Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE Oleh : Sulis Tianingsih, S.Kep 04064891416017 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN 1 Telah disetujui/ diterima Pembimbing Hari / tanggal : Tanda tangan : LAPORAN KASUS
34

Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

Feb 18, 2016

Download

Documents

ghdf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

Oleh :Sulis Tianingsih, S.Kep

04064891416017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

T.A. 2015

1

Telah disetujui/ diterima PembimbingHari / tanggal :Tanda tangan :

LAPORAN KASUS

Page 2: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

A. RINGKASAN KASUSAn.F (laki-laki 2 th) dirawat di level I PICU dg monitor terhadap sirkulasi dan pernafasan. Terpasang IV line, Oksigen dan Restrain. An.F dirawat dg peralatan monitor yg bising. Pembatasan kunjungan diberlakukan untuk orang tua. An.F mengalami diare akut dengan dehidrasi berat yg sudah mengalami perbaikan. RR 15-44x/mnt. Tanda dehidrasi sudah tidak ada. Bising usus (+), BB sekarang 8 kg, diet ASI/SGM 8x100 ml. Muntah 1 x. Ibu mengatakan asi yang keluar tidak banyak sehingga tidak cukup.

B. CARA ADAPTASI1. Oksigenasi

An.F pucat, RR 15-44x/m dalam nasal kanul 2 lpm. Tingkat kesadaran CM, aktivitas motorik (+), perabaan nadi keras, frek. 90-140 x/m. TD 89/53 mmHg-116/63 mmHg (saat pengkajian 90/60mmHg).

2. Cairan dan elektronitRiwayat dehidrasi berat, tanda dehidrasi (-), IV line dalam KAEN 1B +KCl 10 mEq/L.

3. EliminasiBAB 3-4 kali/hari, konsistensi encer, berwarna kuning.

4. NutrisiBising usus (+), BB sekarang 8 kg, diet ASI/SGM 8x100ml/oral. Muntah 1 kali. Ibu mengatakan ASI yang keluar tidak banyak sehingga tidak cukup

5. Aktivitas dan istirahatGelisah, cengeng (+), restrain tangan kanan kiri dan kaki kiri

C. PERTANYAAN:1. Bagaimanakah patofisiologi masalah pada An. AF dan keterkaitan

berbagai masalah yang terjadi ?2. Apakah prioritas diagnose keperawatan yang muncul pada

pasien?

2

Page 3: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

3. Apakah tindakan keperawatan mandiri yang prioritas pada kasus diatas?

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. IDENTITAS KLIENInisial Klien : An. FUsia : 12 tahun Jenis Kelamin : Laki-lakiDiagnosa Medis : Diare Post dehidrasi beratTanggal masuk RS : 20 November 2015Tanggal Pengkajian : 22 November 2015Nama Ayah/Ibu : Tn.A dan Ny.BPekerjaan Ayah/Ibu : Ojek/IRTAlamat : Bukit kecil 26 Ilir

2. KELUHAN UTAMAMuntah dan BAB lebih dari 3-4 kali/hari

3. RIWAYAT KEHAMILANa. Prenatal

An. F dilahirkan dari ibu G6P5A0. Pada saat hamil memiliki keluhan muntah pada 3 bulan pertama dan tidak memiliki komplikasi apapun. Berat badan ibu mengalami penambahan sebesar ± 8 Kg.

b. IntranatalIbu melahirkan dengan bantuan bidan, hamil cukup bulan, melahirkan secara normal yaitu pervaginam dengan presentasi kepala. An. F lahir dengan berat 2800 gr, lingkar kepala 38 cm dan panjang 53 cm.

3

Page 4: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

c. PostnatalIbu mengatakan pada saat lahir An. F menangis kuat dan keadaanya baik. Keluarga mengatakan setelah melahirkan ibu tidak mengalami keluhan apapun. Tidak ada riwayat demam saat melahirkan, ketuban tidak hijau dan tidak berbau. An. A menyusui dari 0-2 tahun, susu formula : 6 bulan-2 tahun, makan bubur susu 6-8 bulan, bubur nasi 8 bulan -1 tahun, dan nasi biasa dari 1 tahun- sekarang.

4. RIWAYAT KESEHATAN a. Penyakit penyakit sekarang

An.F (laki-laki 2 th) dirawat di level I PICU dg monitor terhadap sirkulasi dan pernafasan. Terpasang IV line, Sungkup, Oksigen dan Restrain. An.F dirawat dg peralatan monitor yg bising. Pembatasan kunjungan diberlakukan untuk orang tua. An.F mengalami diare akut dengan dehidrasi berat yg sudah mengalami perbaikan. RR 15-44x/mnt. Tanda dehidrasi sudah tidak ada. Bising usus (+), BB sekarang 8 kg, diet ASI/SGM 8x100 ml. Muntah 1 x. Ibu mengatakan asi yang keluar tidak banyak sehingga tidak cukup.

b. Riwayat penyakit dahuluIbu pasien mengatakan bahwa anaknya belum perah mengalami diare seperti ini sebelumnya

c. Riwayat penyakit keluargaSelama 3 bulan terakhir anggota keluarga tidak menderita sakit apapun

d. Riwayat pengobatanKlien sudah dibawa berobat ke Puskemas, diberikan obat namun keluhan belum berkurang.

e. Terapi Saat ini : Pedialyte 200ml setiap kali muntah/diare, Zinc 1 tablet 20mg/hari selama 14 hari, CRO setiap kali muntah/diare/jika anak ingin minum

f. Riwayat operasi

4

Page 5: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

Riwayat operasi tidak adag. Riwayat alergi

Riwayat alergi makanan dan obat tidak adah. Riwayat Imunisasi

Jenis Vaksin Yang telah diberikan Keterangan BCG BCG LengkapHepatitis B Hepatitis B 1, Hepatitis B

2Lengkap

Polio Polio 1, Polio 2, Polio 3 LengkapDTP DTP 1, DTP 2, DTP 3 LengkapCampak Campak 1 LengkapHib Hib 1, Hib 2, Hib 3 Lengkap

5. GENOGRAM

Keterangan : : Perempuan : Ibu An.F : An. F

: Laki – Laki : Ayah An.F 6.KEBUTUHAN DASAR

a. MakanSebelum sakit : An.F mendapatkan ASI, hanya minum susu

formula sajaSekarang : saat ini An.F mendapat diit ASI dan SGM 8x100 ml

5

Page 6: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

b. MinumSebelum sakit : ±600 ml (air putih, ASI dan susu formula)Sekarang : ±800 ml (air putih, ASI dan SGM)

c. TidurSebelum sakit : ±5-7 jam tidur malam, ±1-2 jam tidur siangSekarang : ±5-7 jam tidur malam, ±4-5 jam tidur siang

d. EliminasiSebelum sakit : BAB 1-2 kali/hari dengan konsistensi lunak, BAK

±5-6kali/hariSekarang : BAB 3-4 kali/hari dengan konsistensi cair

800cc/hari, BAK ±500cc/hari warna kuning tuae. Aktifitas bermain

Sebelum sakit : tidak ada masalahSekarang : hanya tirah baring saja, bedrest, aktivitas sehari-hari dibantu total

7. PEMERIKSAAN FISIKa. Kesadaran : Compos Mentis b. Tanda-tanda vital

TD : 90/60 mmHg HR :124x/menitRR :48x/menitT : 37,3oC

c. BB/TB : 8 Kg / 75 cmd. Status gizi (z-score) : WHO Child Growth Standards BB/U : -3

SDe. Kepala : bentuk dan ukuran normal, ubun-ubun besar

datar, edema tidak adaf. Mata

Konjungtiva : anemis ada (sinistra|dextra), perdarahan tidak ada, hiperemia tidak ada

Sklera : ikterik tidak ada, hiperemia tidak ada

6

Page 7: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

Pupil : isokor 3mm (sinistra|dextra), bulat, miosis tidak ada, midriasis tidak ada

Kornea : normalg. Telinga : bentuk normal, lubang telinga normal, akumulasi

sekret tidak adah. Hidung :semetris, deviasi septum tidak ada, napas cuping

hidung tidak ada, perdarahan tidak ada, akumulasi sekret tidak adai. Mulut : simetris, mukosa bibir anemis, sianosis tidak

ada, gusi anemis, perdarahan tidak ada, atrofi papil lidah tidak adaj. Leher : kaku kuduk tidak ada, pembesaran kelenjar

getah bening tidak adak. Dada

Inspeksi : bentuk simetris, ukuran normal, pergerakan dinding dada simetris, petekie tidak ada, massa tidak ada, penggunaan otot bantu napas tidak ada, RR 48x/menit

Palpasi : nyeri tekan tidak adaAuskultasi : bunyi paru vesikuler (sinistra|dextra), bunyi jantung

murmur tidak ada

l. AbdomenInspeksi : distensi ada, umbilicus datar, purpura tidak adaAuskultasi : bising usus 12 x/menitPalpasi : turgor 2 detik, nyeri tekan ada

m. EksremitasEksremitas atas : akral dingin (sinistra|dextra), deformitas tidak

ada, nyeri sendi tidak ada, edema tidak ada, pucat (sinistra|dextra), sianosis tidak ada, ikterik tidak ada, ptekie tidak ada, clubbing finger tidak ada, infus terpasang di tangan kiri, pengisian kapiler 2 detik. Tonus otot +|+.

Eksremitas bawah: akral dingin (sinistra|dextra), deformitas tidak ada, nyeri sendi tidak ada, edema tidak ada, pucat ada (sinistra|dextra), sianosis tidak ada, ptekie

7

Page 8: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

tidak ada, clubbing finger tidak ada, pengisian kapiler 3 detik. Tonus otot +|+

10. PEMERIKSAAN STATUS NUTRISIa. Klinik : Secara klinis An. F sangat kurus.b. BBI : (umur x 2) + 8 = (2 x 2) + 8 = 12 kg

Kesimpulan : Gizi kurang

11. PEMERIKSAAN PENUNJANGLabortorium

Tangga

l

Jenis Pemeriksaan

Hasil Nilai Normal

20 November 2015

AGD VenapH PCO2 PO2 HCO3 BE SaO2

ElektrolitKalsium (Ca)Natrium (Na)Kalium (K)Klorida (Cl)

7,2323,756,711

-1,2694, 4%

9,4 mEq/L137 mEq/L2,5 mEq/L 105 mEq/L

7,35-7,4535-4580-9518-23-2 - +395-100

9-11,5135-1453,6-5,898-110

B. Analisa DataNO DATA ANALISA

DATAMASALAH

KEPERAWATAN 1. DS :

- Ibu klien mengatakan anaknya muntah 1 kali DO

DO:

- RR: 35x/menit, HR 90x/m, TD 100/65 mmHg, T 37,2 C

- CRT 3 detik, BB 8 kg

- Input cairan Infus1000cc,

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Defisit volume cairan dan elektrolit

8

Page 9: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

minum 800cc, AM 64 cc

- Urin (jumlah 100cc/jam, warna kuning tua)

- An.F tampak lemah

- An.F mau minum jika dipaksa

Merangsang pembentukkan siklik

adenosin

Peningkatan terbukanya kanal Cl

Cl mengalir cepat dari dalam sel ke kripta

usus

Mengaktifkan pompa Na kedalam kripta

NaCl menarik cairan intrasel keluar sel

Hipersekresi air dan elektrolit

Peristaltik usus meningkat sehingga

terjadi peningkatan terhadap rangsangan frekuensi

BAB

Intake cairan inadekuat (kurang/tidak mau

minum)

Peningkatan kehilangan cairan dan

elektrolit

Adanya manifestasi kehilangan volume

cairan (turgor memburuk, membran mukosa bibir kering,

nadi cepat)

Kekurangan volume cairan

2 DS:- Ibu klien

mengtakan An.F tidak ada alergi makanan

- Ibu klien mengatakan An.F

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

9

Page 10: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

muntah 1 kali setelah diberi makanan bersantan

- Ibu klien mengatakan An.F hanya makan 3 sendok perporsi

DO:- BB sebelum 11,5

kg- Bb MRS 8 Kg- Muntah 1 kali- Klien tampak

lemah- Klien tampak

pucat- Klien tampak

kurus- Z Score (-3SD)- Klien mendapat

diit ASI/SGM 800cc/hari

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Menstimulasi saraf vagus

Mual

Muntah

Intake nutrisi inadekuat disertai

penurunan fungsi usus terhadap absorpsi

nutrisi

Nutrisi tidak diserap dengan baik

Malnutrisi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3 DS: -

DO :- An.F

menggunakan diapers ketika BAB dan BAK

- An.F tampak cengeng

- An.F tampak rewel

- An.F muntah 1 kali

- Distensi abdomen- Peristaltik usus 16

x/menit)

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Merangsang pembentukkan siklik

adenosin

Peningkatan terbukanya kanal Cl

Cl mengalir cepat dari dalam sel ke kripta

Gangguan rasa nyaman

10

Page 11: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

usus

Mengaktifkan pompa Na kedalam kripta

NaCl menarik cairan intrasel keluar sel

sehingga osmosis air ekstrim dari darah

Hipersekresi air dan elektrolit

Merangsang saraf vagus

Ketidaknyamanan abdomen

Gangguan rasa nyaman

4 DS: - Ibu klien

mengatakan setiap kali berkunjung selalu memeriksa popok anaknya

- Ibu klien mengatakan BAB anaknya masih encer berawarna kuning tua

DS :- An.F

menggunakan popok

- An.F bedrest total ditempat tidur

- BAB 3-4 kali/hari

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Merangsang pembentukkan siklik

adenosin

Peningkatan terbukanya kanal Cl

Cl mengalir cepat dari dalam sel ke kripta

usus

Mengaktifkan pompa Na kedalam kripta

NaCl menarik cairan intrasel keluar sel

Hipersekresi air dan

Resiko kerusakan integritas kulit

11

Page 12: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

elektrolit

Peningkatan frekuensi BAB

Iritasi kulit sekitar perianal

Resiko kerusakan integritas kulit

5 DS: - Ibu klien

mengatakan ketika sehat, An.F suka bermain dengan temannya

- Ibu klien mengatakan terjadi perubahan pola aktivitas sebelum dan selama sakit. Saat ini An.F cm bias terbaring ditempat tidur

DO :- An.F beraktivitas

ditempat tidur- Aktivitas sehari-

hari An.F dibantu oleh orang tua dan tenaga medis

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Menstimulasi saraf vagus

Mual

Muntah

Asupan cairan dan nutrisi berkurang

Metabolisme tubuh menurun

Penghasilan energy berkurang

Intoleransi aktivitas

Intoleransi Aktifitas

6 DS: - Ibu klien

mengatakan feses anaknya masih encer dan BAB masih lebih dari 3 kali/hari

- Ibu mengatakan ASI yang keluar tidak banyak

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam usus

dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Kecemasan

12

Page 13: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

sehingga tidak cukup.

DO :- Ibu klien tampak

khawatir- Ibu klien

menanyakan solusi untuk mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi An.F

Merangsang pembentukkan siklik

adenosin

Peningkatan terbukanya kanal Cl

Cl mengalir cepat dari dalam sel ke kripta usus

Mengaktifkan pompa Na kedalam kripta

NaCl menarik cairan intrasel keluar sel

Hipersekresi air dan elektrolit

Peningkatan frekuensi BAB (Konsistensi BAB

cair)

Kecemasan7 DS:

- Ibu klien mengatakan setiap kali berkunjung selalu memeriksa popok anaknya

- Ibu klien mengatakan BAB anaknya masih encer berawarna kuning tua

DS :- An.F

menggunakan popok

- An.F bedrest total ditempat tidur

- BAB 3-4 kali/hari

Faktor infeksi (bakteri, parasit, virus, amoeba)

Msauk melalui makanan yang

tercemar

Mikroorganisme berkembang dalam

usus dan melepaskan enterotoksin

Mengiritasi lapisan otot intestinum

Merangsang pembentukkan siklik

adenosin

Peningkatan terbukanya kanal Cl

Cl mengalir cepat dari dalam sel ke kripta

usus

Mengaktifkan pompa Na kedalam kripta

NaCl menarik cairan

Kurang pengetahuan orang tua

13

Page 14: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

intrasel keluar sel

Hipersekresi air dan elektrolit

Peningkatan frekuensi BAB (Konsistensi BAB

cair)

Diare

Kurangnya pengetahuan orang tua

C. Masalah Keperawatan1. Defisit volume cairan bd kehilangan volume secara aktif (BAB &

muntah) atau output cairan berlebih2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd

ketidakmampuan mencerna makanan dan meyerap nutrien yang diakibatkan karena faktor biologis

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kram abdomen dan hiperperistaltik usus Peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi

4. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi anal, frekwensi BAB yang berlebihan.

5. Intoleransi aktivitas bd malnutri akibat penuruanan metabolik tubuh

14

Page 15: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

6. Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak dikenal, prosedur yang menimbulkan stress.

7. Kurangya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan perawatan anak bd rendahnya tingkat pendidikan dan kesalahan informasi

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan mual, muntah2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume

cairan secara aktif3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kram abdomen

dan hiperperistaltik usus4. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

iritasi anal, frekwensi BAB yang berlebihan.5. Kurangya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan

perawatan anak berhubungan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan kesalahan informasi

15

Page 16: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

E. INTERVENSI KEPERAWATANNO DIAGNOSA

KEPERAWATAN (NANDA)

TUJUAN & KRITERIA EVALUASI

INTERVENSI KEPERAWATAN

RASIONAL

1 Defisit volume cairan bd kehilangan volume secara aktif (BAB & muntah) atau output cairan berlebih

Tujuan : kekurangan volume cairan elektrolit dapat terpenuhi setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 X24 jam

Kriteria Hasil :- Input-output

cairan dan elektrolit seimbang.

- Menunjukkan membran mukosa lembab dan turgor jaringan normal.

- TTV dalam rentang normal

- Elektrolit

Mandiri1. Pantau TTV

2. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan koreksi keseimbangan elektrolit

3. Pantau intake cairan dan output cairan serta pantau warna, jumlah & frek.kehilangan cairan

4. Timbang berat badan

5. Anjurkan ibu untuk menyusui anak sesering mungkin dan

Mandiri1. Penurunan volume

intravascular mengakibatkan hipotensi dan nadi cepat sebagai kompensasi kehilangan cairan

2. Penurunan sirkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin dan menjadi dasar untuk intervensi terapi pergantian cairan segera memperbaiki status elektrolit

3. Memberikan informasi status balance cairan untuk menetapkan kebutuhan cairan pengganti

4. Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan

16

Page 17: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

serum dalam rentang normal.

memberikan cairan per oral.

Kolaborasi 1. kolaborasi dalam

pemberian cairan parenteral IV line KAEN 3A + KCl untuk memperbaiki status cairan-elektrolit dan pertahankan kepatenan infuse

2. Tinjau ulang status elektrolit

3. Kolaborasi pemberian pedialyte dan zinc untuk mengeraskan konsistensi feses

kehilangan cairan 1 liter

5. Rute oral bermanfaat untuk mempertahankan keseimbangan cairan

Kolaborasi1. Mengganti cairan dan

elektrolit secara adekuat dan cepat.

2. koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk mengetahui faal ginjal (kompensasi) dan sebagai acuan untuk mengatasi ketidakseimbangan elektrolit

3. Pedialyte digunakan untuk menanggulangi dehidrasi ringan sampai sedang pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh diare, muntah, atau muntah dan diare. Zinc berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh akibat proses penyakit

2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd

Tujuan :Gangguan

Mandiri1. Kaji/Observasi

Mandiri1. Anak yang kurang gizi

17

Page 18: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

ketidakmampuan mencerna makanan dan menyerap nutrien yang diakibatkan karena faktor biologis

pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat diperbaiki/teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

Kriteria Hasil :- Intake nutrisi

klien meningkat,

- porsi makan dihabiskan

- mual, muntah berkurang atau tidak ada.

penampilan anak

2. Kaji pola nutrisi klien, alergi makanan dan perubahan yang terjadi.

3. Timbang berat badan klien.

4. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi, dan auskultasi).

5. Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.

6. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI sering mungkin

7. Anjurkan anak untuk istirahat

tampak lemah. Anak dengan kekurangan volume cairan akan tampak lemah, turgor kulit tidak elastic, mukosa mulut kering, dan mata cekung.

2. Alergi makanan dapat memperburuk kondisi kesehatan klien. Nafsu makan mempengaruhi masukan oral.

3. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan volume cairan tubuh.

4. Adanya asites, bising usus >12x/m menunjukkan adanya abnormal motilitas usus yg mnyebabkn mual muntah

5. Makan sedikit tapi sering mengurangi rangsangan muntah.

6. Memberikan asupan gizi terbaik

18

Page 19: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

KolaborasiKolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien

7. Istirahat diperlukan untuk mengurangi pembuangan energy yang tidak diperlukan dan mempercepat proses penyembuhan

 KolaborasiMenentukan diit yg tepat untuk memperbaiki nutrisinya

3 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kram abdomen, mual muntah dan hiperperistaltik usus

Tujuan :Gangguan rasa nyaman terpenuhisetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam

Kriteria Hasil :- Perut teraba

lemas- Peristaltik usus

normal (5 – 12 x/menit)- Tidak ada mual

dan muntah.

1. Dorong klien untuk berbaring dalam posisi terlentang dengan bantalan penghangat di atas abdomen.

2. Dorong intake cairan dan makanan dalam jumlah kecil tapi sering

3. Instruksikan klien untuk tidak mengkonsumsi :a.) Cairan panas atau dingin.b.) Makanan yang mengandung lemak c.) Kafein/makanan pedas.

1. Tindakan ini membantu meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi kram.

2. Pemberian cairan dalam jumlah yang kecil tapi sering tidak akan mendesak area gastrika

3. Cairan yang terlalu dingin/panas akan merangsang kram, makanan yang berlemak meningkatkan rangsangan mual, makan pedas/kafein meningkatkan motilitas usus.

19

Page 20: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

4. Jaga kebersihan area perianal 4. Kebrsihan perianal perlu

dijaga untuk mencegah iritasi

4 Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi anal, frekwensi BAB yang berlebihan.

Tujuan :Injuri kulit tidak terjadiKriteria Hasil :

- Integritas kulit utuh

- Iritasi tidak terjadi

- Kulit tidak hiperemia

- Kebersihan perianal terjaga dan tetap bersih

- Keluarga dapat mendemonstrasikan& melaksanakan perawatan perianal dengan baik & benar

1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga kebersihan ditempat tidur

2. Libatkan dan demonstrasikan cara perawatan perianal bila basah akibat BAB atau BAK

3. Lindungi perianal dari iritasi dengan pemberian lotion

4. Atur posisi klien 2-3 jam untuk miring kanan kiri

1. Kebersihan mencegah aktivitas kuman. Informasi yang adekuat melalui diskusi dapat memberikan gambaran tentang pentingnya kebersihan untuk peningkatan kesehatan

2. Kelembapan & keasaman feses merupakan faktor pencetus iritasi sehingga partisipasi keluarga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan integritas kulit

3. Menjaga agar integritas kulit tetap lembab & tidak kering

4. Posisi yang bergantian berpengaruh pada proses vaskularisasi lancar dan mengurangi penekanan yang lama sehingga mencegah terjadinya iritasi

20

Page 21: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

5. Instruksikan untuk memberitahu perawat jaga jika keluarga klien jika menemukan kemerahan atau luka khususnya didaerah anal kepada perawat jaga

5. Mendeteksi dini kerusakan integritas jaringan

5 Perubahan proses keluarga bd krisis situasi & kurang pengetahuan.

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 1x24 jam, ibu memahami cara merawat anak dengan diare.

Kriteria hasil:- Menjelaskan

tentang penyakit dan perawatan anak dengan tepat.

1. Berikan informasi kepada keluarga tentang penyakit anak, tindakan terapeutik & pencegahan infeksi

2. Bantu keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan dukungan kepada anak.

3. Izinkan anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan anak.

4. Kaji tingkat pemahaman orang tua tentang penyakit dan perawatan anak dg diare.

1. Untuk mendorong kepatuhan terhadap program terapeutik, khususnya jika seudah berada di rumah.

2. Untuk memenuhi kebutuhan bonding anak – keluarga & mencegah penyebaran infeksi.

3. Orang tua dan keluarga dapat secxara mandiri merawat anggota keluarganya yang mendeita diare

4. Meningkatkan pemahaman keluarga dalam merawat An.F

21

Page 22: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

5. Dorong orang tua untuk melakukan perawatan pada anak dengan tepat.

6. Jelaskan cara perawatan anak dg diare & pemenuhan nutrisi sehari – hari misal, pentingnya oralit, zinc & pemberian ASI tetap harus dilanjutkan

5. Mengevaluasi kemampuan ibu untuk merawat anak.

6. Memberikan contoh kepada keluarga mengenai perawatan anak dan pentingnya ASI

F. CATATAN PERKEMBANGANDiagnosa Keperawatan Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

1. Defisit volume cairan bd kehilangan volume secara aktif (BAB & muntah) atau output cairan berlebih

08.1508.35

08.40

- Memantau TTV (RR, HR, T, TD)- Memantau tanda dan gejala

kekurangan cairan dan mengoreksi status elektrolit khususnya kalium berdasarkan hasil lab

- Memantau intake cairan dan output cairan serta pantau warna, jumlah & frek.kehilangan cairan

Jam 13.00S:

- Ibu klien mengatakan ASInya hanya sedikit.

- Ibu klien mengatakan anaknya mau minum ASI dan cairan lain seperti air putih atau susu formula melalui mulut

O:- RR: 35x/menit, HR 90x/m, TD

100/65 mmHg, T 37,2 C- Membran mukosa lembab- CRT 3 detik, BB 8 kg

22

Page 23: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

08.4509.30

10.00

10.10

- Menimbang berat badan - Menganjurkan ibu untuk menyusui

anak sesering mungkin dan memberikan cairan rehidrasi oral

- Melakukan kolaborasi dalam memberikan cairan parenteral IV line KAEN 3A + KCl untuk memperbaiki status cairan dan elektrolit dan mempertahankan kepatenan infuse

- Melakukan kolaborasi pemeriksaan status elektrolit

- Input cairan Infus1000cc, minum 800cc, AM 64 cc

- Output cairan muntah 100cc, urin 500c, feses 800cc, IWL 224 cc

- Balance -240 cc- Urin (jumlah 100cc/jam, warna

kuning tua)

A: Defisit volume cairann P:

- Monitor TTV- Monitor saturasi dehidrasi- Pertahankan intake cairan yang

adekuat- Pantau Intake dan Output Cairan- Anjurkan ibu untuk tetap

memberikan ASI dan cairan lain melalui oral

- Kolaborasi tinjau nilai elektrolit

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan mencerna makanan dan menyerap nutrien yang diakibatkan karena faktor biologis

08.0008.40

08.45

- Mengobservasi penampilan anak - Mengkaji pola nutrisi klien (intake

nutrisi ) dan perubahan yang terjadi (mual muntah)

- Menimbang berat badan klien.- Lakukan pemeriksaan fisik abdomen

(palpasi, perkusi, dan auskultasi)

Jam 13.20S:

- Ibu klien mengatakan An.F muntah 1 kali

- Ibu klien mengatakan porsi makan hanya dihabiskan setengah

O:- BB: 8 Kg- Muntah 1 kali

23

Page 24: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

08.50

10.00

10.30

11.00

- Memberikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering

- Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI

- Menganjurkan anak untuk istirahat- Melakukan kolaborasi dengan tim gizi

dalam penentuan diet klien untuk memberikan ReSoMal (F75 dan F100)

- Klien tampak lemah- Klien tampak pucat- Klien tampak kurus- Klien mendapat diit ASI/SGM

800cc/hari- Balance cairan -240 cc- Z-skor (terlampir)

BB/U : < -3 SD- Kesimpulan: sangat kurus

(malnutrisi)

A: Nutrisi kurang dari kebutuhanP:

- Timbang berat badan setiap hari- Pantau intake nutrisi- Kaji mual muntah- Kolaborasi pada ahli gizi untuk

pemberian formula f75 dan f1003. Gangguan rasa nyaman

berhubungan dengan kram abdomen, mual muntah dan hiperperistaltik usus

09.00

09.10

10.15

1

- Mendorong klien untuk berbaring dalam posisi terlentang

- Memberikan bantalan penghangat di atas abdomen.

- Memberikan makanan dalam jumlah kecil tapi sering

- Mengedukasi orang tua klien untuk tidak mengkonsumsi :a.) Cairan panas atau dingin.b.) Makanan yang mengandung lemak,

Jam 13.30S :

- Ibu klien mengatakan mengerti makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada anaknya

- Ibu klien mengatakan memeriksa popok anaknya setiap berkunjung agar dapat menjaga kebersihan organ kelamin anaknya

O :- Klien tampak tenang dan nyaman- Perut terba lemas, distensi

abdomen (-)- Orang tua klien mampu

mendemonstrasikan ulang cara

24

Page 25: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

1.20

12.00

Kafein/makanan pedas.- Menjaga kebersihan area perianal

perawatan perianal yang baik dan benar

- Klien tampak sedang tidur

A : Gangguan rasa nyamanP :

- Berikan posisi yang nyaman- Kompres air hangat di daerah

abdomen- Kontrol mual muntah- Jaga kebersihan organ genitalia

4. Resiko kerusakan integritas kulit

11.00

12.00

12.15

12.30

- Mengajak keluarga berdiskusi dan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan ditempat tidur

- Melibatkan dan mendemonstrasikan cara perawatan perianal bila basah akibat BAB atau BAK

- Merawat area perianal dari iritasi dengan pemberian lotion

- Mengatur posisi klien 2-3 jam untuk miring kanan kiri

- Memberitahu orangtua klien jika menemukan kemerahan atau luka khususnya didaerah anal kepada

Jam 13.35S :

- Ibu klien mengatakan mengerti tujuan pentingnya menjaga kebersihan tempat tidur dan menjaga kebersihan organ genitalia khususnya anus

O :- Ibu klien membantu perawat

dalam membersihkan organ genitalia

A : Kurang pengetahuanP :

- Evaluasi pengetahuan keluarga tentang membersihkan organ genitalia

- Dorong keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam

25

Page 26: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

perawat jaga merawat An.F5. Kurangya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan perawatan anak bd rendahnya tingkat pendidikan dan kesalahan informasi

09.10

10.10

10.30

11.30

12.00

- Memberikan informasi kepada keluarga tentang penyakit anak, tindakan terapeutik & pencegahan infeksi

- Membantu keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan dukungan kepada anak.

- Mengizinkan anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan anak seperti memberi makan minum, membersihkan perianal anak

- Mengkaji tingkat pemahaman orang tua tentang penyakit dan perawatan anak dg diare

- Menjelaskan cara perawatan anak dg diare & pemenuhan kebutuhan nutrisinya

Jam 13.40S :

- Ibu klien mengatakan mengerti tujuan tindakan keperawatan

- Ibu klien mengatakan mengerti penyakit diare yang dialami anaknya dan cara perawatannya

O :- Ibu klien membantu perawat

dalam memberikan makan dan minum serta menjaga kebersihan anaknya

A : Kurang pengetahuanP :

- Evaluasi pengetahuan keluarga tentang penyakit diare yang dialami An.F

- Dorong keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam merawat An.F

Daftar Pustaka

Bates. 2014. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. Jakarta: EGC

26

Page 27: Kasus Kompre Suliss Yang Diedit Di Perpus

Carpenitto.LJ. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Ed 6. Jakarta: EGC

Carpenito, L.J. 2006. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC

Dongoes (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC

Judith (2006). Buku Diagnosis keperawatan dengan Intervwnsi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin diare. Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian kesehatan Republik Indonesia. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: 2011.

Lab/ UPF IKA, 2012. Pedoman Diagnosa dan Terapi .  Surabaya : RSUD Dr. Soetomo.

Markum.AH. 2010. Ilmu Kesehatan Anak.  Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Newel S, Meadow S. 2008. Gastroenterologi. Jakarta: Erlangg

Suryanah,2000. Keperawatan Anak. EGC. Jakarta

27