Top Banner
KARYA ILMIAH KARYA ILMIAH ARTIKEL DAN RAGAM ILMIAH ARTIKEL DAN RAGAM ILMIAH
66

Karya ilmiah

Jan 27, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Karya ilmiah

KARYA ILMIAHKARYA ILMIAHARTIKEL DAN RAGAM ILMIAHARTIKEL DAN RAGAM ILMIAH

Page 2: Karya ilmiah

Penulisan ArtikelPenulisan Artikel(Pokok-pokok (Pokok-pokok Pikiran)Pikiran)

Tahap prapenulisanTahap prapenulisanTahap penulisanTahap penulisanTahap revisiTahap revisi

Page 3: Karya ilmiah

A. Tahap PrapenulisanA. Tahap Prapenulisan Pemilihan topik Pembatasan topik Perumusan judul Perumusan tesis Penyusunan kerangka

Page 4: Karya ilmiah

Pemilihan TopikPemilihan Topik

Sumber topik:

• Hasil penelitian• Hasil berpikir • Pengalaman penulis• Kejadian aktual• Buku-buku pustaka dan tulisan lain

Page 5: Karya ilmiah

Kriteria pemilihan Kriteria pemilihan topiktopik• Dikuasai dengan baik • Menarik (baru, aktual)• Tersedia bahan-bahannya• Bermanfaat

Cara membatasi topikmenggunakan Diagram Pohon

Page 6: Karya ilmiah

Tujuan Peranan

Pengendalian pertumbuhan penduduk Peningkatan Kualitas Hidup

Penduduk kota Penduduk Desa

Desa Tertinggal Desa Maju

Keluarga Berencana

Perkembangan

Page 7: Karya ilmiah

Perumusan JudulPerumusan Judul• Sesuai dengan topik• Singkat• Bentuk Frasa• Lugas• Menggunakan unsur pembatasan topik

Page 8: Karya ilmiah

Manakah judul yang paling Manakah judul yang paling tepat?tepat?

• Program Keluarga Berencana dapat Berperan Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal

• Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal dengan Keluarga Berencana

• Keluarga Berencana Peranannya dalam Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal

• Peran Keluarga Berencana dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal

Page 9: Karya ilmiah

Perumusan TesisPerumusan Tesis

• Mengidentifikasi variabel dan masalah.

• Mengidentifikasi jawaban masalah.• Merumuskan tesis dengan merangkaikan seluruh jawaban dalam satu paragraf.

Tesis merupakan pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam tulisan

Page 10: Karya ilmiah

Penyusunan KerangkaPenyusunan Kerangka

• Menginventarisasi gagasan dalam tesis

• Mengklarifikasikan gagasan

Kerangka:• Nonformal: sederhana, kasar, global

• Formal: rinci dan rumit

Page 11: Karya ilmiah

Sistematika ArtikelSistematika ArtikelArtikel Hasil Penelitian• Judul• Nama Penulis• Abstrak dan Kata Kunci• Pendahuluan• Metode• Hasil• Pembahasan• Penutup: Simpulan dan Saran• Daftar Pustaka

Page 12: Karya ilmiah

Historical research

Correlationalresearch

Descriptive research

Developmental research

Case & Fieldresearch

Classroom Action research

Causal-Comparativeor ex-post facto

True experimentalresearch

Quasi experimentalresearch

PROBLEM

Designresearch

Source: Isaac & Michael,1989

TEN COMMON METHODS OF RESEARCH

Page 13: Karya ilmiah

Judul Judul • Sesuai dengan topik• Singkat• Bentuk frasa• Lugas• Menggunakan unsur pembatasan topik

• Tidak terlalu panjang (maksimal … kata)

Page 14: Karya ilmiah

Nama PenulisNama Penulis• Hanya nama orang yang terlibat langsung dalam proses penulisan artikel. Dapat lebih dari satu orang dan harus ditulis lengkap

• Penulisan nama tanpa pangkat, kedudukan, dan gelar akademis

Page 15: Karya ilmiah

AbstrakAbstrak• Abstrak merupakan kependekan yang lengkap, komprehensif.

• Disusun dalam satu paragraf.• Tidak lebih dari 200 kata.• Berisi masalah, tujuan penelitian, metode, hasil penelitian.

• Diketik dengan spasi tunggal dengan format lebih sempit dari teks utama.

Page 16: Karya ilmiah

Kata KunciKata Kunci• Kata-kata pokok yang menggambarkan daerah masalah penelitian atau istilah yang merupakan dasar pemikiran tulisan.

• Sumbernya dari judul, abstrak, tubuh teks, tesaurus disiplin ilmu.

• Fungsinya untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.

Page 17: Karya ilmiah

PendahuluanPendahuluan• Berisi latar belakang atau rasional penelitian, masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian (tujuan penelitian harus sesuai dengan masalah).

• Inklusif kajian pustaka ringkas dengan rujukan mutakhir (maksimal 10 tahun).

Kajian Pustaka berisi penelitian sebelumnya yang relevan serta hal-hal yang terkait dengan judul dan rumusan masalah.

Page 18: Karya ilmiah

MetodeMetode• Isinya bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, bagaimana data dianalisis (populasi dan sampel, instrumen penelitian, rancangan penelitian, teknik analisis data).

• Uraikan pokok-pokoknya saja.

Page 19: Karya ilmiah

HasilHasil• Bagian utama artikel.• Menyajikan hasil analisis data.• Yang disajikan hasil analisis yang matang.

• Dapat diperjelas dengan tabel, grafik, atau gambar yang dibahas secara kualitatif/kuantitatif, lengkap, dan memadai.

Page 20: Karya ilmiah

PembahasanPembahasan• Menjawab masalah penelitian.• Menafsirkan temuan.• Mengintegrasikan temuan ke dalam kumpulan pengetahuan yang mapan.

• Menyusun teori baru atau memodifikasi teori baru.

Page 21: Karya ilmiah

Etika Etika ProfesiProfesi

Page 22: Karya ilmiah

PenutupPenutupA. Simpulan A. Simpulan • Ringkasan dari hasil dan pembahasan.• Dalam bentuk esai dan bukan numerik.• Merupakan jawaban dari rumusan masalah

B. SARAN• Disusun berdasarkan simpulan.• Mengacu pada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis

Page 23: Karya ilmiah

Daftar PustakaDaftar Pustaka

• Hanya pustaka yang dirujuk (ada dalam catatan pustaka) yang dicantumkan.

• Penulisannya harus konsisten.• Unsur yang harus ada: nama, judul, tahun terbit, tempat terbit, dan penerbit.

Page 24: Karya ilmiah

Artikel NonpenelitianArtikel Nonpenelitian• Judul• Nama Penulis• Abstrak dan Kata kunci• Pendahuluan• Bagian inti• Penutup• Daftar pustaka

Page 25: Karya ilmiah

Abstrak Abstrak

• Berisi ringkasan isi artikel yang dituangkan secara padat.• Bukan berisi kata pengantar atau komentar penyuting.

Kata kunci (lihat artikel hasil penelitian)

Page 26: Karya ilmiah

PePenndahuluan dahuluan • Mengantarkan pembaca pada topik yang akan dibahas.

• Mampu menarik pembaca; mengiring pembaca.

• Diakhiri dengan rumusan singkat hal-hal pokok yang akan dibahas.

Page 27: Karya ilmiah

Bagian IntiBagian Inti• Sangat bervariasi, bergantung

pada topik yang dibahas.• Yang perlu diperhatikan:

a. Identifikasi isi yang akan dideskripsikan (konsep, prosedur, prinsip)

b. Penetapan struktur isi.c. Penataan isi ke dalam struktur.d. Penataan urutan isi.e. Pendeskripsian isi mengikuti

urutan yang telah ditetapkan.

Page 28: Karya ilmiah

Penutup Penutup

• Berisi simpulan pembahasan.• Berisi saran (jika ada).

Daftar Pustaka (lihat artikel hasil penelitian)

Page 29: Karya ilmiah

B. Tahap PenulisanB. Tahap PenulisanPengembangan gagasan dalam paragraf

• Paragraf pembuka• Paragraf isi• Paragraf penutup

Pengutipan: langsung atau tidak langsung

Page 30: Karya ilmiah

C. Tahap Revisi

• Revisi Isi• Revisi Organisasi• Revisi Bahasa• Revisi Pengetikan

Page 31: Karya ilmiah

BAHASA DALAM KARYA ILMIAHBAHASA DALAM KARYA ILMIAH

• Formal> bahasa baku (ragam bahasa ilmiah) untuk karya ilmiah, berita, wawancara resmi, dll.

• Nonformal> bahasa subbaku, bahasa gaul untuk iringan lagu, acara untuk remaja, dll.

Page 32: Karya ilmiah

1. Sebulan sebelum akhirnya mereka mulai dengan perjalanan dinas merangkap bulan madu mereka, Claire dengan diantar Eko pergi ke dokter untuk konsultasi. Sesudah memeriksa dengan cukup teliti, dokter menyatakan kandungan Claire oke.2. Menjelang pelaksanaan Kongres ke-6 Bahasa Indonesia tahun 1993 di Jakarta, saya teringat pada apa yang telah dimunculkan dalam Kongres ke-5 Bahasa Indonesia tahun 1988. Saat itu merupakan kemunculan buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia…. Pada kedua buku itu tampak beberapa pembaharuan (usaha penyempurnaan), baik dalam bidang tata bahasa maupun kosakata.

Manakah ragam ilmiah?Manakah ragam ilmiah?

Page 33: Karya ilmiah

3. Wanagalih, sesudah sekian puluh 3. Wanagalih, sesudah sekian puluh tahun, masih nampak bertahan tahun, masih nampak bertahan sebagai ibu kota kabupaten. Tetapi sebagai ibu kota kabupaten. Tetapi mungkin tidak juga. Memang agak mungkin tidak juga. Memang agak banyak juga perubahan pada banyak juga perubahan pada wajahnya. Mobil, baik yang dinas wajahnya. Mobil, baik yang dinas maupun pribadi, lebih banyak yang maupun pribadi, lebih banyak yang bersliweran di jalan-jalan.bersliweran di jalan-jalan.4. Keterampilan berbahasa pada hakikatnya terdiri atas empat subketerampilan, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Harris, 1977). Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang sangat penting bagi anak yang sedang belajar bahasa pada tahap permulaan. Hampir seluruh kehidupan mereka dalam berbahasa didominasi oleh menyimak dan berbicara (Oller, 1981; Omaggio, 1986).

Page 34: Karya ilmiah

Contoh A: 1. Organisasi intra sekolah, biasanya oleh bapak dan ibu guru diadakan pemilihan atau pengurus-pengurus organisasi intra sekolah di antara kelas satu, dua atau kelas tiga, serta diadakan pemilihan untuk membimbing dengan kata lain Bapak Pembimbing organisasi intra sekolah oleh Bapak dan Ibu guru.2. Kemampuan mengerahkan tenaga anaerobik maksimal seseorang disebut kapasitas anaerobik, yaitu kemampuan mengerahkan tenaga maksimal sampai batas maksimal anaerobik ini juga merupakan suatu penentu penting kemampuan olahragawan untuk melakukan aktifitas tinggi dan terus menerus.

Ciri-ciri Ragam IlmiahCiri-ciri Ragam Ilmiah

Page 35: Karya ilmiah

3. Anak-anak cacat adalah anak-anak 3. Anak-anak cacat adalah anak-anak yang perlu mendapatkan perhatian yang perlu mendapatkan perhatian dengan penuh kasih sayang. Mereka dengan penuh kasih sayang. Mereka mungkin sudah terlahir dalam mungkin sudah terlahir dalam keadaan cacat yang tidak pernah keadaan cacat yang tidak pernah mereka minta. Kita prihatin dan mereka minta. Kita prihatin dan meneteskan air mata bila melihat meneteskan air mata bila melihat mereka dengan deritanya. Anak-anak mereka dengan deritanya. Anak-anak yang cacat kaki, misalnya, berjalan yang cacat kaki, misalnya, berjalan tertatih-tatih, mereka yang buta tertatih-tatih, mereka yang buta berjalan dalam gelap, dunia serba berjalan dalam gelap, dunia serba hitam dan kelam. Serasa dunia ini hitam dan kelam. Serasa dunia ini hanya satu warna, hitam, hitam, dan hanya satu warna, hitam, hitam, dan hitam. Seharusnya kita bersyukur hitam. Seharusnya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maka Belas Kasih kepada Tuhan Yang Maka Belas Kasih karena kita dikaruniai tubuh yang karena kita dikaruniai tubuh yang indah dan sempurna, lahir dan indah dan sempurna, lahir dan batin.batin.

Page 36: Karya ilmiah

4. Lantas, yang pada datang melihat 4. Lantas, yang pada datang melihat lukisan Mandra dan menyata kan “beh, beh, lukisan Mandra dan menyata kan “beh, beh, beh, ...“ itu, siapakah mereka? Yang beh, ...“ itu, siapakah mereka? Yang tua, yang muda, yang anak-anak, yang tua, yang muda, yang anak-anak, yang guru, yang petani? Merekalah warga guru, yang petani? Merekalah warga Kamasan.Kamasan. Waktu saya menanyakan apakah dia Waktu saya menanyakan apakah dia justru tidak mendidik rekannya itu justru tidak mendidik rekannya itu dengan menolong menyelesaikan dengan menolong menyelesaikan lukisannya, dengan tersenyum, terbengong lukisannya, dengan tersenyum, terbengong dia ganti bertanya pada saya, “Mendidik? dia ganti bertanya pada saya, “Mendidik? Wah apa artinya itu, Pak?’ Tentu saya Wah apa artinya itu, Pak?’ Tentu saya jadi tertegun, segera menyadari bahwa jadi tertegun, segera menyadari bahwa konteks pertanyaan saya tidak relevan konteks pertanyaan saya tidak relevan sama sekali.sama sekali.

Page 37: Karya ilmiah

5. Lantas, yang pada datang melihat 5. Lantas, yang pada datang melihat lukisan Mandra dan menyata kan “beh, lukisan Mandra dan menyata kan “beh, beh, beh, ...“ itu, siapakah beh, beh, ...“ itu, siapakah mereka? Yang tua, yang muda, yang mereka? Yang tua, yang muda, yang anak-anak, yang guru, yang petani? anak-anak, yang guru, yang petani? Merekalah warga Kamasan.Merekalah warga Kamasan.

Waktu saya menanyakan Waktu saya menanyakan apakah dia justru tidak mendidik apakah dia justru tidak mendidik rekannya itu dengan menolong rekannya itu dengan menolong menyelesaikan lukisannya, dengan menyelesaikan lukisannya, dengan tersenyum, terbengong dia ganti tersenyum, terbengong dia ganti bertanya pada saya, “Mendidik? Wah bertanya pada saya, “Mendidik? Wah apa artinya itu, Pak?’ Tentu saya apa artinya itu, Pak?’ Tentu saya jadi tertegun, segera menyadari jadi tertegun, segera menyadari bahwa konteks pertanyaan saya tidak bahwa konteks pertanyaan saya tidak relevan sama sekali.relevan sama sekali.((Ciri 1: ragam bahasa ilmiah lugas, eksak, dan Ciri 1: ragam bahasa ilmiah lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan)menghindari kesamaran dan ketaksaan)

Page 38: Karya ilmiah

Contoh B: a. Tujuan penelitian ini saya rumuskan sebagai berikut.b. Seperti telah peneliti kemukakan pembelajaran bahasa asing harus diberikan sejak dini karena pada usia dini otak anak masih sangat lentur.c. Saran-saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini sebagai berikut.Contoh-contoh di atas tidak disarankan penggunannya

dalam ragam (bahasa) ilmiah. Bentuk yang disarankan sebagai berikut.

a. Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

b.Seperti telah dikemukakan, pembelajaran bahasa harus dilakukan sejak dini karena otak anak masih sangat lentur.

c. Saran-saran yang dikemukakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

(Ciri 2: ragam ilmiah bersifat objektif)

Page 39: Karya ilmiah

Contoh C:

Dalam bidang fisika, misalnya, dikenal istilah

baur ‘difluens’ kanta ‘lensa’

dalam bidang kedokteran dikenal istilah benak ‘otak, sumsum’, biring ‘penyakit kulit berbintik dan

gatal’ peloh ‘impoten’cagu ‘penyakit kuku jari bernanah’, gasang ‘sangat suka bersetubuh’, sengkenit ‘kutu pada binatang’,

(Ciri 3: istilah bersifat monosemantis dan bebas konteks).

Page 40: Karya ilmiah

Contoh D:Contoh D: analisa > analisis analisa > analisis sintesa > sintesis sintesa > sintesis hipotesa > hipotesis hipotesa > hipotesis legalisir > legalisasilegalisir > legalisasiteoritis > teoretisteoritis > teoretisbirahi > berahibirahi > berahihakekat > hakikathakekat > hakikatpropinsi > provinsipropinsi > provinsi

kerja > bekerjakekecilan > terlalu kecilmerubah > mengubahmenyolok > mencolok

Page 41: Karya ilmiah

a.a.DiDi Surabaya telah mengadakan Surabaya telah mengadakan penelitian awal dampak banjir. penelitian awal dampak banjir.

b. b. DanDan untuk mencapai prestasi, untuk mencapai prestasi, mememerlukan berbagai macam persiapan.merlukan berbagai macam persiapan.

c. c. DariDari latar belakang yang salah latar belakang yang salah iniinilahlah,mengakibatkan hasil ,mengakibatkan hasil daridari kegiatan tersebut sangat kegiatan tersebut sangat memprihatinkan.memprihatinkan.

d. d. DiDi Propinsi DIY memiliki jumlah SD Propinsi DIY memiliki jumlah SD 29 dengan jumlah guru 19.718 dan 29 dengan jumlah guru 19.718 dan jumlah siswa 295.883.jumlah siswa 295.883.(subjek kalimat tidak jelas)

Page 42: Karya ilmiah

a.a. Kegagalan pengajaran bahasa Kegagalan pengajaran bahasa Indonesia karenaIndonesia karena kesalahan metode. kesalahan metode.b. Kegagalan panen itu karena kemarau b. Kegagalan panen itu karena kemarau terlalu panjang.terlalu panjang.c. Kesulitan itu karena tingkah c. Kesulitan itu karena tingkah lakunya sendiri.lakunya sendiri.(fungsi predikat tidak jelas)(fungsi predikat tidak jelas)Sebaiknya:a. Pengajaran bahasa Indonesia gagal karena

kesalahan metode. Kegagalan pengajaran bahasa Indonesia

disebabkan oleh kesalahan metode.b.Kegagalan panen itu disebabkan oleh kemarau

yang terlalu panjang. Panen itu gagal karena kemarau terlalu

panjang.c.Kesulitan itu disebabkan oleh tingkah lakunya

sendiri. Kesulitan itu muncul karena tingkah lakunya

sendiri.

Page 43: Karya ilmiah

• demi untuk, • sangat ... sekali, • adalah merupakan, • hasil dari penelitian ini, • pembahasan daripada peneliti, • jawaban daripada responden. • (boros)

Page 44: Karya ilmiah

a.a.Kendaraan harap turun.Kendaraan harap turun.b.Terbungkus rapi setebal dua puluh b.Terbungkus rapi setebal dua puluh sentimeter,sentimeter, Laksamana Sudomo menyebutkan Laksamana Sudomo menyebutkan berkas perkaraberkas perkara tersebut baru merupakan hasil tersebut baru merupakan hasil pemeriksaan intelejen.pemeriksaan intelejen.c. Di Tasikmalaya ada 60 orang c. Di Tasikmalaya ada 60 orang korban meninggal,korban meninggal, tetapi tidak melapor. tetapi tidak melapor.((penalaran tidak baik/ tidak masuk akal)penalaran tidak baik/ tidak masuk akal) a. Perahu itu isinya orang lima.a. Perahu itu isinya orang lima.b. Alat-alat itu dipasang di b. Alat-alat itu dipasang di belakang sendiri.belakang sendiri.c. Ibu bajunya bagus.c. Ibu bajunya bagus.(interferensi)(interferensi)

Page 45: Karya ilmiah

(Ciri 4: ragam bahasa ilmiah adalah ragam baku)(Ciri 4: ragam bahasa ilmiah adalah ragam baku)

Ciri kalimat baku adalah Ciri kalimat baku adalah (a)(a)fungsi kalimat jelas, fungsi kalimat jelas, (b)(b) hemat, hemat, (c)(c)bernalar, dan bernalar, dan (d)(d)bebas dari pengaruh struktur bahasa bebas dari pengaruh struktur bahasa

lain (bahasa daerah maupun bahasa lain (bahasa daerah maupun bahasa asing).asing).

Page 46: Karya ilmiah

Pengunaan istilah “pria” dalam suatu Pengunaan istilah “pria” dalam suatu pembicaraan ilmiah yang kadang-kadang pembicaraan ilmiah yang kadang-kadang digantikan dengan istilah “laki- digantikan dengan istilah “laki-laki” untuk merujuk pada hal yang laki” untuk merujuk pada hal yang sama atau penggunaan istilah sama atau penggunaan istilah “wanita” yang kadang-kadang “wanita” yang kadang-kadang digantikan dengan “perempuan” untuk digantikan dengan “perempuan” untuk merujuk hal yang sama merupakan merujuk hal yang sama merupakan pencerminanan dari pencerminanan dari ketidakkonsistenan/ketidakkonsistenan/tidak taat asas.tidak taat asas.

(Ciri 5: ragam ilmiah bersifat taat asas)

Page 47: Karya ilmiah

Ciri-Ciri Ciri-Ciri Ragam Bahasa IlmiahRagam Bahasa Ilmiah1. lugas, eksak, tidak samar dan

tidak taksa;2. objektif; 3. istilah yang digunakan bersifat

monosemantis dan bebas konteks;4. baku; 5. taat asas.

Page 48: Karya ilmiah

KarakterKarakterPenulisan karya ilmiah seharusnya menjunjung tinggi karakter:

• jujur (bertanggung jawab); • cerdas; • tangguh; • peduli

Page 49: Karya ilmiah

Sistematika PenulisanSistematika Penulisan• Sistem Huruf dan

AngkaA. Subbab1. …2. …a. …b. …1) …2) …a) …b) …(1)…(2)…(a)…(b)…

A. Subbab1. …2. … a. … b. … 1) … 2) … a) … b) … (1) … (2) … (a)

… (b)

Page 50: Karya ilmiah

Sistem DigitSistem DigitBAB I …1.1 …1.2 …1.3 …1.4 …1.5 …

BAB II …2.1 …2.1.1 …2.1.2 …2.2 …2.2.1 …2.2.2 …2.2.3 …

Page 51: Karya ilmiah

Penulisan Daftar PustakaPenulisan Daftar PustakaPedoman:Nama pengarang tanpa gelar dibalik. Tahun. Judul Buku (digarisbawahi atau dicetak miring). Kota Terbit: Penerbit.

Page 52: Karya ilmiah

ContohContohWinarso, Hudi. 2007. Perawatan Pasca Persalinan.

Jakarta: P.T. Gramedia.

Winarso, H. 2007. Perawatan Pasca Persalinan. Jakarta: P.T. Gramedia.

Winarso, Hudi. (2007). Perawatan Pasca Persalinan. Jakarta: P.T. Gramedia.

Winarso, Hudi 2007 Perawatan Pasca Persalinan. Jakarta: P.T.

Gramedia.

Page 53: Karya ilmiah

ContohContoh Lain LainSoedjito. 1988. Kalimat Efektif.

Bandung: C.V. Rosda.Suryabrata, Sumadi. 1988.

Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Tong, Rosemarie Putnam. 1998. Feminist Thought (Aquarini Prabasmoro Penerjemah). Yogyakarta: Jalasutra.

Page 54: Karya ilmiah

Hadi, Sutrisno. 1986. Statistik 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

-------------. 1987. Metodologi Research 3. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Saryono, Djoko dan Mansur Hasan. 1984. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Remaja Karya.

Page 55: Karya ilmiah

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hoed, B.H. 1977. “Kata Mubazir dalam Berita Surat Kabar Harian Berbahasa Indonesia” dalam Bahasa dan Sastra, Tahun III, No. 2. 1977. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

Kurnia, Sayuti. 1985. “Peranan Koran-koran Indonesia dalam Pengembangan Bahasa Indonesia” dalam Kongres Bahasa Indonesia IV (Amran Halim editor). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

Ardiana, Leo Idra. 19 Maret 1987. “Pemakaian Kata Depan dalam Kalimat” dalam Surabaya Pos, hlm. 6.

Page 56: Karya ilmiah

Kompas. 15 September 2002. Acara Langsung dan Interaktif Menyoal Portal, Seks Bebas, dan “Haha Hihi”, hlm. 19.

Oka, I Gusti Ngurah. 1995. Bahasa Indonesia Jurnalistik. Makalah disajikan dalam Diklat Jurnalistik V, Panitia Diklat, Malang, 25 Mei.

Huda, Nuril. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli.

Page 57: Karya ilmiah

Krashen, S. Long,M. & Scarcella, R. 1979. “Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition.” TESOL Quarterly, 13: 573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

Roberts, Felicia D. 1996. The Linguistic and Social Structure of Recommendations for Breast CancerTreatment,(Online), (http://www.linguistlist.org/cgi-bin/dissfly.cgi? roberts, diakses/dikunjungi 27 Mei 2002).

Kumaidi. 1998. “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya”. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http: //www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

http://www.wikipedia.com/. “Negative Politeness”. Diakses 25 Desember 2007.

Page 58: Karya ilmiah

PENULISAN CATATAN PENULISAN CATATAN PUSTAKAPUSTAKA

Page 59: Karya ilmiah
Page 60: Karya ilmiah
Page 61: Karya ilmiah

PENULISAN KUTIPAN PENULISAN KUTIPAN LANGSUNGLANGSUNG

• Kutipan langsung yang kurang dari empat baris langsung ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak baris sama dengan jarak baris dalam teks.

Contoh:• Dardjowidjojo (1986: 58) menyatakan, “Fenomena sintaksis dalam bentuk pasif adalah perubahan-perubahan morfemis yang dialami suatu verba dalam struktur lahirnya dan kendala-kendala sintaksis lain yang merupakan akibat dari perubahan tersebut.”

Page 62: Karya ilmiah

•Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris ditempatkan tersendiri di bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan ditulis tanpa tanda petik, menjorok ke dalam lima ketukan dari margin kiri dengan jarak antarbaris satu spasi.

Page 63: Karya ilmiah

• Menurut Keraf (1982: 3), Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.

Page 64: Karya ilmiah

• Keraf (1982: 3) mengatakan:Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.

 

Page 65: Karya ilmiah

OLAH HATI

OLAH PIKIR

OLAH RASA/KARSA

OLAH RAGA

jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil,

bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko,

pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa

patriotik

peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran,

suka menolong, gotong royong, nasionalis,

kosmopolit , mengutamakan

kepentingan umum, bangga menggunakan

bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja

tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal,

berdaya tahan, bersahabat, kooperatif,

determinatif, kompetitif, ceria, dan

gigih

cerdas, kritis, kreatif, inovatif,

ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks,

dan reflektif

65

NILAI-NILAI LUHUR

Perilaku Berkarakter

Page 66: Karya ilmiah