JURNAL REVIEW YOGIC BREATHING TECHNIQUEPADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU Oleh : Tira Rafflesia, S. Kep. !"!#$%!%"" PRO&RA' PRO(ESI NERS PRO&RA' STUDI IL'U KEPERAW A T AN (A KULT AS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJA)A T.A. *%+ BAB I PENDAULUAN A. La-ar e la/a01 WHO atau Badan Kesehatan Dunia memperkirakan sepertiga dari popu lasi didunia terinf eksi dengan mycobacteri um tuber culosi s. Pada tahun 200ada !" #uta kasus baru dengan $!% #uta kematian secara global. &ebagian besar kematian terdapat pada negara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
berkembang yang memiliki keterbatasan sumber daya 'Belay et al! 20$0 dalam
(a#ampoh! dkk! 20$)*. +iga ,egara dinyatakan sebagai negara dengan disease burden
tertinggi yaitu -ina! ndia dan salah satunya ndonesia '&#ahrurachman! 20$0 dalam
(a#ampoh! dkk! 20$)*.
Penyakit +B di ndonesia #uga mengalami peningkatan dan setiap tahun diperkirakan
ter#adi /).000 pasien baru +B dan $"0.000 orang meningggal karena +B. Kasus +B
yang ter#adi di ndonesia begitu banyak! dilihat dari penyebaran +B di ndonesia! pada
setiap menit muncul satu orang pasien +B Paru baru! setiap dua menit muncul satu orang
penderita +B Paru yang menular! dan setiap empat menit satu orang meninggal akibat +B
'1miruddin et. al .!200*. (enurut Kemenkes ! 20$) dalam (a#ampoh! dkk! 20$)
3umlah kasus baru B+14 yang ditemukan di ndonesia pada tahun 20$2 sebanyak
202.)0$ kasus. 3umlah tersebut sedikit lebih meningkat dibandingkan pada tahun 20$$
sebesar $%.%% kasus.
5e#ala yang biasanya muncul adalah demam! batuk darah! Batuk yang biasanya
berlangsung lama dan produktif yang berdurasi lebih dari ) minggu 'Price dan Wilson!
200/*. 5e#ala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan! badan
makin kurus! sakit kepala! meriang! nyeri otot! keringat malam! dan lain6lain. 5e#ala ini
hilang timbul secara tidak teratur #uga! ge#ala yang biasanya muncul #uga adalah sesak
napas. &esak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lan#ut! yang infiltrasinya
sudah meliputi setengah bagian paru6paru '1min dan Bahar! 2007*.(anusia dalam keadaan normal tidak dapat bertahan hidup tanpa oksigen lebih dari
"6/ menit 'Barbara Ko8ier! 200"*. 9dara sangat penting bagi manusia! tidak menghirup
oksigen selama beberapa menit dapat menyebabkan kematian. tulah peranan penting
paru6paru. Organ yang terletak di ba:ah tulang rusuk ini memang mempunyai tugas yang
berat! belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta berbagai bibit penyakit
yang berkeliaran di udara. Hal ini dapat menyebabkan beberapa organ pernapasan
manusia dapat mengalami gangguan. 5angguan ini biasanya berupa kelainan atau
penyakit seperti ;mfisema! 1sma! nfuen8a! Kanker paru6paru dan +uberkulosis 'Barbara
Ko8ier! 200"*.
Paru6paru kita terdiri dari ruang6ruang atau bagian6bagian. Pada pernafasan normal
orang #arang menggunakan semua bagian paru6paru! yang digunakan bagian ba:ah sa#a!
dan bagian atas #arang digunakan. &ehingga penuh timbunan udara yang tak terpakai!
seperti karbon dio<ide dan gas6gas mengandung racun. +umbunan ini secara berla:anan
mempengaruhi system pernafasan dan system tubuh lainnya. Dalam gerakan yogic
berathing technique! proses pernafasan ritmis mendalam yang disesuaikan dengan setiapgerakan akan mengosongkan paru6paru dari unsur udara yang tak diinginkan dan
+uberkulosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru!
tetapi mungkin menyerang semua organ atau #aringan di tubuh. Biasanya bagian tengah
granuloma tubercular mengalami nekrosis perki#uan 'obbins! 200%*. (enurut 3unaidi
'20$0*! +uberkulosis '+B* sebagai suatu penyakit infeksi akibat (ycobacterium
tuberkulosis yang dapat menyerang berbagai organ! terutama paru6paru denga ge#ala
yang sangat ber=ariasi.
+uberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman+uberkulosis 'mycobacterium tuberculosa) yang ditularkan melalui udara 'droplet
nuclei* saat seorang pasien +uberkulosis batuk dan percikan ludah yang mengandung
bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas 'Widoyono! 200*. +uberkulosis
paru #uga dapat dirumuskan sebagai suatu penyakit yang menyerang paru dan
ditularkan melalui kuman pada saat batuk dan percikan ludah yang tersebar diudara dan
dihirup oleh orang lain.
3adi! +uberkulosis '+B* paru merupakan penyakit infeksi menular! menyerang
pada paru! yang disebabkan oleh basil micobakterium tuberculose yang ditularkan
melalui percikan ludah di udara 'droplet nuclei* dari seseorang yang menderita +B
Paru.
*. Pe04ea TB Par2
Mycobacterium tuberculosis yang disebut pula sebagai Bakteri +ahan 1sam
'B+1* merupakan kuman atau bakteri yang menyebabkan penyakit +B. Kuman batang
aerobik dan tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit 'Price
dan Wilson! 200/*.
+uberkulosis paru disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa yang ditemukan
pertama kali oleh obert Koch pada tahun $2. Hasil penemuan ini diumumkan di
Berlin pada tanggal 2" (aret $2 dan tanggal 2" (aret setiap tahunnya diperingati
sebagai hari tuberkulosis. Kuman mycobacterium tuberculosis berbentuk batang
dengan ukuran pan#ang $6">um dan tebal 0!)60!7>um '1min dan Bahar! 2007*. Bakteri
tuberkulosis ini mati pada pemanasan $00?- selama /6$0 menit atau pada pemanasan70?- selama )0 menit! dan dengan alkohol %06/@ selama $/6)0 detik. Bakteri ini
Kategori adalah kasus baru dengan sputum positif dan penderita dengan
keadaan yang berat seperti meningitis! +B millier! perikarditis! dll! dan
penderita dengan sputum negatif tetapi kelainan paru6parunya luas. Dimulai
dengan fase intensif! O1+ diberikan setiap hari selama dua bulan. &elama dua
bulan sputum men#adi negatif! maka O1+ akan dilan#utkan ke fase lan#utan!
bila setelah dua bulan sputum masih tetap positif! maka fase intensif akan
diperpan#ang 26" minggu lagi dan yang dikenal dengan fase sisipan! kemudian
dilan#utkan dengan fase lan#utan tanpa melihat apakah sputum sudah negatif
atau belum. ase lan#utan diberikan lebih lama yakni "67 bulan.
2* Ka-e16ri II
Kategori adalah kasus kambuh atau gagal dengan sputum tetap positif. Bilasetelah fase intensif sputum men#adi negatif! maka dilan#utkan ke fase lan#utan.
Bila setelah tiga bulan sputum tetap positif! maka fase intensif diperpan#ang $
bulan lagi. Bila setelah empat bulan sputum masih tetap positif! maka
pengobatan dihentikan 26) hari!kemudian dilakukan pemeriksaan biakan dan u#i
resistensi lalu pengobatan diteruskan dengan fase lan#utan.
)* Ka-e16ri III
Kategori adalah kasus dengan sputum negatif tetapi kelainan parunya tidak
luas dan kasus +B di luar paru selain yang disebut di kategori .
"* Ka-e16ri IV
Kategori adalah +B kronik. Prioritas pengobatan rendah karena
a. Pada :aktu batuk atau bersin! pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak 'droplet nuclei*. &ekali batuk dapat menghasilkan sekitar )000
percikan dahak.
b. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. (akin tinggi dera#at kepositifan hasil pemeriksaan
dahak! makin menular pasien tersebut.
c. aktor yang memungkinkan seseorang terpa#an kuman +B ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Penularan penyakit +uberkulosis disebabkan oleh kuman mycobacteriun
tuberculosis ditularkan melalui udara 'droplet nuclei* saat seorang pasien +uberkulosis
batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri terhirup oleh orang lain saat
bernapas. Penularan +B sebagian besar melalui inhalasi basil yang terkandung dalamdroplet khususnya yang didapat dari pasien +B Paru dengan batuk berdarah atau
berdahak yang mengandung basil tahan asam '1min dan Bahar! 2007*. &umber
penularan adalah pasien tuberkulosis paru B+1 positif! bila penderita batuk! bersin
atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain! basil tuberkulosis tersembur dan
terhisap ke dalam paru orang sehat dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui
peredaran darah pembuluh limfe atau langsung ke organ terdekat. &ekali batuk dapat
menghasilkan sekitar )000 percikan dahak 'Depkes! 200*. (asa inkubasinya selama
)67 bulan 'Widoyono! 200*.
isiko tertular tergantung dari tingkat pa#anan dengan percikan dahak. Pasien
tuberkulosis paru dengan B+1 positif memberikan risiko penularan lebih besar dari
pasien tuberkulosis paru dengan B+1 negatif 'Depkes! 200*. &atu B+1 positif akan
menularkan kepada $06$/ orang lainnya! sehingga kemungkinan setiap kontak untuk
tertular tubekulosis adalah $%@. Hasil studi lainnya melaporkan bah:a kontak
terdekat! misalnya keluarga serumah akan dua kali lebih berisiko dibandingkan kontak
Yogic Breathing Technique dilakukan dengan mengatur dan mengendalikan
pernafasan. Pengendalian nafas terdiri dari pengaturan pan#ang dan durasi tarikan nafas
'inhalasi*! pan#ang dan durasi penghembusan nafas 'ekhalasi*! serta penghentian nafas.
rekuensi nafas rata6rata mencapai $76$ kali permenit pada orang nornal! dengan
melakukan latihan pernapasan yoga kecepatan nafas akan men#adi lebih lambat! dan
setiap tarikan dan hembusan nafas akan men#adi lebih pan#ang dan lebih penuh.
Kondisi ini disebut dengan pernafasan yang dalam dan akan memampukan energi yang
ada untuk bergerak mencapai setiap sel. 'Worby! 200%*.
Fatihan pernafasan yoga dapat dilakukan sambil duduk maupun berbaring. Bentuk
latihan pernapasan yoga sama dengan latihan pernafasan dalam yang sering
dipraktekan di lingkungan kepera:atan. ,amun pada latihan pernafasan yoga terdapat
latihan pernafasan lainnya yaitu bernafas bergantian menggunakan salah satu lubang
hidung! serta memasukkan unsur6unsur spiritualitas pada akhir latihan.Berikut ini adalah protokol pernafasn yoga yang dikeluarkan oleh bagian psikologi
uni=ersitas eyetti=ille '200*.
%. Per0afasa0 Dasar
a. Berbaring dengan nyaman sambil meme#amkan mata
b. asakan pernafasan saat menarik nafas dan mengeluarkannya dari hidung.
c. Fetakkan satu tangan diatas dada dan yang satunya diatas perut. +arik nafa dan
rasakan dengan tangan perut membesar. Pada saat menghembuskan nafas
rasakan perut tertarik ke arah dalam. 3angan pindahkan tangan dari dada. Dan
#angan menekan perut kearah dalam! biarkan bebas dari ketegangan.
d. Fetakkan tangan disisi dada! tepatnya diba:ah tulang dada dengan pergelangan
tangan terletak bebas diatas tubuh sedangkan u#unh #ari sedikit sa#a menyentuh
dada. Hembuskan nafasa secara perlahan kemudian tarik nafas secara perlahan
sampai dada mengembang. Perhatikan atau rasakan pengembangan diseluruh
sisi dada saat dada ma#u! mundur dan tertarik ke atas. Pada saat ekhalasi! tekan
engan lembut tulang daad kedalam.
e. Fetakkan tangan di sisi tulang dada! pada saat inhalasi rasakan pengembangan
tulang dada ke tangan! dan pada saat ekhalsi rasakan tulang iga berkontraksi
men#auhi tangan ke pusat tubuh.
f. +arik nafas kemudian hembuskan dengan penuh. Paru6paru yang kosong ini
menyiapkan ruang untuk deep inhalasi.
g. Pada saat inhalasi! relaksasikan perut dan biarkan perut sedikit mengembang
kedepan. 3angan lakukan apapun dan #angan menekan perut kearah dalam.
Biarkan perut menembang dengan sendirinya. Pada saat itu udara akan masuk
tanpa tahanan.
h. Kemudian buat pernafasan mengembangkan dada 'pernafasan dada*! #angan
i. Pada saat ekhlasi! biarkan tulang dada rileks dan biarkan udara secara perlahan
keluar dari perut.
#. Buat pernafasan saat inhalasi dan ekhalasi seperti aliran air yang keluar masuk.
*. La-iha0 Ber0afas Ber1a0-ia0
a. Dengan posisi berbaring dan kedua tangan disisi tubuh! lakukan pernafasan
dasar'pernafasan dada atau pernafasan diafragma*. Fatihan dimulai dengan
menghembuskan nafas secara penuh dan menarik nafas melalui kedua hidung.
b. Dengan menggunakan tangan tutup cuping hidung sebelah kanan dengan ibu
#ari kanan sambil dengan perlahan menghembuskan nafas melalui hidung
sebelah kiri.
c. Pada bagian akhir dari hembusan nafas! tutp lubang hidung sebelah kiri dengan
#ari manis tangan kanan dan tarik nafas dengan lancar serta perlahan melalui
lubang hidung kanan. 9langi putaran ini 2 kali lalu bernafaslah dengan normalsebangyak tiga kali.
5. La-iha0 Pe0e8a01a0 Da;a
a. Dengan posisi bebaring lakukan pernafasan dasar.
b. +arik nafas dalam ) kali hitungan! kemudian hembuskan nafas dengan ) kali
hitungan. Konsentrasi pada pernafasn perut yang dilan#utkan dengan pernafasan
dada. Pada saat menghembuskan nafas rasakan turunnya punggung disertai
turunnya bahu.
c. +arik nafas dalam ) kali hitungan! keluarkan nafas dalam ) kali hitungan.d. +arik nafas dalam ) kali hitungan! keluarkan nafas dalam " kali hitungan.
e. +arik nafas dalam ) kali hitungan! keluarkan nafas dalam / kali hitungan.
f. +arik nafas dalam ) kali hitungan! keluarkan nafas dalam 7 kali hitungan.
penelitian tersebut adalah kedua kelompok menun#ukkan perbaikan yang
signifikan selama satu bulan 'p L0!0/*. ,amun grup B menun#ukkan efek yang
lebih baik pada nafsu makan! kekuatan dan berat badan.
d. +ehnik Bersihan 3alan ,afas 'airway clearance techniques*
(enurut ;lkins dkk '200/* dalam penelitian yang memberikan 2 inter=ensi yaitu
prosedur induksi dahak dengan menghirup )@ saline melalui nebuliser ultrasonik
dan teknik #alan nafas pada / sampel. Kesimpulannya! studi ini tidak dapat
menun#ukkan efek dari teknik pembersihan #alan nafas.
e. nduksi Dahak ' &nduced sputum* dan Bilas Fambung ' gastric lavage*
Penelitian yang dilakukan oleh 3imene8 '20$)*! inter=ensi induksi sputum dan
bilas lambung diberikan pada 2/0 anak usia $ bulan sampai / tahun. Didapatkan
kesimpulan bah:a semua prosedur induksi dahak ditoleransi dengan baik namunterdapat efek samping minor yaitu meningkatkan batuk! epistaksis! muntah! atau
mengi. nduksi dahak aman dan berguna untuk konfirmasi mikrobiologi
tuberkulosis pada anak6anak.
*. +omparative
• Pada 3urnal dengan inter=ensi yogic breathing technique didapatkan bah:a tehnik
ini efektif dalam pengobatan tuberculosis paru dengan menun#ukkan perbaikan
pada berat badan! (+! ge#ala! fungsi paru dan kon=ersi positif ke negatif (;
untuk basil asam. Pada #urnal pendukung dengan inter=ensi Khar#uradi 5hrita and
Pranayama didapatkan M value 0!00$ 'M L0!0/* dan pada kelompok yang
diberikan khar#uradi ghrita dan panayama menun#ukkan efek yang lebih baik pada
nafsu makan! kekuatan dan berat badan.
• Pada #urnal inter=ensi posisi semi 'owler 0!000 'M L0!0/* menun#ukkan pengaruh
yang signifikan pada kestabilan pola nafas.
• 3urnal lain dengan inter=ensi airway clearance techniques didapatkan hasil
bah:a tidak dapat menun#ukkan efek dari teknik pembersihan #alan nafas.• 3urnal dengan inter=ensi nduksi dahak ' &nduced sputum* dan bilas lambung
' gastric lavage* didapatkan hasil bah:a semua prosedur induksi dahak ditoleransi
dengan baik namun terdapat efek samping minor yaitu meningkatkan batuk!
epistaksis! muntah! atau mengi. nduksi dahak aman dan berguna untuk
konfirmasi mikrobiologi tuberkulosis pada anak6anak.
,. -utcame
Hasil dari #urnal re=ie: menun#ukkan bah:a yogic breathing technique paling
efektif dalam perbaikan kondisi pada pasien tuberculosis paru.