BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau biasa disebut Information and Communication Technology (ICT) begitu cepat sehingga tantangan globalisasi tak bisa dibendung oleh kekuatan apapun. Sebab, Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas dengan arus informasi supercepat yang mengglobal. Imbasnya, generasi muda harus benar-benar selektif dan bisa menggunakan ICT, terutama jejaring sosial atau media sosial yang mewarnai kehidupan setiap orang saat ini dengan bertanggungjawab. Karena jelas tantangan generasi muda saat ini adalah dampak negatif dari globalisasi dengan kehadiran berbagai jejaring sosial. Kemajuan teknologi yang kini didukung dengan adanya gadget-gadget canggih yang menyajikan fitur- fitur menawan serta berkelas, salah satunya adalah 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau biasa
disebut Information and Communication Technology (ICT) begitu cepat
sehingga tantangan globalisasi tak bisa dibendung oleh kekuatan apapun.
Sebab, Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas dengan
arus informasi supercepat yang mengglobal.
Imbasnya, generasi muda harus benar-benar selektif dan bisa
menggunakan ICT, terutama jejaring sosial atau media sosial yang mewarnai
kehidupan setiap orang saat ini dengan bertanggungjawab. Karena jelas
tantangan generasi muda saat ini adalah dampak negatif dari globalisasi
dengan kehadiran berbagai jejaring sosial.
Kemajuan teknologi yang kini didukung dengan adanya gadget-gadget
canggih yang menyajikan fitur-fitur menawan serta berkelas, salah satunya
adalah fitur jejaring sosial. Kita ketahui bahwa jejaring sosial sudah mendarah
daging dan sulit lepas dari keseharian para pelajar. Para pelajar kita saat ini
sangatlah mudah terkena virus hi-tech (hello technology). Tidak jarang para
pelajar yang menggunakan jejaring sosial, bahkan mereka tidak hanya
menggunakan satu jejaring sosial tetapi lebih dari satu. Disini akan membahas
mengenai apa saja dampak dari penggunaan jejaring sosial dikalangan pelajar
serta solusi agar pelajar dapat sedikit tidak terpaku atau terpedaya oleh banyak
jejaring sosial yang kini kian meledak di kalangan masyarakat luas.
1
2
Tidak dapat dipungkiri bahwa jejaring sosial sangat popular di
kalangan pelajar. Jejaring sosial pun termasuk kemajuan teknologi yang
banyak peminatya. Peminatnya pun kebanyakan para insan pelajar. Dalam
satu kelas saja dapat mencapai 50% siswa/pelajar yang menggunakan jejaring
sosial. Alasannya pun banyak mengapa mereka menggunakan jejaring sosial.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi dan rumusan
masalah dari penelitian yang berjudul Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa Kelas X dan XI di SMA Negeri 6 Banjarmasin
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana siswa SMA Negeri 6 Banjarmasin mengenal dan mengakses
jejaring sosial?
2. Bagaimana pengaruh jejaring sosial terhadap prestasi siswa SMA Negeri 6
Banjarmasin?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian
ini adalah:
1. Mendeskripsikan pengenalan dan cara siswa SMA Negeri 6
Banjarmasin mengakses jejaring sosial.
2. Mendeskripsikan pengaruh jejaring sosial terhadap prestasi
siswa SMA Negeri 6 Banjarmasin.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat penulisan ini adalah untuk mengetahui
bagaimana siswa mengenal dan cara siswa mengakses jejaring sosial, juga
untuk mengetahui apa pengaruh jejaring sosial terhadap konsentrasi belajar
siswa siswi SMA Negeri 6 Banjarmasin.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Pengaruh Jejaring Sosial terhadap konsentrasi belajar siswa SMA
Negeri 6 Banjarmasin, dilakukan di lingkungan SMA Negeri 6 Banjarmasin.
1.6 Pembatasan Masalah
Mengingat judul karya tulis ilmiah ini menyangkut peserta didik SMA
Negeri 6 Banjarmasin, maka penelitian di lakukan di SMA Negeri 6
Banjarmasin khususnya kalangan kelas X dan XI.
1.7 Hipotesis
1. Banyak siswa yang mengenal dan mengakses jejaring sosial
karena jejaring sosial dimasa sekarang telah mendunia dan banyak
digunakan oleh remaja hingga masyarakat dewasa dan terus
meluas seiring perkembangan jaman.
2. Situs jejaring sosial mempengaruhi prestasi belajar siswa karena
kebanyakan siswa kecanduan oleh jejaring sosial tersebut dan
mengakibatkan malas belajar juga membuyarkan konsentrasi
mereka.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-
simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan
satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai
simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan
ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan
antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan
bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari
keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan
cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan
seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial
adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan
tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu.
Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang
mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs
jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook
dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja
maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki
5
dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet
akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet
tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga
sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan
pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social atau pertemanan melalui
dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya
sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
- Saling bertukar pendapat/komentar
- Mencari teman
- Saling mengirim email
- Saling memberi penilaian
- Saling bertukar file dan lain sebagainya
2.2 Macam-macam Situs Jejaring Sosial
1. MySpace
MySpace adalah situs jaringan sosial populer yang menawarkan
jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan
video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini
terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat. Tetapi pada
tahun 2005, News Corp membeli MySpace dengan harga 580 juta
dollar AS dan MySpace resmi berpindah tangan menjadi milik
News Corporation.
6
2. Friendster
Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster,
adalah sebuah situs web jaringan sosial di mana seorang pengguna
akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya
untuk kemudian mendapatkan account di Friendster. Dalam
Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman
dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.
Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan
sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005,
Friendster juga telah memulai fitur blog.
3. Hi5
Hi5 adalah salah satu situs jejaring sosial. Situs ini pada tahun 2008
termasuk salah satu dari 20 situs jejaring sosial yang paling sering
dikunjungi oleh pengguna internet di seluruh dunia (sebagian besar
orang yang mengunjungi Hi5 terinstall toolbar Alexa dalam browser
mereka. Pendiri Hi5 sendiri yakni Ramu Yalamanchi pada tahun
2003 yang juga menjabat sebagai CEO. Pada bulan Januari 2009,
Hi5 mengklaim dirinya memiliki lebih dari 60 juta anggota atau
member aktif.
4. Facebook
Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4
Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan
Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya
pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua
7
bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di
wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts),
Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang
termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang
selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu
tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki
alamat surat-e suatu universitas (seperti .edu, .ac.uk, dll) dari
seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah
tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September
2006, orang dengan dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar
di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu
atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah
tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar
paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan
lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.
Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik
dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan
merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika,
mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto
dimuat setiap harinya.
8
5. Twitter
Twitter adalah suatu situs web layanan jaringan sosial dan
mikroblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk
mengirimkan “pembaharuan” berupa tulisan teks dengan panjang
maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat
elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin. Twitter
didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp.
Kesuksesan Twitter membuat banyak situs lain meniru konsepnya,
kadang menawarkan layanan spesifik lokal suatu negara atau
menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber bahkan
menyebutkan bahwa paling tidak ada 111 situs web yang memiliki
layanan mirip dengan Twitter.
6. Linked In
LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis,
terutama digunakan untuk jaringan profesional. Sampai September
2007 situs ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna terdaftar,
meliputi 150 industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang
diklasifikasi menurut jasanya.
CEO LinkedIn saat ini adalah Dan Nye dan kantornya berlokasi di
Mountain View, California. Perusahaan ini didanai oleh Greylock,
Sequoia Capital, Bessemer Venture Partners, serta European
Founders Fund. LinkedIn mulai meraih keuntungan (arus kas
positif) sejak Maret 2006
9
7. FUPEI
Jika anda melihat judulnya pasti anda terkecoh karena pasti anda
menebak situs ini berbau Jepang atau Cina. Ternyata anda salah,
situs ini buatan anak Indonesia asli. FUPEI adalah kependekan dari
Friends Uniting Program Especially Indonesian adalah sebuah situs
jaringan sosial yang berdiri pada bulan Mei 2004 menyediakan
ruang gerak untuk kegiatan pertemanan bagi penggunanya secara
interaktif. Berawal dari booming situs-situs jaringan sosial seperti
friendster pada tahun 2004, FUPEI yang turut ikut memberikan
sebuah ruang untuk pengguna internet di Indonesia merupakan
sebuah bentuk user-generated-content yang mencakup foto, musik,
video, dan lain-lain. Pengguna-pengguna tersebut kemudian dikenal
dengan nama fupeis.
8. Bebo
Bebo adalah sebuah situs jejaring sosial yang popular yang dibuat
pada bulan Januari 2005. Ini banyak dipakai di beberapa Negara
termasuk Irlandia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru
dan Australia. Versi bahasa Polandia sudah dirilis yang
menggunakan database user yang berbeda. Ada planning untuk
merilis versi bahsa Prancis, German dll. Dibuat oleh suami dan istri
Michael dan Xochi Birch, Bebo diluncurkan secara resmi pada
bulan Juli 2005.
10
Lalu AOL (America OnLine) membelinya pada 13 Maret 2008
sekitar 850 juta dollar. “Bebo” adalah kependekan dari “Blog early,
blog often”.
9. Orkut
Situs jejaring sosial ini dilaunching pada tanggal 22 Januari 2004
oleh Google Inc. Situs ini merupakan dari karyawan Google sendiri,
jadi bukan merupakan hasil akuisisi dari pihak manapun. Dinamai
Orkut, karena nama itu sebagai bentuk dedikasi Google terhadap
kreatornya yang bernama Orkut Büyükkökten. Orkut tidak begitu
populer di Indonesia. Seperti yang saya kutip dari Wikipedia,
pengguna Orkut kebanyakan dari negeri Samba (Brasil) dengan
presentase sebesar 51.09% kemudian diikuti oleh India 20.02%
(Data dirilis Desember 2009).
Orkut juga mendukung banyak bahasa (multilingual) seperti jejaring
sosial pada umumnya. Orkut memiliki jumlah user sebanyak 200
juta orang diseluruh dunia.
10. Yahoo! Meme
Sudah tahu-lah siapa yang membuat situs jejaring ini. Yahoo! Yap,
Yahoo! merilisnya merilisnya pada bula Agustus 2009. Yahoo!
Meme atau sering disebut juga Yahoo! Mim, nama meme sendiri
tidak memiliki arti khusus. Namun, istilah “meme” di web dikenal
sebagai sesuatu yang menyebar dengan cepat dan perhatian semua
orang.
11
Istilah ini diambil dari sebuah buku berjudul “The Selfish Gene”
karya Richard Dawkins yang diterbitkan pada tahun 1976. Kata
“meme” menurut Richard Dawkins mengacu pada suatu kepingan
kecil dari budaya atau perilaku yang kemudian menduplikasi
menjadi banyak di kalangan orang-orang, serupa dengan yang
terjadi pada gen dalam bidang biologi. Jadi harapan Yahoo!
memberi nama “Meme” tidak lain tidak bukan supaya Yahoo!
Meme menyebar dengan cepat, seperti duplikasi gen dalam biologi.
Yahoo! Meme hampir mirip seperti Twitter. Kenapa mirip ? Yahoo!
Meme memiliki kemiripan fitur seperti Twitter yakni @reply
(balasan) dan direct messages. Meme juga memiliki kemiripan
lainnya yakni menganut sistem follower seperti Twitter dan juga
Repost (yang dalam Twitter dikenal dengan Retweet).
11. Koprol
Ternyata Yahoo! memiliki dua situs jejaring sosial yakni Meme dan
satu lagi Koprol. Tidak seperti Meme, entah kenapa saya cukup
bangga dengan Koprol ? Apa pasal ? Karena ternyata Koprol
merupakan salah satu jejaring sosial made in Indonesia. Koprol
tergolong unik karena jika anda check-in (log-in) dengan ponsel,
ponsel anda dapat berfungsi sebagai GPS tanpa adanya aplikasi
GPS di ponsel tersebut. Setelah anda log-in anda dapat melihat user
lain yang sedang ada di lokasi yang sama (kota yang sama).
Seperti yang saya kutip dari Wikipedia, sistem kerja Koprol
merupakan gabungan dari sistem lifestream Twitter, sistem
12
komentar Plurk, dan sistem lokasi seperti Brightkite. Keunggulan
inilah yang membuat Yahoo! tertarik mengakuisisi Koprol pada
tanggal 25 Mei 2010 dengan nilai yang tidak disebutkan.
12. Tumblr
Salah satu micro-blog atau jejaring sosial yang anda dapat coba.
Tumblr dibuat oleh David Karp pada tahun 2007 dan sampai
sekarang sudah memiliki user kurang lebih sebanyak 3 juta orang.
Berdasarkan posting David Karp di Tumblr Staff blog pada 15
Maret 2010, rata-rata 2.000.000 posting dibuat dan 15.000
pengguna baru setiap harinya.
13. Plurk
Plurk, pasti sudah banyak yang dengar dan pakai jejaring sosial satu
ini. Plurk dirilis pada tanggal 12 Mei 2008. Plurk sendiri sangat
populer di Taiwan, Filiphina dan Indonesia. Plurk sendiri
merupakan akronim dari Peace, Love, Unity, Respect dan Karma.
Plurk memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan jejaring sosial
lainnya, yakni plurk akan memberikan reward kepada plurker
(sebutan bagi user plurk) yang dikenal dengan nama karma. Karma
akan diberikan berdasarkan jumlah response terhadap plurk yang di
posting seseorang, keaktifan dalam pertemanan dan jumlah
perekrutan anggota baru.
13
2.3 Dampak Jejaring Sosial
2.3.1 Dampak Positif Jejaring Sosial
Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan
teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti
sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara
beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan
pertemanan.
Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi
lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski
sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara
langsung.
Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan
diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online,
karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik
satu sama lain.
Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian
saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto,
video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan
meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet
yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet
dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh
dunia.
14
Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup,
ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para
pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan
internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber
informasi yang penting dan akurat.
Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk
memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu
manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu
internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk
bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang
perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di
lakukan lewat internet.
2.3.2 Dampak Negatif Jejaring Sosial
Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki
dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli
dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang
telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini.
15
Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan
sekitarnya lagi.
Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan
sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar
sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan
waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di
komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu
yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa
menurun.
Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas
berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau
akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP
mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs
jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan,
karena menggunakan uang secara tidak produktif.
Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan
membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga
yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
Mengurangi kinerja.
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain
situs jejaring sosial pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau
16
tidak pasti mengurangi waktu kerja. Sebenarnya bisa dikurangi
akibatnya jika kita bisa memanage waktu yaitu bermain situs
jejaring sosial ketika istirahat.
Berkurangnya perhatian terhadap keluarga.
Mau diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka situs jejaring
sosial saat sedang bersama keluarga. Sebuah riset di inggris
menunjukan bahwa orang tua semakin sedikit waktunya dengan
anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satunya karena
situs jejaring sosial. Bisa terjadi sang suami sedang menulis
wall, si istri sedang membuat koment di foto sementara anaknya
diurusi pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini.
Saya akan membatasi diri saya dan keluarga saya untuk sekedar
bermain situs jejaring sosial atau sms-an yang tidak penting saat
bersama keluarga.
Tergantikanya kehidupan sosial.
Situs jejaring sosial sangat nyaman sekali. Saking nyamannya
sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat
facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu muka. Ada
sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka
sangat lain dan tidak seharusnya digantikan dengan bertemu di
dunia maya. Obrolan, tatapan mata, ekspresi muka, canda lewat
ketawa tidak bisa tergantikan oleh rentetan kata-kata bahkan
video sekalipun.
17
Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur.
Dalam situs jejaring sosial kita bebas menuliskan apa saja,
sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya
tidak disampaikan ke lingkup sosial. Persoalan rumah tangga
seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan hanya
memperhatikan status dari orang tersebut.
Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.
Seringkali pengguna situs jejaring sosial tidak menyadari
beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara
terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel tentang
keamanan situs jejaring sosial, default dari info kita seharusnya
tertutup dan tidak tertampil. Kalau memang ada yang perlu baru
dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
Pornografi.
Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang
memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau
pornografi.
Pemanfaatan untuk kegiatan negatif.
Walaupun telah diatur dalam peraturan penggunaan situs
jejaring sosial, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan situs
jejaring sosial untuk kegiatan negatif melalui group ataupun
pages.
18
Kesalahpahaman.
Situs jejaring sosial merupakan jaringan sosial yang sifatnya
terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan
nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat
berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status,
di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja
seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin
lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah
tafsir. Sudah ada kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara
menulis yg tidak semestinya di situs jejaring sosial, juga terjadi
penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di
situs jejaring sosial.
Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan).
Sebuah artikel di media inggris menyebutkan situs jejaring
sosial dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Alasan
yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau
menurut pendapat saya bukan karena situs jejaring sosialnya
tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
Penipuan.
Seperti media online lainnya, situs jejaring sosial juga rentan
dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu
sebenarnya siapa dibalik account situs jejaring sosial. Orang
dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang
tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan
19
akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-
ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan
kriminal lainnya.
2.4 Hubungan Jejaring Sosial dengan Prestasi Siswa
Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata,
terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini
menurun, prestasi belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti
pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga
meruoakan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial. Masalah-
masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak
didik untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi, apa hanya sampai
di situkah pengawasan yang dilakukan?
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman
Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara
mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar
penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring
sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya
berumur 13 tahun.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai
langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring
sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial
yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para
20
orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi
anaknya pada saat berselancar di internet.
Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam
penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih
berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti
batasan-batasannya.
Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya,
terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial.Keempat, tidak
memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang
belum cukup umur.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh
kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari
kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota
dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja
ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs
jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan
untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan
berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini
peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya
di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan
globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi
sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk
mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke
21
warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya
langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus
penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan
aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs
jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti
dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna
aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih
rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring
sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148
mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih
rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang
tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook
yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun
diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau
mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial
tersebut.Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka
memang telah tersita.Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial
kehilangan waktu antara 1 – 5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per
minggu untuk bermain jejaring sosial di internet.
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan
Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah
usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei
terhadap 2.000 responden.Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu
22
mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19
persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna
internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap
tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna
Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada
tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter
tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs
jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs
jejaring sosial.Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski
yang sudah ditulis di bagian atas.Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa
menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet.Hal ini
mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang
karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya
sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa,
karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya
belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh
terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa
itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu
dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari
penggunaan situs jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
23
2.5 Langkah-Langkah Mencegah Dampak Negatif Jejaring Sosial
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet
dan membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon
seluler.Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan
dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs
jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti
pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring
sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini,
lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami penurunan.
Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa. Jika
motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah
prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat
menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah
strategis yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif jejaring
sosial yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring
Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari penggunaan
situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak.Selain itu
langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada siswa sehingga
dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
24
2. Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat
Mengakses Internet (situs jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon
seluler untuk mengakses internet.Bahkan beberapa merek telepon seluler
ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan
dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya
mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah.Hal ini dapat
menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan
telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk
tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan
anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan
berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses
internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk
alat komunikasi saja.
3. Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya
sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan
mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kea rah
yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan perkataan orang
tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan
akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil
yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman
juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan
25
mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet
dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan di atas, diharapkan berbagai
dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat
ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu terjadi.Namun
untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari situs jejaring
sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet dan jejaring
sosial dengan bijak.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang di gunakan pada pembuatan karya tulis ini
adalah dalam bentuk penelitian kuantitatif, yaitu penyebaran angket kepada
siswa-siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 6 Banjarmasin untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh jejaring sosial terhadap siswa dan siswi di SMA Negeri
6 Banjarmasin.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian pembuatan karya ini mengambil lokasi di SMA Negeri 6
Banjarmasin
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan di teliti, sedangkan
sebagian populasi yang benar-benar di amati di sebut sampel atau contoh.
Untuk mendapatkan gambaran atau kesimpulan yang benar terhadap suatu
populasi, maka sampel atau contoh yang di ambil haruslah dapat mewakili
( representatif ) bagi populasi itu sendiri. Dimana dalam penelitian pembuatan
karya ini kami selaku penulis mengambil populasi di wilayah sekolah SMA
Negeri 6 Banjarmasin dengan sampelnya yaitu sebagian siswa dari kelas X1,
X2, X3, X4, X5, dan X6 dengan jumlah seluruh semua siswa dikelas X
sebanyak 227 siswa dan hanya 7 orang dari setiap kelas yang diambil
sampelnya dan dari kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3
27
dan XI IPS 4 dengan jumlah seluruh siswa XI sebanyak 190. Jumlah
keseluruhan angket yang di sebar dari 12 kelas sebanyak 72 lembar angket.
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik dalam pengumpulan data adalah dengan angket
dan dengan cara metode random (acak) yang di sebarkan kepada siswa-siswi
SMA Negeri 6 Banjarmasin yang menjadi sampel penelitian dengan cara
mengumpulkan dan menghitung jawaban yang di dapat dari hasil angket.
Dalam karya tulis ini juga di lakukan teknik pengumpulan data berdasarkan
kepustakaan yang di peroleh dari berbagai artikel, internet, dan berbagai
sumber lainnya.
3.5 Metode dan Teknik Analisa Data
Metode dan teknik dalam menganalisis data, yaitu data di telaah dan
di seleksi. Jika terdapat data yang tidak diperlukan, maka data tersebut di
editing. Selanjutnya dapat ditarik suatu simpulan yang merupakan hasil akhir
jawaban terhadap judul. Adapun hasil seleksi penyebaran angket yang telah di
lakukan dapat di hitung dengan membagi jawaban yang di berikan oleh
narasumber dengan jumlah lembar soal atau angket yang dibagi kemudian di
kali 100 %. Atau dengan rumus yang dapat di tuliskan seperti berikut:
JawabanX 100 %
Lembar soal yang dibagi
28
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
Dari hasil penelitian melalui angket, maka dapat di jabarkan melalui
tabel berikut :
Tabel 1
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
1
Apakah anda mengetahui
tentang situs jejaring
sosial?
a. Ya 71 98,6%
b. Tidak 1 1,4%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas mayoritas responden mengetahui tentang
situs jejaring sosial, yaitu sebesar 98,6 % , sementara sisanya atau 1,4 % tidak
mengenal mengetahui tentang situs jejaring sosial.
Tabel 2
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
2Apakah anda memiliki
akun jejaring sosial?
a. Ya 71 98,6%
b. Tidak 1 1,4%
Jumlah 72 100%
29
Dilihat dari data di atas, sebanyak 98,6% responden memiliki akun
jejaring sosial, sedangkan 1,4% sisanya tidak memiliki akun jejaring sosial.
Tabel 3
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
3
Sejak kapan anda
memiliki akun jejaring
sosial?
a. SD 11 15,2%
b. SMP 57 79,2%
c. SMA 3 4,2%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 15,2% responden memiliki akun
jejaring sosial sejak SD, 79,2% responden memiliki akun jejaring sosial sejak
SMP, sedangkan 4,2 sisanya memiliki akun jejaring sosial sejak SMA.
Tabel 4
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
4
Darimana anda
mengetahui tentang situs
jejaring sosial?
a. Teman 49 68,1%
b. Tahu Sendiri 13 18,1%
c. Lainnya 10 13,8%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebagai mayorita sebanyak 68,1% responden
mengetahui tentang situs jejaring sosial dari teman, 18,1% responden
30
mengetahui sendiri tentang situs jejaring sosial dan 13,8% responden
mengetahui tentang situs jejaring sosial dari sumber lainnnya.
Tabel 5
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
5Akun jejaring sosial apa
yang anda miliki?
a. Facebook 26 36,1%
b. Twitter 30 41,7%
c. Lainnya 16 22,2%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 36,1% responden memiliki akun
Facebook, 41,7% responden memiliki akun Twitter, dan sisanya 22,2%
memiliki akun jejaring sosial lainnya.
Tabel 6
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
6Apakah menurut anda
jejaring sosial itu penting?
a. Ya 51 70,8%
b. Tidak 21 29,2%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 70,8% responden berpendapat
bahwa jejaring sosial itu penting, sedangkan 29,2% sisanya responden
berpendapat bahwa.jejaring sosial tidak penting.
31
Tabel 7
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
7
Apakah anda sering
mengakses situs jejaring
sosial tersebut?
a. Ya 46 63,9%
b. Tidak 26 36,1%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 63,9% responden sering
mengakses situs jejaring sosial mereka sedangkan 36,1% sisanya jarang
mengakses situs jejaring sosial mereka.
Tabel 8
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
8
Seberapa sering anda
mengakses situs jejaring
sosial tersebut?
a. Sering 27 37,5%
b. Kadang-
kadang
34 47,3%
c. Jarang 10 13,8%
d. Tidak
Menjawab
1 1,4%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas menurut 37,5% responden sering mengakses
situs jejaring sosial, 47,3% hanya kadang-kadang mengakses situs jejaring
32
sosial, 13,8% dari responden jarang mengakses situs jejaring sosial, dan 1,4%
sisanya tidak menjawab
Tabel 9
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
9
Dimana anda sering
mengakses situs jejaring
sosial tersebut?
a. Dirumah 60 83,3%
b. Diwarnet 8 11,1%
c. Disekolah 3 4,2%
d. Tidak
Menjawab
1 1,4%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 83,3% responden mengakses situs
jejaring sosial tersebut dirumah, 11,1% responden mengakses situs jejaring
sosial tersebut diwarnet, sebanyak 4,2% responden mengakses situs jejaring
sosial tersebut disekolah, sedangkan sisanya sebesar1,4% tidak menjawab.
Tabel 10
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
10
Apakah anda sering
meng-update status di
jejaring sosial?
a. Ya 43 59,7%
b. Tidak 29 40,3%
Jumlah 72 100%
33
Berdasarkan data di atas sebanyak 59,7% responden sering meng-
update status di jejaring sosial, sedangkan 40,3% responden jarang/tidak
pernah meng-update status di jejaring sosial.
Tabel 11
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
11
Via (melalui) apa anda
sering meng-update
status?
a. Laptop/
Komputer
29 40,3%
b. Handphone 36 50%
c. Lainnya 7 9,7%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 40,3% responden meng-update
status mereka melalui Laptop/Komputer, 50% responden meng-update
statusnya melalui handphone, dan 9,7% sisanya meng-update status melalui
alat lainnya.
Tabel 12
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
12 Apakah anda pernah
mengakses situs jejaring
sosial disekolah selama
jam pelajaran
a. Ya 22 30,6%
b. Tidak 50 69,4%
34
berlangsung?
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 30,6% responden mengaku
mengakses situs jejaring sosial selama jam pelajaran berlangsung, sedangkan
69,4% sisanya mengaku tidak pernah mengakses situs jejaring sosial selama
jam pelajaran berlangsung
Tabel 13
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
13
Dampak positif apa yang
anda dapat dari
mengakses situs jejaring
sosial?
a. Menambah
Teman
26 36,1%
b. Menambah
Informasi
37 51,4%
c. Lainnya 9 12,5%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 36,1% responden mengatakan
bahwa situs jejaring social dapat menambah teman, 51,4% responden
berpendapat situs jejaring sosial dapat menambah informasi, sedangkan 12,5%
sisanya menjawab dampak-dampak positif lain.
Tabel 14
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
14 Dampak negatif apa yang a. Membuang 32 44,5%
35
anda dapat dari
mengakses situs jejaring
sosial?
waktu
b. Ketagihan/
Membuat malas
33 45,8%
c. Lainnya 7 9,7%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 44,5% responden mengatakan
bahwa mengakses situs jejaring sosial membuang waktu mereka, sebanyak
45,8% responden berpendapat bahwa mengakses situs jejaring sosial membuat
mereka ketagihan dan malas, sedangkan 9,7% sisanya berpendapat mengakses
situs jejaring sosial berdampak negatif lainnya.
Tabel 15
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
15
Apakah situs jejaring
sosial sering mengganggu
konsentrasi belajar anda?
a. Ya 28 38,9%
b. Tidak 44 61,1%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 38,9% responden mengatakan
bahwa situs jejaring sosial mengganggu konsentrasi belajar mereka,
sedangkan 61,1% sisanya mengatakan bahwa situs jejaring sosial tidak
mengganggu konsentrasi belajar mereka.
36
Tabel 16
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase
16Jika Ya, apa pengaruh
yang anda dapat?
a. Nilai
menurun
29 40,3%
b. Nilai
meningkat
8 11,1%
c. Lainnya 35 48,6%
Jumlah 72 100%
Berdasarkan data di atas sebanyak 40,3% responden mengatakan
bahwa nilai mereka menurun karena mengakses situs jejaring sosial, sebanyak
11,1% berpendapat bahwa nilai mereka meningkat karena mengakses situs
jejaring sosial, sedangkan 48,6% sisanya berpendapat mengakses situs jejaring
sosial mempengaruhi hal-hal lain.
4.2 Pembahasan Analisa
Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan pada para siswa siswi di
SMA Negeri 6 bahwa hanya 1,4% dari responden yang tidak mengetahui
tentang situs jejaring sosial, yang berarti 98,6% sisanya telah mengetahui
tentang situs jejaring sosial. 98,6% responden juga mengaku memiliki jejaring
sosial dan 79,2% dari mereka telah memiliki akun jejaring sosial sejak SMP
yang merupakan umur yang cukup dini untuk mengenal situs jejaring sosial,
41,7% dari responden memiliki akun jejaring sosial twitter dan 70,8%
berpendapat bahwa akun jejaring sosial merupakan hal penting untuk dimiliki.
37
83,3% responden mengatakan bahwa mereka mengakses akun
jejaring sosial mereka dirumah, dan 69,4% dari mereka mengaku bahwa
mereka tidak pernah mengakses situs jejaring sosial disekolah selama jam
pelajaran berlangsung.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya
dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat suatu
sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya
dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.
Tugas mengawasi dan membimbing itu tentu saja bukan tugas guru di
sekolah semata, orang tualah yang seharusnya berperan dalam pengawasan
dan bimbingan bagi anak-anaknya. Untuk pedoman pengawasan tersebut tentu
saja para orang tua dan para anak dan remaja itu sendiri mengetahui apa saja
dampak positif dan negatif situs jejaring sosial tersebut.
Dari pembahasan kami diatas dapat disimpulkan bahwa:
Banyak yang mengenal apa itu situs jejaring sosial.
Pada umumnya banyak yang memiliki situs jejaring sosial yang
sedang populer saat ini, misalnya Facebook dan Twitter.
Di waktu belajar yang seharusnya digunakan dengan belajar
malah digunakan untuk Online di situs jejaring sosial.
Ternyata situs jejaring sosial itu memiliki dampak negatif dan
positif bagi para penggunanya.
39
5.2 Saran
Sebaiknya siswa menggunakan situs jejaring sosial dengan
lebih bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif
yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang. Sehingga motivasi
belajar siswa tetap terjaga dan prestasi belajar mereka dapat
ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
mereka sebagai peserta didik.
Untuk menggurangi atau menanggulangi dampak negatif yang
ditimbulkan oleh situs jejaring sosial. Seharusnya, para
mahasiswa yang menggunakan situs jejaring sosial seharusnya
pandai-pandailah mengendalikan diri dan manfaatkan
teknologi ini secara bijak dan baik.
40
DAFTAR PUSTAKA
Rosenoer, Jonathan 1997, CyberLaw The Law of the Internet, Springer, New
York.
Budi Rahardjo, 2003, “Pernak pernik Peraturan dan Pengaturan Cyberspace di
Indonesia”, Serial Online, (Cited 2010 Sept. 23), available from : URL:
http://www.budi.insan.co.id.
Internet Sehat, 2010, “Internet Sehat dengan DNS Nawala”, Serial Online
January 23rd, 2010, (Cited 2010 Feb. 12), available from : URL:
PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS X DAN XI DI SMA
NEGERI 6 BANJARMASIN
Dalam rangka penelitian untuk tugas sosiologi kami, kami memohon kepada adik-adik untuk mengisi angket ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan angket ini tidak mempengaruhi nilai sosiologi anda. Terima Kasih.
Nama (Tidak Harus Diisi) :
Kelas :
1. Apakah anda mengetahui tentang situs jejaring sosial?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda memiliki akun jejaring sosial?
a. Ya b. Tidak
3. Sejak kapan anda memiliki akun jejaring sosial?
a. SD b. SMP c. SMA
4. Darimana anda mengetahui tentang situs jejaring sosial?
a. Teman b. Tahu sendiri d. Lainnya :__________
5. Akun jejaring sosial apa yang anda miliki?
42
a. Facebook b. Twitter d. Lainnya :__________
6. Apakah menurut anda jejaring sosial itu penting?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah anda sering mengakses situs jejaring sosial tersebut?
a. Ya b. Tidak
8. Seberapa sering anda mengakses situs jejaring sosial tersebut?
a. Sering b. Kadang-kadang c. Jarang
9. Dimana anda sering mengakses situs jejaring sosial tersebut?
a. Dirumah b. Diwarnet c. Disekolah
10. Apakah anda sering meng-update status di jejaring sosial?
a. Ya b. Tidak
11. Via (melalui) apa anda sering meng-update status?
a. Laptop/Komputer b. Handphone c. Lainnya :__________
12. Apakah anda pernah mengakses situs jejaring sosial disekolah selama jam pelajaran berlangsung?
a. Ya b. Tidak
13. Dampak positif apa yang anda dapat dari mengakses situs jejaring sosial?
a. Menambah teman b. Menambah informasi c. Lainnya :__________
14. Dampak negatif apa yang anda dapat dari mengakses situs jejaring sosial?
a. Membuang waktu b. Ketagihan/membuat malas c. Lainnya :__________
43
15. Apakah situs jejaring sosial sering mengganggu konsentrasi belajar anda?
a. Ya b. Tidak
16. Jika Ya, apa pengaruh apa yang anda dapat?
a. Nilai menurun b. Nilai meningkat c. Lainnya :__________