BAB I PENDAHULUAN 2.1.1. Judul Penelitian KAJIAN TEKNIS ALAT GALI, ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BATURONA ADIMULYA MUSI BANYUASIN. 2.1.2. Latar Belakang Cadangan batubara yang akan ditambang dengan sistem tambang terbuka guna memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar. Kegiatan utama pada penambangan tersebut terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Peralatan produksi pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana produksi yang vital untuk menunjang target produksi akhir yang telah ditentukan perusahaan. Masalah yang sering timbul pada kegiatan penambangan adalah kesediaan alat mekanis yang tidak bekerja secara optimal. Masalah ini terjadi karena perawatan terhadap alat mekanis yang sangat minim dan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.1.Judul Penelitian
KAJIAN TEKNIS ALAT GALI, ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT
PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BATURONA ADIMULYA
MUSI BANYUASIN.
2.1.2.Latar Belakang
Cadangan batubara yang akan ditambang dengan sistem tambang terbuka
guna memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar. Kegiatan utama pada
penambangan tersebut terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup,
pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Peralatan produksi pada operasi
penambangan merupakan salah satu sarana produksi yang vital untuk menunjang
target produksi akhir yang telah ditentukan perusahaan.
Masalah yang sering timbul pada kegiatan penambangan adalah kesediaan
alat mekanis yang tidak bekerja secara optimal. Masalah ini terjadi karena
perawatan terhadap alat mekanis yang sangat minim dan tidak terjadwal dengan
baik sehingga komponen-kompenen alat yang semestinya harus diganti karena
rusak tidak langsung diganti, penggunaan waktu yang tidak efisien karena adanya
hambatan-hambatan termasuk hambatan waktu saat perbaikan alat. Maka untuk
mengetahui sejauh mana masalah diatas dapat teratasi, pengkajian masalah
dengan adanya rencana peremajaan alat yaitu tindakan perbaikan dan penggantian
komponen-komponen alat dengan tujuan mengembalikan kondisi alat agar
mendekati kondisi ketika pertama kali digunakan, diupayakan untuk dapat
mencapai target yang menjadi tujuan perusahaan.
1
Terlaksananya kinerja alat secara baik sebagai salah satu faktor untuk
mendukung pencapaian target produksi yang diharapkan oleh suatu perusahaaan
dengan manajemen tambang yang baik.
2.1.3.Rumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi adalah kondisi alat mekanis yang tidak lagi
berproduksi dengan baik atau efisiensi kerjanya menjadi menurun. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya kenyataan produksi yang tidak lagi mencapai target
yang diharapkan. Cara pendekatan masalah adalah dengan mengevaluasi
kemampuan kesediaan mekanis dari alat muat dan alat angkut atau disebut dengan
penataan manajemen alat. Penataan manajemen alat bertujuan agar dapat
berproduksi baik dengan jam rusak serendah mungkin dan biaya operasi alat
seminimal mungkin, meliputi penyediaan alat sesuai jumlah yang dibutuhkan,
penentuan jadwal kerja, perawatan, perbaikan, dan peremajaan alat.
Dalam hal ini penulis membatasi masalah agar penulisan skripsi ini tidak
keluar dari pokok permasalahan dan penulisannya serta hasil peneitian tetap pada
fungsinya. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Kajian teknis alat gali, muat dan angkut yang hanya dilakukan di lokasi
dengan satu pit tambang aktif yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
b. Sumberdaya manusia dan kemampuan finansial pendukung aktifitas
tambang diasumsikan tersedia dalam jumlah memadai.
c. Perencanaan yang dilakukan tidak mempertimbangkan segi ekonomi serta
lingkungan.
2.1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
a. Menemukan faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja alat gali,
alat muat dan alat angkut.
b. Memberikan upaya perbaikan atau peremajaan alat gali, alat muat dan alat
angkut untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan.
c. Memperoleh data guna mengetahui kondisi kerja dan pengelolaan alat gali,
muat dan angkut sehingga dapat menentukan tindakan peremajaan alat.
2
2.1.5.Hipotesa
Terkait dengan permasalahan kinerja alat gali, alat muat dan alat angkut, hal
tersebut diduga disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi
kinerja alat gali, alat muat dan alat angkut, diantaranya kondisi medan kerja,
kondisi pengelolaan alat, bertambahnya jam operasi alat, kurangnya nilai
ketersediaan alat, serta efisiensi kerja yang rendah.
2.1.6.Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat :
a. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mempersiapkan dan
mengaplikasikan sistem peremajaan alat yang sesuai.
b. Sebagai bahan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan peralatan.
3
BAB II
DASAR TEORI
Peralatan produksi pada operasi penambangan merupakan sarana produksi
yang sangat vital untuk menunjang target produksi akhir yang telah di tentukan
oleh manejemen perusahaan. Ditinjau dari fungsinya, peralatan produksi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Alat gali muat adalah alat-alat produksi untuk menggali dan memuat
material hasil galiannya ke alat angkut. Contoh : power shovel, backhoe,
Perawatan yang bersifat memantau kondisi alat setiap kali alat akan ataupun
selesai digunakan. Perawatan koreksi merupakan perawatan harian yang harus
dilakukan bersama-sama antara operator dengan ahli mesin. Perawatan ini
bertujuan, agar apabila ditentukan kelainan pada unit dapat segera dicegah sedini
mungkin sehingga tidak berkembang menjadi kerusakan yang parah.
3) Perawatan Pencegahan
Serangkaian uji dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap alat yang
beroperasi berdasarkan hasil laporan operator mengenai kelainan pada alat, ketika
bersama-sama ahli mesin melakukan perawatan koreksi sewaktu alat selesai
digunakan.
Perawatan pencegahan juga dilakukan menyesuaikan kondisi alat maupun
kondisi cuaca, misalnya:
a) Pada musim kemarau mesin harus lebih sering mengalami pelumasan
meskipun belum jatuh tempo perawatan terjadwal.
b) Tekanan ban harus lebih sering diperiksa agar kenaikannya dapat terkontrol
15
dan lain-lain.
Penanganan yang dapat dilakukan dalam perawatan pencegahan antara lain:
a) Pengambilan sampel oli untuk mengukur tingkat keausan.
b) Pengukuran kekuatan tekanan hidrolik.
c) Pemeriksaan under carriege (alat angkut).
d) Pelumasan di luar perawatan terjadwal dan lain-lain tanpa melakukan
penggantian baik terhadap komponen utama maupun komponen sekunder
alat.
b. Perbaikan
Perbaikan adalah penanganan yang dilakukan terhadap alat yang rusak dan
tidak dapat digunakan. Dimana kerusakan yang terjadi pada alat bersifat
mendadak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Secara garis besar, perbaikan
dibagi atas dua yaitu:
1) Perbaikan Ringan
Pelaksanaan perbaikan terhadap masalah-masalah yang ringan dan
memerlukan waktu cepat untuk penganannya.
2) Perbaikan Berat
Pelaksanaan perbaikan terhadap masalah-masalah berat yang memerlukan
waktu pengerjaan yang lama, penyediaan suku cadang yang sulit dijumpai di
pasaran, serta membutuhkan peralatan dan mekanik khusus.
c. Peremajaan (Overhaul)
Peremajaan adalah penanganan yang meliputi perbaikan, dan penggantian
yang dilakukan terhadap komponen alat (baik komponen utama, komponen
sekunder maupun perangkat kerja) yang dinilai kemampuannya telah menurun
atau di bawah standart yang ditentukan. Peremajaan biasanya diawali dengan
dilakukannya pemeriksaan terhadap seluruh komponen alat. Penanganan ini
dilakukan meskipun komponen-komponen tersebut masih berfungsi atau unit
masih dapat menjalankan fungsinya (tidak rusak). Peremajaan yang biasanya
dilakukan adalah peremajaan standart, yaitu penggantian yang dilakukan terhadap
suatu komponen setelah komponen ini bekerja untuk suatu jumlah jam operasi
tertentu. Jumlah jam operasi tersebut biasanya ditentukan oleh pabrik pembuat.
16
Tujuan dilakukannya peremajaan standar secara tepat sesuai dengan ketentuan
pabrik pembuat adalah:
1) Menghindari jam rusak yang tinggi.
2) Persiapan pengadaan suku cadang terutama suku cadang yang langka.
3) Persiapan peralatan mekanik.
4) Alokasi dana sesuai dengan jadwal.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisa kajian
teknis alat gali, muat dan angkut yang dilakukan di pit PT. Baturona Adimulya
adalah dengan menggabungkan antara teori dengan data-data yang ada di
lapangan, sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urutan pekerjaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan kajian alat gali, muat dan
ngkut agar pembaca dapat memahami laporan tugas akhir yang dibuat.
2. Pengamatan lapangan.
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap keadaan geologi
permukaan dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas. Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang
bertujuan agar penelitian yang dilakukan tidak meluas.
3. Pengambilan data primer (langsung dari lapangan) dan data sekunder (laporan
penelitiaan perusahaan).
a. Data Primer
1) Pengamatan Muatan
2) Jenis Material
3) Pengamatan Kondisi Front Kerja
4) Waktu Penyelesaian Pekerjaan (CT)
b. Data Sekunder
1) Data Curah Hujan
2) Peta Layout Tambang, Data Litologi dan Geologi
18
3) Peta Kesampaian Daerah
4) Spesifikasi Alat Muat dan Alat Angkut
5) Jumlah Hari Kerja dan Jam Kerja
4. Penentuan Lokasi Penelitian.
5. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan
penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik-grafik atau rangkaian
perhitungan dalam penyelesaian masalah yang ada.
Membuat analisa dari data yang didapat dan hasil perhitungan untuk
mengetahui parameter yang berpengaruh dalam kajian teknis alat gali, muat dan
angkut.
6. Pengambilan kesimpulan
Dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data yang telah dilakukan
dengan permasalahan yang diteliti.
19
BAB IV
JADWAL PENELITIAN
4.1. Skedul Pelaksanaan
TAHUN 2015
BULAN AGUSTUS SEPTEMBER
MINGGU I II III IV I II III IV
Studi Literatur
Observasi
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Draft
20
BAB V
RENCANA DAFTAR ISI
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB
I. PENDAHULUANI.1. Latar BelakangI.2. Rumusan MasalahI.3. Tujuan PenelitianI.4. Batasan MasalahI.5. Metode PenelitianI.6. Hasil Yang Diharapkan
II. TINJAUAN UMUM2.1 Lokasi dan kesampaian daerah2.2 Iklim dan Curah Hujan2.3 Keadaan Geologi2.4 Karakteristik Batuan2.5 Target Produksi2.6 Kegiatan Penambangan
III. DASAR TEORIIII.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan Alat Mekanis III.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi AlatIII.3. Managemen Alat
IV. HASIL PENELITIANIV.1. Kondisi tempat kerjaIV.2. Produksi alat bongkar, muat, angkut
21
IV.3. Manajemen Alat
V. PEMBAHASANV.1. Target produksiV.2. Analisis Tingkat Penggunaan AlatV.3. Analisis Kesediaan AlatV.4. Analisi Kesediaan Mekanik AlatV.5. Jumlah Alat yang DiremajakanV.6. Peremajaan Alat
VI. KESIMPULAN DAN SARANVI.1. KesimpulanVI.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
22
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Burt, Christina Naomi. (2008) “An Optimisation Approach to Materials Handling in Surface Mines”. Ph.D, Curtin University of Technology.
2. Drevdahal Jr., ER, “Profitable Use of Excavation Equipment”, Technical Publication, Desert Laborataries Inc., Tueson Arizona, 1961
3. Ercelebi, S.G. and Bascetin, A. (2009) “Optimization of Shovel-Truck System for Surface Mining”, Journal of The South African Institute of Mining and Metallurgy, Vol. 109.
4. Kenedy Bruce A. (1990), Surface Mining, SMNE, Lettleton, Colorado.
5. Prodjosumarto P.(1986), Tambang Terbuka, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, ITB, Bandung,.
6. Prodjosumarto P. (1994), Jalan Angkut Tambang, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Direktorat Pembinaan Pengusaha Pertambangan, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan.
7. Rochmanhadi (1992), Alat-alat Berat dan Penggunaannya, Cetakan IV, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
8. Suyono (1993), Beberapa Geometri Penting Yang Akan Mempengaruhi Keadaan Jalan Angkut pada Tambang Terbuka, Edisi November, BTM No.