Top Banner
Bioetik dan Kaidah Dasar Bioetik Selvi Gunawan 102013052 E5
16

Kaidah Dasar Bioetik

Dec 18, 2015

Download

Documents

Selvi Gunawan

kaidah dasar bioetik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Kaidah Dasar Bioetik

Bioetik dan Kaidah Dasar BioetikSelvi Gunawan102013052E5Bioetik atau Biomedical Ethics adalah cabang dari ilmu etika yang membahas masalah-masalah yang timbul dalam praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.

Teknologi KedokteranBerkaitan langsungHidup dan MatinyaManusiaBerkaitan langsungNilai Etika, moralBerkaitan langsungsangatmempengaruhimenimbulkanpertanyaanmencakupataumengandungAlasan lain BIOETIK dibentukKarena:

1. Pendidikan masyarakat dalam bidang kesehatan semakin tinggi2. Jumlah dokter umum maupun spesialis semakin bertambah3. Masyarakat menuntut akan hak-haknya sebagai pasien4. Bertambah banyak macamnya penyakit pada tubuh manusia5. Harapan masyarakat akan kesehatan semakin tingggi BIOETIK mengandung...3 aspek dalam membuat keputusan:Aspek Hukum (legal)Pertimbangan MedisPertimbangan Etik

Kaidah Dasar Bioetik dapat diartikan sebagai panduan dasar standar dokter untuk memutuskan tindakan kepada pasiennya diberbagai macam kondisi yang dialami pasien.

Kaidah Dasar Bioetik mengandung...4 prinsip dasar, yaitu:Beneficence (tindakan berbuat baik)Non Maleficence (tidak berbuat yang merugikan)Justice (keadilan)Autonomy (menghormati martabat manusia )

Asas Prima Facie adalah pengambilan keputusan untuk meninggalkan atau merelakan prinsip yang lama untuk digantikan dengan prinsip baru yang lebih absah.Prinsip BeneficencePrinsip ini digunakan ketika kondisi pasien dalam keadaan yang wajar atau umum, tidak gawat darurat, dan seperti pada banyak pasien lainnya.

Hal-hal yang mendasari prinsip Beneficence adalah berbuat baik, mencegah terjadi kerugian, menghilangkan kondisi penyebab kerugian, mengutamakan perbuatan yang manfaatnya lebih banyak dibandingkan kerugiannya.Contoh pada kasus dr. BagusParagraf 1 baris 5Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya. Disini ia menunjukkan sikap berbuat baik dan memenuhi check list nomor 1 (mengutamakan altruisme) dan nomor 5 (paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang).

Paragraf 5 baris 15Sambil bersimbah peluh, dr. Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. Disini dr. Bagus melakukan tindakan baik dan memenuhi checklist nomor 10 (kewajiban menolong pasien gawat darurat)

Prinsip Non MaleficencePrinsip ini digunakan ketika kondisi pasien dalam keadaan gawat darurat dan dibutuhkan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya.

Hal-hal yang mendasari kaidah Non-Maleficence adalah jangan menyakiti, jangan memperburuk keadaan, tidak boleh berbuat jahat ataupun membuat pasien menderita, tindakan yang merugikan tidak selalu dianggap tingakan yang burukContoh pada kasus dr. BagusParagraf 5 baris 12Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi. Tindakan dr. Bagus disini sesuai dengan non maleficence pada check list nomor 2 (manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter) dan nomor 9 (menghindari misrepresentasi dari pasien).

Paragraf 5 baris 3Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu diluar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan pada pemuda tersebut. Tindakan ini sesuai dengan non maleficence pada check list nomor 1 (menolong pasien emergensi).Prinsip JusticePrinsip ini digunakan ketika dalam konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri. Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara dengan pasien dalam mengalami gangguan kesehatan.

Hal-hal yang mendasari kaidah Justice adalah keadilan dalam memberikan perlakuan, pengobatan kepada setiap pasien tanpa memandang unsur-unsur SARA.Contoh pada kasus dr. BagusParagraf 2 baris 2Dokter Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur. Hal ini menunjukkan bahwa ia telah bersikap adil dan sesuai check list nomor 1 (memberlakukan segala sesuatu secara universal).

Paragraf 3 baris 8Pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara membuat air oralit pada ibu ini kata dokter Bagus kepada pak mantri. Tindakan dr. Bagus disini sesuai dengan check list nomor 10 (memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien).Prinsip AutonomyPrinsip ini digunakan ketika berkaitan dengan hak-hak pasien dewasa, yang berkerpribadian matang untuk mengambil jalan hidupnya. Tidak berlaku untuk orang yang mengidap sakit jiwa, idiot, ataupun tidak sadarkan diri. Autonomy selalu berkaitan dengan informed consent (surat untuk melakukan tindakan medik).

Hal-hal yang mendasari Autonomy adalah menghormati hak-hak pasien, dan hak pasien dalam memilih nasibnya sendiri.Contoh pada kasus dr. BagusParagraf 6 baris 5Setelah menerima penjelasan tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya, pasien pulang dengan membawa surat rujukan tersebut. Tindakan dr. Bagus disini telah menerapkan prinsip autonomy dan sesuai chechk list nomor 8 (membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri).

Paragraf 5 baris 16Melihat kondisi pasien yang baik dan stabil, akhirnya pasien diperbolehkan pulang dengan diberi beberapa macam obat dan anjuran agar besok datang kembali untuk kontrol. Tindakan ini sesuai pdaa check list nomor 13 (menjaga hubungan).KesimpulanKaidah Dasar Bioetik sangatlah erat hubungannya dengan setiap tindakan seorang dokter terhadap pasien-pasiennya. Keempat macam Kaidah Dasar Bioetik harus diperhatikan dan dipegang teguh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang merugikan dan tidka memuaskan pasien.