Page 1
i
JUDUL
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH BERVARIASI
DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
KELAS XI IPS SMAN 1 DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
oleh
Arif Hidayat
7101409267
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Page 2
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Juli 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Kardoyo, M.Pd. Dra. Harnanik, M.Si
NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
Page 3
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Agustus 2013
Penguji
Drs. Syamsu Hadi, M.Si.
NIP. 195212121978031002
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Kardoyo, M.Pd. Dra. Harnanik, M.Si
NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
Page 4
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari skripsi
ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Juli 2013
Arif Hidayat
NIM. 7101409267
Page 5
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.
Bersungguhlah melakukan apa yang bermanfaat untukmu dan mohonlah
pertolongan pada Allah dan janganlah kamu merasa lemah (HR Muslim).
Persembahan
Untuk Bapak-Ibuku, Sobri dan Solicha
Kakak-kakakku tercinta
Sahabat dan Teman-temanku
Page 6
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya, yang
telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan,
sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan
penyusunan Skripsi dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar
Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode Ceramah
Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam
menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
Di dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi.
2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian.
Page 7
vii
4. Dr. Kardoyo, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Dra. Harnanik, M.Si., Dosen
Pembimbing II, yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan yang
berharga.
5. Drs. Sussono Hadi, M.M., Kepala SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal
yang telah memberikan izin penelitian.
6. Drs. Kuswanto, Guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang
telah membantu penulis melaksanakan penelitian.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi
ini.
Semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Semarang, Juli 2013
Arif Hidayat
NIM 7101409267
Page 8
viii
SARI
Hidayat, Arif. 2013. “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Materi
Pehitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model
pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten
Tegal.” Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra. Harnanik, M.Si.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Metode Ceramah
Bervariasi, Model Pembelajaran Bermain Peran.
Motivasi merupakan salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat
dalam diri siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa
masalah dalam pembelajaran ekonomi, yakni: siswa kurang menyiapkan diri
sebelum pembelajaran dimulai, rendahnya motivasi belajar siswa, dan siswa
belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang
termotivasi berdampak pada rendahnya capaian prestasi belajar siswa dengan
ketuntasan belajar hanya sebesar 37,7%. Untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar pada materi perhitungan kurs valuta asing maka dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan memadukan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru
Kabupaten Tegal. Rancangan kegiatan penelitian ini adalah siklus kegiatan
yang terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah soal evaluasi tiap akhir siklus dan lembar
pengamatan untuk mengukur motivasi siswa.
Hasil penelitian diperoleh terdapat peningkatan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang dapat dilihat pada tingkat aktivitas siswa siklus I
termasuk dalam kategori aktif, dan pada siklus II mengalami peningkatan
termasuk dalam kategori sangat aktif. Peningkatan motivasi yang ditunjukkan
melalui aktivitas belajar siswa berdampak terhadap prestasi belajar siswa yaitu
pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik, pada
siklus II rata-rata termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan tingkat
aktivitas guru pada siklus I dengan kategori aktif, dan pada siklus II meningkat
dengan kategori sangat aktif.
Kesimpulan penelitian ini yaitu terjadi peningkatan motivasi belajar siswa
yang diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran materi
perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran. Saran penelitian ini yaitu guru sebaiknya
memberikan motivasi siswa untuk lebih percaya diri sehingga siswa tidak merasa
malu-malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan, menjelaskan
pentingnya kerja sama antar anggota kelompok sehingga tercipta kerjasama antar
siswa yang akan berdampak pada baiknya kualitas hasil diskusi, intensif
memantau jalanya pembelajaran, sehingga siswa yang melamun, mengobrol, serta
bergurau saat mengikuti pembelajaran dapat diminimalkan.
Page 9
ix
ABSTRACT
Hidayat, Arif. 2013. “Enhancing Motivation and Learning Achievement of
material Foreign Exchange Rates Calculation Through a combination of Varied
lecture and Role Playing learning model in class XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru
Kabupaten Tegal”. Skripsi. Department of Economic Education. Faculty of
Economic. Semarang State University. Supervisor I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra.
Harnanik, M.Si.
Keywords: Learning Motivation, Learning Achievement, varied lecture
method, Role Playing Learning Model.
Motivation is one of the determinant factors of students’ learning
achievement. Based on the observations that have been made there are some
problems in learning economy, such as: students less prepared before the lesson
begins, students’motivation is low, and students have not had an interest in
economics learning. Students who are less motivated adversely affects the
students achievement with learning completeness only by 37.7%. To increase
motivation and learning achievement in material foreign exchange calculation,
action research is carried out by combinating varied lectures and role playing
learning model.
The subject of this research is students of class XI IPS 3 SMAN 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal. The design of this research activity is the activity
cycle consists of two cycles, where in each cycle includes planning,
implementation, observation, and reflection. Data collection instrument in this
research is evaluation test in the end of each cycle and the observation sheet to
measure students’ motivation and teacher performance.
The results of this research obtained increasing of students' learning
motivation in the activity that can be seen by students activity in the first cycle
classified in active category, and in the second cycle increased classified in very
active category. Increased motivation shown through student activity impacts on
student achievement on the first cycle with average of student achievement
classified in good category, in the second cycle average of students’ achievement
classified in very exelent category. While the level of teacher’s activity in the first
cycle classified in active category, and the second cycle increased classified in
very active category.
The conclusions of this research are increasing of student learning
motivation, followed by an increasing of student achievement on the learning of
material material foreign exchange rates calculation through a combination of
varied lecture and role playing learning model. This research suggestions that
teachers should motivate students to be more confident so that students do not feel
shy in performing roles and express ideas, explain the importance of cooperation
among group members so as to create cooperation among students who will
impact on the good quality of the discussions, intensively monitoring thelearning
so that students are daydreaming, chatting, or joking while the learning process
can be minimized.
Page 10
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
SARI ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11
2.1 Belajar ....................................................................................................... 11
2.2 Motivasi Belajar ........................................................................................ 14
2.3 Aktivitas Belajar ........................................................................................ 16
2.4 Prestasi Belajar .......................................................................................... 18
2.5 Metode Mengajar ...................................................................................... 21
2.6 Model Pembelajaran Sosial ....................................................................... 23
2.7 Model Pembelajaran Bermain peran ......................................................... 23
2.8 Uraian Materi ............................................................................................ 25
2.10 Hipotesis .................................................................................................... 36
Page 11
xi
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 37
3.1 Setting dan Subyek Penelitian .................................................................... 37
3.2 Faktor-faktor yang Diteliti ......................................................................... 37
3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 37
3.4 Prosedur Penelitian..................................................................................... 43
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 44
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen ...................................................................... 45
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................. 51
3.8 Indikator Keberhasilan ............................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53
4.1 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................ 53
4.1.1 Perencanaan .......................................................................................... 53
4.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 53
4.1.3 Pengamatan ........................................................................................... 59
4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ............................................................... 75
4.1.5 Refleksi ................................................................................................. 76
4.2 Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................... 81
4.2.1 Perencanaan .......................................................................................... 81
4.2.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 81
4.2.3 Pengamatan ........................................................................................... 87
4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ............................................................ 102
4.2.5 Refleksi ............................................................................................... 103
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II .............................. 105
4.4 Pembahasan ............................................................................................. 107
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 116
5.1 Simpulan .................................................................................................. 116
5.2 Saran ........................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Ketuntasan Belajar Siswa SK Perekonomian Terbuka .................................3
1.2 Ketuntasan Belajar Siswa KD Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing............4
3.1 Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ....................................46
3.2 Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .............................48
3.3. Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba .........................................50
3.4. Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba ................................50
4.1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I .............................................60
4.2. Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus I ...................................................68
4.3. Capaian Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ..............................................76
4.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ............................................88
4.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Ke II .......................................95
4.6. Capaian Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II .............................................103
4.7. Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum dan Setelah Dilakukan Penelitian ......105
4.8. Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru .....................................................106
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar Bebas ................ 28
2.2. Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................................... 35
3.1. Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ........................ 39
4.1. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................... 54
4.2. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ........................................................... 55
4.3. Siswa Memainkan Peran ................................................................................ 56
4.4. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................... 57
4.5. Siswa Berdiskusi dan Menilai Permainan Peran ............................................ 57
4.6. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan .............................. 58
4.7. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................. 59
4.8. Siswa Memperhatikan Guru ........................................................................... 61
4.9. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ........................................................ 62
4.10. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 63
4.11. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 64
4.12. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 64
4.13. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 65
4.14. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 66
4.15. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 67
4.16. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 69
4.17. Guru Menyampaikan Situasi Permasalahan................................................. 70
4.18. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ......................................................... 70
4.19. Siswa Kurang Bekerja Sama ........................................................................ 71
4.20. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................ 72
4.21. Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan ............................................... 72
4.22. Siswa Memainkan Uang .............................................................................. 73
4.23. Guru Mengejak Siswa Berdiskusi ................................................................ 74
Page 14
xiv
4.24. Guru Menilai Dengan Memberi Soal Evaluasi ............................................ 74
4.25. Guru Dan Siswa Menyimpulkan dan Merefleksi Pembelajaran .................. 75
4.26. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 82
4.27. Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa ........................................ 83
4.28. Siswa Mendiskusikan Pelaku ....................................................................... 84
4.29. Siswa Percaya Diri Memainkan Peran ......................................................... 85
4.30. Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran .................................................. 85
4.31. Guru Aktif Memantau Pembelajaran ........................................................... 86
4.32. Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................................... 86
4.33.Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................ 87
4.34. Siswa Memperhatikan Guru ......................................................................... 89
4.35. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ...................................................... 90
4.36. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 91
4.37. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 91
4.38. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 92
4.39. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 93
4.40. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 94
4.41. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 94
4.42. Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan Tujuan Pelajaran ............... 96
4.43. Siswa Aktif Bertanya ................................................................................... 97
4.44. Guru Mampu Mengajak Siswa Aktif Berdiskusi ......................................... 97
4.45. Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri Sebagai Pemeran ................... 98
4.46. Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............. 99
4.47. Guru Intensif Memberikan Motivasi dan Penguatan ................................... 99
4.48. Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran .......................................... 100
4.49. Siswa Aktif Berdiskusi ................................................................................. 101
4.50. Guru Menilai dengan Memberikan Soal Evaluasi ....................................... 101
4.51. Guru Membuat Kesimpulan Dan Refleksi ................................................... 102
Page 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus .......................................................................................................... 116
2. RPP Siklus I ................................................................................................. 117
3. RPP Siklus II ................................................................................................ 120
4. Naskah Skenario Siklus I ............................................................................. 123
5. Naskah Skenario Siklus II ............................................................................ 127
6. Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 132
7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa.................................................. 133
8. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ..................................... 134
9. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................................... 135
10. Dokumentasi Surat Keterangan Izin Keluar Kelas .................................... 136
11. Aspek Penilaian Aktivitas Guru ................................................................. 137
12. Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................. 139
13. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru............................................................... 140
14. Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 143
15. Soal Uji Coba ............................................................................................. 144
16. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................... 156
17. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ........................................................... 157
18. Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 158
19. Analisis Faktor Pengecoh ........................................................................... 166
20. Analisis Permasalahan Soal Uji Coba ........................................................ 176
21. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 178
22. Soal Evaluasi Siklus I................................................................................. 179
23. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 185
24. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 186
25. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 187
26. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................... 188
27. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................................... 195
28. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 196
29. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 197
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan pada umumnya berlangsung di sekolah melalui kegiatan
pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil pembelajaran tersebut
berdampak baik bagi mutu pendidikan dan kehidupan bangsa Indonesia. Salah
satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan
adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi
merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
tertentu.” Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa antara lain faktor
kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi, kesehatan, cara belajar,
lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan sarana pendukung
dalam belajar.
Salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat dalam diri siswa adalah
motivasi. Secara umum motivasi merupakan konsep yang menjelaskan siswa
dalam melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan dalam belajar. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa apabila siswa memiliki motivasi yang rendah
dalam belajar, maka capaian prestasi yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:84) yang menyatakan bahwa “hasil
belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
1
Page 17
2
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.”
SMAN 1 Dukuhwaru merupakan sekolah yang berada di Kabupaten
Tegal. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sekolah ini masih
memiliki masalah belajar pada mata pelajaran ekonomi. Hasil wawancara dengan
guru ekonomi kelas XI IPS dan pengamatan pada saat proses pembelajaran
terdapat beberapa masalah, yakni: (1) siswa kurang menyiapkan diri sebelum
pembelajaran dimulai walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya sudah diketahui, (2) motivasi siswa dalam proses
pembelajaran masih rendah yang dapat dilihat dari kurangnya respon siswa ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran. (3) siswa belum memiliki ketertarikan terhadap
pembelajaran ekonomi yang dapat dilihat dari rendahnya aktivitas siswa dan
tingkat perhatian siswa pada saat pelajaran berlangsung. Hal ini juga didukung
hasil penelitian Lintang (2010) yang menyatakan bahwa karakteristik siswa kelas
XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran
ekonomi adalah sebagai berikut.
Sebanyak 32,64% siswa termasuk kategori kurang baik dalam membuat
jadwal belajar dan pelaksanaan kegiatan belajar di kelas. 14,58% siswa
termasuk kategori kurang baik dalam membaca dan membuat catatan
selama mengikuti pembelajaran. 46,53% siswa termasuk kategori kurang
baik mengulang bahan pelajaran yang telah disampaikan guru. 17,36%
siswa termasuk kategori kurang baik konsentrasi dalam belajar. 15,28%
siswa termasuk dalam kategori kurang baik mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
Rendahnya motivasi siswa ditandai dengan aktivitas dan ketertarikan yang
masih rendah dalam pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang termotivasi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran akan berdampak pada capaian prestasi belajar
Page 18
3
siswa kurang optimal. Hal ini ditandai dengan nilai siswa yang masih banyak
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dibawah nilai 7,00.
Tabel 1.1.
Ketuntasan Belajar Siswa Standar Kompetensi
Perekonomian Terbuka
Kelas
Jumlah
Siswa
Ketuntasan Belajar Siswa
KD 1 KD 2 KD 3
Tuntas Belum
Tuntas Tuntas
Belum
Tuntas Tuntas Belum Tuntas
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
XI IPS 1 34 31 91.2 3 8.8 27 79.4 7 20.6 31 91.2 3 8.8
XI IPS 2 35 33 94.3 2 5.7 19 54.3 16 45.7 24 68.6 11 31.4
XI IPS 3 35 32 91.4 3 8.6 18 51.4 17 48.6 22 62.9 13 37.1
XI IPS 4 34 30 88.2 4 11.8 25 73.5 9 26.5 26 76.5 8 23.5
Jumlah 138 126 91.3 12 8.7 89 64.5 49 35.5 103 74.6 35 25.4
Sumber: nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal, 2013
Keterangan:
KD 1: Mengidentifikasi manfaat dan faktor pendorong perdagangan internasional
KD 2: Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing
KD 3: Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan eksopr-impor, subsidi, premi, dan
dumping
Tabel 1.1. menunjukkan dari tiga kompetensi dasar yang terdapat pada
standar kompetensi perekonomian terbuka siswa kurang menguasai kompetensi
dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing. Hal ini dapat dilihat dari 138 siswa
kelas XI IPS hanya 89 siswa atau sebesar 64,5% yang mampu mencapai hasil
belajar diatas KKM, sedangkan 49 siswa atau sebesar 35,5% belum mampu
mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Berdasarkan analisis hasil ulangan
harian semester dua kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa siswa
masih kesulitan memahami materi menghitung nilai tukar berdasarkan kurs yang
berlaku. Hal ini bisa dilihat dari Tabel 1.2.
Page 19
4
Tabel 1.2.
Ketuntasan Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing
Kelas Jumlah
Siswa
Ketuntasan Belajar Siswa
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Tuntas Belum
Tuntas Tuntas
Belum
Tuntas Tuntas
Belum
Tuntas Tuntas
Belum
Tuntas
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
XI IPS 1 34 22 64.7 12 35.3 18 52.9 16 47.1 34 100 0 0 31 91.2 3 8.8
XI IPS 2 35 14 40.0 21 60.0 12 34.3 23 65.7 32 91.4 3 8.6 23 65.7 12 34.3
XI IPS 3 35 13 37.1 22 62.9 6 17.1 29 82.9 32 91.4 3 8.6 24 68.6 11 31.4
XI IPS 4 34 22 64.7 12 35.3 16 47.1 18 52.9 32 94.1 2 5.9 25 73.5 9 26.5
∑XI IPS 138 71 51.4 67 48.6 52 37.7 86 62.3 130 94.2 8 5.8 103 74.6 35 25.4
Sumber: analisis hasil ulangan harian semester 2 kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru, 2013
Keterangan:
Indikator 1: Pengertian kurs dan perubahanya
Indikator 2: Perhitungan kurs valuta asing
Indikator 3: Perkembangan nilai rupiah terhadap valuta asing
Indikator 4: Cara dan alat pembayaran internasional
Tabel 1.2. menunjukkan hasil belajar siswa pada indikator perhitungan
kurs valuta asing paling rendah diantara hasil belajar indikator lain yaitu dari 138
siswa kelas XI IPS hanya 52 siswa atau sebesar 37,7% yang memperoleh nilai
diatas KKM yang ditetapkan sekolah sedangkan 86 siswa atau sebesar 62,3%
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini menunjukkan permasalahan
utama dalam pembelajaran kompetensi dasar mengidentifikasi kurs valuta asing
yaitu siswa yang kurang menguasai materi menghitung kurs valuta asing.
Pada materi perhitungan kurs valuta asing siswa dituntut untuk memahami
arti dan definisi kurs valuta asing, menafsirkan perubahan kurs valuta dengan
benar, penerapan kurs jual maupun kurs beli yang diterapkan money changer
dalam menjual beli valuta asing kepada masyarakat, dan siswa juga harus mampu
menghitung nilai tukar valuta. Materi perhitungan kurs valuta asing biasa
disajikan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai
Page 20
5
valuta merupakan soal perhitungan matematis yang berbentuk cerita, sehingga
pemahaman siswa terhadap soal cerita tidak hanya faktor komputasi saja tetapi
siswa juga harus memahami makna soal cerita tersebut.
Pada materi ini biasa di sampaikan dengan metode ceramah untuk
memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena sifat pokok
bahasan kurs valuta asing yang informatif dan faktual. Akan tetapi penerapan
metode ceramah yang kurang bervariasi berdampak pada siswa merasa bosan
dalam mengikuti pembelajaran. Ketika siswa merasa bosan dan kurang
termotivasi, akan berimplikasi pada rendahnya capaian prestasi siswa. Kondisi
yang demikian maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, dan dapat meningkatkan motivasi
siswa, serta menerapkan keterlibatan aktif mereka dalam rangka meningkatkan
prestasi belajar.
Salah satu upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan metode
ceramah bervariasi. Ceramah bervariasi merupakan ragam mengajar dengan
mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan ceramah, tanya
jawab, dan diskusi. Metode ini sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi
siswa, dan mengurangi rasa bosan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2009:78) yang menyatakan “variasi
dalam pembelajaran merupakan perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan
dan kebosanan.” Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi pada materi
Page 21
6
perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan informasi yang
aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis, mengekspresikan
pendapatnya secara bebas, serta siswa dapat menyumbangkan gagasanya melalui
kegiatan diskusi. Implementasi metode ini yakni guru menyampaikan uraian
materi, selanjutnya guru memberikan peluang kepada siswa untuk bertanya jawab,
setelah itu dilakukan diskusi antar siswa.
Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran
bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang
dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi
perhitungan kurs valuta asing. Model pembelajaran bermain peran merupakan
ragam mengajar untuk meningkatkan interaksi guru dan siswa dan sebagai upaya
pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan sosial melalui peragaan
tindakan. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi perhitungan kurs
valuta asing yang terdiri dari konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing,
cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing, dan perhitungan matematis
nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang berlaku dalam bentuk soal cerita dapat
disajikan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga siswa tidak berfikir abstrak
dalam memahami setiap materi yang diberikan guru.
Model pembelajaran bermain peran dapat menciptakan pembelajaran
materi perhitungan kurs valuta asing dengan suasana permainan yang
menyenangkan dan dapat memotivasi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Ahmadi & Prasetyo (1997) sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model
pembelajaran bermain peran dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam
Page 22
7
pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan
merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam belajar,
dengan demikian hasil belajarpun meningkat.”
Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
merupakan ragam variasi mengajar yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan
guru, serta interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Ketika siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran, maka akan memaksimalkan hasil dari apa yang
ia pelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Magnesen sebagaimana dikutip Tu’u
(2004:77), “orang belajar 10% dari apa yang ia baca, 20% dari apa yang ia
dengar, 30% dari apa yang ia lihat, 50% dari apa yang ia lihat dan dengar, 70%
dari apa yang ia katakan, dan 90% dari apa yang ia katakan dan lakukan.”
Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
dapat membantu siswa dalam meningkatkan interaksi antara siswa maupun
dengan guru, mendorong siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan
kemampuan siswa memahami perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Melalui
perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran,
selain dengan kegiatan diskusi siswa juga dapat memecahkan permasalahan
sosial, sesuai dengan permainan peran yang dilakukan. Selain itu juga siswa dapat
meningkatkan keterampilan serta dalam mencari solusi dalam berbagai upaya
pemecahan masalah. Dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah, maka akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar.
Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran siswa merupakan implementasi pembelajaran dengan memadukan metode
Page 23
8
ceramah yang disertai sesi tanya jawab, metode diskusi antar siswa, dan model
pembelajaran bermain peran. Adapun langkah-langkahnya yaitu: (1) guru
menceritakan situasi sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2)
siswa memilih melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa
mempersiapkan pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan
menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru
mengontrol ketika permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan
peran dengan diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa
menyimpulkan hasil permainan peran.
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran bermain peran
yang dilakukan oleh Sugiharti (2009:21) “rata-rata keberhasilan siswa di kelas
eksperimen adalah 64,7%, sedangkan rata-rata keberhasilan siswa di kelas kontrol
adalah 55%. Hasil tersebut menujukkan bahwa penerapan model bermain peran
dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.” Hal ini juga didukukung oleh
Chandrawati (2010) dalam penelitianya menyebutkan bahwa “hasil penelitian
sebelum treatment menunjukkan nilai pada waktu pre test rata-rata 66,5
sedangkan pada waktu post test 76,17.” Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas
siswa dalam pembelajaran bermain peran dan hasil pembelajaran siswa dengan
menerapkan pembelajaran metode bermain peran menunjukan hasil yang positif,
terlihat dari peningkatan signifikansi dari segi aktivitas dan hasil pembelajaran.
Dari uraian tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan
perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan
Page 24
9
metode penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode
Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS
SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.”
1.2 Rumusan Masalah
(1) Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI
IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?
(2) Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS
SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?
1.3 Tujuan Penelitian
(1) Mengetahui penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta Asing kelas XI
IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
(2) Mengetahui penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi materi kurs valuta Asing kelas XI IPS SMA N 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Page 25
10
1.4 Manfaat Penelitian
(1) Bagi Guru
Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam memilih metode/
model pembelajaran yang lebih variasi pada materi perhitungan kurs valuta
asing.
(2) Bagi Siswa
Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.
(3) Bagi sekolah
Memberi masukan kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.
Page 26
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Belajar
2.1.1 Definisi Belajar
Ada beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Hamalik (2009:154) “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
mantap berkat latihan dan pengalaman.” Menurut Rifa’i dan Anni (2009:82)
“belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang.” Menurut Siregar dan Nara (2011:5) “belajar adalah suatu aktivitas
mental (psikis) yang belangsung dalam interaksi dengan lingkunganya yang
menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.”
Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli di atas
maka maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas pada diri seseorang yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang
diperoleh melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkunganya yang
menunjukan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.
2.1.2 Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai
unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, Gagne
dalam Rifa’i dan Anni (2009:82), Unsur yang dimaksud adalah:
(1) Peserta didik
Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga
belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
belajar mengajar.
Page 27
12
(2) Rangsangan (stimulus)
(stimulus) merupakan peristiwa yang merangsang pengindraan
peserta didik.
(3) Memori
Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan
dari kegiatan sebelumnya.
(4) Respon
Respon merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi
memori.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan kegiatan belajar pada peserta
didik ditunjukkan apabila terjadi interkasi antara stimulus dengan memori.
Interaksi tersebut akan berpengaruh pada perubahan pola perilaku peserta didik
dari sebelum dan setelah setelah adanya stimulus tersebut. Jika terjadi perubahan
perilaku setelah diberikan stimulus. Maka perubahan perilaku tersebut merupakan
indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Syah (2007:132), secara global faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa terdiri dari tiga macam yaitu:
(1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan jasmani dan
rohani siswa.
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
(3) Faktor pendekatan belajar, yakni upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
Faktor internal siswa meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis yang
bersifat jasmaniah dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah.
A. Aspek pisikologis
Menurut Syah (2007:132) “kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi
yang disertai pusing-pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta
Page 28
13
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang dan tidak
berbekas.”
B. Aspek psikologis
Menurut Syah (2008:132) banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa yaitu:
(1) Inteligensi siswa
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyusuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
(2) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
(3) Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang.
(4) Minat siswa
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(5) Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik
manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa akan tercapai dengan maksimal dengan adanya
kemampuan intelegensi siswa setiap memecahkan masalah, sikap yang positif
dalam berinteraksi, bakat yang dimiliki, minat yang tinggi terhadap pembelajaran,
dan motivasi yang baik selama mengikuti pembelajaran. Faktor tersebut
memberikan pengaruh positif dan ikut memberi kontribusi terhadap kuantitas dan
kualitas perolehan pembelajaran siswa.
Page 29
14
2.2 Motivasi Belajar
2.2.1 Definisi Motivasi Belajar
Menurut Sadirman (2007:75) “motivasi dikatakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelakkan perasaan tidak suka.” Menurut Purwanto (2007:60) “motivasi
ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak sesuatu. Menurut
Winkels (1987) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:49) “motivasi
merupakan penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu
demi mencapai tujuan tertentu.
Sardiman (2007:75) menyatakan motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar
itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada
beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan suatu dorongan dan daya penggerak yang berasal dari dalam diri
maupun luar siswa untuk berperilaku atau melakukan aktivitas tertentu yang
mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Disini dijelaskan bahwa siswa
termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada materi perhitungan
kurs valuta asing melalui penerapan perpaduan metode ceramah bervariasi dan
model pembelajaran bermain peran.
Page 30
15
2.2.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar
Belajar sangat diperlukan dengan adanya motivasi. Hasil belajar akan
menjadi optimal jika disertai motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi
motivasi yaitu sebagai berikut.
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak motor yang
melapaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.
(2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuanya.
(3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tercapainya
tujuan tersebut.
Selain fungsi diatas, terdapat fungsi motivasi yang lain yaitu sebagai
pendorong usaha dalam mencapai prestasi. Melalui motivasi yang terdapat dalam
diri siswa ketika ia belajar, maka akan menujukkan hasil yang baik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sardiman (2007:85) “dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan
melahirkan prestasi yang baik.”
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Imron (1996) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:53)
“ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu
cita-cita, kemampuan belajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar,
unsur-unsur dinamis pembelajar, upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.”
Faktor-faktor tersebut memiliki peran yang penting berfungsi sebagai pendorong
Page 31
16
dalam meningkatkan motivasi siswa. Dengan adanya enam faktor tersebut akan
melahirkan motivasi yang tinggi.
2.2.4 Ciri-Ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2007:83), motivasi yang ada pada diri setiap orang itu
memiliki ciri-ciri:
(1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai);
(2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat
puas dengan prestasi yang telah dicapai);
(3) menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah;
(4) lebih senang bekerja mandiri;
(5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif);
(6) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu);
(7) tidak mudah melapasakan hal yang diyakini itu;
(8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka orang itu memilki
motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti ini akan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar.
2.3 Aktivitas Belajar
2.3.1 Pengertian Aktivitas Belajar
Manusia sebagai mahluk yang dinamis memiliki potensi dan energi
sendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga akan menjadi aktif
karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan.
Sardiman (2007:97) menjelaskan “dalam kegiatan belajar, peserta
didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar diperlukan
adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung
Page 32
17
dengan baik”. Menurut Hamalik (2009:171) menyatakan bahwa “pengajaran yang
efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas sendiri.” Hamalik (2009:90) juga menjelaskan bahwa sebagai
berikut.
pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, di mana
siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya,
termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem
pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas
keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas
dalam belajar merupakan segala kegiatan atau perilaku siswa dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yaitu hasil belajar yang baik. Perilaku
tersebut dapat ditunjukkan melalui usaha siswa dalam memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya.
2.3.2 Jenis-jenis Aktivitas
Aktivitas dalam belajar banyak macamnya. Menurut Paul D. Dierich
sebagaimana dikutip Hamalik (2009:90) membagi kegiatan belajar menjadi 8
kelompok yaitu:
(1) Kagiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi pameran, mengamati orang lain bekerja,
atau bermain.
(2) Kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, berdiskusi.
(3) Kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan
permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.
(4) Kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman,
mengerjakan tes, mengisi angket.
(5) Kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram,
Page 33
18
peta, pola.
(6) Kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan
permainan, menari, berkebun.
(7) Kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,
membuat keputusan.
(8) Kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan
sebaginya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa tidak
cukup hanya dengan membaca atau menulis tetapi ada berbagai macam
aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran seperti memberikan
pendapat, berdiskusi, melakukan percobaan atau penelitian, dan lain-lain yang
dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2.4 Prestasi Belajar
2.4.1 Pengertian Prestasi
Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Sedangkan menurut Slameto
(2008:54) “prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bentuk
nilai.”
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan
hasil belajar kognitif siswa setelah melakukan tugas tertentu yang ditunjukkan
dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan siswa yang
dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Tu’u (2004:75) secara rinci
prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut.
Page 34
19
(1) Prestasi siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di
sekolah.
(2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dam evaluasi.
(3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dengan ditunjukkan melalui nilai
atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru
terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuh.
Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan
wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain
itu, hasil evaluasi juga disampaikan pada siswa dan orang tua melalui buku rapor
akhir semester yang disampaikan pada waktu pembagian rapor akhir semester
atau kenaikan kelas.
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa
Ada faktor penting yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa
mencapai hasil belajar yang baik. Menurut Sangalang sebagaimana dikutip Tu’u
(2004:78) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu sebagai berikut.
(1) Kecerdasan
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat
menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar.
(2) Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang
dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisan dari orang tua.
(3) Minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar pada sesuatu. Perhatian
adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap
sesuatu.
(4) Motif
Motif adalah dorongan yang membuat orang berbuat sesuatu, motif
selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(5) Cara belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa.
Cara belajar yang efisien memingkinkan mencapai prestasi yang
lebih tinggi dibanding dengan cara belajar yang tidak efisien.
Page 35
20
(6) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan potensi yang besar dan positif memberi
pengaruh pada prestasi siswa.
(7) Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur,
memilki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai etik,
moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.
Prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal
yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang
baik. Di dalam penelitian ini prestasi yang dimaksud adalah prestasi belajar
setelah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui penerapan perpaduan
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing.
Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, menurut Tu’u
(2004:78), prestasi siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh peran dan strategi
guru dalam pembelajaran yaitu:
(1) strategi pendekatan pribadi terhadap siswa yang kurang menonjol
dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam
kecerdasan,
(2) starategi guru melibatkan siswa dalam pembelajaran secara penuh
dengan suasana gembira dan menyenangkan,
(3) guru membuat alat bantu dan menciptakan ruangan hidup.
Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan prosedur membantu peserta
didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
dalam setiap pembelajaran sehingga peserta didik mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
Page 36
21
2.5 Metode Mengajar
Menurut Tardif (1989) sebagaimana dikutip Syah (2008:201) “metode
mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran pada siswa.” Ada
empat metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan dalam arti
digunakan secara luas pada setiap jenjang pendidikan formal. Ragam metode
mengajar yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, dan metode
ceramah plus atau ceramah bervariasi.
2.5.1 Metode Ceramah Bervariasi
Menurut Syah (2008:203) “metode ceramah ialah metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
siswa yang pada umumnya mengikutinya dengan pasif.” Aktivitas siswa dalam
mengajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak dan sesekali
mencatat. Menurut Syah (2008:211) “metode ceramah plus ialah metode yang
digunakan guru dengan memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.”
Menurut Gulo (2004:142) menyebutkan bahwa “metode ceramah termasuk dalam
pembelajaran aktif apabila divariasikan dengan metode-metode pembelajaran
sehingga disebut ceramah bervariasi.”
Dari para pendapat penulis diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode
ceramah bervariasi adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan
balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta dengan
memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.
Page 37
22
Menurut Gulo (2004:142) metode ceramah bervariassi terdapat beberapa
komponen atau unsur masing-masing variasi. Komponen tersebut adalah sebagai
berikut.
(1) Variasi metode yakni ceramah hanya efektif 15 menit pertama.
Menit-menit berikutnya daya serap siswa menurun. Oleh karena itu
supaya aktivitas belajar tinggi, ceramah sebagai metode pengajaran
yang pokok hanya efektif diterapkan pada 15 menit pertama.
Sesudah itu metode ceramah harus diganti dengan metode lain.
Dengan demikian, interaksi pembelajaran lebih bervariasi.
(2) Variasi media Alat indera siswa dilibatkan sebanyak mungkin dalam
proses belajar mengajar. Untuk itu media pengajaran divariasikan
sehingga fungsi melihat (visual), fungsi mendengar (audio) dan
fungsi meraba dan mencium diaktifkan pada hal-hal tertentu.
(3) Variasi penampilan yang terdiri dari variasi gerak yakni dalam
menyampaikan ceramah gerakan guru disesuaikan dengan bahan
ceramah dan situasi kelas, variasi isyarat yakni isi ceramah tidak
hanya disampaikan melalui kata-kata tetapi juga melalui mimik guru,
variasi suara yakni variasi tinggi rendahnya suara yakni cepat
lambatnya diucapkan setiap kata dan keras lemahnya memberikan
nilai tersendiri dalam berkomunikasi melalui ceramah, selingan diam
yakni dalam menyampaikan ceramah perlu diberi kesempatan
kepada siswa untuk meresapkan makna ceramah, kontak pandang,
dan pemusatan perhatian.
(4) Variasi bahan sajian yakni dalam penyampaian materi guru
menyajikan contoh-contoh konkert dan relevan misalnya disertai
gambar yang sesuai dengan materi yang disajikan.
Dalam penelitian ini peneliti memadukan antara metode ceramah
bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs
valuta asing dengan mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan
ceramah dan tanya jawab guna pengetahuan dan pemahaman kepada siswa,
dilanjutkan kegiatan diskusi yang bertujuan mendorong siswa berfikir kritis, serta
dilakukan permainan peran guna membantu siswa memecahkan permasalahan
sosial melalui peragaan peran.
Page 38
23
2.6 Model Pembelajaran Sosial
Menurut Uno (2009:25), “model pembelajaran sosial merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan hubungan individu dengan
masyarakat atau orang lain.” Menurut Syah (2008:195), “model pembelajaran
sosial adalah rumpun model mengajar yang menitikberatkan pada proses interaktif
antar individu yang terjadi dalam kelompok individu tersebut.”
Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa model pembelajaran
pembelajaran sosial merupakan model pembelajaran yang menekankan pada
hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan sosialnya dengan
memfokuskan pada interaksi peserta didik dengan peserta didik lain dan
berinteraksi dengan kelompoknya. Dalam model pembelajaran, yang termasuk
dalam pendekatan pembelajaran sosial yaitu model pembelajaran bermain peran,
model pembelajaran simulasi sosial, dan model pembelajaran telaah atau kajian
yurisprudensi.
2.7 Model Pembelajaran Bermain peran
2.7.1 Definisi Model Pembelajaran Bermain Peran
Menurut Uno (2009:25) “bermain peran sebagai suatu model bertujuan
untuk membantu siswa menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan
dilema dengan bantuan kelompok.” Menurut Syah (2008:195) “pada prinsipnya
model mengajar bermain peran adalah upaya pemecahan masalah khususnya yang
bertalian dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan.” Proses pemecahan
masalah tersebut dilalui melalui tahapan-tahapan (1) identifikasi atau pengenalan
Page 39
24
masalah, (2) uraian masalah, (3) pemeranan/peragaan tindakan, (4) diskusi dan
evaluasi.
Dari pengertian yang telah diungkapkan oleh para penulis maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran bermain peran merupakan ragam
mengajar dalam upaya pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan
sosial melalui peragaan tindakan yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan
tingkah laku mereka atau interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Para
siswa berpartisipasi sebagai pemain dengan memperagakan peran tertentu atau
sebagai pengamat dalam mengomentari para pemeran dalam memperagakan
tindakan yang telah dimainkan.
2.7.2 Prosedur Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran
Menurut Sudjana (2011:93) ada delapan langkah yang yang perlu ditempuh dalam
melaksanakan model bermain peran. Langkah-langkah tersebut secara ringkas
dapat diikuti dalam uraian berikut.
(1) Menentukan dan menceritakan situasi sosial yang akan dilakukan
permainan peran.
(2) Memilih para pelaku.
(3) Mempersiapkan pelaku untuk memainkan peran masing-masing.
(4) Siswa melakukan permainan peran.
(5) Guru mengontrol permainan peran jika situasi keluar dari skema
yang telah ditentukan.
(6) Akhiri permainan peran dengan diskusi, tentang jalan cerita atau
pemecahan masalah selanjutnya.
(7) Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan sesuai
pelaksanaan permainan peran.
(8) Siswa diberi kesimpulan tentang hasil permainan peran.
Dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran
maka siswa terangsang berpartisipasi aktif karena pembelajaran berhubungan
dengan situasi sesungguhnya yang akan berdampak pada peningkatan prestasi
Page 40
25
siswa. Selain itu siswa dapat memecahkan berbagai masalah sosial dalam
kehidupan bermasyarakat khususnya permasalahan ekonomi yang menyangkut
perhitungan kurs valuta asing.
2.7.3 Kegunaan Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran
Menurut Uno (2009:26) menerangkan bahwa model pembelajaran bermain
peran berguna sebagai sarana bagi siswa untuk:
(1) menggali perasaanya,
(2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh pada sikap,
nilai, dan persepsinya,
(3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan
masalah, dan
(4) mendalamai mata pelajaran dengan berbagai macam cara.
Penerapan model pembelajaran bermain peran dapat membantu siswa
menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan
kelompok. Hal ini akan terlihat pada saat siswa terjun langsung ke masyarakat
kelak ia akan mendapatkan diri dalam berbagai situasi dimana banyak peran
terjadi.
2.8 Uraian Materi
2.8.1 Karakteristik Materi Kurs Valuta Asing
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA Kelas XI IPS
semester genap, kurs valuta sing adalah materi pokok yang harus dipelajari dan
dikuasi oleh siswa. Materi kurs valuta asing termasuk dalam standar kompetensi
perekonomian terbuka. Materi yang mencakup kompetensi dasar kurs valuta asing
yaitu mendeskripsikan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah
terhadap valuta asing dan menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs
yang berlaku.
Page 41
26
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran kurs valuta asing
bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena
sifat pokok bahasan kurs valuta asing itu yang informatif dan faktual. Sedangkan
dalam perhitungan nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku biasa
diterapkan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai
tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku merupakan soal perhitungan
matematis yang berbentuk cerita, sehingga pemahaman siswa terhadap soal cerita
tidak hanya faktor komputasi saja tetapi lebih dari itu siswa harus memahami
makna soal cerita tersebut, yang kemudian dilakukan perhitungan kurs tersebut
kemudian menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari perhitungan ke dalam
soal semula.
Berdasarkan penerapan soal cerita dalam dalam perhitungan nilai tukar
suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku maka penulis mencoba untuk
membuat kegiatan pembelajaran yang bersifat konkret diantaranya dapat
dilakukan oleh guru melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran.
2.8.2 Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing
Menurut Sadono Sukirno sebagaimana dikutip dalam Sukwiyati
(2007:102) “kurs valuta asing menunjukan harga atau nilai mata uang suatu
negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang mata negara lain. Artinya, kurs
valuta asing merupakan representasi jumlah uang domestik yang dibutuhkan.”
Kurs valuta asing suatu negara berbeda dengan negara lain. Misalnya kurs rupiah
terhadap dolar berbeda dengan kurs rupiah terhadap yen. Kurs tersebut tidak tetap
Page 42
27
dapat berubah sewaktu-waktu. Pada dasarnya ada dua cara untuk menentukan kurs
valuta asing di pasar bebas (kurs bebas) dan ditentukan pemerintah.
a. Penentuan kurs dalam pasar bebas berdasarkan permintaan dan
penawaran
1) Permintaan mata uang asing
Permintaan mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin sedikit
permintaan atas mata uang asing tersebut.
b) Semakin rendah harga mata uang asing semakin banyak
permintaan atas mata uang asing tersebut.
2) Penawaran mata uang asing
Penawaran mata uang asing dilakukan oleh penduduk suatu negara
yang ingin membeli barang buatan negara lain. Misalnya jika
penduduk AS ingin membeli furnitur dari Indonesia maka ia akan
menukarkan dolarnya dengan rupiah.
Penawaran mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin banyak
penawaran mata uang asing tersebut.
b) Semakin rendah harga mata uang asing, semakin sedikit
penawaran mata uang asing tersebut.
b. Harga Keseimbangan Mata Uang Asing
Page 43
28
Harga Keseimbangan mata uang asing pada sistem bebas ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Kurva ini dapat ditunjukkan pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar
Bebas.
Kurva DD adalah kurva permintaan atas ringgit. Kurs SS adalah
kurs penawaran atas ringgit. Pada saat kurs sama dengan Rp.500,00
kuantitas ringgit yang diminta adalah satu. Kurs DD dan SS berpotongan
pada kurs Rp.1500,00. Pada saat ini terjadi keseimbangan antara
permintaan ringgit dengan penawaran ringgit. sehingga, kurs yang terjadi
1 ringgit sama dengan Rp.1500,00.
c. Sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta akan
menyebabkan perubahan dalam kurs valuta. Hal itu disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya:
1) Perubahan dalam cita rasa masyarakat
Cita rasa masyarakat akan mempengaruhi corak konsumsi mereka,
perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi
mereka atas barang-barang yang diproduksidalam negeri yang
Nilai Kurs
Kuantitas ringgit
Page 44
29
diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri
menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dan dapat
menaikan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor
menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah
besar. Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran
valuta asing sehingga nilai nilai tukar mata uang suatu negara
terhadap valuta asing akan berubah.
2) Harga barang ekspor dan impor
Harga merupakan faktor penting yang menentukan apakah barang
akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat
dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikan ekpor dan
apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan
harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya,
kanaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan
demikian perubahan harga barang ekspor dan impor akan
menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata
uang negara tersebut.
3) Kenaikan harga umum (inflasi)
Inflasi mempengaruhi kurs valuta asing. Pada umumnya cenderung
menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecederungan tersebut
desebabkan efek inflasi yaitu sebagai berikut:
Page 45
30
a) Inflasi menyebabkan harga barang dalam negeri lebih mahal
dibandingkan harga barang di luar negeri. Oleh sebab itu Inflasi
cenderung menambah impor.
b) Inflasi menyebabkan harga barang ekspor menjadi mahal, oleh
karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor.
Keadaan (1) menyebabkan permintaan atas valuta asing
bertambah, dan keadaan (2) menyebabkan penawaran atas
valuta asing berkurang. Dengan demikian harga valuta asing
akan bertambah (berarti harga mata uang suatu negara yang
mengalami inflasi akan merosot).
4) Perubahan Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting
perananya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan
tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan
menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Suku
bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan
menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih
banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata
uangnya akan bertambah, maka nilai mata uang tersebut akan
bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot jika lebih
banyak modal yang dialirkan ke luar negeri karena suku bungan dan
tingkat pengembalian investasi lebih negara-negara lain.
5) Pertumbuhan Ekonomi
Page 46
31
Efek yang diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai
mata uangnya tergantung pada corak pertumbuhan ekonomi yang
berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh
perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu
bertambah lebih cepat dari penawaranya dan karenanya nilai mata
uang negara akan naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut
menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran
mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaanya dan
karenanya nilai mata uang negara bertambah merosot.
d. Menghitung nilai suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku
Transaksi valuta asing terjadi di bursa valuta asing. Terjadi di bursa
valuta asing. Bursa valuta asing adalah suatu tempat diperjual belikanya
macam-macam valuta asing. Fungsi faluta asing adalah sebagai berikut:
1) Mentransfer daya beli dari suatu mata uang asing tertentu kepada
mata uang asing lainya. Misalnya mentansfer dollar amerika
terhadap rupiah.
2) Penyediaan kredit bagi keperluan negara-negara yang melakukan
perdagangan luar negeri.
3) Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan resiko valuta
asing.
Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valuta asing mengeluarkan
harga (kurs).
Page 47
32
1) Kurs jual kurs jual adalah kurs dikeluarkan oleh bursa valas untuk
menjual satu unit mata uang asing tertentu.
2) Kurs beli kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas
untuk membeli satu unit mata uang asing tertentu.
3) Kurs tengah Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan kurs
beli. Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisis naik
turunya harga valuta asing di bursa, seperti memperjelas masalah
apresiasi dan depresiasi valas tertentu.
2.9 Kerangka Berpikir
Pelajaran ekonomi merupakan pelajaran pokok yang harus diikuti oleh
siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Salah satu tujuannya
adalah membantu siswa dalam memahami konsep ekonomi dan membantu siswa
dalam mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-
hari. Namun pelaksanaan pembelajaran ekonomi di SMAN 1 Dukuhwaru masih
terdapat berbagai masalah, salah satunya adalah rendahnya motivasi dan prestasi
belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas
XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa rendahnya prestasi belajar siswa
pada materi perhitungan kurs valuta asing karena siswa kurang menyiapkan diri
sebelum pembelajaran dimulai, motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih
rendah, siswa belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi.
Selain itu guru masih menerapkan metode konvensional dalam proses
pembelajaran, yakni metode pembelajaran ceramah yang bersifat monoton
Page 48
33
berakibat rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi perhitungan
kurs valuta asing.
Upaya meningkatkan motivasi siswa dan prestasi belajar siswa pada
materi perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan perpaduan metode
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Metode ceramah
bervariasi merupakan ragam mengajar dengan mengaplikasikan berbagai metode
yaitu dengan memadukan ceramah, tanya jawab, dan diskusi pada materi
perhitungan kurs valuta asing. Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi
pada materi perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan
informasi yang aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis,
mengekspresikan pendapatnya, dan menyumbangkan gagasannya melalui
kegiatan diskusi.
Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran
bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang
dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi
perhitungan kurs valuta asing. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi
perhitungan kurs valuta asing dapat disajikan dalam bentuk yang lebih konkret
melalui permainan peran sehingga siswa tidak berfikir abstrak dalam memahami
setiap materi yang diberikan guru.
Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran siswa dengan langkah-langkahnya yaitu: (1) guru menceritakan situasi
sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2) siswa memilih
melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa mempersiapkan
Page 49
34
pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan
kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru mengontrol ketika
permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan peran dengan
diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa menyimpulkan hasil
permainan peran.
Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
dapat memotivasi siswa, meningkatkan interaksi antar siswa dan guru, mendorong
siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami
perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Dari penjelasan yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat disajikan dalam bagan pada Gambar 2.2.
Page 50
35
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model
Pembelajaran Bermain Peran
1. Siswa kurang tertarik
mengikuti pembelajaran
ekonomi
2. Siswa kurang termotivasi
3. Aktivitas belajar siswa
rendah
Prestasi belajar
rendah
Kondisi
awal
Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing
1. Konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing dan
cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing
2. Perhitungan matematis mengenai nilai tukar valuta
dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam
bentuk soal cerita.
Perpaduan Ceramah Bervariasi dan
Model Pembelajaran
Bermain Peran
1. Guru menceritakan situasi sosial
yang dilanjutkan sesi tanya jawab
dengan siswa,
2. Siswa berdiskusi dalam menentukan
para pelaku,
3. Siswa mempersiapkan pelaku
4. Siswa melakukan permainan peran
dengan menerapkan kurs jual dan
kurs beli dalam kegiatan jual beli
valuta asing,
5. Guru mengontrol ketika permainan
peran berlangsung,
6. Guru mengakhiri permainan peran
dengan diskusi,
7. Siswa menilai atau memberi
tanggapan,
8. Siswa menyimpulkan hasil
permainan peran.
1. Siswa lebih
termotivasi
2. Meningkatkan
interaksi siswa
3. Menciptakan
kegiatan
pembelajaran yang
menyenangkan
Tindakan
1. Siswa lebih aktif
2. Siswa lebih
termotivasi
3. Peningkatan prestsi
belajar
Kondisi
Akhir
Metode Ceramah
1. Guru menjelaskan
materi
2. Guru memberikan
tugas
Page 51
36
2.10 Hipotesis
Berdasarkan teori maka hipotesis dalam penelitian ini pembelajaran
dengan memadukan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
Page 52
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal,
sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru
Kabupaten Tegal.
3.2 Faktor-faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu:
(1) Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran untuk mengetahui
peningkatan motivasi siswa yang dilihat melalui lembar pengamatan.
(2) Prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai hasil evaluasi.
(3) Kesesuaian guru dalam menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi
dan model pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran ekonomi materi
perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS 1 SMAN 1 Dukuhwaru kabupaten
Tegal.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap kegiatan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Secara rinci
tahapan penelitian yaitu sebagai berikut.
Page 53
38
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut.
(1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi
dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru
mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa
selama mengikuti pembelajaran di kelas.
(2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi
aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat
pada lampiran 1-15.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran
perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran sesuai
dengan perencanaan pada RPP.
c. Pengamatan/Observasi
Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka
dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk
mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat
kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun
kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan
motivasi siswa yang dilihat dari segi siswa saat mengikuti proses pembelajaran.
Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan
guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Page 54
39
d. Refleksi
Pada tahap ini semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan
untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengoreksi kelemahan-kelemahan
selama pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dan peneliti
bersama-sama merencanakan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas secara sistematis dapat
disajikan dalam skema berikut:
Gambar 3.1.
Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
Proses penelitian diawalai dengan melaksanakan siklus I. Apabila dalam
pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi
belajar, maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II
masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat
dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya.
Dalam penelitian ini tidak dapat ditetapkan dengan pasti berapa siklus
tersebut dapat dilaksanakan, karena penggunaan siklus harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan dari proses pembelajaran tersebut. Setiap siklus
terdiri dari satu pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran.
Page 55
40
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah mengenai rendahnya
motivasi dan prestasi belajar siswa. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat nilai
ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan
dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas,
selanjutnya menganalisis masalah tersebut guna mencari solusi. Berdasarkan
analisis masalah yang ditemukan maka selanjutnya menentukan metode dan
model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini model yang
digunakan adalah perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Proses selanjutnya yaitu
menyusun intrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas
siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada
lampiran 1-15.
b. Pelaksanaan
Pelaksanan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagi berikut.
(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pada siswa.
(2) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya mengenai cara menjual
atau membeli barang antar negara padahal terdapat dua mata uang negara
yang berbeda.
(3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Page 56
41
(4) Guru membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan
informasi mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
(5) Guru mengajak siswa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang
terdapat pada naskah skenario mengenai wisatawan yang belum
mengetahui cara menukarkan valuta dan belum mampu menghitung nilai
tukar valuta.
(6) Guru bersama siswa mendiskusikan karakter dan memilih siswa yang
tepat untuk memerankan peran mengenai cara perhitungan valuta asing
serta memilih pengamat dalam menilai seberapa jauh kemampuan
pemeran dalam membawakan perannya.
(7) Guru memberikan dorongan (motivasi) pada siswa dan menumbuhkan
rasa percaya diri siswa selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung.
(8) Guru mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan
peranannya, serta menilai hasil pengamatan siswa selama permainan
peran dilakukan.
(9) Guru bersama siswa mendiskusikan dan menilai kelebihan dan
kekurangan selama permainan peran berlangsung.
(10) Guru meminta siswa pengamat untuk mempresentasikan hasil
pengamatannya kemudian mendiskusikan perminan tadi dan melakukan
evaluasi terhadap peran yang telah dilakukan.
Page 57
42
(11) Guru mengajak siswa untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan
peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan,
(12) Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam pada siswa.
c. Pengamatan
Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka
dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk
mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat
kemampuan siswa mengamati dan mengidentifikasi kelabihan maupun
kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan
motivasi siswa yang dilihat dari segi aktivitas siswa saat mengikuti proses
pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian
kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan diskusi antara peneliti dan guru mata
pelajaran ekonomi setelah berlangsungnya proses pembelajaran pada siklus I.
Diskusi yang dilakukan yaitu mengkaji hasil pengamatan peneliti, serta melihat
catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan
guna memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Page 58
43
3.3.2 Pelaksanaan Siklus kedua
Pelaksanaan siklus kedua sama seperti pelaksanaan dalam proses
pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan apabila peneliti
merasa belum puas dalam penerapan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran pada siklus pertama. Dengan penerapan siklus kedua
maka guru dapat menyempurnakan intervensi sehingga pada siklus selanjutnya
dilakukan perkembangan dan dilakukan perubahan-perubahan berdasarkan saran
siswa maupun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus
I. Dalam pelaksanaan setiap siklus adalah upaya perbaikan dalam hal proses
sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.
3.4 Prosedur Penelitian
Peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan
kelas ini. Berdasarkan hasil observasi yang ditemui selanjutnya peneliti
berkoordinasi dengan guru mengenai penerapan model pembelajaran yang efektif
sesuai dengan masalah yang ditemui. Setelah obsevasi dilakukan selanjutnya
peneliti menyusun instrumen penelitian berupa silabus, RPP, naskah skenario,
lembar observasi guru dan siswa, dan soal evaluasi yang dapat dilihat pada
lampiran 1-15. Kemudian peneliti melakukukan uji coba soal mengenai validitas,
relialbilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh.
Berdasarkan hasil tersebut kemudian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
pada siklus I dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan
model pembelajaran bermain peran. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum
mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan
Page 59
44
pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan
peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap
siklus III dan seterusnya.
3.5 Metode Pengumpulan Data
a. Tes
Menurut Sudijono (2006:67) “tes adalah cara yang digunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian bidang pendidikan yang berbentuk pemberian
tugas yang harus dijawab oleh testee sehingga dapat diperoleh hasil yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi.” Pada penelitian ini dilakukan tes untuk
mengetahui indikasi terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah
menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran.
b. Observasi
Menurut Sudijono (2006:76) “observasi adalah cara menghimpun data
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.” Untuk
mengumpulkan data, maka dilaksanakan observasi siswa dan guru. Observasi
siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh perubahan aktivitas dan motivasi
siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan
dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
c. Dokumentasi
Menurut Zuriah (2007:191) “dokumentasi adalah cara mengumpulkan data
melalui peninggalan tertulis sepserti arsip, teori, pendapat, dalil atau hukum dan
Page 60
45
lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.” Dalam penelitian ini
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang bertujuan
untuk memperoleh data nilai ulangan harian siswa pada standar kompetensi
perekonomian terbuka dan kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta
asing.
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen
(1) Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar ekonomi pokok
materi perhitungan kurs valuta asing. Instrumen yang digunakan adalah tes
obyektif pada tiap siklus. Pengambilan data dilakukan ketika proses pembelajaran
berlangsung. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu diadakan uji coba
instrumen tes tertulis di kelas lain yang telah diberikan materi kurs valuta asing.
Tujuan diadakan tes uji coba adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya
pembeda soal, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh.
a. Validitas
Menurut Suharsimi (2009:64), “validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan/keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat.” Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
Validitas item dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy =N XY − ( X)( Y)
N X2 − ( X)2 N Y2 − Y 2
Page 61
46
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variable Y, dua
variabel yang dikorelasikan.
N : banyaknya peserta tes
ΣX : jumlah skor item
ΣY : jumlah skor total
ΣX2 : jumlah kuadrat skor item
ΣY2 : jumlah kuadrat skor total
ΣXY : jumlah perkalian skor item dan skor total
(Suharsimi, 2009:72)
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel harga kritik product moment
dengan taraf signifikasi 5%. Jika rxy> rtabel maka butir soal tersebut valid.
Tabel 3.1.
Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
No. Keterangan Butir Soal Jumlah Keterangan
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50
46 Dipakai
2. Tidak Valid 7, 19, 32, 45 4 Perbaiki
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
Dalam penelitian ini soal yang valid dipakai sedangkan soal yang tidak
valid diperbaiki dengan prosedur penerapan validitas logis menunjuk kondisi
sebuah intrumen memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suharsimi (2009:65) yang menyatakan “instrumen yang
Page 62
47
sidah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen secara logis sudah valid.”
Maka dalam hal ini instrumen yang telah diperbaiki tidak perlu diujikan
kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut disusun.
b. Reliabilitas
Suatu soal dikatakan reliabel jika tes tersebut dipercaya dan konsisten.
Reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝑟11 = 𝑛
𝑛 − 1
𝑆2 − 𝑝𝑞
𝑆2
(Suharsimi, 2009:100)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
𝑛 = banyaknya butir soal
p = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir
q = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir (1-p)
S = Standar deviasi dari tes
Jika r11 > rtabel maka soal dapat dikatakan reliabel (Suharsimi 2009:103)
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapat harga kemudian
dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika rhitung > rtabel
maka item tes yang diujicobakan reliabel. Dari hasil perhitungan analisis data soal
yang telah diujicobakan, diperoleh r 11= 0,977. Setelah dibandingkan dengan tabel
r product moment dengan taraf signifikasi 5% diperoleh r tabel = 0,361. Kesimpulan
bahwa soal uji coba merupakan soal yang reliabel.
Page 63
48
c. Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan indeks kesukaran
yang besarnya antara 0,00 – 1,00. Jika indeks kesukaran bernilai 0,00 berarti soal
tergolong sukar, namun jika indeks kesukaran bernilai 1,00 berarti soal terlalu
mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut.
P =B
JS
Keterangan
P : indeks kesukaran
B : banyaknya soal yang dijawab benar
JS : jumlah siswa yang menjawab benar
Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
0,00 <P ≤ 0,3 Soal Sukar
0,30 <P ≤ 0,7 Soal Sedang
0,70 <P ≤1,00 Soal Mudah
(Suharsimi, 2009:208)
Tabel 3.2.
Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Butir Soal Jumlah Keterangan
Mudah 1, 3, 6, 15, 18, 26, 27, 28, 31, 33,
43, 50
12 Dipakai
Sedang 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49
38 Dipakai
Sukar - 0 -
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
Page 64
49
d. Daya Pembeda Soal
Soal dikatakan baik jika dapat membedakan tingkat kemampuan
seseorang, daya pembeda soal dirumuskan,
DP =BA
JA−
BB
JB= PA − PB
Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda :
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : Jelek
0,21 ≤ DP ≤ 0,40 : Cukup
0,41 ≤ DP ≤ 0,70 : Baik
0,71 ≤ DP ≤ 1,00 : Baik Sekali
DP = negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.
(Suharsimi, 2009:213)
Page 65
50
Tabel 3.3.
Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan
Baik Sekali 23 1 Dipakai
Baik 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 21, 27, 29, 30, 33,
34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 46
25 Dipakai
Cukup 1, 2, 3, 6, 7, 8, 19, 22, 24, 25,
26, 28, 31, 32, 35, 39, 43, 44,
47, 48, 49, 50
22 Dipakai
Jelek 20,45 2 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
e. Faktor Pengecoh
Analisis pilihan jawaban terutama ditujukan untuk menganalisis
keberfungsian faktor pengecoh. Faktor pengecoh berfungsi menarik perhatian
siswa untuk menguji ketelitiannya dalam memilih jawaban benar. Menurut
Sudijono (2006:411) “suatu pengecoh berfungsi dengan baik bila sedikitnya
dipilih oleh 5% peserta tes. Bila dipilih merata maka dikatakan sangat baik.
Tetapi bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih, maka
pengecoh tersebut tidak baik.”
Tabel 3.4.
Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan
Baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,
49, 50
44 Dipakai
Tidak Baik 1, 2, 3, 26, 27, 28, 6 Diperbaiki
Sumber: analisis soal uji coba (lampiran 18)
Page 66
51
3.7 Metode Analisis Data
a. Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa
Digunakan rumus
Nilai =Jumlah Benar
Jumlah Salah× 100
b. Perhitungan Nilai Rata-rata Kelas
Nilai = Skor
peserta
c. Perhitungan Ketuntasan Belajar Klasikal
P =S
N× 100%
Keterangan
S : Tuntas
N : Siswa seluruhnya
d. Analisis Lembar Observasi
Hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan mencari persentase
skor.
% = 𝑛
𝑁𝑥100%
(Depdiknas, 2003)
Keterangan:
% = persentase skor
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimum
Page 67
52
Presentase skor keaktifan siswa dikategorikan sebagai berikut.
81,25% < x ≤ 100% = sangat aktif
62,50% < x ≤ 81,25% = aktif
43,75% < x ≤ 62,50% = kurang aktif
25% < x ≤ 43,75% = sangat kurang aktif
(TIM peneliti program pasca sarjana UNY 2003)
3.8 Indikator Keberhasilan
Sebagai tolak ukur keberhasilan PTK ini dapat dilihat dari peningkatan
motivasi belajar siswa dan prestasi belajar. menurut Subyantoro (2009:132)
“peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa, jika hasil tes
mencapai 70% secara individu dan 85% secara klasikal dikatakan meningkat.”
Indikator motivasi dilihat melalui aktivitas siswa sebagaimana
dikemukakakan oleh Mulyasa (2009:218) yaitu sebagai berikut.
Dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik
terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran,
disamping itu menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang
besar, dan rasa percaya diri tersendiri. Dari segi hasil proses
pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang
positif pada peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian besar
(75%).
Page 68
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut.
(1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi
dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara pada guru
tentang metode pembelajaran yang diterapkan dan motivasi siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi.
(2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi
siswa, lembar observasi guru, tes evaluasi yang tercantum pada lampiran 1-
15.
4.1.2 Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan
selama dua jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34. Peneliti
bertindak sebagai pengamat, yaitu mengamati aktivitas siswa untuk mengatahui
sejauh mana peningkatan motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran
dan mengamati aktivitas guru untuk mengetahui kinerja guru selama proses
pembelajaran berlangsung sedangkan yang bertindak sebagai guru SMAN 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal yaitu Bapak Drs. Kuswanto.
Pelaksanaan siklus I diawali dengan guru membuka pelajaran dengan
menyampaikan tujuan pelajaran agar siswa mampu memahami kompetensi yang
Page 69
54
harus dicapai setelah proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru
memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai cara masyarakat
Indonesia dalam membeli barang di Amerika sedangkan terdapat perbedaan mata
uang antar negara tersebut. Kegiatan apersepsi yang dilakukan guru menjadikan
suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan menarik
perhatian siswa. Siswa mampu memberikan jawaban disertai dengan pendapat
yang tepat, namun pada tahap ini masih terlihat siswa yang kurang fokus
mengikuti pembalajaran. Siswa terlihat melamun dan menaruh kepalanya di atas
meja disaat siswa yang lain aktif memperhatikan dan mencatat materi yang
disampaikan oleh guru (Gambar 4.1.).
Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran materi kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah bervariasi dan
model pembelajaran bermain peran dilanjutkan dengan membuat kelompok yang
terdiri dari 6 siswa. Kemudian memotivasi kelompok dan merangsang minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain peran mengenai cara perhitungan
nilai tukar valuta asing dan bersama siswa memecahkan permasalahan yang
Gambar 4.1.
Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran
Page 70
55
terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan
mata uang rupiah dengan mata uang dolar.
Setelah permasalahan yang terdapat diskenario dapat dipecahkan,
selanjutnya guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan
serta memilih partisipan serta pengamat. Siswa aktif saling mengungkapkan
gagasan menetukan pelaku yang paling cocok sebagai pemeran. Namun pada
tahap ini masih terlihat siswa yang belum berani mengungkapkan gagasan,
ditandai dengan adanya siswa yang merasa malu dan terus menundukan kepalanya
pada saat yang siswa lain aktif mengungkapkan gagasan selama proses diskusi
berlangsung (Gambar 4.2.).
Tahap selanjutnya siswa bersama anggota kelompok aktif dan percaya diri
memerankan tokoh sesuai dengan skenario secara spontan sesuai dengan garis-
garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa merankan sebagai wisatawan
Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika untuk keperluan
berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh money changer. Di
Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan membeli barang serta
Gambar 4.2.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku
Page 71
56
berbagai oleh-oleh kemudian ia memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia
uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar Amerika tidak berlaku
untuk melakukan transaksi di Indonesia, maka mereka menukarkan dolar Amerika
dengan rupiah sehingga wisatawan dikenakan kurs beli oleh money changer.
Selama proses permainan peran berlangsung siswa aktif dan percaya diri
memerankan tokoh. Mereka tanpa malu-malu untuk meluapkan emosinya
sehingga sesuai dengan karakter yang terdapat pada skenario. Namun pada tahap
ini masih terlihat satu siswa yang malu dan canggung membawakan peran.
Selama proses permainan peran berlangsung siswa tersebut sering menundukan
kepala. Hal ini berakibat kurangnya kualitas permainan peran karena masih
terdapat siswa yang pasif dan kurang interaksi dengan siswa yang lain (Gambar
4.3.).
Selama permainan peran berlangsung siswa aktif dan mampu
membawakan karakter, dialog disajikan secara jelas sehingga pesan dapat dikaji
kelompok pengamat. Para pengamat aktif mengamati dan mencatat bagian-bagian
permainan peran yang perlu mendapat perbaikan namun masih terdapat pengamat
lain yang bergurau dan main sendiri dengan teman sebangkunya, bahkan siswa
Gambar 4.3.
Siswa Memainkan Peran
Page 72
57
tersebut terlihat sedang menertawakan sesuatu. Hal ini berakibat pada
terganggunya kelompok pengamat lain sehingga berakibat proses permainan
peran menjadi kurang lancar (Gambar 4.4.).
Setelah mengamati permainan peran, guru bersama pemeran dan pengamat
melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing. Proses ini berjalan dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil
pengamatan dengan kelompoknya. Siswa aktif mengungkapkan gagasan dalam
menilai kelebihan maupun kekurangan selama permainan peran berlangsung
(Gambar 4.5.).
\
Gambar 4.4.
Siswa Mengamati Permainan Peran
Gambar 4.5.
Siswa Berdiskusi dan Menilai Pemainan Peran
Page 73
58
Tahap selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil pengamatan menilai kelebihan maupun kekurangan, serta
memberi solusi dan saran selama permainan peran berlangsung. Namun pada
tahap ini hanya satu perwakilan kelompok siswa yang mempresentasikan hasil
pengamatan karena alokasi waktu tersita pada saat permainan peran berlangsung
Gambar 4.6.).
Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru
mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan
kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran (Gambar 4.7.).
Gambar 4.6.
Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan
Page 74
59
Kegiatan pembelajaran siklus I diakhiri dengan guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selanjutnya guru
memberikan motivasi pada siswa dan menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada siswa.
4.1.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung hal ini
bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya
dalam menyelesaikan masalah pada proses pembelajaran, serta melihat perubahan
motivasi dan aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru
dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
a. Hasil pengamatan aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui motivasi siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran tersaji pada Tabel 4.1. sedangkan perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
Gambar 4.7.
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
Page 75
60
Tabel 4.1.
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No Aktivitas siswa Skor
1 2 3 4
1.
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
yang akan dilakukan
√
2.
Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok
menentukan pelaku dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
√
3.
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan
tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
√
4.
Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
√
5. Siswa mengamati penerapan permainan peran
pada materi perhitungan kurs valuta asing √
6.
Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
permainan peran pada materi perhitungan kurs
valuta asing dilakukan
√
7. Siswa menanggapi dan memberi saran maupun
pendapat setelah permainanan peran dilakukan √
8.
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
penerapan permainan peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing
√
Jumlah 0 0 6 2
0 0 18 8
Jumlah Skor 26
Jumlah Skor Maksimal 32
Keterangan Tabel 4.1.
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%.
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa pada Tabel 4.1. yaitu
sebagai berikut.
Tingkat aktivitas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥100%
= 26
32𝑥100%
= 81,25%
Page 76
61
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa siswa termotivasi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing melalui
perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hal ini
ditandai dengan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi
menunjukkan nilai skor 26 dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 81,25%
termasuk dalam kategori aktif. Sedangkan siswa yang kurang aktif ditunjukkan
dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 18,75%. Hasil pengamatan aktivitas siswa
secara rinci dapat dilihat sebagai berikut.
1. Sejumlah 28 atau 80,1% siswa fokus memperhatikan guru pada saat
memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan
kurs valuta asing yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap
pertanyaan guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan. Namun
pada tahap ini terdapat 6 siswa atau 19,9% siswa kurang aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini dilihat dari masih terdapat siswa yang
terlambat masuk kelas, siswa yang terlihat melamun dan sesekali menaruh
kepalanya diatas meja, dan siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya
(Gambar 4.8.).
Gambar 4.8.
Siswa Memperhatikan Guru
Page 77
62
2. Sejumlah 25 atau 71,3% siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan
saling mengeluarkan pendapat menentukan pelaku yang paling cocok dengan
karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran perhitungan kurs
valuta asing. Para siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok, yang
ditandai terjadinya interaksi antar anggota kelompok. Namun pada tahap ini
masih terdapat 9 siswa atau 28,7% terlihat pasif mengungkapkan pendapat
dengan anggota kelompoknya, masih terdapat siswa bekerja secara individu
yang berakibat kurangnya interaksi dengan anggota kelompoknya. Selain itu
masih terdapat anggota kelompok yang malu-malu dalam kegiatan diskusi,
hal ini terlihat ketika siswa tersebut terus menundukan kepalanya saat diskusi
berlangsung. Masih terdapat siswa yang bergurau, mereka terlihat sedang
menertawakan sesuatu sehingga mengganggu jalanya diskusi kelompok lain
(Gambar 4.9.).
3. Setelah diskusi kelompok dilakukan selanjutnya siswa melakukan latihan
sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing. Pada tahap ini sejumlah 23 siswa atau 65,4% siswa semangat latihan
Gambar 4.9.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran
Page 78
63
dan memahami skenario. Tanpa malu mereka meluapkan ekspresinya agar
sesuai dengan karakter tokoh dalam skenario pembelajaran. Sedangkan 11
siswa atau 34,6% kurang aktif, mereka terlihat membicarakan sesuatu diluar
konteks pembelajaran, hal ini terlihat ketika mereka berbisik satu sama lain.
Sedangkan siswa lain belum terlihat adanya interaksi dan kerjasama antar
siswa dalam berlatih sebelum permainan peran dilakukan (Gambar 4.10.).
4. Pada saat permainan peran berlangsung 5 siswa atau 83,3% dari siswa yang
membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing
dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik.
Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, interaksi antar pemeran
juga terlihat baik, berbagai dialog yang disampaikan secara jelas sehingga
dapat dengan mudah diterima kelompok pengamat. Namun pada tahap ini
masih terlihat 1 siswa atau 16,7% siswa malu-malu dan canggung dalam
membawakan peran. Dia membawakan peran dengan kepala yang terus
menunduk dan kurang berinteraksi dengan pemeran lainyang berakibat pada
kurangnya kualitas permainan peran (Gambar 4.11.).
Gambar 4.10.
Siswa Berlatih Memainkan Peran
Page 79
64
5. Sejumlah 20 siswa atau 71,4% dari seluruh siswa terlihat fokus mengamati
permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Siswa mengamati
proses permainan peran dengan seksama dan mencatat berbagai gejala yang
terjadi selama permainan peran berlangsung. Catatan yang mereka tulis
meliputi kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung.
Namun pada tahap ini terdapat 8 siswa atau 28,6% siswa terlihat bergurau
dengan teman lainya dan sedang menertawakan sesuatu, serta masih terdapat
siswa yang memainkan telepon genggam. Hal ini berakibat pada
terganggunya tim pengamat lain serta membuat proses permainan peran
menjadi terganggu (Gambar 4.12.).
Gambar 4.11.
Siswa Memainkan Peran
Gambar 4.12.
Siswa Mengamati Permainan Peran
Page 80
65
6. Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk
mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian permainan yang
perlu mendapat perbaikan. Hasil pengamatan Sejumlah 22 atau 62,5% siswa
aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan
pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat. Siswa aktif
mengungkapkan gagasannya dari catatan yang telah dibuat selama proses
permainan peran berlangsung. Namun pada tahap ini masih terdapat 12 siswa
atau 37,5% siswa yang belum terlihat interaksi antar anggota kelompok,
mereka masih bekerja secara individual sehingga hasil diskusi belum baik.
Anggota kelompok lain masih terdapat siswa yang mengerjakan tugas mata
pelajaran lain, memainkan rambut teman sebangkunya disaat yang lain
sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.13.).
7. Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menanggapi dan menilai
kelebihan maupun kelemahan serta memberi saran atau pendapat setelah
permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
terlihat 23 siswa atau 65,4% siswa aktif mengutarakan gagasanya dan mampu
Gambar 4.13.
Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai
Page 81
66
memberikan saran untuk dilaksanakan perbaikan bahkan perwakilan siswa
berani mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Sedangkan 11
siswa atau 34,6% siswa masih pasif, masih terdapat kelompok yang
mengerjakan tugas diskusi di serahkan pada satu siswa. Sedangkan di
kelompok lain terdapat siswa yang kurang fokus berdiskusi, mereka terlihat
sedang mengamati kondisi di luar kelas pada saat diskusi berlangsung
(Gambar 4.14).
8. Setelah dilakukan diskusi untuk menilai kelebihan maupun kekurangan
permainan peran, selanjutnya siswa menyimpulkan pembelajaran hasil
kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan
kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 25
siswa atau 71,3% siswa aktif bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias dalam menanggapi hasil
kesimpulan yang disampaikan guru. Namun terdapat 9 siswa atau 28,7%
siswa masih pasif. Para siswa yang duduk di bangku belakang yang sedang
Gambar 4.14.
Siswa Menilai Permainan Peran
Page 82
67
mengobrol dan kurang memperhatikan kesimpulan guru, serta para siswa
yang terlihat melamun (Gambar 4.15.).
Gambar 4.15.
Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
Page 83
68
b. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji dalam Tabel
4.2 sedangkan kriteria penilian aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 13.
Tabel 4.2.
Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Aktivitas guru Skor
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
√
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat
dalam naskah
√
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter,
dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan
peran cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
√
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam
memainkan peran, dan mengamati permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
√
5 Mengatur pengelolaan waktu pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
√
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
√
7
Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
√
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar
dari garis besar yang telah ditentukan dalam
pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing
√
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu
disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
√
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
berlangsung
√
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir
√
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
√
Jumlah Skor 0 3 3 6
Jumlah Perolehan Skor 0 6 9 24
Jumlah Skor Maksimal 48
Page 84
69
Tingkat aktivitas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥100%
= 39
48𝑥100%
= 81,25%
Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan persentase hasil
observasi guru pada siklus I sebesar 81,25% dengan kategori aktif. Adapun
kriteria penilaian secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
1. Pada saat melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs
valuta asing. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang
bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang
yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan
dibahas. Siswa aktif memperhatikan menanggapi berbagai pertanyaan yang
diberikan guru bahkan pertanyaan guru mampu dijawab tepat oleh siswa
(Gambar 4.16.).
2. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang
rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas, hal ini
Gambar 4.16.
Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran
Page 85
70
ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
seksama (Gambar 4.17.).
3. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter
tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang tepat
untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah. Beberapa siswa aktif mengeluarkan gagasannya
selama diskusi berlangsung (Gambar 4.18.).
4. Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan
sebagai wisatawan Indonesia yang akan berlibur ke Amerika namun belum
Gambar 4.17.
Siswa Menyampaikan Permasalahan
Gambar 4.18.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku
Page 86
71
mengetahui cara menghitungan dan menukarkan mata uang rupiah dengan
dolar Amerika. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat untuk
mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing namun siswa
belum dapat memahami penjelasan yang diberikan guru, hal ini ditandai
dengan perilaku siswa yang bersifat pasif, masih terdapat siswa yang
mengobrol dengan siswa lain dan kurang bekerjasama antar siswa dalam
membagi tugas sesama anggota kelomponya (Gambar 4.19.).
5. Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing masih didominasi kegiatan inti yaitu pada tahap diskusi dan
permainan peran, sehingga pada tahap menilai dan memberi saran hanya satu
perwakilan kelompok pengamat yang mendapat kesempatan
mempresentasikan hasil pengamatan. Serta kegiatan pembelajaran juga
melebihi waktu yang telah dialokasikan (Gambar 4.20.).
Gambar 4.19.
Siswa Kurang Bekerjasama
Page 87
72
6. Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing permainan peran dengan meyakinkan siswa
guna menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hanya sebagian siswa yang
mendapat dorongan dari guru. Guru hanya memberi dorongan pada siswa
yang aktif dan duduk di depan saja sehingga masih terdapat siswa yang
kurang termotivasi dalam memainkan peran dan kurang antusias dalam
mengamati permainan peran (Gambar 4.21.).
7. Guru memberikan penguatan hanya pada sebagian siswa yang aktif dan
duduk di depan dalam bentuk pujian ketika siswa mampu menjalankan tugas
Gambar 4.20.
Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan
Gambar 4.21.
Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan
Page 88
73
dengan baik. Sehingga masih terdapat siswa yang kurang antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.21.).
8. Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mampu
mengendalikan jalannya permainan dan belum mampu menghentikan
permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan.
Hal ini terlihat disaat siswa sedang aktif memerankan peran masih terlihat
siswa yang memainkan uang diluar skenario pembelajaran (Gambar 4.22.).
9. Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran
mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada
tahap ini guru mampu mengajak siswa aktif berdiskusi dan saling
mengeluarkan pendapatnya yang dibuat selama permainan peran berlangsung,
serta menjelaskan bagian-bagian dari permainan peran yang perlu mendapat
perbaikan. namun guru belum mampu megusai situasi di kelas, hal ini terlihat
masih terdapat siswa yang kurang berinteraksi sesama anggota kelompok,
siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain, memainkan rambut teman
Gambar 4.22.
Siswa Memainkan uang
Page 89
74
sebangkunya, bahkan sedang memainkan telepon genggam disaat yang lain
sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.23.).
10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta
asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru
selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari
siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji penguasaan
siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga dilaksanakan
dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan kurs valuta asing
(Gambar 4.24.).
Gambar 4.23.
Guru Mengajak Siswa Berdiskusi
Gambar 4.24.
Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
Page 90
75
11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi
dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai
mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs
valuta asing (Gambar 4.25.).
12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada
siswa catatan-catatan guru selama proses pembelajaran berlangsusng dan
mengkajinya dengan komentar evaluatf siswa selama pembelajaran
berlangsung (Gambar 4.25.).
4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs
valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji dalam
Tabel 4.3 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.
Gambar 4.25.
Guru dan Siswa Menyimpulkan dan
Merefleksi Pembelajaran
Page 91
76
Tabel 4.3.
Capaian prestasi belajar siswa pada siklus I
No Keterangan Ketercapaian
1 Nilai tertinggi 96
2 Nilai terendah 48
3 Rata-rata nilai tes 75,6
4 Siswa Tuntas 24
5 Siswa Belum Tuntas 10
6 Persentase ketuntasan klasikal 70,6%
Sumber: Analisis capaian prestaasi belajar siswa siklus I, 2013
Pada siklus I, nilai tertinggi yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 48. Nilai rata-
rata hasil belajar siswa adalah 75,6 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah
70,6%. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 24 siswa mampu mendapat nilai
diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 10 siswa belum mampu mendapat
nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Indikator yang belum dikuasai yaitu
siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang
asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15. Dari 34 siswa
hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11,
hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17
siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 24. Penelitian pada siklus I ketuntasan belajar klasikal
belum memenuhi indikator ketercapaian yang ditetapkan, oleh karena itu akan
dilanjutkan ke siklus II.
4.1.5 Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama
pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah
bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil pengamatan selama
Page 92
77
proses pembelajaran berlangsung dan hasil dikusi antara peneliti dan guru setelah
melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan
a. Siswa fokus memperhatikan guru pada saat memberikan apersepsi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan kurs valuta asing
yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap pertanyaan
guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan (Ganbar 4.8.).
b. Siswa mampu memainkan peran serta membawakan karakter tokoh
dengan baik. Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran,
dialog yang diungkapkan secara jelas, sehingga dapat dengan mudah
dikaji pengamat, serta interaksi antar pemeran terlihat baik (Gambar
4.11.).
c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang
bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang
yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan
dibahas (Gambar 4.16.).
d. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di
skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan
mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara
jelas, hal ini ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan
guru dengan seksama (Gambar 4.17.).
e. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter
tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang
Page 93
78
tepat untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta
asing yang terdapat dalam naskah (Gambar 4.18.).
f. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs
valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat
guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif
dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji
penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga
dilaksanakan dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan
kurs valuta asing (Gambar 4.24.).
g. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup
definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun
penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam
perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.25.).
h. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan
kepada siswa catatan-catatan guru dan mengkajinya dengan komentar
evaluatif siswa selama pembelajaran berlangsung (Gambar 4.25.).
2. Kekurangan
a. Belum terlihat kerjasama antar siswa pada saat kegiatan diskusi
berlangsung. masih terdapat siswa yang belum berinteraksi dengan
sesama anggota kelompok (Gambar 4.9).
Page 94
79
b. Masih telihat siswa yang belum memiliki rasa percaya diri sehingga
masih terlihat dan malu-malu dalam membawakan peran dan
mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung (Gambar 4.11.).
c. Masih ada siswa yang belum fokus dalam mengikuti proses pembelajaran
ditandai dengan masih terlihat siswa melamun dan bercerita sendiri
dengan teman sebangkunya (Gambar 4.12).
d. Pengelolaan waktu kurang baik karena waktu didominasi saat permainan
peran dilakukan, sehingga pada tahap siswa menanggapi dan memberi
saran hanya satu perwakilan pengamat yang mempresentasikan hasil
pengamatan di depan kelas. Serta pembelajaran melebihi alokasi waktu
yang ditentukan (Gambar 4.10).
e. Hanya sebagian siswa yang mendapat dorongan dari guru, hal ini
ditandai masih ada siswa yang pasif, kurang termotivasi dalam
memainkan peran, dan kurang fokus dalam mengamati permainan peran
(Gambar 4.21).
f. Masih terdapat soal yang belum mampu dikuasai siswa yaitu siswa
belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang
asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 10, dan 15. Dari
34 siswa hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor
3, 5, dan 11, hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal
nomor 6, dan hanya 17 siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal
nomor 15, perhitungan selengkapnya tersaji pada lampiran 24.
Page 95
80
3. Perbaikan
a. Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerjasama antar anggota
kelompok terutama dalam berdiskusi sehingga tercipta interaksi dan
kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada kualitas hasil diskusi
yang semakin baik.
b. Guru memberikan dorongan dan penguatan kepada seluruh siswa
sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan
peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.
c. Guru lebih intensif memantau jalanya permainan peran, sehingga siswa
yang masih mengobrol maupun melamun sendiri dapat dikurangi.
d. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik
sehingga kegiatan pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang
ditentukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
e. Guru lebih interaktif pada saat melakukan apersepsi dengan bertanya
pada siswa yang terjadi di skenario kepada siswa dengan memberikan
apersepsi dan motivasi kepada seluruh siswa.
f. Dalam pelaksanaan permainan peran materi ditekankan pada soal yang
dianggap sulit oleh siswa yaitu pada materi cara menafsirkan perubahan
nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam
soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15.
Berdasarkan hasil evaluasi siklus I, persentase ketuntasan belajar klasikal
sebesar 70,6% dimana dari 34 siswa masih terdapat 10 siswa yang belum
Page 96
81
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus I belum dikatakan
meningkat karena belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sebagaimana
pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui
hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan 85% secara
klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran maka perlu dilanjutkan ke siklus II guna menyempurnakan
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan koordinasi dengan guru mata pelajaran,
saran siswa, serta berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada
siklus pertama.
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perencanaan
Sebelum pelaksanaan siklus II dilakukan koordinasi dengan guru
pengampu mata pelajaran ekonomi mengenai hasil pelaksaanaan kegiatan belajar
siklus I dan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus
ke II. Tahap perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus ke II dengan
menyusun RPP dengan materi pokok menghitung valuta asing, menyiapkan
lembar observasi siswa dan guru, membuat naskah skenario, serta menyiapkan
kisi-kisi dan soal evaluasi pelaksanaan siklus ke II.
4.2.2 Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus ke II dilaksanakan sesuai dengan skenario
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran
menggunakan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Kegiatan pembelajaran siklus II
Page 97
82
dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan selama dua
jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34 dalam hal ini yang
bertindak sebagai guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal yaitu bapak
Drs. Kuswanto sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat yaitu mengamati
aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada siklus II guru membuka pelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi,
guru bertanya pada siswa bagaimana cara masyarakat Indonesia membeli barang
Amerika pada saat nilai mata uang rupiah mengalami penurunan terhadap mata
uang dolar. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sehingga
menjadikan suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan
menarik perhatian siswa, ini terlihat pada saat siswa aktif bertanya pada saat
menjumpai materi yang belum mampu dipahami (Gambar 4.26.).
Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah
bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dengan membuat kelompok
yang terdiri dari enam siswa selanjutnya memotivasi kelompok dan bersama siswa
Gambar 4.26.
Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan
Tujuan Pelajaran
Page 98
83
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang
belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar
pada saat terjadi penurunan mata uang rupiah terhadap mata uang dolar. Kegiatan
ini berjalan dengan baik, siswa mampu memecahkan permasalahan yang terdapat
di skenario, hal ini ditandai dengan kegiatan siswa yang membantu menerangkan
kepada siswa yang kesulitan dalam memecahkan permasalahan.
Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta
memilih partisipan dan pengamat. Pada tahap ini guru intensif memberikan
motivasi pada seluruh siswa, selanjutnya guru memberi penekanan untuk
memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap
dolar, hal ini diberikan agar siswa dapat membawakan peran dengan baik,
sehingga pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai
rupiah terhadap dolar (Gambar 4.27).
Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku, siswa aktif
berdiskusi mereka saling mengungkapkan gagasanya dalam menentukan pelaku
bahkan beberapa siswa aktif mengajukan diri sebagai pemeran, mereka
Gambar 4.27.
Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa
Page 99
84
termotivasi untuk lebih memahami materi perhitungan kurs valuta asing melalui
cara menjadi pemeran selama proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.28.).
Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh sesuai dengan
skenario mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing pada saat terjadi
penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar, siswa memainkan peran sesuai
dengan garis-garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa memerankan
sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika
untuk keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh
money changer. Sesampainya di Indonesia uang tersisa dalam bentuk dolar
Amerika karena dolar Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia maka ia
menukarkan dolar Amerika dengan rupiah, namun pada saat itu nilai rupiah
mengalami penurunan terhadap mata uang dolar, sehingga wisatawan berusaha
menafsirkan kenaikan maupun penurunan mata uang rupiah terhadap dolar. Pada
tahap ini siswa lebih paercaya diri dalam memerankan tokoh. Mereka tidak malu-
malu untuk mengekspresikan perasaanya, dialog antar pemeran disampaikan
secara jelas dapat dengan mudah ditangkap kelompok pengamat sehingga para
pengamat lebih mudah dalam menerima materi (Gambar 4.29.).
Gambar 4.28.
Siswa Aktif Mendiskusikan Pelaku
Page 100
85
Selama permainan peran berlangsung proses pembelajaran berlangsung
baik. Siswa lebih aktif aktif dan percaya diri memerankan tokoh sehingga pesan
dapat sampai kepada para pengamat. Para pengamat lebih fokus dan antusias
mengamati permainan peran, pengamat juga aktif mencatat kelebihan maupun
kekurangan saat berlangsungnya permainan (Gambar 4.30.).
Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi
mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan menilai kelebihan
dan kekurangan selama permainan peran berlangsung dan menjelaskan bagian-
bagian yang perlu mendapat perbaikan. Pada tahap ini guru lebih intensif
Gambar 4.30.
Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran
Gambar 4.29.
Siswa Percaya Diri Memainkan Peran
Page 101
86
memantau jalannya pembelajaran, guru juga aktif memeriksa hasil pengamatan
siswa (Gambar 4.31.).
Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi
pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung. pada tahap ini proses
pembelajaran berlangsung lebih efektif, karena setiap perwakilan pengamat
mempresentasikan hasil pengamatan (Gambar 4.32.).
Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru
mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan
Gambar 4.32.
Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan
Gambar 4.31.
Guru Aktif Memantau Pembelajaran
Page 102
87
kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran (Gambar 4.33.).
Setelah kegiatan evaluasi dilakukan guru bersama siswa berbagi
pengalaman tentang permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing
yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat kesimpulan.
4.2.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran
berlangsung hal ini bertujuan untuk melihat perubahan aktivitas dan motivasi
siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru dilakukan dengan
mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
a. Hasil pengamatan aktivitas siswa Siklus II
Hasil aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tersaji pada Tabel
4.4 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.
Gambar 4.33.
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
Page 103
88
Tabel 4.4.
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No Aktivitas siswa Skor
1 2 3 4
1.
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
yang akan dilakukan
√
2.
Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok
menentukan pelaku dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
√
3.
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan
tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
√
4.
Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan
peran
√
5. Siswa mengamati penerapan permainan peran
pada materi perhitungan kurs valuta asing √
6.
Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
permainan peran pada materi perhitungan kurs
valuta asing dilakukan
√
7. Siswa menanggapi dan memberi saran maupun
pendapat setelah permainanan peran dilakukan √
8.
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
penerapan permainan peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing
√
Jumlah 0 0 3 5
0 0 9 20
Jumlah Skor 29
Jumlah Skor Maksimal 32
Keterangan Tabel 4.4.
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas <25%.
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa yaitu sebagai berikut
Tingkat aktivitas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥100%
= 29
32𝑥100%
= 90,625%
Page 104
89
Berdasarkan Tabel 4.4. hasil penelitian menunjukkan siswa termotivasi
ditandai dengan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 90,625% dengan
kategori sangat aktif. Hasil pengamatan aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat
sebagai berikut.
1. Pada saat guru memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pelajaran 32
siswa atau 94,1% dari seluruh siswa yang fokus memperhatikan penjelasan
guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan
dilakukan. Kegiatan pembelajaran berlangsung dua arah karena guru juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa tidak malu
bertanya mereka aktif mengangkat tanganya untuk bertanya ketika
menjumpai penjelasan guru yang belum mampu dipahaminya. Pada tahap ini
hanya 2 siswa atau 5,9% yang terlihat kurang aktif. Mereka terlihat sedang
mengobrol dan memainkan telepon genggam disaat siswa lain siswa lain aktif
bertanya dan menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan guru (Gambar
4.34.).
2. Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku yang paling
cocok dengan karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran
Gambar 4.34.
Siswa Memperhatikan Guru
Page 105
90
permainan peran sejumlah 26 siswa atau 76,5% aktif berdiskusi sesama
anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapatnya, bahkan ada
beberapa siswa yang aktif mengajukan diri sebagai pemeran. Namun pada
tahap ini terdapat 8 siswa yang pasif mengikuti proses pembelajaran yaitu 2
siswa yang izin keluar kelas untuk mengikuti rapat koordinasi paduan suara
HUT SMAN 1 Dukuhwaru. Sedangkan 6 siswa atau 23,5% lainya hanya
diam mereka terlihat hanya membaca skenario yang telah diberikan, tanpa
mendiskusikan dengan siswa lain, hal ini berakibat pada kuragnnya interaksi
antar siswa sehingga guru berinisiatif memotivasi siwa tersebut agar siswa
lebih aktif mengikuti jalannya pembelajaran diskusi (Gambar 4.35.).
3. Siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran, pada tahap ini 32
siswa atau 92,6% siswa semangat latihan dan memahami skenario. Karena
sudah mendapat motivasi dan penguatan dari guru siswa lebih aktif dan
percaya diri. Mereka mampu meluapkan ekspresinya agar sesuai dengan
karakter tokoh yang terdapat dalam skenario pembelajaran. Hanya 2 siswa
atau 7,4% siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tahap ini karena masih
Gambar 4.35.
Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran
Page 106
91
mengikuti rapat koordinasi paduan suara dalam rangka memperingati HUT
SMAN 1 Dukuhwaru (Gambar 4.36.).
4. Pada saat permainan peran berlangsung 6 siswa atau 100% dari siswa yang
membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing
dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik,
para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, mereka langsung
memahami penerapan kurs jual yang dikenakkan money changer saat ia
menukarkan rupiah dengan dolar Amerika Serikat. Pada tahap ini juga
pemeran mampu menafsirkan serta mengidentifikasi kenaikan maupun
penurunan mata uang rupiah terhadap dolar (Gambar 4.37.).
Gambar 4.36..
Siswa Berlatih Memainkan Peran
Gambar 4.37.
Siswa Memainkan Peran
Page 107
92
5. Sejumlah 25 siswa atau 89,3% dari seluruh pengamat terlihat fokus
mengamati penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta
asing. Selain mengamati, siswa juga aktif mencatat berbagai gejala selama
permainan peran berlangsung bahkan sesekali berdiskusi dengan siswa lainya
mengomentari para pelaku yang sedang memainkan peran. Hanya 3 siswa
atau 10,7% yang tidak aktif mengikuti pembelajaran 2 siswa masih mengikuti
rapat koordinasi HUT SMA 1 Dukuhwaru sedangkan 1 siswa terlihat
mengerjakan tugas mata pelajaran lain disaat siswa lain aktif mengamati
permainan peran (Gambar 4.38.).
6. Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk
mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian yang perlu
mendapat perbaikan. Dari hasil pengamatan Sejumlah 25 atau 73,5% siswa
aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan
pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat, mereka
berusaha untuk menyampaikan pendapatnya dari catatan yang telah dibuat
selama proses permainan peran berlangsung. Pada tahap ini terlihat 9 siswa
atau 26,5% siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran 2 siswa izin
Gambar 4.38.
Siswa Mengamati Permainan Peran
Page 108
93
mengikuti rapat koordinasi sedangkan 2 siswa kurang fokus mengikuti
diskusi, mereka terlihat berjalan kesana-kemari sehingga mengganggu
jalannya diskusi kelompok lain, sedangkan 5 siswa sedang bergurau diluar
konteks pembelajaran perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.39.).
7. Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menilai serta memberi saran atau
pendapat setelah permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan terlihat 31 siswa atau 91,2% siswa aktif mengutarakan
gagasanya. Mereka tidak hanya mengomentari kelebihan maupun kekurangan
berlangsung, pada tahap ini siswa juga mampu memberikan solusi dan saran.
Semua hasil diskusi dapat disampaikan secara jelas dan menyeluruh karena
seluruh perwakilan pengamat mempresentasikan hasil pengamatannya di
depan kelas. Pada tahap ini hanya terlihat 3 siswa atau 8,8% siswa yang
kurang aktif, siswa terlihat bergurau dan serta terdapat siswa yang
mengantuk, dia menaruh kepalanya diatas meja disaat yang lain aktif
mengikuti jalanya presentasi (Gambar 4.40.).
Gambar 4.39.
Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai
Page 109
94
8. Setelah dilakukan diskusi dan penilaian, selanjutnya siswa menyimpulkan
pembelajaran hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada
materi perhitungan kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan terlihat 32 siswa atau 94,1% siswa aktif bersama guru
menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias
dalam menanggapi hasil kesimpulan yang disampaikan guru. Pada tahap ini
terlihat 2 siswa atau 5,9% siswa sedang mengerjakan tugas mata pelajaran
disaat siswa lain aktif menyimpulkan hasil pembelajaran (Gambar 4.41.).
Gambar 4.40.
Siswa Menilai Permainan Peran
Gambar 4.41.
Guru Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
Page 110
95
b. Hasil pengamatan aktivitas guru
Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji pada
Tabel 4.5 sedangkan kriteria penilaian dapat dilihat pada lampiran 13.
Tabel 4.5.
Aktivitas Guru Pembelajaran Siklus ke II
No Aktivitas guru Skor
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
√
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
√
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan
memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
√
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan
peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan
kurs valuta asing
√
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
√
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
√
7
Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
√
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari
garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
√
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu
disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
√
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung
√
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir
√
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
√
Jumlah Skor 0 0 1 11
Jumlah Perolehan Skor 0 0 3 44
Jumlah Skor Maksimal 47
Page 111
96
Tingkat aktivitas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥100%
= 47
48𝑥100%
= 97,9%
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian menunjukkan persentase hasil
observasi guru pada siklus II sebesar 97,9% dengan kategori sangat aktif. Adapun
kriteria penilaian dijelaskan sebagai berikut.
1. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada seluruh siswa tentang
bagaimana jika membeli barang di luar negeri pada saat terjadi penurunan
mata uang rupiah. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa selain itu guru juga memberikan
kesempatan bagi siswa untuk bertanya sehingga kegiatan pembelajaran tidak
di dominasi oleh guru (Gambar 4.42).
2. Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang
rupiah dengan mata uang dolar pada saat mata uang rupiah mengalami
penurunan terhadap mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas dan
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru juga memberikan kesempatan
Gambar 4.42.
Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan
Tujuan Pelajaran
Page 112
97
pada siswa untuk bertanya hal ini ditandai dengan siswa aktif mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahami (Gambar 4.43.).
3. Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter
tokoh yang akan diperankan. kegiatan diskusi ditekankan pada siswa untuk
memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah
terhadap dolar, hal ini diberikan supaya ketika siswa membawakan peran,
pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai rupiah
terhadap dolar (Gambar 4.44.).
Gambar 4.44.
Guru Mampu Mengajak Siswa Untuk Aktif Berdiskusi
Gambar 4.43.
Siswa Aktif Bertanya
Page 113
98
4. Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan
sebagai wisatawan Indonesia yang belum mengetahui cara menghitungan dan
menukarkan mata uang rupiah dengan dolar Amerika dengan cara
menerapkan kurs jual dan kurs beli pada saat terjadinya penurunan nilai
rupiah terhadap dolar. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat
untuk mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing. pada
tahap ini guru pada tahap ini guru juga memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa sehingga pembelajaran berlangsung dua arah (Gambar 4.45.).
5. Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing sudah berjalan efektif, guru membagi waktu antara kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, serta kegiatan penutup sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak hanya di dominasi
permainan peran sehingga seluruh perwakilan pengamat dapat
mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas (Gambar 4.46.).
Gambar 4.45.
Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri
sebagai Pemeran
Page 114
99
6. Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan meyakinkan siswa guna menumbuhkan
rasa percaya diri dan mengekspresikan perasaan. Pada tahap ini tidak hanya
siswa aktif yang mendapat dorongan dari guru namun seluruh siswa juga
mendapat dorongan dari guru, hal ini ditandai siswa lebih termotivasi dan
percaya diri dalam memainkan peran dan pengamat lebih antusias dalam
mengamati permainan peran (Gambar 4.47.).
Gambar 4.46.
Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan
Hasil Pengamatan
Gambar 4.47.
Guru Intensif Memberikan Motivasi dan
Penguatan
Page 115
100
7. Guru memberikan penguatan pada semua siswa dalam bentuk pujian ketika
siswa mampu menjalankan permainan peran dengan baik yaitu selain
pemberian penguatan pada siswa yang duduk di depan dan aktif, guru juga
memberikan penguatan pada siswa yang masih malu mengungkapkan
gagasan dengan cara memberikan poin plus. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kegairahan dalam belajar sehingga siswa lebih antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.47.).
8. Guru lebih intensif memantau dari awal sampai akhir permainan, sudah
mengendalikan jalannya permainan peran sehingga permainan peran sesuai
dengan skenario yang telah ditentukan. Guru juga intensif menghampiri siswa
untuk memeriksa hasil catatannya selama mengamati permainan peran
(Gambar 4.48.).
9. Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran
mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada
tahap ini mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa. Proses ini berjalan
dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatan dengan
Gambar 4.48.
Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran
Page 116
101
kelompoknya, selanjutnya guru menjelaskan secara rinci materi yang
dianggap sulit oleh siswa yaitu cara menafsirkan perubahan nilia rupiah
terhadap mata uang asing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi
pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.49.).
10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta
asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru
selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari
siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan soal evaluasi sudah
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan mampu menguji penguasaan
siswa setelah menerima materi pembelajaran (Gambar 4.50.).
Gambar.4.50.
Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
Gambar 4.49.
Siswa Aktif Berdiskusi
Page 117
102
11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi
dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai
mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs
valuta asing (Gambar 4.51.).
12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada
siswa catatan-catatan guru selama pembelajaran berlangsung dan
mengkajinya dengan komentar evaluatif siswa selama pembelajaran
berlangsung (Gambar 4.51.).
4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs
valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model
pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji pada
tabel 4.6 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
Gambar 4.51.
Guru Membuat Kesimpulan dan Refleksi
Page 118
103
Tabel 4.6.
Capaian prestasi belajar siswa pada siklus II
No Keterangan Ketercapaian
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai terendah 56
3 Rata-rata nilai tes 82,82
4 Siswa Tuntas 29
5 Siswa Belum Tuntas 5
6 Persentase ketuntasan klasikal 85,29
Sumber: Analisis capaian prestasi belajar siswa pada siklus II
Tabel 4.6. menunjukkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yaitu 56.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 82,82 dengan persentase ketuntasan
klasikal adalah 85,29. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 29 siswa mampu
mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan hanya 5 siswa
belum mampu mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. hal ini dapat
simpulkan pembelajaran pada siklus ke II mengalami peningkatan yang
signifikan. Dari hasil belajar sudah mencapai indikator yang telah ditentukan,
sehingga penelitian tindakan kelas dilakukan sampai siklus ke II.
4.2.5 Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama
pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah
bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil dikusi antara peneliti dan
guru setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Penyampaian materi perhitungan kurs valuta asing pada saat terjadinya
kenaikan maupun penurunan nilai rupiah terhadap dolar melalui permainan
peran mempermudah siswa dalam menafsirkan nilai rupiah terhadap dolar
Page 119
104
serta berbagai akibat yang terjadi setelah adanya fluktuasi nilai rupiah
terhadap dolar.
2. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian serta penguatan pada
seluruh siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat
memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.
3. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik sehingga
kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.
4. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 82.2 dan ketuntasan klasikal
85,29%.
Kekurangan yang masih terjadi dalam siklus II yaitu masih terdapat siswa
yang keluar selama proses pembelelajaran berlangsung dan kurang interaksi antar
siswa pada saat dikusi menentukan karakter dan pelaku. Masih terlihat siswa yang
berjalan kesana-kemari pada saat disksui kelompok menilai kelebihan dan
kekurangan setelah permainan peran berlangsung.
Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus II, persentase ketuntasan belajar
klasikal sebesar 85,29% dimana dari 34 siswa hanya terdapat 5 siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan
meningkat karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan
sebagaimana pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar
dilihat melalui hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan
85% secara klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Persentase
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sebesar 90,62%. Persentase
tersebut sudah melebihi indikator aktivitas siswa sebagaimana yang diungkapkan
Page 120
105
Mulyasa (2009:218) ”dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik
terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran, serta
kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar, dan rasa percaya diri
tersendiri”. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan meningkat dimana hasil
proses pembelajaran baik dari segi ketuntasan siswa dan dari segi aktivitas siswa
sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehingga penelitian
tindakan kelas berhenti pada pelaksanaan pembelajarana siklus II.
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMAN 1 Dukuhwaru, beradasarkan
hasil penelitian diketahui terjadi perbedaan capaian prestasi belajar siswa pada
saat sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian. Perbandingan
pencapaian prestasi siswa sebelum dan setelah dilakukan penelitian tersaji pada
Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum
dan Setelah Dilakukan Penelitian
No Capaian Prestasi Belajar
siswa
Sebelum
Penelitian
Siklus I Siklus II
1 Nilai tertinggi 95 96 100
2 Nilai terendah 50 48 56
3 Rata-rata 69 75,6 82,8
4 Jumlah siswa yang tuntas 18 24 29
5 Jumlah siswa belum tuntas 16 10 5
6 Ketuntasan klasikal 52,9 70,6 85,29
Sumber: analisis capaian prestasi belajar siswa, 2013
Tabel 4.7. menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan pada materi kurs
valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran
Page 121
106
bermain peran hasil observasi yang dilakukan sebelum penelitian diketahui rata-
rata ulangan harian sebelum diadakan penelitian sebesar 69 dengan ketuntasan
klasikal sebesar 52,9%. Sedangkan setelah dilakukan penelitian pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata yaitu 75,6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,6%.
Setelah dilaksanakan siklus ke II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan
menjadi 82,8 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85,29%. Analisis hasil aktivitas
guru dan aktivitas siswa tersaji pada tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru
Siklus Persentase
Aktivitas Siswa
Kategori Persentase
Aktivitas Guru
Kategori
I 81,25% Aktif 81,25% Aktif
II 90,62 Sangat aktif 97,9 Sangat
aktif
Sumber: tabel pengamatan aktivitas siswa dan guru siklus I dan II, 2013
Tabel 4.8. menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses
pembelajaran pada siklus I sebesar 81,25% sedangkan pada siklus ke II sebesar
90,62. sedangkan persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% dan
persentase pada siklus ke II sebesar 97,9%.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menunjukkan
peningkatan capaian prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan sebagai akibat dari
peningkatan motivasi siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil refleksi dari siklus I ke siklus
II menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan perpaduan ceramah bervariasi
dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing.
siswa mampu menerapkan permainan peran selama proses pembelajaran, dialog
Page 122
107
disajikan secara jelas sehingga para pengamat mampu mengolah materi yang
disampaikan melalui permainan peran dan mampu menghitung kurs valuta asing.
Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain
peran pada materi perhitungan kurs valuta asing membuat suasana pembelajaran
lebih interaktif serta siswa mampu memahami secara langsung materi sesuai
dengan realita di lapangan. Hasil capaian prestasi dari siklus I dan siklus II
manunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.7. yang menunjukan
ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,6% dan meningkat pada siklus ke II
menjadi sebesar 85,29% dengan demikian standar keberhasilan pembelajaran
telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutmya.
4.4 Pembahasan
Penelitian tindakan ini merupakan upaya meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru melalui perpaduan
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada
penelitian ini dilakukan dengan menciptakan proses belajar mengajar dengan
suasana yang lebih menyenangkan melalui permainan peran. Hal ini sesuai
dengan Hamalik (2009:161) yang mengungkapkan “siswa lebih senang
melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajaran yang menyenangkan.” Dengan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak pada baiknya
kondisi psikologis seseorang, ketika siswa gembira mengikuti pembelajaran maka
akan berimplikasi pada peningkatan motivasi. Hal ini juga didukung oleh Siregar
dan Nara (2011:54) yang mengungkapkan “jika seseorang kondisi psikisnya
Page 123
108
sedang tidak bagus, misalnya dalam keadaan stres maka motivasi juga akan
menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan
bagus, gembira, dan menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan
tinggi.”
Selain dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan upaya
peningkatan motivasi belajar siswa juga dilakukan dengan memberikan apersepsi
dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Siregar dan Nara (2011:56) yang menyatakan bahwa “optimalisasi
pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga perlu dilakukan. Salah satunya
dengan cara mengaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman belajar
masa lalu dan kemampuan si pembelajar.”
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui perpaduan metode
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi
siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas pada siklus I sebesar
81,25% dan mengalami peningkatan siklus ke II yaitu sebesar 90,62%.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa
yang ditunjukkan pada peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi & Prasetyo (1997)
sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model pembelajaran bermain peran
dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator
Page 124
109
sehingga siswa lebih antusias dalam belajar, dengan demikian hasil belajarpun
meningkat.”
Hasil penelitian aktivitas guru dalam menerapkan metode ceramah
bervariasi dan model pembelajaran bermain peran mempunyai pengaruh positif
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari
lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% yang diikuti
persentase aktivitas siswa sebesar 81,25% dan mengalami peningkatan pada siklus
ke II yaitu menjadi 97,9% yang diikuti peningkatan aktivitas siswa menjadi
90,62%. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara (2011:55) “jika guru
bergairah dalam proses pembelajaran maka cenderung menjadikan siswa memiliki
motivasi dalam belajar. Sebaliknya, jika guru tidak memiliki gairah dalam
membelajarkan siswa maka cenderung menjadikan siswa tidak memiliki motivasi
dalam belajar.”
Hasil pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dari kegiatan
pratindakan, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan motivasi yang diikuti oleh
peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai
belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 69 dengan ketuntasan klasikal
sebesar 52,9%. Pada siklus ke I nilai rata-rata belajar siswa mengalami
peningkatan yaitu menjadi 75,6 dengan ketuntasan klasikal 70,6%. Pada siklus ke
II nilai rata-rata siswa sebesar 82,8 dengan ketuntasan klasikal 85,29%. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:86) yang mengungkapkan “dengan
adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka
Page 125
110
seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi siswa.”
Page 126
116
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan perpaduan metode
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa kelas XI IPS 3
SMA Negeri 1 Dukuhwaru pada materi perhitungan kurs valuta asing, dapat
diambil simpulan yaitu:
a. Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui
perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
berdampak pada terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari tingkat motivasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs
valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan
hingga mencapai indikator keberhasilan.
b. Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui
perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran
berdampak pada terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari capaian prestasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs
valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan
hingga mencapai indikator keberhasilan.
Page 127
117
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat berbagai kekurangan dan
keterbatasan selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka saran
yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Guru sebaiknya memberikan motivasi dan meyakinkan siswa untuk lebih
percaya diri sebelum memainkan peran, sehingga siswa tidak merasa malu-
malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan saat diskusi
berlangsung.
b. Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerja sama antar anggota
kelompok terutama dalam berdiskusi, sehingga siswa tidak bekerja
individual pada saat kegiatan diskusi berlangsung, serta terjadi interaksi
antar siswa sehingga tercipta kerjasama antar siswa yang akan berdampak
pada baiknya kualitas hasil diskusi.
c. Guru sebaiknya memberikan motivasi pada seluruh siswa sehingga siswa
yang pasif, dan kurang termotivasi dalam memainkan peran, dan kurang
fokus dalam mengamati permainan peran dapat diminimalkan.
d. Guru sebaiknya mengelola waktu dengan baik, implementasi pembelajaran
disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditentukan, sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak melebihi alokasi
waktu yang dintentukan.
Page 128
118
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Chandrawati, Ika. 2010. “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar dalam
Pembelajaran Akuntansi melalui Model Bermain Peran (Role Playing)
Pokok Bahasan Jurnal Umum pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam
Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011.” Skripsi,
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas negeri semarang.
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian.
Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Lintang, Esti Amboro. 2010. “Pengaruh Cara Belajar dan Perhatian Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Dukuhwaru Kabupaten Tegal.” Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas
Ekonomi. UNNES
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.
Mulyati, Sri. 2009. Ekonomi 2 Ekonomi dan kehidupan untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Munib, Achmad dkk. 2009. Pengantar Ilmu pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Unnes
Press.
Sardiman.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Siregar, Evelin dan Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rinneka Cipta.
Subyantoro. 2009. Penelitan Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya.
Page 129
119
Sudijono, Annas. 2006. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo
persada
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Sugiharti, Gulmah. 2009. “Penerapan Model Bermain Peran pada Pembelajaran
Struktur Atom di Kelas X MAN 1 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009”.
Dalam jurnal penelitian matematika dan sains ISSN : 1907-7157, Volume
4(1) 2009. Hal 18-22 Medan: Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya.
Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY. 2003. Penyusunan Instrumen dan
Penilaian. Yogyakarta: UNY.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta.
Grasindo.
Uno, Hamzah B.2009. Model Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: UNNES PRESS.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Page 131
116
SILABUS Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru
Kelas : XI IPS
Mata Pelajaran : Ekonomi
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 4. Memahami Perekonomian Terbuka
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
4.2. Mengidentifikasi
kurs tukar valuta asing
Konsep pengertian
kurs dan
perubahanya
Mencari informasi tentang pengertian kurs dan
perubahanya
Mendeskripsikan
pengertian kurs dan
perubahanya
Tes tertulis dalam
bentuk pilihan
ganda
6 x 45 menit Sukwiyati, dkk. 2007.
Ekonomi SMA/MA
Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira.
Sukirno, Sadono.
2004. Makro Ekonomi
Teori Pengantar.
Edisi ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo
Persada.
Perhitungan nilai
valuta asing
berdasarkan kurs
yang berlaku.
Guru memotivasi kelompok dan menjelaskan
permasalahan yang terdapat dalam skenario
pembelajaran mengenai cara menghitung nilai tukar
valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.
Siswa memperagakan dan mengamati peran mengenai
cara perhitungan nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs
yang berlaku.
Guru bersama siswa mendiskusikan permainan peran
mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang
telah dilakukan dan melakukan evaluasi terhadap peran
yang dilakukan.
Guru bersama siswa berbagi pengalaman mengenai
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
kseimpulan.
Menghitung nilai
valuta berdasarkan
kurs yang berlaku
Cara dan alat
pembayaran
internasional
Mencari informasi mengenai cara dan alat pembayaran
internasional
Mengkaji referensi
mengenai cara dan
alat pembayaran
internasional
LAMPIRAN 1
Guru Mata pelajaran Ekonomi
Drs. Kuswanto
NIP. 196205201999031001
Tegal, April 2013
Peneliti
Arif Hidayat
NIM 7101409267
Page 132
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS I
PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas / Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami perekonomian terbuka.
B. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.
C. Indikator
Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs
beli.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan
kurs jual dan kurs beli.
E. Materi pembelajaran
Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.
F. Model dan metode pembelajaran
a. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran
b. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi
G. Langkah pembelajaran a. Kegiatan Awal
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Apersepsi: guru bertanya pada siswa tentang bagaimana
jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata
uang yang berbeda.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b. Kegiatan inti
Waktu Kegiatan
10 Menit
Explorasi a. Guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran dengan membuat
LAMPIRAN 2
Page 133
118
35 Menit
30 Menit
5 Menit
kelompok yang terdiri dari 6 siswa.
b. Guru memotivasi kelompok dan merangsang minat
siswa terhadap kegiatan bermain peran mengenai cara
perhitungan nilai tukar valuta asing, dan bersama siswa
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara
menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar.
c. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang
akan diperankan serta memilih partisipan serta
pengamat.
Elaborasi
d. Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh
sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai
tukar valuta asing, yang sudah didiskusikan sebelumnya
secara spontan sesuai dengan garis-garis besar dan
tahapan yang telah ditentukan.
Siswa merankan sebagai wisatawan Indonesia yang
menukarkan rupiah dengan dolar amerika untuk
keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka
dikenakan kurs jual oleh money changer. Di Amerika
wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan
membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian ia
memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia uang
tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar
Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia
maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah
sehingga ia dikenakan kurs beli oleh money changer.
e. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan
diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran, menilai dan
menjelaskan bagian-bagian mana yang perlu mendapat
perbaikan.
f. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan
kurs valuta asing dengan menerapkan model
pembelajarn bermain peran.
Konfirmasi g. Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
kesimpulan.
h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
Page 134
119
c. Kegiatan Akhir
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya
memberikan informasi mengenai materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada
siswa.
H. Media dan Sumber Belajar
Media belajar : Papan tulis, mata uang rupiah dan dolar, chart.
Sumber belajar :
Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian :Tes tertulis.
2. Bentuk Instrumen :Tes pilihan ganda (terlampir)
Tegal, April 2013
Guru Mata Pelajaran Ekonomi Peneliti
Drs. Kuswanto Arif Hidayat
NIP. 196205201999031001 NIM. 7101409267
Page 135
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS II
PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Sekolah : SMAN 1 Dukuhwaru
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas / Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami perekonomian terbuka.
B. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.
C. Indikator
Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs
beli.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan
kurs jual dan kurs beli.
E. Materi pembelajaran
Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.
F. Model dan metode pembelajaran
c. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran
d. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi
G. Langkah pembelajaran a. Kegiatan Awal
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru memberikan
b. apersepsi pada siswa tentang cara membeli barang
antar negara dengan dua mata uang yang berbeda
namun disisi lain terdapat perubahan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b. Kegiatan inti
Waktu Kegiatan
10 Menit
EXPLORASI a. Guru memberikan informasi mengenai langkah
pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran dengan membuat
kelompok yang terdiri dari 6 siswa.
b. Guru memotivasi kelompok dan dan penguatan kepada
LAMPIRAN 3
Page 136
121
35 Menit
30 Menit
5 Menit
siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung
saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan
saat diskusi berlangsung. Selanjutnya bersama siswa
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario
mengenai wisatawan yang belum memahami cara
menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar.
c. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang
akan diperankan serta memilih partisipan serta
pengamat.
ELABORASI
d. Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh
sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai
tukar valuta asing. Siswa merankan sebagai wisatawan
Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar
Amerika untuk keperluan berlibur di Amerika Pada saat
itu tanggal 1 Maret 2013 kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
dan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00. Karena money
changer bertindak sebagai penjual mata uang asing
sehingga wisatawan dikenakan kurs jual. Sesampainya
di Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood
dan membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian
ia memutuskan pulang.
Sesampainya di Indonesia pada tanggal 7 Maret 2013
uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar
Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia
maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah pada
saat itu terjadi penurunan nilai rupiah terhadap dolar
kurs beli US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1=
Rp 11.000,00. Karena money changer bertindak sebagai
pembeli mata uang sehingga wisatawan dikenakan kurs
beli oleh money changer.
e. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan
diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan
model pembelajaran bermain peran, menilai dan
menjelaskan materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu
pada materi cara menafsirkan perubahan nilai rupiah
terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam
soal evaluasi siklus 1 nomor 3, 5, 6, 10, dan 15.
f. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan
kurs valuta asing dengan menerapkan model
pembelajarn bermain peran.
KONFIRMASI g. Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang
permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta
asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
Page 137
122
kesimpulan.
h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
c. Kegiatan Akhir
Waktu Kegiatan
5 Menit a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya
memberikan informasi mengenai materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada
siswa.
Tegal, April 2013
Guru Mata Pelajaran Ekonomi Peneliti
Drs. Kuswanto Arif Hidayat
NIP. 19620520 199903 1 001 NIM. 7101409267
Page 138
123
NASKAH SKENARIO SIKLUS I
Kurs valuta Asing I
Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan
provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru
berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan
membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di
Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka
sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan
tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada.
Bu Dina : Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau
menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru : Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai
provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika
setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleh-
oleh.
Bu Dina : Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru : Selamat pagi pak.
Satpam : Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank
ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika
pak.
Satpam : Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu.
Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu
bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat
contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama
mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing,
ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu.
Bu Dina : Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka
di dinding sih apa?
Pak Heru : Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko
ada yang aneh yah?
LAMPIRAN 4
Page 139
124
Bu Dina : Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa
yah? (sambil berpikir)
Pak Heru : Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi
ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan
mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di
sebelah mereka.
Bu Dina : Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di
dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan : Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang
dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu,
sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk
menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina : Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan : Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs
valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs
jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru : Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita
akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan : Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs
jual.
Bu Dina : Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs
jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan : Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di
bank kan?
Bu Dina : Iya pak.
Pak Ridwan : Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru : Iya.
Page 140
125
Pak Ridwan : Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak
sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan
kurs jual.
Pak Heru : Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs
beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan : iya benar.
Reni : Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing
dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan : Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan
kurs beli.
Reni : Owh gitu yah..
Pak Ridwan : He’em
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni
mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang
berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp
9.500,00
Teller : Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller : Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru : Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
Teller : Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs
jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk
membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00
(US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn
perhitungan.
Pak heru : Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000
Page 141
126
Teller : Apa ada yang lain pak?
Pak Heru : Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru : Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat?
(datang menghampiri ibu)
Bu Dina : Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil
menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru : Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan
Rp 38.000.000,00.
Bu Dina : Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi
yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita
dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di
Amerika
Pak Heru : Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita
bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang
dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera
bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju
Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika.
Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika. Sesampainya disana
mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya senilai US$ 2.500
untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada tanggal Bu Dina berniat
menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika senilai U$$ 1.500. kemudian
ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di money changer pada tanggal 7
Maret. Pada saat itu kurs rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli US$ 1= Rp
9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00.
Teller : Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru : Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
Page 142
127
Teller : Karena kami bertindak sebagai pembeli mata uang dolar untuk
transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli, kurs beli yang
berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.000,00 berarti untuk membeli
dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp 13.500.000,00
(US$ 1.500 x Rp 9.000).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai Rp Rp 13.500.000,00 mohon dicek barangkali ada
kesalahn perhitungan.
Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman mereka
selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs yang
diterapkan di Indonesia.
Page 143
128
NASKAH SKENARIO SIKLUS II
Kurs valuta Asing II
Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan
provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru
berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan
membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di
Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka
sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan
tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada.
Bu Dina : Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau
menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru : Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai
provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika
setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleh-
oleh.
Bu Dina : Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru : Selamat pagi pak.
Satpam : Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank
ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika
pak.
Satpam : Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu.
Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu
bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat
contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama
mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing,
ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu.
Bu Dina : Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka
di dinding sih apa?
LAMPIRAN 5
Page 144
129
Pak Heru : Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko
ada yang aneh yah?
Bu Dina : Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa
yah? (sambil berpikir)
Pak Heru : Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi
ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan
mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di
sebelah mereka.
Bu Dina : Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di
dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan : Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang
dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu,
sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk
menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina : Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan : Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs
valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs
jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru : Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00
sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita
akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan : Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs
jual.
Bu Dina : Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs
jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan : Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di
bank kan?
Bu Dina : Iya pak.
Pak Ridwan : Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru : Iya.
Page 145
130
Pak Ridwan : Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak
sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan
kurs jual.
Pak Heru : Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs
beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan : iya benar.
Bu Dina : Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing
dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan : Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan
kurs beli.
Reni : Owh gitu yah..
Pak Ridwan : He’em
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni
mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang
berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp
9.500,00
Teller : Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru : Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller : Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru : Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru : Iya.
Teller : Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs
jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk
membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00
(US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn
perhitungan.
Page 146
131
Pak heru : Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000
Teller : Apa ada yang lain pak?
Pak Heru : Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru : Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat?
(datang menghampiri ibu)
Bu Dina : Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil
menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru : Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan
Rp 38.000.000,00.
Bu Dina : Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi
yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita
dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di
Amerika
Pak Heru : Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita
bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang
dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera
bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju
Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika.
Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika.
Sesampainya disana mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya
senilai US$ 2.500 untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada
tanggal Bu Dina berniat menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika
senilai U$$ 1.500. kemudian ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di
money changer pada tanggal 7 Maret ternyata ada penurunan nilai rupiah terhadap
dolar. pada saat itu pergerakan nilai rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli
US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1= Rp 11.000,00.
Teller : Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru : Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller : Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar
Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Page 147
132
Pak Heru : Iya.
Teller : Ternyata pada tanggal 7 Maret ini rupiah mengalami penuurunan
nilai terhadap dolar. Karena kami bertindak sebagai pembeli mata
uang dolar untuk transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli,
kurs beli yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 10.000,00 berarti
untuk membeli dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp
15.000.000,00 (US$ 1.500 x Rp 10.000).
Pak Heru : Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller : Ini uang senilai Rp 15.000.000,00 mohon dicek barangkali ada
kesalahn perhitungan.
Pak heru : Oh ya, ini sudah benar Rp 15.000.000,00
Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman
mereka selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs
yang diterapkan di Indonesia, cara menafsirkan kenaikan maupun penurunan
rupiah terhadap mata uang asing, dan cara menukarkan mata uang di bank.
Page 148
133
ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
No. Langkah Jenis kegiatan Aktivitas siswa
1 Persiapan 1. Guru menceritakan situasi
sosial dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab
Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai
permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
yang akan dilakukan
2. Siswa Berdiskusi dalam
menentukan para pelaku
Siswa berdiskusi sesama
anggota kelompok menentukan
pelaku dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
dengan permainan peran
3. Mempersiapkan pelaku
untuk memainkan peran
masing-masing
Siswa melakukan latihan
sebelum memerankan tokoh
dalam pembelajaran perhitungan
kurs valuta asing dengan
permainan peran
Pelaksnaan 4. Siswa melakukan
permainan peran
Siswa membawakan peran di
dalam pembelajaran perhitungan
kurs valuta asing dengan
permainan peran
Siswa mengamati penerapan
permainan peran pada materi
perhitungan kurs valuta asing
5. Guru mengontrol
permainan peran jika
situasi keluar dari skema
yang telah ditentukan
6. Guru akhiri permainan
peran dengan diskusi,
tentang jalan cerita atau
pemecahan masalah
selanjutnya
Siswa berdiskusi antar
kelompok setelah permainan
peran pada materi perhitungan
kurs valuta asing dilakukan
3 Evaluasi/
Tindak lanjut
7. Siswa diberi tugas untuk
menilai atau memberi
tanggapan sesuai
pelaksanaan permainan
peran
Siswa menanggap dan memberi
saran maupun pendapat setelah
permainanan peran dilakukan
8. Siswa diberi kesimpulan
tentang hasil permainan
peran
Siswa menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran
penerapan permainan peran pada
materi perhitungan kurs valuta
asing
Lembar observasi aktivitas siswa disesuaikan dengan praktek penggunaan model
pembelajaran bermain peran (Sudjana, 2011:93). Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar
proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 6
Page 149
134
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
No Aktivitas siswa Skor
1 2 3 4
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing yang akan
dilakukan
2. Siswa berdiskusi sesama anggota
kelompok menentukan pelaku dalam
pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
3. Siswa melakukan latihan sebelum
memerankan tokoh dalam pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing dengan
permainan peran
4. Siswa membawakan peran di dalam
pembelajaran perhitungan kurs valuta
asing dengan permainan peran
5. Siswa mengamati penerapan permainan
peran pada materi perhitungan kurs valuta
asing
6. Siswa berdiskusi antar kelompok setelah
permainan peran pada materi perhitungan
kurs valuta asing dilakukan
7. Siswa menanggap dan memberi saran
maupun pendapat setelah permainanan
peran dilakukan
8. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran penerapan permainan peran
pada materi perhitungan kurs valuta asing
Keterangan:
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%.
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%.
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%.
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
LAMPIRAN 7
Page 150
135
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
No Nama Nilai
Skor Jumlah
skor
Keterca-
paian Tahap
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Adinda Gita D.C. 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
2 Aditya Nasution 96 4 4 4 4 4 4 4 28 100.0
3 Alif Priambodo 88 4 4 3 4 3 3 4 25 89.3
4 Anggi Meilani 96 4 4 3 4 4 4 4 27 96.4
5 Anis Sintia 60 3 2 2 3 2 1 2 15 53.6
6 Atti Sufiyati 80 4 4 3 3 3 3 3 23 82.1
7 Ayu Sulistian 92 4 3 3 3 3 4 4 24 85.7
8 Caesar Nurul Huda 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
9 Eka Wulandari 72 3 3 2 3 2 2 3 18 64.3
10 Erna Fitriani 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
11 Fika 60 2 2 2 2 1 2 2 13 46.4
12 Gena Riyanti Fitri 92 4 4 3 3 3 3 3 23 82.1
13 Ibnu Aqil Bahtiar 80 4 3 3 3 3 3 3 22 78.6
14 Ike Merdikawati 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
15 Istiqomah 76 3 3 3 3 3 3 3 21 75.0
16 Lina Ayu Larassati 84 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
17 Maulana Wisnu W. 64 3 3 2 3 2 2 3 18 64.3
18 Meli Santika 88 4 4 3 2 3 4 4 24 85.7
19 Mery Raflesia 84 4 3 4 4 3 3 3 24 85.7
20 Mesi Purwanti 84 4 4 3 4 3 3 3 24 85.7
21 Meta Selvi Anita R. 88 4 4 4 4 3 4 3 26 92.9
22 Morena Ayuningtyas 48 1 1 1 1 1 1 1 7 25.0
23 Mutia Istiani 52 2 2 1 2 1 1 2 11 39.3
24 Nur Salimah 96 4 3 3 4 4 3 4 25 89.3
25 Purbowo Tri Admojo 80 4 3 3 3 3 3 3 22 78.6
26 Raditya Putra P. 80 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
27 Rezha Akhmad F. 76 3 3 3 3 2 3 3 20 71.4
28 Rian Adji Permana 60 2 2 2 2 1 2 2 13 46.4
29 Riza Fachrurozi 52 2 1 1 1 1 1 2 9 32.1
30 Sisca Amelia 96 4 3 4 4 3 3 4 25 89.3
31 Wahyu Faizan 52 1 1 1 1 1 1 1 7 25.0
32 Wildan Asyofi 52 2 1 1 1 1 1 1 8 28.6
33 Yuyun Winengsih 80 4 3 3 4 3 3 3 23 82.1
34 Yuzril Iqbal Prasetyo 60 2 2 1 2 1 1 2 11 39.3
Jumlah Skor 109 97 89 20 80 85 89 97 666
Skor Maksimal 136 136 136 24 112 136 136 136 952
Prsentase (%) 80.1 71.3 65.4 83.3 71.4 62.5 65.4 71.3
LAMPIRAN 8
Page 151
136
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
No Nama Nilai
Skor
Jumlah
Skor
Keter-
capaian Tahap
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Adinda Gita D.C.J. 84 4 4 4
4 3 4 4 27 96.4
2 Aditya Nasution 92 4 4 4 4
4 4 4 28 100
3 Alif Priambodo 88 4 4 4
4 4 4 4 28 100
4 Anggi Meilani 100 4 4 4 4
4 4 4 28 100
5 Anis Sintia 72 4 2 4
4 2 4 4 24 85.7
6 Atti Sufiyati 92 4 4 4
4 4 4 4 28 100
7 Ayu Sulistian 96 4 4 4 4
4 4 4 28 100
8 Caesar Nurul Huda 92 4 4 4
4 4 4 4 28 100
9 Eka Wulandari 80 4 4 4
4 4 4 4 28 100
10 Erna Fitriani 80 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
11 Fika 72 4 2 4
4 2 3 4 23 82.1
12 Gena Riyanti Fitri 96 4 1 1
1 1 4 4 16 57.1
13 Ibnu Aqil Bahtiar 92 4 4 4 4
4 4 4 28 100
14 Ike Merdikawati 88 4 4 4
4 4 4 4 28 100
15 Istiqomah 72 3 2 4
4 2 3 4 22 78.5
16 Lina Ayu Larassati 84 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
17 Maulana Wisnu W. 80 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
18 Meli Santika 92 4 4 4
4 4 4 4 28 100
19 Mery Raflesia 88 4 4 4
4 3 4 4 27 96.4
20 Mesi Purwanti 92 4 1 1
1 1 4 4 16 57.1
21 Meta Selvi Anita R. 92 4 4 4
4 4 4 4 28 100
22 Morena A. 64 3 2 4
4 2 3 3 21 75
23 Mutia Istiani 56 2 1 2
3 1 1 2 12 42.8
24 Nur Salimah 100 4 4 4 4
4 4 3 27 96.4
25 Purbowo Tri A. 84 4 4 4
4 3 4 4 27 96.4
26 Raditya Putra P. 84 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
27 Rezha Akhmad F. 80 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
28 Rian Adji Permana 88 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
29 Riza Fachrurozi 60 3 2 4
3 2 3 3 20 71.4
30 Sisca Amelia 100 4 4 4 4
4 4 4 28 100
31 Wahyu Faizan 60 3 2 4
2 1 2 3 17 60.7
32 Wildan Asyofi 60 2 1 2
2 2 1 2 12 42.8
33 Yuyun Winengsih 80 4 3 4
4 3 4 4 26 92.8
34 Yuzril Iqbal P. 76 4 3 4
4 2 4 4 25 89.2
Jumlah Skor 128 104 126 24 100 100 124 128
Skor Maksimal 136 136 136 24 112 136 136 136
Persentase % 94.1
76.
5
92.
6 100
89.
3
73.
5
91.
2 94.1
LAMPIRAN 9
Page 152
137
DOKUMENTASI
SURAT KETERANGAN IZIN KELUAR KELAS
LAMPIRAN 10
Page 153
138
ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS GURU
DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No. Langkah Jenis kegiatan Aktivitas guru
1 Persiapan 1. Guru menceritakan
situasi sosial yang
akan dilakukan
permainan peran
Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
2. Siswa berdiskusi
dalam menentukan
para pelaku
Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan
memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran
cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam
naskah
3. Mempersiapkan
pelaku untuk
memainkan peran
masing-masing
Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan
peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan
kurs valuta asing
2 Pelaksnaan 4. Siswa melakukan
permainan peran
dengan menerapkan
kurs jual dan beli
valuta asing
Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam
kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
5. Guru mengontrol
permainan peran
jika situasi keluar
dari skema yang
telah ditentukan
Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari
garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
6. Akhiri permainan
peran dengan
diskusi, tentang
jalan cerita atau
pemecahan masalah
selanjutnya
Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu
disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
3 Evaluasi/
Tindak lanjut
7. Siswa diberi tugas
untuk menilai atau
memberi tanggapan
sesuai pelaksanaan
permainan peran
Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung
8. Siswa diberi
kesimpulan tentang
hasil permainan
peran
Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
Lembar observasi aktivitas guru disesuaikan dengan praktek penggunaan model pembelajaran bermain
peran (Sudjana, 2011:93).
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 11
Page 154
139
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
No Aktivitas guru Skor
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran
perhitungan kurs valuta asing
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial
mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter,
dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan
peran cara perhitungan kurs valuta asing yang
terdapat dalam naskah
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam
memainkan peran, dan mengamati permainan peran
cara perhitungan kurs valuta asing
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan
bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan
peran cara perhitungan kurs valuta asing
7
Memberikan penguatan pada siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar
dari garis besar yang telah ditentukan dalam
pembelajaran permainan peran cara perhitungan
kurs valuta asing
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang
perlu disempurnakan dalam pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran
permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
berlangsung
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berakhir
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
LAMPIRAN 11
Page 155
140
KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS GURU
DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
No. Aktivitas guru Skor
1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs
valuta asing
Guru tidak melakukan apersepsi 1
Guru melakukan apersepsi tetapi tidak dengan tanya jawab 2
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tetapi kurang tepat dengan
materi yang akan dibahas 3
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab dan sesuai dengan materi
yang akan dibahas 4
2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan
kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah
Tidak menyampaikan situasi permasalahan cara perhitungan kurs valuta
asing 1
Situasi permasalahan disampaikan, namun kurang jelas, dan kurang sesuai
dengan materi 2
Situasi permasalahan disampaikan secara jelas, tetapi kurang sesuai dengan
materi 3
Situasi permasalahan disampaikan secara jelas dan sudah sesuai dengan
materi 4
3 Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa
dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta
asing yang terdapat dalam naskah
Guru tidak mendiskusiakan karakter yang akan diperankan siswa 1
Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan secara acak 2
Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan penuh oleh siswa 3
Guru mendiskusikan karakter pemeran ditentukan bersama-sama guru dan
siswa 4
4 Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan
mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Tidak membarikan penjelasan 1
Memberikan penjelasan, namun belum mampu dipahami siswa, dan belum
mampu menciptakan keterlibatan aktif aktif siswa 2
Memberikan penjelasan, mampu dipahami siswa, namun belum mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa 3
Memberi penjelasan, mampu dipahami siswa, dan mampu menciptakan
keterlibatan aktif siswa 4
5 Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
Page 156
141
Tidak ada pengelolaan waktu yang baik dalam pembelajaran 1
Belum ada kegiatan pendahuluan, sebagian besar waktu digunakan untuk
kegiatan inti pelajaran, dan belum diakhiri kegiatan penutup 2
Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti
pelajaran, dan disertai kegiatan penutup, namun pelajaran melebihi waktu
yang telah dialokasikan
3
Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti
pelajaran, disertai kegiatan penutup, namun pelajaran diakhiri tdak tepat pada
waktunya
4
6 Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dan bertindak kreatif
dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta
asing
Siswa tidak mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif 1
Hanya sebagian siswa mendapat dorongan untuk berbicara dan bertindak
kreatif, namun tidak diberikan pada waktu yang tepat 2
Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif,
namun diberikan pada waktu yang kurang tepat 3
Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif,
diberikan pada waktu yang tepat 4
7 Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Guru tidak memberikan penguatan 1
Guru hanya memberi penguatan pada siswa aktif saja, 2
Guru memberi penguatan pada semua siswa, namun diberikan pada waktu
yang tepat 3
Guru memberi penguatan pada semua siswa dan diberikan pada waktu yang
tepat 4
8 Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar
yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing
Guru tidak memantau saat pemeranan dilakukan 1
Guru memantau hanya pada awal permainan peran dilakukan, dan tidak
mengontrol jalanya permainan 2
Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mengontrol
jalanya permainan dan belum mampu menghentikan permainan pada saat
permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan
3
Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, mampu mengontrol
permainan, dan mampu menghentikan permainan pada saat permainan
keluar dari garis besar yang telah ditentukan
4
9 Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan
dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta
asing
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai namun belum mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa 1
Page 157
142
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa namun belum mampu merangsang siswa
menemukan permasalahan
2
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan,mampu
menciptakan keterlibatan aktif siswa, dan mampu merangsang siswa
menemukan permasalahan, namun siswa belum mendapat solusi dan saran
dari siswa
3
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu
merangsang siswa menemukan permasalahan, dan siswa mampu
memecahkan permasalahan dengan solusi dan saran
4
10 Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara
perhitungan kurs valuta asing berlangsung
Tidak mengajukan pertanyaan 1
Memberikan pertanyaan, namun belum sesuai dengan kompetensi/ tujuan
pembelajaran dan belum mampu menguji penguasaan siswa 2
Memberikan pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran
namun belum mampu mampu menguji penguasaan siswa 3
Memberi pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan
mampu menguji penguasaan siswa 4
11 Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs
valuta asing berakhir
Tidak ada kegiatan menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1
Kesimpulan ada, tetapi tidak jelas 2
Kesimpulan jelas, tetapi tidak mencakup materi pembelajaran 3
Kesimpulan jelas mencakup seluruh pelajaran, dan dibuat oleh guru bersama
siswa 4
12 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Guru tidak melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil
kegiatan pembelajaran 1
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan
pembelajaran namun kurang relevan. 2
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan
pembelajaran yang relevan tetapi tidak dengan melibatkan siswa. 3
Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan
pembelajaran yang relevan serta dengan melibatkan siswa. 4
Page 158
143
KISI-KISI SOAL UJI COBA
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Materi Pokok Kemampuan
Kognitif
Nomor Soal Jumlah
Perhitungan nilai
valuta asing
berdasarkan kurs
yang berlaku
C1 4, 6, 9, 29, 31, 34 6
C2 3, 5, 8, 10, 28, 30, 33, 35, 8
C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25,
26, 27, 38, 39,41, 42, 43, 44, 45, 46,47,49,50
26
C4 23, 48 2
C5 7, 11, 32, 36 4
C6 12, 15, 37, 40 4
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
LAMPIRAN 14
Page 159
144
SOAL UJI COBA
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Mata Pelajaran : Ekonomi
Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 60 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling
tepat!
1. Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti untuk memperoleh
US$ 1 dibutuhkan...
a. Rp 9.000,00.
b. Rp 8.000,00.
c. Rp 7.000,00.
d. Rp 6.000,00.
e. Rp 5.000,00.
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 9.500 untuk
mendapatkan US$ 1, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,-
b. US$ 1 = Rp 9.200,-
c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,-
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥
1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah
mengalami...
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Pertumbuhan
e. Kesenjangan
4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound?
a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound
b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar
c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound
d. Membeli pound dengan dolar
e. Membeli dolar dengan pound
LAMPIRAN 15
Page 160
145
5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar
c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound
d. Nilai dolar melemah terhadap pound
e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai
6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$
1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang
demikian disebut...
a. Revaluasi
b. Devaluasi
c. Defresi
d. Deflasi
e. Inflasi
7. Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke mata uang yen karena
ingin membeli produk Jepang. Kondisi tersebut merupakan salah satu
perilaku masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan?
a. Meminta valuta asing
b. Membeli yen jepang
c. Menjual yen Jepang
d. Bertransaksi valuta asing
e. Menawarkan dolar Amerika
8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit
akan dikenakan kurs...
a. Kurs dolar Singapura
b. Kurs jual dolar Amerika
c. Kurs beli dolar Amerika
d. Kurs jual beli dolar
e. Kurs jual beli dolar Amerika
9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp
9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah
satu contoh dari kurs...
a. Kurs riil
b. Kurs nominal
c. Kurs jual
d. Kurs beli
e. Kurs bebas
Page 161
146
10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari
importir inggris?
a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
pound
b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
dolar amerika Serikat
c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound
d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk
mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen
e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari
importir inggris
11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah
adalah..
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia
d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00
menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku
masayarakat yang ditandai dengan...
a. Tabungan masyarakat semakin kecil
b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen
c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah
d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank
e. Perdagangan menjadi ramai
Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut.
Senin 1 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 9.000,- US$ 1 = Rp 9.500,-
Selasa 2 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.000,- US$ 1 = Rp 11.000,-
13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer
kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang
harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
Page 162
147
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan
untuk menukarkan uangnya pada hari selasa?
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami?
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 500.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300
ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut.
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan?
a. Rp 40.183.500
b. Rp 41.183.500
c. Rp 40.813.500
d. Rp 39.990.000
e. Rp 30.990.000
18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US
$ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan
uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
Page 163
148
Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00
Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar
Amerikanya di bursa valas tersebut?
a. Rp. 8. 000.000,00
b. Rp. 8. 050.000,00
c. Rp. 8. 150.000,00
d. Rp. 8. 250.000,00
e. Rp. 8. 510.000,00
19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk menukarkan dolarnya
senilai US$ 20.000. Kurs yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp
9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs tengah US$ 1=Rp 9.025,
jumlah rupiah yang didapat adalah...
a. Rp 170.000.000,00
b. Rp 175.000.000,00
c. Rp 180.000.000,00
d. Rp 180.500.000,00
e. Rp 181.000.000,00
20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tanggal 9
Agustus dengan membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia langsung
menukarkan uangnya dalam bentuk rupiah, dan kurs pada saat itu
menunjukkan 1 US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima...
a. Rp 12.750.000,00
b. Rp 13.250.000,00
c. Rp 13.750.000,00
d. Rp 14.250.000,00
e. Rp 11.750.000,00
21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp
9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka
jumlah yang diterima adalah..
a. Rp 40.050.000
b. Rp 40.500.000
c. Rp 40.725.000
d. Rp 40.750.000
e. Rp 40.950.000
22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar
Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$=
Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita
membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia
Page 164
149
Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1
US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang
Nita adalah...
a. Rp 14.600.000,00
b. Rp 15.000.000,00
c. Rp 15.600.000,00
d. Rp 18.771.428,57
e. Rp 20.057.142,86
23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan
ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan...
a. Rp 500,00
b. Rp 1.000,00
c. Rp 1.500,00
d. Rp 2.000,00
e. Rp 2.500,00
24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar
Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di
Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah:
Valas Jual Beli
U$ 1,00
Ringgit Mal 1,00
Rp 9.000,00
Rp 2.750,00
Rp 8.750,00
Rp 2.500,00
Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi
adalah...
a. US$ 1.000
b. US$ 1.250
c. US$ 1.500
d. US$ 1.750
e. US$ 2.000
Harga rupiah per
ringgit
Kuantitas ringgit
Page 165
150
25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap
rupiah adalah sebagai berikut.
Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00
Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00
Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang
yang akan diterima adalah...
a. Rp. 11.550.000
b. Rp. 12.950.000
c. Rp. 12.550.000
d. Rp. 13.995.000
e. Rp. 13.550.000
26. Jika ada kurs US$ 3 sama dengan Rp 27.000,00 berarti untuk memperoleh
US$ 1 dibutuhkan...
a. Rp 5.000,00
b. Rp 6.000,00
c. Rp 7.000,00
d. Rp 8.000,00
e. Rp 9.000,00
27. Sejumlah $ 3,60 dibutuhkan untuk memperoleh £ 2, kurs pertukaran
adalah...
a. $ 3,60 = £ 2
b. $ 3,60 = £ 1
c. £ 3,60 = $ 2
d. £ 0,5 = $ 1
e. £ 0,5 = $ 1
28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1
maka dalam hal ini nilai pound mengalami?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Pertumbuhan nilai pound terhadap dolar
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadap dolar
d. Nilai pound mengalami pertambahan terhadap dolar
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
29. Apa yang dimaksud kurs rupiah terhadap dolar?
a. Sejumlah rupiah yang dinyatakan dalam dolar
b. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam rupiah
c. Jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu dolar
d. Membeli rupiah dengan dolar
e. Membeli dolar dengan rupiah
Page 166
151
30. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound
b. Penurunan nilai dolar terhadap pound
c. Penurunan nilai pound terhadap dolar
d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound
e. Nilai dolar mengalami penguatan
31. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp
10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta
disebut disebut...
a. Depresiasi
b. Apresiasi
c. Inflasi
d. Deflasi
e. Debirokratisasi
32. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali
33. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk
menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs....
a. Tetap
b. Jual
c. Valuta asing
d. Beli
e. Rata-rata
34. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan
uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank
Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan...
a. Transaksi valuta asing secara langsung
b. Transaksi valuta asing secara tunai
c. Transaksi valuta asing secara hedging
d. Menghindar resiko yang ditimbulkan ketidakstabilan nilai valuta
asing
e. Melakukan spekulasi valuta asing
Page 167
152
35. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada
eksportir inggris?
a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada
eksportir inggris
b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari
importir Amerika Serikat
c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk
pound terhadap eksportir inggris
d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang
diterima kedua negara yaitu yen
e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang
36. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah...
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Orang yang berutang
d. Orang yang berbelanja diluar negeri
e. Orang yang berpiutang
37. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-,
setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga
nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang
menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari?
a. Perubahan cita rasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi
d. Pertumbuhan ekonomi
e. Inflasi
Untuk menjawab soal nomor 38– 41 perhatikan tabel berikut.
Rabu 20 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.060,-
Yen 1 =Rp 86,50
US$ 1 = Rp 10.080,-
Yen 1 =Rp 87,50
Kamis 21 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.200,-
Yen 1 =Rp 87,50
US$ 1 = Rp 10.250,-
Yen 1 =Rp 88,50
Page 168
153
38. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal
20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah?
a. Rp 10.060.000,-
b. Rp 10.080.000,-
c. Rp 10.200.000,-
d. Rp 10.250.000,-
e. Rp 10.050.000,-
39. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual
1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada
tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak?
a. Rp 89.500,-
b. Rp 88.500,-
c. Rp 87.500,-
d. Rp 86.500,-
e. Rp 85.500,-
40. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari
kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami?
a. Tetap
b. Kenaikan
c. Penguatan
d. Penurunan
e. Keseimbangan
41. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 120.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
42. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut :
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin
menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan
diterima Tuan Dani?
a. US $ 1.306
b. US $ 1.603
c. US $ 1.003
d. US $ 1.030
Page 169
154
e. US $ 1.300
43. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar
Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan
uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di
bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00
Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas?
a. US $ 25.000
b. US $ 52.000
c. US $ 26.541
d. US $ 24.561
e. US $ 20.500
44. Seorang turis bermaksud menukarkan uangnya sejumlah US$ 200. Pada
saat itu kurs jual 1$= Rp 11.550,- dan kurs beli 1$= Rp 11.350. hasil
penukaran uangnya adalah...
a. Rp 2.270.000,00
b. Rp 2.290.000,00
c. Rp 2.300.000,00
d. Rp 2.310.000,00
e. Rp 2.210.000,00
45. Paman John akan melakukan perjalanan untuk liburan ke Indonesia. Ia
membutuhkan uang rupiah senilai Rp 100.000.000,00. Untuk
mendapatkan rupiah paman John datang ke money changer ternyata kurs
yang berlaku saat itu.
Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.800,00
Kurs jual : US$ 1 = Rp 10.000,00
Berapa dollar yang harus ditukarkan paman John untuk mendapatkan
rupiah yang ia inginkan...
a. US$ 10.000
b. US$ 9.800
c. US$ 10.204,08
d. US$ 100.000
e. US$ 98.000
46. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan
untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan
US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu.
Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00
Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
Page 170
155
Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ?
a. Rp. 100.000.000
b. Rp. 98.000.000
c. Rp. 89.000.000
d. Rp. 78.000.000
e. Rp. 87.000.000
47. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia
menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real.
Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500
real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah
kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang
yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah...
a. Rp 1.250.000
b. Rp 1.300.000
c. Rp 1.350.000
d. Rp 1.400.000
e. Rp 1.450.000
48. Amati kurva dibawah ini
Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada
bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi
ditandai dengan...
a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0
b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1
c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1
d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1
e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
D0 D1
E1
E0
0,80
0,78
0,76
0,74
0,72
0,88
0,86
0,84 0,82
Kuantitas Dollar
Harga dollar per
Poundsterling
Page 171
156
49. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di
Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di
Jepang sebesar ¥5.000.
Valas Jual Beli
US$1
¥1
Rp7.200,00
¥1 = Rp240,00
Rp7.000,00
Rp250,00
Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla?
a. Rp 7.500.000,00
b. Rp 6.750.000,00
c. Rp 8.250.000,00
d. Rp 6.250.000,00
e. Rp 5.250.000,00
50. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana
kurs hari ini sebagai berikut:
Valas Beli Jual
£ 1,00
$ 1,00
DM 1,00
3.025
2.160
1.380
3.040
2.185
1.410
Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar...
a. Rp 405.000,00
b. Rp 406.850,00
c. Rp 411.400,00
d. Rp 416.850,00
e. Rp 421.400,00
Page 172
157
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
1 A 11 D 21 A 31 B 41 C
2 E 12 C 22 A 32 E 42 E
3 B 13 B 23 C 33 B 43 A
4 C 14 E 24 E 34 B 44 A
5 C 15 B 25 D 35 C 45 C
6 B 16 C 26 E 36 D 46 B
7 E 17 D 27 A 37 E 47 A
8 B 18 B 28 E 38 E 48 A
9 B 19 C 29 C 39 D 49 C
10 B 20 A 30 B 40 D 50 C
LAMPIRAN 16
Page 173
158
DAFTAR NAMA SISWA
KELAS UJI COBA SOAL EVALUASI
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
NO NAMA KODE
1 ADES RATNA PAMUNGKAS UC-01
2 AHMAD BURHANUDIN LATIF UC-02
3 AMALIA YUNITA UC-03
4 ANDI AGUS PURWANTO UC-04
5 ANI APRIYANA UC-05
6 ARIF MAULANA UC-06
7 ATIKAH FITRIA FEBRIYANI UC-07
8 BAGAS NUR HARMANTO UC-08
9 DEWI EMILIA QOTRUNNADA UC-09
10 DIAH WULAN DARI UC-10
11 EKA SRI MULYATI UC-11
12 FANJI YUDHA PRASETYA UC-12
13 GILANG PRIMANDHA ASHARI UC-13
14 IFQI NAHDIYATUL IKHWANI UC-14
15 JIHAN FAIZAL BAHRI UC-15
16 KRISNA DWI PRASETYO UC-16
17 LIKUR SARI UC-17
18 LUTFIANA LISHABIBAH UC-18
19 M. SYAHRUZ SYIFA UC-19
20 MURNI PURWANTI UC-20
21 NANIK NOFELINA UC-21
22 NOPI TRIANA UC-22
23 NOVAK SURYA PRABOWO UC-23
24 NURUL ALFIN TIYAS M UC-24
25 OVI DWI RAHAYU UC-25
26 PIHAL AMANI UC-26
27 REZA YULIANTO UC-27
28 RINDAYU MEILINDA AZIZAH UC-28
29 RIZAL TRI AJI PAMUNGKAS UC-29
30 SALINDRI EKA WAHYUNINGSIH UC-30
LAMPIRAN 17
Page 174
159
ANALISIS SOAL UJI COBA
No. Kode Butir Soal
Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
3 UC-23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
4 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 576
5 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
6 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484
7 UC-17 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 441
8 UC-28 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 441
9 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441
10 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 19 361
11 UC-18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 19 361
12 UC-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 19 361
13 UC-29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 19 361
14 UC-06 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17 289
15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 16 256
16 UC-15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 15 225
17 UC-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 225
18 UC-21 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 225
19 UC-22 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 12 144
20 UC-24 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 12 144
21 UC-03 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
22 UC-01 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 121
23 UC-10 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 10 100
24 UC-04 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 100
25 UC-07 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 9 81
26 UC-30 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8 64
27 UC-05 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 64
28 UC-09 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 36
29 UC-12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 16
30 UC-27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9
LAMPIRAN 18
Page 175
160
XY
(1)
XY
(2)
XY
(3)
XY
(4)
XY
(5)
XY
(6)
XY
(7)
XY
(8)
XY
(9)
XY(
10)
XY
(11)
XY
(12)
XY
(13)
XY
(14)
XY
(15)
XY
(16)
XY
(17)
XY
(18)
XY
(19)
XY
(20)
XY
(21)
XY
(22)
XY
(23)
XY
(24)
XY
(25)
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24
22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 22 22 22 22 22 22 0 22 22 22 0 22 22 22 22
21 0 21 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 21 0 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 0 0 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 21 21 0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 19 0 19 19 19 19 19 19 0 19 0 0 0 19
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 19 0 19 0 0 19 19 0
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 0 19 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 0 0
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 19 0 0 19 19 19 0 19
17 0 17 17 17 0 0 17 0 17 17 17 17 0 17 17 17 17 0 17 17 0 17 0 17
16 16 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0 0 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0
15 15 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 0 0
15 0 15 0 15 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 0 15 15 0 15 15 0 15 0 15
15 0 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15
12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 12 12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 0 12
12 0 12 0 0 12 0 12 0 12 12 12 0 0 12 0 0 12 0 12 0 12 0 12 0
11 11 11 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11 0 0 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11
0 11 11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 0 0 11 0 11 0 11 0 11 0 0 0 0
10 0 10 10 0 10 10 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 10 10 0 0 0 0 10 0
10 0 0 0 0 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 10 0 0 10 0
0 9 0 0 9 0 9 9 0 0 0 0 0 0 9 0 9 0 0 0 0 9 0 9 9
8 0 8 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 8
0 8 0 8 0 8 0 0 0 8 0 0 0 0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 8 8
0 6 6 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0
0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Page 176
161
X^2
(1)
X^2
(2)
X^2
(3)
X^2
(4)
X^2
(5)
X^2
(6)
X^2
(7)
X^2
(8)
X^2
(9)
X^2(
10)
X^2
(11)
X^2
(12)
X^2
(13)
X^2
(14)
X^2
(15)
X^2
(16)
X^2
(17)
X^2
(18)
X^2
(19)
X^2
(20)
X^2
(21)
X^2
(22)
X^2
(23)
X^2
(24)
X^2
(25) Nilai
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 88
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 84
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 76
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 76
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 76
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 76
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 68
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 64
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 60
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 48
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 48
1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 44
0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 44
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 40
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 40
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 36
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 32
0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 32
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 24
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 16
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
Page 177
162
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Va
lid
ita
s
∑X 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
∑X^2 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
∑Y 464
∑ Y^2 8400
∑ (XY) 423 349 430 365 326 395 305 319 328 319 322 345 316 282 369 362 306 408 273 272 325 311 337 274 339
Rxy 0.68 0.44 0.61 0.62 0.51 0.48 0.28 0.43 0.69 0.59 0.62 0.71 0.56 0.52 0.50 0.58 0.45 0.65 0.27 0.42 0.65 0.51 0.78 0.44 0.49
r tabel 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Krite ria valid valid Valid valid Valid valid
In
valid valid valid valid Valid valid Valid valid valid valid valid valid
In
valid valid valid valid valid valid Valid
Reli
ab
ilit
as
Np 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
P 0.80 0.67 0.83 0.67 0.60 0.77 0.60 0.60 0.57 0.57 0.57 0.60 0.57 0.50 0.70 0.67 0.57 0.77 0.53 0.50 0.57 0.57 0.57 0.50 0.63
Q 0.20 0.33 0.17 0.33 0.40 0.23 0.40 0.40 0.43 0.43 0.43 0.40 0.43 0.50 0.30 0.33 0.43 0.23 0.47 0.50 0.43 0.43 0.43 0.50 0.37
Pq 0.16 0.22 0.14 0.22 0.24 0.18 0.24 0.24 0.25 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25 0.21 0.22 0.25 0.18 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.23
∑ (pq) 3.114
Var (tot) 42.19
r11 0.997
r tabel 0.361
Kriteria Reliabel
Taraf
Kes
uk
ara
n
B 24 20 25 20 18 23 18 18 17 17 17 18 17 15 21 20 17 23 16 15 17 17 17 15 19
JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TK 0.80 0.67 0.83 0.67 0.60 0.77 0.60 0.60 0.57 0.57 0.57 0.60 0.57 0.50 0.70 0.67 0.57 0.77 0.53 0.50 0.57 0.57 0.57 0.50 0.63
Kriteria Mu
dah
se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
seda
ng
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Daya P
em
bed
a
BA 15 13 15 15 13 14 11 11 13 12 12 13 12 11 14 15 12 15 10 9 13 11 14 10 12
BB 9 7 10 5 5 9 7 7 4 5 5 5 5 4 7 5 5 8 6 6 4 6 3 5 7
PA 1 0.87 1.00 1.00 0.87 0.93 0.73 0.73 0.87 0.80 0.80 0.87 0.80 0.73 0.93 1.00 0.80 1.00 0.67 0.60 0.87 0.73 0.93 0.67 0.80
PB 0.6 0.47 0.67 0.33 0.33 0.60 0.47 0.47 0.27 0.33 0.33 0.33 0.33 0.27 0.47 0.33 0.33 0.53 0.40 0.40 0.27 0.40 0.20 0.33 0.47
DP 0.4 0.4 0.33 0.67 0.53 0.33 0.27 0.27 0.60 0.47 0.47 0.53 0.47 0.47 0.47 0.67 0.47 0.47 0.27 0.20 0.60 0.33 0.73 0.33 0.33
Kriteria
cu
kup
cu
kup
cu
kup baik Baik
cu
kup
cu
kup
cu
kup baik baik baik baik Baik baik baik baik baik baik
cu
kup je lek baik
cu
kup
baik
se
kali
cu
kup
cu
kup
Keterangan
Page 178
163
ANALISIS SOAL UJI COBA
No. Kode Butir Soal
Y Y^2 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
2 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
3 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 529
4 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
5 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 529
6 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
7 UC-17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
8 UC-28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 441
9 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
10 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 20 400
11 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 20 400
12 UC-26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 18 324
13 UC-29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 19 361
14 UC-06 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 17 289
15 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 16 256
16 UC-15 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 225
17 UC-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 225
18 UC-21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 15 225
19 UC-22 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
20 UC-24 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 12 144
21 UC-03 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 121
22 UC-01 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
23 UC-10 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64
24 UC-04 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8 64
25 UC-07 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 8 64
26 UC-30 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8 64
27 UC-05 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 7 49
28 UC-09 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7 49
29 UC-12 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 25
30 UC-27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
Page 179
164
XY
(26)
XY
(27)
XY
(28)
XY
(29)
XY
(30)
XY
(31)
XY
(32)
XY
(33)
XY
(34)
XY
(35)
XY
(36)
XY
(37)
XY
(38)
XY
(39)
XY
(40)
XY
(41)
XY
(42)
XY
(43)
XY
(44)
XY
(45)
XY
(46)
XY
(47)
XY
(48)
XY
(49)
XY
(50)
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 24
23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24 24
23 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23
0 22 22 22 22 22 22 22 0 0 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
23 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 0 23 23 23 23 23 23 23 23
0 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 21 21 21 0 21 21 21 21 0 21
22 22 22 22 22 22 22 22 0 0 22 22 0 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 0 20 20 20 20 20 20 0 20 0 0 20 20
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 20 20 20 0 20 0 0 20 0 20
18 18 18 0 18 18 18 18 18 18 0 0 18 18 18 18 0 18 18 0 0 18 18 0 18
19 19 19 19 19 19 0 19 19 19 0 19 19 0 19 19 19 19 0 0 19 19 19 0 19
17 0 17 17 17 0 0 17 0 17 17 17 17 0 17 17 17 17 0 17 17 0 17 0 17
16 16 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0 0 16 16 16 16 16 0 16 0 16 0 0
15 0 15 0 15 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 0 15 15 0 15 15 0 15 0 15
15 0 15 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15
15 15 15 15 0 0 15 15 0 15 15 15 0 0 15 15 0 0 15 15 0 15 15 0 0
11 0 11 0 0 11 0 11 0 11 11 11 0 0 11 0 0 11 0 11 0 11 0 0 0
12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 12 12 12 12 0 0 12 0 0 0 12 0 0 12
0 11 11 0 11 0 11 0 11 0 11 11 0 0 11 0 11 0 11 0 11 0 0 0 0
11 11 11 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11 0 0 11 0 11 0 0 0 0 11 0 11
8 0 8 8 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 8 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 8 8 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 8 8 0 0 0 0
0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 8 0 8 8 0 0 8 0 8
8 0 8 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 8
0 0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 0 7 0 0 0 7 0 0 7
0 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 7 7 0 0 7 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0
0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Page 180
165
X^2
(26)
X^2
(27)
X^2
(28)
X^2
(29)
X^2
(30)
X^2
(31)
X^2
(32)
X^2
(33)
X^2
(34)
X^2
(35)
X^2
(36)
X^2
(37)
X^2
(38)
X^2
(39)
X^2
(40)
X^2
(41)
X^2
(42)
X^2
(43)
X^2
(44)
X^2
(45)
X^2
(46)
X^2
(47)
X^2
(48)
X^2
(49)
X^2
(50) Nilai
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 92
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 96
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 92
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 84
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 88
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 80
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 80
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 72
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 76
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 68
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 64
1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 60
1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 60
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 60
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 44
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 48
0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 44
1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 44
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 32
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 32
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 32
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 32
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 28
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 28
0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 20
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
Page 181
166
No Soal 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Va
lid
ita
s
∑X 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
∑X^2 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 20
∑Y 460 ∑Y^2 8368
∑(XY) 377 349 438 340 373 392 338 378 282 264 323 347 317 302 360 367 308 381 259 307 328 309 346 206 377
Rxy 0.45 0.75 0.58 0.66 0.71 0.47 0.33 0.62 0.52 0.50 0.63 0.73 0.57 0.42 0.57 0.49 0.48 0.50 0.45 0.32 0.68 0.49 0.72 0.75 0.66
r tabel 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Kriteria
vali
d valid
Vali
d valid
Vali
d
vali
d
In
valid
Vali
d valid
Vali
d valid valid
Vali
d valid valid
vali
d valid
vali
d valid
In
valid valid valid valid valid
vali
d
Reli
ab
ilit
as
Np 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
P 0.73 0.60 0.87 0.60 0.67 0.77 0.67 0.70 0.50 0.47 0.57 0.60 0.57 0.57 0.67 0.70 0.57 0.73 0.47 0.60 0.57 0.57 0.60 0.30 0.70
Q 0.27 0.40 0.13 0.40 0.33 0.23 0.33 0.30 0.50 0.53 0.43 0.40 0.43 0.43 0.33 0.30 0.43 0.27 0.53 0.40 0.43 0.43 0.40 0.70 0.30
Pq 0.20 0.24 0.12 0.24 0.22 0.18 0.22 0.21 0.25 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25 0.22 0.21 0.25 0.20 0.25 0.24 0.25 0.25 0.24 0.21 0.21
∑(pq) 3.100
Var (tot) 45.33
r11 1.003 r tabel 0.361
Kriteria Reliabel
Tara
f
Kes
uk
ara
n B 22 18 26 18 20 23 20 21 15 14 17 18 17 17 20 21 17 22 14 18 17 17 18 9 21
JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TK 0.73 0.60 0.87 0.60 0.67 0.77 0.67 0.70 0.50 0.47 0.57 0.60 0.57 0.57 0.67 0.70 0.57 0.73 0.47 0.60 0.57 0.57 0.60 0.30 0.70
Kriteria Mu
dah
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Mu
dah
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Se
dang
Mu
dah
Da
ya
Pem
bed
a BA 13 14 15 14 15 14 13 14 11 10 12 13 12 11 14 15 12 14 10 10 13 11 14 9 14
BB 9 4 11 4 5 9 7 7 4 4 5 5 5 6 6 6 5 8 4 8 4 6 4 0 7
PA 0.87 0.93 1.00 0.93 1.00 0.93 0.87 0.93 0.73 0.67 0.80 0.87 0.80 0.73 0.93 1.00 0.80 0.93 0.67 0.67 0.87 0.73 0.93 0.60 0.93
PB 0.60 0.27 0.73 0.27 0.33 0.60 0.47 0.47 0.27 0.27 0.33 0.33 0.33 0.40 0.40 0.40 0.33 0.53 0.27 0.53 0.27 0.40 0.27 0.00 0.47
DP 0.27 0.67 0.27 0.67 0.67 0.33 0.40 0.47 0.47 0.40 0.47 0.53 0.47 0.33 0.53 0.60 0.47 0.40 0.40 0.13 0.60 0.33 0.67 0.60 0.47
kriteria
Cu
kup baik
Cu
kup baik Baik
Cu
kup
Cu
kup Baik baik
Cu
kup baik baik Baik
Cu
kup baik baik baik
Cu
kup
Cu
kup
Je
lek baik
Cu
kup baik baik baik
Keterangan
Page 182
167
ANALISIS FAKTOR PENGECOH No Kode 1 2 3 4 5
A b C d e A b C D E a B C D e a b C d e a b c d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 24 5 0 1 0 1 2 0 8 19 1 25 4 0 0 3 2 20 3 2 3 2 17 6 2
IP 0.8 0.167 0 0.033 0 0.033 0.067 0 0.267 0.633 0.033 0.833 0.133 0 0 0.1 0.067 0.667 0.1 0.067 0.1 0.067 0.567 0.2 0.067
Kualitas Baik Baik Tidak Tidak Tidak Tidak Baik Tidak Baik Baik Tidak Baik Baik Tidak Tidak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
LAMPIRAN 19
Page 183
168
No Kode 6 7 8 9 10
A b C d e A b c D E a B C D E a b C d e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19
1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 22 2 2 2 6 2 2 3 17 2 18 6 2 2 7 17 4 2 0 5 17 4 2 2
IP 0.067 0.733 0.067 0.067 0.067 0.2 0.067 0.067 0.1 0.567 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.233 0.567 0.133 0.067 0 0.167 0.567 0.133 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
Page 184
169
No Kode 11 12 13 14 15
A b C d e A b c D e a b C D E a b C d e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1
1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1
1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 2 4 17 5 2 4 18 4 2 4 17 3 4 2 5 2 2 7 14 3 20 2 3 2
IP 0.067 0.067 0.133 0.567 0.167 0.067 0.133 0.6 0.133 0.067 0.133 0.567 0.1 0.133 0.067 0.167 0.067 0.067 0.233 0.467 0.1 0.667 0.067 0.1 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
Page 185
170
No Kode 16 17 18 19 20
A b C d e A b C D e a b C D E a b C D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 \ 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 3 20 3 2 4 2 2 17 5 2 22 2 2 2 4 2 16 5 2 15 10 2 2 2
IP 0.067 0.1 0.667 0.1 0.067 0.133 0.067 0.067 0.567 0.167 0.067 0.733 0.067 0.067 0.067 0.133 0.067 0.533 0.167 0.067 0.5 0.333 0.067 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
Page 186
171
No Kode 21 22 23 24 25
A b C D e A b C D E a b C D e a b C D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 18 6 2 2 2 18 6 2 2 2 2 4 17 5 2 4 2 2 6 16 3 2 2 19 3
IP 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.067 0.133 0.567 0.167 0.067 0.133 0.067 0.067 0.2 0.533 0.1 0.067 0.067 0.633 0.1
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kunci Kunci Kunci Kunci Kunci
Page 187
172
ANALISIS FAKTOR PENGECOH
No Kode 26 27 28 29 30
A b c d e A b c D e a b C D E a b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1
1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 0 0 0 8 22 18 12 0 0 0 2 0 3 1 24 2 2 18 5 3 4 20 2 2 2
IP 0 0 0 0.267 0.733 0.6 0.4 0 0 0 0.067 0 0.1 0.033 0.8 0.067 0.067 0.6 0.167 0.1 0.133 0.667 0.067 0.067 0.067
Kualitas Tidak Tidak Tidak Baik Baik Baik Baik Tidak Tidak Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci Kunci kunci kunci
Page 188
173
No Kode 31 32 33 34 35
A b c d e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1
1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 23 2 2 2 2 2 2 4 19 3 21 3 2 2 8 15 2 2 2 2 10 14 2 2
IP 0.067 0.767 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.133 0.633 0.1 0.7 0.1 0.067 0.067 0.267 0.5 0.067 0.067 0.067 0.067 0.333 0.467 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
Page 189
174
No Kode 36 37 38 39 40
A b c d e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d e
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1
Jumlah 2 2 6 17 3 2 2 2 6 18 2 3 2 6 17 4 3 5 18 2 2 2 4 20 2
IP 0.067 0.067 0.2 0.567 0.1 0.067 0.067 0.067 0.2 0.6 0.067 0.1 0.067 0.2 0.567 0.133 0.1 0.167 0.6 0.067 0.067 0.067 0.133 0.667 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci Kunci kunci kunci
Page 190
175
No Kode 41 42 43 44 45
A b c d e a b C D e a b C D E A b c D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1 1
Jumlah 2 3 21 2 2 2 2 2 8 17 22 2 2 2 2 14 8 3 2 3 3 2 17 5 3
IP 0.067 0.1 0.7 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.267 0.567 0.733 0.067 0.067 0.067 0.067 0.467 0.267 0.1 0.067 0.1 0.1 0.067 0.567 0.167 0.1
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
Page 191
176
No Kode 46 47 48 49 50
A b c D e a b c D e a b C D E A b c D e a b C d E
1 UC1 1 1 1 1 1
2 UC 2 1 1 1 1 1
3 UC3 1 1 1 1 1
4 UC4 1 1 1 1 1
5 UC5 1 1 1 1 1
6 UC6 1 1 1 1 1
7 UC7 1 1 1 1 1
8 UC8 1 1 1 1 1
9 UC9 1 1 1 1 1
10 UC10 1 1 1 1 1
11 UC11 1 1 1 1 1
12 UC12 1 1 1 1 1
13 UC13 1 1 1 1 1
14 UC14 1 1 1 1 1
15 UC15 1 1 1 1 1
16 UC16 1 1 1 1 1
17 UC17 1 1 1 1 1
18 UC18 1 1 1 1 1
19 UC19 1 1 1 1 1
20 UC20 1 1 1 1 1
21 UC21 1 1 1 1 1
22 UC22 1 1 1 1 1
23 UC23 1 1 1 1 1
24 UC24 1 1 1 1 1
25 UC25 1 1 1 1 1
26 UC26 1 1 1 1 1
27 UC27 1 1 1 1 1
28 UC28 1 1 1 1 1
29 UC29 1 1 1 1 1
30 UC30 1 1 1 1 1 1
Jumlah 2 17 6 3 3 17 5 3 3 2 18 6 2 2 2 2 2 9 14 3 2 3 21 2 2
IP 0.067 0.567 0.2 0.1 0.1 0.567 0.167 0.1 0.1 0.067 0.6 0.2 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.3 0.467 0.1 0.067 0.1 0.7 0.067 0.067
Kualitas Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kunci kunci kunci kunci kunci
Page 192
177
ANALISIS PERMASALAHAN SOAL UJI COBA
No No
Soal Soal Bermasalah Keterangan Perbaikan
1 1
1. Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti
untuk memperoleh US$ 1 dibutuhkan...
a. Rp 9.000,00.
b. Rp 8.000,00.
c. Rp 7.000,00.
d. Rp 6.000,00. e. Rp 5.000,00.
Pengecoh kurang
baik
1. Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs
beli 1 Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000. berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound?
a. Rp 75.000,00
b. Rp 80.000,00 c. Rp 85.000,00
d. Rp 90.000,00
e. Rp 95.000,00
26. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs beli US$ 1 sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1
sama dengan Rp 9.000,00berarti untuk memperoleh US$
13 dibutuhkan...
a. Rp 115.000,00
b. Rp 116.000,00
c. Rp 117.000,00 d. Rp 118.000,00
e. Rp 119.000,00
2 2
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp.
9.500 untuk mendapatkan US$ 1, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,-
b. US$ 1 = Rp 9.200,- c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,- e. US$ 1 = Rp 9.500,-
Pengecoh kurang
baik
2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk
mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,- b. US$ 1 = Rp 9.200,-
c. US$ 1 = Rp 9.300,- d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,-
27. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs
pertukaran adalah...
a. $ 1,80 = £ 2 b. $ 3,60 = £ 1
c. £ 1,80 = $ 1 d. £ 0,5 = $ 1
e. £ 0,5 = $ 1
3 3
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00
berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami...
a. Tetap b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Pertumbuhan e. Kesenjangan
Pengecoh kurang baik
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata
uang rupiah mengalami...
a. Tetap b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan e. Keseimbangan
28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98
sama dengan £1 maka dalam hal ini nilai pound
mengalami? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadadap dolar
d. Nilai pound menguat terhadap dolar
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
4 7
7. Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke
mata uang yen karena ingin membeli produk Jepang.
Kondisi tersebut merupakan salah satu perilaku masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan?
a. Meminta valuta asing
b. Membeli yen jepang
c. Menjual yen Jepang
d. Bertransaksi valuta asing
e. Menawarkan dolar Amerika
Soal Invalid
7. Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari jepang
b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri
c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji
d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika
e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia
32. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam
menawarkan mata uang asing ialah...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke
malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan
konveksinya di Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Turis dari Belanda berkunjung ke bali
5 19
19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk menukarkan dolarnya senilai US$ 20.000. Kurs
yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp
9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs tengah US$ 1=Rp 9.025, jumlah rupiah yang
Soal Invalid
19. Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 34.000.000,00. Ia membeli tiket Jakarta-New York PP
Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar dengan US$ di New York ia
berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang sesampainya di
44. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New
York PP Rp.15.000.000,00. Ia berhasil menagih utang
sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya
LAMPIRAN 20
Page 193
178
didapat adalah... a. Rp 170.000.000,00
b. Rp 175.000.000,00
c. Rp 180.000.000,00 d. Rp 180.500.000,00
e. Rp 181.000.000,00
Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$ 1= Rp 9.300?
a. Rp 147.400.000
b. Rp 148.400.000 c. Rp 149.400.000
d. Rp 150.400.000
e. Rp 151.400.000
di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.120 dan kurs Jual US$ 1= Rp 9.150?
a. Rp 118.335.648
b. Rp 811.353.848 c. Rp 118.355.668
d. Rp 188.335.848
e. Rp 118.535.846
6 20
20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tanggal 9 Agustus dengan
membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia langsung menukarkan uangnya dalam bentuk
rupiah, dan kurs pada saat itu menunjukkan 1
US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima... a. Rp 12.750.000,00
b. Rp 13.250.000,00
c. Rp 13.750.000,00 d. Rp 14.250.000,00
e. Rp 11.750.000,00
Daya Pembeda
Jelek, Soal Invalid
20. David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. Ia mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar
Rp. 102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp. 19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp
6.250.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam
mata uang Inggris. Kurs beli 1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Pound = Rp 12.500?
a. 5.080 Pound
b. 6.080 Pound c. 10.080 Pound
d. 11.080 Pound
e. 15.080 Pound
45. Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang US$ 6.000. Ia memiliki piutang pada orang di Indonesia
dan berhasil menagih sebesar Rp. 100.000.000,00. Untuk biaya akomodasi selama di Indonesia ia menghabiskan
uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket
Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris.
Kurs beli US$ 1 = Rp 9.000 dan kurs jual 1 US$ = Rp
9.500? a. US$ 9473,68
b. US$ 10.473,68
c. US$ 11.473,68 d. US$ 13.473,68
e. US$ 15.473,68
.
Page 194
179
KISI-KISI
SOAL EVALUASI MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
SIKLUS I
Materi Pokok Kemampuan
Kognitif Nomor Soal Jumlah
Perhitungan nilai
valuta asing
berdasarkan kurs
yang berlaku
C1 4, 6, 9 3
C2 3, 5, 8, 10, 4
C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25 13
C4 23 1
C5 7, 11 2
C6 12, 15 2
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
LAMPIRAN 21
Page 195
180
SOAL EVALUASI
MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS I
Mata Pelajaran : Ekonomi
Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 30 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling
tepat!
1. Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs beli 1
Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000. berapa rupiah
yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound?
a. Rp 75.000,00
b. Rp 80.000,00
c. Rp 85.000,00
d. Rp 90.000,00
e. Rp 95.000,00. 2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk
mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah...
a. US$ 1 = Rp 9.100,-
b. US$ 1 = Rp 9.200,-
c. US$ 1 = Rp 9.300,-
d. US$ 1 = Rp 9.400,-
e. US$ 1 = Rp 9.500,- 3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥
1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah
mengalami...
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound?
a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound
b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar
c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound
d. Membeli pound dengan dolar
LAMPIRAN 22
Page 196
181
e. Membeli dolar dengan pound
5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar
c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound
d. Nilai dolar melemah terhadap pound
e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai
6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$
1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang
demikian disebut...
a. Revaluasi
b. Devaluasi
c. Defresi
d. Deflasi
e. Inflasi
7. Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari jepang
b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri
c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji
d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika
e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia
8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit
akan dikenakan kurs...
a. Kurs dolar Singapura
b. Kurs jual dolar Amerika
c. Kurs beli dolar Amerika
d. Kurs jual beli dolar
e. Kurs jual beli dolar Amerika
9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp
9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah
satu contoh dari kurs...
a. Kurs riil
b. Kurs nominal
c. Kurs jual
d. Kurs beli
e. Kurs bebas
Page 197
182
10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari
importir inggris?
a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
pound
b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk
dolar amerika Serikat
c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound
d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk
mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen
e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari
importir inggris
11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah
adalah..
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia
d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00
menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku
masayarakat yang ditandai dengan...
a. Tabungan masyarakat semakin kecil
b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen
c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah
d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank
e. Perdagangan menjadi ramai
Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut.
Senin 1 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 9.000,- US$ 1 = Rp 9.500,-
Selasa 2 oktober 2012
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.000,- US$ 1 = Rp 11.000,-
13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer
kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang
harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
Page 198
183
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan
untuk menukarkan uangnya pada hari selasa?
a. Rp. 9.000.000,-
b. Rp. 9.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 10.500.000,-
e. Rp. 11.000.000,-
15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami?
a. Tetap
b. Penurunan
c. Kenaikan
d. Penguatan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 500.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300
ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut.
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan?
a. Rp 40.183.500
b. Rp 41.183.500
c. Rp 40.813.500
d. Rp 39.990.000
e. Rp 30.990.000
18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US
$ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan
uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
Page 199
184
Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00
Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar
Amerikanya di bursa valas tersebut?
a. Rp. 8. 000.000,00
b. Rp. 8. 050.000,00
c. Rp. 8. 150.000,00
d. Rp. 8. 250.000,00
e. Rp. 8. 510.000,00
19. Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 34.000.000,00. Ia
membeli tiket Jakarta-New York PP Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar
dengan US$ di New York ia berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk
akomodasi disana ia menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang
sesampainya di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$
1= Rp 9.300?
a. Rp 147.400.000
b. Rp 148.400.000
c. Rp 149.400.000
d. Rp 150.400.000
e. Rp 151.400.000 20. David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. Ia
mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp.
102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp.
19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 6.250.000,00. Berapa
uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli
1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Pound = Rp 12.500?
a. 5.080 Pound
b. 6.080 Pound
c. 10.080 Pound
d. 11.080 Pound
e. 15.080 Pound 21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp
9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka
jumlah yang diterima adalah..
a. Rp 40.050.000
b. Rp 40.500.000
c. Rp 40.725.000
d. Rp 40.750.000
e. Rp 40.950.000
Page 200
185
22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar
Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$=
Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita
membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia
Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1
US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang
Nita adalah...
a. Rp 14.600.000,00
b. Rp 15.000.000,00
c. Rp 15.600.000,00
d. Rp 18.771.428,57
e. Rp 20.057.142,86
23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan
ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan...
a. Rp 500,00
b. Rp 1.000,00
c. Rp 1.500,00
d. Rp 2.000,00
e. Rp 2.500,00
24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar
Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di
Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah:
Valas Jual Beli
U$ 1,00
Ringgit Mal 1,00
Rp 9.000,00
Rp 2.750,00
Rp 8.750,00
Rp 2.500,00
Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi
adalah...
a. US$ 1.000
b. US$ 1.250
Harga rupiah per
ringgit
Kuantitas ringgit
Page 201
186
c. US$ 1.500
d. US$ 1.750
e. US$ 2.000
25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap
rupiah adalah sebagai berikut.
Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00
Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00
Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang
yang akan diterima adalah...
a. Rp. 11.550.000
b. Rp. 12.950.000
c. Rp. 12.550.000
d. Rp. 13.995.000
e. Rp. 13.550.000
Page 202
187
KUNCI JAWABAN
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS 1
1 B 11 D 21 A
2 E 12 C 22 A
3 B 13 B 23 C
4 C 14 E 24 E
5 C 15 B 25 D
6 B 16 C
7 E 17 D
8 B 18 B
9 B 19 B
10 B 20 D
LAMPIRAN 23
Page 203
188
ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I
No Nama Butir Soal Y Nil
ai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Adinda Gita D.C. 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 76 Tuntas
2 Aditya Nasution 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 96 Tuntas
3 Alif Priambodo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 22 88 Tuntas
4 Anggi Meilani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
5 Anis Sintia 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15 60 Tidak
6 Atti Sufiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80 Tuntas
7 Ayu Sulistian 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
8 Caesar Nurul Huda 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 Tuntas
9 Eka Wulandari 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
10 Erna Fitriani 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 Tuntas
11 Fika 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 15 60 Tidak
12 Gena Riyanti Fitri 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
13 Ibnu Aqil Bahtiar 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
14 Ike Merdikawati 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 Tuntas
15 Istiqomah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 Tuntas
16 Lina Ayu Larassati 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 21 84 Tuntas
17 Maulana Wisnu W. 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 16 64 Tidak
18 Meli Santika 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22 88 Tuntas
19 Mery Raflesia 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Tuntas
20 Mesi Purwanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
21 Meta Selvi Anita R. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
22 Morena Ayuningtyas 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 12 48 Tidak
23 Mutia Istiani 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 13 52 Tidak
24 Nur Salimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
25 Purbowo Tri Admojo 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
26 Raditya Putra P. 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 Tuntas
27 Rezha Akhmad F 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 76 Tuntas
28 Rian Adji Permana 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 15 60 Tidak
29 Riza Fachrurozi 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 13 52 Tidak
30 Sisca Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
31 Wahyu Faizan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13 52 Tidak
32 Wildan Asyofi 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 13 52 Tidak
33 Yuzril Iqbal Prasetyo 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 60 Tidak
34 Yuyun Winengsih 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
Jumlah 30 29 22 28 22 15 27 28 27 28 22 25 28 33 17 27 29 24 24 24 28 28 25 25 28 643 2572
Ketercapaian (%) 88.2 85.3 64.7 82.4 64.7 44.1 79.4 82.4 79.4 82.4 64.7 73.5 82.4 97.1 50 79.4 85.3 70.6 70.6 70.6 82.4 82.4 73.5 73.5 82.4 75.65
Ketuntasan Belajar Klasikal (%) 70.6
Nilai Rata-Rata Kelas 75.6
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 48
LAMPIRAN 24
Page 204
189
KISI-KISI
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II
Materi Pokok Kemampuan
Kognitif
Nomor Soal Jumlah
Perhitungan nilai
valuta asing
berdasarkan kurs
yang berlaku
C1 4, 6, 9 3
C2 3, 5, 8, 10, 4
C3 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25 13
C4 23 1
C5 7, 11 2
C6 12, 15 2
Keterangan:
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisa
C5 : Sintesa
C6 : Evaluasi
LAMPIRAN 25
Page 205
190
SOAL EVALUASI
MATERI KURS VALUTA ASING SIKLUS II
Mata Pelajaran : Ekonomi
Program Studi : IPS
Alokasi Waktu : 60 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling
tepat!
1. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs beli US$ 1
sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1 sama dengan Rp
9.000,00berarti untuk memperoleh US$ 13 dibutuhkan...
a. Rp 115.000,00
b. Rp 116.000,00
c. Rp 117.000,00
d. Rp 118.000,00
e. Rp 119.000,00
2. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs pertukaran
adalah...
a. $ 1,80 = £ 2
b. $ 3,60 = £ 1
c. £ 1 = $ 1,8
d. £ 0,5 = $ 1
e. £ 0,5 = $ 1
3. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1
maka dalam hal ini nilai pound mengalami?
a. Penurunan nilai dolar terhadap pound
b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar
c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadadap dolar
d. Nilai pound menguat terhadap dolar
e. Penurunan nilai pound terhadap dolar
4. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam menawarkan mata uang
asing ialah...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
LAMPIRAN 26
Page 206
191
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali
5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1,
apa artinya bagi dolar?
a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound
b. Penurunan nilai dolar terhadap pound
c. Penurunan nilai pound terhadap dolar
d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound
e. Nilai dolar mengalami penguatan
6. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp
10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta
disebut disebut...
a. Depresiasi
b. Apresiasi
c. Inflasi
d. Deflasi
e. Debirokratisasi
7. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali...
a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia
b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia
c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di
Taiwan
d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali
8. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk
menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs....
a. Tetap
b. Jual
c. Valuta asing
d. Beli
e. Rata-rata
9. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan
uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank
Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan...
a. Transaksi valuta asing secara langsung
b. Transaksi valuta asing secara tunai
c. Transaksi valuta asing secara hedging
d. Menghindar resiko yang ditimbilkan ketidakstabilan nilai valuta
asing
Page 207
192
e. Melakukan spekulasi valuta asing
10. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada
eksportir inggris?
a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada
eksportir inggris
b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari
importir Amerika Serikat
c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk
pound terhadap eksportir inggris
d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang
diterima kedua negara yaitu yen
e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang
11. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah...
a. Orang yang berpenghasilan tetap
b. Turis yang berbelanja di Indonesia
c. Orang yang berutang
d. Orang yang berbelanja diluar negeri
e. Orang yang berpiutang
12. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-,
setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga
nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang
menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari?
a. Perubahan cita rasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi
d. Pertumbuhan ekonomi
e. Inflasi
Untuk menjawab soal nomor 13– 16 perhatikan tabel berikut.
Rabu 20 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.060,-
Yen 1 =Rp 86,50
US$ 1 = Rp 10.080,-
Yen 1 =Rp 87,50
Kamis 21 Maret 2013
Kurs Beli Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.200,-
Yen 1 =Rp 87,50
US$ 1 = Rp 10.250,-
Yen 1 =Rp 88,50
Page 208
193
13. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal
20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah?
a. Rp 10.060.000,-
b. Rp 10.080.000,-
c. Rp 10.200.000,-
d. Rp 10.250.000,-
e. Rp 10.050.000,-
14. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual
1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada
tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak?
a. Rp 89.500,-
b. Rp 88.500,-
c. Rp 87.500,-
d. Rp 86.500,-
e. Rp 85.500,-
15. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari
kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami?
a. Tetap
b. Kenaikan
c. Penguatan
d. Penurunan
e. Keseimbangan
16. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada
tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret
2013?
a. Kerugian Rp. 120.000,-
b. Kerugian Rp. 150.000,-
c. Keuntungan Rp. 120.000,-
d. Keuntungan Rp. 150.000,-
e. Tidak mengalami kerugian maupun untung
17. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut :
Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00
Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00
Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin
menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan
diterima Tuan Dani?
a. US $ 1.306
b. US $ 1.603
c. US $ 1.003
d. US $ 1.030
Page 209
194
e. US $ 1.300
18. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar
Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan
uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di
bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00
Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas?
a. US $ 25.000
b. US $ 52.000
c. US $ 26.541
d. US $ 24.561
e. US $ 20.500
19. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp.
120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New York PP Rp.15.000.000,00.
Ia berhasil menagih utang sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana
ia menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya di Jakarta jika
kurs beli US$ 1= Rp 9.000 dan kurs Jual US$ 1= Rp 10.000?
a. Rp 108.000.000
b. Rp 110.000.000
c. Rp 120.000.000
d. Rp 134.000.000
e. Rp 140.000.000
20. Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang US$ 6.000. Ia
memiliki piutang pada orang di Indonesia dan berhasil menagih sebesar
Rp. 100.000.000,00. Untuk biaya akomodasi selama di Indonesia ia
menghabiskan uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket
Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari
Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli US$ 1 = Rp 8.750 dan kurs
jual 1 US$ = Rp 9.000?
a. US$ 10.285,74
b. US$ 11.825,75
c. US$ 16.000,00
d. US$ 17.500,00
e. US$ 20.250,00
21. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan
untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan
US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu.
Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00
Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
Page 210
195
Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ?
a. Rp. 100.000.000
b. Rp. 98.000.000
c. Rp. 89.000.000
d. Rp. 78.000.000
e. Rp. 87.000.000
22. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia
menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real.
Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500
real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah
kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang
yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah...
a. Rp 1.250.000
b. Rp 1.300.000
c. Rp 1.350.000
d. Rp 1.400.000
e. Rp 1.450.000
23. Amati kurva dibawah ini
Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada
bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi
ditandai dengan...
a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0
b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1
c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1
d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1
e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
D0 D1
E1
E0
0,80
0,78
0,76
0,74
0,72
0,88
0,86
0,84 0,82
Kuantitas Dollar
Harga dollar per
Poundsterling
Page 211
196
24. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di
Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di
Jepang sebesar ¥5.000.
Valas Jual Beli
US$1
¥1
Rp7.200,00
¥1 = Rp240,00
Rp7.000,00
Rp250,00
Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla?
a. Rp 7.500.000,00
b. Rp 6.750.000,00
c. Rp 8.250.000,00
d. Rp 6.250.000,00
e. Rp 5.250.000,00
25. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana
kurs hari ini sebagai berikut:
Valas Beli Jual
£ 1,00
$ 1,00
DM 1,00
3.025
2.160
1.380
3.040
2.185
1.410
Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar...
a. Rp 405.000,00
b. Rp 406.850,00
c. Rp 411.400,00
d. Rp 416.850,00
e. Rp 421.400,00
Page 212
197
KUNCI JAWABAN
SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II
1 C 11 D 21 B
2 C 12 E 22 A
3 E 13 B 23 A
4 E 14 D 24 C
5 B 15 D 25 C
6 B 16 C
7 E 17 E
8 B 18 A
9 B 19 A
10 C 20 C
LAMPIRAN 27
Page 213
198
ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II
No Nama Butir Soal Y Nilai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Adinda Gita D.C. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21 84 Tuntas
2 Aditya Nasution 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
3 Alif Priambodo 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
4 Anggi Meilani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
5 Anis Sintia 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 72 Tuntas
6 Atti Sufiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
7 Ayu Sulistian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
8 Caesar Nurul H. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
9 Eka Wulandari 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 Tuntas
10 Erna Fitriani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 80 Tuntas
11 Fika 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
12 Gena Riyanti F. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96 Tuntas
13 Ibnu Aqil B. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
14 Ike Merdikawati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 88 Tuntas
15 Istiqomah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18 72 Tuntas
16 Lina Ayu L.i 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
17 Maulana Wisnu W. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 20 80 Tuntas
18 Meli Santika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 92 Tuntas
19 Mery Raflesia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 88 Tuntas
20 Mesi Purwanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 Tuntas
21 Meta Selvi Anita R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 92 Tuntas
22 Morena A. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 16 64 Tidak
23 Mutia Istiani 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 14 56 Tidak
24 Nur Salimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
25 Purbowo Tri A. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 84 Tuntas
26 Raditya Putra P. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Tuntas
27 Rezha Akhmad F. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Tuntas
28 Rian Adji P. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 88 Tuntas
29 Riza Fachrurozi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 15 60 Tidak
30 Sisca Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 100 Tuntas
31 Wahyu Faizan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 15 60 Tidak
32 Wildan Asyofi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 15 60 Tidak
33 Yuyun Winengsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80 Tuntas
34 Yuzril Iqbal P. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 19 76 Tuntas
Jumlah 34 34 31 30 26 21 29 30 28 30 26 26 29 33 24 28 31 26 24 25 28 29 28 25 29 704 2816
Ketercapaian (%) 100 100
91.1
8
88.2
4
76.4
7
61.7
6
85.2
9
88.2
4
82.3
5
88.2
4
76.4
7
76.4
7
85.2
9
97.0
6
70.5
9
82.3
5
91.1
8
76.4
7
70.5
9
73.5
3
82.3
5
85.2
9
82.3
5
73.5
3 85.29 82.82
Ketuntasan Klasikal (%) 85.29
Nilai Rata-Rata Kelas 82.82
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 56
LAMPIRAN 28