BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause (klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita di mana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktifitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti serta pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesterone) berkurang. Meopause terdiri dari tiga tahap, perimenopause, menopause, dan postmenopause. Menopause biasanya terjadi antara usia 40 sampai 50 tahun dan dapat berlangsung selama 8 sampai 10 tahun. 1 Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1996, setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. WHO juga mengatakan pada tahun 1990, sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiskan hidupnya dalam keadaan pasca menopause. WHO memperkirakan, jumlah wanita menopause pada tahun 2030 mencapai lebih dari 1 milyar. Di Asia, menurut data WHO, pada tahun 2025 jumlah wanita yang menopause akan melonjak dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. Prakiraan kasar menunjukkan akan terdapat sekitar 30 – 40 juta wanita dari seluruh jumlah 1
30
Embed
Kolerasi Insomnia Pada Wanita Menopause Di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin-1 Edit Dr Desi - Copy
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menopause (klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan
wanita di mana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktifitas
menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti serta pembentukan hormon wanita
(estrogen dan progesterone) berkurang. Meopause terdiri dari tiga tahap,
perimenopause, menopause, dan postmenopause. Menopause biasanya terjadi
antara usia 40 sampai 50 tahun dan dapat berlangsung selama 8 sampai 10 tahun.1
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1996, setiap tahunnya
sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. WHO
juga mengatakan pada tahun 1990, sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas
menghabiskan hidupnya dalam keadaan pasca menopause. WHO memperkirakan,
jumlah wanita menopause pada tahun 2030 mencapai lebih dari 1 milyar. Di Asia,
menurut data WHO, pada tahun 2025 jumlah wanita yang menopause akan
melonjak dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. Prakiraan kasar menunjukkan
akan terdapat sekitar 30 – 40 juta wanita dari seluruh jumlah penduduk Indonesia
yang sebesar 240 – 250 juta jiwa pada tahun 2010.
Data dari Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2009 bahwa 5.320.000
wanita Indonesia telah memasuki masa menopause per tahunnya. Depkes RI 2005
memperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 262,6 juta
jiwa. Dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause sekitar 30,3 juta
jiwa dengan usia rata-rata 49 tahun.
Writing Group for the Women’s Health Initiative Investigator (2002)
menjelaskan turunnya fungsi ovarium karena proses penuaan mengakibatkan
estrogen dan progesterone sangat berkurang di dalam tubuh wanita. Hal ini
psikis yang terjadi pada masa menopause akan menimbulkan sikap yang berbeda-
beda antara lain adanya suatu krisis yang dimanifestasikan dalam sintom-sintom
psikologis seperti: depresi, mudah tersinggung, dan mudah menjadi marah, dan
diliputi banyak kecemasan.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kolerasional antara Insomnia dan
menopause. Dalam Penelitian ini menggambarkan pengaruh hot flush pada wanita
menopause serta hubungannya terhadap insomnia pada wanita menopause.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai April 2014 berlokasi di Poli Penyakit Dalam
RSU Zainal Abidin Banda Aceh. Peneliti memilih Poli Penyakit Dalam RSU
Zainal Abidin Banda Aceh dengan pertimbangan banyaknya populasi wanita di
daerah ini.
3.3 Populasi dan Sample
3.3.1 Polpulasi
Populasi adalah pasien wanita yang berobat ke poli penyakit dalam RSU
Zainal Abidin Banda Aceh mulai April 2014.
3.3.2 Sample
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto,
2002). Pada penelitian ini, sample yang diambil adalah wanita yang mengalami
menopause yang berobat ke poli penyakit dalam RSU Zainal Abidin Banda Aceh
mulai April 2014. Dikarenakan pada penelitian ini memiliki pengendalian variable
yang ketat, maka sample yang akan diambil sebanyak 20 sample. (Uma Sekaran,
1992).
Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
1. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada populasi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
14
a. Wanita menopause.
b. Bersedia menjadi responden.
c. Mampu membaca dan menulis.
2. Kriteria eksklusi adalah wanita menopause yang tidak mampu membaca
dan menulis serta wanita menopause yang mengalami gangguan jiwa,
gangguan ginjal, gangguan hati, tekanan darah tinggi, da penyakit tubuh
lainnya serta pasien yang tidak bersedia menjadi responden.
3.4 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variable,yaitu;
Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Skor
Variabel
Independen:
Menopause
Wanita meno-
pause adalah
wanita yang
sudah tidak haid
lagi > 1 tahun.
Pertanyaan tentang
simptom-simptom
yang terjadi selama
masa menopause.
Wawancara
Variabel
Dependen:
Insomnia
Kondisi dimana
wanita
menopause me-
ngalami kesulit-
an memulai
tidur, dan sering
terbangun pada
waktu malam
hari serta
bangun lebih
awal
Skala KSPBJ-IRS
(kelompok studi
psikiatri biologi
Jakarta-Insomnia
Rating Scale).
(Suparyanto,2009)
Wawancara Skor 1:
11-19 = tidak ada
keluhan insomnia.
Skor 2:
20-27 = insomnia
ringan.
Skor 3:
28-36 = insomnia
berat.
Skor 4:
37-44 =insomnia
sangat
berat.
15
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kuesioner
yang digunakan ada 2 jenis kuesioner, yaitu :
1. Kuesioner A
Kuesioner ini berkaitan dengan pemahaman responden terhadap
menopause yang terdiri dari 12 pertanyaan. Kuesioner ini bersifat
terbuka (opened form quesionare), yaitu yang mana jawabannya dapat
memperjelas identitas pasien serta menggambarkan kondisi pasien saat
ini.
2. Kuesioner B
Kuesioner ini berkaitan dengan keadaan yang di alami pasien semenjak
mengalami masa menopause. Kuesioner ini juga bersifat tertutup
(closed form quesionare), yaitu pertanyaan yang sudah disediakan
pilihan jawabannya, sehingga memudahkan responden untuk
menjawab.
Kuesioner untuk mengidentifikasi insomnia pada lansia terdiri dari 15
item pertanyaan yaitu: 1) Apakah anda mengalami kesulitan tidur?,
2)Apakah anda saat terbangun merasa kurang bersemangat?, 3)
Apakah anda merasa mudah tersinggung?, 4) Apa Anda terbangun di
malam hari dan sulit memulai tidur kembali?, 5) Apakah anda
terbanggun lebih dari 2 kali sepanjang malam?, 6) Apakah yang anda
pikirkan pada saat anda berusaha untuk tidur?,7) Apa waktu untuk
tidur anda kurang dari 7-8 jam perhari?, 8) Apakah anda terbangun
lebih awal/ pagi dari yang di inginkan?, 9) Apakah anda mulai tegang
ketika siap untuk tidur?, 10) Apakah anad tidur lebih awal/ tidur di
pagi hari dengan harapan bisa mengganti waktu tidur malam 5 hari
yang hilang?, 11) Apakah anda merasa tidur anda tidak memuaskan?,
16
12) Apakah anda ingin mengunanakan bantuan tidur seperti obat
tidur?, 13) Apakah anda mudah terbangun karena suara keras/ gaduh
tengah malam?, 14) Apakah anda perna mengalami mimpi hidup pada
saat tidur/ terjaga?, 15) Pernahkah anda merasa tidak mampu untuk
bergerak atau berbicara sesaat sebelum tidur?.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :
1. Studi kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data skunder, maka
dilakukanlah studi kepustakaan melalui buku-buku, artikel, jurnal dan
literature lainnya guna menunjang penelitian ini.
2. Wawancara (Interview)
Merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan melakukan
Tanya jawab kepada pasien di klinik x yang terletak di Jl.xxx No.xxx
Banda Aceh. Pertanyaan yang di lakukan menyangkut insomnia pada
wanita.
3. Angket (kuesioner)
Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada sampel, dengan harapan
mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
Daftar pertanyaan bersifat tertutup karena alternative jawaban telah
disediakan.
3.7 Prosedur Penelitian
1. Tahap Pra Lapangan
Menyusun proposal penelitin, ini digunakan untuk meminta ijin
kepada lembaga yang terkait sesuai dengan sumber data yang di
perlukan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian.
a.Pengumpulan data.
b.Mengidentifikasi data.
17
3. Tahap Akhir Penelitian.
a.Menyajikan data dalam bentuk dikripsi.
b.Menganalisis data sesuai dengan tujuan yang ingin di capai
3.8 Analisis Penelitian
Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali apakah isian dalam
lembar kuesioner adalah lengkap. Editing dilakukan di lapangan,
sehingga apabila terdapat ketidak sesuaian atau ketidak lengkapan
data dapat segera dilengkapi.
2. Coding
Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk
memudah pengolahan data. Pada kuesioner pengetahuan menopause,
angka yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 untuk jawaban
yang tepat dan 0 untuk jawaban yang tidak sesuai. Sedangkan pada
kuesioner menopause di berikan angka berdasarkan jenis insomnia
responden.
3. Entry
Entry adala pemasukan data yang diperoleh menggunakan fasilitas
komputer dengan menggunakan system SPSS.
4. Tabulasi
Tabulasi adalah pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian
kemudian dimasukkan kedalam tabel yang disiapkan. Setiap
pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi
kategori sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner
18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Affandi B. 1997. Masalah kesehatan pada menopause - Panduan menopause. Edisi pertama. Pokja endokrinologi reproduksi. POGI/PERMI. Jakarta, Balai Penerbit FK UI.
Baziad A. Endokrinologi ginekologi. Edisi kedua. Jakarta: Media Aesculapius. 2003. 82-84.
Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi : pemeriksaan dan manajemen edisi 2. Jakarta : EGC
Endeshaw Y, Bliwise DL. Sleep Disorder in the Elderly. In Agronin ME, Maletta GJ. PRINCIPLE AND PRACTICE OF GERIATRIC PSYCHIATRY. 1sted. Philadelphia: LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS;2006.p.505-22.
Galimi R. Insomnia in the elderly: an update and future challenges. G GERONTOL. 2010;58:231-247.
Gelder, Michael G, etc. 2003. New Oxford Textbook of Psychiatry.London: Oxford University Press
Hale GE, Hughes CL, Cline JM. Endometrial cancer : hormonal factors, the perimenopausal “window of risk”, and isoflavones. J Clin Endocrinol Metab. 2002;87(1):9-11
Hirshkowitz M, Seplowitz-Hapkin RG, Sharafkhaneh A. Sleep Disorder. In: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Paychiatry. 9thed. Philadelphia: Loppincott Williams & Wilkins;2009.p.2150-77.
Kamel NS, Gammack JK. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. The American Journal of Medicine. 2006;119:463-469.
Sastrawinata, S. Klimakterium dan Menopause. Ilmu Kandungan Eds. Wiknjosastra, H. Saifuddin. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo. 2007
Petit L, Azad N, Byszewski A, Sarazan F, Power B. Non-pharmacological management of primary and secondary insomnia among older people: review of assessment tools and treatments. Age and Ageing. 2003;32;19-25.
Woodward MC. Managing Insomnia in Older People. Journal of Pharmacy Practice and Research. 2007;37:236-241.
19
KOLERASI INSOMNIA PADA WANITA MENOPAUSE DI POLI PENYAKIT DALAM