KARSINOMA ENDOMETRIUM Kanker endometrium merupakan keganasan pada traktus genitalia wanita yang paling sering ditemukan di dunia dan merupakan urutan ketujuh dari kanker yang menyebabkan kematian tertinggi pada wanita di Eropa barat. Setiap tahunnya diperkirakan adanya 7406 kasus baru yang dicatat di Inggris, 88068 di Uni Eropa dan 40102 di Amerika Utara. 1 The Canadian Cancer Society mengestimasikan bahwa, pada tahun 2008, 4200 wanita di Kanada mengalami kanker ini, dan 790 diantaranya meninggal dikarenakan penyakit ini. Resiko seorang wanita mengalami kanker endometrium adalah sekitar 2.6%. namun, insidensinya cenderung meningkat pada negara yang sudah berkembang. 3 Lebih dari 90% kasus terjadi pada wanita usia lebih dari 50 tahun, dengan usia median 63 tahun. Di Inggris, insidensi pada wanita yang lebih tua (usia 60-79 tahun) meningkat lebih dari 40% antara tahun 1993 hingga 2007. Hal ini juga terjadi pada kasus di sebagian besar negara Eropa. 1 Kanker endometrium sering didiagnosis pada kelompok usia perimenopause/postmenopause. Namun, hingga 10% sampai 15% kanker dapat terjadi pada pasien usia premenopause, yang mana 2% hingga 5% diantaranya di bawah usia 40 tahun. Pada kelompok usia muda ini, hingga sepertiganya juga memiliki primer ovarian terkait atau metastasis pada waktu yang sama. 3 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARSINOMA ENDOMETRIUM
Kanker endometrium merupakan keganasan pada traktus genitalia wanita yang
paling sering ditemukan di dunia dan merupakan urutan ketujuh dari kanker yang
menyebabkan kematian tertinggi pada wanita di Eropa barat. Setiap tahunnya
diperkirakan adanya 7406 kasus baru yang dicatat di Inggris, 88068 di Uni Eropa dan
40102 di Amerika Utara.1
The Canadian Cancer Society mengestimasikan bahwa, pada tahun 2008, 4200
wanita di Kanada mengalami kanker ini, dan 790 diantaranya meninggal dikarenakan
penyakit ini. Resiko seorang wanita mengalami kanker endometrium adalah sekitar
2.6%. namun, insidensinya cenderung meningkat pada negara yang sudah berkembang.3
Lebih dari 90% kasus terjadi pada wanita usia lebih dari 50 tahun, dengan usia
median 63 tahun. Di Inggris, insidensi pada wanita yang lebih tua (usia 60-79 tahun)
meningkat lebih dari 40% antara tahun 1993 hingga 2007. Hal ini juga terjadi pada
kasus di sebagian besar negara Eropa.1
Kanker endometrium sering didiagnosis pada kelompok usia
perimenopause/postmenopause. Namun, hingga 10% sampai 15% kanker dapat terjadi
pada pasien usia premenopause, yang mana 2% hingga 5% diantaranya di bawah usia
40 tahun. Pada kelompok usia muda ini, hingga sepertiganya juga memiliki primer
ovarian terkait atau metastasis pada waktu yang sama. 3
Faktor Resiko Kanker Endometrium
Beberapa faktor resiko telah diidentifikasi: onset yang awal dari menstruasi, obesitas,
nulipara, menopause yang terlambat, diabetes mellitus, hipertensi, infertilitas, paparan
estrogen yang berlebihan dan tamoxifen. Sebagai tambahan, hingga 5% kanker
endometrium berhubungan dengan sindroma Lynch tipe II (yang dikenal dengan
sindroma karsinoma kolorektal non poliposis herediter); yang mana dengan adanya
sindroma ini, pasien memiliki resiko terkena kanker endometrium sebesar 30-60%.
Terdapat bukti yang mendukung bahwa penggunaan kombinasi kontrasepsi oral
menurunkan resiko neoplasia endometrium, menurunkan insidensinya pada wanita
premenopause dan perimenopause.1,3
1
Kebanyakan kanker endometrium muncul secara sporadic, kecuali sebanyak
10% yang didapat herediter. Diantara wanita yang memiliki predisposisi secara genetic,
sindroma HPNCC adalah sindoma yang paling sering ditemukan. Resiko terjadinya
kanker pada penderitanya adalah kira-kira sekitar 10 kali lebih tinggi dibandingkan laju
dasar populasi secara umum. Pasien dengan riwayat kanker payudara, ovarium dan
kolon juga memiliki peningkatan resiko terkena kanker endometrium.3
Obesitas dan inaktivitas fisik juga merupakan faktor resiko yang sangat penting
pada perkembangan karsinoma endometrium. Obesitas meningkatkan sirkulasi level
estrogen dari aromatiasi perifer androstendion ke estron pada jaringan adiposa. Diabetes
juga merupakan faktor resiko, karena hiperadrenokostisme meningkat dengan adanya
hiperinsulinemia, yang mana mengganggu metabolism estrogen.3
Faktor Resiko Resiko Relatif
Penggantian estrogen unopposed 2 hingga 10
Menopause terlambat >55 tahun 2.4
Nulipara 2
Anovulasi kronis 3
Hipertensi 2.5
Obesitas 10
Diabetes 2.8
Sindrom HNPCC 22% hingga 50% resiko hidup
Penggunaan Tamoxifen 6 hingga 8
Tabel 1: Faktor resiko epidemiologi perkembangan kanker endometrium 3
Tamoxifen juga merupakan faktor penyebab pada patogenesis kanker
endometrium dan dapat meningkatkan resikonya sebanyak 6 hingga 8 kali lipat. Paparan
terhadap keluarnya estrogen unopposed diyakini meningkatkan karsinogenesis
dibandingkan agen karsinogenik sendiri. Paparan estrogen endogenus sendiri biasanya
ditemukan pada wanita yang:3
Memiliki menarche awal
Memiliki menopause yang terlambat
Nulipara
2
Memiliki sindroma ovarium polikistik
Memiliki riwayat infertilitas sebelumnya yang terkait dengan anovulasi
Faktor resiko yang lainnya adalah riwayat radiasi pelvis sebelumnya, riwayat terapi
penggantian estrogen unopposed, dan riwayat tumor ovarium yang menghasilkan
estrogen.
Staging Kanker Endometrium
FIGO (Federasi Internationale de Gynecologie Obstetrique) menggunakan staging
pembedahan dan patologikal untuk karsinoma uterus. Penilaian patologikal meliputi:2,9,13
Dalamnya invasi miometrium (rasio invasi ke ketebalan miometrium total)
Keterlibatan serviks (invasi glandula/stromal)
Ukuran dan lokasi tumor (fundus, segmen bawah uterus/serviks)
Perluasan tumor ke tuba falopi dan ovarium
Grade dan subtipe sel histologis tumor (adenokarsinoma vs. clear cell, serosa
papiler)
Invasi celah limfovaskuler (LVSI)
Status kelenjar getah bening. Kira-kira insidensi keterlibatan kelenjar getah
II Tumor menginvasi stroma serviks namun tidak meluas melebihi
uterus
III Penyebaran lokal dan/atau regional dari tumor
IIIA Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa
IIIB Ditemukan keterlibatan vaginal dan/atau parametrium
IIIC1 Kelenjar getah bening pelvis positif
IIIC2 Kelenjar getah bening para-ortik positif dengan atau tanpa kelenjar
pelvis
IV Tumor menginvasi kandung kemih/mukosa usus, dan/atau
3
metastase jauh
IVA Invasi tumor ke kandung kemih dan/atau mukosa usus
IVB Metastase jauh termasuk kelenjar getah bening intra abdomen
dan/atau inguinal
Tabel 2: Staging FIGO untuk kanker endometrium 2,9
Karakteristik Histologis Kanker Endometrium
Pada tahun 1988, FIGO merekomendasikan perubahan sistem staging dari klinis
menjadi klasifikasi staging secara bedah patologis dikarenakan telah ditemukan bahwa
penilaian staging secara klinis memiliki resiko 13% hingga 22% understaging. 3
Dua jenis utama karsinoma endometrium dikenali dengan dasar penemuan
klinis, patologis dan molekuler. tipe I secara khusus adalah adenokarsinoma low grade
(I-II) yang biasanya terkait estrogen, dan didiagnosa awal dan memiliki prognosis yang
bermacam-macam. Sedangkan kanker endometrium tipe II adalah jenis yang tergantung
hormon dan biasanya adenokarsinoma endometrioid grade III, karsinoma serosa papiler
dan karsinoma clear cell dan karsinokarsinoma (tumor Mullerian campuran maligna). 1,2,11,13
Tipe I atau adenokarsinoma endometroid melingkupi 80% karsinoma
endometrial dan karsinoma serosa sebagai prototipe dari karsinoma tipe II. Karsinoma
endometrial, paling tidak pada bentuk diferensiasi yang jelas, terdiri dari beberapa
kelenjar yang menyerupai endometrium normal dan dapat dihubungkan dengan atau
didahului oleh hyperplasia endometrium. Karsinoma endometrium tipe II terjadi kira-kira sebesar 10% dari semua kasus karsinoma endometrium. Tipe ini berdiferensiasi kurang
baik dan memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan karsinoma endometrium tipe I, dan ambil bagian dalam jumlah yang tidak
seimbang dalam kematian karena kanker endometrium (40% dari kematian, sedangkan tipe ini hanya terjadi pada 10% hingga 20% kasus). Wanita
dengan tumor tipe ini memiliki resiko yang lebih tinggi akan kembalinya penyakit dan juga resiko yang lebih tinggi terjadinya metastase. Tumor ini
tidak dipengaruhi estrogen, dan sebagian besar dihubungkan dengan strofi endometrium. Tipe histologisnya berupa endometrioid berdiferensiasi buruk
atau non endometrioid.5,6
Histologi (n = 42) n
Clear cell 13
Serosa papiler 20
Campuran 9
Tabel 3: Karakteristik pasien dengan kanker endometrium tipe II 12
4
Karsinoma serosa semuanya merupakan karsinoma grade tinggi. Jenis ini
memiliki beberapa tampilan umum dengan karsinoma serosa di tuba falopi dan ovarium,
termasuk hubungan dengan bentukan karsinoma serosa intraepitelial, disebut sebagai
‘karsinoma intraepitelial endometrium’ (EIC), sebuah lesi yang mana diperkirakan
sebagai lesi prekursor. Karsinoma sel bersih (clear cell) jarang ditemukan,
Adenokarsinoma endometrium sering menunjukkan instabilitas dan mutasi mikrosatelit
dari gen PTEN, PIK3CA, K-Ras dan -katenin. Instabilitas mikrosatelit khususnya
ditemukan pada pasien dengan kanker kolon non poliposis herediter. Gen -katenin
lebih sering bermutasi pada karsinoma yang memiliki diferensiasi skuamous.
Karsinoma serosa ditandai dengan mutasi p53 dan instabilitas kromosom. Karsinoma
clear cell tidak memiliki reaktivitas reseptor estrogen dan progesteron dan
imunoreaktivitas yang rendah untuk p53.1,2,5,13,14
Gambar 1: Adenokarsinoma endometrioid dengan diferensiasi yang baik 6
Diagnosis Kanker Endometrium
Presentasi awal pasien dengan kanker endometrium yang paling sering adalh