185 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 185 KAJIAN KEBUTUHAN AIR PADA TANAMAN TEMBAKAU BAWAH NAUNGAN, PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN KUALITAS [STUDY ON WATER REQUIREMENT OF SHADE GROWN TOBACCO, ITS EFFECT ON GROWTH, PRODUCTION AND QUALITY] Handry Ramoizana *) , Cahyoadi Bowo **) , dan Tri Handoyo **) *) Jurusan Magister Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember **) Fakultas Pertanian Universitas Jember ABSTRAK Pengetahuan tentang besarnya kebutuhan air tanaman diperlukan untuk meningkatkan efisiensi air dan penyerapan nutrisi. Studi ini dilakukan pada tahun 2012 dengan lysimeter dan pada tahun 2013 tanpa lysimeter. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari dinamika evapotranspirasi tanaman (Etc) dalam model volumetrik lysimeter, dan pan evapotranspirasi (ETC pan), evapotranspirasi tanah (ETC tanah), dan FAO tanaman evapotranspirasi, dalam Naungan Grown Tobacco dengan berbagai H382. Lysimeter dengan ukuran 1 m 3 was dibuat di lapangan dengan luas 0,5 ha. Pada tahun 2012 lysimeter berisi 2 tanaman tembakau dengan jarak tanam 40 cm, sedangkan pada tahun 2013 tanpa lysimeter dan dengan jarak tanam yang sama. Hasil penelitian pada tahun 2012 menunjukkan bahwa evapotranspirasi tanaman dengan ETC pan adalah 101,54 mm/minggu , ETC FAO adalah 174,7 mm/minggu, dan tanah ETC adalah 183,44 mm/minggu. Hasil penelitian pada tahun 2013 menunjukkan bahwa ETC pan adalah 283,2 mm / minggu, ETC FAO adalah 454,28 mm/minggu, dan tanah ETC adalah 449,72 mm/week. The produksi tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan irigasi tetes dengan 2,86 m yang menghasilkan 32 jumlah daun per tanaman. Metode FAO dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan air naungan tumbuh tembakau. Dengan metode empiris FAO kebutuhan air tembakau hingga 72 hari setelah tanam adalah 365,6 mm, sedangkan dengan menghitung perubahan air tanah kebutuhan air adalah 387 mm. Kualitas terbaik dari tembakau diperoleh oleh sistem irigasi tetes. Persentase tembakau kaca dan infeksi Thrips adalah terendah . Kata kunci : Evapotranspirasi , kadar air tanah, lisimeter, Tembakau Bawah Naungan. ABSTRACT Knowledge on magnitude of crop water requirement is needed to increase efficiency of water and nutrient absorption. Study was conducted in 2012 with lysimeter and in 2013 without lysimeter. The objective of experiment was to study the dinamics of crop evapotranspiration (Etc) in volumetric model of lysimeter, and pan evapotranspiration (ETC pan), soil evapotranspiration (ETC soil), and FAO crop evapotranspiration, in Shade Grown Tobacco with the variety of H 382. Lysimeter with the size of 1 m 3 was made in the field with an area of 0.5 ha. In 2012 lysimeter contained 2 tobacco plants with spacing of 40 cm, whereas in 2013 without lysimeter and with the same plant spacing. Results of experiment in 2012 showed that crop evapotranspiration with ETC pan was 101.54 mm/week, ETC FAO was 174.7 mm/week, and ETC soil was 183.44 mm/week. Results of experiment in 2013 showed that ETC pan was 283.2 mm/week, ETC FAO was 454.28 mm/week, and ETC soil was 449.72 mm/week.The highest production was obtained in treatment with drip irrigation with 2.86 m which produced 32 number of leaves per plant. FAO method could be used to determine water requirement of shade grown tobacco. By empirical FAO method the water requirement of tobacco up to 72 days after transplanting was 365.6 mm, while by calculating soil water change the water requirement was 387 mm. The best quality of tobacco was obtained by drip irrigation system. The percentage of glassy tobacco and infection of Thrips was lowest. Key words : Evapotranspiration, soil moisture content, lysimeter, Shade Grown Tobacco. PENDAHULUAN Perubahan iklim global membawa konsekuensi besar terhadap ketersediaan air dalam bidang pertanian.Sebagai sumber pangan dan energi, ketersediaan air di bidang pertanian harus bersaing dengan industri dan rumah tangga. Hal ini memunculkan tantangan penggunaan air dalam bidangpertanian secara efisien dari aspek jumlah dan waktu pemberian, agar pertanian dapat memenuhi kebutuhan airnya tanpa harus mengganggu ketersediaan air untuk sektor yang lain (Terry dan Steven, 2009).
15
Embed
KAJIAN KEBUTUHAN AIR PADA TANAMAN TEMBAKAU …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/33/umj-1x-handryramo-1640-1... · Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari dinamika evapotranspirasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
185
Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 185
KAJIAN KEBUTUHAN AIR PADA TANAMAN TEMBAKAU BAWAH
NAUNGAN, PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN,
PRODUKSI, DAN KUALITAS
[STUDY ON WATER REQUIREMENT OF SHADE GROWN TOBACCO,
ITS EFFECT ON GROWTH, PRODUCTION AND QUALITY]
Handry Ramoizana
*), Cahyoadi Bowo
**), dan Tri Handoyo
**)
*) Jurusan Magister Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
**) Fakultas Pertanian Universitas Jember
ABSTRAK
Pengetahuan tentang besarnya kebutuhan air tanaman diperlukan untuk meningkatkan efisiensi air dan
penyerapan nutrisi. Studi ini dilakukan pada tahun 2012 dengan lysimeter dan pada tahun 2013 tanpa lysimeter.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari dinamika evapotranspirasi tanaman (Etc) dalam model volumetrik
lysimeter, dan pan evapotranspirasi (ETC pan), evapotranspirasi tanah (ETC tanah), dan FAO tanaman
evapotranspirasi, dalam Naungan Grown Tobacco dengan berbagai H382. Lysimeter dengan ukuran 1 m3 was
dibuat di lapangan dengan luas 0,5 ha. Pada tahun 2012 lysimeter berisi 2 tanaman tembakau dengan jarak tanam
40 cm, sedangkan pada tahun 2013 tanpa lysimeter dan dengan jarak tanam yang sama. Hasil penelitian pada tahun
2012 menunjukkan bahwa evapotranspirasi tanaman dengan ETC pan adalah 101,54 mm/minggu , ETC FAO
adalah 174,7 mm/minggu, dan tanah ETC adalah 183,44 mm/minggu. Hasil penelitian pada tahun 2013
menunjukkan bahwa ETC pan adalah 283,2 mm / minggu, ETC FAO adalah 454,28 mm/minggu, dan tanah ETC
adalah 449,72 mm/week. The produksi tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan irigasi tetes dengan 2,86 m yang
menghasilkan 32 jumlah daun per tanaman. Metode FAO dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan air
naungan tumbuh tembakau. Dengan metode empiris FAO kebutuhan air tembakau hingga 72 hari setelah tanam
adalah 365,6 mm, sedangkan dengan menghitung perubahan air tanah kebutuhan air adalah 387 mm. Kualitas
terbaik dari tembakau diperoleh oleh sistem irigasi tetes. Persentase tembakau kaca dan infeksi Thrips adalah
terendah .
Kata kunci : Evapotranspirasi , kadar air tanah, lisimeter, Tembakau Bawah Naungan.
ABSTRACT
Knowledge on magnitude of crop water requirement is needed to increase efficiency of water and nutrient
absorption. Study was conducted in 2012 with lysimeter and in 2013 without lysimeter. The objective of
experiment was to study the dinamics of crop evapotranspiration (Etc) in volumetric model of lysimeter, and pan
evapotranspiration (ETC pan), soil evapotranspiration (ETC soil), and FAO crop evapotranspiration, in Shade
Grown Tobacco with the variety of H 382. Lysimeter with the size of 1 m3was made in the field with an area of 0.5
ha. In 2012 lysimeter contained 2 tobacco plants with spacing of 40 cm, whereas in 2013 without lysimeter and
with the same plant spacing. Results of experiment in 2012 showed that crop evapotranspiration with ETC pan was
101.54 mm/week, ETC FAO was 174.7 mm/week, and ETC soil was 183.44 mm/week. Results of experiment in
2013 showed that ETC pan was 283.2 mm/week, ETC FAO was 454.28 mm/week, and ETC soil was 449.72
mm/week.The highest production was obtained in treatment with drip irrigation with 2.86 m which produced 32
number of leaves per plant. FAO method could be used to determine water requirement of shade grown tobacco. By
empirical FAO method the water requirement of tobacco up to 72 days after transplanting was 365.6 mm, while by
calculating soil water change the water requirement was 387 mm. The best quality of tobacco was obtained by drip
irrigation system. The percentage of glassy tobacco and infection of Thrips was lowest.