Bahan Bangunan 1: Kaca #2012 Istana Kaca (1935) di B elanda oleh Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja . Munculnya teknologi dalam bahan bangunan mendukung lahirnya arsitektur modern. Kaca misalnya, material yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang, karena memiliki karakteristik “ada tapi tak terlihat”. Perkembangan kaca mulai pesat pada tahun 1806, kaca diproduksi dengan dimensi 2,50 x 1,70 meter. Sehingga pemakaian kaca untuk jendela dan pintu yang sebelumnya di pandang langka kemudian menjadi gaya arsitektur yang yang umum. Kini, penggunaan kaca tidak hanya terbatas pada aplikasi dinding atau pintu saja, melainkan juga telah mampu diaplikasikan pada atap, pengganti dinding, bahkan lantai. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kaca menjadi material yang identik dengan arsitektur modern, dimana ragam dan pengaplikasiannya akan terus mengalami perkembangan. Maka, penting untuk melakukan kajian mengenai kaca agar pengetahuan yang kita miliki sejalan dengan perkembangan arsitektur terkini.
kaca menjadi material yang identik dengan arsitektur modern, dimana ragam dan pengaplikasiannya akan terus mengalami perkembangan. Maka, penting untuk melakukan kajian mengenai kaca agar pengetahuan yang kita miliki sejalan dengan perkembangan arsitektur terkini.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bahan Bangunan 1: Kaca #2012
Istana Kaca (1935) di Belanda oleh Frits Peutz,
dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja.
Munculnya teknologi dalam bahan
bangunan mendukung lahirnya arsitektur
modern. Kaca misalnya, material yang dapat
digunakan untuk mengekspresikan space atau
ruang, karena memiliki karakteristik “ada tapi tak terlihat”.
Perkembangan kaca mulai pesat pada tahun 1806, kaca diproduksi dengan
dimensi 2,50 x 1,70 meter. Sehingga pemakaian kaca untuk jendela dan pintu
yang sebelumnya di pandang langka kemudian menjadi gaya arsitektur yang yang
umum. Kini, penggunaan kaca tidak hanya terbatas pada aplikasi dinding atau
pintu saja, melainkan juga telah mampu diaplikasikan pada atap, pengganti
dinding, bahkan lantai.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kaca menjadi material yang
identik dengan arsitektur modern, dimana ragam dan pengaplikasiannya akan
terus mengalami perkembangan. Maka, penting untuk melakukan kajian mengenai
kaca agar pengetahuan yang kita miliki sejalan dengan perkembangan arsitektur
terkini.
A. Pengertian Kaca
Kaca adalah suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar
yang kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi. Pasir
silika merupakan salah satu dari bahan utamanya.
Kaca adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan
transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak
digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca
dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan
beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius.
B. Fungsi Kaca
Penggunaan kaca dapat diaplikasikan di berbagai elemen
bangunan, dapat digunakan untuk atap, dinding, lantai, jendela dan pintu,
serta anak tangga. Kaca memiliki berbagai spesifikasi yang bervariasi
sehingga memudahkan penggunaan untuk berbagai keperluan.
Kaca memungkinkan pandangan lebih luas dan tidak terbatas. Ini
bisa menimbulkan kesan terbuka dan bebas. Karena kaca merupakan
material bangunan yang memungkinkan kita melihat ada apa dibaliknya,
sehingga mata dapat melihat lebih jauh, meskipun secara ruang terbatasi
oleh kaca tersebut.
C. Penggunaan Kaca
1. Atap
Atap kaca memiliki karakter transparan yang biasanya dibuat untuk
menghalangi masuknya hujan, bukan sinar matahari. Penggunaan kaca
sebagai atap biasanya pada atap carport, skylight, teras dan sebagainya.
Atap kaca sebaiknya memiliki ketahanan tinggi. Kaca yang sebaiknya
digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan
Warna : Cenderung ditemukan berwarna putih es di pasaran
Harga : Rp 75.000,00 – Rp 130.000,00
Ukuran : 3mm – 5 mm (yang banyak dipasaran)
iii. Kaca raindown
Sebenarnya masih termasuk dalam jenis kaca es, karena bayangan yang
ditimbulkan dari kaca bersifat maya dan blur.Perbedaan dengan kaca es adalah,
kaca ini berpola seperti air hujan yang turun itu lah mengapa disebut kaca
raindown.
Aplikasi : untuk jendela kamar mandi.
Harga :
5mm : Rp 75.000,00
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Ukuran : 3mm – 5 mm
Harga : Rp 110.000,00 – Rp 130.000,00
6. Kaca Hias
Terdiri dari:
i. Kaca Patri
Bermotif sama seperti kaca flora.
Aplikasi : Kaca ini biasa digunakan untuk dekoratif jendela dan pintu.
Jarang ditemui di rumah tinggal
Harga (berdasar kualitas kaca yang digunakan)
kaca full import :Rp 1.500.000,00 /m²
kaca campur :Rp 1.100.000,00 /m²
kaca lokal :Rp 600.000,00 /m²
Warna : (sesuai pesanan)
Ukuran : 3 mm – 10mm
ii. Kaca Ukir
Harganya tergantung dari material & ketebalan kaca yang digunakan.
Kaca bening 8 mm :Rp 600.000,00 /m²
Kaca bening 10 mm :Rp 700.000,00 /m²
Kaca bening 12 mm :Rp 800.000,00 /m²
Aplikasi : partisi dan jendela/pintu rumah
iii. Kaca Painting
Sama halnya dengan kaca bening, namun kaca bening sendiri hanya sebagai
bahan dasarnya saja. Kaca gambar dapat digambar/dilukis sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Kelemahan :cepat pudar jika terkena cahaya matahari,
Kaca painting menggunakan kaca dengan ketebalan 5 mm.
Harga standar :Rp 275.000,00 (tergantung tingkat kesulitan gambar yang
akan dibuat.
Warna: Bening (warna dasar kaca)
Ukuran: 5mm – 10 mm.
iv. Kaca Grafir
Kaca grafir ada tiga jenis, yaitu:
a. background disemprot dengan pasir
b. objek disemprot dengan pasir
c. kaca grafir warna
Ketebalan (mm) & harga/m² :
5 mm : Rp 350.000,00 (putih), Rp 500.000,00 (warna)
6 mm : Rp 600.000,00 (putih), Rp 750.000,00 (warna)
v. Kaca Inlay
Aplikasi : Jendela dan pintu bangunan.
Harga standar kaca inlay adalah Rp 2.500.000,00 , namun tingkat kesulitan
gambar yang dibuat juga masih dipertimbangkan.
vi. Kaca Sandblasting / Sun glass + etsa
kaca bening yang disemprot dengan pasir putih yang kasar. Atau menggunakan
etsa. Kaca sandblasting digunakan untuk membuat kaca ukir.
Harga jasa proses sandblasting per meter perseginya adalah Rp 25.000,00
Harga : 215 – 230ribu
vii. Kaca Bening + Coating
Sama seperti halnya kaca bening biasa, kaca bening ini menggunakan coating
pada salah satu bagian sisinya
Harga : Rp 65.000,00 – Rp. 2.310.000,00 (tergantung pesanan)
7. KACA PENGAMAN/KACA STRUKTUR
Kaca Struktur dirancang untuk mendukung fasade kaca pada bangunan gedung.
Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan untuk mendukung rangka batang
vertical dan horizontal. Ketika kaca dijadikan dinding tirai, keuntungan besar
adalah bahwa cahaya alami dapat menembus ke area bagian dalam gedung. Kaca
Struktur dirancang untuk menahan infiltrasi udara dan air, angin dan gaya seismic
yang bekerja pada bangunan. Kaca struktur dapat diaplikasikan untuk menguatkan
struktur dinding, kanopi dan struktur atap.
1. TEMPERED GLASS
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan
kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar 700*C dan kemudian
didinginkan mendadak dengan menyemprotkan udara secara merata pada kedua
permukaan kaca. Dari proses ini maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi
perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi
perubahan.
Karakteristik umum.
1. Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan lendutan dan
benturan keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float dengan ketebalan
yang sama.
2. Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered mempunyai
daya tahan terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih tahan dari kaca
float biasa.
3. Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan tumpul
tidak seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing dan tajam,
sehingga pecahan ini sangat aman.
Penggunaan
1. Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors).
2. Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat
keamanan yang tinggi.
3. Skylight, Canopy, Lantai, Panggung.
4. Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift.
5. Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll.
6. Kaca kaca jendela kendaraan bermotor.
7. Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca khusus,
seperti untuk dinding lapangan squash dan lain lain.
Tebal (mm)
Harga / m2
Bening Pansap Stopsol
5 105.000 135.000 235.000
6 145.000 170.000 320.000
8 210.000 250.000 450.000
10 270.000 380.000 700.000
12 320.000 455.000 800.000
15 1.000.000 - -
18 1.400.000 - -
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Harga:
Tempered polos
5 mm – 19 mm : Rp 225.000,00 – Rp 4.430.000,00
Tempered warna
5 mm – 12 mm : Rp 360.000,00 – Rp 1.480.000,00
Tempered stopsol
5 mm – 12 mm : Rp 540.000,00 – Rp 2.000.000,00
2. LAMINATED GLASS
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua
lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film. Bilamana kaca
tersebut pecah, pecahannya akan tetap melekat pada film tersebut. Polyvinil film
yang digunakan untuk kaca laminated merupakan lembaran film yang transparan
dan bebas dari perubahan warna, tidak memuai dan retak sehingga tidak
mengurangi keindahan dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.
1. Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated pecahannya
tidak akan melukai penggunanya.
2. Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar bagi
orang dan properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar dua-
konstruksi /lapis memberikan ketahanan terhadap penetrasi ketika
mengalami serangan. Multi-lapis kaca dan film polyvinil desain dapat
memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan serangan yang kuat.
3. Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated sangat
efektif digunakan untuk mengontrol transmisi suara.
4. Kontrol solar energi, Polyvinil fim yang berwarna dapat mengurangi
transmisi solar energi sehingga memberikan kesejukan. Kaca laminated
juga mengurangi pantulan sinar matahari tanpa distorsi warna pandang,
dan dengan warna warna film pilihan, kaca laminated memberikan ‘nilai
tambah untuk desain.
5. Membatasi sinar ultra violet. Kemampuan daya tahan kaca laminated
menyaring ultra violet, sangat membantu melindungi barang barang rumah
tangga dari efek perubahan warna yang diakibatkan pengaruh radiasi ultra
violet.
6. Penampilan struktur, Kaca laminated pada dasarnya memiliki
penampilan struktur yang sama dengan kaca tunggal, yaitu memiliki
kejernihan yang sempurna dan bebas dari perubahan warna.
7. Daya tahan terhadap pengaruh sinar, kelembaban dan panas, Kaca
Laminated mempunyai daya tahan terhadap sinar ultra violet, kelembaban
dan suhu panas sehingga tidak akan ada perubahan warna, luntur dan tidak
ada gelembung hawa pada polyvinil film.
8. Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang
merupakan pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna menarik,
dan bervariasi.
Penggunaan
1. Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana kekuatan
dan kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
2. Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll
3. Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
4. Untuk kaca anti peluru.
5. Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barang-barang
berharga.
6. Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca laminated
sebagai hiasan yang indah untuk jendela dan partisi.
7. Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka
semakin banyak arsitek menggunakannya pada gedung gedung yang ramai
dikunjungi orang atau dirumah rumah dimana banyak anak anak bermain.
Loket penjualan karcis di bioskop bioskop, loket di bank dan tempat
penyimpanan barang barang berharga.
8. Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus menahan
kerasnya tiupan angin atau derasnya tekanan air.
9. Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan angin, maka
kaca laminated merupakan kaca pengaman yang baik untuk kaca depan
dan jendela kendaraan bermotor (mobil, kereta api, kapal laut, pesawat
udara).
Tebal (mm)Harga / m2
bening panasap Stopsol
3+3m 230.000 - -
3+5m 275.000 300.000 430.000
5+5m 310.000 345.500 495.000
6+6m 350.000 380.000 675.000
Hasil Survey Kaca di Wilayah Semarang
Ukuran : 6 mm- 19mm
Harga : Rp 470.000,00 – Rp 1.185.000,00
3. KACA INSULATED
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali, dibentuk
dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal yang diisi
campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh penyekat
organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi dengan teknik vertikal
press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih ini menjamin setiap unit
tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.
Karakteristik umum.
1. Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass akan
mengurangi perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka digunakan
kaca berlapis sebagai kombinasi bahan insulating glass maka akan membuat
kehidupan kita lebih nyaman, efektif dan ekonomis.
2. Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat
melemahkan gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai peredam suara
yang efektif.
3. Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam dan luar
ruangan berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun karena adanya zat
pengering.
Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang dirancang
untuk bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang kontrol
pabrik, rumah sakit, sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol mercusuar
dan ruang penyiar, ataupun tempat tempat yang memerlukan temperatur dan
kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin.
E. Perawatan, Pemotongan dan Pembutakan Kaca
1. Perawatan Kaca
Pada umumnya hanya dilap menggunakan air hingga kering. Namun jika
kondisinya sudah sangat kotor menggunakan pembersih kaca yang umum
dijual di pasaran. Namun kaca cukup sensitif terhadap larutan asam basa
sehingga sebisa mungkin harus dihindari. Iklim & cuaca juga sangat
mempengaruhi kualitas kaca. Kondisi udara yang terlalu lembab bisa
membuat kaca menjadi cepat kusam.
2. Cara pemotongan kaca
1. Pemotongan biasa
Pemotongan kaca pada umumnya dilakukan dengan alat yang memiliki
mata berupa intan. Alat ini bentuknya seperti pen yang didalamnya berisi cairan
berupa minyak tanah. Minyak tanah ini digunakan agar bisa memudahkan proses
pemotongan (agar licin). Setelah dipotong bagian bawah kaca diketuk / diberi satu
penahan & kemudian ditekan dengan kedua tangan hingga patah.
2. Pemotongan dengan bentuk lingkaran
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan jangka khusus yang matanya
terbuat dari campuran intan & baja. Pertama-tama kaca dibentuk menjadi
lingkaran. Setelah itu diketuk / ditang memutar (pada saat ini kondisi kaca mulai
lepas sedikit demi sedikit). Kemudian keempat sisi (atas, bawah, samping kanan
dan kiri) dipotong tapi tidak boleh melebihi daerah kaca jadi. Setelah itu potongan
dibuka dan sekelilingnya di-slap agar halus.
3. Pemotongan kaca bevel (sudut)
Pemotongan kaca bevel berbeda sesuai bentuknya. Bisa langsung
menggunakan mesin / menggunakan grinda tangan biasa. Namun proses grinda
tangan memerlukan tiga tahap:
Digrinda dengan amplas paling kasar dengan amplas halus diamplas dengan
gabus.
3. Pembentukan kaca lembaran
1. Float process
Cairan kaca dituangkan ke atas bak yang berisi cairan logam. Cairan kaca
yang lebih ringan akan mengapung dan menyebar rata di atas cairan logam. Pada
ujung bak, kaca lembaran ditarik keluar dengan roll, masuk ke ruangan khusus.
Lalu dicuci, dikeringkan, dipotong, & dikemas.
2. Roll-Out process
Cairan kaca dialirkan melalui dua roll yang berputar. Salah satu roll
mempunyai pola, sehingga akan mencetak cairan kaca yang melaluinya. Kaca
lembaran yang masih lunak, didinginkan secara bertahap, kemudian dipotong &
dikemas.
F. Tambahan
1. Stiker Kaca
Sumber: Sarindo Kreasi
Indonesia
Pemasangan Stiker
Alat dan bahan yang dibutuhan adalah:- stiker khusus untuk sand blast- tisu- sampo- air- pembersih kaca- botol penyemprot- stepper (sejenis kape)
Rp 65.000 / m2 Rp 85.000 / m2 Rp 85.000 / m2
Rp 85.000 / m2 Rp 95.000 / m2 Rp 35.000 / cm2
Rp 70.000 / m2
- cutter
1. Langkah pertama adalah membersihkan permukaan kaca dari kotoran-kotoran yang menempel. Semprotkan cairan sampo ke seluruh permukaan kaca. Kemudian gunakanlah silet untuk membersihkan permukaan kaca. Gosok permukaan kaca menggunakan silet (dengan posisi silet miring), sampai kotoran yang menempel hilang.
2. Gunakan pembersih kaca untuk membersihkan sisa-sisa sampo dan kotoran yang masih melekat. Bersihkan sampai semua sampo hilang, tapi jangan lap dengan apa pun sesudahnya.Setelah kaca selesai dibersihkan, basahi lagi permukaan kaca dengan cairan sampo tadi sampai seluruh permukaan kaca benar-benar basah. Lakukanlah hal yang sama pada
permukaan stiker yang berperekat. Langkah ini bertujuan untuk melicinkan permukaan stiker agar tidak langsung menempel. Dengan demikian bila terjadi kesalahan penempelan, Anda masih bisa memperbaikinya dengan menggeser-geser stiker tersebut.
3. Pasang stiker pada permukaan kaca. Bila posisi stiker dirasa sudah tepat, bersihkan cairan sampo tadi menggunakan pembersih kaca. Hal ini sekalian untuk mengeluarkan udara yang terdapat di antara stiker dan kaca.Agar udara dan cairan sampo benar-benar hilang, gosok permukaan stiker dengan stepper. Namun sebelum menggosok permukaan stiker dengan
stepper, bungkus stepper dengan tisu yang agak tebal. Ini perlu dilakukan untuk mencegah tergoresnya permukaan stiker akibat gesekan dengan stepper.
4. Apabila Anda ingin membuat motif pada stiker, gambarlah telebih dahulu motif yang diinginkan pada permukaan stiker. Lalu potonglah stiker menurut motif tersebut menggunakan bantuan cutter.Setelah motif yang diinginkan selesai dibuat, gosok sekali lagi permukaan stiker dengan