BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma, yaitu sarcoma pada tulang dan jaringan lunak. Sarcoma dapat berkembang pada dimanapun tulang, namun dapat juga berkembang pada jaringan lunak disekitar tulang. Sarcoma pada jaringan lunak dapat berkembang pada otot, lemak, pembuluh darah atau dimanapun pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh. Sarkoma ewinga dalah suatu tumor ganas yang jarang terjadi dimana sel kanker dapat ditemukan pada tulang maupun jaringan lunak. Sarkoma ewingdijelaskan pertama kali pada tahun 1921 oleh Dr. James Ewing (1866 – 1943), dimana penyakit ini berbeda dengan limfoma dan jenis penyakit kanker lainnya pada masa itu. Biasanya penyakit ini menyerang tulang panjang seperti pelvis, femur, humerus dan tulang rusuk. Sarkoma ewingjuga dapat bermetastasis ke tempat lain seperti sumsum tulang, paru-paru, ginjal, hati, kelenjar adrenal, dan jaringan lunak lainnya. Walaupun Sarkoma ewingtermasuk salah satu kanker tulang, namun dapat juga terjadi pada jaringan lunak yang lebih dikenal dengan nama ekstraosseus Ewing’s sarcoma. Walaupun Sarkoma ewingjarang terjadi, namun penyakit ini dapat menimbulkan keganasan sekunder (kambuh), terutama pada pasien yang menjalani radioterapi. Sarkoma ewingdapat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini
berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma, yaitu sarcoma
pada tulang dan jaringan lunak. Sarcoma dapat berkembang pada dimanapun tulang,
namun dapat juga berkembang pada jaringan lunak disekitar tulang. Sarcoma pada
jaringan lunak dapat berkembang pada otot, lemak, pembuluh darah atau dimanapun pada
jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.
Sarkoma ewinga dalah suatu tumor ganas yang jarang terjadi dimana sel kanker
dapat ditemukan pada tulang maupun jaringan lunak. Sarkoma ewingdijelaskan pertama
kali pada tahun 1921 oleh Dr. James Ewing (1866 – 1943), dimana penyakit ini berbeda
dengan limfoma dan jenis penyakit kanker lainnya pada masa itu. Biasanya penyakit ini
menyerang tulang panjang seperti pelvis, femur, humerus dan tulang rusuk. Sarkoma
ewingjuga dapat bermetastasis ke tempat lain seperti sumsum tulang, paru-paru, ginjal,
hati, kelenjar adrenal, dan jaringan lunak lainnya. Walaupun Sarkoma ewingtermasuk
salah satu kanker tulang, namun dapat juga terjadi pada jaringan lunak yang lebih dikenal
dengan nama ekstraosseus Ewing’s sarcoma.
Walaupun Sarkoma ewingjarang terjadi, namun penyakit ini dapat
menimbulkan keganasan sekunder (kambuh), terutama pada pasien yang menjalani
radioterapi. Sarkoma ewingdapat menyebar ketika sel tumor memasuki darah dan
mengikuti sirkulasi darah menuju ke bagian tubuh lain sehingga sel tumor akan
membentuk tumor sekunder (metastasis) di tempat lain. Sel tumor juga dapat menyebar
melalui sistem limfatik (dalam hal ini termasuk kelenjar limfa di seluruh tubuh). Tumor
juga dapat menyebar dengan cara pertumbuhan langsung dari tumor primer membentuk
“skip metastases” (metastasis di sekitar kanker terhenti sementara, jauh dari lokasi
kanker, telah ditemukan sel kanker dengan progosis yang buruk) walaupun hal ini jarang
terjadi. Sebenarnya, penyebab Sarkoma ewingmasih belum dapat dipastikan.
Namun, beberapa peneliti menemukan bahwa penyakit ini disebabkan karena
perubahan sel kromoson pada DNA yang akhirnya menyebabkan timbulnya penyakit ini.
Sarkoma ewingtermasuk penyakit dengan kelainan genetik akibat kesalahan rekombinasi
kromosom yang dapat menyebabkan sel normal berubah menjadi sel ganas. Sarkoma
ewingterjadi akibat translokasi kromosom 11 dan 22, dimana gen EWS pada kromoson
1
22 berpindah ke gen FLI1 pada kromoson 11 dan menyatu. Perpindahan ini dinamakan
translokasi 11; 22 [t(11; 22)]. Translokasi ini menghasilkan potongan baru pada DNA.
Walaupun terjadi translokasi kromosom, penyakit ini tidak diturunkan dari
orang tua kepada anaknya. Pasien yang menderita Sarkoma ewingtidak mendapatkan
penyakit tersebut dari orang tuanya dan tidak akan menurunkan resiko menderita kanker
ini kepada anaknya. Demikian pula dengan saudara sedarah dari pasien yang menderita
Sarkoma ewingtidak memiliki resiko menderita Ewing’s sarcoma.3 EWS/FLI berfungsi
sebagai master regulator. Seperti kanker lain, Sarkoma ewingtidak menular dan tidak
dapat berpindah ke tubuh orang lain.
Sarkoma ewingdapat menyerang anak-anak dan dewasa muda, dengan insiden
tertinggi pada usia sekitar 10 sampai 20 tahun. Penyakit ini merupakan penyakit kedua
paling sering dari kelompok kanker tulang pada anak-anak dan remaja. Sekitar 90%
anak-anak yang menderita Ewing's sarcoma akan menunjukkan kelainan pada gen 11 dan
22, yang biasanya membantu dalam mendiagnosa penyakit ini. Penyakit ini jarang terjadi
pada anak dibawah umur 5 tahun dan dewasa diatas umur 30 tahun, namun lebih jarang
lagi pada dewasa diatas 40 tahun.
Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita dengan
perbandingan 3:2. Sekitar 250 anak-anak dan remaja di US menderita penyakit Sarkoma
ewingsetiap tahunnya. Frekuensi Sarkoma ewingdi Amerika Serikat tergantung juga
pada usia pasien, dengan rasio 0,3 kasus per satu juta anak untuk usia lebih muda dari 3
tahun dan 4,6 kasus per satu juta anak untuk remaja usia sekitar 15 – 19 tahun.2 Penyakit
ini juga lebih banyak menyerang orang Kaukasoid daripada orang Asia dan orang
Amerika berkulit hitam.
1.2 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan :
a. Mahasiswa mengetahui konsep umum dari Osteosarkoma terutama Ewing’s
Sarcoma
b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan dengan pasien Ewing’s
Sarcoma
c. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien Ewing’s Sarcoma
d. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada pasien Sarkoma
ewingkhususnya pada anak-anak
2
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan kasus, kami memperoleh penekanan masalah pada cara pembuatan
asuhan keperawatan, sehingga rumusan masalah yang sesuai dengan kasus tersebut yaitu:
a. Bagaimana penjelasan konsep umum dari penyakit Ewing’s Sarcoma?
b. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari kasus tersebut?
c. Apa saja asuhan keperawatan yang dapat dibuat oleh perawat sehubungan dengan
kasus tersebut?
d. Apa saja rencana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat sehubungan
dengan kasus tresebut?
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kasus
2.2 Pembahasan Kasus
2.2.1 Step 1
2.2.2 Step 2
2.2.3 Step 3
2.2.4 Step 4
2.2.5 Step 5
2.2.6 Step 6
2.2.7 Step 7
2.2.7.1 Konsep Umum
2.2.7.2 Pemeriksaan Diagnostik Pada Ewing’s Sarcoma
2.2.7.3 Patofisiologi
2.2.7.4 Penatalaksanan dan efek samping pengobatab pada Sarkoma ewing
2.2.7.5 Komplikasi
2.2.7.6 Asuhan Keperawatan
3
2.2.7.7 Legal Etik
2.2.7.8 Peran Perawat dan Informed concent
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Daftar Pustaka
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.5 Kasus
Seorang laki-laki usia 8 tahun dibvawa orangtuanya ke poli ortopedi karena
mengeluh nyeri pada paha kiri atas dekat selangkangan. Nyeri sudah dirasakan sejak 3
bulan terakhir tetapi nyeri hilang timbul dan berkurang bila tidur terlentang. Seminggu
terakhir pangkal paha mulai membesar dan dirasakan sangat nyeri sehingga pasien
dibawa ke RS. Saat pemeriksaan fisik anak tampak nyeri skala 8 (0 – 10), tidak bisa
memakai celana dalam dan celana panjang karena kaki sangat bengkak dan sakit bila
digerakan, tercium bau pesing, pangkal paha bengkak, merah, teraba massa keras, nyeri
tekan. Ibu pasien berkata pasien jadi rewel dan menghisap tangan bila nyeri. Foto
rontgent menunjukan massa. Dokter berkata akan mengoperasi pasien dan dilanjutkan
dengan kemoterapi. Ayah pasien menolak dengan alasan pasien masih kecil dab bisa
berkulit gosong bila dikemo, lebih baik dibawa ke pengobatan alternatif saja dan
meminta dokter memberikan anti nyeri saja.
1.6 Pembahasan Kasus
1.6.1 Step 1
-
1.6.2 Step 2
1. (Bhekti) Bagaimana legal etik untuk meyakinkan orangtua agar setuju
melakukan operasi dan kemoterapi?
2. (Ribka) Mengapa nyeri hilang bila tidur terlentang?
3. (Rizki) Mengapa baru mulai bengkak satu minggu terakhir?
4. (Siti) Apakah diagnosa medis dari keadaan kondisi anak tersebut?
Jelaskan definisi dari penyakit tersebut?
5. (Putri) Mengapa pada saat di kaji anak bau pesing? Apakah karena
anak pipis terus atau ada sebab lain?
6. (Dini) Bagaimana prognosis dari penyakit tersebut?
7. (Dian) Apa peran perawat yang dapat diberikan pada pasien dengan
penyakit tersebut?
8. (Seviya) Mengapa perjalan penyakitnya lama sampai timbul tanda
gejala?
9. (Dewi) Apa faktor resiko terjadinya penyakit tersebut?
5
10. (Rizki) Apa manifestasi lain selain dari kasus?
11. (Firdha) Apa komplikasi dari penyakit dan efek samping dari
penatalkasanaan?
12. (Ayu) Bagaimana pemeriksaan diagnostiknya?
13. (Ribka) Apa saja masalah keperawatan yang dapat timbul dari kasus
tersebut?
1.6.3 Step 3
1. (Firdha) legal etik respect of autonomy, menjadi advocator untuk pasien,
beneficience
2. (Rizki) Karna penekanan ke pangkal paha berlebih sehingga nyeri yang
timbul juga berlebih
3. (Bhekti) karena tumor ganas atau kanker mempunyai fase-fase tertentu
untuk sampai terjadinya tanda gejala, untuk sarcoma ewing
biasanya mengenai tulang panjang
4. (Siti) Sarkoma ewingyaitu suatu keganasan pada tulang atau
osteosarcoma yang pertumbuhannya tidak terkontrol, sehingga
pemebesaran yang terjadi dapat mengganggu yang lainnya
5. (Ima) Karena kurang perawatan diri, bisa juga karena saraf yang
dilumbal yang mengontrol pipis nya terganggu sehingga ia tak
sadar sudah mengompol.
6. –
7. (Ayu) Nyeri skala 8 di berikan morfin, pembedahan, eksisi lokal
8. (Rizki) Karena sel kanker bisa bermetastasis
9. –
10. (Dian) Deformitas tulang
11. (seviya) sel kanker bisa menyebar ke organ lain, efek samping dari
kemoterapi dapat menimbulkan mual, mintah dan rambut
rontok.
(Bhekti) ada penekanan pada usus, sendi bisa nyeri karena penekanan
(Dini) bisa terjadi gangguan pada hepar
12. (Dewi) Biopsi tulang, photo polos
13. (Putri) Nyeri, gangguan eliminasi, gangguan koping keluarga
(Firdha) kerusakan mobilitas fisik, defisit perawatan diri
(Dian) Gangguan tumbuh kembang
6
1.6.4 Step 4
Mind map
1.6.5 Step 5
Learning Objective
a. Mind map
1.6.6 Step 6
Self Study
1.6.7 Step 7
2.2.7.1 KONSEP UMUM EWING’S SARCOMA
a. Definisi Sarkoma ewing
Dewi
7
SARKOMA EWING
Konsep Umum
Definisi Epedemiologi Faktor Resiko Manifesatasi
Klinik Klasifikasi
Komplikasi PemeriksaanDiagnostik
Penatalaksanaan Efek samping
penatalaksanaan Perawatan luka
pada Keganasan
Legal Etik Peran Perawat peran khusus
sebagai advokasi informed concent
Asuhan Keperawatan
Pengkajian Fokus Analisa Data Diagnosa keperawatan Rencana asuhan
keperawatan
Patofisiologi
Sarcoma ewing adalah tumor ganas primer yang berasala dari medulla
tersusun dari sel bulat, kecil tanpa disertai pembentukan osteoid dan
paling seting mengenaitulang panjang kebanyakan pada diaphisis.
Penampilan kasarnya berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke
retikulumsumsum tulang dan merusak korteks tulang dari sebelah
dalam. Anak-anak lebih sering tetkena dari orang dewasa (biasanya
berumur kurang dari 10 tahun). Sarcoma ewing merupakan tumor yang
jarang mengenai ruang sendi. Ada dua jenis sarcoma yaitu sarcoma
pada tulang dan jaringan lunak (otot, lemak, pembuluh darah).
Rr. Herning
Sarkoma ewingjuga dapat bermetastasis ke tempat lain seperti sumsum
tulang, paru-paru, ginjal, hati, kelenjar adrenal, dan jaringan lunak
lainnya.6 Walaupun Sarkoma ewingtermasuk salah satu kanker tulang,
namun dapat juga terjadi pada jaringan lunak yang lebih dikenal dengan
nama ekstraosseus Ewing’s sarcoma.
Siti
Tumor sel bulat kecil pada tulang yang metastatic dan sangat ganas,
biasanya terjadi pada diafisis tulang panjang,iga, dan tulang-tulang
pipih anak kecil atau remaja.tumor ini ditandai dengan pembentukkan
cekungan dangkal pada korteks, destruksi premeatif dan tak beraturan,
serta seringkali suatu massa lunak berukuran besar; gejala yang paling
sering ditemukan mencakup nyeri, pembengkakan, leukositosis, dan
demam.
Seviya
Walaupun sarkoma ewingjarang terjadi, namun penyakit ini dapat
menimbulkan keganasan sekunder (kambuh), terutama pada pasien
yang menjalani radio terapi. Sarkoma ewing dapat menyebar ketika sel
tumor memasuki darah dan mengikuti sirkulasi darah menuju ke bagian
tubuh lain sehingga sel tumor akan membentuk tumor sekunder
(metastasis) di tempat lain. Sel tumor juga dapat menyebar melalui
sistem limfatik (dalam hal ini termasuk kelenjar limfa di seluruh tubuh).
Tumor juga dapat menyebar dengan cara prtumbuhan langsung dari
tumor primer membentuk “skip metastases” (metastasis di sekitar
8
kanker terhenti sementara, jauh dari lokasi kanker, telah ditemukan sel
kanker dengan prognosis yang buruk) walaupun hal ini jarang terjadi.
Dian
Sarkoma ewing, neuroepitelioma perifer ( NP, juga dikenal sebagai
tumor neuroektodermal ( TNEP ) merupakan satu keluarga neoplasma
sel bulat kecil tidak berdiferensiasi yang sangat ganas.
Dini
Sarcoma ewing merupakan tumor ganas yang paling sering menyerang
tulang panjang, kebanykan pada diafisis. Sarkoma ewingdijumpai pada
anak-anak, tetapi tumor ini lebih jarang mengenai ruang sendi. Sarkoma
Ewing dapat bernetastase ke tempat lain seperti sumsum tulang, paru-
paru, hati, ginal, kelenjar adrenal, dan jaringan lunak lainnya. Penyakit
ini dapat menimbulkan kegansan sekunder (kambuh) terutama pada
pasien yang menjalani radioterapi.
b. Epidemiologi
Ima
Diseluruh dunia insidensi bervariaso dari daerah berinsidensi tinggi
misalnya Amerika Serikat dan Eropa ke daerah dengan insidensi rendah
misalnya Afrika dan China. Setiap tahunnya tidak kurang dari 0,2 kasus
per 100.000 anak-anak didiagnosis sebagai sarkoma ewing dan di
perkirakan terdapat 160 kasus baru yan terjadi pada tahun 1993.
Sarkoma ewing terjadi pada 6% dari tumor ganas tulang.anak-anak
lebih sering terkena daripada dewasa. Sarkoma ewing sering terjadi
pada anak usia antara 10 dn 15 tahun. Tumor ini lebih sering mengenai
pada laki-laki daripada wanita dan jarang terjadi pada orang yang
berkulit hitam.
Tulang-tulang pelvis dan ekstremitas bawah merupakan tempat yang
sering terkena, walaupun tiap-tiap tulang disetiap teampat juga
memeiliki kemungkinan terkena. Diafisi femur sering terkena diiukuti
oleh ilium, tibia, humerus, fibula, dan tulang rusuk.
Rr. Hernig
9
Tumor ini paling sering terlihat pada anak-anak dalam usia belasan dan
paling sering adalah tulang-tulang panjang.Pada anak-anak, sarcoma
Ewing merupakan tumor tulang primer yang paling umum setelah
osteosarkoma. Setiap tahun tidak kurang dari 0,2 kasus per 100.000
anak-anak di diagnosis sebagai sarcoma ewing, dan diperkirakan
terdapat 160 kasus baru yang terjadi pada tahun 1993. Di seluruh dunia,
insidensinya bervariasi dari daerah dengan insidensi tinggi, misalnya
Amerika Serikat dan Eropa ke daerah dengan insidensi rendah,
misalnya Afrika dan Cina. Sarkoma Ewing sering juga terjadi pada
dekade kedua kehidupan. Jarang terjadi pada umur 5 tahun dan sesudah
30 tahun. Insidensinya sama antara pria dan wanita. Biasanya sarcoma
Ewing tidak berhubungan dengan sindroma congenital, tetapi banyak
berhubungan dengan anomaly skeletal, misalnya : enchondroma,
aneurisma kista tulang dan anomali urogenital, misal : hipospadia.
c. Faktor Resiko Sarkoma Ewing
Ribka
1. Usia : insidensi ewing sarcoma meningkat dengan cepat dari
mendekati 0 – 5 tahun dan mencapai puncaknya pada umur 10-18
tahun
2. Jenis Kelamin : pria lebih berisiko, tetapi saat berumur 13 tahun
insidensi pria dan wanita sama
3. Ras : penyakit ini jarang terjadi pada orang kulit hitam
4. Genetik, yang meliputi :
o Riwayat Keluarga
o Anomali Genetik
o Riwayat Penyakit Tulang
5. Lingkungan : Insidensinya meningkat pada seseorang yang bekerja
di lingkungan yang sering terpapar sinar radioaktif, bahan-bahan
kimia yang dapat merusak sel tulang
Rizki
Genetic
Ewing sarcoma termasuk penyakit dengan kelainan genetic akibat
kesalahan rekombinasi kromosom yang dapat menyebabkan sel normal
10
berubah menjadi sel ganas. Ewing sarcoma terjadi akibat translokasi
kromosom 11 dan 22, dimana gen EWS pada kromosom 22 berpindah
ke gen FL11 pada kromosom 11 dan menyatu. Translokasi ini
menghasilkan potongan baru DNA.
Bhekti
Riwayat penyakit tulang :
enchondroma
aneurisma kista tulang
hipospadi
Rr.Herning
Walaupun terjadi translokasi kromosom, penyakit ini tidak diturunkan
dari orang tua kepada anaknya. Pasien yang menderita Ewing’s
sarcoma tidak mendapatkan penyakit tersebut dari orang tuanya dan
tidak akan menurunkan resiko menderita kanker ini kepada anaknya.
Demikian pula dengan saudara sedarah dari pasien yang menderita
Ewing’s sarcoma tidak memiliki resiko
d. Manifesatasi klinis
Dian
Tanda dan gejala yang khas :
o Nyeri
o Benjolan nyeri tekan
o Demam seperti pada klien osteomielitis akut ( 38-400 C )
o Leukositosis ( 20.000-40.000 leukosit/ mm3)
Ribka
o Manifestasi Lokal : Nyeri dan bengkak pada daerah femur atau pelvis;
massa tulang dan jaringan lunak disekitar tumor teraba; eritema dan
perdarahan
o Manifestasi Sistemik : Lesu, lemah, BB menurun; Demam; terdapat
massa paru (jika sudah bermetastase)
Dini
1. Pembengkakan dan nyeri pada daerah yang terkena
11
2. Nyeri yang sangat membuat pasien anak-anak menjadi regresi :