Kec. Sungai Rotan
Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir
Kec. Sungai Rotan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Ikhtisar Eksekutif ii
Daftar Isi ix
BAB I PENDAHULUAN 1A Data Umum Organisasi 1B Struktur Organisasi 26C Maksud dan Tujuan LAKIP 32D Sistematika LAKIP 33
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 35A Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)35
B Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 42C Perencanaan dan Perjanjian Kinerja tahun 2013 44
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 49A Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun
201349
B Analisis Atas Pencapaian Kinerja Sasaran 49C Capaian RPJMD Kabupaten Muara Enim 2008 -
2013113
D Kinerja Keuangan Tahun 2013 114E Analisis Anggaran Capaian Kinerja Per Sasaran
Strategis Tahun 2013125
F Aspek Pendukung Kinerja 129G. Tindak lanjut evaluasi tahun sebelumnya 129
BAB IV PENUTUP 142LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 i
KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan “LaporanAkuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara EnimTahun 2013” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan
wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten
Muara Enim dalam melaksanakan berbagai kewajiban
pembangunannya, serta bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah –
langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Sangat disadari bahwa
laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip – prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat
dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Muara Enim.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah, program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Muara Enim
dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar
untuk lebih mengembangkan pembangunan di Kabupaten Muara Enim,
sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan
kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim dapat disusun dan
diterbitkan.
Muara Enim, 2014
BUPATI MUARA ENIM
Ir. H. MUZAKIR SAI SOHAR
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 i
KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan “LaporanAkuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara EnimTahun 2013” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan
wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten
Muara Enim dalam melaksanakan berbagai kewajiban
pembangunannya, serta bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah –
langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Sangat disadari bahwa
laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip – prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat
dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Muara Enim.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah, program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Muara Enim
dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar
untuk lebih mengembangkan pembangunan di Kabupaten Muara Enim,
sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan
kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim dapat disusun dan
diterbitkan.
Muara Enim, 2014
BUPATI MUARA ENIM
Ir. H. MUZAKIR SAI SOHAR
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 i
KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan “LaporanAkuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara EnimTahun 2013” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan
wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten
Muara Enim dalam melaksanakan berbagai kewajiban
pembangunannya, serta bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah –
langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Sangat disadari bahwa
laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip – prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat
dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Muara Enim.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah, program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Muara Enim
dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar
untuk lebih mengembangkan pembangunan di Kabupaten Muara Enim,
sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan
kepada semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim dapat disusun dan
diterbitkan.
Muara Enim, 2014
BUPATI MUARA ENIM
Ir. H. MUZAKIR SAI SOHAR
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
A. Capaian Kinerja
Tahun 2013 bisa dikatakan merupakan tahun akhir dari masa
perjalanan RPJMD 2008 – 2013, waktu yang tepat untuk mengukur
kemampuan dalam mencapai target kinerja dan sasaran pada masa
akhir RPJMD.
Arah dan tujuan pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten
Muara Enim yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Muara Enim 2008 – 2013,
terdapat 4 sasaran berdasarkan tujuan yang akan dicapai yaitu :
1. Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007 menjadi ˃ 70
pada tahun 2013, dijabarkan dalam program :
a. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat;
b. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat;
c. Peningkatan daya beli masyarakat.
2. Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat beragama,
dijabarkan dalam program :
a. Mendorong tersedianya sarana dan prasarana peribadatan
yang memadai;
b. Mendorong terciptanya masyarakat yang taat menjalankan
syariat agama;
c. Optimalisasi pembinaan umat beragama.
3. Meningkatnya kinerja pemerintah daerah minimal 85 persen,
dijabarkan dalam program :
a. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
b. Terciptanya system dan kelembagaan pemerinyah yang baik.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 iii
4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi rata – rata 6,5% per tahun
dan khusus sektor ekonomi unggulan sebesar 7% per tahun,
dijabarkan dalam program :
a. Pertumbuhan nilai tambah sektoral ekonomi;
b. Pertumbuhan nilai tambah sektoral ekonomi unggulan.
Sebagai ukuran keberhasilan dari sasaran yang hendak dicapai
dalam pembangunan Kabupaten Muara Enim tersebut, dinilai dari
indikator kinerja utama dan Penetapan Kinerja tahun 2013, yaitu :
1. Penurunan angka kematian bayi dengan target sasaran 28 per
1000 keluarga hidup.
2. Penurunan angka kematian ibu dengan target 15 per 10000
keluarga hidup.
3. Rasio jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya dengan target 1,2 per 500000 penduduk.
4. Umur Harapan Hidup dengan target 68,23 tahun.
5. Prevelensi gizi buruk :
- Gizi lebih dengan target ˂ 19,9%
- Gizi normal dengan target ≥ 80%
- Gizi kurang dengan target ≤ 15%
- Gizi sangat kurang dengan target ≤ 1%
6. Rasio jumlah murid per jumlah sekolah dengan target 1 : 200
7. Rasio jumlah murid per jumlah guru dengan target 1 : 15
8. Angka Partisipasi Sekolah dengan target 82%
9. Presentase penurunan angka putus sekolah dengan target 10%
10. PDRB per kapita
- Migas dengan target 7%
- Tanpa Migas dengan target 7%
11. Jumlah penduduk miskin dengan target ˂ 14%.
12. Jumlah konflik antar umat beragama dengan target 0.
13. Jumlah penggunaan IT untuk pelayanan publik dengan target 8
SKPD.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 iv
14. Jumlah SKPD yang telah menggunakan IT dengan target 8
SKPD.
15. Jumlah SKPD yang telah memiliki dan menerapkan SOP dengan
target 62 SKPD.
16. Jumlah SKPD yang melaksanakan IKM dengan target 4 SKPD.
17. Jumlah Peraturan Daerah yang mengatur tentang pelayanan
publik dengan target 1 peraturan daerah.
18. Persentase peningkatan produksi pertanian:
- Padi dengan target 3.0%
- Jagung dengan target 6.5%
- Kedelai dengan target 4.0%
- Karet dengan target 1.09%
- Kelapa sawit dengan target 1.09%
- Kopi dengan target 1.09%
19. Pembangunan pasar karet
- Persentase peningkatan pendapatan masyarakat dengan
target 10%
- Persentase penurunan ekonomi biaya tinggi dengan target
20%
- Persentase penerapan tenaga kerja dengan target 10%.
20. Rehab pasar pedesaan
- Persentase penurunan biaya ekonomi tinggi dengan target
10%
21. Pengadaan mesin kemasan bagi Industri Kecil Menengah
- Persentase penignkatan jumlah produksi dengan target 20%
22. Persentase pembinaan industri kecil menengah (IKM) yang
memiliki keterampilan, manajemen dan permodalan dengan
target 170 unit usaha.
23. Persentase kelompok tani yang memiliki keterampilan
manajemen dan permodalan dengan target 5%.
24. Persentase jumlah kelompok usaha masyarakat yang memiliki
kegiatan ekonomi produktif dengan target 85%.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 v
Ringkasan prestasi kinerja dua puluh empat IKU Pemerintah
Kabupaten Muara Enim yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan
kegiatan tahun 2013, dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Sasaran 1: Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007
menjadi ˃ 70 pada tahun 2013, dengan indikator Penurunan
angka kematian bayi, Penurunan angka kematian ibu, Rasio
jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya, Umur Harapan Hidup, Prevelensi gizi buruk,
Rasio jumlah murid per jumlah sekolah, Rasio jumlah murid per
jumlah guru, Angka Partisipasi Sekolah, Presentase penurunan
angka putus sekolah, PDRB per kapita, dan Jumlah penduduk
miskin. Capaian kinerja sampai akhir desember 2013
Penurunan angka kematian bayi terealisasi 5,83 per 1000
keluarga hidup atau 100%, Penurunan angka kematian ibu
terealisasi 11,43 per 10000 keluarga hidup atau 100%, Rasio
jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya terealisasi 2,09 per 500000 penduduk atau
100%, Umur Harapan Hidup terealisasi 68,23 atau 100%,
Prevelensi gizi buruk terdiri dari Gizi lebih terealisasi 2,4% atau
100%, Gizi normal teralisasi 90,86% atau 100%, Gizi kurang
6,05 % atau 100% dan Gizi sangat kurang 0,69% atau 100%.
Rasio jumlah murid per jumlah sekolah terealisasi 200 : 1 atau
100%, Rasio jumlah murid per jumlah guru teralisasi 1 : 10
atau 100%, Angka Partisipasi Sekolah terealisasi 90,65% atau
100%, Presentase penurunan angka putus sekolah terealisasi
0,38% atau 100%
PDRB per kapita dengan migas teralisasi 5,24% atau 74,85% dan
tanpa migas teralisasi 8,39% atau 100%.
Pencapaian akhir RPJMD 2008 - 2013 Sasaran 1Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007 menjadi ˃
70 pada tahun 2013. Sasaran pembangunan IPM
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 vi
Kabupaten Muara Enim telah tercapai, ini didapat daridata terakhir IPM Kabupaten Muara Enim sebesar 71,65.
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat
beragama, dengan indikator jumlah konflik antar umat
beragama. Capaian kinerja sampai desember 2013 konflik antar
umat beragama teralisasi 0 atau 100%.
Pencapaian akhir RPJMD 2008 - 2013 Sasaran 2Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat beragama.Sasaran pembangunan tersebut dapat dipenuhi, ini dapatdilihat dari kerukunan intra dan antar umat beragama diKabupaten Muara Enim selama lima tahun terakhirsemakin terjaga dan kondusif.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya kinerja pemerintah daerah minimal 85
persen, dengan indikator penggunaan IT untuk pelayanan
publik, SKPD yang telah menggunakan IT, SKPD yang telah
memiliki dan menerapkan SOP, dan SKPD yang melaksanakan
IKM. Capaian kinerja sampai dengan desember 2013 IT untuk
pelayanan public terealisasi 8 SKPD atau 100%, SKPD yang
menggunakan IT terealisasi 9 SKPD atau 100%, SKPD yang
memiliki dan menerapkan SOP terealisasi 55 SKPD atau 91,66%,
SKPD yang melaksanakan IKM terealisasi 6 SKPD atau 100%,
dan Peraturan Daerah yang mengatur tentang pelayanan public
terealisasi 1 Perda atau 100%.
Pencapaian akhir RPJMD 2008 - 2013 Sasaran 3Meningkatnya kinerja pemerintah daerah minimal 85persen. Sasaran pembangunan tersebut telah tercapai, initercermin dari persentase realisasi capaian kinerjakeuangan APBD rata – rata selama 2008 – 2013 sebesar90,22 persen dengan rata – rata capaian kinerja outputsebesar 94,35.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 vii
d. Sasaran 4 : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi rata – rata
6,5% per tahun dan khusus sektor ekonomi unggulan sebesar
7% per tahun, dengan indikator peningkatan produksi
pertanian, Pembangunan pasar karet, Rehab pasar pedesaan,
Pengadaan mesin kemasan bagi Industri Kecil Menengah,
pembinaan industri kecil menengah (IKM) yang memiliki
keterampilan, manajemen dan permodalan, kelompok tani yang
memiliki keterampilan manajemen dan permodalan, dan
kelompok usaha masyarakat yang memiliki kegiatan ekonomi
produktif. Capaian kinerja sampai dengan desember 2013
produktivitas pertanian padi terealisasi 3,02% atau 125,17%,
jagung terealisasi 0,24% atau 64,15%, produksi, kedelai
terealisasi (74,85)% atau 0,05%, karet terealisasi 1,09% atau
100%, kelapa sawit terealisasi 1,09% atau 100%, dan kopi
terealisasi 1,09% atau 100%. Pembangunan pasar karet
terealisasi 100%, Pengadaan mesin kemasan bagi Industri Kecil
Menengah terealisasi 100%, pembinaan industri kecil menengah
(IKM) yang memiliki keterampilan, manajemen dan permodalan
terealisasi 210 unit usaha atau 123%, kelompok tani yang
memiliki keterampilan manajemen dan permodalan terealisasi
14% atau 280%, dan kelompok usaha masyarakat yang memiliki
kegiatan ekonomi produktif terealisasi 85% atau 100%.
Pencapaian akhir RPJMD 2008 - 2013 Sasaran 4Meningkatnya pertumbuhan ekonomi rata – rata 6,5% pertahun dan khusus sektor ekonomi unggulan sebesar 7% pertahun. Sasaran pembangunan belum tercapai secaramaksimal, dikarenakan pengaruh krisis ekonomi globalyang sempat terjadi dalam kurun waktu lima tahun yangmempengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi, walaupundemikian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muara Enimrata – rata selama tahun 2008 – 2013 dengan migassebesar 5,37 persen, dan tanpa migas sebesar 7,35 persen.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 viii
B. Kinerja KeuanganUntuk kinerja keuangan realisasi keuangan Pemerintah Kabupaten
Muara Enim di tahun 2013 untuk pendapatan sebesar Rp.
1.845.100.169.543,54,- atau mencapai 99.48% dan belanja sebesar Rp.
1.974.657.459.760.54 atau mencapai 90.42%.
Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim pada tahun
2013 dari hasil audit BPK RI memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 ix
Dalam rangka perwujudan good governance diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Muara Enim tahun 2013 ini merupakan implementasi
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Muara Enim, yang memuat informasi tentang
keberhasilan dan juga kegagalan pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan, termasuk hambatan – hambatan yang terjadi dan
bagaimana pemecahannya.
Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan dengan indikator
kinerja setingkat outcome. Hasil pengukuran dan analisis pencapaian
sasaran stratejik terhadap 4 sasaran yang mencakup 27 indikator
kinerja setingkat outcome dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu
sangat baik dengan tingkat capaian ≥91%, baik dengan tingkat
capaian 81 % - 90 %, cukup dengan tingkat capaian 71 % - 80 % dan
kurang dengan tingkat capaian ≤ 70 % :
a. Pencapaian sasaran sangat baik (≥ 91%) terdiri atas 2 sasaran atau
75 % dari total sasaran.
b. Pencapaian sasaran baik (81 % - 90 %) terdiri atas 2 sasaran atau
25 % dari total sasaran.
c. Pencapaian sasaran cukup (71 % - 80 %) terdiri atas 0 sasaran
atau 0% dari total sasaran.
d. Pencapaian sasaran kurang (≤ 70 %) terdiri atas 0 sasaran atau 0
% dari total sasaran.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 x
Terdapat 1 (satu) sasaran yang tingkat capaiannya masuk
kategori baik (81%-90%), sedangkan 3 (tiga) sasaran masuk kategori
sangat baik , Sasaran yang capaiannya masuk kategori baik tersebut
adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi khususnya sektor
ekonomi unggulan rata-rata sebesar 6,5% dan sektor ekonomi
unggulan sebesar 7%, walau belum sesuai harapan pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 sudah berangsur-
angsur membaik. Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Muara Enim tumbuh rata-rata sebesar 6.36% meningkat jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5.34%, presentase ini
hampir mencapat target yang ditetapkan dalam RPJMD, begitu juga
halnya dengan sektor ekonomi unggulan tumbuh sebesar 6.08%
meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
5.74%, memang pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Muara Enim selama tahun 2013 masih belum sesuai harapan, namun
target dalam RPJMD hampir tercapai.
Untuk itu berbagai upaya pemecahan masalah guna mengatasi
hambatan / kendala tersebut dilakukan Pemerintah Kabupaten Muara
Enim , antara lain :
a. Pemenuhan jumlah sarana dan profesionalisme sumber daya
aparatur akan menjadi prioritas;
b. Memantapkan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan;
c. Meningkatkan sektor-sektor ekonomi yang menjadi unggulan
daerah Kabupaten Muara Enim.
Akuntabilitas Kinerja Keuangan tahun 2013, sebagai berikut :
a. Jumlah pendapatan sampai akhir tahun 2013 sebesar
Rp. 1.845.101.360.630,54,- atau mencapai 99,48 % dari target
yang telah direncanakan.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 xi
b. Belanja Daerah secara keseluruhan sampai dengan akhir
Triwulan IV (31 Desember 2013) terealisasi sebesar Rp.
1.974.657.390.646,54 (90,42%), dari target yang direncanakan
sebesar Rp. 2.183.808.984.664,34,-
terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp.
1.154.700.917.926,79,- Belanja Modal sebesar Rp.
819.080.567.719,75,- dan Belanja Tidak Terduga sebesar Rp.
875.905.000,- Realisasi belanja selama tahun 2013 ada efisiensi
sebesar 9,58 % dari perencanaan awal. Sehingga sampai dengan
31 Desember 2013 terdapat surplus anggaran sebesar
Rp.327.629.833.959,35,-
c. Selisih antara Pendapatan Daerah dengan Belanja Daerah
sampai dengan akhir Triwulan IV (31 Desember 2013), terdapat
surplus anggaran Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebesar
Rp.93.369.344.745,61.
.d. Realisasi jumlah pembiayaan sampai dengan akhir Triwulan IV
(31 Desember 2013) adalah sebesar Rp. 327.629.833.959,35,-
merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan sebesar Rp.
353.245.427.403,35,- dengan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp. 25.615.593.444,- sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) sebesar Rp. 327.629.833.959,35,-
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20131
BAB IPENDAHULUAN
A. DATA UMUM ORGANISASI
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu Kabupaten dari
15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan yang secara geografis
terletak pada posisi antara 4°sampai 6° Lintang Selatan dan 104°
sampai 106° Bujur Timur, dengan luas wilayah sekitar 7.287.42 Km².
Secara administratif Kabupaten Muara Enim terdiri dari 20 Kecamatan,
255 desa definitif / persiapan dan 10 Kelurahan. Dari 20 kecamatan
tersebut, kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah
Kecamatan Gelumbang dengan luas wilayah 644.20 Km² atau
mencapai 8,8 persen dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim,
kemudian diikuti Kecamatan Rambang Dangku dengan luas wilayah
628.24 Km² atau sebesar 8,6 persen dan Kecamatan Tanjung Agung
dengan luas wilayah 539.97 Km² atau sebesar 7,4 persen. Secara rinci
luas wilayah Kabupaten Muara Enim per kecamatan, sebagaimana
tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1Kecamatan dan Luas Wilayah Kecamatan
Dalam Kabupaten Muara Enim
No. NamaKecamatan
Luas(Km²) % No. Nama
KecamatanLuas(Km²) %
1. Semende Darat Laut 274,75 3,7 13. Lembak 388,07 5,32. Semende Darat Ulu 466,60 6,4 14. Sungai Rotan 296,14 4,03. Semende Darat Tengah 419,93 5,7 15. Gelumbang 644,20 8,84. Tanjung Agung 539,97 7,4 16. Muara Belida 176,00 2,45. Rambang 522,62 7,1 17. Kelekar 151,00 2,06. Lubai 498.90 6,8 18. Belimbing 289.70 3,97. Lawang Kidul 380,84 5,2 19. Belida Darat 136.97 1,88. Muara Enim 203,80 2,7 20. Lubai Ulu 485.82 6,69. Ujan Mas 268,70 3,6
10. Gunung Megang 376.70 5,111. Benakat 288,52 3,912. Rambang Dangku 628,24 8,6
Sumber : Muara Enim Dalam Angka 2013
Secara geografis, Kabupaten Muara Enim terletak ditengah-tengah
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20132
wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dengan batas - batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara Berbatasan dengan Kota Palembang, Kabupaten
Musi Banyuasin, dan Kabupaten Banyuasin
Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Kota Palembang dan
Kota Prabumulih
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Propinsi Bengkulu,
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan
Komering Ulu Selatan
Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas,
Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam.
Kabupaten Muara Enim memiliki kondisi topografi yang cukup
beragam, dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Daerah dataran
tinggi dibagian Barat Daya, merupakan bagian dari rangkaian
pegunungan bukit barisan, meliputi Kecamatan Semende Darat Laut,
Kecamatan Semende Darat Tengah, Kecamatan Semende Darat Ulu,
Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Lawang Kidul. Daerah
dataran rendah, berada dibagian tengah. Ke Utara – Timur Laut,
terdapat daerah rawa yang berhadapan langsung dengan daerah aliran
Sungai Musi. Daerah ini meliputi Kecamatan Lembak, Kecamatan
Gelumbang, Kecamatan Sungai Rotan, Kecamatan Muara Belida,
Kecamatan Kelekar, Kecamatan Rambang, Kecamatan Lubai,
Kecamatan Rambang Dangku, Kecamatan Gunung Megang, Kecamatan
Belimbing, Kecamatan Belida Darat, Kecamatan Lubai Ulu,Kecamatan
Benakat, Kecamatan Ujan Mas dan Kecamatan Muara Enim.
Secara umum Kabupaten Muara Enim dapat digolongkan
sebagai daerah dataran rendah, berdasarkan daerah sebaran
ketinggian, sebagian besar kecamatan (15 Kecamatan) dengan cakupan
luas sekitar 5.205,33 km² atau sekitar 71,42% dari luas Kabupaten
Muara Enim, berada pada ketinggian kurang dari 100 meter dari
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20133
permukaan laut. Selebihnya (5 Kecamatan) dengan cakupan luas
sekitar 2.082,09 km² atau sekitar 28,57 % dari luas Kabupaten Muara
Enim yaitu : Kecamatan Semende Darat Laut, Kecamatan Semende
Darat Ulu, Kecamatan Semende Darat Tengah, Kecamatan Tanjung
Agung dan Kecamatan Lawang Kidul berada pada ketinggian lebih dari
100 meter di atas permukaan laut. Tinggi rata-rata dari permukaan
laut dan persentase luas Kecamatan terhadap luas Kabupaten dirinci
menurut Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2Tinggi Rata-Rata, Luas Daerah dan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Muara Enim
NoNama
Kecamatan
TinggiRata-Rata
dpl (m)
LuasDaerah(Km2)
PersentaseThd Luas
Kab.( % )
JumlahDesa/
Kelurahan
1 2 3 4 5 6
1Semende DaratLaut
600 – 1.017274,75 3,0 10
2Semende DaratUlu
943 – 1.105 466,60 5,1 10
3Semende DaratTengah
997 – 1.024 419,93 4,6 12
4 Tanjung Agung 82 – 652 539,97 5,9 265 Rambang 42 – 78 522,62 5,7 136 Lubai 42 – 79 498.90 6,8 107 Lawang Kidul 62 – 229 380,84 4,2 78 Muara Enim 40 – 77 203,80 2,2 169 Ujan Mas 37 – 64 268,70 2,9 8
10 Gunung Megang 46 – 81 376.70 5,1 1311 Benakat 40 – 87 288,52 3,2 612 Rambang Dangku 34 – 62 628,24 6,9 2613 Lembak 32 - 47 388,07 5,3 1014 Sungai Rotan 20 - 33 296,14 3,2 1915 Gelumbang 33 - 53 644,20 7,0 2316 Muara Belida 17 - 41 176,00 1,9 817 Kelekar 17 - 33 151,00 1,7 718 Belimbing - 289.70 3,9 1019 Belida Darat - 136.97 1,8 1020 Lubai ulu - 485.82 6,6 11
Sumber : LKPJ Bupati Muara Enim Tahun 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20134
Derajat kemiringan tanah di wilayah Kabupaten Muara Enim
pada umumnya cenderung landai dengan tingkat ketinggian yang
relatif rendah. Lebih kurang sebesar 75,75 persen dari luas wilayah
Kabupaten Muara Enim berada pada wilayah yang mempunyai
kemiringan kurang dari 12 persen. Sekitar 9,44 persen berkemiringan
antara 12 – 40 persen dan 14,81 persen tergolong terjal dengan
kemiringan lebih dari 40 persen.
Berdasarkan jenis tanah, sebesar 42,23 persen dari luas wilayah
Kabupaten Muara Enim merupakan tanah podsolik merah – kuning,
dan sebesar 26,03 persen berupa alluvial. Jenis tanah podzolik merah
- kuning dan alluvial terutama tersebar diwilayah Kecamatan Tanjung
Agung, Kecamatan Muara Enim, Kecamatan Gelumbang, Lawang Kidul,
Kelekar, Lembak. Sedangkan Jenis tanah lain yang cukup besar
peranannya dalam komposisi / struktur tanah adalah latosol sebesar
7,64 persen, asosiasi podsolik coklat kekuningan sebesar 7,59 persen,
asosiasi gley sebesar 6,79 persen dan andosol sebesar 5,54 persen.
Tahun 2013 Kabupaten Muara Enim mengalami pemekaran
wilayah yaitu dengan terbentuknya Kabupaten Penukal Abab Lematang
Iir (PALI) yang telah ditetapkan melalui Undang – Undang Nomor 7
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten PALI. Dengan
terbentuknya Kabupaten PALI, kecamatan pada Kabupaten Muara
Enim menjadi 20 (dua puluh) kecamatan dari 25 (dua puluh lima)
kecamatan, 5 (lima) kecamatan masuk dalam Kabupaten PALI yaitu
Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Penukal, Kecamatan Tanah abang,
Kecamatan Penukal, Kecamatan Penukal Utara dan Kecamatan Abab.
Ja.
2. Penduduk dan Tenaga Kerja.Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012
lebih kurang sebanyak 741.795 jiwa menurun menjadi 556.560 jiwa
pada Tahun 2013, penurunan ini terjadi karena terbentuknya
Kabupaten PALI merupakan pemekaran wilayah Kabupaten Muara
Enim, kepadatan penduduk (density) mencapai 81 jiwa per Km2.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20135
Sebagian besar penduduk cenderung terpusat di sekitar ibu kota
kecamatan seperti Kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Lawang
Kidul. Kedua kecamatan ini ditempati oleh sekitar 26,86 persen
penduduk Kabupaten Muara Enim, sementara luas wilayahnya hanya
8,11 persen dari luas Kabupaten Muara Enim, kepadatan penduduk
menurut kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 dapat
dilihat Tabel 1.3.
Tabel 1.3.Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
No. Kecamatan Luas Daerah PendudukKepadatanPenduduk
1. Semende Darat Laut 274.75 13.825 50
2. Semende Darat Ulu 466.60 17.453 37
3. Semende Darat Tengah 419.93 11.407 27
4. Tanjung Agung 539.97 39.569 73
5. Rambang 522.62 24.735 47
6. Lubai 485.82 23.487 48
7. Lawang Kidul 380.84 66.023 173
8. Muara Enim 203.80 63.938 314
9. Ujan Mas 268.70 24.748 92
10. Gunung Megang 376.70 32.735 87
11. Benakat 288.52 9.055 31
12. Rambang Dangku 628.24 49.189 78
13. Gelumbang 644.20 56.142 87
14. Lembak 251.10 17.242 69
15. Sungai Rotan 296.14 29.203 97
16. Muara Belida 176.00 7.293 41
17. Kelekar 151.00 9.692 64
18. Belimbing 289.70 22.611 78
19. Belida Darat 136.97 11.119 81
20. Lubai Ulu 485.82 27.094 56
Jumlah 7.287.42 556.560 76
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2013
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Kabupaten Muara Enim
terdiri dari laki-laki 284.880 jiwa dan perempuan 271.680 jiwa, dengan
rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 104 artinya terdapat 104
penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan, sex ratio
penduduk Kabupaten Muara Enim seperti terlihat dalam Tabel 1.4
berikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20136
Tabel 1.4.Penduduk Menurut Kecamatan, jenis kelamin dan ratio jenis kelamin di Kabupaten
Muara Enim Tahun 2013
No. Jenis KelaminTahun 2012
(Jiwa)Tahun 2013
(Jiwa)
1. Laki-Laki 375.858 284.880
2. Perempuan 365.937 271.680
Sex Ratio 102 104Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2013
Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim tahun 2013 dilihat
dari kelompok umur, menunjukan bahwa jumlah penduduk usia 15 –
64 tahun (usia produktif) mencapai 489.693 jiwa atau sebesar 64,91
persen dari jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim. Sedangkan
penduduk usia 0 – 14 tahun mencapai 235.811 jiwa atau sebesar 31.26
persen dan penduduk usia lebih dari 65 tahun mencapai 28.846 atau
sebesar 3,82 persen. Perkembangan persentase penduduk Kabupaten
Muara Enim menurut kelompok umur pada tahun 2013 sebagaimana
terlihat dalam Tabel 1.5 berikut :
Tabel 1.5Rasio Persentase Penduduk Kabupaten Muara Enim
Menurut Kelompok Umur Tahun 2012-2013
KELOMPOKUMUR
( Tahun )
2012 2013JUMLAH( Jiwa )
%JUMLAH( Jiwa )
%
0 - 14 235.811 31,26 126.219 22.67
15 - 64 489.693 64,91 405.502 72.85
65 + 28.846 3,82 24.839 04.46
Jumlah 754.350 100,00 556.560 100,00
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2013
Tabel 1.6Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Muara Enim Tahun 2012-2013
KELOMPOKUMUR
( Tahun )
Jumlah Penduduk
2012 2013
0 - 4 81.746 34.158
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20137
5 - 9 79.080 45.064
10 - 14 74.985 46.997
15 - 19 70.211 50.696
20 - 24 64.428 55.907
25 - 29 66.588 59.813
30 - 34 63.270 53.637
35 - 39 57.030 46.462
40 - 44 48.774 39.791
45 - 49 41.836 33.923
50 54 34.602 28.631
55 - 59 25.717 21.753
60 - 64 17.237 14.889
65 - 69 11.696 8.826
70 - 74 8.379 9.097
75 + 8.771 6.916
Jumlah 754.350 556.560
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2013
Berdasarkan persentase penduduk yang bekerja menurut
lapangan usaha pada tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Muara Enim merupakan Kabupaten Agraris karena
sebagian besar penduduknya yaitu sekitar 61,40 persen bekerja di
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan.
Selebihnya penduduk Kabupaten Muara Enim terbagi-bagi kedalam
beberapa sektor pekerjaan yaitu : sektor perdagangan, Hotel, dan
Restoran sebesar 12,83 %; Sektor Pertambangan dan penggalian
sebesar 3,61 %; Sektor industri sebesar 2,68 %; Sektor Listrik, gas dan
air minum sebesar 0,66 %; Sektor Konstruksi sebesar 2,60 %; Sektor
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi sebesar 3,69 %; Sektor
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaaan Bangunan dan Jasa
Perusahaan sebesar 1,27 % dan Sektor Kemasyarakatan, Sosial dan
Perorangan sebesar 11,27 %. Persentase Penduduk Kabupaten Muara
Enim yang bekerja menurut lapangan usaha dapat dilihat pada tabel
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20138
1.6 berikut :
Tabel 1.6Persentase Penduduk Kabupaten Muara Enim
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013
SEKTORTahun (%)
2012 2013A. SEKTOR PRIMER 61,4 55,6
- Sektor Pertanian,Perkebunan, Kehutanan Perburuan danPerikanan
61,4 55,6
B. SEKTOR SEKUNDER 9,6 11,0- Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,6 5,1- Sektor Industri Pengolahan 2,7 2,1- Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 0,7 0,6- Sektor Konstruksi 3,07 2,60
C. SEKTOR TERSIER 29,8 33,4- Sektor Perdagangan 12,8 16,6- Sektor Angkutan 3,7 3,5- Sektor Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan
Jasa Perusahaan.1,3 1,3
- Sektor Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 10,10 11,27Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim tahun 2013
Dilihat dari tingkat pendidikan, komposisi penduduk Kabupaten
Muara Enim menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Penduduk yang tidak/belum tamat SD mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 penduduk
yang tidak/belum tamat SD mencapai 21,79% maka pada tahun 2013
menjadi 16,75%, sebaliknya dengan penduduk yang berpendidikan
Akademi/Universitas mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2012 penduduk yang
berpendidikan Akademi/Universitas sebesar 2,49% maka pada tahun
2013 mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,69%. Hal tersebut
mengindikasikan adanya keberhasilan dalam pembangunan bidang
pendidikan.
Secara rinci komposisi penduduk umur 15 tahun ke atas menurut
pendidikan yang ditamatkan pada tahun 2012 sampai 2013 dapat
dilihat pada tabel 1.7 di bawah ini.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 20139
Tabel 1.7Persentase Penduduk umur 15 tahun ke atas Menurut pendidikan
yang ditamatkan Tahun 2012 - 2013
PENDIDIKANTahun (%)
2012 2013
1. Tidak / Belum Pernah Sekolah 14.793 14.9232. Tidak / Belum Tamat SD 45.635 46.0363. SD / MI / Sederajat 146.635 147.9244. SLTP / MTs / Sederajat 53.121 53.5885. SLTA / MA / Sederajat 53.592 54.0636. SM Kejuruan 4.950 4.9947. Diploma I / II 3.058 3.0858. Diploma III 3.419 3.4499. Diploma IV / Universitas 7.831 7.90010. S2 / S3 363 366
Jumlah 333.397 336.327Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim tahun 2013
3. Kondisi Ekonomia. Potensi Unggulan Daerah.
Secara umum potensi unggulan daerah Kabupaten Muara Enim
lebih didominasi sektor primer yaitu sektor pertanian (perkebunan,
tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan), kehutanan,
pertambangan dan Energi.
1). Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di
Kabupaten Muara Enim dengan komoditas utama yang dikembangkan
melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara maupun
perkebunan besar swasta, yaitu karet dan kelapa sawit. Pada tahun
2013 untuk komoditas karet, potensi luas areal perkebunan karet
rakyat mencapai 220.259 Ha, dengan produksi sebesar 399.831 ton,
potensi luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) mencapai 6.759 Ha,
dengan produksi sebesar 16.088 ton dan potensi luas areal Perkebunan
Besar Swasta (PBS) mencapai 222 Ha, dengan produksi sebesar 583
ton. untuk komoditi kelapa sawit, potensi luas areal perkebunan kelapa
sawit rakyat mencapai 25.107 Ha, dengan produksi sebesar 421.240
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201310
ton. potensi luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) mencapai
27.139 Ha, dengan produksi sebesar 542.776 ton dan potensi luas
areal Perkebunan Besar Swasta (PBS) mencapai 51.027 Ha, dengan
produksi sebesar 1.088.040 ton.
Disamping komoditas karet dan kelapa sawit potensi komoditas
perkebunan lainnya yang juga diusahakan masyarakat yaitu :
komoditas kopi (luas areal perkebunan mencapai 25.132 Ha dengan
produksi mencapai 25.139 ton), kelapa (luas areal perkebunan
mencapai 1.258 Ha dengan produksi mencapai 1.590 ton), lada, nilam,
kayu manis, kakao, kapuk dan aren.
Produksi karet dan kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim
tahun 2013 tidak terlepas dari 3 komponen pendukung pengusahaan
perkebunan karet dan kelapa sawit yaitu, Perkebunan Rakyat,
Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta. Secara rinci luas
areal dan produksi komoditi karet dan kelapa sawit menurut
pengusahaanya sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.8 sebagai
berikut.
Tabel 1.8Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Pengusahaan
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
No.Komoditi
/Tahun
Luas Areal(Ha)
Produksi(Ton)
PR PBN PBS Jumlah PR PBN PBS Jumlah1. Karet
2013 220.256 4.009 221,70 445.965 399.831 12.027 665,1 412.523
2. Sawit
2013 25.107 9.462 60.212.70 94.781,42 421.240 189.234,4 1.088.040 1.698.514,4
3 Kopi
2013 23.501 0 0 23.501 25.139,4 0 0 25.139,4
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Muara Enim tahun 2013
Dari tabel 1.8 di atas terlihat bahwa dari luas areal penanaman
kelapa sawit, peran masyarakat dan swasta lebih dominan
dibandingkan dengan peran pemerintah. Hal ini menunjukkan peran
para investor swasta di bidang perkebunan cukup besar dalam
memajukan perkebunan di Kabupaten Muara Enim. Adapun para
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201311
investor yang telah menanamkan modalnya pada sektor perkebunan
Karet dan Kelapa Sawit dapat dilihat pada Tabel 1.9 berikut ini :Tabel 1.9
Investor di bidang Perkebunan Kelapa sawit dan Karetdi Kabupaten Muara Enim
No. Nama Perusahaan Komodoti Pola Izin Lokasi/ Percadangan TanahIzin Usaha Perkebunan
(IUP) No/Tgl/LuasAlamat kebun
1 2 3 4 5 6 7
1 PT.PUSAKA SINAR K.Sawit Inti No. 605/SK/I/1990 1025 Desa Babat
DIAN ABADI Seluas 20.000 Ha Tgl. 4 Oktober 2004 Kec. Penukal
Abab
2 PT.ABURAHMI K.sawit Inti-Plasma 599 Th.2006 485/KPTS/BUN/ Kec.Penukal
Tgl.1-6-2006 2008
5000 Ha Tgl 30-04-2008
5.000 Ha
3 PT.GOLDEN K.sawit Inti-Plasma 691/KPTS/BPN/ 1144/KPTS/ Desa Prambatan
BLOSSOM 2007 BUN/2006 & Tj. Kurung
SUMATRA Tgl 7-7-2007 Tgl. 6-10-2006 Kec.Abab
16,000 Ha 14,254 Ha Kab. M. enim
4 PT. LARAS KARYA K.Sawit Inti-Plasma 755/KPTS/ 1551/KPTS/ Kec.penukal
KAHURIPAN VIII/2004 BUN/2006 Utara
Tgl.10-8-2004 Tgl.9-10-06
16,000 Ha 6000 Ha
5 PT.INDRALAYA K.Sawit Inti-Plasma 618/KPTS/2007 No.468/KPTS/ Kec.Muara Belida
AGRO LESTARI Tgl 29-10-2007 IV/2005
10,000 HaTgl.25-7-200513.000 Ha
6 PT.CAHAYA VIDI K.sawit Inti-Plasma965/KPTS/ PERTANAHAN/2008 Tgl 16-12-2008 6.350Ha
026/KPTS/BUN/ 2007Tgl. 22-2-2007 6000Ha
Kec.Gelumbang
ABADI
7 PTPN. VII UNIT K.sawit Inti 361/KPTS/81 705/KPTS/BUN/2008 Kec.G.Megang
USAHA SULE INTI Tgl.2-10-1981 Tgl 11/07/2007
30,600 Ha 7.500 Ha
8 PT.BUMI SAWINDO K.sawit Inti-Plasma 461/SK/87/1987 HK 350/E492/03.88 Kec.Tj.Agung
PERMAI Tgl.07-3-1987 Tgl.04 Maret 1988
Kec. Tanjung Agung PME 02/460/IL/1994
9.000 Ha
9 PTPN. VII UNIT Karet Inti 321/KPTS/1/ 381/Kpts/Bun Kec.Lubai
USAHA BERINGIN 1983 2008
Tgl.25-6-1983 Tgl 24-3-08
10,000 Ha 5.351 Ha
10 PTPTN. VIII UNIT K.sawit Plasma 361/KPTS/81 705/Kpts/Bun/ Kec.G.Megang
USAHA SUNI Tgl.2-11-81 2008
30,600 Ha Tgl 11/07/2007
11 PTPTN. VIII UNIT Pabrik PPKS Plasma SK Bupati kec.Rambang
USAHA SUNI No.55/IB/III/1991 Dangku
12 PT.CIPTA FUTURA K.Sawit Inti 618/SK/I/1989 HK.805/E4192/03.90 Kec.Ujan Mas
Plasma Tgl. 13-10-89 Tgl.07-3-1990
10,000 Ha 10.000 Ha
13 PT.MITRA OGAN K.sawit Inti 003/SK-IL/MAE/1997 HK.300/ES39/ Kec.Lubai
Tgl. 25-8-1997 01.07
9.500 Ha Tgl.24-1-97
10,000 Ha
Karet Inti Sda sda
14 PT.GEMBALA Karet Inti - HK.350/EA.606/08.90 HK.350/EA.606/08.93 Kec.Muara Belida
SRIWIJAYA Mitra sadap Tgl. 2-8-93 Tgl. 2-8-93
360,55 Ha 2.400 Ha
15PT.LUBAI SAWITNUSANTARA K.sawit Inti-Plasma 700/KPTS/Pertanahan/2010 623/KPTS/BUN/2008 Kec.Lubai
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201312
Tgl.04-10-2010 Tgl.23-07-2008
12.500 Ha 14.000 Ha
16 PT.BUMI SAWIT K.sawit Inti-Plasma 943/KPTS/Pertanahan/200595/MENTANHUT-
VII/2000 Kec.Belida Darat
PERMAITgl. 12-10-20054.500 Ha
Tgl.09-10-20004.789 Ha
17 PT.HAMPARAN K.sawit Inti SK-IL-272/KPTS/ 01/KPTS/KPPT/2012 Kec.Gelumbang
ALAM MANDIRI Karet Pertanahan/2012 Tgl.06-08-2012
20.000 Ha 20.000 Ha
18 PT.ROEMPOEN K.sawit Inti-plasma 750 thn. 2004 1024 thn 2004 Kec. Sungai
ENAM 10,000 Ha Tgl. 22-12-04 Rotan
BERSAUDARA diperpanjang 10,000 Ha
menjadi
749/Kpts/BPN/
2007
Tgl 28-7-2007
10.000 Ha
K.Sawit Inti No.751 thn 2004 1025 Thn 2004
Tgl 10-8-2004 Tgl. 22-12-04
19 PT.SUMATERA ASIA K.Sawit Inti -Plasma 1082/KPTS/Pertanahan/08 Kec. Gelumbang
MANDIRI Tgl. 05 – 12 - 2007
5.000 Ha
20 PT. OKI TANIA K. Sawit Inti -Plasma 001/SK/II/ MAE/ Persetujuan
PRATAMA 1997 Prinsip Usaha Kec. Lubai
14 Januari 1997 perkebunan
1.159 Ha Kelapa Sawit
dari Dirjen
Perkebunan
No. HK. 350/ E5/
.804/ 12.94
Tgl 16 Des 1994
Luas 4000 Ha
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Muara Enim tahun 2013
2). Pertanian Tanaman Pangan dan HortikulturaSektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan komoditas
yang dominan dikembangkan di Kabupaten Muara Enim adalah padi,
dengan luas panen pada tahun 2013 mencapai 50.928 Ha, terdiri atas
padi sawah seluas 31.755 Ha dan padi ladang seluas 19.277 Ha
dengan jumlah produksi mencapai 244.912,75 ton. Daerah
produksinya antara lain di dataran tinggi Semende, Kecamatan
Tanjung Agung dan beberapa Kecamatan di pesisir Sungai Lematang
dan Sungai Musi.
Potensi luas areal tanaman padi tahun 2013 pada lahan sawah
irigasi mencapai 6.386 Ha, lahan sawah tadah hujan mencapai 5.456
Ha, lahan sawah lebak 22.317 Ha dan Lahan kering 722.142 Ha.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201313
Selain padi, komoditas potensial lainnya yang dapat dikembangkan
adalah tanaman palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu dan ubi jalar), sayuran dan juga buah-buahan. Luas panen
komoditi jagung sekitar 585 Ha dengan produksi mencapai 2.405,26
ton. Sedangkan komoditi kedelai dengan luas panen mencapai 146 Ha
menghasilkan produksi sebesar 194,42 ton. Adapun komoditi sayuran
kentang, cabe dan tomat, luas panennya masing-masing mencapai 47
Ha dan 41 Ha, dengan produksi masing-masing 565 ton, 1.541 ton dan
2.401 ton.
Penggunaan lahan pertanian dan luas areal serta produksi
tanaman pangan dapat dilihat pada Tabel 1.10 berikut.
Tabel 1.12Penggunaan Lahan Pertanian & Jumlah Produksi di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012-2013
No. Komoditas Luas Areal (Ha) Luas Areal (Ha)2012 2013
1. Lahan Sawah Irigasi 6.348 6.386
2. Lahan Sawah Tadah Hujan 6.068 5.456
3. Lahan sawah Lebak 18.299 22.317
4. Lahan Ladang 77.341 77.245
5. Lahan Pekarangan 28.509 28.509
Total 136.565 139.913
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2013
Tabel 1.11Luas Areal dan Produksi Tanaman Pangan, Sayuran dan Buahan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2012 - 2013
No. Komoditas Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)2012 2013 2012 2013
1. Padi 45.838 50.928 222.131 244.912,75
2. Jagung 1.687 585 5.744 2.405,26
3. Kedelai 562 146 719 194,42
4. Kentang 32 32 359 565
5. Cabe 676 676 2.258 1.541
6. Tomat 479 479 3.704 2.401
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201314
3). Kehutanan
Kabupaten Muara Enim memiliki areal hutan seluas
296.487,50 hektar dari total luas wilayah 7.287,42 Km. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 76/KPTS-II/2001 tanggal 15
Maret 2001 tentang Penunjukan kawasan hutan dan perairan di
wilayah Propinsi Sumatera Selatan jo Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.822/Menhut-II/2013 tanggal 19 November 2013 tentang
perubahan peruntukan kawasan hutan seluas ± 210.559 Ha,
perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 44.229 Ha dan perubahan
bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 41.119 Ha di
Provinsi Sumatera Selatan, luas kawasan hutan untuk wilayah
Kabupaten Muara Enim sebagai berikut :
- Kawasan Hutan Suaka Marga Satwa : 8.937,69 Ha
- Kawasan Hutan Lindung :162.721,43Ha
- Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 25.542,41Ha
- Kawasan Hutan Produksi Tetap :186.738,82Ha
- Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) : 12.547,70Ha
Selain itu, di Kabupaten Muara Enim terdapat lahan kritis seluas
172.686,35 hektar dengan kategori sebagai berikut :
a. Sangat kritis : 40.232,27 Ha
- Hutan lindung : 10.768,58 Ha
- Budidaya pertanian : 6.143,49 Ha
- Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 23.320,20 Ha
b. Kritis :132.454,08 Ha
- Hutan lindung : 4.087,12 Ha
- Budidaya pertanian :105.844,12 Ha
- Kawasan lindung di luar Kawasan Hutan : 22.522,84 Ha
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
RI Nomor : 38/Kpts-II/1996 Tanggal 29 Januari 1996 Areal IUPHHK –
HTI PT. Musi Hutan Persada di wilayah Kabupaten Muara Enim seluas
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201315
161.400 hektar dengan rincian :
1. Luas lahan produktif : 96.840 Ha
2. Lahan tidak produktif
- Hutan konversi : 50.416 Ha
- Sempadan sungai : 3.824 Ha
- Sarana dan prasarana : 5.599 Ha
- Tanaman kehidupan : 2.741 Ha
- Tanaman unggul lokal : 1.981 Ha
4). Peternakan dan PerikananPeternakan
Jenis ternak pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) kelompok,
yaitu ternak besar dan ternak kecil. Jenis ternak besar antara lain;
sapi, kerbau, sedangkan jenis ternak kecil antara lain; kambing, domba
dan babi. Semua jenis ternak mengalami kenaikan populasi dibanding
tahun lalu, populasi sapi naik 4 %, kerbau naik 1 %. Untuk populasi
ternak kecil tidak mengalami peningkatan, populasi kambing 0,77%
dan domba 0,56%. Sedangkan yang sangat menonjol adalah
peningkatan populasi unggas, peningkatan jenis ayam ras pedaging
sebesar 87%, demikian juga produksi daging dan telur mengalami
peningkatan masing-masing 7,49% dan 0,59%. Keberhasilan
pengembangan sektor peternakan dapat dilihat pada Tabel 1.12 dan
1.13 berikut ini :Tabel 1.12
Produktivitas Ternak dan Unggas di Kabupaten Muara EnimTahun 2012 - 2013
No. Jenis TernakPopulasi (ekor) Pertumbuhan (%)
2012 20131. Sapi 18.017 13.190 (4,83)2. Kerbau 3.732 3.598 (0,13)3. Kambing 61.158 52.254 (8,90)4. Domba 6.850 5.542 (1,31)5. Babi 205 285 1,396. Ayam Ras Petelur 406.876 408.000 1,127. Ayam Ras Pedaging 5.353.354 4.865.300 (0,90)8. Ayam Buras 1.533.860 1.283.080 (0,83)9. Itik 184.948 146.210 (0,79)
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan 2013 Tidak Termasuk Kabupaten PALI
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201316
Tabel 1.13Produksi Daging dan Telur di Kabuaten Muara Enim
Tahun 2012 - 2013
No. Produksi Daging dan TelurTahun
2012 20131. Daging Sapi 997,92 814,202. Daging Kerbau 228,37 193,483. Daging Kambing 45,47 40,224. Daging Domba 13,00 10,15
Jumlah Produksi Tahunan 1.284,76 1.058,051. Telur Ayam Kampung 1.387,96 1.090,732. Telur Ayam Ras Petelur 136,72 137,163. Telur Itik 274,78 214,72
Jumlah Produksi Tahunan 1.799,46 1.442,61
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim tahun 2013 Tidak Termasuk Kabupaten PALI
PerikananPotensi perikanan di Kabupaten Muara Enim cukup besar, baik
untuk perikanan di perairan umum maupun melalui budi daya ikan di
kolam dan keramba. Produksi perikanan pada tahun 2013 mencapai
8.682,92 ton atau naik sebesar 2,57% dari tahun 2012 (8.254,27 ton),
produksi perikanan di Kabupaten Muara Enim sepanjang tahun 2012
dan 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.14 berikut :Tabel 1.14
Produksi Perikanan di Kabupaten Muara EnimTahun 2012-2013
No. Tahun JUMLAH (Ton)1. 2012 8.234,27
2. 2013 8.682,92
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim 2013Balai benih ikan di Kabupaten Muara Enim berjumlah 4 unit
dengan produksi pada tahun 2011 mencapai 850.000 ekor dan
produksi benih Unit Pembenihan Rakyat (UPR) sebanyak 1.650.000
ekor, produksi Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit Pembenihan Rakyat
(UPR) tahun 2012-2013 dapat dilihat dalam Tabel 1.15 berikut :Tabel 1.15
Jumlah Produksi Balai Benih Ikan & Unit Pembenihan Rakyat UPR Tahun 2012 - 2013
No. LokasiJumlah Produksi
Tahun 2012 Tahun 2013
1. BBI 888.888 978.777
2. UPR 4.800.000 5.595.000
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201317
Sarana Perdagangan
Kabupaten Muara Enim merupakan daerah pertanian yang
memiliki pusat-pusat produksi, terutama pusat produksi hasil-hasil
pertanian, hal ini merupakan suatu potensi untuk mendukung
berkembangnya aktivitas perdagangan.
Pasar berada di daerah-daerah perkotaan seperti di Kota Muara
Enim, Tanjung Enim. Di daerah perdesaan terdapat pasar kalangan
dan semua kecamatan di Kabupaten Muara Enim mempunyai pasar
kalangan. Jumlah pasar dan jumlah kalangan yang terdaftar di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 91 unit yang dapat
menampung pedagang sebanyak 13.522 pedagang, seperti terlihat pada
Tabel 1.16 berikut ini :
Tabel 1.16Jumlah Pasar dan Kalangan di Kabupaten Muara Enim
Per 31 Desember 2013
No. KecamatanJumlahPasar
Jumlah PedagangJumlah
Kios Los K.51 Semende Darat Laut 4 20 309 149 4782 Semende darat Ulu 3 - 240 97 3373 Semende Darat Tengah 3 - 170 90 2604 Tanjung Agung 7 - 470 180 6505 Lawang Kidul - 162 658 83 9036 Muara Enim 2 209 673 205 1,0877 Ujan Mas 2 - 318 175 4938 Gunung Megang 7 38 1,126 298 1,4629 Benakat 2 - 171 212 383
10 Rambang Dangku 6 27 249 488 76411 Rambang 4 - 100 349 44912 Lubai 5 - 241 161 40213 Talang Ubi 9 144 592 436 1,17214 Tanah Abang 2 96 210 126 43215 Penukal Utara 6 - 290 78 36816 Penukal 6 16 172 363 55117 Abab 5 - 200 253 45318 Gelumbang 11 12 201 902 1,11519 Lembak 6 - 155 368 52320 Sungai Rotan 7 - 558 323 88121 Muara Belida 1 - 175 54 22922 Kelekar 5 - 100 30 130
Jumlah103 724 7.378
5.42013.522
Sumber : Muara Enim Dalam Angka, 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201318
5). Pertambangan dan Energi
PertambanganPotensi Sumberdaya Alam unggulan bidang pertambangan yang
dimiliki Kabupaten Muara Enim adalah energi primer, antara lain
minyak dan gas bumi, batubara, panasbumi (Geothermal), tenaga air,
Coal Bed Methane yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara
optimal. Sektor pertambangan berperan cukup besar dalam
perekonomian Kabupaten Muara Enim.
Sektor pertambangan berupa minyak dan gas bumi maupun
batubara memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan
penduduk di Kabupaten Muara Enim terutama dalam pemanfaatan
sumber daya manusia lokal.
MINYAK DAN GAS BUMI
Potensi minyak dan gas bumi di Kabupaten Muara Enim
terdapat di daerah Lematang, Tanjung Miring timur, Talang Sukananti,
Kampung Minyak, Lembak, Limau, Benakat, Sumbagsel Area 2, South
and Central Sumatera. Jumlah produksi Minyak Bumi tahun 2013
sebesar 7.483.390 barel meningkat sebesar ± 5,37% dari produksi
tahun 2012 yaitu 7.102.197,23 barel. Untuk produksi Gas Bumi tahun
2013 sebesar 67.883.390 MMBTU meningkat ± 34,75% dari tahun
2012 sebesar 50.375.560 MMBTU. Pengusahaan minyak dan gas bumi
di Kabupaten Muara Enim di laksanakan oleh PT. Pertamina Asset 2
Field Prabumulih dan Mitra Usahanya. Perusahaan yang bergerak
dalam usaha minyak dan gas bumi sebagaimana tabel 1.17 berikut :Tabel 1.17
Perusahaan yang bergerak dalam usaha minyak dan gas bumidi Kabupaten Muara Enim
No. NamaPerusahaan
BidangPekerjaan
1. PT. Medco E & P Indonesia Lematang Kontrak Produksi Sharing
2. PT. TAC P - Retco Prima Energi Technical Assisten Contract
3. PT. KSO P – Cooper Energy Sukananti Kerjasama Operasi
4. PT. KSO P – Kampung Minyak Ltd Kerjasama Operasi
5. PT. KSO – PEP – PT Energy Tanjung Tiga Kerjasama Operasi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201319
6. PT. KSO – P – Petroenim Betun Selo Kerjasama Operasi
7. PT. Medco E & P Indonesia (S & C Sumatera) Kontrak Produksi Sharing
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Muara Enim, 2013
BATUBARAPotensi batubara di Kabupaten Muara Enim mencapai
13.563.210.000 ton atau 60,98 persen dari potensi batubara Sumatera
Selatan. Endapan batu bara tersebut tersebar antara lain di daerah Air
Laya, Bukit Kendi, Klawas, Bangko Barat, Bangko Selatan, Bangko
Tengah, Suban Jeriji, Sigoyang Buana, Niru, Talang Ubi dan Benakat
Barat.
Tahun 2012 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Muara
Enim berjumlah 36 IUP, 9 diantaranya telah diserahkan ke Pemerintah
Kabupaten PALI (Daerah Otonomi Baru) dan 1 IUP sudah habis masa
berlakunya dan tidak dilakukan peningkatan status menjadi IUP
Operasi Produksi. Pemegang IUP di wilayah Kabupaten Muara Enim
sampai akhir tahun 2013 berjumlah 26 IUP.
Perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten Muara Enim
yang telah melakukan kegiatan operasi dan produksi, yaitu:
PT.Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT.Batubara
Bukit Kendi dengan perkembangan produksi batubara tahun 2012-
2013 sebagaimana terlihat dalam Tabel 1.18 berikut ini :Tabel 1.18
Produksi Batubara Kabupaten Muara EnimTahun 2012-2013
No. PerusahaanProduksi Tahun (ton)
2012 2013
1 2 3 4
1. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk 10.288.196 9.376.807,67
2. PT. Menambang Muara Enim 913.658,69 559.779,87
3. PT. Bumi Sekundang Enim Energy 3.152,61 38.071
4. PT. Musi Prima Coal 1.999.493,87 2.028.991
5. PT. Bara Anugerah Sejahtera 183.671,62 0
6. PT. Truba Bara Banyu Enim 19.511 27.370,32
7. PT. Pendopo Energi Batubara 2.752 0
JUMLAH 13.410.435,79 12.893.609,52
Sumber : Dinas Pertambangan & ah Energi Kab.Muara Enim, 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201320
Produksi Batubara di Kabupaten Muara Enim mengalami
penurunan dari tahun ke tahun, penurunan ini dikarenakan harga jual
batubara dunia yang menurun serta permasalahan angkutan batubara
yang masih menggunakan jalan negara. Produksi batubara yang
relative konstan dari tahun ke tahun dilakukan oleh 1 perusahaan
yaitu PT. Bukit Asam (Persero) tbk bahkan kapasitas produksinya
masih dapat ditingkatkan, hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana transfortasi untuk angkuatan batubara dari lokasi
pertambangan ke konsumen yang sampai dengan saat ini masih
mengandalkan angkutan kerta api dengan kapasitas angkutan
terbatas. Untuk meningkatan kapasitas produksi batubara, pada saat
ini sedang di bangun jalur kereta api doble track oleh PT. KAI.
Produksi batubara Kabupaten Muara Enim sebagian besar
dipergunakan untuk bahan bakar penggerak turbin Pembangkit listrik
Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Tanjung Enim, PLTU Tarahan, PLN dan
PLTU Suralaya. Disamping itu batubara juga dipergunakan oleh pabrik
semen (PT. Semen Baturaja, PT. Semen Gresik, PT. Indocement), pabrik
kertas (PT. Indah Kiat), pabrik olahan, pabrik peleburan timah dan
logam. Beberapa Negara ekspor batubara dari Indonesia diantaranya
Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Spanyol, Jerman dan India.
PANAS BUMIPotensi Panas Bumi di Kabupaten Muara Enim antara lain
terdapat di daerah Lumut Balai dan daerah Rantau Dedap.
Pengusahaan Panas Bumi di daerah Lumut Balai dilakukan oleh
PT.Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai sesuai Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1268.K / 20 / M.PE / 1993
tentang Penetapan Batas Wilayah Kuasa Pengusahaan Sumber Daya
Panas Bumi Pertamina di Daerah Seulawah (Aceh), Daerah Pusuk
Bukit dan Soria Marupi (Sumatera Utara), Daerah Muara Laboh
(Sumatera Barat), Daerah Sungai Penuh (Jambi), Daerah Lumut Balai
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201321
dan Marga Bayur (Sumatera Selatan). Untuk pengusahaan Panas Bumi
di daerah Rantau Dedap dilakukan oleh PT. Supreme Energy sesuai
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor :
917/KPTS/DISPERTAMBEN/2010 tentang Izin Usaha Pertambangan
Panas Bumi kepada PT. Supreme Energy Rantau Dedap Atas Wilayah
Kerja Pertambangan Panas Bumi di Kabupaten Muara Enim,
Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan.
Potensi cadangan terduga Panas Bumi Lumut Balai sebesar
440 Mw, luas WKP Panas Bumi Lumut Balai lebih kurang 226.000 Ha.
Saat ini PT. Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai saat ini unit 1
dan 2 telah menyelesaikan 17 sumur dengan kapasitas 4 x 55 MW
direncanakan beroperasi pada tahun 2018.
Kegiatan survey pendahuluan panas bumi di daerah Rantau
Dedap telah selesai dilakukan oleh PT. Supreme Energi sesuai
keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor:1010.K/30/MEM/2008 tentang penugasan survey pendahuluan
Panas Bumi kepada PT.Supreme Energy di daerah Rantau Dedap,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Potensi cadangan terduga Panas Bumi Rantau Dedap
berdasarkan hasil survey pendahuluan sebesar 106 Mwe. Luas WKP
Panas Bumi Rantau Dedap (area prospek) lebih kurang ± 35.460 Ha,
meliputi Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar
Alam. Proses lelang WKP Panas Bumi Rantau Dedap dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dikarenakan WKP Rantau
Dedap masuk dalam lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2003 Proyek PLTP Rantau Dedap termasuk
dalam usulan Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi
dalam Crash program Tahap II.
Potensi gas metana batubara (coal bed methane/CBM) sebagai
sumber energi alternatif banyak di temukan di Indonesia dengan
sumber daya gas methana batubara, berdasarkan kajian dari
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral berjumlah 453,3 TCF
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201322
(rilyun cubic feets), di Kabupaten Muara Enim sendiri terdapat sumber
daya gas metana batubara sebesar 34,059 TCF.
BAHAN GALIAN GOLONGAN C
Produksi Bahan galian golongan C di Kabupaten Muara
mengalami peningkatan yang cukup besar untuk beberapa jenis bahan
galian. Peningkatan produksi bahan galian golongan C di Kabupaten
Muara Enim kurun waktu tahun 2012-2013 dapat dilihat pada Tabel
1.19 berikut :
Tabel 1.19Produksi Bahan Galian Golongan C di Kab. Muara Enim
Tahun 2012 – 2013
No. Jenis Bahan GalianTahun ( m3 )
2012 20131 2 3 41. Batu Kali 23.066,05 35.850,522. Batu Koral 20.476,69 30.447,843. Krokos 162,68 1.003,604. Sirtu 46.243,02 72.931,985. Pasir Urug 30.992,09 26.886,286. Pasir Pasangan 24.591,72 91.980,346. Tanah Liat 9.390,21 11.283,887. Batu Pecah Crusher 82.962,46 188.098,95
Tanah Timbunan 47.517,90 23.699,50
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Muara Enim Tahun 2013
SUMBERDAYA GAS METANAGas Metana Batubara (Coal Bed Methane/CBM) merupakan gas
alam yang terbentuk akibat aktivitas microbio (biohenik) atau panas
(thermogenik) selama proses pembentukan batubara. CBM tersebut
terdapat dalam rekahan-rekahan lapisan batubara pada kedalaman
tertentu. CBM sebagai sumber energi alternatif banyak di temukan di
Indonesia dengan sumber daya Gas Methana Batubara. Berdasarkan
kajian dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral berjumlah
453,3 TCF (trilyun cubic feets) di kabupaten Muara Enim sendiri
terdapat sumberdaya CBM sebesar 34,059 TCF
Ada 2 wilayah kerja Gas Methane Batubara Yaitu :
1. WK GMB MUARA ENIM
- Konsorsium Pertamina Hulu Energy Metana Sumatera 2
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201323
- PT Trisula CBM Energy tanggal 30 November 2010
2. WK GMB TANJUNG ENIM
- Konsorsium PT. Pertamina Hulu Energy Muara Enim
- PT. Bukit Asam Metana Enim
- PT.Arraow Energy Tanjung Enim Ltd
ENERGIPembangunan bidang energi khususnya pembangunan listrik
perdesaan di Kabupaten Muara Enim terus diupayakan melalui
berbagai sumber pendanaan, baik APBN melalui program Prolisdes,
APBD Provinsi Sumatera Selatan, APBD Kabupaten Muara Enim
maupun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
BUMN/BUMS dalam Kabupaten Muara Enim. Sampai akhir tahun
2013, kondisi kelistrikan perdesaan sudah mencapai 320
Desa/Kelurahan atau sebesar 98,16 persen dari 326 Desa dan 16
Kelurahan dalam Kabupaten Muara Enim. Dengan adanya DOB
Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim dengan 20 kecamatan dan
255 Desa/Kelurahan yang telah di pasang listrik sampai akhir tahun
2013 berjumlah 250 desa/kelurahan atau sebesar 98,04%.
PERTUMBUHAN EKONOMI / PDRBPerekonomian Kabupaten Muara Enim secara umum masih
menunjukkan ciri struktur primer atau struktur ekonomi yang
berbasis sumber daya alam. Sampai tahun 2013 perekonomian
Kabupaten Muara Enim masih mengandalkan sektor pertanian dan
sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2013 jika
dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
7,82% persen yaitu dari Rp. 26.049.076 juta pada tahun 2012
menjadi Rp. 20.371.132 juta pada tahun 2013. Hal tersebut
dikarenakan disebabkan terjadinya koreksi pada data produksi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201324
batubara di KabupatenMuara Enim.
PDRB atas dasar harga konstan dengan migas pada tahun 2013
mengalami penurunan, jika pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga
konstan dengan migas sebesar Rp.9.435.082,- maka pada tahun 2013
menurun menjadi Rp.7.098.579,- (mengalami penurunan sebesar
7,52%). Demikian halnya dengan PDRB tanpa migas, jika pada tahun
2012 sebesar Rp.6.434.809,- maka untuk tahun 2013 menurun
menjadi Rp.6.088.378 (menurun sebesar 0,94%). Perkembangan PDRB
Kabupaten Muara Enim dari Tahun 2012-2013 sebagaimana
tercantum dalam tabel 1.20 berikut iniTabel 1.20
PDRB Kab. Muara Enim Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012- 2013 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan2012 2013 2012 2013
1. Pertanian 4.298.144 4.001.214 1.950.238 1.709.874
2. Pertamb. & Penggalian 14.416.709 8.932.939 4.848.648 2.897.346
3. Industri Pengolahan 1.832.980 2.037.261 777.280 805.903
4. Listrik, Gas & Air Bersih 99.718 108.867 38.864 40.240
5. Bangunan 1.175.588 1.084.127 445.793 385.988
6. Perdagangan,Hotel &Restoran
1.878.224 1.735.965 571.239 489.914
7. Angkutan & Komunikasi 543.976 609.309 163.394 163.394
8. Bank, Persewaan & JasaPerusahaan
323.872 293.597 134.245 114.987
9. Jasa-jasa 1.479.865 1.567.853 504.381 490.933
PDRB Dgn Migas 26.049.076 20.371.132 9.435.082 7.098.579PDRB Tanpa Migas 17.162.357 17.255.594 6.434.809 6.088.378
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim
Pada tahun 2013 dilihat dari PDRB atas dasar harga berlaku
dengan migas, perekonomian Kabupaten Muara Enim masih
mengandalkan sektor pertambangan & penggalian, sektor pertanian,
sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, yang masing-
masing sektor tersebut memberikan kontribusi 43,85 persen, 19,64
persen, 10,00 persen dan 8,52 persen. Distribusi persentase PDRB
Kabupaten Muara Enim menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku baik dengan migas maupun tanpa migas tahun 2012-2013,
sebagaimana tabel 1.21 berikut.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201325
Tabel 1.21Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Muara Enim
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 - 2013 ( % )
Lapangan UsahaTanpa migas Dengan Migas
2012 2013 2012 2013
1. Pertanian 25,04 23,19 16,50 19,64
2. Pertamb. & Penggalian 84 51,77 55,34 43,85
3. Industri Pengolahan 10,68 11,81 7,04 10,00
4. Listrik, Gas& Air bersih 0,58 0,63 0,38 0,53
5. Bangunan 6,84 6,28 4,51 5,32
6. Perdagangan,Hotel & Restoran 10,94 10,06 7,21 8,52
7. Angkutan & Komunikasi 3,17 3,53 2,09 2,99
8. Bank, Persewaan & Jasa Perusahaan 1,89 1,70 1,24 1,44
9. Jasa-jasa 8,62 9,09 5,68 7,70
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim
Perkembangan perekonomian Kabupaten Muara Enim tidak
terlepas dari perkembangan ekonomi nasional. Dampak krisis mulai
dirasakan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sejak akhir tahun
2008. Krisis global berdampak pada turunnya permintaan dunia,
menurunnya harga minyak dan komoditas serta mendorong
pembalikan aliran modal dari Indonesia ke luar negeri, sehingga pada
tahun 2013 pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 6,94 persen,
seiring dengan membaiknya perekonomian dunia dan juga nasional
maka perekonomian Kabupaten Muara Enim selama tahun 2013 juga
mengalami kenaikan dari 5,42 % tahun 2012 menjadi 5,87 % pada
tahun 2013.
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muara
Enim menurut lapangan usaha/sektor ekonomi tahun 2012-2013
sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.22 berikut :Tabel 1.22
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muara EnimTahun 2012-2013 (%)
Lapangan Usaha 2012 2013
1. Pertanian 5.84 4,972. Pertambangan dan Penggalian 3,17 3,793. Industri Pengolahan 7,07 7,654. Listrik, Gas, dan Air bersih 6,88 6,985. Bangunan 11,20 9,416. Perdagangan,Hotel dan Restoran 10,10 9,767. Angkutan dan Komunikasi 11,51 7,98
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201326
8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,98 10,209. Jasa-jasa 10,31 10,78
Dengan Migas 5,42 5,87Tanpa Migas 8,69 6,94
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim, 2013
Salah satu ukuran turunan dari PDRB adalah pendapatan
perkapita, dengan demikian seiring dengan peningkatan PDRB maka
pendapatan rata-rata perkapita juga mengalami peningkatan.
Pendapatan rata-rata perkapita Kabupaten Muara Enim atas dasar
harga konstan menurun dari Rp. 12.599.311,- pada tahun 2012
menjadi sebesar Rp. 12.205.259,63,- pada tahun 2013. Sedangkan
pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku dengan migas
meningkat dari Rp. 34.785.114,- pada tahun 2012 menjadi
Rp.35.026.017,88,- pada tahun 2013. Perkembangan Pendapatan
perkapita masyarakat Kabupaten Muara Enim tahun 2012 - 2013
sebagaimana tercantum pada tabel 1.23 berikut :
Tabel 1.23Pendapatan Perkapita Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 - 2013 (Rupiah)
TAHUN HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN
2012 34.785.114,00 12.599.311,00
2013 35.026.017,88 12.205.259,63
Sumber : BPS Kabupaten Muara Enim dan BAPPEDA Kab. Muara Enim
B. STRUKTUR ORGANISASI
Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah
melakukan penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten
Muara Enim yang ditandai dengan telah diterbitkannya Peraturan
Daerah dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, sebagai
berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 12 Tahun 2008
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201327
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Muara Enim.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 13 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muara Enim.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 14 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Muara Enim.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Muara Enim.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 16 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
dalam Kabupaten Muara Enim.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan
dalam Kabupaten Muara Enim
7. Peraturan Daerah Kabupaten Muara enim Nomor 7 Tahun 2010
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten
Muara Enim
8. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Muara Enim.
Pada tahun 2013 Kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten
Muara Enim sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah, terdiri dari Sekretaris, 3 Asisten, 10 Bagian.
2. Dinas Daerah, terdiri dari 17 Dinas Daerah.
3. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari 1 Inspektorat, 8 Badan dan
8 Kantor.
4. Sekretariat DPRD
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201328
5. Sekretariat KORPRI
6. 20 Kecamatan.
7. 16 Kelurahan.
8. 255 Desa Definitif.
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah
yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok Sekretariat
Daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas di bidang
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan,
organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif
kepada seluruh perangkat Daerah.
Sementara itu, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, fungsi
dari Sekretariat Daerah ini mencakup: (1) penyusunan kebijakan
Pemerintahan Daerah, (2) pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, (3) pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah, (4) Pembinaan
administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah, (5) pengkoordinasian
tugas Staf Ahli Bupati dan (6) pelaksanaan tugas lain yang diberikan
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi
Sekretariat Daerah terdiri dari :
Sekretaris Daerah
Asisten, terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya
Alam dan Asisten Administrasi Umum.
Bagian, terdiri dari Bagian Pemerintahan Umum, Bagian
Kesejahteraan Rakyat, Bagian Hukum, Bagian Organisasi, Bagian
Perekonomian dan Pembangunan, Bagian Administrasi Sumber
Daya Alam, Bagian Umum, Bagian Administrasi Keuangan dan
Bagian Perlengkapan dan Bagian Humas dan Protokol.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201329
2. Dinas DaerahDinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Daerah di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Dinas Pendapatan Daerah.
2. Dinas Kesehatan.
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Dinas Sosial.
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
6. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura.
7. Dinas Peternakan dan Perikanan.
8. Dinas Perkebunan.
9. Dinas Kehutanan.
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
11. Dinas Pertambangan dan Energi.
12. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan.
13. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya.
14. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata.
15. Dinas Perhubungan.
16. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
17. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3. Inspektorat, Satuan polisi Pamong Praja dan Lembaga TeknisDaerah
Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang dikepalai oleh seorang Inspektur. Lembaga
Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan daerah yang berupa
badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala
Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201330
Inspektur dan Kepala badan/kepala kantor berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Muara Enim tahun 2008 terdiri dari 1
Inspektorat 8 badan dan 8 Kantor yang telah ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 15 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Satuan
Polisi Pamong Praja dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Muara
Enim sebagai berikut:
A. Lembaga teknis daerah yang berbentuk badan terdiri dari:
1. Inspektorat Kabupaten
2. Sekretariat DPRD
3. Satuan Polisi Pamong Praja
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
6. Badan Kepegawaian Daerah.
7. Badan Lingkungan Hidup.
8. Badan Keluarga Berencana Daerah (KB), Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
10. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
11. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
12. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
13. Sekretariat KORPRI
14. RSUD Dr. H. M Rabain Muara Enim
B. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk kantor terdiri dari:1. Kantor Ketahanan Pangan
2. Kantor Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi
3. Kantor Komunikasi dan Informatika.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201331
4. KecamatanKecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana
teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan
dipimpin oleh seorang camat yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Organisasi Kecamatan terdiri dari camat, sekretariat kecamatan dan
lima seksi. Jumlah Kecamatan Lingkup Pemerintah Kabupaten Muara
Enim sampai tahun 2013 berdasarkan Peraturan Nomor 16 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
dalam Kabupaten Muara Enim adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Semende Darat Ulu.
2. Kecamatan Semende Darat Tengah.
3. Kecamatan Semende Darat Laut.
4. Kecamatan Tanjung Agung.
5. Kecamatan Lawang Kidul.
6. Kecamatan Muara Enim.
7. Kecamatan Ujan Mas.
8. Kecamatan Gunung Megang.
9. Kecamatan Rambang Dangku.
10. Kecamatan Rambang.
11. Kecamatan Gelumbang.
12. Kecamatan Lembak.
13. Kecamatan Sungai Rotan.
14. Kecamatan Benakat.
15. Kecamatan Lubai.
16. Kecamatan Muara Belida.
17. Kecamatan Kelekar.
18. Kecamatan Belimbing
19. Kecamatan Belida Darat
20. Kecamatan Lubai ulu
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201332
C. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 disusun dengan berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas
kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Esensi dari sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) bagi Pemerintah Kabupaten Muara Enim adalah perwujudan
dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di
Kabupaten Muara Enim. Sistem pengendalian ini merupakan
infrastruktur bagi manajemen pemerintahan Kabupaten untuk
memastikan bahwa visi, misi dan tujuan stratejik Pemerintah
Kabupaten dapat dipenuhi melalui implementasi strategi
pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Oleh karena itu,
siklus sistem AKIP dimulai dengan penyusunan Rencana Stratejik yang
memuat visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik pemerintah Kabupaten
Muara Enim. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan
kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan
tujuan/sasaran stratejik tersebut. Sistem pengukuran kinerja dalam
bentuk penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk menilai
sejauhmana capaian kinerja pemerintah Kabupaten Muara Enim yang
berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan
program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu
dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201333
memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, laporan akuntabilitas
kinerja merupakan sarana bagi pemerintah Kabupaten Muara Enim
untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh
stakeholders (Presiden, DPRD dan masyarakat). Kedua, Laporan
Akuntabilitas Kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian
kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama LAKIP
tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan
dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP Pemerintah Kabupaten Muara Enim tahun 2013
adalah berikut ini:
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,
menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana pertanggungjawaban
pemerintah Kabupaten Muara Enim atas capaian kinerja yang
berhasil diperoleh selama tahun 2013. Esensi capaian kinerja yang
dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi, tujuan
dan sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2013.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi,
menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana evaluasi pencapaian
kinerja oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebagai upaya-
upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah
kinerja yang ditemukan, manajemen pemerintah Kabupaten Muara
Enim dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya
sehingga capaian kinerja pemerintah Kabupaten Muara Enim
dapat ditingkatkan secara berkelanjutan (suistanable).
D. SISTEMATIKA LAKIP
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201334
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Muara Enim Tahun
2013 adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUANBab ini menguraikan tentang gambaran umum, struktur
organisasi Pemerintah Kabupaten Muara Enim serta
sistematika penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja
Instansi Pemerintah
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJAPada bab ini diuraikan tentang pernyataan visi dan misi
Kabupaten Muara Enim, tujuan dan sasaran stratejik
serta perencanaan dan perjanjian kinerja Tahun 2013.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012Bab ini menguraikan tentang metodologi pengukuran
serta pencapaian sasaran Tahun 2013, analisis atas
pencapaian sasaran stratejik Tahun 2013.
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN LAMPIRAN
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201335
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHDAERAH (RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Muara Enim telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Nomor 25 Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2013.
Berdasarkan Pasal 2 Nomor 25 Tahun 2008, RPJMD Kabupaten
Muara Enim disusun dengan tujuan untuk dijadikan acuan dalam
setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Muara
Enim dan sebagai tolak ukur kinerja Pemerintah Kabupaten Muara
Enim. Dokumen ini juga menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan
rencana pembangunan tahunan.
RPJMD Kabupaten Muara Enim adalah dokumen perencanaan
untuk masa 5 (lima) tahun kurun waktu 2008-2013 yang merupakan
penjabaran visi, misi dan program bupati dan wakil bupati yang terpilih
melalui pemilihan langsung dan telah dilantik pada tanggal 20 Juni
2008.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Muara Enim diharapkan mampu memenuhi keinginan
stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan
strategis baik nasional maupun global. Oleh karena itu, analisis
terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201336
unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan
visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.
Bagi Pemerintah Kabupaten Muara Enim, RPJMD merupakan :
1. Alat bantu bagi manajemen penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Muara Enim
2. Gambaran visi, misi, persepsi, interpretasi serta strategi Bupati
Muara Enim untuk mengantisipasi tantangan pembangunan yang
dihadapi;
3. Alat untuk memacu dan memotivasi aparat serta masyarakat dalam
proses mencapai sasaran yang ditetapkan.
Berdasarkan identifikasi potensi dan permasalahan yang ada serta
dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang
diinginkan, Kabupaten Muara Enim secara terus-menerus
mengembangkan peluang dan inovasi baru sehingga senantiasa tetap eksis
dan unggul dalam menghadapi setiap perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana,
konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas
kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Untuk itu
diperlukan visi sebagai cara pandang jauh ke depan, ke mana dan
bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar
konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi
tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh
instansi pemerintah. Mengacu pada batasan tersebut, visi Kabupaten
Muara Enim adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Muara Enim yang Sehat,Mandiri, Agamis dan Sejahtera di Bumi Serasan Sekundang “
Masyarakat Kabupaten Muara Enim adalah semua penduduk yang
bermukim dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten
Muara Enim.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201337
a. SEHATMasyarakat Kabupaten Muara Enim yang sehat baik jasmani
maupun rohani yang ditandai oleh terpenuhinya kebutuhan fisik,
rohani, perilaku hidup sehat, pelayanan kesehatan yang baik
secara kualitas maupun kuantitas serta terciptanya lingkungan
yang sehat.
b. MANDIRIKabupaten Muara Enim yang mandiri bertumpu pada sumberdaya
lokal, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
pemerataan pembangunan, berdaya saing, bersinergi dengan
lembaga regional, internasional dan daerah lainnya serta
didukung oleh tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas,
tersedianya dana pembangunan dari sumber sendiri, infrastruktur
dan lembaga pemerintahan yang memadai serta terwujudnya
kepastian hukum, sehingga sejajar dengan daerah lain.
c. AGAMISMasyarakat Kabupaten Muara Enim ditandai oleh keyakinan
masyarakat akan agama yang dianutnya dan melaksanakan
ibadah agama dalam kondisi yang aman dan nyaman. Kehidupan
beragama yang saling berdampingan secara rukun dan saling
menghormati serta senantiasa melaksanakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi moral
dan etika keagamaan.
d. SEJAHTERAMasyarakat Kabupaten Muara Enim yang sejahtera ditandai oleh
terpenuhinya hak-hak dasar penduduk meliputi kebutuhan
pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan
yang layak, perumahan, lingkungan yang bersih, kehidupan
beragama, kehidupan politik, keamanan dan kenyaman serta
pengembangan diri kearah yang lebih baik.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201338
“Bumi Serasan Sekundang” adalah Kabupaten Muara Enim
di Sumatera Selatan yang memiliki motto Serasan Sekundang.
Adapun makna Serasan Sekundang adalah kebersamaan,
persahabatan dan kekeluargaan serta musyawarah mufakat
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Selanjutnya untuk mencapai visi yang ditetapkan, maka visi
tersebut dijabarkan dalam misi Pemerintah Kabupaten Muara Enim
sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas.
2. Melaksanakan tata kelola Pemerintahan yang Baik (Good
Governance).
3. Meningkatkan pengembangan ekonomi Berbasis Sumberdaya
Lokal.
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas
Pembangunan kehidupan masyarakat yang berkualitas diarahkan
kepada percepatan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
melalui tiga sektor utamanya yaitu: pendidikan, kesehatan dan daya
beli masyarakat. Selain itu juga sektor lainnya seperti penguasaan
IPTEK, pemukiman dan perumahan, pengurangan angka
pengangguran dan kemiskinan, kependudukan dan keluarga
berencana, agama, kesenian dan kebudayaan serta bidang anak dan
kesetaraan gender, pemuda dan olahraga.
2. Melaksanakan tata kelola Pemerintahan yang Baik (Good
Governance).
Tata kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) antara lain
dilakukan dengan melakukan reformasi birokrasi dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik, perilaku dan budaya birokrasi
pemerintahan yang bersih, produktif, efisien, efektif dan bertanggung
jawab. Menciptakan sistem dan kelembagaan pemerintahan yang
mendukung terwujudnya transparansi, rule of law, akuntabilitas dan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201339
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat.
3. Meningkatkan pengembangan ekonomi Berbasis Sumberdaya Lokal
Pengembangan ekonomi berbasis sumberdaya ekonomi lokal
diarahkan kepada upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal
untuk kepentingan masyarakat luas. Penyediaan sarana dan
prasarana/infrastruktur pendukung perekonomian yang memadai.
Peningkatan peran sektor unggulan dalam pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan penerimaan daerah. Pengembangan koperasi dan
usaha kecil menengah. Pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan kegiatan ekonomi produktif. Mewujudkan kerjasama
dengan lembaga perekonomian, antar wilayah dan antar negara yang
saling menguntungkan.
Sebelum menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, faktor-faktor penentu
keberhasilan (critical success factors) bagi suatu organisasi merupakan
suatu hal yang penting, agar tujuan dan sasaran tersebut lebih
terarah sesuai dengan potensi, hambatan dan kendala yang ada. Oleh
karena itu, diperlukan Analisis lingkungan organisasi (internal dan
eksternal) merupakan hal yang penting dalam menentukan faktor-
faktor penentu keberhasilan (critical success factors) bagi suatu
organisasi. Dengan mengetahui kondisi internal dan eksternal
organisasi serta dengan memperhatikan kebutuhan stakeholders, akan
diketahui kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunity) dan tantangan (Threats) organisasi tersebut yang
selanjutnya akan diketahui juga faktor-faktor penentu keberhasilan
organisasi dalam pencapaian visi misi yang telah ditetapkan. Untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi
tersebut digunakan Metode Analisis SWOT. Hasil analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201340
Lingkungan Internal :
1. Kekuatan (strength)Tersedianya Sumber Daya Alam yang memadai terutama di bidang
Pertambangan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan pariwisata.
a. Tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup.
b. Adanya semangat serasan sekundang dalam pembangunan daerah.
c. Adanya komitmen seluruh komponen masyarakat untuk
menyelenggarakan prinsip-prinsip Good Governance.
d. Adanya kepedulian masyarakat terhadap pembangunan.
2. Kelemahan (weakness)a. Masih lemahnya profesionalisme aparatur.
b. Lemahnya daya saing produk lokal.
c. Keterbatasan sumber dana pembangunan.
d. Masih adanya Peraturan yang belum sejalan dengan Otonomi
Daerah
e. Belum optimalnya budaya transparansi di lingkungan Pemerintah.
f. Motivasi kerja yang belum optimal.
e. Keterbatasan sarana dan prasarana.
Lingkungan Eksternal :1. Peluang (Opportunity)a. Terbukanya pasar dunia untuk komoditas Pertambangan,
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
b. Adanya Otonomi Daerah berupa kewenangan untuk mengelola
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan bagi daerah.
c. Adanya minat calon wisatawan nusantara dan wisatawan manca
negara untuk berkunjung ke Muara Enim
d. Dukungan para investor, baik lokal maupun investor luar.
2. Tantangan (Threats)a. Dampak negatif dari krisis moneter yang berkepanjangan.
b. Masih tingginya tingkat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201341
c. Krisis kepercayaan kepada Indonesia yang berimbas kepada
Kabupaten Muara Enim.
d. Dampak negatif akibat keamanan dalam negeri yang belum
kondusif.
Faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factors)
merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan pencapaian
keberhasilan organisasi. Faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan
dengan terlebih dahulu menganalisis faktor lingkungan baik internal
maupun eksternal dengan pendekatan SWOT sebagaimana
dikemukakan di atas, analisis selanjutnya untuk menentukan tingkat
urgensi dan dampak potensial serta skala prioritas. Faktor-faktor kunci
keberhasilan yang telah dirumuskan sebagai berikut :
1. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam di bidang
pertambangan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan
pariwisata.
2. Aktualisasi semangat serasan sekundang sebagai nilai-nilai luhur
untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
3. Adanya peraturan perundang-undangan yang sejalan dengan
jiwa otonomi daerah.
4. Tersedianya sumber daya aparatur yang profesional dan bebas
Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
5. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi pelayanan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
6. Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia
7. Terwujudnya Akuntabillitas Kinerja Instansi Pemerintah
8. Adanya optimalisasi penerimaan daerah untuk mendukung
kemandirian pembiayaan Pemerintah kabupaten Muara Enim.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim menetapkan tujuan stratejik
berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Sasaran-
sasaran stratejik Pemerintah Kabupaten Muara Enim yang merupakan
bagian integral dalam proses perencanaan stratejik organisasi
dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201342
B. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim
telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 22
Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013. RKPD adalah Rencana
Pembangunan Tahunan Daerah yang merupakan dasar penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD
disusun sebagai acuan dalam setiap kegiatan pembangunan dan
sebagai tolak ukur kinerja pemerintah daerah Kabupaten Muara Enim.
Pasal 4 Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2012 menyatakan bahwa
RKPD yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) tahun 2008-2013 untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Penyusunan RKPD mempunyai maksud
untuk menciptakan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam jangka waktu satu
tahun.
Tujuan RKPD adalah untuk menyusun program, kegiatan dan
anggaran pembangunan daerah secara terpadu dan berbasis kinerja
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang berorientasi pada pencapaian
visi dan misi Kabupaten Muara Enim 2008-2013.
Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) dan
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah,
rencana kerja dan pagu indikatif pendanaannya. Proses penyusunan
RKPD didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan
melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembanguan (Musrenbang)
dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
pada tahun sebelumnya.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201343
Tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD dapat diuraikan
sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas kesehatan, pendidikan, dandaya beli masyarakat, dijabarkan dalam sasaran dan
program sebagai berikut :
Tabel 2.1Meningkatnya nilai IPM dari 69,42 menjadi >70
Sasaran Program
1. Meningkatnya IPM dari 69,42 pada
tahun 2007 menjadi > 70 pada
tahun 2013
1.1 Peningkatan kualitas kesehatanmasyarakat
1.2 Peningkatan kualitas pendidikanmasyarakat
1.3 Peningkatan daya beli masyarakat
Tujuan 2 : Meningkatkan dan mengembangkan kehidupanberagama, dijabarkan dalam sasaran dan programsebagai berikut :
Tabel 2.2Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat beragama
Sasaran Program
1. Meningkatnya kerukunan intradan antar umat beragama
1.1 Mendorong tersedianya saranadan prasarana peribadatan yangmemadai
1.2 Mendorong terciptanyamasyarakat yang taatmenjalankan syariat agama
1.3 Optimalisasi pembinaan umatberagama
Tujuan 3 : Pemberdayaan kapasitas birokrasi pemerintahandaerah, dijabarkan dalam sasaran dan program sebagaiberikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201344
Tabel 2.3Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah Minimal 85%
Sasaran Program
1. Meningkatnya kinerja pemerintah daerahminimal 85 persen
1.1 Peningkatan kualitas pelayanan publik
1.2 Tercitanya sistem dan kelembagaanpemerintahan yang baik
Tujuan 4 : Optimalisasi pengembangan ekonomi terutamaekonomi unggulan, dijabarkan dalam sasaran dan
program sebagai berikut :
Tabel 2.4Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,5% per tahun
dan khusus sektor ekonomi unggulan sebesar 7 % per tahun
Sasaran Program1. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi
rata-rata 6,5 persen per tahun dankhusus untuk sector ekonomi unggulanrata-rata 7 persen per tahun
1.1 Pertumbuhan nilai tambah sektoralekonomi
1.2 Pertumbuhan nilai tambah sektorekonomi unggulan
C. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN2013
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013, disusun suatu
Rencana Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya.
RKPD/RKT ini merupakan penjabaran dari target kinerja yang harus
dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini
menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator
kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan
dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan
organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Muara Enim tahun 2008
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201345
– 2013 yang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran
pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Rencana program prioritas guna meningkatkan IPM dari 69,42 pada
tahun 2007 menjadi >70 pada tahun 2013 melalui program
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, program peningkatan
kualitas pendidikan masyarakat, dan program peningkatan daya
beli masyarakat.
2. Rencana program prioritas guna meningkatkan kerukunan intra
dan antar umat beragama melalui program mendorong tersedianya
sarana dan prasarana peribadatan yang memadai, program yang
mendorong terciptanya masyarakat yang taat menjalankan agama,
dan program optimalisasi pembinaan umat beragama.
3. Rencana program guna meningkatkan kinerja pemerintah daerah,
minimal 85 persen melalui program peningkatan kualitas pelayanan
publik, program mendorong terciptanya sistem dan kelembagaan
pemerintahan yang baik.
4. Rencana program guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-
rata 6,5 persen per tahun dan khusus sektor ekonomi unggulan
rata-rata sebesar 7 persen per tahun.
Rencana Kinerja Pemerintah Daerah 2013 ini merupakan komitmen
seluruh anggota organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-
baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi.
Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian
aktivitas operasional Pemerintah Kabupaten Muara Enim sepenuhnya
dapat dirujukkan pada Rencana Kinerja Pemerintah Daerah 2013 ini.
Sasaran stratejik tahun 2013, indikator kinerja dan target kinerja
dapat disajikan pada tabel berikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201346
Tabel 2.5Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya IPM dari69,42 pada tahun 2007menjadi > 70 pada tahun2013a. Meningkatnya
kualitas kesehatanmasyarakat :
a. Penurunan Angka KematianBayi
28 per 10000 kelhidup
b. Penurunan Angka KematianIbu
15 per 500000 kelhidup
c. Rasio jumlah pendudukdengan jumlah rumah sakitdan fasilitas kesehatan lainnya
1,2 per 500000penduduk
d. Umur harapan hidup 68,23e. Prevelensi gizi buruk
- Gizi Lebih <19,9- Gizi Normal ≥ 80- Gizi Kurang ≤ 15- Gizi Sangat Kurang ≤ 1
b. MeningkatnyaKualitas Pendidikan
Rasio jumlah murid per jumlahsekolah
1 : 200
Rasio jumlah murid per jumlahguru
1 : 15
Angka partisipasi sekolah 82 %Persentase penurunan angkaputus sekolah
10%
Nilai rata-rata UAN 7,75Angka buta aksara penduduk usia15 tahun keatas
850 Orang
Angka melanjutkan sekolah 93 %
c. Peningkatan dayabeli masyarakat
1. PDRB Per kapita- Migas- Tanpa Migas
7%7%
2. Jumlah Penduduk Miskin < 14%
2. Meningkatnya kerukunanintra dan antar umatberagama :
Jumlah Konflik antar umatberagama
0
3. Meningkatnya kinerjaPemerintah Daeraha. Peningkatan kualitas
pelayanan Publik
1. Jumlah penggunaan IT untukpelayanan publik
8 SKPD
b. Mendorongterciptanya sistemdan kelembagaanPemerintahan yangbaik
1. Jumlah SKPD yang sudahmenggunakan IT
8 SKPD
2. Jumlah SKPD yang memilikidan Menerapkan SOP
62 SKPD
3. Jumlah SKPD yangmelaksanakan IKM
4 SKPD
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201347
4. Jumlah Perda yang mengaturtentang pelayanan publik
1 Perda
4. Meningkatnyapertumbuhan ekonomikhususnya sektorekonomi unggulana. Peningkatan
produktivitaspertanian
Persentase peningkatan produksipertanian- Padi 3,0%- Jagung 6.50%- Kedelai 3.50%- Karet 1.09%- Kelapa Sawit 1.09%- Kopi 1.09%
b. Penyediaan danpeningkatan kualitassarana dan prasaranapendukung aktivitasekonomi
Jumlah sarana dan prasaranapendukung yang tepat sasaran:- Pembangunan Pasar
Perdesaan4 Unit
- Pembangunan Pasar Karet- Persentase peningkatan
pendapatan masyarakat- Persentase penurunan
ekonomi biaya tinggi- Persentase penyerapan
tenaga kerja
10%
20%
10%
- Rehab Pasar Perdesaan- Persentase penurunan
ekonomi biaya tinggi
10%
- Pembangunan PabrikProcessing Kopi
1 Unit
- Pengadaan Mesin Kemasanbagi IKM- Pengadaan mesin pencacah- Pengadaan mesin molen- Pengadaan mesin pembuat
es krim- Persentase peningkatan
jumlah industri 20%- Pembangunan Jalan dan
Jembatan100%
c. Pemberdayaanmasyarakat(keterampilan,manajemen,permodalan)
- Jumlah industri kecil danmenengah (IKM) yangmemiliki keterampilan,manajemen dan permodalan
170 unit usaha
- Kelompok Tani yang memilikiketerampilan manajemen danpermodalan
5%
d. Mendorong tumbuhkembangnyakegiatan ekonomiproduktif
Persentase kelompok usahamasyarakat yang memilikikegiatan ekonomi produktif
85%
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201348
Program Prioritas Pembangunan Jangka Menengah dijabarkan
dalam Program Prioritas Pembangunan untuk tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Penanggulangan Kemiskinan serta Peningkatan Perlindungan
dan Kesejahteraan Masyarakat;
2. Peningkatan Aksebilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
melalui Sekolah Gratis dan Berobat Gratis;
3. Revitalisasi Pertanian dalam Arti Luas dan Kehutanan serta
Pembangunan Pedesaan;
4. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
5. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, Investasi dan Kesempatan
Kerja serta Pemberdayaan UMKMK;
6. Optimalisasi Pemanfaatan SDA, Pelestarian Lingkungan Hidup,
Pengembangan Pariwisata, dan Kebudayaan Daerah;
7. Peningkatan Pembangunan Politik, Hukum, Keamanan dan
Ketertiban.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201349
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
A. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJATAHUN 2013
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
metode perbandingan capaian kinerja sasaran yaitu dengan cara
membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang
diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang telah
dicapai organisasi dan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya
celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan
yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk
memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang
sejauhmana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Berdasarkan pengukuran capaian kinerja dikelompokkan 4
kategori penilaian yaitu : sangat baik dengan tingkat capaian ≥ 91%,
baik dengan tingkat capaian 81 % - 90 %, cukup dengan tingkat
capaian 71 % - 80 % dan kurang dengan tingkat capaian ≤ 70 %.
B. ANALISIS ATAS PENCAPAIAN KINERJA SASARAN2013
Secara garis besar Pemerintah Kabupaten Muara Enim pada
Tahun 2012 telah berhasil melaksanakan tugas utama yang menjadi
tanggung jawab organisasi, dari 4 sasaran dengan 46 indikator kinerja
sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) kesemuanya telah dilaksanakan, namun
tingkat keberhasilannya masih belum terwujud secara optimal.
Pengukuran capaian sasaran, telah diupayakan dengan indikator
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201350
setingkat outcome. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/MPAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Indikator
Kinerja Utama (Key Performance indicator) adalah ukuran keberhasilan
dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah menindaklanjuti
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dengan Peraturan
Bupati Muara Enim Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama dii Lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan pengukuran kinerja diperoleh sasaran yang tingkat
capaiannya dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu : sangat baikdengan tingkat capaian ≥ 91% sebanyak 3 sasaran (75% dari total
sasaran), baik dengan tingkat capaian 81 % - 90 % sebanyak 1 sasaran
(25% dari total sasaran), cukup dengan tingkat capaian 71 % - 80 %
sebanyak 0 sasaran (0% dari total sasaran) dan kurang dengan
tingkat capaian ≤ 70 % sebanyak 0 sasaran (0% dari total sasaran).
Tabel 1.Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah KabupatenMuara Enim Tahun 2013
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %1. Meningkatnya IPM dari 69,42
pada tahun 2007 menjadi > 70pada tahun 2012
a. Penurunan AngkaKematian Bayi 28 per 1000
kel hidup
5,83 per1000 kel
hidup100
a. Meningkatnya kualitaskesehatan masyarakat :
b. Penurunan AngkaKematian Ibu
15 per10000 kel
hidup
11,43 per10.000 kel
hidup100
c. Rasio jumlahpenduduk denganjumlah rumah sakitdan fasilitaskesehatan lainnya
1,2 per500000
penduduk
2,09per
500000penduduk
100
d. Umur harapan hidup 68.23 68.23 100e. Prevelensi gizi buruk
- Gizi Lebih <19,9 2.4% 100- Gizi Normal ≥ 80 90.86% 100- Gizi Kurang ≤ 15 6.05% 100- Gizi Sangat Kurang
≤ 1 0.69% 100
b. Meningkatnya KualitasPendidikan
Rasio jumlah murid perjumlah sekolah
1 : 200 1:200 100
Rasio jumlah murid perjumlah guru
1 : 15 1:10 100
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201351
Angka partisipasi sekolah 82% 90.65% 100
Persentase penurunanangka putus sekolah
10% 0,38% 100
Nilai rata-rata UAN 7.75 7,75 100Angka buta aksarapenduduk usia 15 tahunkeatas
850 orang1.749orang
100
Angka melanjutkan sekolah 93% 93,08% 100
c. Peningkatan daya belimasyarakat
1. PDRB Per kapita
- Migas 7% 5.24% 74,85- Tanpa Migas 7% 8.39% 100
2. Jumlah PendudukMiskin
< 14 % 13% 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 98,60
2 Meningkatnya kerukunan intradan antar umat beragama :
Jumlah Konflik antar umatberagama 0 0 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 100
3 Meningkatnya kinerjaPemerintah Daerah
a. Peningkatan kualitaspelayanan publik
- Jumlah penggunaan ITuntuk pelayanan publik
8 SKPD 8 SKPD 100
b. Mendorong terciptanyasistem dankelembagaanPemerintahan yang baik
1. Jumlah SKPD yangsudah menggunakanIT
8 SKPD 9 SKPD 100
2. Jumlah SKPD yangmemiliki danMenerapkan SOP
62 SKPD 62 SKPD 100
3. Jumlah SKPD yangmelaksanakan IKM
4 SKPD 6 SKPD 100
4 Jumlah Perda yangmengatur tentangpelayanan publik
1 Perda 1 Perda 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 1004 Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi khususnya sektorekonomi unggulan
Persentase peningkatanproduksi pertanian
a. Peningkatan produktivitaspertanian
- Padi 3,0% 3,02 100- Jagung 6.50% 0,24% 3,69%- Kedelai 4,0% (74,85%) 0,053- Karet 1.09% 1.09% 100- Kelapa Sawit 1.09% 1.09% 100- Kopi 1.09% 1.09% 100
b. Penyediaan dan peningkatankualitas sarana danprasarana pendukungaktivitas ekonomi
Jumlah sarana danprasarana pendukung yangtepat sasaran:- Pasar Perdesaan
4 unit 4 unit 100
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201352
- Pembangunan PasarKaret- Persentase
peningkatanpendapatanmasyarakat
- Persentasepenurunan ekonomibiaya tinggi
- Persentasepenyerapan tenagakerja
10%
20%
10%
10%
20%
10%
100
100
100
- Rehab PasarPerdesaan- Persentase
penurunan biayaekonomi tinggi
10% 10% 100
- Pengadaan MesinKemasan bagi IKM- Pengadaan mesin
pencacah- Pengadaan mesin
molen- Pengadaan mesin
pembuatan eskrim- Persentase
peningkatanjumlah industri
20% 20% 100
- Pembangunan Jalandan Jembatan
100 % 100 % 100
c. Pemberdayaan masyarakat(keterampilan, manajemen,permodalan)
1. Jumlah industri kecildan menengah (IKM)yang memilikiketerampilan,manajemen danpermodalan
170 unitusaha
210 UnitUsaha
100
2. Kelompok Tani yangmemiliki keterampilanmanajemen danpermodalan
5% 13,9% 100
d. Mendorong tumbuhkembangnya kegiatanekonomi produktif
Persentase kelompokusaha masyarakat yangmemiliki kegiatan ekonomiproduktif
85% 85% 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 87.73
Rincian analisis capaian masing-masing sasaran selama Tahun
2013 dapat diuraikan sebagai berikut :
I. Sasaran 1: Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007
menjadi > 70 pada tahun 2013Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan
capaian sasaran serta target dan capaiannya selama tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201353
Dalam upaya pencapaian sasaran meningkatnya nilai IPM dari 69,42
pada tahun 2007 menjadi > 70 pada tahun 2013 yaitu meningkatnya
kualitas kesehatan masyarakat, meningkatnya kualitas pendidikan dan
peningkatan daya beli masyarakat. Pencapaian sasaran indikator
meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat mempunyai beberapa
indikator yaitu penurunan angka kematian bayi, penurunan angka
kematian ibu, rasio jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya, umur harapan hidup, prevelensi gizi buruk
yang terdiri dari gizi lebih, gizi normal, gizi kurang dan gizi sangat
kurang. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan Bupati memberikan
tanggung jawab pencapaian target indikator kinerja kepada Dinas
kesehatan.
Indikator kinerja utama bidang kesehatan sejalan dengan tujuan
pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
seluruh masyarakat sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Indikator Kinerja meningkatnya kulaitas
kesehatan masyarakat sebagai berikut:
I.1. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakatPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari 5 (lima) indikator yaitu
Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), Penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), Rasio jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya, Umur Harapan Hidup, Prevelensi Gizi
Buruk.
- Angka Kematian Bayi (AKB)
Usia bayi merupakan bagian dari periode emas yang harus
memperoleh pemantauan status kesehatannya. Hal ini dilakukan
mengingat bayi masih sangat rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi
yang bisa jadi dapat mengancam keselamatan jiwanya.
Kematian bayi merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk melihat gambaran pembangunan manusia di suatu negara dari
sisi kesehatannya. Penurunan kematian bayi menjadi ecto dalam
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201354
program pemerintah terkait dengan target Millennium Development
Goals (MDG’s) bidang kesehatan.
Mortalitas bayi tahun 2013 terlapor 102 kasus kematian. Jumlah
ini meliputi 86 kasus kematian neonatal (0-28 hari) dan kasus 16
kasus kematian post neonatal (29 hari ≤ 1 tahun). Jumlah kematian
bayi tahun 2013 lebih dari 80% terjadi pada usia neonatal. Penyebab
kematian bayi pada usia tersebut mayoritas karena asfiksia (40,67%).
Penyebab lainnya adalah BBLR (27,90%), Prematur (5,8%) dan kelainan
darah / ikterus, Apnome serta kelainan saluran cerna (23,25%). Faktor
eksternal yang menjadi penyebab kematian neonatal adalah
keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke
Rumah Sakit. Sedangkan kematian bayi pada usia post-neonatal
sebagian besar disebabkan karena riwayat berat badan lahir rendah
(BBLR) sebesar 31,25%. Selebihnya disebabkan oleh kelainan bawaan
seperti anomaly dan hernia sokrotalis, paru dengan jantung bocor dan
kelainan jantung. Selain itu keterlambatan keluarga mengambil
keputusan untuk merujuk dan perawatan bayi resiko tinggi yang
kurang adekuat menjadi factor eksternal yang mendukung terjadinya
kematian.
Gambaran tentang kondisi kematian bayi di kabupaten Muara
Enim sejak tahun 2008-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1.
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2013
No. Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah Kematian Bayi (jiwa) 5 23 87 100 69 102
2. Jumlah Kelahiran Hidup (jiwa) 16.671 15.299 15.375 15.750 16.727 17.496
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun 2013
Jumlah kematian bayi pada periode lima tahun terakhir
berdasarkan Tabel 1 berfluktuasi setiap tahunnya. Banyak faktor yang
dapat dikaitkan menjadi penyebab kematian. Faktor penyebab
kematian pada bayi dari faktor ibu maternal adalah Anemia Gizi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201355
kronis pada ibu pada saat hamil yang bermula dari asupan gizi pada
masa anak dan remaja yang kurang maksimal. Keadaan ini
mengakibatkan janin yang dikandung tidak mendapat gizi yang baik
sehingga lahir dalam kondisi yang kurang sehat. Faktor lain penyebab
terjadinya kematian adalah keterlambatan keluarga mengambil
keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit sehingga nyawa ibu dan
atau anak terancam.
Data jumlah bayi yang tercantum pada Tabel 1, merupakan
konstribusi lebih dari 70% kematian bayi terjadi pada usia neonatal (0-
28 hari). Kematian bayi pada usia tersebut adalah karena prematuritas
murni (berat bayi lahir rendah = BBLR). Kondisi ini mengakibatkan
bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan infeksi. Sedangkan
kematian bayi pada usia post-neonatal (29 hari-<1tahun) sebagian
besar disebabkan penyakit karena faktor dari lingkungan luar yang
tidak sehat seperti diare.
Angka Kematian bayi (AKB) adalah kematian yang terjadi antara
saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun
yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Target MDG’s untuk Angka Kematian Bayi pada tahun 2015 adalah 23
per 1.000 kelahiran hidup. Namun, Angka Kematian Bayi untuk
tingkat Kabupaten tidak dapat dihitung secara pasti mengingat tidak
semua kematian bayi terlaporkan dengan baik dari fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada maupun dari masyarakat. Hal ini mengakibatkan
informasi yang dapat disajikan adalah kematian bayi dilaporkan.
Target penurunan AKB kabupaten Muara Enim merujuk pada
target MDG’s Nasional. Tren perbandingan AKB kabupaten Muara
Enim dilaporkan dengan Target penurunan AKB kabupaten periode
2008-2013 dapat dilihat pada Gambar 1
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201356
Gambar 1.AKB Kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2013
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
Tren penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) berdasarkan
Gambar 1 menunjukkan fluktuasi dalam periode lima tahun terakhir.
Kondisi yang tampak meningkat disebabkan adanya perbaikan persepsi
pada sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran kasus (audit)
kematian bayi menyebabkan data kematian bayi yang dilaporkan
semakin akurat.
- Angka Kematian Ibu (AKI)Kematian ibu berdasarkan International Classification of Diseases
(ICD-10) adalah kematian seorang perempuan pada saat hamil atau
dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan (tanpa
mempertimbangkan lama atau letak kehamilan) dari semua penyebab
yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilan tetapi bukan karena
kecelakaan atau insiden. Kasus kematian ibu tidak berbeda halnya
dengan kematian bayi, informasi yang disajikan adalah jumlah
kematian ibu yang dilaporkan.
Kematian ibu maternal di kabupaten Muara Enim pada tahun
2013 berjumlah 19 orang dari 17.496 kelahiran hidup. Kematian ibu
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201357
maternal tersebut disebabkan oleh pendarahan (50%), hypertensi
(30%), lain-lain / asma / jantung (20%). Faktor eksternal yang menjadi
penyebab kematian ibu pada umumnya diakibatkan keterlambatan
keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap.
Gambaran tentang tren kematian Ibu dalam periode 2008-2013
dipaparkan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2.Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2013
No. Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah Kematian Ibu (jiwa) 10 13 19 11 19 19
2. Jumlah Kelahiran Hidup (jiwa) 16.671 15.299 15.375 15.750 16.727 17.496
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
Secara nasional jumlah kematian ibu dikonversi dalam bentuk
indeks yang dikenal dengan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI
menggambarkan jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantau kematian terkait dengan
kehamilan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya ector in keberhasilan pembangunan kesehatan.
Penurunan AKI menjadi salah satu target capaian dalam MDG’s
bidang kesehatan. Penurunan AKI pada Kabupaten Muara Enim
merujuk pada target MDG’s secara nasional. Target MDG’s pada tahun
2015 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup.
Seperti halnya AKB, informasi AKI kabupaten disajikan dari
konversi jumlah kematian ibu yang dilaporkan. Tren perbandingan AKI
kabupaten Muara Enim dilaporkan dengan Target penurunan AKI
kabupaten periode 2008-2013 dapat dilihat pada Gambar 2.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201358
Gambar 2.AKI Kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2013
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
Tren pencapaian AKI Kabupaten Muara Enim berdasarkan data
pada Gambar 2 menunjukkan fluktuasi. Adanya perbaikan dalam
ector pencatatan dan pelaporan, ector migrasi penduduk serta
fluktuasi kelahiran hidup menjadi ector penyebab perubahan
pencapaian AKI. Namun peningkatan dan penurunan kasus kematian
ibu tersebut tidak melebihi target penurunan AKI kabupaten.
- Rasio jumlah penduduk dengan fasilitas Kesehatan
Sumber daya kesehatan merupakan salah
satu faktor pendukung penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kondisi ini pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu dari komponen
sumber daya kesehatan adalah tersedianya fasilitas kesehatan di
masyarakat. Fasilitas kesehatan yang secara langsung menjadi unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan di masyarakat adalah puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201359
a. Puskesmas
Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)—berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas—adalah unit pelaksana teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas memiliki fungsi sebagai berikut :
(1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan
(2) pusat pemberdayaan masyarakat;
(3) pusat pelayanan masyarakat primer (strata satu);
(4) pusat pelayanan perorangan primer.
Wilayah kerja puskesmas meliputi wilayah kerja administratif,
yaitu satu kecamatan atau beberapa desa/kelurahan dalam satu
kecamatan. Sasaran penduduk yang dapat dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata 25.000 - 30.000 penduduk. Namun, faktor luas
wilayah, kondisi geografis, kepadatan penduduk menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Jumlah
puskesmas dalam kabupaten Muara Enim sampai dengan pertengahan
tahun 2013 tercatat 25 puskesmas. Hal ini disebabkan 6 puskesmas
berada di wilayah Kabupaten PALI. Gambaran
perkembangan jumlah tersebut dijelaskan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3.Perkembangan Jumlah Puskesmas
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201360
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013 P : Perawatan; NP : Non Perawatan⃰ )⃰Puskesmas Kabupaten PALI
Jumlah puskesmas di kabupaten Muara Enim berdasarkan data
pada Tabel 3 menunjukkan peningkatan mulai tahun 2010.
Operasional seluruh puskesmas telah berjalan sepenuhnya namun
yang teregistrasi di Kementerian Kesehatan RI baru tercatat 24
puskesmas. Puskesmas terakhir yang dibangun (tempirai) masih dalam
proses registrasi.
Salah satu ector in yang digunakan untuk mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio
puskesmas per 100.000 penduduk. Terkait ector kondisi geografis dan
luas wilayah, target rasio puskemas di kabupaten Muara Enim adalah
4 per 100.000 penduduk. Dalam kurun waktu 2008-2013 terjadi
peningkatan rasio puskesmas. Rasio puskesmas pada tahun 2008
sebesar 3.33 meningkat menjadi 3.48 pada tahun 2013. Peningkatan
ini merupakan upaya pemerataan puskesmas dalam menjangkau
penduduk sasaran di wilayah kerjanya, seperti terlihat pada Gambar 3
berikut.
NO Kecamatan PuskesmasStatus Tahun
P NP 2008 2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 SEMENDE DARAT ULU PAJAR BULAN √ √ √ √ √ √ √2 SEMENDE DARAT TENGAH TANJUNG RAYA √ √ √ √ √ √ √3 SEMENDE DARAT LAUT PULAU PANGGUNG √ √ √ √ √ √ √4 TANJUNG AGUNG TANJUNG AGUNG √ √ √ √ √ √ √5 LAWANG KIDUL TANJUNG ENIM √ √ √ √ √ √ √6 MUARA ENIM MUARA ENIM √ √ √ √ √ √ √7 UJAN MAS UJAN MAS √ √ √ √ √ √ √8 GUNUNG MEGANG GUNUNG MEGANG √ √ √ √ √ √ √
TELUK LUBUK √ √ √ √ √ √ √SUMAJA MAKMUR √ √ √ √ √ √ √
9 BENAKAT -10 RAMBANG DANGKU TEBAT AGUNG √ √ √ √ √ √ √
MUARA EMBURUNG √ √ √ √ √ √ √11 TALANG UBI⃰ TALANG UBI √ √ √ √ √ √ √
SUNGAI BAUNG √ √ √ √ √12 TANAH ABANG⃰ TANAH ABANG √ √ √ √ √ √ √13 PENUKAL⃰ SIMPANG BABAT √ √ √ √ √ √ √14 ABAB⃰ -15 PENUKAL UTARA⃰ AIR ITAM √ √ √ √ √ √ √
TEMPIRAI √ √ √16 RAMBANG SUGIH WARAS √ √ √ √ √ √ √17 LUBAI BERINGIN √ √ √ √ √ √ √
SUMBER MULIA √ √ √ √ √ √ √18 LEMBAK LEMBAK √ √ √ √ √ √ √19 GELUMBANG GELUMBANG √ √ √ √ √ √ √20 KELEKAR KELEKAR √ √ √ √21 SUNGAI ROTAN SUKARAMI √ √ √ √ √ √ √22 MUARA BELIDA -
JUMLAH(KAB/KOTA)
8 17 22 22 23 24 25 25
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201361
Gambar 3.Perkembangan Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
Di kabupaten Muara EnimTahun 2008-2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
Data perkembangan rasio berdasarkan Gambar 3 di atas
menunjukkan bahwa sampai tahun 2013 satu unit puskesmas di
kabupaten Muara Enim menjangkau 28.654-31.160 sasaran penduduk
dalam wilayah kerjanya.
b. Puskesmas Pembantu (pustu)Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih
sederhana yang disebut puskesmas pembantu (pustu). Pustu
merupakan unit penunjang dengan ruang lingkup wilayah kerja yang
lebih kecil. Wilayah kerja pustu diperkirakan 2 sampai 3 desa dengan
sasaran penduduk antara 2.500 jiwa (luar Jawa Bali) sampai 10.000
jiwa (diperkotaan Jawa Bali).
Seperti halnya puskesmas, faktor luas wilayah, kondisi
geografis, kepadatan penduduk menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja pustu. Sampai dengan tahun 2013, pustu
yang ada di kabupaten Muara Enim setelah terbentuknya Kabupaten
PALI tercatat 91 pustu. Gambaran Pustu yang ada di kabupaten Muara
Enim menurut kondisi tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah
ini.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201362
Tabel 4.Kondisi Pustu di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013
No Puskesmas
Pustu Menurut Kondisi
BaikRusakRingan
RusakBerat
Rusak Total Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 PULAU PANGGUNG 1 2 2 5
2 PAJAR BULAN 3 1 4
3 TANJUNG RAYA 1 1 1 3
4 TANJUNG AGUNG 4 2 3 9
5 SUGIH WARAS 2 1 2 5
6 BERINGIN 1 1
7 SUMBER MULYA 2 6 1 9
8 TANJUNG ENIM 3 3
9 MUARA ENIM 6 1 2 9
10 UJAN MAS 3 1 4
11 GUNUNG MEGANG 3 1 4
12 TELUK LUBUK 2 1 3
13 SUMAJA MAKMUR 2 1 2 5
14 TEBAT AGUNG 2 1 1 4
15 MUARA EMBURUNG 1 3 2 6
16 GELUMBANG 6 3 9
17 LEMBAK 1 2 3
18 SUKARAMI 1 1 2 4
19 KELEKAR 1 1
Jumlah 38 20 26 9 91Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
Tabel 5Pustu Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
NO KECAMATAN/PUSKESMASNama Petugas
KONDISI PUSTU Ket
BaikRusakRingan
RusakBerat
RusakTotal
Listrik Air Bersih PagarTahun
diBangun
(Ada/TdkAda)
(Ada/TdkAda)
(Ada/TdkAda)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 KECAMATAN SDU.
PKM PAJAR BULAN1. Segamit Desi Susanti, Am.Kep V ada ada tdk ada 20062. Tanjung Agung Risliana, Am.Kep V ada tdk ada tdk ada 19833. Cahaya Alam John Pirzal, Am.Kep V ada tdk ada tdk ada 20094. Tanjung Tiga Linda Lipianti.Am.Kep V ada ada tdk ada 2009
2 KECAMATAN SDTPKM TANJUNG RAYA
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201363
1. Kota Padang Misa Haini, AM.Kep V ada ada tdk ada 19972. Gunung Agung Amril, Am.Kep V tdk ada tdk ada tdk ada 20103. Muara Tenang Amrullah, SKM V tdk ada tdk ada tdk ada
3 KECAMATAN SDLPKM PULAU PANGGUNG1. Penyandingan V tdk ada tdk ada tdk ada2. Perapau Fitri, Am.Keb V tdk ada tdk ada tdk ada3. Karya Nyata V ada ada tdk ada 19964. Babatan V ada tdk ada tdk ada 20105. Tenang Waras Widia, Am.Kep V ada ada tdk ada 2010
4 TANJUNG AGUNGPKM TANJUNG AGUNG
1. Lubuk Nipis Lastini Asmar, Am.Kep V ada tdk ada tdk ada 19802. Sugih Waras Tera Winda Yunita, Am.Keb V ada ada ada 20123. Lebak Budi Hety Herlina, Am.Kep/
Devi Fiana,Am.KepV ada tdk ada ada 2013
4. Pandan Enim Fahruzi, Am.Kep V ada tdk ada tdk ada 1980 rehab2000
5. Embawang Nesti Yunita, Am.Kep V ada ada tdk ada 19806. Pagar Dewa Firdaus, Am.Kep /
Nurasiah,Am.Kep V ada tdk ada tdk ada 19807. Seleman Desty Shita Aryani, Am.Kep V ada ada ada 20128. Pulau Panggung Tri Endriana N, Am.Kep
V
ada tdk ada tdk ada 1980 RehabCSR2008
9. Tebat Semen Sabki, Am.Kep. V tdk ada tdk ada tdk ada 1990
5 LAWANG KIDULPKM TANJUNG ENIM
1. Kel. Tj. Enim Selatan Hendri Dunan V ada ada ada 1994 Rehab2010
2. Tegal Rejo Atika Mulya, Am.Keb. V ada ada ada 19913. Darmo Ahmad Sabrian V ada ada ada 1992 CSR
2010Yopi Puspasari, Am.Keb.
6 MUARA ENIMPKM. MUARA ENIM1. Kel. Muara Enim Khairani Agustini V2. Kel. Air Lintang Norma Julianti,Am.Kep V ada ada ada3. Karang Raja P. Any Calsum V ada ada tdk ada4. Tanjung Raja Wiwin Ramlan V ada tdk ada ada5. Tanjung Jati Nermah Julianti V ada ada ada 20136. Harapan Jaya Mariansyah V tdk ada tdk ada tdk ada 1990 ex.
Trans7. Saka Jaya Suryadi V ada ada tdk ada 19898. Muara Harapan Sutrisno V tdk ada tdk ada tdk ada 19899. Rumah Tumbuh Yulianti, Am.Keb V ada ada ada
7 UJAN MASPKM UJAN MAS1. Ujan Mas Lama Anisa Saufika, Am.Keb. /
Hilda, Am.KepV ada ada ada
2. Ujan Mas Baru Nasmiela V3. Pinang Belarik Hayani, Am.Kep V ada ada ada 20094. Ulak Bandung Siti Khodijah, Am.Kep V ada ada ada 1987 Banjir
8 GUNUNG MEGANGPKM GUNUNG MEGANG1. Lubuk Mumpo Septaliana V2. Penanggiran Ida Aryani, Am.Keb. V
9 BENAKAT1. Pagar Dewa dr.Aspebri CahyadiEvi
WardahV ada ada tdk ada
2. Padang Bindu Hamdani, SKM V
PKM. TELUK LUBUK1. Belimbing Subiyanto, Am.Kep, V tdk ada ada tdk ada 19902. Desa Dalam Berli Novianti V ada ada tdk ada 2011
3. Cinta KasihSri Mardalena,Am.Keb.SKM V ada ada tdk ada 2005
PKM SUMAJA MAKMUR
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201364
1. Bangun Sari Syamsul, Am.Kep V tdk ada ada tdk ada2. Fajar Indah Muhaden, Am.Kep V tdk ada ada tdk ada3. Sidomulyo Linda, Am.Keb. V tdk ada ada tdk ada4. Suka Menanti Yusman, Am.Kep V tdk ada ada ada5. Kayu Ara Sakti Yesi Hastuti V
10 RAMBANG DANGKUPKM TEBAT AGUNG1. Gunung Raja Yeni Yurmeli, Am.Keb V ada ada tdk ada 19942. Kuripan Febriandi, Am.Kep V ada ada ada 19863. Dangku Jumirah, Am.Keb V ada ada tdk ada 19804. Air Limau Helesy Widia, Am.Keb V ada tdk ada tdk ada 1983
MUARA EMBURUNG1. Air Enau Indah Sari V tdk ada tdk ada tdk ada 20022. Manunggal Makmur I Giman, SKM V ada tdk ada tdk ada 1998 Ex.Trans3. Air Talas Dwi Apriyanti V tdk ada tdk ada ada4. Gemawang Mulyadi / Vera Marthilova V tdk ada tdk ada tdk ada 19935. Suban Jeriji Helpana V tdk ada tdk ada tdk ada 19896. Air Cekdam Librina Dwi Putri, Am.Kep V tdk ada tdk ada tdk ada 1991
11 L U B A IPKM BERINGIN1. Jiwa Baru Tanto Purnawan,S.Kep V ada ada tdk ada 1982
12 LUBAI ULUPKM SUMBER MULYA1. Sumber Mulia Endah Lina H V2. Karang Agung Sugianto, SKM V3. Prabu Menang Dilla Afriani S, Am.Keb V4. Karang Mulia Yunia Rita, Am Keb V5. Mekar Jaya Kusmanto V6. Lubai Persada Defiani V7. Lubai Makmur V8. Karang Sari Juli Iskandar V9. Sumber Asri Karsidy V
13 RAMBANGPKM SUGIH WARAS1. Tanjung Raya Resi Minarti V2. Sumber Rahayu Lasino V3. Marga Mulia Robi'ah V4. Kecana Mulia. I Rona Canserita Anggraini V
14 LEMBAKPKM LEMBAK1. Gaung Asam Ratih Yansah, Am.Kep V2. Sialingan Suriana, Am.Keb V3. A l a i Indra Sari, Am.Kep V
15 GELUMBANGPKM GELUMBANG1. Putak Irma Siskawati, S.ST V2. Gumai Sumiati, S.St. V3. Tambang Kelekar Harumi Patriani, S.ST V4. Segayam Hj. Karmila Handayani V5. Karta Mulia Puji Sulasmi, S.ST V6. Jambu Lupianti, S.ST V7. Karang Endah. Wardanela, S,ST V8. Airsan Musi Yusmi Hastuti V9. Gedung Buruk Familiati V
16 KELEKARPKM GELUMBANG1. Menanti Tika Hariyanti V ada tdk ada tdk ada
17 SUNGAI ROTANPKM SUKARAMI1. Sungai Rotan Novi Aryanti V2. Suka Merindu V3. Muara Lematang Reni Widianti V4. Modong Nova Srihastuti V
J U M L A H
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201365
Kondisi pustu sampai dengan akhir
tahun 2013 berdasarkan data pada
Tabel 4 memperlihatkan bahwa 41.75
% dalam kondisi baik, 21,97% rusak
ringan, 28,57% rusak berat dan
rusak total 9,89%. Pustu yang
mengalami rusak total sehingga menghambat operasional adalah pustu
Pulau Panggung kecamatan Semendo Darat Laut, pustu Tanjung Raya
Kecamatan Semendo Darat Tengah, pustu Muara Emburung
Kecamatan Rambang Dangku, pustu Ujan Mas Baru kecamatan Ujan
Mas dan pustu Sukarami Kecamatan Sungai Rotan. Penyebab
rusaknya bangunan pustu adalah faktor alam, umur bangunan atau
karena keperluan desain untuk mengoptimalkan fungsi jaringan, baik
saluran maupun bangunan. Kerusakan ini menyebabkan penurunan
fungsi saluran dan bangunan serta menyebabkan sistem hampir tidak
berfungsi.
Keterjangkauan pustu dengan sasaran penduduk dapat
diketahui dengan indikator rasio pustu terhadap 100.000 penduduk.
Dengan faktor pengaruh yang sama pada puskesmas, target rasio
pustu di kabupaten Muara Enim adalah 20 unit per 100.000
penduduk. Rasio pustu pada tahun 2008 adalah 16.64 per 100.000
penduduk menjadi 15.75 per 100.000 penduduk pada Tahun 2013.
Perkembangan rasio keterjangkauan pustu di kabupaten Muara Enim
sampai dengan tahun 2013 dipaparkan pada Gambar 4.Gambar 6
Perkembangan Rasio Pustu di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201366
Perkembangan keterjangkauan pustu terhadap sasaran
penduduk sampai dengan tahun 2013 berdasarkan Gambar 4 belum
menunjukkan kemajuan sesuai dengan target yang hendak dicapai.
Kondisi pustu yang lebih dari 50% dalam keadaan rusak menyebabkan
pembangunan pustu difokuskan pada rehabilitasi dan revitalisasi
pustu yang ada. Keterjangkauan sasaran pelayanan kesehatan
penduduk yang berada di luar jangkauan pustu dilakukan usaha
kesehatan bersama di setiap desa/kelurahan dengan poskesdes
sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan.
- Prevalensi Status Gizi BalitaKeadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas. Generasi penerus yang saat ini masih
balita dengan masalah gizi pada usia dini akan mengalami gangguan
tumbuh kembang dan meningkatkan kesakitan, penurunan
produktivitas serta kematian.
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan.
Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari ector i pertumbuhan, yaitu
berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, dan panjang tungkai (Gibson dalam Anwar, 2009). Status gizi
balita diawali dari janin, bayi dan periode dua tahun pertama
kehidupan. Hal ini terjadi karena periode ini merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Masalah gizi pada balita bermula pada saat bayi lahir dengan
berat timbangan rendah. Status gizi masyarakat juga dapat dilihat dari
persentase anak Balita dengan gizi buruk dan persentase kecamatan
rawan gizi. Balita dengan gizi buruk adalah anak Balita yang
mempunyai berat badan di bawah garis merah pada Kartu Menuju
Sehat (KMS). Selama kurun waktu tahun 2013 berdasarkan survei
Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan pengukuran berat badan
terhadap usia (BB/U), terdapat 4 Balita tergolong gizi buruk yang
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201367
harus mendapat perawatan. Prevalensi balita berdasarkan BB/U
selama 2007-2013 disajikan pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 7Prevalensi Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2007-2013
Tahun Gizi Lebih (%) Gizi Baik (%) Gizi Kurang (%) Gizi Buruk (%)2007 0,93 91,25 7,33 0,482008 1,80 90,13 7,50 0,572009 1,66 89,07 8,12 1,142010 2,4 87,7 8,7 1,172011 1,59 90,64 7,03 0,62012 2,69 90,96 5,69 0,652013 2,4 90,86 6,05 0,69
TargetRPJMN2014
<19.9 ≥ 80 < 15 ≤ 1
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2013
Prevalensi gizi buruk berdasarkan Tabel 5 menunjukkan adanya
peningkatan yang fluktuatif terhadap target capaian pembinaan gizi
masyarakat secara nasional sampai tahun 2014. Hasil PSG tahun 2013
menemukan bahwa balita dengan klasifikasi gizi buruk sebagian besar
tidak menunjukkan kekurangan energi protein tingkat berat dan/atau
menderita sakit dalam waktu lama.
Faktor lain yang menjadi indikator status gizi masyarakat adalah
persentase kecamatan bebas rawan gizi. Pengkategorian kecamatan
rawan gizi didasarkan atas prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk
<15%. Sejak tahun 2011, tidak tercatat satu pun kecamatan di
kabupaten Muara Enim yang menjadi kecamatan rawan gizi. Faktor
yang menyebabkan kondisi gizi rawan bukan karena kondisi ekonomi
yang kurang. Hal ini lebih disebabkan oleh perilaku yang kurang benar
di kalangan masyarakat dalam memilih dan memberikan makanan
kepada anggota keluarganya terutama anak-anak.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Muara Enim bidang
kesehatan merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan untuk menjadi
tolok ukur keberhasilan tujuan dan sasaran strategis pemerintah
kabupaten Muara Enim. Pada pelaksanaannya, Dinas Kesehatan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201368
menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai target pada 4
indikator dari 24 indikator IKU kabupaten Muara Enim. Adapun
pencapaian indikator tersebut sampai dengan tahun 2013 antara lain:
1. Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami fluktuasi capaian
dari 0.3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 menjadi 5.83
per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2013. Kondisi yang tampak
meningkat disebabkan adanya perbaikan persepsi definisi
operasional dalam ector pencatatan dan pelaporan. Namun
demikian, capaian tersebut masih berada di bawah perkiraan
angka kematian bayi tiap tahunnya.
2. Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) tidak berbeda dengan
indikator AKB. Pencapaian AKI pada tahun 2008 adalah 59.98 per
100.000 kelahiran hidup menjadi 108,60 pada tahun 2013.
Adanya perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan, faktor
migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran hidup menjadi faktor
penyebab perubahan pencapaian AKI. Namun demikian,
perubahan yang terjadi masih berada dalam kendali target
penurunan AKI.
3. Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan memiliki peran
penting dalam usaha pembangunan kesehatan mulai dari tingkat
kecamatan. Rasio puskesmas terhadap sasaran penduduk
meningkat dari 3.33 per 100.000 penduduk pada tahun 2008
menjadi 3.49 per 100.000 penduduk pada tahun 2013. Semakin
bertambahnya penduduk dan faktor kepadatan wilayah
menyebabkan pentingnya keberadaan puskesmas. Sejak tahun
2012, puskesmas dalam kabupaten Muara Enim berjumlah 25
unit dengan 8 unit di antaranya adalah puskesmas perawatan.
Sehubungan dengan terbentuknya Kabupaten PALI, puskesmas
yang tersisa di Kabupaten Muara Enim menjadi 19 unit.
4. Sementara itu, pustu sebagai unit pendukung puskesmas di
wilayah yang lebih kecil berubah dari 16.64 per 100.000
penduduk pada tahun 2008 menjadi 15.75 per 100.000 penduduk
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201369
pada tahun 2013. Perubahan ini disebabkan karena pertambahan
penduduk tidak seiring dengan pertambahan jumlah sarana
pustu.
5. Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas. Prevalensi status gizi balita secara
umum pada periode 2007-2013 menunjukkan pencapaian yang
telah mendekati target yang ditetapkan mengikuti target RPJMN
Kementerian Kesehatan RI tahun 2014.
I.2. Meningkatnya kualitas pendidikanPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari 7 (tujuh) indikator yaitu
Rasio jumlah murid per jumlah sekolah, Rasio jumlah murid per
jumlah guru, Angka Partisipasi Sekolah, Persentase penurunan angka
putus sekolah, Nilai rata – rata UAN, Angka buta aksara penduduk
usia 15 tahun keatas, dan Angka Melanjutkan Sekolah.
- Rasio jumlah murid per jumlah sekolahTahun 2013 jumlah siswa untuk jenjang
TK 7.750, jumlah murid untuk jenjang
SD Negeri/ Swasta 99.741 orang, SMP
Negeri/ Swasta 31.847 orang dan SMA
Negeri / Swasta / SMK Negeri / Swasta
21.464 orang dan jumlah sekolah untuk TK Negeri / Swasta 147
sekolah SD Negeri / Swasta 516 sekolah untuk SMP Negeri/Swasta
165 sekolah dan untuk SMA Negeri / Swasta / SMK Negeri / Swasta 77
sekolah, dengan rumus :
Jumlah Murid : Jumlah siswa jenjang pendidikan tertentuJumlah sekolah jenjang pendidikan tertentu X 100%
Tabel 8Rasio Jumlah Murid per Jumlah Sekolah Tahun 2013
NO Jenis RasioTK SD SMP SMA/SMK
2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
1Jumlah : murid -
Jumlah Sekolah1:213 1:53 1:178 1:193 1:194 1:193 1:252 1:279
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201370
- Rasio Jumlah Murid Per jumlah Guru
Tahun 2013 ini jumlah siswa untuk
jenjang TK 7.750, jumlah murid untuk
jenjang SD Negeri / Swasta 99.741
orang, SMP Negeri / Swasta 31.847
orang dan SMA Negeri / Swasta / SMK
Negeri / Swasta 21.464 orang dan jumlah guru untuk TK Negeri /
Swasta 495 Guru SD Negeri / Swasta 6.663 Guru untuk SMP Negeri /
Swasta 2.794 Guru dan untuk SMA Negeri / Swasta / SMK Negeri /
Swasta 1.869 Guru, dengan rumus :
Jumlah Siswa : Jumlah siswa jenjang pendidikan tertentuJumlah guru jenjang pendidikan tertentu X 100%
Tabel 9Rasio Jumlah Murid per Jumlah Guru Tahun 2013
NO Jenis RasioTK SD SMP SMA/SMK
2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
1 Jumlah murid -jumlah guru
1:11 1:16 1:13 1:12 1:09 1:09 1:11 1:10
- Angka Partisipasi Sekolah (APS)Angka partisipasi sekolah SD dengan usia antara 7 tahun – 12
tahun jumlah siswa 90.910 dibagi jumlah penduduk 92.061 dikali
100% dari target 82% pencapaian menjadi 98,74%. Untuk angka
partisipasi sekolah SMP antara 13 tahun–15 tahun jumlah siswa
26.560 dibagi jumlah penduduk 97.693 dikali 100% dari target 82%
mengalami pencapaian menjadi 271%. Untuk angka partisipasi sekolah
SMA / SMK usia antara 15 tahun – 17 tahun jumlah siswa 18.590
dibagi jumlah pendudduk 50.696 dikali 100% dari target 82%
pencapaian menjadi 36,66%.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201371
Tabel 10Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2013
NO URAIAN JMLH SISWAJMLH
PENDUDUKAPS KET
1 APS SD (7-12) 90.910 92.061 98,74%
2 APS SMP (13-15) 26.560 97.693 100%
3 APS SMA / SMK (15-17) 18.590 50.696 36.66%
- Persentase Penurunan Angka Putus SekolahAngka penurunan putus sekolah 0,38% tercapai ini disebabkan
karena efektifitas bantuan operasional sekolah dan wali murid tidak
dibebani lagi biaya sekolah, sehingga anak usia sekolah dapat
mengenyam pendidikan.Tabel 11
Persentase Penurunan Angka Putus Sekolah Tahun 2013
No UraianJumlah siswa
putus sekolahJumlah siswa
Angka putus
sekolahKet
1Angka putus sekolah
SD/MI555 106.395 0,05%
2Angka putus sekolah
SMP/MTs143 37.335 0,38%
3Angka putus sekolah
SMA/MA/SMK116 16.113 0,72%
- Nilai Rata-Rata UANTahun 2013 Nilai rata-rata UAN target 7,75 pencapaian 7.75.
Pencapain target dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata – rata
kelulusan, Nilai rata – rata ujian nasional tingkat SMA jurusan IPS
7.61, IPA 7.78 menduduki peringkat 3 dari 16 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Selatan. Nilai rata – rata Ujian Nasional Tingkat
SMK 8.81 menduduki peringkat 1 dari 16 Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera selatan. Nilai rata – rata Ujian Nasional SMP 7.55 menduduki
peringkat 4 dari 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera selatan. Nilai
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201372
rata – rata Ujian Nasional SD 7.56 menduduki peringkat 4 dari 16
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera selatan. Pencapaian target UAN
Kabupaten Muara Enim menurun dari tahun 2012 Nilai rata – rata UN
SMA jurusan IPS 7.74, IPA 8.15 menduduki peringkat 4 dari 16
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, Nilai rata – rata UN
SMK 7.91 menduduki peringkat 5 dari 16 Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Selatan, Nilai rata – rata UN SMP 7.76 menduduki peringkat
9 dari 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, Nilai rata –
rata UN SD 7.53 menduduki peringkat 4 dari 16 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Selatan.
Tabel 11Nilai Rata-Rata UAN Tahun 2013
No Bidang Jenjang Tahun
2012
Tahun
2013
Ket
2012 2013
1 Pendidikan
Dasar
- SD 7.53 7.56 SD+SMP
7.53 + 7.76
2
= 7.65
SD+SMP
7.53 + 7.76
2
= 7.65
- SMP 7.76 7.55
2 Pendidikan
Menengah -
SMA
- IPA
- IPS
7.95
8.15
7.74
7.70
7.78
7.61
SMA+SMK
7.95 + 7.91
2= 7.93
SMA+SMK
7.70 + 8.18
2= 7.94
- SMK 7.91 8.18
Total Rata – Rata UN
765 + 7.93
2
= 7.79
765 + 7.94
2
= 7.75
7.72
7.74
7.76
7.78
7.8
Pencapaian 7.79 7.75
2012 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201373
- Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun KeatasPendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal yang
ditujukan untuk warga yang tidak berkesempatan mengenyam
pendidikan formal di sekolah dengan berbagai alasan. Ada anak usia
sekolah yang putus sekolah karena kendala biaya, ada juga orang
dewasa yang sudah bekerja dan berbagai latar belakang yang lain.
Sasaran pendidikan kesetaraan adalah kelompok masyarakat usia 15 –
40 tahun yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun,
pendidikan non formal dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kelompok
Belajar, atau satuan sejenis lainnya.
Tahun 2013 target 850 orang dengan realisasi tahun 2013 sebasar
1.749 orang disebabkan karena penduduk diusia 15 tahun keatas
banyak yang mengikuti program pendidikan kesetaraan fungsional
Paket A (setara SD), paket B (setara SMP) dan Paket C.Tabel 12
Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Tahun 2013
NO Program Jumlah Ket
1 Paket A 195 Setara SD
2 Paket B 674 Setara SMP
3 Paket C 880 Setara SMA
TOTAL 1.749
- Angka Melanjutkan SekolahJumlah siswa tingkat I pada jenjang SMP/MTs 12.225 dibagi
lulusan pada jenjang SD/MI tahun ajaran sebelumnya 15.083 siswa
dikali 100% dari target 93% pencapaian sebesar 0.08% sehingga
menjadi 93,08%. Untuk jumlah siswa tingkat I pada jenjang
SMA/MA/SMK 8.965 dibagi lulusan pada jenjang SMP Tahun ajaran
sebelumnya 9.611 dikali 100% dari target 93% pencapaian sebesar
0.09% sehingga menjadi 93,09%.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201374
Tabel 12Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Tahun 2013
No JenjangJumlah Lulusan 2013 Jumlah Siswa Baru 2013
SD SMP/MTs SMP/MTs SMA / SMK
1 Negeri / Swasta 15.083 9.611 12.225 8.965
Jumlah 15.083 9.611 12.225 8.965
I.3. Peningkatan Daya Beli MasyarakatPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari 2 (dua) indikator yaitu
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah penduduk
miskin.
- PDRB perkapita untuk migas dan tanpa migasIndikator umum yang dipakai untuk mengetahui laju
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah dengan melihat
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang
bersangkutan, baik dengan minyak dan gas (migas) maupun tanpa
migas.
Selama lima tahun terakhir (2008-2013) total nilai tambah yang
dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah
Kabupaten Muara Enim secara konsisten mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2008, nilai PDRB Kabupaten Muara Enim
atas harga berlaku adalah 17.927.942 juta rupiah (dengan migas). Nilai
ini terus bertambah hingga tahun 2011 mencapai 23.284.116 juta
rupiah (dengan migas) atau mengalami peningkatan sebesar 29,85
persen, di tahun 2012 mencapai 26.000.400 juta rupiah (dengan
migas) dan pada tahun 2013 mencapai Rp. 20.371.132. Dibanding
tahun sebelumnya, nilai PDRB atas harga berlaku tahun 2013 tumbuh
sebesar 78,35 persen (dengan migas) dan 1,00 persen (tanpa migas).
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201375
Tabel T-II.4PDRB Kabupaten Muara Enim Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan
Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)
Tahun Harga Berlaku Harga KonstanDenganMigas
TanpaMigas
DenganMigas
TanpaMigas
2008 17.927.942 9.696.596 7.714.277 4.804.098
2009 17.923.618 10.932.952 8.079.324 5.105.150
2010 20.397.088 12.648.092 8.499.163 5.480.977
2011 23.284.116 14.656.357 8.950.149 5.920.488
2012 26.000.400 17.044.161 9.149.532 6.417.138
2013 20.371.132 17.255.594 7.098.579 6.088.378
Kenaikan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2010
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2009. Hal
ini menggambarkan bahwa perekonomian Kabupaten Muara Enim
semakin membaik dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin
cepat. Nilai PDRB Kabupaten Muara Enim atas dasar harga konstan
pada tahun 2013 adalah sebesar 7,09 triliun rupiah (dengan migas)
dan 6,08 triliun rupiah (tanpa migas) atau turun masing-masing
sebesar 1,28 persen dan 1,05 persen. Penurunan PDRB Kabupaten
Muara Enim atas dasar harga konstan tahun 2013 dikarenakan
adanya pembentukan daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI) sebagai daerah pemekaran Kabupaten
Muara Enim.
Pertumbuhan Ekonomi
Produktifitas ekonomi suatu daerah terlihat dari pertumbuhan
ekonominya yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan.
Selama lima tahun terakhir, kegiatan perekonomian di wilayah
Kabupaten Muara Enim mengalami trend pertumbuhan yang terus
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201376
meningkat, seperti terlihat pada Gambar G-II.5. Pada tahun 2013,
pertumbuhan ekonomi dengan migas sebesar 5,87 persen sedangkan
pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 6,94 persen.
Grafik IPertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2013 (persen)
Pertumbuhan ekonomi yang positif menggambarkan
perkembangan sekaligus percepatan dalam proses pembangunan.
Setelah mengalami perlambatan laju pertumbuhan pada tahun 2009
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka pada tahun 2011, 2012
dan 2013 perekonomian Muara Enim kembali menunjukan
pertumbuhan yang cukup baik.
Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian suatu wilayah sangat tergantung dari
sumbangan/peranan semua sektor ekonomi dalam pembentukan
PDRB. Pengetahuan akan persentase sumbangan masing-masing
sektor akan memberikan deskripsi tentang ragam dan struktur
perekonomian suatu wilayah.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201377
Dengan melihat perkembangan perekonomian Kabupaten Muara
Enim dari tahun ke tahun selama periode 2008-2013, tampak bahwa
kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap total PDRB
Kabupaten Muara Enim terus mengalami penurunan sementara sektor
lainnya terus mengalami peningkatan kecuali sektor listrik dan air
bersih. Hal demikian menunjukan bahwa pada beberapa tahun
mendatang peranan sektor pertambangan dan penggalian bukan lagi
merupakan sektor utama dalam pembentukan PDRB Kabupaten
Muara Enim.
Pada tahun 2008 kontribusi sektor pertambangan dan
penggalian terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim adalah sebesar
61,26 persen, tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 56,89
persen. Kondisi demikian terus terjadi sehingga pada tahun 2012
mengalami penurunan hanya memberikan kontribusi sebesar 43,85
persen. Hal ini kerena komoditi yang tercakup dalam sub sektor
pertambangan tidak selamanya dapat diandalkan, sebab migas dan
batubara sebagai produk dari sub sektor pertambangan merupakan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui dan suatu saat akan
habis.
Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi
terbesar nomor dua dalam pembentukan PDRB Kabupaten Muara
Enim. Pada tahun 2008 kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Kabupaten Muara Enim adalah sebesar 15,72 persen, tahun 2009
mengalami peningkatan menjadi 16,83 persen dan tahun 2010 menjadi
17,10 persen. Kondisi demikian terus terjadi sehingga pada tahun 2011
mengalami penurunan hanya memberikan kontribusi sebesar 16,91
persen, di tahun 2012 juga mengalami penurunan menjadi 16,50
persen dan pada 2013 terjadi peningkatan menjadi 19,64 persen.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kontribusi sektor
pertanian terus mengalami peningkatan diantaranya adalah
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201378
berkembangnya teknologi pertanian yang mendorong meningkatnya
produksi sektor tersebut, meningkatnya sumberdaya manusia petani
dalam mengelola lahan pertanian serta beberapa faktor lainnya yang
berpengaruh terhadap proses produksi pertanian.
Sektor ekonomi yang kontribusinya mengalami peningkatan
tertinggi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim selama
periode 2008-2013 adalah sektor jasa-jasa dimana pada tahun 2008,
kontribusinya hanya mencapai 3,73 persen menjadi 7,70 persen pada
tahun 2013. Demikian juga sektor bangunan dimana pada tahun 2008
kontribusinya hanya 3,58 persen mengalami peningkatan menjadi 5,32
persen pada tahun 2013.
Sektor ekonomi lain yang juga mengalami peningkatan yang
cukup baik terhadap total PDRB Kabupaten Muara Enim adalah sektor
perdagangan, hotel dan restaurant dari 5,78 persen pada tahun 2008
menjadi 8,52 persen pada tahun 2013. Begitupun dengan sektor
keuangan persewaan dan jasa perusahaan memperlihatkan
peningkatan yang cukup baik dalam memberikan kontribusinya
terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim dimana pada tahun 2008
hanya mampu berkontribusi sebesar 1,06 persen meningkat menjadi
1,44 persen pada tahun 2013.
Hal yang sama juga terjadi pada sektor industri pengolahan,
meskipun peningkatan tidak terjadi secara signifikan tetapi tetap
memperlihatkan peningkatan secara perlahan dari 6,61 persen pada
tahun 2008 menjadi 10,00 persen pada tahun 2013.
Tiga sektor yang hingga saat ini belum memberikan kontribusi
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim yaitu sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor bank, LKBB, Persewaan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201379
bangunan dan jasa perusahaan serta sektor listrik dan air bersih.
Kondisi demikian dapat terjadi karena diwilayah perencanaan belum
terjangkau oleh aliran air bersih, infrastruktur yang belum memadai
dan perbankan yang belum ada dalam wilayah tersebut. Untuk lebih
jelasnya mengenai struktur ekonomi wilayah Kabupaten Muara Enim,
dapat diuraikan pada tabel berikut ini:
Tabel T-II.5Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Muara Enim
Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Lapangan UsahaTahun 2008-2013 (%)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 15,72 16,83 17,10 16,91 16,50 19,642 Pertambangan dan penggalian 61,26 56,89 56,67 56,62 55,29 43,853 Industri pengolahan 6,61 7,28 7,03 6,86 7,14 10,004 Listrik dan air bersih 0,36 0,40 0,39 0,38 0,39 0,535 Bangunan 3,58 4,04 4,06 4,19 4,48 5,326 Perdagangan, Hotel, dan Restaurant 5,78 6,54 6,66 6,80 7,19 8,527 Pengangkutan dan komunikasi 1,89 2,06 2,01 1,99 2,09 2,998 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,06 1,19 1,18 1,19 1,23 1,449 Jasa-jasa 3,73 4,78 4,90 5,06 5,69 7,70
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim Kerjasama Bappeda Kabupaten Muara Enim 2013
Khususnya untuk tahun 2013, kontribusi sektor-sektor
ekonomi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim secara
berurutan dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu urutan pertama
ditempati oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan
kontribusi sebesar 43,85 persen, urutan kedua adalah sektor
pertanian yaitu 19,64 persen, urutan ketiga adalah sektor pengolahan
10,00 persen, urutan keempat adalah sektor perdagangan, hotel dan
restaurant 8,52 persen, urutan kelima adalah sektor jasa-jasa dengan
kontribusi 7,70 persen, urutan keenam adalah sektor bangunan
dengan kontribusi 5,32 persen, urutan ketujuh adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi 2,99 persen, urutan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201380
kedelapan adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
dengan kontribusi 1,44 persen dan urutan kesembilan adalah sektor
listrik dan air bersih dengan kontribusi 0,53 persen.
- Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama di dunia,
termasuk indonesia. Masalah kemiskinan juga menjadi salah satu
agenda wajib yang harus ditanggulangi oleh Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan data tahun 2011 dan 2012 Kabupaten Muara Enim
memiliki garis kemiskinan masing-masing Rp. 278.764/bulan. Angka
ini bila dibandingkan dengan nilai Provinsi Sumatera Selatan yang
pada tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp. 275.006/bulan.
Indikator kemiskinan lain yang umum digunakan yaitu
persentase penduduk miskin. Data penduduk miskin Kabupaten
Muara Enim tahun 2011 dan 2012 masing-masing adalah 13,71 persen
dan 13,21 persen. Angka ini sudah cukup baik bila dibandingkan
dengan nilai Provinsi Sumatera Selatan yang masing-masing nilainya
14,24 persen dan 13,48 persen. Angka persentase penduduk miskin di
Provinsi Sumatera Selatan sendiri masih sangat besar bila
dibandingkan dengan persentase penduduk miskin nasional yang pada
tahun 2011 sebesar 12,49 persen dan tahun 2012 sebesar 11,66
persen.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201381
Tabel T-II.5
Indikator Kemiskinan Kabupaten Muara EnimTahun 2011-2012 (%)
DaerahGaris Kemiskinan
Persentase PendudukMiskin (%)
Jumlah Penduduk Miskin(Jiwa)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Kabupaten Muara Enim 278.764 13,71 13,21 100.394 98.500
Provinsi Sumatera Selatan 221.687 275.006 14,24 13,48 1.078.810 1.061.700
Indonesia/Nasional 232.988 236.298 12,49 11,66 31.023.400 30.018.930
Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim Kerjasama Bappeda Kabupaten Muara Enim 2013
Dari data kemiskinan diatas, pada tingkat kemiskinan seperti
pada persentase penduduk Kabupaten Muara Enim mengalami
penurunan dari 13,71 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar 13,21
persen pada tahun 2012, begitu juga pada jumlah penduduk miskin
terjadi penurunan dari tahun 2011 sebesar 100.394 jiwa menjadi
98.500 jiwa di tahun 2012.
Meningkatnya kualitas kesehatan, kualitas pendidikan dan
meningkatnya daya beli masyarakat dapat dilihat dengan
meningkatnya IPM Kabupaten Muara Enim pada Tahun 2013 sebesar
71,65. Dengan pencapaian IPM sebesar 71,65 maka sasaran akhir
RPJMD Tahun 2008 – 2013 Kabupaten muara Enim dengan nilai IPM ˃
70 tercapai.
Grafik IIPenduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin
Tahun 2009-2012 (persen)
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201382
II. Sasaran: Meningkatnya Kerukunan Intra dan Antar UmatBeragama
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran meningkatnya kerukunan intra dan
antar umat beragama adalah jumlah konflik yang terjadi antar umat
beragama yang terjadi di Kabupaten Muara Enim sepanjang tahun
2013, sama seperti tahun 2012 selama kurun waktu tersebut tidak
pernah terjadi konflik (0 konflik) antar umat beragama artinya tingkat
capaian sasaran mencapai 100%, seperti terlihat dalam Tabel berikut :Tabel
Indikator dan tingkat capaian sasaranmeningkatnya kerukunan intra & antar umat beragama
Indikator Kinerja Satuan Target RealisasiPersentase
Realisasi (%)1 3 4 5
- Konflik yang terjadi antar umatberagama.
% 0 0 100 %
Sumber data: Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat 2013
III. Sasaran: Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah
Dalam upaya pencapaian sasaran meningkatnya kinerja
pemerintah daerah pada tahun 2013 yaitu Peningkatan kualitas
pelayanan publik dan mendorong terciptanya system dan kelembagaan
pemerintah yang baik.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201383
III.1. Peningkatan kualitas pelayanan publikPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari 1 (satu) indikator yaitu
Jumlah penggunaan Informasi Teknologi (IT) untuk pelayanan publik.
- Jumlah Penggunaan IT untuk pelayanan publikPenggunaan IT (Teknologi Informasi) diberbagai bidang peranannya
sangat besar untuk meningkatkan pelayanan terutama pelayanan
terhadap publik. Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Muara
Enim mencapai target untuk indikator jumlah penggunaan IT
untuk pelayanan publik yaitu sebanyak 8 (delapan) SKPD yang
menggunakan IT yaitu:
a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
b. Kantor Komunikasi dan Informatika
c. Badan Kepegawaian Daerah
d. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
e. Sekretariat Daerah
f. Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
g. Dinas Cipta Karya
h. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
i. RSUD H.M Rabain
j. Kantor Camat Muara Enim
k. Kantor Camat Lawang Kidul
III.2. Mendorong terciptanya sistem dan kelembagaanpemerintahan yang baikPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari 4 (empat) indikator yaitu
Jumlah SKPD yang sudah menggunakan IT, Jumlah SKPD yang
menerapkan SOP, Jumlah SKPD yang melaksanakan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM), dan Jumlah Peraturan Daerah yang mengatur
tentang Pelayanan Publik.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201384
- Jumlah SKPD yang sudah menggunakan ITDalam rangka meningkatkan pengembangan sumber daya di bidang
komunikasi dan informasi serta meningkatkan pengetahuan di bidang
IT. Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah menargetkan 4 (empat)
SKPD untuk menggunakan IT sehingga dapat membantu kinerja
pegawai dilingkungan SKPD masing-masing. Pada Tahun 2013 telah
mencapai target, hampir sebagian SKPD dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Muara Enim.
- Jumlah SKPD yang memiliki dan menerapkan StandarOperating Procedure (SOP)
Penyusunan SOP SKPD berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 21/MPAN/11/
2008 tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedure
(SOP) Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Bupati Muara enim
Nomor 24 Tahun 2012 tentang Standar Operational Prosedur di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Muara Enim sudah
menyusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk seluruh SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim yaitu:
1. Sekretariat Daerah
2. Inspektorat Kabupaten
3. Sekretariat DPRD
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Badan Kepegawaian Daerah
6. Badan Lingkungan Hidup
7. Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemdes
9. Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Linmas
10. Badan Penyuluh, Pertanian, Peternakan dan Kehutanan
11. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
12. Satuan Polisi Pamong Praja
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201385
13. Kantor Ketahanan Pangan
14. Kantor Komunikasi dan Informatika
15. Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi
16. Kantor Penanaman Modal
17. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
18. RSUD DR. H. M. Rabain Muara Enim
19. RSUD Talang Ubi
20. Sekretariat KORPRI
21. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
22. Dinas Kesehatan
23. Dinas Pendidikan
24. Dinas Sosial
25. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
26. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
27. Dinas Peternakan dan Perikanan
28. Dinas Perkebunan
29. Dinas Kehutanan
30. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
31. Dinas Pertambangan Energi
32. Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
33. Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
34. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan & Pariwisata
35. Dinas Perhubungan
36. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
37. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
38. Kecamatan Semende Darat Ulu
39. Kecamatan Semende Darat Tengah
40. Kecamatan Semende Darat Laut
41. Kecamatan Tanjung Agung
42. Kecamatan Lawang Kidul
43. Kecamatan Muara Enim
44. Kecamatan Ujan Mas
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201386
45. Kecamatan Gunung Megang
46. Kecamatan Rambang Dangku
47. Kecamatan Talang Ubi
48. Kecamatan Penukal
49. Kecamatan Tanah Abang
50. Kecamatan Sungai Rotan
51. Kecamatan Gelumbang
52. Kecamatan Lembak
53. Kecamatan Lubai
54. Kecamatan Rambang
55. Kecamatan Penukal Utara
56. KeKecamatanan Benakat
57. Kecamatan Abab
58. Kecamatan Muara Belida
59. Kecamatan Kelekar
60. Kecamatan Lubai Ulu
61. Kecamatan Belimbing
62. Kecamatan Belida Darat
Pada Tahun 2013 SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Muara Enim
sudah melaksanakan penyusunan SOP, namun penerapan SOP
tersebut belum berjalan secara optimal.
- Jumlah SKPD yang melaksanakan Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)
Pada Tahun 2013 target 4 SKPD yang melaksanakan IKM, tetapi
kurun waktu Tahun 2013 ada 6 SKPD yang melaksanakan IKM
yaitu:
a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil
b. Rumah Sakit Umum Daerah HM Rabain
c. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
d. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Muara Enim
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201387
e. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Enim
f. BUMD PDAM Lematang Enim
Tolok ukur yang dipakai untuk menganalis kepuasan masyarakat
mengandung beberapa unsur yaitu:
1. Prosedur pelayanan
2. Persyaratan Pelayanan
3. Kejelasan petugas pelayanan
4. Kedisiplinan petugas pelayanan
5. Tanggung jawab petugas pelayanan
6. Kemampuan petugas pelayanan
7. Kecepatan pelayanan
8. Keadilan mendapatkan pelayanan
9. Kesopanan dan keramahan petugas
10. Kewajaran biaya pelayanan
11. Kepastian biaya pelayanan
12. Kepastian jadwal pelayanan
13. Kenyamanan lingkungan
14. Keamanan pelayanan
Dengan menggunakan rumusan pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) yang berpedoman pada Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/ 25/ MPAN/ 2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
urutan SKPD Nilai IKM
I Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 75,59
II Rumah Sakit Umum Daerah HM Rabain 70,61
III Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu 75,53
IV Pusat Kesehatan Masyarakat Muara Enim (Dinas
Kesehatan)
71,00
V SMAN 1 Muara Enim (Dinas Pendidikan) 72,47
VI BUMD PDAM Lematang Enim 66,85
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201388
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Nilai IKM SKPS yang tercantum
pada tabel berada pada kategori Baik karena berada pada range 62,51-
81,25.
- Jumlah Peraturan Daerah yang mengatur tentang pelayananpublik
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, Pemerintah
Kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 telah menerbitkan 1 (satu)
peraturan terkait pelayanan publik yaitu Peraturan Daerah Kabupaten
Muara Enim Nomor 3 Tahun 2013 tentang Standarisasi Pelayanan
Publik di Lingkungan Kabupaten Muara Enim.
IV. Sasaran : Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi, khususnyasektor ekonomi Unggulan
IV. 1. Peningkatan produktivitas pertanianPrestasi capaian sasaran ini dinilai dari indikator yaitu Persentase
peningkatan produksi pertanian
Persentase peningkatan produksi pertanian1.1 Padi, Jagung, Kedelai
Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas tanaman Padi,Jagung dan Kedelai di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012dan 2013
No. KomoditasLuas Panen
(Ha)Produksi (Ton)
Produktivitas(Kw/Ha)
2012 2013 2012 2013 2012 20131. Padi 49.357 50.928 237.723,50 244.912,75 48,16 48,092. Jagung 656 585 2.399,59 2.405,26 36,54 41,123. Kedelai 599 146 756 194,42 12,89 13,32
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Muara Enim, Tahun 2013
a. Padi
Pada table 1 diatas dapat dijelaskan
bahwa produksi padi pada tahun 2012
sebanyak 237.725,50 ton sedangkan
untuk tahun 2013 sebanyak
244.912,75 ton terjadinya peningkatan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201389
produksi sebanyak 7.189,25 ton atau setara dengan 3,02%, dari target
produksi padi tahun 2013 sebesar 3% . Peningkatan produksi padi ini
karena adanya dukungan program dan kegiatan dalam pencapaian
target swasembada beras berkelanjutan tahun 2012 yang terdiri dari :
a. Dana APBN (Tugas Pembantuan)1. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura
Tugas Pembantuan yang diterima melalui Satuan Kerja Perangkat
Daerah Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dengan 1 (satu)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), terdiri dari sub bidang yaitu
sub bidang tanaman pangan dengan alokasi pagu anggaran sebesar
Rp. 8.453.412.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 6.997.595.280,- atau
82,78% yang diarahkan untuk membiayai Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian untuk mencapai
Swasembada dan Swasembada berkelanjutan.
2. Bidang Tanaman PanganDasar penyelenggaraan tugas pembantuan bidang Tanaman
Pangan sesuai dengan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Menteri Keuangan dengan Nomor DIPA ;
018.03.4.119087/2013 Tanggal 5 Desember 2012 dengan Pagu
Anggaran sebesar Rp. 8.453.412.000,- yang diarahkan untuk
melaksanakan 1 (satu) Program yaitu Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian untuk mencapai
Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, dengan 5 (lima) kegiatan
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan UmbiPada kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.486.750.000,- yang terdiri dari
kegiatan SLPTT komoditas aneka kacang dan umbi sebesar Rp.
460.850.000,- ( Bantuan sosial kepada masyarakat sebesar Rp.
485.150.000,- dengan luas 500 Ha ) dan kegiatan laporan pelaksanaan
SLPTT sebesar Rp. 25.900.000,- tidak dapat terealisasi, hal ini
disebabkan belanja bantuan sosial kepada masyarakat berupa
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201390
bantuan benih kedelai bersubsidi tidak dapat di berikan karena benih
kedelai bersubsidi tidak tersedia dari PSO (Public Service Obligation)
yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.
2. Pengelolaan Produksi Tanaman SerealiaPada kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia dengan
pagu anggaran sebesar Rp. 7.551.200.000,- (Bantuan sosial kepada
masyarakat sebesar Rp. 7.180.800.000,-) dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 6.616.940.000,- atau sebesar 87,62% yang terdiri dari:
a. SL-PTT Komoditas Serealia dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 7.551.200.000,- (Bantuan Sosial kepada masyarakat sebesar Rp.
7.180.800.000,-) terealisasi sebesar Rp. 6.616.940,- atau sebesar
87,62% yang terdiri dari :
a.1. SL-PTT Komoditas Padi
a.1.1. SL-PTT Kawasan Pertumbuhan
SL-PTT Kawasan Pertumbuhan untuk padi inbrida rawa lebak
seluas 5.000 Ha yang dialokasikan di 3 (tiga) Kecamatan yaitu
Kecamatan Muara Belida seluas 3.150 Ha ( Desa Patra Tani, Desa
Gedung Buruk, Desa Arisan Musi Timur, Desa Arisan Musi, Desa
Tanjung Baru, Desa Harapan Mulya, Desa Mulya Abadi, Desa Kayu Ara
Batu), Kecamatan Sungai Rotan seluas 1.350 Ha ( Desa Muara
Lematang, Desa Suka Merindu, Desa Tanding Marga, Desa Sungai
Rotan, Desa Kasai, Desa Paya Angus, Desa Petar Dalam, Desa Petar
Luar, Desa Sukarami, Desa Danau Rata, Desa Sukacinta, Desa
Tanjung Miring dan Desa Modong), Kecamatan Tanah Abang seluas
500 Ha ( Desa Pandan)
a.1.2. SL-PTT Kawasan Pengembangan
SL-PTT kawasan pengembangan untuk padi inbrida sawah
seluas 2.000 Ha yang dialokasikan di Kecamatan Tanjung Agung yaitu
di desa Lubuk Nipis, Padang Bindu, Bedegung, Indramayu, Sugih
Waras, Muara Meo, Pandan Dulang, Sukaraja, Tanjung Baru, Pagar
Jati, Lambur, Lebak Budi, Pandan Enim, Embawang, Lesung Batu,
Tanjung Bulan, Paduraksa, Matas, Tanjung Agung, Muara Emil dan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201391
Karangan.
a.1.3. SL-PTT Kawasan Pemantapan
- SL-PTT kawasan pemantapan untuk padi inbrida sawah
seluas 13.000 Ha yang dialokasikan di 17 Kecamatan yaitu Kecamatan
Muara Belida seluas 1.925 Ha (Desa Patra Tani, Gedung Buruk Arisan
Musi Timur, Arisan Musi, Tanjung Baru, Harapan Mulia, Mulia Abadi,
Kayuara Batu), Kecamatan Sungai Rotan seluas 1.500 Ha (Desa Muara
Lematang, Sungai Rotan, Kasai, Suka Merindu, Paya Angus, Petar
Dalam, Tanding Marga, Petar Luar, Danau Rata, Tanjung mIring,
Penandingan, Danau Baru, Danau Tampang, Modong, Sukarami),
Kecamatan Tanah Abang seluas 2.600 Ha (Desa Sedupi,Modong,
Tanjung Dalam, Sukaraja, Muara Sungai, Curup, Lunas Jaya, Harapan
Jaya, Bumi Ayu, Raja, Raja Barat, Tanah Abang Selatan), Kecamatan
Rambang Dangku seluas 875 Ha (Desa Pangkalan Babat, Gunung Raja,
Kuripan, Kuripan Selatan, Banuayu, Baturaja, Dangku, Siku, Muara
Niru, Kahuripan Baru), Kecamatan Gelumbang seluas 100 Ha yaitu di
desa Segayam, Kecamatan Lembak seluas 250 Ha yaitu di Desa Talang
Nangka, Kecamatan Penukal seluas 325 Ha yaitu di Desa Air itam Barat
dan Air Itam Timur, Kecamatan Penuka Utara seluas 500 Ha (desa
Tempirai Induk, Tempirai Selatan, Tempirai Utara, Tempirai Timur),
Kecamatan Abab seluas 1.500 Ha (Desa Prambatan, Karang Agung,
Tanjung Kurung Pengabuan, Pengabuan Timur), Kecamatan Talang Ubi
seluas 325 Ha (Talang Ubi utara, Benakat Minyak, Talang Akar),
Kecamatan Gunung Megang seluas 400 Ha (desa Penanggiran, Tanjung,
Dalam, Tanjung Muning, Darmo Kasih), Kecamatan Muara Enim seluas
825 Ha (desa Tanjung Jati, Lubuk Empelas, Muara Enim, Tanjung raja,
Kepur, Muara Lawai, Tanjug Serian), Kecamatan Ujan Mas seluas 675
Ha(Desa Ulak Bandung, Muara Gula Baru, Muara Gula Lama, Tanjung
Raman, Pinang Belarik, Guci, Ujan Mas Lama), Kecamatan Tanjung
Agung seluas 200 Ha (desa Pagar Dewa, Seleman, Penyandingan),
Kecamatan SDL seluas 850 Ha(desa Muara Dua, Penyandingan, Muara
Danau, Pagar Agung, Tanah Abang, Perapau,Pulau Panggung, Babatan,
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201392
Penindaian), Kecamatan SDU seluas 75 Ha yaitu di desa Pajar Bulan
dan Tanjung Agung, Kecamatan SDT seluas 75 Ha yaitu di desa Palak
Tanah dan Tanjung Agung.
- SL-PTT padi inbrida lahan kering seluas 2.000 Ha yang
dilaksanakan di 8 Kecamatan yaitu Kecamatan Kelekar seluas 275 Ha
yaitu Desa Menanti Selatan dan Menanti, Kecamatan Lembak seluas
350 Ha yaitu di Desa Talang Nangka dan Petanang, Kecamatan
Gelumbang seluas 250 Ha (desa Pedataran, Mililian, Sibau dan Pinang
Banjar), Kecamatan Gunung Megang seluas 100 Ha (desa Tanjung
Muning, Darmo Kasih, Bangun Sari, Tanjung Terang), Kecamatan
Benakat seluas 75 Ha yaitu di Desa Padang Bindu, Kecamatan seluas
400 HaPenukal (desa Babatan, Gunung Raja, Gunung Megang, Gunung
Menang, Air Itam), Kecamatan Penuka Utara seluas 550 Ha (di desa
Sukarami, Tanjung Baru, Lubuk Tampui, Tanding Marga).
a. 2. SL-PTT Komoditas Jagung
SL-PTT ini tidak dapat terlaksana dikarenakan benih
bersubsidi tidak tersedia dari PSO (Public Servic Obligation) yang
ditunjuk.
b. Laporan pengelolaan produksi serealia dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 145.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.108.415.000,-
atau sebesar 74,77%, untuk membiayai :
a. laporan CPCL, koordinasi, pengawalan dan monev padi dan
jagung
b. koordinasi, pengawalan dan monev SL-PTT padi dan jagung
c. laporan ubinan
d. posko P2BN
Realisasi yang kurang dari 85% dikarenakan untuk kegiatan
laporan SL-PTT komoditas jagung tidak dapat dilaksanakan karena
benih bersubsidi tidak tersedia dari PSO (Public Servic Obligation) yang
ditunjuk.
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman PanganPada kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201393
Pangan dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.84.955.000,- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 81.420.000,- atau sebesar 95,84%
untuk membiayai laporan pelaksanaan bantuan benih.
4. Penanganan Pasca Panen Tanaman PanganPada kegiatan Penanganan
Pasca Panen Tanaman Pangan
dengan Pagu Anggaran sebesar
Rp.225.000.000,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp.
212.000.000,- atau sebesar
94,22%. Kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 190.000.000
untuk membiayai Bansos berupa mesin penggiling padi (1 unit),
moisture meter (1 unit), power threser (3 unit), terpal jemur (6 lembar),
sabit bergerigi (32 buah) yang dialokasikan di Kecamatan Semende
Darat Ulu di Desa Fajar Bulan.
5. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada DitjenTanaman Pangan
Pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada
Ditjen Tanaman Pangan dengan Pagu Anggaran sebesar
Rp.105.507.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. .76.235.280,-
atau sebesar 72,25%. Kegiatan ini untuk membiayai rancangan
program, kegiatan dan rencana kerja tanaman pangan, administrasi
pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan.
3. Bidang Prasarana dan Sarana (PSP)Dasar penyelenggaraan kegiatan Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dana APBN Tugas
pembantuan bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Tahun
Anggaran 2013, dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Menteri Keuangan dengan Nomor DIPA :
018.08.4.119004/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 3.241.660.000,- yang diarahkan untuk
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201394
melaksanakan 5 (lima) Kegiatan dengan realisasi per 31 Desember
2013 mencapai Rp.2.830.000.000,- atau 87,30% dengan rincian
program sebagai berikut :
1. Pengelolaan Air Irigasi Pertanian
Pada Program Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian sub
kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi seluas 1.000 Ha, dengan Pagu
Anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000,- atau 100%, yang di alokasikan di 4
(empat) kecamatan antara lain sebagai berikut :
a. Kecamatan Semende Darat Laut seluas 150 Ha yang
dilaksanakan di Desa Pulau Panggung (25 Ha), Desa Muara
Dua (25 Ha), Desa Tanah Abang (100 Ha).
b. Kecamatan Semende Darat Ulu seluas 150 Ha yang
dilaksanakan di Desa Cahaya Alam (35 Ha), Desa Aremantai
(45 Ha), Desa Danu Gerak (35 Ha), dan Desa Tanjung Tiga (35
Ha).
c. Kecamatan Semende Darat Tengah seluas 150 Ha yang
dilaksanakan di Desa Tanjung Raya (34 Ha), Desa Tenam
Bungkuk (73 Ha), dan Gunung Agung (43 Ha).
d. Kecamatan Tanjung Agung seluas 550 Ha yang dilaksanakan
di Desa Bedegung (25 Ha), Pagar Jati (17 Ha), Lambur (18
Ha), Lebak Budi (40 Ha), Paduraksa (80 Ha), Desa Embawang
(61 Ha), Desa Lesung Batu (50 Ha), Desa Tanjung Bulan (63
Ha), Desa Tanjung Agung (43 Ha), Desa Muara Emil (20 Ha),
Desa Seleman (35 Ha), dan Desa Tanjung Karangan (48 Ha).
2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
Pada Program Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.1.950.000.000,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.847.500.000,- atau 93,85%.
a. Pelaksanaan Optimasi Lahan dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 840.00.000 terealisasi Rp. 830.000.000,- atau sebesar
98,81%. Kegiatan optimasi lahan seluas 400 Ha yang
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201395
dilaksanakan di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Muara Belida
seluas 350 Ha (Desa Patra Tani seluas 75 Ha, Tanjung Baru
75 Ha, Gedung Buruk 75 Ha, Mulia Abadi 25 Ha, Kayu Ara
Batu 25 Ha, Arisan Musi 25 Ha, Arisan Musi Timur 25 Ha dan
Harapan Mulia 25 Ha) dan Kecamatan Lembak seluas 50 Ha
di Desa Petanang
b. Pengembangan Metode SRI Mendukung Tanaman Pangan
dengan Pagu Anggaran Rp. 1.050.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 1.017.500.000,- atau sebesar 96,90%.
Pengembangan SRI seluas 500 Ha dilaksanakan di 2
Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Agung seluas 400 Ha
(Desa Bedegung seluas 20 Ha, Indramayu seluas 20 Ha, Sugih
waras seluas 20 Ha, Lebak Budi 40 Ha, Pandan Enim 40 Ha,
Embawang 40 Ha, Lesung Batu 20 Ha, Tanjung Bulan 60 Ha,
Paduraksa 40 Ha, Tanjung Agung 40 Ha, Muara emil 20 Ha
dan Tanjung Karangan 40 Ha) dan Kecamatan Semende Darat
Laut (di Desa Babatan 40 Ha, Desa Penyandingan 40 Ha, dan
Desa Muara Danau 20 Ha).
3. Dukungan Manajemen/Layanan Perkantoran dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 50.730.000,-
atau sebesar Rp.67,64% hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaan
kegiatan ini dibantu dari anggaran pendampingan APBD II Muara
Enim.
4. Fasilitas Pupuk dan Pestisida
Pada Program Fasilitas Pupuk dan Pestisida dengan Pagu
Anggaran sebesar Rp.191.660.000,- terealisasi sebesar Rp.
115.040.000,- atau sebesar 60% hal ini disebabkan karena dalam
pelaksanaan kegiatan ini dibantu dari anggaran pendampingan APBD II
Muara Enim dan pada kegiatan ini untuk pengambilan sampel pupuk
dan pestisida tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya tenaga
untuk pengambilan sampel.
5. Fasilitas Pembiayaan Pertanian
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201396
Pada Program Fasilitas Pembiayaan Pertanian dengan Pagu
Anggaran sebesar Rp.25.000.000,- untuk operasional PUAP tidak
terealisasi dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu dari
anggaran pendampingan APBD II Muara Enim sehingga dalam
pelaksanaan pembinaan ke Gapoktan sebagian digunakan dari dana
APBD tersebut.
b. Dana APBDUntuk tahun 2013 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Muara Enim mengalokasikan kegiatan untuk peningkatan
produksi padi, adapun kegiatannya adalah sebagai berikut :
- Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan Palawija.Dialokasikan dana sebesar Rp.1.413.677.000,- untuk membiayai
belanja :
a. Bibit tanaman padi gogo sebanyak 60.000 kg yang dialokasikan
di 6 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Talang Ubi sebanyak 17.100 kg yang dialokasikan
di Desa Panta Dewa, Desa Benuang, Desa Simpang Tais, Desa
Talang Bulan, Desa Beruge Darat, Desa Talang Akar, Desa
Sungai Ibul, Desa Talang Ujan, Desa Sumberejo, Desa Talang
Ubi Barat dan Desa Sungai Baung,
2. Kecamatan Kelekar sebanyak 16.500 kg yang dialokasikan
diDesa Menanti selatan dan Desa Menanti,
3. Kecamatan Gelumbang sebanyak 2.500 kg yang dialokasikan
di Desa Melilian dan Desa Teluk Limau,
4. Kecamatan Penukal sebanyak 6.250 kg yang dialokasikan di
Desa Mangku Negara Timur, mangku Negara Induk dan
Mangku Negara Timur,
5. Kecamatan Penukal Utara sebanyak 6.250 kg yang
dialokasikan di Desa Prabu Menang dan Desa Tanding Marga,
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201397
6.Kecamatan Tanah Abang sebanyak 11.400 kg yang
dialokasikan di Desa Pandan dan Sedupi.
b. Padi Non Hibrida (Padi sawah) sebanyak 75.000 kg yang
dialokasikan di 9 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Sungai Rotan sebanyak 37.500 kg yang
dialokasikan di Desa Tanding Marga, Muara Lematang, Paya
Angus, Petar Dalam, Petar Luar, Suka Meridu, Danau
Tampang, Kasai,Sungai Rotan, Suka Rami, Modong, Danau
Baru, Tanjung Miring, Penandingan dan Danau Rata,
2. Kecamatan Tanah Abang sebanyak 3.750 kg yang dialokasikan
di Desa Raja, Raja Barat dan Tanah Abang Selatan,
3. Kecamatan Gunung Megang sebanyak 2.625 kg yang
dialokasikan di Desa Sido Mulyo, Tanjung Muning dan
Penanggiran,
4. Kecamatan Muara Enim sebanyak 5.750 kg yang dialokasikan
di Desa karang Raja, Muara Lawai, Muara Enim, Lubuk
Empelas, Muara Harapan, Pasar I dan Suka Jaya,
5. Kecamatan Ujan Mas sebanyak 9.500 kg yang dialokasikan di
Desa Tanjung Raman, Muara Gula Lama, Pinang Belarik, Ujan
Mas Lama, Ujan Mas Baru, Guci dan Ulak Bandung,
6. Kecamatan Semende Darat Laut sebanyak 5.000 kg yang
dialokasikan di Desa Tanah Abang, Perapau dan Pagar Agung,
7. Kecamatan Talang Ubi sebanyak 1.825 kg yang dialokasikan di
Desa Talang Akar,
8. Kecamatan Abab sebanyak 2.500 kg yang dialokasikan di Desa
Perambatan dan Pengabuan,
9. Kecamatan Tanjung Agung sebanyak 6.525 kg yang
dialokasikan di Desa Lebak Budi, Tanjung Bulan, Lesung Batu,
Embawang, Seleman dan Tanjung Karangan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201398
- Pengembangan infrastruktur dan kelembagaan pengelolaanlahan dan air.
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.3.409.168.650,- untuk
membiayai :
a. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air berupa
pengembangan irigasi permukaan di 2 Kecamatan yaitu
Kecamatan Muara Belida di Desa Patra Tani, Desa Tanjung Baru,
Desa Arisan Musi Timur dan Desa Gedung Buruk serta
Kecamatan Muara Enim di Kelurahan Muara Enim,
Pengembangan Embung di Desa Gunung Agung Kecamatan
Semende Darat Tengah dan di Desa Karang Raja Kecamatan
Muara Enim,
b. Penyediaan sarana jalan pertanian berupa pengembangan jalan
usaha tani di Desa Patra Tani Kecamatan Muara Belida dan di
Desa Tanah Abang Kecamatan Semende Darat Laut.
- Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian /Perkebunan Tepat Guna
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.159.080.900,- untuk
membiayai pertemuan koordinasi petugas tingkat kecamatan dan
petugas Pengamat Hama Penyakit (PHP) dan tersedianya cadangan
Rodentisida/racun tikus sebanyak 1.000 kg insektisida di 22
Kecamatan.
- Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Tepat Guna
Dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.252.826.050,- untuk
membiayai :
a. Hand Traktor sebanyak 20 unit yang dialokasikan di 13
Kecamatan yaitu Kecamatan Semendo Darat Laut (Desa
Penindaian, Desa Pulau Panggung, Desa Tanah Abang)
Kecamatan Semendo Darat Ulu (Desa Danau Gerak, Tanjung
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 201399
Tiga dan Pajar Bulan), Kecamatan Semendo Darat Tengah
(Desa Rekimai Jaya dan Gunung Agung), Kecamatan Tanjung
Agung Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Lawang Kidul Desa
Bedeng Kresek, Kecamatan Muara Enim, Kecamatan Ujan
Mas (Desa Guci, Pinang Belarik, Tanjung Raman), Kecamatan
Lembak Desa Talang Nangka, Kecamatan Rambang Dangku
Desa Banu Ayu, Kecamatan Lubai Desa Pagar Agung,
Kecamatan Sungai Rotan Desa Suka Cinta, Kecamatan
Gelumbang Desa Segayam dan Kecamatan Muara Belida Desa
Gedung Buruk.
b. Power Threser sebanyak 7 unit yang dialokasikan di 3
kecamatan yaitu Kecamatan Semende Darat Tengah (Desa
Tanjung Raya dan Batu Surau), Kecamatan Semende Darat
Laut (Desa Perapau dan Muara Dua), Kecamatan Tanjung
Agung Desa Bedegung, Suka Raja dan Lesung Batu)
c. Pompa air sebanyak 5 unit yang dialokasikan di 4 Kecamatan
Semende Darat Ulu (Desa Tanjung Tiga dan Desa Pajar
Bulan), Kecamatan Ujan Mas Desa Pinang Belarik,
Kecamatan Lembak Desa Talang Nangka, dan Kecamatan
Gelumbang Desa Segayam.
- Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Dialokasikan anggaran sebesar RP. 759.234.500,- untuk
membiayai pembelian :
a. Alat Penggiling Padi (RMU) sebanyak 4 unit yang dialokasikan
di Desa Tanjung Karangan Kecamatan Tanjung Agung, Desa
Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah, Desa
Tanjung Baru dan Desa PatraTani Kecamatan Muara Belida
masing-masing sebanyak 1 unit,
b. Terpal jemur sebanyak 100 lembar yang dialokasikan di 7
kecamatan yaitu Kecamatan Semende Darat Tengah, Tanjung
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013100
Agung, Ujan Mas, Lembak, Lubai dan Muara Belida.
Grafik IIIPeningkatan Produksi Padi di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2011, 2012 dan 2013
050,000
100,000150,000200,000250,000
2011 2012 2013
Produksi Padi (ton)
Luas Panen
Produksi
b. JagungPada tabel 1 diatas, produksi jagung tahun 2012 sebanyak
2.399,59 sedangkan untuk tahun 2013 sebanyak 2.405,26 ton. Hal ini
berarti ada peningkatan produksi sebesar 5,67 ton dari tahun
sebelumnya. Peningkatan produksi jagung ini karena adanya
dukungan program dan kegiatan sebagai berikut :
Dana APBNUntuk kegiatan pengembangan komoditi jagung yang dana
bersumber dari APBN berupa SL-PTT Komoditas Jagung seluas 1.000
ha tidak dapat terlaksana dikarenakan benih bersubsidi tidak tersedia
dari PSO (Public Servic Obligation) yang ditunjuk. Namun untuk
kegiatan pengadaan benih jagung untuk pendampingan kegiatan SL-
PTT Jagung tahun 2014 seluas 750 ha akan diadakan pengadaan
benihnya yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Muara Enim.
Dana APBD
Untuk kegiatan pengembangan komoditi jagung yang dana
bersumber dari APBD berupa kegiatan Pengembangan Cadangan
Pangan Daerah dialokasikan dana sebesar Rp. 901.858.000,- dengan
realisasi sebasar Rp. 812.853.700,- atau setara dengan 90,13 persen
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013101
untuk membiayai pengembangan :
a. Jagung Hibrida seluas 107 Ha yang dialokasikan di Desa
Rekimai Jaya kecamatan Semende Darat Tengah, Desa Menanti
Selatan Kecamatan Kelekar, Desa siku, Muara Niru, Baturaja
Kecamatan Rambang Dangku
b. Jagung Manis seluas 50 H yang dialokasikan di Desa Muara Dua
Kecamatan Semende Darat Laut, selanjutnya Desa Datar Lebar,
Desa Tanjung Tiga dan Desa Segamit Kecamatan Semende Darat
Ulu, Desa Tebing Abang Kecamatan Semende Darat Tengah, serta
Desa Kuripan Selatan dan Pangkalan Babat Kecamatan Rambang
Dangku.
c. Kedelai
Pada tabel 1 diatas, produksi kedelei tahun 2012 sebanyak 773,25
ton sedangkan untuk tahun 2013 sebanyak 194,42 ton. Hal ini berarti
terjadi penurunan produksi sebesar 578,83 ton dari tahun sebelumnya.
Adapun program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
komoditi kedelei adalah sebagai berikut :
Dana APBNUntuk kegiatan pengembangan komoditi kedelei yang dana
bersumber dari APBN berupa Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi.
Pada kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan
Umbi dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.486.750.000,- yang terdiri
dari kegiatan SLPTT komoditas aneka kacang dan umbi sebesar Rp.
460.850.000,- (bansos kepada masyarakat Rp. 458.150.000,- seluas
500 Ha) dan kegiatan laporan pelaksanaan SLPTT sebesar
Rp.25.900.000,- tidak dapat terealisasi, hal ini disebabkan belanja
bantuan sosial kepada masyarakat tidak dapat direalisasikan karena
benih kedelai bersubsidi tidak tersedia dari PSO (Public Service
Obligation) yang ditunjuk oleh pemerintah.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013102
Namun untuk kegiatan pengadaan benih kedelei untuk
pendampingan kegiatan SL-PTT kedelei tahun 2014 seluas 250 ha akan
diadakan pengadaan benihnya yang bersumber dari dana APBD
Kabupaten Muara Enim.
Dana APBDUntuk kegiatan pengembangan komoditi jagung yang dana
bersumber dari APBD berupa kegiatan Pengembangan Pertanian
Pada Lahan Kering dialokasikan anggaran sebesar Rp.298.780.000,-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 290.775.000,- atau setara
dengan 97,32 persen untuk membiayai pengembangan komoditi
Kacang Kedelai sebanyak 1.600 kg untuk 40 ha yang dialokasikan di
Desa Pandan dan Desa Sedupi kecamatan Tanah Abang masing-
masing seluas 20 Ha (800 Kg).
1.2 Karet, Kelapa Sawit, Kopi
A. Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan1. Program Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan :
Dari beberapa kegiatan pada sub sektor perkebunan yang
merupakan sub sektor unggulan Kabupaten Muara Enim adalah
komoditas tanaman karet, kelapa sawit dan kopi yang tergambar pada
tabel berikut ini :
Tabel 2Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Karet, Kelapa Sawit dan Kopi
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 s/d 2013
No KOMODITILuas Areal (Ha) Produksi (Ton)
2011 2012 2013 2011 2012 2013
1 Karet 220.256 220.256 220.256 399.680 399.680 399.831
2 Kelapa sawit 25.107 25.107 25.107 421.040 421.040 421.240
3 Kopi 23.501 23.501 23.501 25.132 25.132 25.139
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim Tahun 2013
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013103
a. Komoditi Karet :Pada tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa produksi karet pada
tahun 2012 sebanyak 399.680 Ton dengan persentase 1,08%
sedangkan untuk Tahun 2013 sebanyak 399.831 Ton dengan
persentase 1,09% dengan luas areal yang sama, terdapat peningkatan
produksi yang signifikan yaitu 0.01% dari tahun 2012, ini dikarenakan
meningkatnya program peremajaan kebun karet
b. Komoditi Kelapa Sawit :Pada tabel diatas, produksi kelapa sawit pada tahun 2012
sebanyak 421.040 ton dengan luas areal perkebunan 25.107 Ha
sedangkan untuk tahun 2013 sebanyak 421.240 ton, adanya
peningkatan produktivitas komoditi kelapa sawit yaitu sebesar 0,01%
dari tahun 2012. Peningkatan produktivitas kelapa sawit dikarenakan
adanya kegiatan peremajaan lahan.
c. Komoditi Kopi :Pada tabel diatas, untuk produksi kopi pada tahun 2012
mencapai 25.132 ton dengan areal seluas 23.501 Ha dengan persentase
sebesar 1,08%, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 25.139 ton
dengan persentase sebesar 1,09%. Adanya peningkatan produksi kopi
dikarenakan pada tahun 2013 prioritas kegiatan pada peningkatan
produktivitas komiditi tanaman kopi.
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil/Produksi Pertanian/
Perkebunan :
Program yang dilaksanakan Program Peningkatan Pemasaran
Hasil/ Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan Promosi atas
hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 301.818.000,- terealisasi Rp.284.524.200,- atau
94,27%, yang digunakan untuk membiayai Promosi Atas Hasil
Produksi Perkebunan, baik tingkat regional maupun nasional. Kegiatan
promosi yang diikuti pada tahun 2013 yaitu Pameran Agro and Food di
Jakarta pada bulan April 2013, Pekan Daerah Di Kabupaten Lahat
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013104
pada bulan April 2013, Pameran South Sumatera di Palembang pada
bulan Mei 2013, Belitung Fair di Kabupaten Belitung pada bulan Juni
2013, Pameran dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Provinsi
Sumatera Barat pada bulan Oktober 2013, dan Pameran Muara Enim
Expo di Kabupaten Muara Enim pada bulan November 2013 .
Peningkatan pembangunan perkebunanProgram yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan
Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan penyediaan sarana
produksi pertanian / perkebunan dengan alokasi anggaran tahun 2013
sebesar Rp. 958.746.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
931.238.500,- atau 97,13%. Kegiatan yang dilaksanakan untuk
peningkatan produksi pertanian / perkebunan yaitu:
1. Pembuatan jalan produksi di desa Tapus Kecamatan Lembak
sepanjang 2 KM;
2. Pembuatan jalan produksi di desa Muara Emil Kecamatan
Tanjung Agung sepanjang 2 KM;
Peningkatan pengembangan hasil unggul perkebunan.
Program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan
Produksi Pertanian / Perkebunan dengan kegiatan Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian / Perkebunan dialokasikan anggaran sebesar
Rp.3.597.576.000,- terealisasi Rp.3.196.966.250,- atau 88,86 % untuk
membiayai :
A. Pemeliharaan pembibitan karet lanjutan seluas 10 Ha di Desa
Lembak Kecamatan Lembak;
B. Pemeliharaan pembibitan karet lanjutan seluas 5 Ha menjadi 4 Ha
di Desa Pagar Gunung Kecamatan Lubai (1 Ha), Desa Palempang
Kecamatan Kelekar (2 Ha), dan Desa Air Itam Kecamatan Penukal
(1 Ha).
C. Pebuatan pembibitan karet 20 Ha (lanjutan) di Desa Lembak
Kecamatan Lembak (10Ha) dan Desa Lubuk Enau Kecamatan
Lembak (10 Ha)
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013105
D. Pembuatan pembibitan karet desa seluas 10 Ha menjadi 8 Ha
(lanjutan) di Desa Air Itam Kecamatan Penukal (1 Ha), Desa Karta
Mulya Kecamatan Gelumbang (1 Ha), Desa Prabumenang
Kecamatan Lubai (1 Ha), Desa Lembak Kecamatan Lembak (1 Ha),
Desa Talang Ubi selatan Kecamatan Talang Ubi (1Ha), Desa
Harapan Jaya Kecamatan Tanah Abang (1Ha) Desa Suka Jadi
Kecamatan Sungai Rotan (0,5 Ha), Desa Raja Kecamatan Tanah
Abang (0,5 Ha), Desa Ujan Mas Lama Kecamatan Ujan Mas (1 Ha).
E. Pemeliharaan kebun entres karet 4 Ha d Desa Tanjung Terang
Kecamatan Gunung Megang;
F. Pemeliharaan peremajaan kopi seluas 50 Ha di Desa Tanjung
Agung Kecamatan Semendo Darat Ulu seluas 25 Ha dan di Desa
Muara Dua Kecamatan Semendo Darat Ulu seluas 25 Ha;
G. Pembuatan pembibitan kopi di Desa Lubuk Enau Kecamatan
Lembak seluas 1 Ha;
H. Pemeliharaan demplot peremajaan kopi di desa Babatan
Kecamatan Semendo Darat Laut seluas 3 Ha;
I. Pembuatan pembibitan kakao di Desa Lubuk Enau Kecamatan
Lembak seluas 1 Ha;
J. Peremajaan karet 159 Ha di Desa Pagar Agung Kecamatan
Semendo Darat Laut seluas 75 Ha, Desa Tanjung Karangan
Kecamatan Tanjung Agung seluas 25 Ha, Desa Lebak Budi
Kecamatan Tanjung Agung seluas 25 Ha, Desa Tanjung Agung
seluas 25 Ha, dan Desa Paya Bakal Kecamatan Gelumbang seluas
9 Ha.
K. Peremajaan kebun kopi seluas 60 Ha, di Desa Datar Lebar
Kecamatan Semendo Darat Ulu seluas 30 Ha dan Desa Cahaya
Alam Kecamatan Semendo Darat Laut seluas 30 Ha.
B. Penyelenggaraan Tugas Pembantuana. Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Tugas Pembantuan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013106
Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Kabupaten Muara
Enim Tahun Anggaran 2013 Nomor DIPA : DIPA-
018.05.4.119088/2013 Tanggal 5 Desember 2012.
b. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 6283/kpts/KU.410/2/2012
tanggal 10 Desember 2012 tentang Pejabat Pengelola Keuangan
Dana Tugas Pembantuan pada SKPD Dinas/Badan/Kantor yang
membidangi perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2013.
C. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan TugasPembantuan.Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan Tugas
Pembantuan adalah Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
Dasar Penyelenggaraan Tugas Pembantuan sesuai dengan surat
pengesahan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Tugas
Pembantuan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Kabupaten
Muara Enim Tahun Anggaran 2013 Nomor DIPA : DIPA-
018.05.4.119088/2013 Tanggal 5 Desember 2012.
Alokasi dana sebesar Rp. 1.647.734.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.1.405.495.250,- atau mencapai 83,30 %, yang terdiri dari 1 (Satu)
Program dan 8 (delapan) Kegiatan.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan :
1. Kegiatan Peremajaan Tanaman Karet
Alokasi Dana Sebesar Rp.834.020.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.776.043.000,- atau mencapai 93,05 %.
2. Kegiatan Revitalisasi Perkebunan
Alokasi Dana Sebesar Rp. 42.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 36.311.000,- atau mencapai 86,25 %.
3. Kegiatan Pemberdayaan Perkebunan Tanaman Karet
Alokasi Dana Sebesar Rp.103.470.000,- dan terealisasi sebesar
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013107
Rp.97.110.000,- atau mencapai 93,85 %.
4. Kegiatan Pemberdayaan Perkebunan Tanaman Kelapa Sawit
Alokasi Dana Sebesar Rp. 41.290.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 39.210.000,- atau mencapai 94.96 %.
5. Kegiatan Pengadaan Peralatan Pasca Panen Tanaman Kopi
Alokasi Dana Sebesar Rp. 200.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 180.905.000,- atau mencapai 90,45 %.
6. Kegiatan Pengadaan Peralatan Pasca Panen Tanaman Karet
Alokasi Dana Sebesar Rp. 220.291.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 122.374.750,- atau mencapai 55,55 %.
7. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan
Alokasi Dana Sebesar Rp. 126.563.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 75.007.800,- atau mencapai 59,27 %
8. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen Perkebunan
Alokasi Dana Sebesar Rp. 80.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 78.533.100,- atau mencapai 98,17 %
Kelompok Sasaran dan Lokasi Kegiatan :
1. Kegiatan Peremajaan Tanaman Karet seluas 41 Ha
No LokasiLuas
LahanNama Kelompok/ Ketua
Kelompok1 Desa : Air Itam
Kecamatan : PenukalKabupaten : Muara Enim
25Ha
Nama Kelompok : Mekar sariNama Ketua : Husen
2 Desa : Air Itam TimurKecamatan : PenukalKabupaten : Muara Enim
20 Ha Nama Kelompok : Bakti JayaNama Ketua : Irwanto
3 Desa : SegayamKecamatan : GelumbangKabupaten : Muara Enim
35 Ha Nama Kelompok : Segayam JayaNama Ketua : Sayuti
4 Desa : TambanganKecamatan : GelumbangKabupaten : Muara Enim
40 Ha Nama Kelompok : Pancur JayaNama Ketua : A. Haris
2. Kegiatan Revitalisasi Perkebunan
- Desa Talang Akar Kecamatan Talang Ubi dengan luas 35,5 Ha /
27 KK
- Desa Lecah Kecamatan Lubai Ulu dengan dengan luas 90 Ha /
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013108
76 KK
- Desa Ujan Mas Lama Kecamatan Ujan Mas dengan luas 76 Ha /
76 KK
3. Kegiatan Pemberdayaan Pekebun Tanaman Kelapa Sawit
- Desa Ujan Mas Lama Kecamatan Ujan Mas sebanyak 50 orang
4. Kegiatan Pemberdayaan Pekebun Tanaman Kelapa Karet
- Desa Karya Nyata Kecamatan Semendo Darat Laut sebanyak 50
orang
- Desa Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung sebanyak 100 orang
5. Kegiatan Pengembangan Penanganan Pasca Panen Tanaman Kopi
6. Kegiatan Pengembangan Pasca Panen Tanaman Karet
No Lokasi Nilai/VolumeNama Kelompok/ Ketua
Kelompok
1 Desa : Datar LebarKecamatan : SDUKabupaten : Muara Enim
Nilai/Volume :Rp. 167.325.000,-/50 kk
Nama Kelompok : Sepakat JayaNama Ketua : Suratin
7. Kegiatan Pengadaan Peralatan Pasca Panen Tanaman Karet
No Lokasi Peralatan Pasca Panen1 Desa : Tanjung Agung
Kec : Tanjung AgungKab : Muara Enim
Pisau sadap : 50 unitMangko sadap : 9.375 bhRing mangkok sadapTalang sadap : 9.375Bak pembeku : 50 buahBahan pembeku lateks
2 Desa : Tanjung RamanKec : Ujan MasKab : Muara Enim
Pisau sadap : 50 unitMangko sadap : 9.375 bhRing mangkok sadapTalang sadap : 9.375Bak pembeku : 50 buahBahan pembeku lateks
3 Desa : GerinamKec : Rambang DangkuKab : Muara Enim
Pisau sadap : 50 unitMangko sadap : 9.375 bhRing mangkok sadapTalang sadap : 9.375Bak pembeku : 50 buahBahan pembeku lateks
4 Desa : PayabakalKec : GelumbangKab : Muara Enim
Pisau sadap : 50 unitMangko sadap : 9.375 bhRing mangkok sadapTalang sadap : 9.375Bak pembeku : 50 buahBahan pembeku lateks
8. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013109
b. Penyediaan dan Peningkatan kualitas sarana dan prasaranapendukung aktivitas ekonomiUntuk mencapai sasaran penyediaan dan peningkatan kualitas
sarana dan prasarana pendukung aktivitas ekonomi mempunyai
indikator jumlah sarana dan prasarana pendukung yang tepat
sasaran dapat dilihat pada tabel berikut:
NO SARANA PRASARANA TARGET 2013 REALISASI
1 Pembangunan pasar perdesaan 4 unit 4 unit
2. Pembangunan pasar karet 1 unit 1 unit
3. Pembangunan los kalangan 1 unit 1 unit
4. Rehab pasar perdesaan 7 unit 7 unit
5. Pengadaan mesin kemasan bagi IKM 10 unit 10 unit
6. Pengadaan mesin molen 1 unit 1 unit
7. Pengadaan mesin produksi es krim 1 unit 1 unit
8. Pengadaan mesin bordir 5 unit 5 unit
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2013
Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah mencapai
target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) 2013.
Tahun 2013 pembangunan pasar perdesaan dan pembangunan
pasar karet mempunyai hasil yang diharapkan yaitu:
a. Peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 10 %
b. Penurunan ekonomi biaya tinggi sebesar 20 %
c. Penyerapan tenaga kerja sebasar 10 %
Untuk rehab pasar perdesaan hasil yang diharapkan yaitu penurunan
biaya ekonomi tinggi sebesar 10% dan pengadaan mesin kemasan bagi
Industri Kecil Menengah (IKM) yang meliputi:
1. pengadaan mesin kemasan pencacah
2. pengadaan mesin molen
3. pengadaan mesin produksi es krim
4. pengadaan mesin bordir
Pada pengadaaan mesin tersebut diharapkan peningkatan produksi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013110
pada kelompok usaha ekonomi sebesar 20 %
c. Pemberdayaan masyarakat (keterampilan, manajemen danpermodalan)Untuk mencapai sasaran pemberdayaan masyarakat dengan
beberapa indikator yaitu:
- Industri kecil dan menengah (IKM) yang memilikiketerampilan, manajemen dan permodalan
Pembinaan IKM pemerintah kabupaten Muara Enim sudah
berjalan secara lebih efektif, efisien dan tepat sasaran sehingga
menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berwirausaha. Dari
target IKM 170 unit usaha tercapai realisasi 210 unit usaha.
Peningkatan ini disebabkan oleh semakin intensifnya pembinaan
industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT) yang dilakukan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim. Pada
tahun 2013 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara
Enim telah melakukan pembinaan kepada Industry Kecil dan Kerajinan
Rumah Tangga (IKKRT) dalam bentuk fasilitasi berupa
magang/pelatihan teknis untuk meningkatkan wawasan dan
keterampilan teknis sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi dan pada akhirnya produk yang dihasilkan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Peningkatan jumlah IKKRT dari tahun 2012 – 2013, dapat dilihat
dari table di bawah ini :
No KecamatanTahun
2012 2013
1 Semendo Darat Ulu 91 94
2 Semendo Darat Tengah 69 71
3 Semendo Darat Laut 64 65
4 Tanjung Agung 28 28
5 Rambang 3 3
6 Lubai 26 26
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013111
7 Lawang Kidul 233 244
8 Muara Enim 151 165
9 Ujan Mas 14 23
10 Gunung Megang 47 47
11 Benakat - -
12 Rambang Dangku 15 15
13 Gelumbang 103 111
14 Lembak 12 13
15 Sungai Rotan 10 10
16 Muara Belida 112 112
17 Kelekar - -
18 Belimbing 14 18
19 Belida Darat - -
20 Lubai Ulu - -
Jumlah 992 1.045
- Kelompok Tani yang memiliki keterampilan manajemen danpermodalanPermasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya
akses pada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi
tani yang masih lemah. Untuk itu program penangulangan kemiskinan
merupakan bagian dari pelaksanaan rencana pembangunan jangka
panjang dan kesepakatan global untuk mencapai tujuan pembangunan
millennium.
Dukungan melalui dana APBN pada kegiatan ini adanya
pengembangan ekonomi produktif melalui pembinaan dan penyaluran
dana BLM PUAP kepada Petani, buruh tani, dan rumah tangga tani
miskin anggota kelompok tani sebagai modal untuk melakukan usaha
produktif pertanian. Pada tahun 2012 jumlah kelompok tani yang telah
dibina sebanyak 166 kelompok tani dari 2.088 kelompok tani (0,79%),
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013112
sedangkan pada tahun 2013 terdapat 289 kelompok tani yang telah
mengikuti pembinaan dari 1.966 kelompok tani (14,69%). Pembinaan
yang dilakukan berupa sekolah lapangan diikuti 10 kelompok tani
(0,05%), pelatihan diikuti 270 kelompok tani (13,73%), percontohan
diikuti 9 kelompok tani (0,04%). Jadi dari kurun waktu Tahun 2012
ke Tahun 2013 ada peningkatan pembinaan kelompok usaha
masyarakat petani sebanyak 13,9% dari target yang ditetapkan oleh
kabupaten yaitu 5%.
D. Sasaran : Mendorong tumbuh kembangnya kegiatanekonomi produktif
JUMLAH KELOMPOK UPPKS DAN ANGGOTA UPPKSPER KECAMATAN SEKABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN 2012 DAN 2013
Badan Keluraga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakKabupaten Muara Enim
NO KECAMATANKELOMPOK UPPKS ANGGOTA UPPKS
DES 2012 DES 2013 DES 2012 DES 20131 2 3 4 5 61 Semende Darat Laut 1 1 20 202 Tanjung Agung 13 13 130 1303 Muara Enim 3 3 65 654 Gunung Megang 4 4 90 905 Gelumbang 4 4 86 866 Lubai 1 1 20 207 Rambang Dangku 3 3 70 708 Lawang Kidul 12 12 125 1259 Sungai Rotan 11 11 145 145
10 Semende Darat Tengah 5 5 95 9511 Semende Darat Ulu 2 2 40 4012 Ujan Mas 5 5 90 9013 Lembak 4 4 80 8014 Rambang 1 1 20 2015 Benakat 1 1 10 1016 Kelekar 1 1 10 1517 Muara Belida 1 2 15 20
KABUPATEN 72 73 1.111 1.121
Jumlah kelompok UPPKS tahun 2012 sebanyak 72 kelompok
yang tersebar pada Kecamatan. tahun 2013 bertambah 1 kelompok
sehingga saat ini jumlah kelompok UPPKS sebanyak 73 Kelompok atau
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013113
mengalami kenaikan sebesar 1.38 %. Untuk Anggota UPPKS tahun
2012 sebanyak 1.111 Orang dan tahun 2013 bertambah sebanyak 10
orang, sehingga saat ini menjadi 1.121 orang anggota atau 0,90 %.
Bidang pertumbuhan ekonomi yang berada pada Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yaitu Usaha peningkatan
pendapatan keluarga Sejahtera ( UPPKS ). Dengan sasaran Startegis
Mendorong tumbuh kembang kegiatan ekonomi produktif, Indikator
Kinerja. Indikator Kinerja Prosentase Jumlah Kelompok usaha
masyarakat yang menggunakan alat kontrasepsi, target yang
diharapkan sebesar 85 %.
C. CAPAIAN RPJMD KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN2008 – 2013
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Muara Enim terhadap target
kinerja RPJMD Kabupaten Muara Enim Tahun 2008 – 2013 sebagai
berikut:
1. Sasaran I : Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007
menjadi ˃70 pada tahun 2013.
Sasaran pembangunan IPM dari 69,42 pada tahun 2007 menjadi
˃70 pada tahun 2013 telah tercapai, ini dikarenakan dari data
terakhir tahun 2012 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Muara Enim sebesar 71,65.
1. Sasaran II : Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat
beragama
Sasaran Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat
beragama telah dapat dipenuhi, ini dapat dilihat dari semakin
terjaga dan kondusifnya kerukunan intra dan antar umat beragama.
2. Sasaran III : Meningkatnya kinerja pemerintah daerah minimal
85 persen.
Sasaran Meningkatnya kinerja pemerintah daerah minimal 85
persen telah tercapai, ini tercermin dari persentase realisasi capaian
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013114
kinerja keuangan APBD dengan rata – rata selama tahun 2008 –
2013 sebesar 90,22 persen dengan rata – rata capaian output
sebesar 94,35 persen.
3. Sasaran IV: Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Rata – Rata 6,5
persen per tahun, dan khusus untuk sektor ekonomi unggulan rata –
rata sebesar 7 persen pertahun.
Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Rata – Rata 6,5
persen per tahun, dan khusus untuk sektor ekonomi unggulan rata –
rata sebesar 7 persen pertahun belum tercapai secara optimal ini
dikarenakan faktor krisis ekonomi global yang sempat terjadi dalam
kurun waktu lima tahun, dan telah mempengaruhi capaian
pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Muara Enim masih menunjukan perkembangan yang
positif dengan rata – rata selama tahun 2008 – 2013 sebesar 5,37
persen (dengan migas) dan 7,35 persen (tanpa migas)
D. KINERJA KEUANGAN TAHUN 2013Pada tahun 2013 anggaran pendapatan yang dialokasikan
untuk pembangunan Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebesar
Rp. 1.854.796.502.141,45,- yang terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah, Pendapatan Transfer, Lain – Lain Pendapatan Yang Sah.
Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebesar
Rp. 1.845.100.169.543,54 atau mencapai 99,48 % atau lebih tinggi
jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di tahun 2012 yang
realisasinya sebesar 73,09% (Grafik). Untuk anggaran belanja
dialokasikan sebesar Rp. 2.183.808.984.664,34,- yang terdiri dari
Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Transfer
Bagi Hasil. Realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Muara Enim
sebesar Rp. 1.974.657.459.760,54,- atau mencapai 90,42 %.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013115
Grafik IVRealisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013
Jika dilihat pagu anggaran terakhir selama lima tahun
terakhir dari tahun 2008 sampai 2013 selalu mengalami
peningkatan rata – ratanya per tahun sekitar 1,16%, dan selama
lima tahun terakhir realisasi keuangan rata – rata 94,53%. Tabel
pagu anggaran dan realisasi anggaran serta rasio antara realisasi
anggaran selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada table di
bawah ini :
UraianPagu Anggaran pada Tahun ke
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan 839,608,277,286.00 988,398,800,938.00 996,623,188,882.00 1,241,555,225,968.84 1,549,678,473,971.19 1,854,796,502,141.45
Belanja 998,589,329,439.47 1,511,281,105,803.84 1,054,888,327,551.21 1,353,847,564,262.51 1,653,569,538,571.19 2,183,808,984,664.34
Pembiayaan 151,981,052,153.47 81,606,126,488.41 58,265,138,669.21 112,292,338,293.67 103,891,064,600.00 329,012,482,522.89
UraianRealisasi Anggaran pada Tahun ke
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan 842,800,398,692.60 946,769,742,227.54 1,025,014,897,325.93 1,327,592,252,583.58 1,132,732,304,697.50 1,845,100,169,543.54
Belanja 902,449,885,282.53 948,444,853,714.94 952,304,700,811.63 1,212,447,552,123.69 939,434,390,018.92 1,974,657,459,760.54
Pembiayaan 152,079,805,740.53 84,767,879,244.03 58,270,625,224.21 108,377,795,993.67 339,229,242,622.63 327,629,902,918.15
Rasio Antara Realisasi Anggaran pada Tahun keRata-rata
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi
100.38 95.79 102.85 106.93 73.09 99.48 1,245,110,078,197.91 879,151,599,254.53
90.37 62.76 90.28 89.56 56.81 90.42 1,459,330,808,382.09 825,846,896,991.95
100.06 103.87 100.01 96.51 326.52 99.58 139,508,033,787.94 123,787,558,137.51
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013116
Gambaran keuangan daerah Kabupaten Muara Enim dapat
dilihat dari sisi penerimaan dan pengeluaran daerah. Secara rinci
penerimaan daerah Kabupaten Muara Enim tahun 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (AUDITED)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
(dalam rupiah)
No. UraianAnggaranSetelah
PerubahanRealisasi TA 2013 % Realisasi TA 2012
1 PENDAPATAN
1.1PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1.1Pajak Daerah
23,067,500,000.00 36,251,179,032.00 157.15 28,610,692,604.00
1.1.2Retribusi Daerah
13,988,868,380.00 14,599,692,573.00 104.37 12,511,755,118.00
1.1.3Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan
12,049,091,535.00 8,627,848,378.80 71.61 12,111,756,674.47
1.1.4Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yangSah 67,298,210,916.00 65,632,560,554.74 97.52 66,221,785,789.75Jumlah Pendapatan Asli Daerah
116,403,670,831.00 125,111,280,538.54 107.48 119,455,990,186.22
1.2PENDAPATAN TRANSFER
1.2.1
Transfer Pemerintah Pusat - DanaPerimbangan
1.2.1.1Dana Bagi Hasil Pajak
368,529,546,760.45 386,845,764,379.00 104.97 333,790,481,087.00
1.2.1.2Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SumberDaya Alam) 478,507,106,509.00 439,073,605,301.00 91.76 428,949,622,468.00
1.2.1.3Dana Alokasi Umum
678,488,372,000.00 678,488,372,000.00 100.00 580,314,469,000.00
1.2.1.4Dana Alokasi Khusus
46,527,530,000.00 46,527,530,000.00 100.00 45,218,580,000.00Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
1,572,052,555,269.45 1,550,935,271,680.00 98.66 1,388,273,152,555.00
1.2.2Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
1.2.2.1- Dana Penyesuaian Tunjangan Profesiguru 101,187,324,141.00 98,468,452,000.00 97.31 68,757,550,000.00
1.2.2.2- Dana Tambahan penghasilan guru
8,259,000,000.00 8,259,000,000.00 100.00 10,569,000,000.00
1.2.2.3- Dana Bos SD,SMP,SMA,SMK negeri
- - - 0.00Jumlah Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya 109,446,324,141.00 106,727,452,000.00 97.52 79,326,550,000.00
1.2.3Transfer Pemerintah Provinsi
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013117
1.2.3.1Pendapatan Bagi Hasil Pajak
36,003,298,900.00 10,729,430,200.00 29.80 45,686,274,542.74
1.2.3.2Pendapatan Bagi Hasil lainnya
- - - -Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi
36,003,298,900.00 10,729,430,200.00 29.80 45,686,274,542.74Jumlah Pendapatan Transfer
1,717,502,178,310.45 1,668,392,153,880.00 97.14 1,513,285,977,097.74
1.3LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1.3.1Pendapatan Hibah
0.00 0.00 - 0.00
1.3.2Pendapatan Dana Darurat
0.00 0.00 - 0.00
1.3.3Bantuan Keuangan dari PemerintahProvinsi 20,890,653,000.00 32,411,761,919.00 155.15 26,829,934,379.00
1.3.4Pendapatan Lainnya
19,184,973,206.00Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah
20,890,653,000.00 51,596,735,125.00 246.98 26,829,934,379.00JUMLAH PENDAPATAN
1,854,796,502,141.45 1,845,100,169,543.54 99.48 1,659,571,901,662.96
2BELANJA
2.1BELANJA OPERASI
2.1.1Belanja Pegawai
719,115,608,912.22 667,609,314,898.75 92.84 621,014,182,978.50
2.1.2Belanja Barang dan Jasa
442,038,199,479.12 373,228,757,788.00 84.43 316,093,308,237.95
2.1.3Belanja Bunga
3,928,260,000.00 688,298,905.00 17.52 -
2.1.4Belanja Subsidi
3,551,450,000.00 3,551,183,220.00 99.99 2,129,716,420.00
2.1.5Belanja Hibah
75,933,086,919.00 50,403,901,547.00 66.38 23,242,496,002.00
2.1.6Belanja Bantuan Sosial
2,360,000,000.00 2,265,000,000.00 95.97 -
2.1.7Belanja Bantuan Keuangan
67,121,710,348.00 56,954,530,682.04 84.85 47,012,353,246.80Jumlah Belanja Operasi
1,314,048,315,658.34 1,154,700,987,040.79 87.87 1,009,492,056,885.25
2.2BELANJA MODAL
2.2.1Belanja Modal Tanah
590,000,000.00 452,400,000.00 76.68 1,573,802,678.00
2.2.2Belanja Modal Peralatan dan Mesin
92,003,778,063.00 81,471,875,152.00 88.55 98,180,214,883.00
2.2.3Belanja Modal Gedung dan Bangunan
147,681,255,257.00 141,338,897,795.00 95.71 136,968,373,196.10
2.2.4Belanja Modal Jalan,Irigasi dan jaringan
622,307,354,341.00 593,918,017,529.75 95.44 317,919,688,200.00
2.2.5Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
295,010,000.00 278,689,465.00 94.47 189,730,000.00
2.2.6Belanja Modal Aset Lainnya
1,883,271,345.00 1,620,687,778.00 86.06 620,933,075.00Jumlah Belanja Modal
864,760,669,006.00 819,080,567,719.75 94.72 555,452,742,032.10
2.3BELANJA TIDAK TERDUGA
2.3.1Belanja Tidak Terduga
5,000,000,000.00 875,905,000.00 17.52 1,257,758,000.00Jumlah Belanja Tidak Terduga
5,000,000,000.00 875,905,000.00 17.52 1,257,758,000.00
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013118
2.4TRANSFER BAGI HASIL KEKAB/KOTA/DESA
2.4.1Bagi Hasil Pajak
- - - -
2.4.2Bagi Hasil Retribusi
- - - -
2.4.3Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
- - - -Jumlah Transfer Bagi Hasil keKab/Kota/Desa - - - -
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER2,183,808,984,664.34 1,974,657,459,760.54 90.42 1,566,202,556,917.35
Surplus/ (Defisit)(329,012,482,522.89) (129,557,290,217.00) 39.38 93,369,344,745.61
3PEMBIAYAAN
3.1PENERIMAAN PEMBIAYAAN
3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih PerhitunganAnggaran (SiLPA)
315,489,611,022.63 315,489,611,022.63 100.00 223,522,496,453.56
3.1.2Pencairan Dana Cadangan
- - - -3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
- - - -
3.1.4Penerimaan Pinjaman Daerah Bank Dunia
33,196,450,000.00 - - -
3.1.5Penerimaan Piutang Daerah
45,095,278,657.26 24,891,064,600.00 55.20 -
3.1.6Penerimaan Kembali Investasi NonPermanen - 12,864,751,625.52 - 8,814,355,269.46Jumlah Penerimaan Pembiayaan
393,781,339,679.89 353,245,427,248.15 89.71 232,336,851,723.02
3.2PENGELUARAN PEMBIAYAAN
3.2.1Pembentukan Dana Cadangan
19,859,500,000.00 0.00 - 0.00
3.2.2Penyertaan Modal (Investasi) PemerintahDaerah 43,196,450,000.00 24,000,000,000.00 55.56 10,000,000,000.00
3.2.3Pembayaran Pokok Utang (Pinjaman BankDunia) - 0.00 - 0.00
3.2.4Pembayaran Utang kepada pihak ketiga
1,712,907,157.00 1,615,524,330.00 94.31 216,585,446.00Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
64,768,857,157.00 25,615,524,330.00 39.55 10,216,585,446.00
PEMBIAYAAN NETTO329,012,482,522.89 327,629,902,918.15 99.58 222,120,266,277.02
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN(SiLPA) 0.00 198,072,612,701.15 - 315,489,611,022.63
Sumber : Laporan Keuangan Pemkab Muara Enim Tahun 2013
Dari Tabel 3.8 di atas terlihat bahwa realisasi Pendapatan
Kabupaten Muara Enim sampai dengan 31 Desember 2013 mencapai
Rp.1,845,101,360,630.54 atau mencapai 99,48 % dari target yang telah
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013119
direncanakan .
Untuk Belanja Daerah secara keseluruhan sampai dengan akhir
Triwulan IV terealisasi sebesar Rp.1,974,657,390,646.54 (90,42%), dari
target yang direncanakan sebesar Rp.2,183,808,984,664.34 Realisasi
belanja terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp.1,154,700,917,926.79,-
(97,87%), Belanja Modal sebesar Rp.819,080,567,719.75,- (94,72%),
dan Belanja Tidak Terduga sebesar Rp. 875,905,000.00,- (17.52%)
Realisasi belanja selama tahun 2013 ada efisiensi sebesar 7,78 % dari
perencanaan awal. Sehingga sampai dengan 31 Desember 2012
terdapat surplus anggaran sebesar Rp.132.054.842.216,4,-
Realisasi pembiayaan sampai dengan akhir Triwulan IV (31
Desember 2013) sebesar Rp.327,629,833,959.35,- merupakan selisih
antara penerimaan pembiayaan sebesar Rp.353,245,427,403.35,-
dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.25,615,593,444.00,-
sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar
Rp. 315.489.611.022,63.
Tabel 3.9Pemerintah Kabupaten Muara Enim
NERACAPer 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah)
Uraian Tahun 2013 Tahun 2012
ASET
ASET LANCAR
KAS 198,104,162,020.15 315,522,366,551.63
Kas di Kas Daerah 188,740,292,768.70 312,859,817,761.89
Kas di Bendahara Pengeluaran - 904,190,600.00
Kas di Bendahara Penerimaan31,549,319.00
32,686,415.00
Kas di Bendahara BLUD9,332,319,932.45
1,725,671,774.74
PIUTANG 29,380,273,624.83 52,848,760,949.65
Piutang PAD338,042,460.00
372,574,589.00
Piutang Dana Perimbangan - 0.00
Piutang Lainnya29,042,231,164.83
52,476,186,360.65
PERSEDIAAN22,877,794,284.55
11,558,142,422.00
Jumlah Aset Lancar 250,362,229,929.53 379,929,269,923.28
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013120
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Nonpermanen811,000,000.00
14,101,281,027.72
Investasi Permanen 162,876,317,472.69 144,096,284,575.96
Jumlah Investasi JangkaPanjang
163,687,317,472.69 158,197,565,603.68
ASET TETAP
Tanah 203,769,929,283.52 202,914,788,282.52
Peralatan dan Mesin 420,238,530,047.83 334,639,629,671.03
Gedung dan Bangunan1,166,344,343,425.75 1,006,197,665,282.75
Jalan, Irigasi, dan Jaringan2,245,844,491,715.28 1,670,676,086,848.53
Aset Tetap Lainnya35,960,908,561.00 25,840,677,596.00
Konstruksi dalam Pengerjaan94,668,878,068.30 20,399,628,890.00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - 0.00
Jumlah Aset Tetap 4,166,827,081,101.68 3,260,668,476,570.83
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0.00 0.00
Jumlah Dana Cadangan 0.00 0.00
ASET LAINNYA
Tuntutan Ganti Rugi61,400,000.00
68,018,000.00
Aset Tak Berwujud12,056,441,150.00
8,083,281,000.00
Aset Lain-Lain63,397,326,707.20
84,033,903,607.00
Jumlah Aset Lainnya 75,515,167,857.20 92,185,202,607.00
JUMLAH ASET 4,656,391,796,361.10 3,890,980,514,704.79
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga3,554,945,754.30
457,337,962.00
Utang PFK - 69,114.00
Utang Jangka Pendek Lainnya4,891,679,524.73
1,255,500,081.00
Jumlah Kewajiban JangkaPendek
8,446,625,279.03 1,712,907,157.00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri52,171,131,761.00
5,425,351,364.00
Utang Luar Negeri 0.00 0.00
Jumlah Kewajiban JangkaPanjang
52,171,131,761.00 5,425,351,364.00
JUMLAH KEWAJIBAN 60,617,757,040.03 7,138,258,521.00
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013121
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran(SiLPA)
198,072,612,701.15315,489,611,022.63
Pendapatan yang ditangguhkan31,549,319.00
32,686,415.00
Cadangan Piutang29,380,273,624.83
52,848,760,949.65
Cadangan Persediaan22,877,794,284.55
11,558,142,422.00
Dana yang Harus Disediakan untukPembayaran Utang Jangka Pendek (8,446,625,279.03)
(1,712,838,043.00)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 241,915,604,650.50 378,216,362,766.28
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam InvestasiJangka Panjang
163,687,317,472.69158,197,565,603.68
Diinvestasikan dalam Aset Tetap4,166,827,081,101.68
3,260,668,476,570.83
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya75,515,167,857.20
92,185,202,607.00
Dana yang Harus disediakan UntukPembayaran Utang Jangka Panjang (52,171,131,761.00)
(5,425,351,364.00)
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 4,353,858,434,670.57 3,505,625,893,417.51
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan dalam DanaCadangan
0.00 0.00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0.00 0.00
JUMLAH EKUITAS DANA 4,595,774,039,321.07 3,883,842,256,183.79
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITASDANA
4,656,391,796,361.10 3,890,980,514,704.79Sumber : Laporan Keuangan Pemkab Muara Enim Tahun 2013
Tabel 3.10Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Muara Enim
Untuk tahun Yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2013(Dalam Rupiah)
URAIAN Tahun 2013 Tahun 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS MASUK KAS
Pajak Daerah 36,251,179,032.00 28,610,692,604.00
Retribusi Daerah 14,599,692,573.0012,511,755,118.00
Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yangDipisahkan
8,627,848,378.8012,111,756,674.47
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 65,632,560,554.74 66,221,785,789.75
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013122
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 386,845,764,379.00333,790,481,087.00
Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 439,073,605,301.00428,949,622,468.00
Dana Alokasi Umum 678,488,372,000.00580,314,469,000.00
Dana Alokasi Khusus 46,527,530,000.0045,218,580,000.00
Dana Penyesuaian Tunjangan Profesi Guru 98,468,452,000.0068,757,550,000.00
Dana Tambahan Penghasilan Guru 8,259,000,000.0010,569,000,000.00
Dana Bos SD SMP,SMA,SMK Negeri dan Swasta - 0.00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari PemerintahProvinsi
10,729,430,200.00 45,686,274,542.74
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - 0.00
Pendapatan Hibah 0.00 0.00
Pendapatan Dana Darurat 0.00 0.00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi 32,411,761,919.00 26,829,934,379.00
Pendapatan Lainnya 19,184,973,206.00 0.00
Jumlah Arus Masuk Kas 1,845,100,169,543.54 1,659,571,901,662.96
ARUS KELUAR KAS
Belanja Pegawai 667,609,314,898.75 621,014,182,978.50
Belanja Barang dan Jasa 373,228,757,788.00 316,093,308,237.95
Belanja Bunga 688,298,905.00 0.00
Belanja Subsidi 3,551,183,220.00 2,129,716,420.00
Belanja Hibah 50,403,901,547.00 23,242,496,002.00
Belanja Bantuan Sosial 2,265,000,000.00 0.00
Belanja Bantuan Keuangan 56,954,530,682.04 47,012,353,246.80
Belanja Tidak Terduga 875,905,000.00 1,257,758,000.00
Bagi Hasil Pajak (Transfer ke Kab/Kota/Desa) - 0.00
Bagi Hasil Retribusi (Transfer ke Kab/kota/Desa) - 0.00
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya (Transfer keKab/Kota/Desa)
- 0.00
Jumlah Arus Keluar Kas 1,155,576,892,040.79 1,010,749,814,885.25
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 689,523,277,502.75 648,822,086,777.71
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGANARUS MASUK KAS
Pendapatan Penjualan atas Tanah dan Bangunan 0.00 0.00
Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan mesin 0.00 0.00
Pendapatan Penjualan atas Gedung 0.00 0.00
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi danJaringan
0.00 0.00
Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya. 0.00 0.00
Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya 0.00 0.00
Jumlah Arus Masuk Kas 0.00 0.00
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013123
ARUS KELUAR KAS
Belanja Modal Pengadaan Tanah 452,400,000.001,573,802,678.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin 81,471,875,152.0098,180,214,883.00
Belanja Modal Pengadaan Gedung dan Bangunan 141,338,897,795.00136,968,373,196.10
Belanja Modal Pengadaan Jalan,Irigasi danJaringan
593,918,017,529.75317,919,688,200.00
Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap Lainnya 278,689,465.00189,730,000.00
Belanja Modal Pengadaan Aset lainnya 1,620,687,778.00620,933,075.00
Jumlah Arus Keluar Kas 819,080,567,719.75 555,452,742,032.10
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (819,080,567,719.75) (555,452,742,032.10)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ARUS MASUK KAS
Pencairan Dana Cadangan - 0.00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - 0.00
Penerimaan Pinjaman Daerah Bank Dunia - 0.00
Penerimaan Piutang Daerah 24,891,064,600.00 0.00
Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen 12,864,751,625.52 8,814,355,269.46
Jumlah Arus Masuk Kas 37,755,816,225.52 8,814,355,269.46
ARUS KELUAR KAS
Pembentukan Dana Cadangan 0.00 0.00
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 24,000,000,000.00 10,000,000,000.00
Pembayaran Pokok Utang (Pinjaman Bank Dunia) 0.00 0.00
Pembayaran Utang kepada Pihak Ketiga 1,615,524,330.00 216,585,446.00
Jumlah Arus Keluar Kas 25,615,524,330.00 10,216,585,446.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 12,140,291,895.52 (1,402,230,176.54)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
ARUS MASUK KAS
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 43,112,231,407.00 43,191,717,995.00
Penerimaan PFK pada Bendahara PengeluaranSKPD 0.00 0.00Jumlah Arus Masuk Kas 43,112,231,407.00 43,191,717,995.00
ARUS KELUAR KAS
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 43,112,300,521.00 44,220,415,300.00
Pengeluaran PFK pada Bendahara PengeluaranSKPD 0.00 271,500.00
Jumlah Arus Keluar Kas 43,112,300,521.00 44,220,686,800.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (69,114.00) (1,028,968,805.00)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS SELAMAPERIODE
(117,417,067,435.48) 90,938,145,764.07
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013124
Saldo Awal Kas di BUD 315,489,680,136.63 224,551,534,372.56
Saldo Akhir Kas di Kas Daerah 188,740,292,768.70 312,859,817,761.89
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran -904,190,600.00
Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD 9,332,319,932.45 1,725,671,774.74
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 31,549,319.00 32,686,415.00
Saldo Akhir Kas 198,104,162,020.15 315,522,366,551.63
Sumber : Laporan Keuangan Pemkab Muara Enim Tahun 2013
Dari Tabel 3.10 di atas terlihat bahwa sampai dengan akhir
Triwulan IV (31 Desember 2013) arus kas bersih dari aktivitas operasi
sebesar Rp. 689,523,277,502.75,- sedangkan arus kas bersih dari
aktivitas investasi non keuangan minus sebesar Rp
(819,080,567,719.75), arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan
sebesar Rp. 12,140,291,895.52 dan arus kas bersih dari aktivitas non
anggaran minus sebesar Rp. (69,114.00) sedangkan saldo akhir kas
Pemerintah Kabupaten Muara Enim per Tanggal 31 Desember 2013
adalah sebesar Rp. 198,104,162,020.15,-
Terlihat pada arus kas dari aktivitas operasi, Pemerintah
Kabupaten Muara Enim memiliki arus kas masuk yang lebih besar dari
arus kas pengeluaran sehingga diperoleh arus kas bersih dari
aktivitas operasi, yaitu sebesar Rp. 689,523,277,502.75,- Hal ini
mencerminkan Pemerintah Kabupaten memiliki kemampuan untuk
mendanai kebutuhan operasionalnya sedangkan sisa lebih dari
aktivitas operasi dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran kas
dari aktivitas investasi maupun aktivitas pembiayaan.
Pada arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan,
Pemerintah Kabupaten Muara Enim tidak memiliki sumber penerimaan
dari aktivitas investasi tetapi justru melakukan investasi berupa
Belanja modal yang sebagian besar digunakan dalam rangka perolehan
aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi , aset tetap lainnya dan aset lainnya, sehingga didapat
arus kas netto yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah
Kabupaten sedang membangun /meningkatkan sarana dan prasarana.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013125
Kondisi ini sangat relevan dengan visi dan misi Kabupaten Muara
Enim di bidang pembangunan, penataan, peningkatan maupun
perbaikan diberbagai bidang kewenangan daerah dengan tujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan kepada masyarakat di masa
mendatang.
Dilihat dari arus kas aktivitas pembiayaan, Pemerintah
Kabupaten Muara Enim juga tidak memiliki sumber penerimaan dari
aktivitas pembiayaan. Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten
melakukan penyertaan modal (investasi) sebesar Rp. 24,000,000,000,-
pembayaran pokok hutang (pinjaman bank dunia) sebesar Rp. 0,00 dan
pembayaran hutang kepada pihak ketiga sebesar Rp. 1,615,524,330,-
sehingga diperoleh arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan sebesar
negatif Rp. 12,140,291,895.52,-
Pada arus kas dari aktivitas non anggaran, pada tahun 2013
Pemerintah Kabupaten menerima arus kas masuk dari penerimaan
Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp. 43,112,231,407,- Penerimaan
PFK pada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp. 0,00 dan melakukan
arus kas keluar untuk pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga sebesar
Rp. 43,112,231,407,- Pengeluaran PFK pada Bendahara Pengeluaran
SKPD sebesar Rp. 0,- sehingga diperoleh arus kas bersih dari aktivitas
non anggaran sebesar Rp. (69,114.00).
Dari arus kas baik dari aktivitas operasi, aktivitas investasi aset
non keuangan, aktivitas pembiayaan, aktivitas non anggaran, saldo
akhir kas di BUD, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran,
saldo akhir kas per 31 Desember 2013 sebesar Rp.
198,104,162,020.15,-
E. ANALISIS ANGGARAN CAPAIAN KINERJA PER SASARANSTRATEGIS
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013126
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Anggaran1. Meningkatnya IPM dari
69,42 pada tahun 2007menjadi > 70 padatahun 2012
Rp. 113,751,129,254.82
a. Meningkatnyakualitaskesehatanmasyarakat :
a. Penurunan AngkaKematian Bayi
28 per1000 kel
hidup
5,83 per1000 kel
hidup
100
b. Penurunan AngkaKematian Ibu
15 per10000 kel
hidup
11.43 per10000 kel
hidup100
c. Rasio jumlahpenduduk denganjumlah rumah sakitdan fasilitaskesehatan lainnya
1,2 per500000
penduduk
2,09 per500000
penduduk
100
d. Umur harapanhidup
68.23 68.23 100
e. Prevelensi giziburuk- Gizi Lebih <19,9 2.4% 100
- Gizi Normal ≥ 80 90.86% 100- Gizi Kurang ≤ 15 6,05% 100- Gizi SangatKurang
≤ 10.69% 100
b. MeningkatnyaKualitasPendidikan
Rasio jumlah murid perjumlah sekolah
200 : 1 200 : 1 100
Rp. 599,433,784,133.18
Rasio jumlah murid perjumlah guru
1 : 15 1 : 10 100
Angka partisipasi sekolah 82 % 90.65% 100
Persentase penurunanangka putus sekolah
16% 0,38% 100
Nilai rata-rata UAN 7.75 7.77 100
Angka buta aksarapenduduk usia 15 tahunkeatas
850 orang 1.749orang
100
Angka melanjutkansekolah
93% 93,08% 100
c. Peningkatan dayabeli masyarakat
1. PDRB Per kapita Rp. 24,911,788,408.67- Migas 7% 5.24 % 100- Tanpa Migas 7% 8.39% 100
2. Jumlah PendudukMiskin
< 14 % 13% 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 100
2 Meningkatnyakerukunan intra danantar umat beragama :
Jumlah Konflik antarumat beragama
0 0 100 Rp. 5,557,749,901.56
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran100
3 Meningkatnya kinerjaPemerintah Daerah
a. Peningkatankualitas pelayanapublik
- Jumlah penggunaanIT untuk pelayananpublik
8 SKPD 8 SKPD 100Rp. 8,936,064,804.05
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013127
b. Mendorongterciptanya sistemdan kelembagaanPemerintahanyang baik
1. Jumlah SKPD yangsudahmenggunakan IT
8 SKPD 9 SKPD 100
2. Jumlah SKPD yangMenerapkan SOP
62 SKPD 62 SKPD 100
3. Jumlah SKPD yangmelaksanakan IKM
4 SKPD 6 SKPD 100
4 Jumlah Perda yangmengatur tentangpelayanan publik
1 Perda 1 Perda 100
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 96.664 Meningkatnya
pertumbuhan ekonomikhususnya sektorekonomi unggulan
Persentase peningkatanproduksi pertanian
a. Peningkatanproduktivitaspertanian
- Padi 3,0% 3,02% 100
Rp.31.318.922.268,59- Jagung 6.50% 0,24% 3,69- Kedelai 4,0% (74,85)% 0,053
- Karet 1.09% 1.09% 100- Kelapa Sawit 1.09% 1.09% 100- Kopi 1.09% 1.09% 100
b. Penyediaan danpeningkatankualitas sarana danprasaranapendukungaktivitas ekonomi
Jumlah sarana danprasarana pendukungyang tepat sasaran:- Pasar Perdesaan
Rp. 12,660,264,187.08
- PembangunanPasar Karet- Persentasepeningkatanpendapatanmasyarakat-Persentasepenurunanekonomi biayatinggi-Persentasepenyerapan tenagakerja
10%
20%
10%
10%
20%
10%
100
100
100
- Rehab PasarPerdesaan- Persentasepenurunanekonomi biayatinggi
10% 10% 100
- Pengadaan MesinKemasan bagi IKMa. Pengadaan
mesinpencacah
b. Pengadaanmesin molen
c. Pengadaanmesinpembuat eskrim-Persentasepeningkatanjumlahproduksi
20% 20% 100
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013128
c. Pemberdayaanmasyarakat(keterampilan,manajemen,permodalan)
1. PersentasePembinaan industrikecil dan Menengah(IKM)
170 unitusaha
210 unitusaha
100
2. Kelompok Tani yangmemilikiketerampilanmanajemen danpermodalan
5% 13,9% 100Rp. 23,848,333,836.27
d. Mendorongtumbuhkembangnyakegiatan ekonomiproduktif
Persentase kelompokusaha masyarakat yangmemiliki kegiatanekonomi produktif
85% 85% 100Rp.14,897,572,946.97
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran 87,73 Rp. 835,315,609,741.19
Jumlah Anggaran
Tabel 3.11Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2013
No Program Pagu Anggaran Realisasi Belanja %
1Meningkatnyakualitas kesehatanmasyarakat
113,751,129,254.82 109,550,941,341.00 93,31
2MeningkatnyaKualitas Pendidikan
599,433,784,133.18 565,786,970,617.00 94,39
3Peningkatan daya belimasyarakat
24,911,788,408.67 22,535,981,300.00 90,46
4Meningkatnyakerukunan intra danantar umat beragama
5,557,749,901.56 4,574,726,114.0082,31
5Peningkatan kualitaspelayana publik
8,936,064,804.05 8,936,064,804.05 94,16
6Peningkatanproduktivitaspertanian
31,318,922,268.59 27,229,027,234.00 89,00
7
Penyediaan danpeningkatan kualitassarana dan prasaranapendukung aktivitasekonomi
12,660,264,187.08 11,417,733,437.0090,19
8
Pemberdayaanmasyarakat(keterampilan,manajemen,permodalan)
23,848,333,836.27 22,387,705,019.00 93,88
9Mendorong tumbuhkembangnya kegiatanekonomi produktif
14,897,572,946.97 12,920,897,188.00 86,73
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013129
F. ASPEK PENDUKUNG KINERJADalam upaya untuk meningkatkan kinerja dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim didukung oleh sarana dan
prasarana serta dukungan Sumber Daya aparatur. Jumlah pegawai di
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan seluruh dinas berjumlah
7.198 orang dan lembaga teknis daerah berjumlah 680 orang (Sumber
data: Badan Kepegawaian Daerah dalam Muara Enim Dalam Angka).
G. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUNBerdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan atas
akuntabilitas kinerja pada instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten
Muara Enim Tahun 2011 Nomor LHE-4487/PW07/3 tanggal 12
Oktober 2011 tentang Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
pada Instansi Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun 2010. Hasil
evaluasi tersebut menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Muara
Enim memperoleh kategori D (kurang) dengan nilai sebesar 23,34
sehingga perlu perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim direkomendasikan melakukan
perbaikan sebagai berikut:
1) Melakukan review berkala terhadap RPJMD yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 dan dimanfaatkan dalam
penyusunan dokumen perencanaan tahunan dan penganggaran.
2) Melakukan revisi Renstra SKPD yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran yang dilengkapi dengan target jangka menengah serta
kebijakan, program dan kegiatan yang mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2011 dan dimanfaatkan dalam dokumen
Renja, penetapan Kinerja dan RKA.
3) Menyusun RKPD dan RKT untuk tingkat Kabupaten, Renja/RKT
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013130
untuk tingkat SKPD yang mengacu dan selaras dengan
RPJMD/Renstra serta memperhatikan PP Nomor 8 Tahun 2008
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 dan
agar dimanfaatkan dalam penyusunan Penetapan Kinerja serta
penganggaran.
4) Menyusun Penetapan Kinerja secara berjenjang setiap tahun
setelah APBD/DPA disetujui dengan memperhatikan keselarasan
sasarannya dengan RPJMD/Renstra dan RKPD/Renja-SKPD dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2011 tanggal 31
Desember 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
5) Menyusun dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/
09/MPAN/5/ 2007 dan PER/ 20/MPAN/11/ 2008 dan
memanfaatkan dokumen IKU dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran serta melakukan pengukuran pencapaian kinerja
secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD ditindaklanjuti untuk
perbaikan manajemen kinerja dan sebagai alat pengukur
keberhasilan kinerja SKPD.
7) Melakukan perbaikan dalam mekanisme pengumpulan data
kinerja.
Rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan sudah
ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebagai
berikut:
- Rekomendasi sebagaimana tercantum dalam angka 1 sudah
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim dengan
melakukan klarifikasi dengan Tim BPKP pada tanggal 8 Februari
2012, hasil review terhadap RPJMD yaitu RPJMD belum memuat
Indikator Kinerja Utama sesuai dengan Peraturan Menteri
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013131
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/MPAN/5/2002
dan PER/20/MPAN/11/2008, kedepan untuk RPJMD akan kita
revisi dengan memuat IKU dalam RPJMD tersebut.
- Rekomendasi sebagaimana tercantum dalam angka 2 sudah
dilakukan juga oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk
merevisi Rencana Strategis (Renstra) dengan didampingi oleh tim
BPKP, sehingga saat ini Renstra SKPD dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Muara Enim sudah memuat visi, misi, tujuan dan
sasaran yang dilengkapi dengan target jangka menengah serta
kebijakan, program dan kegiatan yang mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2011.
- Rekomendasi sebagaimana tercantum pada angka 3 sudah
ditindaklanjuti dengan menyusun RKPD dan RKT untuk tingkat
kabupaten, Renja (RKT) untuk tingkat SKPD yang mengacu dan
selaras dengan RPJMD/Renstra dengan berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2008.
- Rekomendasi sebagaimana tercantum pada angka 4 sudah
ditindaklanjuti dengan menyusun penetapan kinerja secara
berjenjang setiap tahun dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
- Rekomendasi sebagaimana tercantum pada angka 5 sudah
ditindak lanjuti dengan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU)
dan ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2011
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Penetapan IKU dimaksud
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/ 09/ MPAN dan PER/20/MPAN/11/ 2008.
Dengan demikian, hasil evaluasi BPKP sudah ditindaklanjuti oleh
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013132
Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk perbaikan manajemen
kinerja dan sebagai alat pengukur keberhasilan kinerja SKPD.
Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : B / 238 / M.PAN-RB / 03 / 2013 tanggal
22 Maret 2013 tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kabupaten / Kota, hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Muara Enim
mendapat nilai 50,12 atau dengan Predikat Penilaian “CC”. Hasil
evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Kinerja 17,03
b. Pengukuran Kinerja 10,08
c. Pelaporan Kinerja 7,35
d. Evaluasi Kinerja 4,03
e. Capaian Kinerja 11,62
Nilai hasil evaluasi 50,12
Nilai dimaksud merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh
komponen manajemen kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Muara Enim meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja.
A. Perencanaan KinerjaPada aspek perencanaan kinerja, Pemerintah Kabupaten Muara
Enim baik di tingkat Pemerintah Kabupaten maupun SKPD, telah
memiliki dokumen perencanaan kinerja jangka menengah
(RPJMD/Renstra) dan perencanaan kinerja tahunan (RKT dan
Penetapan Kinerja). Namun dalam aspek perencanaan kinerja
terdapat beberapa kekurangan, antara lain :
3. RPJMD tidak dilengkapi dengan indikator kinerja, sedangkan
Renstra SKPD belum menetapkan target kinerja jangka
menengah
4. Dokumen RPJMD belum direvieu secara berkala
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013133
5. Dokumen RPJMD belum sepenuhnya digunakan sebagai acuan
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
6. Dokumen-dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya
dimanfaatkan sebagai alat untuk mengendalikan kinerja dan
memperbaiki kinerja.
B. Pengukuran Kinerja1. Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah memiliki secara formal
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan
entitas organisasi. Kelemahan IKU dimkasud diantaranya adalah
belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria indikator kinerja yang
baik.
2. Kualitas rumusan indikator kinerja belum sepenuhnya sesuai
dengan kriteria indikator kinerja yang baik. Sebagai akibatnya,
hasil pengukuran yang dilakukan belum mencerminkan kinerja
yang sesungguhnya.
3. Hasil pengukuran kinerja atas target-target yang direncanakan
belum dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
organisasi, sehingga tidak dapat digunakan sebagai umpan bagi
Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk memperbaiki
kelemahan dan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan
datang.
4. Pemerintah Kabupaten Muara Enim belum membangun sistem
pengumpulan data kinerja secara memadai, tetapi masih bersifat
adhoc pada saatpenyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
C. Pelaporan KinerjaLAKIP Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 yang telah
disusun telah disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Namun
dalam LAKIP, baik di tingkat Pemerintah Kabupaten Maupun SKPD
terdapat kelemahan, antara lain :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013134
1. LAKIP SKPD belum sepenuhnya menyajikan informasi
pencapaian sasaran yang berorientasi outcome
2. LAKIP Kabupaten maupun SKPD belum sepenuhnya menyajikan
informasi pencapaian sasaran mengenai kinerja yang telah
diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja
3. Evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis yang
disajikan dalam LAKIP Kabupaten maupun SKPD kurang
memadai dan belum menyajikan pembandingan data kinerja,
sehingga LAKIP belum dapat menginformasikan capaian kinerja
organisasi yang sesungguhnya
4. Informasi kinerja yang disajikan dalam LAKIP, belum dapat
dimanfaatkan untuk bahan perbaikan perencanaan dan
peningkatan kinerja.
D. Evaluasi Kinerja1. Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah melakukan evaluasi
terhadap Akuntabilitas Kinerja unit kerja di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim
2. Pemerintah Kabupaten Muara Enim belum melakukan evaluasi
program secara memadai dalam rangka menilai keberhasilan
program strategis
E. Capaian KinerjaEvaluasi atas pencapaian kinerja mencakup evaluasi atas capaian
kinerja yang tertuang dalam LAKIP dan evaluasi atas capaian kinerja
lainnya. Evaluasi kinerja yang tertuang dalam LAKIP mencakup kinerja
pencapaian output dan outcome yang dilaporkan. Seluruh target yang
ditetapkan dalam dokumen perencanaan tercapai. untuk capaian
kinerja outcome, capaiannya masih belum sesuai dengan harapan. Hal
ini lebih banyak disebabkan perumusan indikator kinerja outcome
yang tidak memadai sehingga capaian kinerja yang disajikan dalam
LAKIP tidak dapat diukur dengan semestinya. Capaian kinerja lainnya
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013135
mencakup, antara lain :
1. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun
2012 mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK RI;
2. Untuk kinerja bidang kesehatan, capaian indikator “ Pengguna Alat
KB” sudah berada di atas rata-rata nasional maupun rata-rata
Kabupaten / Kota se Provinsi Sumatera Selatan. Di lain pihak,
capaian indikator Penolong Persalinan (terakhir) oleh Tenaga
Kesehatan “ lebih rendah dari rata-rata nasional maupun rata-rata
Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Selatan;
3. Untuk kinerja bidang pendidikan, capaian indikator “Angka Melek
Huruf 15-25 Tahun” merupakan capaian tertinggi nasional dan
tertinggi se Provinsi Sumatera Selatan. Di lain pihak, capaian
indikator “ Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun” sudah berada
diatas rata-rata nasional, tetapi lebih rendah dari rata-rata
Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Selatan;
4. Untuk kinerja bidang ketenagakerjaan, capaian indikator
“Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tidak
Bekerja” sudah berada di atas rata-rata nasional, tetapi lebih
rendah dari rata-rata kabupaten/kota se Provinsi Sumatera
Selatan;
5. Untuk kinerja bidang sosial, capaian indikator “Persentase
penduduk miskin”, masih berada di bawah rata-rata nasional,
tetapi lebih tinggi dari rata-rata Kabupaten/kota se Provinsi
Sumatera Selatan. Di lain pihak, capaian indikator “Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1)” dan “Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) sudah berada di atas rata-rata nasional maupun rata-rata
Kabupaten/Kabupaten se Provinsi Sumatera Selatan;
6. Untuk kinerja bidang ekonomi, capaian indikator “PDRB atas dasar
harga berlaku” masih berada di bawah rata-rata nasional, tetapi
lebih tinggi dari rata-rata Kabupaten/kota se Provinsi Sumatera
Selatan. Di lain pihak, capaian indikator “PDRB atas dasar harga
konstan” dan “laju pertumbuhan PDRB” sudah berada di atas rata-
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013136
rata nasional maupun rata-rata Kabupaten/kota se Provinsi
Sumatera Selatan.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim agar
melakukan perbaikan sebagai berikut :
a. Menyempurnakan RPJMD dengan menetapkan indikator kinerja
sebagai alat ukur keberhasilan dan menetapkan target kinerja
jangka menengah dalam dokumen Renstra Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
b. Melakukan review terhadap RPJMD secara berkala
c. Memanfaatkan dokumen RPJMD sebagai acuan sebagai acuan
penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
d. Memanfaatkan dokumen-dokumen perencanaan kinerja sebagai
alat untuk mengendalikan kinerja dan memperbaiki kinerja
e. Menyempurnakan kualitas indikator kinerja sehingga dapat
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
f. Menyempurnakan penyajian informasi dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dapat menginformasikan
pencapaian sasaran yang berorientasi outcome, capaian inerja yang
telah diperjanjikan dalam dokumen Penetapan Kinerja, analisis
pencapaian sasaran strategis yang memadai dan pembandingan
data kinerja
g. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) agar
dimanfaatkan untuk memperbaiki perencanaan, pelaksanaan
program dan kegiatan, serta peningkatan kinerja organisasi
h. Melakukan evaluasi atas program strategis Pemerintah Kabupaten
Muara Enim untuk menjawab apakah ada perubahan (dampak)
yang terjadi selama program tersebut dijalankan.
i. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang
akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jajaran Pemerintah
Kabupaten Muara Enim untuk mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013137
j. Memperhatikan dan menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi,
agar terjadi peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : B / 255 / M.PAN-RB / 01 / 2014 tanggal
23 Januari 2014 tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Muara Enim
mendapat nilai 56,59 atau dengan Predikat Penilaian “CC”. Hasil
evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Kinerja 19,97
b. Pengukuran Kinerja 11,19
c. Pelaporan Kinerja 8,17
d. Evaluasi Kinerja 5,49
e. Capaian Kinerja 11,77
Nilai hasil evaluasi 56,59
Nilai dimaksud merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh
komponen manajemen kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Muara Enim meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja.
1. Perencanaan KinerjaPada aspek perencanaan kinerja, Pemerintah Kabupaten Muara
Enim baik di tingkat Pemerintah Kabupaten maupun SKPD, telah
memiliki dokumen perencanaan kinerja jangka menengah
(RPJMD/Renstra) dan perencanaan kinerja tahunan (RKT dan
Penetapan Kinerja). Namun dalam aspek perencanaan kinerja
terdapat beberapa kekurangan, antara lain :
1. RPJMD tidak dilengkapi dengan indikator kinerja, sedangkan
Renstra SKPD belum menetapkan target kinerja jangka
menengah;
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013138
2. Dokumen RPJMD belum direvieu secara berkala;
3. Dokumen-dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya
dimanfaatkan sebagai alat untuk mengendalikan kinerja dan
memperbaiki kinerja.
2. Pengukuran Kinerja1. Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah memiliki secara formal
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan
entitas organisasi. Kelemahan IKU dimaksud diantaranya adalah
belum sepenuhnya sesuai dengan kreteria indikator kinerja yang
baik (SMART), sebagai akibatnya, hasil pengukuran yang
dilakukan belum mencerminkan kinerja yang sesungguhnya;
2. Hasil pengukuran kinerja atas target-target yang direncanakan
belum dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
organisasi, sehingga tidak dapat digunakan sebagai umpan bagi
Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk memperbaiki
kelemahan dan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan
datang;
3. Pemerintah Kabupaten Muara Enim belum membangun sistem
pengumpulan data kinerja secara memadai, tetapi masih bersifat
adhoc pada saatpenyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
3. Pelaporan KinerjaLAKIP Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 yang telah
disusun telah disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Namun
dalam LAKIP, baik di tingkat Pemerintah Kabupaten Maupun SKPD
terdapat kelemahan, antara lain :
1. LAKIP SKPD belum sepenuhnya menyajikan informasi
pencapaian sasaran yang berorientasi outcome;
2. Evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis yang
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013139
disajikan dalam LAKIP Kabupaten maupun SKPD kurang
memadai dan belum menyajikan pembandingan data kinerja,
sehingga LAKIP belum dapat menginformasikan capaian kinerja
organisasi yang sesungguhnya;
3. Informasi kinerja yang disajikan dalam LAKIP, belum dapat
dimanfaatkan untuk bahan perbaikan perencanaan dan
peningkatan kinerja.
4. Evaluasi KinerjaPemerintah Kabupaten Muara Enim telah melakukan evaluasi
terhadap Akuntabilitas Kinerja unit kerja di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim namun belum sepenuhnya
ditindaklanjuti untuk mengukur keberhasilan unit kerja dan
perbaikan manajemen kinerja organisasi.
5. Capaian KinerjaEvaluasi atas pencapaian kinerja mencakup evaluasi atas
capaian kinerja yang tertuang dalam LAKIP dan evaluasi atas
capaian kinerja lainnya. Evaluasi kinerja yang tertuang dalam
LAKIP mencakup kinerja pencapaian output dan outcome yang
dilaporkan serta keterkaitannya dengan program dan kegiatan-
kegiatan. Hasil evaluasi menunjukan bahwa capaian kinerja
output hamper seluruh target yang ditetapkan dalam dokumen
perencanaan tercapai. untuk capaian kinerja outcome,
capaiannya masih belum sesuai dengan harapan. Hal disebabkan
rumusan indikator belum seluruhnya SMART. Capaian kinerja
lainnya mencakup, antara lain :
1. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun
2012 mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK RI;
2. Untuk kinerja bidang kesehatan, capaian indikator “ Pengguna
Alat KB” sudah berada di atas rata-rata nasional maupun rata-
rata Kabupaten / Kota se Provinsi Sumatera Selatan. Di lain
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013140
pihak, capaian indikator Penolong Persalinan (terakhir) oleh
Tenaga Kesehatan “ lebih rendah dari rata-rata nasional maupun
rata-rata Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Selatan;
3. Untuk kinerja bidang pendidikan, capaian indikator “Angka
Melek Huruf 15-25 Tahun” merupakan capaian tertinggi nasional
dan tertinggi se Provinsi Sumatera Selatan. Di lain pihak, capaian
indikator “ Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun” sudah berada
diatas rata-rata nasional, tetapi lebih rendah dari rata-rata
Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Selatan;
4. Untuk kinerja bidang ketenagakerjaan, capaian indikator
“Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Tidak
Bekerja” sudah berada di atas rata-rata nasional, tetapi lebih
rendah dari rata-rata kabupaten/kota se Provinsi Sumatera
Selatan;
5. Untuk kinerja bidang sosial, capaian indikator “Persentase
penduduk miskin”, berada di atas rata-rata nasional, tetapi lebih
rendah dari rata-rata Kabupaten/kota se Provinsi Sumatera
Selatan. Demikian pula capaian indikator “Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)” dan “Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sudah
berada di bawah rata-rata nasional maupun rata-rata
Kabupaten/Kabupaten se Provinsi Sumatera Selatan;
6. Untuk kinerja bidang ekonomi, capaian indikator “PDRB atas
dasar harga berlaku” capaian berada di atas rata-rata nasional,
tetapi lebih tinggi dari rata-rata Kabupaten/kota se Provinsi
Sumatera Selatan. Kemudian capaian indikator “PDRB atas dasar
harga konstan” berada di atas rata-rata nasional dan di atas rata-
rata Kabupaten/kota se Provinsi Sumatera Selatan. Dan capaian
indikator “ Laju Pertumbuhan PDRB” berada diatas rata-rata
Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Selatan.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim agar
melakukan perbaikan sebagai berikut :
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013141
1. Melakukan review terhadap RPJMD dengan melengkapi tujuan
dan indikator tujuan serta review secara berkala;
2. Memanfaatkan dokumen-dokumen perencanaan kinerja sebagai
alat untuk mengendalikan kinerja dan memperbaiki kinerja;
3. Menyempurnakan kualitas indikator kinerja sehingga dapat
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik (SMART);
4. Menyempurnakan penyajian informasi dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dapat
menginformasikan pencapaian sasaran yang berorientasi
outcome, capaian inerja yang telah diperjanjikan dalam dokumen
Penetapan Kinerja, analisis pencapaian sasaran strategis yang
memadai dan pembandingan data kinerja yang memadai;
5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) agar
dimanfaatkan untuk memperbaiki perencanaan, pelaksanaan
program dan kegiatan, serta peningkatan kinerja organisasi;
6. Melakukan evaluasi atas program strategis Pemerintah
Kabupaten Muara Enim untuk menjawab apakah ada perubahan
(dampak) yang terjadi selama program tersebut dijalankan;
7. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang
akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jajaran
Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel;
8. Memperhatikan dan menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi,
agar terjadi peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013142
BAB IVPENUTUP
1. Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Pemerintah Kabupaten Muara Enim merupakan perwujudan
kewajiban Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Muara Enim yang
telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Muara
Enim Nomor 25 Tahun 2008.
2. Pengukuran kinerja dalam LAKIP dilakukan dengan menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran.
Selanjutnya dilakukan analisa akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan
program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan tujuan,
sasaran, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana
stratejik
3. Pengukuran Kinerja dilakukan berdasarkan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang disusun instansi Pemerintah Kabupaten yang
meliputi 4 sasaran strategis.
4. Hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis
terhadap 4 sasaran yang mencakup 26 indikator kinerja sasaran
setingkat outcome. Hasil pengukuran dikelompokkan dalam 4
kategori yaitu sangat baik dengan tingkat capaian ≥91%, baikdengan tingkat capaian 81 % - 90 %, cukup dengan tingkat
capaian 71 % - 80 % dan kurang dengan tingkat capaian ≤ 70 % :
a. Pencapaian sasaran sangat baik (≥ 91%) terdiri atas 3 sasaran
atau sebesar 75 % dari total sasaran.
b. Pencapaian sasaran baik (81 % - 90 %) terdiri atas 1 sasaran
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013143
atau sebesar 25% dari total sasaran.
c. Pencapaian sasaran cukup (71 % - 80 %) terdiri atas 0 sasaran
atau 0 % dari total sasaran.
d. Pencapaian sasaran kurang (≤ 70 %) terdiri atas 0 sasaran atau
0 % dari total sasaran.
5. Perincian hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran
stratejik disajikan dalam tabel berikut :
6. Terdapat 1 (satu) sasaran yang realisasi tingkat capaiannya masuk
katagori sangat baik (71%-91%), dari Tabel 4.1 terlihat bahwa 3
(tiga) sasaran tingkat capaiannya masuk dalam katagori baik dan
1(satu) sasaran masuk kedalam katagori sangat baik.
7. Upaya pemecahan masalah untuk mengatasi hambatan / kendala
tersebut Pemerintah Kabupaten Muara Enim mengambil langkah-
langkah, antara lain
a. Pemenuhan jumlah sarana dan profesionalisme sumber daya
aparatur tetap akan menjadi prioritas;
b. Memantapkan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan;
c. Meningkatkan sektor-sektor ekonomi yang menjadi unggulan
daerah Kabupaten Muara Enim.
8. Akuntabilitas Kinerja Keuangan tahun 2013, sebagai berikut :
a. Jumlah pendapatan sampai akhir tahun 2013 sebesar
Rp. 1.845.101.360.630,54,- atau mencapai 99,48 % dari target
yang telah direncanakan.
b. Belanja Daerah secara keseluruhan sampai dengan akhir
Triwulan IV (31 Desember 2013) terealisasi sebesar Rp.
1.974.657.390.646,54 (90,42%), dari target yang direncanakan
sebesar Rp. 2.183.808.984.664,34,- terdiri dari Belanja Operasi
sebesar Rp. 1.154.700.917.926,79,- Belanja Modal sebesar Rp.
819.080.567.719,75,- dan Belanja Tidak Terduga sebesar Rp.
875.905.000,- Realisasi belanja selama tahun 2012 ada efisiensi
sebesar 9,58 % dari perencanaan awal. Sehingga sampai dengan
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013144
31 Desember 2013 terdapat surplus anggaran sebesar Rp.
327.629.833.959,35,-
c. Selisih antara Pendapatan Daerah dengan Belanja Daerah
sampai dengan akhir Triwulan IV (31 Desember 2013), terdapat
surplus anggaran Pemerintah Kabupaten Muara Enim sebesar
Rp.93.369.344.745,61.
.d. Realisasi jumlah pembiayaan sampai dengan akhir Triwulan IV
(31 Desember 2013) adalah sebesar Rp. 327.629.833.959,35,-
merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan sebesar Rp.
353.245.427.403,35,- dengan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp. 25.615.593.444,- sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) sebesar Rp. 327.629.833.959,35,-
9. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim Tahun
2013 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI;
10. Keberhasilan pencapaian sasaran yang tercantum dalam RPJMD ini
telah mampu memberikan kontribusi terhadap keberhasilan
pembangunan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
11. Untuk pengumpulan data kinerja secara memadai, pada tahun
2014 Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah membangun system
pengumpulan data.
LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2013145
Kabupaten : Muara EnimTahun : 2013
NO Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. a. Penurunan Angka Kematian Bayi 28 per 1000 kelhidup
5,83 per 1000kel hidup
100
b. Penurunan Angka Kematian Ibu 15 per 10000 kelhidup
11,43 per10000 kel
hidup100
c. Rasio jumlah penduduk dengan jumlah rumahsakit dan fasilitas kesehatan lainnya
1,2 per 500000penduduk
2,09 per500000
penduduk
100
d. Umur harapan hidup 68.23 68.23 100e. Prevelensi gizi buruk
- Gizi Lebih <19,9 2,4% 100- Gizi Normal ≥ 80 90,86% 100- Gizi Kurang ≤ 15 6,05% 100- Gizi Sangat Kurang ≤ 1 0,69% 100
b. 200 : 1 200:1 100
1 : 15 1:10 100
FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT KABUPATEN
Meningkatnya KualitasPendidikan
Rasio jumlah murid per jumlah sekolah
Rasio jumlah murid per jumlah guru
1.Sasaran Strategis
Meningkatnya IPM dari 69,42 padatahun 2007 menjadi > 70 pada tahun2012
Meningkatnya kualitas kesehatanmasyarakat :
Angka partisipasi guru
1 : 15 1:10 100
82.00% 90.65% 10010% 0.38% 100
7.75 7.75% 100850 orang 1.749 orang 100
93% 93.08% 100
c. 1. PDRB Per kapita
- Migas 7% 5.24 % 74.85 - Tanpa Migas 7% 8.39% 100
2. Jumlah Penduduk Miskin < 14 % 13,21% 100
98.60
2 0 0 100
100
3
a. 8 SKPD 8 SKPD 100
b. 1. Jumlah SKPD yang sudah menggunakan IT 8 SKPD 9 SKPD 100
2. Jumlah SKPD yang memiliki dan MenerapkanSOP
60 SKPD 60 SKPD 100
3. Jumlah SKPD yang melaksanakan IKM 4 SKPD 6 SKPD 1004 Jumlah Perda ttg Pelayanan Publik 1 Perda 1 Perda 100
100.00
Meningkatnya kinerja PemerintahDaerah
Peningkatan kualitas pelayanan
Mendorong terciptanya sistemdankelembagaan Pemerintahanyang baik
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran
Meningkatnya KualitasPendidikan
Jumlah Konflik antar umat beragama
Rasio jumlah murid per jumlah guru
1.
Peningkatan daya belimasyarakat
Angka partisipasi guru
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran
Jumlah penggunaan IT untuk pelayanan publik
Nilai rata-rata UANAngka buta aksara penduduk usia 15 tahun keatas
Angka melanjutkan sekolah
Meningkatnya kerukunan intra danantar umat beragama :Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran
Persentase penurunan angka putus sekolah
4
a. - Padi 3.00% 3.02% 125.17- Jagung 6.50% 0.24% 64.15- Kedelai 4.00% -74.85% 0.05%
- Karet 1.09% 1.09% 100- Kelapa Sawit 1.09% 1.09% 100- Kopi 1.09% 1.09% 100
b.- Pembangunan Pasar Perdesaan- Pembangunan Pasar Karet
- peningkatan pendapatan masyarakat 10% 10% 100%
- penurunan ekonomi biaya tinggi 20% 20% 100%
- Penyerapan tenaga kerja 10% 10% 100%
- Rehab Pasar Perdesaan - penurunan ekonomi biaya tinggi 10% 10% 100%
- Pengadaan Mesin Kemasan bagi IKMPengadaan mesin kemasan pencacah
Pengadaan mesin molenPengadaan mesin pembuat es krim
- Peningkatan jumlah produksi 20% 20%% 100%c. 1. Jumlah industri kecil dan Menengah (IKM) yang
memiliki keterampilan, manajemen danpermodalan
170 unit usaha 210 unit usaha 100%
2. PersentaseKelompok Tani yang memilikiketerampilan manajemen dan permodalan
5% 14% 100%
Mendorong tumbuh kembangnyakegiatan ekonomi produktif
Meningkatnya pertumbuhan ekonomikhususnya sektor ekonomi unggulan
Peningkatan produktivitaspertanian
Pemberdayaan masyarakat(keterampilan, manajemen,permodalan)
Penyediaan dan peningkatankualitas sarana dan prasaranapendukung aktivitas ekonomi
Persentase peningkatan produksi pertanian
Persentase kelompok usaha masyarakat yangmemiliki kegiatan ekonomi produktif
2. PersentaseKelompok Tani yang memilikiketerampilan manajemen dan permodalan
5% 14% 100%
d. 85% 85% 100%
87.73
Mendorong tumbuh kembangnyakegiatan ekonomi produktif
Pemberdayaan masyarakat(keterampilan, manajemen,permodalan)
Rata-Rata Tingkat Capaian Sasaran
Persentase kelompok usaha masyarakat yangmemiliki kegiatan ekonomi produktif
Kabupaten : Muara EnimTahun : 2013
NO Indikator Kinerja Targeta. Penurunan Angka Kematian Bayi 28 per 1000 kel hidup
b. Penurunan Angka Kematian Ibu 15 per 10000 kel hidup
c. Rasio jumlah penduduk dengan jumlah rumah sakit danfasilitas kesehatan lainnya
1,2 per 500000 penduduk
d. Umur harapan hidup 68.23
e. Prevelensi gizi buruk
- Gizi Lebih- Gizi Normal ≥ 80- Gizi Kurang ≤ 15- Gizi Sangat Kurang ≤ 1
1:1582.00%
10%7.75
850 Orang93%
1. PDRB Per kapita - Migas 7% -Tanpa Migas 7%
2. Jumlah Penduduk Miskin < 14 %2. 0
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT KABUPATEN
Meningkatnya kualitas kesehatanmasyarakat :
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Sasaran Strategis1.
Rasio jumlah murid per jumlah guru
Angka melanjutkan sekolah
Angka partisipasi sekolah
Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun keatas
Peningkatan daya beli masyarakat
Jumlah konflik antar umat beragama
Meningkatnya IPM dari 69,42 pada tahun 2007menjadi > 70 pada tahun 2012
b.
c.
Meningkatnya kerukunan intra dan antar umatberagama :
Rasio jumlah murid per jumlah sekolah
Nilai rata-rata UANPersentase penurunan angka putus sekolah
<19,9
200 : 1
Meningkatnya kinerja Pemerintah Daerah
a.
2. 0
3.a. 8 SKPD
b. 1. Jumlah SKPD yang sudah menggunakan IT 8 SKPD2. Jumlah SKPD yang Menerapkan SOP 60 SKPD3 Jumlah SKPD yang melaksanakan IKM 4 SKPD4 Jumlah Perda yang mengatur tentang pelayanan publik 1 Perda
4.a. - Padi 3.00%
- Jagung 6.50%- Kedelai 4.00%
- Karet 1.09%- Kelapa Sawit 1.09%- Kopi 1.09%
b.- Pembangunan Pasar Perdesaan- Pembangunan Pasar Karet
- peningkatan pendapatan masyarakat 10% - penurunan ekonomi biaya tinggi 20% - Penyerapan tenaga kerja 10%
- Rehab Pasar Perdesaan - penurunan ekonomi biaya tinggi 10%
- Pengadaan Mesin Kemasan bagi IKM Pengadaan mesin kemasan pencacah Pengadaan mesin molen Pengadaan mesin pembuat es krim - Peningkatan jumlah produksi 20%
c. 1. Jumlah industri kecil dan Menengah (IKM) yang memilikiketerampilan, manajemen dan permodalan 170 unit usaha
2. persentase Kelompok Tani yang memiliki keterampilanmanajemen dan permodalan
5%
d. 85%Mendorong tumbuh kembangnya kegiatanekonomi produktif
Persentase jumlah kelompok usaha masyarakat
Jumlah konflik antar umat beragama
Peningkatan kualitas pelayanan
Penyediaan dan peningkatan kualitassarana dan prasarana pendukung aktivitasekonomi
Pemberdayaan masyarakat (keterampilan,manajemen, permodalan)
Meningkatnya kerukunan intra dan antar umatberagama :Meningkatnya kinerja Pemerintah Daerah
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Mendorong terciptanya sistemdankelembagaan Pemerintahan yang baik
Peningkatan produktivitas pertanianPersentase peningkatan produksi pertanian
Jumlah penggunaan IT untuk pelayanan publik
d. 85%Mendorong tumbuh kembangnya kegiatanekonomi produktif
Persentase jumlah kelompok usaha masyarakat