehat dapat dicapai bila mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah
tangga. Pemerintah sudah cukup lama mengkampanyekan PHBS. Namun
berbagai kendala klasik menghadang diantaranya disparitas status
kesehatan antar tingkat sosial, tingkat ekonomi, antar kawasan, antar
pedesaan dan perkotaan, masih rendahnya kinerja pelayanan kesehatan,
beban ganda penyakit dan terbatasnya penyebaran tenaga kesehatan.
PHBS meliputi PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat-tempat umum,
PHBS di Institusi Kesehatan, PHBS di sekolah, PHBS di tempat-tempat kerja.
Page 70
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 70
PHBS di rumah tangga tujuannya untuk memberdayakan anggota keluarga
agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Untuk menilai
rumah tangga sehat digunakan 10 alat ukur atau indikator PHBS yaitu :
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI Ekslusif, menimbang balita
setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan
buah dan sayur tiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak
merokok dalam rumah.
Indikator PHBS di tempat kerja, di institusi kesehatan,di tempat-tempat
umum, di sekolah dan tempat kerja, tidak jauh berbeda dengan indikator
PHBS rumah tangga. Intinya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
untuk mempraktekkan perilaku hidup sehat dimanapun berada. Untuk tahun
2008, Survey PHBS telah dilakukan pada 11 kelurahan pada 11 kecamatan
yang ada di kota Padang, dengan jumlah sampel 2310 RT, dengan hasil
sebagai berikut.
Tabel.9 Rekapitulasi Survey PHBS Pada 11 Kelurahan
No Indikator %
1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 81,9
2 Memberi Bayi Asi Eksklusif 70,3
3 Menimbang bayi dan anak balita 60,9
4 Menggunakan air bersih 98,9
5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 58,9
6 Menggunakan jamban sehat 82,0
7 Memberantas jentik di rumah 60,6
8 Makan buah dan sayur setiap hari 43,9
9 Melakukan aktifitas fisik setiap hari 99,8
10 Tidak merokok dalam rumah 40,3
Page 71
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 71
Sampai saat ini jumlah Kelurahan PHBS di Kota Padang sebanyak 73
Kelurahan dengan strata tingkat perkembangan sebagai berikut :
Tabel.10
Perkembangan Strata PHBS Di Kota Padang
No Nama Puskesmas Jumlah Kelurahan
PHBS Starata
1 Seberang Padang 3 II
2 Pemancungan 3 II
3 Rawang 3 II/III
4 Padang Pasir 6 II/III/IV
5 Ulak Karang 4 II/III
6 Alai 3 II
7 Air Tawar 3 II
8 Andalas 5 II/III
9 Nanggalo 4 II
10 Lapai 4 II
11 Kuranji 2 II
12 Belimbing 3 II
13 Ambacang 2 II
14 Pauh 7 II/III
15 Lubuk Kilangan 4 II
16 Lubuk Begalung 3 II
17 Pengambiran 2 II
18 Bungus 4 II
19 Lubuk Buaya 5 II
20 Air Dingin 3 II
Jumlah 73
Pengembangan UKBM
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa
ini. Posyandu yang meliputi 5 program prioritas (KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan
Page 72
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 72
Penanggulangan Diare) terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap
penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu.
Secara kuantitas perkembangan posyandu sangat menggembirakan,
karena disetiap kelurahan terdapat 5 – 6 posyandu. Saat ini posyandu yang
ada di kota Padang berjumlah 844 buah yang tersebar di 104 kelurahan
dengan jumlah kader lebih kurang 3376 orang. Terjadi penambahan jumlah
posyandu 22 buah dari 822 buah pada tahun 2007. Apabila ditinjau dari aspek
kualitas, masih ditemukan berbagai masalah antara lain pengetahuan dan
keterampilan kader yang belum memadai, tempat penyelenggaraan posyandu
yang masih menumpang, partisipasi masyarakat yang masih rendah.
Untuk meningkatkan kualitas posyandu telah dikembangkan Telaah
Kemandirian Posyandu yang pada intinya menggelompokkan posyandu ke
dalam 4 tingkat perkembangan yaitu : Posyandu Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri.
Page 73
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 73
Tabel.11
Jumlah dan Strata Posyandu Tahun 2008
No Puskesmas Jumlah Strata Posyandu
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 SEB PADANG 23 0 7 14 2
2 PEMANCUNGAN 37 0 29 8 0
3 RAWANG 25 0 5 17 3
4 PADANG PASIR 69 0 9 57 3
5 ULAK KARANG 29 0 2 22 5
6 ALAI 30 0 2 26 2
7 AIR TAWAR 24 0
17 6 1
8 ANDALAS 88 0 1 56 19
9 NANGGALO 41 0 10 18 13
10 LAPAI 17 0 3 11 3
11 KURANJI 16 0 11 3 2
12 BELIMBING 30 0 25 5 0
13 AMBACANG 27 0 6 20 1
14 PAUH 70 0 22 33 15
15 LB KILANGAN 41 0 9 29 3
16 LB BEGALUNG 61 0 4 52 5
17 PENGAMBIRAN 44 0 9 35 0
18 BUNGUS 38 0 0 38 0
19 LUBUK BUAYA 76 0 44 18 14
20 AIR DINGIN 59 0 19 36 4
845 0 250 501 94
Berdasarkan tabel diatas, untuk posyandu pratama tidak ada lagi,
posyandu purnama sudah mencapai 501 buah, sedangkan mandiri baru 94 buah.
Hasil pencapaian tingkat partisipasi masyarakat untuk ke posyandu (D/S) Kota
Padang tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Page 74
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 74
TABEL.12
D/S KOTA PADANG TAHUN 2008
No.
Puskesmas Sasaran Ditimbang D/S
1 Seberang Padang 2120 1160 54,7
2 Pemancungan 1845 1170 63,4
3 Rawang 2564 1959 76,4
4 Padang Pasir 6490 3407 52,5
5 Ulak Karang 2275 1438 63,2
6 Alai 2489 1949 78,3
7 Air Tawar 3152 1582 50,2
8 Andalas 9044 3690 40,8
9 Nanggalo 3665 1532 41,8
10 Lapai 2391 799 33,4
11 Kuranji 2278 861 37,8
12 Belimbing 5334 1574 29,5
13 Ambacang 4386 2899 66,1
14 Pauh 5462 3621 66,3
15 Lubuk Kilangan 4410 2381 54,0
16 Lubuk Begalung 5948 2873 48,3
17 Pengambiran 4665 2962 63,5
18 Bungus 2524 1413 56,0
19 Lubuk Buaya 11398 6041 53,0
20 Air Dingin 4731 3553 75,1
Jumlah
87172 47945 55,0
Dari tabel diatas terlihat bahwa angka D/S Kota Padang tahun 2008
masih dibawah target 63 %. Pada umumnya yang datang ke posyandu
adalah bayi yang akan mendapatkan imunisasi, sementara untuk anak usia 3
– 5 tahun jarang yang mau datang ke Posyandu. Salah satu solusi untuk
meningkatkan cakupan D/S ini adalah integrasi PAUD dengan Posyandu.
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan peran Posyandu pada tahun
2008 yaitu :
Evaluasi Pokjanal Posyandu
Bertujuan untuk menilai kembali keaktifan kelompok kerja operasional
Posyandu di Kecamatan dalam membina posyandu yang ada di setiap
Page 75
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 75
Kelurahan. Kegiatan ini berupa pertemuan yang pesertanya terdiri dari
pengurus Pokja Kecamatan, Pokja Kelurahan dan Tokoh Masyarakat.
Penilaian Posyandu
Bertujuan untuk memberikan motivasi kepada kader, Pokja
Posyandu, dan masyarakat, dalam pelaksanaan posyandu.
Dalam penilaian ini, juri berasal dari Bidang Pemerintahan, BPM-
KB,PKK dan Dinas Kesehatan. Hasil kegiatan ini yaitu :
Juara I : Posy Melati III Kel Batang Kabuang Ganting Kt
Tangah
Juara II : Posy Kel Ujung Gurun, Kec Padang Barat
Juara III : Posy Mutiara Bunda Kel Lapai Kec Nanggalo
Harapan I : Posy Bungo Kopi Kel Parak Kopi Kec Padang Utara
Harapan II : Posy Anggrek Jingga Kel Cupak Tangah Kec Pauh
Harapan III : Posy Kasih Ibu IV Kel Parak Gadang Kec Pdg Timur.
Penyerahan hadiah dan piagam pemenang diberikan oleh Walikota
Padang pada tanggal 12 November 2008 dalam rangka memperingati
Hari Kesehatan Nasional ke 44 tingkat Sumatera Barat di Lapangan
Imam Bonjol Padang.
Dalam rangka meningkatkan kinerja kader posyandu diberikan insentif
berupa uang pengganti transpor sebanyak Rp.40.000/bulan/posyandu
selama 2 bulan. Alokasi dana untuk Kota Padang sebanyak 840
posyandu. Di BPM-KB juga memberikan insentif kader ini selama 8
bulan.
Page 76
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 76
a. Satuan Karya Bhakti Husada
SBH (Satuan Karya Bakti Husada) merupakan bentuk
partisipasi generasi muda khususnya pramuka di dalam bidang
kesehatan. SBH merupakan bentuk wadah pramuka untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan
kesempatan untuk membaktikan diri pada masyarakat untuk mencapai
masyarakat yang sehat.
SBH di Kota Padang (Kwartir Cabang), dan di Kecamatan
Kwartir Ranting. Kegiatan yang telah dilakukan oleh SBH Kota Padang
yaitu pembinaan SBH Kecamatan se Kota Padang, yang pesertanya
adalah Kwartir Ranting se Kota Padang. Sosialisasi Krida Bina Perilaku
Hidup Sehat (PHBS) telah dilakukan pada 10 Gudep Kwarcab se Kota
Padang. Peserta adalah anggota Pramuka di :
1. Gudep SMTI Padang
2. Gudep MAN Gn Pangilun Padang
3. Gudep SMA Muhammadiyah Padang
4. Gudep SMAN 1 Padang
5. Gudep SMAN 4 Padang
6. Gudep SMA 6 Padang
7. Gudep SMANK 1 Padang
8. Gudep SMANK 2 Padang
9. Gudep SMANK 4 Padang
10. Gudep SMAN 9 Padang
Page 77
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 77
b.Poskestren
Pesantren merupakan kelompok masyarakat yang harus dibina, yang
mempunyai warga belajar yang disebut santri. Para santri ini jumlahnya
cukup banyak sehingga nantinya diharapkan memiliki kemampuan sebagai
inovator moral, spritual dan intelektual yang bernuansa Islami.
Kelompok ini juga rawan dengan masalah kesehatan, oleh sebab itu
perlu dibentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Dari 14 Pesantren
yang ada di kota Padang telah dilakukan pembinaan Poskestren sebanyak 5
buah yaitu Poskestren di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin, Lubuk Buaya,
Nanggalo, Kuranji dan Bungus. Pembinaan dilakukan dengan instansi terkait
yaitu Departemen Agama.
Untuk tahun 2009 direncanakan akan membina semua poskestren yang ada
Kota Padang.
c. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan sebuah lahan atau
pekarangan yang dimanfaatkan untuk mananam tanaman yang berkhasiat
sebagai obat.. TOGA merupakan wujud peran aktif masyarakat dalam
peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan
obat tradisionil.
Fungsi utama TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat
dipergunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, mengobati
gejala dan beberapa penyakit ringan, memperbaiki gizi masyarakat,
memperindah pemandangan dan dapat menambah penghasilan keluarga.
Page 78
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 78
TABEL.13
TOGA DI KOTA PADANG
No PUSKESMAS TOGA < 5 KK TOGA > 5 KK JUMLAH
1 Seberang Padang 120 40 160
2 Pemancungan 40 130 170
3 Rawang 80 30 110
4 Padang Pasir 50 60 110
5 Ulak Karang 30 40 70
6 Alai 25 60 85
7 Air Tawar 50 30 80
8 Andalas 290 360 650
9 Nanggalo 90 250 340
10 Lapai 80 240 320
11 Kuranji 260 300 560
12 Belimbing 340 400 740
13 Ambacang 380 160 540
14 Pauh 320 450 770
15 Lubuk Kilangan 360 320 680
16 Lubuk Begalung 160 340 500
17 Pengambiran 60 200 260
18 Bungus 450 360 810
19 Lubuk Buaya 180 200 380
20 Air Dingin 330 300 630
d. POS Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya kesehatan kerja menjadi penting di era Industrialisasi sekarang
ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin
banyak yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya tenaga kerja informal.
Salah satu wujud kegiatan UKK adalah pembentukan Pos UKK di sektor
informal.
Pos UKK merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan
kesehatan pekerja, yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang
diselenggarakan oleh masyarakat pekerja.
Page 79
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 79
Kegiatan spesifik yang menjadi ciri pokok Pos UKK adalah :
Adanya komunikasi, informasi,edukasi dan motivasi untuk pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, gizi kerja, kebugaran,
penanggulangan stress, hypertensi, bahaya merokok, pencegahan
penyakit menular dan keracunan makanan.
Kegiatan yang bersifat lintas sektor, sesuai dengan peran masing-
masing menurut peran dan fungsi sektor terkait.
Pelayanan dasar kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P
(Pemantauan Penggunaan alat Pelindung Pekerja) dan upaya
penyehatan lingkungan.
Pos UKK yang sudah dibina sebanyak 273 buah, yang tersebar di
semua wilayah kerja Puskesmas di Kota Padang. Pada umumnya kegiatan
di Pos UKK masih dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan, sehingga
untuk Kota Padang belum bisa dibuatkan strata untuk Pos UKK ini.
Indikator stratifikasi Pos UKK ini meliputi jenis obat yang dimiliki, P3K Kit,
Ergonomi, Penggunaan pelindung, Simasker (Sarasehan Intervensi Menuju
Norma Sehat Dalam Bekerja dan Dana Sehat).
e Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga dibentuk berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan
RI No: 564/Menkes/SK/VIII/2006. Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang
penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana
dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Pengembangan Kelurahan Siaga dilaksanakan melalui
pembentukan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yaitu salah satu
Page 80
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 80
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk
dalam rangka menyediakan/mendekatkan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat (Promotif),
pencegahan penyakit (Preventif), pengobatan (Kuratif)yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader dan
tenaga sukarela lainnya.
Untuk pelaksanaan Kelurahan Siaga di Kota Padang sudah
dibangun 15 Poskeskel dari dana Pemerintah (APBN, APBD) dan swadaya
masyarakat. Dalam rangka pengembangan Kelurahan Siaga baru telah
dilakukan kegiatan Sosialisasi kepada Lurah, Tokoh Masyarakat dan Sektor
Terkait. Telah dilaksanakan pelatihan bidan siaga dan kader siaga sbb :
TABEL.14
Bidan dan Kader Kelurahan Siaga yang telah dilatih
Tahun 2008
No Puskesmas Dokter Bidan Kader Kelurahan
1 Seberang Pdng. 2 4 Seb. Padang 06
2 Pemancungan 2 4 Bt.Arau 07
3 Rawang 3 4 -
4 Padang Pasir 5 4 Rim kaluang 07
5 Ulak Karang 2 4 -
6 Alai 4 4 -
7 Air Tawar 3 0 -
8 Andalas 2 4 Kb Marapal 07
9 Nanggalo 3 4 -
10 Lapai 2 4 Kp. Olo 07
11 Kuranji 1 1 2 -
12 Belimbing 1 4 4 KalbukGn. Sarik
13 Ambacang 4 6 Gng Sarik 06
14 Pauh 1 9 6 Kt.Luar, LMS 07
15 Lubuk Kilangan 1 7 6 Indarung 08
16 Lubuk Begalung 1 10 4 Tj. Aur 06
17 Pengambiran 5 4 -
18 Bungus 1 2 4 Bungus Brt 08
19 Lubuk Buaya 1 7 4 -
20 Air Dingin 1 6 4 Koto Panjang 07
J u m l a h 8 83 80
Page 81
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 81
f. Asuransi Jamkesda
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO, 1948), UUD 1945 pasal 28 H
dan Undang Undang no.23/1992 tentang Kesehtan, menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak fundamental setiap penduduk. Karena itu setiap
penduduk berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan
negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi
penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Masih banyak keluarga, masyarakat miskin/ mendekati miskin yang
tidak termasuk kuota JPKMM/ Askeskin, tetapi membutuhkan pelayanan
kesehatan ke Puskesmas dan Rumah Sakit secara tetap, saat ini
mempergunakan SKTM untuk berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
Untuk mengatasi masalah diatas, Pemko Padang / Dinas Kesehatan
Kota Padang tahun 2007 mengalokasikan dana subsidi premi Jaminan
Kesehatan Kemitraan bagi kelompok keluarga non miskin/mendekati miskin
sebesar 50 % atau Rp. 5000 per bulan ( Rp. 60.000 per tahun) dari premi Rp.
10.000 per bulan (Rp. 120.000 per tahun). Premi 50 % lagi ditanggung oleh
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat / Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Barat.
Tujuan JPKMM adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan pada seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin/ mendekati
miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan yang optimal secara
efisien dan efektif.
Sasaran program ini adalah masyarakat yang mendekati miskin/ tidak
mampu di Kota Padang, tahun 2008 berjumlah 20.833 orang,
Page 82
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 82
Tabel.15
Kartu Peserta Jamkesda Kota Padang Tahun 2008
No Kecamatan Puskesmas Jumlah
1 Padang Selatan Seberang Padang. 344
2 Pemancungan 447
3 Rawang 270
4 Padang Barat Padang Pasir 917
5 Padang Utara Ulak Karang 27
6 Alai 1401
7 Air Tawar 534
8 Padang Timur Andalas 2778
9 Nanggalo Nanggalo 1617
10 Lapai 1035
11 Kuranji Kuranji 136
12 Belimbing 685
13 Ambacang 764
14 Pauh Pauh 841
15 Lubuk Kilangan Lubuk Kilangan 2517
16 Lubuk Begalung Lubuk Begalung 746
17 Pengambiran 1240
18 Bungus Bungus 657
19 Koto Tangah Lubuk Buaya 2644
20 Air Dingin 1233
Jumlah 20.833
3. Penyuluhan Dalam Gedung
Penyuluhan / promosi kesehatan dalam gedung maksudnya adalah
promosi kesehatan yang dilakukan di dalam gedung puskesmas. Kegiatan
promosi kesehatan dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang
diselenggarakan di puskesmas. Bentuk kegiatan promosi kesehatan yang
telah dilaksanakan di semua puskesmas di Kota Padang adalah :
Di tempat pendaftaran pasien (Loket). Jenis informasi yang diberikan
adalah tentang alur pelayanan puskesmas, jenis pelayanan yang
ada, denah poliklinik,peraturan kesehatan spt tidak boleh merokok,
Page 83
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 83
dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada
tempatnya, penggunaan kartu asuransi (Askes, Jamkesmas dan
Jamkesda), dll.
Di Poliklinik. Petugas yang melayani pasien meluangkan waktu
untuk konsultasi, menjawab pertanyaan pasien, dengan
menggunakan media spt leaflet, poster, lembar balik dsb. Di
poliklinik tersedia ruang tunggu yang dilengkapi dengan media
informasi spt poster, leaflet, VCD yang berhubungan dengan
masalah kesehatan. Di setiap Puskesmas di Kota Padang, juga
dilakukan penyuluhan kelompok pada saat pasien ramai.
Di ruang pelayanan KIA dan KB. Petugas juga melakukan
penyuluhan langsung ke pasien (Ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita,
WUS yang akan ber KB). Pada semua puskesmas juga telah
dilaksanakan kelas ibu yang tujuannya untuk memberikan informasi
kepada ibu hamil untuk mempersiapkan kehamilannya secara dini.
Di Ruang perawatan inap (Puskesmas Rawatan)
Di Laboratorium
Di Apotik
Di Klinik Khusus ( Pojok Gizi, Pojok Kesling dan Pojok Uro)
4. Penyuluhan Luar Gedung
Penyuluhan kesehatan di luar gedung adalah penyuluhan yang
dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas, artinya
penyuluhan yang dilakukan untuk masyarakat yang berada di luar gedung
puskesmas spt diposyandu balita dan lansia, di sekolah, di mesjid, di
rumah, penyuluhan dengan mobil Puskel dsb.
Page 84
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 84
Untuk tahun 2008, DKK Padang juga melakukan penyuluhan keliling
di 13 Kelurahan di Kota Padang dengan topik DBD, Malaria dan PHBS.
Penyuluhan Narkoba dilakukan untuk Lembaga Kerapatan Adat Alam
Minangkabau (LKAAM), Bagi Dai dan Ustad, Bagi siswa di 5 SLTP, 5 SLTA
dan 5 Perguruan Tinggi di Kota Padang. Sebagai narasumber dalam
kegiatan ini yaitu DKK Padang, Polda Sumbar dan Departemen Agama.
Sumber dana untuk kegiatan penyuluhan ini APBD DKK Padang.
Tabel.16
Penyuluhan Dalam dan Luar Gedung Puskesmas
No Puskesmas Penyuluhan
Dalam Gedung Penyuluhan
Luar Gedung
1 Seberang Padang. 96 kali 33 kali
2 Pemancungan 96 kali 47 kali
3 Rawang 96 kali 35 kali
4 Padang Pasir 96 kali 79 kali
5 Ulak Karang 96 kali 39 kali
6 Alai 96 kali 40 kali
7 Air Tawar 96 kali 34 kali
8 Andalas 96 kali 98 kali
9 Nanggalo 96 kali 41 kali
10 Lapai 96 kali 17 kali
11 Kuranji 96 kali 26 kali
12 Belimbing 96 kali 40 kali
13 Ambacang 96 kali 37 kali
14 Pauh 96 kali 80 kali
15 Lubuk Kilangan 96 kali 51 kali
16 Lubuk Begalung 96 kali 71 kali
17 Pengambiran 96 kali 54 kali
18 Bungus 96 kali 48 kali
19 Lubuk Buaya 96 kali 86 kali
20 Air Dingin 96 kali 69 kali
JUMLAH 1920 kali 1045 kali
Dilihat dari tabel di atas, secara kualitas penyuluhan di dalam dan di luar
gedung puskesmas sudah mencukupi, tetapi mungkin dari segi kualitas
penyuluhan ini masih ada beberapa kendala antara lain media penyuluhan
Page 85
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 85
yang terbatas untuk di luar gedung puskesmas, tempat dan suasana
penyuluhan yang kurang memadai seperti di posyandu, dsb.
7.2.2.Seksi Kesehatan Lingkungan
1. Pengawasan Kualitas Air
Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota bersama Puskesmas dengan
jenis kegiatan berupa pengawasan terhadap kualitas air bersih dan Air
Minum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun
1990 tentang Kualitas Air Bersih dan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 907 Tahun 2002 tentang Kualitas Air Minum. Dalam kegiatan
operasionalnya kegiatan ini diimpelementasikan kedalam beberapa kegiatan
sebagai berikut :
i. Pengawasan kualitas air bersih terhadap sumber air bersih masyarakat
yang bersumber dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), sumur
gali, sumur pompa tangan, penampungan air hujan, perlindungan mata
air, badan air maupun sungai dengan target program akses air bersih
masyarakat sesuai standar kesehatan 70 %, kegiatan telah
dilaksanakan melalui pemeriksaan sampel air bersih masyarakat
sebanyak 1.500 dengan 86 % memenuhi syarat kualitas air bersih.
ii. Pengawasan terhadap tempat pemandian umum dan kolam renang
dengan target seluruh sarana sesuai standar kesehatan dengan hasil
100 % kolam renang memenuhi syarat dan tempat pemandian umum
hanya 30 % memenuhi syarat.
iii. Pengawasan terhadap sumber air minum yang dikonsumsi oleh
masyarakat seperti Depot Air Minum (DAM) dengan tanget 100 %
sarana memeriksakan kualitas air dengan parameter bakteri 1 kali 3
Page 86
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 86
(tiga) bulan hanya 40 % yang memenuhi ketentuan dan untuk kimia 1
kali setahun hanya 10 % memenuhi ketentuan sesuai persyaratan
pengawasan kualitas air minum.
2. Pengawasan Sanitasi Tempat- Tempat Umum (TTU)
Program ini meliputi kegiatan pengawasan terhadap tempat- tempat
umum dan tempat pengolahan makanan yang diperkirakan berpotensi
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Kegiatan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bersama tenaga sanitarian Puskesmas
yang meliputi kegiatan pengawasan tempat- tempat umum terhadap hotel,
terminal, pasar, rumah sakit, bioskop, mesjid/rumah ibadah, salon dan
daerah tujuan wisata) yang ditargetkan 80 % sarana tempat- tempat umum
memenuhi syarat kesehatan dengan hasil baru 67 % memenuhi syarat
kesehatan dilihat dari ketersedian sarana sanitasi dasar di sarana tempat-
tempat tersebut. Operasional kegiatan dengan menggunakan inspeksi
sanitasi terhadap masing- masing sarana.
3. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (TPM) seperti
rumah makan/ restoran dan jasa boga dengan target program 75 % sarana
memenuhi syarat dan baru tercapai 68 % dengan indikator ketersedian
sarana sanitasi yang masih terbatas dan belum memenuhi syarat kesehatan.
4. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
Untuk melihat sejauhmana kegiatan yang telah dilakukan oleh
Puskesmas dalam hal ini perpanjangan tangan program oleh tenaga
sanitarian dilaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui kegiatan
Page 87
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 87
pembinaan teknis dan pertemuan dengan pimpinan dan petugas sanitarian
sebagai wadah pembinaan dalam percepatan pencapaian program.
7.3. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
7.3.1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Dalam upaya menghadapi tantangan dalam peningkatan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satu langkah penting yang
dilakukan adalah peningkatan mutu pelayanan dasar di Puskesmas dan
peningkatan pelayanan rujukan di seluruh rumah sakit i Kota Padang.
Tujuan.
1. Meningkatkan pemahaman petugas kesehatan dan olah raga di
Puskesmas.
2. Meningkatkan pemahaman petugas balai pengobatan di Puskesmas.
3. Meningkatkan pemahaman petugas pengolah laporan SP2TP di
Puskesmas.
4. Meningkatkan pemahaman petugas puskesmas terhadap program
Quality Assurance.
5. Meningkatkan kemampuan petugas untuk menilai kinerja Puskesmas.
6. Meningkatkan kemampuan petugas Rumah sakit untuk mengevaluasi
sistim pelaporan Rumah sakit.
7. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas melalui penilaian
puskesmas dan petugas berprestasi.
8. Mengevaluasi kemampuan petugas puskesmas pasca pertemuan dan
pelatihan.
9. Membina dan mengevaluasi sistem pelaporan rumah sakit.
Page 88
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 88
10. Membina dan mengevaluasi program Quality Assurance di puskesmas.
11. Menyediakan pelayanan P3K.
12. Membina dan mengevaluasi petugas program UKGS di Puskesmas.
Hasil.
1 Pertemuan kesehatan olah raga bagi petugas puskesmas sebanyak 40
peserta untuk 20 puskesmas dengan dana Rp. 10.635.900.- dan terealisasi
sebesar Rp. 10.635.900.- ( 100% ).
2 Pelatihan sistem pelaporan SP2TP bagi petugas Tata Usaha dan petugas
SP2TP puskesmas sebanyak 20 peserta untuk 20 Puskesmas dengan
dana Rp. 7.700.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 7.700.000.- ( 100% ).
3 Pelatihan evaluasi kinerja bagi petugas puskesmas sebanyak 40 peserta
untuk 20 Puskesmas dengan dana Rp. 11.125.100.- dan terealisasi
sebanyak Rp. 11.125.100.- ( 100% ).
4 Pertemuan Monitoring evaluasi rumah sakit sebanyak 27 peserta untuk 27
Rumah Sakit dengan dana Rp. 6.528.200.- dan terealisasi sebanyak
Rp.5.928.200.- ( 90,81% ).
5 Penilaian puskesmas dan petugas berprestasi terhadap 70 petugas dan 20
Puskesmas dengan dana Rp. 26.199.950.- dan terealisasi sebanyak
Rp. 24.699.950.- ( 94,27% ).
6 Pelatihan petugas Medical Record Puskesmas dengan dana Rp.
7.230.050.- dan terealisasi Rp. 7.230.050.- ( 100% )
7 Pembinaan dalam rangka penilaian Puskesmas berprestasi tingkat kota
Padang terhadap 6 Puskesmas dengan dana Rp. 5.520.000.- dan
terealisasi sebanyak Rp. 4.920.000.- ( 89,13% ).
Page 89
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 89
8 Monitoring evaluasi pasca pertemuan dan pelatihan ke puskesmas dengan
dana Rp. 8.000.000.- dan terealisasi Rp. 7.600.000.- ( 95% ).
9 Bimbingan teknis sistem pelaporan rumah sakit dengan dana
Rp.2.000.000.- dan terealisasi Rp. 1.900.000.- ( 95% )
10 Pelaksanaan P3K dengan dana Rp. 24.720..000.- dan terealisasi sebanyak
Rp.24.500.000.- ( 99,1% ).
11 Pembinaan dan evaluasi dalam rangka program UKGS petugas puskesmas
dengan dana Rp. 15.900.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 15.900.000.-
( 100% ).
12 Bimbingan teknis manajemen alat kesehatan Puskesmas dengan dana
5.600.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 5.930.000- ( 105,89% ).
13 Bimbingan tekhnis QA ke Puskesmas Pembantu dengan dana
Rp. 11.140.000.- dan terealisasi Rp. 11.070.000.- ( 99,37% )
14 Bimbingan tekhnis evaluasi kinerja dengan dana Rp. 6.800.000.- dan
terealisasi Rp. 6.740.000.- ( 99,12% )
15 Rapat Kerja Kerja Kesehatan Daerah dengan dana Rp.42.546.100.- Dan
terealisasi Rp. 42.546.000.- ( 99,9%)
16 Honor panitia pelaksana kegiatan dan honor tim kerja khusus HWS dengan
dana Rp.34.315.000.- dan terealisasi Rp. 34.150.500.- ( 99,52% )
17 Pencetakan blanko SP2TP dengan dana Rp. 4.500.000.- dan terealisasi
100%
Dari total anggaran Pelayanan Kesehatan Dasar Rp. 234.771.300.- pada
tahun 2008 terealisasi sebanyak Rp.227.190.300.- yaitu 96,77 %.
Page 90
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 90
7.3.2. Program Pelayanan Tingkat Puskesmas.
Balai Pengobatan.
Kunjungan Puskesmas.
Tabel. 17
Rekapitulasi Kunjungan Puskesmas Tahun 2008.
Bulan Kunjungan
Baru Kunjungan
Lama Total
Januari 21579 67035 81174
Februari 21578 67032 89273
Maret 19702 66535 84841
April 25015 75922 103651
Mei 22380 75677 148896
Juni 27674 84263 114935
Juli 24388 68556 98277
Agustus 25040 75940 103656
September 21051 58907 86983
Oktober 17593 90178 56907
Nofember 31800 75274 117489
Desember 19101 76702 107489
Total 276.901 882.021 1.229.489
Jumlah penduduk kota Padang 838.190 jiwa dengan pemanfaatan
sarana kesehatan Visite Rate ,
Grafik.1
CAKUPAN KUNJUNGAN PUSKESMAS SE- KOTA
PADANG TAHUN 2008
882,021
276,901
Kunjungan Baru Kunjungan Lama
Page 91
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 91
Grafik di atas menggambarkan kunjungan baru Puskesmas sebanyak
276.901 kunjungan dan kunjungan lama 882.021. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya terjadi peningkatan pemanfaatan kunjungan puskesmas
dengan Visite Rate 1.5.
Tabel.18
Kunjungan Puskesmas Se-kota Padang tahun 2008
berdasarkan Jenis Bayar.
N0 Puskesmas Bayar Askes Askeskin Gratis TOTAL
1 Padang Pasir 17951 6794 3797 16873 45415
2 Andalas 10104 2742 4656 13832 31334
3 Lubuk Buaya 10655 2762 7289 12277 32983
4 Air Dingin 31831 18216 10969 24323 85339
5 Air Tawar 10346 7629 7198 17397 42570
6 Ulak karang 10778 9024 4527 16401 40730
7 Alai 9061 6735 4038 20047 39881
8 Lapai 25924 16443 17783 56578 116728
9 Nanggalo 26203 19370 26495 81978 154046
10 Kuranji 27422 5628 30925 26330 90305
11 Belimbing 18265 14376 8951 13976 55568
12 Pauh 7061 4784 7314 3712 22871
13 Lub. Begalung 11751 6467 11942 13038 43198
14 Pengambiran 12411 5582 9727 23141 50861
15 Seb. Padang 18810 6853 11808 7428 44899
16 Rawang Barat 13532 4992 6861 34123 59508
17 Pemancungan 18311 9356 5952 73582 107201
18 Lubuk Kilangan 14067 4765 7557 30559 56948
19 Bungus 15115 1991 6843 7065 31014
20 Ambacang 12581 6279 14254 37271 70385
JUMLAH 322.179 160.788 208.886 529.931 1.221.784
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kunjungan puskesmas terbanyak
adalah kunjungan askeskin dengan jumlah 208.886 kunjungan.
Page 92
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 92
Grafik. 2.
Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Di Kota Padang Tahun 2008
Tabel .19.
Sepuluh Penyakit Terbanyak di kota Padang Tahun 2008.
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KASUS BARU
PERSENTASE
1 ISPA 103.875 34
2 Gastritis 15.222 5
3 Penyakit kulit dan jaringan sub cutan 14085 4.7
4 Penyakit pulpa jaringan periodontal 12.785 4.2
5 Rematoid Artritis 12.197 4
6 Diare, tersangka kolera 11.634 3.9
7 Penyakit Jamur 10,816 2.4
8 Kelainan Refraksi 4.022 1.3
9 Asma 3.568 1
10 Penyakit susunan saraf 3.061 1
11 Penyakit lainnya 117.628 38.5
TOTAL 308.893 100
Page 93
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 93
Dari tabel diatas dapat dilihat kunjungan kasus baru terbanyak
adalah ISPA yaitu 34 % ( 103.875 kasus ), diikuti oleh Gastritis sebanyak 5 %
( 15.222 kasus ) dan penyakit kulit dan jaringan sub cutan 4.7 % ( 14.085
kasus ). Jika dibandingkan dengan tahun 2006 tidak banyak perbedaan,
dimana pada tahun 2006 dan 2007 penyakit terbanyak juga ISPA
.Grafik.3
CAKUPAN PENYAKIT TERBANYAK KOTA PADANG TAHUN 2008
5
4,74,243,9
2,41,311
3438,5
ISPA Gastritis
Penyakit kulit dan jaringan sub cutan Penyakit pulpa jaringan periodontal
Rematoid Artritis Diare, tersangka kolera
Penyakit Jamur Kelainan Refraksi
Asma Penyakit susunan saraf
lainnya
Grafik di atas menunjukkan ISPA masih menempati peringkat
teratas. Dimana kasus ini selalu tertinggi setiap tahunnya, hal ini dipengaruhi
oleh kondisi geografis dan iklim Kota padang yang cenderung berobah
(pancaroba) dengan curah hujan yang tinggi.
Page 94
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 94
Penyakit Tidak Menular Tahun 2008.
Tabel .20
Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Tahun 2008
Kota Padang.
NO PUSKESMAS
PENYAKIT
Diabetes Hiper tensi
Kecelakaan
PPOK Keganasan
1 Pd. Pasir 65 628 250 0 5
2 Lb. Buaya 72 353 96 1 12
3 Air dingin 220 784 650 0 0
4 Air Tawar 72 618 77 4 18
5 Ulak Karang 12 72 32 10 4
6 Alai 38 196 251 0 7
7 Nanggalo 31 456 4 0 0
8 Lapai 0 80 17 0 2
9 Andalas 271 835 151 14 14
10 Pemancungan 35 213 27 6 4
11 Rawang 216 538 28 0 0
12 Seb. Padang 76 985 105 5 0
13 Pengambiran 58 262 238 16 16
14 Lub.Begalung 137 757 265 29 5
15 Lub. Kilangan 45 167 27 0 2
16 Kuranji 73 150 110 45 5
17 Belimbing 3 208 185 3 3
18 Pauh 25 107 251 0 0
19 Ambacang 90 720 165 7 0
20 Bungus 18 17 86 0 0
TOTAL 1557 8146 3013 115 97
Dari tabel diatas dapat dilihat penyakit tidak menular terbanyak adalah
Hipertensi yaitu sebanyak 8.146 kasus.
Grafik.4
Page 95
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 95
Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit tidak menular yang terbanyak
adalah Hipertensi. Dengan jumlah kasus 8.146.
Program Kesehatan Gigi dan Mulut.
Pelayanan Pengobatan Gigi Di Puskesmas.
Tabel. 21.
Kunjungan Gigi Puskesmas Se Kota Padang Tahun 2008.
NO PUSKESMAS KUNJUNGAN BP GIGI
JUMLAH BARU LAMA
1 Seb Padang 2132 1010 3142
2 Pemancungan 515 435 950
3 Rawang 953 439 1392
4 Padang Pasir 4443 1984 6427
5 Ulak Karang 1776 1528 3304
6 Alai 2236 571 2807
7 Air Tawar 515 330 845
8 Andalas 2527 1613 4140
9 Lubuk Buaya 2421 1370 3791
10 Air Dingin 1430 1474 2904
11 Nanggalo 2157 1702 3859
12 Lapai 592 753 1345
13 Kuranji 642 465 1107
14 Belimbing 866 860 1726
15 Pauh 1235 320 1555
16 Luki 1392 1390 2782
17 LB. Begalung 1799 1121 2920
18 Pengambiran 492 928 1357
19 Bungus 934 511 1445
20 Ambacang 1525 1057 2582
Jumlah 30582 19861 50380
Kunjungan baru BP gigi tahun 2008 berjumlah 30.582 jiwa dengan
total kunjungan 50.380 jiwa dan cakupan pelayanan kesehatan gigi
Puskesmas Kota Padang adalah 6.01%. Ini menggambarkan pelayanan
kesehatan gigi di puskesmas sudah mulai mendapat tempat di masyarakat
Page 96
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 96
karena cakupan pelayanan gigi melebihi target kota Padang yaitu 4 % dari
jumlah penduduk.
Tabel.22
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Puskesmas Di Kota Padang Tahun 2008
NO PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TAMBALAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
1 Seb Padang 78 1187
2 Pemancungan 0 203
3 Rawang 41 359
4 Padang Pasir 492 1707
5 Ulak Karang 220 1191
6 Alai 202 987
7 Air Tawar 0 160
8 Andalas 465 1043
9 Lubuk Buaya 78 1092
10 Air Dingin 223 601
11 Nanggalo 94 1048
12 Lapai 47 449
13 Kuranji 74 445
14 Belimbing 57 528
15 Pauh 64 548
16 Luki 23 853
17 LB. Begalung 0 1077
18 Pengambiran 36 589
19 Bungus 17 428
20 Ambacang 61 790
JUMLAH 2272 15285
Ratio Tambal : Cabut
1 : 7
Tabel di atas menunjukkan ratio tambal : cabut 1 : 7 (2.272 kasus
tambal : 15.285 kasus cabut). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah kualitas sebagian sumber daya manuasia yang
memberikan pelayanan, sarana dan prasarana perawatan gigi di Puskesmas
kurang lengkap dan perilaku masyarakat yang cenderung membutuhkan
Page 97
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 97
pelayanan yang cepat (cabut) sehingga perawatan gigi kurang menjadi
pilihan. Jika dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007 terjadi perubahan
ratio, dimana pada tahun 2006 ratio tambal : cabut 1 : 7 dan pada tahun 2007
yaitu 1 : 3.
Grafik. 5.
5.1.2.2.2. UKGM
Tabel.23
Kegiatan UKGM Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 2008
No PUSKESMAS Juml Desa yang
Ada Juml.Desa
Dibina %
1 Seb Padang 4 1 25
2 Pemancungan 5 1 20
3 Rawang 3 3 100
4 Padang Pasir 10 3 30
5 Ulak Karang 2 2 100
6 Alai 2 2 100
7 Air Tawar 3 2 66.6
8 Andalas 10 9 90
9 Lubuk Buaya 7 0 0
10 Air Dingin 6 2 33.3
11 Nanggalo 3 3 100
12 Lapai 3 2 66.6
13 Kuranji 2 2 100
14 Belimbing 3 2 66.6
15 Pauh 9 4 44.4
16 Luki 7 1 14.2
17 LB. Begalung 10 2 20
18 Pengambiran 5 1 20
19 Bungus 6 1 16.6
20 Ambacang 4 2 50
JUMLAH 104 45 43.27
Page 98
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 98
Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan UKGM untuk kota Padang
adalah 43.27% , yang berarti bahwa cakupan UKGM yang dicapai jauh lebih
rendah dari target UKGM yaitu 60%. Jika dibandingkan dengan kegiatan
UKGM pada tahun 2006,dan 2007 maka kegiatan UKGMD untuk tahun 2008
kurang dari 2 tahun sebelumnya.
5.1.2.2.3. Integrasi Gigi dan KIA.
Tabel .24
Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 2008.
NO PUSKESMAS Jum.
Ps.Rjk Juml. Ps.
diIntegrasi Cakupan Integrasi
1 Padang Pasir 2369 981 0.4
2 Ulak Karang 1069 511 0.47
3 Lapai 556 227 0.4
4 Alai 3728 510 0.13
5 Nanggalo 2543 586 0.23
6 Seb Padang 1106 975 0.88
7 Lb.Buaya 445 354 0.79
8 Pemancungan 314 72 0.22
9 Lubuk Begalung 3844 399 0.1
10 Ambacang 2014 1093 0.54
11 Air Tawar 147 50 0.34
12 Belimbing 594 459 0.77
13 Lubuk Kilangan 41 34 0.82
14 Rawang 3217 1572 0.48
15 Pegambiran 539 502 0.93
16 Air Dingin 1068 457 0.42
17 Kuranji 405 64 0.15
18 Andalas 541 404 0.74
19 Pauh 258 209 0.81
20 Bungus 518 107 0.2
JUMLAH 25316 9566 0.37
Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan kegiatan integrasi gigi dan KIA
untuk kota Padang adalah 0,37%.
Page 99
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 99
UKGS dan Sikat Gigi Massal
Dalam rangka kesehatan gigi anak sekolah melalui kegiatan UKS juga
dilaksanakan UKGS, dengan melakukan pemeriksaan gigi secara sederhana
di sekolah dan melakukan rujukan bagi yang memerlukan perawatan. Dari
425 buah SD yang ada di Kota Padang 100 % melaksanakan UKGS.
Disamping itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak
sekolah dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut, maka dilakukan peragaan
sikat gigi secara massal yang yang bekerja sama dengan PT. Unilever dalam
kegiatan Pepsodent School Program. Dimana kegiatan ini mencakup seluruh
SD Yang ada di kota Padang. Jika dibandingkan dengan kegiatan yang sama
pada tahun 2006 dan 2007 terdapat peningkatan kegiatan UKGS yang
sangat bermakna.
Kesehatan Jiwa.
Tabel .25
Cakupan Program Kesehatan Jiwa
Kota Padang Tahun 2008
Diagnosa Jumlah Kunjungan
Psikosa 4288
Anxietas 1662
Depresi 666
Psikosomatik 434
Retardasi Mental 231
Gangguan Keswa 282
Peny. Jiwa Lainnya 646
Epilepsi 837
Pasung 0
Total 9046
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit gangguan jiwa yang
menempati posisi teratas adalah Psikotik ( 4.288 kasus ) dan kasus terendah
Page 100
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 100
adalah Retardasi mental (231 kasus). Sedangkan untuk kasus pasung tidak
ada yang dilaporkan.
Cakupan pelayanan jiwa untuk kota Padang adalah 10.8% sedangkan
berdasarkan standar pelayanan minimal untuk kesehatan jiwa kota Padang
15%, ini berarti cakupan pelayan jiwa masih dibawah standar indikator
pelayanan.
Laboratorium.
Tabel.26
Laporan Kegiatan Laboratorium Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008
NO PUSKESMAS TENAGA KEGIATAN
TOTAL JUMLAH PENDIDIKAN P.DARAH URINE TINJA BTA BTA +
1 Padang Pasir 3 D.III,Sakm
a 430 240 10 249 20 949
2 Andalas 2 Sakma 531 225 11 245 19 1031
3 Lubuk Buaya 2 Sakma 160 210 9 235 11 625
4 Air Dingin 1 Sakma 299 347 5 210 10 636
5 Air Tawar 1 Smak 153 206 5 291 4 659
6 Ulak Karang 1 Sakma 210 210 4 210 8 642
7 Alai 2 Smak 218 256 5 210 7 696
8 Lapai 2 D.III. 200 240 4 152 10 606
9 Nanggalo 2 Sakma 221 175 6 172 6 580
10 Kuranji 2 D.III 225 120 6 155 6 512
11 Belimbing 1 D.I 241 225 4 185 4 659
12 Pauh 1 Sakma 248 115 3 163 5 534
13 Lubuk Beg 2 Sakma 251 255 4 232 6 748
14 Pengambiran 3 D.III,Sakm
a 242 260 6 15 4 656
15 Seb.Padang 2 D.III,Sakm
a 212 182 5 110 5 509
16 Rawang Barat 1 D.III 215 168 3 109 4 499
17 Pemancungan 1 D.III 242 174 3 80 3 502
18 Lub.Kilangan 2 D.III,Sakm
a 215 124 3 120 3 465
19 Bungus 1 D.III 221 230 4 212 8 675
20 Ambacang 0 Sakma 180 150 3 115 4 452
JUMLAH 32 4914 4112 103 3470 147 12746
Page 101
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 101
Tabel di atas menunjukkan pemeriksaan darah yang terbanyak (4.914
kunjungan). Berbeda dengan tahun 2006 dan 2007 dimana pemeriksaan
terbanyak adalah pemeriksaan urine.
Grafik. 6.
Grafik di atas menunjukkan kunjungan labor terbanyak adalah dari
Puskesmas Andalas (1031 kunjungan). Ini menunjukkan bahwa pelayanan
laboratorium di Puskesmas Andalas sudah cukup baik dibandingkan dengan
Puskesmas lainnya. Dimana pada tahun lalu kegiatan laboratorium terbanyak
adalah Puskesmas Lubuk buaya, penggurangan kunjungan laboratorium
Lubuk Buaya ini mungkin disebabkan karena Puskesmas Lubuk Buaya
dalam proses renovasi gedung.
Page 102
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 102
Kesehatan Olah Raga.
Tabel .27.
Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Raga
Di Puskesmas se Kota Padang Tahun 2008
No Puskesmas
Jumlah Kel OR Kel
OR di bi na
SDM yg dilatih
Peralatan OR
Sa
ngg
ar
La
nsia
La
in-lain
Me
dis
Pa
ram
ed
is
Ju
mla
h
1 Pd. Pasir 9 0 5 2 1 1
2 Lb. Buaya 3 4 1 3 1 1
3 Air dingin 0 5 0 4 1 1
4 Air Tawar 2 6 0 2 1 1
5 Ulak Karang 2 5 0 5 1 1
6 Alai 2 6 0 6 1 1
7 Nanggalo 3 8 1 6 1 1
8 Lapai 2 1 0 2 1 1
9 Andalas 3 1 1 2 1 1
10 Pemancungan 2 1 1 2 1 1
11 Rawang 3 3 1 3 1 1
12 Seb. Padang 2 2 1 3 1 1
13 Pengambiran 1 7 1 2 1 1
14 Lub.Begalung 1 5 1 5 1 1
15 Lub. Kilangan 2 6 0 5 1 1
16 Kuranji 1 4 1 2 1 1
17 Belimbing 1 3 1 2 1 1
18 Pauh 1 3 1 2 1 1
19 Ambacang 1 8 1 4 1 1
20 Bungus 1 3 1 2 1 1
TOTAL 41 90 13 67 21 20 1
Dari tabel diatas dapat dilihat kelompok olah raga sudah merata
diseluruh Puskesmas dikota Padang, dimana jumlah kelompok olah raga yang
dibina berjumlah 144 kelompok, sedangkan untuk peralatan olah raga hanya
Puskesmas Padang Pasir yang memiliki.
Page 103
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 103
Penyakit Mata.
Tabel .28
Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata Puskesmas
Sekota Padang Tahun 2008.
PUSKESMAS Katarak Glouko
ma Kel.Refrak
si Xeropthal
mia Peny. Mata
lainnya
Pd. Pasir 9 6 373 0 442
Lb. Buaya 6 1 61 0 479
Air dingin 86 2 191 0 147
Air Tawar 44 6 154 0 182
Ulak Karang 32 2 211 0 163
Alai 26 2 333 0 189
Nanggalo 64 0 131 0 87
Lapai 7 1 189 0 144
Andalas 73 13 203 0 192
Pemancungan 15 0 95 0 101
Rawang 24 0 91 0 129
Seb. Padang 56 0 228 0 159
Pengambiran 61 5 222 0 249
Lub.Begalung 52 5 218 0 274
Lub. Kilangan 8 0 72 0 145
Kuranji 35 0 276 0 219
Belimbing 25 1 161 0 204
Pauh 35 0 133 0 135
Ambacang 54 9 135 0 255
Bungus 15 0 5 0 39
Jumlah 727 53 3482 0 3934
Dari tabel diatas dapat dilihat kelainan refraksi merupakan penyakit
mata terbanyak diseluruh puskesmas di kota Padang dengan total 3.482
kasus.
Page 104
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 104
Grafik. 7.
Dari tabel diatas terlihat bahwa kelainan refraksi merupakan kelainan
mata terbanyak di Puskesmas dengan jumlah 3.482 kasus.
Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin.
Tabel.29
Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin
dan JPKM Gakin Kota Padang Tahun 2008
No Kecamatan Puskesmas Jml Jiwa Maskin
Maskin Mendapat
Yankes VR
1 2 3 4 5 6
1 padang selatan seb. padang 3452 2590 0.75
pemancungan 6304 6271 0.99
rawang barat 6403 10516 1.64
2 padang barat padang pasir 11739 22222 1.89
3 padang utara ulak karang 4063 8303 2.044
alai 4911 2305 0.47
air tawar 2273 2102 0.92
4 padang timur andalas 16605 17671 1.06
5 koto tangah lubuk buaya 19278 25986 1.35
air dingin 14203 30656 2.16
6 nanggalo nanggalo 5190 13164 2.54
lapai 2409 7212 2.993
7 kuranji kuranji 5754 12614 2.19
belimbing 12332 10004 0.81
ambacang 9530 14238 1.49
8 pauh pauh 11429 11773 1.03
9 lub. kilangan lub. kilangan 9215 6417 0.69
10 lub. begalung lub. begalung 16651 12590 0.76
pengambiran 11372 7557 0.66
11 bungus bungus 8821 6638 0.75
JUMLAH 185.001 230.829 1.27
Page 105
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 105
Tabel diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh
masyarakat miskin cukup baik dengan didapatkan Visite Rate 1,27.
Untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin tersedia anggaran
bersumber APBD dan APBN dengan rincian sebagai berikut:
i. Dana Sunatan Massal sebesar Rp.44.000.000,- dan terealisasi sebanyak
100 % (APBD).
ii. Dana Persalinan Masyarakat Miskin sebesar Rp.100.000.000,- hanya
terealisasi sebanyak Rp. 23.600.400 yaitu 23.6 % (APBD).
iii. Dana Operasional Jamkesmas Kota sebesar Rp. 141.230.000,- dan
terealisasi sebanyak Rp. 102.250.000,- yaitu 72.39 % (APBN).
iv. Dana Bansos Jamkesmas sebesar Rp. 57.720.000,- dan terealisasi
sebanyak Rp. 32.500.000,- yaitu 56.32 % (APBN).
Program Pelayanan Rumah Sakit.
Tabel.30
Data Dasar Rumah sakit Pemerintah
dan Swasta di Kota Padang.
No Rumah Sakit Jenis Kelas Akreditasi Kapasitas
TT
1 M Djamil Depkes/Umum B Sudah 800
2 Reksodiwiryo Hankam/Umum C Belum 121
3 RSUD Pemko/Umum C Belum 30
4 RSJ HB Saanin
Depkes/Khusus A Sudah 200
5 Bayangkara Polisi/Umum D Belum 40
6 Yos Sudarso Swasta/Umum C Sudah 146
7 PT. Semen Swasta/Umum D Belum 51
8 BMC Swasta/Umum D Sudah 60
9 Selaguri Swasta/ Umum D Belum 55
10 Selasih Swasta/Umum C Belum 61
11 Aisyah Swasta/Umum D Belum 29
12 Ibnu Sina Swasta/Umum C Sudah 61
13 Siti Rahmah Swasta/Umum D Belum 67
Page 106
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 106
Sambungan tabel. 30 hal 85...
14 RSK Jantung
Swasta/Khusus D Belum 27
15 RSK Ropanasuri
Swasta/Khusus D Sudah 19
16 RSJ Puti Bungsu
Swasta/Khusus D Sudah 40
17 RSM Sitawa
Swasta/Khusus D Belum 25
18 RSB Annisa
Swasta/Khusus D Belum 12
19 RSB Siti Hawa
Swasta/Khusus D Belum 25
20 RSB Bunda Swasta/Khusus D Belum 25
21 RSB Lenggogeni
Swasta/Khusus D Belum 42
22 RSB Ananda
Swasta/Khusus D Belum 12
23 Asri Swasta/Umum D Belum 19
24 Cicik Swasta/Umum D Belum 20
25 RSB T.Anggrek
Swasta/Khusus D Belum 25
26 RSB BKM Swasta/Khusus D Belum 18
Jumlah 2030
Dari tabel diatas dapat dilihat sebagian besar rumah sakit belum
terakreditasi (19 RS), jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 2.030 tempat
tidur yang tersebar di 26 rumah sakit di kota Padang.
Pencapaian Program Seksi Farmasi dan Perizinan.
Seksi Farmasi dan Perizinan Bidang Pelayanan Kesehatan
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok yang sifatnya proyek didukung oleh
APBD Kota Padang dan rutin dengan total anggaran sebesar Rp.
107.399.900,- dan terealisasi sebanyak Rp. 92.272.800,- yaitu 85.92 %.
Adapun hasil pencapaian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama
tahun 2008 meliputi kegiatan proyek dan kegiatan rutin.
Page 107
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 107
Kegiatan Proyek.
Kegiatan yang didukung oleh dana APBD Kota Padang tahun 2008
dikelompokkan kepada 2 program dengan 3 kegiatan yakni :
1. Program Pengawasan Obat dan Makanan.
2. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan bahan
berbahaya.
3. Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Pengawasan Peredaran Obat dan Makanan.
1. Pertemuan Pengelolaan Obat bagi petugas Puskesmas
Tujuan diadakan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
petugas obat puskesmas tentang pengelolaan obat mulai dari
penerimaan, pencatatan, pendistribusian dan pelaporan agar obat yang
sampai pada terjamin mutu dan khasiatnya. Sasaran peserta pertemuan
adalah petugas apotik dan BP puskesmas. yang berjumlah 60 orang
untuk 20 Puskesmas . Biaya yang disediakan untuk pertemuan ini Rp.
10.294.000,- Kegiatan ini terealisasi 100% baik keuangannya maupun
fisik.
2. Pertemuan Manajemen Pengelolaan Obat di Apotik bagi Apoteker.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman
petugas dalam pengelolaan dan peredaran obat di apotik. Sasaran
pertemuan ini adalah Apoteker Pengelola Apotik (APA) di Kota Padang.
Jumlah peserta 60 orang Jumlah dana yang disediakan Rp. 9.372.900,-
Realisasi kegiatan ini keuangan dan fisik 100%.
Page 108
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 108
3. Bimbingan Teknis Pengawasan dan Razia Peredaran Obat di Toko
Obat.
Bimbingan dan pengawasan dilakukan adalah untuk melakukan
penertiban terhadap toko obat dalam penyelenggaraannya sebagai toko
obat dengan menjalankan kewenagnannya sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku. Kegiatan ini dilaksanakan secara tim untuk
tinjauan kelapangan. Tim ini terdiri dari Dinkes Kota Padng, Satpol Kota
Padang, Dinas Perindagtamben Kota Padang. Jumlah toko obat yang
diawasi berjumlah 60 buah dengan dana yang tersedia Rp. 5.600.000,-
Kegiatan ini terealisasi keuangannya Rp. 3.560.000,- dengan
prosentase 65,1 %.
4. Bimbingan teknis Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Obat di
Apotik
Tujuan pembinaan ini adalah untuk melihat kelengkapan adminstrasi
seperti pencatatan dan pelaporan, petugas (apoteker dan asisten
apoteker) serta peralatan lainnya yang wajib diadakan dan dijalankan.
Jumlah apotik yang diawasi berjumlah 50 buah. Didukung oleh dana Rp.
8.180.000,- Terealisasi Rp. 6.600.000,- dengan prosentase 80,6 %.
5. Bimbingan teknis Menejemen Pengelolaan Obat Terpadu & Pengunaan
Obat Rasional di Puskesmas.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahi sejauh mana
pengelolaan manejemen obat dan penggunaan obat secara rasional di
puskesmas sehingga nantinya akan diberikan solusi yang terbaik dalam
pengelolaan obat nantinya baik. Sasaran petugas apotik di puskesmas
dan dokter puskesmas, jumlah lokasi pengawasan adalah 20
Page 109
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 109
puskesmas yang ada di Kota Padang, dengan jumlah dana Rp.
2.900.000,- Realisasi kegiatan ini untuk fisik terealisasi 100 %,
sedangkan keuangan realisasinya Rp. 2.300.000,- dengan prosentase
79,3 %
6. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan.
Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan
anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan
sebesar Rp. 660.000,-- dan terealisasi 100 %.
Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya.
1. Penyuluhan Keamanan Pangan bagi industri Rumah Tangga Pasca
Sertifikasi
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan
kepada pelaku industri pangan rumah tangga tentang pengolahan
makanan dan minuman yang baik, menjaga lingkungan tempat
pengolahan makanan. Jumlah peserta penyuluhan ini berjumlah 60
orang dan dana yang disediakan sebesar Rp. 12.953.500,- dan realisasi
keuangannya Rp. 12.953.000 (99,9 %).
2. Pelatihan Penanggulangan Keracunan Pangan bagi Petugas
Puskesmas.
Pelatihan ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan petugas puskesmas khususnya petugas surveilan dan
petugas P2M dalam penatalaksanaan kasus /wabah dalam rangka
Page 110
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 110
penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di wilayah
kerjanya.
Biaya yang disediakan sebesar Rp. 10.107.000,- dan realisasinya baik
fisik maupun keuangannya 100 %
3. Bimbingan teknis Pengawasan Parcel & Mak-Min yang tidak memenuhi
syarat pada sarana distribusi.
Tujuan bimbingan ini adalah untuk melihat makanan dan minuman yang
dijual baik yang dipajang maupun yang dibungkus dalam bentuk parcel
yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Jumlah toko yang diawasi
berjumlah 45 buah. Jumlah dana Rp. 2.970.000,- dan kegiatan ini
terealisasi keuangannya Rp.2.910.000 %. (97,9 %)
4. Pembinaan Keamanan Pangan bagi Industri Rumah Tangga Pangan.
Tujuan pembinaan adalah untuk mengawasi kegiatan pembuatan
makanan dan minuman pada industri rumah tangga pangan, sehingga
makanan yang diproduksi telah memenuhi syarat kesehatan (higienis).
Jumlah sasaran yang dibina berjumlah 50 sarana dengan jumlah dana
Rp. 7.590.000,-Realisasi keuangan kegiatan ini Rp.7.050.000,-
prosentase 92,9 %.
5. Penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan.
Untuk kegiatan ini disediakan sebesar Rp. 2.480.000,- untuk tim
investigasi penderita keracunan baik untuk puskesmas maupun tingkat
II Kasus keracunan terjadi pada 5 lokasi, dengan hasil keracunan
pangan yang disebabkan oleh kandungan kimia yang ada pada pangan
tersebut.
Page 111
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 111
6. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan.
Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan
anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan
sebesar Rp. 1.380.000,-- dan terealisasi 100 %.
Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat.
1. Pertemuan Balai Pengobatan/Rumah Bersalin/Klinik.
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada petugas tentang penyelenggaran Balai Pengobatan (BP),/ klinik
dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebagi BP/klinik. Serta
persyaratannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disamping itu
untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan pada BP/,klinik.
Untuk pertemuan ini disediakan dana sebesar Rp. 9.427.900,- dengan
peserta sebanyak 40 orang. Realisasi kegiatan ini baik fisik maupun
keuangannya adalah 100 %.
2. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Optik, Pengobatan
Tradisional, RS & Sarkes lain
Kegiatan ini adalah melakukan pengawasan dan pengendalian
dilapangan terhadap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan
pelayanan medik dasar kepada masyarakat. Sehingga dengan adanya
pembinaan ini praktek-praktek pelayanan kepada masyarakat yang
tidak sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan dapat dicegah
sedini mungkin. Sasaran sarana yang dikunjungi sebanyak 30 sarana.
Untuk kegiatan ini disediakan dana sebesar Rp. 7.600.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 3.200.000,- (42,10 %)
Page 112
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 112
3. Bimbingan Tekhnis Penyelenggaraan RB/,/BP, /Klinik, & BPS
Tujuan dari bimbingan teknis ini adalah melakukan pemantauan
terhadap sarana pelayanan kesehatan tersebut dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Disamping itu juga memberikan masukan-masukan kepada pemilik
sarana tentang izin yang harus dipunyai.
Jumlah sarana yang dibina berjumlah 20 buah. Dana yang disediakan
untuk pembinaan ini berjumlah Rp. 7.100.000,- dan realisasinya
sebesar Rp. 5.150.000,- dengan prosentase (72,4 %).
4. Pemeriksaan Setempat dalam rangka penyelenggaraan tempat
pelayanan perizinan.
Dalam pemberian izin ada beberapa langkah yang akan dilakukan,
antara lain; meneliti permohonan yang harus melengkapi beberapa
persyaratan yang ada pada permohonan perizainan. Kemudian tahap
selanjutnya adalah pemeriksaan setempat setelah permohonan telah
lengkap.
Untuk kunjungan lapangan ini disediakan dana sebesar Rp.
6.600.000,- Realisasi dana pemeriksaan setempat ini sesuai dengan
permohonan izin yang masuk. Realisasi keuangan adalah Rp.
4.720.000,- yakni sebesar 72,4 %.
5. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan.
Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan
anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan
sebesar Rp. 1.070.000,-- dan terealisasi 100 %.
Page 113
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 113
Kegiatan Rutin.
Disamping kegiatan-kegiatan yang bersifat pengawasan dan
pembinaan, seksi farmasi dan perizinan bidang pelayanan kesehatan juga
melaksanakan kegiatan seperti pemberian izin operasional sarana pelayanan
kesehatan masyarakat antara lain :
1. Penyelenggaraan Apotik
Untuk penerbitan izin penyelenggaraan apotik diatur oleh Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332 tahun 2002, tentang
Tata Cara Pemberian Izin Apotik. Jumlah apotik yang dikeluarkan izinnya
selama tahun 2008 berjumlah 31 buah. Sehingga jumlah apotik yang ada
pada saat yakni tahun 2008 ini berjumlah 174 buah.
2. Penyelenggaraan Toko Obat
Penyelenggaraan untuk sebuah toko obat didasari oleh Keputusan Menteri
Kes sehatan Republik Indonesia nomor 1331 tahun 2002, tentang
Pedagang Eceran Obat (Toko Obat Berizin). Jumlah izin yang telah
dikeluarkan untuk toko obat selama 2008 berjumlah 11 buah. Jumlah toko
obat yang ada sampai pada tahun 2008 ini berjumlah 117 buah. Jumlah
yang mempunyai izin berjumlah : 20 Buah dengan porsentase izin 17 %
3. Penyelenggaraan Optikal
Dalam penerbitan izin penyelenggaraan optikal diatur oleh Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 1424 tahun 2002, tentang
Pedoman Penyelenggaraan Optikal. Jumlah izin yang telah dikeluarkan
selama tahun 2008 berjumlah 3 buah. Jumlah optikal yang ada sampai
tahun 2008 ini berjumlah 42 buah.
Page 114
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 114
4. Penyelenggaraan Rumah Bersalin
Penyelenggaraan rumah bersalin diatur oleh Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 664 tahun 1987, tentang Petunjuk Pelaksanaan Upaya
Pelaksanaan Pelayanan Swasta di Bidang Pelayanan Medik Dasar. Jumlah
rumah bersalin yang telah dikeluarkan izinnya selama tahun 2008
berjumlah 2 buah. Jumlah rumah bersalin yang ada sampai tahun 2008
adalah 410 buah.
5. Penyelenggaraan Klinik Pengobatan Tradisional
Klinik Pengobatan Tradisonal dalam penyelenggaraannya berpedoman
kepada Kepmenkes Republik Indonesia No. 1076 Tahun 2006, tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisonal, Jumlah izin yang dikeluarkan
tahun 2008 berjumlah 13 buah.
6. Penyelenggaraan Balai Pengobatan
Penyelenggaraan Balai Pengobatan diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 920 Tahun 1986, tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik. Jumlah Balai Pengobatan/
klinik yang telah diberikan izin selama tahun 2008 berjumlah 7 buah.
Jumlah balai pengobatan sampai saat ini berjumlah 42 buah
7. Penyelenggaraan Labor Swasta
Dasar Penerbitan izin untuk penyelenggaraan labor swasta ini adalah
Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2002. tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta. Jumlah izin labor yang telah dikeluarkan
selama tahun 2008 adalah 2 buah. Jumlah labor swasta sampai saat ini
Page 115
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 115
adalah berjumlah 11 buah. Labor yang mempunyai izin operasionalnya
berjumlah 7 buah (75 %).
8. Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
Dasar diterbitkan izin praktek bidang aadalah Kepmenkes Republik
Indonesia Nomor 900 Tahun 2002, tentang Registrasi dan Praktik Bidan.
Untuk pengeluaran izin ini harus mempunyai surat izin bidan dari Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Jumlah izin yang dikeluarkan selama
tahun 2008 ini adalah 88 buah. Jumlah Bidan yang Ada sampai sekarang
ini adalah 595 orang.
9. Surat Izin Kerja Perawat (SIK)
Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 1239 Tahun 2001, tentang
Registrasi dan Praktik Perawat. Jumlah Izin Kerja Perawat yang diterbitkan
pada tahun 2008 ini berjumlah 193 orang. Dan jumlah perawat yang ada
pada komisariat DKK Padang berjumlah 402 orang.
10. Surat Izin Kerja RO
Dasar penerbitan izin Kepmenkes RI Nomor 544 Tahun 2002, tentang
Registrasi dan Izin Keja Refraksionis Optisien. Jumlah SIK RO yang
dikeluarkan selama tahun 2008 berjumlah 5 buah.
11. Surat Izin Kerja Asisten Apoteker
Daasar hukum penerbitan surat izin kerja asisten apoteker adalah
Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 679 Tahun 2003, tentang Registrasi
dan Izin Kerja Asisten Apoteker. Jumlah izin yang dikeluarkan selama
tahun 2008 adalah 64 buah.
12. Surat Izin Praktik Dokter Umum/ Dokter Gigi dan Dokter Spesialis.
Page 116
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 116
Surat izin praktek yang telah dikeluarkan baik praktek perorangan maupun
pada sarana pelayanan kesehatan diatur dengan Kepmenkes republik
Indonesia Nomor 512 Tahun 2007. Jumlah izin yang dikeluarkan tiap dokter
paling banyak pada 3 lokasi atau tempat sudah termasuk pada sarana
pelayanan pemerintah. Jumlah surat izin praktik yang telah dikeluarkan
selama tahun 2008 dengan Perincian:
Dokter Umum : 100 orang
Dokter Gigi : 22 orang
Dokter Spesialis Mata : 13 orang
Dokter Spesialis Bedah Plastik : 2 orang
Dokter Spesialis Bedah Ongkologi : 1 orang
Dokter Penyakit Dalam : 6 orang
Dokter Spesialis Kandungan : 7 orang
Dokter Spesialis Anak : 9 orang
Dokter Spesialis Bedah : 2 orang
Dokter Spesialis THT : 2 orang
Dokter Spesialis P. Kulit & Kelamin : 2 orang
Dokter Spesialis Jiwa : 3 orang
Dokter Spesialis Orthopedi : 2 orang
Dokter THT.DFM : 1 orang
Dokter Sub Spesialis : 6 orang
13. Izin Pangan Industri Rumah Tangga.
Dasar pengeluaran sertifikat izin industri pangan rumah tangga adalah
Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasa Obat & Makanan Republik
Page 117
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 117
Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.1640, tanggal 30 April 2003, tentang
Sertifikat Pangan Industri umah Tangga.
Penerbitan izin ini adalah untuk produksi makanan dan minuman yang telah
memenuhi syarat kesehatan terutama hygiene sanitasinya. Proses
penerbitan adalah penyuluhan dan pemeriksaan setempat. Jumlah izin
yang telah dikeluarkan untuk tahun 2008 adalah 152 buah. Jumlah izin P-
IRT sampai saat ini yang telah dikeluarkan, dengan perincian :
Tahun 2005 : 119 buah
Tahun 2006 : 102 buah
Tahun 2007 : 111 buah
Tahun 2008 : 152 buah
Yang masih menggunakan SP : 499 buah
Jumlah seluruhnya Industri Pangan Rumah Tangga di Kota Padang adalah
1.073 buah.
7.4 BIDANG KESEHATAN KELUARGA
Kegiatan:
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (ANC Standar) : KIA dan K4
Mendeteksi Bumil dengan Resti sehingga dapat membuat rencana
penanganan tindak lanjut apakah dirujuk ke Puskesmas atau ke RS.
Pelayan Ibu Bersalin dengan :
# Tenaga Kesehatan
# Dukun didampingi Bidan
Pelayanan Kesehatan Neonatal
- KN 1 : 0-7 Hari
Page 118
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 118
- KN 2 : 8- 28 Hari
Kegiatan pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah melalui
pemeriksaan tumbuh kembang secara berkala yang disebut dengan
kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
Kegiatan tatalaksana neonatal sakait melalui preningkatan penjaringan
neonatal Resti
Kegiatan Stimulasi IntervensiDini secara terarah terhadap Balita dengan
masalah penyimpangan perkembangan.
Kegiatan pelayanan kesehatan di TK
Kegiatan pembinaan Usila di Panti, Puskesmas melalui organisasi
kelompok Usila dan berkembangnya jenis pelayanan kesehatan usila.
Program Gizi
1. Program Keluarga Mandiri Sadar Gizi :
- Pendidikan dan Pelatihan
- Kampanye
- Kajian Prilaku Keluarga
- Pemberdayaan Keluarga
2. Program Perbaikan Gizi :
- Sistim kewaspadaan Gizi
- Pencegahan dan penanggulanagn kelaianan Gizi
- Peningkatan konsumsi Gizi
- Perbaikan Gizi Institusi
- Upaya Perbaikan darurat.
Page 119
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 119
Tabel.31
Hasil Kegiatan Program Kesga Tahun 2006 - 2008
No
Kegiatan
Thn 2006
Thn 2007
Thn 2008 Target
Hsl
%
Targ
et
%
Hsl
%
Targ
et
%
Sas
ara
n
AB
S
Targ
et
%
Hsl
AB
S
Trg
%
Ksjg
2009
2010
1 Pely Kesehatan Ibu ,Anak
- K1 98 90 90,5 95 19657 92 19245 97.9 + 5.9
- K4 91 78 81,3 92 19657 84 17302 88.0 - 4 87 90
- Bumil Resti 15,4 20 18,5 20 3931 20 3157 16.1 - 3.9 95 100
- Neonatus ( KN) 90 78 84,9 90 17870 83 15666 87.7 + 4.7 85 88
- Asi Eklusif 43,4 40 36,4 50 17870 80 7902 44.2 -35.8 60 65
- Bumil Resti yg dirujuk 100 100 90 90 3157 100 2210 70 -30 95 100
- Cakp kunjungan bayi 75 87 84,7 88 17870 90 14475 81 - 9 89 90
- Cakupan BBLR/kasus BBLR yg dpt ditangani
89 85 91,4 90 81 100 79 97.5 - 2.5 98 100
-Cak.Pertolongan persalinan oleh nakes
85 77 80,9 88 18764 82 15723 83.8 + 1.8 85 87
II Cakupan Pelayanan Anak Pra sekolah
1 - DDTK Anak Balita & Anak Pra sekolah
24,5 30 26,9 40 52303 60 32488 40.7 19.3 60 70
2 - Cakupan Scerining murid SD
100 100 94,97 100 16899 100 16004 94.7 - 5.3 100 100
3 -Cakupan Pely Kes Rmj (SMP)
20,33 100 92,12 80 13053 80 12100 92.7 + 12.7 70 80
4 - Cakupan Pely Kes Rmj(SMU)
14 100 89,93 80 13526 80 11762 86.9 6.9 70 80
III Pemantau pertumbuhan balita
- N/D 87,08 86 77,24 87 36983 88 28957 78.3 - 9.7 89 90
- BGM 1,75 < 9 2,06 < 8 87717 < 7 801 2.16 + 4.84 < 7 < 6
IV Pelayanan Gizi
- VIT.A Balita 2x setahun 87.19
90
82,84 92 80024
93 66626 83.3 - 9.7 94
95
- Cakp. Bayi yang mendapat vit.A 2 kl/thn
86,51 92
- Fe Bumil ( 90 ) Tablet 95,4 78 80,60 92 19657 93 17042 86.7 - 6.3 87 90
V - Cakp WUS dapat Iodium (Endemis)
90,70 91 73,81 92 0 0 0 0 94 95
KLB Gizi Buruk
- Pananganan dg PMT 100 100 100 100 90 100 200 100 0 100 100
VI - Kecm bebas rawan Gizi 66,6 65 45,45 70 8 75 77 80
Pelayanan Usila
- Jml Posyandu 121 104 100 91 87.5
- Cakp Pelayanan 22 62026 50 48273 77.8
Page 120
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 120
Pencapaian Program Bidang Kesehatan Keluarga :
Program KIA dan Lansia
a. Program KIA
1. Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA)
PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan pelayanan
kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan
anaknya. Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi
Resti oleh tenaga kesehatan / masyarakat, Kunjungan Neonatus,
Persalinan oleh tenaga kesehatan, dan persalinan yang ditolong dukun.
Pencapaian K1, K4, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan
mengalami trend peningkatan, seperti yang dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik .8.
Dari grafik di atas terlihat bahwa pencapaian K1 dan K4 mengalami
penurunan pada tahun 2007, dan mengalami trend peningkatan pada tahun
K1 K4 2006 98 91 2007 90.5 81.3 2008 97.9 88
. PENCAPAIAN K1 DAN K4 KOTA PADANG
TAHUN 2006-2008
98 90.5
97.9 91
81.3 88
0
20
40
60
80
100
120
2006 2007 2008
K1 K4
Page 121
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 121
2008 meskipun masih dibawah pencapaian tahun 2006. Jika dibandingkan
dengan target pencapaian (K1 = 92 % dan K4 = 84 %), maka cakupan K1
dan K4 sudah melebihi target di tahun 2008 (K1 = + 5,6 % dan K4 = +
4,0%). Hal ini disebabkan karena sudah mulai ada kerja sama yang baik
dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat antara Puskesmas
dengan Bidan Praktek Swasta (BPS) yang berpraktek di wilayah kerja
Puskesmas, sehingga kunjungan K1 dan K4 terpantau dan terlaporkan
dengan lebih baik. Diharapkan kedepan Puskesmas lebih meningkatkan
kualitas forum komunikasi BPS di Puskesmas, sehingga kualitas dan
kuantitas pemantauan dan pelaporan dari BPS ke Puskesmas akan
semakin lebih baik dan lebih maksimal.
Grafik .9.
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatus
(KN) mengalami penurunan di tahun 2007 dan mengalami trend
peningkatan di tahun 2008, meskipun masih di bawah pencapaian tahun
Resti KN 2006 15.4 90 2007 18.5 84.9 2008 16.1 87.7
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DAN
DETEKSI BUMIL RESTI KOTA PADANG
TAHUN 2006-2008
15.4 18.5 16.1
90 84.9 87.7
0
20
40
60
80
100
2006 2007 2008
Resti KN
Page 122
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 122
2006. Jika dibandingkan dengan target pencapaian (KN = 83 %), cakupan
KN tahun 2008 sudah melebihi target (+ 4,7 %).
Untuk deteksi bumil resti terlihat ada trend penurunan ditahun 2008
jika dibandingkan dengan tahun 2007. Dan pencapaian di tahun 2008
masih dibawah target yang ditetapkan (Resti = 20%). Diharapkan kedepan,
Pembina wilayah lebih meningkatkan kerjasama dengan kader dalam
pendeteksian bumil resti di masyarakat. Sehingga semua bumil resti yang
ada dapat terdeteksi dan mendapat pelayanan yang tepat dan aman.
Grafik. 10
PN
2006 85
2007 80,9
2008 83,8
CAKUPAN PN KOTA PADANG TAHUN 2006-
2008
85
80,9
83,8
78
79
80
81
82
83
84
85
86
2006 2007 2008
PN
Meskipun masih dibawah pencapaian tahun 2006, grafik
Persalinan yang ditolong oleh Nakes (PN) memperlihatkan bahwa ada
peningkatan cakupan ditahun 2008 jika dibandingkan dengan tahun 2007.
Dan pencapaian di tahun 2008 sudah melebihi target (PN = 82 %) sebesar
+ 1,8 %. Ini makin mempertegas bahwa adanya peningkatan kerjasama
antara Puskesmas dan BPS dalam pelaksanaan PWS KIA. Meskipun
demikian masih harus tetap dilakukan pembinaan kepada Pengelola
Page 123
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 123
program KIA Puskesmas, Pembina Wilayah dan BPS yang ada di Kota
Padang.
2. Untuk pencapaian ASI Eksklusif dari tabel terlihat adanya kecendrungan
peningkatan cakupan jika dibandingkan dari 2 tahun sebelumnya. Ini dapat
dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik .11.
:
ASI Eks.
2006 43,4
2007 36,4
2008 44,2
PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF KOTA PADANG
TAHUN 2006-2008
43,4
36,4
44,2
0
10
20
30
40
50
2006 2007 2008
ASI Eks.
Pada grafik terlihat ada penurunan pencapaian di tahun 2007, pada
tahun 2008 terjadi peningkatan cakupan. Walau ada kecendrungan
peningkatan, hasil yang telah dicapai masih dibawah target yang telah
ditetapkan (80%). Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran
ibu-ibu yang memiliki bayi, terutama ibu yang bekerja dalam memberikan
ASI Eksklusif pada bayinya. Promosi ASI Eksklusif kalah bersaing dengan
promosi susu formula bayi, dan mudahnya mendapatkan susu formula bayi
di pasaran tanpa ada aturan-aturan yang mengikat serta masih kurangnya
dukungan dari atasan bagi ibu-ibu bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif
pada bayinya.
Page 124
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 124
3. Cakupan bumil resti yang dirujuk walaupun sudah meningkat dibandingkan
dengan cakupan di tahun 2007, akan tetapi masih di bawah target. Dari
3157 orang bumil resti yang dideteksi, baru 70 % yang dirujuk. Sementara
30 % masih ditangani oleh Puskesmas dan BPS. Hal ini dikarenakan
adanya factor penolakan dari pasien untuk dirujuk ke sarana yang lebih
lengkap, yang disebabkan dengan berbagai alasann, terutama alasan
ekonomi dan keluarga.
4. Untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Balita ada memperlihatkan
kecendrungan peningkatan cakupan dua tahun terakhir. Akan tetapi hasil
yang diperoleh masih dibawah target yang diharapkan. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya peralatan permainan edukatif (APE), belum
tersosialisasikannya DDTK ke semua pembina wilayah, sehingga
pelaksanaan DDTK belum maksimal. Diharapkan kedepan pelaksanaan
DDTK balita dapat dilaksanakan lebih maksimal oleh semua pembina
wilayah dengan melibatkan semua sector terkait, dan adanya dukungan
yang penuh oleh pimpinan puskesmas. Pembinaan dan pengadaan APE
perlu ditingkatkan dan ditambah. DDTK dapat dilaksanakan di Puskesmas,
Posyandu dan PAUD.
5. Kasus kematian maternal tahun 2008 ada 15 orang / 15.693 kelahiran
hidup, kematian Perinatal 142 orang / 15.693 kelahiran hidup, dan kematian
bayi 164 orang / 15.693 kelahiran hidup. Jika dibandingkan 2 tahun
sebelumnya ada kecendrungan penurunan kasus kematian, ini dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :
Page 125
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 125
Grafik 12
Dari grafik di atas terlihat bahwa ada kecendrungan penurunan
kasus kematian, baik kematian ibu, perinatal maupun kematian bayi. Hal ini
disebabkan karena adanya survey AKI/AKB di tahun 2007, sehingga dapat
dilakukan intervensi yang tepat guna meningkatkan pemantauan dan
penurunan kasus kematian tersebut. Diharapkan dengan lebih
terpantaunya kasus kematian, maka dapat di ketahui permasalahan
kesehatan ibu dan anak yang ada di masyarakat.
b. Program Lansia
1. Jumlah Posyandu lansia di Kota Padang 91 pos (87,5 %). Pencapaian ini
menunjukkan bahwa ada penurunan dari jumlah posyandu lansia dari 2
tahun terakhir.
2. Cakupan pelayanan kesehatan lansia tahun 2008 meningkat dari 2 tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena mulai meningkatnya partisipasi
lansia untuk memenfaatkan posyandu lansia untuk memeriksa
IBU PERINATALBAYI
2006 7 37 42
2007 20 197 235
2008 15 142 164
KASUS KEMATIAN IBU, PERINATAL DAN BAYI KOTA
PADANG TAHUN 2006-2008
720 15
37
197
142
42
235
164
0
50
100
150
200
250
2006 2007 2008
IBU PERINATAL BAYI
Page 126
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 126
kesehatannya, sehingga cakupan pelayanan kesehatan lansia meningkat.
Hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Puskesmas,
tokoh masyarakat maupun lintas sektor terkait, terutama peranan kader
posyandu lansia. Pembentukan pengurus Palanta lansia Kota Padang,
serta pelaksanaan Puskesmas Santun Lansia juga berpengaruh pada
pencapaian cakupan. Diharapkan kedepan lebih ditingkatkan lagi
pembinaan oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota, dan lintas sektor
terkait lainnya. Dan adanya dukungan dana dari Pemerintah Kota Padang
untuk pelaksanaan pembinaan lansia.
Program Gizi dan UKS
a. Program Gizi
1. Indicator SKDN dan Hasil Pemantauan Status Gizi
1.1 Indicatir SKDN
D/S : Jumlah Balita yang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu pada
tahun 2008 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
N/D : Pencapaian N/D tahun 2008 cendrung mengalami kenaikan
walaupun hanya sedikit tetapi jika dibandingkan duan tahun lalu N/D
cendrung mengalami penurunan.
BGM/D : Hasil pencapaian BGM / D tahun 2008 cendrung mengalami
peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Page 127
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 127
Hasil SKDN seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik .13.
Berdasarkan grafik di atas teradinya kecendrungan penurunan
dan peningkatan pada indikaor SKDN hal ini disebabkan kurangnya
penyuluhan diposyandu tentang pentingnya melakukan penimbangan
setiap bulan guna memantau berat badan secara rutin. Selain itu kegiatan
di poyandu yang monoton setiap bulan (menimbang, PMT dan pulang),
serta kurangnya penyuluhan di posyandu tentang pola asuh yang baik
untuk anak balita. Sedangkan peningkatan BGM/D disebabkan belum
tercatanya semua balita BGM sehingga kasus BGM yang tercata pada
bulan ini tidak terdeteksi pada bulan berikutnya dan juga belum
terbentuknya suatu tim yang baik untuk mengatasi BGM pada balita
diposyandu. Selain kegiatan posyandu bulanan juga dilakukan
penimbangan massal yang dilaksanakan pada bulan Februari 2008 yang
INDIKATOR SKDN KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2008
1.75 2.06 2.2 6
50.4 43.9 42.4
65
87.1
77.2 78.3
89
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2006 2007 2008 2010 BGM/D D/S N/D
Page 128
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 128
berguna untuk menjaring dan mendeteksi kasus balita gizi buruk di Kota
Padang.
1.2 Pemantauan Status Gizi
Kegiatan PSG di Kota Padang tahun 2008 dilakukan pada bulan Agustus
2008 dengan memantau berat badan dan tinggi badan. Hasil kegiatan PSG
ini cendrung naik dari tahun sebelumnya.
Seperti grafik dibawah ini
Grafik 14
Kecendrungan kenaikan prevalensi status gizi ini baik pada
indikator BB/U (gizi buruk) maupun prevalensi status gizi kurus sekali
(BB/TB). Penyebab meningkatnya prevalensi status gizi karena kurangnya
kerjasama keterlibatan lintas sektor dan lintas program dalam menangani
penyebab masalah gizi buruk dan juga kurang dalam memantau
perkembangan gizi buruk, selain itu juga belum semua balita gizi buruk
PREVALENSI STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK (BB/U) DAN KURUS I SEKALI (BB/TB) TAHUN 2007-2008
1.5 1.6
2.2
2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
2007 2008
BB/TB (Krs.Skl) BB/U (Buruk)
Page 129
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 129
tercatat dengan baik status gizinya oleh petugas karena kemempuan
petugas yang belum maksimal. Selain hasil prevalensi status gizi, hasil
PSG juga menunjukan daerah rawan gizi pada daerah Lubuk Begalung dan
merupakan daerah yang menjadi waspada rawan gizi yaitu Koto Tangah,
Padang Selatan. Padang Timur dan Pauh daerah ini merupakan daerah
rawan gizi pada tahun sebelumnya (2007).
2. Penanggulangan Kasus balita Gizi Buruk
Penanggulangan kasus balita gizi buruk dilakukan dengan pemberian PMT
yang pendanaanya melalui dana APBD Kota Padang Tahun 2008.
Pemberian PMT yang diberikan berupa pemberian susu Dancow, Frisian
Flag dan Lactogen untuk 200 balita gizi buruk. Dari jumlah kasus yang
dibantu lebih kurang 87 % balita naik berat badannya, tetapi masih juga
ditemui sebanyak 13% dari kasus yang bantu tidak megalami kenaikan
berat badanya disebabkan adanya penyakit penyerta seperti kelainan
syaraf, penyakit TBC, Cacat bawaan, Infeksi Saluran Kemih, Kelainan
Jantung dan penyakit lainnya.
Selain itu tahun 2008 kegiatan penanggulangan balita gizi buruk di
Kota Padang telah dilakukan di puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas
rawatan gizi buruk. Balita gizi buruk sebanyak 106 balita, yang dirawat inap
sebanyak 10 orang dan rawat jalan sebanyak 118 orang serta balita gizi
buruk meninggal sebanyak 7 orang.
Page 130
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 130
Tabel.32
Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang Tahun 2008
No Jml
Kasus
Status Gizi Meninggal
Baik % Krg % Buruk %
106 79 74.5 8 7.5 12 11.3 7
Tabel. 33
Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk yang Meninggal di Kota Padang
Tahun 2008
No Puskesmas Jumlah kasus meninggal
Penyakit Penyerta
1
Air Dingin
2
1. Peneumoni 2. Adanya virus menjalar
sampai ke otak
2 Lubuk Buaya 1 TB. Kelenjar
3. Pagambiran 1 Broncho Penemonia
4. Belimbing 1 Hipoalbuminia
5. Ulak Karang 1 Kelainan Syaraf
6. Pauh 1 TB Paru
Padang 7
Sedangkan jumlah kasus balita gizi buruk rawat inap dan rawat jalan
sebagai mana tabel di bawah ini :
Tabel. 34
Jumlah Rujukan Rawat Inap Kasus Balita Gizi Buruk
di Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2008
No Rujukan Puskesmas Jumlah Kasus
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ulak Karang Seberang Padang Belimbing Pauh Bungus Andalas Kuranji
1 2 1 3 1 1 1
Jumlah 10
Page 131
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 131
Selama rawat inap balita gizi buruk diberikan perlakukuan sesuai
dengan penangan kasus gizi buruk selama beberapa hari sampai kondisi
balita tersebut menjadi gizi kurang atau gizi baik dan selanjutnya
dipulangkan untuk dilakukan rawat jalan dengan konsultasi tetap ke
puskesmas Nanggalo serta tetap dipantau oleh tenaga gizi dan dokter
puskesmas masing-masing.
Selain rawat inap juga dilakukan rawat jalan balita gizi buruk yang
kondisi kurus atau kurus sekali yang tidak mau dirawat inap. Jumlah balita
rawat jalan sebanyak 118 kasus baik kasus baru dan kasus lama. Rincian
rujukan kasus perpuskesmas sebagai berikut :
Tabel. 35
Jumlah Rujukan Rawat Jalan Pasien Gizi Buruk
(Kurus Sekali dan Kurus)Indiaktor BB/TB Tahun 2008
No Puskesmas Jumlah Rujukan
1. Nanggalo 71
2. Pauh 12
3. Andalas 7
4. Belimbing 7
5. Alai 1
6. Ulak Karang 4
7. Ambacang 8
8. Pagambiran 3
9. Air Dingin 2
10. Bungus 3
Padang 118
Berdasarkan hasil di atas terlihat masih 50% puskesmas merujuk
pasien kepuskesmas Nanggalo pada tahun 2008 hal ini disebabkan masih
Page 132
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 132
adanya pasien balita gizi buruk yang tidak mau dirujuk dengan alasan
ekonomi dan lainnya. Oleh sebab itu untuk masa yang akan datang
diharapkan partisipasi semua pihak untuk melakukan rujukan pasien gizi
buruk.
3. Hasil Pemeriksaan Garam
Pada tahun 2008 pemeriksaan garam dilakukan di 50 kelurahan
yang ada di Kota Padang. Terlihat jumlah desa yang baik sebanyak 72%
dan kelurahan
tidak baik 28%. Keadaan ini menunjukan masih kurangnya penyuluhan
tentang pentingnya penggunaan garam beryodium oleh petugas puskesmas
ke masyarakat, selain itu belum berjalan secara maksimal kerja sama lintas
sektor untuk melakukan pemeriksaan garam secara berkala terutama di
tingkat puskesmas.
Kegiatan lain yang dilakukan dalam usaha perbaikan gizi keluarga
salah satunya adalah penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY). Pelaksanaan yang dilakukan dalam penanggualan masalah
akibat kekurangan garam beryodium adalah dengan melakukan Pemantauan
Garam Beryodium ditingkat masyarakat dan melakukan survey cepat GAKY
yang pendanaannya bersumber dari APBD Propinsi Sumatera Barat.
Survey Cepat GAKY dilakukan pada Bulan Maret 2008 di 104
kelurahan pada 20 puskesmas dengan sampel sebanyak 2080 adalah wanita
usia subur (ibu hamil, menyusui, dan wanita usia subur). Kegiatan survey ini
meliputi pengambilan urine, palpasi, pemeriksaan garam serta wawancara.
Hasil Survey Cepat Gaky menunjukan 99,2% garam mengandung yodium,
Page 133
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 133
Hasil palpasi 93,8 grade 0, hasil palpasi grade I (5,5%) dan grade II (0,7%)
sedangkan hasil urine masih belum ada. Hasil Rekapitulasi terlampir.
b. Program UKS
Kegiatan program UKS di Kota Padang melakukan skrening kepada anak
baru masuk sekolah yaitu penentuan status gizi, dan juga sepuluh penyakit
terbanyak pada anak sekolah (data terlampir) serta pembinaan kepada
sekolah melalui kegiatan penyuluhan. Berdasarkan graik di bawah ini
terlihat :
Grafik. 15.
Hasil screning terlihat untuk sekolah TK dan SD telah mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2007 meskipun belum mencapai target yang
diharapkan (100%), sedangkan untuk SMP dan SMA/K telah mencapai target
(80%) yang diharapkan.
SEKOTA PADANG TAHUN 2006-2008
0
100
20.3 14
87.6 94
92.1 89.9 91.6
99.3 92.7
86.9
0
20
40
60
80
100
120
TK SD SMP SMA
2006 2007 2008
HASIL SCERINING ANAK BARU MASUK SEKOLAH TK,SD,SMP DAN SMA/K
Page 134
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 134
7.5. BIDANG PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
5.1.1 PROGRAM IMUNISASI
a. IMUNISASI RUTIN
Dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, Rumah
Bersalin, Dokter dan Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil
dan calon pengantin ( WUS ) . Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi
adalah 17710 dan sasaran Ibu Hamil : 19302 , dengan target Kontak I = 95
% dan Kontak Lengkap = 85 %.
Pencapaian imunisasi Kontak Pertama untuk BCG cukup bagus
yaitu 98,8 %. Akan tetapi ini turun dibanding tahun 2007 ( 111,6 % ) dan
tahun 2006 ( 104,7 % ). Sedang pencapaian kontak pertama HB uniject 0-7
hari masih rendah dari target yang diharapkan yaitu baru 40,2 % .
Rendahnya pencapaian ini disebabkan karena beberapa hal antara lain
kurang teraturnya pengiriman laporan imunisasi dari Rumah Sakit, Rumah
Sakit Bersalin, Klinik, Dokter Praktek Swasta maupun Bidan Swasta.
Disamping itu hal ini bisa jadi disebabkan oleh belum validnya data
sasaran di lapangan sehingga sasaran sebenarnya lebih banyak
dibandingkan dengan data yang di proyeksi.
Untuk Kontak lengkap polio 4 sebesar 89,5 % turun dari tahun 2007
( 91,7 % ) dan tahun 2006 ( 88,2 %). Sedangkan untuk kontak lengkap
campak sebagai indikator UCI sebanyak 90,1 % , juga turun dari tahun
2007 ( 96 % ) dan tahun 2006 ( 89,6 % ). Akan tetapi pada tahun 2008 ini
terjadi peningkatan jumlah kelurahan UCI, dimana dari 104 kelurahan yang
ada di Kota Padang terdapat 87 ( 83,6 % ) naik dibanding tahun 2007
yang 76 kelurahan (73 %) dan tahun 2006 sebanyak 68 kelurahan (65 %).
Page 135
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 135
Untuk lebih terincinya hasil pencapaian imunisasi mulai dari tahun
2004 - 2008 ini, dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Grafik. 16
Trend Cakupan Imunisasi Kontak Pertama BCG di Kota Padang
Tahun 2004 – 2008
TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK PERTAMA
BCG DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008
108.1103.7 104.7
111.6
98.8
10
30
50
70
90
110
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
PE
RS
EN
TA
SE
Grafik.17.
Trend Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap Campak
di Kota Padang Tahun 2004 – 2008
TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK LENGKAP CAMPAK KOTA
PADANG TAHUN 2004 - 2008
88 90.1 89.696
90.1
102030
40506070
8090
100
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
Page 136
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 136
b. BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
BIAS dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu BIAS Campak yang diberikan
hanya untuk murid kelas 1 SD dan yang sederajat, dan DT / TT untuk kelas 1
s/d klas III.Kegiatan BIAS Campak ini dilaksanakan setiap awal tahun ajaran
baru pada bulan Agustus. Target atau sasaran untuk BIAS Campak sebanyak
17871 murid dengan hasil pencapaian sebanyak 16445 murid ( 92 % ). Terjadi
peningkatan cakupan dibanding tahun 2007 ( 90,4 % ) dan tahun 2006
sebanyak 89,3 %.
Grafik.18.
. Trend Cakupan BIAS Campak Kota Padang
Tahun 2005 – 2008
TREND CAKUPAN BIAS CAMPAK KOTA PADANG
TAHUN 2005 - 2008
94.589.3 90.4 92
10
20
3040
50
60
7080
90
100
Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
BIAS DT / TT dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar / MI se Kota
Padang dengan sasaran murid kelas satu sampai kelas tiga. Imunisasi DT
diberikan pada murid kelas satu dengan jumlah sasaran 17771 murid, dan
pencapaian sebanyak 16131 ( 90,8 % ) naik dibandingkan tahun 2007 ( 88,9
% ) dan tahun 2006 ( 90 % ) . Imunisasi TT diberikan untuk kelas dua dan
Page 137
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 137
tiga SD dengan jumlah sasaran 35186 dan pencapaian sebanyak 32005
murid (90,9 %), naik dibanding tahun 2007 (89,6 %) dan tahun 2006(90,6 %).
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut ini .
Grafik. 19.
Trend Cakupan BIAS DT / TT Kota Padang
Tahun 2004 - 2008
TREND CAKUPAN BIAS DT/TT KOTA PADANG
TAHUN 2004 - 2008
92.6 93.5 90.7 89.4 90.8
10
20
3040
50
60
7080
90
100
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
c. SWEEPING IMUNISASI
Sweeping Imunisasi dilaksanakan pada kelurahan yang belum
mencapai UCI, yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi
pada bayi, sehingga semua kelurahan diharapkan dapat mencapai UCI.
Puskesmas yang melaksanakan sweeping hanya sebanyak 8 Puskesmas
dari 20 Puskesmas.
d. PEMERIKSAAN KESEHATAN & VAKSINASI MENINGITIS CALON
JEMAAH HAJI (CJH).
Dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan CJH,
setelah melakukan pemeriksaan pertama di Puskesmas, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan kedua dan Vaksinasi meningitis di Dinas Kesehatan
Page 138
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 138
Kota. Jumlah CJH Kota Padang tahun 2008 yang diperiksa sebanyak 1142
jemaah. Jemaah terbanyak adalah perempuan 60 % dan laki – laki 30 %.
Kelompok umur terbanyak adalah 50- 59 tahun sebanyak 38,3 %, disusul
kelompok 40-49 tahun sebanyak 27,4 %. Jemaah resiko tinggi lebih
banyak dibanding dengan yang sehat yaitu 55 %. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini . Jumlah jemaah haji yang meninggal
sebanyak 3 jemaah.
Grafik.20
Proporsi Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang
Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008
PROPORSI PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH MENURUT GOLONGAN
UMUR DAN JENIS KELAMIN KOTA PADANG TAHUN 2008
4 28
130181
7433 66
56
183
257
127
48
90
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 >80
P
L
Page 139
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 139
Grafik.21
Proporsi Hasil Pemeriksaan Kesehatan CJH
Kota Padang Tahun 2008
573
569
567
568
569
570
571
572
573
SEHAT RESTI
PORSENTASE HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN
CJH KOTA PADANG TAHUN 2008
SEHAT
RESTI
7.5.2 SURVEILANS DAN PENANGGULANGAN KASUS
Dalam rangka kewaspadan dini terhadap penyakit-penyakit yang
cenderung menimbulkan wabah, maka dilakukan pengumpulan data
mingguan dari Puskesmas berupa laporan W2 dan KDRS dari Rumah Sakit
serta laporan beberapa penyakit terpilih yang dilaporkan Puskesmas melalui
sistem surveilans terpadu (SST) setiap bulannya. Kasus KLB dilaporkan
dalam 24 jam dengan menggunakan format W1. Dan untuk kasus-kasus
KLB ini diperlukan tindakan segera dan pelacakan ke lapangan.
Salah satu indikator kinerja surveilans adalah kelengkapan dan
ketepatan laporan W2. Pada tahun 2008 kelengkapan laporan W2 adalah
sebanyak 98,7 % naik dibandingkan tahun 2007 ( 96,73 %) dan tahun 2006
(92 %) . Sedangkan untuk ketepatan W2 pada tahun 2008 97,26 % lebih baik
dibanding tahun 2007 (94, 13 %) dan tahun 2006 (86 %)
Page 140
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 140
Kasus – kasus yang terjadi pada tahun 2008 adalah :
Pada tahun 2008 ditemukan 6 kasus diphteri klinis yang tersebar di 5
wilayah Puskesmas yaitu Andalas, Seberang Padang , Lubuk Buaya,
Pegambiran, dan Padang Pasir. Hasil pemeriksaan Laboratoriun pada
ke enam kasus ini tidak ada yang menunjukkan positif diptheri.
Dari hasil pelacakan kelapangan ternyata bayi dan anak yang terkena
penyakit ini, tidak diimunisasi / ada diimunisasi tetapi tidak lengkap.
Terjadi peningkatan kasus suspect diphteri dibandingkan tahun 2007 ( 5
kasus ) dan 2006 ( 2 kasus ) . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut .
Grafik. 22.
Data Kasus Diphteri Klinis Di Kota Padang
Tahun 2004 – 2008
DATA KASUS DIPTHERI KLINIS KOTA PADANG
TAHUN 2004-2008
6
1
2
5
6
0
1
2
3
4
5
6
7
Th 200
4
Th 200
5
Th 200
6
Th 200
7
Th 200
8
Kasu
s
Kasus campak pada tahun 2008 ditemukan 168 kasus, turun
dibandingkan tahun 2007 ( 316 kasus ) dan pada tahun 2006 ( 480 )
kasus . Untuk lebih jelsnya dapat dilihat pada tabel berikut .
Page 141
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 141
Grafik.23.
. Data Kasus Campak Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008
Pada tahun 2008 terjadi penurunan kasus keracunan di kota Padang.
Dari laporan yang tercatat ada tiga kali kasus keracunan yang terjadi,
yaitu pada wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang ( ikan tongkol ) / AR
80 %, Pemancungan ( ikan tongkol ) / AR 75 %, Kuranji (
sosis goreng ) / AR 80 %. Jumlah kasus keracunan tahun 2008 turun
dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada tabel dibawah ini.
Page 142
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 142
Grafik.24
. Jumlah Kejadian Kasus Keracunan Di Kota Padang
Di Kota Padang Tahun 2004 – 2008
KEJADIAN KERACUNAN DI KOTA PADANG
TAHUN 2004-2008
3
1
4
3
7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Th 20
04
Th 20
05
Th 20
06
Th 20
07
Th 20
08
KE
JA
DIA
N
Kasus AFP pada tahun ini ditemukan 3 kasus, dengan hasill
pemeriksaan laboratoriun virus polio negatif. Penemuaan kasus AFP ini
turun dibanding tahun 2007 ( 5 kasus ) dan 2006 (4 kasus). Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Grafik. 25.
Data Kasus AFP Kota Padang Tahun 2004 - 2008
KASUS AFP KOTA PADANG TAHUN 2004-2008
3
1
3
5
3
0
1
2
3
4
5
6
Th 20
04
Th 20
05
Th 20
06
Th 20
07
Th 20
08
KA
SU
S
Page 143
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 143
Kasus AIDS tahun ini ditemukan sebanyak 44 kasus positif yang
dilaporkan rumah sakit. Kasus terbanyak ada pada Kecamatan Padang
Barat.
Pada awal tahun 2008 terjadi lonjakan Kasus DBD sebanyak 1219
kasus. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Januari ( 165 kasus ) dan
Februari ( 134 kasus), sedangkan kasus yang paling sedikit terjadi
pada bulan September sebanyak 59 kasus. Kasus terbanyak terjadi
pada wilayah Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 164 kasus, diikuti
Puskesmas Andalas 124 kasus dan Nanggalo sebanyak 99 kasus.
Kasus yang paling sedikit terjadi pada Puskesmas Bungus sebanyak 8
kasus. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka
dilakukan fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai
penularan. Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk
tetap melakukan PSN di rumah maupun kelurahan masing – masing .
Pada tahun 2008 terjadi juga peningkatan kasus chikungunya di Kota
Padang. Tercatat sebanyak 62 kejadian chikungunya dengan jumlah
kasus 957, yang hampir merata di seluruh wilayah Puskesmas kota
Padang kecuali Puskesmas Bungus. Kasus terbanyak terjadi di Padang
Utara dengan sebanyak 240 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada bulan
Nopember 188 kasus dan bulan Agustus 174 kasus. Untuk pemutusan
mata rantai penularan dari nyamuk yang telah terinfeksi kepada
manusia lain, dilakukan fogging focus pada seluruh kasus ( 62 ) focus.
Page 144
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 144
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Grafik.26
Data Kasus Chikungunya Menurut Kecamatan
Di Kota Padang Tahun 2008
7.5.3 . SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
a. P2 RABIES
Populasi anjing yang cukup tinggi di Kota Padang, mengakibatkan
tingginya kasus gigitan dari Hewan Penular Rabies ( HPR ) ini. Untuk
pencegahan terjadinya penyakit rabies, disamping dilakukan pemeliharaan
dan vaksinasi secara rutin dan berkala terhadap HPR tadi, pada setiap
kasus gigitan HPR diberikan VAR `sesuai dengan protap yang ada, dimana
apabila HPR bisa diobservasi, dilakukan observasi selama 14 hari. Bila
hewan tersebut menderita rabies, akan mati dalam beberapa hari setelah
menggigit, maka penderita harus diberikan VAR. Namun bila HPR tidak bisa
diobservasi karena hilang, maka penderita yang digigit HPR tetap diberikan
VAR. Untuk Pemberian SAR melihat tempat luka/ besar/luas luka gigitan.
Page 145
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 145
Pada luka yang besar dan banyak serta tempat gigitan yang dekat ke kepala
selain pemberian VAR juga diiringi dengan pemberian SAR.
Kasus Rabies pada tahun 2008 berdasarkan laporan Puskesmas
dan Rumah Sakit sebanyak 535 kasus naik dibanding tahun 2007 ( 427
kasus ). Yang mendapatkan VAR, sebanyak 468 kasus. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Grafik. 27
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR ) di
Kota Padang Tahun 2004 – 2008
PERBANDINGAN KASUS HPR DAN YANG DI BERI VAR
DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008
445487
340
427
535
358 381
201
340
468
0
100
200
300
400
500
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
KASUS GIGITAN HPR KASUS YANG DI VAR
Sedangkan kasus positif rabies tahun 2008 terdapat 6 kasus ,
naik dibandingkan tahun 2007 ( 1 kasus ) sedangkan kematian nol kasus.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Page 146
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 146
Grafik. 28
Perbandingan kasus Positif Rabies Dengan Kasus Meninggal
Di Kota Padang Tahun 2004 – 2008
PERBANDINGAN KASUS POSITIF RABIES DENGAN
KASUS MENINGGAL DI KOTA PADANG
TAHUN 2004 - 2008
17
34
24
7 63 3 3 1 0
05
10152025303540
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
SPESIMEN POSITIF KASUS MENINGGAL
b. P2-DBD
Pada awal tahun 2008 terjadi lonjakan Kasus DBD sebanyak 1219
kasus (IR 145 /100.000 ) dengan 6 kematian (CFR 0,5 % ). Ini turun
dibandingkan tahun 2007 ( 1760 kasus dengan 19 kematian ) , tetapi naik
dibanding tahun 2005 ( 1100 kasus dengan 19 kematian ) .
Grafik. 29
Jumlah Kasus dan Kematian DBD Menurut Kecamatan
Di Kota Padang Tahun 2008.
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD PER KECAMATAN
DI KOTA PADANG TAHUN 2008
190
138 137151
124
8467
53 54
81 1 1 0 1 0 0 2 0 0 0
213
0
50
100
150
200
250
KT KRJ LBG NGL PU PT PB PS PH LK BGS
KSS
MNGL
Page 147
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 147
Grafik. 30
Jumlah Kasus dan Kematian DBD Di Kota Padang
Tahun 1998 - 2008.
1227
1983
0
152
0
674
9
554
11
306
3
513
7
1100
19
809
11
1760
19
1219
6
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD TH DI KOTA PADANG
TAHUN 1998 - 2008
KASUS MNGL
Adapun untuk kasus terbanyak di tahun 2008 ini, terjadi pada bulan
Januari ( 165 ) kasus dan Februari ( 134 kasus), sedangkan kasus yang
paling sedikit terjadi pada bulan September sebanyak 59 kasus. Kasus
terbanyak terjadi pada wilayah Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 164
kasus, diikuti Puskesmas Andalas 124 kasus dan Nanggalo sebanyak 99
kasus. Kasus yang paling sedikit terjadi pada Puskesmas Bungus sebanyak
8 kasus.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan
fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan.
Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap melakukan
PSN di rumah maupun kelurahan masing – masing . Dari jumlah kasus diatas
bisa diketahui CFR nya 0,5 % dari jumlah kasus, dengan insidens rate nya
145/ 100.000 penduduk.
Page 148
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 148
Untuk perbandingan jumlah kasus dan pola maximal dan minimal DBD dapat
dilihat pada tabel berikut .
Grafik. 31
Grafik Pola Max – Min Kasus DBD Di Kota Padang
Tahun 2004 - 2008 dan Kasus DBD Tahun 2008
POLA MAX-MIN TH 2004- 2008 DAN KASUS DBD TH 2008 DI KOTA PADANG
165
186
125
241 244
143153
113
39
80
3423
11 6 6
25 24 22
57
165
8692 108
200
113
209
74
76 108113
59
8291
80
133134
0
50
100
150
200
250
300
JAN FEB MAR APR MAI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
MAX
MIN
KS TH 08
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DBD
Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara
berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing - masing. Dengan
kegiatan ini diharapkan tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti
bisa dikurangi yang pada akhirnya tidak ada tempat untuk berkembang biak
nyamuk aedes aegepty.
PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB)
Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan oleh Kader secara berkala
ke rumah-rumah penduduk sambil memberikan penyuluhan tentang penyakit
DBD dan pencegahannya, yang dikoordinir oleh petugas puskesmas. Agar
Page 149
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 149
penyakit DBD ini tidak menimbulkan wabah/KLB maka diharapkan lebih dari 95
% rumah yang ada harus bebas dari jentik nyamuk aedes.
Pada tahun 2008 dilakukan PJB pada 35 kelurahan endemis yang
dipantau oleh Juru Pemantau Jentik ( Jumantik ). Pemantauan ini diutamakan
pada kelurahan endemis DBD. Angka Bebas Jentik pada 35 kelurahan
tersebut, bisa dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik. 32
Angka Bebas Jentik Pada 35 Kelurahan Endemis
DBD Di Kota Padang Tahun 2008
A B A T 1 S A S I
Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan
cara menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air.Abatisasi
dilaksanakan pada 35 kelurahan endemis yang dilaksanakan oleh kader
yang dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu, pemberian abate
juga diberikan pada kelurahan non endemis .
FOGGING FOCUS
Untuk memutus mata rantai penularan DBD pada daerah kasus,
dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dengan radius 200
Page 150
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 150
meter. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dengan
membunuh nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Untuk tahun 2008
dilakukan sebanyak 1050 focus turun dibanding tahun 2007 ( 1607 )
focus.
c. MALARIA
Kasus penyakit malaria di Kota Padang sampai saat ini masih ada.
Dari hasil diagnosa di Puskesmas lebih banyak banyak ditemui sebagai
kasus malaria klinis artinya pada saat pasien berobat ke Puskesmas kondisi
demam pasien sudah berkurang sehingga tidak dilakukan pemeriksaan
darah tebal. Jumlah kasus yang didiagnosa sebagai malaria klinis adalah
sebanyak 13 kasus dan kasus malaria yang dirawat di rumah sakit berjumlah
179 kasus. Kasus ini turun dibanding dengan tahun 2008 ( 24 ) kasus klinis
dan tahun 2006 ( 82 ) kasus akan tetapi jumlah kasus rawatan rumah sakit
naik dibanding tahun 2007 ( 94 ) kasus dan tahun 2006 ( 77 kasus) . Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Grafik. 33
Data Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Di Kota Padang
Tahun 2004 - 2008
DATA PERBANDINGAN KASUS MALARIA KLINIS DENGAN
MALARIA POSITIF DI KOTA PADANG TAHUN 2005 - 2008
165
82
2413
0 0
99
179
0
50
100
150
200
Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
Malaria Klinis Malaria Positif
Page 151
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 151
d. DIARE
Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10
penyakit terbanyak di Kota Padang. Penyakit diare yang banyak ditemukan
adalah gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman. Penderita yang berobat
ke Puskesmas diobati sesuai dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus
diare dengan pengobatan yang rasional. Pada tahun 2008, jumlah kasus diare
rawat jalan di Puskesmas adalah sebanyak 14168 kasus dengan Insidens
Rate 16,9 /1000 penduduk naik dibanding tahun 2007 ( 10678 kasus) dengan
Insidens Rate 13,3 / 1000 penduduk dan tahun 2006 ( 13449 kasus ).
Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dibawah ini.
Grafik. 34
Data Kasus Diare Semua Umur di Kota Padang
Tahun 2004 - 2008
DATA KASUS DIARE SEMUA UMUR DI KOTA
PADANG TAHUN 2004 -2008
14495 14302 14770
10678
14168
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
Sedangkan kelompok umur terbanyak adalah > 5 tahun sebanyak
8360 kasus ( 59 % ) dan dibawah lima tahun sebanyak 5808 kasus ( 41 %
). Jumlah penderita diberi oralit sebanyak 12149 kasus , yang berarti tidak
semua kasus diberi oralit.
Page 152
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 152
e. ISPA
Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) sampai saat ini
masih menempati urutan tertinggi dalam pola sepuluh penyakit terbanyak.
Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap
penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan kasus ISPA
Bukan Pneumoni tahun 2008 sebanyak 49298 kasus naik dibanding tahun
2007 ( 39821 ) kasus dan tahun 2006 ( 42888 ) kasus. Untuk lebih jelasnya
bisa kita lihat pada tabel dibawah ini.
Grafik. 35
. Data Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumoni Pada Balita
Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008
Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumonia Pada Balita
di Kota Padang Tahun 2004 - 2008
46069
44486
42118
39821
43298
360003700038000390004000041000420004300044000450004600047000
2004 2005 2006 2007 2008
Ju
mla
h
Sedangkan kasus ISPA Pneumoni sebanyak 929 kasus , juga naik
dibanding tahun 2007 ( 757 ) kasus dan tahun 2006 ( 774 ) kasus.
Page 153
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 153
Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada grafik dibawah ini.
Grafik. 36
Data Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita di
Kota Padang Tahun 2004 - 2008
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia
Pada Balita di Kota Padang Tahun 2004 - 2008
3567
4713
5543 5876
1028
2238
774 463929
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
2004 2005 2006 2007 2008
Target
Pencapaian
f. KUSTA
Penemuan penderita kusta baru tahun 2008 sebanyak 2 kasus, turun
dibanding tahun 2007 ( 3 kasus ) dimana kedua kasus tersebut adalah kusta
MB. Dari jumlah kasus tersebut diketahui prevalensinya sebesar 0,03 % dan
CDR juga 0,27 %. Sedangkan target yang hendak dicapai dalam program P2
Kusta ini adalah penemuan kasus 1 / 10.000 penduduk. Untuk tahun ini tidak
bisa dilakukan penjaringan penderita kusta melalui survey ke sekolah sekolah
dasar yang ada di Kota Padang.Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel
berikuit ini.
Page 154
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 154
Grafik. 37
Data Temuan Penderita Kusta di Kota Padang
Tahun 2004 - 2008
JUMLAH PENDERITA KUSTA KOTA PADANG DARI TAHUN 2004 S/D 2008
2
9
11
1
7
8
2
5
7
0
3 3
0
2 2
0
2
4
6
8
10
12
2004 2005 2006 2007 2008
PB
MB
JML
g. TB PARU
Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang
dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan
penderita TB Paru BTA ( + ) 16/1000 penduduk. Cakupan penemuan
penderita TB Paru BTA ( + ) tahun 2008 adalah sebanyak 699 kasus ( 52 % )
dari 1323 BTA ( + ) yang diperkirakan, naik dibanding tahun 2007 yang 580
kasus (45,1 % ) dari 1282 dari BTA ( + ) yang diperkirakan. Pencapaian ini
juga naik dibandingkan dengan penemuan cakupan tahun 2006 yaitu
sebanyak 555 kasus ( 43,3 % ) dari 1282 yang BTA ( + ) diperkirakan. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini .
Page 155
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 155
Grafik. 38
Trend Cakupan BTA ( + ) Kota Padang Tahun 2004-2008
TREND CAKUPAN BTA ( + ) KOTA PADANG
TAHUN 2004 - 2005
52 52 49.243.1
52.8
0
10
20
30
40
50
60
70
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
Untuk kasus TB Paru kambuh ditemukan sebanyak 29 kasus naik dari
tahun 2007 ( 19 kasus ) dan turun dibandingkan tahun 2006 sebanyak 31
kasus . Untuk angka kesembuhan untuk tahun 2008 ini belum bisa dihitung ,
karena untuk mengetahui angka kesembuhan pada tahun yang bersangkutan
hanya bisa dilihat pada tahun berikutnya ( 12 – 15 bulan kedepan sejak akhir
Desember 2008 ).
Sedangkan angka konversi sampai dengan triwulan III tahun 2008
adalah 88 %. Angka kesembuhan untuk penderita baru TB Paru BTA ( + )
tahun 2007 yaitu sebanyak 409 penderita ( 88,1 % ) dengan angka konversi 83
% dengan error rate 0 %. Sedangkan tahun 2006 angka kesembuhannya 495
kasus ( 89 % ), dengan angka konversi sebesar 90,8 % dan error rate 0 % .
Page 156
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 156
g. HIV AIDS
Dari data yang terkumpul , kasus HIV dan AIDS mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Data kasus didapat dari sero survey dan
laporan rumah sakit. Sero survey dilakukan terhadap 112 sample naik
dibanding tahun 2007 ( 86 sampel ), yang dilakukan di Poltabes dan seluruh
Polsek di Kota Padang. Dari hasil sero survey ditemukan 1 orang positif HIV
sedangkan dari laporan rumah sakit tercatat 51 penderita HIV dan AIDS.
Dengan demikan total kasus HIV dan AIDS tahun 2008 sebanyak 52
penderita. Sebagian besar kasus terjadi pada pengguna napza suntikan .
Kasus HIV dan AIDS tahun 2008 ini turun dibanding tahun 2007 ( 53 ) tetapi
jumlah kasus naik dibanding tahun 2006 sebanyak 23 kasus . Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Grafik. 39
Data Kasus HIV, AIDS Dan Jumlah Kasus Yang Meninggal Di
Kota Padang Tahun 2004 - 2008
DATA PERBANDINGAN KASUS HIV , AIDS DAN KASUS MENINGGAL
DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008
22
11 10 9 8
2
15 13
44 44
2 3 5
12
4
0
10
20
30
40
50
Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008
HIV AIDS Meninggal
Page 157
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 157
I. FILARIASIS
Dari hasil survey darah jari untuk Filariasis tahun 2006, ditemukan 21
kasus positif filaria. Pada tahun 2008 dilakukan pengobatan massal filaria pada
3 kecamatan endemis yaitu Kecamatan Padang Timur, Lubuk Begalung dan
Lubuk Kilangan. Sebelum dilakukan pengobatan massal telah dilatih kader
sebanyak 720 orang. Jumlah sasaran pengobatan 182601 penduduk yang
berusia diatas 2 tahun , tidak dalam keadaan sakit berat dan hamil. Jumlah
penduduk yang minum obat sebanyak 147474 ( 90.97 % ).
Setelah selesai pengobatan massal, maka muncul beberapa kasus
baru filaria hampir diseluruh kecamatan di Kota Padang, kecuali Koto Tangah
dan Nanggalo. Jumlah kasus baru yang ditemukan tersebut adalah sebanyak 5
kasus dan telah dilakukan pengobatan selektif.
j. FLU BURUNG
Penyakit flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influensa type ”A ” dan ditularkan oleh unggas dengan manifestasi
beragam, mulai dari sakit ringan hingga kematian. Pernyakit flu burung yang
disebabkan oleh avian Influensa jenid H5N1 pada unggas di konfirmasikan
telah terjadi di Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos ,
China, Pakistan dan Indonesia.
Pada bulan Juli tahun 2008, ditemukan satu orang suspect flu burung di
kelurahan Bungus Timur, RT 1 / RW. 2 , berumur 1 tahun 6 bulan. Pasien
menderita demam dan dibawa kebidan praktek swasta karena riwayat
demamnya bersamaan dengan adanya ayam yang mati mendadak satu ekor
sehingga oleh bidan di rujuk ke RS. Dr. M. Jamil sebagai rumah sakit rujukan
Page 158
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 158
flu burung. Dari hasil pemeriksaan labor darah penderita, dinyatakan negatif,
namun penderita sempat dirawat di ruang isolasi selama seminggu.
DKK bersama Puskesmas Bungus dan Dinas Peternakan tetap
melakukan pelacakan kasus ke lokasi dan memberi vaksinasi unggas,
pembersihan kandang dan pemberian penyuluhan.
Tabel 36
REALISASI PROGRAM P2P 2008
no kegiatan target cakupan
( % )
1 seksi imunisasi dan survailans 1.immunisasi
imunisasi rutin untuk bayi
bcg
dpt-hb1
dpt-hb 3
polio 4
campak
bias anak sekolah
dt
tt
campak
2.survailans
kasus afp
kelengkapan lap ( w2 )
ketepatan laporan ( w2
95 % 95 % 85 % 85 % 85 %
100 % 100 % 100 %
5 kasus 90 % 90 %
98,8 % 97,2 % 89,1 % 89,5 %
90,1 90,8 % 90,9 % 92 % 3 kasus 96.7 % 94.1 %
2 seksi pemberantasan penyakit menular
1. p2 rabies
kasus gigitan hpr
jml gigitan (+) rabies
jml penderita di var
penderita meninggal 2. p2 tb – paru
a. penjaringan suspect b. penemuan bta + c. angka konversi d. kesembuhan e. kesalahan lab
0 0 0 0
12812 1282
≥80 % ≥85 % < 5 %
427 kasus 7 kasus 340 kasus 1 kasus 2456 (19.2 % ) 450 ( 35.1 ) 88 % -blmbs dhtng 0 %
Page 159
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 159
3. ispa a. pengobatan pnmi b. jml penderita di rujuk c. jml penderita m”nggal
4. diare a. jml penderita di obati
nakes b. jml penderita dpt oralit c. jml oralit diberikan d. jml meninggal
5. kusta a. jml penderita baru b. jml penderita diobati c. jml meninggal
6. hiv / aids
a. periksa sampel darah b. hiv ( + )
7. p2 dbd
a. jml kasus b. jml kasus meninggal c. jml pe d. jml fogging focus e. jml fogging massal f. jml kel diabatisasi g. abj
8. malaria
a. jml kasus b. penderita meninggal
9. filariasis a. jml kasus baru b. jml kasus baru diobati
100 % 0 0
100 %
100 % 1/10.000 100 %
0
112 0
900 < 1,5 %
0
900 0 35
>95 % 0 0 0 0
100 % 2 kasus 0 kasus 100% 100% 49283 bks 0 kasus 2 kasus 2 kasus 0 kasus 112 sample 1 sample 1219 6 org 600 1044 fcs 0 35 kel > 95 % 108 ks 0 ks 5 ks 5 ks
Page 160
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 160
REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran untuk kegiatan P2P tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
1.APBD II
a) Immunisasi = Rp. 216.656.000,-
a) Surveilans = Rp. 39.022.000,-
b) P2M = Rp. 418.900.300,-
c) Fogging = Rp. 261.598.000,-
2. NLR ( Kusta ) = Rp. 3.600.000,-
3. ISS – GAVI ( Imunisasi ) = Rp. 17.575.000,-
4. Survailans Epidemiologi ( BLN ) = Rp. 11.769.000,-
Jumlah = Rp.969.120.300,-
.
Page 161
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 161
BAB VIII
MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN
VIII.1. BAGIAN TATA USAHA
Permasalahan Yang Harus Diselesaikan
1. Masih adanya keterlambatan dalam proses kenaikan pangkat. Dalam proses
kenaikan pangkat, pegawai yang akan naik pangkat harus menyerahkan
berkas – berkasnya ke Sub.Bagian Umum dan kepegawaian paling lambat 3
bulan sebelum TMT Kenaikan pangkat pegawai yang bersangkutan.
Kekurangan berkas – berkas yang disyaratkan untuk proses kenaikan
pangkat, berakibat berkas yang telah dikirim ke BKN Medan sering
dikembalikan untuk diperbaiki, sehingga proses kenaikan pangkat jadi
terlambat. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan Bimbingan Teknis dari
Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang,
agar ditahun – tahun mendatang tidak ada lagi pegawai yang berkasnya
kurang lengkap dan terlambat untuk mengurus kenaikan pangkat, baik
Reguler, Fungsional, Pilihan dan Penyesuaian Ijazah.
2. Untuk cuti tahunan, cuti alasan penting, cuti melahirkan dan cuti besar, masih
ada pegawai puskesmas dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang yang
terlambat mengirimkan surat cuti ke Dinas Kesehatan Kota Padang, sehingga
seringkali terjadi yang bersangkutan telah menjalani cuti, tetapi surat cutinya
belum ditanda tangani Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang. Untuk itu perlu
adanya sosialisasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kota Padang
sehingga pegawai yang akan cuti harus memasukkan surat permohonan cuti
Page 162
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 162
ke Dinas Kesehatan Kota Padang minimal 1 ( satu ) bulan sebelum yang
bersangkutan cuti.
3. Kegiatan Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas, Pustu dan Jaringannya Tahun 2008, realisasi dana
sudah mencapai 97 %, persentase ini jauh lebih baik dibandingkan realisasi
yang dicapai pada tahun 2007 yang hanya 60 %.
4. Pencapaian retribusi di tahun 2008 belum mencapai target yang telah
ditetapkan. Belum tercapainya target retribusi dari pelayanan kesehatan ini
disebabkan karena :
a. Banyaknya pasien yang berasal dari keluarga miskin yang menggunakan
kartu miskin sehingga pasien umum berkurang.
b. Pelayanan persalinan yang beresiko tinggi langsung dirujuk ke Rumah
Sakit dan tempat lain sesuai dengan keinginan pasien.
VIII.2. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
VIII.2.1. Seksi Promosi Kesehatan
1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) untuk datang menimbang balita ke
posyandu masih rendah yaitu 55 %, masih dibawah target Kota Padang
yaitu 63 %. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pembinaan pokjanal
posyandu, baik tingkat kota, kecamatan dan kelurahan, melaksanakan
temu kader posyandu, pemberian insentif berupa transpor kader
posyandu, pemberian makanan tambahan di posyandu, dan integrasi
posyandu dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Page 163
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 163
2 Belum adanya data yang akurat dan penyamaan persepsi tentang kriteria
dan jumlah Pos UKK yang ada di kota Padang, sehingga belum bisa
dibuatkan strata Pos UKK. Upaya yang dilakukan adalah mengadakan
pertemuan khusus yang akan membahas masalah UKK, penyamaan
persepsi tentang kriteria dan indikator UKK, serta pembinaan terhadap Pos
UKK yang telah ada.
3 Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas promkes dalam
memanfaatkan sarana/ media penyuluhan yang tersedia, seperti
penggunaan laptop dan LCD. Upaya yang dilakukan adalah pembinaan
dan bimbingan tehnis secara berkala dan pelatihan tentang penggunaan
dan pembuatan media sederhana promosi kesehatan bagi petugas.
VIII.2.2. Seksi Kesehatan Lingkungan
1 Masih rendahnya kepedulian pemilik sarana Depot Air Minum dalam
memeriksakan kewajibannya untuk memeriksakan kualitas air minum
parameter kimia maupun bakteri sesuai ketentuan berlaku ditandai hanya
40 % dari jumlah depat sebanyak 253 buah yang melakukan internal
kontrol dengan memeriksakan air ke Laboaratorium dan melaporkan
hasilnya. Upaya yang telah dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan
inspeksi sanitasi di lokasi serta pembuatan Rancangan Peraturan Daerah
Kota Padang tentang Pengawasan Kualitas Air
2. Sarana tempat- tempat umum yang diperiksa hanya 67 % memenuhi syarat
ditandai dengan masih rendahnya fasilitas sanitasi dasar yang dimiliki,
upaya yang telah, sedang dan terus dilakukan melalui advokasi terhadap
pemilik sarana maupun instansi terkait.
Page 164
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 164
VIII.3. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
VIII.3.1Program peningkatan pelayanan dasar dan rujukan antara lain :
a. Masih belum baiknya koordinasi antar lintas sektor dalam melaksanakan
program upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
b. Masih rendahnya kesadaran petugas terhadap data dan kelengkapannya.
c. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan
kesehatan dalam menganalisa satu laporan.
d. Sering terjadi pertukaran pemegang program sehingga laporan tidak
lengkap dan tidak tercatat.
e. Banyaknya pekerjaan rangkap yang dipegang oleh satu orang sehingga
pekerjaan tidak optimal.
f. Tidak sama persepsi terhadap satu jenis laporan sehingga memberikan
laporan yang berbeda-beda.
g. Belum adanya program yang diprioritaskan di Puskesmas, sehingga hanya
kegiatan rutin yang dikerjakan.
VIII.3.2. Program Perizinan dan Farmasi antara lain :
1. Pengelolaan obat di Apotik tidak memenuhi ketentuan kepmenkes 1332
tahun 2002 tentang Tata cara izin apotik,14 % dari 71 Apotek.
2. Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab Toko Obat tidak ada pada
jam buka apotik,8 %
3. Manajemen Pengelolaan obat di Puskesmas masih ada yang tidak satu
pintu dan penggunaan obat belum rasional, 40% Puskesmas
4. Industri Rumah Tangga Pangan dalam pengolahan makanan belum
higienis, 6 %
Page 165
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 165
5. Kurangnya kemauan penjaja kaki lima dan penjaga warung sekolah dalam
menjaga kebersihan makanan yang dijual dan diolah
6. Masih ada Toko makanan dan swalayan menjual makanan tidak
memperhatikan kadaluarsa makanan serta makanan yang belum punya
izin Depkes,3 %
7. Masih ada sarana pelayanan kesehatan dan Praktek Tenaga Kesehatan
memberi pelayanan kepada masyarakat , belum memiliki izin Operasional.
VIII.4. BIDANG KESEHATAN KELUARGA
VIII.4.1. Permasalahan
PROGRAM KIA DAN LANSIA
1. Belum tercapainya target ASI Eksklusif.
Kurangnya kesadaran dan motivasi ibu menyusui terutama ibu yang
bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi, kurangnya
pengetahuan keluarga tentang ASI Eksklusif, kurangnya famplet/poster
untuk promosi ASI Eksklusif, belum adanya ruangan klinik laktasi di
Puskesmas untuk konsultasi khusus bagi ibu menyusui, keterbatasan
sarana ditempat bekerja yang dapat mendukung ibu menyusui untuk
memberikan ASI Eksklusif, kurang terpantaunya jumlah bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif, pencatatan dan pelaporan ASI Eksklusif yang
kurang konfrehensif sehingga sumber data tidak maksimal, kurang
gencarnya promosi ASI Eksklusif , sehingga kalah dengan promosi susu
formula, belum adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk membuat
kebijakkan yang mendukung ibu menyusui yang bekerja untuk memberikan
Page 166
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 166
ASI Eksklusif bagi bayinya, kurangnya dana untuk promosi ASI Eksklusif,
sehingga kalah dengan promosi susu formula.
2. Masih rendahnya cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Balita
Belum semua pembina wilayah terpapar dengan DDTK, masih kurangnya
pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita, keterbatasan Alat
Permainan Edukatif (APE) di Puskesmas, kurang terdatanya jumlah PAUD
yang ada di wilayah kerja Puskesmas, pencatatan dan pelaporan DDTK
yang cukup banyak, sehingga memmerlukan waktu yang agak lama untuk
pelaksanaannya, kelas ibu balita belum berjalan maksimal, belum ada dana
khusus yang mendukung pelaksanaan DDTK dari Pemko Padang di tahun
2008
3. Belum tercapainya target Bumil resti yang dirujuk
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya persalinan,
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda-tanda bahaya persalinan,
ketidak siapan ibu hamil dan keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit yang
lebih lengkap, kurang nyamannya pelayanan tempat rujukan, pelaksanaan
kelas ibu hamil belum maksimal, pemanfaatan dan pemahaman buku KIA
oleh ibu hamil masih rendah, belum maksimalnya pelaksanaan P4K, faktor
ekonomi keluarga,.
4. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi
Baru 6 % bidan praktek swasta di Kota Padang yang terlatih APN (Asuhan
Persalinan Normal), baru 13 % bidan praktek swasta di Kota Padang yang
terlatih penanganan Asfiksia dan BBLR, masih adanya BPS yang tidak
memiliki peralatan pertolongan persalinan yang sesuai standar, sistem
rujukan yang masih belum optimal, pelaksanaan ANC yang masih belum
Page 167
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 167
sesuai standar pelayanan, penanganan ditempat rujukan yang masih belum
optimal, belum adanya dana dari Pemko Padang untuk pelaksanaan
pelatihan APN dan penanganan Asfiksia – BBLR bagi bidan praktek
swasta.
5. Penurunan cakupan posyandu lansia aktif
Kurangnya keterampilan pengelola Lansia tentang pelaksanaan
Manajemen ARRIF dalam mengaktifkan posyandu Lansia, kurangnya
komitmen bersama antara pimpinan, pengelola program dan pembina
wilayah dalam meningkatkan keaktifan posyandu lansia, masih kurangnya
pemahaman dan kesadaran masyarakat akan manfaat posyandu lansia,
keterbatasan paralatan untuk memberikan pelayanan kesehatan di
posyandu lansia, keterbatasan tempat untuk dijadikan posyandu lansia,
keterbatasan buku pemantauan kesehatan pribadi usia lanjut, kurangnya
koordinasi antara lintas program dan lintas sektor terkait dalam pembinaan
posyandu lansia, kurangnya promosi tentang posyandu lansia, kurangnya
kegiatan inovatif di posyandu lansia sehingga tidak menarik bagi lansia,
tidak adanya dana insentif bagi kader posyandu lansia, keterbatasan dana
dari pemko Padang untuk pembinaan program lansia.
PROGRAM GIZI DAN UKS
1. Masih Belum Tercapainya Target SKDN dan Peningkatan Hasil PSG
Kegiatan di Posyandu yang monoton yaitu hanya menimbang, PMT dan
Pulang. Selain itu belum maksimalnya penyuluhan baik oleh petugas
puskesmas (pembina wilayah dan petugas gizi) dan juga kader tentang
pentingnya posyandu untuk memantau pertumbuhan berat badan balita
Page 168
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 168
setiap bulan, belum ada di analisa dan evaluasi hasil kegiatan di posyandu
semaksial mungkin karena kemampuan petugas yang masih minim dan
juga pencatatan dan pelaporan yang belum rapi dan baik atau regitrasi
posyandu yang belum lengkap dan benar. Balita gizi buruk belum tercatat
dengan baik di buku posyandu maupun di buku pembina wilayah. Masih
kurangnya media promosi penyuluhan tentang balita gizi buruk baik dalam
bentuk leafleat maupun pamplet dan media promosi lainnya.
2. Penanggulangan Kasus Balita Gizi Buruk
Masih kurangnya pemantauan terhadap PMT yang diberikan kepada balita
gizi buruk. Kurangnya kerjasama keterlibatan lintas program dan lintas
sektor dalam menangani penyebab masalah gizi buruk serta masih
kurangnya pemantauan perkembangan gizi buruk dan juga masih
kurangnya penyuluhan kepada ibu balita dalam merubah pola asuh orang
tua. Selain itu masih belum berjalan dengan lancar puskemas Nanggalo
sebagai puskesmas rujukan bagi balita gizi buruk baik untuk rawat inap
maupun rawat jalan, karena masih kurangnya sosialisai kepada petugas
puskesmas, masih ditemukannya balita yang tidak mau dirujuk posyandu
dengan alasan ekonomi, belum maksimalnya penanganan kasus gizi buruk
di puskesmas Nanggalo karena pada kasus gizi buruk yang ada penyakit
penyerta belum dapat tertangani dengan maksimal sehingga masih perlu
dirujuk ke RSUD maupun RSUP, belum tercatat dengan baik pencatatan
dan pelaporan, masih kurangnya pendanaan untuk kegiatan penanganan
balita gizi buruk.
3. Hasil pemeriksaan garam beryodium yang merupakan salah satu cara
untuk penggulangan GAKY di Kota Padang ternyata masih ditemukan
Page 169
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 169
masyarakat yang mengkonsumsi garam non yodium, hal ini disebabkan
masih kurangnya pementauan garam beryodium dengan melibatkan lintas
sektor terutama di puskesmas, kurangnya penyuluhan baik diposyandu
maupun di puskesmas, masih terbatas jumlah yodinan test yang diberikan
kepuskesmas, masih mengharapkan kegiatan pemeriksaan ini melalui
pendaan APBD di Kota Padang sehingga tidak dapat dipantau secara
berkala.
4. Petugas UKS mengikuti pendidikan dan masih memegang program
sehingga program UKS tidak berjalan dengan lancar, adanya puskesmas
yang tidak melakukan analisis status gizi anak sekolah, adanya puskesmas
yang tidak melakukan skrining diseluruh sekolah. Anak sekolah yang
ditemukan status gizinya kurus sekali belum dilakukan tindakan untuk
penanggulangannya begitupula dengan kasus penyakit yang banyak
ditemukan disekolah.
VIII.4.2. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
PROGRAM KIA DAN LANSIA
1. Belum tercapainya target ASI Eksklusif
Meningkatkan dana, sarana dan prasaranan untuk promosi ASI Eksklusif
agar tidak kalah bersaing dengan promosi susu formula bayi, adanya
komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung ibu menyusui yang
bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, meningkatkan
kualitas pelaksanaan kelas ibu dalam mempersiapkan ibu hamil untuk
memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petugas kesehatan dalam pelaksanaan manajemen laktasi.
Page 170
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 170
2 Masih rendahnya cakupan DDTK Balita
Meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu balita, meningkatkan
keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan DDTK balita,
koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan
DDTK balita, meningkatkan promosi tentang penggunaan buku KIA,
meningkatkan metoda pemancatatan dan pelaporan dalam pemantauan
tumbuh kembang balita, penambahan pengadaan APE untuk Puskesmas.
3.Belum tercapainya target bumil resti yang dirujuk
Meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang bahaya-bahaya persalinan
melalui kelas ibu hamil, meningkatkan kualitas pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), meningkatkan
kegiatan-kegiatan Garakan Sayang Ibu (GSI)
4.Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan
Asuhan Persalinan Normal yang aman dan nyaman, serta penanganan bayi
baru lahir melalui pelatihan-pelatihan yang berkualitas, meningkatkan kualitas
ANC oleh bidan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan,
mengoptimalkan sistim rujukan dan penanganan ditempat rujukan,
meningkatkan pemantauan dan pembinaan ke BPS sehingga dapat
memberikan pelayanan yang sesuai standar praktek kebidanan.
5.Penurunan cakupan posyandu lansia aktif
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas tentang
pelaksanaan Manajemen ARRIF dalam pembinaan posyandu lansia
melalui pelatihan, meningkatkan komitmen bersama antara pimpinan,
pengelola program lansia, dan pembina wilayah dalam pembinaan
Page 171
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 171
posyandu lansia, meningkatkan promosi dan koordinasi dalam pembinaan
posyandu lansia, pengadaan alat untuk pelayanan kesehatan di Posyandu
lansia, adanya perhatian dari Pemko Padang untuk memberikan insentif
bagi kader posyandu lansia, dan penambahan anggaran untuk peningkatan
pelayanan kesehatan lansia di Posyandu lansia.
B. PROGRAM GIZI DAN UKS
1. Masih Belum Tercapainya Target SKDN dan Peningkatan Hasil PSG
Untuk peningkatkan pencapaian SKDN di posyandu kedepanya
diharapkan kegiatan posyandu dengan kegiatan PAUD, meningkatan
koordinasi dengan lintas program tertumata pada bagian promosi
kesehatan untuk melakukan penyuluhan baik di posyandu maupun di
puskesmas, Meningkatkan pembinaan kepada petugas puskesmas (
pembina wilayah) terutama dalam hal pencatatan posyandu serta
penentuan status gizi balita, penyuluhan dengan meningkatkan kerjasama
lintas program terutama pada, melakukan evaluasi hasil kegiatan posyandu
secara berkala melalui pertemuan bulanan (Staff meeting) puskesmas
dengan melibatkan pemegang Program di Dinas Kesehatan Kota Padang
dan lintas Sektor yang terkait lainnya. Selain itu perlu dibentuk tim
surveilans BGM sehingga penyebab balita BGM dapat tertanggulangi dan
tidak ditemukannya balita gizi buruk.
2. Penanggulangan Kasus Balita Gizi Buruk
Meningkatan pengawasan pemberian PMT kepada balita dengan
melibatkan kader dan pembina wilayah setempat, meningkatkan
pembinaan kepada petugas puskesmas (pembina wilayah) untuk
melakukan pengawasan terhadap balita gizi buruk yang tidak terpantau
Page 172
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 172
secara rutin, meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan program
dalam menangani penyebab masalah gizi buruk serta pemantauan
perkembangan gizi buruk, meningkatkan penyuluhan dengan melibatkan
lintas program (Promosi Kesehatan), meningkatkan media promosi untuk
penanggulangan balita gizi buruk, selain itu diberikan penyuluhan melalui
demo/praktek masak untuk penanganan balita gizi buruk.
Selain itu meningkatkan promosi dan sosialisasi, serta pembinaan kepada
puskesmas lainnya bahwa puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas
rujukan balita gizi buruk, meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit
untuk penangan balita gizi buruk sebagai rujukan, melengkapi administrasi
dan pencatatan serta pelaporan, meningkatkan pendanaan untuk kegiatan
rujukan melalui pendanaan puskesmas serta meningkatkan pendanaan
melalui dana APBD Kota Padang.
3. Masih ditemukannya garam non yodium
Hasil pemeriksaan garam beryodium yang merupakan salah satu cara
untuk penggulangan GAKY di Kota Padang ternyata masih ditemukan
masyarakat yang mengkonsumsi garam non yodium, sehingga
pementauan garam beryodium perlu ditingkatkan dengan melibatkan lintas
sektor sedangkan pendaannya dapat melalui dana APBD maupun dana
puskesmas.
4.Belum semua anak baru masuk sekolah diskrining UKS
Dilakukan pembinaan kepada seluruh petugas untuk melakukan skrining
kepada seluruh anak sekolah dengan melibatkan lintas program yang ada
di puskesmas, dilakukannya tindakan pada anak sekalah yang status
gizinya kurus sekali dengan pemberian PMT dan pemberian obat untuk
Page 173
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 173
anak yang menderita sakit sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan
melalui dana APBD Kota Padang Tahun 2008.
VIII.5. BIDANG PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
1. Cakupan imunisasi kontak pertama ( BCG, DPTHB 1 dan Polio 1 ) dan
Kontak Lengkap ( Polio 4 dan Campak ) untuk Kota Padang sudah
mencapai target / UCI . Namun demikian masih ada sebagian kecil
kelurahan pada Puskesmas yang belum mencapai target UCI . Hal ini
mungkin disebabkan karena masih adanya kegiatan imunisasi yang
dilaksanakan pihak swasta seperti rumah sakit, dokter praktek swasta,
bidan, dan sebagainya yang belum mengirim laporannya secara rutin ke
DKK Padang. Disamping itu masih ada juga sasaran yang belum tercatat di
Puskesmas. Kedepan diharapkan kegiatan untuk imunisasi berupa
promosi dan koordinasi harus lebih ditingkatkan lagi.
2. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum bisa 100 % sesuai
yang diharapkan, hal ini disebabkan masih adanya beberapa sekolah dan
orang tua murid yang menolak untuk pelaksanaan imunisasi ini. Untuk itu
perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak
sekolah melalui komite sekolah dan dinas terkait.
3. Ditemukannya 6 kasus dipteri ( klinis ) pada wilayah kerja Puskesmas
walaupun hasil labor menunjukkan negatif tetapi perlu peningkatan
kewaspadaan terhadap KLB Dipteri melalui peningkatan cakupan imunisasi
DPT di seluruh wilayah posyandu.
Page 174
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 174
4. Cakupan ABJ rata – rata pada kelurahan sudah lebih darii 95 % akan tetapi
masih ditemukan kasus DBD. Kedepan diharapkan pemeriksaan jentik
yang lebih valid tidak hanya oleh Jumantik juga dengan didampingi oleh
Puskesmas secara berkala serta peningkatan sosialisasi tentang penyakit
DBD dan perkembangannya. Disamping itu diperlukan pemberian abate
pada beberapa tempat penampungan air yang tidak memungkinkan untuk
dikuras.
5. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, hal ini disebabkan oleh
masih tingginya populasi anjing serta masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk vaksinasi anjing. Kedepan diperlukan perhatian yang
lebih serius lagi dengan menigkatkan sosialisasi penanganan rabies serta
meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam penanganan
anjing terutama anjing liar.
6. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian yang serius
tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga dari sektor terkait, lintas
agama, LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS dan sebagainya.
Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk
kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS
serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA ) yang
membutuhkannya. Disamping itu juga akan ditingkatkan kerjasama dengan
KPA AIDS Kota Padang.
7. Meningkatnya kasus keracunan makanan memerlukan penanganan yang
lebih serius sehingga kasus kedepan bisa diturunkan. Penanganan yang
lebih serius tidak hanya dari bidang P2P tapi juga dari lintas program
seperti pengawasan Tempat Pengolahan Makanan oleh Bidang PMKL,
Page 175
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 175
Pengawasan Makanan dengan bidang Yankes, maupun lintas sektor
terkait lainnya. Disamping itu perlu peningkatan sosialisi cara pengolahan
makanan sampai kepenyajian terhadap konsumen serta pemeriksaan
personal higiene petugas penjamah makanan.
8. Cakupan penemuan BTA Positif yang masih dibawah target ( 52 % )
berarti masih dibawah standar WHO ( 70 % ) . Kedepan penjaringan
kasus TB Paru ini akan lebih ditingkatkan lagi melalui peningkatan
kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah Sakit, PKK, , BP4 dan
melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji, sehingga penemuan kasus
TB Paru dengan BTA Positif akan lebih banyak. Dengan demikian
diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru . Kemudian
penderita yang dengan BTA Positif diberi tambahan makanan ( susu ).
9. Ditemukan kasus Tetanus Neonatorum di kelurahan Padang Sarai di
Lubuk Buaya sebanyak 1 kasus. Dengan adanya 1 kasus di kelurahan
tersebut maka kelurahan tersebut beresiko tinggi untuk kasus Tetanus
Nenonatorum. Dari penyelidikan kasus dilapangan diketahui bahwa kasus
tersebut persalinannya tidak ditolong oleh tenaga kesehatan dan tidak ada
di imunisasi TT. Kedepan diharapkan perlu peningkatan cakupan imunisasi
TT pada WUS dan ibu hamil serta meningkatkan kerjasama dengan lintas
program seperti KIA.
10. akupan imunisasi kontak pertama ( BCG, DPT 1 dan Polio 1 ) dan Kontak
Lengkap ( Polio 4 dan Campak ) untuk Kota Padang sudah mencapai target
/ UCI. Namun demikian masih ada sebagian kecil kelurahan pada
Puskesmas yang belum mencapai target UCI . Hal ini mungkin disebabkan
karena masih adanya kegiatan imunisasi yang dilaksanakan pihak swasta
Page 176
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 176
seperti rumah sakit, dokter praktek swasta, bidan, dan sebagainya yang
belum mengirim laporannya secara rutin ke DKK Padang. Disamping itu
masih ada juga sasaran yang belum tercatat di Puskesmas. Kedepan
diharapkan kegiatan untuk imunisasi berupa promosi dan koordinasi harus
lebih ditingkatkan lagi.
11. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum bisa 100 % sesuai
yang diharapkan, hal ini disebabkan masih adanya beberapa sekolah dan
orang tua murid yang menolak untuk pelaksanaan imunisasi ini. Untuk itu
perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak
sekolah melalui komite sekolah dan dinas terkait.
12. Ditemukannya 5 kasus dipteri pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya
dan Lubuk Kilangan walaupun hasil labor menunjukkan negatif tetapi perlu
peningkatan kewaspadaan terhadap KLB Dipteri melalui peningkatan
cakupan imunisasi DPT di seluruh wilayah posyandu.
13. Cakupan ABJ rata – rata pada kelurahan sudah lebih darii 95 % akan tetapi
masih ditemukan kasus DBD. Kedepan diharapkan pemeriksaan jentik
yang lebih valid tidak hanya oleh Jumantik juga dengan didampingi oleh
Puskesmas secara berkala serta peningkatan sosialisasi tentang penyakit
DBD dan perkembangannya. Disamping itu diperlukan pemberian abate
pada beberapa tempat penampungan air yang tidak memungkinkan untuk
dikuras.
14. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, hal ini disebabkan oleh
masih tingginya populasi anjing serta masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk vaksinasi anjing. Kedepan diperlukan perhatian yang
lebih serius lagi dengan menigkatkan sosialisasi penanganan rabies serta
Page 177
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 177
meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam penanganan
anjing terutama anjing liar.
15. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian yang serius
tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga dari sektor terkait, lintas
agama, LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS dan sebagainya.
Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk
kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS
serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA ) yang
membutuhkannya.
16. Meningkatnya kasus keracunan makanan memerlukan penanganan yang
lebih serius sehingga kasus kedepan bisa diturunkan. Penanganan yang
lebih serius tidak hanya dari bidang P2P tapi juga dari lintas program
seperti pengawasan Tempat Pengolahan Makanan oleh Bidang PMKL,
Pengawasan Makanan dengan bidang Yankes, maupun lintas sektor
terkait lainnya. Disamping itu perlu peningkatan sosialisi cara pengolahan
makanan sampai kepenyajian terhadap konsumen serta pemeriksaan
personal higiene petugas penjamah makanan.
17. Rendahnya cakupan penemuan penderita TB Paru ( 19.2 % ) dan BTA +
yang masih dibawah target ( 35,1 % ) masih dibawah standar WHO.
Kedepan penjaringan kasus TB Paru ini akan lebih ditingkatkan lagi
melalui peningkatan kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah
Sakit, PKK, , BP4 dan melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji,
sehingga penemuan kasus TB Paru dengan BTA + akan lebih banyak.
Dengan demikian diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru
Page 178
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 178
BTA . Kemudian penderita yang sudah ditemukan dengan BTA + diberi
tambahan makanan ( susu ) disamping OAT yang di berikan .
18. Ditemukan kasus Tetanus Neonatorum di kelurahan Jati, Kelurahan Batang
Arau dan Kelurahan Kuranji. Dengan adanya 1 kasus dimasing – masing
kelurahan tersebut maka kelurahan tersebut beresiko tinggi untuk kasus
Tetanus Nenonatorum. Dari penyelidikan kasus dilapangan diketahui
bahwa kasus tersebut persalinannya tidak ditolong oleh tenaga kesehatan
dan tidak ada di imunisasi TT. Kedepan diharapkan perlu peningkatan
cakupan imunisasi TT pada WUS dan ibu hamil serta meningkatkan
kerjasama dengan lintas program seperti KIA.
Page 179
Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 179
BAB IX
PENUTUP
Dalam Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini, tersusun
kebijakan yang selanjutnya dibuat Program dan dirinci dalam bentuk kegiatan
yang dilakukan pada tahun 2008. Dalam tahun 2008, Dinas Kesehatan
melaksanakan 62 kegiatan dalam 17 program untuk mencapai 12 sasaran yang
telah ditetapkan.
Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sebagian kegiatan
lainnya dilaksanakan dengan menjalin kerja sama dengan organisasi lain serta
pihak lain yang dirasa berkompeten.
Pembangunan Kesehatan dalam bentuk Program kegiatan di Dinas
Kesehatan tahun 2008 secara umum dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan
kegiatan tahun 2008 mempunyai kendala dan hambatan dalam melaksanakan
kegiatan salah satunya adalah terlambatnya pencairan anggaran, keterbatasan
tenaga dan sarana yang secara umum dapat mengganggu pencapaian tingkat
kinerja.
Demikianlah laporan tahunan 2008 Dinas Kesehatan ini disusun semoga
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.