KARYA ILMIAH Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah BAHASA INDONESIA Oleh Kelompok 1: Annisa Prihandini Ansyari Lubis Adrian Dita Angraini Dona Paramita Dwi Adi Sartono Erna Budiarti (1141100485) (11411103110) (11411100533) (11411202880) (11411200424) (11411100073) (11411200081) Dosen Pengampu: H. Rushan, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM /1-H FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM R I A U 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARYA ILMIAH
Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah BAHASA INDONESIA
Oleh Kelompok 1:
Annisa Prihandini
Ansyari Lubis Adrian
Dita Angraini Dona Paramita
Dwi Adi Sartono Erna Budiarti
(1141100485)
(11411103110) (11411100533)
(11411202880) (11411200424)
(11411100073) (11411200081)
Dosen Pengampu:
H. Rushan, M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM /1-H FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM R I A U
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Penyayang, yang selalu membimbing hamba-Nya dengan penuh kasih dan cinta. Dialah
sesembahan semua yang berada di langit dan bumi. Dan kepada-Nya-lah semua yang ada
dialam semesta ini akan kembali.
Salawat dan salam (allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Ali Muhammad)
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah
menjadi kajian sejarah yang mengandung contoh dan teladan yang baik bagi umat manusia
hingga akhir zaman.
Kepada tim penulis, penerbit dan semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya
makalah ini, kami sampaikan terima kasih. Allah SWT jualah yang akan memberikan
balasannya. Penulis menyadari dalam makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan
kekuarangan. Sehubungan dengan hal tersebut, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat dihargai demi kesempurnaan pada makalah berikutnya.
Akhirnya, hanya kepada Allah penulis bersyukur atas terselesainya makalah ini seta
menyerahkan diri kepada-Nya dan mohon ampun kepada-Nya atas segala kukurangan dan
kekhilafan yang terdapat didalamnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pekanbaru, 20 Nopember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Pengertian Karya Ilmiah....................................................................................... 3
B. Ciri – Ciri Karya Ilmiah ....................................................................................... 4
C. Syarat – Syarat Penulisan Karya Ilmiah............................................................... 8
D. Sifat – Sifat Karya Ilmiah..................................................................................... 10
E. Jenis – Jensi Karya Ilmiah.................................................................................... 11
F. Manfaat Karya Ilmiah .......................................................................................... 15
G. Tahapan Penyusunan Karya Ilmiah...................................................................... 16
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................... 20
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tulisan adalah suatu karya hasil dari kegiatan seseorang dalam rangka
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
diketahui dan dipahami isinya. Lima jenis tulisan yang umum dijumpai dalam keseharian
adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi .
Tulisan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah),
semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai Tulisan
ilmiah. Tulisan Ilmiah adalah tulisan yang dibuat berdasarkan cara yang ilmiah, sistematis
dan memiliki ciri-ciri tertentu. Penjelasan mengenai bagaimana ciri tulisan ilmiah, apa saja
jenis tulisan yang termasuk tulisan ilmiah dan bagaimana cara penulisan tulisan ilmiah yang
baik dan benar, akan kami sampaikan didalam makalah ini.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa
permasaahan yang bisa diangkat, diantaranya :
1) Apa pengertian tulisan ilmiah?
2) Apakah ciri-ciri dari tulisan ilmiah?
3) Jenis-jenis tulisan/tulisan apa saja yang termasuk kategori tulisan ilmiah?
4) Syarat-syarat apa saja yang memenuhi kriteria tulisan ilmiah?
5) Apa saja unsur yang ada dalam tulisan ilmiah ?
6) Bagaimana cara penyusunan tulisan ilmiah yang baik dan benar?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1) Memahami pengertian tulisan ilmiah.
2) Mengetahui ciri-ciri tulisan ilmiah.
3) Mengetahui jenis-jenis tulisan yang termasuk kategori tulisan ilmiah.
4) Mengetahui syarat-syarat yang terkandung dalam tulisan ilmiah.
5) Mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam tulisan ilmiah.
6) Mengetahui cara penyusunan tulisan ilmiah yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tulisan Ilmiah
Tulisan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan
pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami.
Sedangkan tulisan ilmiah (menurut Brotowidjoyo) adalah tulisan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Bentuk tulisan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan
disertasi. Sedangkan jenis tulisan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tulisan ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan, dengan ciri-ciri : disusun menggunakan
bahasa ilmiah, topik yang disajikan berupa fakta, berisi gagasan ilmiah, didasarkan pada hasil
penyelidikan-penyelidikan (fakta-fakta ilmiah), dan topik disajikan secara deskriptif.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Karya tulis
ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah.1 Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian,
baik penelitian lapangan, penelitian laboratorium atau pun kajian pustaka. Maka dalam
memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran
ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris.2 Logis artinya masuk akal, sedangkan
empiris adalah dibahas secara mendalam dan berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan.
1 Totok Juroto dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel & Karya Ilmiah, (Bandung: Rosda,
2014), hal. 12. 2 Ibid., Hal. 13
Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain
yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih meluas sesuai dengan
sasaran atau target audiencenya. Seseorang (atau lebih) menyusun suatu karya tulis dengan
maksud agar dapat dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu, golongan masyarakat
tertentu, atau masyarakat luas.
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, tentunya kualitas
karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau pokok bahasannya, dan hal ini
sangat berperan terhadap upaya menarik minat pembaca. Namun, kedua, menarik minat
pembaca saja belumlah memadai bila tidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh
penulis. Untuk memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai
persepsi dan interpretasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun
oleh berbagai bentuk karya tulis tentunya penulisan tersebut harus dapat memenuhi
persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan tertentu yang sudah
baku.
B. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Tidak semua karya tulis yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di
lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.3
1. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan
atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti - bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian siapapun dapat mengecek
(memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3 Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) hal. 12-14.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat dalam karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas,
dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan
mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau
hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual,
yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah
seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata atau
tidak berbelit-belit (to the point).
7. Bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam formal
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunakan bahasa ragam santai.
Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam formal, yaitu bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Sedangkan menurut Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto dalam bukunya
mengungkapkan ciri-ciri tulisan ilmiah adalah sebagai berikut.4
1. Logis, yakni segala ketentuan ataupun informasi yang disajikan memiliki
argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.
4 Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto . Menulis Artikel & Karya Ilmiah, (Bandung: Rosda,
2014) , hal. 12-13.
2. Sistematis, yakni segala yang dikemukakan disusun berdasarkan urutan yang
berjenjuang dan berkesinambungan.
3. Objektif, yakni segala keterangan atau informasi yang dikemukakan itu menurut apa
adanya dan tidak bersifat fiktif.
4. Tuntas dan menyeluruh, yakni segi-segi masalah yang dikemukakan ditelaah secara
lengkap/menyeluruh.
5. Seksama, yakni berusaha menghindarkan diri dari berbagai kesalahan, betapapun
kecilnya.
6. Jelas, yakni segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud
yang jernih.
7. Kebenarannya dapat diuji.
8. Terbuka, artinya sesuatu yang dikemukakan dapat berubah seandainya muncul
pendapat baru.
9. Berlaku umum, yakni kesimpulan-kesimpulan berlaku semua populasinya.
10. Penyajian memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang sudah baku.
Sebuah karya ilmiah atau karangan ilmiah memiliki ciri-ciri khusus dalam
penulisannya sebagai berikut sebagaimana diungkapkan oleh Hasnah Faizah.5
1. Catatan Pustaka
Dalam penulisan ilmiah, sumber teori yang digunakan perlu dinyatakan.
Catatan tentang sumber teori seperti buku, majalah, jurnal, atau surat kabar disebut
catatan pustaka. Teknik peulisan catatan pustaka lazimnya sebagai berikut.
Jika nama pengarang dimasukkan bersama teks karangan, harus diikuti
penulisan tahun penerbit dan halaman buku yang ditulis setelah nama pengarang.
Tanda titik dua (:), ditulis di antara angka tahun terbit dengan halaman buku.
Menurut Ansyari Lubis (2014 : 20) Teknologi adalah......
Jika dalam teks nama pengarang tidak ditulis, maka catata nama pengarang,
tahun penerbitan dan halaman buku dibuat dalam kurung di bagian akhir teks setelah
titik. Tanda koma (,) diletakkan di antara nama pengarang dengan tahun terbit.
Contoh:
5 Hasnah Faizah, Bahasa Indonesia, (Pekanbaru: Cendikia Insani, 2008) hal. 103-105.
Tidak terdapat perbedaan antara handphone biasa dengan handphone pintar,
semuanya sama selama masih bisa digunakan untuk berkomunikasi, Itu.
(Muhammad Satia Nugroho, 2014 : 200)
2. Catatan Kaki
Catatan kaki ialah catatan-catatan kecil yang berfungsi memberikan
keterangan tambahan terhadap teks yang ditulis. Catatan kaki ditempatkan pada
bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks dengan garis panjang. Penomoran
yang berurutan diberikan kepada setiap catatan kaki. Contoh:
...manusia adalah makhluk monopluralis1 sebagai subjek pendukung pokok
pancasila...
________________
1Monopluralis adalah manusia yang memiliki kodrat berupa susunan kodrat,
sifat kodrat dan kedudukan kodrat.
3. Catatan Kaki Singkat
Catatan kaki singkat merupakan kaidah yang menunjukkan sumber rujukan
selain kaidah pustaka.
Ibid. (singkatan dari ibidium, artinya sma dengan di atas), Digunakan untuk
catatan yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang telah disajikan sebelumnya.
Op.cit (singkatan dari opere citato, artinya dalam buku/karya yang telah
dipakai), digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dinyatakan, tetapi
telah disisipkan catatan kaki dari sumber lain.
Loc.cit (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dipakai).
Fungsinya sama dengan op.cit. hanya saja loc.cit digunakan jika sumbernya dari
media seperti internet, jurnal online, berita, majalah online, dan lain sebagainya.
4. Petikan Tak Langsung
Petikan tak langsung merupakan pengungkapan kembali pendapat, gagasan
pokok, ringkasan atau kesimpulan dari sebuah tulisan dengan gaya penulis sendiri.
Teknik menyatakan sumber informasi dalam petikan tak langsung adalah sama
seperti teknik catatan pustaka.
5. Petikan Langsung
Petikan langsung juga ditulis dalam teori asalnya tanpa ada perubahan dan
diberi tempat tersendiri, terpisah dari pada teks. Petikan langsung kadang-kadang
diperlukan untuk mempertahankan keaslian penyataan yang dipakai.
Petikan langsung diberi tanda petik (“ “) padanya dan diikuti oleh catatan
pustaka. Biasanya petikan langsung ditulis rapat (satu spasi) ataupun dikecilkan
ukurannya.
6. Bibliografi
Menulis bibliografi atau daftar pustaka dimaksudkan untuk mengemukakan
semua sumber rujukan dan bacaan yang sama pada buku seperti buku, jurnal,
majalah, atau pun yang belum terbit seperti kertas kerja, tesis, dan disertasi.
C. Jenis-Jenis Tulisan Ilmiah
Ada beberapa jenis tulisan ilmiah. Berdasarkan materi, cara yang dipakai,susunan,
tujuan, serta panjang pendeknya laporan, maka tulisan ilmiah dapatdibedakan sebagai
berikut :
1. Makalah
Merupakan hasil karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif.Makalah biasanya disusun
untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran
pemecahan terhadap suatu masalah
2. Paper (working paper)
Tulisan ilmiah ini juga biasa disebut reading atau book report (naskah
semester), biasanya paper ditugaskan oleh seorang pengajar (dosen) dalam mata kuliah
tertentu pada saat semester / perkuliahan akan berakhir. Dari segi kuantitasnya, tulisan ini
tidak begitu panjang, bekisar 10-15 halaman.
3. Laporan Penelitian Lapangan (Field Studi)
Merupakan tulisan yang penulisannya menggunakan prosedur formal dan
material. Secara formal harus melalui penelitian lapangan, dengan menggunakan metode
riset. Materi dalam tulisan ilmiah ini mencakup bidang tertentu yang terbatas, sesuai
dengan bidang ilmu yang diteliti. Hasil daritulisan ilmiah ini harus mampu memperkaya
perbendaharaan ilmiah dibidangnya.
4. Buku Pelajaran
Merupakan bahan meteri pelajaran yang dituangkan dalam bentuk buku dan digunakan
sebagai pedoman atau pegangan dalam proses belajar mengajar
5. Modul
Merupakan jenis tulisan ilmiah yang berisikan tentang uraian mata kuliah
tertentu yang didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuliahan.Adapun garis besar
isi dari modul adalah : Tujuan khusus yang akan dicapai dalam perkuliahan tersebut,
uraian secara rinci pokok bahasan, bahan pengajaran, bahan evaluasi, dan tugas-tugas
yang harus dikerjakan selama perkuliahan tersebut.
6. Diktat
Pada sebuah diktat secara kuantitas lebih panjang dari modul, digunakan
dalam proses belajar mengajar seperti perkuliahan atau sejenisnya dan susunanya juga
terurai menurut tema ataupun bab yang sesuai dengan keperluan.
7. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1)
sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi yang ditempuhnya. Skripsi ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan dan hasil kajian pustaka.
8. Tesis
Tesis merupakan jenis karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Dalam karya ilmiah ini akan diungkapkan pengetahuan baru
yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini membahas pengujian dari satu
hipotesis atau lebih, dan pembuatannya dilakukan oleh mahasiswa pada pendidikan tingkat
pascasarjana, dan tesis iniditulis untuk melengkapi syarat-syarat guna menyelesaikan
pendidikan jenjang S2 atau untuk mencapai gelar Master.
9. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sah dengan analisis yang
terperinci. Dalil yang dikemukakan tersebut harus dipertahankan penulis dari sanggahan-
sanggahan penguji / senat guru besar pada suatu lembaga pendidikan tinggi. Disertasi
berisi suatu temuan penulis yang berupa temuan orisinil. Disertasi ditulis untuk
melengkapi syarat-syarat pendidikan S3 atau mencapai gelar Doktor. Penulis disertasi ini
disebut Promovendus, dan dalam penyelesaian disertasi promovendus dibimbing oleh
seorang atau beberapa orang.
D. Syarat-Syarat Penulisan Karya Ilmiah
Menulis karya ilmiah sekurang-kurangnya memerlukan empat syarat yaitu: pertama,
memiliki motivasi dan disiplin yang tinggi; kedua, memiliki kemampuan mengolah data;
ketiga, memiliki kemampuan berfikir secara urut (logis) dan terpadu (sistematis);
keempat, kemampuan berbahasa yang baik dan benar.6
Menurut Zulfikar dalam Dalman mengungkapkan syarat-syarat penulisan karya
ilmiah adalah sebagai berikut.7
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiean dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyanggarnya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis imliah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
6 Bambang Dwiloka dan Rati Riana,. Teknik Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal.
3-4. 7 Dalman, op.cit., hal.14.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi, eksposisi, dekripsi, dan
argumentasi.
Sedangkan menurut Hasnah Faizah, untuk menghasilkan suatu karangan ilmiah harus
dipenuhi beberapa syarat sebagai berikut.8
1. Komunikatif
Uraian dalam karangan ilmiah harus dapat dipahami pembaca, usahakan pembaca
tidak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Untuk itu, pemakaian
kata-kata dan kalimat harus lugas, dan idealnya setiap pembaca mempunya
persamaan pemahaman.
2. Bernalar
Tulisan ilmiah harus sistematis, isi pikira yang dikemukakan harus berurutan
dalam suatu sistem, dan unsur-unsur sistem tersebut harus saling berhubungan satu
dengan lainnya, dan penulisan harus mengikuti metode penulisan yang tepat.
3. Logis
Apa yang dipaparkan dalam tulisan ilmiah (latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, pembahasan, pertanyaan, penyelesaian, dsb.) harus masuk akal,
benar, baik, secara empiris maupun logika.
4. Ekonomis
Setiap kata dan kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah harus diseleksi
sedemikian rupa sehingga padat dan padu, tidak bertele-tele, harus sefera
menjelaskan inti penulisan. Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulan tidak
berdasarkan luapan perasaan atau karena berbagai pertimbangan terpaksa memakai
bahasa yang bersifat basa-basi. Kata dan kalimat yang digunakan tidak melanggar
kode etik penulisan.
5. Berdasarkan Landasan Teori yang Kuat
8 Hasnah Faizah, op.cit., hal. 101-102.
Untuk memenuhi syarat ini penulis harus lebih banyak membaca dan
membandingkan teori yang satu dengan teori yang lain. Teori yang kuat adalah teori
yang diakui dan dihargai oleh sesama ahli dalam disipli ilmu yang bersangkutan.
6. Relevan dengan Disiplin Ilmu yang Bersangkutan
Dalam hal ini, landasan teori yang digunakan diusahakan teori-teori dalam
perkembangan terakhir, biasanya teori-teori yang dicetuskan dalam jangka lima tahun
terakhir pada saat penulisan.
7. Mempunyai Sumber yang Mutakhir
Penulisan dari suatu karya ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan yang
menyangkut tentang sumber data, buku, acuan, sumber kutipan, dan kejujuran data,
mengindahkan norma sosial, agama, hukum, dan peraturan yang berlaku.
E. Unsur-unsur Tulisan Ilmiah
1. Ragam Bahasa
a. Perbedaan penutur
Tiap-tiap individu mempunyai gaya tersendiri dalam berbahasa. Perbedaan berbahasa
antarindividu disebut idiolek sedangkan perbedaan asal daerah penutur bahasa juga
menyebabkan variasi berbahasa yang disebut dialek.
b. Perbedaan media
Perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa
yang digunakan, sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.
c. Perbedaan situasi
Situasi pada saat pembicaraan dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap ragam
bahasa yang digunakan, sehingga ragam bahasa pada situasi santai akan berbeda
dengan situasi resmi.
d. Perbedaan bidang
Ragam bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang
berbeda pula, misalnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.
2. Ejaan
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan
(huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki tiga
aspek yaitu
a. aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan
abjad
b. aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis
c. aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
3. Diksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan
Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Fungsi dari diksi antara lain :
a Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham
terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
b. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
c. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
d. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
1. Fonem
2. Silabel
3. Konjungsi
4. Hubungan
5. kata benda
6. kata kerja
7. infleksi
8. uterans
4. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud