Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kalimat Dari Wikisource bahasa Indonesia, perpustakaan bebas < Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 Lompat ke: navigasi, cari Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 Kalimat umber: Pusat Bahasa Daftar isi !sembun"ikan# 1 Kalimat $idak Baku dan Kalimat Baku % &agam $idak Baku dan &agam Baku ' Kalimat $idak $ eratur dan Kalimat $e ratur( Kalimat )*ekti*+ Kalimat Bermakna anda - .embuat Kalimat ecara /ermat 0 Keseaaran atuan dalam Kalimat 2 Komposisi 3 Pronomina Persona 14 Pe5atas dan Penelas 11 6ngkapan Penghubung 7ntarkalimat 1% Kalimat Bernalar1' Dirgaha"u &epublik Indonesia 1( Pen"usunan Kalimat untuk Berita 1+ Dibia"ai dari obligasi 7nda atau dibia"ai dengan obligasi 7nda8 1- $ep atkah karenan"a dan makan"a8 Kalimat Tidak Baku dan Kalimat Baku Kalimat Tidak Baku Kalimat Baku emua peserta daripadapertemuan itu sudah pada hadir9 emua peserta pertemuan itu sudah hadir9 Kami menghaturkanterima kas ih atas keh adi rann "a9 Kami menguca pkan te rima kasih atas keh adir an
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
kali diadakan di kota emarang dihadiri para pe"abat-
pe"abat negara dan tokoh-tokoh mas"arakat9
6pacara pembukaan seminar itu, "ang pertama kali
diadakan di kota emarang, dihadiri para peabat
negara dan tokoh mas"arakat9
Pertan"aan sa"a "ang ketiga kalinya, disebabkan
karena kebimbangan sa"a terhadap pemakaian kata
nalar 9
Pertan"aan sa"a "ang ketiga berkaitan dengan
kebimbangan sa"a terhadap pemakaian kata nalar9
Indikator pemahaman materi keterampilan yaitu
mampu melakukan tugas dan latihan "ang diberikan
oleh pen"ai9
Indikator pemahaman materi keterampilan adalah
kemampuan melakukan tugas dan pelatihan "ang
diberikan oleh pen"ai9
umlah dokter amat terbatas dibanding umlah
penduduk, tidak semua 5arga mas"arakat termasuk di
desa mendapat pela"anan medis9
umlah dokter amat terbatas "ika dibandingkan
dengan umlah penduduk9 ;leh karena itu, tidak
semua 5arga mas"arakat, terutama di desa,
mendapat pela"anan medis9
.embantu pemerintah dalam #erakan Penghi"auan
$ingkungan yang mana berarti turut menaga
kelestarian alam9
.embantu Pemerintah dalam gerakan penghiauan
lingkungan berarti turut menaga kelestarian alam9
6ntuk peningkatan mutu pendidikan dari sekolah
s5asta di mana memerlukan ketekunan dan keuletan
para pamong9
6ntuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah
s5asta diperlukan ketekunan dan keuletan para
pamongn"a9
Dengan perombakan sistem perdagangan dan industri
itu bertuuan, agar Indonesia dapat mengimbangi
mengenai pertumbuhan ketenagaker"aan "ang terlalu
cepat9
Perombakan sistem perdagangan dan industri itu
bertuuan agar Indonesia dapat mengimbangi
pertumbuhan ketenagakeraan "ang terlalu cepat9
Kalimat Efektif
Kalimat e*ekti* adalah kalimat "ang dapat mengungkapkan gagasan pemakain"a secara tepat dan dapat
dipahami secara tepat pula9 Berikut ini contoh kalimat "ang kurang e*ekti*9 Kalimat =1> diambil dari sebuah
tiket bus dan kalimat =%> diambil dari sebuah maalah9
=1> ika bus ini mengambil penumpang diluar agen supa"a melaporkan kepada kami9
Kalimat ini kurang elas maksudn"a karena ada bagian "ang dihilangkan atau tidak seaar9 iapakah "ang
diminta ?supa"a melaporkan kepada kami?8 $ern"ata imbauan ini untuk para penumpang "ang membelitiket di agen9 ika demikian, kalimat ini perlu diubah menadi :
=1a> ika bus ini mengambil penumpang di luar agen, 7nda diharap melaporkan kepada kami9
ika subek induk kalimat dan anak kalimatn"a dibuat sama, ubahann"a menadi
=1b> ika bus ini mengambil penumpang di luar agen, harap dilaporkan kepada kami9
=%> .ereka mengambil botol bir dari dapur "ang menurut pemeriksaan laboratorium berisi cairan
racun9
7pakah "ang berisi cairan racun itu 8 ika a5abn"a ?dapur?, kalimat ini sudah baik9 ika a5abn"a ?botol
bir?, letak keterangann"a perlu diubah menadi :
=%a> Dari =dalam> dapur mereka mengambil botol bir "ang menurut pemeriksaan laboratorium berisi
cairan racun9
Kalimat Bermakna Ganda
Kalimat "ang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan ta*siran ganda tidak termasuk
kalimat "ang e*ekti*9 Berikut ini contohn"a : mahasiswa
=1> $ahun ini PP mahasis5a baru dinaikkan9
Kata baru di atas menerangkan kata mahasis5a atau kata dinaikkan8 ika menerangkan mahasis5a, tandahubung dapat digunakan untuk menghindari salah ta*sir9
=1a> $ahun ini PP mahasis5abaru dinaikkan9
ika kata baru menerangkan dinaikkan, kalimat itu dapat diubah menadi:
=1b> PP mahasis5a tahun ini baru dinaikkan9
=%> &umah sang uta5an "ang aneh itu akan segera diual9
@rasa "ang aneh di atas menerangkan kata rumah atau *rasa sang "utawan8 ika "ang aneh menerangkan
rumah, kalimat itu dapat diubah menadi :
=%a> &umah aneh milik sang uta5an itu akan segera diual9
ika "ang aneh itu menerangkan sang "utawan kata "ang dapat dihilangkan sehingga makna kalimat di atas
menadi lebih elas9
=%b> &umah sang uta5an aneh itu akan segera diual9
Membuat Kalimat Seara !ermat
Pemilihan kata, pembentukan kata, atau pembuatan kalimat "ang tidak cermat mengakibatkan nalar "ang
terkandung dalam kalimat terganggu9 Aal itu seharusn"a dihindari oleh pen"usun kalimat "ang ingin
men"ampaikan in*ormasi secara tepat9 Berikut ini contoh kalimat "ang dikutip dari surat kabar9
%ugas kemanusiaan dalam suatu "abatan
ialah untuk mengelola se"umlah manusia
memerlukan keprihatinan serta dedikasi yang
tangguh.
Kalimat =1> di atas terdiri atas tiga bagian, "aitu =i> tugas
kemusiaan dalam suatu "abatan, =ii> "abatan ialah untuk
mengelola se"umlah manusia, dan =iii> memerlukan
keprihatinan serta dedikasi yang tangguh. Ketiga bagian itu
tidak elas hubungann"a9 Berikut ini ubahan "ang
menampakkan hubungan antar bagian secara lebih elas9
%ugas kemanusiaan dalam suatu "abatan yang memerlukan
keprihatinan dan dedikasi yang tangguh ialah pengelolaan
se"umlah manusia.
%ugas kemanusiaan dalam suatu "abatan, yakni
pengelolaan se"umlah manusia, memerlukan keprihatinan
dalam satuan *ungsional9 atuan *ungsional adalah unsur kalimat "ang berkedudukan sebagai subek,
predikat, obek dan sebagain"a9 tatus *ungsi itu ditentukan oleh relasi makna antarsatuan9 Kalimat
=0> berikut ini terasa anggal karena tidak ada keseaaran ubek dan predikat dari segi makna9
=0> Dia berpukulpukulan9
Kata berpukul-pukulan bermakan saling pukul9 Itu berarti pelakun"a harus lebih dari satu9 Karena kata dia
bermakna tunggal, subek kalimat =0> itu perlu diubah, misaln"a menadi mereka, atau ke dalam kalimat itu
ditambahkan keterangan komitati* &penyerat' dengan temannya, misalnya.
Kalimat berikut tidak memiliki keseaaran makna predikat dan obek9
=2> 7dik memetiki setangkai bunga9
Kata memetiki mempun"ai makna berulangulang "ang tentun"a tidak dapat diterapkan pada setangkai
bunga9 Perbaikann"a dapat dilakukan dengan mengubah predikat menadi memetik atau menghilangkan
satuan setangakai pada obek9 $entu saa, perbaikan kalimat itu =dan uga kalimat =1> di atas> bergantung
pada in*ormasi "ang akan disampaikan9 Berikut ini contoh kalimat "ang lebih kompleks9
=3> elain pela"ar SM(, Panitia uga memberikan kesempatan kepada para mahasis5a9
ika kalimat itu diuraikan, akan diperoleh kalimat seperti pada =3a>9
=3a> Pelaar .7 memberikan kesempatan kepada mahasiswa, Panitia uga memberikan kesempatan
kepada mahasis5a9
$entu saa itu, bukan itu maksudn"a9 .aksud kalimat =3> adalah bah5a panitia memberikan kesempatan,
baik kepada para pelaar .7 maupun kepada para mahasis5a9 In*ormasi itu dapat diungkapkan dengankalimat =3b> berikut9
=3b> elain kepada pelaar .7, Panitia uga memberikan kesempatan kepada para mahasis5a9
Pada ubahan itu *ungsi satuan pela"ar SM( adalah keterangan dan itu seaar dengan *ungsi satuan para
mahasiswa9 Dari segi makna, kedua satuan itu adalah penerima, bukan pelaku perbuatan9 /ontoh berikut
memperlihatkan kaitan erat antara bentuk dan makna "ang ter5uudkan dalam penentuan *ungsi9
=14> etelah men"iapkan semuan"a, acara sederhana itupun segera dimulai9
amakah subek anak kalimat =14> "ang dilesapkan itu dengan subek induk kalimatn"a8 Pelesapan unsurkalimat dimungkinkan ika unsur "ang ber*ungsi sama memiliki bentuk "ang sama9 iapakah "ang
menyiapkan semuanya) $ern"ata tidak ada unsur "ang ditampakkan "ang dapat menadi a5aban atas
pertan"aan itu9 Dengan demikian, ada ketidakseaaran dalam kalimat itu9 6bahann"a dapat diberikan di
ba5ah ini9
=14a> etelah men"iapkan semuan"a, merek segera memulai acara sederhana itu9
=14b> etelah semuan"a disiapkan, acara sederhana itu pun segera dimulai9
Dalam kalimat =14a> subek anak kalimat, adalah mereka9 Karena *ungsi dan bentukn"a sama, unsur ini
dapat dimunculkan sekali saa9 Kalimat =14b>, "ang menadi salah satu pilihan perubahan "ang lain uga
memperlihatkan keseaaran antara predikat disiapkan pada anak kalimat dan predikat dimulai pada induk
kalimat9
Keseaaran dalam Perincian Pilihan
oal uian kadangkadang dibuat dalam bentuk pilihan ganda9 oal "ang baik harus memuat
perincian pilihan "ang seaar sehingga memberi peluang "ang sama untuk dipilh9 Berikut ini contoh
dengan perulangan penggunaan kata tingkah laku pada kalimat =2> dan =3>9 Pertautan kalimat =14> dengan
kalimat sebelumn"a din"atakan dengan ungkapan dengan demikian.
-9 (ngka#an manakah %ang tergabung dalam ungka#an #enghubung antarkalimat dan ungka#an
#enghubung antar#aragraf&
Eang termasuk ungkapan penghubung antarkalimat, antara lain oleh sebab itu, namun, akan tetapi, dengan
demikian, selan"utnya, dan selain itu. Eang termasuk ungkapan penghubung antarparagra*, antar lain
adapun, dalam pada itu, dan sementara itu. Batas pengelompokan ini tidaklah tegas benar9 6ngkapan
penghubung antarparagra* sering uga digunakan untuk mempertautkan kalimat dengan kalimat dalam
sebuah paragra*9
Pronomina Persona
Pronomina, "ang disebut uga kata ganti, sebenarn"a tidak mengganti, tetapi mengacu ke mauud tertentu
"ang terdapat dalam peristi5a pertuturan9 Pengacuan itu dapat bersi*at di luar bahasa ataupun di dalam bahasa9 Pronomina dapat dibagi atas pronomina persona =antara lain saya, kamu, dan mereka', pronomina
penunuk =antara lain, ini, itu, sana, sini>, dan pronomina penan"a =antara lain apa, siapa, dan mengapa>9
Eang dibicarakan berikut ini han"alah pronomina persona9
Dalam peristia pertuturan, pesan diungkapkan oleh pembicara atau penulis &selan"utnya akan disebut
pembiara' kepada kawan biara atau pembaa &selan"utnya disebut kawan biara'. Pembicara adalah
persona pertama sedangkan persona kedua "ang terlibat dalam peristi5a pertuturan9 Eang tidak terlibat
dalam pertuturan adalah persona ketiga9
Perhatikanlah percakapan berikut "ang memperlihatkan pemakaian beberapa pronomina9
7mir dan Bonar bertemu dengan /andra9
=1> /andra : Aendak kemana kalian8
=%> Bonar : Kami akan k e rumah Dina9 )ngkau mau ikut8
='> /andra : Dina 8 iapa dia8
=(> Bonar : Dia ka5an lamaku9 Kami dulu sekampung9
=+> 7mir :=Berbisik kepada /andra>9 Kamu tahu) Kita akan diaak mera"akan pertemuan mereka
kembali9
=-> /andra : ;, "a8 Kalau begitu, aku mau9 $etapi, Bonar, apakah kami tidak menggangu acara
Bila membuat sebuah komposisi atau karangan, kalimat "ang terlalu panang kadangkadang harus
dihindari9 7kan tetapi, kalimat "ang pendekpendek tetap harus berpautan agar padu9 arana pemaduan "ang
digunakan laim disebut ungkapan penghubung antarkalimat9 Berikut ini akan disaikan beberapa contoh
ungkapan pengubung antarkalimat9
Pada bagian =a> disaikan dua kalimat "ang tidak padu, sedangkan pad bagian =b> dua kalimat itu menadi padu oleh adan"a ungkapan penghubung antarkalimat9
7da beberapa ungkapan untuk men"atakan pertentangan konsekuensi logis dengan hal "ang din"atakan
pada kalimat sebelumn"a9 .isaln"a, biarpun demikian, sekalipun begitu, sungguhpun demikian, walaupun
demikian, dan meskipun demikian. Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiann"a9
=1a> Ia tidak mempun"ai bekal "ang cukup9 Ia tetap akan berangkat ke &iau9
=1b> Ia tidak mempun"ai bekal "ang cukup9 Biarpun demikian, ia tetap akan berangkat ke &iau9
Pada contoh di atas konsekuensi logis dari kalimat pertama =1a>, "akni ia tidak mempun"ai bekal "ang
cukup, ialah bah5a ia tidak akan pergi9 $ern"ata konsekuensi itu tidak teradi dan "ang teradi ustru bertentangan dengann"a9
6ngkapan namun dan akan tetapi uga dapat men"atakan pertentangan sehingga dapat mengganti pemakaian
ungkapan "ang disebutkan pada butir 1 di atas9 elain itu, namun dan akan tetapi uga dapat men"atakan
pertentangan "ang tidak berkenaan dengan konsekuensi kalimat sebelumn"a9 "arat "ang berat bagi
terlaksanan"a pern"ataan sebelumn"a, misaln"a, uga dapat ditautkan dengan namun dan akan tetapi9
Berikut ini adalah salah satu contohn"a9
=%a> Kemakmuran dapat segera ter5uud9 Kita harus bekera keras untuk mencapain"a9
=%b> Kemakmuran dapat segera ter5uud9 7kan tetapi, kita harus bekera keras untuk mencapain"a9
Pada contoh itu namun dan akan tetapi dapat digunakan, tetapi ungkapan seperti biarpun demikian dan
meskipun demikian tidak dapat menggantikann"a9 Perlu uga diingat bah5a dalam bahasa baku konungsi
tetapi digunakan sebagai penghubung intrakalimat, tidak digunakan sebagai penghubung antarkalimat9
7da pula ungkapan penghubung antarkalimat "ang lain "ang digunakan untuk men"atakn kelanutan
peristi5a atau keadaan pada kalimat sebelumn"a9 /ontohn"a adalah kemudian, sesudah itu, setelah itu, dan
selan"utnya. Berikut ini adalah salah satu contoh pemakaiann"a9
='a> Kami pergi ke Bogor9 Kami pergi ke rumah Pak uminta di /ianur9='b> Kami pergi ke Bogor9 esudah itu, kami pergi ke rumah Pak uminta di /ianur9
ika pemaparan urutan peristi5an"a terbalik, ungkapan "ang digunakan adalah sebelum itu seperti pada
contoh berikut9
='c> Kami pergi ke rumah Pak uminta di /ianur9 ebelum itu, kami pergi ke Bogor9
6ngkapan "ang men"atakan adan"a hal, peristi5a, atau keadaan lain di samping "ang telah din"atakan
sebelumn"a adalah selain itu, di samping itu, tambahan pula, dan ini adalah salah satu contoh
pemakaiann"a9
=(a> Penduduk setempat minta tenaga seorang dokter9 .ereka menginginkan pen"uluhan kesehatan
secara rutin9
=(b> Penduduk setempat minta tenaga seorang dokter9 elain itu, mereka menginginkan pen"uluhan
kesehatan secara rutin9
6ngkapan sebalikn"a men"atakan hal "ang berbalikan dengan pern"atan sebelumn"a, seperti terlihat pada
='> $empat kedua diduduki oleh unung .anunggal dari DKI9
7lihalih menggunakan kalimat ='>, kita uga dapat mempertimbangkan penggunaan kalimat berikut ini9
=(> Peringkat kedua diduduki oleh unung .anunggal dari DKI9
ika menggunakan ga"a "ang sama dengan pern"ataan sebelumn"a, tentu saa kita dapat mengubah petikan
itu menadi seperti berikut ini9 Dalam lomba layar itu Murti 1ais dari 2awa %imur keluar sebagai "uara
pertama, sedangkan 3unung Manunggal dari DKI keluar sebagai "uara kedua.
Pilihan mana pun "ang akan dipakai dapat menadikan kalimat itu lebih bernalar9
Dirgaha%u Re#ublik Indonesia
etiap menelang hari peringatan kemerdekaan &epublik indonesia ban"ak diumpai tulisan "ang
mengungkapkan ucapan ?elamat 6lang $ahun &epublik Indonesia?9 6ngkapan itu dalam pemakaiann"asangat bervariasi9 Dari berbagai variasi itu ada beberapa di antaran"a "ang penulisann"a kurang tepat9 Aal
itu apat diperhatikan pada contoh di ba5ah ini9
19 Dirgaha"u A6$ &I Ke+(9
%9 Dirgaha"u &I Ke+(
'9 A6$ ke LIM Kemerdekaan Indonesia9
Penulisan dan pen"usunan contoh itu dilakukan secara tidak cermat sehingga dapat menimbulkan salah
ta*sir9 Ketidaktepatan contoh =1> terletak pada penempatan kata dirgaha"u9 Kata dirgaha"u merupakan kata
serapan dari bahasa ansekerta, "ang bermakna panang umur atau berumur panang9 ik dihubungkan
dengan makna "ang didukung oleh A6$, pemakaian kata dirgaha"u tidak tepat karena rangkaian kata
dirgaha"u A6$ bermakna selamat panang umur A6$9 .akna seperti itu dapat memberi kesan bah5a "ang
diberi u0capan selamat panang umur dan semoga panang umur adalah A6$n"a, bukan &In"a9 Padahal
"ang dimaksud dengan ungkapan itu adalah &I9 ;leh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara
tepat, susunan dirgaha"u A6$ perlu diubah menadi dirgaha"u &I9 6ngkapanitu sudah tepat tanpa harus
disertai A6$ dan Ke+(9 ika A6$ ingin digunakan, sebaikn"a kata dirgaha"u kita hilangkan dan bilangan
tingkat ke+( dipindahkan sebelum &I sehingga susunann"a menadi A6$ Ke+( &I9
Ketidaktepatan contoh =%>, "aitu dirgaha"u &I ke+(, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat9 Dalam
hal ini kata bilangan tingkat "ang diletakkan sesudah &I =&I Ke+(> dapat menimbulkan kesan bah5a &I
seolaholah berumlah +( atau mungkin lebih9 Kesan itu dapat menimbulkan pengertian bah5a "ang sedang
berulang tahun adalah &I "ang ke+( bukan &I "ang ke14, ke1+, atau "ang lain9 Padahal kita mengetahui
bah5a di dunia ini han"a ada satu &I, "aitu &epublik Indonesia, "ang sedang berulang tahun ke+(9 untuk
menghindari kemungkinan teradin"a salah ta*sir semacam itu, susunan &I ke+( harus kita ubah9
Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke+( ke posisi sebelum &I dan
menggantikan kata dirgaha"u dengan A6$ sehingga susunann"a menadi A6$ ke+( &I9
/ontoh ='> ketidaktepatann"a terletak pada penulisan angka &oma5i9 Dalam hal ini kata bilangan tingkat
"ang ditulis dengan angka &oma5i seharusn"a tidak didahului dengan ke9 ;leh karen itu, bentuk ke padakata bilangan tingkat ke LIM pada contoh ='> harus dihilangkan sehingga menadi LIM9 ebalikn"a, ika
ditulis dengan angka 7rab, bentuk ke harus disertakan sebelum angka 7rab itu sehingga bentukn"a menadi
ke+(9 adi, penulisan ungkapan contoh ='> di atas "ang tepat adalah A6$ LIM Kemerdekaan &i atau A6$
Ke+( Kemerdekaan &I9 7tas dasaruraian di atas, contoh =1>, =%>, dan ='> "ang tepat din"atakan sebagai
Dengan beranalogi pada bentukan ungkapan tersebut, kita pun dapat membentuk ungkapan lain secara
cermat untuk men"atakan selamat ulang tahun pada keperluan "ang lain, misaln"a pada ulang tahun $I,
ulang tahun K;&P&I, ulang tahun &&I, atau ulang tahun $M&I9 Dengan menggunakan ungkapan secara
cermat, selain dapat men"atakan in*ormasi "ang tepat berarti kita pun turut mendukung usaha pembinaan
dan pengembangan usaha9
Pen%usunan Kalimat untuk Berita
Berita sering harus ditulis denga segera dan kadangkadang sampai dengan terburuburu9 ika tulisan
semacam itu direnungkan kembali, tidak arang tulisann"a terdapat kesalahan, seperti pada kutipan berikutini9
=1> 6pa"a mencari titik temu masalah harga ini sampai kini belum uga terpecahkan9999
Pertan"aan "ang segera timbul ika kita membaca kalimat itu adalah apakah suatu upa"a dapat dipecahkan8
a5abann"a tentu tidak karena "ang dapat dipecahkan biasan"a berupa masalah9 $entang suatau upa"a, kita
dapat mengatakan, misaln"a, berhasil atau belum berhasil diatasi9 adi, kalimat =1> di atas sebenarn"a kurang
tepat9 6bahan kalimat itu "ang tepat dapat diusulkan sebagai berikut9
=1a> 6pa"a mencari titik temu masalah harga ini sampai kini belum uga berhasil999
=1b> .asalah penenttuan harga ini sampai sekarang belum uga terpecahkan999
Kalimat berikut ini uga anggal karena katan"a kurang tepat9
=%> .embangun industri baa diperlukan bia"a "ang besar9
Kita dapat membuat pertan"aan seperti di ba5ah ini ika menumpai kalimat semacam ituC Bia"a besar
diperlukan utnuk apa8 a5abann"a adalah untuk membangun industri baa9 Dengan memperhatikan a5aban
itu kita dapat men"usun kalimat =%> secara lebih cermat, "aitu dengan men"ertakan kat auntuk pada a5al
kalimat, seperti perbaikann"a pada =%a>, atau tanpa men"ertakan untuk, tetapi dengan mngubah predikatkalimat itu menadi kata kera akti*, seperti =%b> berikut9
=%a> 6ntuk membangun industri baa diperlukan bia"a "ang besar9
=%b> .embangun industri baa memerlukan bia"a "ang besar9
Di ba5ah ini dikutipkan sebagian berita "ang lebih panang "ang penulisann"a kurang cermat9
='> antunan senilai &p9 %,+ uta untuk seseorang meninggal berlaku seak 132- setelah ada kera
sama &ahara Pekanbaru dengan ;rganda setempat9 Isi kera sama itu menentukan, setiap oplet
memba"ar premi ekstra satu tahun kepada asa &ahara9 Dengan demikian, korban meninggal "ang
melibatkan oplet tersebut akan memperoleh tambahan santunan &p9 1,+ uta di samping &p9 1 uta
"ang mengacu pada ketetapan 6ndang6ndang ''F13-(9
etelah membaca kutipan itu, orang mungkin bertan"atan"a9 .ungkinkah korban "ang meninggal dapat
melibatkan oplet dan memperoleh santunan8 a5abann"a tentu tidak9 Aal itu memperlihatkan bah5a
in*ormasi "ang diungkapkan dalam kutipan berita itu dapat mengalami pen"impangan9 Pen"impangan itu
sebenarn"a itu tidak perlu teradi ika penulis berita itu dapat mengungkapkann"a dengan menggunakan
bahasa secara cermat9 Dengan mempercermat pengungkapan, kutipan berita itu dapat diubah sebagai
berikut9
='a> Ketentuan santunan senilai %,+ uta rupiah untuk seseorang "ang meninggal berlaku seak 132-
setelah ada kera sama &ahara Pekanbaru dengan ;rganda setempat9 Isi kera sama itu menentukan
bah5a setiap pemilik oplet harus memba"ar premi ekstra satu tahun kepada asa &ahara9 Dengan
demikian, keluarga korban "ang meninggal karena kecelakaan oplet tersebut akan memperoleh
tambahan santunan 1,+ uta rupiah di samping 1 uta rupiah "ang diberikan berdasarkan ketetapan
6ndang6ndang omor ''F13-(9
Dibia%ai dari obligasi $nda atau dibia%ai dengan obligasi $nda&
Kecernatan sebuah kalimat tidak han"a ditentukan oleh penggunaan kaidah tata bahasa "ang tepat dan
kesesuaiann"a dengan ragam pemakaian, tetapi uga harus didasari penalaran "ang baik9 Kalimat berikut ini,
misaln"a, dari segi tata bahasa cukup baik, tetapi terasa anggal dari segi penalarann"a9
4Kami bahagia karena menunda pernikahan kami.
5mur kami laki-laki minimum 67 tahun, perempuan minimum 66 tahun.4
ika diperhatikan secara cermat, tampak bah5a kalimat tersebut diucapkan langsung oleh pasangan muda9
Kata kami mengacu pad pembicara9 amun, pada kalimat selanutn"a, pemakaian kata lakilaki, perempuan,
dan minimum memberi kesan bah5a in*ormasi kalimat itu mengacu pada orang lain, bukan pembicara9 Di
samping itu, penggunaan unsur umur kmi "ang diikuti kat lakilaki dari segi makna uga kurang tepat9
Kalimat tersebut akan lebih 5aar ika diubah seperti berikut sehingga memberi kesan diucapkan oleh
seorang suami dalam pasangan itu9
4Kami bahagia karena menunda pernikahan kami.
Kami menikah setelah umur saya 67 tahun dan umur istri saya 66 tahun.4
.asalah "ang serupa uga kita umpai pada kalimat di ba5ah ini9
Inilah permen pelega polusi tenggorokan. '
ika menumpai kalimat itu, kita dapat bertan"a, apakah "ang menadi lega8 a5abann"a, polusi
tenggorokan9 adi, permen itu dapat membuat polusi menadi lega dan leluasa bersema"am di tenggorokan9ika demikian, tepatkah ?pesan? "ang ingin disampaikan8 a5abann"a tentu tidak karena ?pesan?
sesungguhn"a "ang ingin disampaikan ialah bah5a permen itu dapat membuat tenggorokan menadi lega
dan terbebas dari populasi9 Pesan semacam itu akan lebih tepat ika diungkapkan dengan kalimat seperti
berikut, "ang merupakan hasil pencematan kalimat di atas9
Inilah permen pelega tenggorokan yang berpolusi.
Inilah permen pelega tenggorokan yang terkena polusi.
Inilah permen pembebas tenggorokan dari polusi.
Inilah permen pembebas polusi tenggorokan.
Kekurangcermatan penalaran "ang lain uga kita temukan pada kalimat berikut9
Kalimat itu pun memungkinkan kita bertan"a, kualitas apa atau siapakah "ang menadi tuuan perusahan
pemasang iklan itu8 ?Kualitas 7nda? alias kualitas konsumenkah8
ika direnungkan lebih au, memang dapat kita temukan maksud ungkapan itu "ang sesungguhn"a, "aitu
bah5a perusahaan pemasang iklan itu menanikan kualitas la"anan dan keran"a ="ang baik> kepada
konsumen sehingga diharapkan mereka menadi puas9 ika maksudn"a memang demikian, beberapa kalimat
berikut ini, misaln"a, lebih cermat mengungkapkan gagasan itu9
Kualitas layanan kami men"amin kepuasan (nda.
Kualitas ker"a kami men"amin kepuasan (nda.
Men"aga kualitas layanan &ker"a' kami dan memuaskan (nda adalah tu"uan kami.
Kalimat berikut ini uga terasa anggal ika kita renungkan lebih auh9
2alan ini dibiayai dari obligasi (nda.
Kata dari tidaklah tepat digunakan pada kalimat itu9 Kata itu lebih tepat digunakan untuk mengantar,misaln"a, keterangan tempat seperti pada kalimat Buku itu dipin"am dari perpustakaan sekolah atau
Pertandingan ini disiarkan langsung dari Stadion 5tama Senayan. Keterangan laim diantar dengan kata
dari, misaln"a, terdapat pada kalimat Para pegawai di lingkungan reaktor nuklir harus dilindungi dari
pengaruh radiasi.
Pada kalimat "ang dikutip di atas, obligasi 7nda merupakan keterangan alat atau instrumen9 6ntuk
men"atakan keterangan itu, kata depan "ang tepat digunakan adalah dengan9 adi, kalimat di atas menadi
lebih cermat ika diungkapkan sebagai berikut9
2alan ini dibiayai dengan obligasi (nda.
Beberapa contoh "ang dibicarakan itu menunukkan bah5a dengan mengikuti kaidah tata bahasa saa dalam
berbahasa tidaklah cukup9 .akna kata dan kelaima pemakaiann"a uga perlu diperhatikan agar dapat
menghasilkan kalimat "nag bernalar9 Pada gilirann"a, kalimat "ang bernalar akan mempermudah orang lain
menangkap dab memahami isi kalimat itu dengan cepat dan tepat9
Te#atkah karenan%a dan makan%a&
Penghubung antarkalimat, "ang ber*ungsi menghubungkan dua kalimat, ada bermacammacam, diantaran"a
namun, di samping itu, dengan demikian, sungguhpun begitu, atau oleh karena itu.
Karena dan Makanya
Kata karenanya dan makanya sering digunakan untuk menghubungkan dua kalimat9 $epatka penggunan
kedua kata itu sebagai penghubung antarkalimat8 Perhatikan contoh berikut9
=1> Ban"ak orang tua "ang mengeluh, mereka tidak dapat memahami pelaaran matematika "ang
diaarkan kepada anakn"a9 Karenanya, mereka tidak dapat membantu anakn"a mengerakan
pekeraan rumah9
=%> Ban"ak anaka "ang tidak men"ukai pelaaran matematika9 Makanya, nilai matematika mereka